SlideShare a Scribd company logo
CUTI SAKIT
CUTI SAKIT SWASTA
 CUTI SAKIT BERBAYAR
 Cuti sakit berbayar tertulis di bawah Akta Kerja 1955.
 Seseorang pekerja berhak mendapat cuti sakit selepas pemeriksaan dan
cadangan oleh seorang pengamal perubatan berdaftar yang dilantik oleh
majikan atau oleh mana-mana pengamal perubatan berdaftar atau
pegawai perubatan atau pakar bedah pergigian di mana kebiasannya ia
adalah tanggungan majikan.
 Tempoh cuti sakit yang akan dibayar penuh (dibayar pada kadar satu hari
untuk setiap hari cuti sakit) bergantung kepada tempoh perkhidmatan
 Sekiranya kemasukan hospital tidak diperlukan, cuti sakit secara keseluruhan
adalah seperti berikut:
i. 14 hari kalendar jika tempoh pekerjaan kurang daripada dua tahun;
ii. 18 hari kalendar jika pekerja telah bekerja selama dua atau lebih tahun
tetapi kurang daripada lima tahun;
iii. 22 hari kalendar jika tempoh pekerjaan adalah lima tahun atau lebih;
 Jika kemasukan ke hospital adalah diperlukan (atau pekerja dianggap cukup sakit
untuk dimasukkan ke hospital), seperti yang diperakui oleh pengamal perubatan
berdaftar atau pegawai perubatan berdaftar, cuti sakit berbayar secara
keseluruhannya adalah 60 hari setahun.
 Pekerja dikehendaki mendapatkan sijil dari pengamal perubatan berdaftar atau
pegawai perubatan (seperti yang dikehendaki) dan memaklumkan / melakukan
percubaan untuk memaklumkan kepada majikan mengenai cuti tersebut dalam
tempoh 48 jam dari bermulanya cuti sakit.
 Ketidakpatuhan akan perkara ini boleh dianggap tidak hadir kerja tanpa izin
majikan atau tanpa alasan yang munasabah dan kontrak itu boleh dianggap telah
dipecahkan atau dilanggar oleh pekerja.
 Seorang pekerja tidak berhak mendapatkan cuti sakit berbayar sepanjang tempoh:
i. Apabila pekerja berada dalam tempoh cuti bersalin dibayar di mana jika seorang
pekerja wanita tidak mendapat elaun bersalin, maka dia akan dibayar untuk cuti sakit selama
tempoh tersebut.
ii. Apabila pekerja menerima apa-apa pampasan untuk hilang upaya di bawah Akta
Pampasan Pekerja 1952 atau apabila dia menerima bayaran berkala dari PERKESO untuk hilang
upaya sementara.
Sumber: Seksyen 60F dan 15 (2) Akta Kerja 1955 (Akta 265)
 RAWATAN PERUBATAN PERCUMA
i. Akta Keselamatan Sosial Pekerja 1969 (Akta 4) mempunyai peruntukan mengenai
pekerja yang memerlukan rawatan perubatan.
ii.Orang yang diinsuranskan yang keadaannya memerlukan rawatan perubatan (akibat
adalah berhak mendapat manfaat perubatan.
iii.Faedah perubatan boleh disediakan dalam bentuk rawatan pesakit luar dan
rumah orang yang diinsuranskan atau rawatan sebagai pesakit dalam hospital.
iv.Hospital kerajaan dan doktor yang di bawah kontrak dengan Pertubuhan
rawatan sewajarnya di mana manfaat perubatan ditentukan oleh Pertubuhan Keselamatan
Sumber: Seksyen 37-39 Akta Keselamatan Sosial Pekerja 1969 (Akta 4)
C
U
T
IA
T
A
SS
E
B
A
BP
E
R
U
B
A
T
A
N
Perintah Am (P.A) 15 Bab C
“ …Cuti-cuti atas sebab perubatan adalah
diberi oleh Ketua Jabatan atau Kuasa Tertentu
bila seseorang pegawai itu d isahkan oleh
seseorang Pegaw ai Perubatan atau oleh
seb uah L em bag a Peru batan atau oleh
seoran g ahli Pan el Doktor sebagai tidak
sih at u ntuk m enjalankan tu gas-tug as
jaw atannya…”

More Related Content

Similar to cuti.pptx

CUTI
CUTICUTI
Perpres no. 109 tahun 2013
Perpres no. 109 tahun 2013Perpres no. 109 tahun 2013
Perpres no. 109 tahun 2013
IdnJournal
 
Perpres no 19_2016
Perpres no 19_2016Perpres no 19_2016
Perpres no 19_2016
Caroline Tambunan
 
Uu3 92 jamsostek
Uu3 92 jamsostekUu3 92 jamsostek
Uu3 92 jamsostek
Benny Benny
 
Cuti ahsan
Cuti   ahsanCuti   ahsan
Covid 19
Covid 19 Covid 19
Covid 19
Fardalaw Labor
 
BAB VI CUTI PEGAWAI.pptx
BAB VI CUTI PEGAWAI.pptxBAB VI CUTI PEGAWAI.pptx
BAB VI CUTI PEGAWAI.pptx
LunarSolo
 
Perpres Nomor 19 tahun 2016 tentang Perubahan Kedua Perpres 12 tahun 2013 Jam...
Perpres Nomor 19 tahun 2016 tentang Perubahan Kedua Perpres 12 tahun 2013 Jam...Perpres Nomor 19 tahun 2016 tentang Perubahan Kedua Perpres 12 tahun 2013 Jam...
Perpres Nomor 19 tahun 2016 tentang Perubahan Kedua Perpres 12 tahun 2013 Jam...
sehatnegeriku
 
Peraturan presiden republik indonesia nomor 19 tahun 2016 tentang perubahan k...
Peraturan presiden republik indonesia nomor 19 tahun 2016 tentang perubahan k...Peraturan presiden republik indonesia nomor 19 tahun 2016 tentang perubahan k...
Peraturan presiden republik indonesia nomor 19 tahun 2016 tentang perubahan k...
PT. Trinity Auto
 
Sosialisasi bpjs seksi sosial paroki st paulus pku
Sosialisasi bpjs seksi sosial paroki st paulus pkuSosialisasi bpjs seksi sosial paroki st paulus pku
Sosialisasi bpjs seksi sosial paroki st paulus pku
Paroki St Paulus Pekanbaru
 
Permenaker Nomor 5 Tahun 2021.pdf
Permenaker Nomor 5 Tahun 2021.pdfPermenaker Nomor 5 Tahun 2021.pdf
Permenaker Nomor 5 Tahun 2021.pdf
Adi Musolla
 
Tanya jawab seputar bpjs kesehatan
Tanya jawab seputar bpjs kesehatanTanya jawab seputar bpjs kesehatan
Tanya jawab seputar bpjs kesehatan
budhi mp
 
Koordinasi JKN di Kabupaten Gianyar
Koordinasi JKN di Kabupaten GianyarKoordinasi JKN di Kabupaten Gianyar
Koordinasi JKN di Kabupaten Gianyar
Dayu Agung Dewi Sawitri
 
Merumahkan karyawan
Merumahkan karyawanMerumahkan karyawan
Merumahkan karyawan
Syarif Hidayat
 
Materi 3.10 kapitasi dan template pertemuan pkm pukul 6(1)
Materi 3.10 kapitasi dan template pertemuan pkm pukul 6(1)Materi 3.10 kapitasi dan template pertemuan pkm pukul 6(1)
Materi 3.10 kapitasi dan template pertemuan pkm pukul 6(1)
Lussiana Mercy Maramis
 
Threat from Government-backed BPJS for Private Insurance in Indonesia
Threat from Government-backed BPJS for Private Insurance in IndonesiaThreat from Government-backed BPJS for Private Insurance in Indonesia
Threat from Government-backed BPJS for Private Insurance in Indonesia
Ekaputra Sananto
 
Perpres 109 Tahun 2013 tentang Penahapan Kepesertaan Jaminan Sosial
Perpres 109 Tahun 2013 tentang Penahapan Kepesertaan Jaminan SosialPerpres 109 Tahun 2013 tentang Penahapan Kepesertaan Jaminan Sosial
Perpres 109 Tahun 2013 tentang Penahapan Kepesertaan Jaminan Sosial
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
 
kasus PHK karena karyawan meninggal dunia
kasus PHK karena karyawan meninggal duniakasus PHK karena karyawan meninggal dunia
kasus PHK karena karyawan meninggal dunia
Kartika Febriyanti
 
PHM Cert
PHM CertPHM Cert
PHM Cert
rahman manan
 

Similar to cuti.pptx (20)

CUTI
CUTICUTI
CUTI
 
Perpres no. 109 tahun 2013
Perpres no. 109 tahun 2013Perpres no. 109 tahun 2013
Perpres no. 109 tahun 2013
 
Perpres no 19_2016
Perpres no 19_2016Perpres no 19_2016
Perpres no 19_2016
 
Uu3 92 jamsostek
Uu3 92 jamsostekUu3 92 jamsostek
Uu3 92 jamsostek
 
Cuti ahsan
Cuti   ahsanCuti   ahsan
Cuti ahsan
 
Covid 19
Covid 19 Covid 19
Covid 19
 
BAB VI CUTI PEGAWAI.pptx
BAB VI CUTI PEGAWAI.pptxBAB VI CUTI PEGAWAI.pptx
BAB VI CUTI PEGAWAI.pptx
 
Perpres Nomor 19 tahun 2016 tentang Perubahan Kedua Perpres 12 tahun 2013 Jam...
Perpres Nomor 19 tahun 2016 tentang Perubahan Kedua Perpres 12 tahun 2013 Jam...Perpres Nomor 19 tahun 2016 tentang Perubahan Kedua Perpres 12 tahun 2013 Jam...
Perpres Nomor 19 tahun 2016 tentang Perubahan Kedua Perpres 12 tahun 2013 Jam...
 
Peraturan presiden republik indonesia nomor 19 tahun 2016 tentang perubahan k...
Peraturan presiden republik indonesia nomor 19 tahun 2016 tentang perubahan k...Peraturan presiden republik indonesia nomor 19 tahun 2016 tentang perubahan k...
Peraturan presiden republik indonesia nomor 19 tahun 2016 tentang perubahan k...
 
Sosialisasi bpjs seksi sosial paroki st paulus pku
Sosialisasi bpjs seksi sosial paroki st paulus pkuSosialisasi bpjs seksi sosial paroki st paulus pku
Sosialisasi bpjs seksi sosial paroki st paulus pku
 
Permenaker Nomor 5 Tahun 2021.pdf
Permenaker Nomor 5 Tahun 2021.pdfPermenaker Nomor 5 Tahun 2021.pdf
Permenaker Nomor 5 Tahun 2021.pdf
 
Tanya jawab seputar bpjs kesehatan
Tanya jawab seputar bpjs kesehatanTanya jawab seputar bpjs kesehatan
Tanya jawab seputar bpjs kesehatan
 
Koordinasi JKN di Kabupaten Gianyar
Koordinasi JKN di Kabupaten GianyarKoordinasi JKN di Kabupaten Gianyar
Koordinasi JKN di Kabupaten Gianyar
 
Merumahkan karyawan
Merumahkan karyawanMerumahkan karyawan
Merumahkan karyawan
 
Materi 3.10 kapitasi dan template pertemuan pkm pukul 6(1)
Materi 3.10 kapitasi dan template pertemuan pkm pukul 6(1)Materi 3.10 kapitasi dan template pertemuan pkm pukul 6(1)
Materi 3.10 kapitasi dan template pertemuan pkm pukul 6(1)
 
Uu 03 1992
Uu 03 1992Uu 03 1992
Uu 03 1992
 
Threat from Government-backed BPJS for Private Insurance in Indonesia
Threat from Government-backed BPJS for Private Insurance in IndonesiaThreat from Government-backed BPJS for Private Insurance in Indonesia
Threat from Government-backed BPJS for Private Insurance in Indonesia
 
Perpres 109 Tahun 2013 tentang Penahapan Kepesertaan Jaminan Sosial
Perpres 109 Tahun 2013 tentang Penahapan Kepesertaan Jaminan SosialPerpres 109 Tahun 2013 tentang Penahapan Kepesertaan Jaminan Sosial
Perpres 109 Tahun 2013 tentang Penahapan Kepesertaan Jaminan Sosial
 
kasus PHK karena karyawan meninggal dunia
kasus PHK karena karyawan meninggal duniakasus PHK karena karyawan meninggal dunia
kasus PHK karena karyawan meninggal dunia
 
PHM Cert
PHM CertPHM Cert
PHM Cert
 

Recently uploaded

lp HERNIA keperawatan medical bedah stase
lp HERNIA keperawatan medical bedah staselp HERNIA keperawatan medical bedah stase
lp HERNIA keperawatan medical bedah stase
jeanlomirihi1
 
LAPORAN AUDIT INTERNAL UKM PKM PP 1.docx
LAPORAN AUDIT INTERNAL UKM PKM PP 1.docxLAPORAN AUDIT INTERNAL UKM PKM PP 1.docx
LAPORAN AUDIT INTERNAL UKM PKM PP 1.docx
YuniAfridaniHasibuan
 
PMBA 6-23, IBU HAMIL,IBU MENYUSUISUI.pptx
PMBA 6-23, IBU HAMIL,IBU MENYUSUISUI.pptxPMBA 6-23, IBU HAMIL,IBU MENYUSUISUI.pptx
PMBA 6-23, IBU HAMIL,IBU MENYUSUISUI.pptx
kartikaoktarini
 
LAPORAN PENDAHULUAN DAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN TN.pptx
LAPORAN PENDAHULUAN DAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN TN.pptxLAPORAN PENDAHULUAN DAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN TN.pptx
LAPORAN PENDAHULUAN DAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN TN.pptx
GregoryStevanusGulto
 
Buku Panduan Penggunaan Terminologi LOINC.pdf
Buku Panduan Penggunaan Terminologi LOINC.pdfBuku Panduan Penggunaan Terminologi LOINC.pdf
Buku Panduan Penggunaan Terminologi LOINC.pdf
SIMRS Cendana
 
Pencegahan Penyakit_Rizkiyah Novianti.ppt
Pencegahan Penyakit_Rizkiyah Novianti.pptPencegahan Penyakit_Rizkiyah Novianti.ppt
Pencegahan Penyakit_Rizkiyah Novianti.ppt
Rizkiyahnovianti
 
Panduan 25 Keterampilan Dasar Kader posyandu.pdf
Panduan 25 Keterampilan Dasar Kader posyandu.pdfPanduan 25 Keterampilan Dasar Kader posyandu.pdf
Panduan 25 Keterampilan Dasar Kader posyandu.pdf
AbdulWahid24425
 
PPT TUMBUH KEMBANG ANAK-BAYI DAN BALITA.pptx
PPT TUMBUH KEMBANG ANAK-BAYI DAN BALITA.pptxPPT TUMBUH KEMBANG ANAK-BAYI DAN BALITA.pptx
PPT TUMBUH KEMBANG ANAK-BAYI DAN BALITA.pptx
kartikaoktarini
 
kesehatan reproduksi remaja PPT oleh puskesmas
kesehatan reproduksi remaja PPT oleh puskesmaskesehatan reproduksi remaja PPT oleh puskesmas
kesehatan reproduksi remaja PPT oleh puskesmas
IrmaFitriani7
 
25 Kecakapan Kader.pptx Puskesmas Kota Ratu Tahun 2024
25 Kecakapan Kader.pptx Puskesmas Kota Ratu Tahun 202425 Kecakapan Kader.pptx Puskesmas Kota Ratu Tahun 2024
25 Kecakapan Kader.pptx Puskesmas Kota Ratu Tahun 2024
SriyantiSulaiman
 
Penanggulangan Penyakit FLU SINGAPURA.ppt
Penanggulangan Penyakit FLU SINGAPURA.pptPenanggulangan Penyakit FLU SINGAPURA.ppt
Penanggulangan Penyakit FLU SINGAPURA.ppt
SuryaniAnggun2
 
Lp persalinan normal maternitas keperawatan
Lp persalinan normal maternitas keperawatanLp persalinan normal maternitas keperawatan
Lp persalinan normal maternitas keperawatan
jeanlomirihi1
 
Vaskularisasi sistem konduksi jantung.pdf
Vaskularisasi sistem konduksi jantung.pdfVaskularisasi sistem konduksi jantung.pdf
Vaskularisasi sistem konduksi jantung.pdf
ShaoranAulia1
 

Recently uploaded (13)

lp HERNIA keperawatan medical bedah stase
lp HERNIA keperawatan medical bedah staselp HERNIA keperawatan medical bedah stase
lp HERNIA keperawatan medical bedah stase
 
LAPORAN AUDIT INTERNAL UKM PKM PP 1.docx
LAPORAN AUDIT INTERNAL UKM PKM PP 1.docxLAPORAN AUDIT INTERNAL UKM PKM PP 1.docx
LAPORAN AUDIT INTERNAL UKM PKM PP 1.docx
 
PMBA 6-23, IBU HAMIL,IBU MENYUSUISUI.pptx
PMBA 6-23, IBU HAMIL,IBU MENYUSUISUI.pptxPMBA 6-23, IBU HAMIL,IBU MENYUSUISUI.pptx
PMBA 6-23, IBU HAMIL,IBU MENYUSUISUI.pptx
 
LAPORAN PENDAHULUAN DAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN TN.pptx
LAPORAN PENDAHULUAN DAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN TN.pptxLAPORAN PENDAHULUAN DAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN TN.pptx
LAPORAN PENDAHULUAN DAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN TN.pptx
 
Buku Panduan Penggunaan Terminologi LOINC.pdf
Buku Panduan Penggunaan Terminologi LOINC.pdfBuku Panduan Penggunaan Terminologi LOINC.pdf
Buku Panduan Penggunaan Terminologi LOINC.pdf
 
Pencegahan Penyakit_Rizkiyah Novianti.ppt
Pencegahan Penyakit_Rizkiyah Novianti.pptPencegahan Penyakit_Rizkiyah Novianti.ppt
Pencegahan Penyakit_Rizkiyah Novianti.ppt
 
Panduan 25 Keterampilan Dasar Kader posyandu.pdf
Panduan 25 Keterampilan Dasar Kader posyandu.pdfPanduan 25 Keterampilan Dasar Kader posyandu.pdf
Panduan 25 Keterampilan Dasar Kader posyandu.pdf
 
PPT TUMBUH KEMBANG ANAK-BAYI DAN BALITA.pptx
PPT TUMBUH KEMBANG ANAK-BAYI DAN BALITA.pptxPPT TUMBUH KEMBANG ANAK-BAYI DAN BALITA.pptx
PPT TUMBUH KEMBANG ANAK-BAYI DAN BALITA.pptx
 
kesehatan reproduksi remaja PPT oleh puskesmas
kesehatan reproduksi remaja PPT oleh puskesmaskesehatan reproduksi remaja PPT oleh puskesmas
kesehatan reproduksi remaja PPT oleh puskesmas
 
25 Kecakapan Kader.pptx Puskesmas Kota Ratu Tahun 2024
25 Kecakapan Kader.pptx Puskesmas Kota Ratu Tahun 202425 Kecakapan Kader.pptx Puskesmas Kota Ratu Tahun 2024
25 Kecakapan Kader.pptx Puskesmas Kota Ratu Tahun 2024
 
Penanggulangan Penyakit FLU SINGAPURA.ppt
Penanggulangan Penyakit FLU SINGAPURA.pptPenanggulangan Penyakit FLU SINGAPURA.ppt
Penanggulangan Penyakit FLU SINGAPURA.ppt
 
Lp persalinan normal maternitas keperawatan
Lp persalinan normal maternitas keperawatanLp persalinan normal maternitas keperawatan
Lp persalinan normal maternitas keperawatan
 
Vaskularisasi sistem konduksi jantung.pdf
Vaskularisasi sistem konduksi jantung.pdfVaskularisasi sistem konduksi jantung.pdf
Vaskularisasi sistem konduksi jantung.pdf
 

cuti.pptx

  • 2.  CUTI SAKIT BERBAYAR  Cuti sakit berbayar tertulis di bawah Akta Kerja 1955.  Seseorang pekerja berhak mendapat cuti sakit selepas pemeriksaan dan cadangan oleh seorang pengamal perubatan berdaftar yang dilantik oleh majikan atau oleh mana-mana pengamal perubatan berdaftar atau pegawai perubatan atau pakar bedah pergigian di mana kebiasannya ia adalah tanggungan majikan.  Tempoh cuti sakit yang akan dibayar penuh (dibayar pada kadar satu hari untuk setiap hari cuti sakit) bergantung kepada tempoh perkhidmatan
  • 3.  Sekiranya kemasukan hospital tidak diperlukan, cuti sakit secara keseluruhan adalah seperti berikut: i. 14 hari kalendar jika tempoh pekerjaan kurang daripada dua tahun; ii. 18 hari kalendar jika pekerja telah bekerja selama dua atau lebih tahun tetapi kurang daripada lima tahun; iii. 22 hari kalendar jika tempoh pekerjaan adalah lima tahun atau lebih;  Jika kemasukan ke hospital adalah diperlukan (atau pekerja dianggap cukup sakit untuk dimasukkan ke hospital), seperti yang diperakui oleh pengamal perubatan berdaftar atau pegawai perubatan berdaftar, cuti sakit berbayar secara keseluruhannya adalah 60 hari setahun.  Pekerja dikehendaki mendapatkan sijil dari pengamal perubatan berdaftar atau pegawai perubatan (seperti yang dikehendaki) dan memaklumkan / melakukan percubaan untuk memaklumkan kepada majikan mengenai cuti tersebut dalam tempoh 48 jam dari bermulanya cuti sakit.  Ketidakpatuhan akan perkara ini boleh dianggap tidak hadir kerja tanpa izin majikan atau tanpa alasan yang munasabah dan kontrak itu boleh dianggap telah dipecahkan atau dilanggar oleh pekerja.
  • 4.  Seorang pekerja tidak berhak mendapatkan cuti sakit berbayar sepanjang tempoh: i. Apabila pekerja berada dalam tempoh cuti bersalin dibayar di mana jika seorang pekerja wanita tidak mendapat elaun bersalin, maka dia akan dibayar untuk cuti sakit selama tempoh tersebut. ii. Apabila pekerja menerima apa-apa pampasan untuk hilang upaya di bawah Akta Pampasan Pekerja 1952 atau apabila dia menerima bayaran berkala dari PERKESO untuk hilang upaya sementara. Sumber: Seksyen 60F dan 15 (2) Akta Kerja 1955 (Akta 265)  RAWATAN PERUBATAN PERCUMA i. Akta Keselamatan Sosial Pekerja 1969 (Akta 4) mempunyai peruntukan mengenai pekerja yang memerlukan rawatan perubatan. ii.Orang yang diinsuranskan yang keadaannya memerlukan rawatan perubatan (akibat adalah berhak mendapat manfaat perubatan. iii.Faedah perubatan boleh disediakan dalam bentuk rawatan pesakit luar dan rumah orang yang diinsuranskan atau rawatan sebagai pesakit dalam hospital. iv.Hospital kerajaan dan doktor yang di bawah kontrak dengan Pertubuhan rawatan sewajarnya di mana manfaat perubatan ditentukan oleh Pertubuhan Keselamatan Sumber: Seksyen 37-39 Akta Keselamatan Sosial Pekerja 1969 (Akta 4)
  • 5. C U T IA T A SS E B A BP E R U B A T A N Perintah Am (P.A) 15 Bab C “ …Cuti-cuti atas sebab perubatan adalah diberi oleh Ketua Jabatan atau Kuasa Tertentu bila seseorang pegawai itu d isahkan oleh seseorang Pegaw ai Perubatan atau oleh seb uah L em bag a Peru batan atau oleh seoran g ahli Pan el Doktor sebagai tidak sih at u ntuk m enjalankan tu gas-tug as jaw atannya…”