Modern Proposal Perencanaan Bisnis
Bisnis Bidang Kuliner (Makanan dan Minuman)
"SANGAPIT" Merupakan Pengembangan Ide Inovasi Usaha yang Bertujuan Untuk Menghighlight Makanan Khas Kalimantan (Indonesia), atau umum dikenal dengan nama "Pisang Gapit"
Modern Proposal Perencanaan Bisnis
Bisnis Bidang Kuliner (Makanan dan Minuman)
"SANGAPIT" Merupakan Pengembangan Ide Inovasi Usaha yang Bertujuan Untuk Menghighlight Makanan Khas Kalimantan (Indonesia), atau umum dikenal dengan nama "Pisang Gapit"
Kebijakan Pengembangan Industri Kecil dan MenengahAa Renovit
Melihat kondisi yang terjadi setelah runtuhnya kondisi perekonomian Indonesia akibat krisis 1998, pemerintah mulai melirik industri kecil dan menengah (IKM) karena terbukti lebih tahan terhadap krisis ekonomi. Buktinya saat pertumbuhan industri secara keseluruhan terjun bebas dari 5,90% (2005) menjadi 5% (2006), pertumbuhan IKM justru meningkat dari 3,48% (2005) menjadi 4,6% (2006). Namun demikian IKM yang dipercaya sebagai andalan kekuatan ekonomi bangsa, masih banyak menghadapi masalah. Salah satu contohnya IKM “Dedi Konveksi” di Bandung. Dalam penelitian ini, identifikasi masalah dilakukan dengan menggunakan metode “three level characteristics of manufacture”. Kemudian dilakukan analisis SWOT sebagai dasar penentuan strategi korporasi. Strategi bisnis yang diusulkan menjadi acuan untuk menyusun strategi teknologi. Dari strategi-strategi yang telah tersusun (strategi korporasi, strategi bisnis dan strategi teknologi) diperlukan adanya suatu kebijakan. Kebijakan tersebut digunakan sebagai arahan untuk dapat mengembangkan dan membina industri kecil modern. Kebijakan pengembangan dan pembinaan IKM konveksi ini menggunakan 4 perspektif yaitu finansial, customer, proses bisnis internal, dan pertumbuhan-pembelajaran. Unsur dalam kebijakan tersebut melibatkan seluruh stakeholder dalam IKM. Kata kunci : Manajemen, Industri Kecil Modern, Strategi Bisnis, Strategi Korporasi, Strategi Teknologi. Review to the conditions that occurred after the collapse of Indonesia's economy from the crisis of 1998, the government will begin to consider small and medium enterprises (SME) because it has proved to be more resilient to the economic crisis. This could be figured out when the overall industrial growth just plummeted from 5.90% (2005) to 5% (2006), and the growth of SMEs had increased from 3.48% (2005) to 4.6% (2006). Eventhough SMEs are believed as centre of the nation's economic strength, those still faces many problems. One example IKM "Dedi Konveksi" in Bandung. In this study, identification of problems is done by using the three-level characteristics of manufacture.This identification will determine a SWOT analysis as a basis for determining corporate strategy. Business strategy is proposed as the benchmark for technology strategy. Those strategies that have been organized (corporate strategy, business strategy and technology strategy) required the existence of policies. The policies aimed as guidance to develop and foster a modern small industries. Strategy for development and promotion policies of SMEs convection implemented through four perspectives; namely financial, customer, internal business processes, and human resource growth-learning. Element in this policy strategy involves all stakeholders in the SMEs. Keywords : Management, SMEs, Bussiness Strategy.
Usaha yang akan dibuat adalah Souvenir Menawan Limbah Kayu Pinus
(SOWAN MBAH YUNUS) dengan fokus kepada pemanfaatan limbah kayu yang
dihasilkan oleh usaha industri pengguna bahan kayu, kerajinan kayu, dan peti
kemas dari bahan kayu pinus. Souvenir merupakan salah satu barang yang sangat
diperlukan untuk berbagai kegiatan, misalnya: pernikahan, sunatan, ulang tahun,
reuni dan lain-lain. Kebutuhan souvenir saat ini di Kota Malang sangat besar,
seiring dengan keinginan masyarakat untuk memberikan kenangan terbaik dan
indah kepada tamu (pada acara resepsi) maupun sebagai kenangan-kenangan
terhadap suatu peristiwa atau tempat wisata. Diperlukan kreativitas dan inovasi
dalam pembuatan desain-desain baru yang memungkinkan konsumen dapat
memilih lebih banyak variasi desainnya. Inovasi dan kreativitas yang akan kami
kembangkan pada program PKM-K ini adalah cara mengolah kayu meskipun
dengan bahan baku kayu berasal dari limbah/sisa industri pengolahan kayu,
perabot kayu, peti kemas, dan kerajinan kayu untuk diolah menjadi produk
souvenir yang menawan serta bernilai jual tinggi. Perhitungan ekonomi
menunjukkan bahwa usaha ini merupakan usaha yang menguntungkan dan
mempunyai prospek pengembangan yang bagus. Pemasaran produk akan
dilakukan dengan 2 (dua) cara, yaitu: Pertama, secara pasif melakukan penitipan
pemasaran produk kepada Galeri Asosiasi Perajin Kota Malang yang telah eksis
dalam menjalankan usaha penjualan produk kerajinan dan tempat-tempat
penjualan souvenir lainnya; Kedua, secara aktif mengikuti pameran produk
kerajinan yang diadakan oleh organizer yang ada di Malang. Dengan kedua cara
tersebut diharapkan produk souvenir kayu yang dibuat dapat diedarkan di pasaran
terutama di kawasan Malang Raya
Keanekaragaman Budaya Indonesia dengan 34 Provinsi.
Menunjukan dan menjelaskan tiap provinsi dengan masing-masing keanekaragamannya seperti rumah adat, pakaian adat, tarian tradisional, senjata tradisional, makanan khas daerah dan bahasa daerah.
Kebijakan Pengembangan Industri Kecil dan MenengahAa Renovit
Melihat kondisi yang terjadi setelah runtuhnya kondisi perekonomian Indonesia akibat krisis 1998, pemerintah mulai melirik industri kecil dan menengah (IKM) karena terbukti lebih tahan terhadap krisis ekonomi. Buktinya saat pertumbuhan industri secara keseluruhan terjun bebas dari 5,90% (2005) menjadi 5% (2006), pertumbuhan IKM justru meningkat dari 3,48% (2005) menjadi 4,6% (2006). Namun demikian IKM yang dipercaya sebagai andalan kekuatan ekonomi bangsa, masih banyak menghadapi masalah. Salah satu contohnya IKM “Dedi Konveksi” di Bandung. Dalam penelitian ini, identifikasi masalah dilakukan dengan menggunakan metode “three level characteristics of manufacture”. Kemudian dilakukan analisis SWOT sebagai dasar penentuan strategi korporasi. Strategi bisnis yang diusulkan menjadi acuan untuk menyusun strategi teknologi. Dari strategi-strategi yang telah tersusun (strategi korporasi, strategi bisnis dan strategi teknologi) diperlukan adanya suatu kebijakan. Kebijakan tersebut digunakan sebagai arahan untuk dapat mengembangkan dan membina industri kecil modern. Kebijakan pengembangan dan pembinaan IKM konveksi ini menggunakan 4 perspektif yaitu finansial, customer, proses bisnis internal, dan pertumbuhan-pembelajaran. Unsur dalam kebijakan tersebut melibatkan seluruh stakeholder dalam IKM. Kata kunci : Manajemen, Industri Kecil Modern, Strategi Bisnis, Strategi Korporasi, Strategi Teknologi. Review to the conditions that occurred after the collapse of Indonesia's economy from the crisis of 1998, the government will begin to consider small and medium enterprises (SME) because it has proved to be more resilient to the economic crisis. This could be figured out when the overall industrial growth just plummeted from 5.90% (2005) to 5% (2006), and the growth of SMEs had increased from 3.48% (2005) to 4.6% (2006). Eventhough SMEs are believed as centre of the nation's economic strength, those still faces many problems. One example IKM "Dedi Konveksi" in Bandung. In this study, identification of problems is done by using the three-level characteristics of manufacture.This identification will determine a SWOT analysis as a basis for determining corporate strategy. Business strategy is proposed as the benchmark for technology strategy. Those strategies that have been organized (corporate strategy, business strategy and technology strategy) required the existence of policies. The policies aimed as guidance to develop and foster a modern small industries. Strategy for development and promotion policies of SMEs convection implemented through four perspectives; namely financial, customer, internal business processes, and human resource growth-learning. Element in this policy strategy involves all stakeholders in the SMEs. Keywords : Management, SMEs, Bussiness Strategy.
Usaha yang akan dibuat adalah Souvenir Menawan Limbah Kayu Pinus
(SOWAN MBAH YUNUS) dengan fokus kepada pemanfaatan limbah kayu yang
dihasilkan oleh usaha industri pengguna bahan kayu, kerajinan kayu, dan peti
kemas dari bahan kayu pinus. Souvenir merupakan salah satu barang yang sangat
diperlukan untuk berbagai kegiatan, misalnya: pernikahan, sunatan, ulang tahun,
reuni dan lain-lain. Kebutuhan souvenir saat ini di Kota Malang sangat besar,
seiring dengan keinginan masyarakat untuk memberikan kenangan terbaik dan
indah kepada tamu (pada acara resepsi) maupun sebagai kenangan-kenangan
terhadap suatu peristiwa atau tempat wisata. Diperlukan kreativitas dan inovasi
dalam pembuatan desain-desain baru yang memungkinkan konsumen dapat
memilih lebih banyak variasi desainnya. Inovasi dan kreativitas yang akan kami
kembangkan pada program PKM-K ini adalah cara mengolah kayu meskipun
dengan bahan baku kayu berasal dari limbah/sisa industri pengolahan kayu,
perabot kayu, peti kemas, dan kerajinan kayu untuk diolah menjadi produk
souvenir yang menawan serta bernilai jual tinggi. Perhitungan ekonomi
menunjukkan bahwa usaha ini merupakan usaha yang menguntungkan dan
mempunyai prospek pengembangan yang bagus. Pemasaran produk akan
dilakukan dengan 2 (dua) cara, yaitu: Pertama, secara pasif melakukan penitipan
pemasaran produk kepada Galeri Asosiasi Perajin Kota Malang yang telah eksis
dalam menjalankan usaha penjualan produk kerajinan dan tempat-tempat
penjualan souvenir lainnya; Kedua, secara aktif mengikuti pameran produk
kerajinan yang diadakan oleh organizer yang ada di Malang. Dengan kedua cara
tersebut diharapkan produk souvenir kayu yang dibuat dapat diedarkan di pasaran
terutama di kawasan Malang Raya
Keanekaragaman Budaya Indonesia dengan 34 Provinsi.
Menunjukan dan menjelaskan tiap provinsi dengan masing-masing keanekaragamannya seperti rumah adat, pakaian adat, tarian tradisional, senjata tradisional, makanan khas daerah dan bahasa daerah.
Laporan observasi beberapa lembaga satuan pendidikan Luar Sekolah yang ada di wilayah Kelurahan Mertoyudan, Kec. Mertoyudan, Kab. Magelang.
Tujuan utama adalah mengetahui seberapa besar jumlah satuan pendidikan luar sekolah pada suatu wilayah.
Pemberian Stimulus Pendidikan Berupa Pengembangan Dan Pemberdayaan Sumber Day...alfian200800
Pendidikan merupakan jalan emas menuju perbaikan kualitas hidup suatu bangsa. Tanpa pendidikan, suatu negara akan jauh tertinggal dari negara lain. Sulitnya akses pendidikan membuat sebagian besar dari mereka lebih memilih untuk berhenti sekolah dan bekerja membantu orangtua mereka di laut. Kondisi seperti ini banyak terjadi, salah satunya di pulau Lanjukang, Sulawesi Selatan.Pulau Lanjukang merupakan pulau terluar di wilayah Makassar yang berjarak kurang lebih 40 km dari kota Makassar dan untuk mencapai pulau ini hanya bisa menggunakan kapal kecil dengan biaya yang cukup tinggi. Hal inilah yang kerap menyulitkan penduduk pulau Lanjukang, khususnya para anak nelayan harus mengakses pendidikan ke luar pulau sebab belum adanya sekolah yang beroperasi dipemukiman mereka.Maka tidak heran jika di pulau ini banyak ditemui anak-anak yang buta huruf karena tidak bersekolah, padahal keterampilan membaca harus segera dikuasai sejak dini sebab keterampilan membaca merupakan modal utama seseorang dalam upaya memperoleh informasi dan pengetahuan. Pada artikel kali ini saya akan membahas Faktor apa saja yang menjadi penghambat kurangnya tingkat pendidikan di pulau Lanjukang, Serta upaya-upaya dalam pengembangan dan pemberdayaan sumber daya manusia pada masyarakat pesisir, khususnya di pulau Lanjukang. Hal inilah yang kemudian saya akan di bahas dalam penulisan artikel ini. Metode yang saya gunakan dalam penulisan artikel ini adalah dengan pendekatan metode studi literatur dengan mengambil informasi/sumber dari web/platform sejenisnya internet.Adapun tujuan penulisan artikel ini untuk menambah wawasan kita terhadap dunia kemaritiman terkhususnya terkait kesejahteraan hidup masyarakat maritim. Kesejahteraan hidup yang dimaksud disini ialah kesejahteraan pendidikan para masyarakat maritim, dalam hal ini, khusunya para anak usia sekolah di pulau Lanjukang. Diharapkan outline dalam penulisan artkel ini adalah tercapainya sumber daya manusia yang berpendidikan, khususnya bagi masyarakat pesisir di pulau Lanjukang. Hal lain yang mempengaruhi adalah perspektif masyarakat nelayan terkait pendidikan, dalam hal ini adalah orang tua anak-anak pesisir. Kemudian faktor ekonomi, faktor lingkungan dan lainnya yang menjadi alasan berikutnya. Pendidikan sangatlah penting, pendidikan merupakan suatu usaha untuk mempersiapkan generasi muda menuju masa depan yang lebih baik, tentunya untuk menghadapi segala tantangan yang mendatang.Anak-anak pesisir yang cerdas dan berpendidikan akan membawa tingkat kehidupan keluarga menjadi lebih baik, dari sistem sosial dan ekonomi, bahkan dapat memajukan potensi sumber daya dibidang kelautan kelak.
2. A. BIODATA
Nama : Muis Pranuto
Alamat : Desa. Daleman, Kec. Kedungdung, Kab. Sampang,
Tempat,Tanggal Lahir : Sampang, 03 Juli 1994
Jenis Kelamin : Laki-laki
Status : Lajang
No.HP : 087761812402
E-mail : kaconkmanap94@gmail.com
2011-2013 Founder Greeting English Club
2011- 2013 Inisiator Forsa ( Forum Remaja Desa )
2019- sekarang Kabid Keorganisasian di GMNI
2019-sekarang Founder Sanggar Peduli Pendidikan
2019-sekarang Kabid Keorganisasian di DKR
2019-sekarang Ketua Karang Taruna Desa
2019-sekarang Ketua Kelompok Sastra Areng Pote
2021-sekarang Founder Kelompok Sastra Nabeng Ombek
2021- 2023 Sekretaris Ikatan Solidaritas Pemuda Untuk Rakyat ( ISPUR )
2021- sekarang Pimred TERAS BANGSA ( edukasi melalui digital )
2003-2009 MI MIFTAHUT THULLAB GEDDANGAN
2009-2012 MTs MIFTAHUT THULLAB GEDDANGAN
2012-2015 MA MIFTAHUT THULLAB GEDDANGAN
2019- Sekarang Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI), STKIP-PGRI
Sampang
2020- Sekarang
Hukum Keluarga Islam (HKI), IAI NATA Sampang
B. RIWAYAT PENDIDIKAN C. RIWAYAT ORGANISASI
3. 01
Latar Belakang
03
VISI & MISI
04
Gambaran Program
05
Hasil Yang Sudah Dicapai
06
Penutup
02
Rumusan Masalah
Penyetaraan Pendidikan dan Pengembangan Bakat Pemuda Desa
Melalui Kursus Gratis dan Bimbingan Khusus
PROPOSAL
PEMUDA PELOPOR
KABUPATEN BIDANG
PENDIDIKAN
TAHUN 2021
4. 01
Latar Belakang
NEXT
Sejarah mencatat bahwa bangsa Indonesia telah merdeka lebih dari 75 tahun. Cita-cita kemerdekaan yang digagas oleh para
bapak pendiri bangsa (founding fathers) menjadi tanggung jawab kita untuk melanjutkan tonggak-tonggak perjuangan pergerakan
nasional tersebut. Mencerdaskan kehidupan bangsa sebagai salah satu ikon penting kehidupan pemuda perlu dilakukan upaya-upaya
aktualisasi dan terobosan baru menuju masa depan yang baik. Perjalanan waktu yang cukup panjang sangat wajar apabila bangsa ini
mendapatkan pelajaran berharga yang akan menjadi modal dasar untuk menciptakan sejarah di masa depan yang lebih baik.
Pendidikan merupakan usaha etis dari manusia, untuk manusia dan untuk pemuda manusia pada umumnya. Pendidikan dapat
mengembangkan bakat seseorang sampai pada tingkat optimal dalam batas hakikat individu dengan tujuan agar setiap manusia dapat
secara terhormat dan fleksibel ikut serta dalam pengembangan manusia dan pemudanya secara terus menerus mencapai martabat
kehidupan tataran pada yang lebih tinggi.
Beberapa problematika pendidikan di Indonesia cukup banyak, mulai dari masalah kualitas, kompetensi, bahkan program-
program pendidikan yang dibuat oleh pemerintah masih sulit diterapkan dilapangan. Hal itu dapat dicermati dengan seringnya pemerintah
mengganti kurikulum karena lemahnya sistem pendidikan yang ada. Sehingga itu menjadi masalah karena tidak terjadi komunikasi dan
adaptasi yang baik antara peserta didik dan lingkungan pendidikan.
MENU
5. Dari berbagai kasus pendidikan yang terjadi dilapangan, yang tidak kalah penting juga persoalan program pemerintah tentang 12 tahun wajib
menerima pendidikan yang ditujukan untuk penurunan angka putus sekolah, namun sampai saat ini masih banyak pelajar yang putus sekolah di
beberapa wilayah di Indonesia. Di Jawa Timur angka putus sekolah pelajar SD/MI di tahun 2016 sebanyak 0,07% menurut Badan Pusat Statistik
(BPS) Jawa Timur sedangkan di Kabupaten Sampang sendiri angka putus sekolah di tahun 2013 sebanyak 0,44% dan mencapai 0,36% (Badan Pusat
Statistik, 2016). Meskipun mengalami penurunan angka putus sekolah di Kabupaten Sampang pada tahun 2016 namun diantara kabupaten/kota di
wilayah lainnya di Jawa Timur, Kabupaten Sampang merupakan kabupaten/kota dengan angka putus sekolah tertinggi.
Ada berbagai faktor yang menyebabkan masih banyaknya angka putus sekolah di Kabupaten Sampang, antara lain:
1. Keterbatasan biaya pendidikan;
2. Kultur pemuda yang masih berasumsi bahwa pendidikan bukan hal yang bisa mengangkat perekonomian;
3. Tenaga pendidik yang kurang kompeten dan tidak terlalu memperhatikan perkembangan peserta didik;
4. Kurangnya perhatian bagi penyelenggara pendidikan di daerah pelosok.
Dalam hal ini pemerintah belum berhasil mengimplementasikan program tersebut dan tidak menerapkan UUD 1945 Pasal 31ayat (1)
yang menyebutkan bahwa “Setiap warga negara berhak mendapatkan pendidikan”.
02
Rumusan Masalah
NEXT
MENU
6. 1. Visi
Meningkatkan kualitas Pendidikan pemuda Sampang sehingga memiliki daya saing tinggi dalam
menyongsong kehidupan yang ideal.
1. Misi
Memberikan pendidikan secara gratis untuk pemuda Sampang.
Mewadahi minat dan bakat pemuda Sampang sesuai kemampuannya.
Memberikan pendidikan Pancasila dan penerapannya.
Membentuk pemuda yang berkarakter intelektual dan peduli akan kemajuan pendidikan Indonesia.
Meningkatkan skill komunikasi dan keterampilan dalam menjawab permasalahan pendidikan di wilayah
Sampang.
03
VISI & MISI
NEXT
MENU
7. Berdasarkan permasalahan pendidikan yang telah dibahas sebelumnya dan berangkat dari kesadaran dan kepedulian terhadap
pendidikan di Kabupaten Sampang, Sanggar Pendidikan Relawan Peduli Pendidikan lahir sebagai alternatif untuk menyeimbangkan
masalah yang terjadi dan menjadi penghambat dalam lingkup pendidikan di Kabupaten Sampang dengan program pembelajaran,
1. Kursus Bahasa Inggris;
2. Kursus Bahasa Arab;
3. Sekolah Pancasila;
4. Kursus Komputer dan digital;
5. Pengadaan Perpustakaan Desa;
6. Mengadakan diskusi rutin di luar jam pendidikan formal;
7. Mendirikan kelompok sastra.
Sangggar peduli pendidikan Pajjhar Lagghu ini didirikan sebagai alternatif bagi pemuda yang putus sekolah agar tetap
menjaga pemerataan pendidikan sehingga pemuda yang kurang mampu atau yang minim tersentuh oleh tangan pemerintah dapat tetap
mempunyai wawasan yang tinggi serta intelektual yang mempuni dan semua pemuda Indonesia memperoleh hak dalam pendidikan.
04
Gambaran Program
NEXT
MENU
8. 1. Kursus Bahasa Inggris
2. Kursus Bahasa Arab
3. Ndidikan Pancasila
4. Kursus Komputer Dan Digital
5. Pengadaan Perpustakaan Desa
6. Diskusi Rutin Di Luar Jam Pendidikan Formal
7. Mendirikan Kelompok Sastra
05
Hasil Yang Sudah Dicapai
NEXT
MENU
9. Seperti yang telah saya jelaskan di awal bahwa lahirnya Sanggar Peduli Pendidikan
Pajjhar Lagghu ini adalah sebagai alternatif bagi pelajar di desa atau pemuda putus sekolah
agar tetap mendapatkan pendidikan yang layak. Maka dapat disimpulkan manfaat dari kegiatan
ini adalah:
1. Mengurangi persentase masyarakat minim pendidikan di kabupaten Sampang;
2. Meningkatkan kesadaran pemuda akan pentingnya pendidikan;
3. Mengembangkan minat dan bakat sesuai potensi pemuda Sampang;
4. Membangun relasi yang kuat melalui pendidikan yang layak bagi masyarakat;
5. Pemuda dapat tumbuh dan beradaptasi dengan kemajuan teknologi.
06
Penutup
MENU NEXT