Dokumen tersebut merupakan standar nasional Indonesia tentang metode pengujian kepadatan lapangan menggunakan alat konus pasir. Dokumen tersebut menjelaskan tujuan, ruang lingkup, definisi istilah, persyaratan pengujian, cara pengujian, perhitungan, dan laporan hasil pengujian kepadatan lapangan menggunakan alat konus pasir."
Dokumen tersebut membahas perencanaan struktur gording atap bangunan. Pertama, dilakukan perhitungan beban mati, hidup, air hujan dan angin yang bekerja pada dua potongan atap dengan kemiringan berbeda. Kemudian, dilakukan kombinasi pembebanan berdasarkan standar untuk mendapatkan beban terbesar yang akan digunakan dalam perencanaan. Profil baja CNP16 dipilih untuk menopang gording berdasarkan kontrol bent
Sni 1727 2013 tata cara pembebanan untuk rumah dan gedungWSKT
Dokumen ini berisi standar nasional Indonesia tentang beban minimum untuk perancangan bangunan gedung dan struktur lain. Dokumen ini menjelaskan berbagai jenis beban yang harus dipertimbangkan dalam perancangan seperti beban mati, beban hidup, beban banjir, beban salju, beban air hujan, dan beban angin. Dokumen ini juga menjelaskan prosedur perhitungan dan kombinasi berbagai jenis beban tersebut.
Dokumen tersebut merupakan standar nasional Indonesia tentang metode pengujian kepadatan lapangan menggunakan alat konus pasir. Dokumen tersebut menjelaskan tujuan, ruang lingkup, definisi istilah, persyaratan pengujian, cara pengujian, perhitungan, dan laporan hasil pengujian kepadatan lapangan menggunakan alat konus pasir."
Dokumen tersebut membahas perencanaan struktur gording atap bangunan. Pertama, dilakukan perhitungan beban mati, hidup, air hujan dan angin yang bekerja pada dua potongan atap dengan kemiringan berbeda. Kemudian, dilakukan kombinasi pembebanan berdasarkan standar untuk mendapatkan beban terbesar yang akan digunakan dalam perencanaan. Profil baja CNP16 dipilih untuk menopang gording berdasarkan kontrol bent
Sni 1727 2013 tata cara pembebanan untuk rumah dan gedungWSKT
Dokumen ini berisi standar nasional Indonesia tentang beban minimum untuk perancangan bangunan gedung dan struktur lain. Dokumen ini menjelaskan berbagai jenis beban yang harus dipertimbangkan dalam perancangan seperti beban mati, beban hidup, beban banjir, beban salju, beban air hujan, dan beban angin. Dokumen ini juga menjelaskan prosedur perhitungan dan kombinasi berbagai jenis beban tersebut.
1. Terdapat tiga jenis keruntuhan pondasi yaitu geser umum, geser lokal, dan penetrasi. 2. Teori Terzaghi menjelaskan rumus perhitungan daya dukung tanah dan pondasi. 3. Beberapa faktor mempengaruhi daya dukung tanah seperti beban, kedalaman air tanah, dan lebar pondasi.
Bab 6 membahas tentang tegangan-tegangan yang terjadi pada massa tanah akibat beban yang diterima, meliputi tegangan normal, geser, utama, serta pengaruh beban titik, garis, lajur, dan luasan terhadap kenaikan tegangan vertikal menggunakan metode diagram pengaruh dan persamaan Boussinesq.
Standar ini mengatur tentang pembebanan yang harus diperhitungkan dalam perencanaan jembatan, termasuk beban mati, beban hidup, beban lingkungan, dan kombinasi beban. Standar ini merevisi ketentuan teknis pembebanan dalam SNI sebelumnya dan menyesuaikannya dengan perkembangan terkini. Standar ini dimaksudkan sebagai acuan bagi perencana dalam menentukan pembebanan rencana untuk jembatan.
Dokumen tersebut membahas tentang studi pustaka mengenai tanah dan penggunaannya dalam konstruksi bangunan. Terdapat penjelasan mengenai sifat-sifat tanah, cara mengidentifikasi jenis tanah melalui sondir dan boring, serta identifikasi tanah berpotensi ekspansif berdasarkan indeks plastisitas dan uji Atterberg Limits."
Pengujian berat jenis dan penyerapan agregat halus dilakukan untuk menentukan kualitas agregat dan kesesuaian untuk digunakan dalam pembangunan jalan. Hasil pengujian menunjukkan bahwa berat jenis dan penyerapan agregat berada pada kisaran yang diijinkan standar, sehingga agregat tersebut layak digunakan sebagai bahan campuran aspal.
Perencanaan pondasi telapak persegi beton bertulangAfret Nobel
Pondasi telapak digunakan untuk bangunan 1-3 tingkat dengan daya dukung tanah lebih dari 2 kg/cm2. Terdiri dari tulangan lentur dan susut, serta dihitung untuk kuat geser dan beban. Ukuran pondasi ditentukan melalui coba-coba agar memenuhi syarat tegangan tanah dan geser.
Dokumen ini menjelaskan prosedur pengujian kadar butir agregat yang lolos saringan No. 200 untuk menentukan kadar lumpur. Langkah-langkahnya meliputi persiapan peralatan, pembagian sampel, pencucian agregat, pengeringan, dan penimbangan untuk menghitung kadar lumpur. Hasilnya menunjukkan bahwa kadar lumpur agregat halus dan kasar melebihi batas maksimum.
Dokumen tersebut membahas analisis daya dukung pondasi menurut teori Terzaghi. Terzaghi mengembangkan analisis daya dukung berdasarkan anggapan tertentu seperti pondasi berbentuk memanjang tak berhingga, tanah homogen, dan keruntuhan geser umum. Ia mendefinisikan daya dukung ultimit sebagai beban maksimum per satuan luas. Persamaan daya dukung mempertimbangkan kohesi, beban terbagi, dan berat tanah dengan menggun
kadar air agregat adalah banyaknya air yang terkandung di dalam agregat atau perbandingan antara berat air dalam agregat dengan berat agregat dalam kondisi kering tungku. presentasi ini dibuat dengan tujuan untuk menjelaskan pengaruh kadar air agregat terhadap beton dan hubungannya dengan faktor air semen dan kuat tekan beton.
Dokumen ini menjelaskan tentang pengujian California Bearing Ratio (CBR) untuk menentukan kekuatan tanah dasar. Pengujian CBR dilakukan di lapangan menggunakan alat mechanical jack dengan kecepatan penetrasi tetap untuk mengukur beban penetrasi. Nilai CBR diperoleh dari perbandingan beban penetrasi tanah uji terhadap bahan acuan pada berbagai kedalaman penetrasi, dan digunakan untuk menentukan desain tebal perkerasan.
Dokumen tersebut membahas tentang pemadatan tanah, termasuk definisi pemadatan tanah, prinsipnya, faktor-faktor yang mempengaruhinya, jenis-jenis tanah, dan metode pengukuran kepadatan tanah di lapangan seperti metode kerucut pasir, balon karet, dan nuklir.
Laboratorium Uji Tanah - Pemeriksaan Kadar Air dan Berat Isi TanahReski Aprilia
Metode pengukuran kadar air tanah dan berat isi tanah meliputi (1) penempatan sampel tanah di oven 105°C selama 24 jam untuk menentukan kadar air, (2) penimbangan ring sebelum dan sesudah memasukkan sampel ke dalamnya untuk menghitung berat isi, serta (3) perhitungan kadar air dan berat isi menggunakan rumus tertentu.
1. Terdapat tiga jenis keruntuhan pondasi yaitu geser umum, geser lokal, dan penetrasi. 2. Teori Terzaghi menjelaskan rumus perhitungan daya dukung tanah dan pondasi. 3. Beberapa faktor mempengaruhi daya dukung tanah seperti beban, kedalaman air tanah, dan lebar pondasi.
Bab 6 membahas tentang tegangan-tegangan yang terjadi pada massa tanah akibat beban yang diterima, meliputi tegangan normal, geser, utama, serta pengaruh beban titik, garis, lajur, dan luasan terhadap kenaikan tegangan vertikal menggunakan metode diagram pengaruh dan persamaan Boussinesq.
Standar ini mengatur tentang pembebanan yang harus diperhitungkan dalam perencanaan jembatan, termasuk beban mati, beban hidup, beban lingkungan, dan kombinasi beban. Standar ini merevisi ketentuan teknis pembebanan dalam SNI sebelumnya dan menyesuaikannya dengan perkembangan terkini. Standar ini dimaksudkan sebagai acuan bagi perencana dalam menentukan pembebanan rencana untuk jembatan.
Dokumen tersebut membahas tentang studi pustaka mengenai tanah dan penggunaannya dalam konstruksi bangunan. Terdapat penjelasan mengenai sifat-sifat tanah, cara mengidentifikasi jenis tanah melalui sondir dan boring, serta identifikasi tanah berpotensi ekspansif berdasarkan indeks plastisitas dan uji Atterberg Limits."
Pengujian berat jenis dan penyerapan agregat halus dilakukan untuk menentukan kualitas agregat dan kesesuaian untuk digunakan dalam pembangunan jalan. Hasil pengujian menunjukkan bahwa berat jenis dan penyerapan agregat berada pada kisaran yang diijinkan standar, sehingga agregat tersebut layak digunakan sebagai bahan campuran aspal.
Perencanaan pondasi telapak persegi beton bertulangAfret Nobel
Pondasi telapak digunakan untuk bangunan 1-3 tingkat dengan daya dukung tanah lebih dari 2 kg/cm2. Terdiri dari tulangan lentur dan susut, serta dihitung untuk kuat geser dan beban. Ukuran pondasi ditentukan melalui coba-coba agar memenuhi syarat tegangan tanah dan geser.
Dokumen ini menjelaskan prosedur pengujian kadar butir agregat yang lolos saringan No. 200 untuk menentukan kadar lumpur. Langkah-langkahnya meliputi persiapan peralatan, pembagian sampel, pencucian agregat, pengeringan, dan penimbangan untuk menghitung kadar lumpur. Hasilnya menunjukkan bahwa kadar lumpur agregat halus dan kasar melebihi batas maksimum.
Dokumen tersebut membahas analisis daya dukung pondasi menurut teori Terzaghi. Terzaghi mengembangkan analisis daya dukung berdasarkan anggapan tertentu seperti pondasi berbentuk memanjang tak berhingga, tanah homogen, dan keruntuhan geser umum. Ia mendefinisikan daya dukung ultimit sebagai beban maksimum per satuan luas. Persamaan daya dukung mempertimbangkan kohesi, beban terbagi, dan berat tanah dengan menggun
kadar air agregat adalah banyaknya air yang terkandung di dalam agregat atau perbandingan antara berat air dalam agregat dengan berat agregat dalam kondisi kering tungku. presentasi ini dibuat dengan tujuan untuk menjelaskan pengaruh kadar air agregat terhadap beton dan hubungannya dengan faktor air semen dan kuat tekan beton.
Dokumen ini menjelaskan tentang pengujian California Bearing Ratio (CBR) untuk menentukan kekuatan tanah dasar. Pengujian CBR dilakukan di lapangan menggunakan alat mechanical jack dengan kecepatan penetrasi tetap untuk mengukur beban penetrasi. Nilai CBR diperoleh dari perbandingan beban penetrasi tanah uji terhadap bahan acuan pada berbagai kedalaman penetrasi, dan digunakan untuk menentukan desain tebal perkerasan.
Dokumen tersebut membahas tentang pemadatan tanah, termasuk definisi pemadatan tanah, prinsipnya, faktor-faktor yang mempengaruhinya, jenis-jenis tanah, dan metode pengukuran kepadatan tanah di lapangan seperti metode kerucut pasir, balon karet, dan nuklir.
Laboratorium Uji Tanah - Pemeriksaan Kadar Air dan Berat Isi TanahReski Aprilia
Metode pengukuran kadar air tanah dan berat isi tanah meliputi (1) penempatan sampel tanah di oven 105°C selama 24 jam untuk menentukan kadar air, (2) penimbangan ring sebelum dan sesudah memasukkan sampel ke dalamnya untuk menghitung berat isi, serta (3) perhitungan kadar air dan berat isi menggunakan rumus tertentu.
Tugas perancangan perkerasan jalan raya CBRShopyan Sauri
Dokumen tersebut membahas tentang metode California Bearing Ratio (CBR) untuk menentukan daya dukung tanah dasar jalan dan menghitung tebal lapisan perkerasan yang dibutuhkan. CBR adalah perbandingan beban tes terhadap beban standar yang ditunjukkan dalam persentase, dan digunakan untuk mengetahui kekuatan tanah dasar melalui uji CBR di laboratorium atau lapangan. Uji CBR dapat dilakukan untuk tanah asli, tanah timbun
Development is a complex concept that refers to positive societal change but can encompass different aspects like economic growth, rural development, and sustainable development. Historically, development was seen as synonymous with economic growth, but now a variety of indicators are used to measure development. There is no consensus on what development means and it involves tradeoffs, like large infrastructure projects that can help economic growth but displace people from their homes. Some see development as an open-ended democratic process that values free expression and critical assessment, while others view it as societies inevitably progressing along a pre-determined path.
The document discusses development indicators and the relationship between a country's income and factors like percentage of population working in agriculture. It provides tables showing GDP and development indicators like infant mortality for different countries. It also lists characteristics of more and less economically developed countries and asks which is the odd one out in several sets of development indicators.
The document discusses several key factors that influence economic development in the Caribbean region, including the structure of the productive sector, competitiveness, demand, productivity, infrastructure, investment climate, debt, and external shocks. Specifically, it notes that the Caribbean has historically relied on primary industries but is developing its tertiary and potential quaternary sectors in areas like tourism and e-commerce. However, factors such as high costs, low demand, infrastructure problems, debt levels, and vulnerability to global events pose challenges to development.
Metode kontruksi (pemadatan alat berat) presentasi 2Selphiepuspita
Dokumen tersebut membahas tentang berbagai jenis alat pemadat tanah yang digunakan dalam konstruksi, termasuk roller tiga roda, tandem roller, vibration roller, meshgrid roller, segment roller, sheepfoot roller, pneumatic tired roller, portable roller, dan trench roller. Dokumen juga menjelaskan cara kerja pemadatan menggunakan alat-alat tersebut.
Dokumen tersebut membahas pengaruh kadar air agregat terhadap beton. Kadar air agregat mempengaruhi jumlah air yang dibutuhkan dalam campuran beton dan semakin besar kadar air agregat, semakin besar pula jumlah air dalam campuran. Penurunan kadar air agregat akan mengakibatkan penurunan nilai slump dari beton yang dihasilkan. Tujuan perancangan campuran beton adalah memperoleh beton yang memiliki kualitas sepert
This document discusses optimizing work-in-progress (WIP) limits in Kanban workflows to achieve shorter lead times and better flow rates. It explains that the first step is visualizing workflow stages and setting a WIP limit for each stage based on factors like team composition and constraints. Lower WIP limits focus work and uncover bottlenecks faster, while higher limits allow for more multitasking but can lead to delays and reduced collaboration. The document provides a case study example to illustrate how tracking WIP utilization over time can help optimize limits.
This short document promotes creating presentations using Haiku Deck on SlideShare. It encourages the reader to get started making their own Haiku Deck presentation by providing a button to click to begin the process. The document is advertising the ability to easily create presentations on SlideShare using Haiku Deck.
Tugas email client_dinda_yulya_agustina_dindayulya
Langkah-langkah setting email client Gmail di Microsoft Outlook meliputi membuka Account Setting di Outlook, mengklik new untuk menambah akun email baru, memilih Internet Email dan mengisi informasi user, server, serta login, mengatur outgoing server menggunakan port 26, dan menyimpan settingan tersebut.
Google released Inbox on October 22, 2014 as an effort to modernize and "google-ize" email with features like highlights, bundles, remainders, and snooze functions. Inbox aims to provide a more simplified and organized interface than Gmail, taking inspiration from Google Now and Mailbox, while serving as a compliment to Gmail and remaining in beta as it seeks to establish Google's continued dominance in email.
Surviving the trainwreck andrew hackman full_3Andrew Hackman
We all know how much can be learned from a great user test. This talk will give you advice learned from years of not-so-great user tests about how to make the best out of the worst that user testing can throw at you.
Presented by Richard Burrage - Cimigo (Vietnam)
This slideshow is from a presentation at the M2 Marketing & Media events in Ho Chi Minh City, Vietnam organized by ITV-Asia.com and VietnamBusiness.TV
To see videos from the events, interviews with speakers and to get information on upcoming M2 - Marketing & Media Network events please visit VietnamBusiness.TV
Nilai CBR digunakan untuk menentukan kekuatan tanah dasar dan tebal perkerasan yang dibutuhkan. Nilai CBR dipengaruhi oleh kadar air tanah dan diukur menggunakan piston bertekanan di laboratorium. Hasil uji CBR digunakan untuk merancang tebal lapisan jalan.
Dokumen tersebut membahas tentang uji CBR (California Bearing Ratio) di laboratorium mekanika tanah. Uji CBR digunakan untuk mengetahui kekuatan tanah dasar dan bahan yang didaur ulang untuk perkerasan jalan dan lapangan terbang. Metode ini digunakan untuk menentukan daya dukung tanah dasar dan tebal perkerasan. Terdapat beberapa jenis uji CBR, yaitu CBR lapangan, CBR lapangan rendaman, dan CBR laboratorium. Prosedur pengujian
PENGUJIAN CALIFORNIA BEARING RATIO ( CBR ).docxMuh. Aksal
Dokumen tersebut membahas tentang pemeriksaan CBR (California Bearing Ratio) di laboratorium, yang merupakan salah satu metode untuk menentukan daya dukung tanah dasar. Secara ringkas, dibahas tentang tujuan pengujian CBR laboratorium untuk menentukan nilai CBR tanah dan campuran tanah-agregat, serta prosedur pengujian yang meliputi persiapan sampel, pemadatan, perendaman, dan pengukuran beban dan penetrasi.
Eksperimen ini bertujuan untuk menentukan nilai CBR tanah dan campuran tanah agregat yang dipadatkan pada berbagai kadar air. Prosedur meliputi pengambilan sampel tanah, penambahan air sesuai kadar air optimum, pemadatan sampel, penetrasi sampel menggunakan mesin CBR, dan pengukuran beban dan penetrasi untuk menentukan nilai CBR. Nilai CBR digunakan untuk menilai kekuatan tanah dalam konstruksi jalan.
Dokumen ini membahas rencana penelitian tentang pengaruh variasi butiran terhadap daya dukung tanah dengan menggunakan nilai CBR. Penelitian ini akan menguji sampel tanah dari 4 variasi komposisi butiran dengan menggunakan uji CBR laboratorium untuk mengetahui hubungan antara distribusi butiran dan daya dukung tanah.
Dokumen tersebut membahas tentang percobaan menggunakan alat Dynamic Cone Penetrometer (DCP) untuk mengetahui nilai California Bearing Ratio (CBR) tanah. DCP digunakan untuk mengukur daya dukung tanah dasar dengan mencatat penetrasi konus setelah menerima tumbukan palu. Data penetrasi dan tumbukan kemudian diolah untuk menentukan nilai CBR lapangan pada titik yang diuji.
Praktek Mekanika Tanah - Laporan uji kompaksinoussevarenna
Semoga bermanfaat :)
Tolong jangan mengupload file ini kembali yaa, jika ingin mengupload kembali, copy url dan sertakan akun ini sebagai sumber ^^ Terima kasih
Dokumen tersebut membahas tentang klasifikasi tanah dan metode penyelidikan tanah di lapangan untuk keperluan perencanaan pondasi bangunan. Metode yang dijelaskan antara lain klasifikasi USCS dan AASHTO, uji sondir, uji SPT, uji boring, dan analisis daya dukung tanah."
Dokumen ini membahas percobaan California Bearing Ratio (CBR) di laboratorium untuk menentukan nilai CBR dari contoh tanah. Percobaan melibatkan pemadatan tanah, aplikasi beban, dan pengukuran penetrasi. Hasil percobaan digunakan untuk menghitung nilai CBR berdasarkan hubungan antara tekanan dan penetrasi.
Fantastic tutorial, shared with us by Dario Ilardi, of Grafica2d3d.com, I recommend to see.
The website is in Italian, but it is full of excellent tutorials, understandable in any language.
This great tutorial, explain, step by step, how to obtain, by using vray 2.0 for sketchup, a render, clear and clean as what we see in the picture below.
Dario say : " I'm experimenting with the use of brute force as a substitute of irradiance map and I must say that in terms of speed and quality impressed me positively "
Thanks so much Dario for this one, the result is really good !
1. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara nilai CBR dan sand cone terhadap ketebalan lapisan pondasi bawah pada konstruksi jalan.
2. Hasil pengujian CBR berkisar antara 60,27-72,87% sedangkan sand cone antara 59,88-62,71%. Korelasi produk moment menunjukkan hubungan negatif namun tidak signifikan antara CBR dan sand cone.
3. Nilai CBR dan sand cone digunakan untuk mengetahui ke
Dokumen tersebut membahas tentang landasan teori penelitian tanah dan fondasi tiang bor, termasuk definisi tanah, jenis penyelidikan tanah lapangan seperti Standard Penetration Test (SPT), analisis pembebanan, dan kapasitas dukung fondasi tiang bor."
ANALISIS PENGARUH INDUSTRI BATU BARA TERHADAP PENCEMARAN UDARA.pdfnarayafiryal8
Industri batu bara telah menjadi salah satu penyumbang utama pencemaran udara global. Proses ekstraksi batu bara, baik melalui penambangan terbuka maupun penambangan bawah tanah, menghasilkan debu dan gas beracun yang dilepaskan ke atmosfer. Gas-gas tersebut termasuk sulfur dioksida (SO2), nitrogen oksida (NOx), dan partikel-partikel halus (PM2.5) yang berbahaya bagi kesehatan manusia dan lingkungan. Selain itu, pembakaran batu bara di pembangkit listrik dan industri menyebabkan emisi karbon dioksida (CO2), yang merupakan penyebab utama perubahan iklim global dan pemanasan global.
Pencemaran udara yang disebabkan oleh industri batu bara juga memiliki dampak lokal yang signifikan. Di sekitar area penambangan, debu batu bara yang dihasilkan dapat mengganggu kesehatan masyarakat dan ekosistem lokal. Paparan terus-menerus terhadap debu batu bara dapat menyebabkan masalah pernapasan seperti asma dan bronkitis, serta berkontribusi pada penyakit paru-paru yang lebih serius. Selain itu, hujan asam yang disebabkan oleh emisi sulfur dioksida dapat merusak tanaman, air tanah, dan ekosistem sungai, mengancam keberlanjutan lingkungan di sekitar lokasi industri batu bara.
ANALISIS PENGARUH INDUSTRI BATU BARA TERHADAP PENCEMARAN UDARA.pdf
Cbr
1. CBR Test
Jenis - Jenis CBR :
Berdasakan cara mendapatkan contoh tanahnya, CBR dapat dibagi menjadi :
1) CBR Lapangan (CBR inplace atau field Inplace)
• Digunakan untuk memperoleh nilai CBR asli di Lapangan sesuai dengan kondisi tanah pada saat itu. Umum
digunakan untuk perencanaan tebal perkerasan yang lapisan tanah dasarnya tidak akan dipadatkan lagi.
Pemeriksaan ini dilakukan dala kondisi kadar air tanah tinggi (musim penghujan), atau dalam kondisi terbuuk
yang mungkin terjadi. Juga digunakan apakah kepadatan yang diperoleh dengan sesuai dengan yang kita
inginkan
2) CBR lapangan rendaman (undisturbed soaked CBR)
• Digunakan untuk mendapatkan besarnya nilai CBR asli di Lapangan pada keadaan jenuh air dan tanah
mengalami pengembangan (swell) yang maksimum
• Hal ini sering digunakan untuk menentukan daya dukung tanah di daerah yang lapisan tanah dasarnya tidak
akan dipadatkan lagi, terletak pada daerah yang badan jalannya sering terendam air pada musim penghujan
dan kering pada musim kemarau. Sedangkan pemeriksaan dilakukan di musim kemarau.
• Pemeriksaan dilakukan dengan menambil contoh tanah dalm tabung (mould) yang ditekan masuk kedalam
tanah mencapai kedalaman yang diinginkan. Tabung berisi contoh tanah dikeluarkan dan direndam dalam air
selama beberapa hari sambil diukur pengembangannya. Setelah pengembangan tidak terjadi lagi, barulah
dilakukan pemeriksaan besarnya CBR.
3) CBR Laboratorium
• Tanah dasar (Subgrade) pada konstuksi jalan baru dapat berupa tanah asli, tanah timbunan atau tanah galian
yang telah dipadatkan sampai menncapai kepadatan 95% kepadatan maksimum. Dengan demikian daya
dukung tanah dasar tersebut merupakan nilai kemampuan lapisan tanah memikul beban setelah tanah
tersebut dipadatkan. CBR ini disebut CBR laboratoium , karena disiapkan di Laboratorium. CBR Laboratorium
dibedakan atas 2 macam, yaitu CBR Laboratorium rendaman dan BR Laboratorium tanpa rendaman
2. CBR (California Bearing Ratio) adalah percobaan daya dukung tanah yang dikembangkan oleh California
State Highway Departement. Prinsip pengujian ini adalah pengujian penetrasi dengan menusukkan benda ke
dalam benda uji. Dengan cara ini dapat dinilai kekuatan tanah dasar atau bahan lain yang dipergunakan untuk
membuat perkerasan.
Kekuatan tanah diuji dengan uji CBR sesuai dengan SNI-1744-1989. Nilai kekuatan tanah tersebut
digunakan sebagai acuan perlu tidaknya distabilisasi setelah dibandingkan dengan yang disyaratkan dalam
spesifikasinya.
Pengujian CBR adalah perbandingan antara beban penetrasi suatu bahan terhadap bahan standar
dengan kedalaman dan kecepatan penetrasi yang sama. Nilai CBR dihitung pada penetrasi sebesar 0.1 inci dan
penetrasi sebesar 0.2 inci dan selanjutnya hasil kedua perhitungan tersebut dibandingkan sesuai dengan SNI
03-1744-1989 diambil hasil terbesar.
Nilai CBR adalah perbandingan (dalam persen) antara tekanan yang diperlukan untuk menembus tanah
dengan piston berpenampang bulat seluas 3 inch2dengan kecepatan 0,05 inch/menit terhadap tekanan yang
diperlukan untuk menembus bahan standard tertentu. Tujuan dilakukan pengujian CBR ini adalah untuk
mengetahui nilai CBR pada variasi kadar air pemadatan. Untuk menentukan kekuatan lapisan tanah dasar
dengan cara percobaan CBR diperoleh nilai yang kemudian dipakai untuk menentukan tebal perkerasan yang
diperlukan di atas lapisan yang nilai CBRnya tertentu (Wesley,1977) Dalam menguji nilai CBR tanah dapat
dilakukan di laboratorium. Tanah dasar (Subgrade) pada kontruksi jalan baru merupakan tanah asli, tanah
timbunan, atau tanah galian yang sudah dipadatkan sampai mencapai kepadatan 95% dari kepadatan
maksimum. Dengan demikian daya dukung tanah dasar tersebut merupakan nilai kemampuan lapisan tanah
memikul beban setelah tersebut tanah dipadatkan. CBR ini disebut CBR rencana titik dan karena disiapkan di
laboratorium, disebut CBR laborataorium. Makin tinggi nilai CBR tanah (subgrade) maka lapisan perkerasan
diatasnya akan semakin tipis dan semakin kecil nilai CBR (daya dukung tanah rendah), maka akan semakin
tebal lapisan perkerasan di atasnya sesuai beban yang akan dipikulnya.
Ada dua macam pengukuran CBR yaitu :
1. Nilai CBR untuk tekanan penetrasi pada 0.254 cm (0,1”) terhadap penetrasi
standard besarnya 70,37 kg/cm2 (1000 psi).
Nilai CBR = (PI/70,37) x 100 % ( PI dalam kg / cm2 )
2. Nilai CBR untuk tekanan penetrasi pada penetrasi 0,508 cm (0,2”)
terhadap penetrasi standard yang besarnya 105,56 kg/cm2 (1500 psi)
Nilai CBR =PI/105,56) x 100 % ( PI dalam kg / cm2 )
Dari kedua hitungan tersebut digunakan nilai terbesar.
CBR laboratorium dapat dibedakan atas 2 macam yaitu :
a. CBR laboratorium rendaman (soaked design CBR)
b. CBR laboratorium tanpa rendaman (Unsoaked Design CBR)
Pada pengujian CBR laboratorium rendaman pelaksanaannya lebih sulit karena membutuhkan waktu dan
biaya relatif lebih besar dibandingkan CBR laboratorium tanpa rendaman.
Sedang dari hasil pengujian CBR laboratorium tanpa rendaman sejauh ini selalu menghasilkan daya dukung
tanah lebih besar dibandingkan dengan CBR laboratorium rendaman.
3. Metoda Rasio Daya Dukung California(California Bearing Ration = CBR Method)
Sabtu, Desember 08, 2012 Adi Atmadilaga No comments
Metoda ini mengkombinasikan percobaan pembebanan penetrasi di laboratorium atau di lapangan
dengan rencana empiris(empirical design charts) tebal lapisan perkerasan. Hal ini digunakan sebagai metoda
perencanaan perkerasan lentur (fleksibel pavement) jalan raya dan lapangan terbang.tebal perkerasan di
tentukan oleh nilai C.B.R.
Definisi
California Bearing Ration(CBR) merupakan sesuatu perbandingan antara beban percobaan (test load) dengan
beban standar (standard load) dan dinyatakan prsentasi.
C.B.R=PT
Ket:
PT = beban percobaan(test load)
PS = beban standar(standard load)
Harga CBR adalah nilai yang menyatakan kualitas tanah dasar dibandingkan dengan bahan standar
berupa batu pecah yang mempunyai nilai CBR sebesar 100% dalam memikul beban lalu lintas
Beban standar yang dipakai untuk percobaan CBR
Penetrasi
pluyer (in)
Beban
standar (lb)
Penetrasi
plunyer (mm)
Beban standar
(kg)
Beban standar
(kN)
0,10
0,20
0,30
0,40
0,50
3000
4500
5700
6900
7800
2,25
5,00
7,50
10,00
12,50
1370
2055
2630
3180
3600
13,50
20,00
25,50
31,00
35,00
Percobaan- percobaan CBR
Percobaan di laboratorium:
1. Bina Marga: PB – 0113 – 76
2. ASTM : D – 1883 – 73
3. AASHTO : T – 193 – 81
a. Tujuan :
Untuk menentukan nilai daya dukung tanah dalam kepadatan maksimum.
b. Alat- alat yang digunakan:
Hampir sama dengan alat- alat percobaan pemadatan standar maupun modifikasi dengan spesifikasi seperti
tabel berikut :
4. Spesifikasi percobaan CBR
Metoda Jumlah pukulan Jumlah lapisan Berat palu (N)
D- 698 : 2 (tanah berbutir
halus) (B)
4 (tanah berbutir
kasar) (D)
D- 1557 : 2 (tanah
berbutir halus) (B)
4 (tanah berbutir
kasar) (D)
56
56
56
56
3
3
5
5
24,50
24,50
44,50
44,50
c. Cara melakukan percobaan.
Metoda yang digunakan dalam standar ASTM D -7 atau D – 1557 – 70. Diameter tabung = 6 inci = 5 cm
dan tinggi = 5 sampai 7 inci = 12,50 cm.
Dengan menggunakan dongkrak mekanis sebuah piston penetrasi ditekan supaya masuk kedalam
tanah dengan kecepatan tetap = 1,25mm/menit dengan beban awal = 0,05 kN. Pembebanan pada plunyer di
amati pada penetrasi berturut-turut : 0,625 ;1,250 ;1,875 ;2,500 ;3,750 ;5000 ;6,250 dan 7,500mm.hasil
pengamatan dapat diplot dalam kertas kurva.
d. Analisis perhitungan
Nilai CBR dihitung pada harga penetrasi 2,500 dan 5,000mm dengan beban standar = 13,50kN dan
20,00kN
Umumnya nilai CBR dengan penetrasi 2,500mm lebih besar dari penetrasi 5,000mm.
Percobaan dilapangan
CBR Asli
a. Tujuan:
Untuk mengntrol apakah kepadatan yang diperoleh sudah sesuai dengan yang diinginkan.
b. Alat- alat yan digunakan:
1. Truk dengan pembebanan
2. Piston penetrasi dari logam
3. Timbangan
4. Dongkrak hidrolis atau mekanik
5. Arloji beban dan arloji cincin penguji lengkap dengan cincin pengujinya
6. rol meter, kunci dll
c. cara melakukan percobaan:
5. 1. Dilapangan:
(a) Tanah digali sesuai lokasi kemudian dibuat deskripsisecara visual
(b) Tabung diletakkan di permukaan tanah dan kemudian diberi beban melalui truk dengan dibantu dongkrak
sebagai alat penekan.
(c) Contoh tanah diambil sebanyak 2 tabung.
(d) Contoh tanah dibersihkan dan ditutup rapat dan dibawa ke laboratorium.
(e) Satu conto langsung diuji dan yang lain direndam selama
2. Di laboratorium.
(a) Beban statis diletakan pada bagian atas tabung untuk mencegah pengembangan tanah dalam tabung.
(b) Arloji penunjuk beban dan arloji penetrasi dipasang dan angka dinolkan.
(c) Catat angka yang dibaca pada arloji pengukur pada formulir.
d. Analisis perhitungan .
Nilai CBR dihitung pada penetrasi = 0,10 inci dan 0,20 inci
CBR lapangan.
a. Tujuan:
Untuk mendapatkan nilai CBR langsung di lokasi.
b. Alat- alat yang digunakan:
1. Piston penetrasi dari logam.
2. Cincin penguji dengan arloji pembacaan.
3. .Arloji pembacaan beban.
4. Mesin penetrasi.
5. beban truk.
6. CBR asli.
c. Cara melakukan prcobaan:
1. Benda uji didapat langsung pada tanah dasar.
2. Mula-mula diletakan beban statis untuk mencegah mengembangnya tanah dan kehilangan kadar air benda
uji.
3. Piston dipasang dapa benda uji.
4. Arloji pembacaan beban dan arloji pembacaan penetrasi dibuat nol.
5. Pembebanan dimulai dengan teratur.
6. Pembaca pembebanan pada penetrasi dicatat.
7. hasil pemeriksaan di gambarkan dalam kertas kurva.