SlideShare a Scribd company logo
CBR Test
Jenis - Jenis CBR :
Berdasakan cara mendapatkan contoh tanahnya, CBR dapat dibagi menjadi :
1) CBR Lapangan (CBR inplace atau field Inplace)
• Digunakan untuk memperoleh nilai CBR asli di Lapangan sesuai dengan kondisi tanah pada saat itu. Umum
digunakan untuk perencanaan tebal perkerasan yang lapisan tanah dasarnya tidak akan dipadatkan lagi.
Pemeriksaan ini dilakukan dala kondisi kadar air tanah tinggi (musim penghujan), atau dalam kondisi terbuuk
yang mungkin terjadi. Juga digunakan apakah kepadatan yang diperoleh dengan sesuai dengan yang kita
inginkan
2) CBR lapangan rendaman (undisturbed soaked CBR)
• Digunakan untuk mendapatkan besarnya nilai CBR asli di Lapangan pada keadaan jenuh air dan tanah
mengalami pengembangan (swell) yang maksimum
• Hal ini sering digunakan untuk menentukan daya dukung tanah di daerah yang lapisan tanah dasarnya tidak
akan dipadatkan lagi, terletak pada daerah yang badan jalannya sering terendam air pada musim penghujan
dan kering pada musim kemarau. Sedangkan pemeriksaan dilakukan di musim kemarau.
• Pemeriksaan dilakukan dengan menambil contoh tanah dalm tabung (mould) yang ditekan masuk kedalam
tanah mencapai kedalaman yang diinginkan. Tabung berisi contoh tanah dikeluarkan dan direndam dalam air
selama beberapa hari sambil diukur pengembangannya. Setelah pengembangan tidak terjadi lagi, barulah
dilakukan pemeriksaan besarnya CBR.
3) CBR Laboratorium
• Tanah dasar (Subgrade) pada konstuksi jalan baru dapat berupa tanah asli, tanah timbunan atau tanah galian
yang telah dipadatkan sampai menncapai kepadatan 95% kepadatan maksimum. Dengan demikian daya
dukung tanah dasar tersebut merupakan nilai kemampuan lapisan tanah memikul beban setelah tanah
tersebut dipadatkan. CBR ini disebut CBR laboratoium , karena disiapkan di Laboratorium. CBR Laboratorium
dibedakan atas 2 macam, yaitu CBR Laboratorium rendaman dan BR Laboratorium tanpa rendaman
CBR (California Bearing Ratio) adalah percobaan daya dukung tanah yang dikembangkan oleh California
State Highway Departement. Prinsip pengujian ini adalah pengujian penetrasi dengan menusukkan benda ke
dalam benda uji. Dengan cara ini dapat dinilai kekuatan tanah dasar atau bahan lain yang dipergunakan untuk
membuat perkerasan.
Kekuatan tanah diuji dengan uji CBR sesuai dengan SNI-1744-1989. Nilai kekuatan tanah tersebut
digunakan sebagai acuan perlu tidaknya distabilisasi setelah dibandingkan dengan yang disyaratkan dalam
spesifikasinya.
Pengujian CBR adalah perbandingan antara beban penetrasi suatu bahan terhadap bahan standar
dengan kedalaman dan kecepatan penetrasi yang sama. Nilai CBR dihitung pada penetrasi sebesar 0.1 inci dan
penetrasi sebesar 0.2 inci dan selanjutnya hasil kedua perhitungan tersebut dibandingkan sesuai dengan SNI
03-1744-1989 diambil hasil terbesar.
Nilai CBR adalah perbandingan (dalam persen) antara tekanan yang diperlukan untuk menembus tanah
dengan piston berpenampang bulat seluas 3 inch2dengan kecepatan 0,05 inch/menit terhadap tekanan yang
diperlukan untuk menembus bahan standard tertentu. Tujuan dilakukan pengujian CBR ini adalah untuk
mengetahui nilai CBR pada variasi kadar air pemadatan. Untuk menentukan kekuatan lapisan tanah dasar
dengan cara percobaan CBR diperoleh nilai yang kemudian dipakai untuk menentukan tebal perkerasan yang
diperlukan di atas lapisan yang nilai CBRnya tertentu (Wesley,1977) Dalam menguji nilai CBR tanah dapat
dilakukan di laboratorium. Tanah dasar (Subgrade) pada kontruksi jalan baru merupakan tanah asli, tanah
timbunan, atau tanah galian yang sudah dipadatkan sampai mencapai kepadatan 95% dari kepadatan
maksimum. Dengan demikian daya dukung tanah dasar tersebut merupakan nilai kemampuan lapisan tanah
memikul beban setelah tersebut tanah dipadatkan. CBR ini disebut CBR rencana titik dan karena disiapkan di
laboratorium, disebut CBR laborataorium. Makin tinggi nilai CBR tanah (subgrade) maka lapisan perkerasan
diatasnya akan semakin tipis dan semakin kecil nilai CBR (daya dukung tanah rendah), maka akan semakin
tebal lapisan perkerasan di atasnya sesuai beban yang akan dipikulnya.
Ada dua macam pengukuran CBR yaitu :
1. Nilai CBR untuk tekanan penetrasi pada 0.254 cm (0,1”) terhadap penetrasi
standard besarnya 70,37 kg/cm2 (1000 psi).
Nilai CBR = (PI/70,37) x 100 % ( PI dalam kg / cm2 )
2. Nilai CBR untuk tekanan penetrasi pada penetrasi 0,508 cm (0,2”)
terhadap penetrasi standard yang besarnya 105,56 kg/cm2 (1500 psi)
Nilai CBR =PI/105,56) x 100 % ( PI dalam kg / cm2 )
Dari kedua hitungan tersebut digunakan nilai terbesar.
CBR laboratorium dapat dibedakan atas 2 macam yaitu :
a. CBR laboratorium rendaman (soaked design CBR)
b. CBR laboratorium tanpa rendaman (Unsoaked Design CBR)
Pada pengujian CBR laboratorium rendaman pelaksanaannya lebih sulit karena membutuhkan waktu dan
biaya relatif lebih besar dibandingkan CBR laboratorium tanpa rendaman.
Sedang dari hasil pengujian CBR laboratorium tanpa rendaman sejauh ini selalu menghasilkan daya dukung
tanah lebih besar dibandingkan dengan CBR laboratorium rendaman.
Metoda Rasio Daya Dukung California(California Bearing Ration = CBR Method)
Sabtu, Desember 08, 2012 Adi Atmadilaga No comments
Metoda ini mengkombinasikan percobaan pembebanan penetrasi di laboratorium atau di lapangan
dengan rencana empiris(empirical design charts) tebal lapisan perkerasan. Hal ini digunakan sebagai metoda
perencanaan perkerasan lentur (fleksibel pavement) jalan raya dan lapangan terbang.tebal perkerasan di
tentukan oleh nilai C.B.R.
Definisi
California Bearing Ration(CBR) merupakan sesuatu perbandingan antara beban percobaan (test load) dengan
beban standar (standard load) dan dinyatakan prsentasi.
C.B.R=PT
Ket:
 PT = beban percobaan(test load)
 PS = beban standar(standard load)
Harga CBR adalah nilai yang menyatakan kualitas tanah dasar dibandingkan dengan bahan standar
berupa batu pecah yang mempunyai nilai CBR sebesar 100% dalam memikul beban lalu lintas
Beban standar yang dipakai untuk percobaan CBR
Penetrasi
pluyer (in)
Beban
standar (lb)
Penetrasi
plunyer (mm)
Beban standar
(kg)
Beban standar
(kN)
0,10
0,20
0,30
0,40
0,50
3000
4500
5700
6900
7800
2,25
5,00
7,50
10,00
12,50
1370
2055
2630
3180
3600
13,50
20,00
25,50
31,00
35,00
Percobaan- percobaan CBR
 Percobaan di laboratorium:
1. Bina Marga: PB – 0113 – 76
2. ASTM : D – 1883 – 73
3. AASHTO : T – 193 – 81
a. Tujuan :
Untuk menentukan nilai daya dukung tanah dalam kepadatan maksimum.
b. Alat- alat yang digunakan:
Hampir sama dengan alat- alat percobaan pemadatan standar maupun modifikasi dengan spesifikasi seperti
tabel berikut :
Spesifikasi percobaan CBR
Metoda Jumlah pukulan Jumlah lapisan Berat palu (N)
D- 698 : 2 (tanah berbutir
halus) (B)
4 (tanah berbutir
kasar) (D)
D- 1557 : 2 (tanah
berbutir halus) (B)
4 (tanah berbutir
kasar) (D)
56
56
56
56
3
3
5
5
24,50
24,50
44,50
44,50
c. Cara melakukan percobaan.
Metoda yang digunakan dalam standar ASTM D -7 atau D – 1557 – 70. Diameter tabung = 6 inci = 5 cm
dan tinggi = 5 sampai 7 inci = 12,50 cm.
Dengan menggunakan dongkrak mekanis sebuah piston penetrasi ditekan supaya masuk kedalam
tanah dengan kecepatan tetap = 1,25mm/menit dengan beban awal = 0,05 kN. Pembebanan pada plunyer di
amati pada penetrasi berturut-turut : 0,625 ;1,250 ;1,875 ;2,500 ;3,750 ;5000 ;6,250 dan 7,500mm.hasil
pengamatan dapat diplot dalam kertas kurva.
d. Analisis perhitungan
Nilai CBR dihitung pada harga penetrasi 2,500 dan 5,000mm dengan beban standar = 13,50kN dan
20,00kN
Umumnya nilai CBR dengan penetrasi 2,500mm lebih besar dari penetrasi 5,000mm.
 Percobaan dilapangan
CBR Asli
a. Tujuan:
Untuk mengntrol apakah kepadatan yang diperoleh sudah sesuai dengan yang diinginkan.
b. Alat- alat yan digunakan:
1. Truk dengan pembebanan
2. Piston penetrasi dari logam
3. Timbangan
4. Dongkrak hidrolis atau mekanik
5. Arloji beban dan arloji cincin penguji lengkap dengan cincin pengujinya
6. rol meter, kunci dll
c. cara melakukan percobaan:
1. Dilapangan:
(a) Tanah digali sesuai lokasi kemudian dibuat deskripsisecara visual
(b) Tabung diletakkan di permukaan tanah dan kemudian diberi beban melalui truk dengan dibantu dongkrak
sebagai alat penekan.
(c) Contoh tanah diambil sebanyak 2 tabung.
(d) Contoh tanah dibersihkan dan ditutup rapat dan dibawa ke laboratorium.
(e) Satu conto langsung diuji dan yang lain direndam selama
2. Di laboratorium.
(a) Beban statis diletakan pada bagian atas tabung untuk mencegah pengembangan tanah dalam tabung.
(b) Arloji penunjuk beban dan arloji penetrasi dipasang dan angka dinolkan.
(c) Catat angka yang dibaca pada arloji pengukur pada formulir.
d. Analisis perhitungan .
Nilai CBR dihitung pada penetrasi = 0,10 inci dan 0,20 inci
CBR lapangan.
a. Tujuan:
Untuk mendapatkan nilai CBR langsung di lokasi.
b. Alat- alat yang digunakan:
1. Piston penetrasi dari logam.
2. Cincin penguji dengan arloji pembacaan.
3. .Arloji pembacaan beban.
4. Mesin penetrasi.
5. beban truk.
6. CBR asli.
c. Cara melakukan prcobaan:
1. Benda uji didapat langsung pada tanah dasar.
2. Mula-mula diletakan beban statis untuk mencegah mengembangnya tanah dan kehilangan kadar air benda
uji.
3. Piston dipasang dapa benda uji.
4. Arloji pembacaan beban dan arloji pembacaan penetrasi dibuat nol.
5. Pembebanan dimulai dengan teratur.
6. Pembaca pembebanan pada penetrasi dicatat.
7. hasil pemeriksaan di gambarkan dalam kertas kurva.
Cbr

More Related Content

What's hot

Metode uji cbr laboratorium
Metode uji cbr laboratoriumMetode uji cbr laboratorium
Metode uji cbr laboratorium
jolandika
 
KERUNTUHAN PONDASI
KERUNTUHAN PONDASIKERUNTUHAN PONDASI
KERUNTUHAN PONDASI
Nurul Angreliany
 
Sni 03-2834-2000
Sni 03-2834-2000Sni 03-2834-2000
Sni 03-2834-2000
frans1982
 
Mekanika tanah bab 6
Mekanika tanah bab 6Mekanika tanah bab 6
Mekanika tanah bab 6
Shaleh Afif Hasibuan
 
Sni 1725 2016 pembebanan untuk jembatan
Sni 1725 2016 pembebanan untuk jembatanSni 1725 2016 pembebanan untuk jembatan
Sni 1725 2016 pembebanan untuk jembatan
terbott
 
Soil study thesis
Soil study thesisSoil study thesis
Soil study thesis
CARLES HUTABARAT
 
Pengujian berat jenis dan penyerapan
Pengujian berat jenis dan penyerapanPengujian berat jenis dan penyerapan
Pengujian berat jenis dan penyerapan
M Hayale
 
Perencanaan pondasi telapak persegi beton bertulang
Perencanaan pondasi telapak persegi beton bertulangPerencanaan pondasi telapak persegi beton bertulang
Perencanaan pondasi telapak persegi beton bertulang
Afret Nobel
 
Manual desain-perkerasan-jalan-2017
Manual desain-perkerasan-jalan-2017Manual desain-perkerasan-jalan-2017
Manual desain-perkerasan-jalan-2017
NUR SETIAJI
 
Bab ii-perencanaan-saluran
Bab ii-perencanaan-saluranBab ii-perencanaan-saluran
Bab ii-perencanaan-saluranAde Rohima
 
106070953 kadar-lumpur
106070953 kadar-lumpur106070953 kadar-lumpur
106070953 kadar-lumpur
Rahmad Saputra
 
Struktur Beton Bertulang
Struktur Beton BertulangStruktur Beton Bertulang
Struktur Beton Bertulang
Mira Pemayun
 
Daya dukung pondasi dengan analisis terzaghi
Daya dukung pondasi dengan analisis terzaghiDaya dukung pondasi dengan analisis terzaghi
Daya dukung pondasi dengan analisis terzaghi
Ayu Fatimah Zahra
 
SNI 1726-2012 Tata cara perencanaan ketahanan gempa untuk struktur bangunan g...
SNI 1726-2012 Tata cara perencanaan ketahanan gempa untuk struktur bangunan g...SNI 1726-2012 Tata cara perencanaan ketahanan gempa untuk struktur bangunan g...
SNI 1726-2012 Tata cara perencanaan ketahanan gempa untuk struktur bangunan g...
Mira Pemayun
 
Struktur statis tak tentu pengantar
Struktur statis tak tentu pengantarStruktur statis tak tentu pengantar
Struktur statis tak tentu pengantar
MOSES HADUN
 
Pengaruh kadar air terhadap beton
Pengaruh kadar air terhadap betonPengaruh kadar air terhadap beton
Pengaruh kadar air terhadap beton
HASANUDDIN UNIVERSITY
 
Bab 3 geser langsung
Bab 3 geser langsungBab 3 geser langsung
Bab 3 geser langsung
antonius giovanni
 
perhitungan jembatan
perhitungan jembatanperhitungan jembatan
perhitungan jembatanFarid Thahura
 
Eksentrisitas pada-pondasi
Eksentrisitas pada-pondasiEksentrisitas pada-pondasi
Eksentrisitas pada-pondasi
dwidam
 
Laboratorium Uji Tanah - CBR Lapangan
Laboratorium Uji Tanah - CBR LapanganLaboratorium Uji Tanah - CBR Lapangan
Laboratorium Uji Tanah - CBR Lapangan
Reski Aprilia
 

What's hot (20)

Metode uji cbr laboratorium
Metode uji cbr laboratoriumMetode uji cbr laboratorium
Metode uji cbr laboratorium
 
KERUNTUHAN PONDASI
KERUNTUHAN PONDASIKERUNTUHAN PONDASI
KERUNTUHAN PONDASI
 
Sni 03-2834-2000
Sni 03-2834-2000Sni 03-2834-2000
Sni 03-2834-2000
 
Mekanika tanah bab 6
Mekanika tanah bab 6Mekanika tanah bab 6
Mekanika tanah bab 6
 
Sni 1725 2016 pembebanan untuk jembatan
Sni 1725 2016 pembebanan untuk jembatanSni 1725 2016 pembebanan untuk jembatan
Sni 1725 2016 pembebanan untuk jembatan
 
Soil study thesis
Soil study thesisSoil study thesis
Soil study thesis
 
Pengujian berat jenis dan penyerapan
Pengujian berat jenis dan penyerapanPengujian berat jenis dan penyerapan
Pengujian berat jenis dan penyerapan
 
Perencanaan pondasi telapak persegi beton bertulang
Perencanaan pondasi telapak persegi beton bertulangPerencanaan pondasi telapak persegi beton bertulang
Perencanaan pondasi telapak persegi beton bertulang
 
Manual desain-perkerasan-jalan-2017
Manual desain-perkerasan-jalan-2017Manual desain-perkerasan-jalan-2017
Manual desain-perkerasan-jalan-2017
 
Bab ii-perencanaan-saluran
Bab ii-perencanaan-saluranBab ii-perencanaan-saluran
Bab ii-perencanaan-saluran
 
106070953 kadar-lumpur
106070953 kadar-lumpur106070953 kadar-lumpur
106070953 kadar-lumpur
 
Struktur Beton Bertulang
Struktur Beton BertulangStruktur Beton Bertulang
Struktur Beton Bertulang
 
Daya dukung pondasi dengan analisis terzaghi
Daya dukung pondasi dengan analisis terzaghiDaya dukung pondasi dengan analisis terzaghi
Daya dukung pondasi dengan analisis terzaghi
 
SNI 1726-2012 Tata cara perencanaan ketahanan gempa untuk struktur bangunan g...
SNI 1726-2012 Tata cara perencanaan ketahanan gempa untuk struktur bangunan g...SNI 1726-2012 Tata cara perencanaan ketahanan gempa untuk struktur bangunan g...
SNI 1726-2012 Tata cara perencanaan ketahanan gempa untuk struktur bangunan g...
 
Struktur statis tak tentu pengantar
Struktur statis tak tentu pengantarStruktur statis tak tentu pengantar
Struktur statis tak tentu pengantar
 
Pengaruh kadar air terhadap beton
Pengaruh kadar air terhadap betonPengaruh kadar air terhadap beton
Pengaruh kadar air terhadap beton
 
Bab 3 geser langsung
Bab 3 geser langsungBab 3 geser langsung
Bab 3 geser langsung
 
perhitungan jembatan
perhitungan jembatanperhitungan jembatan
perhitungan jembatan
 
Eksentrisitas pada-pondasi
Eksentrisitas pada-pondasiEksentrisitas pada-pondasi
Eksentrisitas pada-pondasi
 
Laboratorium Uji Tanah - CBR Lapangan
Laboratorium Uji Tanah - CBR LapanganLaboratorium Uji Tanah - CBR Lapangan
Laboratorium Uji Tanah - CBR Lapangan
 

Viewers also liked

Pemadatan tanah
Pemadatan tanahPemadatan tanah
Pemadatan tanah
Dita Aldisa
 
Laboratorium Uji Tanah - Pemeriksaan Kadar Air dan Berat Isi Tanah
Laboratorium Uji Tanah - Pemeriksaan Kadar Air dan Berat Isi TanahLaboratorium Uji Tanah - Pemeriksaan Kadar Air dan Berat Isi Tanah
Laboratorium Uji Tanah - Pemeriksaan Kadar Air dan Berat Isi Tanah
Reski Aprilia
 
Tugas perancangan perkerasan jalan raya CBR
Tugas perancangan perkerasan jalan raya CBRTugas perancangan perkerasan jalan raya CBR
Tugas perancangan perkerasan jalan raya CBR
Shopyan Sauri
 
What is development?
What is development?What is development?
What is development?
Pirita Juppi
 
Factors Influencing Development
Factors Influencing DevelopmentFactors Influencing Development
Factors Influencing Development
SHS Geog
 
Factors That Influence Development 2
Factors That Influence Development 2Factors That Influence Development 2
Factors That Influence Development 2
guest24483f7
 
Metode kontruksi (pemadatan alat berat) presentasi 2
Metode kontruksi (pemadatan alat berat) presentasi 2Metode kontruksi (pemadatan alat berat) presentasi 2
Metode kontruksi (pemadatan alat berat) presentasi 2
Selphiepuspita
 
PENGARUH KADAR AIR TERHADAP BETON
PENGARUH KADAR AIR TERHADAP BETONPENGARUH KADAR AIR TERHADAP BETON
PENGARUH KADAR AIR TERHADAP BETON
Omer Kanan
 
Животные сибири
Животные сибириЖивотные сибири
Животные сибири
Larachca
 
WP # 2 - Optimizing WIP
WP # 2 - Optimizing WIPWP # 2 - Optimizing WIP
WP # 2 - Optimizing WIP
Vikram Abrol , PMP
 
Untitled Presentation
Untitled PresentationUntitled Presentation
Untitled Presentation
Courtney Ellis
 
Tugas email client_dinda_yulya_agustina_
Tugas email client_dinda_yulya_agustina_Tugas email client_dinda_yulya_agustina_
Tugas email client_dinda_yulya_agustina_
dindayulya
 
RECULL LITERARI INFANTIL
RECULL LITERARI INFANTILRECULL LITERARI INFANTIL
RECULL LITERARI INFANTIL
expressioblog3
 
GOOGLE INBOX
GOOGLE INBOXGOOGLE INBOX
GOOGLE INBOX
brookebosler1
 
Ilmu sosial dasar sap 5
Ilmu sosial dasar sap 5Ilmu sosial dasar sap 5
Ilmu sosial dasar sap 5
Arif Kadarmanto P
 
Surviving the trainwreck andrew hackman full_3
Surviving the trainwreck andrew hackman full_3Surviving the trainwreck andrew hackman full_3
Surviving the trainwreck andrew hackman full_3
Andrew Hackman
 
Getting up close and personal with mobile research
Getting up close and personal with mobile researchGetting up close and personal with mobile research
Getting up close and personal with mobile research
VietnamBusinessTV
 

Viewers also liked (18)

Pemadatan tanah
Pemadatan tanahPemadatan tanah
Pemadatan tanah
 
Laboratorium Uji Tanah - Pemeriksaan Kadar Air dan Berat Isi Tanah
Laboratorium Uji Tanah - Pemeriksaan Kadar Air dan Berat Isi TanahLaboratorium Uji Tanah - Pemeriksaan Kadar Air dan Berat Isi Tanah
Laboratorium Uji Tanah - Pemeriksaan Kadar Air dan Berat Isi Tanah
 
Tugas perancangan perkerasan jalan raya CBR
Tugas perancangan perkerasan jalan raya CBRTugas perancangan perkerasan jalan raya CBR
Tugas perancangan perkerasan jalan raya CBR
 
What is development?
What is development?What is development?
What is development?
 
Factors Influencing Development
Factors Influencing DevelopmentFactors Influencing Development
Factors Influencing Development
 
Factors That Influence Development 2
Factors That Influence Development 2Factors That Influence Development 2
Factors That Influence Development 2
 
Metode kontruksi (pemadatan alat berat) presentasi 2
Metode kontruksi (pemadatan alat berat) presentasi 2Metode kontruksi (pemadatan alat berat) presentasi 2
Metode kontruksi (pemadatan alat berat) presentasi 2
 
PENGARUH KADAR AIR TERHADAP BETON
PENGARUH KADAR AIR TERHADAP BETONPENGARUH KADAR AIR TERHADAP BETON
PENGARUH KADAR AIR TERHADAP BETON
 
Животные сибири
Животные сибириЖивотные сибири
Животные сибири
 
WP # 2 - Optimizing WIP
WP # 2 - Optimizing WIPWP # 2 - Optimizing WIP
WP # 2 - Optimizing WIP
 
Untitled Presentation
Untitled PresentationUntitled Presentation
Untitled Presentation
 
Tugas email client_dinda_yulya_agustina_
Tugas email client_dinda_yulya_agustina_Tugas email client_dinda_yulya_agustina_
Tugas email client_dinda_yulya_agustina_
 
RECULL LITERARI INFANTIL
RECULL LITERARI INFANTILRECULL LITERARI INFANTIL
RECULL LITERARI INFANTIL
 
GOOGLE INBOX
GOOGLE INBOXGOOGLE INBOX
GOOGLE INBOX
 
Ilmu sosial dasar sap 5
Ilmu sosial dasar sap 5Ilmu sosial dasar sap 5
Ilmu sosial dasar sap 5
 
Surviving the trainwreck andrew hackman full_3
Surviving the trainwreck andrew hackman full_3Surviving the trainwreck andrew hackman full_3
Surviving the trainwreck andrew hackman full_3
 
1028
10281028
1028
 
Getting up close and personal with mobile research
Getting up close and personal with mobile researchGetting up close and personal with mobile research
Getting up close and personal with mobile research
 

Similar to Cbr

Aldo cbr
Aldo cbrAldo cbr
Aldo cbr
glo ste
 
+BAB XI CBR (FIX) KLP 6 (1).docx
+BAB XI CBR (FIX) KLP 6 (1).docx+BAB XI CBR (FIX) KLP 6 (1).docx
+BAB XI CBR (FIX) KLP 6 (1).docx
MukbilHadi1
 
INDRASURYA_B_M_-_PRESENTASI_UNTUK_SEMINAR_HPJI_26-02-2019.pdf
INDRASURYA_B_M_-_PRESENTASI_UNTUK_SEMINAR_HPJI_26-02-2019.pdfINDRASURYA_B_M_-_PRESENTASI_UNTUK_SEMINAR_HPJI_26-02-2019.pdf
INDRASURYA_B_M_-_PRESENTASI_UNTUK_SEMINAR_HPJI_26-02-2019.pdf
adikurniawan496176
 
PENGUJIAN CALIFORNIA BEARING RATIO ( CBR ).docx
PENGUJIAN CALIFORNIA BEARING RATIO ( CBR ).docxPENGUJIAN CALIFORNIA BEARING RATIO ( CBR ).docx
PENGUJIAN CALIFORNIA BEARING RATIO ( CBR ).docx
Muh. Aksal
 
CBR Mektan
CBR MektanCBR Mektan
Pp ta
Pp taPp ta
+BAB IV DCP (R) (1) (1).docx
+BAB IV DCP (R) (1) (1).docx+BAB IV DCP (R) (1) (1).docx
+BAB IV DCP (R) (1) (1).docx
MukbilHadi1
 
Pondasi tiang pancang
Pondasi tiang pancangPondasi tiang pancang
Pondasi tiang pancang
Intan Denada Putri
 
Praktek Mekanika Tanah - Laporan uji kompaksi
Praktek Mekanika Tanah - Laporan uji kompaksiPraktek Mekanika Tanah - Laporan uji kompaksi
Praktek Mekanika Tanah - Laporan uji kompaksi
noussevarenna
 
DINAMIC CONE PENETROMETER.docx
DINAMIC CONE PENETROMETER.docxDINAMIC CONE PENETROMETER.docx
DINAMIC CONE PENETROMETER.docx
Muh. Aksal
 
Penyelidikan Tanah (Soil Investigation)
Penyelidikan Tanah (Soil Investigation)Penyelidikan Tanah (Soil Investigation)
Penyelidikan Tanah (Soil Investigation)
jhonyvister
 
Penyelidikan Tanah (Soil Investigation)
Penyelidikan Tanah (Soil Investigation)Penyelidikan Tanah (Soil Investigation)
Penyelidikan Tanah (Soil Investigation)
jhonyvister
 
KARAK TANAH DAN-penyelidikan-tanah.ppt
KARAK TANAH DAN-penyelidikan-tanah.pptKARAK TANAH DAN-penyelidikan-tanah.ppt
KARAK TANAH DAN-penyelidikan-tanah.ppt
darmadi ir,mm
 
Bab 7 cbr
Bab 7 cbrBab 7 cbr
4962 9459-1-sm
4962 9459-1-sm4962 9459-1-sm
4962 9459-1-sm
algifakhri bagus maulana
 
72219130 sondir
72219130 sondir72219130 sondir
72219130 sondir
Bunz Lynch
 
pengujian lentur
pengujian lenturpengujian lentur
pengujian lentur
cresendo sitorus
 
Cbr dengan sand cone
Cbr dengan sand coneCbr dengan sand cone
Cbr dengan sand cone
Christianto Ari Santoso
 
05.3 bab 3
05.3 bab 305.3 bab 3
05.3 bab 3
AndriArrahman1
 

Similar to Cbr (20)

Aldo cbr
Aldo cbrAldo cbr
Aldo cbr
 
+BAB XI CBR (FIX) KLP 6 (1).docx
+BAB XI CBR (FIX) KLP 6 (1).docx+BAB XI CBR (FIX) KLP 6 (1).docx
+BAB XI CBR (FIX) KLP 6 (1).docx
 
INDRASURYA_B_M_-_PRESENTASI_UNTUK_SEMINAR_HPJI_26-02-2019.pdf
INDRASURYA_B_M_-_PRESENTASI_UNTUK_SEMINAR_HPJI_26-02-2019.pdfINDRASURYA_B_M_-_PRESENTASI_UNTUK_SEMINAR_HPJI_26-02-2019.pdf
INDRASURYA_B_M_-_PRESENTASI_UNTUK_SEMINAR_HPJI_26-02-2019.pdf
 
Dcp laporan
Dcp laporanDcp laporan
Dcp laporan
 
PENGUJIAN CALIFORNIA BEARING RATIO ( CBR ).docx
PENGUJIAN CALIFORNIA BEARING RATIO ( CBR ).docxPENGUJIAN CALIFORNIA BEARING RATIO ( CBR ).docx
PENGUJIAN CALIFORNIA BEARING RATIO ( CBR ).docx
 
CBR Mektan
CBR MektanCBR Mektan
CBR Mektan
 
Pp ta
Pp taPp ta
Pp ta
 
+BAB IV DCP (R) (1) (1).docx
+BAB IV DCP (R) (1) (1).docx+BAB IV DCP (R) (1) (1).docx
+BAB IV DCP (R) (1) (1).docx
 
Pondasi tiang pancang
Pondasi tiang pancangPondasi tiang pancang
Pondasi tiang pancang
 
Praktek Mekanika Tanah - Laporan uji kompaksi
Praktek Mekanika Tanah - Laporan uji kompaksiPraktek Mekanika Tanah - Laporan uji kompaksi
Praktek Mekanika Tanah - Laporan uji kompaksi
 
DINAMIC CONE PENETROMETER.docx
DINAMIC CONE PENETROMETER.docxDINAMIC CONE PENETROMETER.docx
DINAMIC CONE PENETROMETER.docx
 
Penyelidikan Tanah (Soil Investigation)
Penyelidikan Tanah (Soil Investigation)Penyelidikan Tanah (Soil Investigation)
Penyelidikan Tanah (Soil Investigation)
 
Penyelidikan Tanah (Soil Investigation)
Penyelidikan Tanah (Soil Investigation)Penyelidikan Tanah (Soil Investigation)
Penyelidikan Tanah (Soil Investigation)
 
KARAK TANAH DAN-penyelidikan-tanah.ppt
KARAK TANAH DAN-penyelidikan-tanah.pptKARAK TANAH DAN-penyelidikan-tanah.ppt
KARAK TANAH DAN-penyelidikan-tanah.ppt
 
Bab 7 cbr
Bab 7 cbrBab 7 cbr
Bab 7 cbr
 
4962 9459-1-sm
4962 9459-1-sm4962 9459-1-sm
4962 9459-1-sm
 
72219130 sondir
72219130 sondir72219130 sondir
72219130 sondir
 
pengujian lentur
pengujian lenturpengujian lentur
pengujian lentur
 
Cbr dengan sand cone
Cbr dengan sand coneCbr dengan sand cone
Cbr dengan sand cone
 
05.3 bab 3
05.3 bab 305.3 bab 3
05.3 bab 3
 

Recently uploaded

1 - Metode Pelaksanaan Pondasi Tiang Pancang-1.pptx
1 - Metode Pelaksanaan Pondasi Tiang Pancang-1.pptx1 - Metode Pelaksanaan Pondasi Tiang Pancang-1.pptx
1 - Metode Pelaksanaan Pondasi Tiang Pancang-1.pptx
ymikhael4
 
BAHAN KULIUAH BAHAN TAMBAHAN MAKANANTM 03.pptx
BAHAN KULIUAH BAHAN TAMBAHAN MAKANANTM 03.pptxBAHAN KULIUAH BAHAN TAMBAHAN MAKANANTM 03.pptx
BAHAN KULIUAH BAHAN TAMBAHAN MAKANANTM 03.pptx
ssuser5e48eb
 
Paparan Pengawasan Bangunan Gedung.pptx
Paparan  Pengawasan Bangunan Gedung.pptxPaparan  Pengawasan Bangunan Gedung.pptx
Paparan Pengawasan Bangunan Gedung.pptx
RifkiAbrar2
 
DAMPAK POLUSI UDARA TERHADAP KESEHATAN MASYARAKAT.pdf
DAMPAK POLUSI UDARA TERHADAP KESEHATAN MASYARAKAT.pdfDAMPAK POLUSI UDARA TERHADAP KESEHATAN MASYARAKAT.pdf
DAMPAK POLUSI UDARA TERHADAP KESEHATAN MASYARAKAT.pdf
benediktusmaksy
 
Perencanaan Anggaran Biaya dan penjadwalan
Perencanaan Anggaran Biaya dan penjadwalanPerencanaan Anggaran Biaya dan penjadwalan
Perencanaan Anggaran Biaya dan penjadwalan
MarvinPatrick1
 
PROYEK PEMBANGUNAN TRANSMISI 150 KV PLN
PROYEK PEMBANGUNAN TRANSMISI 150 KV  PLNPROYEK PEMBANGUNAN TRANSMISI 150 KV  PLN
PROYEK PEMBANGUNAN TRANSMISI 150 KV PLN
tejakusuma17
 
Sistem Proteksi Jawa Bali untuk gardu induk
Sistem Proteksi Jawa Bali untuk gardu indukSistem Proteksi Jawa Bali untuk gardu induk
Sistem Proteksi Jawa Bali untuk gardu induk
ssuser0b6eb8
 
PROGRAM PERCEPATAN PENINGKATAN TATA GUNA AIR IRIGASI 2024.pdf
PROGRAM PERCEPATAN PENINGKATAN TATA GUNA AIR IRIGASI 2024.pdfPROGRAM PERCEPATAN PENINGKATAN TATA GUNA AIR IRIGASI 2024.pdf
PROGRAM PERCEPATAN PENINGKATAN TATA GUNA AIR IRIGASI 2024.pdf
afifsalim12
 
ANALISIS PENGARUH INDUSTRI BATU BARA TERHADAP PENCEMARAN UDARA.pdf
ANALISIS PENGARUH INDUSTRI BATU BARA TERHADAP PENCEMARAN UDARA.pdfANALISIS PENGARUH INDUSTRI BATU BARA TERHADAP PENCEMARAN UDARA.pdf
ANALISIS PENGARUH INDUSTRI BATU BARA TERHADAP PENCEMARAN UDARA.pdf
narayafiryal8
 

Recently uploaded (9)

1 - Metode Pelaksanaan Pondasi Tiang Pancang-1.pptx
1 - Metode Pelaksanaan Pondasi Tiang Pancang-1.pptx1 - Metode Pelaksanaan Pondasi Tiang Pancang-1.pptx
1 - Metode Pelaksanaan Pondasi Tiang Pancang-1.pptx
 
BAHAN KULIUAH BAHAN TAMBAHAN MAKANANTM 03.pptx
BAHAN KULIUAH BAHAN TAMBAHAN MAKANANTM 03.pptxBAHAN KULIUAH BAHAN TAMBAHAN MAKANANTM 03.pptx
BAHAN KULIUAH BAHAN TAMBAHAN MAKANANTM 03.pptx
 
Paparan Pengawasan Bangunan Gedung.pptx
Paparan  Pengawasan Bangunan Gedung.pptxPaparan  Pengawasan Bangunan Gedung.pptx
Paparan Pengawasan Bangunan Gedung.pptx
 
DAMPAK POLUSI UDARA TERHADAP KESEHATAN MASYARAKAT.pdf
DAMPAK POLUSI UDARA TERHADAP KESEHATAN MASYARAKAT.pdfDAMPAK POLUSI UDARA TERHADAP KESEHATAN MASYARAKAT.pdf
DAMPAK POLUSI UDARA TERHADAP KESEHATAN MASYARAKAT.pdf
 
Perencanaan Anggaran Biaya dan penjadwalan
Perencanaan Anggaran Biaya dan penjadwalanPerencanaan Anggaran Biaya dan penjadwalan
Perencanaan Anggaran Biaya dan penjadwalan
 
PROYEK PEMBANGUNAN TRANSMISI 150 KV PLN
PROYEK PEMBANGUNAN TRANSMISI 150 KV  PLNPROYEK PEMBANGUNAN TRANSMISI 150 KV  PLN
PROYEK PEMBANGUNAN TRANSMISI 150 KV PLN
 
Sistem Proteksi Jawa Bali untuk gardu induk
Sistem Proteksi Jawa Bali untuk gardu indukSistem Proteksi Jawa Bali untuk gardu induk
Sistem Proteksi Jawa Bali untuk gardu induk
 
PROGRAM PERCEPATAN PENINGKATAN TATA GUNA AIR IRIGASI 2024.pdf
PROGRAM PERCEPATAN PENINGKATAN TATA GUNA AIR IRIGASI 2024.pdfPROGRAM PERCEPATAN PENINGKATAN TATA GUNA AIR IRIGASI 2024.pdf
PROGRAM PERCEPATAN PENINGKATAN TATA GUNA AIR IRIGASI 2024.pdf
 
ANALISIS PENGARUH INDUSTRI BATU BARA TERHADAP PENCEMARAN UDARA.pdf
ANALISIS PENGARUH INDUSTRI BATU BARA TERHADAP PENCEMARAN UDARA.pdfANALISIS PENGARUH INDUSTRI BATU BARA TERHADAP PENCEMARAN UDARA.pdf
ANALISIS PENGARUH INDUSTRI BATU BARA TERHADAP PENCEMARAN UDARA.pdf
 

Cbr

  • 1. CBR Test Jenis - Jenis CBR : Berdasakan cara mendapatkan contoh tanahnya, CBR dapat dibagi menjadi : 1) CBR Lapangan (CBR inplace atau field Inplace) • Digunakan untuk memperoleh nilai CBR asli di Lapangan sesuai dengan kondisi tanah pada saat itu. Umum digunakan untuk perencanaan tebal perkerasan yang lapisan tanah dasarnya tidak akan dipadatkan lagi. Pemeriksaan ini dilakukan dala kondisi kadar air tanah tinggi (musim penghujan), atau dalam kondisi terbuuk yang mungkin terjadi. Juga digunakan apakah kepadatan yang diperoleh dengan sesuai dengan yang kita inginkan 2) CBR lapangan rendaman (undisturbed soaked CBR) • Digunakan untuk mendapatkan besarnya nilai CBR asli di Lapangan pada keadaan jenuh air dan tanah mengalami pengembangan (swell) yang maksimum • Hal ini sering digunakan untuk menentukan daya dukung tanah di daerah yang lapisan tanah dasarnya tidak akan dipadatkan lagi, terletak pada daerah yang badan jalannya sering terendam air pada musim penghujan dan kering pada musim kemarau. Sedangkan pemeriksaan dilakukan di musim kemarau. • Pemeriksaan dilakukan dengan menambil contoh tanah dalm tabung (mould) yang ditekan masuk kedalam tanah mencapai kedalaman yang diinginkan. Tabung berisi contoh tanah dikeluarkan dan direndam dalam air selama beberapa hari sambil diukur pengembangannya. Setelah pengembangan tidak terjadi lagi, barulah dilakukan pemeriksaan besarnya CBR. 3) CBR Laboratorium • Tanah dasar (Subgrade) pada konstuksi jalan baru dapat berupa tanah asli, tanah timbunan atau tanah galian yang telah dipadatkan sampai menncapai kepadatan 95% kepadatan maksimum. Dengan demikian daya dukung tanah dasar tersebut merupakan nilai kemampuan lapisan tanah memikul beban setelah tanah tersebut dipadatkan. CBR ini disebut CBR laboratoium , karena disiapkan di Laboratorium. CBR Laboratorium dibedakan atas 2 macam, yaitu CBR Laboratorium rendaman dan BR Laboratorium tanpa rendaman
  • 2. CBR (California Bearing Ratio) adalah percobaan daya dukung tanah yang dikembangkan oleh California State Highway Departement. Prinsip pengujian ini adalah pengujian penetrasi dengan menusukkan benda ke dalam benda uji. Dengan cara ini dapat dinilai kekuatan tanah dasar atau bahan lain yang dipergunakan untuk membuat perkerasan. Kekuatan tanah diuji dengan uji CBR sesuai dengan SNI-1744-1989. Nilai kekuatan tanah tersebut digunakan sebagai acuan perlu tidaknya distabilisasi setelah dibandingkan dengan yang disyaratkan dalam spesifikasinya. Pengujian CBR adalah perbandingan antara beban penetrasi suatu bahan terhadap bahan standar dengan kedalaman dan kecepatan penetrasi yang sama. Nilai CBR dihitung pada penetrasi sebesar 0.1 inci dan penetrasi sebesar 0.2 inci dan selanjutnya hasil kedua perhitungan tersebut dibandingkan sesuai dengan SNI 03-1744-1989 diambil hasil terbesar. Nilai CBR adalah perbandingan (dalam persen) antara tekanan yang diperlukan untuk menembus tanah dengan piston berpenampang bulat seluas 3 inch2dengan kecepatan 0,05 inch/menit terhadap tekanan yang diperlukan untuk menembus bahan standard tertentu. Tujuan dilakukan pengujian CBR ini adalah untuk mengetahui nilai CBR pada variasi kadar air pemadatan. Untuk menentukan kekuatan lapisan tanah dasar dengan cara percobaan CBR diperoleh nilai yang kemudian dipakai untuk menentukan tebal perkerasan yang diperlukan di atas lapisan yang nilai CBRnya tertentu (Wesley,1977) Dalam menguji nilai CBR tanah dapat dilakukan di laboratorium. Tanah dasar (Subgrade) pada kontruksi jalan baru merupakan tanah asli, tanah timbunan, atau tanah galian yang sudah dipadatkan sampai mencapai kepadatan 95% dari kepadatan maksimum. Dengan demikian daya dukung tanah dasar tersebut merupakan nilai kemampuan lapisan tanah memikul beban setelah tersebut tanah dipadatkan. CBR ini disebut CBR rencana titik dan karena disiapkan di laboratorium, disebut CBR laborataorium. Makin tinggi nilai CBR tanah (subgrade) maka lapisan perkerasan diatasnya akan semakin tipis dan semakin kecil nilai CBR (daya dukung tanah rendah), maka akan semakin tebal lapisan perkerasan di atasnya sesuai beban yang akan dipikulnya. Ada dua macam pengukuran CBR yaitu : 1. Nilai CBR untuk tekanan penetrasi pada 0.254 cm (0,1”) terhadap penetrasi standard besarnya 70,37 kg/cm2 (1000 psi). Nilai CBR = (PI/70,37) x 100 % ( PI dalam kg / cm2 ) 2. Nilai CBR untuk tekanan penetrasi pada penetrasi 0,508 cm (0,2”) terhadap penetrasi standard yang besarnya 105,56 kg/cm2 (1500 psi) Nilai CBR =PI/105,56) x 100 % ( PI dalam kg / cm2 ) Dari kedua hitungan tersebut digunakan nilai terbesar. CBR laboratorium dapat dibedakan atas 2 macam yaitu : a. CBR laboratorium rendaman (soaked design CBR) b. CBR laboratorium tanpa rendaman (Unsoaked Design CBR) Pada pengujian CBR laboratorium rendaman pelaksanaannya lebih sulit karena membutuhkan waktu dan biaya relatif lebih besar dibandingkan CBR laboratorium tanpa rendaman. Sedang dari hasil pengujian CBR laboratorium tanpa rendaman sejauh ini selalu menghasilkan daya dukung tanah lebih besar dibandingkan dengan CBR laboratorium rendaman.
  • 3. Metoda Rasio Daya Dukung California(California Bearing Ration = CBR Method) Sabtu, Desember 08, 2012 Adi Atmadilaga No comments Metoda ini mengkombinasikan percobaan pembebanan penetrasi di laboratorium atau di lapangan dengan rencana empiris(empirical design charts) tebal lapisan perkerasan. Hal ini digunakan sebagai metoda perencanaan perkerasan lentur (fleksibel pavement) jalan raya dan lapangan terbang.tebal perkerasan di tentukan oleh nilai C.B.R. Definisi California Bearing Ration(CBR) merupakan sesuatu perbandingan antara beban percobaan (test load) dengan beban standar (standard load) dan dinyatakan prsentasi. C.B.R=PT Ket:  PT = beban percobaan(test load)  PS = beban standar(standard load) Harga CBR adalah nilai yang menyatakan kualitas tanah dasar dibandingkan dengan bahan standar berupa batu pecah yang mempunyai nilai CBR sebesar 100% dalam memikul beban lalu lintas Beban standar yang dipakai untuk percobaan CBR Penetrasi pluyer (in) Beban standar (lb) Penetrasi plunyer (mm) Beban standar (kg) Beban standar (kN) 0,10 0,20 0,30 0,40 0,50 3000 4500 5700 6900 7800 2,25 5,00 7,50 10,00 12,50 1370 2055 2630 3180 3600 13,50 20,00 25,50 31,00 35,00 Percobaan- percobaan CBR  Percobaan di laboratorium: 1. Bina Marga: PB – 0113 – 76 2. ASTM : D – 1883 – 73 3. AASHTO : T – 193 – 81 a. Tujuan : Untuk menentukan nilai daya dukung tanah dalam kepadatan maksimum. b. Alat- alat yang digunakan: Hampir sama dengan alat- alat percobaan pemadatan standar maupun modifikasi dengan spesifikasi seperti tabel berikut :
  • 4. Spesifikasi percobaan CBR Metoda Jumlah pukulan Jumlah lapisan Berat palu (N) D- 698 : 2 (tanah berbutir halus) (B) 4 (tanah berbutir kasar) (D) D- 1557 : 2 (tanah berbutir halus) (B) 4 (tanah berbutir kasar) (D) 56 56 56 56 3 3 5 5 24,50 24,50 44,50 44,50 c. Cara melakukan percobaan. Metoda yang digunakan dalam standar ASTM D -7 atau D – 1557 – 70. Diameter tabung = 6 inci = 5 cm dan tinggi = 5 sampai 7 inci = 12,50 cm. Dengan menggunakan dongkrak mekanis sebuah piston penetrasi ditekan supaya masuk kedalam tanah dengan kecepatan tetap = 1,25mm/menit dengan beban awal = 0,05 kN. Pembebanan pada plunyer di amati pada penetrasi berturut-turut : 0,625 ;1,250 ;1,875 ;2,500 ;3,750 ;5000 ;6,250 dan 7,500mm.hasil pengamatan dapat diplot dalam kertas kurva. d. Analisis perhitungan Nilai CBR dihitung pada harga penetrasi 2,500 dan 5,000mm dengan beban standar = 13,50kN dan 20,00kN Umumnya nilai CBR dengan penetrasi 2,500mm lebih besar dari penetrasi 5,000mm.  Percobaan dilapangan CBR Asli a. Tujuan: Untuk mengntrol apakah kepadatan yang diperoleh sudah sesuai dengan yang diinginkan. b. Alat- alat yan digunakan: 1. Truk dengan pembebanan 2. Piston penetrasi dari logam 3. Timbangan 4. Dongkrak hidrolis atau mekanik 5. Arloji beban dan arloji cincin penguji lengkap dengan cincin pengujinya 6. rol meter, kunci dll c. cara melakukan percobaan:
  • 5. 1. Dilapangan: (a) Tanah digali sesuai lokasi kemudian dibuat deskripsisecara visual (b) Tabung diletakkan di permukaan tanah dan kemudian diberi beban melalui truk dengan dibantu dongkrak sebagai alat penekan. (c) Contoh tanah diambil sebanyak 2 tabung. (d) Contoh tanah dibersihkan dan ditutup rapat dan dibawa ke laboratorium. (e) Satu conto langsung diuji dan yang lain direndam selama 2. Di laboratorium. (a) Beban statis diletakan pada bagian atas tabung untuk mencegah pengembangan tanah dalam tabung. (b) Arloji penunjuk beban dan arloji penetrasi dipasang dan angka dinolkan. (c) Catat angka yang dibaca pada arloji pengukur pada formulir. d. Analisis perhitungan . Nilai CBR dihitung pada penetrasi = 0,10 inci dan 0,20 inci CBR lapangan. a. Tujuan: Untuk mendapatkan nilai CBR langsung di lokasi. b. Alat- alat yang digunakan: 1. Piston penetrasi dari logam. 2. Cincin penguji dengan arloji pembacaan. 3. .Arloji pembacaan beban. 4. Mesin penetrasi. 5. beban truk. 6. CBR asli. c. Cara melakukan prcobaan: 1. Benda uji didapat langsung pada tanah dasar. 2. Mula-mula diletakan beban statis untuk mencegah mengembangnya tanah dan kehilangan kadar air benda uji. 3. Piston dipasang dapa benda uji. 4. Arloji pembacaan beban dan arloji pembacaan penetrasi dibuat nol. 5. Pembebanan dimulai dengan teratur. 6. Pembaca pembebanan pada penetrasi dicatat. 7. hasil pemeriksaan di gambarkan dalam kertas kurva.