Pendahuluan Materi Ajar Biologi Umum
Program Studi Pendidikan Fisika
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Lambung Mangkurat
Banjarmasin, Kalimantan Selatan
01 Pengantar MK Metodologi Penelitian Bidang Pangan-NES_18Agustus2022.pdfNugraha Fateta
memberikan penjelasan Mata Kuliah Rancangan Penelitian Bidang Pangan dan Jenis Penelitian, mendeskripsikan penelitian kuantitatif dan penelitian Kualitatif
Video pembelajaran dapat dilihat di YouTube Channel: Auditya Sutarto
Materi pendahuluan perkuliahan Metodologi Penelitian untuk Prodi Teknik Industri yang relevan untuk digunakan pula bagi jurusan atau prodi lain.
Topik meliputi konsep dan definisi pengetahuan, sains, pseudosains, penelitian, prosedur ilmiah, dan jenis-jenis penelitian
Pendahuluan Materi Ajar Biologi Umum
Program Studi Pendidikan Fisika
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Lambung Mangkurat
Banjarmasin, Kalimantan Selatan
01 Pengantar MK Metodologi Penelitian Bidang Pangan-NES_18Agustus2022.pdfNugraha Fateta
memberikan penjelasan Mata Kuliah Rancangan Penelitian Bidang Pangan dan Jenis Penelitian, mendeskripsikan penelitian kuantitatif dan penelitian Kualitatif
Video pembelajaran dapat dilihat di YouTube Channel: Auditya Sutarto
Materi pendahuluan perkuliahan Metodologi Penelitian untuk Prodi Teknik Industri yang relevan untuk digunakan pula bagi jurusan atau prodi lain.
Topik meliputi konsep dan definisi pengetahuan, sains, pseudosains, penelitian, prosedur ilmiah, dan jenis-jenis penelitian
hakikat ipa, mitos, penalaran deduktif, penalaran induktif, peranan ilmu, sarana berfikir ilmiah, hubungan ipa dengan produk nilai dan proses, ipa klasik dan modern
KOGNITIF SAINS (PART 1) (SAINS MERUPAKAN ISI PRODUK, SAINS SEBAGAI PROSES, SA...EvaniaYafie
Bagaimana Anda mendefinisikan atau menggambarkan sains? Apa sains?
Apa yang akan Anda ajarkan jika Anda bertanggung jawab untuk pelajaran sains
besok? Apa yang akan dilakukan siswa Anda selama pelajaran sains? Pertanyaanpertanyaan ini dirancang untuk membantu Anda mulai memikirkan tentang sifat
sains. Dulu, sains telah didekati sebagai kumpulan pengetahuan, atau fakta, untuk
diingat dan diulang di kemudian hari.
Menurut Tadkiron Musfiroh(2008: 13), kemampuan kognisi dalam hal ini
diartikan sebagai pengetahuan yang luas daya nalar, kreativitas (daya cipta) serta
daya ingat. Kognisi merupakan konsep yang luas dan inklusif yang berhubungan
dengan kegiatan mental dalam memperoleh, mengolah, mengorganisasi dan
menggunakan pengetahuan. Proses utama kognisi meliputi mendeteksi,
mengevaluasi gagasan, menyaring prinsip, membayangkan kemungkinan,
mengatur strategi, berfantasi, bermimpi dan menarik kesimpulan.
Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 58 Tahun 2009
tentang Standar Pendidikan Anak Usia Dini, pengembangan kognitif pada usia 4-
<6 tahun mencakup tiga hal pokok, yaitu pengembangan kognitif yang berkaitan
dengan pengetahuan umum dan sains, pengembangan kognitif yang berkaitan
dengan konsep bentuk, warna, ukuran dan pola serta pengembangan kognitif yang
berkaitan dengan konsep lambang bilangan dan huruf.
penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dll secara holistic, dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus
macam metode pengumpulan data dalam penelitian kualitatif yaitu observasi, analisis visual, studi pustaka, dan interview (individual atau grup).
hakikat ipa, mitos, penalaran deduktif, penalaran induktif, peranan ilmu, sarana berfikir ilmiah, hubungan ipa dengan produk nilai dan proses, ipa klasik dan modern
KOGNITIF SAINS (PART 1) (SAINS MERUPAKAN ISI PRODUK, SAINS SEBAGAI PROSES, SA...EvaniaYafie
Bagaimana Anda mendefinisikan atau menggambarkan sains? Apa sains?
Apa yang akan Anda ajarkan jika Anda bertanggung jawab untuk pelajaran sains
besok? Apa yang akan dilakukan siswa Anda selama pelajaran sains? Pertanyaanpertanyaan ini dirancang untuk membantu Anda mulai memikirkan tentang sifat
sains. Dulu, sains telah didekati sebagai kumpulan pengetahuan, atau fakta, untuk
diingat dan diulang di kemudian hari.
Menurut Tadkiron Musfiroh(2008: 13), kemampuan kognisi dalam hal ini
diartikan sebagai pengetahuan yang luas daya nalar, kreativitas (daya cipta) serta
daya ingat. Kognisi merupakan konsep yang luas dan inklusif yang berhubungan
dengan kegiatan mental dalam memperoleh, mengolah, mengorganisasi dan
menggunakan pengetahuan. Proses utama kognisi meliputi mendeteksi,
mengevaluasi gagasan, menyaring prinsip, membayangkan kemungkinan,
mengatur strategi, berfantasi, bermimpi dan menarik kesimpulan.
Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 58 Tahun 2009
tentang Standar Pendidikan Anak Usia Dini, pengembangan kognitif pada usia 4-
<6 tahun mencakup tiga hal pokok, yaitu pengembangan kognitif yang berkaitan
dengan pengetahuan umum dan sains, pengembangan kognitif yang berkaitan
dengan konsep bentuk, warna, ukuran dan pola serta pengembangan kognitif yang
berkaitan dengan konsep lambang bilangan dan huruf.
penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dll secara holistic, dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus
macam metode pengumpulan data dalam penelitian kualitatif yaitu observasi, analisis visual, studi pustaka, dan interview (individual atau grup).
cara objektif mengungkap fakta (Recovered) (Recovered).pdf
1. Mengungkap Fakta
Alam Secara
Objektif: Pelajaran
Bahasa Indonesia
Kelas 10 Kurikulum
Merdeka
Mengungkap Fakta
Alam Secara
Objektif: Pelajaran
Bahasa Indonesia
Kelas 10 Kurikulum
Merdeka
2. Pengertian Fakta Alam
Pengertian Fakta Alam
Fakta alam adalah kejadian alam yang dapat
diamati dan diukur secara objektif. Fakta alam
dapat dibuktikan dengan data ilmiah dan tidak
terpengaruh oleh opini subjektif.
Fakta alam adalah kejadian alam yang dapat
diamati dan diukur secara objektif. Fakta alam
dapat dibuktikan dengan data ilmiah dan tidak
terpengaruh oleh opini subjektif.
3. Metode Pengamatan
Metode Pengamatan
Pengamatan fakta alam dilakukan
melalui metode ilmiah yang
melibatkan pengukuran dan analisis
data. Metode ini memastikan hasil
pengamatan dapat diandalkan dan
dapat direplikasi.
Pengamatan fakta alam dilakukan
melalui metode ilmiah yang
melibatkan pengukuran dan analisis
data. Metode ini memastikan hasil
pengamatan dapat diandalkan dan
dapat direplikasi.
4. Proses Penemuan Fakta
Alam
Proses Penemuan Fakta
Alam
Penemuan fakta alam melibatkan
pengamatan, perumusan hipotesis,
percobaan, dan pemahaman teori
ilmiah. Proses ini memastikan fakta
alam dapat dijelaskan secara
objektif dan terukur.
Penemuan fakta alam melibatkan
pengamatan, perumusan hipotesis,
percobaan, dan pemahaman teori
ilmiah. Proses ini memastikan fakta
alam dapat dijelaskan secara
objektif dan terukur.
5. Fakta Alam vs Opini
Fakta Alam vs Opini
Fakta alam berbeda dengan opini karena fakta
alam dapat dibuktikan secara ilmiah dan
terukur, sementara opini bersifat subyektif dan
tergantung pada pandangan individu.
Fakta alam berbeda dengan opini karena fakta
alam dapat dibuktikan secara ilmiah dan
terukur, sementara opini bersifat subyektif dan
tergantung pada pandangan individu.
6. Pemanfaatan Fakta Alam
Pemanfaatan Fakta Alam
Fakta alam digunakan sebagai
dasar untuk penelitian ilmiah,
pengembangan teknologi, dan
konservasi lingkungan.
Pemanfaatan fakta alam harus
dilakukan secara bertanggung
jawab.
Fakta alam digunakan sebagai
dasar untuk penelitian ilmiah,
pengembangan teknologi, dan
konservasi lingkungan.
Pemanfaatan fakta alam harus
dilakukan secara bertanggung
jawab.
7. Keterbatasan Pengamatan
Keterbatasan Pengamatan
Pengamatan fakta alam memiliki
keterbatasan seperti kekurangan
data, keterbatasan teknologi, dan
pengaruh lingkungan.
Keterbatasan ini harus diakui
dalam interpretasi hasil.
Pengamatan fakta alam memiliki
keterbatasan seperti kekurangan
data, keterbatasan teknologi, dan
pengaruh lingkungan.
Keterbatasan ini harus diakui
dalam interpretasi hasil.
8. Keberlanjutan Penelitian
Keberlanjutan Penelitian
Penelitian fakta alam harus dilakukan
secara berkelanjutan untuk
mendapatkan pemahaman yang
lebih dalam. Kolaborasi ilmiah dan
penelitian jangka panjang diperlukan
untuk mengungkap fakta alam secara
komprehensif.
Penelitian fakta alam harus dilakukan
secara berkelanjutan untuk
mendapatkan pemahaman yang
lebih dalam. Kolaborasi ilmiah dan
penelitian jangka panjang diperlukan
untuk mengungkap fakta alam secara
komprehensif.
9. Etika Penelitian Alam
Etika Penelitian Alam
Penelitian fakta alam harus
memperhatikan etika ilmiah
seperti perlindungan lingkungan,
penghormatan terhadap
kehidupan, dan transparansi hasil.
Etika penelitian mencerminkan
tanggung jawab moral ilmuwan.
Penelitian fakta alam harus
memperhatikan etika ilmiah
seperti perlindungan lingkungan,
penghormatan terhadap
kehidupan, dan transparansi hasil.
Etika penelitian mencerminkan
tanggung jawab moral ilmuwan.
10. Pentingnya Pendidikan Alam
Pentingnya Pendidikan Alam
Pendidikan fakta alam penting
untuk pemahaman masyarakat
tentang lingkungan dan konservasi
alam. Melalui pendidikan,
masyarakat dapat menghargai
keberagaman alam secara lebih
mendalam.
Pendidikan fakta alam penting
untuk pemahaman masyarakat
tentang lingkungan dan konservasi
alam. Melalui pendidikan,
masyarakat dapat menghargai
keberagaman alam secara lebih
mendalam.
11. Kesimpulan
Kesimpulan
Mengungkap fakta alam secara objektif membutuhkan
metode ilmiah, etika penelitian, dan pemanfaatan
bertanggung jawab. Pendidikan alam juga menjadi kunci
dalam menghargai keberagaman alam.
Mengungkap fakta alam secara objektif membutuhkan
metode ilmiah, etika penelitian, dan pemanfaatan
bertanggung jawab. Pendidikan alam juga menjadi kunci
dalam menghargai keberagaman alam.