Teknologi pengolahan hijauan pakan membahas tentang pemanfaatan limbah pertanian seperti tebon jagung untuk pembuatan pakan fermentasi yang lebih murah serta bermanfaat bagi masyarakat dan peternakan."
Dokumen tersebut membahas tentang faktor-faktor penentu keberhasilan budidaya ternak babi, yang meliputi lingkungan (kandang, air), ternak (bibit, pakan, penyakit), serta tatalaksana pemeliharaan yang meliputi umur kawin, melahirkan, pertambahan berat badan, dan jenis pakan yang diberikan."
Dokumen tersebut membahas tentang pendampingan FEATI di Kalimantan Barat pada tahun 2012, termasuk fungsi pakan ternak, pengertian pencernaan, kebutuhan pakan kambing, dan beberapa jenis hijauan pakan ternak seperti rumput gajah, rumput raja, rumput setaria, gamal, kaliandra, turi, dan lamtoro."
Dokumen tersebut membahas tentang pengawetan hijauan pakan ternak khususnya silase. Secara singkat, silase adalah pakan yang diawetkan dari tanaman hijauan dengan kadar air tertentu untuk mengawetkannya agar tetap segar dan bermanfaat sebagai pakan ternak meski disimpan lama. Silase dibuat untuk memanfaatkan kelebihan produksi hijauan pakan ternak serta limbah pertanian sebagai pakan tern
Dokumen tersebut membahas tentang budidaya kelinci secara lengkap, mulai dari jenis dan persyaratan kelinci, cara membuat kandang, pemberian pakan, hingga penyakit dan panen kelinci. Budidaya kelinci dijelaskan memiliki peluang bisnis yang baik karena kelinci cepat berkembangbiak, daging berkualitas tinggi, pemeliharaannya mudah dan biaya rendah.
1. Manajemen pemeliharaan ternak sapi dan pengelolaan pakan diperlukan untuk meningkatkan produktivitas, termasuk penanganan posisi kandang, pembuangan limbah, dan pakan.
2. Limbah ternak dapat dimanfaatkan menjadi pupuk organik melalui perlakuan tertentu untuk mendukung pertanian berkelanjutan di Kabupaten Pringsewu.
3. Pengelolaan yang baik dari hulu ke hilir dapat meningkatkan
Proses penetasan telur ayam meliputi pengolahan telur tetas, pengaturan suhu dan kelembapan di setter dan hatcher, transfer telur ke hatcher, pengelolaan mesin hatcher, dan pengangkatan DOC. Faktor-faktor seperti suhu, kelembapan, sirkulasi udara, dan sanitasi mempengaruhi hasil penetasan.
Teknologi pengolahan hijauan pakan membahas tentang pemanfaatan limbah pertanian seperti tebon jagung untuk pembuatan pakan fermentasi yang lebih murah serta bermanfaat bagi masyarakat dan peternakan."
Dokumen tersebut membahas tentang faktor-faktor penentu keberhasilan budidaya ternak babi, yang meliputi lingkungan (kandang, air), ternak (bibit, pakan, penyakit), serta tatalaksana pemeliharaan yang meliputi umur kawin, melahirkan, pertambahan berat badan, dan jenis pakan yang diberikan."
Dokumen tersebut membahas tentang pendampingan FEATI di Kalimantan Barat pada tahun 2012, termasuk fungsi pakan ternak, pengertian pencernaan, kebutuhan pakan kambing, dan beberapa jenis hijauan pakan ternak seperti rumput gajah, rumput raja, rumput setaria, gamal, kaliandra, turi, dan lamtoro."
Dokumen tersebut membahas tentang pengawetan hijauan pakan ternak khususnya silase. Secara singkat, silase adalah pakan yang diawetkan dari tanaman hijauan dengan kadar air tertentu untuk mengawetkannya agar tetap segar dan bermanfaat sebagai pakan ternak meski disimpan lama. Silase dibuat untuk memanfaatkan kelebihan produksi hijauan pakan ternak serta limbah pertanian sebagai pakan tern
Dokumen tersebut membahas tentang budidaya kelinci secara lengkap, mulai dari jenis dan persyaratan kelinci, cara membuat kandang, pemberian pakan, hingga penyakit dan panen kelinci. Budidaya kelinci dijelaskan memiliki peluang bisnis yang baik karena kelinci cepat berkembangbiak, daging berkualitas tinggi, pemeliharaannya mudah dan biaya rendah.
1. Manajemen pemeliharaan ternak sapi dan pengelolaan pakan diperlukan untuk meningkatkan produktivitas, termasuk penanganan posisi kandang, pembuangan limbah, dan pakan.
2. Limbah ternak dapat dimanfaatkan menjadi pupuk organik melalui perlakuan tertentu untuk mendukung pertanian berkelanjutan di Kabupaten Pringsewu.
3. Pengelolaan yang baik dari hulu ke hilir dapat meningkatkan
Proses penetasan telur ayam meliputi pengolahan telur tetas, pengaturan suhu dan kelembapan di setter dan hatcher, transfer telur ke hatcher, pengelolaan mesin hatcher, dan pengangkatan DOC. Faktor-faktor seperti suhu, kelembapan, sirkulasi udara, dan sanitasi mempengaruhi hasil penetasan.
Dokumen tersebut memberikan informasi tentang pemilihan bibit kambing, konstruksi kandang ternak kambing, sistem perkawinan ternak kambing, pakan ternak kambing, pemeliharaan anak kambing sebelum dan sesudah kelahiran, serta pemeliharaan selama masa pertumbuhan. Secara ringkas, dokumen tersebut membahas tentang teknis pemeliharaan ternak kambing mulai dari pemilihan bibit, konstruksi fasilitas
Dokumen ini membahas tentang galur ayam unggul hasil inovasi Balitbangtan yaitu Ayam KUB-1 dan SenSi-1 Agrinak. Ayam KUB-1 merupakan ayam lokal yang diseleksi untuk meningkatkan produktivitasnya, sedangkan SenSi-1 Agrinak berasal dari beberapa galur ayam sentul yang diseleksi. Dokumen ini juga menjelaskan teknologi perbibitan Balitbangtan melalui tiga strata yaitu di Balitbangtan
Dokumen ini memberikan informasi tentang pembuatan silase, yaitu proses fermentasi anaerobik hijauan ternak seperti jerami jagung dan rumput menjadi pakan yang awet disimpan. Silase dibuat dengan mencacah atau menghaluskan hijauan, mencampurkannya dengan bahan tambahan seperti dedak, kemudian memasukkannya ke dalam wadah kedap udara untuk difermentasikan selama 3 minggu sebelum disimpan dan diberikan kepada
PENYUSUNAN RANSUM DENGAN METODE PEARSON SQUARE.pptxDEDI KUSMANA
Dokumen tersebut menjelaskan cara menyusun ransum ternak menggunakan metode Pearson Square dengan dua, tiga, dan lima bahan makanan. Metode ini memungkinkan penentuan proporsi bahan yang tepat untuk mencapai kadar protein target dalam ransum. Dokumen juga membahas kelebihan dan kekurangan metode ini.
MANAJEMEN PEMBERIAN PAKAN TERNAK KAMBING DAN DOMBA.pptxIstiWidarzi
Dokumen tersebut membahas manajemen pemberian pakan ternak kambing dan domba secara intensif. Ia menjelaskan jenis-jenis pakan yang dibutuhkan ternak termasuk sumber energi, protein, mineral, dan vitamin. Dokumen juga menjelaskan jumlah dan frekuensi pemberian pakan hijauan, sistem pengembalaan, dan strategi pemberian pakan konsentrat untuk memastikan kebutuhan nutrisi ternak terpenuhi.
Dokumen tersebut membahas tentang tahapan pemeliharaan ayam petelur mulai dari fase starter, grower, hingga layer. Termasuk didalamnya adalah target pertumbuhan berat badan, kepadatan kandang, program vaksinasi, dan pengobatan untuk mendapatkan produksi telur yang optimal.
Dokumen tersebut membahas tentang budidaya ternak itik, mulai dari sejarah singkat itik, sentra perikanan itik di Indonesia, jenis itik yang dibudidayakan, manfaat budidaya itik, persyaratan lokasi, pedoman teknis budidaya meliputi pembibitan, pemeliharaan, hama dan penyakit, panen, dan pascapanen. Budidaya itik terpusat di pulau Jawa, Kalimantan, Bali, dan Lombok dengan jenis itik petelur
Bagaimana cara membuat mesin penetas telur sederhanaSurya Tangguh
Teks tersebut menjelaskan cara membuat mesin penetas telur sederhana dengan bahan-bahan yang mudah didapatkan seperti kayu, triplek, kawat, dan lampu pijar sebagai sumber panas. Mesin ini dapat digunakan untuk menetaskan telur ayam, bebek, atau puyuh dengan biaya rendah. Langkah-langkah pembuatannya meliputi pembuatan kerangka dari kayu dan triplek, penambahan rak dan lampu pemanas, serta
Teknologi Pengolahan Limbah Peternakan menjadi BiogasRamaiyulis Ramai
Pengolahan limbah peternakan khususnya kotoran sapi menjadi biogas memiliki beberapa keuntungan seperti sumber bahan baku yang melimpah dan bermanfaat, dapat mengurangi pencemaran lingkungan, serta meningkatkan kesejahteraan peternak. Proses produksi biogas melibatkan fermentasi anaerob oleh bakteri metanogenik di dalam biodigester. Hasilnya berupa biogas yang berkomposisi metan dan karbon dioksida, serta sisa fermentasi
Dokumen tersebut membahas tentang ilmu nutrisi yang mempelajari proses pengambilan dan asimilasi pangan untuk pertumbuhan sel tubuh, pengertian pakan sebagai sumber energi dan materi untuk pertumbuhan, analisis proksimat komponen pakan, metode skema weende untuk menganalisis pakan, komposisi nutrisi ternak dan tanaman yang dipengaruhi oleh umur dan bagian tanaman, serta pembagian ternak berdasarkan saluran penc
faktor faktor yang mempengaruhi produksi dan kualitas susuudayana
Dokumen tersebut membahas faktor-faktor yang mempengaruhi produksi dan komposisi air susu sapi perah, termasuk faktor fisiologis seperti jenis sapi, masa laktasi, dan umur sapi, serta faktor lingkungan seperti pakan, lama masa kering, frekuensi pemerahan, dan suhu lingkungan. Faktor-faktor tersebut dapat mempengaruhi kadar protein, lemak, dan laktosa dalam susu sapi.
Dokumen tersebut membahas tentang manajemen usaha peternakan, terutama peternakan sapi. Beberapa aspek yang dibahas meliputi pembibitan, perkandangan, pakan, dan kesehatan ternak. Dokumen juga membahas kondisi peternakan saat ini di NTT serta upaya-upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kualitas dan produktivitas peternakan di daerah tersebut.
Dokumen tersebut membahas tentang tata laksana pastura, meliputi metode kultivasi total, parsial, dan nol untuk mengendalikan vegetasi serta tahapan pembangunan pastura mulai dari pemilihan lokasi, pengolahan tanah, penanaman, hingga pemeliharaan untuk menjaga produktivitasnya.
Dokumen tersebut membahas tentang tiga teknologi pengolahan pakan untuk ternak ruminansia yaitu:
1. Pengolahan jerami padi menjadi tape jerami melalui fermentasi dengan ragi tempe untuk meningkatkan kandungan gizi dan palatabilitasnya
2. Pengolahan silase dari batang jagung untuk meningkatkan ketersediaan pakan hijauan sepanjang tahun
3. Pengolahan pakan suplemen berupa "permen sapi" yang dif
1. Dokumen tersebut membahas tentang produktivitas berbagai jenis ternak seperti sapi, unta, domba, kambing, kelinci, babi, dan ayam. Juga membahas faktor-faktor yang menentukan keberhasilan peternakan kelinci seperti seleksi induk, pakan, perkandangan, masalah dan tantangan, serta manajemen dan pencatatan. Terdapat pula informasi mengenai jumlah populasi dan anggota kelinci di Kabupaten Malang
Alat Penetas Telur Sederhana adalah mesin yang dapat membantu proses penetasan telur tanpa induk ayam secara langsung. Mesin ini menggunakan cahaya lampu pijar dan mengatur suhu agar telur dapat menetas dengan baik. Alat ini dirancang untuk mengetahui pengaruh warna cahaya dan waktu terhadap suhu selama proses penetasan.
Ringkasan dokumen tersebut adalah cara-cara untuk mengatasi masalah dan memperbaiki kerusakan pada peti sejuk dengan memulai dari sistem elektrik, kemudian mengecek komponen-komponen utama seperti penyejat, pemeluwap, pemampat, penyaring dan seterusnya.
Dokumen tersebut memberikan informasi tentang pemilihan bibit kambing, konstruksi kandang ternak kambing, sistem perkawinan ternak kambing, pakan ternak kambing, pemeliharaan anak kambing sebelum dan sesudah kelahiran, serta pemeliharaan selama masa pertumbuhan. Secara ringkas, dokumen tersebut membahas tentang teknis pemeliharaan ternak kambing mulai dari pemilihan bibit, konstruksi fasilitas
Dokumen ini membahas tentang galur ayam unggul hasil inovasi Balitbangtan yaitu Ayam KUB-1 dan SenSi-1 Agrinak. Ayam KUB-1 merupakan ayam lokal yang diseleksi untuk meningkatkan produktivitasnya, sedangkan SenSi-1 Agrinak berasal dari beberapa galur ayam sentul yang diseleksi. Dokumen ini juga menjelaskan teknologi perbibitan Balitbangtan melalui tiga strata yaitu di Balitbangtan
Dokumen ini memberikan informasi tentang pembuatan silase, yaitu proses fermentasi anaerobik hijauan ternak seperti jerami jagung dan rumput menjadi pakan yang awet disimpan. Silase dibuat dengan mencacah atau menghaluskan hijauan, mencampurkannya dengan bahan tambahan seperti dedak, kemudian memasukkannya ke dalam wadah kedap udara untuk difermentasikan selama 3 minggu sebelum disimpan dan diberikan kepada
PENYUSUNAN RANSUM DENGAN METODE PEARSON SQUARE.pptxDEDI KUSMANA
Dokumen tersebut menjelaskan cara menyusun ransum ternak menggunakan metode Pearson Square dengan dua, tiga, dan lima bahan makanan. Metode ini memungkinkan penentuan proporsi bahan yang tepat untuk mencapai kadar protein target dalam ransum. Dokumen juga membahas kelebihan dan kekurangan metode ini.
MANAJEMEN PEMBERIAN PAKAN TERNAK KAMBING DAN DOMBA.pptxIstiWidarzi
Dokumen tersebut membahas manajemen pemberian pakan ternak kambing dan domba secara intensif. Ia menjelaskan jenis-jenis pakan yang dibutuhkan ternak termasuk sumber energi, protein, mineral, dan vitamin. Dokumen juga menjelaskan jumlah dan frekuensi pemberian pakan hijauan, sistem pengembalaan, dan strategi pemberian pakan konsentrat untuk memastikan kebutuhan nutrisi ternak terpenuhi.
Dokumen tersebut membahas tentang tahapan pemeliharaan ayam petelur mulai dari fase starter, grower, hingga layer. Termasuk didalamnya adalah target pertumbuhan berat badan, kepadatan kandang, program vaksinasi, dan pengobatan untuk mendapatkan produksi telur yang optimal.
Dokumen tersebut membahas tentang budidaya ternak itik, mulai dari sejarah singkat itik, sentra perikanan itik di Indonesia, jenis itik yang dibudidayakan, manfaat budidaya itik, persyaratan lokasi, pedoman teknis budidaya meliputi pembibitan, pemeliharaan, hama dan penyakit, panen, dan pascapanen. Budidaya itik terpusat di pulau Jawa, Kalimantan, Bali, dan Lombok dengan jenis itik petelur
Bagaimana cara membuat mesin penetas telur sederhanaSurya Tangguh
Teks tersebut menjelaskan cara membuat mesin penetas telur sederhana dengan bahan-bahan yang mudah didapatkan seperti kayu, triplek, kawat, dan lampu pijar sebagai sumber panas. Mesin ini dapat digunakan untuk menetaskan telur ayam, bebek, atau puyuh dengan biaya rendah. Langkah-langkah pembuatannya meliputi pembuatan kerangka dari kayu dan triplek, penambahan rak dan lampu pemanas, serta
Teknologi Pengolahan Limbah Peternakan menjadi BiogasRamaiyulis Ramai
Pengolahan limbah peternakan khususnya kotoran sapi menjadi biogas memiliki beberapa keuntungan seperti sumber bahan baku yang melimpah dan bermanfaat, dapat mengurangi pencemaran lingkungan, serta meningkatkan kesejahteraan peternak. Proses produksi biogas melibatkan fermentasi anaerob oleh bakteri metanogenik di dalam biodigester. Hasilnya berupa biogas yang berkomposisi metan dan karbon dioksida, serta sisa fermentasi
Dokumen tersebut membahas tentang ilmu nutrisi yang mempelajari proses pengambilan dan asimilasi pangan untuk pertumbuhan sel tubuh, pengertian pakan sebagai sumber energi dan materi untuk pertumbuhan, analisis proksimat komponen pakan, metode skema weende untuk menganalisis pakan, komposisi nutrisi ternak dan tanaman yang dipengaruhi oleh umur dan bagian tanaman, serta pembagian ternak berdasarkan saluran penc
faktor faktor yang mempengaruhi produksi dan kualitas susuudayana
Dokumen tersebut membahas faktor-faktor yang mempengaruhi produksi dan komposisi air susu sapi perah, termasuk faktor fisiologis seperti jenis sapi, masa laktasi, dan umur sapi, serta faktor lingkungan seperti pakan, lama masa kering, frekuensi pemerahan, dan suhu lingkungan. Faktor-faktor tersebut dapat mempengaruhi kadar protein, lemak, dan laktosa dalam susu sapi.
Dokumen tersebut membahas tentang manajemen usaha peternakan, terutama peternakan sapi. Beberapa aspek yang dibahas meliputi pembibitan, perkandangan, pakan, dan kesehatan ternak. Dokumen juga membahas kondisi peternakan saat ini di NTT serta upaya-upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kualitas dan produktivitas peternakan di daerah tersebut.
Dokumen tersebut membahas tentang tata laksana pastura, meliputi metode kultivasi total, parsial, dan nol untuk mengendalikan vegetasi serta tahapan pembangunan pastura mulai dari pemilihan lokasi, pengolahan tanah, penanaman, hingga pemeliharaan untuk menjaga produktivitasnya.
Dokumen tersebut membahas tentang tiga teknologi pengolahan pakan untuk ternak ruminansia yaitu:
1. Pengolahan jerami padi menjadi tape jerami melalui fermentasi dengan ragi tempe untuk meningkatkan kandungan gizi dan palatabilitasnya
2. Pengolahan silase dari batang jagung untuk meningkatkan ketersediaan pakan hijauan sepanjang tahun
3. Pengolahan pakan suplemen berupa "permen sapi" yang dif
1. Dokumen tersebut membahas tentang produktivitas berbagai jenis ternak seperti sapi, unta, domba, kambing, kelinci, babi, dan ayam. Juga membahas faktor-faktor yang menentukan keberhasilan peternakan kelinci seperti seleksi induk, pakan, perkandangan, masalah dan tantangan, serta manajemen dan pencatatan. Terdapat pula informasi mengenai jumlah populasi dan anggota kelinci di Kabupaten Malang
Alat Penetas Telur Sederhana adalah mesin yang dapat membantu proses penetasan telur tanpa induk ayam secara langsung. Mesin ini menggunakan cahaya lampu pijar dan mengatur suhu agar telur dapat menetas dengan baik. Alat ini dirancang untuk mengetahui pengaruh warna cahaya dan waktu terhadap suhu selama proses penetasan.
Ringkasan dokumen tersebut adalah cara-cara untuk mengatasi masalah dan memperbaiki kerusakan pada peti sejuk dengan memulai dari sistem elektrik, kemudian mengecek komponen-komponen utama seperti penyejat, pemeluwap, pemampat, penyaring dan seterusnya.
Peti sejuk adalah peralatan elektrik yang digunakan untuk menyimpan makanan dan minuman dengan menggunakan sistem pendinginan. Ia terdiri daripada beberapa komponen utama seperti pemampat, pemeluwap, penyejat dan termostat yang bekerjasama untuk mengawal suhu dalam peti sejuk. Peti sejuk hadir dalam pelbagai saiz dan jenis untuk memenuhi keperluan pengguna.
Dokumen tersebut menjelaskan tentang sistem kelistrikan pada AC mobil, AC kulkas, dan AC ruangan. Ia menjelaskan komponen-komponen utama seperti baterai, saklar, relay, kapasitor, dan motor listrik beserta fungsinya masing-masing dalam mengatur kerja sistem pendinginan. Dokumen ini juga menjelaskan proses kerja umum sistem pendinginan menggunakan siklus refrigerasi.
Vacuum forming adalah proses pembentukan lembaran plastik menjadi bagian-bagian dengan menerapkan panas dan tekanan vakum. Proses ini melibatkan pemanasan lembaran plastik hingga lunak lalu ditempatkan di atas cetakan sebelum vakum diterapkan untuk menarik plastik ke dalam bentuk cetakan. Proses ini relatif murah dibandingkan proses plastik lainnya.
Similar to Cara membuat mesin tetas sederhana semi otomatis (7)
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...nasrudienaulia
Dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Talcott Parsons, konsep struktur sosial sangat erat hubungannya dengan kulturalisasi. Struktur sosial merujuk pada pola-pola hubungan sosial yang terorganisir dalam masyarakat, termasuk hierarki, peran, dan institusi yang mengatur interaksi antara individu. Hubungan antara konsep struktur sosial dan kulturalisasi dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Pola Interaksi Sosial: Struktur sosial menentukan pola interaksi sosial antara individu dalam masyarakat. Pola-pola ini dipengaruhi oleh norma-norma budaya yang diinternalisasi oleh anggota masyarakat melalui proses sosialisasi. Dengan demikian, struktur sosial dan kulturalisasi saling memengaruhi dalam membentuk cara individu berinteraksi dan berperilaku.
2. Distribusi Kekuasaan dan Otoritas: Struktur sosial menentukan distribusi kekuasaan dan otoritas dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya yang dianut oleh masyarakat juga memengaruhi bagaimana kekuasaan dan otoritas didistribusikan dalam struktur sosial. Kulturalisasi memainkan peran dalam melegitimasi sistem kekuasaan yang ada melalui nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat.
3. Fungsi Sosial: Struktur sosial dan kulturalisasi saling terkait dalam menjalankan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya dan norma-norma yang terinternalisasi membentuk dasar bagi pelaksanaan fungsi-fungsi sosial yang diperlukan untuk menjaga keseimbangan dan stabilitas dalam masyarakat.
Dengan demikian, konsep struktur sosial dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Parsons tidak dapat dipisahkan dari kulturalisasi karena keduanya saling berinteraksi dan saling memengaruhi dalam membentuk pola-pola hubungan sosial, distribusi kekuasaan, dan pelaksanaan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat.
Universitas Negeri Jakarta banyak melahirkan tokoh pendidikan yang memiliki pengaruh didunia pendidikan. Beberapa diantaranya ada didalam file presentasi
1. Cara Membuat Mesin Tetas Sederhana Semi Otomatis
Cara Membuat Mesin Tetas Sederhana Semi Otomatis
Oleh: Safik Nurman (sumber: pesonaunggas.com)
Hal yang perlu diperhatikan dalam pembuatan mesin tetas adalah kotak atau box mesin penetas jangan
ada yang bocor atau tidak tertutup rapat. Apabila terjadi kebocoran maka suhu dalam ruang mesin
penetas tidak akan tercapai karena udara panas akan keluar melalui lubang tersebut.
Bahan yang digunakan untuk membuat kotak mesin tetas sederhana ini adalah multiplek/triplek atau dapat
juga menggunakan papan kayu atau bahan lain yang sesuai dengan desain pembuatan mesin tetas. Alat
penetas telur ini dapat dengan mudah kita buat sendiri dengan biaya yang relatif murah.
Bahan dan Alat
Bahan untuk membuat mesin penetas telur berkapasitas 100 butir dengan sumber panas dari listrik adalah
sebagai berikut:
- Multiplek / triplek 9 mm
- Engsel
- Kawat ram diamater 0.5 cm
- Seng
- Thermostaat
- Kabel listrik
- Fiting lampu
- Steker listrik
- Lampu bohlam
- Thermometer
- Baki/nampan air
- Paku triplek dan lem kayu
Sedangkan peralatan yang digunakan: gergaji kayu, gergaji besi, meteran, alat tulis, bor, obeng, tang,
pahat kayu dan palu.
2. Cara Membuat
Potong multiplek/triplek dengan ukuran seperti pada (gambar 1) dan rangkaikan sehingga terbentuk
kotak / bok dengan ukuran 60 x 30 x 30 cm.
Buat lubang dengan ukuran 10 x 5 cm pada bagian atas kotak mesin tetas untuk ventilasi udara dan
berilah penutup yang dapat dibuka dan ditutup, seperti (gambar 1).
Buat lubang pada bagian bawah kotak dengan ukuran 10 x 20 dan tutuplah dengan selembar pelat seng
(gambar 1). Kegunaan pelat seng ini adalah sebagai elemen pemanas darurat jika terjadi pemadaman
listrik. Jika terjadi pemadaman listrik maka taruhlah di bawah pelat seng tersebut lampu minyak.
Buat rak untuk tempat meletakkan telur di dalam mesin tetas, seperti (gambar 3). Bahan rak tempat telur
dapat dibuat dari kawat lurus seperti pada gambar, dapat pula dipakai kawat ram atau Anda dapat
berkreasi lain dengan memanfaatkan bahan yang ada di sekitar kita, yang penting rak dapat digunakan
3. untuk meletakkan telur di dalam ruang mesin penetas.
BAGIAN DARI MESIN TETAS
Regulator / Thermostat
Adalah alat yang berfungsi untuk mengatur temperature dalam mesin tetas secara otomatis. Apabila alat
ini terkena panas maka kapsul akan mengembang sehingga akan menekan sakelar (mikroswitch) dan
aliran listrik akan terputus, sebaliknya apabila suhu turun maka kapsul akan mengempis dan akan
menyalakan kembali lampu pijar sebagai sumber panas. Untuk menseting thermostat agar dapat memutus
dan menyambung kembali aliran listrik yang menuju ke lampu pijar tidaklah sulit, untuk mengaturnya
dengan cara memajukan atau memundurkan putaran baut penyangga kapsul. Lihat Gambar 7
Cara Menseting Thermostat
Lihat Gambar 7 untuk melihat bagian-bagian dari thermostat. Misalnya kita mau menseting agar ruang
mesin penetas tepat pada suhu 40o C lampu pijar padam, maka caranya adalah
· Jika sebelum suhu 40o C lampu pijar sudah padam, maka putarlah baut penyangga kapsul
thermostat kanan atau searah jarum jam (kapsul menjauhi sakelar/mikroswitch).
· Jika suhu sudah lebih dari 40o lampu pijar baru padam, maka putarlah baut penyangga kapsul
thermostat ke kiri atau berlawanan dengan arah jarum jam (kapsul mendekati
sakelar/mikroswitch).
4. Baki/Nampan Air
Kegunanya untuk memenuhi standar kelembaban mesin tetas. Isi air dalam baki dengan ketinggian 2-3
cm / dibawah permukaan bibir baki. Apabila akan menambah air dalam baki, gunakan air hangat supaya
perubahan suhu dalam mesin tidak turun secara drastis.
Rak Telur
Berfungsi sebagai tempat telur yang akan ditetaskan, rak telur diisi sesuai dengan kapasitasnya.
Ventilasi
Diperlukan untuk kebutuhan oksigen telur tetas dalam mesin. Ventilasi haruslah dapat diatur sesuai
kebutuhan. Apabila ventilasi tidak ada maka udara yang ada didalam mesin tetas akan meracuni bibit telur
dan dapat menyebabkan bibit telur tersebut mati.
Thermometer
Berfungsi sebagai indikator suhu yang diperlukan oleh mesin tetas.