SlideShare a Scribd company logo
Cara Membuat Mesin Tetas Sederhana Semi Otomatis 
Cara Membuat Mesin Tetas Sederhana Semi Otomatis 
Oleh: Safik Nurman (sumber: pesonaunggas.com) 
Hal yang perlu diperhatikan dalam pembuatan mesin tetas adalah kotak atau box mesin penetas jangan 
ada yang bocor atau tidak tertutup rapat. Apabila terjadi kebocoran maka suhu dalam ruang mesin 
penetas tidak akan tercapai karena udara panas akan keluar melalui lubang tersebut. 
Bahan yang digunakan untuk membuat kotak mesin tetas sederhana ini adalah multiplek/triplek atau dapat 
juga menggunakan papan kayu atau bahan lain yang sesuai dengan desain pembuatan mesin tetas. Alat 
penetas telur ini dapat dengan mudah kita buat sendiri dengan biaya yang relatif murah. 
Bahan dan Alat 
Bahan untuk membuat mesin penetas telur berkapasitas 100 butir dengan sumber panas dari listrik adalah 
sebagai berikut: 
- Multiplek / triplek 9 mm 
- Engsel 
- Kawat ram diamater 0.5 cm 
- Seng 
- Thermostaat 
- Kabel listrik 
- Fiting lampu 
- Steker listrik 
- Lampu bohlam 
- Thermometer 
- Baki/nampan air 
- Paku triplek dan lem kayu 
Sedangkan peralatan yang digunakan: gergaji kayu, gergaji besi, meteran, alat tulis, bor, obeng, tang, 
pahat kayu dan palu.
Cara Membuat 
Potong multiplek/triplek dengan ukuran seperti pada (gambar 1) dan rangkaikan sehingga terbentuk 
kotak / bok dengan ukuran 60 x 30 x 30 cm. 
Buat lubang dengan ukuran 10 x 5 cm pada bagian atas kotak mesin tetas untuk ventilasi udara dan 
berilah penutup yang dapat dibuka dan ditutup, seperti (gambar 1). 
Buat lubang pada bagian bawah kotak dengan ukuran 10 x 20 dan tutuplah dengan selembar pelat seng 
(gambar 1). Kegunaan pelat seng ini adalah sebagai elemen pemanas darurat jika terjadi pemadaman 
listrik. Jika terjadi pemadaman listrik maka taruhlah di bawah pelat seng tersebut lampu minyak. 
Buat rak untuk tempat meletakkan telur di dalam mesin tetas, seperti (gambar 3). Bahan rak tempat telur 
dapat dibuat dari kawat lurus seperti pada gambar, dapat pula dipakai kawat ram atau Anda dapat 
berkreasi lain dengan memanfaatkan bahan yang ada di sekitar kita, yang penting rak dapat digunakan
untuk meletakkan telur di dalam ruang mesin penetas. 
BAGIAN DARI MESIN TETAS 
Regulator / Thermostat 
Adalah alat yang berfungsi untuk mengatur temperature dalam mesin tetas secara otomatis. Apabila alat 
ini terkena panas maka kapsul akan mengembang sehingga akan menekan sakelar (mikroswitch) dan 
aliran listrik akan terputus, sebaliknya apabila suhu turun maka kapsul akan mengempis dan akan 
menyalakan kembali lampu pijar sebagai sumber panas. Untuk menseting thermostat agar dapat memutus 
dan menyambung kembali aliran listrik yang menuju ke lampu pijar tidaklah sulit, untuk mengaturnya 
dengan cara memajukan atau memundurkan putaran baut penyangga kapsul. Lihat Gambar 7 
Cara Menseting Thermostat 
Lihat Gambar 7 untuk melihat bagian-bagian dari thermostat. Misalnya kita mau menseting agar ruang 
mesin penetas tepat pada suhu 40o C lampu pijar padam, maka caranya adalah 
· Jika sebelum suhu 40o C lampu pijar sudah padam, maka putarlah baut penyangga kapsul 
thermostat kanan atau searah jarum jam (kapsul menjauhi sakelar/mikroswitch). 
· Jika suhu sudah lebih dari 40o lampu pijar baru padam, maka putarlah baut penyangga kapsul 
thermostat ke kiri atau berlawanan dengan arah jarum jam (kapsul mendekati 
sakelar/mikroswitch).
Baki/Nampan Air 
Kegunanya untuk memenuhi standar kelembaban mesin tetas. Isi air dalam baki dengan ketinggian 2-3 
cm / dibawah permukaan bibir baki. Apabila akan menambah air dalam baki, gunakan air hangat supaya 
perubahan suhu dalam mesin tidak turun secara drastis. 
Rak Telur 
Berfungsi sebagai tempat telur yang akan ditetaskan, rak telur diisi sesuai dengan kapasitasnya. 
Ventilasi 
Diperlukan untuk kebutuhan oksigen telur tetas dalam mesin. Ventilasi haruslah dapat diatur sesuai 
kebutuhan. Apabila ventilasi tidak ada maka udara yang ada didalam mesin tetas akan meracuni bibit telur 
dan dapat menyebabkan bibit telur tersebut mati. 
Thermometer 
Berfungsi sebagai indikator suhu yang diperlukan oleh mesin tetas.

More Related Content

What's hot

Majemen ternak perah peralatan dan perkandangan
Majemen ternak perah peralatan dan perkandanganMajemen ternak perah peralatan dan perkandangan
Majemen ternak perah peralatan dan perkandanganArdhat Muhuruna
 
Pemeliharaan Ternak Kambing
Pemeliharaan Ternak KambingPemeliharaan Ternak Kambing
Pemeliharaan Ternak Kambing
Gufroni Arsjad Lalu Muhammad
 
Ayam unggul balitbangtan dan perbibitan 31 juli 2018
Ayam  unggul balitbangtan dan  perbibitan 31 juli 2018Ayam  unggul balitbangtan dan  perbibitan 31 juli 2018
Ayam unggul balitbangtan dan perbibitan 31 juli 2018
BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN SUMATERA SELATAN
 
Pembuatan silase
Pembuatan silasePembuatan silase
PENYUSUNAN RANSUM DENGAN METODE PEARSON SQUARE.pptx
PENYUSUNAN RANSUM DENGAN METODE PEARSON SQUARE.pptxPENYUSUNAN RANSUM DENGAN METODE PEARSON SQUARE.pptx
PENYUSUNAN RANSUM DENGAN METODE PEARSON SQUARE.pptx
DEDI KUSMANA
 
MANAJEMEN PEMBERIAN PAKAN TERNAK KAMBING DAN DOMBA.pptx
MANAJEMEN PEMBERIAN PAKAN TERNAK KAMBING DAN DOMBA.pptxMANAJEMEN PEMBERIAN PAKAN TERNAK KAMBING DAN DOMBA.pptx
MANAJEMEN PEMBERIAN PAKAN TERNAK KAMBING DAN DOMBA.pptx
IstiWidarzi
 
Pemeliharaan Ayam Ras Petelur Komersial
Pemeliharaan Ayam Ras Petelur KomersialPemeliharaan Ayam Ras Petelur Komersial
Pemeliharaan Ayam Ras Petelur Komersial
SIlfani Sabila
 
Pedoman Budidaya itik
Pedoman Budidaya itikPedoman Budidaya itik
Pedoman Budidaya itik
Warta Wirausaha
 
Bagaimana cara membuat mesin penetas telur sederhana
Bagaimana cara membuat mesin penetas telur sederhanaBagaimana cara membuat mesin penetas telur sederhana
Bagaimana cara membuat mesin penetas telur sederhana
Surya Tangguh
 
Powerpoint rosihatull HATCHERY
Powerpoint rosihatull HATCHERYPowerpoint rosihatull HATCHERY
Powerpoint rosihatull HATCHERY
DediKusmana2
 
Teknologi Pengolahan Limbah Peternakan menjadi Biogas
Teknologi Pengolahan Limbah Peternakan menjadi BiogasTeknologi Pengolahan Limbah Peternakan menjadi Biogas
Teknologi Pengolahan Limbah Peternakan menjadi Biogas
Ramaiyulis Ramai
 
DASAR ILMU NUTRISI
DASAR ILMU NUTRISIDASAR ILMU NUTRISI
DASAR ILMU NUTRISI
Khairani Priscilia
 
faktor faktor yang mempengaruhi produksi dan kualitas susu
faktor faktor yang mempengaruhi produksi dan kualitas susufaktor faktor yang mempengaruhi produksi dan kualitas susu
faktor faktor yang mempengaruhi produksi dan kualitas susu
udayana
 
Manajemen usaha ternak Di NTT
Manajemen usaha ternak Di NTTManajemen usaha ternak Di NTT
Manajemen usaha ternak Di NTT
Ely Goro Leba
 
tatalaksana pastura
tatalaksana pasturatatalaksana pastura
tatalaksana pastura
Mario Banoet
 
Usaha ternak kelinci
Usaha ternak kelinciUsaha ternak kelinci
Usaha ternak kelinciYunianto Ep
 
Pertemuan i nutrisi unggas- zatmakanan
Pertemuan i nutrisi unggas- zatmakananPertemuan i nutrisi unggas- zatmakanan
Pertemuan i nutrisi unggas- zatmakanan
Emi Suhaemi
 
Teknologi pengolahan pakan sapi
Teknologi pengolahan pakan sapiTeknologi pengolahan pakan sapi
Teknologi pengolahan pakan sapi
Ramaiyulis Ramai
 
Budidaya ternak kelinci
Budidaya ternak kelinciBudidaya ternak kelinci
Budidaya ternak kelinci
Ainul Yaqin
 

What's hot (20)

Majemen ternak perah peralatan dan perkandangan
Majemen ternak perah peralatan dan perkandanganMajemen ternak perah peralatan dan perkandangan
Majemen ternak perah peralatan dan perkandangan
 
Pemeliharaan Ternak Kambing
Pemeliharaan Ternak KambingPemeliharaan Ternak Kambing
Pemeliharaan Ternak Kambing
 
Ayam unggul balitbangtan dan perbibitan 31 juli 2018
Ayam  unggul balitbangtan dan  perbibitan 31 juli 2018Ayam  unggul balitbangtan dan  perbibitan 31 juli 2018
Ayam unggul balitbangtan dan perbibitan 31 juli 2018
 
Pembuatan silase
Pembuatan silasePembuatan silase
Pembuatan silase
 
PENYUSUNAN RANSUM DENGAN METODE PEARSON SQUARE.pptx
PENYUSUNAN RANSUM DENGAN METODE PEARSON SQUARE.pptxPENYUSUNAN RANSUM DENGAN METODE PEARSON SQUARE.pptx
PENYUSUNAN RANSUM DENGAN METODE PEARSON SQUARE.pptx
 
MANAJEMEN PEMBERIAN PAKAN TERNAK KAMBING DAN DOMBA.pptx
MANAJEMEN PEMBERIAN PAKAN TERNAK KAMBING DAN DOMBA.pptxMANAJEMEN PEMBERIAN PAKAN TERNAK KAMBING DAN DOMBA.pptx
MANAJEMEN PEMBERIAN PAKAN TERNAK KAMBING DAN DOMBA.pptx
 
Pemeliharaan Ayam Ras Petelur Komersial
Pemeliharaan Ayam Ras Petelur KomersialPemeliharaan Ayam Ras Petelur Komersial
Pemeliharaan Ayam Ras Petelur Komersial
 
Pedoman Budidaya itik
Pedoman Budidaya itikPedoman Budidaya itik
Pedoman Budidaya itik
 
Bagaimana cara membuat mesin penetas telur sederhana
Bagaimana cara membuat mesin penetas telur sederhanaBagaimana cara membuat mesin penetas telur sederhana
Bagaimana cara membuat mesin penetas telur sederhana
 
Powerpoint rosihatull HATCHERY
Powerpoint rosihatull HATCHERYPowerpoint rosihatull HATCHERY
Powerpoint rosihatull HATCHERY
 
Teknologi Pengolahan Limbah Peternakan menjadi Biogas
Teknologi Pengolahan Limbah Peternakan menjadi BiogasTeknologi Pengolahan Limbah Peternakan menjadi Biogas
Teknologi Pengolahan Limbah Peternakan menjadi Biogas
 
DASAR ILMU NUTRISI
DASAR ILMU NUTRISIDASAR ILMU NUTRISI
DASAR ILMU NUTRISI
 
faktor faktor yang mempengaruhi produksi dan kualitas susu
faktor faktor yang mempengaruhi produksi dan kualitas susufaktor faktor yang mempengaruhi produksi dan kualitas susu
faktor faktor yang mempengaruhi produksi dan kualitas susu
 
Manajemen usaha ternak Di NTT
Manajemen usaha ternak Di NTTManajemen usaha ternak Di NTT
Manajemen usaha ternak Di NTT
 
Ppt penyuluhan
Ppt penyuluhanPpt penyuluhan
Ppt penyuluhan
 
tatalaksana pastura
tatalaksana pasturatatalaksana pastura
tatalaksana pastura
 
Usaha ternak kelinci
Usaha ternak kelinciUsaha ternak kelinci
Usaha ternak kelinci
 
Pertemuan i nutrisi unggas- zatmakanan
Pertemuan i nutrisi unggas- zatmakananPertemuan i nutrisi unggas- zatmakanan
Pertemuan i nutrisi unggas- zatmakanan
 
Teknologi pengolahan pakan sapi
Teknologi pengolahan pakan sapiTeknologi pengolahan pakan sapi
Teknologi pengolahan pakan sapi
 
Budidaya ternak kelinci
Budidaya ternak kelinciBudidaya ternak kelinci
Budidaya ternak kelinci
 

Similar to Cara membuat mesin tetas sederhana semi otomatis

teknologi tepat guna
teknologi tepat gunateknologi tepat guna
teknologi tepat guna
widhyahrini1
 
Mengatasi masalah peti sejuk rumah..
Mengatasi masalah peti sejuk rumah..Mengatasi masalah peti sejuk rumah..
Mengatasi masalah peti sejuk rumah..
Yuseri Bujang
 
Mengenali komponen2 peti sejuk domestik YB
Mengenali komponen2 peti sejuk domestik YBMengenali komponen2 peti sejuk domestik YB
Mengenali komponen2 peti sejuk domestik YB
Yuseri Bujang
 
Efi daihatsu training center
Efi daihatsu training centerEfi daihatsu training center
Efi daihatsu training centerEko Supriyadi
 
Setrika listrik (English Version)
Setrika listrik (English Version)Setrika listrik (English Version)
Setrika listrik (English Version)Dika Wahyu Suryadi
 
Bab iv sistem kelistrikan ac
Bab iv sistem kelistrikan acBab iv sistem kelistrikan ac
Bab iv sistem kelistrikan ac
rizky putra
 
Vacuum forming
Vacuum formingVacuum forming
Vacuum forming
kinawih kamalia
 

Similar to Cara membuat mesin tetas sederhana semi otomatis (7)

teknologi tepat guna
teknologi tepat gunateknologi tepat guna
teknologi tepat guna
 
Mengatasi masalah peti sejuk rumah..
Mengatasi masalah peti sejuk rumah..Mengatasi masalah peti sejuk rumah..
Mengatasi masalah peti sejuk rumah..
 
Mengenali komponen2 peti sejuk domestik YB
Mengenali komponen2 peti sejuk domestik YBMengenali komponen2 peti sejuk domestik YB
Mengenali komponen2 peti sejuk domestik YB
 
Efi daihatsu training center
Efi daihatsu training centerEfi daihatsu training center
Efi daihatsu training center
 
Setrika listrik (English Version)
Setrika listrik (English Version)Setrika listrik (English Version)
Setrika listrik (English Version)
 
Bab iv sistem kelistrikan ac
Bab iv sistem kelistrikan acBab iv sistem kelistrikan ac
Bab iv sistem kelistrikan ac
 
Vacuum forming
Vacuum formingVacuum forming
Vacuum forming
 

Recently uploaded

Novel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptx
Novel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptxNovel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptx
Novel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptx
NirmalaJane
 
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdfPanduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
MildayantiMildayanti
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi WORKSHOP Nasional _"Penerapan Regulasi Terbaru P...
PELAKSANAAN + Link2 Materi WORKSHOP Nasional _"Penerapan  Regulasi  Terbaru P...PELAKSANAAN + Link2 Materi WORKSHOP Nasional _"Penerapan  Regulasi  Terbaru P...
PELAKSANAAN + Link2 Materi WORKSHOP Nasional _"Penerapan Regulasi Terbaru P...
Kanaidi ken
 
Alur tujuan pembelajaran bahasa inggris kelas x fase e
Alur tujuan pembelajaran bahasa inggris kelas x fase eAlur tujuan pembelajaran bahasa inggris kelas x fase e
Alur tujuan pembelajaran bahasa inggris kelas x fase e
MsElisazmar
 
PPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptx
PPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptxPPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptx
PPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptx
AqlanHaritsAlfarisi
 
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdfKisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
indraayurestuw
 
Modul Ajar Kimia Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Kimia Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaModul Ajar Kimia Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Kimia Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
Makalah Hukum Lingkungan Urgensi Kebijakan TAPERA .pdf
Makalah Hukum Lingkungan Urgensi Kebijakan TAPERA .pdfMakalah Hukum Lingkungan Urgensi Kebijakan TAPERA .pdf
Makalah Hukum Lingkungan Urgensi Kebijakan TAPERA .pdf
Andre664723
 
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
nasrudienaulia
 
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdfMODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
YuristaAndriyani1
 
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdfMODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
sitispd78
 
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs KonsekuensiAksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
sabir51
 
RPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptx
RPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptxRPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptx
RPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptx
YongYongYong1
 
Modul Ajar Statistika Data Fase F kelas
Modul Ajar Statistika Data Fase F  kelasModul Ajar Statistika Data Fase F  kelas
Modul Ajar Statistika Data Fase F kelas
ananda238570
 
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptxFORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
NavaldiMalau
 
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi KomunikasiMateri Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
AdePutraTunggali
 
LAPORAN PRAKTIKUM EKOLOGI UMUM TENTANG MENGUKUR KEANEKARAGAMAN JENIS FLORA D...
LAPORAN PRAKTIKUM EKOLOGI UMUM TENTANG  MENGUKUR KEANEKARAGAMAN JENIS FLORA D...LAPORAN PRAKTIKUM EKOLOGI UMUM TENTANG  MENGUKUR KEANEKARAGAMAN JENIS FLORA D...
LAPORAN PRAKTIKUM EKOLOGI UMUM TENTANG MENGUKUR KEANEKARAGAMAN JENIS FLORA D...
HengkiRisman
 
materi penyuluhan kesehatan reproduksi remaja
materi penyuluhan kesehatan reproduksi remajamateri penyuluhan kesehatan reproduksi remaja
materi penyuluhan kesehatan reproduksi remaja
DewiInekePuteri
 
Tokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdf
Tokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdfTokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdf
Tokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdf
Mutia Rini Siregar
 
Pemutakhiran Data dosen pada sister.pptx
Pemutakhiran Data dosen pada sister.pptxPemutakhiran Data dosen pada sister.pptx
Pemutakhiran Data dosen pada sister.pptx
ssuser4dafea
 

Recently uploaded (20)

Novel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptx
Novel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptxNovel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptx
Novel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptx
 
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdfPanduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi WORKSHOP Nasional _"Penerapan Regulasi Terbaru P...
PELAKSANAAN + Link2 Materi WORKSHOP Nasional _"Penerapan  Regulasi  Terbaru P...PELAKSANAAN + Link2 Materi WORKSHOP Nasional _"Penerapan  Regulasi  Terbaru P...
PELAKSANAAN + Link2 Materi WORKSHOP Nasional _"Penerapan Regulasi Terbaru P...
 
Alur tujuan pembelajaran bahasa inggris kelas x fase e
Alur tujuan pembelajaran bahasa inggris kelas x fase eAlur tujuan pembelajaran bahasa inggris kelas x fase e
Alur tujuan pembelajaran bahasa inggris kelas x fase e
 
PPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptx
PPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptxPPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptx
PPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptx
 
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdfKisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
 
Modul Ajar Kimia Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Kimia Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaModul Ajar Kimia Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Kimia Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
 
Makalah Hukum Lingkungan Urgensi Kebijakan TAPERA .pdf
Makalah Hukum Lingkungan Urgensi Kebijakan TAPERA .pdfMakalah Hukum Lingkungan Urgensi Kebijakan TAPERA .pdf
Makalah Hukum Lingkungan Urgensi Kebijakan TAPERA .pdf
 
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
 
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdfMODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
 
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdfMODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
 
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs KonsekuensiAksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
 
RPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptx
RPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptxRPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptx
RPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptx
 
Modul Ajar Statistika Data Fase F kelas
Modul Ajar Statistika Data Fase F  kelasModul Ajar Statistika Data Fase F  kelas
Modul Ajar Statistika Data Fase F kelas
 
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptxFORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
 
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi KomunikasiMateri Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
 
LAPORAN PRAKTIKUM EKOLOGI UMUM TENTANG MENGUKUR KEANEKARAGAMAN JENIS FLORA D...
LAPORAN PRAKTIKUM EKOLOGI UMUM TENTANG  MENGUKUR KEANEKARAGAMAN JENIS FLORA D...LAPORAN PRAKTIKUM EKOLOGI UMUM TENTANG  MENGUKUR KEANEKARAGAMAN JENIS FLORA D...
LAPORAN PRAKTIKUM EKOLOGI UMUM TENTANG MENGUKUR KEANEKARAGAMAN JENIS FLORA D...
 
materi penyuluhan kesehatan reproduksi remaja
materi penyuluhan kesehatan reproduksi remajamateri penyuluhan kesehatan reproduksi remaja
materi penyuluhan kesehatan reproduksi remaja
 
Tokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdf
Tokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdfTokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdf
Tokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdf
 
Pemutakhiran Data dosen pada sister.pptx
Pemutakhiran Data dosen pada sister.pptxPemutakhiran Data dosen pada sister.pptx
Pemutakhiran Data dosen pada sister.pptx
 

Cara membuat mesin tetas sederhana semi otomatis

  • 1. Cara Membuat Mesin Tetas Sederhana Semi Otomatis Cara Membuat Mesin Tetas Sederhana Semi Otomatis Oleh: Safik Nurman (sumber: pesonaunggas.com) Hal yang perlu diperhatikan dalam pembuatan mesin tetas adalah kotak atau box mesin penetas jangan ada yang bocor atau tidak tertutup rapat. Apabila terjadi kebocoran maka suhu dalam ruang mesin penetas tidak akan tercapai karena udara panas akan keluar melalui lubang tersebut. Bahan yang digunakan untuk membuat kotak mesin tetas sederhana ini adalah multiplek/triplek atau dapat juga menggunakan papan kayu atau bahan lain yang sesuai dengan desain pembuatan mesin tetas. Alat penetas telur ini dapat dengan mudah kita buat sendiri dengan biaya yang relatif murah. Bahan dan Alat Bahan untuk membuat mesin penetas telur berkapasitas 100 butir dengan sumber panas dari listrik adalah sebagai berikut: - Multiplek / triplek 9 mm - Engsel - Kawat ram diamater 0.5 cm - Seng - Thermostaat - Kabel listrik - Fiting lampu - Steker listrik - Lampu bohlam - Thermometer - Baki/nampan air - Paku triplek dan lem kayu Sedangkan peralatan yang digunakan: gergaji kayu, gergaji besi, meteran, alat tulis, bor, obeng, tang, pahat kayu dan palu.
  • 2. Cara Membuat Potong multiplek/triplek dengan ukuran seperti pada (gambar 1) dan rangkaikan sehingga terbentuk kotak / bok dengan ukuran 60 x 30 x 30 cm. Buat lubang dengan ukuran 10 x 5 cm pada bagian atas kotak mesin tetas untuk ventilasi udara dan berilah penutup yang dapat dibuka dan ditutup, seperti (gambar 1). Buat lubang pada bagian bawah kotak dengan ukuran 10 x 20 dan tutuplah dengan selembar pelat seng (gambar 1). Kegunaan pelat seng ini adalah sebagai elemen pemanas darurat jika terjadi pemadaman listrik. Jika terjadi pemadaman listrik maka taruhlah di bawah pelat seng tersebut lampu minyak. Buat rak untuk tempat meletakkan telur di dalam mesin tetas, seperti (gambar 3). Bahan rak tempat telur dapat dibuat dari kawat lurus seperti pada gambar, dapat pula dipakai kawat ram atau Anda dapat berkreasi lain dengan memanfaatkan bahan yang ada di sekitar kita, yang penting rak dapat digunakan
  • 3. untuk meletakkan telur di dalam ruang mesin penetas. BAGIAN DARI MESIN TETAS Regulator / Thermostat Adalah alat yang berfungsi untuk mengatur temperature dalam mesin tetas secara otomatis. Apabila alat ini terkena panas maka kapsul akan mengembang sehingga akan menekan sakelar (mikroswitch) dan aliran listrik akan terputus, sebaliknya apabila suhu turun maka kapsul akan mengempis dan akan menyalakan kembali lampu pijar sebagai sumber panas. Untuk menseting thermostat agar dapat memutus dan menyambung kembali aliran listrik yang menuju ke lampu pijar tidaklah sulit, untuk mengaturnya dengan cara memajukan atau memundurkan putaran baut penyangga kapsul. Lihat Gambar 7 Cara Menseting Thermostat Lihat Gambar 7 untuk melihat bagian-bagian dari thermostat. Misalnya kita mau menseting agar ruang mesin penetas tepat pada suhu 40o C lampu pijar padam, maka caranya adalah · Jika sebelum suhu 40o C lampu pijar sudah padam, maka putarlah baut penyangga kapsul thermostat kanan atau searah jarum jam (kapsul menjauhi sakelar/mikroswitch). · Jika suhu sudah lebih dari 40o lampu pijar baru padam, maka putarlah baut penyangga kapsul thermostat ke kiri atau berlawanan dengan arah jarum jam (kapsul mendekati sakelar/mikroswitch).
  • 4. Baki/Nampan Air Kegunanya untuk memenuhi standar kelembaban mesin tetas. Isi air dalam baki dengan ketinggian 2-3 cm / dibawah permukaan bibir baki. Apabila akan menambah air dalam baki, gunakan air hangat supaya perubahan suhu dalam mesin tidak turun secara drastis. Rak Telur Berfungsi sebagai tempat telur yang akan ditetaskan, rak telur diisi sesuai dengan kapasitasnya. Ventilasi Diperlukan untuk kebutuhan oksigen telur tetas dalam mesin. Ventilasi haruslah dapat diatur sesuai kebutuhan. Apabila ventilasi tidak ada maka udara yang ada didalam mesin tetas akan meracuni bibit telur dan dapat menyebabkan bibit telur tersebut mati. Thermometer Berfungsi sebagai indikator suhu yang diperlukan oleh mesin tetas.