SlideShare a Scribd company logo
1 of 9
Download to read offline
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kanker paru adalah penyakit pertumbuhan jaringan yang tidak dapat
terkontrol pada jaringan paru. Munculnya kanker ditandai dengan
pertumbuhan sel yang tidak normal, tidak terbatas, dan merusak sel-sel
jaringan yang normal. Kanker paru merupakan penyakit kanker dengan
penyebab kematian terbanyak di dunia, yaitu mencapai 1,61 juta kematian
pertahun (12,7%), kanker payudara yaitu mencapai 1,31 juta kematian
pertahun (10,9%), dan kanker kolorektal yaitu mencapai 1,23 juta kematian
pertahun (9,7%) (Varalakshmi, 2013: 63). Di Indonesia, kanker paru
menduduki peringkat ketiga diantara kanker yang paling sering ditemukan di
beberapa rumah sakit (Metha Arsilita Hulma, dkk, 2014: 196).
Penyebab utama kanker paru adalah asap rokok yang telah
diidentifikasi dapat menyebabkan kanker dengan 63 jenis bersifat karsinogen
dan beracun (Perhimpunan Dokter Paru Indonesia, 2003: 2). Menurut
American Cancer Society (2013) 80% kasus kanker paru disebabkan oleh
rokok (perokok aktif) dan 20% (perokok pasif). Penyebab kanker paru lainnya
adalah radiasi dan polusi udara. Selain itu, nutrisi dan genetik terbukti juga
berperan dalam timbulnya kanker paru (Albert & Samet, 2003: 21).
Kanker paru diklasifikasikan menjadi dua kelompok, yaitu kanker paru primer
dan kanker paru sekunder. Kanker paru primer adalah sel kanker yang berasal dari
paru, sedangkan kanker paru sekunder adalah sel kanker yang
2
menyebar dari anggota tubuh lain, termasuk kanker payudara dan
kanker kolorektal (Sungging Haryo W, dkk, 2011: 46). Kanker paru primer
dibedakan menjadi dua jenis, yaitu Small Cell Lung Cancer (SCLC) dan Non
Small Cell Lung Cancer (NSCLC) (Varalakhshmi, 2013: 1). Tahapan
perkembangan SCLC terdapat dua tahap, yaitu tahap terbatas dan tahap
ekstensif, sedangkan tahapan perkembangan NSCLC terdapat 6 tahap, yaitu
tahap tersembunyi, stadium 0, stadium I, stadium II, stadium III, dan stadium
IV (Global Bioscience, 2013).
Pemeriksaan awal yang dapat dilakukan untuk mendeteksi kanker paru
adalah pemeriksaan radiologi paru yaitu melalui foto paru. Foto paru atau
sering disebut Chest X-Ray (CXR) adalah suatu proyeksi radiografi dari paru
(Perhimpunan Dokter Paru Indonesia, 2003: 5), yang sering digunakan untuk
screening (deteksi dini) penyakit paru. Citra dari foto paru akan memberikan
hasil yang berbeda antara paru-paru yang sehat dan yang tidak sehat. Adanya
nodul di paru-paru pada citra foto paru menunjukkan bahwa paru-paru tidak
sehat, akan tetapi nodul ini tidak serta merta menjadi indikasi kanker paru
karena nodul dapat disebabkan oleh penyakit paru lain seperti pneumonia atau
tuberculosis (Udeshani, et al, 20011: 425). Nodul yang terdeteksi pada paru-
paru dikategorikan menjadi dua yaitu non cancerous nodule (benign atau
tumor jinak) dan cancerous nodule (malignant atau tumor ganas) (Japanese
Society of Radiology Technology, 1997).
Deteksi kanker sejak dini perlu dilakukan, sehingga kanker paru dapat
ditangani dan disembuhkan. Penggunaan perangkat lunak dapat
3
mempermudah diagnosis kanker serta dapat memberikan tingkat keakurasian
yang tinggi berdasarkan metode yang digunakan. Salah satu perangkat lunak
yang umum digunakan untuk mendiagnosis penyakit kanker adalah Neural
Network (NN). Neural Network (NN) atau Jaringan Syaraf merupakan sistem
pemroses informasi yang memiliki karakteristik mirip dengan jaringan syaraf
biologi (Siang, 2005: 2).
Beberapa penelitian telah dikembangkan untuk membantu
mengklasifikasikan kanker paru dengan beberapa metode yang berbeda-beda,
salah satunya klasifikasi sel kanker paru menggunakan Artificial Neural
Network (ANN) yang dilakukan oleh Zhou, et al (2002). Deteksi kanker paru
menggunakan fuzzy C-means dan klasifikasi menggunakan Neural Network
juga dilakukan oleh Ramaraju, et al (2015). Penelitian lain dilakukan oleh
Devi Nurtiyasari (2014) dengan menggunakan model Recurrent Neural
Network dan Recurrent Neuro Fuzzy untuk klasifikasi nodul kanker paru dari
citra paru.
Selain menggunakan model Recurrent Neural Network dan Recurrent
Neuro Fuzzy, salah satu model Neural Network yang dapat digunakan adalah
Radial Basis Function Neural Network (RBFNN). Radial Basis Function
(RBF) adalah model Neural Network yang mentransformasikan input secara
nonlinear dengan menggunakan fungsi aktivasi Gaussian pada lapisan
tersembunyi sebelum diproses linear pada lapisan output (Zulkifli Tahir, dkk,
2012: 3). Menurut Turhan & Toprakci (2013: 134-135) RBF terdiri dari
lapisan input, lapisan tersembunyi dan lapisan output. Lapisan input terdiri
4
dari node yang menghubungkan struktur dengan lingkungannya. Lapisan
tersembunyi melakukan transformasi nonlinier dari lapisan input ke lapisan
tersembunyi. Lapisan output memberikan respon jaringan untuk pola aktivasi
dan diterapkan pada lapisan input. Palit & Popavic (2005: 86) menyatakan
bahwa terdapat fungsi aktivasi pada lapisan tersembunyi dan mengeluarkan
nilai pada lapisan tersembunyi berupa persamaan nonlinear, sedangkan proses
akhir RBF mengeluarkan persamaan linear.
Model Radial Basis Function Neural Network (RBFNN) memiliki
beberapa keunggulan, RBFNN hanya memiliki satu lapisan tersembunyi.
Lapisan tersembunyi pada RBF menggunakan fungsi Gauss atau fungsi basis
kernel lainnya. Ciri khas RBFNN ini menyebabkan proses kerja RBFNN lebih
cepat dibandingkan algoritma NN yang lain (Halici, 2004:139).
Dalam penelitian ini algoritma pembelajaran RBF menggunakan
metode K-means clustering. K-means adalah salah satu metode yang paling
sederhana tanpa pengawasan algoritma pembelajaran (Shena & Bapat,
2013:114). Menurut Soumi & Sanjay (2013:35) pada dasarnya K-means
merupakan metode partisi yang diterapkan untuk menganalisis data sebagai
objek berdasarkan lokasi dan jarak antara berbagai titik input data. Metode K-
means clustering mengelompokkan data ke dalam kelompok atau cluster
sehingga data yang memiliki karakteristik yang sama dikelompokkan ke
dalam satu kelompok atau cluster yang sama (Johnson & Winchern,
2007:696).
5
Penelitian menggunakan model RBF telah dilakukan oleh beberapa
peneliti. Pada tahun 2006, Venkatesan & Anitha dalam penelitiannya
membahas tentang diagnosa Diabetes Militus menggunakan model Radial
Basis Function. Dalam penelitian ini menunjukan kemampuan prediksi yang
baik dalam penggunaan model RBF. Selanjutnya, peneliti Nikite Sulistyana
(2014) menggunakan model Radial Basis Function untuk mengklasifikasikan
jenis kanker kolorektal dengan menggunakan input sebanyak 300 citra data
gambar yang diekstrak menggunakan gray level cooccurence matrix (GLCM).
Penelitian tentang peramalan banyak kasus demam berdarah di D.I.Y
Yogyakarta dengan menggunakan model Radial Basis Function Neural
Network juga telah dilakukan oleh Fajarani Juliaristi (2014). Selanjutnya,
penelitian yang membahas tentang Radial Basis Function juga dilakukan oleh
Shinta Dwi Jayanti (2015). Pada penelitian Shinta Dwi Jayanti (2015)
menggunakan model RBFNN untuk mengklasifikasikan stadium kanker
kolorektal dengan pembelajaran RBFNN menggunakan K-means clustering,
fungsi aktivasi Gaussian, dan globalridge regression untuk mencari bobot
optimal, hingga pada akhirnya didapatkan hasil klasifikasi.
Proses pengolahan citra merupakan salah satu teknik meningkatkan
kualitas citra. Tujuan peningkatan citra ini adalah untuk menonjolkan ciri
tertentu dalam citra atau memperbaiki kualitas tampilan citra. Salah satu
operasi pengolahan citra yang dapat dilakukan adalah dengan operasi titik
intensity adjustment. Operasi titik merupakan teknik yang dilakukan untuk
memodifikasi histogram citra masukan agar sesuai dengan karakteristik yang
6
diharapkan. Histogram citra adalah grafik yang menggambarkan penyebaran
nilai-nilai intensitas pixel dari suatu citra atau bagian tertentu di dalam citra
(Rinaldi Munir, 2004: 83). Setelah dilakukan operasi titik pada ekstraksi citra,
nilai-nilai hasil ekstraksi fitur dari citra foto paru mengalami perubahan dari
hasil ekstraksi sebelumnya. Citra baru yang dihasilkan memiliki nilai
intensitas yang lebih baik dari citra sebelumnya, sehingga dapat dibandingkan
hasil yang diperoleh dengan menggunakan teknik operasi titik ataupun tidak
menggunakan operasi titik. Dengan menggunakan teknik operasi titik
diharapkan hasil yang diperoleh akan lebih baik. Penelitian terkait dengan
metode yang menggunakan operasi titik dilakukan oleh Kurrotul A’yun (2015)
dalam skripsinya tentang diagnosa kanker payudara melalui optimisasi sistem
fuzzy dengan dan tanpa operasi titik menggunakan citra mammogram yang
diimplementasikan dengan Graphical User Interface (GUI).
Berdasarkan permasalahan di atas dan perkembangan teknologi
jaringan syaraf tiruan serta operasi pengolahan citra, muncul ide untuk
membuat sistem yang dapat mendeteksi serat mengklasifikasikan kanker paru
sehingga dapat membantu penanganan pasien kanker paru secara dini. Oleh
karena itu, dilakukan penelitian tugas akhir menggunakan metode Radial
Basis Fuction yang berjudul “Klasifikasi Stadium Kanker Paru-Paru
Menggunakan Model Radial Basis Function Neural Network (RBFNN) dan
Preprocessing dengan Operasi Titik”.
7
B. Pembatasan Masalah
Untuk menghindari pembahasan yang terlalu luas, batasan-batasan dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. Citra foto paru yang diolah dan digunakan sebagai input diperoleh dari
Japanese Society of Radiology Technology.
2. Preprocessing yang digunakan dalam penelitian ini adalah perbaikan dan
peningkatan kualitas citra menggunakan operasi titik intensity adjustment.
3. Model yang digunakan dalam penelitian ini adalah Radial Basis Function
dengan algoritma pembelajaran K-Means.
4. Pembelajaran RBFNN untuk mendapatkan klasifikasi yang optimal
dilakukan dengan bantuan Matlab R2010a.
5. Output RBFNN diklasifikasikan menjadi tiga, yaitu normal, tumor
(benign), dan kanker (malignant).
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan di atas, sehingga diperoleh
rumusan masalah sebagai berikut ini:
1. Bagaimana proses penentuan stadium kanker paru dengan menggunakan
RBFNN dan preprocessing dengan operasi titik dan tanpa operasi titik?
2. Bagaimana hasil klasifikasi stadium kanker paru dengan menggunakan
model RBFNN dan preprocessing dengan operasi titik dan tanpa operasi
titik?
8
D. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan penelitian tugas akhir ini
adalah:
1. Mendiskripsikan proses penentuan stadium kanker paru dengan
menggunakan RBFNN dan preprocessing dengan operasi titik dan tanpa
operasi titik.
2. Mendiskripsikan hasil klasifikasi stadium kanker paru dengan
menggunakan model RBFNN dan preprocessing dengan operasi titik dan
tanpa operasi titik.
E. Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian tugas akhir ini adalah sebagai berikut:
1. Bagi penulis
Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan wawasan
mengenai model Radial Basis Function yang dapat digunakan untuk
mengklasifikasikan stadium kanker paru-paru dengan melakukan
pengolahan citra sebelum proses ekstrasi citra.
2. Bagi pembaca
Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan referensi untuk penelitian
selanjutnya. Selain itu, penelitian ini juga diharapkan dapat mempermudah
mendiagnosa kanker paru-paru sehingga pasien dapat segera ditangani
sesuai dengan klasifikasi stadiumnya.
9
3. Bagi Universitas Negeri Yogyakarta
Penulisan skripsi ini diharapkan dapat menambah koleksi bahan pustaka
yang bermanfaat bagi Universitas Negeri Yogyakarta pada umumnya, dan
mahasiswa Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam pada
khususnya.

More Related Content

Similar to Ca.paru

PPT PROPOSAL KEPATUHAN MINUM OBAT HIPERTENSI
PPT PROPOSAL KEPATUHAN MINUM OBAT HIPERTENSIPPT PROPOSAL KEPATUHAN MINUM OBAT HIPERTENSI
PPT PROPOSAL KEPATUHAN MINUM OBAT HIPERTENSIIndra875145
 
PPT RADIOGNOSTIK.pptxuhhdhdjrjrjjrjrjrjrrjjr
PPT RADIOGNOSTIK.pptxuhhdhdjrjrjjrjrjrjrrjjrPPT RADIOGNOSTIK.pptxuhhdhdjrjrjjrjrjrjrrjjr
PPT RADIOGNOSTIK.pptxuhhdhdjrjrjjrjrjrjrrjjrSusiSusanti660352
 
Jurnal sistem pakar diagnosa awal kanker serviks dengan metode certainty fact...
Jurnal sistem pakar diagnosa awal kanker serviks dengan metode certainty fact...Jurnal sistem pakar diagnosa awal kanker serviks dengan metode certainty fact...
Jurnal sistem pakar diagnosa awal kanker serviks dengan metode certainty fact...roniracuda
 
Ringkasan Penelitian Pengaruh radiasi Cahaya monitor terhadap Kedehatan Mata
Ringkasan Penelitian Pengaruh radiasi Cahaya monitor terhadap Kedehatan MataRingkasan Penelitian Pengaruh radiasi Cahaya monitor terhadap Kedehatan Mata
Ringkasan Penelitian Pengaruh radiasi Cahaya monitor terhadap Kedehatan Matameilya_kyky
 
PPT SEMPRO MAULYDIAH FRISCA.pptx
PPT SEMPRO MAULYDIAH FRISCA.pptxPPT SEMPRO MAULYDIAH FRISCA.pptx
PPT SEMPRO MAULYDIAH FRISCA.pptxmaulydiahfrisca
 
[2019] Pedoman Kanker Ginjal - Edisi 2.docx
[2019] Pedoman Kanker Ginjal - Edisi 2.docx[2019] Pedoman Kanker Ginjal - Edisi 2.docx
[2019] Pedoman Kanker Ginjal - Edisi 2.docxJohanesWerluka
 
6089 13511-1-pb
6089 13511-1-pb6089 13511-1-pb
6089 13511-1-pbary9
 
Pengenalan DRL untuk Fasilitas Kesehatan
Pengenalan DRL untuk Fasilitas KesehatanPengenalan DRL untuk Fasilitas Kesehatan
Pengenalan DRL untuk Fasilitas KesehatanPutraPratama208800
 
Perkembangan Metodologi Steganografi
Perkembangan Metodologi SteganografiPerkembangan Metodologi Steganografi
Perkembangan Metodologi SteganografiAgung Sulistyanto
 
Makalah lopografi kritisi
Makalah lopografi kritisiMakalah lopografi kritisi
Makalah lopografi kritisip1337430216043
 
Enny seleksi ciri antropometri
Enny seleksi ciri antropometriEnny seleksi ciri antropometri
Enny seleksi ciri antropometriEnny Sela
 
Pelaporan Dosis Pasien Surabaya 16 Februari 2023.pdf
Pelaporan Dosis Pasien Surabaya 16 Februari 2023.pdfPelaporan Dosis Pasien Surabaya 16 Februari 2023.pdf
Pelaporan Dosis Pasien Surabaya 16 Februari 2023.pdfPutraPratama208800
 
Terjemahan screening pada tb anak asimptomatik
Terjemahan screening pada tb anak asimptomatikTerjemahan screening pada tb anak asimptomatik
Terjemahan screening pada tb anak asimptomatikzxrickyjack
 

Similar to Ca.paru (20)

2-1-1-SM.pdf
2-1-1-SM.pdf2-1-1-SM.pdf
2-1-1-SM.pdf
 
PPT PROPOSAL KEPATUHAN MINUM OBAT HIPERTENSI
PPT PROPOSAL KEPATUHAN MINUM OBAT HIPERTENSIPPT PROPOSAL KEPATUHAN MINUM OBAT HIPERTENSI
PPT PROPOSAL KEPATUHAN MINUM OBAT HIPERTENSI
 
PPT RADIOGNOSTIK.pptxuhhdhdjrjrjjrjrjrjrrjjr
PPT RADIOGNOSTIK.pptxuhhdhdjrjrjjrjrjrjrrjjrPPT RADIOGNOSTIK.pptxuhhdhdjrjrjjrjrjrjrrjjr
PPT RADIOGNOSTIK.pptxuhhdhdjrjrjjrjrjrjrrjjr
 
Nuklir
NuklirNuklir
Nuklir
 
33544 71470-1-pb
33544 71470-1-pb33544 71470-1-pb
33544 71470-1-pb
 
Jurnal sistem pakar diagnosa awal kanker serviks dengan metode certainty fact...
Jurnal sistem pakar diagnosa awal kanker serviks dengan metode certainty fact...Jurnal sistem pakar diagnosa awal kanker serviks dengan metode certainty fact...
Jurnal sistem pakar diagnosa awal kanker serviks dengan metode certainty fact...
 
Makalah Aplikasi Fiber Optic
Makalah Aplikasi Fiber OpticMakalah Aplikasi Fiber Optic
Makalah Aplikasi Fiber Optic
 
Ringkasan Penelitian Pengaruh radiasi Cahaya monitor terhadap Kedehatan Mata
Ringkasan Penelitian Pengaruh radiasi Cahaya monitor terhadap Kedehatan MataRingkasan Penelitian Pengaruh radiasi Cahaya monitor terhadap Kedehatan Mata
Ringkasan Penelitian Pengaruh radiasi Cahaya monitor terhadap Kedehatan Mata
 
Biopsi.pptx
Biopsi.pptxBiopsi.pptx
Biopsi.pptx
 
PPT SEMPRO MAULYDIAH FRISCA.pptx
PPT SEMPRO MAULYDIAH FRISCA.pptxPPT SEMPRO MAULYDIAH FRISCA.pptx
PPT SEMPRO MAULYDIAH FRISCA.pptx
 
1
11
1
 
[2019] Pedoman Kanker Ginjal - Edisi 2.docx
[2019] Pedoman Kanker Ginjal - Edisi 2.docx[2019] Pedoman Kanker Ginjal - Edisi 2.docx
[2019] Pedoman Kanker Ginjal - Edisi 2.docx
 
6089 13511-1-pb
6089 13511-1-pb6089 13511-1-pb
6089 13511-1-pb
 
Pengenalan DRL untuk Fasilitas Kesehatan
Pengenalan DRL untuk Fasilitas KesehatanPengenalan DRL untuk Fasilitas Kesehatan
Pengenalan DRL untuk Fasilitas Kesehatan
 
Perkembangan Metodologi Steganografi
Perkembangan Metodologi SteganografiPerkembangan Metodologi Steganografi
Perkembangan Metodologi Steganografi
 
Makalah lopografi kritisi
Makalah lopografi kritisiMakalah lopografi kritisi
Makalah lopografi kritisi
 
Enny seleksi ciri antropometri
Enny seleksi ciri antropometriEnny seleksi ciri antropometri
Enny seleksi ciri antropometri
 
Pelaporan Dosis Pasien Surabaya 16 Februari 2023.pdf
Pelaporan Dosis Pasien Surabaya 16 Februari 2023.pdfPelaporan Dosis Pasien Surabaya 16 Februari 2023.pdf
Pelaporan Dosis Pasien Surabaya 16 Februari 2023.pdf
 
Bab i AKPER PEMKAB MUNA
Bab i AKPER PEMKAB MUNA Bab i AKPER PEMKAB MUNA
Bab i AKPER PEMKAB MUNA
 
Terjemahan screening pada tb anak asimptomatik
Terjemahan screening pada tb anak asimptomatikTerjemahan screening pada tb anak asimptomatik
Terjemahan screening pada tb anak asimptomatik
 

Recently uploaded

askep hiv dewasa.pptxcvbngcccccccccccccccc
askep hiv dewasa.pptxcvbngccccccccccccccccaskep hiv dewasa.pptxcvbngcccccccccccccccc
askep hiv dewasa.pptxcvbngccccccccccccccccanangkuniawan
 
IMR, MMR, ASDR infertility fertility sex ratio
IMR, MMR, ASDR infertility fertility sex ratioIMR, MMR, ASDR infertility fertility sex ratio
IMR, MMR, ASDR infertility fertility sex ratioSafrina Ramadhani
 
Parasitologi-dan-Mikrobiologi-Pertemuan-4.ppt
Parasitologi-dan-Mikrobiologi-Pertemuan-4.pptParasitologi-dan-Mikrobiologi-Pertemuan-4.ppt
Parasitologi-dan-Mikrobiologi-Pertemuan-4.pptStevenSamuelBangun
 
14.-Keselamatan-dan-Kesehatan-Kerja-Pertemuan-14(1).ppt
14.-Keselamatan-dan-Kesehatan-Kerja-Pertemuan-14(1).ppt14.-Keselamatan-dan-Kesehatan-Kerja-Pertemuan-14(1).ppt
14.-Keselamatan-dan-Kesehatan-Kerja-Pertemuan-14(1).pptnurifat
 
regulasi tentang kosmetika di indonesia cpkb
regulasi tentang kosmetika di indonesia cpkbregulasi tentang kosmetika di indonesia cpkb
regulasi tentang kosmetika di indonesia cpkbSendaUNNES
 
UNIKBET Situs Slot Habanero Deposit Bisa Pakai Bank Maybank
UNIKBET Situs Slot Habanero Deposit Bisa Pakai Bank MaybankUNIKBET Situs Slot Habanero Deposit Bisa Pakai Bank Maybank
UNIKBET Situs Slot Habanero Deposit Bisa Pakai Bank Maybankcsooyoung073
 
dokumen.tips_pap-smear-ppt-final.pptx_iva pap smear
dokumen.tips_pap-smear-ppt-final.pptx_iva pap smeardokumen.tips_pap-smear-ppt-final.pptx_iva pap smear
dokumen.tips_pap-smear-ppt-final.pptx_iva pap smearprofesibidan2
 
Tatalaksana Terapi Diabetes Mellitus (farmasi klinis)
Tatalaksana Terapi Diabetes Mellitus (farmasi klinis)Tatalaksana Terapi Diabetes Mellitus (farmasi klinis)
Tatalaksana Terapi Diabetes Mellitus (farmasi klinis)fifinoktaviani
 
KONSEP DASAR LUKA DAN PENANGANANNYA, PROSES PENYEMBUHAN
KONSEP DASAR LUKA DAN PENANGANANNYA, PROSES PENYEMBUHANKONSEP DASAR LUKA DAN PENANGANANNYA, PROSES PENYEMBUHAN
KONSEP DASAR LUKA DAN PENANGANANNYA, PROSES PENYEMBUHANfaisalkurniawan12
 
TM 6_KESPRO REMAJA.ppt kesehatan reproduksi
TM 6_KESPRO REMAJA.ppt kesehatan reproduksiTM 6_KESPRO REMAJA.ppt kesehatan reproduksi
TM 6_KESPRO REMAJA.ppt kesehatan reproduksihaslinahaslina3
 
PPT Antibiotik amoxycillin, erytromycin.ppt
PPT Antibiotik amoxycillin, erytromycin.pptPPT Antibiotik amoxycillin, erytromycin.ppt
PPT Antibiotik amoxycillin, erytromycin.pptHenryAdhySantoso
 
468660424-Kuliah-5-CDOB-upkukdate-ppt.ppt
468660424-Kuliah-5-CDOB-upkukdate-ppt.ppt468660424-Kuliah-5-CDOB-upkukdate-ppt.ppt
468660424-Kuliah-5-CDOB-upkukdate-ppt.pptcels17082019
 
PPT LAPORAN KOMITE TENAGA KESEHATAN LAINNYA
PPT LAPORAN KOMITE TENAGA KESEHATAN LAINNYAPPT LAPORAN KOMITE TENAGA KESEHATAN LAINNYA
PPT LAPORAN KOMITE TENAGA KESEHATAN LAINNYAStarkoko
 
Standar Prosedur pelayanan pelacakan kasus KEJADIAN IKUTAN PASCA iMUNISASI
Standar Prosedur pelayanan pelacakan kasus KEJADIAN IKUTAN PASCA iMUNISASIStandar Prosedur pelayanan pelacakan kasus KEJADIAN IKUTAN PASCA iMUNISASI
Standar Prosedur pelayanan pelacakan kasus KEJADIAN IKUTAN PASCA iMUNISASIgermanaaprianineno
 
partograf. pencatatan proses kelahiran.ppt
partograf. pencatatan proses kelahiran.pptpartograf. pencatatan proses kelahiran.ppt
partograf. pencatatan proses kelahiran.pptchoukocat
 
PPT Kebijakan Regulasi RME - Dir 28 -29 Feb 2024 s.d 1 Maret.pdf
PPT Kebijakan Regulasi RME - Dir 28 -29 Feb 2024 s.d 1 Maret.pdfPPT Kebijakan Regulasi RME - Dir 28 -29 Feb 2024 s.d 1 Maret.pdf
PPT Kebijakan Regulasi RME - Dir 28 -29 Feb 2024 s.d 1 Maret.pdfaguswidiyanto98
 
Mekanisme Persalinan Presentasi Oksiput Posteroir (1).pptx
Mekanisme Persalinan Presentasi Oksiput Posteroir (1).pptxMekanisme Persalinan Presentasi Oksiput Posteroir (1).pptx
Mekanisme Persalinan Presentasi Oksiput Posteroir (1).pptxALHIDAYAHRMALLORONG2
 

Recently uploaded (17)

askep hiv dewasa.pptxcvbngcccccccccccccccc
askep hiv dewasa.pptxcvbngccccccccccccccccaskep hiv dewasa.pptxcvbngcccccccccccccccc
askep hiv dewasa.pptxcvbngcccccccccccccccc
 
IMR, MMR, ASDR infertility fertility sex ratio
IMR, MMR, ASDR infertility fertility sex ratioIMR, MMR, ASDR infertility fertility sex ratio
IMR, MMR, ASDR infertility fertility sex ratio
 
Parasitologi-dan-Mikrobiologi-Pertemuan-4.ppt
Parasitologi-dan-Mikrobiologi-Pertemuan-4.pptParasitologi-dan-Mikrobiologi-Pertemuan-4.ppt
Parasitologi-dan-Mikrobiologi-Pertemuan-4.ppt
 
14.-Keselamatan-dan-Kesehatan-Kerja-Pertemuan-14(1).ppt
14.-Keselamatan-dan-Kesehatan-Kerja-Pertemuan-14(1).ppt14.-Keselamatan-dan-Kesehatan-Kerja-Pertemuan-14(1).ppt
14.-Keselamatan-dan-Kesehatan-Kerja-Pertemuan-14(1).ppt
 
regulasi tentang kosmetika di indonesia cpkb
regulasi tentang kosmetika di indonesia cpkbregulasi tentang kosmetika di indonesia cpkb
regulasi tentang kosmetika di indonesia cpkb
 
UNIKBET Situs Slot Habanero Deposit Bisa Pakai Bank Maybank
UNIKBET Situs Slot Habanero Deposit Bisa Pakai Bank MaybankUNIKBET Situs Slot Habanero Deposit Bisa Pakai Bank Maybank
UNIKBET Situs Slot Habanero Deposit Bisa Pakai Bank Maybank
 
dokumen.tips_pap-smear-ppt-final.pptx_iva pap smear
dokumen.tips_pap-smear-ppt-final.pptx_iva pap smeardokumen.tips_pap-smear-ppt-final.pptx_iva pap smear
dokumen.tips_pap-smear-ppt-final.pptx_iva pap smear
 
Tatalaksana Terapi Diabetes Mellitus (farmasi klinis)
Tatalaksana Terapi Diabetes Mellitus (farmasi klinis)Tatalaksana Terapi Diabetes Mellitus (farmasi klinis)
Tatalaksana Terapi Diabetes Mellitus (farmasi klinis)
 
KONSEP DASAR LUKA DAN PENANGANANNYA, PROSES PENYEMBUHAN
KONSEP DASAR LUKA DAN PENANGANANNYA, PROSES PENYEMBUHANKONSEP DASAR LUKA DAN PENANGANANNYA, PROSES PENYEMBUHAN
KONSEP DASAR LUKA DAN PENANGANANNYA, PROSES PENYEMBUHAN
 
TM 6_KESPRO REMAJA.ppt kesehatan reproduksi
TM 6_KESPRO REMAJA.ppt kesehatan reproduksiTM 6_KESPRO REMAJA.ppt kesehatan reproduksi
TM 6_KESPRO REMAJA.ppt kesehatan reproduksi
 
PPT Antibiotik amoxycillin, erytromycin.ppt
PPT Antibiotik amoxycillin, erytromycin.pptPPT Antibiotik amoxycillin, erytromycin.ppt
PPT Antibiotik amoxycillin, erytromycin.ppt
 
468660424-Kuliah-5-CDOB-upkukdate-ppt.ppt
468660424-Kuliah-5-CDOB-upkukdate-ppt.ppt468660424-Kuliah-5-CDOB-upkukdate-ppt.ppt
468660424-Kuliah-5-CDOB-upkukdate-ppt.ppt
 
PPT LAPORAN KOMITE TENAGA KESEHATAN LAINNYA
PPT LAPORAN KOMITE TENAGA KESEHATAN LAINNYAPPT LAPORAN KOMITE TENAGA KESEHATAN LAINNYA
PPT LAPORAN KOMITE TENAGA KESEHATAN LAINNYA
 
Standar Prosedur pelayanan pelacakan kasus KEJADIAN IKUTAN PASCA iMUNISASI
Standar Prosedur pelayanan pelacakan kasus KEJADIAN IKUTAN PASCA iMUNISASIStandar Prosedur pelayanan pelacakan kasus KEJADIAN IKUTAN PASCA iMUNISASI
Standar Prosedur pelayanan pelacakan kasus KEJADIAN IKUTAN PASCA iMUNISASI
 
partograf. pencatatan proses kelahiran.ppt
partograf. pencatatan proses kelahiran.pptpartograf. pencatatan proses kelahiran.ppt
partograf. pencatatan proses kelahiran.ppt
 
PPT Kebijakan Regulasi RME - Dir 28 -29 Feb 2024 s.d 1 Maret.pdf
PPT Kebijakan Regulasi RME - Dir 28 -29 Feb 2024 s.d 1 Maret.pdfPPT Kebijakan Regulasi RME - Dir 28 -29 Feb 2024 s.d 1 Maret.pdf
PPT Kebijakan Regulasi RME - Dir 28 -29 Feb 2024 s.d 1 Maret.pdf
 
Mekanisme Persalinan Presentasi Oksiput Posteroir (1).pptx
Mekanisme Persalinan Presentasi Oksiput Posteroir (1).pptxMekanisme Persalinan Presentasi Oksiput Posteroir (1).pptx
Mekanisme Persalinan Presentasi Oksiput Posteroir (1).pptx
 

Ca.paru

  • 1. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kanker paru adalah penyakit pertumbuhan jaringan yang tidak dapat terkontrol pada jaringan paru. Munculnya kanker ditandai dengan pertumbuhan sel yang tidak normal, tidak terbatas, dan merusak sel-sel jaringan yang normal. Kanker paru merupakan penyakit kanker dengan penyebab kematian terbanyak di dunia, yaitu mencapai 1,61 juta kematian pertahun (12,7%), kanker payudara yaitu mencapai 1,31 juta kematian pertahun (10,9%), dan kanker kolorektal yaitu mencapai 1,23 juta kematian pertahun (9,7%) (Varalakshmi, 2013: 63). Di Indonesia, kanker paru menduduki peringkat ketiga diantara kanker yang paling sering ditemukan di beberapa rumah sakit (Metha Arsilita Hulma, dkk, 2014: 196). Penyebab utama kanker paru adalah asap rokok yang telah diidentifikasi dapat menyebabkan kanker dengan 63 jenis bersifat karsinogen dan beracun (Perhimpunan Dokter Paru Indonesia, 2003: 2). Menurut American Cancer Society (2013) 80% kasus kanker paru disebabkan oleh rokok (perokok aktif) dan 20% (perokok pasif). Penyebab kanker paru lainnya adalah radiasi dan polusi udara. Selain itu, nutrisi dan genetik terbukti juga berperan dalam timbulnya kanker paru (Albert & Samet, 2003: 21). Kanker paru diklasifikasikan menjadi dua kelompok, yaitu kanker paru primer dan kanker paru sekunder. Kanker paru primer adalah sel kanker yang berasal dari paru, sedangkan kanker paru sekunder adalah sel kanker yang
  • 2. 2 menyebar dari anggota tubuh lain, termasuk kanker payudara dan kanker kolorektal (Sungging Haryo W, dkk, 2011: 46). Kanker paru primer dibedakan menjadi dua jenis, yaitu Small Cell Lung Cancer (SCLC) dan Non Small Cell Lung Cancer (NSCLC) (Varalakhshmi, 2013: 1). Tahapan perkembangan SCLC terdapat dua tahap, yaitu tahap terbatas dan tahap ekstensif, sedangkan tahapan perkembangan NSCLC terdapat 6 tahap, yaitu tahap tersembunyi, stadium 0, stadium I, stadium II, stadium III, dan stadium IV (Global Bioscience, 2013). Pemeriksaan awal yang dapat dilakukan untuk mendeteksi kanker paru adalah pemeriksaan radiologi paru yaitu melalui foto paru. Foto paru atau sering disebut Chest X-Ray (CXR) adalah suatu proyeksi radiografi dari paru (Perhimpunan Dokter Paru Indonesia, 2003: 5), yang sering digunakan untuk screening (deteksi dini) penyakit paru. Citra dari foto paru akan memberikan hasil yang berbeda antara paru-paru yang sehat dan yang tidak sehat. Adanya nodul di paru-paru pada citra foto paru menunjukkan bahwa paru-paru tidak sehat, akan tetapi nodul ini tidak serta merta menjadi indikasi kanker paru karena nodul dapat disebabkan oleh penyakit paru lain seperti pneumonia atau tuberculosis (Udeshani, et al, 20011: 425). Nodul yang terdeteksi pada paru- paru dikategorikan menjadi dua yaitu non cancerous nodule (benign atau tumor jinak) dan cancerous nodule (malignant atau tumor ganas) (Japanese Society of Radiology Technology, 1997). Deteksi kanker sejak dini perlu dilakukan, sehingga kanker paru dapat ditangani dan disembuhkan. Penggunaan perangkat lunak dapat
  • 3. 3 mempermudah diagnosis kanker serta dapat memberikan tingkat keakurasian yang tinggi berdasarkan metode yang digunakan. Salah satu perangkat lunak yang umum digunakan untuk mendiagnosis penyakit kanker adalah Neural Network (NN). Neural Network (NN) atau Jaringan Syaraf merupakan sistem pemroses informasi yang memiliki karakteristik mirip dengan jaringan syaraf biologi (Siang, 2005: 2). Beberapa penelitian telah dikembangkan untuk membantu mengklasifikasikan kanker paru dengan beberapa metode yang berbeda-beda, salah satunya klasifikasi sel kanker paru menggunakan Artificial Neural Network (ANN) yang dilakukan oleh Zhou, et al (2002). Deteksi kanker paru menggunakan fuzzy C-means dan klasifikasi menggunakan Neural Network juga dilakukan oleh Ramaraju, et al (2015). Penelitian lain dilakukan oleh Devi Nurtiyasari (2014) dengan menggunakan model Recurrent Neural Network dan Recurrent Neuro Fuzzy untuk klasifikasi nodul kanker paru dari citra paru. Selain menggunakan model Recurrent Neural Network dan Recurrent Neuro Fuzzy, salah satu model Neural Network yang dapat digunakan adalah Radial Basis Function Neural Network (RBFNN). Radial Basis Function (RBF) adalah model Neural Network yang mentransformasikan input secara nonlinear dengan menggunakan fungsi aktivasi Gaussian pada lapisan tersembunyi sebelum diproses linear pada lapisan output (Zulkifli Tahir, dkk, 2012: 3). Menurut Turhan & Toprakci (2013: 134-135) RBF terdiri dari lapisan input, lapisan tersembunyi dan lapisan output. Lapisan input terdiri
  • 4. 4 dari node yang menghubungkan struktur dengan lingkungannya. Lapisan tersembunyi melakukan transformasi nonlinier dari lapisan input ke lapisan tersembunyi. Lapisan output memberikan respon jaringan untuk pola aktivasi dan diterapkan pada lapisan input. Palit & Popavic (2005: 86) menyatakan bahwa terdapat fungsi aktivasi pada lapisan tersembunyi dan mengeluarkan nilai pada lapisan tersembunyi berupa persamaan nonlinear, sedangkan proses akhir RBF mengeluarkan persamaan linear. Model Radial Basis Function Neural Network (RBFNN) memiliki beberapa keunggulan, RBFNN hanya memiliki satu lapisan tersembunyi. Lapisan tersembunyi pada RBF menggunakan fungsi Gauss atau fungsi basis kernel lainnya. Ciri khas RBFNN ini menyebabkan proses kerja RBFNN lebih cepat dibandingkan algoritma NN yang lain (Halici, 2004:139). Dalam penelitian ini algoritma pembelajaran RBF menggunakan metode K-means clustering. K-means adalah salah satu metode yang paling sederhana tanpa pengawasan algoritma pembelajaran (Shena & Bapat, 2013:114). Menurut Soumi & Sanjay (2013:35) pada dasarnya K-means merupakan metode partisi yang diterapkan untuk menganalisis data sebagai objek berdasarkan lokasi dan jarak antara berbagai titik input data. Metode K- means clustering mengelompokkan data ke dalam kelompok atau cluster sehingga data yang memiliki karakteristik yang sama dikelompokkan ke dalam satu kelompok atau cluster yang sama (Johnson & Winchern, 2007:696).
  • 5. 5 Penelitian menggunakan model RBF telah dilakukan oleh beberapa peneliti. Pada tahun 2006, Venkatesan & Anitha dalam penelitiannya membahas tentang diagnosa Diabetes Militus menggunakan model Radial Basis Function. Dalam penelitian ini menunjukan kemampuan prediksi yang baik dalam penggunaan model RBF. Selanjutnya, peneliti Nikite Sulistyana (2014) menggunakan model Radial Basis Function untuk mengklasifikasikan jenis kanker kolorektal dengan menggunakan input sebanyak 300 citra data gambar yang diekstrak menggunakan gray level cooccurence matrix (GLCM). Penelitian tentang peramalan banyak kasus demam berdarah di D.I.Y Yogyakarta dengan menggunakan model Radial Basis Function Neural Network juga telah dilakukan oleh Fajarani Juliaristi (2014). Selanjutnya, penelitian yang membahas tentang Radial Basis Function juga dilakukan oleh Shinta Dwi Jayanti (2015). Pada penelitian Shinta Dwi Jayanti (2015) menggunakan model RBFNN untuk mengklasifikasikan stadium kanker kolorektal dengan pembelajaran RBFNN menggunakan K-means clustering, fungsi aktivasi Gaussian, dan globalridge regression untuk mencari bobot optimal, hingga pada akhirnya didapatkan hasil klasifikasi. Proses pengolahan citra merupakan salah satu teknik meningkatkan kualitas citra. Tujuan peningkatan citra ini adalah untuk menonjolkan ciri tertentu dalam citra atau memperbaiki kualitas tampilan citra. Salah satu operasi pengolahan citra yang dapat dilakukan adalah dengan operasi titik intensity adjustment. Operasi titik merupakan teknik yang dilakukan untuk memodifikasi histogram citra masukan agar sesuai dengan karakteristik yang
  • 6. 6 diharapkan. Histogram citra adalah grafik yang menggambarkan penyebaran nilai-nilai intensitas pixel dari suatu citra atau bagian tertentu di dalam citra (Rinaldi Munir, 2004: 83). Setelah dilakukan operasi titik pada ekstraksi citra, nilai-nilai hasil ekstraksi fitur dari citra foto paru mengalami perubahan dari hasil ekstraksi sebelumnya. Citra baru yang dihasilkan memiliki nilai intensitas yang lebih baik dari citra sebelumnya, sehingga dapat dibandingkan hasil yang diperoleh dengan menggunakan teknik operasi titik ataupun tidak menggunakan operasi titik. Dengan menggunakan teknik operasi titik diharapkan hasil yang diperoleh akan lebih baik. Penelitian terkait dengan metode yang menggunakan operasi titik dilakukan oleh Kurrotul A’yun (2015) dalam skripsinya tentang diagnosa kanker payudara melalui optimisasi sistem fuzzy dengan dan tanpa operasi titik menggunakan citra mammogram yang diimplementasikan dengan Graphical User Interface (GUI). Berdasarkan permasalahan di atas dan perkembangan teknologi jaringan syaraf tiruan serta operasi pengolahan citra, muncul ide untuk membuat sistem yang dapat mendeteksi serat mengklasifikasikan kanker paru sehingga dapat membantu penanganan pasien kanker paru secara dini. Oleh karena itu, dilakukan penelitian tugas akhir menggunakan metode Radial Basis Fuction yang berjudul “Klasifikasi Stadium Kanker Paru-Paru Menggunakan Model Radial Basis Function Neural Network (RBFNN) dan Preprocessing dengan Operasi Titik”.
  • 7. 7 B. Pembatasan Masalah Untuk menghindari pembahasan yang terlalu luas, batasan-batasan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. 1. Citra foto paru yang diolah dan digunakan sebagai input diperoleh dari Japanese Society of Radiology Technology. 2. Preprocessing yang digunakan dalam penelitian ini adalah perbaikan dan peningkatan kualitas citra menggunakan operasi titik intensity adjustment. 3. Model yang digunakan dalam penelitian ini adalah Radial Basis Function dengan algoritma pembelajaran K-Means. 4. Pembelajaran RBFNN untuk mendapatkan klasifikasi yang optimal dilakukan dengan bantuan Matlab R2010a. 5. Output RBFNN diklasifikasikan menjadi tiga, yaitu normal, tumor (benign), dan kanker (malignant). C. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan di atas, sehingga diperoleh rumusan masalah sebagai berikut ini: 1. Bagaimana proses penentuan stadium kanker paru dengan menggunakan RBFNN dan preprocessing dengan operasi titik dan tanpa operasi titik? 2. Bagaimana hasil klasifikasi stadium kanker paru dengan menggunakan model RBFNN dan preprocessing dengan operasi titik dan tanpa operasi titik?
  • 8. 8 D. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan penelitian tugas akhir ini adalah: 1. Mendiskripsikan proses penentuan stadium kanker paru dengan menggunakan RBFNN dan preprocessing dengan operasi titik dan tanpa operasi titik. 2. Mendiskripsikan hasil klasifikasi stadium kanker paru dengan menggunakan model RBFNN dan preprocessing dengan operasi titik dan tanpa operasi titik. E. Manfaat Penelitian Manfaat dari penelitian tugas akhir ini adalah sebagai berikut: 1. Bagi penulis Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan wawasan mengenai model Radial Basis Function yang dapat digunakan untuk mengklasifikasikan stadium kanker paru-paru dengan melakukan pengolahan citra sebelum proses ekstrasi citra. 2. Bagi pembaca Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan referensi untuk penelitian selanjutnya. Selain itu, penelitian ini juga diharapkan dapat mempermudah mendiagnosa kanker paru-paru sehingga pasien dapat segera ditangani sesuai dengan klasifikasi stadiumnya.
  • 9. 9 3. Bagi Universitas Negeri Yogyakarta Penulisan skripsi ini diharapkan dapat menambah koleksi bahan pustaka yang bermanfaat bagi Universitas Negeri Yogyakarta pada umumnya, dan mahasiswa Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam pada khususnya.