Kesempatan Bisnis Keluarga, Franchise, atau Membeli Bisnis yang Sudah Ada
Culture & performance: sandi:mmuncenpptx
1. 1
KELOMPOK : V
1. LAKIEK S
2. DIUS E
3. LUKANUS
Program Studi Magister Manajemen FEKON UNCEN Jayapura, 2019
BAB 6
CULTURE & PERFORMANCE
2. CULTURE & PERFORMANCE
2
Studi Kotter & Heskett bahwa “budaya kerja memiliki pengaruh yang signifikan bagi
kinerja perusah’n secara finansial dalam jangka panjang”.
Perusahaan dengan budaya yg menaruh perhatian kpd stakeholdernya memiliki
kepemimpinan yg kuat, efektif dan akan berkinerja lebih baik dibandingkan perushaan
yg kurang menaruh perhatian atau tidak memilki kepemimpinan yg kuat & efektif.
a. Budaya Yang Kuat
Budaya yg kuat diasosiasikan
dengan kinerja yg unggul dan kuat
dalam menjlnkn aktifitas bisnis.
b. Budaya Adaptive
Budaya adaptif berarti hanya
budaya yang dpt membantu
organisasi mengantisipasi &
beradaptasi terhdp perubahan
lingkungan. ....
C. Budaya Berkinerja Rendah
Situasi yg mengakibatkan munculnya budya organisasi yg
merusak kinerja: Kotter & Heskett membagi 3 Komponen:
a) situasi dimana para pemimpin & manajer bersikap
arogan
b) Sikap para pemimpin & manajer yg kurang
menghargai pelanggan, karywan, dn pemegang
saham.
c) Resisten terhdp nilai2 seperti kepemimpinan &
perubahan. .......
KLASIFIKASI CULTURE TERKAIT KINERJA
Budaya & kinerja organisasi adlh dua hal yg saling berkaitan. Dalam hal kaitannya dengan kinerja.
Kotter & Heskett mengklasifikasikannya dalam tiga kategori:
3. 3
BUDAYA PERUSAHAAN ADAPTIF VS TIDAK ADAPTIF
ADAPTIF
NILAI INTI
Ø Kebanyakan Manajer Memiliki Kepedulian
Yg Mendlm Terhdp Kepuasan
PERILAKU UMUM
Ø Manajemen Mberikan Perhatian Yang Lebih
Dekat Trhdp Konstituennya.
TIDAK ADAPTIF
NILAI INTI
Ø Kebanyakan Para Manajer Hanya Peduli Kpd
Diri Sendiri/ Kelompok Mereka Sendri.
PERILAKU UMUM
ØManajer Cenderung Berpikir Sempit, Politis, &
Birokratif.
3
b. Lanjutan
4. 4
BAGAIMANA BUDAYA ADAPTIF BERFUNGSI
Meningkatnya persaingan guna
menarik pelanggan, karyawan & investor
Keberhasilan mensyaratkan satu/lebih hal2 berikut:
§ Biaya
• Kualitas yang lebih baik/produk yang inovatif
• Atraktivitas upah /kondisi kerja
• Dividen/bentuk2 return finansial lainnya
Pernghormatan yang tinggi terhadap
Konstituen & kepemimpinan diseluruh
Hierarki manajemen
Perilaku praktek yg tersebar karena manajemen berfokus
pd kontituen eksternal, mereka cepat melihat perubahan
situasi persaingan. Karena menghargai kepemimpinan,
mereka mampu & bersedia melengkapi diri dengan
strategi baru agar tetap dpt memuaskan pelanggan,
stakeholder, serta mengimplementasikan startegi2 tsb
walaupun harus melakukan perubahan perilaku.
Shared Value
Kesesuaian tetaplah hal yang baik walaupun
terjadi perubahan dalam konteks
Kotter&Heskett
6. HIERARKI BUDAYA DAN KINERJA
Want (2006) Telah Mengklasifikasikan Budaya Perushaan
Ke Dalam 7 Jenis. Dari Yg Berkinerja Paling Buruk Sampai
Dengan Paling Baik.
1. PREDATORY CULTURE
Perusahaan PC Tidak memiliki visi yg strategis &
bersifat memotivasi yg dpt mengikat organisasi mjdi
satu kesatuan. Mereka memilki sedikit aturan.
2. FROZEN CULTURE
Pershn FC, Mengalami kelumpuhan akibat stagnasi &
pengingkaran. Budaya yg tidak menyukai inovasi &
pengambilan resiko
3. CHAOTIC CULTURE
Perushn CC Terfragmentasi & tidak fokus. Mereka
jarang memiliki Misi & Strategi yg terfokus & dapat
bertahan di pasar.
4. POLITICAL CULTURE
Pershn PC, Intrik-intrik Internal guna mendptkan
pengaruh & kemajuan karier mendominasi agenda
pershn. PC memiliki visi, strategi yg dirumuskan jelas,
namun tidak diimplementasikan secara konstan.
6
5. Bureaucratic Culture
Perusahn BC, perusahaan yg memasuki tahap
kedewasaan. Waktu & pertumbuhan juga ikut
berkontribusi terhdp meningkatnya birokrasi. Memiliki misi
& rencana bisnis yg formal & tersusun baik, namun jarang
dpt mengiimplementasikan secara sukses.
6. The Service Culture
Pershn SC fokus pd usaha2 untuk lebih dari sekedar
memenuhi kebutuhan pelanggan guna mencapai tujuan
bisnis. Terfokus dalam pelayanan.
7. New Age Business Culture
Jenis budaya yg unik ini menciptakan perubahan di pasar,
seringkali degn menciptakan pasar baru, bukan hanya
produk baru.
7. 7 7
MENDORONG KINERJA MELALUI
BUDAYA ORGANISASI
Pengembangan budaya organisasi yg kuat
bertujuan untuk mencapai kinerja superior yg
berkesinambungan dalam jangka panjang.
Yang didukung oleh kepemimpinan &
manajemen yg handal. Untuk mencapai ada
bebrapa langkah :
1. Merekrut Orang yang Tepat
2. Memberi Imbalan Bagi Orang2 yg Tepat
3. Mempromosikan Orang2 yang Tepat
4. Menyediakan Insentif Finansial yg Tepat
MEMPEROLEH HASIL MAKSIMAL
MELALUI KARYAWAN
Perusahaan mengorganisasikan diri mereka
secara struktural guna mencapai tujuan
yang kadang kala saling bertentangan.
Untuk mendapatkan hasil pertama :
1. Menetapkan Standar Kinerja
2. Melacak Kinerja