SlideShare a Scribd company logo
Konsep Negara Kesejahteraan:tidak hanya turut campur,tapi aktif dalam kesra,perlu Per-undang- 
undangan. 
Pembukaan UUD 45 alinea kedua: ”Dan perjuangan pergerakan kemerdekaan 
Indonesia telah sampailah kepada saat yang berbahagia dengan selamat sentosa 
mengantarkan rakyat indonesia ke depan pintu gerbang kemerekaan Negara 
Indonesia,yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur” 
Alenia ke empat;Dibentuknya Pemerintah Negara Indonesia;memajukan 
kesejahteraan umum,mencerdaskan,mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat 
indonesia. 
Pasal 34 UUD 45: 
1. Fakir miskin dan ank-anak yang terlantar dipelihara oleh negara 
2. Negara mengembangkan sistem jaminan sosial nasional bagi seluruh rakyat dan 
memberdayakan masyarakat yang lemah dan tidak mampu sesuai dengan martabat 
kemanusiaan 
3. Negara bertanggung jawab atas penyediaan fasilitas pelayanan kesehatan dan 
fasilitas pelayanan umum yang layak. 
Undang-Undang nomor 40 tahun 2004 tentang SJSN 
Undang-Undang Nomor 36 tahun 2009 tentang kesehatan 
PP Nomor 7 Tahun 2005 RPJMN 2004-2009 
Pengaruh terhadap pelayanan kesehatan secara umum di Indonesia sekarang tentulah 
akan mengarah ke arah yang lebih baik, dimana akses menuju layanan kesehatan akan 
semakin mudah didapat dan dengan harga yang tergolong sangat murah bahkan gratis 
untuk masyarakat yang tidak mampu. Pada masa yang akan datang diharapkan 
masyarakat akan dapat merasakan pengaruh yang sebenarnya dengan adanya asuransi 
kesehatan secara nasional ini. Namun hal itu barulah dapat terjadi apabila pemerintah 
serius dalam berbenah diri karena terdapat sangat banyak sekali kekurangan dalam 
pengadaan jaminan kesehatan nasional baik dalam segi SDM, infrastruktur maupun 
sistemnya sendiri. Dengan keseriusan dan terus menerus memperbaiki kekurangan 
maka pada masa yang akan datang setelah tahun 2019 dimana sudah terjadi full 
coverage dari jaminan kesehatan nasional ini maka masyarakat akan mencapai tingkat 
kesejahteraan dalam segi kesehatan sepenuhnya.
1. Peserta 
Peserta dalam arti masyarakat haruslah sadar betul akan kawajibannya seperti dalam 
hal pembayaran iuran yang tepat waktu ataupun jika suatu saat peserta berpindah 
alamatnya maka peserta pun berkewajiban untuk melaporkan ke pihak BPJS untuk 
dilakukan pengaturan ulang lokasi rujukan. Selain menjalankan kewajiban, sebagai 
peserta juga mempunyai hak untuk mendapatkan identitas peserta dari pihak BPJS 
yang kemudian akan digunakan dalam mendaatkan pelayanan kesehatan di fasilitas 
kesehatan yang telah ditunjuk oleh pihak BPJS. Kemudian untuk mewujudkan total 
coverage di tahun 2019 maka para masyarakat haruslah ikut berpedan dengan segera 
mungkin mendaftarkan diri kepada pihak BPJS, kemudian pihak swasta dan 
pemerintah juga ikut dalam membantu mempermudah dalam pendaftaran para 
masyarakat baik yang dicover pemerintah ataupun yang tidak di cover pemerintah. 
Badan Pengelola Jaminan Sosial Kesehatan 
BPJS dalam perjalanan menuju ke total coverage 2019 mempunyai hak dalam 
melakukan pengawasan dan pemeriksaan atas kepatuhan peserta dan pemberi kerja 
dalam memenuhi kewajibannya, kemudian juga membuat dan menghentikan kontrak 
kerja dengan fasilitas kesehatan. Selain menuntuk haknya maka BPJS pula 
mempunyai kewajiban seperti memberikan nomor identitas tunggal kepada peserta, 
memberikan informasi kepada peserta tentang hak dan kewajibannya, memberikan 
manfaat kepada seluruh peserta sesuai dengan undang-undang, membayarkan kapitasi 
terhadap fasilitas kesehatan primer dan klaim dari fasilitas kesehatan lanjutan, 
memberikan data kepesertaan kepada fasilitas kesehatan primer maupun sekunder, 
memberikan pendidikkan kepada peserta asuransi tentng hak dan kewajibannya. 
Pemberi Pelayanan Kesehatan 
Penyelenggara pelayanan kesehatan meliputi semua Fasilitas Kesehatan yang 
menjalin kerja sama dengan BPJS Kesehatan baik fasilitas kesehatan milik 
Pemerintah, Pemerintah Daerah, dan swasta yang memenuhi persyaratan melalui 
proses kredensialing dan rekredensialing. Dan dalam mewujudkan total coverage pada 
tahun 2019 berhak memperoleh pembayaran atas pelayanan kesehatan yang telah di 
berikan kepada peserta baik kapitasi maupun klaim berdasarkan INA CBG’S tuk 
fasilitas kesehatan lanjutan, selain itu juga haruslah paham akan kewajibannya dalam
memberikan pelayanan kesehatan sesuai dengan standar medis yang baik supaya 
pasien dapat merasakan layanan yang mereka butuhkan dan kemudian akan tergerak 
untuk mebayarkan premi sesuai jadwal dan turut serta mengajak keluaga ataupun 
temannya untuk bergabung dalam BPJS karena sudah merasakan efek dari layanan 
kesehatan yang baik. 
Dewan Pengawas Pusat dan Daerah 
Dewan Pengawas terdiri atas 7 orang anggota: 2 orang unsur Pemerintah, 2 orang 
unsur Pekerja, 2 orang unsur Pemberi Kerja, 1 orang unsur Tokoh Masyarakat. 
Dewan Pengawas tersebut diangkat dan diberhentikan oleh Presiden. 
Direksiterdiri atas paling sedikit 5 orang anggota yang berasal dari unsur profesional. 
Direksi sebagaimana dimaksud diangkat dan diberhentikan oleh Presiden. Dewan 
pengawas baik pusat maupun daerah wajib melaksanakan tugas pengawasan dengan 
baik untuk dapat menstabilkan dengan segera sistem dari BPJS supaya dapat diterima 
oleh pihak pemberi layanan kesehatan maupun peserta. Barulah dengan itu kesemua 
tujuan dalam pencapaian total coverage 2019 akan terjadi dengan lancar. 
2. Moral Hazard 
Moral hazard yaitu perilaku peserta maupun provider sedemikian rupa sehingga 
menyebabkan konsumsi pelayanan kesehatannya lebih besar dari yang dibutuhkan 
sehingga biaya menjadi meningkat.Untuk menghindari utilisasi yang berlebihan 
tersebut bagi peserta (konsumer) diterapkan cost sharing, dalam hal ini berupa 
kontribusi peserta asuransi yang harus dipenuhi bila memakai layanan kesehatan, 
antara lain : 
 Deductible Deductible yaitu jumlah biaya tertentu dalam suatu termin yang 
harus dikeluarkan oleh peserta sebelum Badan Penyelenggara Asuransi 
membayar kewajibannya. 
 Coinsurance Coinsurance yaitu persentase biaya yang harus dibayar oleh 
peserta dan sisanya dibayar oleh badan penyelenggara. 
 Copayment Copayment yaitu jumlah biaya tertentu yang harus dibayar oleh 
peserta, di atas jumlah tersebut baru diganti misalnya Rp. 100.000,00 barn 
diganti.
 Limit pertanggungan Limit pertanggungan yaitu Bapel membayar sampai 
jumlah tertentu dan sisanya dibayar oleh peserta misalnya Askes dan 
Jamsostek. 
 Sedangkan untuk membatasi provider, digunakan sistem kapitasi yaitu 
intervensi pihak ketiga (Bapel) kepada Penyelenggara Pemeliharaan 
Kesehatan (provider/PPK) dengan jalan melimpahkan risiko finansial dalam 
menangani pelayanan kesehatan. Biaya dihitung per kapita dengan 
pembayaran di muka (pre- paid). 
Fraud 
Menurut Black's Law Dictionary dalam Jaslis Ilyas, Fraud adalah kesengajaan 
melakukan kesalahan terhadap kebenaran untuk tujan mendapatkan sesuatu yang 
bernliai di atas kerugian orang lani atau mendapatkannya dengan membelokkan 
hukum atau representasi suatu fakta, baik dengan kata maupun tindakan; kesalahan 
alegasi (mendakwa orang lain melakukan tindakan kriminal), menutupi sesuatu yang 
harus terbuka, menerima tindakan atau sesuatu yang salah dan merencanakan 
melakukan sesuatu yang salah kepada orang lain sehingga dia bertindak di atas hukum 
yang salah.Secara ringkas Fraud adalah perencanaan perbuatan yang diketahui salah 
untuk membuat orang lain percaya dan memberikan sesuatu yang bernilai dan 
dibenarkan oleh hukum. Fraud adalah tindakan curang sehingga menimbulkan biaya 
yang tidak diperlukan untuk pelayanan kesehatan. Oleh karena itu dalam 
menanganinya diperlukan pengawasan yang ketat dan sistem yang terstruktur dengan 
baik. 
Premi kapitasi yang tidak wajar 
Premi kapitasi yang tidak wajar sangatlah sering terjadi karena baik pihak 
penyelenggaran dan pihak pemberi pelayanan kesehatan sama-sama ingin untung, 
ditambah lagi dalam negara ini banyaklah kasus korupsi dan progam jaminan 
kesehatan nasional yang dikelola oleh BPJS sangatlah gampang untuk terpapar 
menjadi lahan korupsi baru. Oleh karena itu dalam hal pembayaran premi kapitasi 
banyak yang ti dak wajar ataupun banyak terdapat keterlambatan dalam 
pembayarannya. Dalam hal ini pihak pemberi layanan dapat bekerjasama dengan 
badan kedokteran dan kedokteran gigi untuk bersama-sama dengan pihak
penyelenggara seperti BPJS dan pemerintah untuk bersama-sama dalam menyusun 
premi kapitasi yang baik yang tidak akan merugikan semua pihak. 
Rujukan terstruktur 
Pengertiannya adalah pengaturan sistem rujukan dengan penetapan batas wilayah 
administrasi daerah berdasarkan kemampuan pelayanan medis, penunjang dan 
fasilitas pelayanan kesehatan yang terstuktur sesuai dengan kemampuan, kecuali 
dalam kondisi emergensi. 
Alur sistem rujukan regional 
a. Pelayanan kesehatan rujukan menerapkan pelayanan berjenjang yang dimulai dari 
Puskesmas, kemudian kelas C, kelas D selanjutnya RS kelas B dan akhirnya ke RS 
kelas A. 
b. Pelayanan kesehatan rujukan dapat berupa rujukan rawat jalan dan rawat inap yang 
diberikan berdasarkan indikasi medis dari dokter disertai surat rujukan, dilakukan atas 
pertimbangan tertentu atau kesepakatan antara rumah sakit dengan pasien atau 
keluarga pasien. 
c. RS kelas C/D dapat melakukan rujukan ke RS kemas B/A atau lintas kabupaten 
/kota yang telah ditetapkan 
Dalam menjamin kelancaran dari rujukan terstruktur maka dapat disusun 10 langkah 
yang harus dipersiapkan yaitu: 
1. Pemetaan sarana kesehatan : Gate keeper (Praktek dokter/ drg pelayanan Primer), 
puskemas, Klinik Pratama, RS dan faskes lainnya per provinsi 
2. Pemetaan tenaga kesehatan di sarana kesehatan yang ada. 
3. Menetapkan RS pusat rujukan regional . 
4. Menetapkan kabupaten atau kota sebagai pusat rujukan regional dari beberapa 
sarana kesehatan disekitarnya 
5. Melakukan uji coba kewilayaan mlalui workshop 
6. Melakukan pelatihan bagi tanaga kesehatan 
7. Penyusunan buku pedoman sistem rujukan 
8. Penyusunan peraturan gubernur 
9. Lakukan Pembagian Peran untuk mewujudkan Regionalisasi Sistem Rujukan
10. Lakukan Sosialisasi dan Monev ketat terhadap usaha yang telah dilakukan , 
termasuk Kendali Mutu dan Biaya dengan Pemanfaatan Sistem Informasi dan 
Teknologi. 
3. Kondisi kesehatan masyarakat Indonesia terhadap cita-cita dalam peningkatan derajat 
kesehatan yang setinggi-tingginya untuk hidup yang produktif dan kompetitif masih 
tergolong sangat memprihatinkan terutama dalam hal kesehatan gigi dan mulut 
dimana masyarakat hanya terpatok untuk berobat jakalau sudah sakit dan tidak 
melanjutkan pengobatan jika telah tidak terasa sakit giginya. Oleh dari itu maka 
diperlukan upaya yang sangat besar untuk membangkitkan kembali badan yang 
bertugas dalam public health yang dimana bertugas untuk memberikan pengetahuan 
tentang pentingnya kesehatan secara keseluruhan dan kesehatan gigi dan mulut dalam 
meningkatan kualitas hidup masyarakat, karena seperti yang kita ketahui selam ini 
badang yang bertugas dalam penyuluhan kesehatan selama ini sangat tidak bekerja 
dengan baik dan bahkan kurang diminati oleh para praktidi dibidang kesehatan. Hal 
inilah yang menjadikan pengetahuan masyarakat akan pentingnya menjaga kesehatan 
menjadi sangat kurang. Jika badan ini telah bekerja dengan baik dalam satu tim yang 
berkesinambungan dalam memberikan penyulukan kesehatan maka masyarakat akan 
dapat menjaga kesehatan diri sendiri dan keluarga dan kemudian akan tercapai derajat 
kesehatan yang tinggi dalam pencapaian hidup produktif dan kompetitif dan tidak 
akan membebani keuangan negara dalam pembiayaan asuransi kesehatan. 
Daftar Pustaka: 
www.dikti.go.id 
www.hukumonline.com 
http://manajemen-pembiayaankesehatan.net 
buk.depkes.go.id/index.php?option=com

More Related Content

What's hot

IMPLEMENTASI JAMINAN KESEHATAN NASIONAL (JKN)
IMPLEMENTASI JAMINAN KESEHATAN NASIONAL (JKN)IMPLEMENTASI JAMINAN KESEHATAN NASIONAL (JKN)
IMPLEMENTASI JAMINAN KESEHATAN NASIONAL (JKN)
enars
 
Tanya jawab seputar bpjs kesehatan
Tanya jawab seputar bpjs kesehatanTanya jawab seputar bpjs kesehatan
Tanya jawab seputar bpjs kesehatan
budhi mp
 
Pmk no. 40 ttg pedoman pelaksanaan jamkesmas
Pmk no. 40 ttg pedoman pelaksanaan jamkesmasPmk no. 40 ttg pedoman pelaksanaan jamkesmas
Pmk no. 40 ttg pedoman pelaksanaan jamkesmas
Kemala Widhiari
 
UU 24 tahun 2011 tentang BPJS
UU 24 tahun 2011 tentang BPJSUU 24 tahun 2011 tentang BPJS
UU 24 tahun 2011 tentang BPJSM Ungang
 
Askes menuju BPJS Kesehatan
Askes menuju BPJS KesehatanAskes menuju BPJS Kesehatan
Askes menuju BPJS Kesehatan
Muh Saleh
 
PUSKESMAS & JKN 2014
PUSKESMAS & JKN 2014PUSKESMAS & JKN 2014
PUSKESMAS & JKN 2014
Linta Meyla Putri
 
Tugas akhir kewarganegaraan
Tugas akhir kewarganegaraanTugas akhir kewarganegaraan
Tugas akhir kewarganegaraan
m-tea
 
Buku Panduan Praktis BPJS Kesehatan - Penjaminan Pelayanan Kesehatan Darurat ...
Buku Panduan Praktis BPJS Kesehatan - Penjaminan Pelayanan Kesehatan Darurat ...Buku Panduan Praktis BPJS Kesehatan - Penjaminan Pelayanan Kesehatan Darurat ...
Buku Panduan Praktis BPJS Kesehatan - Penjaminan Pelayanan Kesehatan Darurat ...
BPJS Kesehatan RI
 
Uu no 36_2014 full
Uu no 36_2014 fullUu no 36_2014 full
Uu no 36_2014 full
Arief Widjaya
 
Peran Dokter umum sebagai pelaksana Layanan Primer dalam Program BPJS Kesehatan
Peran Dokter umum sebagai pelaksana Layanan Primer dalam Program BPJS KesehatanPeran Dokter umum sebagai pelaksana Layanan Primer dalam Program BPJS Kesehatan
Peran Dokter umum sebagai pelaksana Layanan Primer dalam Program BPJS Kesehatan
mataharitimoer MT
 
3 mekanisme dan tata laksana kepesertaan bpjs
3 mekanisme dan tata laksana kepesertaan bpjs3 mekanisme dan tata laksana kepesertaan bpjs
3 mekanisme dan tata laksana kepesertaan bpjs
Very Afrizal
 
Gabungan bpjs dan rujukan
Gabungan bpjs dan rujukanGabungan bpjs dan rujukan
Gabungan bpjs dan rujukan
faridatullutfi
 
COB (Coordination of Benefit) dr nurul fathoni
COB (Coordination of Benefit)  dr nurul fathoniCOB (Coordination of Benefit)  dr nurul fathoni
COB (Coordination of Benefit) dr nurul fathoni
Syaharuddin Rasyid
 
Asuransi Kesehatan Sosial dan BPJS
Asuransi Kesehatan Sosial dan BPJSAsuransi Kesehatan Sosial dan BPJS
Asuransi Kesehatan Sosial dan BPJS
Shafa Nabilah Eka Puteri
 

What's hot (15)

IMPLEMENTASI JAMINAN KESEHATAN NASIONAL (JKN)
IMPLEMENTASI JAMINAN KESEHATAN NASIONAL (JKN)IMPLEMENTASI JAMINAN KESEHATAN NASIONAL (JKN)
IMPLEMENTASI JAMINAN KESEHATAN NASIONAL (JKN)
 
Tanya jawab seputar bpjs kesehatan
Tanya jawab seputar bpjs kesehatanTanya jawab seputar bpjs kesehatan
Tanya jawab seputar bpjs kesehatan
 
Pmk no. 40 ttg pedoman pelaksanaan jamkesmas
Pmk no. 40 ttg pedoman pelaksanaan jamkesmasPmk no. 40 ttg pedoman pelaksanaan jamkesmas
Pmk no. 40 ttg pedoman pelaksanaan jamkesmas
 
Uu sjsn
Uu sjsnUu sjsn
Uu sjsn
 
UU 24 tahun 2011 tentang BPJS
UU 24 tahun 2011 tentang BPJSUU 24 tahun 2011 tentang BPJS
UU 24 tahun 2011 tentang BPJS
 
Askes menuju BPJS Kesehatan
Askes menuju BPJS KesehatanAskes menuju BPJS Kesehatan
Askes menuju BPJS Kesehatan
 
PUSKESMAS & JKN 2014
PUSKESMAS & JKN 2014PUSKESMAS & JKN 2014
PUSKESMAS & JKN 2014
 
Tugas akhir kewarganegaraan
Tugas akhir kewarganegaraanTugas akhir kewarganegaraan
Tugas akhir kewarganegaraan
 
Buku Panduan Praktis BPJS Kesehatan - Penjaminan Pelayanan Kesehatan Darurat ...
Buku Panduan Praktis BPJS Kesehatan - Penjaminan Pelayanan Kesehatan Darurat ...Buku Panduan Praktis BPJS Kesehatan - Penjaminan Pelayanan Kesehatan Darurat ...
Buku Panduan Praktis BPJS Kesehatan - Penjaminan Pelayanan Kesehatan Darurat ...
 
Uu no 36_2014 full
Uu no 36_2014 fullUu no 36_2014 full
Uu no 36_2014 full
 
Peran Dokter umum sebagai pelaksana Layanan Primer dalam Program BPJS Kesehatan
Peran Dokter umum sebagai pelaksana Layanan Primer dalam Program BPJS KesehatanPeran Dokter umum sebagai pelaksana Layanan Primer dalam Program BPJS Kesehatan
Peran Dokter umum sebagai pelaksana Layanan Primer dalam Program BPJS Kesehatan
 
3 mekanisme dan tata laksana kepesertaan bpjs
3 mekanisme dan tata laksana kepesertaan bpjs3 mekanisme dan tata laksana kepesertaan bpjs
3 mekanisme dan tata laksana kepesertaan bpjs
 
Gabungan bpjs dan rujukan
Gabungan bpjs dan rujukanGabungan bpjs dan rujukan
Gabungan bpjs dan rujukan
 
COB (Coordination of Benefit) dr nurul fathoni
COB (Coordination of Benefit)  dr nurul fathoniCOB (Coordination of Benefit)  dr nurul fathoni
COB (Coordination of Benefit) dr nurul fathoni
 
Asuransi Kesehatan Sosial dan BPJS
Asuransi Kesehatan Sosial dan BPJSAsuransi Kesehatan Sosial dan BPJS
Asuransi Kesehatan Sosial dan BPJS
 

Viewers also liked

kurnia sandi mempresentasikan hewan-hewan yang memancarkan cahaya
kurnia sandi mempresentasikan hewan-hewan yang memancarkan cahaya kurnia sandi mempresentasikan hewan-hewan yang memancarkan cahaya
kurnia sandi mempresentasikan hewan-hewan yang memancarkan cahaya
Noor Arif
 
Tuti Alawya mempresentasikan All about christiano ronaldo
Tuti Alawya mempresentasikan All about christiano ronaldoTuti Alawya mempresentasikan All about christiano ronaldo
Tuti Alawya mempresentasikan All about christiano ronaldo
Noor Arif
 
El verbo can
El verbo  canEl verbo  can
El verbo can
Nilton Centeno
 
PlayCloud
PlayCloudPlayCloud
PlayCloud
Nikolay Sitnikov
 
Heaven farm
Heaven farmHeaven farm
Heaven farm
Nikolay Sitnikov
 
Laser terapi
Laser terapiLaser terapi
Laser terapi
Surya Siawang
 
Hidden object games? Easily!
Hidden object games? Easily!Hidden object games? Easily!
Hidden object games? Easily!
Nikolay Sitnikov
 
Qc play cloud_eng
Qc play cloud_engQc play cloud_eng
Qc play cloud_eng
Nikolay Sitnikov
 
Bombay to Mumbai - A Photographic Journey
Bombay to Mumbai - A Photographic JourneyBombay to Mumbai - A Photographic Journey
Bombay to Mumbai - A Photographic Journey
Housing.com
 
Group 8
Group 8Group 8
Group 8
wingshan312
 
Matriz de la problemática pedagógica 2012 simon bolivar
Matriz de la problemática pedagógica  2012  simon bolivarMatriz de la problemática pedagógica  2012  simon bolivar
Matriz de la problemática pedagógica 2012 simon bolivar
Nilton Centeno
 
Febri mempresentasikan obat herbal
Febri mempresentasikan obat herbalFebri mempresentasikan obat herbal
Febri mempresentasikan obat herbal
Noor Arif
 
Penyuluhan kesehatan gigi & mulut salam
Penyuluhan kesehatan gigi & mulut salamPenyuluhan kesehatan gigi & mulut salam
Penyuluhan kesehatan gigi & mulut salam
Surya Siawang
 

Viewers also liked (16)

kurnia sandi mempresentasikan hewan-hewan yang memancarkan cahaya
kurnia sandi mempresentasikan hewan-hewan yang memancarkan cahaya kurnia sandi mempresentasikan hewan-hewan yang memancarkan cahaya
kurnia sandi mempresentasikan hewan-hewan yang memancarkan cahaya
 
Tuti Alawya mempresentasikan All about christiano ronaldo
Tuti Alawya mempresentasikan All about christiano ronaldoTuti Alawya mempresentasikan All about christiano ronaldo
Tuti Alawya mempresentasikan All about christiano ronaldo
 
El verbo can
El verbo  canEl verbo  can
El verbo can
 
PlayCloud
PlayCloudPlayCloud
PlayCloud
 
Heaven farm
Heaven farmHeaven farm
Heaven farm
 
Laser terapi
Laser terapiLaser terapi
Laser terapi
 
Hidden object games? Easily!
Hidden object games? Easily!Hidden object games? Easily!
Hidden object games? Easily!
 
Qc play cloud_eng
Qc play cloud_engQc play cloud_eng
Qc play cloud_eng
 
Bombay to Mumbai - A Photographic Journey
Bombay to Mumbai - A Photographic JourneyBombay to Mumbai - A Photographic Journey
Bombay to Mumbai - A Photographic Journey
 
Group 8
Group 8Group 8
Group 8
 
Matriz de la problemática pedagógica 2012 simon bolivar
Matriz de la problemática pedagógica  2012  simon bolivarMatriz de la problemática pedagógica  2012  simon bolivar
Matriz de la problemática pedagógica 2012 simon bolivar
 
Febri mempresentasikan obat herbal
Febri mempresentasikan obat herbalFebri mempresentasikan obat herbal
Febri mempresentasikan obat herbal
 
Frogaaurkezpena
FrogaaurkezpenaFrogaaurkezpena
Frogaaurkezpena
 
Metode the wand
Metode the wandMetode the wand
Metode the wand
 
Pulp capping fix
Pulp capping fixPulp capping fix
Pulp capping fix
 
Penyuluhan kesehatan gigi & mulut salam
Penyuluhan kesehatan gigi & mulut salamPenyuluhan kesehatan gigi & mulut salam
Penyuluhan kesehatan gigi & mulut salam
 

Similar to BPJS

sken 4 sesi 2.pdf
sken 4 sesi 2.pdfsken 4 sesi 2.pdf
sken 4 sesi 2.pdf
MarsaZaidan
 
Jaminan kesehatan nasional_ringkas
Jaminan kesehatan nasional_ringkasJaminan kesehatan nasional_ringkas
Jaminan kesehatan nasional_ringkasMuh Saleh
 
Materi_Presentasi_Sos_BPJS_PPK_tingkat_I.pptx
Materi_Presentasi_Sos_BPJS_PPK_tingkat_I.pptxMateri_Presentasi_Sos_BPJS_PPK_tingkat_I.pptx
Materi_Presentasi_Sos_BPJS_PPK_tingkat_I.pptx
MasykurRahmat
 
4bd28c6ea8f022040f6eb93cfcd6e723.pdf
4bd28c6ea8f022040f6eb93cfcd6e723.pdf4bd28c6ea8f022040f6eb93cfcd6e723.pdf
4bd28c6ea8f022040f6eb93cfcd6e723.pdf
JumhurusShobirin
 
BPJS Kesehatan
BPJS KesehatanBPJS Kesehatan
BPJS Kesehatan
Imam Prastio
 
Peran Dokter dalam Jaminan Kesehatan Nasional 2023 CIMSA.pptx
Peran Dokter dalam Jaminan Kesehatan Nasional 2023 CIMSA.pptxPeran Dokter dalam Jaminan Kesehatan Nasional 2023 CIMSA.pptx
Peran Dokter dalam Jaminan Kesehatan Nasional 2023 CIMSA.pptx
bimaachmad1
 
PPT TUGAS PEMBIAYAAN RS DI ERA JAMINAN KESEHATAN NASIONAL.pptx
PPT TUGAS PEMBIAYAAN RS DI ERA JAMINAN KESEHATAN NASIONAL.pptxPPT TUGAS PEMBIAYAAN RS DI ERA JAMINAN KESEHATAN NASIONAL.pptx
PPT TUGAS PEMBIAYAAN RS DI ERA JAMINAN KESEHATAN NASIONAL.pptx
noviariansari
 
Kendala implementasi JKN-BPJS
Kendala implementasi JKN-BPJSKendala implementasi JKN-BPJS
Bab 1 revisi
Bab 1 revisiBab 1 revisi
Tugas2
Tugas2Tugas2
Gawat darurat menurut bpjs
Gawat darurat menurut bpjsGawat darurat menurut bpjs
Gawat darurat menurut bpjs
Ida Susanti
 
Seri bpjs kesehatan penjaminan pelayanan kesehatan darurat medis
Seri bpjs kesehatan penjaminan pelayanan kesehatan darurat medisSeri bpjs kesehatan penjaminan pelayanan kesehatan darurat medis
Seri bpjs kesehatan penjaminan pelayanan kesehatan darurat medis
Klinik Jejaring PT Rumah Sakit Padjadjaran
 
Kisi kisi UAS.docx
Kisi kisi UAS.docxKisi kisi UAS.docx
Kisi kisi UAS.docx
PuriSuciatiSabatini
 
51359093 asuransi-kesehatan
51359093 asuransi-kesehatan51359093 asuransi-kesehatan
51359093 asuransi-kesehatan
Anita Munadi
 
LSM_PKS KLINIK MITRA KELUARGA 2021.pdf
LSM_PKS KLINIK MITRA KELUARGA 2021.pdfLSM_PKS KLINIK MITRA KELUARGA 2021.pdf
LSM_PKS KLINIK MITRA KELUARGA 2021.pdf
Lifyanajafarlify
 
Buku Panduan Praktis BPJS Kesehatan - Panduan Praktis Administrasi Klaim Fasi...
Buku Panduan Praktis BPJS Kesehatan - Panduan Praktis Administrasi Klaim Fasi...Buku Panduan Praktis BPJS Kesehatan - Panduan Praktis Administrasi Klaim Fasi...
Buku Panduan Praktis BPJS Kesehatan - Panduan Praktis Administrasi Klaim Fasi...
BPJS Kesehatan RI
 
Makalah sistim pembiayaan kesehatan
Makalah sistim pembiayaan kesehatanMakalah sistim pembiayaan kesehatan
Makalah sistim pembiayaan kesehatan
ady suhardi
 
materi-sosialisasi-bpjs-kesehatan.ppt
materi-sosialisasi-bpjs-kesehatan.pptmateri-sosialisasi-bpjs-kesehatan.ppt
materi-sosialisasi-bpjs-kesehatan.ppt
Gunawan W
 
Materi 3.10 kapitasi dan template pertemuan pkm pukul 6(1)
Materi 3.10 kapitasi dan template pertemuan pkm pukul 6(1)Materi 3.10 kapitasi dan template pertemuan pkm pukul 6(1)
Materi 3.10 kapitasi dan template pertemuan pkm pukul 6(1)
Lussiana Mercy Maramis
 

Similar to BPJS (20)

sken 4 sesi 2.pdf
sken 4 sesi 2.pdfsken 4 sesi 2.pdf
sken 4 sesi 2.pdf
 
Jaminan kesehatan nasional_ringkas
Jaminan kesehatan nasional_ringkasJaminan kesehatan nasional_ringkas
Jaminan kesehatan nasional_ringkas
 
Materi_Presentasi_Sos_BPJS_PPK_tingkat_I.pptx
Materi_Presentasi_Sos_BPJS_PPK_tingkat_I.pptxMateri_Presentasi_Sos_BPJS_PPK_tingkat_I.pptx
Materi_Presentasi_Sos_BPJS_PPK_tingkat_I.pptx
 
4bd28c6ea8f022040f6eb93cfcd6e723.pdf
4bd28c6ea8f022040f6eb93cfcd6e723.pdf4bd28c6ea8f022040f6eb93cfcd6e723.pdf
4bd28c6ea8f022040f6eb93cfcd6e723.pdf
 
BPJS Kesehatan
BPJS KesehatanBPJS Kesehatan
BPJS Kesehatan
 
Peran Dokter dalam Jaminan Kesehatan Nasional 2023 CIMSA.pptx
Peran Dokter dalam Jaminan Kesehatan Nasional 2023 CIMSA.pptxPeran Dokter dalam Jaminan Kesehatan Nasional 2023 CIMSA.pptx
Peran Dokter dalam Jaminan Kesehatan Nasional 2023 CIMSA.pptx
 
PPT TUGAS PEMBIAYAAN RS DI ERA JAMINAN KESEHATAN NASIONAL.pptx
PPT TUGAS PEMBIAYAAN RS DI ERA JAMINAN KESEHATAN NASIONAL.pptxPPT TUGAS PEMBIAYAAN RS DI ERA JAMINAN KESEHATAN NASIONAL.pptx
PPT TUGAS PEMBIAYAAN RS DI ERA JAMINAN KESEHATAN NASIONAL.pptx
 
Kendala implementasi JKN-BPJS
Kendala implementasi JKN-BPJSKendala implementasi JKN-BPJS
Kendala implementasi JKN-BPJS
 
Bab 1 revisi
Bab 1 revisiBab 1 revisi
Bab 1 revisi
 
Tugas2
Tugas2Tugas2
Tugas2
 
Gawat darurat menurut bpjs
Gawat darurat menurut bpjsGawat darurat menurut bpjs
Gawat darurat menurut bpjs
 
Seri bpjs kesehatan penjaminan pelayanan kesehatan darurat medis
Seri bpjs kesehatan penjaminan pelayanan kesehatan darurat medisSeri bpjs kesehatan penjaminan pelayanan kesehatan darurat medis
Seri bpjs kesehatan penjaminan pelayanan kesehatan darurat medis
 
Kisi kisi UAS.docx
Kisi kisi UAS.docxKisi kisi UAS.docx
Kisi kisi UAS.docx
 
51359093 asuransi-kesehatan
51359093 asuransi-kesehatan51359093 asuransi-kesehatan
51359093 asuransi-kesehatan
 
Bab i dan ii
Bab i dan iiBab i dan ii
Bab i dan ii
 
LSM_PKS KLINIK MITRA KELUARGA 2021.pdf
LSM_PKS KLINIK MITRA KELUARGA 2021.pdfLSM_PKS KLINIK MITRA KELUARGA 2021.pdf
LSM_PKS KLINIK MITRA KELUARGA 2021.pdf
 
Buku Panduan Praktis BPJS Kesehatan - Panduan Praktis Administrasi Klaim Fasi...
Buku Panduan Praktis BPJS Kesehatan - Panduan Praktis Administrasi Klaim Fasi...Buku Panduan Praktis BPJS Kesehatan - Panduan Praktis Administrasi Klaim Fasi...
Buku Panduan Praktis BPJS Kesehatan - Panduan Praktis Administrasi Klaim Fasi...
 
Makalah sistim pembiayaan kesehatan
Makalah sistim pembiayaan kesehatanMakalah sistim pembiayaan kesehatan
Makalah sistim pembiayaan kesehatan
 
materi-sosialisasi-bpjs-kesehatan.ppt
materi-sosialisasi-bpjs-kesehatan.pptmateri-sosialisasi-bpjs-kesehatan.ppt
materi-sosialisasi-bpjs-kesehatan.ppt
 
Materi 3.10 kapitasi dan template pertemuan pkm pukul 6(1)
Materi 3.10 kapitasi dan template pertemuan pkm pukul 6(1)Materi 3.10 kapitasi dan template pertemuan pkm pukul 6(1)
Materi 3.10 kapitasi dan template pertemuan pkm pukul 6(1)
 

Recently uploaded

kesehatan reproduksi remaja PPT oleh puskesmas
kesehatan reproduksi remaja PPT oleh puskesmaskesehatan reproduksi remaja PPT oleh puskesmas
kesehatan reproduksi remaja PPT oleh puskesmas
IrmaFitriani7
 
Buku Panduan Penggunaan Terminologi LOINC.pdf
Buku Panduan Penggunaan Terminologi LOINC.pdfBuku Panduan Penggunaan Terminologi LOINC.pdf
Buku Panduan Penggunaan Terminologi LOINC.pdf
SIMRS Cendana
 
Virtual Metaverse Project Proposal by Slidesgo.pptx
Virtual Metaverse Project Proposal by Slidesgo.pptxVirtual Metaverse Project Proposal by Slidesgo.pptx
Virtual Metaverse Project Proposal by Slidesgo.pptx
NersIqbal
 
PMBA 6-23, IBU HAMIL,IBU MENYUSUISUI.pptx
PMBA 6-23, IBU HAMIL,IBU MENYUSUISUI.pptxPMBA 6-23, IBU HAMIL,IBU MENYUSUISUI.pptx
PMBA 6-23, IBU HAMIL,IBU MENYUSUISUI.pptx
kartikaoktarini
 
LAPORAN AUDIT INTERNAL UKM PKM PP 1.docx
LAPORAN AUDIT INTERNAL UKM PKM PP 1.docxLAPORAN AUDIT INTERNAL UKM PKM PP 1.docx
LAPORAN AUDIT INTERNAL UKM PKM PP 1.docx
YuniAfridaniHasibuan
 
Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan Kerja di Tempat Kerja PT. Mayora Jayanti ...
Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan Kerja di Tempat Kerja PT. Mayora Jayanti ...Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan Kerja di Tempat Kerja PT. Mayora Jayanti ...
Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan Kerja di Tempat Kerja PT. Mayora Jayanti ...
ParamithaZalda1
 
25 Kecakapan Kader.pptx Puskesmas Kota Ratu Tahun 2024
25 Kecakapan Kader.pptx Puskesmas Kota Ratu Tahun 202425 Kecakapan Kader.pptx Puskesmas Kota Ratu Tahun 2024
25 Kecakapan Kader.pptx Puskesmas Kota Ratu Tahun 2024
SriyantiSulaiman
 
keadaan kesehatan bayi dan anak balita di indonesia
keadaan kesehatan bayi dan anak balita di indonesiakeadaan kesehatan bayi dan anak balita di indonesia
keadaan kesehatan bayi dan anak balita di indonesia
RizkyAndrianiBakara2
 
lp HERNIA keperawatan medical bedah stase
lp HERNIA keperawatan medical bedah staselp HERNIA keperawatan medical bedah stase
lp HERNIA keperawatan medical bedah stase
jeanlomirihi1
 
MATERI KEBIJAKAN DAN EVALUAS PPROGRAM KIA - GIZI.pptx
MATERI KEBIJAKAN DAN EVALUAS PPROGRAM KIA - GIZI.pptxMATERI KEBIJAKAN DAN EVALUAS PPROGRAM KIA - GIZI.pptx
MATERI KEBIJAKAN DAN EVALUAS PPROGRAM KIA - GIZI.pptx
MeiLia12
 
Panduan 25 Keterampilan Dasar Kader posyandu.pdf
Panduan 25 Keterampilan Dasar Kader posyandu.pdfPanduan 25 Keterampilan Dasar Kader posyandu.pdf
Panduan 25 Keterampilan Dasar Kader posyandu.pdf
AbdulWahid24425
 
Penanggulangan Penyakit FLU SINGAPURA.ppt
Penanggulangan Penyakit FLU SINGAPURA.pptPenanggulangan Penyakit FLU SINGAPURA.ppt
Penanggulangan Penyakit FLU SINGAPURA.ppt
SuryaniAnggun2
 
Lp persalinan normal maternitas keperawatan
Lp persalinan normal maternitas keperawatanLp persalinan normal maternitas keperawatan
Lp persalinan normal maternitas keperawatan
jeanlomirihi1
 

Recently uploaded (13)

kesehatan reproduksi remaja PPT oleh puskesmas
kesehatan reproduksi remaja PPT oleh puskesmaskesehatan reproduksi remaja PPT oleh puskesmas
kesehatan reproduksi remaja PPT oleh puskesmas
 
Buku Panduan Penggunaan Terminologi LOINC.pdf
Buku Panduan Penggunaan Terminologi LOINC.pdfBuku Panduan Penggunaan Terminologi LOINC.pdf
Buku Panduan Penggunaan Terminologi LOINC.pdf
 
Virtual Metaverse Project Proposal by Slidesgo.pptx
Virtual Metaverse Project Proposal by Slidesgo.pptxVirtual Metaverse Project Proposal by Slidesgo.pptx
Virtual Metaverse Project Proposal by Slidesgo.pptx
 
PMBA 6-23, IBU HAMIL,IBU MENYUSUISUI.pptx
PMBA 6-23, IBU HAMIL,IBU MENYUSUISUI.pptxPMBA 6-23, IBU HAMIL,IBU MENYUSUISUI.pptx
PMBA 6-23, IBU HAMIL,IBU MENYUSUISUI.pptx
 
LAPORAN AUDIT INTERNAL UKM PKM PP 1.docx
LAPORAN AUDIT INTERNAL UKM PKM PP 1.docxLAPORAN AUDIT INTERNAL UKM PKM PP 1.docx
LAPORAN AUDIT INTERNAL UKM PKM PP 1.docx
 
Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan Kerja di Tempat Kerja PT. Mayora Jayanti ...
Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan Kerja di Tempat Kerja PT. Mayora Jayanti ...Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan Kerja di Tempat Kerja PT. Mayora Jayanti ...
Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan Kerja di Tempat Kerja PT. Mayora Jayanti ...
 
25 Kecakapan Kader.pptx Puskesmas Kota Ratu Tahun 2024
25 Kecakapan Kader.pptx Puskesmas Kota Ratu Tahun 202425 Kecakapan Kader.pptx Puskesmas Kota Ratu Tahun 2024
25 Kecakapan Kader.pptx Puskesmas Kota Ratu Tahun 2024
 
keadaan kesehatan bayi dan anak balita di indonesia
keadaan kesehatan bayi dan anak balita di indonesiakeadaan kesehatan bayi dan anak balita di indonesia
keadaan kesehatan bayi dan anak balita di indonesia
 
lp HERNIA keperawatan medical bedah stase
lp HERNIA keperawatan medical bedah staselp HERNIA keperawatan medical bedah stase
lp HERNIA keperawatan medical bedah stase
 
MATERI KEBIJAKAN DAN EVALUAS PPROGRAM KIA - GIZI.pptx
MATERI KEBIJAKAN DAN EVALUAS PPROGRAM KIA - GIZI.pptxMATERI KEBIJAKAN DAN EVALUAS PPROGRAM KIA - GIZI.pptx
MATERI KEBIJAKAN DAN EVALUAS PPROGRAM KIA - GIZI.pptx
 
Panduan 25 Keterampilan Dasar Kader posyandu.pdf
Panduan 25 Keterampilan Dasar Kader posyandu.pdfPanduan 25 Keterampilan Dasar Kader posyandu.pdf
Panduan 25 Keterampilan Dasar Kader posyandu.pdf
 
Penanggulangan Penyakit FLU SINGAPURA.ppt
Penanggulangan Penyakit FLU SINGAPURA.pptPenanggulangan Penyakit FLU SINGAPURA.ppt
Penanggulangan Penyakit FLU SINGAPURA.ppt
 
Lp persalinan normal maternitas keperawatan
Lp persalinan normal maternitas keperawatanLp persalinan normal maternitas keperawatan
Lp persalinan normal maternitas keperawatan
 

BPJS

  • 1. Konsep Negara Kesejahteraan:tidak hanya turut campur,tapi aktif dalam kesra,perlu Per-undang- undangan. Pembukaan UUD 45 alinea kedua: ”Dan perjuangan pergerakan kemerdekaan Indonesia telah sampailah kepada saat yang berbahagia dengan selamat sentosa mengantarkan rakyat indonesia ke depan pintu gerbang kemerekaan Negara Indonesia,yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur” Alenia ke empat;Dibentuknya Pemerintah Negara Indonesia;memajukan kesejahteraan umum,mencerdaskan,mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia. Pasal 34 UUD 45: 1. Fakir miskin dan ank-anak yang terlantar dipelihara oleh negara 2. Negara mengembangkan sistem jaminan sosial nasional bagi seluruh rakyat dan memberdayakan masyarakat yang lemah dan tidak mampu sesuai dengan martabat kemanusiaan 3. Negara bertanggung jawab atas penyediaan fasilitas pelayanan kesehatan dan fasilitas pelayanan umum yang layak. Undang-Undang nomor 40 tahun 2004 tentang SJSN Undang-Undang Nomor 36 tahun 2009 tentang kesehatan PP Nomor 7 Tahun 2005 RPJMN 2004-2009 Pengaruh terhadap pelayanan kesehatan secara umum di Indonesia sekarang tentulah akan mengarah ke arah yang lebih baik, dimana akses menuju layanan kesehatan akan semakin mudah didapat dan dengan harga yang tergolong sangat murah bahkan gratis untuk masyarakat yang tidak mampu. Pada masa yang akan datang diharapkan masyarakat akan dapat merasakan pengaruh yang sebenarnya dengan adanya asuransi kesehatan secara nasional ini. Namun hal itu barulah dapat terjadi apabila pemerintah serius dalam berbenah diri karena terdapat sangat banyak sekali kekurangan dalam pengadaan jaminan kesehatan nasional baik dalam segi SDM, infrastruktur maupun sistemnya sendiri. Dengan keseriusan dan terus menerus memperbaiki kekurangan maka pada masa yang akan datang setelah tahun 2019 dimana sudah terjadi full coverage dari jaminan kesehatan nasional ini maka masyarakat akan mencapai tingkat kesejahteraan dalam segi kesehatan sepenuhnya.
  • 2. 1. Peserta Peserta dalam arti masyarakat haruslah sadar betul akan kawajibannya seperti dalam hal pembayaran iuran yang tepat waktu ataupun jika suatu saat peserta berpindah alamatnya maka peserta pun berkewajiban untuk melaporkan ke pihak BPJS untuk dilakukan pengaturan ulang lokasi rujukan. Selain menjalankan kewajiban, sebagai peserta juga mempunyai hak untuk mendapatkan identitas peserta dari pihak BPJS yang kemudian akan digunakan dalam mendaatkan pelayanan kesehatan di fasilitas kesehatan yang telah ditunjuk oleh pihak BPJS. Kemudian untuk mewujudkan total coverage di tahun 2019 maka para masyarakat haruslah ikut berpedan dengan segera mungkin mendaftarkan diri kepada pihak BPJS, kemudian pihak swasta dan pemerintah juga ikut dalam membantu mempermudah dalam pendaftaran para masyarakat baik yang dicover pemerintah ataupun yang tidak di cover pemerintah. Badan Pengelola Jaminan Sosial Kesehatan BPJS dalam perjalanan menuju ke total coverage 2019 mempunyai hak dalam melakukan pengawasan dan pemeriksaan atas kepatuhan peserta dan pemberi kerja dalam memenuhi kewajibannya, kemudian juga membuat dan menghentikan kontrak kerja dengan fasilitas kesehatan. Selain menuntuk haknya maka BPJS pula mempunyai kewajiban seperti memberikan nomor identitas tunggal kepada peserta, memberikan informasi kepada peserta tentang hak dan kewajibannya, memberikan manfaat kepada seluruh peserta sesuai dengan undang-undang, membayarkan kapitasi terhadap fasilitas kesehatan primer dan klaim dari fasilitas kesehatan lanjutan, memberikan data kepesertaan kepada fasilitas kesehatan primer maupun sekunder, memberikan pendidikkan kepada peserta asuransi tentng hak dan kewajibannya. Pemberi Pelayanan Kesehatan Penyelenggara pelayanan kesehatan meliputi semua Fasilitas Kesehatan yang menjalin kerja sama dengan BPJS Kesehatan baik fasilitas kesehatan milik Pemerintah, Pemerintah Daerah, dan swasta yang memenuhi persyaratan melalui proses kredensialing dan rekredensialing. Dan dalam mewujudkan total coverage pada tahun 2019 berhak memperoleh pembayaran atas pelayanan kesehatan yang telah di berikan kepada peserta baik kapitasi maupun klaim berdasarkan INA CBG’S tuk fasilitas kesehatan lanjutan, selain itu juga haruslah paham akan kewajibannya dalam
  • 3. memberikan pelayanan kesehatan sesuai dengan standar medis yang baik supaya pasien dapat merasakan layanan yang mereka butuhkan dan kemudian akan tergerak untuk mebayarkan premi sesuai jadwal dan turut serta mengajak keluaga ataupun temannya untuk bergabung dalam BPJS karena sudah merasakan efek dari layanan kesehatan yang baik. Dewan Pengawas Pusat dan Daerah Dewan Pengawas terdiri atas 7 orang anggota: 2 orang unsur Pemerintah, 2 orang unsur Pekerja, 2 orang unsur Pemberi Kerja, 1 orang unsur Tokoh Masyarakat. Dewan Pengawas tersebut diangkat dan diberhentikan oleh Presiden. Direksiterdiri atas paling sedikit 5 orang anggota yang berasal dari unsur profesional. Direksi sebagaimana dimaksud diangkat dan diberhentikan oleh Presiden. Dewan pengawas baik pusat maupun daerah wajib melaksanakan tugas pengawasan dengan baik untuk dapat menstabilkan dengan segera sistem dari BPJS supaya dapat diterima oleh pihak pemberi layanan kesehatan maupun peserta. Barulah dengan itu kesemua tujuan dalam pencapaian total coverage 2019 akan terjadi dengan lancar. 2. Moral Hazard Moral hazard yaitu perilaku peserta maupun provider sedemikian rupa sehingga menyebabkan konsumsi pelayanan kesehatannya lebih besar dari yang dibutuhkan sehingga biaya menjadi meningkat.Untuk menghindari utilisasi yang berlebihan tersebut bagi peserta (konsumer) diterapkan cost sharing, dalam hal ini berupa kontribusi peserta asuransi yang harus dipenuhi bila memakai layanan kesehatan, antara lain :  Deductible Deductible yaitu jumlah biaya tertentu dalam suatu termin yang harus dikeluarkan oleh peserta sebelum Badan Penyelenggara Asuransi membayar kewajibannya.  Coinsurance Coinsurance yaitu persentase biaya yang harus dibayar oleh peserta dan sisanya dibayar oleh badan penyelenggara.  Copayment Copayment yaitu jumlah biaya tertentu yang harus dibayar oleh peserta, di atas jumlah tersebut baru diganti misalnya Rp. 100.000,00 barn diganti.
  • 4.  Limit pertanggungan Limit pertanggungan yaitu Bapel membayar sampai jumlah tertentu dan sisanya dibayar oleh peserta misalnya Askes dan Jamsostek.  Sedangkan untuk membatasi provider, digunakan sistem kapitasi yaitu intervensi pihak ketiga (Bapel) kepada Penyelenggara Pemeliharaan Kesehatan (provider/PPK) dengan jalan melimpahkan risiko finansial dalam menangani pelayanan kesehatan. Biaya dihitung per kapita dengan pembayaran di muka (pre- paid). Fraud Menurut Black's Law Dictionary dalam Jaslis Ilyas, Fraud adalah kesengajaan melakukan kesalahan terhadap kebenaran untuk tujan mendapatkan sesuatu yang bernliai di atas kerugian orang lani atau mendapatkannya dengan membelokkan hukum atau representasi suatu fakta, baik dengan kata maupun tindakan; kesalahan alegasi (mendakwa orang lain melakukan tindakan kriminal), menutupi sesuatu yang harus terbuka, menerima tindakan atau sesuatu yang salah dan merencanakan melakukan sesuatu yang salah kepada orang lain sehingga dia bertindak di atas hukum yang salah.Secara ringkas Fraud adalah perencanaan perbuatan yang diketahui salah untuk membuat orang lain percaya dan memberikan sesuatu yang bernilai dan dibenarkan oleh hukum. Fraud adalah tindakan curang sehingga menimbulkan biaya yang tidak diperlukan untuk pelayanan kesehatan. Oleh karena itu dalam menanganinya diperlukan pengawasan yang ketat dan sistem yang terstruktur dengan baik. Premi kapitasi yang tidak wajar Premi kapitasi yang tidak wajar sangatlah sering terjadi karena baik pihak penyelenggaran dan pihak pemberi pelayanan kesehatan sama-sama ingin untung, ditambah lagi dalam negara ini banyaklah kasus korupsi dan progam jaminan kesehatan nasional yang dikelola oleh BPJS sangatlah gampang untuk terpapar menjadi lahan korupsi baru. Oleh karena itu dalam hal pembayaran premi kapitasi banyak yang ti dak wajar ataupun banyak terdapat keterlambatan dalam pembayarannya. Dalam hal ini pihak pemberi layanan dapat bekerjasama dengan badan kedokteran dan kedokteran gigi untuk bersama-sama dengan pihak
  • 5. penyelenggara seperti BPJS dan pemerintah untuk bersama-sama dalam menyusun premi kapitasi yang baik yang tidak akan merugikan semua pihak. Rujukan terstruktur Pengertiannya adalah pengaturan sistem rujukan dengan penetapan batas wilayah administrasi daerah berdasarkan kemampuan pelayanan medis, penunjang dan fasilitas pelayanan kesehatan yang terstuktur sesuai dengan kemampuan, kecuali dalam kondisi emergensi. Alur sistem rujukan regional a. Pelayanan kesehatan rujukan menerapkan pelayanan berjenjang yang dimulai dari Puskesmas, kemudian kelas C, kelas D selanjutnya RS kelas B dan akhirnya ke RS kelas A. b. Pelayanan kesehatan rujukan dapat berupa rujukan rawat jalan dan rawat inap yang diberikan berdasarkan indikasi medis dari dokter disertai surat rujukan, dilakukan atas pertimbangan tertentu atau kesepakatan antara rumah sakit dengan pasien atau keluarga pasien. c. RS kelas C/D dapat melakukan rujukan ke RS kemas B/A atau lintas kabupaten /kota yang telah ditetapkan Dalam menjamin kelancaran dari rujukan terstruktur maka dapat disusun 10 langkah yang harus dipersiapkan yaitu: 1. Pemetaan sarana kesehatan : Gate keeper (Praktek dokter/ drg pelayanan Primer), puskemas, Klinik Pratama, RS dan faskes lainnya per provinsi 2. Pemetaan tenaga kesehatan di sarana kesehatan yang ada. 3. Menetapkan RS pusat rujukan regional . 4. Menetapkan kabupaten atau kota sebagai pusat rujukan regional dari beberapa sarana kesehatan disekitarnya 5. Melakukan uji coba kewilayaan mlalui workshop 6. Melakukan pelatihan bagi tanaga kesehatan 7. Penyusunan buku pedoman sistem rujukan 8. Penyusunan peraturan gubernur 9. Lakukan Pembagian Peran untuk mewujudkan Regionalisasi Sistem Rujukan
  • 6. 10. Lakukan Sosialisasi dan Monev ketat terhadap usaha yang telah dilakukan , termasuk Kendali Mutu dan Biaya dengan Pemanfaatan Sistem Informasi dan Teknologi. 3. Kondisi kesehatan masyarakat Indonesia terhadap cita-cita dalam peningkatan derajat kesehatan yang setinggi-tingginya untuk hidup yang produktif dan kompetitif masih tergolong sangat memprihatinkan terutama dalam hal kesehatan gigi dan mulut dimana masyarakat hanya terpatok untuk berobat jakalau sudah sakit dan tidak melanjutkan pengobatan jika telah tidak terasa sakit giginya. Oleh dari itu maka diperlukan upaya yang sangat besar untuk membangkitkan kembali badan yang bertugas dalam public health yang dimana bertugas untuk memberikan pengetahuan tentang pentingnya kesehatan secara keseluruhan dan kesehatan gigi dan mulut dalam meningkatan kualitas hidup masyarakat, karena seperti yang kita ketahui selam ini badang yang bertugas dalam penyuluhan kesehatan selama ini sangat tidak bekerja dengan baik dan bahkan kurang diminati oleh para praktidi dibidang kesehatan. Hal inilah yang menjadikan pengetahuan masyarakat akan pentingnya menjaga kesehatan menjadi sangat kurang. Jika badan ini telah bekerja dengan baik dalam satu tim yang berkesinambungan dalam memberikan penyulukan kesehatan maka masyarakat akan dapat menjaga kesehatan diri sendiri dan keluarga dan kemudian akan tercapai derajat kesehatan yang tinggi dalam pencapaian hidup produktif dan kompetitif dan tidak akan membebani keuangan negara dalam pembiayaan asuransi kesehatan. Daftar Pustaka: www.dikti.go.id www.hukumonline.com http://manajemen-pembiayaankesehatan.net buk.depkes.go.id/index.php?option=com