SlideShare a Scribd company logo
Dari Sudut Pandang Ketenagakerjaan
ERVIN JONGGURAN MARAJOHAN, SE, M.Si., Ak.
PELUANGBENCANA
Working age population (15-64 Thn) 
The Dependent Population (0-14 Thn & 65+ Thn) 

Dependency Ratio 
Sumber : Prof. Sri Moertiningsih Adioetomo (2012)
DETERMINAN
Kesempatan Kerja
(Kuantitas & Kualitas)
Kualitas Angkatan Kerja
(Pendidikan & Keterampilan)
Population by Age and Sex,
Indonesia Census 1980
Not Stated
85 +
80 - 84
75 - 79
70 - 74
65 - 69
60 - 64
55 - 59
50 - 54
45 - 49
40 - 44
35 - 39
30 - 34
25 - 29
20 - 24
15 - 19
10 - 14
5 - 9
0 - 4
AgeGroup
05101520
Percentage
0 5 10 15 20
Percentage
Male Female
Population by Age and Sex,
Indonesia Census 1980
Not Stated
85 +
80 - 84
75 - 79
70 - 74
65 - 69
60 - 64
55 - 59
50 - 54
45 - 49
40 - 44
35 - 39
30 - 34
25 - 29
20 - 24
15 - 19
10 - 14
5 - 9
0 - 4
AgeGroup
05101520
Percentage
0 5 10 15 20
Percentage
Male Female
Population by Age and Sex,
Indonesia Census 2000
75+
70-74
65-69
60-64
55-59
50-54
45-49
40-44
35-39
30-34
25-29
20-24
15-19
10-14
5-9
0-4
AgeGroup
05101520
Percentage
0 5 10 15 20
Percentage
Male Female
Population by Age and Sex,
Indonesia Census 2000
75+
70-74
65-69
60-64
55-59
50-54
45-49
40-44
35-39
30-34
25-29
20-24
15-19
10-14
5-9
0-4
AgeGroup
05101520
Percentage
0 5 10 15 20
Percentage
Male FemaleMale Female
75+
70-74
65-69
60-64
55-59
50-54
45-49
40-44
35-39
30-34
25-29
20-24
15-19
10-14
5-9
0-4
AgeGroup
05101520
Percentage
0 5 10 15 20
Percentage
Male Female
Population by Age and Sex,
Indonesia 2020
75+
70-74
65-69
60-64
55-59
50-54
45-49
40-44
35-39
30-34
25-29
20-24
15-19
10-14
5-9
0-4
AgeGroup
05101520
Percentage
0 5 10 15 20
Percentage
Male FemaleMale Female
Population by Age and Sex,
Indonesia 2020
75+
70-74
65-69
60-64
55-59
50-54
45-49
40-44
35-39
30-34
25-29
20-24
15-19
10-14
05-9
0-4
05101520
Percentage
0 5 10 15 20
Percentage
Males
AgeGroup
Male Female
Population by Age and Sex,
Indonesia 2030
75+
70-74
65-69
60-64
55-59
50-54
45-49
40-44
35-39
30-34
25-29
20-24
15-19
10-14
05-9
0-4
05101520
Percentage
0 5 10 15 20
Percentage
Males
AgeGroup
Male FemaleMale Female
Population by Age and Sex,
Indonesia 2030
Sumber : SP 1961, SP 1980, SP 2000, SP 2010, Proyeksi Penduduk Indonesia 2010-2035, BPS
85 +
80 - 84
75 - 79
70 - 74
65 - 69
60 - 64
55 - 59
50 - 54
45 - 49
40 - 44
35 - 39
30 - 34
25 - 29
20 - 24
15 - 19
10 - 14
5 - 9
0 - 4
AgeGroup
05101520
Percentage
0 5 10 15 20
Percentage
Population by Age and Sex,
Indonesia Census 1961
Male Female
85 +
80 - 84
75 - 79
70 - 74
65 - 69
60 - 64
55 - 59
50 - 54
45 - 49
40 - 44
35 - 39
30 - 34
25 - 29
20 - 24
15 - 19
10 - 14
5 - 9
0 - 4
AgeGroup
05101520
Percentage
0 5 10 15 20
Percentage
Population by Age and Sex,
Indonesia Census 1961
Male FemaleMale Female
55,02
44,98
0 20 40 60 80 100
The Working Age Population
The Dependent Population
68,08
31,92
0 20 40 60 80 100
The Working Age Population
The Dependent Population
82
47
Sumber : Population Trends in Indonesia,
Widjojo Nitisastro, 1970
Sumber : Indonesia Population Projection,
BPS, 2013
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90 1950
1955
1960
1965
1970
1975
1980
1985
1990
1995
2000
2005
2010
2015
2020
2025
2030
2035
2040
2045
2050
Persentase
Tahun
Bonus demografi dan jendela peluang
Muda
Lansia
Dependency Ratio
Jendela peluang
Sumber : Prof. Sri Moertiningsih Adioetomo (2012) dan Proyeksi Penduduk Indonesia 2010-2035, BPS (2013)
Provinsi 2010 2015 2020 2025 2030 2035
Aceh 56,3 54,8 53,6 50,8 47,9 45,8
Sumatera Utara ** 58,0 56,3 55,3 53,6 51,7 50,8
Sumatera Barat ** 57,7 55,8 54,8 53,6 51,7 50,6
Riau 54,1 51,5 49,7 48,4 47,1 46,6
Jambi 50,8 47,3 44,5 43,3 42,7 42,7
Sumatera Selatan 51,3 49,7 48,4 47,3 45,8 45,3
Bengkulu 51,3 47,9 46,2 44,9 44,3 44,5
Lampung 51,1 49,5 48,6 47,3 45,6 45,3
Kep. Bangka Belitung * 48,6 46,2 44,9 44,3 43,3 43,1
Kepulauan Riau * 46,8 49,7 46,4 41,8 38,1 37,9
DKI Jakarta * 37,4 39,9 42,0 42,2 40,1 39,5
Jawa Barat * 49,9 47,7 46,4 46,4 46,2 46,6
Jawa Tengah 49,9 48,1 47,7 48,4 49,9 51,7
DI Yogyakarta * 45,8 44,9 45,6 46,8 47,7 48,4
Jawa Timur * 46,2 44,3 43,9 44,3 46,2 48,4
Banten * 48,6 46,4 45,3 43,9 41,8 41,0
Bali * 47,3 45,6 43,3 42,2 43,3 45,8
N T B 55,8 53,8 52,2 50,2 48,6 48,1
N T T ** 70,6 66,7 63,4 62,1 61,6 61,6
Indonesia 50,5 48,6 47,7 47,2 46,9 47,3
Sumber : Proyeksi Penduduk Indonesia 2010-2035, BPS (2013)
Provinsi 2010 2015 2020 2025 2030 2035
Kalimantan Barat 52,7 50,8 49,7 48,8 47,3 46,6
Kalimantan Tengah 50,4 46,2 43,3 41,4 40,3 39,9
Kalimantan Selatan * 49,3 48,6 47,7 46,2 44,7 44,7
Kalimantan Timur * 48,6 46,2 44,5 43,7 43,1 43,5
Sulawesi Utara * 47,9 46,6 46,4 46,8 47,3 48,4
Sulawesi Tengah 52,7 50,6 49,7 49,5 48,6 48,6
Sulawesi Selatan 56,0 52,9 51,3 50,4 49,5 49,7
Sulawesi Tenggara ** 63,4 60,5 58,0 54,6 52,7 51,5
Gorontalo 51,7 48,6 47,5 47,7 47,7 47,9
Sulawesi Barat ** 60,5 56,0 53,8 52,7 51,5 51,1
Maluku ** 63,1 59,7 58,2 57,5 55,8 54,3
Maluku Utara ** 61,3 58,5 56,0 53,4 51,5 50,8
Papua Barat 53,6 49,9 47,1 45,3 44,3 43,7
Papua 53,8 47,5 43,7 42,0 41,6 42,2
Indonesia 50,5 48,6 47,7 47,2 46,9 47,3
Sumber : Proyeksi Penduduk Indonesia 2010-2035, BPS (2013)
Catatan :
* Selalu mengalami Bonus Demografi
** Tidak mengalami Bonus Demografi
PROFIL KETENAGAKERJAAN UMUM INDONESIA
Penduduk Usia Kerja
186.100.917
Angkatan Kerja
122.380.021
(65,76%)
Bukan Angkatan
Kerja
63.720.896 (34,24%)
Bekerja
114.819.199
(93,82%)
Penganggur
Terbuka
7.560.822 (6,18 %)
Sedang Bekerja
112.842.686
(98,28%)
Sementara Tidak
Bekerja
1.976.513 (1,72%) Mencari
Pekerjaan
6.158.747
(81,46%)
Mempersiapkan
Usaha
167.843 (2,22%)
Putus asa/
Merasa tidak
Mungkin
Mendapatkan
Pekerjaan
894.397
(11,83%)
Sudah Punya
Pekerjaan,
tetapi Belum
Mulai Bekerja
339.835 (4,49%)
Bekerja Tidak Penuh
(< 35 jam/minggu)
34.312.898 (30,41%)
Bekerja Penuh
(>= 35 jam/minggu)
78.529.788 (69,59%)
Sumber : BPS, Sakernas Agustus 2015, Diolah Pusdatinaker (Desember 2015)
< SD : 50.83 (44,27%)
SMP : 20.70 (18,03%)
SMA : 19.81 (17,25%)
SMK : 10.84 ( 9,44%)
DIPLOMA I/II/III : 3.08 ( 2,68%)
UNIVERSITAS : 9.56 ( 8,33%)
< SD : 52.26 ( 42,70%)
SMP : 22.07 (18,04%)
SMA : 22.09 (18,05%)
SMK : 12.41 (10,14%)
DIPLOMA I/II/III : 3.31 ( 2,72%)
UNIVERSITAS : 10.21 ( 8,35%)
<SD : 1.43 ( 18,92%)
SMP : 1.37 (18,12%)
SMA : 2.28 ( 30,16%)
SMK : 1.57 (20,77%)
DIPLOMA I/II/III : 0.26 ( 3,43%)
UNIVERSITAS : 0.65 ( 8,60%)
LEVEL of
EDUCATION
KOREA SELATAN
1992
INDONESIA
2013
PRIMARY
(SD kebawah)
43,60 45,57
SECONDARY
(SMP, SMA, SMK)
40,20 47,14
TERTIARY
(DIPLOMA, S-I, S-2, S-3)
16,20 7,29
Sumber : WORLD BANK, 2016 ; SAKERNAS AGUSTUS 2013, BPS
 43,58 juta penduduk usia kerja muda (15-24 Thn)
 20,34 juta diantaranya telah masuk angkatan kerja
 22,59% (4,6 juta) diantaranya menganggur
 45,42% (9,24 juta) berpendidikan rendah (SMP kebawah) dan
tidak siap kerja
 29,77% yang bekerja under-employed (dibawah jam kerja
normal)
 43,22% (6,8 jt) bekerja di sektor informal*
Sumber : BPS, Sakernas Agustus 2015, diolah Pusdatinaker (Juli 2016)
Catatan:
* definisi kegiatan formal-informal menggunakan kombinasi status pekerjaan utama dengan jenis pekerjaan utama
Lebih dari separuh pekerja (57,07%) hanya menjadi operator dan
perakit.
 0,06% dalam posisi managerial
 2,06% dalam posisi professional
 2,96% diserap sebagai Pejabat Pelaksana, Tenaga Tata Usaha
dan Tenaga Ybdi.
 12,27% sebagai Tenaga Produksi, Operator Alat Angkutan, dan
Pekerja Kasar
 18,67% sebagai Tenaga Usaha (Penjualan, jasa dan pertanian)
Sumber : BPS, Sakernas Agustus 2015, diolah Pusdatinaker (Juli 2016)
YANG BELUM
BEKERJA,
BISA BEKERJA
YANG
SUDAH
BEKERJA,
TETAP
BEKERJA
ANGKATAN KERJA
Peningkatan Kualitas
Perencanaan
Spasial
R T K N
GOOD
GOVERNMENT
RULE of LAW
EFFICIENCY
ACCOUNTABILITY
O T D A
ASING,
SWASTA,
&
SEKTORAL
KESEMPATAN
KERJA
PRODUKTIF &
REMUNERATIF
Perenc. Pemb.
Berbasis Wilayah
Pusat Pertumbuhan
Potensi Unggulan
Wilayah
Target Penciptaan
Kesempatan Kerja
Proyeksi Supply
Tenaga Kerja
1. Percepatan Penetapan Standar Kompetensi Seluruh Sektor (K/L)
dengan menyusun rencana induk pengembangan standar
kompetensi, peta kompetensi, standar kompetensi dan
pemaketan Kualifikasi Kerja Nasional Indonesia (KKNI);
2. Percepatan Akreditasi Lembaga Pelatihan;
3. Percepatan Penerapan Pelatihan Berbasis Kompetensi di BLK
dengan mendorong semua lembaga pelatihan untuk
menerapkan pelatihan berbasis kompetensi mengacu pada
kualifikasi dan okupasi;
4. Percepatan Sertifikasi Tenaga kerja dan lulusan pelatihan
dengan mendorong BNSP untuk membangun infrastruktur
sertifikasi di setiap daerah.
5. Pengendalian Tenaga Kerja Asing (TKA)
Pembinaan dan Pengendalian
SKKNIPengembagan
Standar
Penerapan
Standar
Harmonisasi
Standardisasi
Lisensi LSP
Pemberlakuan
Sertifikasi
Kompetensi SDM
Profesional
Kompeten
Kompetitif
Notifikasi
Kerjasama
MRA
Akreditasi LDP
Pelatihan berbasis
kompetensi
INDONESIA* MALAYSIA**
JUMLAH SKKNI*/ NOSS** 523 2.734
* Sumber : Ditjen Binalattas Kemnaker, 2015
** Sumber : Kementerian Sumber Manusia Malaysia, 2015
Catatan :
1. Istilah bonus demografi mengandung kalkulasi ekonomik yang demikian kuat,
sehingga perbincangan mengenai ini tentu saja merupakan perbincangan
asumsi ekonomi yang “mestinya” dapat diraih negara, kendati tentu saja
“kesemestian” itu belum tentu pasti terwujud. Ini penting diingatkan agar kita
tidak terlena dengan janji atau mimpi bonus demografi itu.
2. Bonus demografi Indonesia disebut-sebut akan terjadi pada periode tahun
2010-2035, yang berarti sedang berlangsung. Tetapi saat ini, kita masih harus
berhadapan dengan persoalan klasik pendidikan angkatan kerja yang sangat
rendah, produktivitas yang rendah, kesempatan kerja (berkualitas) yang minim,
serta angka pengangguran yang relatif masih tinggi.
3. Dominannya angkatan kerja yang hanya lulusan SD (42,7 persen pada 2015),
sedangkan lulusan diploma dan sarjana kurang dari 11 persen merupakan
masalah serius lainnya. Terkait poin ini, penting pula untuk diingatkan bahwa
kekuatan penduduk dalam konteks ekonomi sangat ditentukan oleh tingkat
produktivitas. Itu sebabnya, sedikit penduduk dengan produktivitas yang
tinggi seringkali lebih baik daripada banyak penduduk dengan produktivitas
rendah.
4. Angkatan kerja yang besar namun dengan pendidikan dan keterampilan yang
rendah akan sulit mewujud menjadi bonus yang sesungguhnya bagi
pembangunan ekonomi sebuah bangsa. Disinilah pentingnya pendidikan dan
keterampilan.
5. Angkatan Kerja terdidik dan terampil pun akan menjadi masalah jika tidak
tersedia lapangan kerja yang cukup bagi mereka, kecuali kalau kebijakan
negara dapat mentransformasikan mereka menjadi pekerja migran di
mancanegara. Disinilah pentingnya ketersediaan kesempatan kerja yang
berkualitas.
6. Kalau masalah-masalah ini tidak dapat diatasi, maka bonus demografi bukan
tidak mungkin akan berubah menjadi badai demografi, berupa meningkatnya
kerawanan sosial yang melibatkan usia produktif yang tidak dapat
menyalurkan potensi produktivitasnya lantaran menganggur, tidak memiliki
keterampilan yang dibutuhkan lapangan kerja yang ada. Maraknya aksi
kekerasan yang melibatkan populasi usia produktif akhir-akhir ini mesti dilihat
sebagai ekses negatif tidak tersalurnya hasrat produktivitas mereka secara
benar dan bernilai ekonomi.
Bonus demografi dari sudut pandang ketenagakerjaan (2016)

More Related Content

What's hot

Bahan tayang modul 5 - Luaran Demografis
Bahan tayang modul 5 - Luaran DemografisBahan tayang modul 5 - Luaran Demografis
Bahan tayang modul 5 - Luaran Demografis
PusdiklatKKB
 
1. konsep dasar demografi.pptx
1. konsep dasar demografi.pptx1. konsep dasar demografi.pptx
1. konsep dasar demografi.pptx
Pusdiklat KKB
 
Isu isu strategis dan agenda pembangunan rt rpjmn 2020-2024
Isu isu strategis dan agenda pembangunan rt rpjmn 2020-2024Isu isu strategis dan agenda pembangunan rt rpjmn 2020-2024
Isu isu strategis dan agenda pembangunan rt rpjmn 2020-2024
Dr. Zar Rdj
 
Asn dan upaya mewujudkan visi indonesia 2045
Asn dan upaya mewujudkan visi indonesia 2045Asn dan upaya mewujudkan visi indonesia 2045
Asn dan upaya mewujudkan visi indonesia 2045
Dr. Zar Rdj
 
VIsi Indonesia 2045 - Bappenas 2017
VIsi Indonesia 2045 - Bappenas 2017VIsi Indonesia 2045 - Bappenas 2017
VIsi Indonesia 2045 - Bappenas 2017
Rusdy Syachrul Nugraha
 
Komposisi penduduk berdasarkan umur dan jenis kelamin
Komposisi penduduk berdasarkan umur dan jenis kelaminKomposisi penduduk berdasarkan umur dan jenis kelamin
Komposisi penduduk berdasarkan umur dan jenis kelamin
Warung Bidan
 
Paparan mendikbud sosialisasi kurikulum 2013
Paparan mendikbud sosialisasi kurikulum 2013Paparan mendikbud sosialisasi kurikulum 2013
Paparan mendikbud sosialisasi kurikulum 2013
Wandi Budiman
 
kependudukan dan ketenagakerjaan
kependudukan dan ketenagakerjaankependudukan dan ketenagakerjaan
kependudukan dan ketenagakerjaan
Ika Kustikasari
 
Paparan menteri ppn/kepala bappenas - sosialisasi visi indonesia 2045
Paparan menteri ppn/kepala bappenas - sosialisasi visi indonesia 2045Paparan menteri ppn/kepala bappenas - sosialisasi visi indonesia 2045
Paparan menteri ppn/kepala bappenas - sosialisasi visi indonesia 2045
Ridho Fitrah Hyzkia
 
Kurikulum 2013
Kurikulum 2013Kurikulum 2013
Kurikulum 2013
Erna1994
 
Data Terpilah Menurut Jenis Kelamin yang Tersedia di Badan Pusat Statistik (BPS)
Data Terpilah Menurut Jenis Kelamin yang Tersedia di Badan Pusat Statistik (BPS)Data Terpilah Menurut Jenis Kelamin yang Tersedia di Badan Pusat Statistik (BPS)
Data Terpilah Menurut Jenis Kelamin yang Tersedia di Badan Pusat Statistik (BPS)
Muhamad Suharsa
 
Kualitas tenaga kerja provinsi kepulauan riau
Kualitas tenaga kerja provinsi kepulauan riauKualitas tenaga kerja provinsi kepulauan riau
Kualitas tenaga kerja provinsi kepulauan riau
Faharuddin Fahar
 
3. bahan tayang kebijakan dan strategi bkb hi
3. bahan tayang kebijakan dan strategi bkb hi3. bahan tayang kebijakan dan strategi bkb hi
3. bahan tayang kebijakan dan strategi bkb hi
PusdiklatKKB
 
POKOK POKOK SUBSTANSI RKP 2019 DAN KONSEP RKP 2020
POKOK POKOK SUBSTANSI RKP 2019 DAN KONSEP RKP 2020POKOK POKOK SUBSTANSI RKP 2019 DAN KONSEP RKP 2020
POKOK POKOK SUBSTANSI RKP 2019 DAN KONSEP RKP 2020
Dr. Zar Rdj
 
Publikasi bps hasil sensus 2020
Publikasi bps hasil sensus 2020Publikasi bps hasil sensus 2020
Publikasi bps hasil sensus 2020
BappedaLampungUtara
 
Materi brsind 20210121151046
Materi brsind 20210121151046Materi brsind 20210121151046
Materi brsind 20210121151046
RepublikaDigital
 
Demografi 3
Demografi 3Demografi 3
Demografi 3
riyan
 
Pembangunan manusia sumatera utara (suripto)
Pembangunan manusia sumatera utara (suripto)Pembangunan manusia sumatera utara (suripto)
Pembangunan manusia sumatera utara (suripto)
Researcher Syndicate68
 
Sosialisasi profil kependudukan kota pekalongan 2015
Sosialisasi profil kependudukan kota pekalongan 2015Sosialisasi profil kependudukan kota pekalongan 2015
Sosialisasi profil kependudukan kota pekalongan 2015
sigit taruna
 
Ppt ketenagakerjaan
Ppt ketenagakerjaanPpt ketenagakerjaan
Ppt ketenagakerjaan
ramafajar6969
 

What's hot (20)

Bahan tayang modul 5 - Luaran Demografis
Bahan tayang modul 5 - Luaran DemografisBahan tayang modul 5 - Luaran Demografis
Bahan tayang modul 5 - Luaran Demografis
 
1. konsep dasar demografi.pptx
1. konsep dasar demografi.pptx1. konsep dasar demografi.pptx
1. konsep dasar demografi.pptx
 
Isu isu strategis dan agenda pembangunan rt rpjmn 2020-2024
Isu isu strategis dan agenda pembangunan rt rpjmn 2020-2024Isu isu strategis dan agenda pembangunan rt rpjmn 2020-2024
Isu isu strategis dan agenda pembangunan rt rpjmn 2020-2024
 
Asn dan upaya mewujudkan visi indonesia 2045
Asn dan upaya mewujudkan visi indonesia 2045Asn dan upaya mewujudkan visi indonesia 2045
Asn dan upaya mewujudkan visi indonesia 2045
 
VIsi Indonesia 2045 - Bappenas 2017
VIsi Indonesia 2045 - Bappenas 2017VIsi Indonesia 2045 - Bappenas 2017
VIsi Indonesia 2045 - Bappenas 2017
 
Komposisi penduduk berdasarkan umur dan jenis kelamin
Komposisi penduduk berdasarkan umur dan jenis kelaminKomposisi penduduk berdasarkan umur dan jenis kelamin
Komposisi penduduk berdasarkan umur dan jenis kelamin
 
Paparan mendikbud sosialisasi kurikulum 2013
Paparan mendikbud sosialisasi kurikulum 2013Paparan mendikbud sosialisasi kurikulum 2013
Paparan mendikbud sosialisasi kurikulum 2013
 
kependudukan dan ketenagakerjaan
kependudukan dan ketenagakerjaankependudukan dan ketenagakerjaan
kependudukan dan ketenagakerjaan
 
Paparan menteri ppn/kepala bappenas - sosialisasi visi indonesia 2045
Paparan menteri ppn/kepala bappenas - sosialisasi visi indonesia 2045Paparan menteri ppn/kepala bappenas - sosialisasi visi indonesia 2045
Paparan menteri ppn/kepala bappenas - sosialisasi visi indonesia 2045
 
Kurikulum 2013
Kurikulum 2013Kurikulum 2013
Kurikulum 2013
 
Data Terpilah Menurut Jenis Kelamin yang Tersedia di Badan Pusat Statistik (BPS)
Data Terpilah Menurut Jenis Kelamin yang Tersedia di Badan Pusat Statistik (BPS)Data Terpilah Menurut Jenis Kelamin yang Tersedia di Badan Pusat Statistik (BPS)
Data Terpilah Menurut Jenis Kelamin yang Tersedia di Badan Pusat Statistik (BPS)
 
Kualitas tenaga kerja provinsi kepulauan riau
Kualitas tenaga kerja provinsi kepulauan riauKualitas tenaga kerja provinsi kepulauan riau
Kualitas tenaga kerja provinsi kepulauan riau
 
3. bahan tayang kebijakan dan strategi bkb hi
3. bahan tayang kebijakan dan strategi bkb hi3. bahan tayang kebijakan dan strategi bkb hi
3. bahan tayang kebijakan dan strategi bkb hi
 
POKOK POKOK SUBSTANSI RKP 2019 DAN KONSEP RKP 2020
POKOK POKOK SUBSTANSI RKP 2019 DAN KONSEP RKP 2020POKOK POKOK SUBSTANSI RKP 2019 DAN KONSEP RKP 2020
POKOK POKOK SUBSTANSI RKP 2019 DAN KONSEP RKP 2020
 
Publikasi bps hasil sensus 2020
Publikasi bps hasil sensus 2020Publikasi bps hasil sensus 2020
Publikasi bps hasil sensus 2020
 
Materi brsind 20210121151046
Materi brsind 20210121151046Materi brsind 20210121151046
Materi brsind 20210121151046
 
Demografi 3
Demografi 3Demografi 3
Demografi 3
 
Pembangunan manusia sumatera utara (suripto)
Pembangunan manusia sumatera utara (suripto)Pembangunan manusia sumatera utara (suripto)
Pembangunan manusia sumatera utara (suripto)
 
Sosialisasi profil kependudukan kota pekalongan 2015
Sosialisasi profil kependudukan kota pekalongan 2015Sosialisasi profil kependudukan kota pekalongan 2015
Sosialisasi profil kependudukan kota pekalongan 2015
 
Ppt ketenagakerjaan
Ppt ketenagakerjaanPpt ketenagakerjaan
Ppt ketenagakerjaan
 

Viewers also liked

Housing in Indonesia: Expanding Access, Improving Efficiency
Housing in Indonesia: Expanding Access, Improving Efficiency Housing in Indonesia: Expanding Access, Improving Efficiency
Housing in Indonesia: Expanding Access, Improving Efficiency
Oswar Mungkasa
 
Investment Opportunity - Indonesia Housing Backlog
Investment Opportunity - Indonesia Housing BacklogInvestment Opportunity - Indonesia Housing Backlog
Investment Opportunity - Indonesia Housing Backlog
Arief Darmawan
 
Sentiment Survey H2 2016
Sentiment Survey H2 2016Sentiment Survey H2 2016
Sentiment Survey H2 2016
Rumah123.com
 
How to Make Awesome SlideShares: Tips & Tricks
How to Make Awesome SlideShares: Tips & TricksHow to Make Awesome SlideShares: Tips & Tricks
How to Make Awesome SlideShares: Tips & Tricks
SlideShare
 
Getting Started With SlideShare
Getting Started With SlideShareGetting Started With SlideShare
Getting Started With SlideShare
SlideShare
 

Viewers also liked (6)

Housing in Indonesia: Expanding Access, Improving Efficiency
Housing in Indonesia: Expanding Access, Improving Efficiency Housing in Indonesia: Expanding Access, Improving Efficiency
Housing in Indonesia: Expanding Access, Improving Efficiency
 
Investment Opportunity - Indonesia Housing Backlog
Investment Opportunity - Indonesia Housing BacklogInvestment Opportunity - Indonesia Housing Backlog
Investment Opportunity - Indonesia Housing Backlog
 
3. transisi demografi
3. transisi demografi3. transisi demografi
3. transisi demografi
 
Sentiment Survey H2 2016
Sentiment Survey H2 2016Sentiment Survey H2 2016
Sentiment Survey H2 2016
 
How to Make Awesome SlideShares: Tips & Tricks
How to Make Awesome SlideShares: Tips & TricksHow to Make Awesome SlideShares: Tips & Tricks
How to Make Awesome SlideShares: Tips & Tricks
 
Getting Started With SlideShare
Getting Started With SlideShareGetting Started With SlideShare
Getting Started With SlideShare
 

Similar to Bonus demografi dari sudut pandang ketenagakerjaan (2016)

Kebijakan Pendidikan Kesetaraan Tahun 2018
Kebijakan Pendidikan Kesetaraan Tahun 2018Kebijakan Pendidikan Kesetaraan Tahun 2018
Kebijakan Pendidikan Kesetaraan Tahun 2018
Ady Setiawan
 
Jumpa Pers Akhir Tahun 2013 - Kemdikbud
Jumpa Pers Akhir Tahun 2013 - KemdikbudJumpa Pers Akhir Tahun 2013 - Kemdikbud
Jumpa Pers Akhir Tahun 2013 - Kemdikbud
Kreshna Aditya
 
IMPLEMENTASI KURIKULUM PENDIDIKAN NASIONAL 2013
IMPLEMENTASI KURIKULUM PENDIDIKAN NASIONAL 2013IMPLEMENTASI KURIKULUM PENDIDIKAN NASIONAL 2013
IMPLEMENTASI KURIKULUM PENDIDIKAN NASIONAL 2013
Dimas Prasetyo
 
01ArahPengembanganDikti.pdf
01ArahPengembanganDikti.pdf01ArahPengembanganDikti.pdf
01ArahPengembanganDikti.pdf
AkunbaruSefar
 
Peran Mutu Guru (Fasli jalal), Seminar JSIT Indonesia
Peran Mutu Guru (Fasli jalal), Seminar JSIT IndonesiaPeran Mutu Guru (Fasli jalal), Seminar JSIT Indonesia
Peran Mutu Guru (Fasli jalal), Seminar JSIT Indonesia
Abdul Hakim
 
Kelompok 3 pendidikan
Kelompok 3 pendidikanKelompok 3 pendidikan
Kelompok 3 pendidikan
Muhammad Irwandi
 
Arah Kebijakan Anggaran Pelayanan Publik Pemerintah Provinsi Jawa Timur C.pdf
Arah Kebijakan Anggaran Pelayanan Publik Pemerintah Provinsi Jawa Timur C.pdfArah Kebijakan Anggaran Pelayanan Publik Pemerintah Provinsi Jawa Timur C.pdf
Arah Kebijakan Anggaran Pelayanan Publik Pemerintah Provinsi Jawa Timur C.pdf
TripitonoAdiPrabowo1
 
Perencanaan Tenaga Kerja 2022.pdf
Perencanaan Tenaga Kerja 2022.pdfPerencanaan Tenaga Kerja 2022.pdf
Perencanaan Tenaga Kerja 2022.pdf
RusthamrinHAkuba
 
Perkembangan Pendidikan Riau_Revisi..pptx
Perkembangan Pendidikan Riau_Revisi..pptxPerkembangan Pendidikan Riau_Revisi..pptx
Perkembangan Pendidikan Riau_Revisi..pptx
indrasyarif3
 
Paparan Kemdikbud pada Jumpa Pers Akhir Tahun 2013
Paparan Kemdikbud pada Jumpa Pers Akhir Tahun 2013  Paparan Kemdikbud pada Jumpa Pers Akhir Tahun 2013
Paparan Kemdikbud pada Jumpa Pers Akhir Tahun 2013
Mohammad_Nuh
 
Materi Narasumber Kepala LLDIKTI Wilayah VII.pdf
Materi Narasumber Kepala LLDIKTI Wilayah VII.pdfMateri Narasumber Kepala LLDIKTI Wilayah VII.pdf
Materi Narasumber Kepala LLDIKTI Wilayah VII.pdf
conan70
 
Undang undang 23 tahun 2014 terhadap kebijakan anggaran pendidikan 2016 plk
Undang undang 23 tahun 2014 terhadap kebijakan anggaran pendidikan 2016 plkUndang undang 23 tahun 2014 terhadap kebijakan anggaran pendidikan 2016 plk
Undang undang 23 tahun 2014 terhadap kebijakan anggaran pendidikan 2016 plk
btkipkalteng
 
20191014_MK_PTNBH_PP_v04.pptx
20191014_MK_PTNBH_PP_v04.pptx20191014_MK_PTNBH_PP_v04.pptx
20191014_MK_PTNBH_PP_v04.pptx
teamtender
 
MATERI PERSENTASI CAPAIAN SPM PELAYANAN USIA PENDIDIKAN DASAR TAHUN 2023.pptx
MATERI PERSENTASI CAPAIAN SPM PELAYANAN USIA PENDIDIKAN DASAR TAHUN 2023.pptxMATERI PERSENTASI CAPAIAN SPM PELAYANAN USIA PENDIDIKAN DASAR TAHUN 2023.pptx
MATERI PERSENTASI CAPAIAN SPM PELAYANAN USIA PENDIDIKAN DASAR TAHUN 2023.pptx
ericmutu1
 
Ka.Dipendik.ppt
Ka.Dipendik.pptKa.Dipendik.ppt
Ka.Dipendik.ppt
smkmuh1sambi
 
Smk rujukan
Smk rujukanSmk rujukan
Smk rujukanaden aja
 
MATERI_BAKORWIL_JEMBER(Dinkes_Prov_Jatim).pptx
MATERI_BAKORWIL_JEMBER(Dinkes_Prov_Jatim).pptxMATERI_BAKORWIL_JEMBER(Dinkes_Prov_Jatim).pptx
MATERI_BAKORWIL_JEMBER(Dinkes_Prov_Jatim).pptx
pkmbakung
 
Gotong royong Membangun Pendidikan di Indonesia (in Bahasa Indonesia)
Gotong royong Membangun Pendidikan di Indonesia (in Bahasa Indonesia)Gotong royong Membangun Pendidikan di Indonesia (in Bahasa Indonesia)
Gotong royong Membangun Pendidikan di Indonesia (in Bahasa Indonesia)
Totok Soefijanto
 
Hasil sensus penduduk 2020 bps
Hasil sensus penduduk 2020 bpsHasil sensus penduduk 2020 bps
Hasil sensus penduduk 2020 bps
Avida Virya
 
PAPARAN KEMNAKER DI BSN1 - Penerapan SNI ISO/IEC 17024 untuk Memperkuat Daya ...
PAPARAN KEMNAKER DI BSN1 - Penerapan SNI ISO/IEC 17024 untuk Memperkuat Daya ...PAPARAN KEMNAKER DI BSN1 - Penerapan SNI ISO/IEC 17024 untuk Memperkuat Daya ...
PAPARAN KEMNAKER DI BSN1 - Penerapan SNI ISO/IEC 17024 untuk Memperkuat Daya ...
SeptianaTania1
 

Similar to Bonus demografi dari sudut pandang ketenagakerjaan (2016) (20)

Kebijakan Pendidikan Kesetaraan Tahun 2018
Kebijakan Pendidikan Kesetaraan Tahun 2018Kebijakan Pendidikan Kesetaraan Tahun 2018
Kebijakan Pendidikan Kesetaraan Tahun 2018
 
Jumpa Pers Akhir Tahun 2013 - Kemdikbud
Jumpa Pers Akhir Tahun 2013 - KemdikbudJumpa Pers Akhir Tahun 2013 - Kemdikbud
Jumpa Pers Akhir Tahun 2013 - Kemdikbud
 
IMPLEMENTASI KURIKULUM PENDIDIKAN NASIONAL 2013
IMPLEMENTASI KURIKULUM PENDIDIKAN NASIONAL 2013IMPLEMENTASI KURIKULUM PENDIDIKAN NASIONAL 2013
IMPLEMENTASI KURIKULUM PENDIDIKAN NASIONAL 2013
 
01ArahPengembanganDikti.pdf
01ArahPengembanganDikti.pdf01ArahPengembanganDikti.pdf
01ArahPengembanganDikti.pdf
 
Peran Mutu Guru (Fasli jalal), Seminar JSIT Indonesia
Peran Mutu Guru (Fasli jalal), Seminar JSIT IndonesiaPeran Mutu Guru (Fasli jalal), Seminar JSIT Indonesia
Peran Mutu Guru (Fasli jalal), Seminar JSIT Indonesia
 
Kelompok 3 pendidikan
Kelompok 3 pendidikanKelompok 3 pendidikan
Kelompok 3 pendidikan
 
Arah Kebijakan Anggaran Pelayanan Publik Pemerintah Provinsi Jawa Timur C.pdf
Arah Kebijakan Anggaran Pelayanan Publik Pemerintah Provinsi Jawa Timur C.pdfArah Kebijakan Anggaran Pelayanan Publik Pemerintah Provinsi Jawa Timur C.pdf
Arah Kebijakan Anggaran Pelayanan Publik Pemerintah Provinsi Jawa Timur C.pdf
 
Perencanaan Tenaga Kerja 2022.pdf
Perencanaan Tenaga Kerja 2022.pdfPerencanaan Tenaga Kerja 2022.pdf
Perencanaan Tenaga Kerja 2022.pdf
 
Perkembangan Pendidikan Riau_Revisi..pptx
Perkembangan Pendidikan Riau_Revisi..pptxPerkembangan Pendidikan Riau_Revisi..pptx
Perkembangan Pendidikan Riau_Revisi..pptx
 
Paparan Kemdikbud pada Jumpa Pers Akhir Tahun 2013
Paparan Kemdikbud pada Jumpa Pers Akhir Tahun 2013  Paparan Kemdikbud pada Jumpa Pers Akhir Tahun 2013
Paparan Kemdikbud pada Jumpa Pers Akhir Tahun 2013
 
Materi Narasumber Kepala LLDIKTI Wilayah VII.pdf
Materi Narasumber Kepala LLDIKTI Wilayah VII.pdfMateri Narasumber Kepala LLDIKTI Wilayah VII.pdf
Materi Narasumber Kepala LLDIKTI Wilayah VII.pdf
 
Undang undang 23 tahun 2014 terhadap kebijakan anggaran pendidikan 2016 plk
Undang undang 23 tahun 2014 terhadap kebijakan anggaran pendidikan 2016 plkUndang undang 23 tahun 2014 terhadap kebijakan anggaran pendidikan 2016 plk
Undang undang 23 tahun 2014 terhadap kebijakan anggaran pendidikan 2016 plk
 
20191014_MK_PTNBH_PP_v04.pptx
20191014_MK_PTNBH_PP_v04.pptx20191014_MK_PTNBH_PP_v04.pptx
20191014_MK_PTNBH_PP_v04.pptx
 
MATERI PERSENTASI CAPAIAN SPM PELAYANAN USIA PENDIDIKAN DASAR TAHUN 2023.pptx
MATERI PERSENTASI CAPAIAN SPM PELAYANAN USIA PENDIDIKAN DASAR TAHUN 2023.pptxMATERI PERSENTASI CAPAIAN SPM PELAYANAN USIA PENDIDIKAN DASAR TAHUN 2023.pptx
MATERI PERSENTASI CAPAIAN SPM PELAYANAN USIA PENDIDIKAN DASAR TAHUN 2023.pptx
 
Ka.Dipendik.ppt
Ka.Dipendik.pptKa.Dipendik.ppt
Ka.Dipendik.ppt
 
Smk rujukan
Smk rujukanSmk rujukan
Smk rujukan
 
MATERI_BAKORWIL_JEMBER(Dinkes_Prov_Jatim).pptx
MATERI_BAKORWIL_JEMBER(Dinkes_Prov_Jatim).pptxMATERI_BAKORWIL_JEMBER(Dinkes_Prov_Jatim).pptx
MATERI_BAKORWIL_JEMBER(Dinkes_Prov_Jatim).pptx
 
Gotong royong Membangun Pendidikan di Indonesia (in Bahasa Indonesia)
Gotong royong Membangun Pendidikan di Indonesia (in Bahasa Indonesia)Gotong royong Membangun Pendidikan di Indonesia (in Bahasa Indonesia)
Gotong royong Membangun Pendidikan di Indonesia (in Bahasa Indonesia)
 
Hasil sensus penduduk 2020 bps
Hasil sensus penduduk 2020 bpsHasil sensus penduduk 2020 bps
Hasil sensus penduduk 2020 bps
 
PAPARAN KEMNAKER DI BSN1 - Penerapan SNI ISO/IEC 17024 untuk Memperkuat Daya ...
PAPARAN KEMNAKER DI BSN1 - Penerapan SNI ISO/IEC 17024 untuk Memperkuat Daya ...PAPARAN KEMNAKER DI BSN1 - Penerapan SNI ISO/IEC 17024 untuk Memperkuat Daya ...
PAPARAN KEMNAKER DI BSN1 - Penerapan SNI ISO/IEC 17024 untuk Memperkuat Daya ...
 

Recently uploaded

JAWABAN PMM. guru kemendikbud tahun pelajaran 2024
JAWABAN PMM. guru kemendikbud tahun pelajaran 2024JAWABAN PMM. guru kemendikbud tahun pelajaran 2024
JAWABAN PMM. guru kemendikbud tahun pelajaran 2024
TeguhWinarno6
 
Uji Akurasi klasifikasi - Confusion Matrix.pptx
Uji Akurasi klasifikasi - Confusion Matrix.pptxUji Akurasi klasifikasi - Confusion Matrix.pptx
Uji Akurasi klasifikasi - Confusion Matrix.pptx
NurlinaAbdullah1
 
template undangan Walimatul Khitan 2 seri.docx
template undangan Walimatul Khitan 2 seri.docxtemplate undangan Walimatul Khitan 2 seri.docx
template undangan Walimatul Khitan 2 seri.docx
ansproduction72
 
Bahan_Ajar_Pelatihan Inda SKLNP_Tahunan_2024-1.pptx
Bahan_Ajar_Pelatihan Inda SKLNP_Tahunan_2024-1.pptxBahan_Ajar_Pelatihan Inda SKLNP_Tahunan_2024-1.pptx
Bahan_Ajar_Pelatihan Inda SKLNP_Tahunan_2024-1.pptx
dwiagus41
 
Tugas DIT Supervisor K3 - Sidik Permana Putra.pptx
Tugas DIT Supervisor K3 - Sidik Permana Putra.pptxTugas DIT Supervisor K3 - Sidik Permana Putra.pptx
Tugas DIT Supervisor K3 - Sidik Permana Putra.pptx
SunakonSulistya
 
MINGGU 03_Metode Consistent Deformation (1).pdf
MINGGU 03_Metode Consistent Deformation (1).pdfMINGGU 03_Metode Consistent Deformation (1).pdf
MINGGU 03_Metode Consistent Deformation (1).pdf
AlmaDani8
 
pemenuhan SKP dokter 552024 surabaya.pdf
pemenuhan SKP dokter 552024 surabaya.pdfpemenuhan SKP dokter 552024 surabaya.pdf
pemenuhan SKP dokter 552024 surabaya.pdf
fuji226200
 
PPT PERTEMUAN VALIDASI DAN EVALUASI USIA PRODUKTIF DAN LANSIA.ppt
PPT PERTEMUAN VALIDASI DAN EVALUASI USIA PRODUKTIF DAN LANSIA.pptPPT PERTEMUAN VALIDASI DAN EVALUASI USIA PRODUKTIF DAN LANSIA.ppt
PPT PERTEMUAN VALIDASI DAN EVALUASI USIA PRODUKTIF DAN LANSIA.ppt
WewikAyuPrimaDewi
 
CONTOH CATATAN OBSERVASI KEPALA SEKOLAH.docx
CONTOH CATATAN OBSERVASI KEPALA SEKOLAH.docxCONTOH CATATAN OBSERVASI KEPALA SEKOLAH.docx
CONTOH CATATAN OBSERVASI KEPALA SEKOLAH.docx
WagKuza
 
"Jodoh Menurut Prespektif Al-Quran" (Kajian Tasir Ibnu Katsir Surah An-Nur ay...
"Jodoh Menurut Prespektif Al-Quran" (Kajian Tasir Ibnu Katsir Surah An-Nur ay..."Jodoh Menurut Prespektif Al-Quran" (Kajian Tasir Ibnu Katsir Surah An-Nur ay...
"Jodoh Menurut Prespektif Al-Quran" (Kajian Tasir Ibnu Katsir Surah An-Nur ay...
Muhammad Nur Hadi
 
PPT TAP KEL 3.pptx model pembelajaran ahir
PPT TAP KEL 3.pptx model pembelajaran ahirPPT TAP KEL 3.pptx model pembelajaran ahir
PPT TAP KEL 3.pptx model pembelajaran ahir
yardsport
 
Materi pokok dan media pembelajaran ekosistem ipa
Materi pokok dan media pembelajaran ekosistem ipaMateri pokok dan media pembelajaran ekosistem ipa
Materi pokok dan media pembelajaran ekosistem ipa
sarahshintia630
 

Recently uploaded (12)

JAWABAN PMM. guru kemendikbud tahun pelajaran 2024
JAWABAN PMM. guru kemendikbud tahun pelajaran 2024JAWABAN PMM. guru kemendikbud tahun pelajaran 2024
JAWABAN PMM. guru kemendikbud tahun pelajaran 2024
 
Uji Akurasi klasifikasi - Confusion Matrix.pptx
Uji Akurasi klasifikasi - Confusion Matrix.pptxUji Akurasi klasifikasi - Confusion Matrix.pptx
Uji Akurasi klasifikasi - Confusion Matrix.pptx
 
template undangan Walimatul Khitan 2 seri.docx
template undangan Walimatul Khitan 2 seri.docxtemplate undangan Walimatul Khitan 2 seri.docx
template undangan Walimatul Khitan 2 seri.docx
 
Bahan_Ajar_Pelatihan Inda SKLNP_Tahunan_2024-1.pptx
Bahan_Ajar_Pelatihan Inda SKLNP_Tahunan_2024-1.pptxBahan_Ajar_Pelatihan Inda SKLNP_Tahunan_2024-1.pptx
Bahan_Ajar_Pelatihan Inda SKLNP_Tahunan_2024-1.pptx
 
Tugas DIT Supervisor K3 - Sidik Permana Putra.pptx
Tugas DIT Supervisor K3 - Sidik Permana Putra.pptxTugas DIT Supervisor K3 - Sidik Permana Putra.pptx
Tugas DIT Supervisor K3 - Sidik Permana Putra.pptx
 
MINGGU 03_Metode Consistent Deformation (1).pdf
MINGGU 03_Metode Consistent Deformation (1).pdfMINGGU 03_Metode Consistent Deformation (1).pdf
MINGGU 03_Metode Consistent Deformation (1).pdf
 
pemenuhan SKP dokter 552024 surabaya.pdf
pemenuhan SKP dokter 552024 surabaya.pdfpemenuhan SKP dokter 552024 surabaya.pdf
pemenuhan SKP dokter 552024 surabaya.pdf
 
PPT PERTEMUAN VALIDASI DAN EVALUASI USIA PRODUKTIF DAN LANSIA.ppt
PPT PERTEMUAN VALIDASI DAN EVALUASI USIA PRODUKTIF DAN LANSIA.pptPPT PERTEMUAN VALIDASI DAN EVALUASI USIA PRODUKTIF DAN LANSIA.ppt
PPT PERTEMUAN VALIDASI DAN EVALUASI USIA PRODUKTIF DAN LANSIA.ppt
 
CONTOH CATATAN OBSERVASI KEPALA SEKOLAH.docx
CONTOH CATATAN OBSERVASI KEPALA SEKOLAH.docxCONTOH CATATAN OBSERVASI KEPALA SEKOLAH.docx
CONTOH CATATAN OBSERVASI KEPALA SEKOLAH.docx
 
"Jodoh Menurut Prespektif Al-Quran" (Kajian Tasir Ibnu Katsir Surah An-Nur ay...
"Jodoh Menurut Prespektif Al-Quran" (Kajian Tasir Ibnu Katsir Surah An-Nur ay..."Jodoh Menurut Prespektif Al-Quran" (Kajian Tasir Ibnu Katsir Surah An-Nur ay...
"Jodoh Menurut Prespektif Al-Quran" (Kajian Tasir Ibnu Katsir Surah An-Nur ay...
 
PPT TAP KEL 3.pptx model pembelajaran ahir
PPT TAP KEL 3.pptx model pembelajaran ahirPPT TAP KEL 3.pptx model pembelajaran ahir
PPT TAP KEL 3.pptx model pembelajaran ahir
 
Materi pokok dan media pembelajaran ekosistem ipa
Materi pokok dan media pembelajaran ekosistem ipaMateri pokok dan media pembelajaran ekosistem ipa
Materi pokok dan media pembelajaran ekosistem ipa
 

Bonus demografi dari sudut pandang ketenagakerjaan (2016)

  • 1. Dari Sudut Pandang Ketenagakerjaan ERVIN JONGGURAN MARAJOHAN, SE, M.Si., Ak.
  • 2. PELUANGBENCANA Working age population (15-64 Thn)  The Dependent Population (0-14 Thn & 65+ Thn)   Dependency Ratio  Sumber : Prof. Sri Moertiningsih Adioetomo (2012) DETERMINAN Kesempatan Kerja (Kuantitas & Kualitas) Kualitas Angkatan Kerja (Pendidikan & Keterampilan)
  • 3. Population by Age and Sex, Indonesia Census 1980 Not Stated 85 + 80 - 84 75 - 79 70 - 74 65 - 69 60 - 64 55 - 59 50 - 54 45 - 49 40 - 44 35 - 39 30 - 34 25 - 29 20 - 24 15 - 19 10 - 14 5 - 9 0 - 4 AgeGroup 05101520 Percentage 0 5 10 15 20 Percentage Male Female Population by Age and Sex, Indonesia Census 1980 Not Stated 85 + 80 - 84 75 - 79 70 - 74 65 - 69 60 - 64 55 - 59 50 - 54 45 - 49 40 - 44 35 - 39 30 - 34 25 - 29 20 - 24 15 - 19 10 - 14 5 - 9 0 - 4 AgeGroup 05101520 Percentage 0 5 10 15 20 Percentage Male Female Population by Age and Sex, Indonesia Census 2000 75+ 70-74 65-69 60-64 55-59 50-54 45-49 40-44 35-39 30-34 25-29 20-24 15-19 10-14 5-9 0-4 AgeGroup 05101520 Percentage 0 5 10 15 20 Percentage Male Female Population by Age and Sex, Indonesia Census 2000 75+ 70-74 65-69 60-64 55-59 50-54 45-49 40-44 35-39 30-34 25-29 20-24 15-19 10-14 5-9 0-4 AgeGroup 05101520 Percentage 0 5 10 15 20 Percentage Male FemaleMale Female 75+ 70-74 65-69 60-64 55-59 50-54 45-49 40-44 35-39 30-34 25-29 20-24 15-19 10-14 5-9 0-4 AgeGroup 05101520 Percentage 0 5 10 15 20 Percentage Male Female Population by Age and Sex, Indonesia 2020 75+ 70-74 65-69 60-64 55-59 50-54 45-49 40-44 35-39 30-34 25-29 20-24 15-19 10-14 5-9 0-4 AgeGroup 05101520 Percentage 0 5 10 15 20 Percentage Male FemaleMale Female Population by Age and Sex, Indonesia 2020 75+ 70-74 65-69 60-64 55-59 50-54 45-49 40-44 35-39 30-34 25-29 20-24 15-19 10-14 05-9 0-4 05101520 Percentage 0 5 10 15 20 Percentage Males AgeGroup Male Female Population by Age and Sex, Indonesia 2030 75+ 70-74 65-69 60-64 55-59 50-54 45-49 40-44 35-39 30-34 25-29 20-24 15-19 10-14 05-9 0-4 05101520 Percentage 0 5 10 15 20 Percentage Males AgeGroup Male FemaleMale Female Population by Age and Sex, Indonesia 2030 Sumber : SP 1961, SP 1980, SP 2000, SP 2010, Proyeksi Penduduk Indonesia 2010-2035, BPS 85 + 80 - 84 75 - 79 70 - 74 65 - 69 60 - 64 55 - 59 50 - 54 45 - 49 40 - 44 35 - 39 30 - 34 25 - 29 20 - 24 15 - 19 10 - 14 5 - 9 0 - 4 AgeGroup 05101520 Percentage 0 5 10 15 20 Percentage Population by Age and Sex, Indonesia Census 1961 Male Female 85 + 80 - 84 75 - 79 70 - 74 65 - 69 60 - 64 55 - 59 50 - 54 45 - 49 40 - 44 35 - 39 30 - 34 25 - 29 20 - 24 15 - 19 10 - 14 5 - 9 0 - 4 AgeGroup 05101520 Percentage 0 5 10 15 20 Percentage Population by Age and Sex, Indonesia Census 1961 Male FemaleMale Female
  • 4. 55,02 44,98 0 20 40 60 80 100 The Working Age Population The Dependent Population 68,08 31,92 0 20 40 60 80 100 The Working Age Population The Dependent Population 82 47 Sumber : Population Trends in Indonesia, Widjojo Nitisastro, 1970 Sumber : Indonesia Population Projection, BPS, 2013
  • 5. 0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 1950 1955 1960 1965 1970 1975 1980 1985 1990 1995 2000 2005 2010 2015 2020 2025 2030 2035 2040 2045 2050 Persentase Tahun Bonus demografi dan jendela peluang Muda Lansia Dependency Ratio Jendela peluang Sumber : Prof. Sri Moertiningsih Adioetomo (2012) dan Proyeksi Penduduk Indonesia 2010-2035, BPS (2013)
  • 6. Provinsi 2010 2015 2020 2025 2030 2035 Aceh 56,3 54,8 53,6 50,8 47,9 45,8 Sumatera Utara ** 58,0 56,3 55,3 53,6 51,7 50,8 Sumatera Barat ** 57,7 55,8 54,8 53,6 51,7 50,6 Riau 54,1 51,5 49,7 48,4 47,1 46,6 Jambi 50,8 47,3 44,5 43,3 42,7 42,7 Sumatera Selatan 51,3 49,7 48,4 47,3 45,8 45,3 Bengkulu 51,3 47,9 46,2 44,9 44,3 44,5 Lampung 51,1 49,5 48,6 47,3 45,6 45,3 Kep. Bangka Belitung * 48,6 46,2 44,9 44,3 43,3 43,1 Kepulauan Riau * 46,8 49,7 46,4 41,8 38,1 37,9 DKI Jakarta * 37,4 39,9 42,0 42,2 40,1 39,5 Jawa Barat * 49,9 47,7 46,4 46,4 46,2 46,6 Jawa Tengah 49,9 48,1 47,7 48,4 49,9 51,7 DI Yogyakarta * 45,8 44,9 45,6 46,8 47,7 48,4 Jawa Timur * 46,2 44,3 43,9 44,3 46,2 48,4 Banten * 48,6 46,4 45,3 43,9 41,8 41,0 Bali * 47,3 45,6 43,3 42,2 43,3 45,8 N T B 55,8 53,8 52,2 50,2 48,6 48,1 N T T ** 70,6 66,7 63,4 62,1 61,6 61,6 Indonesia 50,5 48,6 47,7 47,2 46,9 47,3 Sumber : Proyeksi Penduduk Indonesia 2010-2035, BPS (2013)
  • 7. Provinsi 2010 2015 2020 2025 2030 2035 Kalimantan Barat 52,7 50,8 49,7 48,8 47,3 46,6 Kalimantan Tengah 50,4 46,2 43,3 41,4 40,3 39,9 Kalimantan Selatan * 49,3 48,6 47,7 46,2 44,7 44,7 Kalimantan Timur * 48,6 46,2 44,5 43,7 43,1 43,5 Sulawesi Utara * 47,9 46,6 46,4 46,8 47,3 48,4 Sulawesi Tengah 52,7 50,6 49,7 49,5 48,6 48,6 Sulawesi Selatan 56,0 52,9 51,3 50,4 49,5 49,7 Sulawesi Tenggara ** 63,4 60,5 58,0 54,6 52,7 51,5 Gorontalo 51,7 48,6 47,5 47,7 47,7 47,9 Sulawesi Barat ** 60,5 56,0 53,8 52,7 51,5 51,1 Maluku ** 63,1 59,7 58,2 57,5 55,8 54,3 Maluku Utara ** 61,3 58,5 56,0 53,4 51,5 50,8 Papua Barat 53,6 49,9 47,1 45,3 44,3 43,7 Papua 53,8 47,5 43,7 42,0 41,6 42,2 Indonesia 50,5 48,6 47,7 47,2 46,9 47,3 Sumber : Proyeksi Penduduk Indonesia 2010-2035, BPS (2013) Catatan : * Selalu mengalami Bonus Demografi ** Tidak mengalami Bonus Demografi
  • 8. PROFIL KETENAGAKERJAAN UMUM INDONESIA Penduduk Usia Kerja 186.100.917 Angkatan Kerja 122.380.021 (65,76%) Bukan Angkatan Kerja 63.720.896 (34,24%) Bekerja 114.819.199 (93,82%) Penganggur Terbuka 7.560.822 (6,18 %) Sedang Bekerja 112.842.686 (98,28%) Sementara Tidak Bekerja 1.976.513 (1,72%) Mencari Pekerjaan 6.158.747 (81,46%) Mempersiapkan Usaha 167.843 (2,22%) Putus asa/ Merasa tidak Mungkin Mendapatkan Pekerjaan 894.397 (11,83%) Sudah Punya Pekerjaan, tetapi Belum Mulai Bekerja 339.835 (4,49%) Bekerja Tidak Penuh (< 35 jam/minggu) 34.312.898 (30,41%) Bekerja Penuh (>= 35 jam/minggu) 78.529.788 (69,59%) Sumber : BPS, Sakernas Agustus 2015, Diolah Pusdatinaker (Desember 2015) < SD : 50.83 (44,27%) SMP : 20.70 (18,03%) SMA : 19.81 (17,25%) SMK : 10.84 ( 9,44%) DIPLOMA I/II/III : 3.08 ( 2,68%) UNIVERSITAS : 9.56 ( 8,33%) < SD : 52.26 ( 42,70%) SMP : 22.07 (18,04%) SMA : 22.09 (18,05%) SMK : 12.41 (10,14%) DIPLOMA I/II/III : 3.31 ( 2,72%) UNIVERSITAS : 10.21 ( 8,35%) <SD : 1.43 ( 18,92%) SMP : 1.37 (18,12%) SMA : 2.28 ( 30,16%) SMK : 1.57 (20,77%) DIPLOMA I/II/III : 0.26 ( 3,43%) UNIVERSITAS : 0.65 ( 8,60%)
  • 9. LEVEL of EDUCATION KOREA SELATAN 1992 INDONESIA 2013 PRIMARY (SD kebawah) 43,60 45,57 SECONDARY (SMP, SMA, SMK) 40,20 47,14 TERTIARY (DIPLOMA, S-I, S-2, S-3) 16,20 7,29 Sumber : WORLD BANK, 2016 ; SAKERNAS AGUSTUS 2013, BPS
  • 10.  43,58 juta penduduk usia kerja muda (15-24 Thn)  20,34 juta diantaranya telah masuk angkatan kerja  22,59% (4,6 juta) diantaranya menganggur  45,42% (9,24 juta) berpendidikan rendah (SMP kebawah) dan tidak siap kerja  29,77% yang bekerja under-employed (dibawah jam kerja normal)  43,22% (6,8 jt) bekerja di sektor informal* Sumber : BPS, Sakernas Agustus 2015, diolah Pusdatinaker (Juli 2016) Catatan: * definisi kegiatan formal-informal menggunakan kombinasi status pekerjaan utama dengan jenis pekerjaan utama
  • 11. Lebih dari separuh pekerja (57,07%) hanya menjadi operator dan perakit.  0,06% dalam posisi managerial  2,06% dalam posisi professional  2,96% diserap sebagai Pejabat Pelaksana, Tenaga Tata Usaha dan Tenaga Ybdi.  12,27% sebagai Tenaga Produksi, Operator Alat Angkutan, dan Pekerja Kasar  18,67% sebagai Tenaga Usaha (Penjualan, jasa dan pertanian) Sumber : BPS, Sakernas Agustus 2015, diolah Pusdatinaker (Juli 2016)
  • 13. Perencanaan Spasial R T K N GOOD GOVERNMENT RULE of LAW EFFICIENCY ACCOUNTABILITY O T D A ASING, SWASTA, & SEKTORAL KESEMPATAN KERJA PRODUKTIF & REMUNERATIF Perenc. Pemb. Berbasis Wilayah Pusat Pertumbuhan Potensi Unggulan Wilayah Target Penciptaan Kesempatan Kerja Proyeksi Supply Tenaga Kerja
  • 14. 1. Percepatan Penetapan Standar Kompetensi Seluruh Sektor (K/L) dengan menyusun rencana induk pengembangan standar kompetensi, peta kompetensi, standar kompetensi dan pemaketan Kualifikasi Kerja Nasional Indonesia (KKNI); 2. Percepatan Akreditasi Lembaga Pelatihan; 3. Percepatan Penerapan Pelatihan Berbasis Kompetensi di BLK dengan mendorong semua lembaga pelatihan untuk menerapkan pelatihan berbasis kompetensi mengacu pada kualifikasi dan okupasi; 4. Percepatan Sertifikasi Tenaga kerja dan lulusan pelatihan dengan mendorong BNSP untuk membangun infrastruktur sertifikasi di setiap daerah. 5. Pengendalian Tenaga Kerja Asing (TKA)
  • 15. Pembinaan dan Pengendalian SKKNIPengembagan Standar Penerapan Standar Harmonisasi Standardisasi Lisensi LSP Pemberlakuan Sertifikasi Kompetensi SDM Profesional Kompeten Kompetitif Notifikasi Kerjasama MRA Akreditasi LDP Pelatihan berbasis kompetensi INDONESIA* MALAYSIA** JUMLAH SKKNI*/ NOSS** 523 2.734 * Sumber : Ditjen Binalattas Kemnaker, 2015 ** Sumber : Kementerian Sumber Manusia Malaysia, 2015 Catatan :
  • 16. 1. Istilah bonus demografi mengandung kalkulasi ekonomik yang demikian kuat, sehingga perbincangan mengenai ini tentu saja merupakan perbincangan asumsi ekonomi yang “mestinya” dapat diraih negara, kendati tentu saja “kesemestian” itu belum tentu pasti terwujud. Ini penting diingatkan agar kita tidak terlena dengan janji atau mimpi bonus demografi itu. 2. Bonus demografi Indonesia disebut-sebut akan terjadi pada periode tahun 2010-2035, yang berarti sedang berlangsung. Tetapi saat ini, kita masih harus berhadapan dengan persoalan klasik pendidikan angkatan kerja yang sangat rendah, produktivitas yang rendah, kesempatan kerja (berkualitas) yang minim, serta angka pengangguran yang relatif masih tinggi. 3. Dominannya angkatan kerja yang hanya lulusan SD (42,7 persen pada 2015), sedangkan lulusan diploma dan sarjana kurang dari 11 persen merupakan masalah serius lainnya. Terkait poin ini, penting pula untuk diingatkan bahwa kekuatan penduduk dalam konteks ekonomi sangat ditentukan oleh tingkat produktivitas. Itu sebabnya, sedikit penduduk dengan produktivitas yang tinggi seringkali lebih baik daripada banyak penduduk dengan produktivitas rendah.
  • 17. 4. Angkatan kerja yang besar namun dengan pendidikan dan keterampilan yang rendah akan sulit mewujud menjadi bonus yang sesungguhnya bagi pembangunan ekonomi sebuah bangsa. Disinilah pentingnya pendidikan dan keterampilan. 5. Angkatan Kerja terdidik dan terampil pun akan menjadi masalah jika tidak tersedia lapangan kerja yang cukup bagi mereka, kecuali kalau kebijakan negara dapat mentransformasikan mereka menjadi pekerja migran di mancanegara. Disinilah pentingnya ketersediaan kesempatan kerja yang berkualitas. 6. Kalau masalah-masalah ini tidak dapat diatasi, maka bonus demografi bukan tidak mungkin akan berubah menjadi badai demografi, berupa meningkatnya kerawanan sosial yang melibatkan usia produktif yang tidak dapat menyalurkan potensi produktivitasnya lantaran menganggur, tidak memiliki keterampilan yang dibutuhkan lapangan kerja yang ada. Maraknya aksi kekerasan yang melibatkan populasi usia produktif akhir-akhir ini mesti dilihat sebagai ekses negatif tidak tersalurnya hasrat produktivitas mereka secara benar dan bernilai ekonomi.