SlideShare a Scribd company logo
PERNIKAHAN
DINI
Dibuat oleh:
Anggia Permatasari | 20559001
Anisa Fitriani | 20559002
Anissa Choeriyyah Septiani | 20559003
BAB III
BAB II BAB IV
BAB I
Diajukan Sebagai Tugas Kelompok Mata Kuliah BK Keluarga
Dosen Pengampu: Vina Dartina, S.Sos., M.Pd., M.I.Kom., CT
01 LATAR BELAKANG
TUJUAN
LATAR BELAKANG
BAB I
Pernikahan dini yaitu pernikahan yang dilakukan sebelum mempelai berusia
18 tahun. Padahal dari sisi sosial, pernikahan dini berdampak buruk pada
psikologis pelakunya karena emosinya belum stabil dan cara berfikirnya
belum matang. Pada fase ini…
02 TUJUAN
TUJUAN
LATAR BELAKANG
BAB I
1. Mengetahui bagaimana dampak psikis bagi pelaku pernikahan dini
2. Peran konselor dalam memberikan konseling bagi pelaku pernikahan dini.
2.1 2.2 2.3 2.4
POKOK PEMBAHASAN
PENGERTIAN
KONSELING
KELUARGA
PRINSIP & TUJUAN
KONSELING KELUARGA
LANDASAN-LANDASAN
SEJARAH
PRAKTIK
KONTEMPORER
TUJUAN & PRINSIP
PENGERTIAN LANDASAN SEJARAH
BAB II PRAKTIK KONTEMPORER PROSES KONSELING
2.5
PERAN
INTERVENSI
2.6
PROSES
KONSELING
PERAN INTERVENSI
APA ITU KONSELING KELUARGA?
2.1
Family Counseling (konseling keluarga) didefinisikan
sebagai suatu proses interaktif yang berupaya
membantu keluarga memperoleh keseimbangan
homeostasis, sehingga setiap anggota keluarga dapat
merasa nyaman (comfortable).
TUJUAN & PRINSIP
PENGERTIAN LANDASAN SEJARAH
BAB II PRAKTIK KONTEMPORER PROSES KONSELING
PERAN INTERVENSI
PRINSIP KONSELING KELUARGA
2.2
1. Bukan metode baru untuk mengatasi human problem.
2. Setiap anggota adalah sejajar.
3. Situasi saat ini merupakan penyebab dari masalah keluarga dan prosesnyalah yang harus
diubah.
4. Tidak perlumemperhatikan diagnostik dari permasalahan keluarga
5. konselor/terapistmerupakan bagian penting dalam dinamika keluarga.
6. mengutarakan dan berinteraksi dengan setiap anggota keluarga dan menjadi “intra family
involved”.
7. Relasi antara konselor/terapist merupakan hal yang sementara
8. Supervisidilakukan secara riil/nyata
TUJUAN & PRINSIP
PENGERTIAN LANDASAN SEJARAH
BAB II PRAKTIK KONTEMPORER PROSES KONSELING
PERAN INTERVENSI
TUJUAN KONSELING KELUARGA
2.2
1. Membantu anggota keluarga untuk belajar dan secara emosional menghargai bahwa
dinamika keluarga saling bertautan di antara anggota keluarga.
2. Membantu anggota keluarga agar sadar akan kenyataan bila anggota keluarga mengalami
problem.
3. Bertindak secara continue atau terus-menerus dalam konseling/terapi sampai dengan
keseimbangan homeostasis dapat tercapai.
4. Mengembangkan apresiasi keluarga terhadap dampak relasi parental terhadap anggota
keluarga.
TUJUAN & PRINSIP
PENGERTIAN LANDASAN SEJARAH
BAB II PRAKTIK KONTEMPORER PROSES KONSELING
PERAN INTERVENSI
LANDASAN-LANDASAN SEJARAH: Sejarah dan
Perkembangan Konseling Keluarga
2.3
Distimuli oleh penelitian
mengenai keluarga yang
anggotanya
mengalami schizophrenia
Konseling keluarga
berkembang mencapai
kemajuan pada tahun
1950-an
Kerja sama antara
pelopor Konseling
Keluarga dengan
Konselor (individual)
pada tahun 1960-an
Teknik-teknik dalam
konseling keluarga
berkembang dengan
pesat memasuki tahun
1970-an
Pada tahun 1980-an,
konseling perkawinan
dan konseling keluarga
menjadi satu
TUJUAN & PRINSIP
PENGERTIAN LANDASAN SEJARAH
BAB II PRAKTIK KONTEMPORER PROSES KONSELING
PERAN INTERVENSI
Mari Kita Bedah!
PRAKTIK KONTEMPORER KONSELING
KELUARGA
2.4
Bagaimana Praktik Kontemporer Konseling Keluarga?
TUJUAN & PRINSIP
PENGERTIAN LANDASAN SEJARAH
BAB II PRAKTIK KONTEMPORER PROSES KONSELING
PERAN INTERVENSI
MARI KITA MULAI DENGAN PENDEKATAN DALAM
KONSELING KELUARGA.
PENDEKATAN PSIKODINAMIK
BAB II PRAKTIK KONTEMPORER
Sebagian besar, pandangan psikodinamik berdasar pada model psikoanalisis,
memberikan perhatian terhadap latar belakang dan pengalaman setiap anggota
keluarga sebanyak pada unit keluarga itu sendiri … dalam model psikodinamik,
pasangan suami istri yang menderita dikaitkan dengan introjeksi pathogenic setiap
pasangan yang membawanya pada hubungan.
PENDEKATAN PSIKODINAMIK
TAPI, APA SEBENARNYA PENDEKATAN
PSIKODINAMIS MENURUT AHLI?
NATHAN ACKERMAN pelopor konselor keluarga berupaya mengintegrasikanteori psikoanalitik yang
berorientasi pada intrapsikis dengan teori system dengan menekankan hubunganpribadi.
BAB II PRAKTIK KONTEMPORER PENDEKATAN PSIKODINAMIK
Dia memandang ketidakberfungsiankeluarga akibat hilangnya peran yang saling
melengkapi diantara para anggota, akibat konflik yang tetap tidak terselesaikan, dan
akibat korban yang merugikan. Upaya-upaya teurapetiknya bertujuan untuk
membebaskan”pathologis” yang berpautan satu sama lain.
PENDEKATAN PSIKODINAMIS ini menggunakan cara dan strategi psikoterapi individual dalam
situasi Keluarga dengan:
1
2
KONTAK KONSELOR hanya sementaradan konselor akan menarik diri jika keluarga telah mampu
mengatasi problemnya secara konstruktif.
BAB II PRAKTIK KONTEMPORER PENDEKATAN PSIKODINAMIK
PROSES UNCONSCIOUSNESS mempengaruhi hubungan kebersamaan
antara anggota keluarga dan mempengaruhi individu dalam membuat keputusan tentang siapa
yang dia nikahi. Objects (orang-orang yang penting / signifikan dalam kehidupan) diidentifikasi
atau ditolak. Kekuatan unconsciousness benar-benar dianggap sangat berpengaruh
PERANAN KONSELOR
Seorang guru dan interpreterpengalaman
(analisis).
D
P
Untuk memecahkan interaksi yang tidak
berfungsi dalam keluarga yang didasarkan pada proses
unconsciousness (bawah sadar), untuk merubah
disfungsional individu.
BAB II PRAKTIK KONTEMPORER PENDEKATAN PSIKODINAMIK
PENDEKATAN EKSPERENSIAL /
HUMANISTIC
Pada dasarnya, pendekatan ini tidak menekankan pada teoritis dan latar belakang
sejarah. Pendekatan inilebih menekankan pada tindakan daripada wawasan dan
interpretasi. Pendekatan ini memberikan pengalaman-pengalaman dalam
meningkatkan perkembangan, yaitu melalui interaksi antara konselor dan keluarga.
BAB II PRAKTIK KONTEMPORER PENDEKATAN EKSPERENSIAL / HUMANISTIC
Carl Whitaker dan Walter Kempler Praktisi utama pendekatan eksperensial
Dalam kerjanya, Whitaker menekankan perlunya memperhatikanhambatan-hambatanintrapsikis dan hubungan antarpribadi dalam
mengembankandanmematangkankeluarga.
BAB II PRAKTIK KONTEMPORER PENDEKATAN EKSPERENSIAL / HUMANISTIC
Pendekatan konseling keluarga sering melibatkan ko-konselor,
pendekatanya dirancang untuk menggunakan pengalaman-pengalaman
nyata dan simbolisyang muncul pada saat prosesterapeutik. Dia
mengakui, bahwa intervensinya sebagian besar dikendalikan oleh
ketidaksadarannya. Whitaker memperkenalkan” konseling yang tidak
masuk akal ” dirancang untuk mengejutkan, membingungkan, dan akhirnya
menggerakkan sistem keluargayang terganggu.
DASAR PEMIKIRAN Masalah-masalah keluarga berakar dari perasaan-perasaan yang di tekan, kekakuan,
penolakan / pengabaian impuls-impuls,kekurangwaspadaan, dan kematian emosional.
PERAN KONSELOR Konselor menggunakan pribadinya
sendiri. Mereka harus terbuka, spontan, empatic, sensitive dan harus
mendemonstrasikan perhatian dan penerimaan. Mereka harus memperlakukan
dengan terapi regresi dan mengajari anggota keluarga
keterampilanketerampilan baru dalam mengkomunikasikan perasaan-
perasaan secara gamblang.
SWIPE
ME!
BAB II PRAKTIK KONTEMPORER PENDEKATAN EKSPERENSIAL / HUMANISTIC
PENDEKATAN BOWEN
Pendekatan Murray Bowen terkenal dengan teori sistem keluarga. Pendekatan ini
dianggap sebagai sesuatu yang menjebatani pendangan-pandangan yang
berorientasi psikodinamik dengan pandangan-pandangan yang lebih menekankan
pada sistem. Landasan dasar teori Bowen adalah konsep diferensial diri. Konsep ini
berkembang di mana anggota keluarga dapat memisahkan fungsi intelektualnya
dengan emosionalnya.
BAB II PRAKTIK KONTEMPORER PENDEKATAN BOWEN
Sebagai bagian konseling keluarga system Bowen, wawancara evaluasi
keluarga menekankan objektivitas dan netralitas.
BAB II PRAKTIK KONTEMPORER PENDEKATAN BOWEN
Tujuannya adalah, memaksimalkan diferensi diri setiap orang di dalam system keluarga inti
dan dari keluarga asalnya.
Bowen menggunakan konsep emosional cutoff untuk menjelaskan
bagaimana sebagian anggota keluarga berupaya memutuskan
hubungan dengan keluarga mereka atas anggapan yang keliru bahwa
mereka dapat mengisolasi diri mereka dari fusi. Posisi saudara
kandung dari setiap pasangan perkawinan akan mempengaruhi
interaksi mereka. Dalam pengembangan teorinya terhadap
masyarakat yang lebih luas, Bowen percaya bahwa tekanan-tekanan
eksternal yang kronis merendahkan tingkat berfungsinya diferensiasi
masyarakat, hal itu hsil pengaruh regresi masyarakat.
BAB II PRAKTIK KONTEMPORER PENDEKATAN BOWEN
UNIT TREATMENT INDIVIDU DAN PASANGAN
PENDEKATAN STRUKTURAL
Pendekatan struktural dalam konseling keluarga terutama dikaitkan dengan Salvador
Minuchin dan koleganya di pusat Bimbingan Anak Philadelphia. Pendekatan ini
dilandasi sistem. Teori konseling keluarga memfokuskan pada kegiatan, keseluruhan
yang terorganisasi dari unit keluarga, dan cara-cara di mana keluarga mengatur
dirinya sendiri melalui pola-pola transaksional diantara mereka. Secara khusus,
sistem-sistem keluarga, batas-batas, blok-blok, dan koalisi-koalisi ditelaah dalam
upaya memahami struktur keluarga.
BAB II PRAKTIK KONTEMPORER PENDEKATAN STRUKTURAL
BAB II PRAKTIK KONTEMPORER PENDEKATAN STRUKTURAL
DASAR
PEMIKIRAN
PERAN
KONSELOR
TUJUAN
UNIT
TREATMENT
SWIPE UP!
PENDEKATAN STRATEGIS ATAU
KOMUNIKASI
Pendekatan konseling keluarga strategis ditandai oleh taktik-taktik yang terencana
dan hati-hati, serta langsung menangani masalah-masalah keluarga yang ada. Haley
sangat memengaruhi para praktisi dalam menggunakan perintah-perintah atau
penyelesaian tugastugas sebaik intervensi-intervensi paradoksional yang sifatnya
tidak langsung. Madanes, konselor keluarga strategis lainnya menggunakan teknik-
teknik ”pretend” (menganggap diri) dan intervensi-intervensinya yang tidak
konfrontattif diarahkan pada tercapainya perubahan tanpa mengundang penolakan.
BAB II PRAKTIK KONTEMPORER PENDEKATAN STRATEGIS ATAU KOMUNIKASI
BAB II PRAKTIK KONTEMPORER PENDEKATAN STRATEGIS ATAU KOMUNIKASI
Konseling keluarga sistematis yang dipraktikan group Milan, tekniknya
didasarkan pada epistimologisirkulerdari Bathson. Teknik-tekniknya
mengalami sejumlah perubahan dalam beberapa tahun berikutnya dan
melanjutkannya dengan menyajikan teknik-teknik baru. KelompokMilan
telah memperkenalkan sejumlah teknik wawancara, seperti
hypothesizing, pertanyaan sirkuler,netralitas, konotasi positif, dan ritual-
ritual keluarga.
Jay Haley dan Cloe Madanes, keluarga bermasalah akibat dinamika dan Orang dan keluarga dapat
berubah dengan cepat. Treatment(perlakuan) dapat sederhana dan pragmatis dan berkonsentrasi pada perubahan perilaku
symptomatic dan peran-peran yang kaku. Perubahan akan muncul melalui ajakan-ajakan , cobaan berat (siksaan), paradox,
purapura/dalihdan ritual-ritual(strategicand systemic therapis), difokuskan pada pengecualian terhadap disfungsionalitas,
solusi-solusi hipotetik dan perubahan-perubahan kecil. (solutionfocused therapies).
BAB II PRAKTIK KONTEMPORER PENDEKATAN STRATEGIS ATAU KOMUNIKASI
PENDEKATAN BEHAVIORAL
Konseling keluarga behavioral, terakhir masuk dalam bidang konseling keluarga,berupaya
membawa metode ilmiah dalam proses-prosesterapeutik mengembangkan monitoring secara
tetap dan mengembangnkan prosedur-prosedurintervensi berdasarkan data.
Pendekatan ini mengambil prinsip-prinsip belajar manusia, seperi classical dan operant
conditioning, penguatan positif dan negatif, pembentukan, extinction, dan belajar sosial.
Pendekatan behavioral menekankan lingkungan, situasional, dan faktor-faktor sosial dari
perilaku.Dalam tahu-tahun terakhir ini, pengaruh dari faktor-faktor kognitif, sepertiperistiwa-
peristiwa yang memediasi interaksi-interaksi keluarga juga diperkenalkan oleh sebagian besar
penganut behavioral.
BAB II PRAKTIK KONTEMPORER PENDEKATAN BEHAVIORAL
BAB II PRAKTIK KONTEMPORER PENDEKATAN BEHAVIORAL
TUJUAN & PRINSIP
PENGERTIAN LANDASAN SEJARAH
BAB II PRAKTIK KONTEMPORER PROSES KONSELING
PERAN INTERVENSI
PERAN INTERVENSI PADA KONSELING KELUARGA
2.5
1. Sebagai penilai,
2. Pendidik/pemberi Informasi,
3. Pengembang sistem support,
4. Pemberi tantangan,
5. Pemberi fasilitas prevensi (pencegahan).
TUJUAN & PRINSIP
PENGERTIAN LANDASAN SEJARAH
BAB II PRAKTIK KONTEMPORER PROSES KONSELING
PERAN INTERVENSI
PROSES KONSELING KELUARGA
2.6
1. Melibatkan keluarga,
2. Penilaian problem atau masalah,
3. Strategi-strategikhusus,
4. Follow up.
BAB III IMPLIKASI PENDEKATAN BEHAVIORAL
IMPLIKASI: PENDEKATAN BEHAVIORAL
Pada kasus dengan pernikahan dini kelompokkami menggunakan pendekatan behavioral
karena pada kasus pernikahan dini/ perkawinan di bawah umur di Indonesia disebabkan
berbagai hal. Mulai dari pengaruh adat, kebiasaan masyarakat, agama, faktor ekonomi,
pendidikan rendah, hingga pergaulan remaja yang menyebabkan terjadinya kehamilan yang
tidak diinginkan.
IMPLIKASI: PENDEKATAN BEHAVIORAL
BAB III IMPLIKASI PENDEKATAN BEHAVIORAL
IMPLIKASI: TEKNIK
BAB III IMPLIKASI PENDEKATAN BEHAVIORAL
BAB IV KESIMPULAN
KESIMPULAN: PERNIKAHAN DINI
Kesimpulannya apa nih?
TERIMA KASIH
SESI TANYA JAWAB

More Related Content

Similar to bk-keluarga.pptx

PUM1 - 2KognitifBehavioristikSociallearning
PUM1 - 2KognitifBehavioristikSociallearningPUM1 - 2KognitifBehavioristikSociallearning
PUM1 - 2KognitifBehavioristikSociallearning
mfrids
 
PENDEKATAN TEORI REALITA
PENDEKATAN TEORI REALITAPENDEKATAN TEORI REALITA
PENDEKATAN TEORI REALITA
Nur Arifaizal Basri
 
Ppsosialisasi & pembentukan kepribadian
Ppsosialisasi & pembentukan kepribadianPpsosialisasi & pembentukan kepribadian
Ppsosialisasi & pembentukan kepribadiankawidian_putri
 
KOMUNIKASI_TERAPUETIK_PADA_PASIEN_KELUAR.pptx
KOMUNIKASI_TERAPUETIK_PADA_PASIEN_KELUAR.pptxKOMUNIKASI_TERAPUETIK_PADA_PASIEN_KELUAR.pptx
KOMUNIKASI_TERAPUETIK_PADA_PASIEN_KELUAR.pptx
FitraHerdian2
 
KAUNSELING_KELUARGA.ppt
KAUNSELING_KELUARGA.pptKAUNSELING_KELUARGA.ppt
KAUNSELING_KELUARGA.ppt
ssuser9b1c26
 
583859321-PPD-MODUL-4-PPT.pptx
583859321-PPD-MODUL-4-PPT.pptx583859321-PPD-MODUL-4-PPT.pptx
583859321-PPD-MODUL-4-PPT.pptx
IndriyFitri
 
Proposal tesis
Proposal tesisProposal tesis
Proposal tesis
Juhana Nasrudin
 
Family_Therapy presentation for colleges
Family_Therapy presentation for collegesFamily_Therapy presentation for colleges
Family_Therapy presentation for colleges
ParulianGultom2
 
PETA KONSEP TEKNIK KONSELING
PETA KONSEP TEKNIK KONSELINGPETA KONSEP TEKNIK KONSELING
PETA KONSEP TEKNIK KONSELING
Nur Arifaizal Basri
 
Penilaian semula proses pelaksanaan komponen pra penilaian dalam modul interv...
Penilaian semula proses pelaksanaan komponen pra penilaian dalam modul interv...Penilaian semula proses pelaksanaan komponen pra penilaian dalam modul interv...
Penilaian semula proses pelaksanaan komponen pra penilaian dalam modul interv...
Musalmah Muchlis
 
Penilaian semula proses pelaksanaan komponen pra penilaian dalam modul interv...
Penilaian semula proses pelaksanaan komponen pra penilaian dalam modul interv...Penilaian semula proses pelaksanaan komponen pra penilaian dalam modul interv...
Penilaian semula proses pelaksanaan komponen pra penilaian dalam modul interv...
Musalmah Muchlis
 
Penilaian semula proses pelaksanaan komponen pra penilaian dalam modul interv...
Penilaian semula proses pelaksanaan komponen pra penilaian dalam modul interv...Penilaian semula proses pelaksanaan komponen pra penilaian dalam modul interv...
Penilaian semula proses pelaksanaan komponen pra penilaian dalam modul interv...
Musalmah Muchlis
 
Contoh LKS Sekolah Dasar KD 6
Contoh LKS Sekolah Dasar KD 6Contoh LKS Sekolah Dasar KD 6
Contoh LKS Sekolah Dasar KD 6
Desmon Kamaludin Sihaloho
 
Insani vol 3_no_1_jun_2016_e_endang_p_stisip_widuri-cb206-2142_529
Insani vol 3_no_1_jun_2016_e_endang_p_stisip_widuri-cb206-2142_529Insani vol 3_no_1_jun_2016_e_endang_p_stisip_widuri-cb206-2142_529
Insani vol 3_no_1_jun_2016_e_endang_p_stisip_widuri-cb206-2142_529
STISIPWIDURI
 
Materi bimbingan dan penyuluhan di sekolah bab i iii
Materi bimbingan dan penyuluhan di sekolah bab i iiiMateri bimbingan dan penyuluhan di sekolah bab i iii
Materi bimbingan dan penyuluhan di sekolah bab i iiiBhagaskoro Kurniawan
 
Makalah kap
Makalah kapMakalah kap
Makalah kap
Said Jie
 
Pengantar konseling ahadin
Pengantar konseling ahadinPengantar konseling ahadin
Pengantar konseling ahadinmasnasikin
 
PENGASUHAN ANAK.pptx
PENGASUHAN ANAK.pptxPENGASUHAN ANAK.pptx
PENGASUHAN ANAK.pptx
rayitri1
 
psikopenkel2-230412042244-ebf3cf10_(1)[1] [Read-Only].pptx
psikopenkel2-230412042244-ebf3cf10_(1)[1] [Read-Only].pptxpsikopenkel2-230412042244-ebf3cf10_(1)[1] [Read-Only].pptx
psikopenkel2-230412042244-ebf3cf10_(1)[1] [Read-Only].pptx
RayhanFadhlil
 
Resume bimbingan dan konseling 2
Resume bimbingan dan konseling 2Resume bimbingan dan konseling 2
Resume bimbingan dan konseling 2
Ricky Ramadhan
 

Similar to bk-keluarga.pptx (20)

PUM1 - 2KognitifBehavioristikSociallearning
PUM1 - 2KognitifBehavioristikSociallearningPUM1 - 2KognitifBehavioristikSociallearning
PUM1 - 2KognitifBehavioristikSociallearning
 
PENDEKATAN TEORI REALITA
PENDEKATAN TEORI REALITAPENDEKATAN TEORI REALITA
PENDEKATAN TEORI REALITA
 
Ppsosialisasi & pembentukan kepribadian
Ppsosialisasi & pembentukan kepribadianPpsosialisasi & pembentukan kepribadian
Ppsosialisasi & pembentukan kepribadian
 
KOMUNIKASI_TERAPUETIK_PADA_PASIEN_KELUAR.pptx
KOMUNIKASI_TERAPUETIK_PADA_PASIEN_KELUAR.pptxKOMUNIKASI_TERAPUETIK_PADA_PASIEN_KELUAR.pptx
KOMUNIKASI_TERAPUETIK_PADA_PASIEN_KELUAR.pptx
 
KAUNSELING_KELUARGA.ppt
KAUNSELING_KELUARGA.pptKAUNSELING_KELUARGA.ppt
KAUNSELING_KELUARGA.ppt
 
583859321-PPD-MODUL-4-PPT.pptx
583859321-PPD-MODUL-4-PPT.pptx583859321-PPD-MODUL-4-PPT.pptx
583859321-PPD-MODUL-4-PPT.pptx
 
Proposal tesis
Proposal tesisProposal tesis
Proposal tesis
 
Family_Therapy presentation for colleges
Family_Therapy presentation for collegesFamily_Therapy presentation for colleges
Family_Therapy presentation for colleges
 
PETA KONSEP TEKNIK KONSELING
PETA KONSEP TEKNIK KONSELINGPETA KONSEP TEKNIK KONSELING
PETA KONSEP TEKNIK KONSELING
 
Penilaian semula proses pelaksanaan komponen pra penilaian dalam modul interv...
Penilaian semula proses pelaksanaan komponen pra penilaian dalam modul interv...Penilaian semula proses pelaksanaan komponen pra penilaian dalam modul interv...
Penilaian semula proses pelaksanaan komponen pra penilaian dalam modul interv...
 
Penilaian semula proses pelaksanaan komponen pra penilaian dalam modul interv...
Penilaian semula proses pelaksanaan komponen pra penilaian dalam modul interv...Penilaian semula proses pelaksanaan komponen pra penilaian dalam modul interv...
Penilaian semula proses pelaksanaan komponen pra penilaian dalam modul interv...
 
Penilaian semula proses pelaksanaan komponen pra penilaian dalam modul interv...
Penilaian semula proses pelaksanaan komponen pra penilaian dalam modul interv...Penilaian semula proses pelaksanaan komponen pra penilaian dalam modul interv...
Penilaian semula proses pelaksanaan komponen pra penilaian dalam modul interv...
 
Contoh LKS Sekolah Dasar KD 6
Contoh LKS Sekolah Dasar KD 6Contoh LKS Sekolah Dasar KD 6
Contoh LKS Sekolah Dasar KD 6
 
Insani vol 3_no_1_jun_2016_e_endang_p_stisip_widuri-cb206-2142_529
Insani vol 3_no_1_jun_2016_e_endang_p_stisip_widuri-cb206-2142_529Insani vol 3_no_1_jun_2016_e_endang_p_stisip_widuri-cb206-2142_529
Insani vol 3_no_1_jun_2016_e_endang_p_stisip_widuri-cb206-2142_529
 
Materi bimbingan dan penyuluhan di sekolah bab i iii
Materi bimbingan dan penyuluhan di sekolah bab i iiiMateri bimbingan dan penyuluhan di sekolah bab i iii
Materi bimbingan dan penyuluhan di sekolah bab i iii
 
Makalah kap
Makalah kapMakalah kap
Makalah kap
 
Pengantar konseling ahadin
Pengantar konseling ahadinPengantar konseling ahadin
Pengantar konseling ahadin
 
PENGASUHAN ANAK.pptx
PENGASUHAN ANAK.pptxPENGASUHAN ANAK.pptx
PENGASUHAN ANAK.pptx
 
psikopenkel2-230412042244-ebf3cf10_(1)[1] [Read-Only].pptx
psikopenkel2-230412042244-ebf3cf10_(1)[1] [Read-Only].pptxpsikopenkel2-230412042244-ebf3cf10_(1)[1] [Read-Only].pptx
psikopenkel2-230412042244-ebf3cf10_(1)[1] [Read-Only].pptx
 
Resume bimbingan dan konseling 2
Resume bimbingan dan konseling 2Resume bimbingan dan konseling 2
Resume bimbingan dan konseling 2
 

Recently uploaded

SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIANSINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
NanieIbrahim
 
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdfJuknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
HendraSagita2
 
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKANSAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
NURULNAHARIAHBINTIAH
 
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdfMODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
YuristaAndriyani1
 
Modul Ajar Statistika Data Fase F kelas
Modul Ajar Statistika Data Fase F  kelasModul Ajar Statistika Data Fase F  kelas
Modul Ajar Statistika Data Fase F kelas
ananda238570
 
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaModul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
peluang kejadian total dan kaidah nbayes
peluang kejadian total dan kaidah nbayespeluang kejadian total dan kaidah nbayes
peluang kejadian total dan kaidah nbayes
ayyurah2004
 
IKLAN PENERIMAAN GURU SEKUM YPS 2024.pdf
IKLAN PENERIMAAN GURU SEKUM YPS 2024.pdfIKLAN PENERIMAAN GURU SEKUM YPS 2024.pdf
IKLAN PENERIMAAN GURU SEKUM YPS 2024.pdf
sriwulandari723
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi WORKSHOP Nasional _"Penerapan Regulasi Terbaru P...
PELAKSANAAN + Link2 Materi WORKSHOP Nasional _"Penerapan  Regulasi  Terbaru P...PELAKSANAAN + Link2 Materi WORKSHOP Nasional _"Penerapan  Regulasi  Terbaru P...
PELAKSANAAN + Link2 Materi WORKSHOP Nasional _"Penerapan Regulasi Terbaru P...
Kanaidi ken
 
Fisiologi Fonasi dan Saluran Napas Atas.pptx
Fisiologi Fonasi dan Saluran Napas Atas.pptxFisiologi Fonasi dan Saluran Napas Atas.pptx
Fisiologi Fonasi dan Saluran Napas Atas.pptx
arielardinda2
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
5. Rangkuman Kehadiran Guru di Kelas_SDN 8n Kranji.docx
5. Rangkuman Kehadiran Guru di Kelas_SDN 8n Kranji.docx5. Rangkuman Kehadiran Guru di Kelas_SDN 8n Kranji.docx
5. Rangkuman Kehadiran Guru di Kelas_SDN 8n Kranji.docx
StevanusOkiRudySusan
 
Perencanaan Berbasis Data Satuan Pendidikan Jenjang SMP
Perencanaan Berbasis Data Satuan Pendidikan Jenjang SMPPerencanaan Berbasis Data Satuan Pendidikan Jenjang SMP
Perencanaan Berbasis Data Satuan Pendidikan Jenjang SMP
TriSutrisno48
 
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Fathan Emran
 
Novel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptx
Novel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptxNovel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptx
Novel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptx
NirmalaJane
 
92836246-Soap-Pada-Pasien-Dengan-as-Primer.pdf
92836246-Soap-Pada-Pasien-Dengan-as-Primer.pdf92836246-Soap-Pada-Pasien-Dengan-as-Primer.pdf
92836246-Soap-Pada-Pasien-Dengan-as-Primer.pdf
tsuroyya38
 
Tugas_Rasianto-Refleksi - Pembelajaran Diferensiasi dalam PJOK.pdf
Tugas_Rasianto-Refleksi - Pembelajaran Diferensiasi dalam PJOK.pdfTugas_Rasianto-Refleksi - Pembelajaran Diferensiasi dalam PJOK.pdf
Tugas_Rasianto-Refleksi - Pembelajaran Diferensiasi dalam PJOK.pdf
nurfaridah271
 
LAPORAN WALI KELAS Wahyu Widayati, S.Pd.docx
LAPORAN WALI KELAS Wahyu Widayati, S.Pd.docxLAPORAN WALI KELAS Wahyu Widayati, S.Pd.docx
LAPORAN WALI KELAS Wahyu Widayati, S.Pd.docx
moh3315
 
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi KomunikasiMateri Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
AdePutraTunggali
 
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata anginMedia Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
margagurifma2023
 

Recently uploaded (20)

SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIANSINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
 
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdfJuknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
 
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKANSAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
 
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdfMODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
 
Modul Ajar Statistika Data Fase F kelas
Modul Ajar Statistika Data Fase F  kelasModul Ajar Statistika Data Fase F  kelas
Modul Ajar Statistika Data Fase F kelas
 
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaModul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
 
peluang kejadian total dan kaidah nbayes
peluang kejadian total dan kaidah nbayespeluang kejadian total dan kaidah nbayes
peluang kejadian total dan kaidah nbayes
 
IKLAN PENERIMAAN GURU SEKUM YPS 2024.pdf
IKLAN PENERIMAAN GURU SEKUM YPS 2024.pdfIKLAN PENERIMAAN GURU SEKUM YPS 2024.pdf
IKLAN PENERIMAAN GURU SEKUM YPS 2024.pdf
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi WORKSHOP Nasional _"Penerapan Regulasi Terbaru P...
PELAKSANAAN + Link2 Materi WORKSHOP Nasional _"Penerapan  Regulasi  Terbaru P...PELAKSANAAN + Link2 Materi WORKSHOP Nasional _"Penerapan  Regulasi  Terbaru P...
PELAKSANAAN + Link2 Materi WORKSHOP Nasional _"Penerapan Regulasi Terbaru P...
 
Fisiologi Fonasi dan Saluran Napas Atas.pptx
Fisiologi Fonasi dan Saluran Napas Atas.pptxFisiologi Fonasi dan Saluran Napas Atas.pptx
Fisiologi Fonasi dan Saluran Napas Atas.pptx
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
 
5. Rangkuman Kehadiran Guru di Kelas_SDN 8n Kranji.docx
5. Rangkuman Kehadiran Guru di Kelas_SDN 8n Kranji.docx5. Rangkuman Kehadiran Guru di Kelas_SDN 8n Kranji.docx
5. Rangkuman Kehadiran Guru di Kelas_SDN 8n Kranji.docx
 
Perencanaan Berbasis Data Satuan Pendidikan Jenjang SMP
Perencanaan Berbasis Data Satuan Pendidikan Jenjang SMPPerencanaan Berbasis Data Satuan Pendidikan Jenjang SMP
Perencanaan Berbasis Data Satuan Pendidikan Jenjang SMP
 
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
 
Novel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptx
Novel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptxNovel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptx
Novel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptx
 
92836246-Soap-Pada-Pasien-Dengan-as-Primer.pdf
92836246-Soap-Pada-Pasien-Dengan-as-Primer.pdf92836246-Soap-Pada-Pasien-Dengan-as-Primer.pdf
92836246-Soap-Pada-Pasien-Dengan-as-Primer.pdf
 
Tugas_Rasianto-Refleksi - Pembelajaran Diferensiasi dalam PJOK.pdf
Tugas_Rasianto-Refleksi - Pembelajaran Diferensiasi dalam PJOK.pdfTugas_Rasianto-Refleksi - Pembelajaran Diferensiasi dalam PJOK.pdf
Tugas_Rasianto-Refleksi - Pembelajaran Diferensiasi dalam PJOK.pdf
 
LAPORAN WALI KELAS Wahyu Widayati, S.Pd.docx
LAPORAN WALI KELAS Wahyu Widayati, S.Pd.docxLAPORAN WALI KELAS Wahyu Widayati, S.Pd.docx
LAPORAN WALI KELAS Wahyu Widayati, S.Pd.docx
 
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi KomunikasiMateri Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
 
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata anginMedia Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
 

bk-keluarga.pptx

  • 1. PERNIKAHAN DINI Dibuat oleh: Anggia Permatasari | 20559001 Anisa Fitriani | 20559002 Anissa Choeriyyah Septiani | 20559003 BAB III BAB II BAB IV BAB I Diajukan Sebagai Tugas Kelompok Mata Kuliah BK Keluarga Dosen Pengampu: Vina Dartina, S.Sos., M.Pd., M.I.Kom., CT
  • 2. 01 LATAR BELAKANG TUJUAN LATAR BELAKANG BAB I Pernikahan dini yaitu pernikahan yang dilakukan sebelum mempelai berusia 18 tahun. Padahal dari sisi sosial, pernikahan dini berdampak buruk pada psikologis pelakunya karena emosinya belum stabil dan cara berfikirnya belum matang. Pada fase ini…
  • 3. 02 TUJUAN TUJUAN LATAR BELAKANG BAB I 1. Mengetahui bagaimana dampak psikis bagi pelaku pernikahan dini 2. Peran konselor dalam memberikan konseling bagi pelaku pernikahan dini.
  • 4. 2.1 2.2 2.3 2.4 POKOK PEMBAHASAN PENGERTIAN KONSELING KELUARGA PRINSIP & TUJUAN KONSELING KELUARGA LANDASAN-LANDASAN SEJARAH PRAKTIK KONTEMPORER TUJUAN & PRINSIP PENGERTIAN LANDASAN SEJARAH BAB II PRAKTIK KONTEMPORER PROSES KONSELING 2.5 PERAN INTERVENSI 2.6 PROSES KONSELING PERAN INTERVENSI
  • 5. APA ITU KONSELING KELUARGA? 2.1 Family Counseling (konseling keluarga) didefinisikan sebagai suatu proses interaktif yang berupaya membantu keluarga memperoleh keseimbangan homeostasis, sehingga setiap anggota keluarga dapat merasa nyaman (comfortable). TUJUAN & PRINSIP PENGERTIAN LANDASAN SEJARAH BAB II PRAKTIK KONTEMPORER PROSES KONSELING PERAN INTERVENSI
  • 6. PRINSIP KONSELING KELUARGA 2.2 1. Bukan metode baru untuk mengatasi human problem. 2. Setiap anggota adalah sejajar. 3. Situasi saat ini merupakan penyebab dari masalah keluarga dan prosesnyalah yang harus diubah. 4. Tidak perlumemperhatikan diagnostik dari permasalahan keluarga 5. konselor/terapistmerupakan bagian penting dalam dinamika keluarga. 6. mengutarakan dan berinteraksi dengan setiap anggota keluarga dan menjadi “intra family involved”. 7. Relasi antara konselor/terapist merupakan hal yang sementara 8. Supervisidilakukan secara riil/nyata TUJUAN & PRINSIP PENGERTIAN LANDASAN SEJARAH BAB II PRAKTIK KONTEMPORER PROSES KONSELING PERAN INTERVENSI
  • 7. TUJUAN KONSELING KELUARGA 2.2 1. Membantu anggota keluarga untuk belajar dan secara emosional menghargai bahwa dinamika keluarga saling bertautan di antara anggota keluarga. 2. Membantu anggota keluarga agar sadar akan kenyataan bila anggota keluarga mengalami problem. 3. Bertindak secara continue atau terus-menerus dalam konseling/terapi sampai dengan keseimbangan homeostasis dapat tercapai. 4. Mengembangkan apresiasi keluarga terhadap dampak relasi parental terhadap anggota keluarga. TUJUAN & PRINSIP PENGERTIAN LANDASAN SEJARAH BAB II PRAKTIK KONTEMPORER PROSES KONSELING PERAN INTERVENSI
  • 8. LANDASAN-LANDASAN SEJARAH: Sejarah dan Perkembangan Konseling Keluarga 2.3 Distimuli oleh penelitian mengenai keluarga yang anggotanya mengalami schizophrenia Konseling keluarga berkembang mencapai kemajuan pada tahun 1950-an Kerja sama antara pelopor Konseling Keluarga dengan Konselor (individual) pada tahun 1960-an Teknik-teknik dalam konseling keluarga berkembang dengan pesat memasuki tahun 1970-an Pada tahun 1980-an, konseling perkawinan dan konseling keluarga menjadi satu TUJUAN & PRINSIP PENGERTIAN LANDASAN SEJARAH BAB II PRAKTIK KONTEMPORER PROSES KONSELING PERAN INTERVENSI
  • 9. Mari Kita Bedah! PRAKTIK KONTEMPORER KONSELING KELUARGA 2.4 Bagaimana Praktik Kontemporer Konseling Keluarga? TUJUAN & PRINSIP PENGERTIAN LANDASAN SEJARAH BAB II PRAKTIK KONTEMPORER PROSES KONSELING PERAN INTERVENSI
  • 10. MARI KITA MULAI DENGAN PENDEKATAN DALAM KONSELING KELUARGA. PENDEKATAN PSIKODINAMIK BAB II PRAKTIK KONTEMPORER Sebagian besar, pandangan psikodinamik berdasar pada model psikoanalisis, memberikan perhatian terhadap latar belakang dan pengalaman setiap anggota keluarga sebanyak pada unit keluarga itu sendiri … dalam model psikodinamik, pasangan suami istri yang menderita dikaitkan dengan introjeksi pathogenic setiap pasangan yang membawanya pada hubungan. PENDEKATAN PSIKODINAMIK
  • 11. TAPI, APA SEBENARNYA PENDEKATAN PSIKODINAMIS MENURUT AHLI? NATHAN ACKERMAN pelopor konselor keluarga berupaya mengintegrasikanteori psikoanalitik yang berorientasi pada intrapsikis dengan teori system dengan menekankan hubunganpribadi. BAB II PRAKTIK KONTEMPORER PENDEKATAN PSIKODINAMIK Dia memandang ketidakberfungsiankeluarga akibat hilangnya peran yang saling melengkapi diantara para anggota, akibat konflik yang tetap tidak terselesaikan, dan akibat korban yang merugikan. Upaya-upaya teurapetiknya bertujuan untuk membebaskan”pathologis” yang berpautan satu sama lain.
  • 12. PENDEKATAN PSIKODINAMIS ini menggunakan cara dan strategi psikoterapi individual dalam situasi Keluarga dengan: 1 2 KONTAK KONSELOR hanya sementaradan konselor akan menarik diri jika keluarga telah mampu mengatasi problemnya secara konstruktif. BAB II PRAKTIK KONTEMPORER PENDEKATAN PSIKODINAMIK
  • 13. PROSES UNCONSCIOUSNESS mempengaruhi hubungan kebersamaan antara anggota keluarga dan mempengaruhi individu dalam membuat keputusan tentang siapa yang dia nikahi. Objects (orang-orang yang penting / signifikan dalam kehidupan) diidentifikasi atau ditolak. Kekuatan unconsciousness benar-benar dianggap sangat berpengaruh PERANAN KONSELOR Seorang guru dan interpreterpengalaman (analisis). D P Untuk memecahkan interaksi yang tidak berfungsi dalam keluarga yang didasarkan pada proses unconsciousness (bawah sadar), untuk merubah disfungsional individu. BAB II PRAKTIK KONTEMPORER PENDEKATAN PSIKODINAMIK
  • 14. PENDEKATAN EKSPERENSIAL / HUMANISTIC Pada dasarnya, pendekatan ini tidak menekankan pada teoritis dan latar belakang sejarah. Pendekatan inilebih menekankan pada tindakan daripada wawasan dan interpretasi. Pendekatan ini memberikan pengalaman-pengalaman dalam meningkatkan perkembangan, yaitu melalui interaksi antara konselor dan keluarga. BAB II PRAKTIK KONTEMPORER PENDEKATAN EKSPERENSIAL / HUMANISTIC
  • 15. Carl Whitaker dan Walter Kempler Praktisi utama pendekatan eksperensial Dalam kerjanya, Whitaker menekankan perlunya memperhatikanhambatan-hambatanintrapsikis dan hubungan antarpribadi dalam mengembankandanmematangkankeluarga. BAB II PRAKTIK KONTEMPORER PENDEKATAN EKSPERENSIAL / HUMANISTIC Pendekatan konseling keluarga sering melibatkan ko-konselor, pendekatanya dirancang untuk menggunakan pengalaman-pengalaman nyata dan simbolisyang muncul pada saat prosesterapeutik. Dia mengakui, bahwa intervensinya sebagian besar dikendalikan oleh ketidaksadarannya. Whitaker memperkenalkan” konseling yang tidak masuk akal ” dirancang untuk mengejutkan, membingungkan, dan akhirnya menggerakkan sistem keluargayang terganggu.
  • 16. DASAR PEMIKIRAN Masalah-masalah keluarga berakar dari perasaan-perasaan yang di tekan, kekakuan, penolakan / pengabaian impuls-impuls,kekurangwaspadaan, dan kematian emosional. PERAN KONSELOR Konselor menggunakan pribadinya sendiri. Mereka harus terbuka, spontan, empatic, sensitive dan harus mendemonstrasikan perhatian dan penerimaan. Mereka harus memperlakukan dengan terapi regresi dan mengajari anggota keluarga keterampilanketerampilan baru dalam mengkomunikasikan perasaan- perasaan secara gamblang. SWIPE ME! BAB II PRAKTIK KONTEMPORER PENDEKATAN EKSPERENSIAL / HUMANISTIC
  • 17. PENDEKATAN BOWEN Pendekatan Murray Bowen terkenal dengan teori sistem keluarga. Pendekatan ini dianggap sebagai sesuatu yang menjebatani pendangan-pandangan yang berorientasi psikodinamik dengan pandangan-pandangan yang lebih menekankan pada sistem. Landasan dasar teori Bowen adalah konsep diferensial diri. Konsep ini berkembang di mana anggota keluarga dapat memisahkan fungsi intelektualnya dengan emosionalnya. BAB II PRAKTIK KONTEMPORER PENDEKATAN BOWEN
  • 18. Sebagai bagian konseling keluarga system Bowen, wawancara evaluasi keluarga menekankan objektivitas dan netralitas. BAB II PRAKTIK KONTEMPORER PENDEKATAN BOWEN Tujuannya adalah, memaksimalkan diferensi diri setiap orang di dalam system keluarga inti dan dari keluarga asalnya. Bowen menggunakan konsep emosional cutoff untuk menjelaskan bagaimana sebagian anggota keluarga berupaya memutuskan hubungan dengan keluarga mereka atas anggapan yang keliru bahwa mereka dapat mengisolasi diri mereka dari fusi. Posisi saudara kandung dari setiap pasangan perkawinan akan mempengaruhi interaksi mereka. Dalam pengembangan teorinya terhadap masyarakat yang lebih luas, Bowen percaya bahwa tekanan-tekanan eksternal yang kronis merendahkan tingkat berfungsinya diferensiasi masyarakat, hal itu hsil pengaruh regresi masyarakat.
  • 19. BAB II PRAKTIK KONTEMPORER PENDEKATAN BOWEN UNIT TREATMENT INDIVIDU DAN PASANGAN
  • 20. PENDEKATAN STRUKTURAL Pendekatan struktural dalam konseling keluarga terutama dikaitkan dengan Salvador Minuchin dan koleganya di pusat Bimbingan Anak Philadelphia. Pendekatan ini dilandasi sistem. Teori konseling keluarga memfokuskan pada kegiatan, keseluruhan yang terorganisasi dari unit keluarga, dan cara-cara di mana keluarga mengatur dirinya sendiri melalui pola-pola transaksional diantara mereka. Secara khusus, sistem-sistem keluarga, batas-batas, blok-blok, dan koalisi-koalisi ditelaah dalam upaya memahami struktur keluarga. BAB II PRAKTIK KONTEMPORER PENDEKATAN STRUKTURAL
  • 21. BAB II PRAKTIK KONTEMPORER PENDEKATAN STRUKTURAL DASAR PEMIKIRAN PERAN KONSELOR TUJUAN UNIT TREATMENT SWIPE UP!
  • 22. PENDEKATAN STRATEGIS ATAU KOMUNIKASI Pendekatan konseling keluarga strategis ditandai oleh taktik-taktik yang terencana dan hati-hati, serta langsung menangani masalah-masalah keluarga yang ada. Haley sangat memengaruhi para praktisi dalam menggunakan perintah-perintah atau penyelesaian tugastugas sebaik intervensi-intervensi paradoksional yang sifatnya tidak langsung. Madanes, konselor keluarga strategis lainnya menggunakan teknik- teknik ”pretend” (menganggap diri) dan intervensi-intervensinya yang tidak konfrontattif diarahkan pada tercapainya perubahan tanpa mengundang penolakan. BAB II PRAKTIK KONTEMPORER PENDEKATAN STRATEGIS ATAU KOMUNIKASI
  • 23. BAB II PRAKTIK KONTEMPORER PENDEKATAN STRATEGIS ATAU KOMUNIKASI Konseling keluarga sistematis yang dipraktikan group Milan, tekniknya didasarkan pada epistimologisirkulerdari Bathson. Teknik-tekniknya mengalami sejumlah perubahan dalam beberapa tahun berikutnya dan melanjutkannya dengan menyajikan teknik-teknik baru. KelompokMilan telah memperkenalkan sejumlah teknik wawancara, seperti hypothesizing, pertanyaan sirkuler,netralitas, konotasi positif, dan ritual- ritual keluarga. Jay Haley dan Cloe Madanes, keluarga bermasalah akibat dinamika dan Orang dan keluarga dapat berubah dengan cepat. Treatment(perlakuan) dapat sederhana dan pragmatis dan berkonsentrasi pada perubahan perilaku symptomatic dan peran-peran yang kaku. Perubahan akan muncul melalui ajakan-ajakan , cobaan berat (siksaan), paradox, purapura/dalihdan ritual-ritual(strategicand systemic therapis), difokuskan pada pengecualian terhadap disfungsionalitas, solusi-solusi hipotetik dan perubahan-perubahan kecil. (solutionfocused therapies).
  • 24. BAB II PRAKTIK KONTEMPORER PENDEKATAN STRATEGIS ATAU KOMUNIKASI
  • 25. PENDEKATAN BEHAVIORAL Konseling keluarga behavioral, terakhir masuk dalam bidang konseling keluarga,berupaya membawa metode ilmiah dalam proses-prosesterapeutik mengembangkan monitoring secara tetap dan mengembangnkan prosedur-prosedurintervensi berdasarkan data. Pendekatan ini mengambil prinsip-prinsip belajar manusia, seperi classical dan operant conditioning, penguatan positif dan negatif, pembentukan, extinction, dan belajar sosial. Pendekatan behavioral menekankan lingkungan, situasional, dan faktor-faktor sosial dari perilaku.Dalam tahu-tahun terakhir ini, pengaruh dari faktor-faktor kognitif, sepertiperistiwa- peristiwa yang memediasi interaksi-interaksi keluarga juga diperkenalkan oleh sebagian besar penganut behavioral. BAB II PRAKTIK KONTEMPORER PENDEKATAN BEHAVIORAL
  • 26. BAB II PRAKTIK KONTEMPORER PENDEKATAN BEHAVIORAL
  • 27. TUJUAN & PRINSIP PENGERTIAN LANDASAN SEJARAH BAB II PRAKTIK KONTEMPORER PROSES KONSELING PERAN INTERVENSI PERAN INTERVENSI PADA KONSELING KELUARGA 2.5 1. Sebagai penilai, 2. Pendidik/pemberi Informasi, 3. Pengembang sistem support, 4. Pemberi tantangan, 5. Pemberi fasilitas prevensi (pencegahan).
  • 28. TUJUAN & PRINSIP PENGERTIAN LANDASAN SEJARAH BAB II PRAKTIK KONTEMPORER PROSES KONSELING PERAN INTERVENSI PROSES KONSELING KELUARGA 2.6 1. Melibatkan keluarga, 2. Penilaian problem atau masalah, 3. Strategi-strategikhusus, 4. Follow up.
  • 29. BAB III IMPLIKASI PENDEKATAN BEHAVIORAL IMPLIKASI: PENDEKATAN BEHAVIORAL Pada kasus dengan pernikahan dini kelompokkami menggunakan pendekatan behavioral karena pada kasus pernikahan dini/ perkawinan di bawah umur di Indonesia disebabkan berbagai hal. Mulai dari pengaruh adat, kebiasaan masyarakat, agama, faktor ekonomi, pendidikan rendah, hingga pergaulan remaja yang menyebabkan terjadinya kehamilan yang tidak diinginkan.
  • 30. IMPLIKASI: PENDEKATAN BEHAVIORAL BAB III IMPLIKASI PENDEKATAN BEHAVIORAL
  • 31. IMPLIKASI: TEKNIK BAB III IMPLIKASI PENDEKATAN BEHAVIORAL
  • 32. BAB IV KESIMPULAN KESIMPULAN: PERNIKAHAN DINI Kesimpulannya apa nih?