1. Beberapa teori menjelaskan asal usul kehidupan di bumi, termasuk teori abiogenesis, biogenesis, dan evolusi kimia.
2. Teori evolusi kimia menyatakan bahwa senyawa kimia organik pertama terbentuk dari reaksi gas di atmosfer bumi purba sebelum kehidupan muncul.
3. Ahli kimia seperti Oparin, Urey, dan Miller melakukan percobaan untuk membuktikan bahwa senyawa dasar kehidupan
Menjelaskan tentang sejarah, keberadaan, sifat fisika, sifat kimia, pembuatan, persenyawaan, identifikasi, kegunaan, bahaya, dan penanggulangan dari logam besi.
The topic explain about material, such as phase diagram, deform or cacat kristal,karakteristik logam n keramik etc. If you search about it, You can see n read it. Maybe it can help you. Good Luck... :)
Menjelaskan tentang sejarah, keberadaan, sifat fisika, sifat kimia, pembuatan, persenyawaan, identifikasi, kegunaan, bahaya, dan penanggulangan dari logam besi.
The topic explain about material, such as phase diagram, deform or cacat kristal,karakteristik logam n keramik etc. If you search about it, You can see n read it. Maybe it can help you. Good Luck... :)
Materi kuliah keteknikan pengolahan 3 tentang evaporasi. Untuk mencari slide yang lainnya lihat di: http://muhammadhabibie2016.blogspot.com/2016/03/daftar-mata-kuliah-semester-6.html
Artikel Sejarah Perkembangan Mikrobiologi Gilva Illavi
Sejarah Perkembangan Mikrobiologi (Hasil Studi Pembelajaran Berbasis Masalah)
Dr. H. Moch. Agus Krisno Budianto, M.Kes, Gilva Illavi, M. Nur Hidayatul H, Rahmi Yanti,
Program Studi Pendidikan Biologi,
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Malang
Jl. Tlogomas 246 Malang Telp 464318
ABSTRAK
Mikrobiologi adalah suatu kajian tentang mikroorganisme dan mempunyai sejarah panjang dalam perkembangannya, yang menghasilkan penemuan-penemuan penting oleh para ilmuan yang dipakai sampai sekarang dalam dunia mikro modern, seperti Antonie Van Leeuwenhoeke dengan mikroskopnya, teori abiogenesis, fermentasi sebagai proses mikrobiologis, peran mikroorganisme sebagai penyebab penyakit dan juga terdapat era keemasan dan era modern. Tujuan artikel ini untuk menginformasikan tentang sejarah perkembangan mikrobiologi misalnya Robert Hooke (1635-1703), Generatio Spontanea (Abiogenesis) dan Biogenesis yang sampai saat ini masih digunakan di dunia mikro dan bahkan semakin modern. Aspek akademis memberikan informasi kepada masyarakat tentang sejarah perkembangan mikrobiologi.
Kata kunci: mikroorganisme, penemuan penting, mikrobiologi modern.
Pendahuluan
Mikrobiologi istilah luas yang berarti studi tentang organism hidup yang terlalu kecil untuk dapat dilihat dengan mata telanjang. Dalam bahasa Yunani “Mikrobiologi” diartikan micros yang berarti kecil, bios yang artinya hidup dan logos yang artinya kata atau ilmu. Dalam konteks pembagian ilmu modern, Mikrobiologi mencakup studi tentang bakteri (bakteriologi), jamur (mikologi), dan virus (virology). (Stanier, 1982).
Mikrobiologi dimulai sejak ditemukannya mikroskop dan menjadi bidang yang sangat penting dalam biologi setelah Louis Pasteur dapat menjelaskan proses fermentasi anggur (wine) dan membuat serum rabies. Perkembangan yang pesat pada abad ke-19 terutama dialami pada bidang ini dan memberikan landasan bagi terbukanya bidang penting lain: biokimia (Stainer, 1982).
Di Indonesia sendiri, dunia mikrobiologi saat ini telah berkembang pesat dan mempunyai perhimpunan sendiri yakni Perhimpunan Mikrobiologi Indonesia (PERMI) adalah suatu organisasi profesi ilmiah dalam bidang mikrobiologi yang beranggotakan ilmuwan, pakar dan teknisi yang mempunyai keahlian dalam ilmu pengetahuan dan teknologi bidang mikrobiologi serta ilmuwan lain yang berminat dalam bidang mikrobiologi. (Waluyo,2007).
Mikrobiologi kini masuk berbagai bidang dan tidak dapat dipisahkan dari cabang lain karena diperlukan juga dalam bidang farmasi, kedokteran, pertanian, ilmu gizi, teknik kimia bahkan hingga astrobiology dan arkeologi (Waluyo,2007).
Mikrobiologi adalah suatu kajian tentang mikroorganisme. Mikroorganisme itu sangat kecil, biasanya bersel tunggal, secara individu tidak dapat dilihat d telanjang. Walaupun beberapa pengaruh mikroorganisme telah diketahui dan juga telah dimanfaatkan selama ribuan tahun, tetapi baru 300 tahun yang lalu organism-organisme mikroskopik terlihat dan d
Materi kuliah keteknikan pengolahan 3 tentang evaporasi. Untuk mencari slide yang lainnya lihat di: http://muhammadhabibie2016.blogspot.com/2016/03/daftar-mata-kuliah-semester-6.html
Artikel Sejarah Perkembangan Mikrobiologi Gilva Illavi
Sejarah Perkembangan Mikrobiologi (Hasil Studi Pembelajaran Berbasis Masalah)
Dr. H. Moch. Agus Krisno Budianto, M.Kes, Gilva Illavi, M. Nur Hidayatul H, Rahmi Yanti,
Program Studi Pendidikan Biologi,
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Malang
Jl. Tlogomas 246 Malang Telp 464318
ABSTRAK
Mikrobiologi adalah suatu kajian tentang mikroorganisme dan mempunyai sejarah panjang dalam perkembangannya, yang menghasilkan penemuan-penemuan penting oleh para ilmuan yang dipakai sampai sekarang dalam dunia mikro modern, seperti Antonie Van Leeuwenhoeke dengan mikroskopnya, teori abiogenesis, fermentasi sebagai proses mikrobiologis, peran mikroorganisme sebagai penyebab penyakit dan juga terdapat era keemasan dan era modern. Tujuan artikel ini untuk menginformasikan tentang sejarah perkembangan mikrobiologi misalnya Robert Hooke (1635-1703), Generatio Spontanea (Abiogenesis) dan Biogenesis yang sampai saat ini masih digunakan di dunia mikro dan bahkan semakin modern. Aspek akademis memberikan informasi kepada masyarakat tentang sejarah perkembangan mikrobiologi.
Kata kunci: mikroorganisme, penemuan penting, mikrobiologi modern.
Pendahuluan
Mikrobiologi istilah luas yang berarti studi tentang organism hidup yang terlalu kecil untuk dapat dilihat dengan mata telanjang. Dalam bahasa Yunani “Mikrobiologi” diartikan micros yang berarti kecil, bios yang artinya hidup dan logos yang artinya kata atau ilmu. Dalam konteks pembagian ilmu modern, Mikrobiologi mencakup studi tentang bakteri (bakteriologi), jamur (mikologi), dan virus (virology). (Stanier, 1982).
Mikrobiologi dimulai sejak ditemukannya mikroskop dan menjadi bidang yang sangat penting dalam biologi setelah Louis Pasteur dapat menjelaskan proses fermentasi anggur (wine) dan membuat serum rabies. Perkembangan yang pesat pada abad ke-19 terutama dialami pada bidang ini dan memberikan landasan bagi terbukanya bidang penting lain: biokimia (Stainer, 1982).
Di Indonesia sendiri, dunia mikrobiologi saat ini telah berkembang pesat dan mempunyai perhimpunan sendiri yakni Perhimpunan Mikrobiologi Indonesia (PERMI) adalah suatu organisasi profesi ilmiah dalam bidang mikrobiologi yang beranggotakan ilmuwan, pakar dan teknisi yang mempunyai keahlian dalam ilmu pengetahuan dan teknologi bidang mikrobiologi serta ilmuwan lain yang berminat dalam bidang mikrobiologi. (Waluyo,2007).
Mikrobiologi kini masuk berbagai bidang dan tidak dapat dipisahkan dari cabang lain karena diperlukan juga dalam bidang farmasi, kedokteran, pertanian, ilmu gizi, teknik kimia bahkan hingga astrobiology dan arkeologi (Waluyo,2007).
Mikrobiologi adalah suatu kajian tentang mikroorganisme. Mikroorganisme itu sangat kecil, biasanya bersel tunggal, secara individu tidak dapat dilihat d telanjang. Walaupun beberapa pengaruh mikroorganisme telah diketahui dan juga telah dimanfaatkan selama ribuan tahun, tetapi baru 300 tahun yang lalu organism-organisme mikroskopik terlihat dan d
Специализация агентства:
DIGITAL
- годовые стратегии бренда в интернете
- digital кампании
- реклама в соц. сетях
- спецпроекты на крупных площадках
VIRAL
- вирусная реклама
- креативный контент
media
- размещения на Однокласниках Mail.ru,
ВКонтакте, РБК и других ресурсах
- видеобаннеры
- размещения в играх и online-
приложениях
PRODUCTION
- производство качественного видео для
интернета
1. Ruang lingkup biologi dan asal usul kehidupan.pptxChacha327944
BIOLOGI = BIOS + LOGOS
βίος, bio, "life"; and λόγος, logos, "knowledge"
BIOS = HIDUP
LOGOS = PENGETAHUAN
Biologi adalah ilmu yang mengkaji dan mempelajari tentang mahluk hidup
Memahami diri kita dan kehidupan di sekitar kita.
Meningkatkan kualitas hidup
Meningkatkan pengaruh positif terhadap lingkungan.
mempelajari kehidupan pada berbagai tingkatan organisasi
Biologi mempelajari kehidupan pada berbagai tingkatan organisasi, yaitu:
Sel
Jaringan
Organ
Sistem Organ
Individu
Populasi
Komunitas
Ekosistem
Biosfer
Biologi bermanfaat untuk:
Memecahkan permasalahan
Pangan
Sandang
Papan
Energi
Lingkungan
Kesehatan
Sosial
Meningkatkan kesejahteraan hidup
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
2. Asal usul kehidupan
Pada dasarnya asal usul kehidupan dari
mana serta kapan asal usul kehidupan di
bumu ini mulai ada belum terjawab secara
tuntas sampai sekarang.
Namun beberapa teori asal usul kehidupan
berikut ini bisa sedikit menjelaskan tentang
asal usul kehidupan di muka bumi ini
6. A. Teori Abiogenesis dan
Biogenesis
Teori Abiogenesis (Aristoteles) (384-322 SM), adalah
seorang filsuf dan tokoh ilmu pengetahuan Yunani
Kuno.
Teori yang dikemukakan Aristoteles ini menyatakan
bahwa makhluk hidup tercipta dari benda tak
hidup yang berlangsung secara spontan
(generatio spontanea).
Misalnya cacing dari tanah, ikan dari lumpur, dan
sebagainya.
Teori ini dianut oleh banyak orang selama
beberapa abad.
7. Teori Abiogenesis
Sebenarnya dia mengetahui bahwa telur-telur ikan
yang menetas akan menjadi ikan yang sifatnya sama
seperti induknya.
Telur-telur tersebut merupakan hasil perkawinan dari
induk-induk ikan.
Walau demikian, Aristoteles berkeyakinan bahwa ada
ikan yang berasal dari Lumpur.
8. Menurut penganut paham abiogenesis, makhluk
hidup tersebut terjadi begitu saja secara spontan.
Itu sebabnya, teori abiogenesis ini disebut juga
generation spontanea.
Bila pengertian abiogenesis dan generation spontanea
digabung, maka konsepnya menjadi: makhluk hidup
yang pertama kali di bumi berasal dari benda mati /
tak hidup yang terjadinya secara spontan (sebenarnya
ini adalah dua teori yang berbeda, tetapi orang sudah
kadung salah kaprah).
9. Paham abiogenesis bertahan cukup lama, yaitu semenjak
zaman Yunani Kuno (ratusan tahun sebelum Masehi)
hingga pertengahan abad ke-17, dimana Antonie
Van Leeuwenhoek menemukan mikroskop sederhana yang
dapat digunakan untuk mengamati makhluk-makhluk
aneh yang amat kecil yang terdapat pada setetes air
rendaman jerami.
Oleh para pendukung paham abiogenesis, hasil
pengamatan Antonie Van Leeuwenhoek ini seolah-olah
memperkuat pendapat mereka tentang abiogenesis.
Hasil pengamatan Anthoni ditulisnya dalam sebuah
catatan ilmiah yang diberi judul “Living in a drop of water“.
Tokoh lain pendukung teori ini adalah John Needham.
10. John Needham :
Tumbuhnya mikroorganisme pada air rebusan daging
sehingga berpendapat bahwa mikroorganisme
berasal dari air rebusan daging.
11.
12. Antonie van Leeuwenhook
Berdasarkan penemuan
adanya jentik-jentik pada air
hujan dan rendaman air
jerami, sehingga
berpendapat bahwa jentik-
jentik itu berasal dari air.
13. Teori Biogenesis
Teori ini bertentangan dengan teori
abiogenesis, karena menganggap bahwa makhluk
hidup berasal dari makhluk hidup yang sudah ada
sebelumnya.
Tiga tokoh terkenal pendukung teori ini
adalah Francesco Redi, Lazzaro Spallanzani, dan Louis
Pasteur.
14. Francesco Redi
Redi merupakan orang pertama yang melakukan eksperimen
untuk membantah teori abiogenesis.
Dia melakukan percobaan dengan menggunakan bahan daging
segar yang ditempatkan dalam
labu dan diberi perlakuan tertentu.
Labu I : diisi daging segar dan dibiarkan terbuka
Labu II : diisi daging segar dan ditutup dengan kain kasa
Labu III : diisi daging segar dan ditutup rapat
Ketiga labu diletakkan di tempat yang sama selama beberapa
hari. Hasilnya adalah sebagai
berikut:
Labu I : dagingnya busuk, banyak terdapat belatung
16. Francesco Redi
Larva yang terdapat
pada daging yang
membusuk bukan
berasal dari daging
tetapi berasal dari lalat
yang hinggap dan
bertelur di sana.
17. 1.Francesco Redi
Redi merupakan orang pertama yang melakukan eksperimen
untuk membantah teori abiogenesis.
Dia melakukan percobaan dengan menggunakan bahan daging
segar yang ditempatkan dalam
labu dan diberi perlakuan tertentu.
Labu I : diisi daging segar dan dibiarkan terbuka
Labu II : diisi daging segar dan ditutup dengan kain kasa
Labu III : diisi daging segar dan ditutup rapat
Ketiga labu diletakkan di tempat yang sama selama beberapa
hari. Hasilnya adalah sebagai
berikut:
Labu I : dagingnya busuk, banyak terdapat belatung
Labu II : dagingnya busuk, terdapat sedikit belatung
Labu III : dagingnya tidak busuk, tidak terdapat belatung
18.
19. Menurut Redi belatung yang terdapat pada daging
berasal dari telur lalat.
Labu ke III tidak terdapat belatung karena tertutup
rapat sehingga lalat tidak bisa masuk.
Sayangnya, meskipun tertutup rapat ternyata pada
labu tersebut bisa muncul belatung. Ini disebabkan
karena Redi tidak melakukan sterilisasi daging pada
disain percobaannya.
21. 2. Lazzaro Spallanzani
Spallanzani juga melakukan percobaan untuk
membantah teori abiogenesis, tetapi menggunakan
bahan kaldu. Disainnya sebagai berikut:
Labu I : diisi kaldu lalu dipanaskan dan dibiarkan
terbuka
Labu II : diisi kaldu, lalu ditutup dengan gabus yang
disegel dengan lilin, kemudian
dipanaskan
Setelah dingin kedua labu diletakkan di tempat yang
sama. Beberapa hari kemudian hasilnya
sebagai berikut.
Labu I : berubah busuk dan keruh, banyak
mengandung mikroba (bakteri)
Labu II : tetap jernih, tidak mengandung mikroba
22.
23. Menurut Spallanzani mikroba yang tumbuh dan
menyebabkan busuknya kaldu berasal dari
mikroba yang beraada di udara. Pendukung paham
abiogenesis keberatan dengan disain
Spallanzani karena menurut anggapan mereka, labu
yang tertutup menyebabkan gaya hidup
(elan vital) dari udara tidak dapat masuk, sehingga
tidak memungkinkan munculnya makhluk hidup
(mikroba).
25. 3. Louise Pasteur
Pasteur menyempurnakan percobaan Redi dan Spallanzani. Ia
menggunakan kaldu dalam labu
yang disumbat dengan gabus. Selanjutnya gabus tersebut
ditembus dengan pipa berbentuk leher
angsa (huruf S), kemudian dipanaskan. Setelah dingin dibiarkan
beberapa hari kemudian diamati.
Ternyata air kaldu tetap jernih dan tidak ditemukan mikroba.
Disain pipa yang berbentuk leher angsa tersebut memungkinkan
masuknya gaya hidup dari
udara, tetapi ternyata tidak didapati makhluk hidup dalam kaldu.
Menurut Pasteur,
mikroorganisme yang tumbuh dalam kaldu berasal dari udara.
26. Louis Pasteur :
Ø Mikroorganisme yang tumbuh bukan berasal dari
benda mati (air rebusan daging) tetapi dari
mikroorganisme yang terdapat di udara.
Ø Jasad renik terdapat di udara bersama dengan abu.
Ø Omne vivum ex ovo, omne ovum ex vivo (kehidupan
berasal dari telur dan telur dihasilkan makhluk hidup)
Ø Makhluk hidup sekarang berasal dari makhluk
hidup sebelumnya.
Ø Makhluk hidup berasal dari makhluk hidup juga.
28. Mereka tidak bisa masuk karena terhambat oleh bentuk
pipa. Hal ini bisa dibuktikan bila labu dimiringkan
sedemikian rupa sehingga kaldu mengalir melalui pipa
dan menyentuh ujung pipa, ternyata beberapa
hari kemudian menyebabkan busuknya kaldu.
Dengan demikian Pasteur telah membuktikan bahwa
teori biogenesislah yang benar.
Muncullah ungkapan :
“ omne vivum ex ovo, omne ovum ex vivo, omne
vivum ex vivo”
yang artinya: makhluk hidup berasal dari telur, telur
berasal dari makhluk hidup, makhluk hidup berasal
dari makhluk hidup.
29. B. Teori Evolusi Kimia
Para ahli geologi beranggapan bahwa pada mulanya keadaan suhu di
permukaan bumi ini sangat
tinggi. Akan tetapi, pada suatu saat bumi mengalami pendinginan.
Pada proses pemanasan dan
pendinginan tersebut, banyak terbentuk bahan-bahan kimia. Bahan-
bahan yang berat akan masuk
ke dalam permukaan bumi karena adanya gaya gravitasi, sedangkan
bahan-bahan yang ringan
akan berada di bagian luar bumi yang disebut atmosfer.
Susunan isi atmosfer pada masa itu amat berbeda dengan susunan isi
atmosfer sekarang. Pada
atmosfer purba tidak tedapat unsure oksigen, karena pada suhu yang
amat tinggi oksigen mudah
bersenyawa dengan unsure-unsur lain.
Teori evolusi kimia dikemukakan oleh beberapa ahli berikut ini:
30. 1. A.I. Oparin (Rusia)
Dia adalah orang pertama yang mengemukakan bahwa
evolusi zat-zat kimia telah terjadi
sebelum kehidupan ini ada. Dalam bukunya “The Origin of
Life”, dia mengemukakan bahwa
asal mula kehidupan terjadi bersamaan dengan evolusi
terbentuknya bumi dan atmosfernya.
Atmosfer bumi mula-mula memiliki
air, karbondioksida, metana, dan ammonia, namun tidak
memiliki oksigen. Dengan adanya panas dari berbagai
sumber energi, zat-zat tersebut mengalami
serangkaian perubahan menjadi berbagai molekul organik
sederhana.
31. A.I. Oparin (Rusia
Senyawa-senyawa ini membentuk semacam campuran
yang kaya akan materi-materi dalam lautan yang
masih panas, yang disebut primodial soup. Bahan
campuran ini belum merupakan makhluk
hidup, tetapi bertingkah laku mirip seperti system
biologi.
Primodial soup ini melakukan sintesis
dan membentuk molekul organic kecil atau
monomer, misalkan asam amino dan nukleotida.
Monomer-monomer lalu bergabung membentuk
polimer, misalnya protein dan asam nukleat.
32. A.I. Oparin (Rusia
Kemudian agregrasi ini membentuk molekul dalam bentuk tetesan
yang disebut protobion.
Protobion ini memiliki ciri kimia yang berbeda dengan
lingkungannya.
Kondisi atmosfer masa kini tidak lagi memungkinkan untuk sintesis
molekul organic secara spontan, karena oksigen atmosfer akan
memecah ikatan kimia dan mengekstrasi electron.
Polimerasi atau penggabungan monomer ini dapat dibuktikan oleh
Sidney Fox. Beliau melakukan percobaan dengan memanaskan
larutan kental monomer organic yang mengandung asam amino
pada suhu titik leburnya. Saat air menguap, terbentuk lapisan
monomer yang berpolimerasi.
33. A.I. Oparin (Rusia
Polimer ini oleh Sydney Fox disebut proteinoid.
Selanjutnya dalam penelitiannya di
laboratorium, proteinoid dicampur dengan air
dingin dan akan membentuk
gabungan proteinoid yang menyusun tetesan
kecil yang disebut mikrosfer.
Mikrosfer diselubungi oleh membrane selektif
permeable.
34. 2. Harold Urey
Dia mengemukakan teori yang didasari atas pemikiran bahwa bahan organic
merupakan bahan
dasar organisme hidup, yang pada mulanya dibentuk sebagai reaksi gas yang
ada di alam dengan bantuan energi.
Menurut teori Urey, konsep tersebut dapat dijabarkan atas 4 fase berikut ini:
Fase 1 : Tersedianya molekul metana, ammonia, hydrogen, dan uap air yang
sangat banyak di atmosfer.
Fase 2 : Energi yang timbul dari aliran listrik, halilintar, dan radiasi sinar
kosmis
Fase 3 : merupakan energi pengikat dalam reaksi molekul metana, ammonia,
hydrogen, dan uao air. Terbentuknya zat hidup yang paling sederhana.
Fase 4 : Zat hidup yang terbentuk berkembang dalam waktu jutaan tahun
menjadi sejenis organisme yang lebih kompleks.
35. 3. Stanley miller
Miller adalah murid Harold Urey yang juga tertarik terhadap
masalah asal usul kehidupan.
Didasarkan informasi tentang keadaan planet bumi saat awal
terbentuknya, yakni tentang keadaan suhu, gas-gas yang
terdapat pada atmosfer waktu itu, dia mendesain model alat
laboratorium sederhana yang dapat digunakan untuk
membuktikan hipotesis Harold Urey.
Kedalam alat yang diciptakannya, Miller memasukan gas
Hidrogen, Metana, Amonia, dan Air.
Alat tersebut juaga dipanasi selama seminggu, sehingga gas-gas
tersebut dapat bercampur
didalamnya. Sebagai pengganti energi aliran listrik
halilintar, Miller mengaliri perangkat alat tersebut dengan
loncatan listrik bertegangan tinggi.
36. Stanley Miler
Adanya aliran listrik bertegangan tinggi tersebut
menyebabkan gas-gas dalam alat Miller bereaksi
membentuk suatu zat baru. Kedalam perangkat juga
dilakukan pendingin, sehingga gas-gas hasil reaksi dapat
mengembun.
Pada akhir minggu, hasil pemeriksaan terhadap air yang
tertampung dalam perangkap embun dianalisis secar
kosmografi.
Ternyata air tersebut mengandung senyawa organic
sederhana, seperti asam amino, adenine, dan gula
sederhana seperti ribose.
Eksperimen Miller ini dicoba beberapa pakar lain, ternyata
hasilnya sama.
37. Stanley Miler
Eksperimen Miller dapat memberikan petunjuk bahwa
satuan- satuan kompleks didalam sistem
kehidupan seperti Lipida, Karbohidrat, Asam
Amino, Protein, Mukleotida dan lain-lainnya
dapat terbentuk dalam kondisi abiotik.
Teori yang terus berulang kali diuji ini diterima para
ilmuwan secara luas.
Namun, hingga kini masalah utama tentang asal-usul
kehidupan tetap merupakan rahasia alam yang belum
terjawab.
38. Stanley Miler
Hasil yang mereka buktikan barulah
mengetahui terbentuknya senyawa organik secara
bertahap, yakni dimulai dari bereaksinya gas -
gas diatmosfer purba dengan energi listrik halilintar.
Selanjutnya semua senyawa tersebut bereaksi membentuk
senyawa yang lebih kompleks dan terkurung dilautan.
Akhirnya membentuk senyawa yang merupakan
komponen sel.
Dia berhasil membuktikan teori
gurunya, Urey, dalam laboratorium dengan alat yang
dinamakan perangkan percobaan “Stanley Miller-Harold
Urey”
39. 4. Melvin Calvin
Dia menunjukkan bahwa radiasi sinar dapat
mengubah metana, ammonia, hydrogen, dan
air menjadi molekul-molekul gula dan asam
amino, dan juga membentuk purin dan
pirimidin, yang
merupakan zat dasar pembentukan
DNA, RNA, ATP, dan ADP.
Dari evolusi kimia dapat kita simpulkan bahwa
senyawa anorganik yang ada di atmosfer mengalami
perubahan sedikit demi sedikit membentuk senyawa
organic. Senyawa organic itulah yang merupakan
komponen dasar makhluk hidup.
40. C. Karakteristik Makhluk Hidup
Ciri-Ciri Makhluk Hidup
Mengapa batu disebut makhluk tak hidup, sedangkan
pohon disebut makhluk hidup? Ingatkah kamu bahwa
hanya makhluk hidup yang mempunyai ciri-ciri hidup.
Ciri-ciri hidup tersebut adalah
bernapas, bergerak, makan, mengeluarkan zat
sisa, tumbuh, berkembangbiak, peka terhadap
rangsang dan beradaptasi.
41. 1. Bernapas
Ciri utama makhluk dikatakan hidup yaitu bernapas.
Ketika bernapas makhluk hidup menghirup oksigen
(O2) dan menghembuskan karbon dioksida (CO2).
Oksigen diperlukan untuk proses oksidasi zat
makanan yang menghasilkan energi dan karbon
dioksida.
Energi berguna untuk menjalankan kegiatan hidup.
Reaksi oksidasinya sebagai berikut :
Zat makanan + oksigen —> energi + uap air + karbon
dioksida.
42. 2. Bergerak
Ada dua macam gerak yaitu gerak aktif dan gerak pasif.
Gerak aktif adalah gerak berpindah tempat misalnya
dengan kaki, sayap dan sirip. Gerak pasif misalnya
ditunjukkan oleh tumbuhan.
Tumbuhan tidak dapat berpindah tempat, tetapi
menggerakkan sebagaian tubuhnya.
Contohnya gerak daun menguncup, gerak batang
menghadap cahaya, gerak akar mendekati sumber air
serta gerak mekarnya bunga.
43. 3.Peka terhadap Rangsang
Makhluk hidup peka terhadap perubahan yang terjadi
disekitarnya.
Alat pengenal lingkungan pada manusia dan hewan berupa
indra. Indra peka terhadap rangsang.
Rangsang dapat berupa cahaya, bunyi, bau, rasa atau sentuhan.
Dengan adanya indra yang peka terhadap rangsang-rangsang
tersebut, manusia dan hewan mempunyai
kemampuan melihat, mendengar, mencium, mengecap rasa dan
menyentuh/meraba.
Tumbuhan tidak mempunyai alat indra, tetapi peka terhadap
rangsang.
Misalnya tumbuhan putri malu menguncupkan daunnya jika
disentuh dan pertumbuhan batang kearah cahaya matahari.
44. 4. Makan
Makanan diperlukan oleh makhluk hidup sebagai sumber
energi, untuk pertumbuhan dan mengganti sel-sel yang rusak.
Tumbuhan hijau memperoleh makanan dengan memproduksi
sendiri.
Tumbuhan hijau sebagai produsen mengolah zat-zat anorganik
menjadi zat organic melalui proses fotosintesis.
Fotosintesis adalah proses pembuatan makanan oleh tumbuhan
hijau dengan bantuan cahaya.
Tumbuhan tak berhijau daun, hewan dan manusia tidak dapat
membuat makanan sendiri.
Mereka memanfaatkan makanan dari hasil fotosintesis
tumbuhan hijau dan sumber lain dari hewan dan alam.
45. 5. Mengeluarkan Zat Sisa
Dalam proses penyerapan makanan, terbentuklah zat
sisa yang merupakan zat yang tidak terserap oleh
tubuh.
Zat-zat itu disebut zat sisa oksidasi biologis, misalnya
air dan karbon dioksida.
Berdasarkan aktivitas tubuh dan hasilnya, pengeluaran
zat-zat sisa dibedakan atas :
46. Ekskresi, Respirasi, Defekasi.
Ekskresi, merupakan pengeluaran zat-zat sisa yang
dilakukan oleh kulit dan ginjal.
Kulit akan mengeluarkan zat sisa yang dinamakan
keringat karena adanya kelenjar keringat di bawah
kulit.
Ginjal akan menyaring darah dan mengeluarkan zat
sisa yang disebut urine.
Respirasi, merupakan pengeluaran CO2 sebagai zat
sisa proses respirasi yang dikeluarkan melalui hidung.
Defekasi, merupakan pengeluaran zat sisa pencernaan
makanan yang berupa tinja (feses) melalui anus.
47. 6. Tumbuh
Makhluk hidup mengalami pertumbuhan dan
perkembangan. Pertumbuhan meliputi
perubahan ukuran tubuh, yaitu luas, tinggi dan berat.
Perkembangan adalah perubahan menjadi dewasa.
48. 7.Berkembang Biak
Makhluk hidup berkembang biak untuk menghasilkan
keturunan.
Cara perkembangbiakan makhluk hidup berbeda-beda.
Hewan berkembang biak antara lain dengan
melahirkan, bertelur, bertelur-
melahirkan, bertunas, fragmentasi atau membelah diri.
Tumbuhan berkembang biak secara alami dan buatan.
Perkembangbiakan alami pada tumbuhan yaitu dengan biji
(kawin) dan dengan tidak kawin,
misalnya membelah diri, spora, tunas, umbi, geragih dan
akar tinggal.
Perkembangbikan tumbuhan secara buatan, misalnya
stek, cangkok, runduk dan kultur jaringan.
49. 8. Beradaptasi
Makhluk hidup mampu beradaptasi dengan lingkungan.
Macam-macam adaptasi makhluk hidup adalah adaptasi
morfologi, adaptasi tingkah laku, dan adaptasi fisiologi.
Adaptasi morfologi adalah penyesuaian terhadap lingkungan
yang berhubungan dengan bentuk tubuh atau alat tubuh.
Contoh pada katak dan itik terdapat selapu renang pada kakinya
untuk berenang.
Adaptasi tingkah laku adalah penyesuaian terhadap lingkungan
dalam bentuk tingkah laku.
Contoh : hewan bermigrasi ke lain tempat yang banyak sumber
makanan.
Adaptasi fisiologi adalah penyesuaian terhadap lingkungan
dalam bentuk tingkah laku. Contoh : berkeringat saat cuaca
panas.
50. Dari ciri-ciri tersebut diatas ada perbedaan ciri hidup yang dimiliki antara
hewan/manusia dengan tumbuhan, antara lain :
Hewan/Manusia
1. Bergerak : Melakukan gerak pindah tempat.
2. Cara memperoleh makanan : Tidak dapat membuat makanan sendiri
(heterotrof) .
Bahan yg dimakan berupa zat organik.
3. Pertumbuhan : Hanya sampai batas usia tertentu
Tumbuhan
1. Bergerak :Tidak dapat berpindah tempat sendiri.
2. Cara memperoleh makanan : Dapat membuat makanan sendiri
(autotrof), Bahan yang diperlukan untuk membuat makanan berupa zat
anorganik
3. Pertumbuhan : Tumbuh terus menerus sampai mati.
51. TEORI EVOLUSI BIOLOGI
Alexander Oparin adalah Ilmuwan Rusia. Didalam
bukunya yang berjudul The Origin of Life(Asal Usul
Kehidupan).
Oparin menyatakan bahwa paad suatu ketika atmosfer
bumi kaya akan senyawa uap air, CO2, CH4, NH3, dan
Hidrogen. Karena adanya energi radiasi benda-benda
angkasa yang amat kaut, seperti sinar
Ultraviolet, memungkinkan senyawa-senyawa sederhana
tersebut membentuk senyawa organik atau senyawa
hidrokarbon yang lebih kompleks.
Proses reaksi tersebut berlangsung dilautan.
52. • Senyawa kompleks yang mula-mula terbentuk
diperkirakan senyawa aseperti Alkohol
(H2H5OH), dan senyawa asam amino yang paling
sederhana.
• Selama berjuta-juta tahun, senyawa sederhana
tersebut bereaksi membenrtk senyawa yang lebih
kompleks, Gliserin, Asam organik, Purin dan
Pirimidin. Senyawa kompleks tersebut merupakan
bahan pembentuk sel.
53. Menurut Oparin senyawa kompleks tersebut sangat
berlimpah dilautan maupun di permukaan daratan.
Adanya energi yang berlimpah, misalnya sinar
Ultraviolet, dalam jangka waktu yang amat panjang
memungkinkan lautan menjadi timbunan senyawa
organik yang merupakan sop purba atau Sop
Primordial.
54. Senyawa kompleks yang tertimbun membentuk sop purba di lautan tersebut
selanjutnya berkembang sehingga memiliki kemampuan dan sifat sebagai
berikut :
A. memiliki sejenis membran yang mampu memisahkan ikatan-ikatan
kompleks yang terbentuk dengan molekul-molekul organik yang terdapat
disekelilingnya;
B. memiliki kemampuan untuk menyerap dan mengeluarkan molekil-molekul
dari dan ke sekelilingnya;
C. memiliki kemampuan untuk memanfaatkan molekul-molekul yang diserap
sesuai denagn pola-pola ikatan didalamnya;
D. mempunyai kemampuan untuk memisahkan bagian-bagian dari ikatan-
ikatannya. Kemampuan semacam ini oleh para ahli dianggap sebagai
kemampuan untuk berkembang biak yang pertama kali.
55. Senyawa kompleks dengan sifat-sifat tersebut diduga
sebagai kehidupan yang pertamakali terbentuk. Jadi
senyawa kompleks yang merupakan perkembangan
dari sop purba tersebut telah memiliki sifat-sifat hidup
seperti nutrisi, ekskresi, mampu mengadan
metabolisme, dan mempunayi kemampuan
memperbanyak diri atau reproduksi.
56. Walaupun dengan adanya senyawa-senyawa sederhana serta energi
yang berlimpah sehingga dilautan berlimpah senyawa organik yang
lebih kompleks, namun Oparin mengalami kesulitan untuk
menjelaskan mengenai mekanisme transformasi dari molekul-molekul
protein sebagai abenda tak hidup kebenda hidup. Bagaimana senyawa-
senyawa organik sop purba tersebut dapat memiliki kemampuan
seperti tersebut diatas ? Oparin menjelaskan sebagai berikut :
Protein sebagai senyawa yang bersifat Zwittwer Ion, dapat membentuk
kompleks koloid hidrofil (menyerap air), sehingga molekul protein
tersebut dibungkus oleh molekul air. Gumpalan senyawa kompleks
tersebut dapat lepas dari cairan dimana dia berada dan membentuk
emulsi. Penggabunagn struktur emulsi ini akan menghasilkan koloid
yang terpiah dari fase cair dan membentuk timbuna gumpalan atau
Koaservat.
57. Timbunan Koaservat yang kaya berbagai kompleks organik
tersebut memungkinkan terjadinya pertukaran substansi dengan
lingkungannya. Di samping itu secara selektif gumpalan
Koaservat tersebut memusatkan senyawa-senyawa lain
kedalamnya terutama Kristaloid.
Komposisi gumpalan koloid tersebut bergantung kepada
komposisi mediumnya.
Dengan demikian, perbedaan komposisi medium akan
menyebabkan timbulnya variasi pada komposisi sop purba.
Variasi komposisi sop purba diberbagai areal akan mengarah
kepada terbentuknya komposisi kimia Koaservat yang
merupakan penyedia bahan mentah untuk proses biokimia.
58. Tahap selanjutnya substansi didalam Koaservat
membentuk enzim.
Di sekeliling perbatasan antara Koaservat dengan
lingkungannya terjadi penjajaran molekul-molekul Lipida
dan protein sehingga terbentuklah selaput sel primitif.
Terbentuknya selaput sel primitif ini memungkinkan
memberikan stabilitas pada koaservat. Dengan
demikian, kerjasama antara molekul-molekul yang telah
ada sebelumnya yang dapat mereplikasi diri kedalam
koaservat dan penagturan kembali Koaservat yang
terbungkus lipida amat mungkin akan mnghasilkan sel
primitif.
59. Kemampuan koaservat untuk menyerap zat-zat dari
medium memungkinkan bertambah besarnya ukuran
koaservat.
Kemungkinan selanjutnya memungkinkan
terbentuknya organisme Heterotropik yang mampu
mereplikasi diri dan mendapatkan bahan makanan
dari sop Primordial yang kaya akan zat-zat organik.
60. Teori evolusi biologi ini banyak diterima oleh paar
Ilmuwan.
Namun, tidak sedikit Ilmuwan yang membantah
tentang interaksi molekul secara acak yang dapat
menjadi awal terbentuknya organisme hidup.
61. Teori evolusi kimia dan teori evolusi biologi banyak
pendukungnya, namun baru teori evolusi kimia yang
telah dibuktikan secara eksperimental, sedangkan
teori evolusi biologi belum ada yang menguji secara
eksperimental.
62. Seandainya apa yang dikemukakan dua teori tersebut
benar, tetapi belum mampu menjelaskan bagaimana dan
dari mana kehidupan diplanet bumi ini pertama kali
muncul. Yang perlu diingat adalah bahwa kehidupan
adalah tidak hanya menyangkut masalah replikas;
(penggandaan diri) atau masalah kehidupan biologis
saja, tetapi juga menyangkut masalah kehidupan rohani.
Tentang teori asal usul kehidupan yang menyatakan
organisme pertamakali terbentuk dilautan bisa dipahami
dari sudut biologi, karena molekul-molekul organik yang
merupakan sop purba itu tertumpuk dilaut.