Dokumen tersebut membahas tentang pembibitan karet, mulai dari persyaratan lahan pembibitan, pengolahan tanah, pembuatan petakan dan jalan, pengendalian gulma dan penyakit, pemupukan, pemindahan bibit, pengemasan dan pengiriman bibit, hingga persyaratan kualitas bibit karet. Dokumen ini memberikan panduan lengkap tentang proses pembibitan karet agar menghasilkan bibit yang berkualitas dan siap untuk ditanam di kebun entres
(1) Dokumen tersebut membahas proses pembibitan tanaman karet di Balai Penelitian Getas, Salatiga, termasuk persiapan lahan, pembibitan, okulasi, penyadapan, dan hama penyakit tanaman karet. (2) Proses pembibitan dimulai dari persiapan media tanam, persemaian, okulasi, dan pemeliharaan bibit hingga siap untuk ditanam di lapangan. (3) Balai Penelitian Getas berperan dalam pengembangan b
Gulma memiliki karakteristik seperti cepat berkembang biak, tahan lingkungan yang kurang baik, dan dapat menyebabkan berbagai kerugian bagi tanaman budidaya seperti menurunkan hasil dan mempersulit pemeliharaan. Gulma diklasifikasikan berdasarkan morfologi menjadi golongan rumput, teki, dan berdaun lebar. [/ringkasan]
Dokumen tersebut membahas tentang bagian-bagian bunga Ixora paludosa (bunga asoka) dan klasifikasinya. Bunga asoka dapat digolongkan sebagai bunga majemuk tak terbatas dengan susunan acropetal dan memiliki bagian-bagian bunga yang lengkap termasuk mahkota, benang sari, dan putik. Bunga asoka juga memiliki ciri sebagai tumbuhan berbunga banyak karena mampu menghasilkan lebih dari satu bunga.
Kegiatan Pasca Panen Talas (Kelompok Talas).pptxQoifaniAzZahra
PPT ini menerangkan tentang klasifikasi talas, jenis dan manfaat talas, kandungan talas serta kegiatas pasca panen dari tanaman talas.
PPT ini disusun oleh
1. Qoifani Azzahra
2. Eja Munanda
3. Elsya Ayu Amelda
4. Sabrina Fadilah
5. Sultan Khairullah
6. M. Rizky Ramadhan
7. M. Rafli Aulia
(1) Dokumen tersebut membahas proses pembibitan tanaman karet di Balai Penelitian Getas, Salatiga, termasuk persiapan lahan, pembibitan, okulasi, penyadapan, dan hama penyakit tanaman karet. (2) Proses pembibitan dimulai dari persiapan media tanam, persemaian, okulasi, dan pemeliharaan bibit hingga siap untuk ditanam di lapangan. (3) Balai Penelitian Getas berperan dalam pengembangan b
Gulma memiliki karakteristik seperti cepat berkembang biak, tahan lingkungan yang kurang baik, dan dapat menyebabkan berbagai kerugian bagi tanaman budidaya seperti menurunkan hasil dan mempersulit pemeliharaan. Gulma diklasifikasikan berdasarkan morfologi menjadi golongan rumput, teki, dan berdaun lebar. [/ringkasan]
Dokumen tersebut membahas tentang bagian-bagian bunga Ixora paludosa (bunga asoka) dan klasifikasinya. Bunga asoka dapat digolongkan sebagai bunga majemuk tak terbatas dengan susunan acropetal dan memiliki bagian-bagian bunga yang lengkap termasuk mahkota, benang sari, dan putik. Bunga asoka juga memiliki ciri sebagai tumbuhan berbunga banyak karena mampu menghasilkan lebih dari satu bunga.
Kegiatan Pasca Panen Talas (Kelompok Talas).pptxQoifaniAzZahra
PPT ini menerangkan tentang klasifikasi talas, jenis dan manfaat talas, kandungan talas serta kegiatas pasca panen dari tanaman talas.
PPT ini disusun oleh
1. Qoifani Azzahra
2. Eja Munanda
3. Elsya Ayu Amelda
4. Sabrina Fadilah
5. Sultan Khairullah
6. M. Rizky Ramadhan
7. M. Rafli Aulia
Konservasi plasma nutfah merupakan upaya penting untuk melestarikan sumber daya genetik tanaman pangan yang sangat beragam di Indonesia. Plasma nutfah perlu dikarakterisasi, dievaluasi, dan disimpan dalam basis data serta fasilitas laboratorium untuk mendukung program pemuliaan tanaman.
Dokumen tersebut membahas tentang budidaya karet, termasuk teknologi yang dibutuhkan seperti klon-klon karet yang direkomendasikan, persiapan lahan, dan estimasi produksi. Karet merupakan komoditas ekspor penting bagi Indonesia yang dapat meningkatkan devisa, dengan luas areal 3,2 juta ha dan penyerapan tenaga kerja lebih dari 2 juta orang.
Dokumen ini membahas tentang hama jahe dan strategi pengendaliannya. Dua hama utama jahe adalah lalat rimpang Mimegralla coeruleifrons dan kutu perisai Aspidiella hartii. Lalat rimpang menyerang rimpang jahe dan dapat menularkan penyakit, sementara kutu perisai menyerang berbagai bagian tanaman dengan mengisap nutrisi. Strategi pengendaliannya meliputi sanitasi, pemilihan varietas tahan hama dan penyakit
Dokumen tersebut membahas tentang budidaya tomat, mulai dari latar belakang, morfologi, nilai gizi, standar operasional prosedur (SOP) mulai dari persemaian, persiapan lahan, pemupukan, penanaman, hingga panen dan pasca panen tomat.
Hortikultura lansekap adalah ilmu yang mencakup desain, konstruksi, dan pemeliharaan area luar ruangan dengan menggunakan tanaman untuk memberikan manfaat estetika, psikologis, ekologis, dan edukasi. Cabangnya meliputi florikultura untuk budidaya bunga dan tanaman hias serta lansekap untuk penataan tanaman dalam taman luar dan dalam ruangan.
PPT Kelompok 1 Analisis Pertumbuhan Tanaman.pptxsupianur2
Analisis pertumbuhan tanaman digunakan untuk mempelajari pertumbuhan tanaman secara kuantitatif dengan mengukur parameter seperti tinggi tanaman, berat kering, dan luas daun. Tujuannya adalah untuk mengevaluasi pengaruh faktor lingkungan dan budidaya terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman. Analisis ini berguna untuk menentukan varietas dan teknik budidaya terbaik.
Dokumen tersebut membahas tentang penyakit blas pada tanaman padi. Penyakit ini disebabkan oleh jamur Pyricularia oryzae dan dapat menurunkan hasil panen hingga 70%. Jamur ini menginfeksi berbagai bagian tanaman dan tumbuh baik pada suhu 28 derajat celcius. Beberapa faktor yang mempengaruhi penyakit ini adalah varietas tanaman, jarak tanam, dan kondisi lingkungan. Upaya pencegahan dan pengendalian melip
Laporan ini membahas tentang teknik pengukuran luas daun dan tanaman kedelai dengan beberapa metode, yaitu metode pengukuran panjang x lebar, metode kertas milimeter, dan metode berat. Dilaporkan hasil pengukuran luas daun beberapa sampel tanaman kedelai menggunakan ketiga metode tersebut.
Laporan puts perangkat uji tanah sawahZulfan Fauzi
Dokumen tersebut membahas mengenai alat bantu uji tanah sawah (PUTS) dan bagan warna daun (BWD) beserta fungsinya untuk mengetahui kadar unsur hara tanah dan kebutuhan hara nitrogen tanaman padi. PUTS digunakan untuk mengukur kadar N, P, K dan pH tanah, sedangkan BWD digunakan untuk menentukan kebutuhan hara N tanaman padi dengan membandingkan warna daunnya. Dokumen ini juga menj
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai budidaya tanaman talas, mulai dari sejarah, jenis, manfaat, sentra penanaman, syarat pertumbuhan, pedoman budidaya meliputi pembibitan, pengolahan lahan, teknik penanaman, dan lain sebagainya."
Dokumen tersebut membahas tentang budidaya kopi di Indonesia, termasuk jenis-jenis kopi (arabika dan robusta), cara perbanyakan tanaman kopi, dan tata cara penanaman bibit di kebun."
LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI BUDIDAYA TANAMAN DI PERSEMAIAN PERMANEN BALAI PEN...Moh Masnur
Laporan praktikum teknologi budidaya tanaman di Balai Pengelolaan DAS dan Hutan Lindung Solo membahas tentang pembibitan permanen yang bertujuan untuk memproduksi bibit berkualitas secara massal dan berkelanjutan guna mendukung program penanaman."
Konservasi plasma nutfah merupakan upaya penting untuk melestarikan sumber daya genetik tanaman pangan yang sangat beragam di Indonesia. Plasma nutfah perlu dikarakterisasi, dievaluasi, dan disimpan dalam basis data serta fasilitas laboratorium untuk mendukung program pemuliaan tanaman.
Dokumen tersebut membahas tentang budidaya karet, termasuk teknologi yang dibutuhkan seperti klon-klon karet yang direkomendasikan, persiapan lahan, dan estimasi produksi. Karet merupakan komoditas ekspor penting bagi Indonesia yang dapat meningkatkan devisa, dengan luas areal 3,2 juta ha dan penyerapan tenaga kerja lebih dari 2 juta orang.
Dokumen ini membahas tentang hama jahe dan strategi pengendaliannya. Dua hama utama jahe adalah lalat rimpang Mimegralla coeruleifrons dan kutu perisai Aspidiella hartii. Lalat rimpang menyerang rimpang jahe dan dapat menularkan penyakit, sementara kutu perisai menyerang berbagai bagian tanaman dengan mengisap nutrisi. Strategi pengendaliannya meliputi sanitasi, pemilihan varietas tahan hama dan penyakit
Dokumen tersebut membahas tentang budidaya tomat, mulai dari latar belakang, morfologi, nilai gizi, standar operasional prosedur (SOP) mulai dari persemaian, persiapan lahan, pemupukan, penanaman, hingga panen dan pasca panen tomat.
Hortikultura lansekap adalah ilmu yang mencakup desain, konstruksi, dan pemeliharaan area luar ruangan dengan menggunakan tanaman untuk memberikan manfaat estetika, psikologis, ekologis, dan edukasi. Cabangnya meliputi florikultura untuk budidaya bunga dan tanaman hias serta lansekap untuk penataan tanaman dalam taman luar dan dalam ruangan.
PPT Kelompok 1 Analisis Pertumbuhan Tanaman.pptxsupianur2
Analisis pertumbuhan tanaman digunakan untuk mempelajari pertumbuhan tanaman secara kuantitatif dengan mengukur parameter seperti tinggi tanaman, berat kering, dan luas daun. Tujuannya adalah untuk mengevaluasi pengaruh faktor lingkungan dan budidaya terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman. Analisis ini berguna untuk menentukan varietas dan teknik budidaya terbaik.
Dokumen tersebut membahas tentang penyakit blas pada tanaman padi. Penyakit ini disebabkan oleh jamur Pyricularia oryzae dan dapat menurunkan hasil panen hingga 70%. Jamur ini menginfeksi berbagai bagian tanaman dan tumbuh baik pada suhu 28 derajat celcius. Beberapa faktor yang mempengaruhi penyakit ini adalah varietas tanaman, jarak tanam, dan kondisi lingkungan. Upaya pencegahan dan pengendalian melip
Laporan ini membahas tentang teknik pengukuran luas daun dan tanaman kedelai dengan beberapa metode, yaitu metode pengukuran panjang x lebar, metode kertas milimeter, dan metode berat. Dilaporkan hasil pengukuran luas daun beberapa sampel tanaman kedelai menggunakan ketiga metode tersebut.
Laporan puts perangkat uji tanah sawahZulfan Fauzi
Dokumen tersebut membahas mengenai alat bantu uji tanah sawah (PUTS) dan bagan warna daun (BWD) beserta fungsinya untuk mengetahui kadar unsur hara tanah dan kebutuhan hara nitrogen tanaman padi. PUTS digunakan untuk mengukur kadar N, P, K dan pH tanah, sedangkan BWD digunakan untuk menentukan kebutuhan hara N tanaman padi dengan membandingkan warna daunnya. Dokumen ini juga menj
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai budidaya tanaman talas, mulai dari sejarah, jenis, manfaat, sentra penanaman, syarat pertumbuhan, pedoman budidaya meliputi pembibitan, pengolahan lahan, teknik penanaman, dan lain sebagainya."
Dokumen tersebut membahas tentang budidaya kopi di Indonesia, termasuk jenis-jenis kopi (arabika dan robusta), cara perbanyakan tanaman kopi, dan tata cara penanaman bibit di kebun."
LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI BUDIDAYA TANAMAN DI PERSEMAIAN PERMANEN BALAI PEN...Moh Masnur
Laporan praktikum teknologi budidaya tanaman di Balai Pengelolaan DAS dan Hutan Lindung Solo membahas tentang pembibitan permanen yang bertujuan untuk memproduksi bibit berkualitas secara massal dan berkelanjutan guna mendukung program penanaman."
Teknis budidaya kedelai memberikan informasi tentang syarat tumbuh, pengolahan tanah, penanaman, pemupukan, pengendalian hama dan penyakit, serta panen kedelai. Kedelai dapat tumbuh pada berbagai jenis tanah asalkan drainase dan aerasinya baik, dengan suhu 20-30°C dan curah hujan 100-400 mm/bulan. Tahapan budidaya meliputi persiapan lahan, penanaman, pemupukan berkala, pengendalian h
Dokumen tersebut memberikan informasi tentang teknis budidaya tanaman panili, mulai dari persyaratan pertumbuhan, pembibitan, penanaman, pemeliharaan, panen hingga pasca panen. Budidaya panili memerlukan iklim tropis, curah hujan 1000-3000 mm/tahun, dan tanah gembur berpasir dengan pH 5,7-7. Teknik pembibitan meliputi seleksi dan persiapan bibit generatif dan vegetatif serta penyemaian. Pemeliharaan mel
Ringkasan dokumen tentang budidaya padi rawa lebak adalah sebagai berikut:
1) Budidaya padi rawa lebak memerlukan varietas yang tahan terhadap masalah umum di lahan rawa seperti kekeringan, banjir, dan masamnya tanah.
2) Sistem tanam yang direkomendasikan adalah jajar legowo karena mampu meningkatkan produktivitas hingga 15% dibandingkan sistem tegel.
3) Pemupukan dilakukan se
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai budidaya tanaman bawang daun, mulai dari persiapan lahan dan pembibitan, hingga tahapan penanaman, pemeliharaan, panen, dan pasca panen. Tahapan utama meliputi pengolahan tanah, pembibitan benih atau anakan, penanaman pada lubang yang telah disediakan, pemeliharaan melalui penyiangan gulma dan pemupukan, panen ketika tanaman berumur 2,5 bulan, dan pas
Dokumen tersebut membahas tentang budidaya stroberi, mulai dari sejarah, jenis, manfaat, sentra penanaman, syarat pertumbuhan, pedoman budidaya seperti pembibitan, pengolahan media tanam, teknik penanaman, dan pemeliharaan tanaman stroberi.
Dokumen tersebut memberikan panduan lengkap tentang budidaya tembakau mulai dari persyaratan tanah, pembibitan, penanaman, pemupukan, pengendalian hama dan penyakit, panen, hingga pasca panen. Syarat utama adalah curah hujan 2000 mm/tahun dan suhu 21-32 derajat C, sedangkan tahapan-tahapannya meliputi pembibitan selama 35-55 hari, penanaman dengan jarak 60-120 cm, pemupukan sebanyak 3 k
Dokumen tersebut membahas budidaya tanaman apel, mulai dari sejarah, jenis, manfaat, sentra produksi, syarat tumbuh, pedoman budidaya mencakup pembibitan, pengolahan lahan, teknik penanaman. Tanaman apel berasal dari Asia Barat, dibudidayakan di Indonesia sejak 1934. Budidaya apel meliputi pembibitan dengan okulasi dan stek, pengolahan lahan dengan pembukaan lahan dan pemupukan, serta teknik penanaman pol
Dokumen tersebut membahas tentang prinsip dan teknik budidaya tanaman, mulai dari persiapan lahan, penanaman, hingga pasca panen. Teknik budidaya mencakup pengolahan tanah, pemilihan varietas unggul, pemupukan, dan pemeliharaan tanaman."
Dokumen tersebut memberikan pedoman teknis budidaya lada mulai dari persyaratan tanah dan iklim, pembibitan, penanaman, pemeliharaan, hingga panen. Beberapa poin pentingnya adalah tanaman lada membutuhkan curah hujan tinggi dan suhu 20-34 derajat, pemupukan harus sesuai umur tanaman, serta panen pertama diumur 3 tahun ketika buah sudah berwarna kuning atau merah.
Laporan ini memberikan ringkasan aset tetap dan tanah yang dimiliki Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Sumatera Selatan per 31 Desember 2021, yang terdiri dari peralatan, mesin, kendaraan, dan tanah seluas 478.032 meter persegi dengan total nilai Rp. 144,129,590.
Laporan triwulan kedua tahun anggaran 2021 Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian menunjukkan capaian anggaran sebesar 20% dengan status pelaksanaan kegiatan yang masih dalam persiapan untuk beberapa komponen.
Dokumen ini memberikan ringkasan mengenai jumlah pegawai Balai Penelitian Teknologi Pertanian Sumatera Selatan berdasarkan golongan ruang, kelompok umur, pendidikan akhir, dan masa kerja per September 2022. Terdapat 47 pegawai yang terbagi ke dalam 4 golongan ruang. Golongan III memiliki jumlah pegawai terbanyak yaitu 35 orang.
Dokumen tersebut merupakan rencana kegiatan bulanan BPTP Sumatera Selatan pada bulan Juni dan Juli yang mencakup kegiatan monitoring, evaluasi, bimbingan teknis, koordinasi, dan rapat terkait kegiatan penelitian, perbenihan, dan budidaya tanaman pangan di beberapa lokasi di Sumatera Selatan.
Dokumen tersebut berisi daftar nomor dan tanggal surat yang diterima beberapa instansi pemerintah seperti kementerian, dinas, dan sekolah pada bulan Januari hingga Maret 2022. Surat-surat tersebut meliputi berbagai perihal seperti pelaksanaan program, konfirmasi, laporan, izin, dan undangan.
Daftar rencana peraturan dan keputusan BPTP Sumsel berisi 5 peraturan yang akan diterbitkan antara Maret hingga Juni 2020 untuk menindaklanjuti instruksi Kepala Badan Litbang tentang pencegahan Covid-19 di lingkungan BPTP Sumsel dan pelaksanaan tugas kedinasan selama masa pandemi.
5. 3-Nov-17 5
• Persyaratan lahan utk pembibitan:
Relatif datar, mudah dijangkau, dekat sumber
air, dan bebas dari sumber penyakit akar
(terutama JAP)
• Mutlak perlu dilakukan unt mendapatkan
akar dan pertumbuhan yang optimum
kedalaman 40-50 cm
6. 3-Nov-17 6
• Pengolahan tanah mekanis maupun manual
• Pembuatan jalan pemisah (lebar 1.5 m)
untuk setiap 11-12 m areal
• Pembuatan petakan (lebar 4.5-5 m pada
areal datar)
• Pengajiran lahan (sesuai jarak tanam)
7. 3-Nov-17 7
• Memudahkan pengelolaan
– Pemeliharaan
– Okulasi (jenis klon yang diokulasi)
• Prediksi jumlah bibit jelas
–Kebutuhan pupuk
–Kebutuhan okulator
–Bibit yang dihasilkan/klon/waktu
10. 3-Nov-17 10
• Jenis klon AVROS 2037, GT 1, LCB
1320, PR 228, PR 300, PB 260, BPM 24,
RRIC 100, PB 330 (tumbuh cepat, daya
gabung, kemampuan berbuah,tahan
penyakit daun, mudah
diokulasi,perakaran kuat, kemampuan
menyerap hara bagus)
• Umur tanaman (min 10 thn)
11. klon lain
100 m batas
bukan daerah pemungutan
klon anjuran
(daerah pemungutan)
12. 3-Nov-17 12
MEMISAHKAN BIJI DARI KOTORAN
MEMISAHKAN BIJI SETIAP KLON (BENTUK,
WARNA, UKURAN)
MEMISAHKAN BIJI YANG BAIK DENGAN CARA
PELENTINGAN/PERENDAMAN
Ciri biji baik:
* Melenting
* Terendam 2/3 bagian
13. 3-Nov-17 13
Ketentuan:
▪ Kantong harus berlubang
▪ Sebelum dikemas, biji dicelup dalam larutan
belerang
▪ Setiap kantong diisi 2000 butir dan serbuk
gergaji lembap
▪ Volume serbuk gergaji dan biji 1:1
17. 3-Nov-17 17
Pilih kecambah yang muncul < 15
hari setelah pendederan
Stadia kecambah yg terbaik :
bintang dan pancing
Bila stadia payung daun hrs
digugurkan dan akar dipotong serong
Saat pemindahan pagi dan sore hari
Dgn nyiru atau ember berisi air
23. 3-Nov-17 23
• Penyulaman paling lama sampai
umur 1 bln setelah transplanting
• Pengendalian gulma
manual/kimia
• Pengendalian penyakit terutama
penyakit daun
• Pemupukan
24. 3-Nov-17 24
• Gulma harus bersih dari areal pembibitan
agar tidak lengket
• Pada saat tanaman muda manual (2 mg
sekali sampai umur 4 bln, dilanjutkan setiap
bulan sekali)
• Pada tanaman yang batangnya sudah
berwarna cokelat (> 4/5 bln) dapat
menggunakan herbisida (paraquat, glifosat)
• Penyemprotan dilakukan pagi hari
25. 3-Nov-17 25
Penyakit yang umum menyerang
di pembibitan penyakit daun Oidium hevea
dan colletotrichum gloeosporioides
MENGGUNAKAN FUNGISIDA
(DITHANE M-45)
31. 3-Nov-17 31
PERENCANAAN PEMBANGUNAN KEBUN ENTRES
• Jumlah & jenis klon
• Rencana penanaman baru setiap tahun
• Keberhasilan Okulasi
• Tenaga okulator
• dll
o Luas kebun entres masing-masing
klon dapat ditentukan
o Luas pembibitan dpt ditentukan
o Jumlah bibit yang dihasilkan
32. 3-Nov-17 32
• Persiapan lahan : mekanis atau
manual
• Pembuatan petakan-petakan dan
jalan untuk memudahkan
pemeliharaan & pemanenan agar tidak
bercampur antar klon yang ada
• Pengajiran
• Pembuatan lubang tanam
33. 3-Nov-17 33
• Sebelum tanam, kebun entres sudah
dibuat petakan/plot berdasarkan jenis
klon dan jumlah batang setiap klon
• Harus dibuat jalan dan pemisah petak
untuk masing-masing klon agar antar
klon tidak tercampur
• Kebun entres harus dilengkapi dengan
peta yang memuat tentang jenis klon,
jumlah batang (baris dan lajur) setiap
klon, tahun tanam, dll
34. 3-Nov-17 34
• Jarak tanam : 1 m x 1 m
• Lubang tanam : 40 x 40 x 40 cm
• Bahan tanam : polibag 1 payung atau OMT
• Dibuat petakan-petakan, tanda klon
diletakkan pada setiap sudut petak
• Dilengkapi dengan peta dasar sesuai dengan
jenis klon, jumlah batang tiap klon
• Penyulaman dilakukan dgn klon yg sama dgn
petaknya
39. 3-Nov-17 39
• Tujuan : Mendapatkan entres yang murni
sesuai dgn klonnya
• Kenapa
– Kemungkinan tumbuhnya tunas palsu
– Tercampur saat okulasi di pembibitan
– Entres yang digunakan tidak murni
– Tercampur saat bongkar bibit
– Tercampur saat penanaman
40. 3-Nov-17 40
• Sebelum kebun entres dipanen
• Umur : 8-12 bulan setelah tanam
• Tanaman berpayung dua atau tiga
• Kebun entres dalam kondisi bersih
• Pemeliharaan dilakukan sesuai
standar
• Penanaman tertata dgn baik, setiap
klon ditanam secara terpisah
41. 3-Nov-17 41
• Pemeriksaan dilakukan pada tiap
batang berdasarkan ciri setiap klon
• Tanaman sesuai dengan plot klon
dibiarkan
• Tanaman tidak sesuai diberi tanda
untuk dibuang
• Tanaman tidak sesuai hrs diganti
dengan yang sejenis
44. 3-Nov-17 44
• Tan tidak sesuai/seedling ditandai
dengan cat untuk diganti/dibuang
• Kemurnian klon setiap petak
• Tidak lanjut saran kemurnian
menjadi 100%
• KE ditetapkan dengan SK Disbun
setempat
• Sebagai dasar sertifikasi bibit yang
dihasilkan
45. 3-Nov-17 45
• Dipotong serong, tutup dgn TB 192
• Panen I pd ketinggian 30 cm dpo, dan
berikutnya 10 cm dr pot sebelumnya
• Umur panen disesuaikan dgn teknik ok.
• Jumlahnya disesuaikan dgn kemampuan
• Unt menjaga kesegaran dibungkus
gedebog pisang, koran basah, serbuk
gergaji, dan kedua ujung dililin
60. 3-Nov-17 60
• Dengan cangkul/dodos sawit
– Satu mg sebelum cabut, bibit dipotong tinggi 5-7
cm dpo, potongan dioles TB 192
– Buat parit sedalam 60 cm pd salah satu sisi dgn
jarak 10 cm dari bibit
– Potong akar tunggang disisakan 35 cm, kemudian
bibit didorong kearah lubang
– Akar lateral dipotong sisakan 5 cm
• Dongkrak (pulling jack)
– Bibit dipotong setinggi 50 cm
– Jepit bagian atas, cabut dgn cara mengungkit
– Potong bagian atas bibit 5-7 cm dpo
– Sisakan akar tunggang 35 cm, dan akar lateral 5 cm