SlideShare a Scribd company logo
3-Nov-17 1
Dr. Fetrina Oktavia
BALAI PENELITIAN SEMBAWA
PUSAT PENELITIAN KARET
2017
3-Nov-17 2
• Ketersediaan mata
entres  kebun entres
• Ketersediaan tenaga okulator
dan okulasi
• Ketersediaan biji 
batang bawah
3-Nov-17 3
3-Nov-17 4
3-Nov-17 5
• Persyaratan lahan utk pembibitan:
Relatif datar, mudah dijangkau, dekat sumber
air, dan bebas dari sumber penyakit akar
(terutama JAP)
• Mutlak perlu dilakukan unt mendapatkan
akar dan pertumbuhan yang optimum 
kedalaman 40-50 cm
3-Nov-17 6
• Pengolahan tanah mekanis maupun manual
• Pembuatan jalan pemisah (lebar 1.5 m)
untuk setiap 11-12 m areal
• Pembuatan petakan (lebar 4.5-5 m pada
areal datar)
• Pengajiran lahan (sesuai jarak tanam)
3-Nov-17 7
• Memudahkan pengelolaan
– Pemeliharaan
– Okulasi (jenis klon yang diokulasi)
• Prediksi jumlah bibit jelas
–Kebutuhan pupuk
–Kebutuhan okulator
–Bibit yang dihasilkan/klon/waktu
3-Nov-17 8
50 cm20 cm
20 cm
3-Nov-17 9
50 cm40 cm
40 cm
3-Nov-17 10
• Jenis klon AVROS 2037, GT 1, LCB
1320, PR 228, PR 300, PB 260, BPM 24,
RRIC 100, PB 330 (tumbuh cepat, daya
gabung, kemampuan berbuah,tahan
penyakit daun, mudah
diokulasi,perakaran kuat, kemampuan
menyerap hara bagus)
• Umur tanaman (min 10 thn)
klon lain
100 m batas
bukan daerah pemungutan
klon anjuran
(daerah pemungutan)
3-Nov-17 12
MEMISAHKAN BIJI DARI KOTORAN
MEMISAHKAN BIJI SETIAP KLON (BENTUK,
WARNA, UKURAN)
MEMISAHKAN BIJI YANG BAIK DENGAN CARA
PELENTINGAN/PERENDAMAN

Ciri biji baik:
* Melenting
* Terendam 2/3 bagian
3-Nov-17 13
Ketentuan:
▪ Kantong harus berlubang
▪ Sebelum dikemas, biji dicelup dalam larutan
belerang
▪ Setiap kantong diisi 2000 butir dan serbuk
gergaji lembap
▪ Volume serbuk gergaji dan biji 1:1
3-Nov-17 14
Bedengan
oMedia tumbuh : pasir/serbuk gergaji
oTidak terkena matahari langsung
oDisiram pagi dan sore hari
1.5 m
1.2 m
1 m
3-Nov-17 15
3-Nov-17 16Stadia pancing
Stadia bintang
Stadia berpayung
Stadia mentis
3-Nov-17 17
Pilih kecambah yang muncul < 15
hari setelah pendederan
Stadia kecambah yg terbaik :
bintang dan pancing
Bila stadia payung  daun hrs
digugurkan dan akar dipotong serong
Saat pemindahan pagi dan sore hari
Dgn nyiru atau ember berisi air
3-Nov-17 18
3-Nov-17 19
3-Nov-17 20
3-Nov-17 21
3-Nov-17 22
3-Nov-17 23
• Penyulaman  paling lama sampai
umur 1 bln setelah transplanting
• Pengendalian gulma 
manual/kimia
• Pengendalian penyakit terutama
penyakit daun
• Pemupukan
3-Nov-17 24
• Gulma harus bersih dari areal pembibitan
agar tidak lengket
• Pada saat tanaman muda  manual (2 mg
sekali sampai umur 4 bln, dilanjutkan setiap
bulan sekali)
• Pada tanaman yang batangnya sudah
berwarna cokelat (> 4/5 bln)  dapat
menggunakan herbisida (paraquat, glifosat)
• Penyemprotan dilakukan pagi hari
3-Nov-17 25
Penyakit yang umum menyerang
di pembibitan penyakit daun Oidium hevea
dan colletotrichum gloeosporioides
MENGGUNAKAN FUNGISIDA
(DITHANE M-45)
3-Nov-17 26
Umur
(BST)
Jenis pupuk (kg/ha)
Urea SP36 KCl Kieserit
1
2
3
4
Setiap bln s/d 3
bln pra okulasi
90
225
225
225
450
110
280
280
280
550
45
90
90
90
180
45
90
90
90
180
3-Nov-17 27
28
1. Klon lateks : IRR 104, IRR 112, IRR 118,
IRR 220, BPM 24, PB 260, PB 330, dan PB
340.
2. Klon lateks-kayu : IRR 5, IRR 39,IRR 42,
IRR 107, IRR 119, dan RRIC 100
Klon Anjuran untuk Batang
Atas/Entres
3-Nov-17 29
PEMBANGUNAN KEBUN ENTRES
 Pemilihan lokasi
 Perencanaan
 Persiapan lahan
 Tata ruang
 Penanaman
 Pemeliharaan
 Pemurnian
3-Nov-17 30
Pemilihan lokasi
Bebas HPT
Bebas gangguan alam
Datar
Dekat jalan & sumber air
Mudah dijangkau & diawasi
3-Nov-17 31
PERENCANAAN PEMBANGUNAN KEBUN ENTRES
• Jumlah & jenis klon
• Rencana penanaman baru setiap tahun
• Keberhasilan Okulasi
• Tenaga okulator
• dll
o Luas kebun entres masing-masing
klon dapat ditentukan
o Luas pembibitan dpt ditentukan
o Jumlah bibit yang dihasilkan
3-Nov-17 32
• Persiapan lahan : mekanis atau
manual
• Pembuatan petakan-petakan dan
jalan untuk memudahkan
pemeliharaan & pemanenan agar tidak
bercampur antar klon yang ada
• Pengajiran
• Pembuatan lubang tanam
3-Nov-17 33
• Sebelum tanam, kebun entres sudah
dibuat petakan/plot berdasarkan jenis
klon dan jumlah batang setiap klon
• Harus dibuat jalan dan pemisah petak
untuk masing-masing klon  agar antar
klon tidak tercampur
• Kebun entres harus dilengkapi dengan
peta yang memuat tentang jenis klon,
jumlah batang (baris dan lajur) setiap
klon, tahun tanam, dll
3-Nov-17 34
• Jarak tanam : 1 m x 1 m
• Lubang tanam : 40 x 40 x 40 cm
• Bahan tanam : polibag 1 payung atau OMT
• Dibuat petakan-petakan, tanda klon
diletakkan pada setiap sudut petak
• Dilengkapi dengan peta dasar sesuai dengan
jenis klon, jumlah batang tiap klon
• Penyulaman dilakukan dgn klon yg sama dgn
petaknya
3-Nov-17 35
Sub Soil
40 cm
40 cm
40 cm
3-Nov-17 36
PB 260 PB 260 GT1 IRR 118
731 btg 900 btg 900 btg 880 btg
2016 2016 2016 2016
1 2 3 4
PB 260 PR 300 GT1 IRR 118
500 btg 550 btg 731 btg 783 btg
2016 2016 2016 2016
5 6 7 8
Blok A2
PETA KEBUN ENTRES
3-Nov-17 37
• Penyiangan
– Manual  pada saat tanaman masih muda
– Kimiawi  bila batang bag bwh berwarna cokelat
• Pemupukan
– Dilakukan 4 kali per tahun
– Dosis (g/p/aplikasi),
• Urea : 10,
• SP36 : 15,
• KCl : 10,
• Dolomit : 20
• Pengendalian HPT
– Oidium : Bayleton 250 EC (0.25 %)
– Colletotrichum : Dithane M 45 (0.25 %)
• Pewiwilan
– Pembuangan tunas palsu  entres murni
3-Nov-17 38
3-Nov-17 39
• Tujuan : Mendapatkan entres yang murni
sesuai dgn klonnya
• Kenapa
– Kemungkinan tumbuhnya tunas palsu
– Tercampur saat okulasi di pembibitan
– Entres yang digunakan tidak murni
– Tercampur saat bongkar bibit
– Tercampur saat penanaman
3-Nov-17 40
• Sebelum kebun entres dipanen
• Umur : 8-12 bulan setelah tanam
• Tanaman berpayung dua atau tiga
• Kebun entres dalam kondisi bersih
• Pemeliharaan dilakukan sesuai
standar
• Penanaman tertata dgn baik, setiap
klon ditanam secara terpisah
3-Nov-17 41
• Pemeriksaan dilakukan pada tiap
batang berdasarkan ciri setiap klon
• Tanaman sesuai dengan plot klon
dibiarkan
• Tanaman tidak sesuai diberi tanda
untuk dibuang
• Tanaman tidak sesuai hrs diganti
dengan yang sejenis
3-Nov-17 42
3-Nov-17 43
3-Nov-17 44
• Tan tidak sesuai/seedling  ditandai
dengan cat untuk diganti/dibuang
• Kemurnian klon setiap petak
• Tidak lanjut saran  kemurnian
menjadi 100%
• KE ditetapkan dengan SK Disbun
setempat
• Sebagai dasar sertifikasi bibit yang
dihasilkan
3-Nov-17 45
• Dipotong serong, tutup dgn TB 192
• Panen I pd ketinggian 30 cm dpo, dan
berikutnya 10 cm dr pot sebelumnya
• Umur panen disesuaikan dgn teknik ok.
• Jumlahnya disesuaikan dgn kemampuan
• Unt menjaga kesegaran dibungkus
gedebog pisang, koran basah, serbuk
gergaji, dan kedua ujung dililin
3-Nov-17 46
1-2 MINGGU PRA OKULASI
3-Nov-17 47
Tahun I Tahun II
Tahun III
3-Nov-17 48
3-Nov-17 49
JENIS OKULASI
3-Nov-17 50
TEKNIK
OKULASI
UMUR BATANG
BAWAH (BULAN)
UMUR DAN
WARNA ENTRES
DINI 2-3 3-4 MG, HIJAU
MUDA
HIJAU 4-6 3-4 BULAN,
HIJAU
COKELAT 8-18 1-2 TAHUN,
COKELAT
3-Nov-17 51
3-Nov-17 52
Batu asah
dan pisau
Plastik
okulasi
Ujung tunas
batang bawah
kondisi dorman
(tidur)
Lilit batang pada
5 cm dpt : 5-7 cm
5-7 cm
5 cm
3-Nov-17 53
Pembersihan kotoran
pada batang bawah
Pembuatan
dua irisan vertikal
Pembuatan irisan
horizontal
(atas/bawah
3-Nov-17 54
Persiapan perisai mata okulasi
Pelepasan kayu dari kulit perisai mata
Pembukaan jendela okulasi
(atas/bawah)
3-Nov-17 55
Memasukkan perisai mata pada jendela okulasi
(bukaan bawah/atas)
3-Nov-17 56
Pembungkusan untuk bukaan atas
3-Nov-17 57
Pembungkusan untuk bukaan bawah
3-Nov-17 58
3-Nov-17 59
3-Nov-17 60
• Dengan cangkul/dodos sawit
– Satu mg sebelum cabut, bibit dipotong tinggi 5-7
cm dpo, potongan dioles TB 192
– Buat parit sedalam 60 cm pd salah satu sisi dgn
jarak 10 cm dari bibit
– Potong akar tunggang disisakan 35 cm, kemudian
bibit didorong kearah lubang
– Akar lateral dipotong sisakan 5 cm
• Dongkrak (pulling jack)
– Bibit dipotong setinggi 50 cm
– Jepit bagian atas, cabut dgn cara mengungkit
– Potong bagian atas bibit 5-7 cm dpo
– Sisakan akar tunggang 35 cm, dan akar lateral 5 cm
3-Nov-17 61
3-Nov-17 62
3-Nov-17 63
3 November 2017 64
Bibit dijepit dongkrak
3-Nov-17 65
3-Nov-17 66
3-Nov-17 67
3-Nov-17 68
3-Nov-17 69
30 sd
40 cm
Berbagai bentuk perakaran
stum mata tidur
Bentuk OMT
yang ideal
Bentuk bibit satu
payung dalam polibag
3-Nov-17 70
Bibit karet dalam polibag,
kondisi daun masih muda
3-Nov-17 71
Bibit karet dalam polibag, kondisi
daun tua siap untuk dikirim
3-Nov-17 72

More Related Content

What's hot

Pengaruh suhu dan matahari terhadap tumbuhan
Pengaruh suhu dan matahari terhadap tumbuhanPengaruh suhu dan matahari terhadap tumbuhan
Pengaruh suhu dan matahari terhadap tumbuhanBMKG
 
konservasi plasma nutfah
konservasi plasma nutfahkonservasi plasma nutfah
konservasi plasma nutfah
agronomy
 
Teknologi budidaya karet
Teknologi budidaya karetTeknologi budidaya karet
Teknologi budidaya karet
Herry Mulyadie
 
Laporan teknologi pupuk dan pemupukan
Laporan teknologi pupuk dan pemupukanLaporan teknologi pupuk dan pemupukan
Laporan teknologi pupuk dan pemupukanfahmiganteng
 
Budidaya Tanaman Padi
Budidaya Tanaman PadiBudidaya Tanaman Padi
Budidaya Tanaman Padi
tani57
 
Laporan identifikasi benih dan kecambah
Laporan identifikasi benih dan kecambahLaporan identifikasi benih dan kecambah
Laporan identifikasi benih dan kecambah
Tidar University
 
Hama jahe-dan-pengendaliannya
Hama jahe-dan-pengendaliannyaHama jahe-dan-pengendaliannya
Hama jahe-dan-pengendaliannya
Sigit Rimba Atmojo
 
Teknik budidaya tanaman tomat
Teknik budidaya tanaman tomatTeknik budidaya tanaman tomat
Teknik budidaya tanaman tomat
Yosep Setiawan
 
hortikultura lansekap
hortikultura lansekaphortikultura lansekap
hortikultura lansekap
lunapriliyani
 
PPT Kelompok 1 Analisis Pertumbuhan Tanaman.pptx
PPT Kelompok 1 Analisis Pertumbuhan Tanaman.pptxPPT Kelompok 1 Analisis Pertumbuhan Tanaman.pptx
PPT Kelompok 1 Analisis Pertumbuhan Tanaman.pptx
supianur2
 
Penyakit blas padi
Penyakit blas padiPenyakit blas padi
Penyakit blas padi
University of Lampung
 
Laporan Praktikum Pengukuran luas daun
Laporan Praktikum Pengukuran luas daunLaporan Praktikum Pengukuran luas daun
Laporan Praktikum Pengukuran luas daun
Sandi Purnama Jaya
 
Laporan puts perangkat uji tanah sawah
Laporan puts perangkat uji tanah sawahLaporan puts perangkat uji tanah sawah
Laporan puts perangkat uji tanah sawah
Zulfan Fauzi
 
Talas
TalasTalas
kopi 2.pptx
kopi 2.pptxkopi 2.pptx
kopi 2.pptx
AbdSabur
 
LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI BUDIDAYA TANAMAN DI PERSEMAIAN PERMANEN BALAI PEN...
LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI BUDIDAYA TANAMAN DI PERSEMAIAN PERMANEN BALAI PEN...LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI BUDIDAYA TANAMAN DI PERSEMAIAN PERMANEN BALAI PEN...
LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI BUDIDAYA TANAMAN DI PERSEMAIAN PERMANEN BALAI PEN...
Moh Masnur
 
Perbanyakan tanaman
Perbanyakan  tanamanPerbanyakan  tanaman
Perbanyakan tanaman
Ali Babang
 
Hama coleoptera
Hama coleopteraHama coleoptera
Hama coleoptera
Hanafie El Khan
 

What's hot (20)

Pengaruh suhu dan matahari terhadap tumbuhan
Pengaruh suhu dan matahari terhadap tumbuhanPengaruh suhu dan matahari terhadap tumbuhan
Pengaruh suhu dan matahari terhadap tumbuhan
 
konservasi plasma nutfah
konservasi plasma nutfahkonservasi plasma nutfah
konservasi plasma nutfah
 
Teknologi budidaya karet
Teknologi budidaya karetTeknologi budidaya karet
Teknologi budidaya karet
 
Bunga sawit
Bunga sawitBunga sawit
Bunga sawit
 
Laporan teknologi pupuk dan pemupukan
Laporan teknologi pupuk dan pemupukanLaporan teknologi pupuk dan pemupukan
Laporan teknologi pupuk dan pemupukan
 
Budidaya Tanaman Padi
Budidaya Tanaman PadiBudidaya Tanaman Padi
Budidaya Tanaman Padi
 
Laporan identifikasi benih dan kecambah
Laporan identifikasi benih dan kecambahLaporan identifikasi benih dan kecambah
Laporan identifikasi benih dan kecambah
 
Hama jahe-dan-pengendaliannya
Hama jahe-dan-pengendaliannyaHama jahe-dan-pengendaliannya
Hama jahe-dan-pengendaliannya
 
Teknik budidaya tanaman tomat
Teknik budidaya tanaman tomatTeknik budidaya tanaman tomat
Teknik budidaya tanaman tomat
 
hortikultura lansekap
hortikultura lansekaphortikultura lansekap
hortikultura lansekap
 
Kacang panjang
Kacang panjangKacang panjang
Kacang panjang
 
PPT Kelompok 1 Analisis Pertumbuhan Tanaman.pptx
PPT Kelompok 1 Analisis Pertumbuhan Tanaman.pptxPPT Kelompok 1 Analisis Pertumbuhan Tanaman.pptx
PPT Kelompok 1 Analisis Pertumbuhan Tanaman.pptx
 
Penyakit blas padi
Penyakit blas padiPenyakit blas padi
Penyakit blas padi
 
Laporan Praktikum Pengukuran luas daun
Laporan Praktikum Pengukuran luas daunLaporan Praktikum Pengukuran luas daun
Laporan Praktikum Pengukuran luas daun
 
Laporan puts perangkat uji tanah sawah
Laporan puts perangkat uji tanah sawahLaporan puts perangkat uji tanah sawah
Laporan puts perangkat uji tanah sawah
 
Talas
TalasTalas
Talas
 
kopi 2.pptx
kopi 2.pptxkopi 2.pptx
kopi 2.pptx
 
LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI BUDIDAYA TANAMAN DI PERSEMAIAN PERMANEN BALAI PEN...
LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI BUDIDAYA TANAMAN DI PERSEMAIAN PERMANEN BALAI PEN...LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI BUDIDAYA TANAMAN DI PERSEMAIAN PERMANEN BALAI PEN...
LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI BUDIDAYA TANAMAN DI PERSEMAIAN PERMANEN BALAI PEN...
 
Perbanyakan tanaman
Perbanyakan  tanamanPerbanyakan  tanaman
Perbanyakan tanaman
 
Hama coleoptera
Hama coleopteraHama coleoptera
Hama coleoptera
 

Similar to Bimtek perbenihan

Teknis budidaya karet
Teknis budidaya karetTeknis budidaya karet
Teknis budidaya karetsujononasa
 
budidaya alpukat edited.pptx.pdf
budidaya alpukat edited.pptx.pdfbudidaya alpukat edited.pptx.pdf
budidaya alpukat edited.pptx.pdf
daniel muttaqin
 
Budidaya Brokoli
Budidaya BrokoliBudidaya Brokoli
Budidaya Brokoli
Muliadin Forester
 
Teknis budidaya pisang
Teknis budidaya pisangTeknis budidaya pisang
Teknis budidaya pisangsujononasa
 
Teknis budidaya kedelai
Teknis budidaya kedelaiTeknis budidaya kedelai
Teknis budidaya kedelai
sujononasa
 
benengbudidaya2020.pdf
benengbudidaya2020.pdfbenengbudidaya2020.pdf
benengbudidaya2020.pdf
YuziNosfris
 
Teknis budidaya panili
Teknis budidaya paniliTeknis budidaya panili
Teknis budidaya panili
sujononasa
 
UBKPU BUDIDAYA TEBU 2012-Kuliah 4 2012
UBKPU BUDIDAYA TEBU 2012-Kuliah 4 2012UBKPU BUDIDAYA TEBU 2012-Kuliah 4 2012
UBKPU BUDIDAYA TEBU 2012-Kuliah 4 2012
Sri Hartatik
 
Budidaya padi lebak
Budidaya padi lebakBudidaya padi lebak
Budidaya Bawang Daun
Budidaya Bawang DaunBudidaya Bawang Daun
Budidaya Bawang Daun
Alya Titania Annisaa
 
Stroberi
StroberiStroberi
Stroberi
Warta Wirausaha
 
Budidaya pisang kepok dilahan kering
Budidaya pisang kepok dilahan keringBudidaya pisang kepok dilahan kering
Budidaya pisang kepok dilahan keringWifqon Aidi
 
Teknis budidaya tebu
Teknis budidaya tebuTeknis budidaya tebu
Teknis budidaya tebusujononasa
 
Teknis budidaya anggur
Teknis budidaya anggurTeknis budidaya anggur
Teknis budidaya anggursujononasa
 
Teknis budidaya tembakau
Teknis budidaya tembakauTeknis budidaya tembakau
Teknis budidaya tembakau
sujononasa
 
Teknis Bisnis Buah Apel
Teknis Bisnis Buah ApelTeknis Bisnis Buah Apel
Teknis Bisnis Buah Apel
Warta Wirausaha
 
Pertemuan 1 prinsip dan teknik budidaya tanaman
Pertemuan 1 prinsip dan teknik budidaya tanamanPertemuan 1 prinsip dan teknik budidaya tanaman
Pertemuan 1 prinsip dan teknik budidaya tanaman
Andary Aindåapryl
 
Jimons TGH untuk Perkebunan
Jimons TGH untuk PerkebunanJimons TGH untuk Perkebunan
Jimons TGH untuk Perkebunan
Jimon Andalas
 
Teknis budidaya lada
Teknis budidaya ladaTeknis budidaya lada
Teknis budidaya lada
sujononasa
 

Similar to Bimtek perbenihan (20)

Teknis budidaya karet
Teknis budidaya karetTeknis budidaya karet
Teknis budidaya karet
 
budidaya alpukat edited.pptx.pdf
budidaya alpukat edited.pptx.pdfbudidaya alpukat edited.pptx.pdf
budidaya alpukat edited.pptx.pdf
 
Budidaya Brokoli
Budidaya BrokoliBudidaya Brokoli
Budidaya Brokoli
 
Teknis budidaya pisang
Teknis budidaya pisangTeknis budidaya pisang
Teknis budidaya pisang
 
Teknis budidaya kedelai
Teknis budidaya kedelaiTeknis budidaya kedelai
Teknis budidaya kedelai
 
benengbudidaya2020.pdf
benengbudidaya2020.pdfbenengbudidaya2020.pdf
benengbudidaya2020.pdf
 
Teknis budidaya panili
Teknis budidaya paniliTeknis budidaya panili
Teknis budidaya panili
 
UBKPU BUDIDAYA TEBU 2012-Kuliah 4 2012
UBKPU BUDIDAYA TEBU 2012-Kuliah 4 2012UBKPU BUDIDAYA TEBU 2012-Kuliah 4 2012
UBKPU BUDIDAYA TEBU 2012-Kuliah 4 2012
 
Budidaya padi lebak
Budidaya padi lebakBudidaya padi lebak
Budidaya padi lebak
 
Budidaya Bawang Daun
Budidaya Bawang DaunBudidaya Bawang Daun
Budidaya Bawang Daun
 
Stroberi
StroberiStroberi
Stroberi
 
Budidaya pisang kepok dilahan kering
Budidaya pisang kepok dilahan keringBudidaya pisang kepok dilahan kering
Budidaya pisang kepok dilahan kering
 
Teknis budidaya tebu
Teknis budidaya tebuTeknis budidaya tebu
Teknis budidaya tebu
 
Teknis budidaya anggur
Teknis budidaya anggurTeknis budidaya anggur
Teknis budidaya anggur
 
Teknis budidaya tembakau
Teknis budidaya tembakauTeknis budidaya tembakau
Teknis budidaya tembakau
 
Teknis Bisnis Buah Apel
Teknis Bisnis Buah ApelTeknis Bisnis Buah Apel
Teknis Bisnis Buah Apel
 
Pertemuan 1 prinsip dan teknik budidaya tanaman
Pertemuan 1 prinsip dan teknik budidaya tanamanPertemuan 1 prinsip dan teknik budidaya tanaman
Pertemuan 1 prinsip dan teknik budidaya tanaman
 
Jimons TGH untuk Perkebunan
Jimons TGH untuk PerkebunanJimons TGH untuk Perkebunan
Jimons TGH untuk Perkebunan
 
Teknis budidaya lada
Teknis budidaya ladaTeknis budidaya lada
Teknis budidaya lada
 
Juknis upbs
Juknis upbsJuknis upbs
Juknis upbs
 

More from BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN SUMATERA SELATAN

EVAKUASI GEMPA BUMI-SEBELUM.pdf
EVAKUASI GEMPA BUMI-SEBELUM.pdfEVAKUASI GEMPA BUMI-SEBELUM.pdf
Surat tugas Ka balai, Ka TU, Ka KSPP.pdf
Surat tugas Ka balai, Ka TU, Ka KSPP.pdfSurat tugas Ka balai, Ka TU, Ka KSPP.pdf
simak bmn.pdf
simak bmn.pdfsimak bmn.pdf
NOTULENSI RAPAT MARET-JUNI 2022.pdf
NOTULENSI RAPAT MARET-JUNI 2022.pdfNOTULENSI RAPAT MARET-JUNI 2022.pdf
NOTULENSI RAPAT JUL-OK 2022.pdf
NOTULENSI RAPAT JUL-OK 2022.pdfNOTULENSI RAPAT JUL-OK 2022.pdf
RealisasiAnggarantw2 2021.pdf
RealisasiAnggarantw2 2021.pdfRealisasiAnggarantw2 2021.pdf
RealisasiAnggarantw1 2022.pdf
RealisasiAnggarantw1 2022.pdfRealisasiAnggarantw1 2022.pdf
REKAP KEPEGAWAIAN 2022.pdf
REKAP KEPEGAWAIAN 2022.pdfREKAP KEPEGAWAIAN 2022.pdf
Agenda KEG INSTANSI.pdf
Agenda KEG INSTANSI.pdfAgenda KEG INSTANSI.pdf
SURAT KELUAR DAN MASUK.pdf
SURAT KELUAR DAN MASUK.pdfSURAT KELUAR DAN MASUK.pdf
Daftar Rancangan Peraturan.pdf
Daftar Rancangan Peraturan.pdfDaftar Rancangan Peraturan.pdf
SE Sekjen Nomor 1829 tentang penyesuaian sistem kerja ASN dalam New Normal (3...
SE Sekjen Nomor 1829 tentang penyesuaian sistem kerja ASN dalam New Normal (3...SE Sekjen Nomor 1829 tentang penyesuaian sistem kerja ASN dalam New Normal (3...
SE Sekjen Nomor 1829 tentang penyesuaian sistem kerja ASN dalam New Normal (3...
BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN SUMATERA SELATAN
 

More from BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN SUMATERA SELATAN (20)

daftar-aset-2021.pdf
daftar-aset-2021.pdfdaftar-aset-2021.pdf
daftar-aset-2021.pdf
 
PENCEGAHAN COVID-19.pdf
PENCEGAHAN COVID-19.pdfPENCEGAHAN COVID-19.pdf
PENCEGAHAN COVID-19.pdf
 
MITIGASI BENCANA BANJIR.pdf
MITIGASI BENCANA BANJIR.pdfMITIGASI BENCANA BANJIR.pdf
MITIGASI BENCANA BANJIR.pdf
 
EVAKUASI GEMPA BUMI-SEBELUM.pdf
EVAKUASI GEMPA BUMI-SEBELUM.pdfEVAKUASI GEMPA BUMI-SEBELUM.pdf
EVAKUASI GEMPA BUMI-SEBELUM.pdf
 
Surat tugas Ka balai, Ka TU, Ka KSPP.pdf
Surat tugas Ka balai, Ka TU, Ka KSPP.pdfSurat tugas Ka balai, Ka TU, Ka KSPP.pdf
Surat tugas Ka balai, Ka TU, Ka KSPP.pdf
 
simak bmn.pdf
simak bmn.pdfsimak bmn.pdf
simak bmn.pdf
 
Laporan Keuangan 2021.pdf
Laporan Keuangan 2021.pdfLaporan Keuangan 2021.pdf
Laporan Keuangan 2021.pdf
 
NOTULENSI RAPAT MARET-JUNI 2022.pdf
NOTULENSI RAPAT MARET-JUNI 2022.pdfNOTULENSI RAPAT MARET-JUNI 2022.pdf
NOTULENSI RAPAT MARET-JUNI 2022.pdf
 
NOTULENSI RAPAT JUL-OK 2022.pdf
NOTULENSI RAPAT JUL-OK 2022.pdfNOTULENSI RAPAT JUL-OK 2022.pdf
NOTULENSI RAPAT JUL-OK 2022.pdf
 
SURAT PERNYATAAN LELANG.pdf
SURAT PERNYATAAN LELANG.pdfSURAT PERNYATAAN LELANG.pdf
SURAT PERNYATAAN LELANG.pdf
 
RealisasiAnggarantw2 2021.pdf
RealisasiAnggarantw2 2021.pdfRealisasiAnggarantw2 2021.pdf
RealisasiAnggarantw2 2021.pdf
 
RealisasiAnggarantw1 2022.pdf
RealisasiAnggarantw1 2022.pdfRealisasiAnggarantw1 2022.pdf
RealisasiAnggarantw1 2022.pdf
 
STATISTIK LAP KEU 2022.pdf
STATISTIK LAP KEU 2022.pdfSTATISTIK LAP KEU 2022.pdf
STATISTIK LAP KEU 2022.pdf
 
REKAP KEPEGAWAIAN 2022.pdf
REKAP KEPEGAWAIAN 2022.pdfREKAP KEPEGAWAIAN 2022.pdf
REKAP KEPEGAWAIAN 2022.pdf
 
JUMLAH PEGAWAI 2015-2021.pdf
JUMLAH PEGAWAI 2015-2021.pdfJUMLAH PEGAWAI 2015-2021.pdf
JUMLAH PEGAWAI 2015-2021.pdf
 
Agenda KEG INSTANSI.pdf
Agenda KEG INSTANSI.pdfAgenda KEG INSTANSI.pdf
Agenda KEG INSTANSI.pdf
 
SURAT KELUAR DAN MASUK.pdf
SURAT KELUAR DAN MASUK.pdfSURAT KELUAR DAN MASUK.pdf
SURAT KELUAR DAN MASUK.pdf
 
Daftar Rancangan Peraturan.pdf
Daftar Rancangan Peraturan.pdfDaftar Rancangan Peraturan.pdf
Daftar Rancangan Peraturan.pdf
 
SE Larangan Mudik.pdf
SE Larangan Mudik.pdfSE Larangan Mudik.pdf
SE Larangan Mudik.pdf
 
SE Sekjen Nomor 1829 tentang penyesuaian sistem kerja ASN dalam New Normal (3...
SE Sekjen Nomor 1829 tentang penyesuaian sistem kerja ASN dalam New Normal (3...SE Sekjen Nomor 1829 tentang penyesuaian sistem kerja ASN dalam New Normal (3...
SE Sekjen Nomor 1829 tentang penyesuaian sistem kerja ASN dalam New Normal (3...
 

Bimtek perbenihan

  • 1. 3-Nov-17 1 Dr. Fetrina Oktavia BALAI PENELITIAN SEMBAWA PUSAT PENELITIAN KARET 2017
  • 2. 3-Nov-17 2 • Ketersediaan mata entres  kebun entres • Ketersediaan tenaga okulator dan okulasi • Ketersediaan biji  batang bawah
  • 5. 3-Nov-17 5 • Persyaratan lahan utk pembibitan: Relatif datar, mudah dijangkau, dekat sumber air, dan bebas dari sumber penyakit akar (terutama JAP) • Mutlak perlu dilakukan unt mendapatkan akar dan pertumbuhan yang optimum  kedalaman 40-50 cm
  • 6. 3-Nov-17 6 • Pengolahan tanah mekanis maupun manual • Pembuatan jalan pemisah (lebar 1.5 m) untuk setiap 11-12 m areal • Pembuatan petakan (lebar 4.5-5 m pada areal datar) • Pengajiran lahan (sesuai jarak tanam)
  • 7. 3-Nov-17 7 • Memudahkan pengelolaan – Pemeliharaan – Okulasi (jenis klon yang diokulasi) • Prediksi jumlah bibit jelas –Kebutuhan pupuk –Kebutuhan okulator –Bibit yang dihasilkan/klon/waktu
  • 10. 3-Nov-17 10 • Jenis klon AVROS 2037, GT 1, LCB 1320, PR 228, PR 300, PB 260, BPM 24, RRIC 100, PB 330 (tumbuh cepat, daya gabung, kemampuan berbuah,tahan penyakit daun, mudah diokulasi,perakaran kuat, kemampuan menyerap hara bagus) • Umur tanaman (min 10 thn)
  • 11. klon lain 100 m batas bukan daerah pemungutan klon anjuran (daerah pemungutan)
  • 12. 3-Nov-17 12 MEMISAHKAN BIJI DARI KOTORAN MEMISAHKAN BIJI SETIAP KLON (BENTUK, WARNA, UKURAN) MEMISAHKAN BIJI YANG BAIK DENGAN CARA PELENTINGAN/PERENDAMAN  Ciri biji baik: * Melenting * Terendam 2/3 bagian
  • 13. 3-Nov-17 13 Ketentuan: ▪ Kantong harus berlubang ▪ Sebelum dikemas, biji dicelup dalam larutan belerang ▪ Setiap kantong diisi 2000 butir dan serbuk gergaji lembap ▪ Volume serbuk gergaji dan biji 1:1
  • 14. 3-Nov-17 14 Bedengan oMedia tumbuh : pasir/serbuk gergaji oTidak terkena matahari langsung oDisiram pagi dan sore hari 1.5 m 1.2 m 1 m
  • 16. 3-Nov-17 16Stadia pancing Stadia bintang Stadia berpayung Stadia mentis
  • 17. 3-Nov-17 17 Pilih kecambah yang muncul < 15 hari setelah pendederan Stadia kecambah yg terbaik : bintang dan pancing Bila stadia payung  daun hrs digugurkan dan akar dipotong serong Saat pemindahan pagi dan sore hari Dgn nyiru atau ember berisi air
  • 23. 3-Nov-17 23 • Penyulaman  paling lama sampai umur 1 bln setelah transplanting • Pengendalian gulma  manual/kimia • Pengendalian penyakit terutama penyakit daun • Pemupukan
  • 24. 3-Nov-17 24 • Gulma harus bersih dari areal pembibitan agar tidak lengket • Pada saat tanaman muda  manual (2 mg sekali sampai umur 4 bln, dilanjutkan setiap bulan sekali) • Pada tanaman yang batangnya sudah berwarna cokelat (> 4/5 bln)  dapat menggunakan herbisida (paraquat, glifosat) • Penyemprotan dilakukan pagi hari
  • 25. 3-Nov-17 25 Penyakit yang umum menyerang di pembibitan penyakit daun Oidium hevea dan colletotrichum gloeosporioides MENGGUNAKAN FUNGISIDA (DITHANE M-45)
  • 26. 3-Nov-17 26 Umur (BST) Jenis pupuk (kg/ha) Urea SP36 KCl Kieserit 1 2 3 4 Setiap bln s/d 3 bln pra okulasi 90 225 225 225 450 110 280 280 280 550 45 90 90 90 180 45 90 90 90 180
  • 28. 28 1. Klon lateks : IRR 104, IRR 112, IRR 118, IRR 220, BPM 24, PB 260, PB 330, dan PB 340. 2. Klon lateks-kayu : IRR 5, IRR 39,IRR 42, IRR 107, IRR 119, dan RRIC 100 Klon Anjuran untuk Batang Atas/Entres
  • 29. 3-Nov-17 29 PEMBANGUNAN KEBUN ENTRES  Pemilihan lokasi  Perencanaan  Persiapan lahan  Tata ruang  Penanaman  Pemeliharaan  Pemurnian
  • 30. 3-Nov-17 30 Pemilihan lokasi Bebas HPT Bebas gangguan alam Datar Dekat jalan & sumber air Mudah dijangkau & diawasi
  • 31. 3-Nov-17 31 PERENCANAAN PEMBANGUNAN KEBUN ENTRES • Jumlah & jenis klon • Rencana penanaman baru setiap tahun • Keberhasilan Okulasi • Tenaga okulator • dll o Luas kebun entres masing-masing klon dapat ditentukan o Luas pembibitan dpt ditentukan o Jumlah bibit yang dihasilkan
  • 32. 3-Nov-17 32 • Persiapan lahan : mekanis atau manual • Pembuatan petakan-petakan dan jalan untuk memudahkan pemeliharaan & pemanenan agar tidak bercampur antar klon yang ada • Pengajiran • Pembuatan lubang tanam
  • 33. 3-Nov-17 33 • Sebelum tanam, kebun entres sudah dibuat petakan/plot berdasarkan jenis klon dan jumlah batang setiap klon • Harus dibuat jalan dan pemisah petak untuk masing-masing klon  agar antar klon tidak tercampur • Kebun entres harus dilengkapi dengan peta yang memuat tentang jenis klon, jumlah batang (baris dan lajur) setiap klon, tahun tanam, dll
  • 34. 3-Nov-17 34 • Jarak tanam : 1 m x 1 m • Lubang tanam : 40 x 40 x 40 cm • Bahan tanam : polibag 1 payung atau OMT • Dibuat petakan-petakan, tanda klon diletakkan pada setiap sudut petak • Dilengkapi dengan peta dasar sesuai dengan jenis klon, jumlah batang tiap klon • Penyulaman dilakukan dgn klon yg sama dgn petaknya
  • 35. 3-Nov-17 35 Sub Soil 40 cm 40 cm 40 cm
  • 36. 3-Nov-17 36 PB 260 PB 260 GT1 IRR 118 731 btg 900 btg 900 btg 880 btg 2016 2016 2016 2016 1 2 3 4 PB 260 PR 300 GT1 IRR 118 500 btg 550 btg 731 btg 783 btg 2016 2016 2016 2016 5 6 7 8 Blok A2 PETA KEBUN ENTRES
  • 37. 3-Nov-17 37 • Penyiangan – Manual  pada saat tanaman masih muda – Kimiawi  bila batang bag bwh berwarna cokelat • Pemupukan – Dilakukan 4 kali per tahun – Dosis (g/p/aplikasi), • Urea : 10, • SP36 : 15, • KCl : 10, • Dolomit : 20 • Pengendalian HPT – Oidium : Bayleton 250 EC (0.25 %) – Colletotrichum : Dithane M 45 (0.25 %) • Pewiwilan – Pembuangan tunas palsu  entres murni
  • 39. 3-Nov-17 39 • Tujuan : Mendapatkan entres yang murni sesuai dgn klonnya • Kenapa – Kemungkinan tumbuhnya tunas palsu – Tercampur saat okulasi di pembibitan – Entres yang digunakan tidak murni – Tercampur saat bongkar bibit – Tercampur saat penanaman
  • 40. 3-Nov-17 40 • Sebelum kebun entres dipanen • Umur : 8-12 bulan setelah tanam • Tanaman berpayung dua atau tiga • Kebun entres dalam kondisi bersih • Pemeliharaan dilakukan sesuai standar • Penanaman tertata dgn baik, setiap klon ditanam secara terpisah
  • 41. 3-Nov-17 41 • Pemeriksaan dilakukan pada tiap batang berdasarkan ciri setiap klon • Tanaman sesuai dengan plot klon dibiarkan • Tanaman tidak sesuai diberi tanda untuk dibuang • Tanaman tidak sesuai hrs diganti dengan yang sejenis
  • 44. 3-Nov-17 44 • Tan tidak sesuai/seedling  ditandai dengan cat untuk diganti/dibuang • Kemurnian klon setiap petak • Tidak lanjut saran  kemurnian menjadi 100% • KE ditetapkan dengan SK Disbun setempat • Sebagai dasar sertifikasi bibit yang dihasilkan
  • 45. 3-Nov-17 45 • Dipotong serong, tutup dgn TB 192 • Panen I pd ketinggian 30 cm dpo, dan berikutnya 10 cm dr pot sebelumnya • Umur panen disesuaikan dgn teknik ok. • Jumlahnya disesuaikan dgn kemampuan • Unt menjaga kesegaran dibungkus gedebog pisang, koran basah, serbuk gergaji, dan kedua ujung dililin
  • 46. 3-Nov-17 46 1-2 MINGGU PRA OKULASI
  • 47. 3-Nov-17 47 Tahun I Tahun II Tahun III
  • 50. JENIS OKULASI 3-Nov-17 50 TEKNIK OKULASI UMUR BATANG BAWAH (BULAN) UMUR DAN WARNA ENTRES DINI 2-3 3-4 MG, HIJAU MUDA HIJAU 4-6 3-4 BULAN, HIJAU COKELAT 8-18 1-2 TAHUN, COKELAT
  • 52. 3-Nov-17 52 Batu asah dan pisau Plastik okulasi Ujung tunas batang bawah kondisi dorman (tidur) Lilit batang pada 5 cm dpt : 5-7 cm 5-7 cm 5 cm
  • 53. 3-Nov-17 53 Pembersihan kotoran pada batang bawah Pembuatan dua irisan vertikal Pembuatan irisan horizontal (atas/bawah
  • 54. 3-Nov-17 54 Persiapan perisai mata okulasi Pelepasan kayu dari kulit perisai mata Pembukaan jendela okulasi (atas/bawah)
  • 55. 3-Nov-17 55 Memasukkan perisai mata pada jendela okulasi (bukaan bawah/atas)
  • 60. 3-Nov-17 60 • Dengan cangkul/dodos sawit – Satu mg sebelum cabut, bibit dipotong tinggi 5-7 cm dpo, potongan dioles TB 192 – Buat parit sedalam 60 cm pd salah satu sisi dgn jarak 10 cm dari bibit – Potong akar tunggang disisakan 35 cm, kemudian bibit didorong kearah lubang – Akar lateral dipotong sisakan 5 cm • Dongkrak (pulling jack) – Bibit dipotong setinggi 50 cm – Jepit bagian atas, cabut dgn cara mengungkit – Potong bagian atas bibit 5-7 cm dpo – Sisakan akar tunggang 35 cm, dan akar lateral 5 cm
  • 64. 3 November 2017 64 Bibit dijepit dongkrak
  • 69. 3-Nov-17 69 30 sd 40 cm Berbagai bentuk perakaran stum mata tidur Bentuk OMT yang ideal Bentuk bibit satu payung dalam polibag
  • 70. 3-Nov-17 70 Bibit karet dalam polibag, kondisi daun masih muda
  • 71. 3-Nov-17 71 Bibit karet dalam polibag, kondisi daun tua siap untuk dikirim