Ayat Al-Quran Ali Imran: 26 mengajarkan bahwa segala kebaikan dan kekuasaan hanya milik Allah, Dia berhak memberikan dan mengambil kerajaan dari siapa saja yang dikehendaki-Nya. Ayat ini juga mengingatkan untuk bersikap optimis dan berpikir positif sambil menyerahkan segala harapan dan tujuan kepada Allah.
2. َت َو ُءَاشَت نَم َكْلُمْال يِتْؤُت ِكْلُمْال َكِلاَم َّمُهَّالل ِلُقنَم ُّزِعُت َو ُءَاشَت نَّمِم َكْلُمْال ُع ِنزُّلِذُت َو ُءَاشَتنَم
يرِدَق ٍءْيَش ِلُك ٰىَلَع َكَّنِإ ُْريَخْال َكِدَيِب ُءَاشَت
Katakanlah: “Wahai Tuhan yang memiliki kerajaan, Engkau berikan
kerajaan kepada orang yang Engkau kehendaki dan Engkau cabut
kerajaan dari orang yang Engkau kehendaki. Engkau muliakan orang
yang Engkau kehendaki dan Engkau hinakan orang yang Engkau
kehendaki. Di tangan Engkaulah semua kebajikan, sesungguhnya
Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu. (Ali Imran: 26).
3. Di Istana Romawi
• Hafidz Ibn Asakir meriwayatkan dalam biodata Ishaq Ibn Ahmad
dalam sejarahnya tentang Khalifah al-Ma’mun bahwa ia melihat di
istana Romawi tertulis dengan bahasa Himyariyah yang kalau
diterjemahkan ke dalam bahasa Arab berarti: Dengan nama Allah
tidaklah ada perbedaan siang dan malam, dan tidaklah bintang-
bintang dilangit beredar di atas falak kecuali karena pemindahan yang
dilakukan oleh Pemberi Ni’mat yang memindahkan kerajaan dari
seorang raja yang telah sirna kekuasaannya kepada raja yang lain. Dan
Raja pemilik Arsy itu abadi selamanya, tidak akan hancur dan tidak
ada yang menyertai-Nya.
4. Jalalain
• Diturunkan saat Rasulullah SAW menjanjikan kepada ummatnya
kerajaan Persia dan Romawi, orang-orang munafik mengatakan: tidak
mungkin! Maka turunlah ayat: “katakanlah: Ya Allah Pemilik Kerajaan,
Engkau memberikan kerajaan kepada siapa yang dikehendaki dari
makhluk-Mu, dan mencabut kerarajaan dari orang yang Engkau
kehendaki, Engkau memuliakan seseorang yang Engkau kehendaki
dengan memberinya kerajaan dan Engkau hinakan seseorang yang
Engkau kehendaki dengan mencabut kerajaan darinya, pada
kekuasaan-Mu kebaikan dan keburukan, sungguh Engkau Maha Kuasa
atas segala sesuatu.
5. Al-Sa’di
• Di Tangan-Mu lah segala kebaikan َِكدَيِبْريَخْال artinya bahwa semua kebaikan
itu dari Mu ya Allah, tidak ada yang bisa mendatangkan kebaikan kecuali
Allah. Adapun keburukan tidak disandarkan kepada Allah SWT, baik sifat,
nama maupun perbuatan. Akan tetapi masuk dalam kategori apa-apa yang
dilakukan (mafu’laat) Allah dan berada dalam kerangka qada dan qadar-
Nya. Maka kebaikan dan keburukan itu keduanya berada dalam qada dan
qadar Allah, maka tidak ada yang terjadi dalam kerajaan Allah kecuali yang
dikehendaki-Nya, akan tetapi keburukan (al-Syaru) tidak disandarkan
kepada Allah. Maka tidak dikatakan “di Tangan-Mu kebaikan dan
keburukan” َِكدَيِبْريَخْالوالشر tapi dikatakan: “di Tangan-Mu kebaikan” َِكدَيِب
ْريَخْال sebagaimana yang disebutkan dalam firman Allah dan juga diucapkan
oleh Rasulullah.
7. Pelajaran
1. Ayat ini mengajarkan bahwa seseorang ketika menhendaki suatu tujuan
supaya senantiasa menyerahkan tujuannya itu kepada Allah, ini adalah
sikap tawakal yang didasari pengakuan penuh terhadap kebesaran dan
kekuasaan Allah yang diajarkan Allah kepada Nabi dan umatnya.
2. Ayat ini juga merupakan salah satu rumusan do’a untuk memohon
kemuliaan, dengan keyakinan bahwa segala kebaikan itu datangnya dari
Allah.
3. Ajaran juga untuk bersikap optimis dan berpikir positif.
4. Ayat ini merupakan contoh perkataan yang sepantasnya dikatakan oleh
seseorang saat menghendaki suatu posisi atau keberhasilan dan
kemuliaan yang diharapkan.