Berbakti dan haramnya durhaka kepada kedua orang tua ayat
1. Wajibnya Berbakti Dan Haramnya Durhaka Kepada Kedua Orang Tua AYAT-AYAT YANG MEWAJIBKAN
UNTUK BERBAKTI DAN MENGHARAMKAN DURHAKA KEPADA ORANG TUA
Oleh Al-Ustadz Yazid bin Abdul Qadir Jawas
Allah memerintahkan dalam Al-Qur’an agar berbakti kepada kedua orang tua. Mengenai wajibnya
seorang anak berbakti kepada orang tua, Allah berfirman di dalam surat Al-Isra’ ayat 23-24.
ٰ
ىَضَق َو
َٰكُّبَر
َٰ
ّلَأ
ُوادُبْعَت
َٰ
ّلِإ
ٰ
ُهَايِإ
ِْٰنيَدِلاَوْلاِبَو
اًناَسْحِإ
ٰ
ۚ
اَمِإ
َٰنَغُلْبَي
َٰكَدْنِع
َٰرَبِكْلا
اَمُهُدَحَأ
ٰ
َأ
ْٰو
َٰ
لِك
اَمُه
َٰ
لَف
ْٰلُقَت
اَمُهَل
ٰ
فُأ
َٰ
ّلَو
اَمُه ْرَهْنَت
ْٰلُق َو
اَمُهَل
ًٰ
ّل ْوَق
اًمي ِ
َرك
“Dan Rabb-mu telah memerintahkan kepada manusia janganlah ia beribadah melainkan hanya
kepadaNya dan hendaklah berbuat baik kepada kedua orang tua dengan sebaik-baiknya. Dan jika
salah satu dari keduanya atau kedua-duanya telah berusia lanjut disisimu maka janganlah katakan
kepada keduanya ‘ah’ dan janganlah kamu membentak keduanya” [Al-Isra : 23]
ْٰ
ضِفْخاَو
اَمُهَل
ٰ
َحَانَج
ِٰلُّذال
َٰنِم
ِٰةَمْحَالر
ْٰلُق َو
ٰ
ِبَر
اَمُهْمَح ْار
اَمَك
يِناَيَبَر
اًيرِغَص
“Dan katakanlah kepada keduanya perkataan yangmulia dan rendahkanlah dirimu terhadap keduanya
dengan penuh kasih sayang. Dan katakanlah, “Wahai Rabb-ku sayangilah keduanya sebagaimana
keduanya menyayangiku di waktu kecil” [Al-Isra : 24] Juga An-Nisa ayat 36.
ُوادُبْعاَو
ٰ
َ َاّلل
َٰ
ّلَو
واُك ِ
رْشُت
ِٰهِب
اًئْيَش
ٰ
ۚ
ِْٰنيَدِلاَوْلاِبَو
اًناَسْحِإ
“Dan sembahlah Allah dan janganlah menyekutukanNya dengan sesuatu, dan berbuat baiklah kepada
kedua ibu bapak…..” [An-Nisa : 36] Juga terdapat dalam surat Luqman ayat 14-15.
َانْيَص َوَو
َٰناَسْنِْ
اْل
ِٰهْيَدِلاَوِب
ٰ
ُهْتَلَمَح
ٰ
ُهُّمُأ
اًنْهَو
ٰ
ىَلَع
ٰ
نْهَو
ٰ
ُهُلاَصِف َو
يِف
ِْٰنيَماَع
ِٰنَأ
ْٰرُكْشا
يِل
ٰ
ِلاَوِلَو
َٰكْيَد
ٰ
َيَلِإ
ُٰير ِ
صَمْلا
“Dan Kami perintahkan kepada manusia agar berbuat baik kepada orang tuanya, ibunya telah
mengandungnya dalamkeadaan lemah yang bertambah lemah dan menyapihnya dalam dua tahun,
bersyukurlah kalian kepada-Ku dan kepada keduaorang tuamu.Hanya kepada-Ku lah kalian kembali”
[Luqman : 14]
ْٰنِإَو
اَج
َٰكاَدَه
ٰ
ىَلَع
ْٰنَأ
َٰك ِ
رْشُت
يِب
اَم
َْٰسيَل
َٰكَل
ِٰهِب
ٰ
مْلِع
َٰ
لَف
اَمُهْعِطُت
ٰ
ۚ
اَمُهْب ِاحَص َو
يِف
اَيْنُّدال
وُرْعَم
اًف
ٰ
ۚ
ْٰعِبَتاَو
ٰ
َليِبَس
ْٰنَم
ََٰابنَأ
ٰ
َيَلِإ
ٰ
ۚ
ٰ
َمُث
ٰ
َيَلِإ
ٰ
ْمُكُع ِج ْرَم
ٰ
ْمُكُئَِبنُأَف
اَمِب
ٰ
ْمُتْنُك
َٰنوُلَمْعَت
“Dan jika keduanya memaksamu mempersekutukan sesuatu dengan Aku yang tidak ada
pengetahuanmu tentang Aku maka janganlah kamumengikutikeduanya dan pergaulilah keduanya di
dunia dengan cara yang baik dan ikuti jalan orang-orang yang kembali kepada-Ku kemudian hanya
kepada-Ku lah kembalimu maka Aku kabarkan kepadamu apa yang kamu kerjakan” [Luqman : 15]
Baca Juga Suami Lebih Mementingkan Ibunya Daripada Keluarga? Berbakti dan taat kepada orang tua
terbatas pada perkara yang ma’ruf. Adapun apabila orang tua menyuruh kepada kekafiran, maka tidak
boleh taat kepada keduanya. Allah berfirman.
َانْيَص َوَو
َٰناَسْنِْ
اْل
ِٰهْيَدِلاَوِب
اًنْسُح
ٰ
ۚ
ْٰنِإَو
َٰكاَدَهاَج
َٰك ِ
رْشُتِل
يِب
اَم
َْٰسيَل
َٰكَل
ِٰهِب
ٰ
مْلِع
َٰ
لَف
اَمُهْعِطُت
“Dan Kami wajibkan kepada manusia (berbuat) kebaikan kepada kedua orang tuanya. Dan jika
keduanya memaksamuuntukmempersekutukan Aku dengan sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu
tentang itu,maka janganlah kamu mengikuti keduanya..” [Al-Ankabut : 8] Serta surat Al-Ahqaaf ayat
15-16.
َانْيَص َوَو
َٰناَسْنِْ
اْل
اَوِب
ِٰهْيَدِل
اًناَسْحِإ
ٰ
ۚ
ٰ
ُهْتَلَمَح
ٰ
ُهُّمُأ
اًه ْرُك
ٰ
ُهْتَعَض َوَو
اًه ْرُك
ٰ
ۚ
ٰ
ُهُلْمَحَو
ٰ
ُهُلاَصِف َو
َٰنوُث َ
لَث
اًرْهَش
ٰ
ۚ
ٰ
ىَتَح
اَذِإ
ٰ
َغَلَب
ٰ
ُهَدُشَأ
ٰ
َغَلَبَو
َٰنيِعَب ْرَأ
ٰ
ًةَنَس
ٰ
َلاَق
ٰ
ِبَر
يِنْع ِ
ز ْوَأ
ْٰنَأ
َٰرُكْشَأ
َٰكَتَمْعِن
يِتَلا
ْٰمَعْنَأ
َٰت
ٰ
َيَلَع
ٰ
ىَلَعَو
ٰ
َيَدِلاَو
ْٰنَأَو
ٰ
َلَمْعَأ
اًحِلاَص
ٰ
ُهاَض َْرت
ْٰحِلْصَأَو
يِل
يِف
يِتَي ِ
رُذ
ٰ
ۚ
يِنِإ
ُْٰتبُت
َٰكْيَلِإ
يِنِإَو
َٰنِم
ٰ
ْلا
َٰنيِمِلْسُم
” Kami perintahkan kepada manusia supaya berbuat baik kepada dua orang ibu bapaknya, ibunya
mengandungnya dengan susah payah, dan melahirkannya dengan susah payah (pula).
Mengandungnya sampai menyapihnya adalah tiga puluh bulan, sehingga apabila dia telah dewasa
dan umurnya sampai empat puluh tahun, ia berdo’a “Ya Rabb-ku, tunjukilah aku untuk menysukuri
nikmatEngkau yang telah Engkau berikan kepadaku dan kepada kedua orang tuaku dan supaya aku
dapat berbuat amal yang shalih yang Engkau ridlai, berilah kebaikan kepadaku dengan (memberi
kebaikan) kepada anakcucuku.Sesungguhnya aku bertaubat kepada Engkau dan sesungguhnya aku
termasuk orang-orang yang berserah diri” [Al-Ahqaaf : 15]
2. َٰكِئَلوُأ
َٰنِيذَلا
ٰ
ُلَبَقَتَن
ٰ
ْمُهْنَع
َٰنَسْحَأ
اَم
واُلِمَع
ُٰزَاوَجَتَنَو
ْٰنَع
ٰ
ْمِهِتَائِيَس
يِف
ٰ
ِباَحْصَأ
ِٰةَنَجْلا
ٰ
ۚ
ٰ
َدْعَو
ا
ِٰقْد ِ
لص
ِيذَلا
واُنَاك
َٰنُودَعُوي
” Mereka itulah orang-orangyang Kamiterima darimereka amal yang baikyang telah mereka kerjakan
dan Kamiampunikesalahan-kesalahan mereka,bersama penghuni-penghunisurga,sebagaijanji yang
benar yang telah dijanjikan kepada mereka” [Al-Ahqaaf : 16]
Sedangkan tentang anak durhaka kepada kedua orang tuanya terdapat di dalam surat Al-Ahqaaf ayat
17-20. Baca Juga Durhaka Kepada Orang Tua
ِيذَلاَو
ٰ
َلاَق
ِٰهْيَدِلاَوِل
ٰ
فُأ
اَمُكَل
يِنِناَدِعَتَأ
ْٰنَأ
ٰ
َج َرْخُأ
ْدَق َو
ِٰتَلَخ
ُٰنوُرُقْلا
ْٰنِم
يِلْبَق
اَمُهَو
ٰ
َثيِغَتْسَي
ِٰان
ٰ
َ َاّلل
َٰكَلْيَو
ْٰنِآم
َٰنِإ
ٰ
َدْعَو
ٰ
َِاّلل
ٰ
قَح
ٰ
ُلوُقَيَف
اَم
اَذَه
َٰ
ّلِإ
ُٰيرِاطَسَأ
ينِلَوَ ْ
اْل
َٰۚ
“Dan orang yang berkata kepada kedua orang tuanya, ‘Cis (ah)’ bagi kamu keduanya, apakah kamu
keduanya memperingatkan kepadaku bahwa aku akan dibangkitkan, padahal sungguh telah berlalu
beberapa umat sebelumku ? lalu kedua orang tua itu memohon pertolongan kepada Allah seraya
mengatakan, “Celaka kamu, berimanlah ! Sesungguhnya janji Allah adalah benar” Lalu dia berkata,
“Ini tidak lain hanyalah dongengan orang-orang dahulu” [Al-Ahqaaf : 17]
َٰكِئَلوُأ
َٰنِيذَلا
َٰقَح
ٰ
ُمِهْيَلَع
ٰ
ُل ْوَقْلا
يِف
ٰ
مَمُأ
ْدَق
ٰ
َلَخ
ْٰت
ْٰنِم
ٰ
ْمِهِلْبَق
َٰنِم
ِٰن ِجْلا
ٰ ِ
سْنِْ
اْلَو
ٰ
ۚ
ٰ
ْمُهَنِإ
واُنَاك
ِٰ
رِسَاخ
َٰني
“Mereka itulah orang-orang yang telah pasti ketetapan (adzab) atas mereka, bersama-sama umat-
umat yang telah berlalu sebelum mereka dari jin dan manusia. Sesungguhnya mereka adalah orang-
orang yang merugi” [Al-Ahqaaf : 18] Sedangkan dalam surat Al-Baqarah ayat 215
َٰكَنوُلَأْسَي
اَذاَم
َٰنوُقِفْنُي
ٰ
ۚ
ْٰلُق
اَم
ٰ
ْمُتْقَفْنَأ
ْٰنِم
ٰ
ْريَخ
ِْٰنيَدِلاَوْلِلَف
َٰنيِبَرْقَ ْ
اْلَو
ٰ
ىَمَاتَيْلاَو
ٰ
َسَمْلاَو
ِٰكا
ِٰين
ِْٰنباَو
ِٰليِبَسال
ٰ
ۚ
اَمَو
واُلَعْفَت
ْٰنِم
ٰ
ْريَخ
َٰنِإَف
ٰ
َ َاّلل
ِٰهِب
ٰ
يمِلَع
“Mereka bertanya kepadamu (Muhammad)tentang apa yang mereka infakkan. Jawablah, “Harta yang
kamu nafkahkan hendaklah diberikan kepada ibu bapakmu, kaum kerabat, anak-anak yatim, orang-
orang miskin dan orang-orang yang sedang dalam perjalanan. Dan apa saja kebajikan yang kamu
perbuat sesungguhnya Allah Maha Mengetahui” [Al-Baqarah : 215]
Banyaksekali ayat-ayatdi dalamAl-Qur’anyangmenerangkantentangwajibnyaberbakti kepada kedua
orang tua. Dalam surat Luqman, Allah menyebutkan wajibnya seorang anak berbakti kepada kedua
orang tua dan bersyukur kepadanya serta disebutkan juga tentang larangan mengikuti orang tua jika
orang tua tersebut mengajak kepada syirik.
3. KEUTAMAAN BERBAKTI KEPADA ORANG TUA DAN PAHALANYA
1. Merupakan Amal Yang Paling Utama ‘Abdullah bin Mas’ud radhiyallaahu ‘anhu berkata.
ُ
تْلَأَس
ُ
ُ
َلوسَر
ُ
ُ
هللا
ُ
ىَّلَص
ُ
ُ
للا
ُ
ُههْيَلَع
ُ
ُ
َمَّلَسَو
ُ
ُ
يَأ
ُ
ُهلَمَعْلا
ُ
؟لَضْفَأ
ُ
ُ
َلاَق
ُ:
ُ
ةَالَّصلَا
ُ
ىَلَع
ُ
،اَههتْق َو
ُ
ُ
َلاَق
ُ
ُ
تْلق
ُ
ُ
َّمث
ُ
؟يَأ
ُ
ُ
َلاَق
ُ:
، هْنيَدهلاَوْلارهب
ُ
ُ
َلاَق
ُ:
ُ
تْلق
ُ
ُ
َّمث
ُ
؟يَأ
ُ
ُ
َلاَق
ُ:
ُ
ادَه هجْلا
ُ
يهف
ُ
ُهلْيهبَس
ُ
ُ
هللا
“Aku bertanya kepada Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam, ‘Amal apakah yang paling utama?’ Nabi
shallallaahu ‘alaihiwa sallam menjawab,‘Shalatpada waktunya (dalamriwayatlain disebutkan shalat
di awal waktunya).’ Aku bertanya lagi, ‘Kemudian apa?’ Nabi menjawab: ‘Berbakti kepada kedua
orang tua.’ Aku bertanya lagi: ‘Kemudian apa?’ Nabi menjawab, ‘Jihad di jalan Allah’ [2]
2. Ridha Allah Bergantung Kepada Ridha Orang Tua Sesuai hadits Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa
sallam,
ُْنَع
ُ
ُهدْبَع
ُ
ُ
هللا
ُ
ُهْنب
ُ
و ه
رْمَع
ُ
ُهْنب
ُ
ُ ه
اصَعْلا
ُ
ُ
َي ه
ض َر
ُ
ُ
للا
ُ
اَمهْنَع
ُ
َُّنَأ
ُ
ُ
َل ْوسَر
ُ
ُ
هللا
ُ
ىَّلَص
ُ
ُ
للا
ُ
ُههْيَلَع
ُ
ُ
َسَو
ُ
َمَّل
ُ
ُ
َق
ُ
َلا
ُ:
اَض ه
ر
ُ
ُ
هبَّالر
ُ
يهف
ُ
اَض ه
ر
ُ
،هدهلاَوْلا
ُ
ُ
طْخسَو
ُ
ُ
هبَّالر
ُ
يهف
ُ
ُهطْخس
ُ
ُهدهلاَوْلا
“Darii ‘Abdullah bin ‘Amr bin ‘Ash radhiyallaahu ‘anhuma, bahwa Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa
sallambersabda:“Ridha Allah bergantung kepada keridhaan orang tua dan murka Allah bergantung
kepada kemurkaan orang tua” [3]
3. Berbakti Kepada Orang Tua Dapat Menghilangkan Kesulitan Yang Sedang Dialami Yaitu, dengan cara
bertawassul dengan amal shalih tersebut. Dalilnya adalah hadits riwayat dari Ibnu ‘Umar
radhiyallaahu ‘anhuma mengenai kisah tiga orang yang terjebak dalam gua, dan salah seorangnya
bertawassul dengan bakti kepada ibu bapaknya. Haditsnya sebagai berikut:
َُقَلَطْنا
ُ
ُ
ةَثَالَث
ُ
ُ
طْه َر
ُ
ُهم
ُْنَّم
ُ
َُانَك
ُ
ُْمكَلْبَق
ُ
ىَّتَح
ُ
اوَوَأ
ُ
َُتْيهبَمْال
ُ
ىَلهإ
ُ
ُ
َارغ
ُ
،هْولَخَدَف
ُ
ُْت َرَدَحْناَف
ُ
ُ
ةَرْخَص
ُ
َُنهم
ُ
ُهلَبَجْال
ُ
ُ
َف
َُّْتدََس
ُ
اَهْيَلَع
ُ
ََُارغْال
ُ.
ا ْوالَقَف
ُ
ُ:
ُ
هَّنهإ
ُ
ُْمكْي ه
جْنيَال
ُ
ُْنهم
ُ
ُهههَذه
ُ
ُ
هةَرْخَّصال
ُ
ُ
َّالهإ
ُ
ُْنَأ
ُ
ا ْوْعدَت
ُ
ُ
َللا
ُ
ُ
هحهلاَصهب
ُ
ُْمكهلاَمْعَأ
ُ.
َُالَقَف
ُ
ُ
لج َر
ُ
ُ
هْنهم
ُْم
ُ:
َُّمهَّللَا
ُ
َُانَك
ُ
يهل
ُ
ُهان َوَبَأ
ُ
ُهخَانْيَش
ُ
ُهان َرْيهبَك
ُ
ُ
تْنكَو
ُ
ُ
قهبْغَأ
ُ
َُلْبَق
ُ
اَمه
ُ
ُ
االْهَأ
ُ
َُو
ُ
ُ
َال
ُ
،االاَم
ُ
ىََأنَف
ُ
يهب
ُ
يهف
ُ
ُهبَلَط
ُ
ُ
ئْيَش
ُ
اامْوَي
ُ
ُ
َلَف
ُْم
ُ
ُْح ه
رأ
ُ
اَمههْيَلَع
ُ
ىَّتَح
ُ
ََُامن
ُ
ُ
تْبَلَحَف
ُ
اَمهَل
ُ
اَمهَق ْوَبغ
ُ
اَمهْتدَج َوَف
ُ
ُهنْيَمهئَان
ُ.
ُ
تْه ه
رَكَف
ُ
ُْنَأ
ُ
َُقهبْغَأ
ُ
اَمهَلْبَق
ُ
ُ
االْهَأ
ُ
،االاَمْوَأ
ُ
ُ
تْثهبَلَف
ُ
ُ
َقْال َو
ُ
حَد
ُ
ىَلَع
ُ
َُّيَدَي
ُ
ُ
رهظَتْنَأ
ُ
اَمهَظاَقيهتْسا
ُ
ىَّتَح
ُ
َُق َرَب
ُ
ُ
رْجَفْال
ُ
اَظَقْيَتْساَف
ُ
اَب ه
َرشَف
ُ
اَمهَقوَبغ
ُ.
َُّمهَّللَا
ُ
ُْنهإ
ُ
ُ
تْنك
ُ
ُ
َعَف
ُ
تْل
ُ
َُكهلَذ
ُ
َغهتْبا
ََُا
ُ
َُكههْج َو
ُ
ُْج ه
رَفَف
ُ
اَّنَع
ُ
اَم
ُ
ُ
نَْحن
ُ
ُههْيهف
ُ
ُْنهم
ُ
ههَذه
ُ
،هةَرْخَّصال
ُ
ُْتَج َرَفْناَف
ُ
ُائْيَش
ا
“ …Pada suatu hari tiga orang dari ummat sebelum kalian sedang berjalan, lalu kehujanan. Mereka
berteduh pada sebuah gua di kaki sebuah gunung. Ketika mereka berada di dalamnya, tiba-tiba
sebuah batu besar runtuh dan menutupi mulut gua. Sebagian mereka berkata kepada yang lain:
‘Ingatlah amal terbaik yang pernah kamu lakukan.’ Kemudian mereka memohon kepada Allah dan
bertawassul melalui amal tersebut, dengan harapan agar Allah menghilangkan kesulitan tersebut.
Salah satudi antara mereka berkata:‘Ya Allah,sesung-guhnyaaku mempunyai kedua orang tua yang
sudah lanjutusia sedangkanaku mempunyaiisteri dan anak-anakyang masih kecil.Aku menggembala
kambing, ketika pulang ke rumah aku selalu memerah susu dan memberikan kepada kedua orang
tuaku sebelum orang lain. Suatu hari aku harus berjalan jauh untuk mencari kayu bakar dan mencari
nafkah sehingga pulang sudahlarutmalamdan aku dapati orang tuaku sudah tertidur, lalu aku tetap
memerah susu sebagaimana sebelumnya. Susu tersebut tetap aku pegang lalu aku mendatangi
keduanya namun keduanya masih tertidur pulas. Anak-anakku merengek-rengek menangis untuk
meminta susu ini dan aku tidak memberikannya. Aku tidak akan memberikan kepada siapa pun
sebelumsusu yang aku perah ini kuberikan kepada kedua orang tuaku. Kemudian aku tunggu sampai
keduanya bangun.Pagihariketika orang tuaku bangun,aku berikan susuinikepada keduanya.Setelah
keduanya minum lalu kuberikan kepada anak-anakku. Ya Allah, seandainya perbuatan ini adalah
perbuatan yang baikkarena mengharapwajah-Mu,maka bukakanlah mulutgua ini.’ Maka batu yang
menutupi pintu gua itu pun bergeser sedikit..”[4]
4. Akan Diluaskan Rizki Dan Dipanjangkan Umur Sesuai sabda Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam
ُْنَم
ُ
َُّبَحَأ
ُ
ُْنَأ
ُ
ُ
َطََسْبي
ُ
يهف
ُ
ُهههق ْز ه
ر
ُ
ُ
َأََسْنيَو
ُ
ُ
هَل
ُ
يهف
ُ
ُ
هه ه
رَثَأ
ُ
ُْل ه
صَيْلَف
ُ
ُ
هَم هحَر
“Barangsiapa yang ingin diluaskan rizkinya dan di-panjangkan umurnya, maka hendaklah ia menyam-
bung silaturrahimnya.” [5]
4. Dalamsilaturahmi,yangharusdidahulukan adalah silaturahmi kepada orang tua sebelum kepada yang
lain. Banyak di antara saudara-saudara kita yang sering berkunjung kepada teman-temannya, tetapi
kepadaorang tuanyasendiri jarang, bahkantidakpernah.Padahal ketikamasihkecil,diaselalubersama
orang tuanya. Sesulit apa pun harus tetap diusahakan untuk bersilaturahmi kepada kedua orang tua,
karenadekatkepadakeduanya -insyaAllah- akandimudahkanrizki dan dipanjangkan umurnya. 5. Akan
DimasukkanKe SurgaOlehAllah‘AzzawaJallaBerbuatbaikkepadaorangtua dan taat kepadakeduanya
dalam kebaikan merupakan jalan menuju Surga. Sedangkan durhaka kepada orang tua akan
mengakibatkan seorang anak tidak masuk Surga. Dan di antara dosa-dosa yang Allah ‘Azza wa Jalla
segerakan adzabnya di dunia adalah berbuat zhalim dan durhaka kepada orang tua. Dengan demikian,
jika seorang anak berbuat baik kepada orang tuanya, Allah akan menghindarkannya dari berbagai
malapetaka, dengan izin Allah ‘Azza wa Jalla dan akan dimasukkan ke Surga.
BENTUK-BENTUK DURHAKA KEPADA KEDUA ORANG TUA
1. Menimbulkan gangguan terhadap orang tua, baik berupa perkataan atau pun perbuatan yang mem-
buat orang tua sedih atau sakit hati.
2. Berkata “ah” atau “cis” dan tidak memenuhi pang-gilan orang tua.
3. Membentak atau menghardik orang tua.
4. Bakhil atau kikir, tidak mengurus orang tuanya, bahkan lebih mementingkan yang lain daripada
mengurus orang tuanya, padahal orang tuanya sangat membutuhkan. Seandainya memberi nafkah
pun, dilakukan dengan penuh perhitungan.
5. Bermukamasam dan cemberut di hadapan orang tua, merendahkan orang tua, mengatakan bodoh,
“kolot”, dan lain-lain.
6. Menyuruh orang tua, misalnya menyapu, mencuci atau menyiapkan makanan. Pekerjaan tersebut
sangat tidak pantas bagi orang tua, terutama jika mereka sudah tua dan lemah. Tetapi, jika si ibu
melakukanpekerjaantersebutdengankemauannyasendiri, maka tidaklah mengapa, dan karena itu
seorang anak harus berterima kasih dan membantu orang tua.
7. Menyebut kejelekan orang tua di hadapan orang banyak atau mencemarkan nama baik orang tua.
8. Memasukkan kemungkaran ke dalam rumah, misalnya alat musik, mengisap rokok, dan lain-lain.
9. Lebih mentaati isteri daripada kedua orang tua. Bahkan ada sebagian orang yang tega mengusir
ibunya demi menuruti kemauan isterinya. Nas-alullaahas salaamah wal ‘aafiyah
10. Malu mengakui orang tuanya. Sebagian orang merasa malu dengan keberadaan orang tua dan
tempat tinggal ketika status sosialnya meningkat. Tidak diragukan lagi, sikap semacam itu adalah
sikap yang sangat tercela, bahkan termasuk kedurhakaan yang keji dan nista.
BENTUK-BENTUK BERBAKTI KEPADA ORANG TUA
1. Bergaul bersamakeduanyadengancara yang baik.Di dalamhaditsNabi shallallaahu‘alaihi wasallam
disebutkan bahwa memberi kegembiraan kepada seseorang mukmin termasuk shadaqah, lebih
utama lagi kalau memberi kegembiraan kepada orang tua kita
2. Berkata kepada keduanya dengan perkataan yang lemah lembut. Hendaknya dibedakan adab ber-
bicara antara kepadakeduaorangtua denganke-padaanak,temanatau dengan yang lain. Berbicara
dengan perkataan yang mulia kepada kedua orang tua.
3. Tawadhu’ (rendah hati). Tidak boleh kibr (sombong) apabila sudah meraih sukses atau memenuhi
jabatan di dunia, karena sewaktu lahir, kita berada dalam keadaan hina dan membutuhkan
pertolongan, kita diberi makan, minum, dan pakaian oleh orang tua.
4. Memberi infaq(shadaqah) kepadakeduaorangtua,karenapada hakikatnya semua harta kita adalah
milik orang tua. Oleh karena itu berikanlah harta itu kepada kedua orang tua, baik ketika mereka
minta ataupun tidak.
5 . Mendo’akan kedua orang tua. Di antaranya dengan do’a berikut:
ُ
هبَر
ُ
اَمهْمَح ْار
ُ
اَمَك
ُ
ُ
هناَيَّبَر
ي
ُ
ااْريهغَص
“Wahai Rabb-ku,kasihilah keduanya,sebagaimana mereka berdua telah mendidikku sewaktu kecil.”
Seandainyaorangtuamasih berbuat syirik serta bid’ah, kita tetap harus berlaku lemah lembut kepada
keduanya, dengan harapan agar keduanya kembali kepada Tauhid dan Sunnah. Bagaimana pun, syirik
dan bid’ah adalah sebesar-besar kemungkaran, maka kita harus mencegahnya semampu kita dengan
5. dasar ilmu, lemah lembut dan kesabaran. Sambil terus berdo’a siang dan malam agar orang tua kita
diberi petunjuk ke jalan yang benar.
APABILA KEDUA ORANG TUA TELAH MENINGGAL
Maka yang harus kita lakukan adalah:
1. MemintaampunkepadaAllah‘Azzawa Jalla dengan taubat nashuha (jujur) bila kita pernah berbuat
durhaka kepada keduanya di waktu mereka masih hidup.
2. Menshalatkannya dan mengantarkan jenazahnya ke kubur.
3. Selalu memintakan ampunan untuk keduanya.
4. Membayarkan hutang-hutangnya.
5. Melaksanakan wasiat sesuai dengan syari’at.
6. Menyambung silaturrahim kepada orang yang keduanya juga pernah menyambungnya.
Semoga dengan memahami dan mengamalkan nilai-nilai Islam tersebut, kita dimudahkan oleh Allah
‘Azza wa Jalla dalam mewujudkan keluarga yang sakinah, mawaddah wa rahmah. Aamiin.