SlideShare a Scribd company logo
Bentuk Lahan
EOLIN
Umi Hanik / J1D110049
Rizky Amelia de Musfa/ J1D110208
Lahan aeolian ?
Æolus, Aeolian (atau Eolian atau Aeolian)
Merupakan bentuk lahan yang terbentuknya
akibat proses angin. Yang mana memiliki
kemampuan untuk mengikis, mengangkut,
dan mengendapkan material-material pasir
ataupun debu.
Syarat-Syarat Berkembangnya Lahan
Aeolian
• Tersedia material berukuran pasir halus-kasar
dalam jumlah banyak.
• Adanya periode kering yang panjang dan
tegas.
• Adanya angin yang mampu mengangkat dan
mengendapkan bahan pasir tersebut.
• Gerakan angin tidak banyak terhalang oleh
vegetasi/objek lain.
Proses Terbentuknya Lahan Aeolian
Pengikisan oleh Angin
Pengangkutan oleh Angin
Pengendapan oleh Angin
Proses Terbentuknya Lahan Aeolian
Pengikisan oleh Angin
Deflasi (deflation)
Korasi (corrasion)
Atrisi (attrition)
Proses Terbentuknya Lahan Aeolian
Deflasi (deflation)
Proses deflasi merupakan gerakan tiupan
angin yang membawa materi batuan, baik berupa
debu halus, pasir, maupun materi yang kasar dan
berat
Proses Terbentuknya Lahan Aeolian
Deflasi (deflation)
Bentang alam hasil proses deflasi dibedakan
menjadi 3 (tiga), yaitu :
• Cekungan deflasi (deflation basin)
• Lag gravel
• Desert varnish
Proses Terbentuknya Lahan Aeolian
Cekungan deflasi (deflation basin)
Cekungan deflasi merupakan suatu cekungan
yang diakibatkan oleh angin pada daerah yang lunak
dan tidak terkonsolidasi atau material-material yang
tersemen jelek.
Proses Terbentuknya Lahan Aeolian
Lag gravel
Deflasi terhadap debu dan pasir yang ditinggalkan
merupakan material yang kasar (granule, pebble, dan
fragmen-fragmen yang besar), disebut lagstone.
Proses Terbentuknya Lahan Aeolian
Desert varnish
Beberapa lagstone yang tipis, mengkilat, berwarna
hitam atau coklat dan permukaannya tertutup oleh
oksida besi, dikenal sebagai desert varnish.
Proses Terbentuknya Lahan Aeolian
Korasi (corrasion)
Korasi angin dapat
menimbulkan beberapa bentuk
atau bentang alam yang sangat
luas. Gerakannya hanya dapat
terjadi di dekat permukaan tanah.
Proses Terbentuknya Lahan Aeolian
Berdasarkan kerjanya korasi
dapat dibedakan :
Polishing dan pitting
Grooving dan shaping
Faceting
Proses Terbentuknya Lahan Aeolian
Polishing dan pitting
Gerakan angin yang
membawa/disertai pasir disebut
dengan polishing. Gerakan angin yang
membawa pasir mempunyai
kemampuan untuk melubangi batuan,
kemampuan untuk melubangi batuan
ini disebut dengan pitting.
Proses Terbentuknya Lahan Aeolian
Grooving dan shaping
Grooving adalah proses batuan yang telah
berlubang sebagai akibat kekuatan pitting
akan terus mengalami proses pembentukan
lubang sehingga makin lama makin besar
dan dalam.
Batuan yang berlubang-lubang besar
tersebut kemudian berubah menjadi pecah-
pecah dan berkeping-keping. Proses
terjadinya pecahan dan keping-keping ini
disebut shaping.
Proses Terbentuknya Lahan Aeolian
Faceting
Batuan yang telah berkeping-
keping berubah menjadi lebih kecil
lagi. Proses perubahan batuan
menjadi bagian lebih kecil disebut
dengan faceting.
Proses Terbentuknya Lahan Aeolian
Fenomena hasil proses korasi :
Bevelad stone
Polish
Grooves
Sculpturing (Penghiasan)
Proses Terbentuknya Lahan Aeolian
• Bevelad stone
Beberapa sisa batuan yang dihasilkan
oleh abrasi angin yang mengandung
pasir akan membentuk einkanter
atau dreikanter yang dalam Bahasa
Inggris disebut single edge atau
three edge.
Proses Terbentuknya Lahan Aeolian
Polish
Terbentuk pada batuan yang mempunyai
ukuran butir halus digosok oleh angin yang
mengandung pasir (sand blast) atau yang
mengandung silt (silt blast), yang
mempunyai kekuatan lemah, sehingga
hasilnya akan lebih mengkilat, misalnya pada
kuarsit, akibat erosi secara abrasi akan lebih
mengkilat.
Proses Terbentuknya Lahan Aeolian
Grooves
Angin yang mengandung pasir
dapat juga menggosok dan menyapu
permukaan batuan membentuk
suatu alur yang dikenal sebagai
grooves.
Proses Terbentuknya Lahan Aeolian
Sculpturing (Penghiasan)
Banyak perbedaan bentuk
topografi diakibatkan oleh
kombinasi pelapukan dan abrasi
angin.
Proses Terbentuknya Lahan Aeolian
Atrisi (attrition)
suatu proses penyusutan materi yang
dibawa oleh angin pada saat pengangkutan
materi tersebut.
Peristiwa proses pemilihan, di mana
materi yang kasar dan berat akan tertinggal
oleh karena kekuatan angin tidak mampu lagi
membawanya. Materi yang halus akan
diterbangkan angin ke tempat yang lebih
jauh.
Proses Terbentuknya Lahan Aeolian
Pengangkutan oleh Angin
Materi batuan yang mudah terangkut
oleh angin adalah materi-materi halus,
misalnya debu. Materi yang halus ini
akan diterbangkan angin sampai ke
tempat yang cukup jauh.
Proses Terbentuknya Lahan Aeolian
Pengangkutan oleh Angin
Suspensi (suspension)
Saltasi (saltation)
Rayapan permukaan (surface
crep)
Proses Terbentuknya Lahan Aeolian
Suspensi (suspension)
Gerakan meloncat materi
butiran yang disebabkan oleh
tabrakan dan pantulan angin yang
bermuatan pasir.
Proses Terbentuknya Lahan Aeolian
Saltasi (saltation)
Gerakan saltasi secara langsung
disebabkan tekanan angin terhadap
butiran pasir, pasir yang ditiup angin
pada umumnya mempunyai gerakan
saltasi.
Proses Terbentuknya Lahan Aeolian
Rayapan permukaan (surface crep)
Gerakan rayapan permukaan
disebabkan oleh karena tubrukan materi
butiran oleh gerakan saltasi.
Benturan ini gerakan materi butiran
menjadi lambat yang selanjutnya
menjadi rayapan.
Proses Terbentuknya Lahan Aeolian
Pengendapan oleh Angin
Proses pengendapan ini terjadi apabila
butiran yang telah terbawa angin tadi jatuh
setelah gerakan menjadi lambat.
Bentuk endapan dari proses ini tidak datar
atau halus tetapi bergelombang. Setelah
mengendap butiran-butirabn tersebut
mengumpul menjadi suatu bentuk lahan yang
baru.
Bentuk Lahan Hasil Aeolian
Desert pavement (pebble armor)
Blowout
Ventifact
Dreikanter
Groove
Yardang
Bentuk Lahan Hasil Aeolian
Desert pavement (pebble armor)
Permukaan yang terdiri atas
batuan kerikil dan kerakal di daerah
gurun, sebagai akibat bahan-bahan
halus mengalami deflasi.
Desert pavement (pebble armor)
Bentuk Lahan Hasil Aeolian
Blow out
Cekungan di daerah gurun sebagai
akibat deflasi pada materi hasil
pelapukan di permukaan yang
berukuran halus.
Blow out
Bentuk Lahan Hasil Aeolian
Ventifa
Permukaan batuan yang
menjadi rata karena korasi,
terutama yang berukuran halus
(debu dan liat) yang terbawa oleh
angin.
Ventifa
Bentuk Lahan Hasil Aeolian
Dreikanter
Seperti ventifact tetapi
bentuknya piramida karena arah
angin berubah-ubah (dari tiga
sisi).
Dreikanter
Bentuk Lahan Hasil Aeolian
Groove
Merupakan alur-alur
memanjang pada permukaan
batuan karena erosi angin.
Bentuk Lahan Hasil Aeolian
Yardang
Merupakan pegunungan
memanjang dan paralel (tinggi< 10m,
panjang -100m ) berkembang di
daerah bebatuan lunak.
Yardang
Bentuk Lahan Hasil Aeolian
Pan
Cekungan yang dalamnya
bervariasi dari beberapa meter
sampai dengan 100m, panjangnya
dari 100m- >100km, karena erosi
angin.
Bentuk-Bentuk Hasil Pengendapan Angin
Aktivitas angin dalam
mengendapkan material dipengaruhi
oleh kecepatan angin, rintangan (batu,
vegetasi), dan material yang dibawa
oleh angin.
Bentuk-Bentuk Hasil Pengendapan
Angin
• Loess
• Endapan pasir
– Sand sheet
– Ripple (riak)
– Sand shadow
– Sand fall
– Sand drift
– Sand drift
• Gumuk pasir (dunes)
Loess
Endapan oleh angin berupa debu, pada
umumnya berwarna kekuningan, tersusun dari
berbagai mineral tidak berlapis-lapis tetapi
cukup kuat terikat.
Endapan pasir
Type yang ditentukan oleh jumlah pasir dan vegetasi:
 Sand sheet
Hamparan pasir tipis yang menutup daerah relatif
datar, permukaannya tidak bergelombang.
• Ripple (riak)
 Endapan pasir yang permukaannya bergelombang,
tinggi bervariasi 1-500mm, panjang 50-300m.
endapan pasir tebal yang permukaannya
bergelombang ripple tetapi lebih besar disebut
undulasi; yang tingginya sampai 400m dan panjang
4km disebut draa (Mcgadune).
Sand shadow
Timbunan pasir di belakang suatu rintangan,
seperti semak-semak/batu.
Endapan pasir
• Sand fall
Timbunan pasir di bawah cliff
atau gawir.
Sand drift
Timbunan pasir pada suatu gap/celah antara
dua rintangan.
Gumuk pasir (dunes)
Gundukan bukit/igir dari pasir yang
teerhembus angin. Gumuk pasir
mempunyai penampang tidak simetri,
kemiringan lereng pada arah datangnya
angin 5º sampai dengan 10º dan arah
membelakangi arah angin 30º sampai
dengan 34º. Apabila tidak ada stabilisasi
oleh vegetasi gumuk pasir cenderung
bergeser ke arah datangnya angin.
Gumuk pasir (dunes)
Pada umumnya gumuk pasir terdapat di daerah
• Mempunyai pasir sebagai material utama.
• Kecepatan angin tinggi, untuk mengikis dan
mengangkut butir-butir berukuran pasir.
• Permukaan tanah yang tersedia untuk
pengendapan pasir.
• Gisik pasir dengan angin pantai
• Dekat sungai yang dasarnya pasir
• Daerah yang mempunyai musim kering
• Daerah gurun yang mengalami penghancuran
batuan
• Endapan glasial dan dasar danau glasial pasiran.
Gumuk pasir (dunes)
Gumuk pasir dapat dibedakan menjadi :
• Gumuk pasir sabit (barchan)
• Gumuk pasir melintang (transversal
dunes)
• Gumuk pasir parabolik (parabolic
dunes
• Gumuk pasir memanjang (longitudinal
dunes/seif)
• Whaleback dunes
Gumuk pasir sabit (barchan)
Sisi yang menghadap arah angin landai dan yang di
belakang (slip face) terjal. Penampang gumuk tidak
simetri pada puncaknya, tetapi berangsur-angsur menjadi
hampir simetri pada tanduknya. Ketinggian 5-15m
maksimum 30m. Berkembang di daerah yang vegetasinya
terbatas.
Gumuk pasir melintang
(transversal dunes)
Posisi melintang arah angin/ tegak lurus arah angin.
Terbentuk pada daerah yang banyak cadangan
pasirnya dan sedikit tumbuhan.. Ketinggian 5-15m
maksimum 100m. dapat berubah menjadi sabit
apabila sumber pasirnya berkurang.
Gumuk pasir parabolik
(parabolic dunes)
Berbentuk sabit dengan tanduk yang panjang ke arah
datangnya angin dengan ketinggian 1:15m. Gumuk
pasir parabolik dapat terbentuk karena blow out
Gumuk pasir memanjang
(longitudinal dunes/seif)
Berupa gundukan pasir yang hampir klurus sejajar arah angin
Ketinggian <15m,panjang beberapa kilometer, pada gurun
yang luas ketinggian mencapai 200m dan panjang 300km.
Gumuk pasir memanjang di gurun seperti di atas disebut
seif. Ukuran partikel material pada gumuk pasir ini
mempunyai kisaran 0,05-0,5mm karena sortasi angin
sangat baik.
Whaleback dunes
Gumuk pasir longitudinal yang
sangat besar, puncaknya datar dan di
atasnyadapat terbentuk barchan, dan
seif, kecil-kecil.
Kesimpulan
Dalam pembentukan permukaan bumi, bumi telah
mengalami tiga ordo dimana masing-masing ordo
mempunyai karakteristik tersendiri. Dalam pembentukan
permukaan bumi dipengaruhi dua tenaga yaitu endogen
dan eksogen. Tenaga eksogen merupakan tenaga yang
berasal dari luar bumi, salah satu dari tenaga eksogen
adalah angin. Pembentukan suatu bentuk lahan oleh
karena tenaga angin sering disebut proses aeolian. Proses
aeolian ini dibagi menjadi beberapa tahap yaitu:
– Pengikisan
– Pengangkutan
– Pengendapan
Kesimpulan
Dalam proses aeolian terdapat syarat-syarat
untuk berkembangnya bentuk lahan karena
proses ini, syarat-syarat tersebut antara lain
yaitu tersedia material berukuran pasir halus
atau kasar dalam jumlah banyak, Adanya
periode kering yang panjang dan tegas, Adanya
angin yang mampu mengangkat dan
mengendapkan bahan pasir tersebut, Gerakan
angin tidak banyak terhalang oleh vegetasi atau
obyek lain. Bentukan lahan akibat dari proses
aeolian dibedakan menjadi tiga yaitu Loess,
Gumuk pasir, dan endapan pasir.
Thanks 

More Related Content

What's hot

Makalah lingkungan pengendapan
Makalah lingkungan pengendapanMakalah lingkungan pengendapan
Makalah lingkungan pengendapan
NikolasKalayukin
 
Pembuatan statigrafi detil
Pembuatan statigrafi detilPembuatan statigrafi detil
Pembuatan statigrafi detil
oilandgas24
 
Materi Kuliah Geologi Struktur 9.diskripsi sesar
Materi Kuliah Geologi Struktur 9.diskripsi sesarMateri Kuliah Geologi Struktur 9.diskripsi sesar
Materi Kuliah Geologi Struktur 9.diskripsi sesar
Mario Yuven
 
Batuan piroklastik
Batuan piroklastikBatuan piroklastik
Batuan piroklastik
yadil142
 
140710080104 2 1192
140710080104 2 1192140710080104 2 1192
140710080104 2 1192kerong
 
Batuan sedimen
Batuan sedimenBatuan sedimen
Batuan sedimen
Kartika Rahayu
 
Batuan Sedimen.pptx
Batuan Sedimen.pptxBatuan Sedimen.pptx
Batuan Sedimen.pptx
taufiqbapiq
 
Family Rotaliidae (Ehrenberg, 1839)
Family Rotaliidae (Ehrenberg, 1839)Family Rotaliidae (Ehrenberg, 1839)
Family Rotaliidae (Ehrenberg, 1839)
Hidayat Muhammad
 
Laporan Pembentukan Asal Vulkanik
Laporan Pembentukan Asal VulkanikLaporan Pembentukan Asal Vulkanik
Laporan Pembentukan Asal Vulkanik'Oke Aflatun'
 
Batuan sedimen
Batuan sedimenBatuan sedimen
Batuan sedimen
Swastika Nugraheni,S.Pd
 
1.b. geom proses glasial
1.b. geom proses glasial1.b. geom proses glasial
1.b. geom proses glasial
Rafli Riandi Kusnadi
 
Geologi struktur rosette
Geologi struktur rosetteGeologi struktur rosette
Geologi struktur rosette
taufiqrafie
 
Materi Kuliah Teknik Pertambangan ; Geologi Struktur Semester III STTNAS Yogy...
Materi Kuliah Teknik Pertambangan ; Geologi Struktur Semester III STTNAS Yogy...Materi Kuliah Teknik Pertambangan ; Geologi Struktur Semester III STTNAS Yogy...
Materi Kuliah Teknik Pertambangan ; Geologi Struktur Semester III STTNAS Yogy...
Mario Yuven
 
Proses terbentuknya batuan beku
Proses terbentuknya  batuan bekuProses terbentuknya  batuan beku
Proses terbentuknya batuan bekuIpung Noor
 
Bab 10 analisa cekungan
Bab 10 analisa cekunganBab 10 analisa cekungan
Bab 10 analisa cekungan
Nuzul Ashari
 
5.a. geom proses fluvial (2)
5.a. geom proses fluvial (2)5.a. geom proses fluvial (2)
5.a. geom proses fluvial (2)
Rafli Riandi Kusnadi
 

What's hot (20)

Makalah lingkungan pengendapan
Makalah lingkungan pengendapanMakalah lingkungan pengendapan
Makalah lingkungan pengendapan
 
Bentuk asal fluvial
Bentuk asal fluvialBentuk asal fluvial
Bentuk asal fluvial
 
Pembuatan statigrafi detil
Pembuatan statigrafi detilPembuatan statigrafi detil
Pembuatan statigrafi detil
 
Materi Kuliah Geologi Struktur 9.diskripsi sesar
Materi Kuliah Geologi Struktur 9.diskripsi sesarMateri Kuliah Geologi Struktur 9.diskripsi sesar
Materi Kuliah Geologi Struktur 9.diskripsi sesar
 
Batuan piroklastik
Batuan piroklastikBatuan piroklastik
Batuan piroklastik
 
140710080104 2 1192
140710080104 2 1192140710080104 2 1192
140710080104 2 1192
 
1. geom konsep dasar)
1. geom konsep dasar)1. geom konsep dasar)
1. geom konsep dasar)
 
Batuan sedimen
Batuan sedimenBatuan sedimen
Batuan sedimen
 
Batuan Sedimen.pptx
Batuan Sedimen.pptxBatuan Sedimen.pptx
Batuan Sedimen.pptx
 
Family Rotaliidae (Ehrenberg, 1839)
Family Rotaliidae (Ehrenberg, 1839)Family Rotaliidae (Ehrenberg, 1839)
Family Rotaliidae (Ehrenberg, 1839)
 
Laporan Pembentukan Asal Vulkanik
Laporan Pembentukan Asal VulkanikLaporan Pembentukan Asal Vulkanik
Laporan Pembentukan Asal Vulkanik
 
Batuan sedimen
Batuan sedimenBatuan sedimen
Batuan sedimen
 
1.b. geom proses glasial
1.b. geom proses glasial1.b. geom proses glasial
1.b. geom proses glasial
 
Bentuk asal fluvial
Bentuk asal fluvialBentuk asal fluvial
Bentuk asal fluvial
 
Geologi struktur rosette
Geologi struktur rosetteGeologi struktur rosette
Geologi struktur rosette
 
Materi Kuliah Teknik Pertambangan ; Geologi Struktur Semester III STTNAS Yogy...
Materi Kuliah Teknik Pertambangan ; Geologi Struktur Semester III STTNAS Yogy...Materi Kuliah Teknik Pertambangan ; Geologi Struktur Semester III STTNAS Yogy...
Materi Kuliah Teknik Pertambangan ; Geologi Struktur Semester III STTNAS Yogy...
 
Proses terbentuknya batuan beku
Proses terbentuknya  batuan bekuProses terbentuknya  batuan beku
Proses terbentuknya batuan beku
 
Bab 10 analisa cekungan
Bab 10 analisa cekunganBab 10 analisa cekungan
Bab 10 analisa cekungan
 
Morfologi karst
Morfologi karstMorfologi karst
Morfologi karst
 
5.a. geom proses fluvial (2)
5.a. geom proses fluvial (2)5.a. geom proses fluvial (2)
5.a. geom proses fluvial (2)
 

Similar to Bentuk Lahan EOLIN.ppt

Bentang Alam Eolian AGUSTININGTYAS.ppt
Bentang Alam Eolian AGUSTININGTYAS.pptBentang Alam Eolian AGUSTININGTYAS.ppt
Bentang Alam Eolian AGUSTININGTYAS.ppt
YogaAdityaAfrizal
 
Struktur Lapisan Bumi
Struktur Lapisan BumiStruktur Lapisan Bumi
Struktur Lapisan Bumi
STKIP PGRI PONTIANAK
 
Makalah Geo
Makalah GeoMakalah Geo
Makalah Geonureaal
 
Geografi (erosi)
Geografi (erosi)Geografi (erosi)
Geografi (erosi)likafebry
 
Ppt landform oleh angin (kelompok 6)
Ppt landform oleh angin (kelompok 6)Ppt landform oleh angin (kelompok 6)
Ppt landform oleh angin (kelompok 6)
deyanakanos
 
1052147 634431066424712500
1052147 6344310664247125001052147 634431066424712500
1052147 634431066424712500
fidiprathama
 
LAPISAN_LITOSFER.pptx
LAPISAN_LITOSFER.pptxLAPISAN_LITOSFER.pptx
LAPISAN_LITOSFER.pptx
NurulEfiningsih2
 
LAPISAN_LITOSFER.pptx
LAPISAN_LITOSFER.pptxLAPISAN_LITOSFER.pptx
LAPISAN_LITOSFER.pptx
bambang purwanto
 
Tenaga Eksogen
Tenaga EksogenTenaga Eksogen
Tenaga Eksogen
Triyastiti Wulandari
 
Geografi
GeografiGeografi
Geografi
Firman Islamy
 
PROSES TENAGA EKSOGEN DAN PENGARUHNYA PADA KEHIDUPAN.pptx
PROSES TENAGA EKSOGEN DAN PENGARUHNYA PADA KEHIDUPAN.pptxPROSES TENAGA EKSOGEN DAN PENGARUHNYA PADA KEHIDUPAN.pptx
PROSES TENAGA EKSOGEN DAN PENGARUHNYA PADA KEHIDUPAN.pptx
christin84
 
Permasalahan Erosi dan Abrasi di pantai
Permasalahan Erosi dan Abrasi di pantaiPermasalahan Erosi dan Abrasi di pantai
Permasalahan Erosi dan Abrasi di pantai
Ashar Asham
 
Permasalahan Erosi dan Abrasi di pantai
Permasalahan Erosi dan Abrasi di pantaiPermasalahan Erosi dan Abrasi di pantai
Permasalahan Erosi dan Abrasi di pantai
Ashar Asham
 
Permasalahan Erosi dan Abrasi di pantai
Permasalahan Erosi dan Abrasi di pantai Permasalahan Erosi dan Abrasi di pantai
Permasalahan Erosi dan Abrasi di pantai
Ashar Asham
 
Geografi indhprmtillhi
Geografi indhprmtillhiGeografi indhprmtillhi
Geografi indhprmtillhiIndah Illai II
 
Tenaga eksogen
Tenaga eksogenTenaga eksogen
Tenaga eksogen
Mell Ward
 

Similar to Bentuk Lahan EOLIN.ppt (20)

Bentang Alam Eolian AGUSTININGTYAS.ppt
Bentang Alam Eolian AGUSTININGTYAS.pptBentang Alam Eolian AGUSTININGTYAS.ppt
Bentang Alam Eolian AGUSTININGTYAS.ppt
 
Struktur Lapisan Bumi
Struktur Lapisan BumiStruktur Lapisan Bumi
Struktur Lapisan Bumi
 
Tenaga eksogen
Tenaga eksogenTenaga eksogen
Tenaga eksogen
 
Makalah Geo
Makalah GeoMakalah Geo
Makalah Geo
 
Geografi (erosi)
Geografi (erosi)Geografi (erosi)
Geografi (erosi)
 
Tugas Geo 2
Tugas Geo 2Tugas Geo 2
Tugas Geo 2
 
Ppt landform oleh angin (kelompok 6)
Ppt landform oleh angin (kelompok 6)Ppt landform oleh angin (kelompok 6)
Ppt landform oleh angin (kelompok 6)
 
1052147 634431066424712500
1052147 6344310664247125001052147 634431066424712500
1052147 634431066424712500
 
Tenaga eksogen
Tenaga eksogenTenaga eksogen
Tenaga eksogen
 
LAPISAN_LITOSFER.pptx
LAPISAN_LITOSFER.pptxLAPISAN_LITOSFER.pptx
LAPISAN_LITOSFER.pptx
 
LAPISAN_LITOSFER.pptx
LAPISAN_LITOSFER.pptxLAPISAN_LITOSFER.pptx
LAPISAN_LITOSFER.pptx
 
Tenaga Eksogen
Tenaga EksogenTenaga Eksogen
Tenaga Eksogen
 
Geografi
GeografiGeografi
Geografi
 
PROSES TENAGA EKSOGEN DAN PENGARUHNYA PADA KEHIDUPAN.pptx
PROSES TENAGA EKSOGEN DAN PENGARUHNYA PADA KEHIDUPAN.pptxPROSES TENAGA EKSOGEN DAN PENGARUHNYA PADA KEHIDUPAN.pptx
PROSES TENAGA EKSOGEN DAN PENGARUHNYA PADA KEHIDUPAN.pptx
 
Permasalahan Erosi dan Abrasi di pantai
Permasalahan Erosi dan Abrasi di pantaiPermasalahan Erosi dan Abrasi di pantai
Permasalahan Erosi dan Abrasi di pantai
 
Permasalahan Erosi dan Abrasi di pantai
Permasalahan Erosi dan Abrasi di pantaiPermasalahan Erosi dan Abrasi di pantai
Permasalahan Erosi dan Abrasi di pantai
 
Permasalahan Erosi dan Abrasi di pantai
Permasalahan Erosi dan Abrasi di pantai Permasalahan Erosi dan Abrasi di pantai
Permasalahan Erosi dan Abrasi di pantai
 
Lithosfer
LithosferLithosfer
Lithosfer
 
Geografi indhprmtillhi
Geografi indhprmtillhiGeografi indhprmtillhi
Geografi indhprmtillhi
 
Tenaga eksogen
Tenaga eksogenTenaga eksogen
Tenaga eksogen
 

More from ichsan41

BENTUKAN LAHAN OLEH VULKANISME.ppt
BENTUKAN LAHAN OLEH VULKANISME.pptBENTUKAN LAHAN OLEH VULKANISME.ppt
BENTUKAN LAHAN OLEH VULKANISME.ppt
ichsan41
 
Bentang Alam Hasil Vulkanisma.ppt
Bentang Alam Hasil Vulkanisma.pptBentang Alam Hasil Vulkanisma.ppt
Bentang Alam Hasil Vulkanisma.ppt
ichsan41
 
Bentang Alam Pantai.ppt
Bentang Alam Pantai.pptBentang Alam Pantai.ppt
Bentang Alam Pantai.ppt
ichsan41
 
biosfir.ppt
biosfir.pptbiosfir.ppt
biosfir.ppt
ichsan41
 
GIS_Grafik.ppt
GIS_Grafik.pptGIS_Grafik.ppt
GIS_Grafik.ppt
ichsan41
 
PJ Sistem Thermal_2021_upload.pdf
PJ Sistem Thermal_2021_upload.pdfPJ Sistem Thermal_2021_upload.pdf
PJ Sistem Thermal_2021_upload.pdf
ichsan41
 
segmentasi.ppt
segmentasi.pptsegmentasi.ppt
segmentasi.ppt
ichsan41
 
Konsep Dasar Penginderaan Jauh.pptx
Konsep Dasar Penginderaan Jauh.pptxKonsep Dasar Penginderaan Jauh.pptx
Konsep Dasar Penginderaan Jauh.pptx
ichsan41
 

More from ichsan41 (8)

BENTUKAN LAHAN OLEH VULKANISME.ppt
BENTUKAN LAHAN OLEH VULKANISME.pptBENTUKAN LAHAN OLEH VULKANISME.ppt
BENTUKAN LAHAN OLEH VULKANISME.ppt
 
Bentang Alam Hasil Vulkanisma.ppt
Bentang Alam Hasil Vulkanisma.pptBentang Alam Hasil Vulkanisma.ppt
Bentang Alam Hasil Vulkanisma.ppt
 
Bentang Alam Pantai.ppt
Bentang Alam Pantai.pptBentang Alam Pantai.ppt
Bentang Alam Pantai.ppt
 
biosfir.ppt
biosfir.pptbiosfir.ppt
biosfir.ppt
 
GIS_Grafik.ppt
GIS_Grafik.pptGIS_Grafik.ppt
GIS_Grafik.ppt
 
PJ Sistem Thermal_2021_upload.pdf
PJ Sistem Thermal_2021_upload.pdfPJ Sistem Thermal_2021_upload.pdf
PJ Sistem Thermal_2021_upload.pdf
 
segmentasi.ppt
segmentasi.pptsegmentasi.ppt
segmentasi.ppt
 
Konsep Dasar Penginderaan Jauh.pptx
Konsep Dasar Penginderaan Jauh.pptxKonsep Dasar Penginderaan Jauh.pptx
Konsep Dasar Penginderaan Jauh.pptx
 

Recently uploaded

Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdfPaparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
SEMUELSAMBOKARAENG
 
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdfPENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
smp4prg
 
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrinPatofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
rohman85
 
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
widyakusuma99
 
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
agusmulyadi08
 
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi KomunikasiKarakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
AdePutraTunggali
 
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdfNUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
DataSupriatna
 
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptxKarier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
adolfnuhujanan101
 
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawasuntuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
TEDYHARTO1
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
SurosoSuroso19
 
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdfRHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
asyi1
 
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 BandungBahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Galang Adi Kuncoro
 
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docxSOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
MuhammadBagusAprilia1
 
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagjaPi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
agusmulyadi08
 
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik DosenUNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
AdrianAgoes9
 
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
Indah106914
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
kinayaptr30
 
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakatPPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
jodikurniawan341
 
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
ozijaya
 
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERILAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
PURWANTOSDNWATES2
 

Recently uploaded (20)

Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdfPaparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
 
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdfPENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
 
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrinPatofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
 
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
 
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
 
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi KomunikasiKarakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
 
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdfNUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
 
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptxKarier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
 
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawasuntuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
 
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdfRHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
 
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 BandungBahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
 
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docxSOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
 
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagjaPi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
 
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik DosenUNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
 
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
 
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakatPPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
 
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
 
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERILAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
 

Bentuk Lahan EOLIN.ppt

  • 1. Bentuk Lahan EOLIN Umi Hanik / J1D110049 Rizky Amelia de Musfa/ J1D110208
  • 2. Lahan aeolian ? Æolus, Aeolian (atau Eolian atau Aeolian) Merupakan bentuk lahan yang terbentuknya akibat proses angin. Yang mana memiliki kemampuan untuk mengikis, mengangkut, dan mengendapkan material-material pasir ataupun debu.
  • 3. Syarat-Syarat Berkembangnya Lahan Aeolian • Tersedia material berukuran pasir halus-kasar dalam jumlah banyak. • Adanya periode kering yang panjang dan tegas. • Adanya angin yang mampu mengangkat dan mengendapkan bahan pasir tersebut. • Gerakan angin tidak banyak terhalang oleh vegetasi/objek lain.
  • 4. Proses Terbentuknya Lahan Aeolian Pengikisan oleh Angin Pengangkutan oleh Angin Pengendapan oleh Angin
  • 5. Proses Terbentuknya Lahan Aeolian Pengikisan oleh Angin Deflasi (deflation) Korasi (corrasion) Atrisi (attrition)
  • 6. Proses Terbentuknya Lahan Aeolian Deflasi (deflation) Proses deflasi merupakan gerakan tiupan angin yang membawa materi batuan, baik berupa debu halus, pasir, maupun materi yang kasar dan berat
  • 7. Proses Terbentuknya Lahan Aeolian Deflasi (deflation) Bentang alam hasil proses deflasi dibedakan menjadi 3 (tiga), yaitu : • Cekungan deflasi (deflation basin) • Lag gravel • Desert varnish
  • 8. Proses Terbentuknya Lahan Aeolian Cekungan deflasi (deflation basin) Cekungan deflasi merupakan suatu cekungan yang diakibatkan oleh angin pada daerah yang lunak dan tidak terkonsolidasi atau material-material yang tersemen jelek.
  • 9. Proses Terbentuknya Lahan Aeolian Lag gravel Deflasi terhadap debu dan pasir yang ditinggalkan merupakan material yang kasar (granule, pebble, dan fragmen-fragmen yang besar), disebut lagstone.
  • 10. Proses Terbentuknya Lahan Aeolian Desert varnish Beberapa lagstone yang tipis, mengkilat, berwarna hitam atau coklat dan permukaannya tertutup oleh oksida besi, dikenal sebagai desert varnish.
  • 11. Proses Terbentuknya Lahan Aeolian Korasi (corrasion) Korasi angin dapat menimbulkan beberapa bentuk atau bentang alam yang sangat luas. Gerakannya hanya dapat terjadi di dekat permukaan tanah.
  • 12. Proses Terbentuknya Lahan Aeolian Berdasarkan kerjanya korasi dapat dibedakan : Polishing dan pitting Grooving dan shaping Faceting
  • 13. Proses Terbentuknya Lahan Aeolian Polishing dan pitting Gerakan angin yang membawa/disertai pasir disebut dengan polishing. Gerakan angin yang membawa pasir mempunyai kemampuan untuk melubangi batuan, kemampuan untuk melubangi batuan ini disebut dengan pitting.
  • 14. Proses Terbentuknya Lahan Aeolian Grooving dan shaping Grooving adalah proses batuan yang telah berlubang sebagai akibat kekuatan pitting akan terus mengalami proses pembentukan lubang sehingga makin lama makin besar dan dalam. Batuan yang berlubang-lubang besar tersebut kemudian berubah menjadi pecah- pecah dan berkeping-keping. Proses terjadinya pecahan dan keping-keping ini disebut shaping.
  • 15. Proses Terbentuknya Lahan Aeolian Faceting Batuan yang telah berkeping- keping berubah menjadi lebih kecil lagi. Proses perubahan batuan menjadi bagian lebih kecil disebut dengan faceting.
  • 16. Proses Terbentuknya Lahan Aeolian Fenomena hasil proses korasi : Bevelad stone Polish Grooves Sculpturing (Penghiasan)
  • 17. Proses Terbentuknya Lahan Aeolian • Bevelad stone Beberapa sisa batuan yang dihasilkan oleh abrasi angin yang mengandung pasir akan membentuk einkanter atau dreikanter yang dalam Bahasa Inggris disebut single edge atau three edge.
  • 18. Proses Terbentuknya Lahan Aeolian Polish Terbentuk pada batuan yang mempunyai ukuran butir halus digosok oleh angin yang mengandung pasir (sand blast) atau yang mengandung silt (silt blast), yang mempunyai kekuatan lemah, sehingga hasilnya akan lebih mengkilat, misalnya pada kuarsit, akibat erosi secara abrasi akan lebih mengkilat.
  • 19. Proses Terbentuknya Lahan Aeolian Grooves Angin yang mengandung pasir dapat juga menggosok dan menyapu permukaan batuan membentuk suatu alur yang dikenal sebagai grooves.
  • 20. Proses Terbentuknya Lahan Aeolian Sculpturing (Penghiasan) Banyak perbedaan bentuk topografi diakibatkan oleh kombinasi pelapukan dan abrasi angin.
  • 21. Proses Terbentuknya Lahan Aeolian Atrisi (attrition) suatu proses penyusutan materi yang dibawa oleh angin pada saat pengangkutan materi tersebut. Peristiwa proses pemilihan, di mana materi yang kasar dan berat akan tertinggal oleh karena kekuatan angin tidak mampu lagi membawanya. Materi yang halus akan diterbangkan angin ke tempat yang lebih jauh.
  • 22. Proses Terbentuknya Lahan Aeolian Pengangkutan oleh Angin Materi batuan yang mudah terangkut oleh angin adalah materi-materi halus, misalnya debu. Materi yang halus ini akan diterbangkan angin sampai ke tempat yang cukup jauh.
  • 23. Proses Terbentuknya Lahan Aeolian Pengangkutan oleh Angin Suspensi (suspension) Saltasi (saltation) Rayapan permukaan (surface crep)
  • 24. Proses Terbentuknya Lahan Aeolian Suspensi (suspension) Gerakan meloncat materi butiran yang disebabkan oleh tabrakan dan pantulan angin yang bermuatan pasir.
  • 25. Proses Terbentuknya Lahan Aeolian Saltasi (saltation) Gerakan saltasi secara langsung disebabkan tekanan angin terhadap butiran pasir, pasir yang ditiup angin pada umumnya mempunyai gerakan saltasi.
  • 26. Proses Terbentuknya Lahan Aeolian Rayapan permukaan (surface crep) Gerakan rayapan permukaan disebabkan oleh karena tubrukan materi butiran oleh gerakan saltasi. Benturan ini gerakan materi butiran menjadi lambat yang selanjutnya menjadi rayapan.
  • 27. Proses Terbentuknya Lahan Aeolian Pengendapan oleh Angin Proses pengendapan ini terjadi apabila butiran yang telah terbawa angin tadi jatuh setelah gerakan menjadi lambat. Bentuk endapan dari proses ini tidak datar atau halus tetapi bergelombang. Setelah mengendap butiran-butirabn tersebut mengumpul menjadi suatu bentuk lahan yang baru.
  • 28. Bentuk Lahan Hasil Aeolian Desert pavement (pebble armor) Blowout Ventifact Dreikanter Groove Yardang
  • 29. Bentuk Lahan Hasil Aeolian Desert pavement (pebble armor) Permukaan yang terdiri atas batuan kerikil dan kerakal di daerah gurun, sebagai akibat bahan-bahan halus mengalami deflasi.
  • 31. Bentuk Lahan Hasil Aeolian Blow out Cekungan di daerah gurun sebagai akibat deflasi pada materi hasil pelapukan di permukaan yang berukuran halus.
  • 33. Bentuk Lahan Hasil Aeolian Ventifa Permukaan batuan yang menjadi rata karena korasi, terutama yang berukuran halus (debu dan liat) yang terbawa oleh angin.
  • 35. Bentuk Lahan Hasil Aeolian Dreikanter Seperti ventifact tetapi bentuknya piramida karena arah angin berubah-ubah (dari tiga sisi).
  • 37. Bentuk Lahan Hasil Aeolian Groove Merupakan alur-alur memanjang pada permukaan batuan karena erosi angin.
  • 38. Bentuk Lahan Hasil Aeolian Yardang Merupakan pegunungan memanjang dan paralel (tinggi< 10m, panjang -100m ) berkembang di daerah bebatuan lunak.
  • 40. Bentuk Lahan Hasil Aeolian Pan Cekungan yang dalamnya bervariasi dari beberapa meter sampai dengan 100m, panjangnya dari 100m- >100km, karena erosi angin.
  • 41. Bentuk-Bentuk Hasil Pengendapan Angin Aktivitas angin dalam mengendapkan material dipengaruhi oleh kecepatan angin, rintangan (batu, vegetasi), dan material yang dibawa oleh angin.
  • 42. Bentuk-Bentuk Hasil Pengendapan Angin • Loess • Endapan pasir – Sand sheet – Ripple (riak) – Sand shadow – Sand fall – Sand drift – Sand drift • Gumuk pasir (dunes)
  • 43. Loess Endapan oleh angin berupa debu, pada umumnya berwarna kekuningan, tersusun dari berbagai mineral tidak berlapis-lapis tetapi cukup kuat terikat.
  • 44. Endapan pasir Type yang ditentukan oleh jumlah pasir dan vegetasi:  Sand sheet Hamparan pasir tipis yang menutup daerah relatif datar, permukaannya tidak bergelombang. • Ripple (riak)  Endapan pasir yang permukaannya bergelombang, tinggi bervariasi 1-500mm, panjang 50-300m. endapan pasir tebal yang permukaannya bergelombang ripple tetapi lebih besar disebut undulasi; yang tingginya sampai 400m dan panjang 4km disebut draa (Mcgadune).
  • 45. Sand shadow Timbunan pasir di belakang suatu rintangan, seperti semak-semak/batu.
  • 46. Endapan pasir • Sand fall Timbunan pasir di bawah cliff atau gawir.
  • 47. Sand drift Timbunan pasir pada suatu gap/celah antara dua rintangan.
  • 48. Gumuk pasir (dunes) Gundukan bukit/igir dari pasir yang teerhembus angin. Gumuk pasir mempunyai penampang tidak simetri, kemiringan lereng pada arah datangnya angin 5º sampai dengan 10º dan arah membelakangi arah angin 30º sampai dengan 34º. Apabila tidak ada stabilisasi oleh vegetasi gumuk pasir cenderung bergeser ke arah datangnya angin.
  • 49. Gumuk pasir (dunes) Pada umumnya gumuk pasir terdapat di daerah • Mempunyai pasir sebagai material utama. • Kecepatan angin tinggi, untuk mengikis dan mengangkut butir-butir berukuran pasir. • Permukaan tanah yang tersedia untuk pengendapan pasir. • Gisik pasir dengan angin pantai • Dekat sungai yang dasarnya pasir • Daerah yang mempunyai musim kering • Daerah gurun yang mengalami penghancuran batuan • Endapan glasial dan dasar danau glasial pasiran.
  • 50. Gumuk pasir (dunes) Gumuk pasir dapat dibedakan menjadi : • Gumuk pasir sabit (barchan) • Gumuk pasir melintang (transversal dunes) • Gumuk pasir parabolik (parabolic dunes • Gumuk pasir memanjang (longitudinal dunes/seif) • Whaleback dunes
  • 51. Gumuk pasir sabit (barchan) Sisi yang menghadap arah angin landai dan yang di belakang (slip face) terjal. Penampang gumuk tidak simetri pada puncaknya, tetapi berangsur-angsur menjadi hampir simetri pada tanduknya. Ketinggian 5-15m maksimum 30m. Berkembang di daerah yang vegetasinya terbatas.
  • 52. Gumuk pasir melintang (transversal dunes) Posisi melintang arah angin/ tegak lurus arah angin. Terbentuk pada daerah yang banyak cadangan pasirnya dan sedikit tumbuhan.. Ketinggian 5-15m maksimum 100m. dapat berubah menjadi sabit apabila sumber pasirnya berkurang.
  • 53. Gumuk pasir parabolik (parabolic dunes) Berbentuk sabit dengan tanduk yang panjang ke arah datangnya angin dengan ketinggian 1:15m. Gumuk pasir parabolik dapat terbentuk karena blow out
  • 54. Gumuk pasir memanjang (longitudinal dunes/seif) Berupa gundukan pasir yang hampir klurus sejajar arah angin Ketinggian <15m,panjang beberapa kilometer, pada gurun yang luas ketinggian mencapai 200m dan panjang 300km. Gumuk pasir memanjang di gurun seperti di atas disebut seif. Ukuran partikel material pada gumuk pasir ini mempunyai kisaran 0,05-0,5mm karena sortasi angin sangat baik.
  • 55. Whaleback dunes Gumuk pasir longitudinal yang sangat besar, puncaknya datar dan di atasnyadapat terbentuk barchan, dan seif, kecil-kecil.
  • 56. Kesimpulan Dalam pembentukan permukaan bumi, bumi telah mengalami tiga ordo dimana masing-masing ordo mempunyai karakteristik tersendiri. Dalam pembentukan permukaan bumi dipengaruhi dua tenaga yaitu endogen dan eksogen. Tenaga eksogen merupakan tenaga yang berasal dari luar bumi, salah satu dari tenaga eksogen adalah angin. Pembentukan suatu bentuk lahan oleh karena tenaga angin sering disebut proses aeolian. Proses aeolian ini dibagi menjadi beberapa tahap yaitu: – Pengikisan – Pengangkutan – Pengendapan
  • 57. Kesimpulan Dalam proses aeolian terdapat syarat-syarat untuk berkembangnya bentuk lahan karena proses ini, syarat-syarat tersebut antara lain yaitu tersedia material berukuran pasir halus atau kasar dalam jumlah banyak, Adanya periode kering yang panjang dan tegas, Adanya angin yang mampu mengangkat dan mengendapkan bahan pasir tersebut, Gerakan angin tidak banyak terhalang oleh vegetasi atau obyek lain. Bentukan lahan akibat dari proses aeolian dibedakan menjadi tiga yaitu Loess, Gumuk pasir, dan endapan pasir.