Dokumen tersebut membahas penginderaan jauh untuk mendeteksi kebakaran hutan dan lahan menggunakan sistem termal dan satelit Himawari. Satelit ini dapat mendeteksi panas yang menandakan kebakaran, sebaran asap, dan dampaknya seperti polusi udara dan kerugian ekonomi.
2. RIR (Reflected Infra Red)
Panjang spektrum
elektromagnetik :
0.7 mm s/d 3.0 mm.
Radiasi TIR (Thermal Infra
Red) mendeteksi muka bumi
dalam bentuk panas.
Panjang spektrum
elektromagnetik :
3.0 mm s/d 100 mm.
3. Kebakaran di Lahan Gambut sebagai akibat dari Pengelolaan Lahan Gambut
yang tidak memperhatikan Tata Kelola Air, disamping masih adanya “unsur
kesengajaan” dalam membakar lahan
Kebakaran di Lahan Gambut sebagai akibat dari Pengelolaan Lahan Gambut
yang tidak memperhatikan Tata Kelola Air, disamping masih adanya “unsur
kesengajaan” dalam membakar lahan
Kebakaran Hutan dan Lahan
4. DAMPAK KEBAKARAN HUTAN, KEBUN DAN LAHAN
Kerugian
ekonomi sebesar
Rp221 triliun,
Pembatalan
penerbangan,
perkantoran
diliburkan dan
aktivitas ekonomi
berhenti (Bank
Dunia).
Sekitar
504.000
orang di enam
provinsi terkena
infeksi saluran
pernafasan akut,
dan 12 warga
meninggal
(Kemkes).
Meningkatkan
emisi gas
rumah kaca
15,95 juta
ton emisi
CO2/hari
Standar
pencemaran
udara pada
tingkat
berbahaya →
5 juta siswa
sekolah
diliburkan
Hilangnya
berbagai
habitat kehati
seluas 2,6
juta hektar
Permasalahan Serius Dalam Konteks Pembangunan
Nasional
6. Himawari-8 IR Enhanced
Pada produk Himawari-8 EH menunjukkan suhu puncak awan yang didapat dari pengamatan radiasi
pada panjang gelombang 10.4 mikrometer yang kemudian diklasifikasi dengan pewarnaan tertentu,
dimana warna hitam atau biru menunjukkan tidak terdapat pembentukan awan yang banyak (cerah),
sedangkan semakin dingin suhu puncak awan, dimana warna mendekati jingga hingga merah,
menunjukan pertumbuhan awan yang signifikan dan berpotensi terbentuknya awan Cumulonimbus.
7. Himawari-8 Geohotspot
Potensi terjadinya kebakaran hutan dan lahan dapat teramati dengan citra satelit Himawari-8 dengan
menggunakan data suhu kecerahan kanal infrared untuk filtering awan, serta menentukan anomali suhu panas
yang menunjukkan potensi terjadi kebakaran hutan (titik merah).Selain itu ditampilkan juga citra RGB pada kanal
visibel dan near infrared untuk mendeteksi sebaran asap (warna coklat) untuk lebih memastikan didaerah
tersebut terjadi kebakaran.
8. Sebaran Hotspot dari Satelit Himawari
Deteksi Hotspot (titik api) menggunakan sensor VIIRS dan MODIS pada satelit polar (NOAA20, S-NPP,
TERRA dan AQUA) memberikan gambaran lokasi wilayah yang mengalami kebakaran hutan. Satelit akan
mendeteksi anomali suhu panas dibandingkan dengan sekitarnya. Observasi ini dilakukan pada siang dan
malam hari untuk masing-masing satelit. Pada daerah yang tertutup awan atau blank zone, hotspot di wilayah
tersebut tidak dapat terdeteksi.
9. Citra sebaran asap
merupakan hasil analisis
sebaran asap
berdasarkan metode
RGB (Red Green Blue)
yang di overlay dengan
arah dan kecepatan
angin lapisan 1000 mb,
dan titik panas
berdasarkan
Geohotspot. Pada
produk ini, wilayah
sebaran asap di tandai
dengan poligon
berwarna merah. Oleh
karena penggunaan
kanal visibel pada
kombinasi RGB, produk
ini hanya tersedia pada
siang hingga sore hari.
Prediksi Sebaran Asap dari Satelit Himawari