SlideShare a Scribd company logo
@
http://dear.to/abusalma 
Maktabah Abu Salma al-Atsari 
- 1 dari 18 - 
Bekal-Bekal Pernikahan 
@ @ 
Menurut 
Oleh : 
Al-‘Allamah Shalih Fauzan Al-Fauzan 
Alih Ba hasa : 
Al-Akh Syafruddin 
Muroj a’ah : 
Al-Ustadz Ma’ruf Nur Salam 
Publication : 1428, Sya’ban 24/ 2007, September 7 
Bekal-Bekal Pernikahan 
[Suvenir Pernikahan Al-Akh Syafruddin dengan Al-Ukht Fany] 
Sumber : Al-Mulakhosh Al-Fiqhiyyah Karya Al-’Allamah Al-Fauzan 
© Copyright t bagi ummat Islam. 
Risalah ini boleh diperbanyak, dicetak dan disebarkan dalam 
berbagai bentuk apapun selama tidak untuk tujuan komersial dan 
menyebutkan sumber. 
Artikel ini didownload dari Ebook Center Abu Salma 
(http://dear.to/abusalma] 
Download gratis ebook Islam lainnya, kunjungi 
http://ibnumajjah.wordpress.com/
http://dear.to/abusalma 
Maktabah Abu Salma al-Atsari 
Mukadimah 
Islam adalah agama yang syumul (universal). Agama 
yang mencakup semua sisi kehidupan. Tidak ada 
suatu masalah pun, dalam kehidupan ini, yang tidak 
dijelaskan. Dan tidak ada satu pun masalah yang tidak 
disentuh nilai Islam, walau masalah tersebut nampak 
kecil dan sepele. Itulah Islam, agama yang memberi 
rahmat bagi sekalian alam. 
Dalam masalah perkawinan, Islam telah berbicara 
banyak. Dari mulai bagaimana mencari kriteria bakal 
calon pendamping hidup, hingga bagaimana 
memperlakukannya kala resmi menjadi sang penyejuk 
hati. Islam menuntunnya. Begitu pula Islam 
mengajarkan bagaimana mewujudkan sebuah pesta 
pernikahan yang meriah, namun tetap mendapatkan 
berkah dan tidak melanggar tuntunan sunnah 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, begitu pula 
dengan pernikahan yang sederhana namun tetap 
penuh dengan pesona. Islam mengajarkannya. 
Akan tetapi dalam buku ini, hanya dibahas tentang 
manfaat menikah, hal-hal yang berkaitan dengan 
meminang (khitbah), akad nikah, rukun-rukun, dan 
syarat-syaratnya serta pembahasan tentang pesta 
perkawinan atau walimatul ‘urs. Semoga kita bisa 
mengambil manfaat dari pembahasan-pembahasan 
tersebut. 
- 2 dari 18 - 
Bekal-Bekal Pernikahan
http://dear.to/abusalma 
Maktabah Abu Salma al-Atsari 
Manfaat Menikah 
Nikah mempunyai manfaat yang sangat besar 
diantaranya: 
1. Tetap terjaganya keturunan manusia, 
memperbanyak jumlah kaum muslimin dan 
menggetarkan orang kafir dengan adanya generasi 
yang berjuang di jalan Allah dan membela 
agamanya. 
2. Menjaga kehormatan dan kemaluan dari berbuat 
zina yang diharamkan yang merusak masyarakat 
3. Terlaksananya kepemimpinan suami atas istri 
dalam memberikan nafkah dan penjagaan 
kepadanya. Allah berfirman: 
{ الر  جا ُ ل َق  وامو َ ن  عَلى الن  ساءِ بِ  ما َف  ض َ ل اللَّه ب  ع  ض ه  م  عَلى ب  عضٍ 
 وبِ  ما َأنَفُقوا مِ  ن َأ  م  والِهِ  م } 
“Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum 
wanita, oleh karena Allah telah melebihkan 
sebahagian mereka (laki-laki) atas sebahagian 
yang lain (wanita)” (4: 34) 
4. Mendapatkan ketenangan dan kelembutan hati 
bagi suami dan istri serta ketenteraman jiwa 
mereka. 
- 3 dari 18 - 
Bekal-Bekal Pernikahan
http://dear.to/abusalma 
Maktabah Abu Salma al-Atsari 
 ومِ  ن آَياتِهِ َأ ْ ن  خَل  ق َل ُ ك  م مِ  ن َأنُفسِ ُ ك  م َأ  ز  وا  جا لِت  س ُ كنوا إَِلي  ها 
 و  جع َ ل بين ُ ك  م م  ودًة  و  ر  ح  مًة إِنَّ فِي َذلِ  ك َلآَياتٍ لَِق  ومٍ يتَفكَّرون 
“Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah 
Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu 
sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa 
tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya 
diantaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya 
pada yang demikian itu benar-benar terdapat 
tanda-tanda bagi kaum yang berfikir” (QS. Ar- 
Ruum:21). 
5. Menjaga masyarakat dari akhlak yang keji (zina, 
pent) yang menghancurkan moral serta 
menghilangkan kehormatan. 
6. Terjaganya nasab dan ikatan kekerabatan antara 
yang satu dengan yang lainnya serta terbentuknya 
keluarga yang mulia yang penuh kasih sayang, 
ikatan yang kuat dan tolong-menolong dalam 
kebenaran. 
7. Mengangkat derajat manusia dari kehidupan ala 
binatang menjadi kehidupan insan yang mulia. 
Dan masih banyak manfaat besar lainnya dengan 
adanya pernikahan yang syar’i, mulia dan bersih yang 
tegak berlandaskan Al Qur’an dan As Sunnah. 
Menikah adalah ikatan syar’i yang menghalalkan 
hubungan antara laki-laki dan perempuan, 
sebagaimana sabda Rasulullah sallallahu ‘alaihi wa 
sallam: 
- 4 dari 18 - 
Bekal-Bekal Pernikahan
http://dear.to/abusalma 
Maktabah Abu Salma al-Atsari 
(استوصوا بالنساء خيرا، فإن عوان عندكم، استحللتم فروجهن 
بكلمة الله ) 
“Berwasiatlah tentang kebaikan kepada para wanita, 
sesungguhnya mereka bagaikan tawanan di sisi 
kalian. Kalian telah menghalalkan kemaluan mereka 
dengan kalimat Allah (akad nikah, pent)” 
Akad nikah adalah ikatan yang kuat antara suami dan 
istri. Allah berfirman: 
 وَأ  خ ْ ذ َ ن مِن ُ ك  م مِيَثاًقا َ غلِي ً ظا 
“Dan mereka (isteri-isterimu) telah mengambil dari 
kamu perjanjian yang kuat”.(QS.4:21) yaitu akad 
(perjanjian) yang mengharuskan bagi pasangan suami 
istri untuk melaksanakan janjinya. 
Allah berfirman: 
{ يا َأي  ها الَّذِي  ن آمنوا َأ  وُفوا بِاْلعُقو دِ} 
“Hai orang-orang yang beriman, penuhilah aqad-aqad 
itu”. (QS. Al-Maidah:1) 
- 5 dari 18 - 
Bekal-Bekal Pernikahan
http://dear.to/abusalma 
Maktabah Abu Salma al-Atsari 
Khitbah (Meminang) 
(إذا خطب أحدكم امرأة، فقدر أن يرى منها بعض ما يدعوه إلى 
نكاحها؛ فليفعل ) رواه أحمد وأبو داود 
“Apabila seorang diantara kalian mengkhitbah 
(meminang) seorang wanita, maka jika dia bisa 
melihat apa yang mendorongnya untuk menikahinya 
maka lakukanlah” (HR. Ahmad dan Abu Dawud) 
Dalam hadits lain: 
(انظر إليها؛ فإنه أحرى أن يؤدم بينكم ا ) 
“Lihatlah dia, sebab itu lebih patut untuk 
melanggengkan diantara kalian berdua” (HR. At- 
Tirmidzi, 1087) 
Hadits tersebut menunjukkan bolehnya melihat apa 
yang lazimnya nampak pada wanita yang dipinang 
tanpa sepengetahuannya dan tanpa berkhalwat 
(berduaan) dengannya. 
Para ulama berkata: “Dibolehkan bagi orang yang 
hendak meminang seorang wanita yang kemungkinan 
besar pinangannya diterima, untuk melihat apa yang 
lazimnya nampak dengan tidak berkholwat (berduaan) 
jika aman dari fitnah”. 
- 6 dari 18 - 
Rasulullah bersabda: 
Bekal-Bekal Pernikahan
http://dear.to/abusalma 
Maktabah Abu Salma al-Atsari 
Dalam hadits Jabir, dia berkata: “Aku (berkeinginan) 
melamar seorang gadis lalu aku bersembunyi untuk 
melihatnya sehingga aku bisa melihat darinya apa 
yang mendorongku untuk menikahinya, lalu aku 
menikahinya” (HR. Abu Dawud, no. 2082). 
Hadits ini menunjukkan bahwa Jabir tidak berduaan 
dengan wanita tersebut dan si wanita tidak 
mengetahui kalau dia dilihat oleh Jabir. Dan tidaklah 
terlihat dari wanita tersebut kecuali yang biasa terlihat 
dari tubuhnya. Hal ini rukhsoh (keringanan) khusus 
bagi orang yang kemungkinan besar pinangannya 
diterima. Jika kesulitan untuk melihatnya, bisa 
mengutus wanita yang dipercaya untuk melihat wanita 
yang dipinang kemudian menceritakan kondisi wanita 
yang akan dipinang. 
Berdasarkan apa yang diriwayatkan bahwa Nabi 
sallallahu ‘alaihi wa sallam mengutus Ummu Sulaim 
untuk melihat seorang wanita (HR. Ahmad). 
Barangsiapa yang diminta untuk menjelaskan kondisi 
peminang atau yang dipinang, wajib baginya untuk 
menyebutkan apa yang ada padanya dari kekurangan 
atau hal lainnya, dan itu bukan termasuk ghibah. 
Dan diharamkan meminang dengan ungkapan yang 
jelas (tashrih) kepada wanita yang sedang dalam 
masa ‘iddah (masa tunggu, yang tidak bisa diruju’ 
oleh suami atau ditinggal mati suaminya, pent). 
Seperti ungkapan: “Saya ingin menikahi Anda”. 
Berdasarkan firman Allah Ta’ala: 
{  وَلا  جنا  ح  عَلي ُ ك  م فِي  ما  عر  ضت  م بِهِ مِ  ن خِ ْ طبةِ الن  سا ءِ} 
- 7 dari 18 - 
Bekal-Bekal Pernikahan
http://dear.to/abusalma 
Maktabah Abu Salma al-Atsari 
“Dan tidak ada dosa bagi kamu meminang wanita-wanita 
itu dengan sindiran” (QS. 2: 235) 
Dan dibolehkan sindiran dalam meminang wanita yang 
sedang dalam masa ‘iddah. Misalnya dengan 
ungkapan: “Sungguh aku sangat tertarik dengan 
wanita yang seperti anda” atau “Dirimu selalu ada 
dalam jiwaku”. 
Ayat tersebut menunjukkan haramnya tashrih, seperti 
ungkapan: “Saya ingin menikahi anda” karena tashrih 
tidak ada kemungkinan lain kecuali nikah. Maka tidak 
boleh memberi harapan penuh sebelum habis masa 
‘iddahnya. 
Diharamkan meminang wanita pinangan saudara 
muslim lainnya. Barangsiapa yang meminang seorang 
wanita dan diterima pinangannya, maka diharamkan 
bagi orang lain untuk meminang wanita tersebut 
sampai dia diijinkan atau telah ditinggalkan. 
Berdasarkan sabda Rasulullah sallallahu ‘alaihi wa 
sallam: “Janganlah seorang laki-laki meminang wanita 
yang telah dipinang saudaranya hingga dia menikah 
atau telah meninggalkannya” (HR. Bukhari dan 
Nasa’i). 
Dalam riwayat Muslim: “Tidak halal seorang mukmin 
meminang wanita yang telah dipinang saudaranya 
hingga dia meninggalkannya”. Dalam hadits Ibnu 
Umar: “Janganlah kalian meminang wanita yang telah 
dipinang saudaranya” (Muttafaqun ‘alaih). Dalam 
riwayat Bukhari: “Janganlah seorang laki-laki 
meminang di atas pinangan laki-laki lain hingga 
peminang sebelumnya meninggalkannya atau dengan 
seijinnya”. 
- 8 dari 18 - 
Bekal-Bekal Pernikahan
http://dear.to/abusalma 
Maktabah Abu Salma al-Atsari 
Hadits-hadits tersebut menunjukkan atas haramnya 
pinangan seorang muslim di atas pinangan 
saudaranya, karena hal itu menyakiti peminang yang 
pertama dan menyebabkan permusuhan diantara 
manusia dan melanggar hak-hak mereka. Jika 
peminang pertama sudah ditolak atau peminang 
kedua diijinkan atau dia sudah meninggalkan wanita 
tersebut, maka boleh bagi peminang kedua untuk 
meminang wanita tersebut. Sesuai dengan sabda Nabi 
sallallahu ‘alaihi wa sallam: “Hingga dia diijinkan atau 
telah ditinggalkan”. Dan ini termasuk kehormatan 
seorang muslim dan haram untuk merusak 
kehormatannya. 
Sebagian orang tidak peduli dengan hal ini, dia maju 
untuk meminang seorang wanita padahal dia 
mengetahui sudah ada yang mendahului me-minangnya 
dan telah diterima oleh wanita tersebut. 
Kemudian dia melanggar hak saudaranya dan 
merusak pinangan saudaranya yang telah diterima. 
Hal ini adalah perbuatan yang sangat diharamkan dan 
pantas bagi orang yang maju untuk mengkhitbah 
wanita yang telah didahului oleh saudaranya ini untuk 
tidak diterima dan dihukum, juga mendapat dosa yang 
sangat besar. Maka wajib bagi seorang muslim untuk 
memperhatikan masalah ini dan menjaga hak 
saudaranya sesama muslim. Sesungguhnya sangat 
besar hak seorang muslim atas saudara muslim 
lainnya. Janganlah meminang wanita yang sudah 
dipinang saudaranya dan jangan membeli barang yang 
dalam tawaran saudaranya dan jangan menyakiti 
saudaranya dengan segala bentuk hal yang 
menyakitkan. 
- 9 dari 18 - 
Bekal-Bekal Pernikahan
http://dear.to/abusalma 
Maktabah Abu Salma al-Atsari 
Akad Nikah, Rukun dan Syarat-Syaratnya 
Disunnahkan ketika hendak akad nikah, memulai 
dengan khutbah sebelumnya yang disebut khutbah 
Ibnu Mas’ud (khutbatul hajjah, pent) yang 
disampaikan oleh calon mempelai pria atau orang lain 
diantara para hadirin. Dan lafadznya sebagai berikut : 
(إن الحمد لله، نحمده، ونستعينه، ونستغفره، ونتوب إليه، ونعوذ 
بالله من شرور أنفسنا وسيئات أعمالنا، من يهده الله؛ فلا مضل 
له، ومن يضلل، فلا هادي له، وأشهد أن لا إله إلا الله، وأشهد أن 
محمدا عبده ورسوله، ) 
“Sesungguhnya segala puji bagi Allah. Kami memuji- 
Nya, memohon pertolongan dan ampunan-Nya, serta 
kami berlindung kepada Allah dari kejahatan diri kami 
dan keburukan amal usaha kami. Barangsiapa yang 
diberi petunjuk oleh Allah, maka tidak ada yang dapat 
menyesatkannya dan barangsiapa yang disesatkan 
oleh Allah, maka tidak ada yang dapat memberinya 
petunjuk. Aku bersaksi bahwa tidak yang berhak 
diibadahi melainkan Allah semata, tiada sekutu bagi- 
Nya, dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah 
hamba dan utusan-Nya”. (HR. Imam yang lima dan 
Tirmidzi menghasankan hadits ini). 
Setelah itu membaca tiga ayat Al-Qur’an berikut ini: 
- 10 dari 18 - 
Bekal-Bekal Pernikahan
http://dear.to/abusalma 
Maktabah Abu Salma al-Atsari 
{ يا َأي  ها الَّذِي  ن آمنوا اتُقوا اللَّه  ح  ق تَقاتِهِ  وَلا ت  موت  ن إِلَّا  وَأنت  م 
م  سلِ  مو َ ن } 
“Hai orang-orang yang beriman, bertaqwalah kepada 
Allah dengan sebenar-benarnya taqwa kepada-Nya, 
dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam 
keadaan beragama Islam”. (QS. Ali ‘Imran: 102). 
{ يا َأي  ها النا  س اتُقوا  رب ُ ك  م الَّذِي  خَلَق ُ ك  م مِ  ن ن ْ فسٍ  واحِ  دةٍ  و  خَل  ق 
مِن  ها  ز  و  ج  ها  وبثَّ مِن  ه  ما رِ  جاًلا َ كثِ  يرا  ونِ  ساءً  واتُقوا اللَّه الَّذِي 
ت  ساءَُلو َ ن بِهِ  واْلَأ  ر  حام إِنَّ اللَّه َ كا َ ن  عَلي ُ ك  م  رقِيبا } 
“Hai sekalian manusia bertakwalah kepada Rabb-mu 
yang telah menciptakan kamu dari diri yang satu, dan 
daripadanya Allah menciptakan istrinya, dan daripada 
keduanya Allah mengembangbiakkan laki-laki dan 
perempuan yang banyak. Dan bertakwalah kepada 
Allah yang dengan (mempergunakan) nama-Nya kamu 
saling meminta satu sama lain, dan (peliharalah) 
hubungan silaturahim. Sesungguhnya Allah selalu 
menjaga dan mengawasi kamu”. (QS. An Nisaa’: 1) 
{ يا َأي  ها الَّذِي  ن آمنوا اتُقوا اللَّه  وُقوُلوا َق  وًلا  سدِي  دا ي  صلِ  ح َل ُ ك  م 
َأ  ع  ماَل ُ ك  م  وي  غفِ  ر َل ُ ك  م ُذنوب ُ ك  م  وم  ن يطِعِ اللَّه  و  ر  سوَله َفَق  د َفا ز َف  و  زا 
 عظِي  م ا} 
“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kamu 
kepada Allah dan katakanlah perkataan yang benar, 
- 11 dari 18 - 
Bekal-Bekal Pernikahan
http://dear.to/abusalma 
Maktabah Abu Salma al-Atsari 
niscaya Allah memperbaiki bagimu amalan-amalanmu 
dan mengampuni bagimu dosa-dosamu. Dan 
barangsiapa yang mentaati Allah dan Rasul-Nya, maka 
sesungguhnya ia telah mendapat kemenangan yang 
besar”. (QS. Al-Ahzab: 70-71). 
Adapun rukun-rukun akad nikah ada 3, yaitu: 
1. Adanya 2 calon pengantin yang terbebas dari 
penghalang-penghalang sahnya nikah, misalnya: 
wanita tersebut bukan termasuk orang yang 
diharamkan untuk dinikahi (mahram) baik karena 
senasab, sepersusuan atau karena sedang dalam 
masa ‘iddah, atau sebab lain. Juga tidak boleh jika 
calon mempelai laki-lakinya kafir sedangkan 
mempelai wanita seorang muslimah. Dan sebab-sebab 
lain dari penghalang-penghalang syar’i. 
2. Adanya ijab yaitu lafadz yang diucapkan oleh wali 
atau yang menggantikannya dengan mengatakan 
kepada calon mempelai pria: “Saya nikahkan kamu 
dengan Fulanah”. 
3. Adanya qobul yaitu lafadz yang diucapkan oleh 
calon mempelai pria atau orang yang telah diberi 
ijin untuk mewakilinya dengan mengucapkan : 
“Saya terima nikahnya”. 
Syaikhul islam Ibnu Taymiah dan muridnya, Ibnul 
Qoyyim, menguatkan pendapat bahwa nikah itu sah 
dengan segala lafadz yang menunjukkan arti nikah, 
tidak terbatas hanya dengan lafadz Ankahtuka atau 
Jawwaztuka. 
Orang yang membatasi lafadz nikah dengan 
Ankahtuka atau Jawwaztuka karena dua lafadz ini 
- 12 dari 18 - 
Bekal-Bekal Pernikahan
http://dear.to/abusalma 
Maktabah Abu Salma al-Atsari 
terdapat dalam Al Qur’an. Sebagaimana firman Allah 
Ta’ala: 
{ َفَل  ما َق  ضى  زي  د مِن  ها  و َ طرا  ز  و  جنا َ ك  ه ا} 
“Maka tatkala Zaid telah mengakhiri keperluan 
terhadap istrinya (menceraikannya), Kami kawinkan 
kamu dengan dia” (QS. Al-Ahzab: 37) 
Dan firman-Nya yang lain: 
{  وَلا تنكِ  حوا ما ن َ ك  ح آبا  ؤ ُ ك  م مِ  ن الن  سا ءِ} 
“Dan janganlah kamu kawini wanita-wanita yang telah 
dikawini oleh ayahmu” (QS. An-Nisa’:22) 
Akan tetapi kejadian yang disebutkan dalam ayat 
tersebut tidak berarti pembatasan dengan lafadz 
tersebut (tazwij atau nikah). Wallahu a’lam. Dan akad 
nikah bagi orang yang bisu bisa dengan tulisan atau 
isyarat yang dapat difahami. Apabila terjadi ijab dan 
qobul, maka sah-lah akad nikah tersebut walaupun 
diucapkan dengan senda gurau tanpa bermaksud 
menikah (Jika terpenuhi syarat dan tidak ada 
penghalang sah-nya akad, pent). Karena Rasulullah 
sallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Ada 3 hal yang 
apabila dilakukan dengan main-main maka jadinya 
sungguhan dan jika dilakukan dengan sungguh-sungguh 
maka jadinya pun sungguhan. Yaitu: talak, 
nikah dan ruju’” (HR. Tirmidzi, no. 1184). 
Adapun syarat-syarat sahnya nikah ada 4, yaitu: 
1. Menyebutkan secara jelas (ta’yin) masing-masing 
kedua mempelai dan tidak cukup hanya 
mengatakan: “Saya nikahkan kamu dengan anak 
- 13 dari 18 - 
Bekal-Bekal Pernikahan
http://dear.to/abusalma 
Maktabah Abu Salma al-Atsari 
saya” apabila mempunyai lebih dari satu anak 
perempuan. Atau dengan mengatakan: “ Saya 
nikahkan anak perempuan saya dengan anak laki-laki 
anda” padahal ada lebih dari satu anak laki-lakinya. 
Ta’yin bisa dilakukan dengan menunjuk 
langsung kepada calon mempelai, atau 
menyebutkan namanya, atau sifatnya yang dengan 
sifat itu bisa dibedakan dengan yang lainnya. 
2. Kerelaan kedua calon mempelai. Maka tidak sah 
jika salah satu dari keduanya dipaksa untuk 
menikah, sebagaimana hadits Abu Hurairah: 
“Janda tidak boleh dinikahkan sehingga dia diminta 
perintahnya, dan gadis tidak dinikahkan sehingga 
diminta ijinnya.” Mereka bertanya: “Wahai 
Rasulullah, bagaimana ijinnya?”. Beliau menjawab: 
“Bila ia diam”. (HR. Bukhari dan Muslim). 
Kecuali jika mempelai wanita masih kecil yang 
belum baligh maka walinya boleh menikahkan dia 
tanpa seijinnya. 
3. Yang menikahkan mempelai wanita adalah 
walinya. Berdasarkan sabda Rasulullah sallallahu 
‘alaihi wa sallam: “Tidak sah pernikahan kecuali 
dengan adanya wali” (HR. Imam yang lima kecuali 
Nasa’i). 
Apabila seorang wanita menikahkan dirinya sendiri 
tanpa wali maka nikahnya tidak sah. Di antara 
hikmahnya, karena hal itu merupakan penyebab 
terjadinya perzinahan dan wanita biasanya dangkal 
dalam berfikir untuk memilih sesuatu yang paling 
maslahat bagi dirinya. Sebagaimana firman Allah 
dalam Al-Qur’an tentang masalah pernikahan, 
ditujukan kepada para wali: 
- 14 dari 18 - 
Bekal-Bekal Pernikahan
http://dear.to/abusalma 
Maktabah Abu Salma al-Atsari 
{  وَأنكِ  حوا اْلَأيامى مِن ُ ك  م} 
“Dan kawinkanlah orang-orang yang sendirian di 
antara kamu” (QS. An-Nuur: 32) 
{ َفَلا ت  ع  ضُلو  ه  ن} 
“Maka janganlah kamu (para wali) menghalangi 
mereka” (QS. Al-Baqoroh: 232) 
dan ayat-ayat yang lainnya. 
Wali bagi wanita adalah: bapaknya, kemudian 
yang diserahi tugas oleh bapaknya, kemudian ayah 
dari bapak terus ke atas, kemudian anaknya yang 
laki-laki kemudian cucu laki-laki dari anak laki-lakinya 
terus ke bawah, lalu saudara laki-laki 
sekandung, kemudian saudara laki-laki sebapak, 
kemudian keponakan laki-laki dari saudara laki-laki 
sekandung kemudian sebapak, lalu pamannya 
yang sekandung dengan bapaknya, kemudian 
pamannya yang sebapak dengan bapaknya, 
kemudian anaknya paman, lalu kerabat-kerabat 
yang dekat keturunan nasabnya seperti ahli waris, 
kemudian orang yang memerdekakannya (jika 
dulu ia seorang budak, pent), kemudian baru 
hakim sebagai walinya. 
4. Adanya saksi dalam akad nikah, sebagaimana 
hadits Nabi yang diriwayatkan oleh Jabir: 
"Tidak sah suatu pernikahan tanpa seorang wali 
dan dua orang saksi yang adil (baik agamanya, 
pent)." (HR. Al-Baihaqi dari Imran dan dari Aisyah, 
- 15 dari 18 - 
Bekal-Bekal Pernikahan
http://dear.to/abusalma 
Maktabah Abu Salma al-Atsari 
shahih, lihat Shahih Al-Jamius Shaghir oleh Syaikh 
Al-Albani no. 7557). 
Maka tidak sah pernikahan kecuali dengan adanya 
dua orang saksi yang adil. 
Imam Tirmidzi berkata: “Itulah yang difahami oleh 
para sahabat Nabi dan para Tabi’in, dan para 
ulama setelah mereka. Mereka berkata: “Tidak sah 
menikah tanpa ada saksi”. Dan tidak ada 
perselisihan dalam masalah ini diantara mereka. 
Kecuali dari kalangan ahlu ilmi Muta’akhirin 
(belakangan)”. 
- 16 dari 18 - 
Bekal-Bekal Pernikahan
http://dear.to/abusalma 
Maktabah Abu Salma al-Atsari 
Walimatul ‘Urs (Pesta Perkawinan) 
Walimah asalnya berarti sempurnanya sesuatu dan 
berkumpulnya sesuatu. Dikatakan أولم الرجل (Awlamar 
Rajulu) jika terkumpul padanya akhlak dan 
kecerdasannya. Kemudian makna ini dipakai untuk 
penamaan acara makan-makan dalam resepsi 
pernikahan disebabkan berkumpulnya mempelai laki-laki 
dan perempuan dalam ikatan perkawinan. Dan 
tidak dinamakan walimah untuk selain resepsi 
pernikahan dari segi bahasa dan istilah fuqoha (para 
ulama). Padahal ada banyak jenis acara makan-makan 
yang dibuat dengan sebab-sebab tertentu, tetapi 
masing-masing memiliki penamaan tersendiri. 
Hukum walimatul ‘urs adalah sunnah menurut jumhur 
ulama. Sebagian ulama mewajibkan walimah karena 
adanya perintah Rasulullah sallallahu ‘alaihi wa sallam 
dan wajibnya memenuhi undangan walimah. 
Rasulullah sallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda kepada 
‘Abdurrahman bin ‘Auf radiyallahu ‘anhu ketika dia 
mengkhabarkan bahwa dia telah menikah 
( ) 
“Adakanlah walimah walaupun hanya dengan 
menyembelih seekor kambing” (HR. Bukhari dan 
Muslim). 
- 17 dari 18 - 
Bekal-Bekal Pernikahan
http://dear.to/abusalma 
Maktabah Abu Salma al-Atsari 
Dan juga Nabi sallallahu ‘alaihi wa sallam mengadakan 
walimah ketika menikah dengan Zainab, Sofiyyah, dan 
Maimunah binti Al-Harits. 
Mengenai ukuran atau kadar dari pesta perkawinan, 
sebagian ahli ilmu berperdapat bahwa tidak kurang 
dari satu ekor kambing dan yang lebih utama adalah 
lebih dari itu. Seperti yang difahami dari hadits 
Abdurrahman bin ‘Auf di atas: “Adakanlah walimah 
walaupun hanya dengan menyembelih seekor 
kambing” (HR. Bukhari dan Muslim). Dan ini jika 
diberi kelebihan rezeki oleh Allah kepadanya. Dan jika 
tidak mampu maka sesuai dengan kadar 
kemampuannya. 
Rasulullah juga mengadakan walimah ketika menikah 
dengan Sofiyyah berupa makanan khais yaitu tepung, 
mentega dan keju yang dicampur kemudian diletakkan 
diatas nampan. Hal ini menunjukkan bolehnya 
mengadakan walimah tanpa menyembelih kambing 
dan juga boleh mengadakannya walaupun dengan 
yang lebih sederhana dari itu. 
Tidak boleh berlebih-lebihan (isrof) dalam walimatul 
‘urs seperti yang terjadi pada zaman sekarang, 
misalnya dengan menyembelih banyak kambing, unta 
dan meyediakan banyak makanan untuk bermewah-mewahan 
dan berlebih-lebihan padahal tidak 
termakan semuanya, akhirnya makanan-makanan 
tersebut dibuang di tempat-tempat sampah. Ini 
termasuk hal yang dilarang oleh syari’at dan akal yang 
sehat tidak akan pernah membolehkan hal tersebut. 
Dan dikhawatirkan bagi pelakunya dan orang yang 
setuju dengan perbuatan tersebut akan mendapat 
hukuman dari Allah dan dicabutnya nikmat. 
- 18 dari 18 - 
Bekal-Bekal Pernikahan
http://dear.to/abusalma 
Maktabah Abu Salma al-Atsari 
Disamping hal itu, walimah yang seperti di atas tidak 
lepas dari kejelekan dan kesombongan serta 
berkumpulnya orang-orang yang biasanya tidak lepas 
dari kemungkaran. Terkadang walimah ini dilakukan di 
hotel-hotel yang menyebabkan para wanita tidak 
menghiraukan lagi pakaian yan menutup aurat, 
hilangnya rasa malu, bercampurnya wanita dengan 
laki-laki yang bisa jadi hal ini sebagai penyebab 
turunnya azab yang besar dari Allah. 
Terkadang juga diselingi dalam pesta tersebut musik 
dan nyanyian yang menyenangkan para seniman, juga 
fotografer untuk memotret para wanita dan kedua 
mempelai, disamping menghabiskan harta yang 
banyak tanpa faedah bahkan dengan cara yang rusak 
dan menyebabkan kerusakan. Maka bertaqwalah 
kepada Allah wahai orang-orang yang seperti ini dan 
takutlah terhadap azab Allah. 
Allah berfirman: 
{  و َ ك  م َأ  هَل ْ كنا مِ  ن َق  ريةٍ بطِر  ت معِي  شت  ه ا } 
“Dan berapa banyaknya (penduduk) negeri yang telah 
Kami binasakan, yang sudah bersenang-senang dalam 
kehidupannya” (QS. Al-Qoshosh: 58) 
{  و ُ كُلوا  وا  شربوا  وَلا ت  سرُِفوا إِنه َلا يحِ  ب اْل  م  سرِفِ  ين} 
“Makan dan minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan. 
Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang 
yang berlebih-lebihan” (Al-A’rof: 31) 
{ ُ كُلوا  وا  شربوا مِ  ن رِ  زقِ اللَّهِ  وَلا ت  عَث  وا فِي اْلَأ  رضِ م ْ فسِدِي  ن} 
- 19 dari 18 - 
Bekal-Bekal Pernikahan
http://dear.to/abusalma 
Maktabah Abu Salma al-Atsari 
“Makan dan minumlah rezeki (yang diberikan) Allah, 
dan janganlah kamu berkeliaran di muka bumi dengan 
berbuat kerusakan” (Al-Baqoroh: 60) 
Dan ayat-ayat yang berkaitan dengan ini sangat 
banyak dan jelas. 
Wajib bagi yang diundang untuk menghadiri walimatul 
‘urs apabila terpenuhi syarat-syarat berikut ini: 
1. Walimah tersebut adalah walimah yang pertama 
jika walimahnya dilakukan berulangkali. Dan tidak 
wajib datang untuk walimah yang selanjutnya, 
berdasarkan sabda Nabi sallallahu ‘alaihi wa 
sallam: 
( ) 
رواه أبو داود وغيره . 
“Walimah pertama adalah hak (sesuai dengan 
syari’at, pent), walimah kedua adalah baik, dan 
walimah yang ketiga adalah riya’ dan sum’ah” (HR. 
Abu Dawud dan yang lainnya). 
Syaikh Taqiyuddin berkata: “Diharamkan makan 
dan menyembelih yang melebihi batas pada hari 
berikutnya meskipun sudah menjadi kebiasaan 
masyarakat atau untuk membahagiakan 
keluarganya, dan pelakunya harus diberi 
hukuman” 
2. Yang mengundang adalah seorang muslim 
3. Yang mengundang bukan termasuk ahli maksiat 
yang terang-terangan melakukan kemaksiatannya, 
yang mereka itu wajib dijauhi. 
- 20 dari 18 - 
Bekal-Bekal Pernikahan
http://dear.to/abusalma 
Maktabah Abu Salma al-Atsari 
4. Undangannya tertuju kepadanya secara khusus, 
bukan undangan umum. 
5. Tidak ada kemungkaran dalam walimah tersebut 
seperti adanya khamr (minuman keras), musik, 
nyanyian dan biduan, seperti yang banyak terjadi 
dalam acara walimah sekarang. 
Apabila terpenuhi syarat-syarat tersebut, maka wajib 
memenuhi undangan walimah, sebagaimana sabda 
Nabi sallallahu ‘alaihi wa sallam : 
- 21 dari 18 - 
Bekal-Bekal Pernikahan 
) 
) رواه مسلم 
“Sejelek-jelek makanan adalah hidangan walimah 
yang orang-orang miskin tidak diundang tetapi orang-orang 
yang kaya diundang. (Meskipun demikian) 
barangsiapa yang tidak memenuhi undangan walimah 
berarti dia durhaka kepada Allah dan Rasul-Nya”. (HR. 
Muslim). 
Dan disunnahkan untuk mengumumkan pernikahan 
dan menampakkannya sebagaimana sabda Rasulullah 
sallallahu ‘alaihi wa sallam: 
(أعلنوا النكاح ) وفي لفظ : (أظهروا النكاح ) رواه ابن ماجه . 
“Umumkanlah acara pernikahan”. Dan dalam riwayat 
lain: “Tampakkanlah acara pernikahan” (HR. Ibnu 
Majah)
http://dear.to/abusalma 
Maktabah Abu Salma al-Atsari 
Disunnahkan pula menabuh rebana sebagaimana 
sabda Nabi sallallahu ‘alaihi wa sallam: 
( ) رواه 
النسائي وأحمد والترمذي وحسنه 
“Pembeda antara nyanyian serta musik yang halal dan 
yang haram adalah nyanyian dan rebana dalam acara 
pernikahan” (HR. Nasa’i, Ahmad dan Tirmidzi. Dan 
Tirmidzi menghasankannya). 
- 22 dari 18 - 
Bekal-Bekal Pernikahan

More Related Content

What's hot

7. fiqh munakahat
7. fiqh munakahat7. fiqh munakahat
7. fiqh munakahat
Masrizal Masril
 
Seluk Beluk Pernikahan Islam_wahyu dwi pranata
Seluk Beluk Pernikahan Islam_wahyu dwi pranataSeluk Beluk Pernikahan Islam_wahyu dwi pranata
Seluk Beluk Pernikahan Islam_wahyu dwi pranata
Wahyu Dwi Pranata
 
Agama- Munakahat
Agama- MunakahatAgama- Munakahat
Agama- Munakahat
beksblack
 
Ketentuan islam tentang hukum keluarga
Ketentuan islam tentang hukum keluargaKetentuan islam tentang hukum keluarga
Ketentuan islam tentang hukum keluargaYulia Fauzi
 
Makalah Mengenai Mahligai Rumah Tangga
Makalah Mengenai Mahligai Rumah TanggaMakalah Mengenai Mahligai Rumah Tangga
Makalah Mengenai Mahligai Rumah Tangga
Yoollan MW
 
Fiqih nikah dan talaq
Fiqih nikah dan talaqFiqih nikah dan talaq
Fiqih nikah dan talaq
askar hamid
 
PPT Nikah 4 Mazhab
PPT Nikah 4 MazhabPPT Nikah 4 Mazhab
PPT Nikah 4 Mazhab
Tulungagung, East Java
 
Andi abdullah pernikahan
Andi abdullah pernikahanAndi abdullah pernikahan
Andi abdullah pernikahan
IntanPrawisti
 
Pernikahan dalam Islam
Pernikahan dalam IslamPernikahan dalam Islam
Pernikahan dalam Islam
Mey Sari
 
Munakahat (pernikahan)
Munakahat (pernikahan)Munakahat (pernikahan)
Munakahat (pernikahan)
Micing
 
Rukun dan Syarat Nikah
Rukun dan Syarat NikahRukun dan Syarat Nikah
Rukun dan Syarat Nikah
shafirahany22
 
7 fiqh munakahat talak,rujuk cerai
7 fiqh munakahat talak,rujuk cerai7 fiqh munakahat talak,rujuk cerai
7 fiqh munakahat talak,rujuk cerai
Masrizal Masril
 
7 fiqh munakahat talak,rujuk cerai 2
7 fiqh munakahat talak,rujuk cerai 27 fiqh munakahat talak,rujuk cerai 2
7 fiqh munakahat talak,rujuk cerai 2
Masrizal Masril
 
Materi nikah
Materi nikahMateri nikah
Materi nikah
Husein Al Hafezz
 
Fiqih Nikah
Fiqih NikahFiqih Nikah
Fiqih Nikah
Muhammad Jamhuri
 
Indahnya membangun mahligahi rumah tangga
Indahnya membangun mahligahi rumah tanggaIndahnya membangun mahligahi rumah tangga
Indahnya membangun mahligahi rumah tangga
Cecep Azka Noberic
 
Bab pernikahan
Bab pernikahanBab pernikahan
Bab pernikahan
suhendi8
 
PPT PERNIKAHAN
PPT PERNIKAHANPPT PERNIKAHAN
PPT PERNIKAHAN
Anggun Puspa Arini
 
10. hukum pernikahan
10. hukum pernikahan10. hukum pernikahan
10. hukum pernikahan
Tazkiyatun Nufus
 

What's hot (20)

7. fiqh munakahat
7. fiqh munakahat7. fiqh munakahat
7. fiqh munakahat
 
Seluk Beluk Pernikahan Islam_wahyu dwi pranata
Seluk Beluk Pernikahan Islam_wahyu dwi pranataSeluk Beluk Pernikahan Islam_wahyu dwi pranata
Seluk Beluk Pernikahan Islam_wahyu dwi pranata
 
Agama- Munakahat
Agama- MunakahatAgama- Munakahat
Agama- Munakahat
 
Ketentuan islam tentang hukum keluarga
Ketentuan islam tentang hukum keluargaKetentuan islam tentang hukum keluarga
Ketentuan islam tentang hukum keluarga
 
Makalah Mengenai Mahligai Rumah Tangga
Makalah Mengenai Mahligai Rumah TanggaMakalah Mengenai Mahligai Rumah Tangga
Makalah Mengenai Mahligai Rumah Tangga
 
Fiqih nikah dan talaq
Fiqih nikah dan talaqFiqih nikah dan talaq
Fiqih nikah dan talaq
 
PPT Nikah 4 Mazhab
PPT Nikah 4 MazhabPPT Nikah 4 Mazhab
PPT Nikah 4 Mazhab
 
Andi abdullah pernikahan
Andi abdullah pernikahanAndi abdullah pernikahan
Andi abdullah pernikahan
 
Pernikahan dalam Islam
Pernikahan dalam IslamPernikahan dalam Islam
Pernikahan dalam Islam
 
Munakahat (pernikahan)
Munakahat (pernikahan)Munakahat (pernikahan)
Munakahat (pernikahan)
 
Rukun dan Syarat Nikah
Rukun dan Syarat NikahRukun dan Syarat Nikah
Rukun dan Syarat Nikah
 
7 fiqh munakahat talak,rujuk cerai
7 fiqh munakahat talak,rujuk cerai7 fiqh munakahat talak,rujuk cerai
7 fiqh munakahat talak,rujuk cerai
 
7 fiqh munakahat talak,rujuk cerai 2
7 fiqh munakahat talak,rujuk cerai 27 fiqh munakahat talak,rujuk cerai 2
7 fiqh munakahat talak,rujuk cerai 2
 
Materi nikah
Materi nikahMateri nikah
Materi nikah
 
Fiqih Nikah
Fiqih NikahFiqih Nikah
Fiqih Nikah
 
Indahnya membangun mahligahi rumah tangga
Indahnya membangun mahligahi rumah tanggaIndahnya membangun mahligahi rumah tangga
Indahnya membangun mahligahi rumah tangga
 
Bab pernikahan
Bab pernikahanBab pernikahan
Bab pernikahan
 
Ummi s xii ips-3
Ummi s xii ips-3Ummi s xii ips-3
Ummi s xii ips-3
 
PPT PERNIKAHAN
PPT PERNIKAHANPPT PERNIKAHAN
PPT PERNIKAHAN
 
10. hukum pernikahan
10. hukum pernikahan10. hukum pernikahan
10. hukum pernikahan
 

Similar to Bekal pernikahan

PPT Pernikahan Fahmy.pptx
PPT Pernikahan Fahmy.pptxPPT Pernikahan Fahmy.pptx
PPT Pernikahan Fahmy.pptx
fuadfahmy1
 
Makalah Agama - Pernikahan
Makalah Agama - PernikahanMakalah Agama - Pernikahan
Makalah Agama - Pernikahan
RIZKY AYU NABILA
 
Power Point Pernikahan dalam Islam.ppt
Power Point Pernikahan dalam Islam.pptPower Point Pernikahan dalam Islam.ppt
Power Point Pernikahan dalam Islam.ppt
PortalEdukasi1
 
pernikahan dalam islam
pernikahan dalam islampernikahan dalam islam
pernikahan dalam islam
aamridwan
 
jjjĥjjjjjjjjjiijgfrdchjoiuffvnkkittrrxvbkooiyfgg
jjjĥjjjjjjjjjiijgfrdchjoiuffvnkkittrrxvbkooiyfggjjjĥjjjjjjjjjiijgfrdchjoiuffvnkkittrrxvbkooiyfgg
jjjĥjjjjjjjjjiijgfrdchjoiuffvnkkittrrxvbkooiyfgg
ayaka29
 
Pernikahan menurut Islam
Pernikahan menurut IslamPernikahan menurut Islam
Pernikahan menurut Islam
Rani Jambak
 
Jasa nikah siri jawa tengah
Jasa nikah siri jawa tengahJasa nikah siri jawa tengah
Jasa nikah siri jawa tengah
JasaNikahSiri1
 
Modul 4 xii
Modul 4 xiiModul 4 xii
Modul 4 xii
Wahyu Mulyana
 
Bab 5
Bab 5Bab 5
Pernikahan dan walimatul ursy
Pernikahan dan walimatul ursyPernikahan dan walimatul ursy
Pernikahan dan walimatul ursy
Eloknadlifah
 
Fiqh Munakahat
Fiqh MunakahatFiqh Munakahat
Fiqh Munakahat
Abdul Aziz Siswanto
 
Fiqih III
Fiqih IIIFiqih III
Fiqih III
ikmalabas
 
^ ^
^ ^^ ^
Pernikahan secara Islam
Pernikahan secara IslamPernikahan secara Islam
Pernikahan secara Islam
RantiRiyanti
 
Syarat dan rukun nikah dalam islam
Syarat dan rukun nikah dalam islamSyarat dan rukun nikah dalam islam
Syarat dan rukun nikah dalam islam
ikafia maulidia
 
Syarat dan rukun nikah dalam islam
Syarat dan rukun nikah dalam islamSyarat dan rukun nikah dalam islam
Syarat dan rukun nikah dalam islam
ikafia maulidia
 
Presentasi Fiqh Poligami
Presentasi Fiqh PoligamiPresentasi Fiqh Poligami
Presentasi Fiqh Poligami
Marhamah Saleh
 

Similar to Bekal pernikahan (20)

PPT Pernikahan Fahmy.pptx
PPT Pernikahan Fahmy.pptxPPT Pernikahan Fahmy.pptx
PPT Pernikahan Fahmy.pptx
 
Pernikahan
PernikahanPernikahan
Pernikahan
 
Makalah Agama - Pernikahan
Makalah Agama - PernikahanMakalah Agama - Pernikahan
Makalah Agama - Pernikahan
 
Perkahwinan
PerkahwinanPerkahwinan
Perkahwinan
 
Power Point Pernikahan dalam Islam.ppt
Power Point Pernikahan dalam Islam.pptPower Point Pernikahan dalam Islam.ppt
Power Point Pernikahan dalam Islam.ppt
 
pernikahan dalam islam
pernikahan dalam islampernikahan dalam islam
pernikahan dalam islam
 
jjjĥjjjjjjjjjiijgfrdchjoiuffvnkkittrrxvbkooiyfgg
jjjĥjjjjjjjjjiijgfrdchjoiuffvnkkittrrxvbkooiyfggjjjĥjjjjjjjjjiijgfrdchjoiuffvnkkittrrxvbkooiyfgg
jjjĥjjjjjjjjjiijgfrdchjoiuffvnkkittrrxvbkooiyfgg
 
Pernikahan menurut Islam
Pernikahan menurut IslamPernikahan menurut Islam
Pernikahan menurut Islam
 
Jasa nikah siri jawa tengah
Jasa nikah siri jawa tengahJasa nikah siri jawa tengah
Jasa nikah siri jawa tengah
 
Modul 4 xii
Modul 4 xiiModul 4 xii
Modul 4 xii
 
Bab 5
Bab 5Bab 5
Bab 5
 
Pernikahan dan walimatul ursy
Pernikahan dan walimatul ursyPernikahan dan walimatul ursy
Pernikahan dan walimatul ursy
 
Fiqh Munakahat
Fiqh MunakahatFiqh Munakahat
Fiqh Munakahat
 
Fiqih III
Fiqih IIIFiqih III
Fiqih III
 
^ ^
^ ^^ ^
^ ^
 
Pernikahan secara Islam
Pernikahan secara IslamPernikahan secara Islam
Pernikahan secara Islam
 
Training pra nikah
Training pra nikahTraining pra nikah
Training pra nikah
 
Syarat dan rukun nikah dalam islam
Syarat dan rukun nikah dalam islamSyarat dan rukun nikah dalam islam
Syarat dan rukun nikah dalam islam
 
Syarat dan rukun nikah dalam islam
Syarat dan rukun nikah dalam islamSyarat dan rukun nikah dalam islam
Syarat dan rukun nikah dalam islam
 
Presentasi Fiqh Poligami
Presentasi Fiqh PoligamiPresentasi Fiqh Poligami
Presentasi Fiqh Poligami
 

Bekal pernikahan

  • 1. @
  • 2. http://dear.to/abusalma Maktabah Abu Salma al-Atsari - 1 dari 18 - Bekal-Bekal Pernikahan @ @ Menurut Oleh : Al-‘Allamah Shalih Fauzan Al-Fauzan Alih Ba hasa : Al-Akh Syafruddin Muroj a’ah : Al-Ustadz Ma’ruf Nur Salam Publication : 1428, Sya’ban 24/ 2007, September 7 Bekal-Bekal Pernikahan [Suvenir Pernikahan Al-Akh Syafruddin dengan Al-Ukht Fany] Sumber : Al-Mulakhosh Al-Fiqhiyyah Karya Al-’Allamah Al-Fauzan © Copyright t bagi ummat Islam. Risalah ini boleh diperbanyak, dicetak dan disebarkan dalam berbagai bentuk apapun selama tidak untuk tujuan komersial dan menyebutkan sumber. Artikel ini didownload dari Ebook Center Abu Salma (http://dear.to/abusalma] Download gratis ebook Islam lainnya, kunjungi http://ibnumajjah.wordpress.com/
  • 3. http://dear.to/abusalma Maktabah Abu Salma al-Atsari Mukadimah Islam adalah agama yang syumul (universal). Agama yang mencakup semua sisi kehidupan. Tidak ada suatu masalah pun, dalam kehidupan ini, yang tidak dijelaskan. Dan tidak ada satu pun masalah yang tidak disentuh nilai Islam, walau masalah tersebut nampak kecil dan sepele. Itulah Islam, agama yang memberi rahmat bagi sekalian alam. Dalam masalah perkawinan, Islam telah berbicara banyak. Dari mulai bagaimana mencari kriteria bakal calon pendamping hidup, hingga bagaimana memperlakukannya kala resmi menjadi sang penyejuk hati. Islam menuntunnya. Begitu pula Islam mengajarkan bagaimana mewujudkan sebuah pesta pernikahan yang meriah, namun tetap mendapatkan berkah dan tidak melanggar tuntunan sunnah Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, begitu pula dengan pernikahan yang sederhana namun tetap penuh dengan pesona. Islam mengajarkannya. Akan tetapi dalam buku ini, hanya dibahas tentang manfaat menikah, hal-hal yang berkaitan dengan meminang (khitbah), akad nikah, rukun-rukun, dan syarat-syaratnya serta pembahasan tentang pesta perkawinan atau walimatul ‘urs. Semoga kita bisa mengambil manfaat dari pembahasan-pembahasan tersebut. - 2 dari 18 - Bekal-Bekal Pernikahan
  • 4. http://dear.to/abusalma Maktabah Abu Salma al-Atsari Manfaat Menikah Nikah mempunyai manfaat yang sangat besar diantaranya: 1. Tetap terjaganya keturunan manusia, memperbanyak jumlah kaum muslimin dan menggetarkan orang kafir dengan adanya generasi yang berjuang di jalan Allah dan membela agamanya. 2. Menjaga kehormatan dan kemaluan dari berbuat zina yang diharamkan yang merusak masyarakat 3. Terlaksananya kepemimpinan suami atas istri dalam memberikan nafkah dan penjagaan kepadanya. Allah berfirman: { الر  جا ُ ل َق  وامو َ ن  عَلى الن  ساءِ بِ  ما َف  ض َ ل اللَّه ب  ع  ض ه  م  عَلى ب  عضٍ  وبِ  ما َأنَفُقوا مِ  ن َأ  م  والِهِ  م } “Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita, oleh karena Allah telah melebihkan sebahagian mereka (laki-laki) atas sebahagian yang lain (wanita)” (4: 34) 4. Mendapatkan ketenangan dan kelembutan hati bagi suami dan istri serta ketenteraman jiwa mereka. - 3 dari 18 - Bekal-Bekal Pernikahan
  • 5. http://dear.to/abusalma Maktabah Abu Salma al-Atsari  ومِ  ن آَياتِهِ َأ ْ ن  خَل  ق َل ُ ك  م مِ  ن َأنُفسِ ُ ك  م َأ  ز  وا  جا لِت  س ُ كنوا إَِلي  ها  و  جع َ ل بين ُ ك  م م  ودًة  و  ر  ح  مًة إِنَّ فِي َذلِ  ك َلآَياتٍ لَِق  ومٍ يتَفكَّرون “Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya diantaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir” (QS. Ar- Ruum:21). 5. Menjaga masyarakat dari akhlak yang keji (zina, pent) yang menghancurkan moral serta menghilangkan kehormatan. 6. Terjaganya nasab dan ikatan kekerabatan antara yang satu dengan yang lainnya serta terbentuknya keluarga yang mulia yang penuh kasih sayang, ikatan yang kuat dan tolong-menolong dalam kebenaran. 7. Mengangkat derajat manusia dari kehidupan ala binatang menjadi kehidupan insan yang mulia. Dan masih banyak manfaat besar lainnya dengan adanya pernikahan yang syar’i, mulia dan bersih yang tegak berlandaskan Al Qur’an dan As Sunnah. Menikah adalah ikatan syar’i yang menghalalkan hubungan antara laki-laki dan perempuan, sebagaimana sabda Rasulullah sallallahu ‘alaihi wa sallam: - 4 dari 18 - Bekal-Bekal Pernikahan
  • 6. http://dear.to/abusalma Maktabah Abu Salma al-Atsari (استوصوا بالنساء خيرا، فإن عوان عندكم، استحللتم فروجهن بكلمة الله ) “Berwasiatlah tentang kebaikan kepada para wanita, sesungguhnya mereka bagaikan tawanan di sisi kalian. Kalian telah menghalalkan kemaluan mereka dengan kalimat Allah (akad nikah, pent)” Akad nikah adalah ikatan yang kuat antara suami dan istri. Allah berfirman:  وَأ  خ ْ ذ َ ن مِن ُ ك  م مِيَثاًقا َ غلِي ً ظا “Dan mereka (isteri-isterimu) telah mengambil dari kamu perjanjian yang kuat”.(QS.4:21) yaitu akad (perjanjian) yang mengharuskan bagi pasangan suami istri untuk melaksanakan janjinya. Allah berfirman: { يا َأي  ها الَّذِي  ن آمنوا َأ  وُفوا بِاْلعُقو دِ} “Hai orang-orang yang beriman, penuhilah aqad-aqad itu”. (QS. Al-Maidah:1) - 5 dari 18 - Bekal-Bekal Pernikahan
  • 7. http://dear.to/abusalma Maktabah Abu Salma al-Atsari Khitbah (Meminang) (إذا خطب أحدكم امرأة، فقدر أن يرى منها بعض ما يدعوه إلى نكاحها؛ فليفعل ) رواه أحمد وأبو داود “Apabila seorang diantara kalian mengkhitbah (meminang) seorang wanita, maka jika dia bisa melihat apa yang mendorongnya untuk menikahinya maka lakukanlah” (HR. Ahmad dan Abu Dawud) Dalam hadits lain: (انظر إليها؛ فإنه أحرى أن يؤدم بينكم ا ) “Lihatlah dia, sebab itu lebih patut untuk melanggengkan diantara kalian berdua” (HR. At- Tirmidzi, 1087) Hadits tersebut menunjukkan bolehnya melihat apa yang lazimnya nampak pada wanita yang dipinang tanpa sepengetahuannya dan tanpa berkhalwat (berduaan) dengannya. Para ulama berkata: “Dibolehkan bagi orang yang hendak meminang seorang wanita yang kemungkinan besar pinangannya diterima, untuk melihat apa yang lazimnya nampak dengan tidak berkholwat (berduaan) jika aman dari fitnah”. - 6 dari 18 - Rasulullah bersabda: Bekal-Bekal Pernikahan
  • 8. http://dear.to/abusalma Maktabah Abu Salma al-Atsari Dalam hadits Jabir, dia berkata: “Aku (berkeinginan) melamar seorang gadis lalu aku bersembunyi untuk melihatnya sehingga aku bisa melihat darinya apa yang mendorongku untuk menikahinya, lalu aku menikahinya” (HR. Abu Dawud, no. 2082). Hadits ini menunjukkan bahwa Jabir tidak berduaan dengan wanita tersebut dan si wanita tidak mengetahui kalau dia dilihat oleh Jabir. Dan tidaklah terlihat dari wanita tersebut kecuali yang biasa terlihat dari tubuhnya. Hal ini rukhsoh (keringanan) khusus bagi orang yang kemungkinan besar pinangannya diterima. Jika kesulitan untuk melihatnya, bisa mengutus wanita yang dipercaya untuk melihat wanita yang dipinang kemudian menceritakan kondisi wanita yang akan dipinang. Berdasarkan apa yang diriwayatkan bahwa Nabi sallallahu ‘alaihi wa sallam mengutus Ummu Sulaim untuk melihat seorang wanita (HR. Ahmad). Barangsiapa yang diminta untuk menjelaskan kondisi peminang atau yang dipinang, wajib baginya untuk menyebutkan apa yang ada padanya dari kekurangan atau hal lainnya, dan itu bukan termasuk ghibah. Dan diharamkan meminang dengan ungkapan yang jelas (tashrih) kepada wanita yang sedang dalam masa ‘iddah (masa tunggu, yang tidak bisa diruju’ oleh suami atau ditinggal mati suaminya, pent). Seperti ungkapan: “Saya ingin menikahi Anda”. Berdasarkan firman Allah Ta’ala: {  وَلا  جنا  ح  عَلي ُ ك  م فِي  ما  عر  ضت  م بِهِ مِ  ن خِ ْ طبةِ الن  سا ءِ} - 7 dari 18 - Bekal-Bekal Pernikahan
  • 9. http://dear.to/abusalma Maktabah Abu Salma al-Atsari “Dan tidak ada dosa bagi kamu meminang wanita-wanita itu dengan sindiran” (QS. 2: 235) Dan dibolehkan sindiran dalam meminang wanita yang sedang dalam masa ‘iddah. Misalnya dengan ungkapan: “Sungguh aku sangat tertarik dengan wanita yang seperti anda” atau “Dirimu selalu ada dalam jiwaku”. Ayat tersebut menunjukkan haramnya tashrih, seperti ungkapan: “Saya ingin menikahi anda” karena tashrih tidak ada kemungkinan lain kecuali nikah. Maka tidak boleh memberi harapan penuh sebelum habis masa ‘iddahnya. Diharamkan meminang wanita pinangan saudara muslim lainnya. Barangsiapa yang meminang seorang wanita dan diterima pinangannya, maka diharamkan bagi orang lain untuk meminang wanita tersebut sampai dia diijinkan atau telah ditinggalkan. Berdasarkan sabda Rasulullah sallallahu ‘alaihi wa sallam: “Janganlah seorang laki-laki meminang wanita yang telah dipinang saudaranya hingga dia menikah atau telah meninggalkannya” (HR. Bukhari dan Nasa’i). Dalam riwayat Muslim: “Tidak halal seorang mukmin meminang wanita yang telah dipinang saudaranya hingga dia meninggalkannya”. Dalam hadits Ibnu Umar: “Janganlah kalian meminang wanita yang telah dipinang saudaranya” (Muttafaqun ‘alaih). Dalam riwayat Bukhari: “Janganlah seorang laki-laki meminang di atas pinangan laki-laki lain hingga peminang sebelumnya meninggalkannya atau dengan seijinnya”. - 8 dari 18 - Bekal-Bekal Pernikahan
  • 10. http://dear.to/abusalma Maktabah Abu Salma al-Atsari Hadits-hadits tersebut menunjukkan atas haramnya pinangan seorang muslim di atas pinangan saudaranya, karena hal itu menyakiti peminang yang pertama dan menyebabkan permusuhan diantara manusia dan melanggar hak-hak mereka. Jika peminang pertama sudah ditolak atau peminang kedua diijinkan atau dia sudah meninggalkan wanita tersebut, maka boleh bagi peminang kedua untuk meminang wanita tersebut. Sesuai dengan sabda Nabi sallallahu ‘alaihi wa sallam: “Hingga dia diijinkan atau telah ditinggalkan”. Dan ini termasuk kehormatan seorang muslim dan haram untuk merusak kehormatannya. Sebagian orang tidak peduli dengan hal ini, dia maju untuk meminang seorang wanita padahal dia mengetahui sudah ada yang mendahului me-minangnya dan telah diterima oleh wanita tersebut. Kemudian dia melanggar hak saudaranya dan merusak pinangan saudaranya yang telah diterima. Hal ini adalah perbuatan yang sangat diharamkan dan pantas bagi orang yang maju untuk mengkhitbah wanita yang telah didahului oleh saudaranya ini untuk tidak diterima dan dihukum, juga mendapat dosa yang sangat besar. Maka wajib bagi seorang muslim untuk memperhatikan masalah ini dan menjaga hak saudaranya sesama muslim. Sesungguhnya sangat besar hak seorang muslim atas saudara muslim lainnya. Janganlah meminang wanita yang sudah dipinang saudaranya dan jangan membeli barang yang dalam tawaran saudaranya dan jangan menyakiti saudaranya dengan segala bentuk hal yang menyakitkan. - 9 dari 18 - Bekal-Bekal Pernikahan
  • 11. http://dear.to/abusalma Maktabah Abu Salma al-Atsari Akad Nikah, Rukun dan Syarat-Syaratnya Disunnahkan ketika hendak akad nikah, memulai dengan khutbah sebelumnya yang disebut khutbah Ibnu Mas’ud (khutbatul hajjah, pent) yang disampaikan oleh calon mempelai pria atau orang lain diantara para hadirin. Dan lafadznya sebagai berikut : (إن الحمد لله، نحمده، ونستعينه، ونستغفره، ونتوب إليه، ونعوذ بالله من شرور أنفسنا وسيئات أعمالنا، من يهده الله؛ فلا مضل له، ومن يضلل، فلا هادي له، وأشهد أن لا إله إلا الله، وأشهد أن محمدا عبده ورسوله، ) “Sesungguhnya segala puji bagi Allah. Kami memuji- Nya, memohon pertolongan dan ampunan-Nya, serta kami berlindung kepada Allah dari kejahatan diri kami dan keburukan amal usaha kami. Barangsiapa yang diberi petunjuk oleh Allah, maka tidak ada yang dapat menyesatkannya dan barangsiapa yang disesatkan oleh Allah, maka tidak ada yang dapat memberinya petunjuk. Aku bersaksi bahwa tidak yang berhak diibadahi melainkan Allah semata, tiada sekutu bagi- Nya, dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya”. (HR. Imam yang lima dan Tirmidzi menghasankan hadits ini). Setelah itu membaca tiga ayat Al-Qur’an berikut ini: - 10 dari 18 - Bekal-Bekal Pernikahan
  • 12. http://dear.to/abusalma Maktabah Abu Salma al-Atsari { يا َأي  ها الَّذِي  ن آمنوا اتُقوا اللَّه  ح  ق تَقاتِهِ  وَلا ت  موت  ن إِلَّا  وَأنت  م م  سلِ  مو َ ن } “Hai orang-orang yang beriman, bertaqwalah kepada Allah dengan sebenar-benarnya taqwa kepada-Nya, dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan beragama Islam”. (QS. Ali ‘Imran: 102). { يا َأي  ها النا  س اتُقوا  رب ُ ك  م الَّذِي  خَلَق ُ ك  م مِ  ن ن ْ فسٍ  واحِ  دةٍ  و  خَل  ق مِن  ها  ز  و  ج  ها  وبثَّ مِن  ه  ما رِ  جاًلا َ كثِ  يرا  ونِ  ساءً  واتُقوا اللَّه الَّذِي ت  ساءَُلو َ ن بِهِ  واْلَأ  ر  حام إِنَّ اللَّه َ كا َ ن  عَلي ُ ك  م  رقِيبا } “Hai sekalian manusia bertakwalah kepada Rabb-mu yang telah menciptakan kamu dari diri yang satu, dan daripadanya Allah menciptakan istrinya, dan daripada keduanya Allah mengembangbiakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. Dan bertakwalah kepada Allah yang dengan (mempergunakan) nama-Nya kamu saling meminta satu sama lain, dan (peliharalah) hubungan silaturahim. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasi kamu”. (QS. An Nisaa’: 1) { يا َأي  ها الَّذِي  ن آمنوا اتُقوا اللَّه  وُقوُلوا َق  وًلا  سدِي  دا ي  صلِ  ح َل ُ ك  م َأ  ع  ماَل ُ ك  م  وي  غفِ  ر َل ُ ك  م ُذنوب ُ ك  م  وم  ن يطِعِ اللَّه  و  ر  سوَله َفَق  د َفا ز َف  و  زا  عظِي  م ا} “Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kamu kepada Allah dan katakanlah perkataan yang benar, - 11 dari 18 - Bekal-Bekal Pernikahan
  • 13. http://dear.to/abusalma Maktabah Abu Salma al-Atsari niscaya Allah memperbaiki bagimu amalan-amalanmu dan mengampuni bagimu dosa-dosamu. Dan barangsiapa yang mentaati Allah dan Rasul-Nya, maka sesungguhnya ia telah mendapat kemenangan yang besar”. (QS. Al-Ahzab: 70-71). Adapun rukun-rukun akad nikah ada 3, yaitu: 1. Adanya 2 calon pengantin yang terbebas dari penghalang-penghalang sahnya nikah, misalnya: wanita tersebut bukan termasuk orang yang diharamkan untuk dinikahi (mahram) baik karena senasab, sepersusuan atau karena sedang dalam masa ‘iddah, atau sebab lain. Juga tidak boleh jika calon mempelai laki-lakinya kafir sedangkan mempelai wanita seorang muslimah. Dan sebab-sebab lain dari penghalang-penghalang syar’i. 2. Adanya ijab yaitu lafadz yang diucapkan oleh wali atau yang menggantikannya dengan mengatakan kepada calon mempelai pria: “Saya nikahkan kamu dengan Fulanah”. 3. Adanya qobul yaitu lafadz yang diucapkan oleh calon mempelai pria atau orang yang telah diberi ijin untuk mewakilinya dengan mengucapkan : “Saya terima nikahnya”. Syaikhul islam Ibnu Taymiah dan muridnya, Ibnul Qoyyim, menguatkan pendapat bahwa nikah itu sah dengan segala lafadz yang menunjukkan arti nikah, tidak terbatas hanya dengan lafadz Ankahtuka atau Jawwaztuka. Orang yang membatasi lafadz nikah dengan Ankahtuka atau Jawwaztuka karena dua lafadz ini - 12 dari 18 - Bekal-Bekal Pernikahan
  • 14. http://dear.to/abusalma Maktabah Abu Salma al-Atsari terdapat dalam Al Qur’an. Sebagaimana firman Allah Ta’ala: { َفَل  ما َق  ضى  زي  د مِن  ها  و َ طرا  ز  و  جنا َ ك  ه ا} “Maka tatkala Zaid telah mengakhiri keperluan terhadap istrinya (menceraikannya), Kami kawinkan kamu dengan dia” (QS. Al-Ahzab: 37) Dan firman-Nya yang lain: {  وَلا تنكِ  حوا ما ن َ ك  ح آبا  ؤ ُ ك  م مِ  ن الن  سا ءِ} “Dan janganlah kamu kawini wanita-wanita yang telah dikawini oleh ayahmu” (QS. An-Nisa’:22) Akan tetapi kejadian yang disebutkan dalam ayat tersebut tidak berarti pembatasan dengan lafadz tersebut (tazwij atau nikah). Wallahu a’lam. Dan akad nikah bagi orang yang bisu bisa dengan tulisan atau isyarat yang dapat difahami. Apabila terjadi ijab dan qobul, maka sah-lah akad nikah tersebut walaupun diucapkan dengan senda gurau tanpa bermaksud menikah (Jika terpenuhi syarat dan tidak ada penghalang sah-nya akad, pent). Karena Rasulullah sallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Ada 3 hal yang apabila dilakukan dengan main-main maka jadinya sungguhan dan jika dilakukan dengan sungguh-sungguh maka jadinya pun sungguhan. Yaitu: talak, nikah dan ruju’” (HR. Tirmidzi, no. 1184). Adapun syarat-syarat sahnya nikah ada 4, yaitu: 1. Menyebutkan secara jelas (ta’yin) masing-masing kedua mempelai dan tidak cukup hanya mengatakan: “Saya nikahkan kamu dengan anak - 13 dari 18 - Bekal-Bekal Pernikahan
  • 15. http://dear.to/abusalma Maktabah Abu Salma al-Atsari saya” apabila mempunyai lebih dari satu anak perempuan. Atau dengan mengatakan: “ Saya nikahkan anak perempuan saya dengan anak laki-laki anda” padahal ada lebih dari satu anak laki-lakinya. Ta’yin bisa dilakukan dengan menunjuk langsung kepada calon mempelai, atau menyebutkan namanya, atau sifatnya yang dengan sifat itu bisa dibedakan dengan yang lainnya. 2. Kerelaan kedua calon mempelai. Maka tidak sah jika salah satu dari keduanya dipaksa untuk menikah, sebagaimana hadits Abu Hurairah: “Janda tidak boleh dinikahkan sehingga dia diminta perintahnya, dan gadis tidak dinikahkan sehingga diminta ijinnya.” Mereka bertanya: “Wahai Rasulullah, bagaimana ijinnya?”. Beliau menjawab: “Bila ia diam”. (HR. Bukhari dan Muslim). Kecuali jika mempelai wanita masih kecil yang belum baligh maka walinya boleh menikahkan dia tanpa seijinnya. 3. Yang menikahkan mempelai wanita adalah walinya. Berdasarkan sabda Rasulullah sallallahu ‘alaihi wa sallam: “Tidak sah pernikahan kecuali dengan adanya wali” (HR. Imam yang lima kecuali Nasa’i). Apabila seorang wanita menikahkan dirinya sendiri tanpa wali maka nikahnya tidak sah. Di antara hikmahnya, karena hal itu merupakan penyebab terjadinya perzinahan dan wanita biasanya dangkal dalam berfikir untuk memilih sesuatu yang paling maslahat bagi dirinya. Sebagaimana firman Allah dalam Al-Qur’an tentang masalah pernikahan, ditujukan kepada para wali: - 14 dari 18 - Bekal-Bekal Pernikahan
  • 16. http://dear.to/abusalma Maktabah Abu Salma al-Atsari {  وَأنكِ  حوا اْلَأيامى مِن ُ ك  م} “Dan kawinkanlah orang-orang yang sendirian di antara kamu” (QS. An-Nuur: 32) { َفَلا ت  ع  ضُلو  ه  ن} “Maka janganlah kamu (para wali) menghalangi mereka” (QS. Al-Baqoroh: 232) dan ayat-ayat yang lainnya. Wali bagi wanita adalah: bapaknya, kemudian yang diserahi tugas oleh bapaknya, kemudian ayah dari bapak terus ke atas, kemudian anaknya yang laki-laki kemudian cucu laki-laki dari anak laki-lakinya terus ke bawah, lalu saudara laki-laki sekandung, kemudian saudara laki-laki sebapak, kemudian keponakan laki-laki dari saudara laki-laki sekandung kemudian sebapak, lalu pamannya yang sekandung dengan bapaknya, kemudian pamannya yang sebapak dengan bapaknya, kemudian anaknya paman, lalu kerabat-kerabat yang dekat keturunan nasabnya seperti ahli waris, kemudian orang yang memerdekakannya (jika dulu ia seorang budak, pent), kemudian baru hakim sebagai walinya. 4. Adanya saksi dalam akad nikah, sebagaimana hadits Nabi yang diriwayatkan oleh Jabir: "Tidak sah suatu pernikahan tanpa seorang wali dan dua orang saksi yang adil (baik agamanya, pent)." (HR. Al-Baihaqi dari Imran dan dari Aisyah, - 15 dari 18 - Bekal-Bekal Pernikahan
  • 17. http://dear.to/abusalma Maktabah Abu Salma al-Atsari shahih, lihat Shahih Al-Jamius Shaghir oleh Syaikh Al-Albani no. 7557). Maka tidak sah pernikahan kecuali dengan adanya dua orang saksi yang adil. Imam Tirmidzi berkata: “Itulah yang difahami oleh para sahabat Nabi dan para Tabi’in, dan para ulama setelah mereka. Mereka berkata: “Tidak sah menikah tanpa ada saksi”. Dan tidak ada perselisihan dalam masalah ini diantara mereka. Kecuali dari kalangan ahlu ilmi Muta’akhirin (belakangan)”. - 16 dari 18 - Bekal-Bekal Pernikahan
  • 18. http://dear.to/abusalma Maktabah Abu Salma al-Atsari Walimatul ‘Urs (Pesta Perkawinan) Walimah asalnya berarti sempurnanya sesuatu dan berkumpulnya sesuatu. Dikatakan أولم الرجل (Awlamar Rajulu) jika terkumpul padanya akhlak dan kecerdasannya. Kemudian makna ini dipakai untuk penamaan acara makan-makan dalam resepsi pernikahan disebabkan berkumpulnya mempelai laki-laki dan perempuan dalam ikatan perkawinan. Dan tidak dinamakan walimah untuk selain resepsi pernikahan dari segi bahasa dan istilah fuqoha (para ulama). Padahal ada banyak jenis acara makan-makan yang dibuat dengan sebab-sebab tertentu, tetapi masing-masing memiliki penamaan tersendiri. Hukum walimatul ‘urs adalah sunnah menurut jumhur ulama. Sebagian ulama mewajibkan walimah karena adanya perintah Rasulullah sallallahu ‘alaihi wa sallam dan wajibnya memenuhi undangan walimah. Rasulullah sallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda kepada ‘Abdurrahman bin ‘Auf radiyallahu ‘anhu ketika dia mengkhabarkan bahwa dia telah menikah ( ) “Adakanlah walimah walaupun hanya dengan menyembelih seekor kambing” (HR. Bukhari dan Muslim). - 17 dari 18 - Bekal-Bekal Pernikahan
  • 19. http://dear.to/abusalma Maktabah Abu Salma al-Atsari Dan juga Nabi sallallahu ‘alaihi wa sallam mengadakan walimah ketika menikah dengan Zainab, Sofiyyah, dan Maimunah binti Al-Harits. Mengenai ukuran atau kadar dari pesta perkawinan, sebagian ahli ilmu berperdapat bahwa tidak kurang dari satu ekor kambing dan yang lebih utama adalah lebih dari itu. Seperti yang difahami dari hadits Abdurrahman bin ‘Auf di atas: “Adakanlah walimah walaupun hanya dengan menyembelih seekor kambing” (HR. Bukhari dan Muslim). Dan ini jika diberi kelebihan rezeki oleh Allah kepadanya. Dan jika tidak mampu maka sesuai dengan kadar kemampuannya. Rasulullah juga mengadakan walimah ketika menikah dengan Sofiyyah berupa makanan khais yaitu tepung, mentega dan keju yang dicampur kemudian diletakkan diatas nampan. Hal ini menunjukkan bolehnya mengadakan walimah tanpa menyembelih kambing dan juga boleh mengadakannya walaupun dengan yang lebih sederhana dari itu. Tidak boleh berlebih-lebihan (isrof) dalam walimatul ‘urs seperti yang terjadi pada zaman sekarang, misalnya dengan menyembelih banyak kambing, unta dan meyediakan banyak makanan untuk bermewah-mewahan dan berlebih-lebihan padahal tidak termakan semuanya, akhirnya makanan-makanan tersebut dibuang di tempat-tempat sampah. Ini termasuk hal yang dilarang oleh syari’at dan akal yang sehat tidak akan pernah membolehkan hal tersebut. Dan dikhawatirkan bagi pelakunya dan orang yang setuju dengan perbuatan tersebut akan mendapat hukuman dari Allah dan dicabutnya nikmat. - 18 dari 18 - Bekal-Bekal Pernikahan
  • 20. http://dear.to/abusalma Maktabah Abu Salma al-Atsari Disamping hal itu, walimah yang seperti di atas tidak lepas dari kejelekan dan kesombongan serta berkumpulnya orang-orang yang biasanya tidak lepas dari kemungkaran. Terkadang walimah ini dilakukan di hotel-hotel yang menyebabkan para wanita tidak menghiraukan lagi pakaian yan menutup aurat, hilangnya rasa malu, bercampurnya wanita dengan laki-laki yang bisa jadi hal ini sebagai penyebab turunnya azab yang besar dari Allah. Terkadang juga diselingi dalam pesta tersebut musik dan nyanyian yang menyenangkan para seniman, juga fotografer untuk memotret para wanita dan kedua mempelai, disamping menghabiskan harta yang banyak tanpa faedah bahkan dengan cara yang rusak dan menyebabkan kerusakan. Maka bertaqwalah kepada Allah wahai orang-orang yang seperti ini dan takutlah terhadap azab Allah. Allah berfirman: {  و َ ك  م َأ  هَل ْ كنا مِ  ن َق  ريةٍ بطِر  ت معِي  شت  ه ا } “Dan berapa banyaknya (penduduk) negeri yang telah Kami binasakan, yang sudah bersenang-senang dalam kehidupannya” (QS. Al-Qoshosh: 58) {  و ُ كُلوا  وا  شربوا  وَلا ت  سرُِفوا إِنه َلا يحِ  ب اْل  م  سرِفِ  ين} “Makan dan minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan” (Al-A’rof: 31) { ُ كُلوا  وا  شربوا مِ  ن رِ  زقِ اللَّهِ  وَلا ت  عَث  وا فِي اْلَأ  رضِ م ْ فسِدِي  ن} - 19 dari 18 - Bekal-Bekal Pernikahan
  • 21. http://dear.to/abusalma Maktabah Abu Salma al-Atsari “Makan dan minumlah rezeki (yang diberikan) Allah, dan janganlah kamu berkeliaran di muka bumi dengan berbuat kerusakan” (Al-Baqoroh: 60) Dan ayat-ayat yang berkaitan dengan ini sangat banyak dan jelas. Wajib bagi yang diundang untuk menghadiri walimatul ‘urs apabila terpenuhi syarat-syarat berikut ini: 1. Walimah tersebut adalah walimah yang pertama jika walimahnya dilakukan berulangkali. Dan tidak wajib datang untuk walimah yang selanjutnya, berdasarkan sabda Nabi sallallahu ‘alaihi wa sallam: ( ) رواه أبو داود وغيره . “Walimah pertama adalah hak (sesuai dengan syari’at, pent), walimah kedua adalah baik, dan walimah yang ketiga adalah riya’ dan sum’ah” (HR. Abu Dawud dan yang lainnya). Syaikh Taqiyuddin berkata: “Diharamkan makan dan menyembelih yang melebihi batas pada hari berikutnya meskipun sudah menjadi kebiasaan masyarakat atau untuk membahagiakan keluarganya, dan pelakunya harus diberi hukuman” 2. Yang mengundang adalah seorang muslim 3. Yang mengundang bukan termasuk ahli maksiat yang terang-terangan melakukan kemaksiatannya, yang mereka itu wajib dijauhi. - 20 dari 18 - Bekal-Bekal Pernikahan
  • 22. http://dear.to/abusalma Maktabah Abu Salma al-Atsari 4. Undangannya tertuju kepadanya secara khusus, bukan undangan umum. 5. Tidak ada kemungkaran dalam walimah tersebut seperti adanya khamr (minuman keras), musik, nyanyian dan biduan, seperti yang banyak terjadi dalam acara walimah sekarang. Apabila terpenuhi syarat-syarat tersebut, maka wajib memenuhi undangan walimah, sebagaimana sabda Nabi sallallahu ‘alaihi wa sallam : - 21 dari 18 - Bekal-Bekal Pernikahan ) ) رواه مسلم “Sejelek-jelek makanan adalah hidangan walimah yang orang-orang miskin tidak diundang tetapi orang-orang yang kaya diundang. (Meskipun demikian) barangsiapa yang tidak memenuhi undangan walimah berarti dia durhaka kepada Allah dan Rasul-Nya”. (HR. Muslim). Dan disunnahkan untuk mengumumkan pernikahan dan menampakkannya sebagaimana sabda Rasulullah sallallahu ‘alaihi wa sallam: (أعلنوا النكاح ) وفي لفظ : (أظهروا النكاح ) رواه ابن ماجه . “Umumkanlah acara pernikahan”. Dan dalam riwayat lain: “Tampakkanlah acara pernikahan” (HR. Ibnu Majah)
  • 23. http://dear.to/abusalma Maktabah Abu Salma al-Atsari Disunnahkan pula menabuh rebana sebagaimana sabda Nabi sallallahu ‘alaihi wa sallam: ( ) رواه النسائي وأحمد والترمذي وحسنه “Pembeda antara nyanyian serta musik yang halal dan yang haram adalah nyanyian dan rebana dalam acara pernikahan” (HR. Nasa’i, Ahmad dan Tirmidzi. Dan Tirmidzi menghasankannya). - 22 dari 18 - Bekal-Bekal Pernikahan