Dokumen tersebut membahas tentang munakahah atau pernikahan dalam Islam. Terdapat penjelasan mengenai pengertian pernikahan secara bahasa dan istilah, rukun-rukun nikah, syarat pernikahan, mahram nikah, hikmah pernikahan, serta beberapa hukum yang terkait dengan pernikahan seperti hukum melihat calon pasangan dan khitbah atau pinangan.
telah dikemas dan dianimasikan dengan cinta dan kasih sayang demi sebuah nilai pai yang rupanya tidak masuk nilai rapot.
tay.
dengan senang hati dipublikasikan daripada membusuk di laptop, siapatau bermanfaat, inshaallah.
Ah tapi ini 1/2 bab, ditambah sumber luar sedikit.
telah dikemas dan dianimasikan dengan cinta dan kasih sayang demi sebuah nilai pai yang rupanya tidak masuk nilai rapot.
tay.
dengan senang hati dipublikasikan daripada membusuk di laptop, siapatau bermanfaat, inshaallah.
Ah tapi ini 1/2 bab, ditambah sumber luar sedikit.
Jasa Nikah Siri Jawa Tengah Berikut ini beberapa ulasan terkait dengan informasi nikah siri beserta hukum dan syarat sahnya pernikahan, agar pernikahan anda sah di mata agama, sebagai informasi lengkapnya silahkan simak ulasan yang ada di website ini, Jasa Nikah Siri Jawa Tengah
https://ustadz.my.id/category/nikah-siri-jawa-tengah/
https://www.nikahsiri.net/search/label/Nikah%20Siri%20Jawa%20Tengah?&max-results=100
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik DosenAdrianAgoes9
sosialisasi untuk dosen dalam mengisi dan memadankan sister akunnya, sehingga bisa memutakhirkan data di dalam sister tersebut. ini adalah untuk kepentingan jabatan akademik dan jabatan fungsional dosen. penting untuk karir dan jabatan dosen juga untuk kepentingan akademik perguruan tinggi terkait.
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfNur afiyah
Pembelajaran landasan pendidikan yang membahas tentang profesionalisasi pendidikan. Semoga dengan adanya materi ini dapat memudahkan kita untuk memahami dengan baik serta menambah pengetahuan kita tentang profesionalisasi pendidikan.
2. PERKAWINAN
Selain sebagai sarana penyaluran kebutuhan
biologis, perkawinan merupakan pencegahan
penyaluran kebutuhan pada jalan yang tidak
dikehendaki agama.
Perkawinan dalam Islam tidak semata-mata
bertujuan menghalalkan hubungan badan,
akan tetapi ada tujuan lain yaitu mendapat
ridlo Allah SWT.
3. a. Pengertian secara bahasa
kata "nikah" berasal dari bahasa Arab yang
berarti mengumpulkan, menggabungkan,
menjodohkan atau bersenggama (wath’i).
b. Pengertian secara Istilah
Dalam pengertian fiqih nikah adalah akad yang
menghalalkan hubungan laki-laki dan
perempuan dalam ikatan suami istri.
PENGERTIAN PERKAWINAN
KALAU SUDAH NIKAH
BEGINI BOLEH
SILAHKAN BULAN MADU
KEMANA AJA BOLEH
KAMAR BULAN MADU
SUDAH SIAP LHOOO
4. HUKUM PERKAWINAN
Menurut Jumhur Ulama hukum menikah itu ada lima:
1. Sunnah
Mayoritas Ulama sepakat bahwa hukum asal pernikahan adalah
sunnah.
Sesuai dengan firman Allah SWT.:
Artinya: “Dan kawinkanlah orang-orang yang sedirian diantara
kamu, dan orang-orang yang layak (berkawin) dari hamba-
hamba sahayamu yang lelaki dan hamba-hamba sahayamu
yang perempuan. jika mereka miskin Allah akan memampukan
mereka dengan kurnia-Nya. dan Allah Maha Luas (pemberian-
Nya) lagi Maha mengetahui”. (QS. An-Nur: 32)
5. HUKUM PERKAWINAN
2. Mubah
Bagi orang yang tidak mempunyai faktor pendorong atau faktor yang
melarang untuk menikah maka hukumnya menikah menjadi boleh. Hal ini
beralasan pada umumnya ayat atau hadits yang menganjurkan untuk
menikah.
3. Wajib
Bagi orang yang secara jasmaniyah sudah layak untuk menikah, secara
rohaniyah sudah dewasa dan matang serta memiliki kemampuan biaya untuk
menikah dan menghidupi keluarganya. Bila ia tidak menikah khawatir jatuh
pada perbuatan zina, maka hukum menikah menjadi wajib.
4. Makruh
Bagi orang laki-laki yang secara jasmaniyah sudah layak untuk menikah,
kedewasaan sudah matang, tetapi tidak mempunyai biaya untuk menikah dan
bekal hidup berumah tangga. Orang seperti ini di anjurkan untuk tidak
menikah dulu dan mengendalikan nafsunya dengan berpuasa.
5. Haram
Bagi laki-laki yang menikahi wanita dengan maksud menyakiti dan
mempermainkannya. Pernikahan seperti ini bila syarat dan rukunnya
terpenuhi hukumnya sah, tetapi berdosa dihadapan Allah SWT. Karena
tujuannya tidak baik.
6. DASAR HUKUM PERNIKAHAN
Surat Ar-Rum ayat: 21
Artinya: “Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia
menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri,
supaya kamu cenderung dan merasa tenteram
kepadanya, dan dijadikan-Nya diantaramu rasa kasih
dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu
benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang
berfikir”
7. َِنم ِبَبا َّ
الش َر َ
شَْعم َاي
كْنِم َعََطات ْ
اس
م
َمَو ْجَّوَزَتَيْلَف َةَءَباْال
ْعِطَت ْ
َسي ْمَل ْن
ِهْيَلَعَف
ِو هَل هَّنِإَف ِمْوَّصالِب
َاءج
(
رواه
أحمد
)
4
“Wahai para pemuda barang siapa di antara kamu mampu
menanggung biaya, maka hendaklah menikah karena
sesungguhnya nikah itu dapat menutup pandangan mata
(maksiat) dan dapat memelihara kemaluan (dari maksiat)
dan barang siapa yang tidak sanggup, maka berpuasalah
karena berpuasa itu dapat melemahkan syahwat"
(HR. Ahmad)
Hadit Nabi SAW. :
8. RUKUN NIKAH ADA LIMA :
1. Calon Suami
2. Calon Istri
3. Sighat (Ijab dan Qabul)
4. Wali Calon Penganten
Perempuan
5. Dua Orang Saksi
9. SYARAT DAN RUKUN NIKAH
• Calon Suami, dengan Syarat:
Muslim, merdeka, berakal sehat, benar-benar laki-laki, adil, tidak beristri empat, tidak
mempunyai hubungan mahram dengan calon istri, dan tidak sedang berihram haji atau
umrah.
• Calon Istri, dengan Syarat:
Muslimah, benar-benar perempuan, telah mendapat ijin dari walinya, tidak bersuami atau
tidak dalam masa iddah, tidak mempunyai hubungan mahram dengan calon suami, dan
tidak sedang berihram haji atau umrah.
• Sighat, dengan Syarat:
• Lafal ijab dan qabul harus lafal nikah atau tazwij
• Lafal ijab dan qabul bukan kata-kata kinayah (kiyasan)
• Lafal ijab dan qabul tidak dita’likkan (dikaitkan) dengan suatu syarat.
• Lafal ijab dan qabul harus tejadi pada satu majlis, maksudnya lafal qabul harus segera
diucapkan setelah ijab
• Wali dari Perempuan, dengan Syarat:
Muslim, berakal, tidak fasik, laki-laki, dan mempunyai hak untuk menjadi wali.
• Dua Saksi, dengan Syarat:
Muslim, baligh, berakal, merdeka, laki-laki, adil, pendengaran dan penglihatannya
sempurna, memahami bahasa yang diucapkan dalam ijab dan qabul, serta tidak dalam
mengerjakan ihram haji atau umrah.
10. PENGERTIAN DAN HUKUM
KHITBAH (PINANGAN)
1. Pengertian
Khitbah adalah : Permintaan untuk menikah dari seorang
laki-laki kepada seorang perempuan atau sebaliknya
dengan cara-cara yang baik.
2. Hukum
Hukum meminang adalah mubah (boleh) dengan
ketentuan:
Perempuan tersebut memiliki syarat-syarat :
• Tidak terikat oleh akad pernikahan
• Tidak berada dalam masa iddah talak raj'i
• Bukan pinangan laki-laki lain
11. Cara Mengajukan Pinangan
• Pinangan kepada gadis atau janda yang sudah habis
masa iddahnya boleh dinyatakan secara terang-
terangan.
• Pinangan kepada janda yang masih dalam masa
iddah talak bain atau iddah ditinggal wafat suaminya
hanya boleh dilakukan secara kinayah (sindiran) saja,
tidak boleh dinyatakan secara terang-terangan.
Artinya: “Dan tidak ada dosa bagi kamu meminang
wanita-wanita itu dengan sindiran atau kamu
Menyembunyikan (keinginan mengawini mereka)
dalam hatimu. (QS. Al-Baqarah/2: 235)
12. HUKUM MELIHAT
WANITA YANG AKAN DINIKAHI
Melihat perempuan yang akan dinikahi dianjurkan bahkan
disunnahkan dalam Islam,
menurut Jumhur Ulama’ bahwa yang boleh dilihat adalah sebatas
melihat wajah dan telapak tangan. Karena dengan demikian akan
dapat diketahui kehalusan tubuh dan kecantikan wajahnya.
Melihat perempuan yang akan dinikahi
dipandang perlu guna mewujudkan
kehidupan rumah tangga yang bahagia
Sekaligus menghindari penyesalan setelah
menikah.
Sek aku Liat Dulu ya
13. َةَأ ْرَمْال ُمُكُدَحَأ َبَطَخ اَذِإ
َأ َعَاطَتْسا ِنِإَف
َرُظْنَي ْن
ِن َلىِإ ُه ْوُعْدَي اَم ىَلِإ اَهْنِم
َََْْيَْْف اَه ِاحَك
ْل
.
(
داود وأبو أحمد رواه
)
"Apabila salah satu dari kamu
sekalian meminang wanita, maka
jika iadapat melihat sesuatu darinya
(calon istrinya) untuk menikahinya
yang dapat membawanya
(mendukungnya) untuk
menikahinya, lakukanlah",
(HR. Ahmad dan Abu Daud)
14. Mughirah bin Syu’bah telah meminang perempuan.
Kemudian Rasulullah saw. Bertanya, “apakah
engkau telah melihatnya?” Mughirah menjawab,
“belum”. Rasulullah saw. Bersabda:
ُأ
َنْيَب َمِدْؤُي ْنَأ ىَرْحَأ اَهْيَلِإ ْرُظْن
اَمُك
.
(
والترمذي ماجه وابن النسائ رواه
)
Artinya : “Amat-amatilah perempuan itu, karena
hal itu akan lebih membawa kepada kedamaian
dan kedekatan kamu”.
(HR. Nasa’I, Ibnu Majah, dan Tirmidzi)
Subhanallaah...
Cwantiknya Reek
WowwwWWWWWWW.....
15. MAHRAM NIKAH
(PEREMPUAN YANG HARAM DINIKAHI)
Mahram adalah perempuan-perempuan
yang haram dinikahi.
Mahram ada dua macam, yaitu :
1. Mahram Muabbad
(haram dinikahi selamanya)
2. Mahram Ghoiru Muabbad
(haram dinikahi sementara).
16. 1. Sebab faktor keturunan (nasab), mereka adalah :
2. Sebab faktor persusuan, mereka adalah:
3. Sebab faktor perkawinan, mereka adalah:
TERMASUK MAHRAM YANG HARAM
DINIKAHI SELAMANYA
Ibu (termasuk nenek terus ke atas dari pihak ibu / ayah) Anak
perempuan (termasuk cucu perempuan terus ke. bawah),
saudara perempuan baik sekandung, seayah atau seibu, saudara
perempuan ayah, saudara perempuan ibu, anak perempuan dari
saudara laki-laki dan seterusnya kebawah, dan anak perempuan
dari saudara perempuan dan seterusnya ke bawah.
ibu yang menyusui dan saudara perempuan sepersusuan.
ibu dari istri (ibu mertua), anak tiri jika ibunya sudah digauli, istri dari anak
(menantu) dan istri bapak (ibu tiri).
17. 1. Sebab Pertalian Nikah
2. Sebab Talak Bain kubra
3. Sebab Memadu Dua perempuan Bersaudara
4. Sebab Memadu Perempuan Lebih Dari Empat
5. Sebab Perbedaan Agama
TERMASUK HARAM
DINIKAHI SEMENTARA
18. HIKMAH PERNIKAHAN
1. Terwujudnya kehidupan yang tenang dan tentram
karna terjalin cinta dan kasih sayang di antara
sesama
2. Terhindar dari perbuatan maksiat terutama
masturbasi, perzinaan dan pemerkosaan
3. Jalan terbaik menciptakan keturunan: yang baik
dan mulia
4. Munculnya naluri kebapakan dan keibuan yang
saling melengkapi
5. Timbul tanggung jawab dalam keluarga
6. Memperluas persaudaraan
7. Mendatangkan keberkahan