SlideShare a Scribd company logo
1 of 36
Kementerian Perencanaan
Pembangunan
Nasional/BAPPENAS
Pemanfaatan DAK Bidang Sarana Perdagangan Dalam
Mendukung Program Prioritas Nasional 2012
Amalia A. Widyasanti
Direktur Perdagangan, Investasi, dan Kerjasama Ekonomi
Internasional
Sosialisasi Petunjuk Teknis (Juknis) Penggunaan DAK Bidang Sarana
Perdagangan Tahun 2012
Jakarta, 9 Januari 2012
Outline
DAK dan Prioritas Nasional 71
Arah Kebijakan DAK 20122
Alokasi DAK Sarana Perdagangan dan Peruntukan
Tahun 20123
Evaluasi DAK Sarana Perdagangan Tahun 20114
Reward and Punishment5
DAK dan Prioritas Nasional 7
Percepatan
Pertumbuhan
Ekonomi Didukung
Pemantapan Tata
kelola dan Sinergi
Pusat Daerah
Pemulihan
Perekonomian
Nasional dan
Pemeliharaan
Kesejahteraan
Rakyat
Percepatan
Pertumbuhan
Ekonomi Yang
Berkualitas Dengan
Memperkuat Daya
Tahan Ekonomi
Prioritas Nasional
Tahun 2009
Prioritas Nasional
Tahun 2010
Prioritas Nasional
Tahun 2011
Percepatan dan
PerluasanPertumbu
han Ekonomi Yang
Inklusif dan
Berkeadilan Bagi
Peningkatan
Kesejahteraan
Rakyat
Prioritas Nasional
Tahun 2012
DAK PERDAGANGAN SEBAGAI SALAH SATU KELUARAN YANG
DIHARAPKAN MENDUKUNG PRIORITAS PEMBANGUNAN NASIONAL
RPJMN 2010-2014
KEGIATAN DAK
Sarana Perdagangan
FOKUS PRIORITAS BIDANG PERDAGANGAN DALAM NEGERI 2010-2014
Substansi Inti:Sistem Logistik Nasional
PRIORITAS NASIONAL 7
RPJMN
2004-2009
SKEMA KETERKAITAN DAK SARANA PERDAGANGAN DENGAN
PRIORITAS BIDANG DAN PRIORITAS NASIONAL
DAK Sub Bidang Pembangunan
dan Pengembangan pasar
tradisional
DAK Sub Bidang Peningkatan
sarana metrologi legal
DAK Sub Bidang Pembangunan
Sarana Gudang
DAK BIDANG SARANA
PERDAGANGAN
SASARAN PRIORITAS
BIDANG
SASARAN PRIORITAS
NASIONAL
Meningkatnya efisiensi
distribusi barang dan jasa
Meningkatnya aktifitas
perdagangan domestik
Meningkatnya efektivitas
pengawasan
Mendorong Daya Beli
Masyarakat
Meningkatnya Sistem
Logistik Nasional
(PRIORITAS NASIONAL 7)
Arah Kebijakan DAK 2012
ARAH KEBIJAKAN DAK SARANA PERDAGANGAN
TAHUN 2012
 ARAH KEBIJAKAN UMUM:
Arah kebijakan DAK Bidang Perdagangan adalah meningkatkan kuantitas
dan kualitas sarana perdagangan untuk mendukung pasokan dan
ketersediaan barang (terutama bahan pokok), serta pelaksanaan tertib
ukur sehingga dapat meningkatkan daya beli masyarakat dan mendukung
upaya perlindungan konsumen, terutama di daerah-daerah pedesaan,
tertinggal, terpencil, perbatasan, dan daerah pemekaran, serta daerah
yang minim sarana perdagangannya.
 Ruang Lingkup DAK Sarana Perdagangan:
1. Mendanai kegiatan pembangunan dan pengembangan Pasar
Tradisional.
2. Peningkatan sarana Metrologi Legal.
3. Pembangunan gudang, fasilitas dan peralatan penunjangnya dalam
kerangka Sistem Resi Gudang.
 Untuk meningkatkan pelayanan di bidang perdagangan
khususnya dalam meningkatkan kelancaran arus barang
kebutuhan pokok sehingga meningkatnya ketersediaan dan
kestabilan harga bahan pokok bagi seluruh lapisan masyarakat di
wilayah Indonesia.
 Untuk meningkatkan dan mengoptimalkan upaya perlindungan
konsumen dan tertib ukur melalui pengawasan terhadap UTTP
terutama yang digunakan dalam transaksi perdagangan, BDKT,
serta pelayanan tera dan tera ulang UTTP.
 Membantu pemerintah menjaga ketersediaan stok bahan pokok,
serta memberikan alternatif pilihan bagi para petani dan usaha
mikro, kecil dan menengah di daerah untuk menyimpan barang di
gudang sampai mendapatkan harga terbaik.
TUJUAN DAK 2012
Bidang/Kegiatan
DAK
Sasaran Jangka Menengah
Indikator Output Indikator Outcome
2012 2013 2014 2015
Bidang Sarana Perdagangan
Pembangunan dan
pengembangan
pasar tradisional
246 270 300 350
Jumlah unit pasar
tradisional Meningkatnya
ketersediaan bahan
pokok dan
meningkatnya
pelaksanaan tertib
ukur dan
perlindungan
konsumen di daerah
Peningkatan sarana
Metrologi Legal
35 40 45 50
Jumlah unit pengawasan
berjalan tera/tera ulang
UTTP
75 80 85 90
Jumlah pos ukur ulang
Pembangunan
Sarana Gudang
dalam kerangka SRG
20 25 30 35
Jumlah unit Gudang
(Termasuk
Perlengkapannya)
SASARAN DAN INDIKATOR DAK SARANA PERDAGANGAN
ALOKASI DAK SARANA
PERDAGANGAN DAN
PERUNTUKAN TAHUN 2012
GAMBARAN PERKEMBANGAN ALOKASI DAK SARANA PERDAGANGAN
• Total Alokasi DAK
Sarana Perdagangan
meningkat dari Rp.
150 miliar di tahun
2009, menjadi Rp.
345,132 miliar di tahun
2012.
• Dimulai dengan Pasar
Tradisional pada tahun
2009 dan berkembang
menjadi 3 sub bidang
semenjak tahun 2011
dengan mencakup
Metrologi Legal dan
Sarana Pergudangan
GAMBARAN ALOKASI DAK SARANA PERDAGANGAN (1)
Pulau
Jumlah Kab/kota penerima DAK
2009 2010 2011 2012
Sumatera 62 43 67 69
Jawa 50 4 16 23
Kalimantan 24 16 13 21
Sulawesi 54 24 35 41
Bali & Nusa
Tenggara
20 13 27 31
Maluku &
Papua
30 15 52 50
Total 240 115 210 235
Sumber: Petunjuk Teknis DAK
• Dibanding tahun 2011, secara rata-rata jumlah Kab/Kota yang mendapat alokasi DAK
pada tahun 2012 mengalami kenaikan jumlahnya kecuali Maluku & Papua.
• Kenaikan jumlah Kab/Kota penerima DAK terbesar berturut-turut adalah
Kalimantan, Jawa dan Sulawesi.
• Rata-rata alokasi DAK per
Kabupaten meningkat dari Rp. 625
juta pada tahun 2009 menjadi Rp
1,46 miliar per Kabupaten di 2012.
• Walaupun secara nasional meningkat
secara rata-rata pada 2 tahun terakhir
cukup besar porsinya di Pulau Jawa.
• Kenaikan rata-rata alokasi DAK per
Kab/Kota 2 tahun terakhir dialami oleh
Kalimantan, Sulawesi dan Bali&NT.
GAMBARAN ALOKASI DAK SARANA PERDAGANGAN (2)
KEBUTUHAN DAK SARANA PERDAGANGAN TAHUN 2009-2012
Bidang/Kegiatan DAK
Kebutuhan Anggaran (Rp miliar)
2012 2013 2014 2015
Bidang Sarana Perdagangan
Pembangunan dan
pengembangan pasar
tradisional
369 405 450 525
Peningkatan sarana metrologi
legal
41 46 51 56
Pembangunan Sarana Gudang
dalam kerangka SRG
90 125 135 157.5
TOTAL KEBUTUHAN ALOKASI
DAK SARANA PERDAGANGAN
500 563.5 636 738.5
 Kebutuhan alokasi optimal DAK Sarana Perdagangan dituangkan dalam dokumen
Kesepakatan Tiga Pihak antara Kementerian Perdagangan, Bappenas, dan
Kementerian Keuangan, sebagai bahan penyusunan Pagu Indikatif DAK Tahun 2012.
 Ketentuan umum alokasi DAK 2012 dituangkan dalam PMK Nomor 209/PMK.07/2011
tentang Pedoman Umum dan Alokasi Dana Alokasi Khusus Tahun Anggaran 2012
ALOKASI DAK SARANA PERDAGANGAN TAHUN 2012
Bidang/Kegiatan DAK
Sasaran dan Indikator Alokasi
Anggaran
2012
Indikator Output
Sasaran
2012
Pembangunan dan
pengembangan pasar
tradisional
Jumlah unit pasar tradisional 246 253,62 M
Peningkatan sarana metrologi
legal
Jumlah unit pengawasan
berjalan tera/tera ulang
UTTP
35
28,51 M
Jumlah pos ukur ulang 75
Pembangunan Sarana Gudang
dalam kerangka SRG
Jumlah unit Gudang
(termasuk perlengkapannya)
20 63 M
 Rincian alokasi DAK Sarana Perdagangan Tahun 2012 dituangkan dalam Petunjuk
Teknis Penggunaan yang akan diatur dalam Peraturan Menteri Perdagangan
EVALUASI DAK SARANA
PERDAGANGAN TAHUN
2011
Evaluasi Pelaksanaan DAK Tahun 2011
• Berdasar kepada Peraturan Pemerintah No 55 Tahun 2005 Tentang Dana
Perimbangan, dalam Pasal 64, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/
Kepala BAPPENAS bersama dengan Menteri Teknis yakni Menteri Perdagangan
bertanggung jawab untuk melaksanakan kegiatan Pemantauan Dan Evaluasi
terhadap pemanfaatan dan pelaksanaan DAK Bidang Sarana Perdagangan.
• Selain memberikan laporan hasil Pemantauan Dan Evaluasi, kegiatan
pemantauan dan evaluasi juga dimaksudkan untuk menghasilkan rekomendasi
untuk perencanaan DAK Bidang Sarana Perdagangan di tahun berikutnya agar
pelaksanaan DAK bidang sarana perdagangan menjadi semakin baik.
Hal Yang Di Evaluasi Keluaran Pihak Yang Terlibat
Evaluasi Kebijakan Rekomendasi Penyempurnaan
Petunjuk Teknis
Kemendag, Bappenas
Monitoring dan Evaluasi
Pelaksanaan DAK Tahun
Berjalan
Rekomendasi Penyusunan
DAK Tahun Yang Akan Datang
berdasar Pemanfaatan,
Kendala di Lapangan dan
Masukan dari Daerah
Kemendag, Bappenas, Dinas
Yang Terkait DAK Sarana
Perdagangan di Daerah
A. Analisa Penggunaan Anggaran
I. Evaluasi Hasil Survey Sub Bidang Pasar Tradisional
Dari pasar yang didanai oleh DAK Tahun
Anggaran (T.A.) 2011 yang disurvei
periode September-awal
November, sebanyak 58% dari proyek
pasar DAK realisasi anggarannya 0%-50%
0%-25%
0%
26%-50%
0%
51%-75%
0%
76%-100%
100%
Tahun 2010
0%-25%
29%
26%-50%
29%
51%-75%
6%
76%-100%
34%
Tidak
menjawab
2%
Tahun 2011
Dari proyek pasar yang didanai oleh DAK
Tahun Anggaran (T.A.) 2010 yang disurvei
periode September-awal
November, realisasi anggaran semua pasar
adalah sebesar 76%-100%
Semua
pasar telah
merealisasi
100%
B. Mekanisme Pelaksanaan Kegiatan
I. Evaluasi Hasil Survey Sub Bidang Pasar Tradisional
Dari proyek pasar yang didanai oleh DAK
T.A. 2010 yang disurvei periode
September-awal November, sebanyak
15% menggunakan sistem penunjukan
langsung
Dari proyek pasar yang didanai oleh
DAK T.A. 2011 yang disurvei periode
September-awal November, sebanyak
23% menggunakan sistem
penunjukkan langsung
Pemanfaatan DAK
mayoritas untuk
perluasan pasar
Lelang/tender
81%
Penunjukkan
langsung
15%
Tidak
menjawab
4%
Tahun 2010
Lelang/tender
65%
Penunjukkan
langsung
23%
Tidak menjawab
12%
Tahun 2011
C. Fasilitas Pasar
I. Evaluasi Hasil Survey Sub Bidang Pasar Tradisional
• Baik pasar DAK T.A. 2010 maupun T.A. 2011 & disurvei periode September-awal
November, mayoritas pasar dilengkapi dengan instalasi listrik
• Rata-rata jumlah fasilitas pendukung di setiap pasar T.A. 2010 & T.A. 2011
(sudah/sedang/akan dibangun) adalah lima fasilitas
Toilet
Tempat pembuangan sampah
Sistem drainase
Musholla
Kantor pengelola pasar
Pos keamanan
Instalasi listrik
Sarana parkir
Pos ukur ulang
Lain-lain*
Tidak ada/tidak menjawab
25
23
28
7
7
4
29
28
1
6
6
Tahun 2010
Toilet
Tempat pembuangan sampah
Sistem drainase
Musholla
Kantor pengelola pasar
Pos keamanan
Instalasi Listrik
Sarana parkir
Pos ukur ulang
Lain-lain*
Tidak ada/tidak menjawab
36
31
33
15
20
8
39
37
0
5
26
Tahun 2011Pos ukur ulang
ada di Kab.
Nias Utara
II. Evaluasi Hasil Survey Sub Bidang Gudang & SRG
A.Kapasitas Gudang
Karo
Lampung Selatan
Tuban
Lamongan
Blora
Blitar
Probolinggo
Situbondo
Wonogiri
Pohuwato
350
3500
12000
20000
1500
12500
Kapasitas Gudang DAK (dlm ton)
Dari sepuluh daerah penerima DAK sub bidang Gudang & SRG yang disurvei periode
September-awal November, daya tampung terbesar dimiliki oleh Gudang DAK Kabupaten Blitar
sedangkan daya tampung terkecil dimiliki oleh Gudang DAK Kabupaten Karo
Empat daerah
tanpa bar chart
adalah daerah
yang tidak
menjawab
pertanyaan
kapasitas
gudang pada
survey
II. Evaluasi Hasil Survey Sub Bidang Gudang & SRG
B. Analisa Penggunaan Anggaran
0%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
Lamongan Tuban Blora Lampung
Selatan
Karo Blitar Pohuwato Probolinggo Wonogiri Situbondo
0%
7%
0%
35%
17%
19%
31%
0% 0% 0%0% 0% 0%
35%
17%
19%
31%
0% 0% 0%
16%
0%
52%
9%
3%
Realisasi Dana Pendamping (dalam %) Realisasi anggaran DAK (dalam %) Realisasi Dana Penunjang (dalam %)
Dari sepuluh daerah penerima DAK sub bidang Gudang & SRG yang disurvei periode September-awal
November, Empat daerah telah mencairkan dana DAK dengan rata-rata persentase realisasi pada keempat
daerah tersebut sebesar 25.5%. Pada dana Pendamping, Lima daerah telah memiliki realisasi dana
Pendamping dengan persentase rata-rata realisasi sebesar 21.8%. Empat daerah memiliki realisasi dana
Penunjang dengan rata-rata realisasi 20%
II. Evaluasi Hasil Survey Sub Bidang Gudang & SRG
C. Realisasi Fisik Gudang
Dari sepuluh daerah penerima DAK sub bidang gudang & SRG yang disurvei periode
September-awal November, lima kabupaten telah memiliki realisasi fisik rata-rata 41.8%.
Persentase realisasi tertinggi ada pada Kab. Pohuwato (50%) & Kab. Karo (50%).
Persentase realisasi terendah ada pada Kab. Blitar (34%)
35%
0%
0%
40%
50%
34%
50%
0%
0%
0%
-10% 0% 10% 20% 30% 40% 50% 60%
Lamongan
Tuban
Blora
Lampung Selatan
Karo
Blitar
Pohuwato
Probolinggo
Wonogiri
Situbondo
Realisasi Fisik (dalam %)
II. Evaluasi Hasil Survey Sub Bidang Gudang & SRG
D. Status Pembebasan Tanah
Dari Sepuluh daerah penerima DAK sub bidang Gudang & SRG yang disurvei periode
September-awal November, Tiga daerah (30%) belum menyelesaikan proses pembebasan
tanah di lokasi gudang akan didirikan.
Selesai
70%
Belum Selesai
30%
III. Evaluasi Hasil Survey Sub Bidang Metrologi Legal
A. Penggunaan DAK
Dari 12 daerah penerima DAK sub bidang Metrologi Legal yang disurvei periode
September-awal November, sebagian besar daerah menggunakan dana yang diperoleh
untuk membeli kendaraan mobilitas dan pengadaan pos ukur ulang walau Juknis 2011
tidak memprioritaskan pengadaan pos ukur ulang
58%
42%
DAK utk sarana kemetrologian & pos ukur ulang DAK utk sarana kemetrologian
III. Evaluasi Hasil Survey Sub Bidang Metrologi Legal
B. Kesesuaian Pembelian Peralatan dengan Juknis
Sesuai
33%
Belum sesuai
67%
Dari 12 daerah penerima DAK sub bidang Metrologi Legal yang disurvei periode September-
awal November, sebagian besar penggunaan dana untuk pembelian sarana pendukung oleh
daerah belum sesuai dengan Lampiran IV & V Juknis 2011 yakni jumlah pembelian
melebihi/kurang dari ketentuan
0
1
2
3
4
5
Banda Aceh
Langsa
Padang
Jambi
Pontianak
Palangkaraya
Mataram
Buleleng
Mamuju
Ambon
Manokwari
Mimika
3
4
1
2
3
5
3
2
3.75
Lama Proses Pengadaan (dalam bulan)
III. Evaluasi Hasil Survey Sub Bidang Metrologi Legal
C. Lama Pengadaan Barang
Dari 12 daerah penerima DAK sub bidang Metrologi Legal yang disurvei periode
September-awal November, lama pengadaan bervariasi. Kota Mataram merupakan
daerah penerima DAK sub bidang metrologi legal dengan waktu pengadaan terpanjang
yakni lima bulan
III. Evaluasi Hasil Survey Sub Bidang Metrologi Legal
D. Kendala Realisasi
6
5 5
2 2 2 2
Proses tender Lainnya SDM Tidak ada Proses
pembuatan
DIPA
Regulasi Perda
Dari 12 daerah penerima DAK sub bidang Metrologi Legal yang disurvei periode
September-awal November, kendala yang paling sering dipilih oleh kedua belas daerah
penerima DAK sub bidang Metrologi Legal yang disurvei adalah kendala dalam proses
tender. Dalam hal ini tiap daerah diperbolehkan memilih lebih dari satu kendala
5 REWARD AND
PUNISHMENT
Terdapat Tiga Daerah yang tidak melanjutkan pembangunan DAK Sarana Perdagangan Tahun 2011
karena masalah lahan dan juga gangguan keamanan, disamping itu juga secara khusus dalam tiap sub
bidang terdapat beberapa hal yang perlu mendapat perhatian:
PASAR TRADISIONAL:
 Tingkat pengembalian kuesioner Monitoring dan Evaluasi yang rendah
 Terjadi peningkatan penggunaaan mekanisme penunjukkan langsung pada daerah sub bidang pasar
yang disurvei antara penerima DAK T.A. 2010 dengan T.A. 2011
 Terdapat beberapa daerah yang memecah alokasi pembagunan pasar ke beberapa pasar kecil
SISTEM RESI GUDANG:
 Terdapat 50% daerah penerima sub bidang Gudang dan SRG yang disurvei memiliki 0% realisasi fisik
 Terdapat daerah penerima sub bidang Gudang dan SRG yang belum menyelesaikan proses
pembebasan tanah
 Terdapat daerah yang akan merealokasikan anggaran antar sub bidang DAK Sarana Perdagangan
METROLOGI LEGAL:
 Persentase daerah dengan pengadaan kendaraan mobilitas dan pos ukur ulang lebih besar
persentasenya dibanding dengan pengadaan kendaraan mobilitas saja
 Cukup besar persentase daerah penerima sub bidang metrologi legal yang pengadaan Sarana &
Prasarana kemetrologiannya belum sesuai dengan Lampiran IV dan V Petunjuk Teknis DAK Tahun
2011
Catatan Hasil Monitoring dan Evaluasi
Beberapa Hal yang Perlu Mendapat Perhatian dalam
Pelaksanaan DAK Sarana Perdagangan:
• Keterbatasan anggaran di sektor perdagangan untuk menunjang Fokus Prioritas
Nasional menjadikan Efisiensi dan Efektivitas perencanaan penganggaran serta
pelaksanaan kegiatan menjadi penting.
• Kementerian PPN/Bappenas bersama dengan Kementerian Perdagangan
mengharapkan dukungan dari Pemerintah Daerah untuk menyukseskan
pelaksanaan DAK Sarana Perdagangan melalui beberapa hal:
• Memberikan prioritas bagi pelaksanaan dan penganggaran di daerah bagi DAK
Sarana Perdagangan;
• Mengalokasikan dana pendamping dan penunjang yang memadai serta
memberikan komitmen pelaksanaan kegiatan pendukung DAK Sarana
Perdagangan;
• Memahami peraturan dalam pedoman umum yang mengatur pelaksanaan
kegiatan DAK Sarana Perdagangan;
• Melaksanakan pekerjaan sesuai ruang lingkup yang diatur dalam Petunjuk
Teknis DAK dan juga dengan tepat waktu;
• Melakukan pelaporan berkala pelaksanaan kegiatan sesuai Petunjuk Teknis;
• Memberikan dukungan bagi proses Monitoring dan Evaluasi pelaksanaan
kegiatan DAK yang dilakukan bersama oleh oleh Kementerian
PPN/Bappenas, Kemendag, Kemenkeu dan Pemerintah Propinsi melalui Dinas
terkait.
Reward and Punishment
 Upaya ini dilakukan untuk mendorong dan memberikan insentif bagi
Pemerintah Daerah dalam melaksanakan kegiatan DAK Sarana
Perdagangan secara tertib, efektif dan efisien.
 Disisi lain hal ini juga akan digunakan dalam pemberian disinsentif bagi
Pemerintah Daerah yang tidak melaksanakan kegiatan DAK Sarana
Perdagangannya dengan tertib, efektif dan efisien.
Kementerian PPN/Bappenas dan Kementerian Perdagangan sepakat untuk
mengembangkan kriteria yang akan digunakan dalam penilaian pelaksanaan
DAK Sarana Perdagangan oleh Pemerintah Daerah
Terima Kasih

More Related Content

Similar to DAK PERDAGANGAN MENDUKUNG PRIORITAS NASIONAL

Kemendag roren - paparan sosialisasi-dak_bid_sardag_2012
Kemendag   roren - paparan sosialisasi-dak_bid_sardag_2012Kemendag   roren - paparan sosialisasi-dak_bid_sardag_2012
Kemendag roren - paparan sosialisasi-dak_bid_sardag_2012Operator Warnet Vast Raha
 
Paparan sakip indag 2015
Paparan sakip indag 2015Paparan sakip indag 2015
Paparan sakip indag 2015fionarazqa
 
Ekspose ke Bappeda 17 Maret 2011
Ekspose ke Bappeda 17 Maret 2011Ekspose ke Bappeda 17 Maret 2011
Ekspose ke Bappeda 17 Maret 2011Heru Priyanto
 
[revisi 3-6-2022] 38. Nuryanti - NTB Halal Industrial Park.pptx
[revisi 3-6-2022] 38. Nuryanti - NTB Halal Industrial Park.pptx[revisi 3-6-2022] 38. Nuryanti - NTB Halal Industrial Park.pptx
[revisi 3-6-2022] 38. Nuryanti - NTB Halal Industrial Park.pptxNazmulWatan
 
MATERI PRESENTASI PENGEMBANGAN PERDAGANGAN.pptx
MATERI PRESENTASI PENGEMBANGAN PERDAGANGAN.pptxMATERI PRESENTASI PENGEMBANGAN PERDAGANGAN.pptx
MATERI PRESENTASI PENGEMBANGAN PERDAGANGAN.pptxJihatRumakefing
 
Pemanfaatan DAK Kemetrologian dalam Mendukung PN 2019_Medan_final.pdf
Pemanfaatan DAK Kemetrologian dalam Mendukung PN 2019_Medan_final.pdfPemanfaatan DAK Kemetrologian dalam Mendukung PN 2019_Medan_final.pdf
Pemanfaatan DAK Kemetrologian dalam Mendukung PN 2019_Medan_final.pdfYunantoPujiKartiko
 
Bahan Paparan Bimtek LKPD 30 Oktober 2023
Bahan Paparan Bimtek LKPD 30 Oktober 2023Bahan Paparan Bimtek LKPD 30 Oktober 2023
Bahan Paparan Bimtek LKPD 30 Oktober 2023ssuser8f1e591
 
laporan-kinerja-industri-dan-kinerja-kemenperin-2012
laporan-kinerja-industri-dan-kinerja-kemenperin-2012laporan-kinerja-industri-dan-kinerja-kemenperin-2012
laporan-kinerja-industri-dan-kinerja-kemenperin-2012Nirma Kinasih
 
INPRES NO 2 TH 2022.pptx
INPRES NO 2 TH 2022.pptxINPRES NO 2 TH 2022.pptx
INPRES NO 2 TH 2022.pptxssuserbf9df1
 
Presentation BAPPENAS 2018
Presentation BAPPENAS 2018Presentation BAPPENAS 2018
Presentation BAPPENAS 2018Setiono Winardi
 
Kemenko POP UP Market 2018.pdf
Kemenko POP UP Market 2018.pdfKemenko POP UP Market 2018.pdf
Kemenko POP UP Market 2018.pdfAJKPSR
 
Arah-Kebijakan-Nasional-dan-Prioritas-JABAR-Rancangan-Awal-RKP-2018_V01.pptx
Arah-Kebijakan-Nasional-dan-Prioritas-JABAR-Rancangan-Awal-RKP-2018_V01.pptxArah-Kebijakan-Nasional-dan-Prioritas-JABAR-Rancangan-Awal-RKP-2018_V01.pptx
Arah-Kebijakan-Nasional-dan-Prioritas-JABAR-Rancangan-Awal-RKP-2018_V01.pptxDungtji
 
Materi paparan musrenbang dari narasumber bappenas
Materi paparan musrenbang dari narasumber bappenasMateri paparan musrenbang dari narasumber bappenas
Materi paparan musrenbang dari narasumber bappenasDeki Zulkarnain
 
1. Pokok-pokok penambahan AA 2_edit160622.pdf
1. Pokok-pokok penambahan AA 2_edit160622.pdf1. Pokok-pokok penambahan AA 2_edit160622.pdf
1. Pokok-pokok penambahan AA 2_edit160622.pdfFloridaNumbery
 
KEBIJAKAN PENGANGGARAN DI BIDANG ANGKUTAN UMUM PERKOTAAN
KEBIJAKAN PENGANGGARAN DI BIDANG ANGKUTAN UMUM PERKOTAANKEBIJAKAN PENGANGGARAN DI BIDANG ANGKUTAN UMUM PERKOTAAN
KEBIJAKAN PENGANGGARAN DI BIDANG ANGKUTAN UMUM PERKOTAANTri Damri
 
DIPA-Induk-DJPB-2023 PEMERINTAH ri TAHUN 2024
DIPA-Induk-DJPB-2023 PEMERINTAH ri TAHUN 2024DIPA-Induk-DJPB-2023 PEMERINTAH ri TAHUN 2024
DIPA-Induk-DJPB-2023 PEMERINTAH ri TAHUN 2024AngelinaChizhova
 

Similar to DAK PERDAGANGAN MENDUKUNG PRIORITAS NASIONAL (20)

Bappenas sosialisasi juknis dak 2012 9 jan
Bappenas   sosialisasi juknis dak 2012 9 janBappenas   sosialisasi juknis dak 2012 9 jan
Bappenas sosialisasi juknis dak 2012 9 jan
 
Kemendag roren - paparan sosialisasi-dak_bid_sardag_2012
Kemendag   roren - paparan sosialisasi-dak_bid_sardag_2012Kemendag   roren - paparan sosialisasi-dak_bid_sardag_2012
Kemendag roren - paparan sosialisasi-dak_bid_sardag_2012
 
Paparan sakip indag 2015
Paparan sakip indag 2015Paparan sakip indag 2015
Paparan sakip indag 2015
 
Sos dak 2012 sarana perdagangan
Sos dak 2012   sarana perdaganganSos dak 2012   sarana perdagangan
Sos dak 2012 sarana perdagangan
 
Ekspose ke Bappeda 17 Maret 2011
Ekspose ke Bappeda 17 Maret 2011Ekspose ke Bappeda 17 Maret 2011
Ekspose ke Bappeda 17 Maret 2011
 
[revisi 3-6-2022] 38. Nuryanti - NTB Halal Industrial Park.pptx
[revisi 3-6-2022] 38. Nuryanti - NTB Halal Industrial Park.pptx[revisi 3-6-2022] 38. Nuryanti - NTB Halal Industrial Park.pptx
[revisi 3-6-2022] 38. Nuryanti - NTB Halal Industrial Park.pptx
 
MATERI PRESENTASI PENGEMBANGAN PERDAGANGAN.pptx
MATERI PRESENTASI PENGEMBANGAN PERDAGANGAN.pptxMATERI PRESENTASI PENGEMBANGAN PERDAGANGAN.pptx
MATERI PRESENTASI PENGEMBANGAN PERDAGANGAN.pptx
 
Pemanfaatan DAK Kemetrologian dalam Mendukung PN 2019_Medan_final.pdf
Pemanfaatan DAK Kemetrologian dalam Mendukung PN 2019_Medan_final.pdfPemanfaatan DAK Kemetrologian dalam Mendukung PN 2019_Medan_final.pdf
Pemanfaatan DAK Kemetrologian dalam Mendukung PN 2019_Medan_final.pdf
 
Bahan Paparan Bimtek LKPD 30 Oktober 2023
Bahan Paparan Bimtek LKPD 30 Oktober 2023Bahan Paparan Bimtek LKPD 30 Oktober 2023
Bahan Paparan Bimtek LKPD 30 Oktober 2023
 
laporan-kinerja-industri-dan-kinerja-kemenperin-2012
laporan-kinerja-industri-dan-kinerja-kemenperin-2012laporan-kinerja-industri-dan-kinerja-kemenperin-2012
laporan-kinerja-industri-dan-kinerja-kemenperin-2012
 
INPRES NO 2 TH 2022.pptx
INPRES NO 2 TH 2022.pptxINPRES NO 2 TH 2022.pptx
INPRES NO 2 TH 2022.pptx
 
Lakin bptp sumsel ta 2020
Lakin bptp sumsel ta 2020Lakin bptp sumsel ta 2020
Lakin bptp sumsel ta 2020
 
Presentation BAPPENAS 2018
Presentation BAPPENAS 2018Presentation BAPPENAS 2018
Presentation BAPPENAS 2018
 
Kemenko POP UP Market 2018.pdf
Kemenko POP UP Market 2018.pdfKemenko POP UP Market 2018.pdf
Kemenko POP UP Market 2018.pdf
 
Arah-Kebijakan-Nasional-dan-Prioritas-JABAR-Rancangan-Awal-RKP-2018_V01.pptx
Arah-Kebijakan-Nasional-dan-Prioritas-JABAR-Rancangan-Awal-RKP-2018_V01.pptxArah-Kebijakan-Nasional-dan-Prioritas-JABAR-Rancangan-Awal-RKP-2018_V01.pptx
Arah-Kebijakan-Nasional-dan-Prioritas-JABAR-Rancangan-Awal-RKP-2018_V01.pptx
 
Materi paparan musrenbang dari narasumber bappenas
Materi paparan musrenbang dari narasumber bappenasMateri paparan musrenbang dari narasumber bappenas
Materi paparan musrenbang dari narasumber bappenas
 
1. Pokok-pokok penambahan AA 2_edit160622.pdf
1. Pokok-pokok penambahan AA 2_edit160622.pdf1. Pokok-pokok penambahan AA 2_edit160622.pdf
1. Pokok-pokok penambahan AA 2_edit160622.pdf
 
KEBIJAKAN PENGANGGARAN DI BIDANG ANGKUTAN UMUM PERKOTAAN
KEBIJAKAN PENGANGGARAN DI BIDANG ANGKUTAN UMUM PERKOTAANKEBIJAKAN PENGANGGARAN DI BIDANG ANGKUTAN UMUM PERKOTAAN
KEBIJAKAN PENGANGGARAN DI BIDANG ANGKUTAN UMUM PERKOTAAN
 
paparan awal ASB.pptx
paparan awal ASB.pptxpaparan awal ASB.pptx
paparan awal ASB.pptx
 
DIPA-Induk-DJPB-2023 PEMERINTAH ri TAHUN 2024
DIPA-Induk-DJPB-2023 PEMERINTAH ri TAHUN 2024DIPA-Induk-DJPB-2023 PEMERINTAH ri TAHUN 2024
DIPA-Induk-DJPB-2023 PEMERINTAH ri TAHUN 2024
 

More from Operator Warnet Vast Raha

Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiOperator Warnet Vast Raha
 

More from Operator Warnet Vast Raha (20)

Stiker kk bondan
Stiker kk bondanStiker kk bondan
Stiker kk bondan
 
Proposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bolaProposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bola
 
Surat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehatSurat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehat
 
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajarSurat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
 
Halaman sampul target
Halaman sampul targetHalaman sampul target
Halaman sampul target
 
Makalah seni kriya korea
Makalah seni kriya koreaMakalah seni kriya korea
Makalah seni kriya korea
 
Makalah makromolekul
Makalah makromolekulMakalah makromolekul
Makalah makromolekul
 
126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul
 
Kafer akbid paramata
Kafer akbid paramataKafer akbid paramata
Kafer akbid paramata
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Mata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budayaMata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budaya
 
Lingkungan hidup
Lingkungan hidupLingkungan hidup
Lingkungan hidup
 
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
 
Odher scout community
Odher scout communityOdher scout community
Odher scout community
 
Surat izin keramaian
Surat izin keramaianSurat izin keramaian
Surat izin keramaian
 
Makalah keganasan
Makalah keganasanMakalah keganasan
Makalah keganasan
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Makalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetikaMakalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetika
 
Undangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepaUndangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepa
 
Bukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajakBukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajak
 

DAK PERDAGANGAN MENDUKUNG PRIORITAS NASIONAL

  • 1. Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/BAPPENAS Pemanfaatan DAK Bidang Sarana Perdagangan Dalam Mendukung Program Prioritas Nasional 2012 Amalia A. Widyasanti Direktur Perdagangan, Investasi, dan Kerjasama Ekonomi Internasional Sosialisasi Petunjuk Teknis (Juknis) Penggunaan DAK Bidang Sarana Perdagangan Tahun 2012 Jakarta, 9 Januari 2012
  • 2. Outline DAK dan Prioritas Nasional 71 Arah Kebijakan DAK 20122 Alokasi DAK Sarana Perdagangan dan Peruntukan Tahun 20123 Evaluasi DAK Sarana Perdagangan Tahun 20114 Reward and Punishment5
  • 3. DAK dan Prioritas Nasional 7
  • 4. Percepatan Pertumbuhan Ekonomi Didukung Pemantapan Tata kelola dan Sinergi Pusat Daerah Pemulihan Perekonomian Nasional dan Pemeliharaan Kesejahteraan Rakyat Percepatan Pertumbuhan Ekonomi Yang Berkualitas Dengan Memperkuat Daya Tahan Ekonomi Prioritas Nasional Tahun 2009 Prioritas Nasional Tahun 2010 Prioritas Nasional Tahun 2011 Percepatan dan PerluasanPertumbu han Ekonomi Yang Inklusif dan Berkeadilan Bagi Peningkatan Kesejahteraan Rakyat Prioritas Nasional Tahun 2012 DAK PERDAGANGAN SEBAGAI SALAH SATU KELUARAN YANG DIHARAPKAN MENDUKUNG PRIORITAS PEMBANGUNAN NASIONAL RPJMN 2010-2014 KEGIATAN DAK Sarana Perdagangan FOKUS PRIORITAS BIDANG PERDAGANGAN DALAM NEGERI 2010-2014 Substansi Inti:Sistem Logistik Nasional PRIORITAS NASIONAL 7 RPJMN 2004-2009
  • 5. SKEMA KETERKAITAN DAK SARANA PERDAGANGAN DENGAN PRIORITAS BIDANG DAN PRIORITAS NASIONAL DAK Sub Bidang Pembangunan dan Pengembangan pasar tradisional DAK Sub Bidang Peningkatan sarana metrologi legal DAK Sub Bidang Pembangunan Sarana Gudang DAK BIDANG SARANA PERDAGANGAN SASARAN PRIORITAS BIDANG SASARAN PRIORITAS NASIONAL Meningkatnya efisiensi distribusi barang dan jasa Meningkatnya aktifitas perdagangan domestik Meningkatnya efektivitas pengawasan Mendorong Daya Beli Masyarakat Meningkatnya Sistem Logistik Nasional (PRIORITAS NASIONAL 7)
  • 7. ARAH KEBIJAKAN DAK SARANA PERDAGANGAN TAHUN 2012  ARAH KEBIJAKAN UMUM: Arah kebijakan DAK Bidang Perdagangan adalah meningkatkan kuantitas dan kualitas sarana perdagangan untuk mendukung pasokan dan ketersediaan barang (terutama bahan pokok), serta pelaksanaan tertib ukur sehingga dapat meningkatkan daya beli masyarakat dan mendukung upaya perlindungan konsumen, terutama di daerah-daerah pedesaan, tertinggal, terpencil, perbatasan, dan daerah pemekaran, serta daerah yang minim sarana perdagangannya.  Ruang Lingkup DAK Sarana Perdagangan: 1. Mendanai kegiatan pembangunan dan pengembangan Pasar Tradisional. 2. Peningkatan sarana Metrologi Legal. 3. Pembangunan gudang, fasilitas dan peralatan penunjangnya dalam kerangka Sistem Resi Gudang.
  • 8.  Untuk meningkatkan pelayanan di bidang perdagangan khususnya dalam meningkatkan kelancaran arus barang kebutuhan pokok sehingga meningkatnya ketersediaan dan kestabilan harga bahan pokok bagi seluruh lapisan masyarakat di wilayah Indonesia.  Untuk meningkatkan dan mengoptimalkan upaya perlindungan konsumen dan tertib ukur melalui pengawasan terhadap UTTP terutama yang digunakan dalam transaksi perdagangan, BDKT, serta pelayanan tera dan tera ulang UTTP.  Membantu pemerintah menjaga ketersediaan stok bahan pokok, serta memberikan alternatif pilihan bagi para petani dan usaha mikro, kecil dan menengah di daerah untuk menyimpan barang di gudang sampai mendapatkan harga terbaik. TUJUAN DAK 2012
  • 9. Bidang/Kegiatan DAK Sasaran Jangka Menengah Indikator Output Indikator Outcome 2012 2013 2014 2015 Bidang Sarana Perdagangan Pembangunan dan pengembangan pasar tradisional 246 270 300 350 Jumlah unit pasar tradisional Meningkatnya ketersediaan bahan pokok dan meningkatnya pelaksanaan tertib ukur dan perlindungan konsumen di daerah Peningkatan sarana Metrologi Legal 35 40 45 50 Jumlah unit pengawasan berjalan tera/tera ulang UTTP 75 80 85 90 Jumlah pos ukur ulang Pembangunan Sarana Gudang dalam kerangka SRG 20 25 30 35 Jumlah unit Gudang (Termasuk Perlengkapannya) SASARAN DAN INDIKATOR DAK SARANA PERDAGANGAN
  • 10. ALOKASI DAK SARANA PERDAGANGAN DAN PERUNTUKAN TAHUN 2012
  • 11. GAMBARAN PERKEMBANGAN ALOKASI DAK SARANA PERDAGANGAN • Total Alokasi DAK Sarana Perdagangan meningkat dari Rp. 150 miliar di tahun 2009, menjadi Rp. 345,132 miliar di tahun 2012. • Dimulai dengan Pasar Tradisional pada tahun 2009 dan berkembang menjadi 3 sub bidang semenjak tahun 2011 dengan mencakup Metrologi Legal dan Sarana Pergudangan
  • 12. GAMBARAN ALOKASI DAK SARANA PERDAGANGAN (1) Pulau Jumlah Kab/kota penerima DAK 2009 2010 2011 2012 Sumatera 62 43 67 69 Jawa 50 4 16 23 Kalimantan 24 16 13 21 Sulawesi 54 24 35 41 Bali & Nusa Tenggara 20 13 27 31 Maluku & Papua 30 15 52 50 Total 240 115 210 235 Sumber: Petunjuk Teknis DAK • Dibanding tahun 2011, secara rata-rata jumlah Kab/Kota yang mendapat alokasi DAK pada tahun 2012 mengalami kenaikan jumlahnya kecuali Maluku & Papua. • Kenaikan jumlah Kab/Kota penerima DAK terbesar berturut-turut adalah Kalimantan, Jawa dan Sulawesi.
  • 13. • Rata-rata alokasi DAK per Kabupaten meningkat dari Rp. 625 juta pada tahun 2009 menjadi Rp 1,46 miliar per Kabupaten di 2012. • Walaupun secara nasional meningkat secara rata-rata pada 2 tahun terakhir cukup besar porsinya di Pulau Jawa. • Kenaikan rata-rata alokasi DAK per Kab/Kota 2 tahun terakhir dialami oleh Kalimantan, Sulawesi dan Bali&NT. GAMBARAN ALOKASI DAK SARANA PERDAGANGAN (2)
  • 14. KEBUTUHAN DAK SARANA PERDAGANGAN TAHUN 2009-2012 Bidang/Kegiatan DAK Kebutuhan Anggaran (Rp miliar) 2012 2013 2014 2015 Bidang Sarana Perdagangan Pembangunan dan pengembangan pasar tradisional 369 405 450 525 Peningkatan sarana metrologi legal 41 46 51 56 Pembangunan Sarana Gudang dalam kerangka SRG 90 125 135 157.5 TOTAL KEBUTUHAN ALOKASI DAK SARANA PERDAGANGAN 500 563.5 636 738.5  Kebutuhan alokasi optimal DAK Sarana Perdagangan dituangkan dalam dokumen Kesepakatan Tiga Pihak antara Kementerian Perdagangan, Bappenas, dan Kementerian Keuangan, sebagai bahan penyusunan Pagu Indikatif DAK Tahun 2012.  Ketentuan umum alokasi DAK 2012 dituangkan dalam PMK Nomor 209/PMK.07/2011 tentang Pedoman Umum dan Alokasi Dana Alokasi Khusus Tahun Anggaran 2012
  • 15. ALOKASI DAK SARANA PERDAGANGAN TAHUN 2012 Bidang/Kegiatan DAK Sasaran dan Indikator Alokasi Anggaran 2012 Indikator Output Sasaran 2012 Pembangunan dan pengembangan pasar tradisional Jumlah unit pasar tradisional 246 253,62 M Peningkatan sarana metrologi legal Jumlah unit pengawasan berjalan tera/tera ulang UTTP 35 28,51 M Jumlah pos ukur ulang 75 Pembangunan Sarana Gudang dalam kerangka SRG Jumlah unit Gudang (termasuk perlengkapannya) 20 63 M  Rincian alokasi DAK Sarana Perdagangan Tahun 2012 dituangkan dalam Petunjuk Teknis Penggunaan yang akan diatur dalam Peraturan Menteri Perdagangan
  • 17. Evaluasi Pelaksanaan DAK Tahun 2011 • Berdasar kepada Peraturan Pemerintah No 55 Tahun 2005 Tentang Dana Perimbangan, dalam Pasal 64, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/ Kepala BAPPENAS bersama dengan Menteri Teknis yakni Menteri Perdagangan bertanggung jawab untuk melaksanakan kegiatan Pemantauan Dan Evaluasi terhadap pemanfaatan dan pelaksanaan DAK Bidang Sarana Perdagangan. • Selain memberikan laporan hasil Pemantauan Dan Evaluasi, kegiatan pemantauan dan evaluasi juga dimaksudkan untuk menghasilkan rekomendasi untuk perencanaan DAK Bidang Sarana Perdagangan di tahun berikutnya agar pelaksanaan DAK bidang sarana perdagangan menjadi semakin baik. Hal Yang Di Evaluasi Keluaran Pihak Yang Terlibat Evaluasi Kebijakan Rekomendasi Penyempurnaan Petunjuk Teknis Kemendag, Bappenas Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan DAK Tahun Berjalan Rekomendasi Penyusunan DAK Tahun Yang Akan Datang berdasar Pemanfaatan, Kendala di Lapangan dan Masukan dari Daerah Kemendag, Bappenas, Dinas Yang Terkait DAK Sarana Perdagangan di Daerah
  • 18. A. Analisa Penggunaan Anggaran I. Evaluasi Hasil Survey Sub Bidang Pasar Tradisional Dari pasar yang didanai oleh DAK Tahun Anggaran (T.A.) 2011 yang disurvei periode September-awal November, sebanyak 58% dari proyek pasar DAK realisasi anggarannya 0%-50% 0%-25% 0% 26%-50% 0% 51%-75% 0% 76%-100% 100% Tahun 2010 0%-25% 29% 26%-50% 29% 51%-75% 6% 76%-100% 34% Tidak menjawab 2% Tahun 2011 Dari proyek pasar yang didanai oleh DAK Tahun Anggaran (T.A.) 2010 yang disurvei periode September-awal November, realisasi anggaran semua pasar adalah sebesar 76%-100% Semua pasar telah merealisasi 100%
  • 19. B. Mekanisme Pelaksanaan Kegiatan I. Evaluasi Hasil Survey Sub Bidang Pasar Tradisional Dari proyek pasar yang didanai oleh DAK T.A. 2010 yang disurvei periode September-awal November, sebanyak 15% menggunakan sistem penunjukan langsung Dari proyek pasar yang didanai oleh DAK T.A. 2011 yang disurvei periode September-awal November, sebanyak 23% menggunakan sistem penunjukkan langsung Pemanfaatan DAK mayoritas untuk perluasan pasar Lelang/tender 81% Penunjukkan langsung 15% Tidak menjawab 4% Tahun 2010 Lelang/tender 65% Penunjukkan langsung 23% Tidak menjawab 12% Tahun 2011
  • 20. C. Fasilitas Pasar I. Evaluasi Hasil Survey Sub Bidang Pasar Tradisional • Baik pasar DAK T.A. 2010 maupun T.A. 2011 & disurvei periode September-awal November, mayoritas pasar dilengkapi dengan instalasi listrik • Rata-rata jumlah fasilitas pendukung di setiap pasar T.A. 2010 & T.A. 2011 (sudah/sedang/akan dibangun) adalah lima fasilitas Toilet Tempat pembuangan sampah Sistem drainase Musholla Kantor pengelola pasar Pos keamanan Instalasi listrik Sarana parkir Pos ukur ulang Lain-lain* Tidak ada/tidak menjawab 25 23 28 7 7 4 29 28 1 6 6 Tahun 2010 Toilet Tempat pembuangan sampah Sistem drainase Musholla Kantor pengelola pasar Pos keamanan Instalasi Listrik Sarana parkir Pos ukur ulang Lain-lain* Tidak ada/tidak menjawab 36 31 33 15 20 8 39 37 0 5 26 Tahun 2011Pos ukur ulang ada di Kab. Nias Utara
  • 21. II. Evaluasi Hasil Survey Sub Bidang Gudang & SRG A.Kapasitas Gudang Karo Lampung Selatan Tuban Lamongan Blora Blitar Probolinggo Situbondo Wonogiri Pohuwato 350 3500 12000 20000 1500 12500 Kapasitas Gudang DAK (dlm ton) Dari sepuluh daerah penerima DAK sub bidang Gudang & SRG yang disurvei periode September-awal November, daya tampung terbesar dimiliki oleh Gudang DAK Kabupaten Blitar sedangkan daya tampung terkecil dimiliki oleh Gudang DAK Kabupaten Karo Empat daerah tanpa bar chart adalah daerah yang tidak menjawab pertanyaan kapasitas gudang pada survey
  • 22. II. Evaluasi Hasil Survey Sub Bidang Gudang & SRG B. Analisa Penggunaan Anggaran 0% 10% 20% 30% 40% 50% 60% Lamongan Tuban Blora Lampung Selatan Karo Blitar Pohuwato Probolinggo Wonogiri Situbondo 0% 7% 0% 35% 17% 19% 31% 0% 0% 0%0% 0% 0% 35% 17% 19% 31% 0% 0% 0% 16% 0% 52% 9% 3% Realisasi Dana Pendamping (dalam %) Realisasi anggaran DAK (dalam %) Realisasi Dana Penunjang (dalam %) Dari sepuluh daerah penerima DAK sub bidang Gudang & SRG yang disurvei periode September-awal November, Empat daerah telah mencairkan dana DAK dengan rata-rata persentase realisasi pada keempat daerah tersebut sebesar 25.5%. Pada dana Pendamping, Lima daerah telah memiliki realisasi dana Pendamping dengan persentase rata-rata realisasi sebesar 21.8%. Empat daerah memiliki realisasi dana Penunjang dengan rata-rata realisasi 20%
  • 23. II. Evaluasi Hasil Survey Sub Bidang Gudang & SRG C. Realisasi Fisik Gudang Dari sepuluh daerah penerima DAK sub bidang gudang & SRG yang disurvei periode September-awal November, lima kabupaten telah memiliki realisasi fisik rata-rata 41.8%. Persentase realisasi tertinggi ada pada Kab. Pohuwato (50%) & Kab. Karo (50%). Persentase realisasi terendah ada pada Kab. Blitar (34%) 35% 0% 0% 40% 50% 34% 50% 0% 0% 0% -10% 0% 10% 20% 30% 40% 50% 60% Lamongan Tuban Blora Lampung Selatan Karo Blitar Pohuwato Probolinggo Wonogiri Situbondo Realisasi Fisik (dalam %)
  • 24. II. Evaluasi Hasil Survey Sub Bidang Gudang & SRG D. Status Pembebasan Tanah Dari Sepuluh daerah penerima DAK sub bidang Gudang & SRG yang disurvei periode September-awal November, Tiga daerah (30%) belum menyelesaikan proses pembebasan tanah di lokasi gudang akan didirikan. Selesai 70% Belum Selesai 30%
  • 25. III. Evaluasi Hasil Survey Sub Bidang Metrologi Legal A. Penggunaan DAK Dari 12 daerah penerima DAK sub bidang Metrologi Legal yang disurvei periode September-awal November, sebagian besar daerah menggunakan dana yang diperoleh untuk membeli kendaraan mobilitas dan pengadaan pos ukur ulang walau Juknis 2011 tidak memprioritaskan pengadaan pos ukur ulang 58% 42% DAK utk sarana kemetrologian & pos ukur ulang DAK utk sarana kemetrologian
  • 26. III. Evaluasi Hasil Survey Sub Bidang Metrologi Legal B. Kesesuaian Pembelian Peralatan dengan Juknis Sesuai 33% Belum sesuai 67% Dari 12 daerah penerima DAK sub bidang Metrologi Legal yang disurvei periode September- awal November, sebagian besar penggunaan dana untuk pembelian sarana pendukung oleh daerah belum sesuai dengan Lampiran IV & V Juknis 2011 yakni jumlah pembelian melebihi/kurang dari ketentuan
  • 27. 0 1 2 3 4 5 Banda Aceh Langsa Padang Jambi Pontianak Palangkaraya Mataram Buleleng Mamuju Ambon Manokwari Mimika 3 4 1 2 3 5 3 2 3.75 Lama Proses Pengadaan (dalam bulan) III. Evaluasi Hasil Survey Sub Bidang Metrologi Legal C. Lama Pengadaan Barang Dari 12 daerah penerima DAK sub bidang Metrologi Legal yang disurvei periode September-awal November, lama pengadaan bervariasi. Kota Mataram merupakan daerah penerima DAK sub bidang metrologi legal dengan waktu pengadaan terpanjang yakni lima bulan
  • 28. III. Evaluasi Hasil Survey Sub Bidang Metrologi Legal D. Kendala Realisasi 6 5 5 2 2 2 2 Proses tender Lainnya SDM Tidak ada Proses pembuatan DIPA Regulasi Perda Dari 12 daerah penerima DAK sub bidang Metrologi Legal yang disurvei periode September-awal November, kendala yang paling sering dipilih oleh kedua belas daerah penerima DAK sub bidang Metrologi Legal yang disurvei adalah kendala dalam proses tender. Dalam hal ini tiap daerah diperbolehkan memilih lebih dari satu kendala
  • 29.
  • 30.
  • 31.
  • 33. Terdapat Tiga Daerah yang tidak melanjutkan pembangunan DAK Sarana Perdagangan Tahun 2011 karena masalah lahan dan juga gangguan keamanan, disamping itu juga secara khusus dalam tiap sub bidang terdapat beberapa hal yang perlu mendapat perhatian: PASAR TRADISIONAL:  Tingkat pengembalian kuesioner Monitoring dan Evaluasi yang rendah  Terjadi peningkatan penggunaaan mekanisme penunjukkan langsung pada daerah sub bidang pasar yang disurvei antara penerima DAK T.A. 2010 dengan T.A. 2011  Terdapat beberapa daerah yang memecah alokasi pembagunan pasar ke beberapa pasar kecil SISTEM RESI GUDANG:  Terdapat 50% daerah penerima sub bidang Gudang dan SRG yang disurvei memiliki 0% realisasi fisik  Terdapat daerah penerima sub bidang Gudang dan SRG yang belum menyelesaikan proses pembebasan tanah  Terdapat daerah yang akan merealokasikan anggaran antar sub bidang DAK Sarana Perdagangan METROLOGI LEGAL:  Persentase daerah dengan pengadaan kendaraan mobilitas dan pos ukur ulang lebih besar persentasenya dibanding dengan pengadaan kendaraan mobilitas saja  Cukup besar persentase daerah penerima sub bidang metrologi legal yang pengadaan Sarana & Prasarana kemetrologiannya belum sesuai dengan Lampiran IV dan V Petunjuk Teknis DAK Tahun 2011 Catatan Hasil Monitoring dan Evaluasi
  • 34. Beberapa Hal yang Perlu Mendapat Perhatian dalam Pelaksanaan DAK Sarana Perdagangan: • Keterbatasan anggaran di sektor perdagangan untuk menunjang Fokus Prioritas Nasional menjadikan Efisiensi dan Efektivitas perencanaan penganggaran serta pelaksanaan kegiatan menjadi penting. • Kementerian PPN/Bappenas bersama dengan Kementerian Perdagangan mengharapkan dukungan dari Pemerintah Daerah untuk menyukseskan pelaksanaan DAK Sarana Perdagangan melalui beberapa hal: • Memberikan prioritas bagi pelaksanaan dan penganggaran di daerah bagi DAK Sarana Perdagangan; • Mengalokasikan dana pendamping dan penunjang yang memadai serta memberikan komitmen pelaksanaan kegiatan pendukung DAK Sarana Perdagangan; • Memahami peraturan dalam pedoman umum yang mengatur pelaksanaan kegiatan DAK Sarana Perdagangan; • Melaksanakan pekerjaan sesuai ruang lingkup yang diatur dalam Petunjuk Teknis DAK dan juga dengan tepat waktu; • Melakukan pelaporan berkala pelaksanaan kegiatan sesuai Petunjuk Teknis; • Memberikan dukungan bagi proses Monitoring dan Evaluasi pelaksanaan kegiatan DAK yang dilakukan bersama oleh oleh Kementerian PPN/Bappenas, Kemendag, Kemenkeu dan Pemerintah Propinsi melalui Dinas terkait.
  • 35. Reward and Punishment  Upaya ini dilakukan untuk mendorong dan memberikan insentif bagi Pemerintah Daerah dalam melaksanakan kegiatan DAK Sarana Perdagangan secara tertib, efektif dan efisien.  Disisi lain hal ini juga akan digunakan dalam pemberian disinsentif bagi Pemerintah Daerah yang tidak melaksanakan kegiatan DAK Sarana Perdagangannya dengan tertib, efektif dan efisien. Kementerian PPN/Bappenas dan Kementerian Perdagangan sepakat untuk mengembangkan kriteria yang akan digunakan dalam penilaian pelaksanaan DAK Sarana Perdagangan oleh Pemerintah Daerah