Forum Perangkat Daerah Dinas Kesehatan Provinsi Banten Tahun 2023 membahas perencanaan pembangunan kesehatan dan evaluasi capaian program kesehatan tahun sebelumnya. Forum ini dihadiri pejabat kesehatan dari berbagai daerah di Banten.
2023.02.22 - Forum OPD Disperkim 2023-.pdfinfraBP4D
Kebijakan sektor perumahan dan permukiman pada Rencana Pembangunan Daerah (RPD) Provinsi Jawa Barat 2024-2026 dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) 2024 mencakup strategi peningkatan kualitas permukiman dan rumah layak huni, serta pemerataan penyediaan infrastruktur permukiman untuk mendukung perekonomian dan mengurangi kemiskinan di Jawa Barat."
1. Bappenas melaporkan hasil evaluasi paruh waktu pencapaian target-target RPJMN 2020-2024 dan rencana penyusunan Rancangan Awal Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RA RPKJMN) 2025-2045.
2. Evaluasi menunjukkan 69% indikator pencapaian target nasional meningkat, 21% stagnan atau menurun, serta perlu penyesuaian target RKP 2024.
3. RKP 2024 akan diarahkan untuk memperce
2023.02.22 - Forum OPD Disperkim 2023-.pdfinfraBP4D
Kebijakan sektor perumahan dan permukiman pada Rencana Pembangunan Daerah (RPD) Provinsi Jawa Barat 2024-2026 dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) 2024 mencakup strategi peningkatan kualitas permukiman dan rumah layak huni, serta pemerataan penyediaan infrastruktur permukiman untuk mendukung perekonomian dan mengurangi kemiskinan di Jawa Barat."
1. Bappenas melaporkan hasil evaluasi paruh waktu pencapaian target-target RPJMN 2020-2024 dan rencana penyusunan Rancangan Awal Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RA RPKJMN) 2025-2045.
2. Evaluasi menunjukkan 69% indikator pencapaian target nasional meningkat, 21% stagnan atau menurun, serta perlu penyesuaian target RKP 2024.
3. RKP 2024 akan diarahkan untuk memperce
4 Paparan Musrenbang RKPD Tahun 2023_KOTA SERANG.pptx.pptxIrwin Sopyanudin
Rangkuman dokumen:
1) Dokumen membahas dinamika penyusunan Rencana Pembangunan Daerah (RPD) dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) tahun 2023-2026 di Provinsi Banten. 2) Beberapa tantangan yang dihadapi antara lain berakhirnya Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2017-2022 dan penyusunan target kinerja dengan waktu yang relatif singkat. 3) Arah keb
Dokumen tersebut merupakan arahan kebijakan pembangunan Kabupaten Padang Pariaman tahun 2024 yang membahas profil daerah, tahapan perencanaan pembangunan, tujuan sistem perencanaan, indikator makroekonomi seperti pertumbuhan ekonomi, tingkat kemiskinan, pengangguran, indeks pembangunan manusia, serta analisis capaian dan tantangan pembangunan di Kabupaten Padang Pariaman."
Dokumen tersebut membahas tentang sosialisasi pedoman penyusunan dan jadwal fasilitasi Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) tahun 2023 di Provinsi Kalimantan Timur. Dokumen ini menjelaskan sanksi bagi kepala daerah yang tidak menetapkan RKPD, integrasi antara perencanaan dan penganggaran pembangunan daerah, tema dan prioritas pembangunan nasional dan daerah tahun 2023, serta tujuan dan sasaran pemb
[Ringkasan]
Dokumen tersebut merupakan laporan mengenai sistem akuntabilitas kinerja pemerintahan Kabupaten Ogan Komering Ilir. Ringkasannya adalah:
1. Menguraikan kondisi umum wilayah Kabupaten Ogan Komering Ilir dalam hal luas wilayah, jumlah penduduk, kecamatan, dan lainnya.
2. Menjelaskan tujuan, sasaran, indikator kinerja pemerintahan Kabupaten OKI untuk tahun 2022.
3. Memberikan cap
Dokumen tersebut merupakan rancangan rencana pembangunan daerah provinsi Kalimantan Barat tahun 2019 yang mencakup capaian kinerja pembangunan tahun 2017, isu strategis dan arah kebijakan pembangunan, prioritas pembangunan tahun 2019, serta kerangka ekonomi dan keuangan daerah.
Dokumen tersebut merupakan rencana kerja pembangunan daerah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung tahun 2022 yang mencakup target pembangunan, penyusunan rencana kerja, tantangan utama, tema dan prioritas pembangunan serta rencana anggaran dan kegiatan Dinas Koperasi dan UKM provinsi tersebut untuk tahun 2022.
Dokumen tersebut membahas tentang pertumbuhan ekonomi Provinsi Riau pada triwulan III 2022 sebesar 4,63% yang didorong oleh sektor industri pengolahan dan pertanian serta ekspor."
4 Paparan Musrenbang RKPD Tahun 2023_KOTA SERANG.pptx.pptxIrwin Sopyanudin
Rangkuman dokumen:
1) Dokumen membahas dinamika penyusunan Rencana Pembangunan Daerah (RPD) dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) tahun 2023-2026 di Provinsi Banten. 2) Beberapa tantangan yang dihadapi antara lain berakhirnya Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2017-2022 dan penyusunan target kinerja dengan waktu yang relatif singkat. 3) Arah keb
Dokumen tersebut merupakan arahan kebijakan pembangunan Kabupaten Padang Pariaman tahun 2024 yang membahas profil daerah, tahapan perencanaan pembangunan, tujuan sistem perencanaan, indikator makroekonomi seperti pertumbuhan ekonomi, tingkat kemiskinan, pengangguran, indeks pembangunan manusia, serta analisis capaian dan tantangan pembangunan di Kabupaten Padang Pariaman."
Dokumen tersebut membahas tentang sosialisasi pedoman penyusunan dan jadwal fasilitasi Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) tahun 2023 di Provinsi Kalimantan Timur. Dokumen ini menjelaskan sanksi bagi kepala daerah yang tidak menetapkan RKPD, integrasi antara perencanaan dan penganggaran pembangunan daerah, tema dan prioritas pembangunan nasional dan daerah tahun 2023, serta tujuan dan sasaran pemb
[Ringkasan]
Dokumen tersebut merupakan laporan mengenai sistem akuntabilitas kinerja pemerintahan Kabupaten Ogan Komering Ilir. Ringkasannya adalah:
1. Menguraikan kondisi umum wilayah Kabupaten Ogan Komering Ilir dalam hal luas wilayah, jumlah penduduk, kecamatan, dan lainnya.
2. Menjelaskan tujuan, sasaran, indikator kinerja pemerintahan Kabupaten OKI untuk tahun 2022.
3. Memberikan cap
Dokumen tersebut merupakan rancangan rencana pembangunan daerah provinsi Kalimantan Barat tahun 2019 yang mencakup capaian kinerja pembangunan tahun 2017, isu strategis dan arah kebijakan pembangunan, prioritas pembangunan tahun 2019, serta kerangka ekonomi dan keuangan daerah.
Dokumen tersebut merupakan rencana kerja pembangunan daerah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung tahun 2022 yang mencakup target pembangunan, penyusunan rencana kerja, tantangan utama, tema dan prioritas pembangunan serta rencana anggaran dan kegiatan Dinas Koperasi dan UKM provinsi tersebut untuk tahun 2022.
Dokumen tersebut membahas tentang pertumbuhan ekonomi Provinsi Riau pada triwulan III 2022 sebesar 4,63% yang didorong oleh sektor industri pengolahan dan pertanian serta ekspor."
Keberadaan Nganjuk sebagai kabupaten yang memiliki resiko bencana berskala sedang menjadi fokus pembahasan dalam FGD Lingkungan yang di gelar di Dinas Lingkungan Hidup Kab. Nganjuk.
Dalam kegiatan FGD yang di hadiri seluruh Komunitas, Pemangku Kebijakan (Dinas Kehutanan Jawa Timur, FPRB Nganjuk, BPBD Nganjuk) tersebut menyoroti pentingnya kolaborasi antar pihak untuk melakukan aksi mitigasi pengurangan resiko bencana.
Dalam Paparan ini, Pelestari Kawasan Wilis memaparkan konsep mitigasi yang bertumpu pada perlindungan sumber mata Air. Hal ini selaras dengan aksi & kegiatan yang telah dilakukan sejak 2020, dimana Perkawis mengambil peran konservasi di sekitar lereng Wilis
CERITA REMEH TEMEH DESA ANKOR JAWA TENGAH.pdfZainul Ulum
Sekelumit cerita tentang ekspresi kegelisahan kaum muda desa atas kondisi negara, yang memilih menyalakan lilin-lilin kecil sebisanya daripada mengutuk kegelapan yang memiskinkannya selama beberapa generasi
3. Tahap Revitalisasi I
Tahap Revitalisasi II
Tahap Akselerasi I
Tahap Akselerasi I
Tahap
Modernisasi
RPJMD
2005-2007
RPJMD
2008-2012
RPJMD
2012-2017
RPJMD
2017-2022
RPJMD
2023-2025
RPD PROVINSI BANTEN
2023-2026
RKPD 2023
RKPD 2024
RKPD 2025
RKPD 2026
No. Kab./Kota Masa Jabatan
Tahun 2023 4 Daerah
1 Kota Serang 2018 - 2023
2 Kota Tangerang 2018 - 2023
3 Kab. Tangerang 2019 – 2023
4 Kab. Lebak 2019 - 2023
No. Kab./Kota Masa Jabatan
Tahun 2026 4 Daerah
1 Kab. Serang 2021 - 2026
2 Kab. Pandeglang 2021 - 2026
3 Kota Tangerang Selatan 2021 – 2026
4 Kota Cilegon 2021 - 2026
PENYIAPAN
DOKUMEN
PERENCANAAN
BERIKUTNYA
(RPD/RPJPD)
PROVINSI
PERIODE PERENCANAAN KABUPATEN KOTA DI BANTEN
Sumber: RPJMD Kab/kota se Banten
PERIODE PERENCANAAN PEMBANGUNAN
4.
5. INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA
Pada Tahun 2022, IPM Banten sebesar 73,32 di atas Nasional
sebesar 72,91
IPM merupakan indikator penting untuk mengukur keberhasilan
dalam upaya membangun kualitas hidup manusia;
IPM Banten terus menunjukkan peningkatan tiap tahunnya dan
pada tahun 2015, predikat IPM menjadi berkategori “TINGGI” untuk
pertama kalinya;
IPM seluruh Kab/Kota di Banten tidak ada yang berkategori
“RENDAH”
Sumber: BPS, 2022
71,42
71,95
72,44 72,45
72,72
73,32
70,81
71,39
71,92 71,94
72,29
72,91
69,5
70
70,5
71
71,5
72
72,5
73
73,5
74
2017 2018 2019 2020 2021 2022
Indeks Pembangunan Manusia
Banten Nasional
6. PERTUMBUHAN EKONOMI
5,75 5,77
5,26
-3,38
5,19
5,71
5,07 5,17 5,02
-2,07
5,02
5,72
-4
-2
0
2
4
6
8
2017 2018 2019 2020 2021 2022
LPE
Banten Nasional
Pembangunan ekonomi Banten semakin
meningkat seiring dengan dinamika
pembangunan meski mengalami
fluktuasi.
Pada tahun 2020 pertumbuhan ekonomi
mengalami kontraksi akibat dampak
pandemi Covid-19.
Sumber: BPS, 2022
7. TINGKAT KEMISKINAN
Sumber: BPS, 2022
Pada September tahun 2020 tingkat kemiskinan di Provinsi Banten meningkat mencapai 6,63% atau mengalami kenaikan lebih tinggi
dibandingkan kondisi pada September 2019 yang sebesar 4,94%, kenaikan tersebut dipicu kenaikan bahan bakar minyak dan munculnya
pandemic Covid-19.
September tahun 2021 tingkat kemiskinan Provinsi Banten sebesar 6,50% pada Maret 2022 turun 0,34% sehingga angka kemiskinannya
sebesar 6,16% berada dibawah angka nasional yaitu sebesar 9,54% .
Persentase Penduduk Miskin pada September 2022 sebesar 6,24 persen meningkat dibandingkan kondisi Maret 2022 yang sebesar 6,16
persen. Dan menurun 0,26 persen poin dibanding September 2021 yang sebesar 6,50 persen.
8. TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA (TPT)
9,28
8,52
8,11
10,64
8,98
8,09
5,5 5,34
5,07
7,07
6,27
5,86
0
2
4
6
8
10
12
2017 2018 2019 2020 2021 2022
TPT
Banten Nasional
TPT Provinsi Banten pada tahun 2022 sebesar 8,09 persen lebih tinggi dari TPT Nasional
TPT menurut kabupaten/kota tahun 2022 berkisar antara 7,70 persen hingga 10,58 persen.
TPT terendah terdapat pada Kabupaten Pandeglang dan tertinggi terdapat pada Kabupaten Serang.
NO KAB/KOTA TPT
1 Kabupaten Pandeglang 7.70
2 Kabupaten Lebak 7.86
3 Kabupaten Serang 10.58
4 Kabupaten Tangerang 9.06
5 Kota Cilegon 10.13
6 Kota Tangerang 9.07
7 Kota Serang 9.41
8 Kota Tangerang Selatan 8.60
Provinsi Banten 8,09
TPT menurut kabupaten/kota tahun 2022
9. RASIO GINI
Rasio Gini adalah
ketimpangan ekonomi di suatu
wilayah menggunakan data
pengeluaran sebagai proksi
pendapatan untuk melihat
bagaimana distribusi pendapatan
atau kekayaan di suatu wilayah
tertentu.
Rasio Gini Banten pada Tahun 2022 sebesar 0,377 lebih baik dari Rasio Gini Nasional
sebesar 0,381
Rasio Gini di daerah perkotaan pada Maret 2022 tercatat sebesar 0,367, naik dibanding
Rasio Gini September 2021 yang sebesar 0,365 dan mengalami penurunan dibanding
Rasio Gini Maret 2021 yang sebesar 0,369.
Rasio Gini di daerah perdesaan pada Maret 2022 tercatat sebesar 0,287, naik dibanding
Rasio Gini September 2021 yang sebesar 0,278 dan Rasio Gini Maret 2021 yang
sebesar 0,280. Sumber: BPS, 2022
10. INDEKS KUALITAS LINGKUNGAN HIDUP
2015 2016 2017 2018 2019 2020
Banten 55,36 60 51,58 49,18 51,09 59,37
Nasional 68,23 65,73 66,6 65,14 66,55 70,27
0
10
20
30
40
50
60
70
80
IKLH
Banten Nasional
IKLH (Indeks Kualitas Lingkungan Hidup) merupakan
gambaran atau indikasi awal yang memberikankesimpulan
cepat dari suatu kondisi lingkungan hidup pada lingkup dan
periode tertentu.
Indeks Kualitas Air (IKA)
Indeks Kualitas Udara (IKU)
Indeks Kualitas Tutupan Lahan (IKTL)
KLASIFIKASI IKLH :
1.Sangat baik : (IKLH > 80 )
2.Baik : (70 < IKLH = 80 )
3.Cukup Baik : (60 < IKLH = 70 )
4.Kurang Baik : (50 < IKLH = 60 )
5.Sangat Kurang Baik : (40 < IKLH = 50 )
6.Waspada : (30 < IKLH = 40 )
IKLH Banten 59,37 berada pada klasifikasi
Kurang Baik
11. ISU STRATEGIS
IDENTIFIKASI
PERMASALAHAN
PEMBANGUNAN
KONDISI UMUM
DAERAH
EVALUASI RPJMD
DAN RKPD TAHUN
BERJALAN
Evaluasi capaian
indikator utama
Evaluasi capaian
kinerja sasaran daerah
Evaluasi capaian kineja
sasaran dan program
perangkat daerah
Identifikasi
Permasalahan
berkaitan prioritas
Pembangunan
Identifikasi
permasalahan urusan
pemerintahan
(Pelayanan Dasar, Non
Pelayanan Dasar,
Pilihan dll)
Aspek Geografi
Aspek Demografi
Potensi
Pengembangan
Wilayah
Aspek Kesejahteraan
Masyarakat
PERUMUSAN PERMASALAHAN DAN ISU STRATEGIS
12. RELATIF
RENDAHNYA DAYA
SAING SDM
Belum memadainya
pelayanan kesehatan
B. Akses masyarakat terhadap layanan
kesehatan belum maksimal
1) Rasio jumlah tenaga kesehatan
kesehatan masih dibawah standar
C. Tingkat Kesehatan
masyarakat masih relative
rendah
A. Belum tercukupinya tenaga
kesehatan 5) Belum terbangunnya RS Jiwa dan
Ketergantungan Obat
2) Distribusi tenaga kesehatan
masih belum merata
Belum memadainya
pelayanan Pendidikan,
Kepemudaan dan Olahraga
E. Belum optimalnya
Pendidikan vokasi
12) Belum adanya
data penyandang
disabilitas
F. Ketersediaan
dan kualitas
tenaga pendidik
yang belum
merata
D. Ketersediaan sarana
pendidikan belum
memadai 17) Jumlah guru tersertifikasi
pada tiap jenjang rendah <50%
9) Terdapat sekolah yang belum
memiliki laboratorium/perpustakaan
11) Kondisi ruang kelas
yang rusak sedang-berat
sebesar ±11,2%
21) Masih adanya Desa tertinggal dan sangat
tertinggal
3) Tingkat kemudahan mencapai RS di
Pandeglang dan Lebak di bawah 50%
7) Kasus penyakit menular
dan tidak menular masih
tinggi (termasuk covid-19)
4) Cakupan jaminan
kesehatan belum
100%
16) rasio guru-
murid belum ideal
ISU SDM
Belum terpenuhinya
Kesejahteraan Masyarakat
8) Belum tersedianya regulasi
penyelenggaraan sekolah digital
G. Pelayanan Kepemudaan dan
Olahraga belum memadai
18) IPP masih rendah
19) Belum tersedianya sarpras
Olahraga disetiap Kecamatan
H. Belum terpenuhinya
SPM Bidang Sosial
I. Belum optimalnya
pemberdayaan masyarakat da
Pemberdayaan Gender (IDG)
15) Kekurangan guru
20) Cakupan Pelayanan Sosial masih rendah
23) Masih rendahnya keterwakilan
perempuan dalam politik
24) Masih rendahnya APS perempuan
dibandingkan laki-laki
6) kematian ibu, bayi dan
prevalensi Stunting masih
tinggi
22) Belum adanya Kerjasama desa lintas
provinsi
10) Terdapat wilayah yang belum
memiliki SKh Negeri
13) Persentase TPT
Lulusan SMK Masih
Tinggi
14) Belum adanya
mekanisme
pendataan lulusan
SMK
13. BELUM
OPTIMALNYA
AKSELERASI
SUMBER DAYA
EKONOMI
UNGGULAN DAN
POTENSIAL
Belum Optimalnya Produksi dan
Produktivitas Pertanian
Belum Optimalnya Kontribusi
Sektor Pariwisata
A. Sarana dan
Prasarana pertanian
belum optimal
E. Terbatasnya
Pariwisata
Berkelanjutan
berbasis Sumber
Daya Lokal
Okupansi Kawasan Industri blm
merata
Belum optimalnya Pengembangan
Kawasan Industri
Minimnya infrastruktur
aksesibilitas menuju objek
wisata
Masih Rendahnya investasi di
sector pariwisata
Fasilitas amenitas masih
rendah
G. Pertumbuhan industri
terjadi pelambatan
Blm memadainya Regulasi
kemudahan berusaha
Belum ada korporasi
Pertanian
Infrastruktur Pertanian blm
terhubung baik
Rendahnya SDM
Pertanian
Belum kuatnya jalinan kemitraan
desa/masyarakat dgn pengelola pariwisata
13
Belum Optimalnya Produksi dan
Produktivitas Perikanan
C. Sarana dan
Prasarana perikanan
belum optimal
D. Masih
Rendahnya Hilirisasi
perikanan
Infrastruktur Pelabuhan dan Budidaya
perikanan blm memadai
Harga pakan budidaya ikan tinggi
Rendahnya Kompetensi SDM dlm
memenuhi standar industri
B. Belum
optimalnya Hilirisasi
pertanian
Belum terintegrasinya sumber
produksi pertanian dan industri
Industrialisasi Pengolahan dan
Pengawetan masih terbatas
Belum optimalnya Daya Saing Industri
dan Rendahnya Kualitas SDM
E. Belum optimalnya Stabilitas
Harga dan Ketersediaan Pasokan
Belum optimalnya Kerjasama
daerah/ dan atau antar pelaku
usaha dlm memenuhi
pasokan
ISU EKONOMI
Belum optimalnya
manajemen pusat
distribusi pangan
Terbatasnya Pasokan Ikan
Tangkap dan Budidaya
Belum Optimalnya Tata Kelola
Perdagangan
H. Kompetensi SDM calon
tenaga kerja belum memadai
Belum optimalnya Kerjasama dengan
dunia usaha dan dunia industri dlm
penempatan SDM
Belum Optimalnya Penanaman Modal
Belum meratanya investasi di
kabupaten/kota, dan antar
sektor
I. Ketimpangan Sebaran
Penanaman Modal
Belum optimalnya Peningkatan Kualitas
Koperasi dan Usaha Kecil
Perluasan akses pasar
masih rendah
Blm adanya Kemitraan
Usaha Besar dengan
UKM dlm peningkatan
level usaha
J. Blm optimalnya ekosistem
digital
Belum Optimalnya peningkatan
ketersediaan, akses dan pemanfaatan
pangan Strategis
Masih adanya gap antara minat
dgn realisasi investasi
Belum Optimalnya Cadangan
Pangan Strategis dan Diversifikasi
Pangan
Belum Memadainya
Infrastruktur dan
Penunjangnya bagi
Kemandirian Pangan dalam
berbagai Sektor
14. KUALITAS LH
MASIH RENDAH
SERTA TINGGINYA
POTENSI
BENCANA DAN
PERUBAHAN
IKLIM
Tingginya kerentanan
terhadap bencana
B. Kinerja Lembaga
pengelolaan LH dan
penanggulangan bencana
belum efektif
27) Literasi keuangan yang masih
rendah
C. Peningkatan
frekuensi banjir
13) Alih fungsi lahan tangkapan
air menjadi lahan terbangun
5) Kurangnya kompetensi
aparatur terkait
kebencanaan
1) Penyuluhan pengelolaan lingkungan
hidup dan mitigasi bencana belum
dilakukan secara menyeluruh
D. Potensi
tanah longsor
Masih rendahnya kapasitas dalam mengelola
LH dan menghadapi bencana alam
Ancaman bencana alam dan
kerusakan LH yang tinggi
31) Pembangunan infrastruktur
mitigasi bencana belum berfungsi
dengan baik
21) Adanya zona Megathrust
di Selatan Banten
H. Kerentanan fisik
A. Belum banyak
masyarakat yang
memiliki pemahaman
Pengelolaan LH dan
mitigasi bencana
20) Gunung Anak
Krakatau masih aktif
18) Intensitas curah hujan
tinggi
E. Potensi bencana gempa dan tsunami
tinggi
17)
Penebangan
hutan
12) Berkurangnya
daerah resapan air
14
I. Kerentanan lingkungan
11) Saluran
drainase
perkotaan
yang buruk
14)
Intensitas
curah hujan
tinggi pada
musim
hujan
33) IKLH rendah
10) Sistem tanggap darurat
dan data kebencanaan yang
belum terpadu
9) Early Warning System, Rambu
Bencana dan Peralaan
Kebencanaan belum memadai
2) Persentase Taruna Siaga
Bencana (Tagana) rendah
29) Kepadatan rumah di
perkotaan atau rumah semi
permanen di Banten Selatan
>37%
34) Luas Kawasan rawan bencana Banten
selatan lebih tinggi (Lebak dan Pandeglang)
F. Kerentanan sosial
22) Jumlah usia nonproduktif 54%
(rasio umur)
24) Kepadatan
penduduk perkotaan
G. Kerentanan
ekonomi
26) Tingkat
kemiskinan di
Banten cukup tinggi
30) Terdapat bangunan dan
rumah di lokasi rawan
bencana
15)
Sedimentasi
sungai
ISU LH dan
Kebencanaan
6) Minimnya perencanaan
Penanggulangan Bencana
3) Belum optimalnya
Desa/Kelurahan Tangguh
Bencana atau Keluarga
Tanggap Bencana Alam
16) Kurang
Optimalnya
Pengelolaan
Sampah
Perkotaan
19)
Kondisi
Topografi
23) Rendahnya
tingkat pendidikan
7) Belum maksimalnya Binwas
SPM sub urusan Bencana dan
belum adanya kab/kota yang
memiliki nilai IKD tinggi
8) Belum adanya PPNS LH
4) Kurangnya Kepedulian
Pengelolaan Sampah
Perkotaan
25) Penduduk disabilitas di
daerah rawan bencana
28) Luas lahan produktif
belum maksimal
35) Tutupan lahan (hutan lindung, hutan
bakau/mangrove, dll) belum optimal
32) Ketersediaan bangunan/fasilitas
umum dan kritis belum maksimal
15. Belum Optimalnya
penyelenggaraan
Reformasi Birokrasi
dan tingkat
Demokrasi
4.1 kualitas pelayanan publik masih
rendah
4.3 Tingkat Kualitas Demokrasi yang
masih rendah
B. Inovasi Daerah masih
rendah
A. Masih
rendahnya
Tatalaksana yanlik
F. Indikator Indeks
Demokrasi Birokrasi
belum optimal
7) Penerapan
SPBE belum
terintegrasi
15) Masih rendahnhya
aspek kebebasan
17) Masih rendahnya
kesetaraan
16) Rendahnya
Kapasitas Lembaga
demokrasi
G. Gatra
Ketahanan
Daerah masih
rendah
5) Pemanfaatan
Hasil Penelitian
dan Penerapan
Inovasi Daerah
masih rendah
6) Kualitas
Kebijakan
Daerah masih
rendah
1) IPA masih
rendah 2) Belum
optimalnya
impelementasi
standar
pelayanan
3) Masih
rendahnya
merit
sistem
15
19) Masih tingginya angka
kriminalitas
E. Belum optimalnya SAKIP
4.2 Belum efektivitas dan efisiensi nya
manajemen pemerintahan
C. Pengelolaan
Keuangan dan aset
Daerah belum optimal
13) Evaluasi AKIP yang
belum komperehensifl
D. Belum optimal
pencegahan
korupsi
10) pemanfaatan
aset masih rendah
4Penyeleng
garaan)
Persandian
dan
Keamanan
Informasi
14) Kinerja Perencanaan
Pembangunan Daerah belum
optimal
11) Pembangunan Zona
Integritas (ZI) pada Unit
Kerja pelayanan publik
menuju Wilayah Bebas
Korupsi (WBK) masih
rendah
18) Belum
optimalnya
pemenuhan HAM
ISU REFORMASI
BIROKRASI
12) Belum optimal
Tata Kelola
Pengadaan Barang
dan Jasa yang baik
dan bebas KKN
9) Pengelolaan aset
belum optimal
8) Belum
optimalnya
pengelolaan
BLUD
16. DAYA SAING SUMBER
DAYA MANUSIA YANG
KOMPETITIF
SUMBER DAYA EKONOMI
UNGGULAN DAN
POTENSIAL YANG
BERDAYA UNGKIT
REFORMASI BIROKRASI
DAN DEMOKRASI YANG
HARMONIS
MITIGASI BENCANA,
PERUBAHAN IKLIM DAN
LINGKUNGAN HIDUP
BERKELANJUTAN
RANCANGAN
ISU STRATEGIS
17. RANCANGAN TEMA RKPD PROVINSI BANTEN TAHUN 2024
TEMA PEMBANGUNAN TAHUNAN
RPD PROVINSI BANTEN TAHUN 2023-2026
PERMASALAHAN PEMBANGUNAN ISU STRATEGIS PRIORITAS DAERAH
Relatif rendahnya daya saing SDM Daya saing sumber daya manusia yang
kompetitif
Meningkatkan kualitas dan daya saing SDM
Belum optimalnya akselerasi sumber daya ekonomi
unggulan dan potensial
Sumber daya ekonomi unggulan dan
potensial yang berdaya ungkit
Meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang berkualitas
dan berkeadilan
Kualitas lingkungan hidup masih rendah serta
tingginya potensi bencana dan perubahan iklim
Mitigasi bencana, perubahan iklim dan
lingkungan hidup berkelanjutan
Meningkatkan kualitas lingkungan hidup, ketahanan
bencana dan perubahan iklim
belum optimalnya penyelenggaraan reformasi
birokrasi dan tingkat demokrasi
Reformasi birokrasi dan demokrasi yang
harmonis
Meningkatkan kualitas Reformasi Birokrasi dan tata
kelola pemerintahan;
Meningkatkan kualitas penyelenggaraan Pemilu
Pemantapan DAYA SAING DAERAH
untuk Memacu PERTUMBUHAN
EKONOMI sebagai Kerangka tahap
modernisasi
PEMBANGUNAN KOLABORATIF yang inklusif
untuk Memperkokoh Masyarakat Banten
yang Modern dalam rangka mencapai Banten
yang sejahtera, mandiri dan berdaya saing
Implementasi pembangunan
kolaboratif yang inklusif sebagai
perwujudan Banten yang sejahtera,
mandiri dan berdaya saing
Pemantapan Daya Saing
Ekonomi dan Sumber
Daya Manusia
2022 2023 2024 2025 2026
•Memperkuat Daya Saing Daerah
Untuk Memacu Pertumbuhan
Ekonomi Sebagai Fondasi Tahap
Modernisasi
18. PRIORITAS DAERAH DAN FOKUS PEMBANGUNAN TAHUN 2024
Meningkatkan kualitas dan daya
saing SDM
Meningkatkan kualitas
lingkungan hidup,
ketahanan bencana dan
perubahan iklim
Peningkatan pelayanan kualitas melalui
peningkatan akses masyarakat terhadap
layanan kesehatandan pemenuhan
tenaga kesehatan.
Peningkatan pemerataan akses dan
kualitas pendidikan masyarakat,
peningkatan sarpras sekolah,
peningkatan kualitas pendidik dan
tenaga kependidikan serta pendidikan
vokasi
Peningkatan kualitas keluarga sejahtera
Peningkatan pemberdayaan masyarakat
desa dan daerah perbatasan
Peningkatan Pelayanan Sosial
Peningkatan pembangunan dan
pemberdayaan berbasis gender
Pembentukan karakter dan jati diri
masyarakat yang berakhlak mulia dan
berbudaya
Peningkatan partisipasi angkatan kerja
• Peningkatan Daya Beli
Masyarakat
• Peningkatan Iklim
Investasi dan Usaha
• Peningkatan Kontribusi
Sektor Industri dan
Perdagangan
• Peningkatan Kontribusi
Pariwisata dan Ekonomi
Kreatif
• Peningkatan Kontribusi
Sektor Pertanian dan
Kelautan
• Peningkatan kualitas dan
kuantitas infrastruktur
dasar dan infrastruktur
strategis
Peningkatan kapasitas
dalam pengelolaan
lingkungan dan bencana
Mengurangi ancaman
bencana melalui
rehabilitasi hutan dan
lahan, perbaikan
drainase dan
pengelolaan sampah
berkotaan, dan
normalisasi sungai
Mitigasi bencana untuk
mengurangi kerentanan,
baik sosial, ekonomi,
fisik maupun lingkungan
Meningkatkan
kualitas Reformasi
Birokrasi
Meningkatkan
pertumbuhan ekonomi
yang berkualitas dan
berkeadilan
Peningkatan
kualitas
pelayanan publik
terutama pada
tata laksana
pelayanan publik
dan inovasi
daerah
Peningkatan
efektifitas
manajemen
pemerintahan
dengan
mengoptimalkan
pengelolaan
keuangan dan set
daerah,
pencegahan
korupsi, dan
penerapan SAKIP
Meningkatkan
kualitas
Penyelenggaraan
Pemilu
Peningkatan
kualitas
penyelenggaraan
Pemilu sesuai
dengan kaidah
dan prinsip
Pemilu (mandiri;
jujur; adil;
kepastian hukum;
tertib; terbuka;
proporsional;
profesional;
akuntabel;
efektif; dan
efisiensi)
19. VISI BANTEN
2005-2025
----------------------------
BANTEN YANG MANDIRI, MAJU, SEJAHTERA
BERLANDASKAN IMAN DAN TAQWA
MISI
RPD 2023-2026
Mewujudkan Masyarakat Sejahtera yang
Berakhlak Mulia, Berbudaya, Sehat dan Cerdas
1
Mewujudkan Perekonomian yang
Maju dan Berdaya Saing secara
Merata dan Berkeadilan
2
Mewujudkan Pengelolaan Sumber
Daya Alam dan Lingkungan Hidup
yang Lestari
3
Mewujudkan Penyelenggaraan Pemerintahan
yang Baik, Bersih, dan Berwibawa
4
20. TUJUAN DAN SASARAN PEMBANGUNAN TAHUN 2024
Tujuan/Sasaran Indikator Tujuan/Sasaran
Satuan
Target
RPD 2024
Target
Ranwal RKPD
2024
Misi 1 : Mewujudkan Masyarakat Sejahtera yang Berakhlak Mulia, Berbudaya, Sehat dan Cerdas
(1) Terwujudnya kesejahteraan masyarakat melalui peningkatan kualitas
sumberdaya manusia
(1) Indeks Pembangunan Manusia Nilai 73,55 73,55
1. Meningkatnya pemerataan akses dan kualitas pendidikan masyarakat 1. Rata-rata Lama Sekolah Tahun 9,20 9,20
2. Harapan Lama Sekolah Tahun 13,93 13,93
2. Meningkatnya kualitas kesehatan masyarakat 3. Angka Harapan Hidup Tahun 70,54 70,54
4. Prevalensi Stunting pada Balita Persen 23,00 23,00
3. Meningkatnya pembangunan dan pemberdayaan berbasis gender 5. Indeks Pembangunan Gender Nilai 93,35 93,35
4. Terbentuknya karakter dan jati diri masyarakat yang berakhlak mulia
dan berbudaya
6. Indeks Pembangunan Kebudayaan Nilai 49,89 49,89
7. Indeks Pembangunan Pemuda dan
Olahraga
Nilai 50,17 50,17
(2) Tingkat Kemiskinan Persen 5,49 5,49
5. Meningkatkan kualitas keluarga sejahtera
8. Indeks Pembangunan Keluarga Nilai 63,46 63,46
6. Meningkatnya Pemberdayaan Masyarakat desa dan daerah
perbatasan
9. Indeks Desa Membangun Nilai 0,675 0,675
7. Meningkatnya Pelayanan Sosial 10 Proporsi jumlah penduduk miskin
yang mendapatkan pelayanan sosial
Persen 7,75 7,75
(3) Tingkat Pengangguran Terbuka Persen 8,51 7,28
8. Meningatnya Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) 11. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja Persen 65,54 65,54
21. TUJUAN DAN SASARAN PEMBANGUNAN TAHUN 2024
Tujuan/Sasaran Indikator Tujuan/Sasaran
Satuan
Target
RPD 2024
Target
Ranwal RKPD
2024
Misi 2 : Mewujudkan Perekonomian yang Maju dan Berdaya Saing secara Merata dan Berkeadilan
(2) Terwujudnya Pemerataan pembangunan dan kualitas pertumbuhan
ekonomi
(4) Laju pertumbuhan ekonomi Persen 5,11 - 5,25 6,10
(5) Indeks Williamson Nilai 0,620 0,620
(6) Indeks Gini Nilai 0,349 0,349
9. Meningkatnya Daya Beli Masyarakat 12. Pengeluaran Per Kapita Pertahun
yang disesuaikan
Ribu
Rupiah
12.303 12.303
10 Meningkatnya Iklim Investasi dan Usaha 13. Pertumbuhan Modal Tetap Bruto
(PMTB) ADHB
Persen 4,92 4,92
11. Meningkatnya Kontribusi Sektor Industri dan Perdagangan 14. LPE sektor industri Persen 5,06 5,06
15. LPE sektor Perdagangan Persen 3,04 3,04
12. Meningkatnya Kontribusi Pariwisata dan Ekonomi Kreatif 16. LPE Sektor Pariwisata dan Ekonomi
Kreatif
Persen 4,48 4,48
13. Meningkatnya Kontribusi Sektor Pertanian dan Kelautan 17. LPE Sektor Pertanian dan Kelautan persen 0,80 0,80
14. Meningkatnya kualitas dan kuantitas infrastruktur dasar dan
infrastruktur strategis
18. Indeks Daya Saing Infrastruktur Level Tinggi Tinggi
19. Indeks konektivitas daerah Nilai 46 46
Misi 3 : Mewujudkan Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup yang LestarI
(3) Terwujudnya Pengelolaan Lingkungan Hidup untuk mendukung pembangunan
yang berkelanjutan
(7) Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca Persen 18,00 18,00
15. Meningkatnya kualitas lingkungan hidup dan Pengelolaan sumber daya alam 20. Indeks Kualitas Lingkungan Hidup Nilai 63,04 63,04
16. Meningkatnya mitigasi, kesiapsiagaan, dan tanggap darurat bencana 21. Indeks Risiko Bencana Nilai 145,31 145,31
22. TUJUAN DAN SASARAN PEMBANGUNAN TAHUN 2024
Tujuan/Sasaran Indikator Tujuan/Sasaran
Satuan
Target RPD
2024
Target
Ranwal RKPD
2024
Misi 4: Mewujudkan Penyelenggaraan Pemerintahan yang yang Baik, Bersih, dan Berwibawa
(4) Terwujudnya Tata Kelola Pemerintahan Yang Baik, Bersih dan
Berwibawa
(8) Indeks Reformasi Birokrasi Nilai 71 71
17. Meningkatnya penyelenggaraan reformasi birokrasi 22. Nilai SAKIP Pemerintah Provinsi Nilai 73,16 73,16
24. Indeks Persepsi Anti-Korups Nilai 2-3 2-3
25. Indeks Persepsi Kualitas Pelayanan Nilai 3,49 3,49
19. Meningkatnya Stabilitas Ketahanan Nasional di Provinsi Banten 27. Indeks Ketahanan Nasional
Provinsi Banten
Level Cukup
tangguh
Cukup
tangguh
23. 23
*
NO INDIKATOR MAKRO
NASIONAL PROVINSI BANTEN
RPJMN
2020-2024
CAPAIAN
2022
RKPD
2023
RPD
(2024)
RANWAL
RKPD 2024
1 IPM -- 73,32 73,27 73,55 73,55
2 Laju Pertumbuhan Ekonomi (%) 5,80 5,71 5,02-5,15 5,11 - 5,25 6,10
3 Tingkat Kemiskinan (%) 3,48 6,24 5,58 5,49 5,49
4 Tingkat Pengangguran Terbuka (%) 7,00 8,09 8,67 8,51 7,28
5 Gini Rasio -- 0,377 0,354 0,349 0,349
KERANGKA EKONOMI DAERAH
24. Tema RKPD
Banten 2024
Pemantapan
daya saing
daerah untuk
memacu
pertumbuhan
ekonomi
sebagai
kerangka tahap
modernisasi
Tema RKPD Kab. Serang 2023
Terwujudnya Kabupaten Serang Yang Semakin Maju,
Sejahtera, Berkeadilan Dan Agamis
Arahan
Kewilayahan :
1. IPM
2. Pertumbuhan
Ekonomi
3. Tingkat
Pengangguran
4. Angka
Kemiskinan
Arahan Kewilayahan 2024
(proyeksi sementara)
Tema RKPD Kab. Pandeglang 2024
Pemantapan Infrastruktur Wilayah dan Layanan Publik
Tema RKPD Kota Tangerang Selatan 2024
Peningkatan kualitas Tangsel Unggul, Inovatif, dan Layak
Huni
Tema RKPD Kota Cilegon 2023
Meningkatkan kualitas SDM dan daya saing ekonomi
menuju Cilegon baru, modern dan bermartabat
Tema RKPD Kab. Lebak 2023
Terwujudnya Lebak sebagai Destinasi Pariwisata
Unggulan Nasional berbasis Potensi Lokal
Tema RKPD Kota Serang 2023
Percepatan Pemulihan Ekonomi Daerah melalui
Peningkatan Daya Saing dan Kualitas Infrastruktur
Tema RKPD Kota Tangerang 2023
terwujudnya Kota Tangerang yang sejahtera, berakhlakul
karimah dan berdaya saing
Tema RKPD Kab. Tangerang 2023
Pemantapan kualitas sumber daya manusia dan
produktivitas Ekonomi yang berbasis pembangunan yang
berkelanjutan
SINKRONISASI DENGAN KAB/KOTA SEBAGAI UPAYA KOLABORASI LINTAS WILAYAH
Kabupaten/Kota
Arahan Kewilayahan (Proyeksi Sementara)
IPM LPE TPT Kemiskinan
Kab Pandeglang 66,98 5,37 8,35 9,71
Kab Lebak 65,64 5,79 7,23 8,79
Kab Tangerang 73,82 6,15 7,58 5,40
Kab Serang 68,86 5,61 9,46 4,51
Kota Tangerang 79,80 5,58 7,26 4,80
Kota Cilegon 74,84 6,76 8,46 3,44
Kota Serang 73,79 7,21 8,00 5,60
Kota Tangerang Selatan 82,89 8,01 4,35 1,71
Provinsi Banten 73,55 6,10 7,28 5,49
25. PROYEKSI PENDAPATAN DAERAH
URAIAN 2023 2024 2025 2026
PENDAPATAN DAERAH
PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) 7.748.435.974.358 8.143.566.389.706 8.567.285.052.160 9.018.570.952.893
Pajak Daerah 7.407.428.957.604 7.785.169.767.539 8.190.240.661.913 8.621.665.566.283
Retribusi Daerah 32.100.411.277 33.737.367.288 35.492.759.392 37.362.357.730
Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan 67.712.793.358 71.165.797.842 74.868.632.107 78.812.373.663
Lain-lain PAD yang Sah 241.193.812.119 253.493.457.038 266.682.998.747 280.730.655.218
PENDAPATAN TRANSFER 3.348.853.555.508 3.598.554.318.436 3.866.321.286.433 4.151.509.237.891
Pendapatan Transfer Pemerintah Pusat 3.343.804.545.352 3.593.128.838.642 3.860.492.098.888 4.145.250.077.270
Pendapatan Transfer Pemerintah Pusat-Lainya 5.095.100.943 5.475.007.252 5.882.400.322 6.316.298.483
LAIN-LAIN PENDAPATAN DAERAH YANG SAH 14.775.395.398 15.528.864.632 16.336.848.436 17.197.399.862
Pendapatan Hibah 13.845.437.311 14.551.483.462 15.308.613.056 16.115.001.683
Pendapatan Lainnya 929.958.087 977.381.170 1.028.235.381 1.082.398.179
JUMLAH PENDAPATAN DAERAH 11.112.064.925.264 11.757.649.572.774 12.449.943.187.029 13.187.277.590.646
KERANGKA KEUANGAN DAERAH
26. PROYEKSI BELANJA DAERAH
NO URAIAN 2023 2024 2025 2026
5 BELANJA 11.012.064.925.264 11.657.649.572.774 12.349.943.187.029 13.087.277.590.646
5.1 BELANJA OPERASI 4.566.811.586.693 5.313.302.995.958 5.070.264.002.952 5.347.599.033.351
5.1.01 Belanja Pegawai 2.132.252.777.063 2.238.865.415.916 2.350.808.686.712 2.468.349.121.047
5.1.02 Belanja Barang dan Jasa 1.890.353.657.999 2.030.488.649.411 2.180.762.606.609 2.340.813.423.673
5.1.03 Belanja Bunga 1.285.894.000 1.029.673.000 773.452.000 517.231.000
5.1.05 Belanja Hibah 492.019.257.631 992.019.257.631 492.019.257.631 492.019.257.631
5.1.06 Belanja Bantuan Sosial 50.900.000.000 50.900.000.000 45.900.000.000 45.900.000.000
5.2 BELANJA MODAL 2.832.899.944.571 2.747.560.137.816 3.698.238.048.077 4.173.349.989.295
5.2.01 Belanja Modal Tanah 599.231.559.354 558.935.886.432 828.382.416.301 954.134.011.441
5.2.02 Belanja Modal Peralatan dan Mesin 453.324.010.174 454.758.309.821 560.515.600.418 619.411.755.527
5.2.03 Belanja Modal Gedung dan Bangunan 825.084.405.146 798.029.403.326 1.081.674.585.670 1.222.548.601.037
5.2.04 Belanja Modal Jalan, Jaringan, dan
Irigasi
908.724.667.046 886.573.093.363 1.175.476.473.838 1.321.950.786.973
5.2.05 Belanja Modal Aset Tetap Lainnya 44.520.871.541 47.130.917.100 49.929.803.165 52.910.785.432
5.2.06 Belanja Modal Aset Lainnya 2.014.431.310 2.132.527.774 2.259.168.685 2.394.048.884
5.3 BELANJA TIDAK TERDUGA 578.660.894.000 583.093.939.000 587.748.636.000 592.636.068.000
5.3.01 Belanja Tidak Terduga 578.660.894.000 583.093.939.000 587.748.636.000 592.636.068.000
5.4 BELANJA TRANSFER 3.033.692.500.000 3.013.692.500.000 2.993.692.500.000 2.973.692.500.000
5.4.01 Belanja Bagi Hasil 2.771.792.500.000 2.771.792.500.000 2.771.792.500.000 2.771.792.500.000
5.4.02 Belanja Bantuan Keuangan 261.900.000.000 241.900.000.000 221.900.000.000 201.900.000.000
Total Surplus/(Defisit) 100.046.090.787 100.049.527.459 100.053.212.777 100.057.137.863
27. PROYEKSI PEMBIAYAAN DAERAH
NO URAIAN 2023 2024 2025 2026
6 PEMBIAYAAN (100.046.090.787) (100.049.527.459) (100.053.212.777) (100.057.137.863)
6.1 PENERIMAAN PEMBIAYAAN 126.910.164.496 138.448.205.577 138.444.520.259 138.440.595.173
6.1.01 Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Tahun
Sebelumnya
126.910.164.496 138.448.205.577 138.444.520.259 138.440.595.173
6.2 PENGELUARAN PEMBIAYAAN 226.956.255.283 238.497.733.036 238.497.733.036 238.497.733.036
6.2.02 Penyertaan Modal Daerah 100.000.000.000 100.000.000.000 100.000.000.000 100.000.000.000
6.2.03 Pembayaran Cicilan Pokok Utang yang
Jatuh Tempo
126.956.255.283 138.497.733.036 138.497.733.036 138.497.733.036
Jumlah Pengeluaran Pembiayaan
Pembiayaan Netto (100.046.090.787) (100.049.527.459) (100.053.212.777) (100.057.137.863)
6.3 Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran Daerah
Tahun Berkenaan
0 0 0 0
28. CAPAIAN INDIKATOR SASARAN DINAS KESEHATAN TAHUN 2022
Perangkat
Daerah
Sasaran Indikator Kinerja
Target
2022
Realisasi
2022
Capaian
Kriteria
Kinerja
Misi 4 : Meningkatkan Akses dan Pemerataan Pelayanan Kesehatan Berkualitas
DINAS
KESEHATAN
Meningkatnya Pelayanan Kesehatan
berkualitas dan Mudah di Akses Penurunan Jumlah Kematian Ibu
(orang)
227 193 117,61
Sangat
tinggi
Penurunan Jumlah Kematian Bayi
(orang) 1.129 1.107 101,98
Sangat
tinggi
Meningkatkan Jaminan Kesehatan
Masyarakat dan Kualitas Tenaga
Kesehatan
Persentase penduduk yang
memiliki Jaminan Kesehatan 100 100 100
Sangat
tinggi
Meningkatnya Pelayanan kesehatan
sesuai dengan standar pelayanan minimal
BOR (Bed Occupancy Ratio) RSUD
Banten
80 80,82 101,02
Sangat
tinggi
BOR (Bed Occupancy Ratio) RSUD
Malingping
75 75,06 100,08
Sangat
tinggi
29. CAPAIAN INDIKATOR PROGRAM DINAS KESEHATAN TAHUN 2022
Uraian
Program
Indikator Kinerja Program Target Realisasi
Capaian
(%)
Kategori
Capaian
Program Penunjang Urusan Pemerintahan Daerah Provinsi
Capaian kesesuaian dengan Parameter penilaian dokumen perencanaan, evaluasi
dan pelaporan perangkat daerah (Satuan : %)
100 100 100.00 SANGAT TINGGI
Persentase Sarana Prasarana Perkantoran yang mendukung kelancaran tugas
dan fungsi administrasi perangkat daerah (Satuan : %)
100 100 100.00 SANGAT TINGGI
Persentase terwujudnya peningkatan kapasitas sumberdaya Aparatur yang
mendukung kelancaran tugas dan fungsi SKPD (Satuan : %)
100 100 100.00 SANGAT TINGGI
Persentase terwujudnya penata usaha keuangan dan pencapaian kinerja program
yang mendukung yang mendukung kelancaran tugas dan fungsi SKPD (Satuan :
%)
100 100 100.00 SANGAT TINGGI
Persentase Sarana Prasarana Perkantoran yang mendukung kelancaran tugas
dan fungsi administrasi perangkat daerah (RSUD BANTEN) (Satuan : %)
100 100 100.00 SANGAT TINGGI
Persentase terwujudnya peningkatan kapasitas sumberdaya Aparatur yang
mendukung kelancaran tugas dan fungsi SKPD (RSUD BANTEN) (Satuan : %)
100 100 100.00 SANGAT TINGGI
Persentase terwujudnya penata usaha keuangan dan pencapaian kinerja program
yang mendukung yang mendukung kelancaran tugas dan fungsi SKPD (RSUD
BANTEN) (Satuan : %)
100 100 100.00 SANGAT TINGGI
Capaian kesesuaian dengan Parameter penilaian dokumen perencanaan, evaluasi
dan pelaporan perangkat daerah (RSUD BANTEN) (Satuan : %)
100 100 100.00 SANGAT TINGGI
30. Lanjutan …
Uraian
Program
Indikator Kinerja Program Target Realisasi
Capaian
(%)
Kategori
Capaian
Program Penunjang Urusan Pemerintahan Daerah Provinsi
Capaian kesesuaian dengan Parameter penilaian dokumen perencanaan, evaluasi dan
pelaporan perangkat daerah (RSUD MALINGPING) (Satuan : %)
100 100 100.00
SANGAT
TINGGI
Persentase Sarana Prasarana Perkantoran yang mendukung kelancaran tugas dan fungsi
administrasi perangkat daerah (RSUD MALINGPING) (Satuan : %)
100 100 100.00
SANGAT
TINGGI
Persentase terwujudnya penata usaha keuangan dan pencapaian kinerja program yang
mendukung yang mendukung kelancaran tugas dan fungsi SKPD (RSUD MALINGPING)
(Satuan : %)
100 100 100.00
SANGAT
TINGGI
Persentase terwujudnya peningkatan kapasitas sumberdaya Aparatur yang mendukung
kelancaran tugas dan fungsi SKPD (RSUD MALINGPING) (Satuan : %)
100 100 100.00
SANGAT
TINGGI
31. Lanjutan …
Uraian
Program
Indikator Kinerja Program Target Realisasi
Capaian
(%)
Kategori
Capaian
Program Pemenuhan Upaya Kesehatan Perorangan Dan Upaya Kesehatan Masyarakat
Capaian Pemenuhan Standar Sarana dan Prasarana RSUD Banten dan Presentase
Kelengkapan Pengisian Rekam Medik 24 Jam Setelah Selesai Pelayanan (Satuan: %)
90 91.7 101.89
SANGAT
TINGGI
Capaian kelengkapan pengisian Rekam Medik 24 Jam setelah selesai pelayanan (Satuan :
%)
90 92.3 102.56
SANGAT
TINGGI
Capaian Pemenuhan Standar Sarana dan Prasarana Rumah Sakit (Satuan : %) 90 91.3 101.44
SANGAT
TINGGI
Capaian SPM Pelayanan Medis dan SPM Pelayanan Keperawatan RSUD Banten (Satuan:
%)
93 97.1 104.35
SANGAT
TINGGI
Capaian SPM Pelayanan Medis RSUD Banten (Satuan : %) 93 100.0 107.53
SANGAT
TINGGI
Capaian SPM Keperawatan RSUD Banten (Satuan : %) 93 97.0 104.30
SANGAT
TINGGI
Capaian SPM penunjang RSUD Malingping (Satuan : %) 100 100 100.00
SANGAT
TINGGI
Capaian SPM Pelayanan Keperawatan RSUD Malingping (Satuan : %) 100 100.0 100.00
SANGAT
TINGGI
Capaian SPM Pelayanan Medis RSUD Malingping (Satuan : %) 100 100 100.00
SANGAT
TINGGI
32. Lanjutan …
Uraian
Program
Indikator Kinerja Program Target Realisasi
Capaian
(%)
Kategori
Capaian
Program Pemenuhan Upaya Kesehatan Perorangan Dan Upaya Kesehatan Masyarakat
Persentase Jenis Pemeriksaan Laboratorium kesehatan yang di layani (Satuan : %) 61 72.87 119.46
SANGAT
TINGGI
Inciden Rate DBD (Per 100.000 Penduduk) (Satuan : Kasus) < 49 43.40 100
SANGAT
TINGGI
keberhasilan Pengobatan TB (success rate) di Kab/Kota (Satuan : %) 90 90.05 100.00
SANGAT
TINGGI
Persentase Kab/Kota yang Mencapai Imunisasi Dasar Lengkap (IDL 95%) (Satuan : %) 100.00 100 100.00
SANGAT
TINGGI
Persentase pelayanan kesehatan bagi penduduk terdampak dan beresiko pada kondisi
kejadian luar biasa provinsi (Satuan : %)
100 100 100.00
SANGAT
TINGGI
Persentase pelayanan kesehatan bagi penduduk terdampak krisis kesehatan akibat
bencana dan/atau berpotensi bencana provinsi (Satuan : %)
100 100 100.00
SANGAT
TINGGI
Pevalensi Hipertensi (Satuan : %) 14 14 100.00
SANGAT
TINGGI
Presentase Penduduk yang mendapatkan Jaminan Pelayanan Kesehatan (Satuan : %) 100 100 100.00
SANGAT
TINGGI
Prevalensi HIV (Satuan : %) < 0,5 0.13 100
SANGAT
TINGGI
Terlaksananya gerakan bebas pasung di kab/kota (Satuan : Kab/Kota) 8 8 100
SANGAT
TINGGI
Presentase Pemenuhan Obat Publik dan Perbekalan Kesehatan (Satuan : %) 100 100 100.00
SANGAT
TINGGI
33. Lanjutan …
Uraian
Program
Indikator Kinerja Program Target Realisasi
Capaian
(%)
Kategori
Capaian
Program Pemenuhan Upaya Kesehatan Perorangan Dan Upaya Kesehatan Masyarakat
Presentase Pemenuhan Obat Publik dan Perbekalan Kesehatan (Satuan : %) 100 100 100.00
SANGAT
TINGGI
Persentase Persalinan di fasilitas pelayanan kesehatan (Satuan : %) 94 95.67 101.78
SANGAT
TINGGI
Prevalensi Stunting (Satuan : %) 23.60 20 118.00
SANGAT
TINGGI
Persentase pelayanan kesehatan yang terakreditasi (FKTP, FKRTL, Laboratorium)
(Satuan : %)
94 94.24 100.26
SANGAT
TINGGI
Persentase Pembangunan Rumah Sakit Banten Selatan (Satuan : %) 50 98.5 197.00
SANGAT
TINGGI
Persentase Terbangunnya Rumah Sakit Jiwa dan Pusat Rehabilitasi Ketergantungan
Obat (Satuan : %)
90 50 55.56 RENDAH
34. Lanjutan …
Uraian
Program
Indikator Kinerja Program Target Realisasi
Capaian
(%)
Kategori
Capaian
Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Manusia Kesehatan
Jumlah Dokter/Dokter Gigi, Tenaga Kesehatan yang diRekrut dan ditingkatkan
Kompetensinya (Satuan : Orang)
470 470 100.00
SANGAT
TINGGI
Cakupan Terlatihnya SDM Kesehatan dan Masyarakat (Satuan : Orang) 140 300 214.29
SANGAT
TINGGI
Program Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan Dan Makanan Minuman
Persentase Pembinaan Sarana Kefarmasian (Satuan : %) 95 100 105.26
SANGAT
TINGGI
Program Pemberdayaan Masyarakat Bidang Kesehatan
Cakupan Kabupaten/Kota Sehat (Satuan : Kab/Kota) 8 8 100.00
SANGAT
TINGGI
35. INDIKATOR SASARAN DINAS KESEHATAN TAHUN 2024
NO SASARAN INDIKATOR KINERJA
TARGET
2024
MISI 1: MEWUJUDKAN MASYARAKAT SEJAHTERA YANG BERAKHLAK MULIA, BERBUDAYA, SEHAT DAN CERDAS
1
Meningkatnya Kualitas Layanan
Kesehatan Masyarakat
Cakupan Layanan Intervensi Spesifik dan Intervensi
Sensitif dalam Penurunan Stunting (Satuan: %)
50
Rasio Kematian Ibu (per100.000 kelahiran hidup) 80
Rasio Kematian Bayi (per1.000 kelahiran hidup) 4.6
2
Meningkatnya Akses dan Mutu
Pelayanan Kesehatan
Persentase Capaian Rumah Sakit Pendidikan (Satuan: %) 92.31
Persentase Ketercapaian Indikator SPM Rumah Sakit
(Satuan: %)
100
36. INDIKATOR PROGRAM DINAS KESEHATAN TAHUN 2024
NO PROGRAM INDIKATOR KINERJA
TARGET
2024
1
Pemberdayaan Masyarakat Bidang
Kesehatan
Cakupan Pemberdayaan Masyarakat Bidang Kesehatan
Tingkat Daerah Provinsi (Satuan: Kelompok Masyarakat)
14
2
Program Pemenuhan Upayan
Kesehatan Perorangan dan Upaya
Kesehatan Masyarakat
Cakupan Kualitas Keluarga Sehat (Satuan: %) 57
Presentase Keluarga dengan Akses terhadap Sarana
Sanitasi (Jamban)
86
Presentase Pelayanan bagi Penduduk Terdampak Krisis
Kesehatan Akibat Bencana dan/atau Berpotensi Bencana
Provinsi
100
Presentase Pelayanan Kesehatan bagi Penduduk
Terdampak dan Bersiko pada Kondisi Kejadian Luar Biasa
100
Presentase Pelayanan Kasus Penyakit Menular, Penyakit
Tidak Menular dan Kesehatan Jiwa yang Mendapatkan
Pelayanan Sesuai Standar
100
37. Lanjutan …
NO PROGRAM INDIKATOR KINERJA
TARGET
2024
Persentase Jaminan pelayanan kesehatan bagi masyarakat
Miskin
100
Ketersediaan Fasilitas pelayanan kesehatan tingkat
Provinsi yang bermutu (satuan: unit)
239
Persentase RS rujukan provinsi yang terakreditasi 79.37
Rasio Daya Tampung RS Rujukan 0.14
Peningkatan jumlah parameter laboratorium kesehatan
dan laboratorium kalibrasi yang terakreditasi (satuan:
parameter)
123
Persentase Pemenuhan Obat Publik dan Perbekalan
Keshatan
100
38. Lanjutan …
NO PROGRAM INDIKATOR KINERJA
TARGET
2024
3
Program Sediaan Farmasi, Alat
Kesehatan dan Makanan Minuman
Persentase Pembinaan dan Pengawasan Sarana Distribusi
Kefarmasian dan Pengawasan Alat Kesehatan
100
Persentase Pembinaan dan Pengawasan Sarana
Perusahaan Rumah Tangga Alat Kesehatan dan PKRT
100
4
Program Peningkatan Kapasitas
Sumber Daya Manusia Kesehatan
Jumlah Tenaga Kesehatan dan Tenaga Kesehatan Lainnya
yang Direkrut dan Didistribusikan
470
Peningkatan Kompetensi SDM Kesehatan dan Masyarakat 420
39. Lanjutan …
NO PROGRAM INDIKATOR KINERJA
TARGET
2024
5
Program Pemenuhan Upaya
Kesehatan Perorangan dan Upaya
Kesehatan Masyarakat (RSUD
Banten)
Persentase standar bagian penunjang sebagai RS
pendidikan pada UPT RSUD Banten (Satuan: %)
100
Persentase standar bagian penunjang logistik sebagai RS
pendidikan pada UPT RSUD Banten
100
Persentase standar bagian penunjang Rekam medis dan
SIM RS sebagai RS pendidikan pada UPT RSUD Banten
100
Persentase standar bagian pelayanan sebagai RS
pendidikan pada UPT RSUD Banten
100
Persentase standar bagian pelayanan medis sebagai RS
pendidikan pada UPT RSUD Banten
100
Persentase standar bagian pelayanan keperawatan
sebagai RS pendidikan pada UPT RSUD Banten
100
40. Lanjutan …
NO PROGRAM INDIKATOR KINERJA
TARGET
2024
5
Program Pemenuhan Upaya
Kesehatan Perorangan dan Upaya
Kesehatan Masyarakat (RSUD
Malingping)
Capaian variabel indikator Keperawatan RSUD sesuai
Standar Pelayanan Minimal pada UPT RSUD Malingping
100
Capaian variabel indikator Pelayanan Medis RSUD sesuai
Standar Pelayanan Minimal pada UPT RSUD Malingping
100
Capaian variabel indikator Penunjang RSUD sesuai
Standar Pelayanan Minimal pada UPT RSUD Malingping
100
41. Surat Edaran Sekretaris Daerah Provinsi
Banten Nomor 050/120-Bapp/2023 Tentang
Mekanisme Pengelolaan Data dan Data
Sektoral Perangkat Daerah
Dinas Kesehatan telah
melaksanakan Forum
Data, namun masih
terdapat beberapa
data pembentuk
indikator yang belum
diinput pada website
lumbung data.
42. Surat Edaran Sekretaris Daerah Provinsi Banten Nomor
050/121-Bapp/2023 Tentang Pelaporan dan Evaluasi
Pembangunan Provinsi Banten Tahun Anggaran 2022
Dinas Kesehatan sudah
melaporkan Realisasi Indikator
Sasaran, Program dan Kegiatan
43. 1. Rakortekbang akan dilaksanakan pada tanggal 17 Februari – 8 Maret 2023
2. Rakorgub akan dilaksanakan pada tanggal 23 – 24 Februari 2023
44. SURAT EDARAN SEKRETARIS DAERAH PROVINSI BANTEN NOMOR
050/122-Bapp/2023 TENTANG TAHAPAN PENYUSUNAN DOKUMEN
PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DAN PELAKSANAAN
FORUM PERANGKAT DAERAH TAHUN 2024
Dinas Kesehatan
sesuai Jadwal
45. Surat Kepala Bappeda Provinsi Banten
Nomor 050/0377-Bapp/2023 Perihal
Perubahan Rencana Strategis PD 2023-2026
Dinas Kesehatan sudah mengusulkan
perubahan Rencana Strategis Dinas
Kesehatan Tahun 2023 - 2026