SlideShare a Scribd company logo
Bidang Datar
dalam Dimensi Tiga
Nama: Rabiatul Adawiah
NIM: (180101040641)
Dosen: Azis Muslim, M.Pd
Materi
1. Bidang datar.
2. Bentuk Persamaan bidang datar.
3. Sudut antara dua buah bidang datar.
4. Jarak titik ke bidang datar dan bidang datar yang sejajar.
Bidang datar
Bidang datar adalah permukaan yang apabila diambil dua titik
sembarang pada permukaan tersebut, garis penghubungnya
selalu terletak pada permukaan tersebut.
Persamaan Vektor Bidang Datar
Suatu bidang datar akan dapat ditentukan apabila diketahui tiga buah titik (yang tidak
segaris) yang terletak pada bidang datar tersebut. Misalkan tiga titik pada bidang datar V
adalah titik 𝑃 π‘₯, 𝑦, 𝑧 , 𝑄(π‘₯, 𝑦, 𝑧), dan 𝑅(π‘₯, 𝑦, 𝑧). Perhatikan gambar berikut:
Untuk tiap titik sebarang X(x,y, z) pada bidang datar V, berlaku:
𝑃𝑋 = πœ†π‘ƒπ’¬ + πœ‡π‘ƒπ‘… (βˆ’(βˆ’βˆž < πœ† < ∞, βˆ’βˆž < πœ‡ < ∞)
Terlihat jelas pada gambar bahwa 𝑂𝑋 = 𝑂𝑃 + 𝑃𝑋
Bentuk Persamaan Bidang Datar
Persamaan ini disebut dengan persamaan viktoris bidang datar yang melalui tiga buah
titik. Kedua vektor PQ dan PR disebut vektor-vektor arah bidang (setiap dua vektor yang
tidak segaris pada bidang merupakan vektor-vektor arah bidang tersebut). Sehingga
persamaan viktoris bidang datar melalui titik (π‘₯1, 𝑦1, 𝑧1) dan diketahui kedua vektornya
adalah 𝒢 = π‘₯ π‘Ž, π‘¦π‘Ž, 𝑧 π‘Ž dan 𝑏 = π‘₯ 𝑏, 𝑦 𝑏, 𝑧 𝑏 adalah:
π‘₯, 𝑦, 𝑧 = π‘₯1, 𝑦1, 𝑧1 + πœ† π‘₯ π‘Ž, π‘¦π‘Ž, 𝑧 π‘Ž + πœ‡ π‘₯ 𝑏, 𝑦 𝑏, 𝑧 𝑏
(βˆ’βˆž < πœ† < ∞, βˆ’βˆž < πœ‡ < ∞)
Persamaan diatas dapat ditulis menjadi tiga persamaan sebagai berikut:
π‘₯ = π‘₯1 + πœ†π‘₯ π‘Ž + πœ‡π‘₯ 𝑏 … … 1)
𝑦 = 𝑦1 + πœ†π‘¦π‘Ž + πœ‡π‘¦ 𝑏 … … 2)
𝑧 = 𝑧1 + πœ†π‘§ π‘Ž + πœ‡π‘§ 𝑏 … … 3)
Persamaan ini disebut persamaan parameter bidang
π‘₯, 𝑦, 𝑧 = π‘₯1, 𝑦1, 𝑧1 + πœ† π‘₯2 βˆ’ π‘₯1, 𝑦2 βˆ’ 𝑦1, 𝑧2 βˆ’ 𝑧1 + πœ‡ π‘₯3 βˆ’ π‘₯1, 𝑦3 βˆ’ 𝑦1, 𝑧3 βˆ’ 𝑧1
(βˆ’βˆž < πœ† < ∞, βˆ’βˆž < πœ‡ < ∞)
Persamaan Linier Bidang Datar
Apabila πœ† dan πœ‡ pada persamaan (1) dan (2) di eliminasi, diperoleh:
πœ† =
𝑦 𝑏(π‘₯ βˆ’ π‘₯1) βˆ’ π‘₯ 𝑏(𝑦 βˆ’ 𝑦1)
𝐢
ΞΌ =
π‘₯ π‘Ž(𝑦 βˆ’ 𝑦1) βˆ’ 𝑦 𝑏(π‘₯ βˆ’ π‘₯1)
𝐢
dan dimana 𝐢 = π‘₯ π‘Ž 𝑦 𝑏 βˆ’ π‘¦π‘Ž π‘₯ 𝑏 =
π‘₯ π‘Ž π‘¦π‘Ž
π‘₯ 𝑏 𝑦 𝑏
(𝐢 β‰  0)
Kemudian apabila πœ† dan πœ‡ di atas disubsitusukan ke persamaan (3), diperoleh:
𝐢 𝑧 βˆ’ 𝑧1 βˆ’ 𝑧 π‘Ž 𝑦 𝑏 π‘₯ βˆ’ π‘₯1 βˆ’ π‘₯ 𝑏 𝑦 βˆ’ 𝑦1 βˆ’ 𝑧 𝑏 π‘₯ π‘Ž 𝑦 βˆ’ 𝑦1 βˆ’ π‘¦π‘Ž π‘₯ βˆ’ π‘₯1 = 0
π‘¦π‘Ž 𝑧 𝑏 βˆ’ 𝑧 π‘Ž 𝑦 𝑏 π‘₯ βˆ’ π‘₯1 + 𝑧 π‘Ž π‘₯ 𝑏 βˆ’ 𝑧 𝑏 π‘₯ π‘Ž 𝑦 βˆ’ 𝑦1 + 𝐢 𝑧 βˆ’ 𝑧1 = 0 … … … (4)
π‘¦π‘Ž 𝑧 𝑏 βˆ’ 𝑧 π‘Ž 𝑦 𝑏 =
π‘¦π‘Ž 𝑧 π‘Ž
𝑦 𝑏 𝑧 𝑏
= 𝐴 𝑧 π‘Ž π‘₯ 𝑏 βˆ’ π‘₯ π‘Ž 𝑧 𝑏 =
𝑧 π‘Ž π‘₯ π‘Ž
𝑧 𝑏 π‘₯ 𝑏
= 𝐡
𝐴π‘₯1 + 𝐡𝑦1 + 𝐢𝑧1 = βˆ’π·
Persamaan (4) menjadi:
𝐴π‘₯ + 𝐡𝑦 + 𝐢𝑧 βˆ’ 𝐷 = 0
Persamaan ini merupakan persamaan linier (umum) dari
suatu bidang datar.
Vektor Normal Bidang Datar
Perhatikan vektor 𝐴, 𝐡, 𝐢 π‘π‘’π‘Ÿπ‘–π‘˜π‘’π‘‘.
𝐴, 𝐡, 𝐢 =
π‘¦π‘Ž 𝑧 π‘Ž
𝑦 𝑏 𝑧 𝑏
𝑖 +
𝑧 π‘Ž π‘₯ π‘Ž
𝑧 𝑏 π‘₯ π‘Ž
𝑗 +
π‘₯ π‘Ž π‘¦π‘Ž
π‘₯ 𝑏 𝑦 𝑏
π‘˜
𝐴, 𝐡, 𝐢 =
𝑖 𝑗 π‘˜
π‘₯ π‘Ž π‘¦π‘Ž 𝑧 π‘Ž
π‘₯ 𝑏 𝑦 𝑏 𝑧 𝑏
𝐴, 𝐡, 𝐢 = π‘Ž Γ— 𝑏
[𝐴, 𝐡, 𝐢] merupakan vektor yang tegak lurus pada bidang
datar yang dibentuk oleh a dan b, dalam hal ini bidang
datar 𝑉 = 𝐴π‘₯ + 𝐡𝑦 + 𝐢𝑧 + 𝐷 = 0. 𝑛 = [𝐴, 𝐡, 𝐢] disebut
vektor normal dari bidang datar V=0 tersebut. Vektor
normal ini akan memegang peranan penting dalam
pembahasan suatu bidang datar. Dari persamaan (4),
suatu bidang datar yang diketahui melalui satu titik
(π‘₯1, 𝑦1 , 𝑧1 ) dengan vektor normal 𝑛 [𝐴, 𝐡, 𝐢] berbentuk:
𝐴 π‘₯ βˆ’ π‘₯1 + 𝐡 𝑦 βˆ’ 𝑦1 + 𝐢(𝑧 βˆ’ 𝑧1) = 0
1. Bila 𝐷 = 0 maka bidang datar akan melalui titik asal
𝑂(0, 0) dan sebaliknya, setiap bidang datar yang melalui
titik asal, persaman akan mempunyai harga 𝐷 = 0
2. Apabila 𝐷 β‰  0, persamaan 𝑉 = 𝐴π‘₯ + 𝐡𝑦 + 𝐢𝑧 + 𝐷 =
0 dapat ditulis menjadi
𝐴π‘₯
βˆ’π·
+
𝐡𝑦
βˆ’π·
+
𝐢𝑧
βˆ’π·
= 1 dan sebut
berturut turut
𝐴
βˆ’π·
= 𝑝,
𝐡
βˆ’π·
= π‘ž,
𝐢
βˆ’π·
= π‘Ÿ didapat
persamaan
π‘₯
𝑝
+
𝑦
π‘ž
+
𝑧
π‘Ÿ
= 1 yang mana memotong sumbu
𝑋 di titik (𝑝, 0, 0), sumbu π‘Œ di titik (0, π‘ž, 0) dan
sumbu 𝑍 di titik (0, 0, π‘Ÿ).
3. Bila 𝐴 = 0, bidang datar sejajar sumbu 𝑋.
Bila 𝐡 = 0, bidang datar sejajr sumbu π‘Œ.
Bila 𝐢 = 0, bidang datar sejajar sumbu 𝑍.
4. Bila 𝐴 = 𝐡 = 0, bidang datar sejajar sumbu
π‘‹π‘‚π‘Œ.
Bila 𝐴 = 𝐢 = 0, bidang datar sejajar bidang
𝑋𝑂𝑍.
Bila 𝐡 = 𝐢 = 0, bidang datar sejajar bidang
π‘Œπ‘‚π‘
Hal-hal khusus dari bidang datar 𝑉 = 𝐴π‘₯ + 𝐡𝑦 + 𝐢𝑧 + 𝐷 = 0 adalah sebagai berikut.
Contoh
Tentukan persamaan vektoris bidang datar melalui titik (1, 1, 2), (2, 3, 5), (1, 3, 7)!
Penyelesaian:
π‘₯, 𝑦, 𝑧 = 1,1,2 + πœ† 2 βˆ’ 1, 3 βˆ’ 1, 5 βˆ’ 2 + πœ‡[1 βˆ’ 1, 3 βˆ’ 1, 7 βˆ’ 2]
π‘₯, 𝑦, 𝑧 = 1,1,2 + πœ† 1,2,3 + πœ‡[0,2,5]
Persamaan parameternya adalah π‘₯ = 1 + πœ†, 𝑦 = 1 + 2πœ† + 2πœ‡, dan 𝑧 = 2 + 3πœ† + 5πœ‡. Untuk
mengubahnya ke parameter linier, dapat kita lakukan dengan mencari vektor normal sebagai
hasil cross product.
1,2,3 Γ— 0,2,5 = 4, βˆ’5,2
Jadi, persamaan bidang datar dengan vektor normal [4, -5, 2]
𝐴 π‘₯ βˆ’ π‘₯1 + 𝐡 𝑦 βˆ’ 𝑦1 + 𝐢(𝑧 βˆ’ 𝑧1) = 0
𝐴 π‘₯ βˆ’ 1 βˆ’ 5 𝑦 βˆ’ 1 + 𝑧 βˆ’ 2 = 0
4π‘₯ βˆ’ 5𝑦 + 2𝑧 βˆ’ 3 = 0
Persamaan Normal Bidang Datar
Misalkan 𝑛 = [𝐴, 𝐡, 𝐢] adalah vektor normal
bidang 𝑉 = 𝐴π‘₯ + 𝐡𝑦 + 𝐢𝑧 + 𝐷 = 0, 𝛼, 𝛽, dan 𝛾
berturut turut sudut antara n dengan sumbu-sumbu
koordinat (yang arahnya ditentukan oleh vektor 𝑖, 𝑗,
dan π‘˜).
Ternyata bahwa:
cos 𝛼 =
𝑛 β‹… 𝑖
𝑛 𝑖
=
𝐴
𝑛
cos 𝛽 =
𝑛 β‹… 𝑗
𝑛 𝑗
=
𝐡
𝑛
cos 𝛼 =
𝑛 β‹… π‘˜
𝑛 π‘˜
=
𝐢
𝑛
Bentuk di atas dapat juga ditulis dalam bentuk:
[cos 𝛼, cos 𝛽, cos 𝛾] =
𝐴, 𝐡, 𝐢
𝑛
=
𝑛
𝑛
Bentuk di atas merupakan bentuk satuan yang searah
dengan n. Ini juga berarti bahwa cos 2
𝛼 +
cos 2
𝛽 + cos 2
𝛾 = 1 atau n = [cos 𝛼, cos 𝛽, cos 𝛾]
disebut vektor cosinus dari bidang datar V atau boleh
juga disebut vektor normal yang panjangnya satu.
Gambar vektor normal pada bidang V
Misalkan p sama dengan jarak titik (0, 0, 0) ke bidang 𝑉 = 0, dimana 𝑝 β‰₯ 0 dan 𝑋 π‘₯, 𝑦, 𝑧
titik sebarang pada bidang datar V, maka p adalah proyeksi 𝑂𝑋 = [π‘₯, 𝑦, 𝑧] pada 𝑛 yaitu:
𝑝 = 𝑂𝑋𝑛 = [π‘₯, 𝑦, 𝑧][cos 𝛼, cos 𝛽 , cos 𝛾] atau π‘₯ cos 𝛼 + 𝑦 cos 𝛽 + 𝑧 cos 𝛾 = 𝑝
Persamaan ini disebut persamaan normal dan bidang 𝑉 = 0.
Untuk mengubah bentuk 𝑉 = 𝐴π‘₯ + 𝐡𝑦 + 𝐢𝑧 + 𝐷 = 0 kebentuk normal maka diperoleh :
𝑛 (π‘₯ cos 𝛼 + 𝑦 cos 𝛽 + 𝑧 cos 𝛾) = βˆ’π·
Kita selalu menghendaki bahwa
βˆ’π·
𝑛
= 𝑝 positif. Jadi apabila 𝐷 negatif, maka jika masing-
masing ruas persamaan di atas dibagi 𝑛 = 𝐴2 + 𝐡2 + 𝐢2 dan apabila 𝐷 positif, masing-
masing ruas dibagi dengan βˆ’ 𝑛 .
Contoh
Carilah bentuk normal dari 3π‘₯ + 6𝑦 βˆ’ 2𝑧 + 6 = 0!
Penyelesaian:
𝐷 = 6
𝑛 = 32 + 62 + (βˆ’2)2= 9 + 36 + 4 = 7
Jadi, persamaan normal bidang adalah
βˆ’3
7
π‘₯ βˆ’
6
7
𝑦 +
2
7
𝑧 =
6
7
Sudut Antara Dua Buah Bidang Datar
Kita definisikan sudut antara dua buah bidang 𝛼 = π‘Ž1 π‘₯ + 𝑏1 𝑦 + 𝑐1 𝑧 + 𝑑1 = 0 dan bidang
𝛽 = π‘Ž2 π‘₯ + 𝑏2 𝑦 + 𝑐2 𝑧 + 𝑑2 = 0 adalah sudut anatar vektor normal bidang 𝛼 dengan vektor
normal 𝛽 atau antara [π‘Ž1, 𝑏1, 𝑐1] dan [π‘Ž2, 𝑏2, 𝑐2] atau [βˆ’π‘Ž1, βˆ’π‘1, βˆ’π‘1] dan βˆ’π‘Ž2, βˆ’π‘2, βˆ’π‘2 .
Jadi, sudut antara bidang 𝛼 dan 𝛽 yang kita misalkan πœ‡ kemungkinananya sebagai berikut
0Β° ≀ πœ‘ ≀ 180Β° dalam hal vektor normal kedua bidang di atas tidak saling tegak lurus, maka πœ‘
mungkin dipilih lancip atau tumpul. Dari 𝑒 β‹… 𝑣 = 𝑒 β‹… 𝑣 cos πœ‘ kita dieperoleh:
cos πœ‘ = Β±
π‘Ž1 π‘Ž2 + 𝑏1 𝑏2 + 𝑐1 𝑐2
π‘Ž1
2 + 𝑏1
2
+ 𝑐1
2 β‹… π‘Ž2
2 + 𝑏2
2
+ 𝑐2
2
Catatan: Tanda positif atau negatif diambil tergantung kepada keadaan. Jika kita mengambil
tanda positif maka sudut yang dibentuk adalah lancip (ukuran 0Β° ≀ πœ‘ ≀ 90Β°), jika mengambil
tanda negatif maka sudut yang diberikan adalah tumpul (ukuran 90Β° ≀ πœ‘ ≀ 180Β°), sedangkan
jika sama dengan nol, maka sudut antara dua bilangan di atas adalah siku-siku (ukurannya 90Β°).
Contoh
Carilah sudut lancip antara bidang 2π‘₯ βˆ’ 3𝑦 + 𝑧 + 4 = 0 dan bidang π‘₯ + 𝑦 βˆ’ 3𝑧 βˆ’ 6 = 0!
Penyelesaian:
Vektor normal bidang di atas berturut-turut adalah [2, -3, 1] dan [1, 1, -3]. Jika
kita ambil tanda positif, maka kita dapatkan:
cos πœ‘ =
2 βˆ’ 3 βˆ’ 3
14 β‹… 11
=
βˆ’4
154
Karena perhitungan di atas menampilkan sudut tumpul sedangkan yang kita inginkan
adalah sudut lancip, maka haruslah kita mengambil tanda negatif. Jadi jika diambil
tanda negatif kita peroleh:
cos πœ‘ = βˆ’
2 βˆ’ 3 βˆ’ 3
14 β‹… 11
= βˆ’
4
154
atau πœ‘ π‘Žπ‘Ÿπ‘ cos
4
154
Dengan menggunakan kalkulator dapat diperoleh πœ‘ adalah lancip 0Β° ≀ πœ‘ ≀ 90Β° .
Jarak Titik ke Bidang Datardan Bidang Datar yang Sejajar
Untuk memperoleh persamaan jarak antara sebuah titik dan sebuah bidang datar tersebut, perhatikan dan
pahami langkah-langkah dibawah ini.
1. Misalkan persamaan bidang datar 𝑉1 ≑ π‘₯ cos 𝛼 + 𝑦 cos 𝛽 + 𝑧 cos 𝛾 = 0, dengan 𝑝 adalah jarak titik
𝑂(0,0,0) ke bidang datar 𝑉1 = 0. Ambil sembarang titik 𝑅(π‘₯1, 𝑦1, 𝑧1), dimana 𝑅 βˆ‰ 𝑉1 = 0.
2. Untuk menentukan jarak titik 𝑅(π‘₯1, 𝑦1, 𝑧1) ke bidang 𝑉1 = 0 dengan cara membuat bidang datar 𝑉2 = 0
melalui titik 𝑅(π‘₯1, 𝑦1, 𝑧1) yang sejajar dengan 𝑉1= 0. Berarti vektor normal 𝑉1 dan 𝑉2 sama. Seperti
yang terlihat pada gambar dibawah ini.
Gambar Bidang 𝑽 𝟏 dan 𝑽 𝟐 sejajar
3. Misalkan 𝑑 jarak bidang datar 𝑉1 = 0 dengan titik 𝑅(π‘₯1, 𝑦1, 𝑧1) maka jarak 𝑂 0,0,0 ke 𝑉2 = 0
adalah 𝑝 Β± 𝑑 artinya:
a) Jika 𝑅(π‘₯1, 𝑦1, 𝑧1) di antara 𝑂(0,0,0) di 𝑉1 = 0 maka jarak 𝑂(0,0,0) ke 𝑉2 = 0 adalah 𝑝 βˆ’
𝑑.
b) Jika 𝑅(π‘₯1, 𝑦1, 𝑧1) tidak diantara 𝑂(0,0,0) di 𝑉1 = 0 maka jarak 𝑂(0,0,0) ke 𝑉2 = 0 adalah
𝑝 + 𝑑.
4. Akibat dari pernyataan no.3 di peroleh satu persamaan bidang datar 𝑉2 = π‘₯ cos 𝛼 + 𝑦 cos 𝛽 +
𝑧 cos 𝛾 = 𝑝 Β± 𝑑. Karena titik 𝑅(π‘₯1, 𝑦1, 𝑧1) pada 𝑉2 = 0 berarti terpenuhi persamaan π‘₯ cos 𝛼 +
𝑦 cos 𝛽 + 𝑧 cos 𝛾 = 𝑝 Β± 𝑑 atau ±𝑑 = π‘₯ cos 𝛼 + 𝑦 cos 𝛽 + 𝑧 cos 𝛾 βˆ’ 𝑝.
Jadi, jarak sebuah titik 𝑅(π‘₯1, 𝑦1, 𝑧1) ke bidang datar 𝑉1 ≑ π‘₯ cos 𝛼 + 𝑦 cos 𝛽 + 𝑧 cos 𝛾 = 0
adalah 𝒅 = 𝒙 𝒄𝒐𝒔 𝜢 + π’š 𝒄𝒐𝒔 𝜷 + 𝒛 𝒄𝒐𝒔 𝜸 βˆ’ 𝒑
5. Jika 𝑉1 ≑ 𝐴π‘₯ + 𝐡𝑦 + 𝐢𝑧 + 𝐷 = 0, maka jarak titik 𝑅(π‘₯1, 𝑦1, 𝑧1) ke 𝑉1 = 0 adalah
𝒅 =
𝑨𝒙 𝟏 + π‘©π’š 𝟏 + π‘ͺ𝒛 𝟏 + 𝑫
𝑨 𝟐 + 𝑩 𝟐 + π‘ͺ 𝟐
Contoh
Hitunglah jarak antara bidang datar 𝑉 ≑ 6π‘₯ βˆ’ 3𝑦 + 2𝑧 βˆ’ 13 = 0 dengan titik 𝑅 7,3,4 !
Penyelesaian:
Dengan menggunakan persamaa:
𝑑 =
𝐴π‘₯1 + 𝐡𝑦1 + 𝐢𝑧1 + 𝐷
𝐴2 + 𝐡2 + 𝐢2
𝑑 =
6 β‹… 7 βˆ’ 3 β‹… 3 + 2 β‹… 4 βˆ’ 13
62 + (βˆ’3)2+22
Subtitusikan nilai A, B, Cdan titik R ke dalam persamaan tersebut sehingga diperoleh:
𝑑 =
28
49
𝑑 =
28
7
= 4
Jadi, jarak titik 𝑅 7,3,4 ke bidang datar 𝑉 ≑ 6π‘₯ βˆ’ 3𝑦 + 2𝑧 βˆ’ 13 = 0 adalah 4
Catatan
1. Misalkan 𝑉1 ≑ 𝐴1 π‘₯ + 𝐡1 𝑦 + 𝐢1 𝑧 + 𝐷1 = 0 dan 𝑉2 ≑ 𝐴2 π‘₯ + 𝐡2 𝑦 + 𝐢2 𝑧 + 𝐷2 = 0.
2. Jika bidang datar 𝑉1 sejajar dengan bidang datar 𝑉2 maka jarak antara 𝑉1 = 0 dan 𝑉2 = 0,
misalkan titiknya adalah 𝑅 0,0, 𝑧 . Kemudian kita dapat menghitung jarak titik 𝑅 0,0, 𝑧 ke
bidang datar 𝑉2 = 0.
3. Begitu juga sebaliknya jika kita mencari sebuah titik pada 𝑉2 = 0 misalkan titiknya adalah
𝑃 π‘₯, 0,0 . Kemudian kita dapat menghitung jarak titik 𝑃(π‘₯, 0,0) ke bidang datar 𝑉1 = 0.
4. Perlu diingat bahwa , jarak titik 𝑅(0,0, 𝑧) ke bidang datar 𝑉2 = 0 dan jarak titik 𝑃(π‘₯, 0,0) ke
bidang datar 𝑉1 = 0, akan memiliki jarak yang sama, karena kedua bidang datar tersebut
sejajar.
Contoh
Hitunglah jarak bidang datar 𝑉 ≑ π‘₯ + 𝑦 + 𝑧 = 4 dan bidang datar π‘Š ≑ π‘₯ + 𝑦 + 𝑧 = 10.
Penyelesaian:
Untuk menyelesaiakan permasalahan tersebut, pertama sekali kita buktikan apakah kedua bidang
datar tersebut atau tidak?
1. Syarat dari bidang datar 𝑉 βˆ•βˆ• π‘Š adalah memiliki vektor normal yang sama atau 𝑛 𝑉 =
𝑛 π‘Š. Perhatikan vektor normal kedua bidang datar yaitu 𝑛 𝑉 = [1,1,1] dan 𝑛 π‘Š = 1,1,1 , karena 𝑛 𝑉 =
𝑛 π‘Š berarti 𝑉 βˆ•βˆ• π‘Š.
2. Ambil sebarang titik pada bidang datar π‘Š yaitu 𝑅 0, 𝑦, 0 . Subtitusikan titik tersebut ke bidang datar
π‘Š sehingga di peroleh nilai 𝑦 = 10. jadi, titik 𝑅 0,10,0 .
3. Kemudian carilah jarak titik 𝑅(0,10,0) ke bidang datar 𝑉 ≑ π‘₯ + 𝑦 + 𝑧 = 4 dengan menggunakan
persamaan (19) yaitu:
𝑑 =
𝐴π‘₯1 + 𝐡𝑦1 + 𝐢𝑧1 + 𝐷
𝐴2 + 𝐡2 + 𝐢2
𝑑 =
1 β‹… 0 + 1 β‹… 10 + 1 β‹… 0 βˆ’ 4
12 + 12 + 12
𝑑 =
6
3
𝑑 = 2 2
Subtitusikan nilai 𝐴 = 1, 𝐡 = 1, 𝐢 = 1, 𝐷 = βˆ’4, π‘₯1 = 0, 𝑦1 = 10, dan 𝑧1 = 0 kepersamaan 𝑑 yaitu:
Jadi, jarak antara bidang datar 𝑉 ≑ π‘₯ + 𝑦 + 𝑧 = 4 dan bidang datar π‘Š ≑ π‘₯ + 𝑦 + 𝑧 = 10
Latihan
1. Tentukan persamaan vektoris dan persamaan linier bidang datar melalui tiga titik (3, 4, 1), (βˆ’1, βˆ’2, 5), dan (1, 7, 1)!
2. Tentukan persamaan linier bidang datar yang melalui (3, βˆ’2, βˆ’4) yang horizontal!
3. Tentukan persamaan linier bidang melalui (βˆ’1, 2, 4) dan sejajar bidang datar 2π‘₯ βˆ’ 3𝑦 βˆ’ 5𝑧 + 6 = 0!
4. Tentukan persamaan bidang datar yang tegak lurus bidang-bidang datar 7π‘₯ βˆ’ 3𝑦 + 𝑧 βˆ’ 5 = 0 dan 4π‘₯ βˆ’ 𝑦 βˆ’ 𝑧 +
9 = 0!
5. Bidang-bidang datar dibuat sehingga sudutnya dengan garis lurus π‘₯ = 𝑦 = 𝑧 adalah 60Β° dan sudutnya dengan garis
lurus π‘₯ = 0 = 𝑦 βˆ’ 𝑧 adalah 45Β°. tunjukkan bahwa semua bidang datar itu membuat sudut 60Β° dengan bidang π‘₯ = 0!
6. Carilah persamaan bidang datar yang melalui titik:
a. 𝐴(2,1,2), 𝑂(0,0,0) dan tegak lurus dengan bidang datar 2π‘₯ βˆ’ 𝑦 + 𝑧 + 2 = 0.
b. 𝑃(1,0, βˆ’2) dan tegak lurus dengan kedua bidang datar 𝑉1 ≑ 2π‘₯ + 𝑦 + 𝑧 = 2 dan 𝑉2 ≑ π‘₯ βˆ’ 𝑦 βˆ’ 𝑧 = 3.
7. Tentukan jarak:
a. Titik 𝐴(0,0,0) ke bidang datar 3π‘₯ + 2𝑦 βˆ’ 𝑧 = 2.
b. Antara dua bidag datar 3π‘₯ βˆ’ 2𝑦 + 5𝑧 = 9 dan bidang datar 3π‘₯ βˆ’ 2𝑦 + 5𝑧 = 7.
REVIEW GAMES
ENGLISH MATH SCIENCE ART
This is an interactive template: each button is linked to a different slide.
Please modify these links accordingly when you’re done editing this presentation.
10 Points 10 Points 10 Points 10 Points
20 Points 20 Points 20 Points 20 Points
30 Points 30 Points 30 Points 30 Points
40 Points 40 Points 40 Points 40 Points

More Related Content

Similar to Bangun datar dimensi tiga

PPT Final Noor Thayyibatulillah Mubarakah
PPT Final Noor Thayyibatulillah MubarakahPPT Final Noor Thayyibatulillah Mubarakah
PPT Final Noor Thayyibatulillah Mubarakah
ThaybahMubarakah
Β 
Muhammad saiduddin berkas bola
Muhammad saiduddin berkas bolaMuhammad saiduddin berkas bola
Muhammad saiduddin berkas bola
MuhammadSaiduddin1
Β 
Persamaan Bola
Persamaan BolaPersamaan Bola
Persamaan Bola
hafizah5
Β 
Persamaan bola
Persamaan bolaPersamaan bola
Persamaan bola
hananisrina6
Β 
Geometri Analitik Ruang
Geometri Analitik RuangGeometri Analitik Ruang
Geometri Analitik Ruang
Febri Arianti
Β 
Bidang datar pada ruang (GAR)_Rahmah Fitri
Bidang datar pada ruang (GAR)_Rahmah FitriBidang datar pada ruang (GAR)_Rahmah Fitri
Bidang datar pada ruang (GAR)_Rahmah Fitri
RahmahFitri4
Β 
Dilatasi
DilatasiDilatasi
Dilatasi
Dewisakti Purba
Β 
Polinomial (1)
Polinomial (1)Polinomial (1)
Polinomial (1)
annisadera
Β 
Polinomial (1)
Polinomial (1)Polinomial (1)
Polinomial (1)
DeraAnnisa1
Β 
Polinomial (2)
Polinomial (2)Polinomial (2)
Polinomial (2)
DeraAnnisa1
Β 
Modul 1 . integral tak tentu aljabar
Modul 1 . integral tak tentu aljabarModul 1 . integral tak tentu aljabar
Modul 1 . integral tak tentu aljabar
Abdullah Banjary
Β 
Garis lurus dalam ruang ( 3 dimensi)
Garis lurus dalam ruang ( 3 dimensi)Garis lurus dalam ruang ( 3 dimensi)
Garis lurus dalam ruang ( 3 dimensi)
NorsyifaZakiah
Β 
Tkpa simultan ugm (kode 752)
Tkpa simultan ugm (kode 752)Tkpa simultan ugm (kode 752)
Tkpa simultan ugm (kode 752)
insan budiman
Β 
Persamaan dan Pertidaksamaan Kuadrat
Persamaan dan Pertidaksamaan KuadratPersamaan dan Pertidaksamaan Kuadrat
Persamaan dan Pertidaksamaan Kuadrat
HERYNUGROHO5
Β 
Deret Geometri Tak Hingga
Deret Geometri Tak HinggaDeret Geometri Tak Hingga
Deret Geometri Tak Hingga
Eman Mendrofa
Β 
Persamaan diferensial orde 1
Persamaan diferensial orde 1Persamaan diferensial orde 1
Persamaan diferensial orde 1
Arief Soenandar
Β 
Persamaan Diferensial orde 1
Persamaan Diferensial orde 1Persamaan Diferensial orde 1
Persamaan Diferensial orde 1Bogor
Β 
Matematiktambahanspmtingkatan4geometrikoordinataddmathsform4coordinategeometr...
Matematiktambahanspmtingkatan4geometrikoordinataddmathsform4coordinategeometr...Matematiktambahanspmtingkatan4geometrikoordinataddmathsform4coordinategeometr...
Matematiktambahanspmtingkatan4geometrikoordinataddmathsform4coordinategeometr...
Roslina Abdul Rashid
Β 
Fungsi komposisi &amp; fungsi invers
Fungsi komposisi &amp; fungsi inversFungsi komposisi &amp; fungsi invers
Fungsi komposisi &amp; fungsi invers
SigitSurya3
Β 

Similar to Bangun datar dimensi tiga (20)

PPT Final Noor Thayyibatulillah Mubarakah
PPT Final Noor Thayyibatulillah MubarakahPPT Final Noor Thayyibatulillah Mubarakah
PPT Final Noor Thayyibatulillah Mubarakah
Β 
Muhammad saiduddin berkas bola
Muhammad saiduddin berkas bolaMuhammad saiduddin berkas bola
Muhammad saiduddin berkas bola
Β 
Persamaan Bola
Persamaan BolaPersamaan Bola
Persamaan Bola
Β 
Persamaan bola
Persamaan bolaPersamaan bola
Persamaan bola
Β 
Diferensial
DiferensialDiferensial
Diferensial
Β 
Geometri Analitik Ruang
Geometri Analitik RuangGeometri Analitik Ruang
Geometri Analitik Ruang
Β 
Bidang datar pada ruang (GAR)_Rahmah Fitri
Bidang datar pada ruang (GAR)_Rahmah FitriBidang datar pada ruang (GAR)_Rahmah Fitri
Bidang datar pada ruang (GAR)_Rahmah Fitri
Β 
Dilatasi
DilatasiDilatasi
Dilatasi
Β 
Polinomial (1)
Polinomial (1)Polinomial (1)
Polinomial (1)
Β 
Polinomial (1)
Polinomial (1)Polinomial (1)
Polinomial (1)
Β 
Polinomial (2)
Polinomial (2)Polinomial (2)
Polinomial (2)
Β 
Modul 1 . integral tak tentu aljabar
Modul 1 . integral tak tentu aljabarModul 1 . integral tak tentu aljabar
Modul 1 . integral tak tentu aljabar
Β 
Garis lurus dalam ruang ( 3 dimensi)
Garis lurus dalam ruang ( 3 dimensi)Garis lurus dalam ruang ( 3 dimensi)
Garis lurus dalam ruang ( 3 dimensi)
Β 
Tkpa simultan ugm (kode 752)
Tkpa simultan ugm (kode 752)Tkpa simultan ugm (kode 752)
Tkpa simultan ugm (kode 752)
Β 
Persamaan dan Pertidaksamaan Kuadrat
Persamaan dan Pertidaksamaan KuadratPersamaan dan Pertidaksamaan Kuadrat
Persamaan dan Pertidaksamaan Kuadrat
Β 
Deret Geometri Tak Hingga
Deret Geometri Tak HinggaDeret Geometri Tak Hingga
Deret Geometri Tak Hingga
Β 
Persamaan diferensial orde 1
Persamaan diferensial orde 1Persamaan diferensial orde 1
Persamaan diferensial orde 1
Β 
Persamaan Diferensial orde 1
Persamaan Diferensial orde 1Persamaan Diferensial orde 1
Persamaan Diferensial orde 1
Β 
Matematiktambahanspmtingkatan4geometrikoordinataddmathsform4coordinategeometr...
Matematiktambahanspmtingkatan4geometrikoordinataddmathsform4coordinategeometr...Matematiktambahanspmtingkatan4geometrikoordinataddmathsform4coordinategeometr...
Matematiktambahanspmtingkatan4geometrikoordinataddmathsform4coordinategeometr...
Β 
Fungsi komposisi &amp; fungsi invers
Fungsi komposisi &amp; fungsi inversFungsi komposisi &amp; fungsi invers
Fungsi komposisi &amp; fungsi invers
Β 

Recently uploaded

Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
Β 
Panduan E_KSP SMK 2024 Program Kemendikbud SMK
Panduan E_KSP SMK 2024 Program Kemendikbud SMKPanduan E_KSP SMK 2024 Program Kemendikbud SMK
Panduan E_KSP SMK 2024 Program Kemendikbud SMK
PujiMaryati
Β 
Selamat "Hari Raya_Idul Adha 1445H / 2024H".
Selamat "Hari Raya_Idul Adha 1445H / 2024H".Selamat "Hari Raya_Idul Adha 1445H / 2024H".
Selamat "Hari Raya_Idul Adha 1445H / 2024H".
Kanaidi ken
Β 
JURNAL REFLEKSI DWI MINGGUAN 5 SRI WAHYUNI.pdf
JURNAL REFLEKSI DWI MINGGUAN 5 SRI WAHYUNI.pdfJURNAL REFLEKSI DWI MINGGUAN 5 SRI WAHYUNI.pdf
JURNAL REFLEKSI DWI MINGGUAN 5 SRI WAHYUNI.pdf
SriWahyuni58535
Β 
Modul Projek Gaya Hidup Berkelanjutan - Peduli Sampah Selamatkan Generasi - F...
Modul Projek Gaya Hidup Berkelanjutan - Peduli Sampah Selamatkan Generasi - F...Modul Projek Gaya Hidup Berkelanjutan - Peduli Sampah Selamatkan Generasi - F...
Modul Projek Gaya Hidup Berkelanjutan - Peduli Sampah Selamatkan Generasi - F...
AdeSutisna19
Β 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
Β 
Koneksi Antar Materi modul 2.1.pptx Johan martha
Koneksi Antar Materi modul 2.1.pptx Johan marthaKoneksi Antar Materi modul 2.1.pptx Johan martha
Koneksi Antar Materi modul 2.1.pptx Johan martha
johan199969
Β 
Materi MATSAMA Pengenalan Kurikulum.pptx
Materi MATSAMA  Pengenalan Kurikulum.pptxMateri MATSAMA  Pengenalan Kurikulum.pptx
Materi MATSAMA Pengenalan Kurikulum.pptx
ssuseraf5f2e
Β 
pdf-powerpoint-kesehatan-reproduksi-remaja-ppt-kespro-remaja-_compress (1).pptx
pdf-powerpoint-kesehatan-reproduksi-remaja-ppt-kespro-remaja-_compress (1).pptxpdf-powerpoint-kesehatan-reproduksi-remaja-ppt-kespro-remaja-_compress (1).pptx
pdf-powerpoint-kesehatan-reproduksi-remaja-ppt-kespro-remaja-_compress (1).pptx
vivi211570
Β 
Aksi Nyata Modul 1.1. Pendidikan Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1. Pendidikan Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1. Pendidikan Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1. Pendidikan Guru Penggerak
TitisNindiasariAnggr
Β 
Pengenalan Morfologi & Tata Bahasa Indonesia
Pengenalan Morfologi & Tata Bahasa IndonesiaPengenalan Morfologi & Tata Bahasa Indonesia
Pengenalan Morfologi & Tata Bahasa Indonesia
sucibrooks86
Β 
UNIT 4 PB 3 MODUL AJAR PPKn KELAS 5 - modulguruku.com.docx
UNIT 4 PB 3 MODUL AJAR PPKn KELAS 5 - modulguruku.com.docxUNIT 4 PB 3 MODUL AJAR PPKn KELAS 5 - modulguruku.com.docx
UNIT 4 PB 3 MODUL AJAR PPKn KELAS 5 - modulguruku.com.docx
nengenok23
Β 
LAPORAN GUrU PIKET laporan piket lap.pdf
LAPORAN GUrU PIKET laporan piket lap.pdfLAPORAN GUrU PIKET laporan piket lap.pdf
LAPORAN GUrU PIKET laporan piket lap.pdf
kompdua2
Β 
UNIT 3 PB 1 MODUL AJAR PPKn KELAS 5 - modulguruku.com.docx
UNIT 3 PB 1 MODUL AJAR PPKn KELAS 5 - modulguruku.com.docxUNIT 3 PB 1 MODUL AJAR PPKn KELAS 5 - modulguruku.com.docx
UNIT 3 PB 1 MODUL AJAR PPKn KELAS 5 - modulguruku.com.docx
nengenok23
Β 
RENCANA + Link2 Materi BimTek _"Ketentuan TERBARU_PTK 007 Rev-5 Tahun 2023 & ...
RENCANA + Link2 Materi BimTek _"Ketentuan TERBARU_PTK 007 Rev-5 Tahun 2023 & ...RENCANA + Link2 Materi BimTek _"Ketentuan TERBARU_PTK 007 Rev-5 Tahun 2023 & ...
RENCANA + Link2 Materi BimTek _"Ketentuan TERBARU_PTK 007 Rev-5 Tahun 2023 & ...
Kanaidi ken
Β 
MATERI Penguatan Kelembagaan BKK SMK PGRI 2.pptx
MATERI  Penguatan Kelembagaan BKK SMK PGRI 2.pptxMATERI  Penguatan Kelembagaan BKK SMK PGRI 2.pptx
MATERI Penguatan Kelembagaan BKK SMK PGRI 2.pptx
NindiBeautyandHealth
Β 
1. Sosialisasi_Serdos_2024_PSD_PTU dan Peserta.pdf
1. Sosialisasi_Serdos_2024_PSD_PTU dan Peserta.pdf1. Sosialisasi_Serdos_2024_PSD_PTU dan Peserta.pdf
1. Sosialisasi_Serdos_2024_PSD_PTU dan Peserta.pdf
denny404455
Β 
Modul AJar Rekayasa Perangkat Lunak 2024
Modul AJar Rekayasa Perangkat Lunak 2024Modul AJar Rekayasa Perangkat Lunak 2024
Modul AJar Rekayasa Perangkat Lunak 2024
Herry Prasetyo
Β 
(Fase B ) - Gaya Hidup Berkelanjutan (P5).docx
(Fase B ) - Gaya Hidup Berkelanjutan (P5).docx(Fase B ) - Gaya Hidup Berkelanjutan (P5).docx
(Fase B ) - Gaya Hidup Berkelanjutan (P5).docx
BAHTIARMUHAMAD
Β 
PELAKSANAAN (13-14 Juni'24) + Link2 Materi BimTek _"PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (P...
PELAKSANAAN (13-14 Juni'24) + Link2 Materi BimTek _"PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (P...PELAKSANAAN (13-14 Juni'24) + Link2 Materi BimTek _"PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (P...
PELAKSANAAN (13-14 Juni'24) + Link2 Materi BimTek _"PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (P...
Kanaidi ken
Β 

Recently uploaded (20)

Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Β 
Panduan E_KSP SMK 2024 Program Kemendikbud SMK
Panduan E_KSP SMK 2024 Program Kemendikbud SMKPanduan E_KSP SMK 2024 Program Kemendikbud SMK
Panduan E_KSP SMK 2024 Program Kemendikbud SMK
Β 
Selamat "Hari Raya_Idul Adha 1445H / 2024H".
Selamat "Hari Raya_Idul Adha 1445H / 2024H".Selamat "Hari Raya_Idul Adha 1445H / 2024H".
Selamat "Hari Raya_Idul Adha 1445H / 2024H".
Β 
JURNAL REFLEKSI DWI MINGGUAN 5 SRI WAHYUNI.pdf
JURNAL REFLEKSI DWI MINGGUAN 5 SRI WAHYUNI.pdfJURNAL REFLEKSI DWI MINGGUAN 5 SRI WAHYUNI.pdf
JURNAL REFLEKSI DWI MINGGUAN 5 SRI WAHYUNI.pdf
Β 
Modul Projek Gaya Hidup Berkelanjutan - Peduli Sampah Selamatkan Generasi - F...
Modul Projek Gaya Hidup Berkelanjutan - Peduli Sampah Selamatkan Generasi - F...Modul Projek Gaya Hidup Berkelanjutan - Peduli Sampah Selamatkan Generasi - F...
Modul Projek Gaya Hidup Berkelanjutan - Peduli Sampah Selamatkan Generasi - F...
Β 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Β 
Koneksi Antar Materi modul 2.1.pptx Johan martha
Koneksi Antar Materi modul 2.1.pptx Johan marthaKoneksi Antar Materi modul 2.1.pptx Johan martha
Koneksi Antar Materi modul 2.1.pptx Johan martha
Β 
Materi MATSAMA Pengenalan Kurikulum.pptx
Materi MATSAMA  Pengenalan Kurikulum.pptxMateri MATSAMA  Pengenalan Kurikulum.pptx
Materi MATSAMA Pengenalan Kurikulum.pptx
Β 
pdf-powerpoint-kesehatan-reproduksi-remaja-ppt-kespro-remaja-_compress (1).pptx
pdf-powerpoint-kesehatan-reproduksi-remaja-ppt-kespro-remaja-_compress (1).pptxpdf-powerpoint-kesehatan-reproduksi-remaja-ppt-kespro-remaja-_compress (1).pptx
pdf-powerpoint-kesehatan-reproduksi-remaja-ppt-kespro-remaja-_compress (1).pptx
Β 
Aksi Nyata Modul 1.1. Pendidikan Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1. Pendidikan Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1. Pendidikan Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1. Pendidikan Guru Penggerak
Β 
Pengenalan Morfologi & Tata Bahasa Indonesia
Pengenalan Morfologi & Tata Bahasa IndonesiaPengenalan Morfologi & Tata Bahasa Indonesia
Pengenalan Morfologi & Tata Bahasa Indonesia
Β 
UNIT 4 PB 3 MODUL AJAR PPKn KELAS 5 - modulguruku.com.docx
UNIT 4 PB 3 MODUL AJAR PPKn KELAS 5 - modulguruku.com.docxUNIT 4 PB 3 MODUL AJAR PPKn KELAS 5 - modulguruku.com.docx
UNIT 4 PB 3 MODUL AJAR PPKn KELAS 5 - modulguruku.com.docx
Β 
LAPORAN GUrU PIKET laporan piket lap.pdf
LAPORAN GUrU PIKET laporan piket lap.pdfLAPORAN GUrU PIKET laporan piket lap.pdf
LAPORAN GUrU PIKET laporan piket lap.pdf
Β 
UNIT 3 PB 1 MODUL AJAR PPKn KELAS 5 - modulguruku.com.docx
UNIT 3 PB 1 MODUL AJAR PPKn KELAS 5 - modulguruku.com.docxUNIT 3 PB 1 MODUL AJAR PPKn KELAS 5 - modulguruku.com.docx
UNIT 3 PB 1 MODUL AJAR PPKn KELAS 5 - modulguruku.com.docx
Β 
RENCANA + Link2 Materi BimTek _"Ketentuan TERBARU_PTK 007 Rev-5 Tahun 2023 & ...
RENCANA + Link2 Materi BimTek _"Ketentuan TERBARU_PTK 007 Rev-5 Tahun 2023 & ...RENCANA + Link2 Materi BimTek _"Ketentuan TERBARU_PTK 007 Rev-5 Tahun 2023 & ...
RENCANA + Link2 Materi BimTek _"Ketentuan TERBARU_PTK 007 Rev-5 Tahun 2023 & ...
Β 
MATERI Penguatan Kelembagaan BKK SMK PGRI 2.pptx
MATERI  Penguatan Kelembagaan BKK SMK PGRI 2.pptxMATERI  Penguatan Kelembagaan BKK SMK PGRI 2.pptx
MATERI Penguatan Kelembagaan BKK SMK PGRI 2.pptx
Β 
1. Sosialisasi_Serdos_2024_PSD_PTU dan Peserta.pdf
1. Sosialisasi_Serdos_2024_PSD_PTU dan Peserta.pdf1. Sosialisasi_Serdos_2024_PSD_PTU dan Peserta.pdf
1. Sosialisasi_Serdos_2024_PSD_PTU dan Peserta.pdf
Β 
Modul AJar Rekayasa Perangkat Lunak 2024
Modul AJar Rekayasa Perangkat Lunak 2024Modul AJar Rekayasa Perangkat Lunak 2024
Modul AJar Rekayasa Perangkat Lunak 2024
Β 
(Fase B ) - Gaya Hidup Berkelanjutan (P5).docx
(Fase B ) - Gaya Hidup Berkelanjutan (P5).docx(Fase B ) - Gaya Hidup Berkelanjutan (P5).docx
(Fase B ) - Gaya Hidup Berkelanjutan (P5).docx
Β 
PELAKSANAAN (13-14 Juni'24) + Link2 Materi BimTek _"PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (P...
PELAKSANAAN (13-14 Juni'24) + Link2 Materi BimTek _"PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (P...PELAKSANAAN (13-14 Juni'24) + Link2 Materi BimTek _"PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (P...
PELAKSANAAN (13-14 Juni'24) + Link2 Materi BimTek _"PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (P...
Β 

Bangun datar dimensi tiga

  • 1. Bidang Datar dalam Dimensi Tiga Nama: Rabiatul Adawiah NIM: (180101040641) Dosen: Azis Muslim, M.Pd
  • 2. Materi 1. Bidang datar. 2. Bentuk Persamaan bidang datar. 3. Sudut antara dua buah bidang datar. 4. Jarak titik ke bidang datar dan bidang datar yang sejajar.
  • 3. Bidang datar Bidang datar adalah permukaan yang apabila diambil dua titik sembarang pada permukaan tersebut, garis penghubungnya selalu terletak pada permukaan tersebut.
  • 4. Persamaan Vektor Bidang Datar Suatu bidang datar akan dapat ditentukan apabila diketahui tiga buah titik (yang tidak segaris) yang terletak pada bidang datar tersebut. Misalkan tiga titik pada bidang datar V adalah titik 𝑃 π‘₯, 𝑦, 𝑧 , 𝑄(π‘₯, 𝑦, 𝑧), dan 𝑅(π‘₯, 𝑦, 𝑧). Perhatikan gambar berikut: Untuk tiap titik sebarang X(x,y, z) pada bidang datar V, berlaku: 𝑃𝑋 = πœ†π‘ƒπ’¬ + πœ‡π‘ƒπ‘… (βˆ’(βˆ’βˆž < πœ† < ∞, βˆ’βˆž < πœ‡ < ∞) Terlihat jelas pada gambar bahwa 𝑂𝑋 = 𝑂𝑃 + 𝑃𝑋 Bentuk Persamaan Bidang Datar
  • 5. Persamaan ini disebut dengan persamaan viktoris bidang datar yang melalui tiga buah titik. Kedua vektor PQ dan PR disebut vektor-vektor arah bidang (setiap dua vektor yang tidak segaris pada bidang merupakan vektor-vektor arah bidang tersebut). Sehingga persamaan viktoris bidang datar melalui titik (π‘₯1, 𝑦1, 𝑧1) dan diketahui kedua vektornya adalah 𝒢 = π‘₯ π‘Ž, π‘¦π‘Ž, 𝑧 π‘Ž dan 𝑏 = π‘₯ 𝑏, 𝑦 𝑏, 𝑧 𝑏 adalah: π‘₯, 𝑦, 𝑧 = π‘₯1, 𝑦1, 𝑧1 + πœ† π‘₯ π‘Ž, π‘¦π‘Ž, 𝑧 π‘Ž + πœ‡ π‘₯ 𝑏, 𝑦 𝑏, 𝑧 𝑏 (βˆ’βˆž < πœ† < ∞, βˆ’βˆž < πœ‡ < ∞) Persamaan diatas dapat ditulis menjadi tiga persamaan sebagai berikut: π‘₯ = π‘₯1 + πœ†π‘₯ π‘Ž + πœ‡π‘₯ 𝑏 … … 1) 𝑦 = 𝑦1 + πœ†π‘¦π‘Ž + πœ‡π‘¦ 𝑏 … … 2) 𝑧 = 𝑧1 + πœ†π‘§ π‘Ž + πœ‡π‘§ 𝑏 … … 3) Persamaan ini disebut persamaan parameter bidang π‘₯, 𝑦, 𝑧 = π‘₯1, 𝑦1, 𝑧1 + πœ† π‘₯2 βˆ’ π‘₯1, 𝑦2 βˆ’ 𝑦1, 𝑧2 βˆ’ 𝑧1 + πœ‡ π‘₯3 βˆ’ π‘₯1, 𝑦3 βˆ’ 𝑦1, 𝑧3 βˆ’ 𝑧1 (βˆ’βˆž < πœ† < ∞, βˆ’βˆž < πœ‡ < ∞)
  • 6. Persamaan Linier Bidang Datar Apabila πœ† dan πœ‡ pada persamaan (1) dan (2) di eliminasi, diperoleh: πœ† = 𝑦 𝑏(π‘₯ βˆ’ π‘₯1) βˆ’ π‘₯ 𝑏(𝑦 βˆ’ 𝑦1) 𝐢 ΞΌ = π‘₯ π‘Ž(𝑦 βˆ’ 𝑦1) βˆ’ 𝑦 𝑏(π‘₯ βˆ’ π‘₯1) 𝐢 dan dimana 𝐢 = π‘₯ π‘Ž 𝑦 𝑏 βˆ’ π‘¦π‘Ž π‘₯ 𝑏 = π‘₯ π‘Ž π‘¦π‘Ž π‘₯ 𝑏 𝑦 𝑏 (𝐢 β‰  0) Kemudian apabila πœ† dan πœ‡ di atas disubsitusukan ke persamaan (3), diperoleh: 𝐢 𝑧 βˆ’ 𝑧1 βˆ’ 𝑧 π‘Ž 𝑦 𝑏 π‘₯ βˆ’ π‘₯1 βˆ’ π‘₯ 𝑏 𝑦 βˆ’ 𝑦1 βˆ’ 𝑧 𝑏 π‘₯ π‘Ž 𝑦 βˆ’ 𝑦1 βˆ’ π‘¦π‘Ž π‘₯ βˆ’ π‘₯1 = 0 π‘¦π‘Ž 𝑧 𝑏 βˆ’ 𝑧 π‘Ž 𝑦 𝑏 π‘₯ βˆ’ π‘₯1 + 𝑧 π‘Ž π‘₯ 𝑏 βˆ’ 𝑧 𝑏 π‘₯ π‘Ž 𝑦 βˆ’ 𝑦1 + 𝐢 𝑧 βˆ’ 𝑧1 = 0 … … … (4) π‘¦π‘Ž 𝑧 𝑏 βˆ’ 𝑧 π‘Ž 𝑦 𝑏 = π‘¦π‘Ž 𝑧 π‘Ž 𝑦 𝑏 𝑧 𝑏 = 𝐴 𝑧 π‘Ž π‘₯ 𝑏 βˆ’ π‘₯ π‘Ž 𝑧 𝑏 = 𝑧 π‘Ž π‘₯ π‘Ž 𝑧 𝑏 π‘₯ 𝑏 = 𝐡 𝐴π‘₯1 + 𝐡𝑦1 + 𝐢𝑧1 = βˆ’π· Persamaan (4) menjadi: 𝐴π‘₯ + 𝐡𝑦 + 𝐢𝑧 βˆ’ 𝐷 = 0 Persamaan ini merupakan persamaan linier (umum) dari suatu bidang datar.
  • 7. Vektor Normal Bidang Datar Perhatikan vektor 𝐴, 𝐡, 𝐢 π‘π‘’π‘Ÿπ‘–π‘˜π‘’π‘‘. 𝐴, 𝐡, 𝐢 = π‘¦π‘Ž 𝑧 π‘Ž 𝑦 𝑏 𝑧 𝑏 𝑖 + 𝑧 π‘Ž π‘₯ π‘Ž 𝑧 𝑏 π‘₯ π‘Ž 𝑗 + π‘₯ π‘Ž π‘¦π‘Ž π‘₯ 𝑏 𝑦 𝑏 π‘˜ 𝐴, 𝐡, 𝐢 = 𝑖 𝑗 π‘˜ π‘₯ π‘Ž π‘¦π‘Ž 𝑧 π‘Ž π‘₯ 𝑏 𝑦 𝑏 𝑧 𝑏 𝐴, 𝐡, 𝐢 = π‘Ž Γ— 𝑏 [𝐴, 𝐡, 𝐢] merupakan vektor yang tegak lurus pada bidang datar yang dibentuk oleh a dan b, dalam hal ini bidang datar 𝑉 = 𝐴π‘₯ + 𝐡𝑦 + 𝐢𝑧 + 𝐷 = 0. 𝑛 = [𝐴, 𝐡, 𝐢] disebut vektor normal dari bidang datar V=0 tersebut. Vektor normal ini akan memegang peranan penting dalam pembahasan suatu bidang datar. Dari persamaan (4), suatu bidang datar yang diketahui melalui satu titik (π‘₯1, 𝑦1 , 𝑧1 ) dengan vektor normal 𝑛 [𝐴, 𝐡, 𝐢] berbentuk: 𝐴 π‘₯ βˆ’ π‘₯1 + 𝐡 𝑦 βˆ’ 𝑦1 + 𝐢(𝑧 βˆ’ 𝑧1) = 0
  • 8. 1. Bila 𝐷 = 0 maka bidang datar akan melalui titik asal 𝑂(0, 0) dan sebaliknya, setiap bidang datar yang melalui titik asal, persaman akan mempunyai harga 𝐷 = 0 2. Apabila 𝐷 β‰  0, persamaan 𝑉 = 𝐴π‘₯ + 𝐡𝑦 + 𝐢𝑧 + 𝐷 = 0 dapat ditulis menjadi 𝐴π‘₯ βˆ’π· + 𝐡𝑦 βˆ’π· + 𝐢𝑧 βˆ’π· = 1 dan sebut berturut turut 𝐴 βˆ’π· = 𝑝, 𝐡 βˆ’π· = π‘ž, 𝐢 βˆ’π· = π‘Ÿ didapat persamaan π‘₯ 𝑝 + 𝑦 π‘ž + 𝑧 π‘Ÿ = 1 yang mana memotong sumbu 𝑋 di titik (𝑝, 0, 0), sumbu π‘Œ di titik (0, π‘ž, 0) dan sumbu 𝑍 di titik (0, 0, π‘Ÿ). 3. Bila 𝐴 = 0, bidang datar sejajar sumbu 𝑋. Bila 𝐡 = 0, bidang datar sejajr sumbu π‘Œ. Bila 𝐢 = 0, bidang datar sejajar sumbu 𝑍. 4. Bila 𝐴 = 𝐡 = 0, bidang datar sejajar sumbu π‘‹π‘‚π‘Œ. Bila 𝐴 = 𝐢 = 0, bidang datar sejajar bidang 𝑋𝑂𝑍. Bila 𝐡 = 𝐢 = 0, bidang datar sejajar bidang π‘Œπ‘‚π‘ Hal-hal khusus dari bidang datar 𝑉 = 𝐴π‘₯ + 𝐡𝑦 + 𝐢𝑧 + 𝐷 = 0 adalah sebagai berikut.
  • 9. Contoh Tentukan persamaan vektoris bidang datar melalui titik (1, 1, 2), (2, 3, 5), (1, 3, 7)! Penyelesaian: π‘₯, 𝑦, 𝑧 = 1,1,2 + πœ† 2 βˆ’ 1, 3 βˆ’ 1, 5 βˆ’ 2 + πœ‡[1 βˆ’ 1, 3 βˆ’ 1, 7 βˆ’ 2] π‘₯, 𝑦, 𝑧 = 1,1,2 + πœ† 1,2,3 + πœ‡[0,2,5] Persamaan parameternya adalah π‘₯ = 1 + πœ†, 𝑦 = 1 + 2πœ† + 2πœ‡, dan 𝑧 = 2 + 3πœ† + 5πœ‡. Untuk mengubahnya ke parameter linier, dapat kita lakukan dengan mencari vektor normal sebagai hasil cross product. 1,2,3 Γ— 0,2,5 = 4, βˆ’5,2 Jadi, persamaan bidang datar dengan vektor normal [4, -5, 2] 𝐴 π‘₯ βˆ’ π‘₯1 + 𝐡 𝑦 βˆ’ 𝑦1 + 𝐢(𝑧 βˆ’ 𝑧1) = 0 𝐴 π‘₯ βˆ’ 1 βˆ’ 5 𝑦 βˆ’ 1 + 𝑧 βˆ’ 2 = 0 4π‘₯ βˆ’ 5𝑦 + 2𝑧 βˆ’ 3 = 0
  • 10. Persamaan Normal Bidang Datar Misalkan 𝑛 = [𝐴, 𝐡, 𝐢] adalah vektor normal bidang 𝑉 = 𝐴π‘₯ + 𝐡𝑦 + 𝐢𝑧 + 𝐷 = 0, 𝛼, 𝛽, dan 𝛾 berturut turut sudut antara n dengan sumbu-sumbu koordinat (yang arahnya ditentukan oleh vektor 𝑖, 𝑗, dan π‘˜). Ternyata bahwa: cos 𝛼 = 𝑛 β‹… 𝑖 𝑛 𝑖 = 𝐴 𝑛 cos 𝛽 = 𝑛 β‹… 𝑗 𝑛 𝑗 = 𝐡 𝑛 cos 𝛼 = 𝑛 β‹… π‘˜ 𝑛 π‘˜ = 𝐢 𝑛 Bentuk di atas dapat juga ditulis dalam bentuk: [cos 𝛼, cos 𝛽, cos 𝛾] = 𝐴, 𝐡, 𝐢 𝑛 = 𝑛 𝑛 Bentuk di atas merupakan bentuk satuan yang searah dengan n. Ini juga berarti bahwa cos 2 𝛼 + cos 2 𝛽 + cos 2 𝛾 = 1 atau n = [cos 𝛼, cos 𝛽, cos 𝛾] disebut vektor cosinus dari bidang datar V atau boleh juga disebut vektor normal yang panjangnya satu. Gambar vektor normal pada bidang V
  • 11. Misalkan p sama dengan jarak titik (0, 0, 0) ke bidang 𝑉 = 0, dimana 𝑝 β‰₯ 0 dan 𝑋 π‘₯, 𝑦, 𝑧 titik sebarang pada bidang datar V, maka p adalah proyeksi 𝑂𝑋 = [π‘₯, 𝑦, 𝑧] pada 𝑛 yaitu: 𝑝 = 𝑂𝑋𝑛 = [π‘₯, 𝑦, 𝑧][cos 𝛼, cos 𝛽 , cos 𝛾] atau π‘₯ cos 𝛼 + 𝑦 cos 𝛽 + 𝑧 cos 𝛾 = 𝑝 Persamaan ini disebut persamaan normal dan bidang 𝑉 = 0. Untuk mengubah bentuk 𝑉 = 𝐴π‘₯ + 𝐡𝑦 + 𝐢𝑧 + 𝐷 = 0 kebentuk normal maka diperoleh : 𝑛 (π‘₯ cos 𝛼 + 𝑦 cos 𝛽 + 𝑧 cos 𝛾) = βˆ’π· Kita selalu menghendaki bahwa βˆ’π· 𝑛 = 𝑝 positif. Jadi apabila 𝐷 negatif, maka jika masing- masing ruas persamaan di atas dibagi 𝑛 = 𝐴2 + 𝐡2 + 𝐢2 dan apabila 𝐷 positif, masing- masing ruas dibagi dengan βˆ’ 𝑛 .
  • 12. Contoh Carilah bentuk normal dari 3π‘₯ + 6𝑦 βˆ’ 2𝑧 + 6 = 0! Penyelesaian: 𝐷 = 6 𝑛 = 32 + 62 + (βˆ’2)2= 9 + 36 + 4 = 7 Jadi, persamaan normal bidang adalah βˆ’3 7 π‘₯ βˆ’ 6 7 𝑦 + 2 7 𝑧 = 6 7
  • 13. Sudut Antara Dua Buah Bidang Datar Kita definisikan sudut antara dua buah bidang 𝛼 = π‘Ž1 π‘₯ + 𝑏1 𝑦 + 𝑐1 𝑧 + 𝑑1 = 0 dan bidang 𝛽 = π‘Ž2 π‘₯ + 𝑏2 𝑦 + 𝑐2 𝑧 + 𝑑2 = 0 adalah sudut anatar vektor normal bidang 𝛼 dengan vektor normal 𝛽 atau antara [π‘Ž1, 𝑏1, 𝑐1] dan [π‘Ž2, 𝑏2, 𝑐2] atau [βˆ’π‘Ž1, βˆ’π‘1, βˆ’π‘1] dan βˆ’π‘Ž2, βˆ’π‘2, βˆ’π‘2 . Jadi, sudut antara bidang 𝛼 dan 𝛽 yang kita misalkan πœ‡ kemungkinananya sebagai berikut 0Β° ≀ πœ‘ ≀ 180Β° dalam hal vektor normal kedua bidang di atas tidak saling tegak lurus, maka πœ‘ mungkin dipilih lancip atau tumpul. Dari 𝑒 β‹… 𝑣 = 𝑒 β‹… 𝑣 cos πœ‘ kita dieperoleh: cos πœ‘ = Β± π‘Ž1 π‘Ž2 + 𝑏1 𝑏2 + 𝑐1 𝑐2 π‘Ž1 2 + 𝑏1 2 + 𝑐1 2 β‹… π‘Ž2 2 + 𝑏2 2 + 𝑐2 2 Catatan: Tanda positif atau negatif diambil tergantung kepada keadaan. Jika kita mengambil tanda positif maka sudut yang dibentuk adalah lancip (ukuran 0Β° ≀ πœ‘ ≀ 90Β°), jika mengambil tanda negatif maka sudut yang diberikan adalah tumpul (ukuran 90Β° ≀ πœ‘ ≀ 180Β°), sedangkan jika sama dengan nol, maka sudut antara dua bilangan di atas adalah siku-siku (ukurannya 90Β°).
  • 14. Contoh Carilah sudut lancip antara bidang 2π‘₯ βˆ’ 3𝑦 + 𝑧 + 4 = 0 dan bidang π‘₯ + 𝑦 βˆ’ 3𝑧 βˆ’ 6 = 0! Penyelesaian: Vektor normal bidang di atas berturut-turut adalah [2, -3, 1] dan [1, 1, -3]. Jika kita ambil tanda positif, maka kita dapatkan: cos πœ‘ = 2 βˆ’ 3 βˆ’ 3 14 β‹… 11 = βˆ’4 154 Karena perhitungan di atas menampilkan sudut tumpul sedangkan yang kita inginkan adalah sudut lancip, maka haruslah kita mengambil tanda negatif. Jadi jika diambil tanda negatif kita peroleh: cos πœ‘ = βˆ’ 2 βˆ’ 3 βˆ’ 3 14 β‹… 11 = βˆ’ 4 154 atau πœ‘ π‘Žπ‘Ÿπ‘ cos 4 154 Dengan menggunakan kalkulator dapat diperoleh πœ‘ adalah lancip 0Β° ≀ πœ‘ ≀ 90Β° .
  • 15. Jarak Titik ke Bidang Datardan Bidang Datar yang Sejajar Untuk memperoleh persamaan jarak antara sebuah titik dan sebuah bidang datar tersebut, perhatikan dan pahami langkah-langkah dibawah ini. 1. Misalkan persamaan bidang datar 𝑉1 ≑ π‘₯ cos 𝛼 + 𝑦 cos 𝛽 + 𝑧 cos 𝛾 = 0, dengan 𝑝 adalah jarak titik 𝑂(0,0,0) ke bidang datar 𝑉1 = 0. Ambil sembarang titik 𝑅(π‘₯1, 𝑦1, 𝑧1), dimana 𝑅 βˆ‰ 𝑉1 = 0. 2. Untuk menentukan jarak titik 𝑅(π‘₯1, 𝑦1, 𝑧1) ke bidang 𝑉1 = 0 dengan cara membuat bidang datar 𝑉2 = 0 melalui titik 𝑅(π‘₯1, 𝑦1, 𝑧1) yang sejajar dengan 𝑉1= 0. Berarti vektor normal 𝑉1 dan 𝑉2 sama. Seperti yang terlihat pada gambar dibawah ini. Gambar Bidang 𝑽 𝟏 dan 𝑽 𝟐 sejajar
  • 16. 3. Misalkan 𝑑 jarak bidang datar 𝑉1 = 0 dengan titik 𝑅(π‘₯1, 𝑦1, 𝑧1) maka jarak 𝑂 0,0,0 ke 𝑉2 = 0 adalah 𝑝 Β± 𝑑 artinya: a) Jika 𝑅(π‘₯1, 𝑦1, 𝑧1) di antara 𝑂(0,0,0) di 𝑉1 = 0 maka jarak 𝑂(0,0,0) ke 𝑉2 = 0 adalah 𝑝 βˆ’ 𝑑. b) Jika 𝑅(π‘₯1, 𝑦1, 𝑧1) tidak diantara 𝑂(0,0,0) di 𝑉1 = 0 maka jarak 𝑂(0,0,0) ke 𝑉2 = 0 adalah 𝑝 + 𝑑. 4. Akibat dari pernyataan no.3 di peroleh satu persamaan bidang datar 𝑉2 = π‘₯ cos 𝛼 + 𝑦 cos 𝛽 + 𝑧 cos 𝛾 = 𝑝 Β± 𝑑. Karena titik 𝑅(π‘₯1, 𝑦1, 𝑧1) pada 𝑉2 = 0 berarti terpenuhi persamaan π‘₯ cos 𝛼 + 𝑦 cos 𝛽 + 𝑧 cos 𝛾 = 𝑝 Β± 𝑑 atau ±𝑑 = π‘₯ cos 𝛼 + 𝑦 cos 𝛽 + 𝑧 cos 𝛾 βˆ’ 𝑝. Jadi, jarak sebuah titik 𝑅(π‘₯1, 𝑦1, 𝑧1) ke bidang datar 𝑉1 ≑ π‘₯ cos 𝛼 + 𝑦 cos 𝛽 + 𝑧 cos 𝛾 = 0 adalah 𝒅 = 𝒙 𝒄𝒐𝒔 𝜢 + π’š 𝒄𝒐𝒔 𝜷 + 𝒛 𝒄𝒐𝒔 𝜸 βˆ’ 𝒑 5. Jika 𝑉1 ≑ 𝐴π‘₯ + 𝐡𝑦 + 𝐢𝑧 + 𝐷 = 0, maka jarak titik 𝑅(π‘₯1, 𝑦1, 𝑧1) ke 𝑉1 = 0 adalah 𝒅 = 𝑨𝒙 𝟏 + π‘©π’š 𝟏 + π‘ͺ𝒛 𝟏 + 𝑫 𝑨 𝟐 + 𝑩 𝟐 + π‘ͺ 𝟐
  • 17. Contoh Hitunglah jarak antara bidang datar 𝑉 ≑ 6π‘₯ βˆ’ 3𝑦 + 2𝑧 βˆ’ 13 = 0 dengan titik 𝑅 7,3,4 ! Penyelesaian: Dengan menggunakan persamaa: 𝑑 = 𝐴π‘₯1 + 𝐡𝑦1 + 𝐢𝑧1 + 𝐷 𝐴2 + 𝐡2 + 𝐢2 𝑑 = 6 β‹… 7 βˆ’ 3 β‹… 3 + 2 β‹… 4 βˆ’ 13 62 + (βˆ’3)2+22 Subtitusikan nilai A, B, Cdan titik R ke dalam persamaan tersebut sehingga diperoleh: 𝑑 = 28 49 𝑑 = 28 7 = 4 Jadi, jarak titik 𝑅 7,3,4 ke bidang datar 𝑉 ≑ 6π‘₯ βˆ’ 3𝑦 + 2𝑧 βˆ’ 13 = 0 adalah 4
  • 18. Catatan 1. Misalkan 𝑉1 ≑ 𝐴1 π‘₯ + 𝐡1 𝑦 + 𝐢1 𝑧 + 𝐷1 = 0 dan 𝑉2 ≑ 𝐴2 π‘₯ + 𝐡2 𝑦 + 𝐢2 𝑧 + 𝐷2 = 0. 2. Jika bidang datar 𝑉1 sejajar dengan bidang datar 𝑉2 maka jarak antara 𝑉1 = 0 dan 𝑉2 = 0, misalkan titiknya adalah 𝑅 0,0, 𝑧 . Kemudian kita dapat menghitung jarak titik 𝑅 0,0, 𝑧 ke bidang datar 𝑉2 = 0. 3. Begitu juga sebaliknya jika kita mencari sebuah titik pada 𝑉2 = 0 misalkan titiknya adalah 𝑃 π‘₯, 0,0 . Kemudian kita dapat menghitung jarak titik 𝑃(π‘₯, 0,0) ke bidang datar 𝑉1 = 0. 4. Perlu diingat bahwa , jarak titik 𝑅(0,0, 𝑧) ke bidang datar 𝑉2 = 0 dan jarak titik 𝑃(π‘₯, 0,0) ke bidang datar 𝑉1 = 0, akan memiliki jarak yang sama, karena kedua bidang datar tersebut sejajar.
  • 19. Contoh Hitunglah jarak bidang datar 𝑉 ≑ π‘₯ + 𝑦 + 𝑧 = 4 dan bidang datar π‘Š ≑ π‘₯ + 𝑦 + 𝑧 = 10. Penyelesaian: Untuk menyelesaiakan permasalahan tersebut, pertama sekali kita buktikan apakah kedua bidang datar tersebut atau tidak? 1. Syarat dari bidang datar 𝑉 βˆ•βˆ• π‘Š adalah memiliki vektor normal yang sama atau 𝑛 𝑉 = 𝑛 π‘Š. Perhatikan vektor normal kedua bidang datar yaitu 𝑛 𝑉 = [1,1,1] dan 𝑛 π‘Š = 1,1,1 , karena 𝑛 𝑉 = 𝑛 π‘Š berarti 𝑉 βˆ•βˆ• π‘Š. 2. Ambil sebarang titik pada bidang datar π‘Š yaitu 𝑅 0, 𝑦, 0 . Subtitusikan titik tersebut ke bidang datar π‘Š sehingga di peroleh nilai 𝑦 = 10. jadi, titik 𝑅 0,10,0 . 3. Kemudian carilah jarak titik 𝑅(0,10,0) ke bidang datar 𝑉 ≑ π‘₯ + 𝑦 + 𝑧 = 4 dengan menggunakan persamaan (19) yaitu:
  • 20. 𝑑 = 𝐴π‘₯1 + 𝐡𝑦1 + 𝐢𝑧1 + 𝐷 𝐴2 + 𝐡2 + 𝐢2 𝑑 = 1 β‹… 0 + 1 β‹… 10 + 1 β‹… 0 βˆ’ 4 12 + 12 + 12 𝑑 = 6 3 𝑑 = 2 2 Subtitusikan nilai 𝐴 = 1, 𝐡 = 1, 𝐢 = 1, 𝐷 = βˆ’4, π‘₯1 = 0, 𝑦1 = 10, dan 𝑧1 = 0 kepersamaan 𝑑 yaitu: Jadi, jarak antara bidang datar 𝑉 ≑ π‘₯ + 𝑦 + 𝑧 = 4 dan bidang datar π‘Š ≑ π‘₯ + 𝑦 + 𝑧 = 10
  • 21. Latihan 1. Tentukan persamaan vektoris dan persamaan linier bidang datar melalui tiga titik (3, 4, 1), (βˆ’1, βˆ’2, 5), dan (1, 7, 1)! 2. Tentukan persamaan linier bidang datar yang melalui (3, βˆ’2, βˆ’4) yang horizontal! 3. Tentukan persamaan linier bidang melalui (βˆ’1, 2, 4) dan sejajar bidang datar 2π‘₯ βˆ’ 3𝑦 βˆ’ 5𝑧 + 6 = 0! 4. Tentukan persamaan bidang datar yang tegak lurus bidang-bidang datar 7π‘₯ βˆ’ 3𝑦 + 𝑧 βˆ’ 5 = 0 dan 4π‘₯ βˆ’ 𝑦 βˆ’ 𝑧 + 9 = 0! 5. Bidang-bidang datar dibuat sehingga sudutnya dengan garis lurus π‘₯ = 𝑦 = 𝑧 adalah 60Β° dan sudutnya dengan garis lurus π‘₯ = 0 = 𝑦 βˆ’ 𝑧 adalah 45Β°. tunjukkan bahwa semua bidang datar itu membuat sudut 60Β° dengan bidang π‘₯ = 0! 6. Carilah persamaan bidang datar yang melalui titik: a. 𝐴(2,1,2), 𝑂(0,0,0) dan tegak lurus dengan bidang datar 2π‘₯ βˆ’ 𝑦 + 𝑧 + 2 = 0. b. 𝑃(1,0, βˆ’2) dan tegak lurus dengan kedua bidang datar 𝑉1 ≑ 2π‘₯ + 𝑦 + 𝑧 = 2 dan 𝑉2 ≑ π‘₯ βˆ’ 𝑦 βˆ’ 𝑧 = 3. 7. Tentukan jarak: a. Titik 𝐴(0,0,0) ke bidang datar 3π‘₯ + 2𝑦 βˆ’ 𝑧 = 2. b. Antara dua bidag datar 3π‘₯ βˆ’ 2𝑦 + 5𝑧 = 9 dan bidang datar 3π‘₯ βˆ’ 2𝑦 + 5𝑧 = 7.
  • 22. REVIEW GAMES ENGLISH MATH SCIENCE ART This is an interactive template: each button is linked to a different slide. Please modify these links accordingly when you’re done editing this presentation. 10 Points 10 Points 10 Points 10 Points 20 Points 20 Points 20 Points 20 Points 30 Points 30 Points 30 Points 30 Points 40 Points 40 Points 40 Points 40 Points