Dokumen tersebut membahas tentang bidang datar dalam dimensi tiga. Secara singkat, bidang datar didefinisikan sebagai permukaan dimana garis penghubung antara dua titik sembarang pada permukaan tersebut selalu terletak pada permukaan itu sendiri. Bidang datar dapat ditentukan melalui persamaan vektor atau parameternya, serta dapat direpresentasikan dalam bentuk persamaan linier yang mencakup vektor normal bidang datar.
Dokumen tersebut membahas tentang pertidaksamaan kuadrat dan cara menyelesaikannya. Terdapat beberapa metode seperti menggunakan grafik fungsi kuadrat, menyelesaikan persamaan kuadrat, dan menggunakan syarat-syarat tertentu. Diberikan juga contoh soal dan penyelesaiannya.
Dokumen tersebut membahas tentang pertidaksamaan kuadrat dan cara menyelesaikannya. Terdapat beberapa metode seperti menggunakan grafik fungsi kuadrat, menyelesaikan persamaan kuadrat, dan menggunakan syarat-syarat tertentu. Diberikan juga contoh soal dan penyelesaiannya.
Dokumen ini membahas tentang koordinat kartesius dalam ruang tiga dimensi, vektor dimensi tiga, hasil kali silang suatu vektor, garis dan permukaan dalam ruang tiga dimensi. Di antaranya menjelaskan tentang penentuan koordinat suatu titik, penentuan jarak dan titik tengah antara dua titik, penentuan vektor antara dua titik dan sudut antara dua vektor.
Dokumen menjelaskan tentang persamaan bola pada ruang tiga dimensi. Terdapat definisi bola, langkah-langkah menentukan persamaan bola yang berpusat di titik tertentu, bentuk umum persamaan bola, dan hubungan antara bola dengan bidang datar.
Dokumen tersebut membahas tentang persamaan bola dalam geometri analitik ruang. Persamaan bola didefinisikan sebagai kumpulan titik yang berjarak sama dari pusat bola dan dapat dituliskan menggunakan rumus jarak kuadrat antara titik pusat dan titik manapun pada bola. Contoh soal penyelesaian persamaan bola dengan pusat dan jari-jari tertentu juga diberikan.
Γ’β¬Ε
Dokumen tersebut membahas tentang dilatasi (pembesaran atau perkalian) yang mengubah ukuran suatu bangun tanpa mengubah bentuknya, dengan menjelaskan faktor skala dan contoh-contoh perhitungan koordinat titik hasil dilatasi terhadap suatu bangun datar.
Modul ini membahas pengertian dan operasi aljabar pada polinomial, meliputi penjumlahan, pengurangan, dan perkalian polinomial. Polinomial didefinisikan sebagai bentuk aljabar yang terdiri atas beberapa suku dan memuat satu variabel berpangkat bilangan bulat positif. Operasi aljabar pada polinomial mematuhi sifat-sifat seperti distributif, komutatif, dan asosiatif.
Modul ini membahas pengertian dan operasi aljabar pada polinomial, meliputi pengertian polinomial, operasi penjumlahan, pengurangan, dan perkalian polinomial. Polinomial adalah suatu bentuk aljabar yang terdiri atas beberapa suku dan memuat satu variabel berpangkat bilangan bulat positif. Operasi aljabar seperti sifat distributif, komutatif, dan asosiatif berlaku pada operasi polinomial.
Dokumen tersebut membahas tentang garis lurus dalam ruang tiga dimensi, meliputi persamaan garis lurus, jarak titik ke garis lurus, dan jarak antara dua garis yang sejajar. Secara ringkas, dokumen tersebut menjelaskan cara menentukan persamaan vektor, parameter, dan simetris untuk mewakili suatu garis lurus, serta menghitung jarak antara titik dan garis atau antar dua garis yang sejajar dengan menggunak
Dokumen tersebut membahas tentang persamaan kuadrat dan cara menyelesaikannya, meliputi: (1) mencari akar-akar dengan pemfaktoran, melengkapi kuadrat sempurna, dan rumus abc; (2) jumlah, selisih, dan hasil kali akar-akar; (3) menyusun persamaan kuadrat baru; (4) karakteristik penyelesaian melalui nilai diskriminan.
Salah satu materi kuliah Aljabar Elementer dengan kode mata kuliah PMAT 4133 (4 SKS) - Deret Geometri Tak Hingga
Lebih lengkap:
https://emanmendrofa.blogspot.com/2020/05/deret-geometri-tak-hingga.html
Teks tersebut membahas tiga metode penyelesaian persamaan diferensial orde satu, yaitu penjumlahan jawaban homogen dan parsial, metode pemisahan, dan metode reduksi. Metode penjumlahan jawaban homogen dan parsial melibatkan penentuan jawaban homogen dan parsial secara terpisah lalu digabungkan. Metode ini dijelaskan dengan contoh-contoh persamaan.
Matematiktambahanspmtingkatan4geometrikoordinataddmathsform4coordinategeometr...Roslina Abdul Rashid
Β
Dokumen tersebut memberikan penjelasan mengenai konsep geometri koordinat, termasuk rumus untuk menghitung jarak antar titik, titik tengah, pembagian garis, luas poligon, persamaan garis lurus, kecerunan, dan pintasan garis lurus.
Dokumen tersebut membahas tentang komposisi dan invers fungsi. Pertama, dijelaskan cara menentukan komposisi dua fungsi atau lebih, serta cara mencari salah satu fungsi jika diketahui fungsi komposisinya dan satu fungsi. Kedua, dijelaskan cara menentukan invers fungsi linier dan kuadrat. Contoh soal diberikan untuk mengilustrasikan penentuan invers fungsi.
Dokumen ini membahas tentang koordinat kartesius dalam ruang tiga dimensi, vektor dimensi tiga, hasil kali silang suatu vektor, garis dan permukaan dalam ruang tiga dimensi. Di antaranya menjelaskan tentang penentuan koordinat suatu titik, penentuan jarak dan titik tengah antara dua titik, penentuan vektor antara dua titik dan sudut antara dua vektor.
Dokumen menjelaskan tentang persamaan bola pada ruang tiga dimensi. Terdapat definisi bola, langkah-langkah menentukan persamaan bola yang berpusat di titik tertentu, bentuk umum persamaan bola, dan hubungan antara bola dengan bidang datar.
Dokumen tersebut membahas tentang persamaan bola dalam geometri analitik ruang. Persamaan bola didefinisikan sebagai kumpulan titik yang berjarak sama dari pusat bola dan dapat dituliskan menggunakan rumus jarak kuadrat antara titik pusat dan titik manapun pada bola. Contoh soal penyelesaian persamaan bola dengan pusat dan jari-jari tertentu juga diberikan.
Γ’β¬Ε
Dokumen tersebut membahas tentang dilatasi (pembesaran atau perkalian) yang mengubah ukuran suatu bangun tanpa mengubah bentuknya, dengan menjelaskan faktor skala dan contoh-contoh perhitungan koordinat titik hasil dilatasi terhadap suatu bangun datar.
Modul ini membahas pengertian dan operasi aljabar pada polinomial, meliputi penjumlahan, pengurangan, dan perkalian polinomial. Polinomial didefinisikan sebagai bentuk aljabar yang terdiri atas beberapa suku dan memuat satu variabel berpangkat bilangan bulat positif. Operasi aljabar pada polinomial mematuhi sifat-sifat seperti distributif, komutatif, dan asosiatif.
Modul ini membahas pengertian dan operasi aljabar pada polinomial, meliputi pengertian polinomial, operasi penjumlahan, pengurangan, dan perkalian polinomial. Polinomial adalah suatu bentuk aljabar yang terdiri atas beberapa suku dan memuat satu variabel berpangkat bilangan bulat positif. Operasi aljabar seperti sifat distributif, komutatif, dan asosiatif berlaku pada operasi polinomial.
Dokumen tersebut membahas tentang garis lurus dalam ruang tiga dimensi, meliputi persamaan garis lurus, jarak titik ke garis lurus, dan jarak antara dua garis yang sejajar. Secara ringkas, dokumen tersebut menjelaskan cara menentukan persamaan vektor, parameter, dan simetris untuk mewakili suatu garis lurus, serta menghitung jarak antara titik dan garis atau antar dua garis yang sejajar dengan menggunak
Dokumen tersebut membahas tentang persamaan kuadrat dan cara menyelesaikannya, meliputi: (1) mencari akar-akar dengan pemfaktoran, melengkapi kuadrat sempurna, dan rumus abc; (2) jumlah, selisih, dan hasil kali akar-akar; (3) menyusun persamaan kuadrat baru; (4) karakteristik penyelesaian melalui nilai diskriminan.
Salah satu materi kuliah Aljabar Elementer dengan kode mata kuliah PMAT 4133 (4 SKS) - Deret Geometri Tak Hingga
Lebih lengkap:
https://emanmendrofa.blogspot.com/2020/05/deret-geometri-tak-hingga.html
Teks tersebut membahas tiga metode penyelesaian persamaan diferensial orde satu, yaitu penjumlahan jawaban homogen dan parsial, metode pemisahan, dan metode reduksi. Metode penjumlahan jawaban homogen dan parsial melibatkan penentuan jawaban homogen dan parsial secara terpisah lalu digabungkan. Metode ini dijelaskan dengan contoh-contoh persamaan.
Matematiktambahanspmtingkatan4geometrikoordinataddmathsform4coordinategeometr...Roslina Abdul Rashid
Β
Dokumen tersebut memberikan penjelasan mengenai konsep geometri koordinat, termasuk rumus untuk menghitung jarak antar titik, titik tengah, pembagian garis, luas poligon, persamaan garis lurus, kecerunan, dan pintasan garis lurus.
Dokumen tersebut membahas tentang komposisi dan invers fungsi. Pertama, dijelaskan cara menentukan komposisi dua fungsi atau lebih, serta cara mencari salah satu fungsi jika diketahui fungsi komposisinya dan satu fungsi. Kedua, dijelaskan cara menentukan invers fungsi linier dan kuadrat. Contoh soal diberikan untuk mengilustrasikan penentuan invers fungsi.
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaFathan Emran
Β
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka - abdiera.com, Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka, Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka, Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka, Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka, Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka
Materi ini sangat penting sebagai kita pendidik di smk untuk apa untuk memberikan motifasi kepada kita sebagai pendidik di smk bahwa tujuan akhir kita tidak hanya transfer ilmu saja melainkan juga mengantar peserta didik menuju du di
2. Materi
1. Bidang datar.
2. Bentuk Persamaan bidang datar.
3. Sudut antara dua buah bidang datar.
4. Jarak titik ke bidang datar dan bidang datar yang sejajar.
3. Bidang datar
Bidang datar adalah permukaan yang apabila diambil dua titik
sembarang pada permukaan tersebut, garis penghubungnya
selalu terletak pada permukaan tersebut.
4. Persamaan Vektor Bidang Datar
Suatu bidang datar akan dapat ditentukan apabila diketahui tiga buah titik (yang tidak
segaris) yang terletak pada bidang datar tersebut. Misalkan tiga titik pada bidang datar V
adalah titik π π₯, π¦, π§ , π(π₯, π¦, π§), dan π (π₯, π¦, π§). Perhatikan gambar berikut:
Untuk tiap titik sebarang X(x,y, z) pada bidang datar V, berlaku:
ππ = πππ¬ + πππ (β(ββ < π < β, ββ < π < β)
Terlihat jelas pada gambar bahwa ππ = ππ + ππ
Bentuk Persamaan Bidang Datar
5. Persamaan ini disebut dengan persamaan viktoris bidang datar yang melalui tiga buah
titik. Kedua vektor PQ dan PR disebut vektor-vektor arah bidang (setiap dua vektor yang
tidak segaris pada bidang merupakan vektor-vektor arah bidang tersebut). Sehingga
persamaan viktoris bidang datar melalui titik (π₯1, π¦1, π§1) dan diketahui kedua vektornya
adalah πΆ = π₯ π, π¦π, π§ π dan π = π₯ π, π¦ π, π§ π adalah:
π₯, π¦, π§ = π₯1, π¦1, π§1 + π π₯ π, π¦π, π§ π + π π₯ π, π¦ π, π§ π
(ββ < π < β, ββ < π < β)
Persamaan diatas dapat ditulis menjadi tiga persamaan sebagai berikut:
π₯ = π₯1 + ππ₯ π + ππ₯ π β¦ β¦ 1)
π¦ = π¦1 + ππ¦π + ππ¦ π β¦ β¦ 2)
π§ = π§1 + ππ§ π + ππ§ π β¦ β¦ 3)
Persamaan ini disebut persamaan parameter bidang
π₯, π¦, π§ = π₯1, π¦1, π§1 + π π₯2 β π₯1, π¦2 β π¦1, π§2 β π§1 + π π₯3 β π₯1, π¦3 β π¦1, π§3 β π§1
(ββ < π < β, ββ < π < β)
7. Vektor Normal Bidang Datar
Perhatikan vektor π΄, π΅, πΆ ππππππ’π‘.
π΄, π΅, πΆ =
π¦π π§ π
π¦ π π§ π
π +
π§ π π₯ π
π§ π π₯ π
π +
π₯ π π¦π
π₯ π π¦ π
π
π΄, π΅, πΆ =
π π π
π₯ π π¦π π§ π
π₯ π π¦ π π§ π
π΄, π΅, πΆ = π Γ π
[π΄, π΅, πΆ] merupakan vektor yang tegak lurus pada bidang
datar yang dibentuk oleh a dan b, dalam hal ini bidang
datar π = π΄π₯ + π΅π¦ + πΆπ§ + π· = 0. π = [π΄, π΅, πΆ] disebut
vektor normal dari bidang datar V=0 tersebut. Vektor
normal ini akan memegang peranan penting dalam
pembahasan suatu bidang datar. Dari persamaan (4),
suatu bidang datar yang diketahui melalui satu titik
(π₯1, π¦1 , π§1 ) dengan vektor normal π [π΄, π΅, πΆ] berbentuk:
π΄ π₯ β π₯1 + π΅ π¦ β π¦1 + πΆ(π§ β π§1) = 0
8. 1. Bila π· = 0 maka bidang datar akan melalui titik asal
π(0, 0) dan sebaliknya, setiap bidang datar yang melalui
titik asal, persaman akan mempunyai harga π· = 0
2. Apabila π· β 0, persamaan π = π΄π₯ + π΅π¦ + πΆπ§ + π· =
0 dapat ditulis menjadi
π΄π₯
βπ·
+
π΅π¦
βπ·
+
πΆπ§
βπ·
= 1 dan sebut
berturut turut
π΄
βπ·
= π,
π΅
βπ·
= π,
πΆ
βπ·
= π didapat
persamaan
π₯
π
+
π¦
π
+
π§
π
= 1 yang mana memotong sumbu
π di titik (π, 0, 0), sumbu π di titik (0, π, 0) dan
sumbu π di titik (0, 0, π).
3. Bila π΄ = 0, bidang datar sejajar sumbu π.
Bila π΅ = 0, bidang datar sejajr sumbu π.
Bila πΆ = 0, bidang datar sejajar sumbu π.
4. Bila π΄ = π΅ = 0, bidang datar sejajar sumbu
πππ.
Bila π΄ = πΆ = 0, bidang datar sejajar bidang
πππ.
Bila π΅ = πΆ = 0, bidang datar sejajar bidang
πππ
Hal-hal khusus dari bidang datar π = π΄π₯ + π΅π¦ + πΆπ§ + π· = 0 adalah sebagai berikut.
9. Contoh
Tentukan persamaan vektoris bidang datar melalui titik (1, 1, 2), (2, 3, 5), (1, 3, 7)!
Penyelesaian:
π₯, π¦, π§ = 1,1,2 + π 2 β 1, 3 β 1, 5 β 2 + π[1 β 1, 3 β 1, 7 β 2]
π₯, π¦, π§ = 1,1,2 + π 1,2,3 + π[0,2,5]
Persamaan parameternya adalah π₯ = 1 + π, π¦ = 1 + 2π + 2π, dan π§ = 2 + 3π + 5π. Untuk
mengubahnya ke parameter linier, dapat kita lakukan dengan mencari vektor normal sebagai
hasil cross product.
1,2,3 Γ 0,2,5 = 4, β5,2
Jadi, persamaan bidang datar dengan vektor normal [4, -5, 2]
π΄ π₯ β π₯1 + π΅ π¦ β π¦1 + πΆ(π§ β π§1) = 0
π΄ π₯ β 1 β 5 π¦ β 1 + π§ β 2 = 0
4π₯ β 5π¦ + 2π§ β 3 = 0
10. Persamaan Normal Bidang Datar
Misalkan π = [π΄, π΅, πΆ] adalah vektor normal
bidang π = π΄π₯ + π΅π¦ + πΆπ§ + π· = 0, πΌ, π½, dan πΎ
berturut turut sudut antara n dengan sumbu-sumbu
koordinat (yang arahnya ditentukan oleh vektor π, π,
dan π).
Ternyata bahwa:
cos πΌ =
π β π
π π
=
π΄
π
cos π½ =
π β π
π π
=
π΅
π
cos πΌ =
π β π
π π
=
πΆ
π
Bentuk di atas dapat juga ditulis dalam bentuk:
[cos πΌ, cos π½, cos πΎ] =
π΄, π΅, πΆ
π
=
π
π
Bentuk di atas merupakan bentuk satuan yang searah
dengan n. Ini juga berarti bahwa cos 2
πΌ +
cos 2
π½ + cos 2
πΎ = 1 atau n = [cos πΌ, cos π½, cos πΎ]
disebut vektor cosinus dari bidang datar V atau boleh
juga disebut vektor normal yang panjangnya satu.
Gambar vektor normal pada bidang V
11. Misalkan p sama dengan jarak titik (0, 0, 0) ke bidang π = 0, dimana π β₯ 0 dan π π₯, π¦, π§
titik sebarang pada bidang datar V, maka p adalah proyeksi ππ = [π₯, π¦, π§] pada π yaitu:
π = πππ = [π₯, π¦, π§][cos πΌ, cos π½ , cos πΎ] atau π₯ cos πΌ + π¦ cos π½ + π§ cos πΎ = π
Persamaan ini disebut persamaan normal dan bidang π = 0.
Untuk mengubah bentuk π = π΄π₯ + π΅π¦ + πΆπ§ + π· = 0 kebentuk normal maka diperoleh :
π (π₯ cos πΌ + π¦ cos π½ + π§ cos πΎ) = βπ·
Kita selalu menghendaki bahwa
βπ·
π
= π positif. Jadi apabila π· negatif, maka jika masing-
masing ruas persamaan di atas dibagi π = π΄2 + π΅2 + πΆ2 dan apabila π· positif, masing-
masing ruas dibagi dengan β π .
12. Contoh
Carilah bentuk normal dari 3π₯ + 6π¦ β 2π§ + 6 = 0!
Penyelesaian:
π· = 6
π = 32 + 62 + (β2)2= 9 + 36 + 4 = 7
Jadi, persamaan normal bidang adalah
β3
7
π₯ β
6
7
π¦ +
2
7
π§ =
6
7
13. Sudut Antara Dua Buah Bidang Datar
Kita definisikan sudut antara dua buah bidang πΌ = π1 π₯ + π1 π¦ + π1 π§ + π1 = 0 dan bidang
π½ = π2 π₯ + π2 π¦ + π2 π§ + π2 = 0 adalah sudut anatar vektor normal bidang πΌ dengan vektor
normal π½ atau antara [π1, π1, π1] dan [π2, π2, π2] atau [βπ1, βπ1, βπ1] dan βπ2, βπ2, βπ2 .
Jadi, sudut antara bidang πΌ dan π½ yang kita misalkan π kemungkinananya sebagai berikut
0Β° β€ π β€ 180Β° dalam hal vektor normal kedua bidang di atas tidak saling tegak lurus, maka π
mungkin dipilih lancip atau tumpul. Dari π’ β π£ = π’ β π£ cos π kita dieperoleh:
cos π = Β±
π1 π2 + π1 π2 + π1 π2
π1
2 + π1
2
+ π1
2 β π2
2 + π2
2
+ π2
2
Catatan: Tanda positif atau negatif diambil tergantung kepada keadaan. Jika kita mengambil
tanda positif maka sudut yang dibentuk adalah lancip (ukuran 0Β° β€ π β€ 90Β°), jika mengambil
tanda negatif maka sudut yang diberikan adalah tumpul (ukuran 90Β° β€ π β€ 180Β°), sedangkan
jika sama dengan nol, maka sudut antara dua bilangan di atas adalah siku-siku (ukurannya 90Β°).
14. Contoh
Carilah sudut lancip antara bidang 2π₯ β 3π¦ + π§ + 4 = 0 dan bidang π₯ + π¦ β 3π§ β 6 = 0!
Penyelesaian:
Vektor normal bidang di atas berturut-turut adalah [2, -3, 1] dan [1, 1, -3]. Jika
kita ambil tanda positif, maka kita dapatkan:
cos π =
2 β 3 β 3
14 β 11
=
β4
154
Karena perhitungan di atas menampilkan sudut tumpul sedangkan yang kita inginkan
adalah sudut lancip, maka haruslah kita mengambil tanda negatif. Jadi jika diambil
tanda negatif kita peroleh:
cos π = β
2 β 3 β 3
14 β 11
= β
4
154
atau π πππ cos
4
154
Dengan menggunakan kalkulator dapat diperoleh π adalah lancip 0Β° β€ π β€ 90Β° .
15. Jarak Titik ke Bidang Datardan Bidang Datar yang Sejajar
Untuk memperoleh persamaan jarak antara sebuah titik dan sebuah bidang datar tersebut, perhatikan dan
pahami langkah-langkah dibawah ini.
1. Misalkan persamaan bidang datar π1 β‘ π₯ cos πΌ + π¦ cos π½ + π§ cos πΎ = 0, dengan π adalah jarak titik
π(0,0,0) ke bidang datar π1 = 0. Ambil sembarang titik π (π₯1, π¦1, π§1), dimana π β π1 = 0.
2. Untuk menentukan jarak titik π (π₯1, π¦1, π§1) ke bidang π1 = 0 dengan cara membuat bidang datar π2 = 0
melalui titik π (π₯1, π¦1, π§1) yang sejajar dengan π1= 0. Berarti vektor normal π1 dan π2 sama. Seperti
yang terlihat pada gambar dibawah ini.
Gambar Bidang π½ π dan π½ π sejajar
17. Contoh
Hitunglah jarak antara bidang datar π β‘ 6π₯ β 3π¦ + 2π§ β 13 = 0 dengan titik π 7,3,4 !
Penyelesaian:
Dengan menggunakan persamaa:
π =
π΄π₯1 + π΅π¦1 + πΆπ§1 + π·
π΄2 + π΅2 + πΆ2
π =
6 β 7 β 3 β 3 + 2 β 4 β 13
62 + (β3)2+22
Subtitusikan nilai A, B, Cdan titik R ke dalam persamaan tersebut sehingga diperoleh:
π =
28
49
π =
28
7
= 4
Jadi, jarak titik π 7,3,4 ke bidang datar π β‘ 6π₯ β 3π¦ + 2π§ β 13 = 0 adalah 4
18. Catatan
1. Misalkan π1 β‘ π΄1 π₯ + π΅1 π¦ + πΆ1 π§ + π·1 = 0 dan π2 β‘ π΄2 π₯ + π΅2 π¦ + πΆ2 π§ + π·2 = 0.
2. Jika bidang datar π1 sejajar dengan bidang datar π2 maka jarak antara π1 = 0 dan π2 = 0,
misalkan titiknya adalah π 0,0, π§ . Kemudian kita dapat menghitung jarak titik π 0,0, π§ ke
bidang datar π2 = 0.
3. Begitu juga sebaliknya jika kita mencari sebuah titik pada π2 = 0 misalkan titiknya adalah
π π₯, 0,0 . Kemudian kita dapat menghitung jarak titik π(π₯, 0,0) ke bidang datar π1 = 0.
4. Perlu diingat bahwa , jarak titik π (0,0, π§) ke bidang datar π2 = 0 dan jarak titik π(π₯, 0,0) ke
bidang datar π1 = 0, akan memiliki jarak yang sama, karena kedua bidang datar tersebut
sejajar.
19. Contoh
Hitunglah jarak bidang datar π β‘ π₯ + π¦ + π§ = 4 dan bidang datar π β‘ π₯ + π¦ + π§ = 10.
Penyelesaian:
Untuk menyelesaiakan permasalahan tersebut, pertama sekali kita buktikan apakah kedua bidang
datar tersebut atau tidak?
1. Syarat dari bidang datar π ββ π adalah memiliki vektor normal yang sama atau π π =
π π. Perhatikan vektor normal kedua bidang datar yaitu π π = [1,1,1] dan π π = 1,1,1 , karena π π =
π π berarti π ββ π.
2. Ambil sebarang titik pada bidang datar π yaitu π 0, π¦, 0 . Subtitusikan titik tersebut ke bidang datar
π sehingga di peroleh nilai π¦ = 10. jadi, titik π 0,10,0 .
3. Kemudian carilah jarak titik π (0,10,0) ke bidang datar π β‘ π₯ + π¦ + π§ = 4 dengan menggunakan
persamaan (19) yaitu:
21. Latihan
1. Tentukan persamaan vektoris dan persamaan linier bidang datar melalui tiga titik (3, 4, 1), (β1, β2, 5), dan (1, 7, 1)!
2. Tentukan persamaan linier bidang datar yang melalui (3, β2, β4) yang horizontal!
3. Tentukan persamaan linier bidang melalui (β1, 2, 4) dan sejajar bidang datar 2π₯ β 3π¦ β 5π§ + 6 = 0!
4. Tentukan persamaan bidang datar yang tegak lurus bidang-bidang datar 7π₯ β 3π¦ + π§ β 5 = 0 dan 4π₯ β π¦ β π§ +
9 = 0!
5. Bidang-bidang datar dibuat sehingga sudutnya dengan garis lurus π₯ = π¦ = π§ adalah 60Β° dan sudutnya dengan garis
lurus π₯ = 0 = π¦ β π§ adalah 45Β°. tunjukkan bahwa semua bidang datar itu membuat sudut 60Β° dengan bidang π₯ = 0!
6. Carilah persamaan bidang datar yang melalui titik:
a. π΄(2,1,2), π(0,0,0) dan tegak lurus dengan bidang datar 2π₯ β π¦ + π§ + 2 = 0.
b. π(1,0, β2) dan tegak lurus dengan kedua bidang datar π1 β‘ 2π₯ + π¦ + π§ = 2 dan π2 β‘ π₯ β π¦ β π§ = 3.
7. Tentukan jarak:
a. Titik π΄(0,0,0) ke bidang datar 3π₯ + 2π¦ β π§ = 2.
b. Antara dua bidag datar 3π₯ β 2π¦ + 5π§ = 9 dan bidang datar 3π₯ β 2π¦ + 5π§ = 7.
22. REVIEW GAMES
ENGLISH MATH SCIENCE ART
This is an interactive template: each button is linked to a different slide.
Please modify these links accordingly when youβre done editing this presentation.
10 Points 10 Points 10 Points 10 Points
20 Points 20 Points 20 Points 20 Points
30 Points 30 Points 30 Points 30 Points
40 Points 40 Points 40 Points 40 Points