SlideShare a Scribd company logo
1 of 23
III. KEBUTUHAN AIR TANAMAN
Beberapa parameter yang menentukan kebutuhan air tanaman yaitu :
Evaporasi, transpirasi, evapotranspirasi dan evapotranspirasi potensial.
Evaporasi adalah :
Proses perubahan cairan menjadi gas.
Transpirasi adalah :
Proses perubahan uap air dari tubuh tanaman ke atmosfer.
Evapotranspirasi merupakan :
Gabungan dari evaporasi dan transpirasi.
Evapotranspirasi potensial (Etp) adalah Et yang terjadi apabila
permukaan tertutup oleh tumbuhan dan lengas tanah tidak merupakan
pembatas.
PENGUAPAN (EVAPORASI)
Penguapan dari permukaan lahan tergantung :
-Kelengasan tanah, pada keadaan jenuh
Penguapan = Penguapan dari permukaan air bebas, semakin kering
makin rendah penguapan.
- Temperatur udara dan tanah, makin tinggi temperatur makin besar
penguapan.
-Kelembaban udara, makin kering udara makin besar penguapan.
- Kecepatan angin, makin cepat anginnya makin besar penguapan.
- Vegetasi penutup, makin rapat vegetasi makin berkurang penguapan.
Karena didalamnya termasuk pergerakan air dan tanah ke dalam
mintakat → batang → daun → ke atmosfer, sehingga faktor-
faktor yang mempengaruhi transpirasi :
• Iklim, intensitas penyinaran, tekanan uap atmosfer, temperatur
dan angin.
• Tanah, ini berkaitan dengan pasokan air terhadap akar, dan
kemampuan menyimpan lengas.
•Tanaman, efisiensi system perakaran dalam menyerap lengas,
luas daun, susunan dan struktur daun serta keadaan stomata.
TRANSPIRASI
Penggunaan air untuk aktivitas metabolisme tidak nyata, kira-kira 1%
dari Et atau kurang, maka pemakaian air secara umum disetarakan
dengan evapotranspirasi.
Untuk tanaman musiman dapat dibedakan 3 tingkat pertumbuhan :
- Pertumbuhan awal
- Pertumbuhan Maksimum
-Pertumbuhan pemasakan
EVAPOTRANSPIRASI
Evapotranspirasi sejalan dengan pertumbuhan. Pada awal rendah
dan meningkat dengan berkembangnya tanaman, mencapai
maksimum pada pertumbuhan maksimum, kemudian turun lagi
pada tingkat pemasakan.
EVAPOTRANSPIRASI POTENSIAL (Etp)
Evapotranspirasi potensial, juga sebagai batas tertinggi dari Et untuk
tanaman di bawah keadaan iklim tertentu.
PENGUKURAN EVAPOTRANSPIRASI POTENSIAL
Langsung :
Padi Sawah Tanaman Lahan Kering
•Lisimeter * Lisimeter drainasi
•Perc. Plot lapangan * Perc. Plot lapangan
•Metod. Masukan – keluaran * Metod. Masukan – keluaran
* Penelitian Pengurangan Lengas
Tanah
Tidak Langsung
* Pendekatan dengan data iklim
Padi Sawah
1. Lisimeter
Ada 3 tangki sebagai berikut :
A. Tangki terbuka dengan tanaman (E+T+P)
B. Tangki tertutup dengan tanaman (E+T)
C. Tangki tertutup tanpa tanaman (E)
Tangki A : Comsumtive Use + Perkolasi
Tangki B : Evaporasi + Transpirasi
Tangki C : Evaporasi
A – B : Perkolasi
B – C : Transpirasi
A B C
2 . Percobaan Plot Lapangan
Pengukuran dengan Plot Llapangan lebih dapat diandalkan dibanding
tangki Lisimeter. Pematang sekeliling plot harus rapat. Alat pengukur
dipasang pada bagian yang mewakili
8.640
Laju Irigasi : ha / m3/dt
=
Tebal Kebutuhan
Air per hari (mm)
Kebutuhan air harian =
Tebal kehilangan Air
Periode (hari)
Pengamatan disesuaikan dengan kecepatan hilangnya air di plot
pertanaman.
3. Metode Aliran Masuk – Keluar
( Inflow – Outflow Method )
Metode ini juga disebut metoda neraca air. Dalam skala luas dapat
lebih mendekati dibanding dengan tangki dan percobaan plot.
Persamaan :
Pr + D1 + G1 = D2 + G2 + E + Δ S
Pr : Presipitasi
D1 : Masukan air permukaan
D2 : Keluaran air permukaan
G1 : Masukan air tanah (Sub surface inflow)
G2 : Keluaran air tanah (Subsurface outflow)
S = Keragaman kandungan lengas
E = Konsumtive Use (kebutuhan air)
D = Jumlah kebutuhan air
D = D1 – D2 = E + (G2 – G1) + S - Pr
Atau
E = (D1 – D2) – (G2 – G1) – S + Pr
Dalam musim kemarau tidak ada hujan diperkirakan G1 = G2
(G2 – G1 = 0)
S ditiadakan sehingga :
Persamaan : D = E = D1 – D2
•TANAMAN LAHAN KERING
1. Lisimeter Drainase
Ir, Pr
♣ ♣ ♣
P
P
Pompa Isap
Persamaan : Ir + Pr = Et + P + S
Musim Kemarau :
Ir = Et + P + S
S = Diabaikan
Et = Ir - P
2. Percobaan Plot Lapangan
Mbi – mei Ai.Di
WR = IR + ER + ∑
n
i = 1 100
WR = Kebutuhan air, mm
IR = Air Pengairan, mm
ER = Curah Hujan Efektif, mm
Mbi = % Lengas awal musim lapis ke i
Mei = % Lengas akhir musim lapis ke i
Ai = BV lapis ke i
Di = Jeluk lapis ke i, n = jumlah lapisan dalam mintakat penakaran
3. Metoda Neraca Air
( Inflow – Outflow Method )
Untuk daerah yang luas – DAS
Persamaan :
Ch = + run off + aliran bawah permukaan + perubahan kandungan
lengas + ET.
ET = CH – R o – Abp - Plt
4. Penelitian Pengurangan Lengas Tanah
μ =
∑
n
Mi1 – mi2 . Ai. Di
i = 1
μ = Pemakaian air mintakat perakaran, selama selang
pengambilan contoh.
n = Jumlah Lapisan ke i, contoh lapis ke 1 untuk
lapis i
mi1 = % lengas pengambilan contoh 1
mi2 = lengas pada waktu pengambilan 2
Ai = Berat volume dari lapis ke i
Di = Jeluk lapis ke i, mm
Consumtive use (Cu) = ∑ (u)
Dihitung dari penjumlahan pemakai air setiap interval pengambilan
contoh.
Perhitungan Eto (Evapotranspirasi Acuan) dengan data iklim : FAO,
1977 No.24
1. Metoda Blaney Criddle
Eto = C[ p(0.46T + 8)]
C = Faktor penyesuaian tergantung RH min panjang penyinaran
dan kecepatan angin (diagram)1
p = Persentase rerata dari jumlah jam siang tahunan (tabel1)
T = Temperatur rerata ºC.
2. Metoda Radiasi
Eto = C (W. Rs)
C : Faktor penyesuaian kelembaban dan kecepatan angin
siang hari ( Diagram 2)
W : Faktor untuk memasukkan temperatur dan ketinggian
tabel 4)
Rs = Radiasi matahari yang dinyatakan dalam evaporasi ekivalen.
Rs = (0.25 + 0.5n/N) Ra
Ra = Radiasi yang diterima di puncak atmosfer (table 2)
n/N = Panjang Penyinaran
3. Metoda Penman
Eto = C[ W.Rn + (1 – W ) .f(u).(ea – ed) ]
C = Faktor penyesuaian tergantung kedaan cuaca siang dan malam
W = Faktor yang tergantung dari temperature
Rn = Radiasi neto dalam evaporasi ekivalen
F(u)= Faktor yang tergantung kecepatan angin
(ea – ed) = Perbedaan tekanan uap jenuh dengan tekanan uap
sesungguhnya.
ea = Dari tabel 5
ed = RH x ea
f(u) = Tabel 7
1 – W = Tabel 8
Rn = Radiasi Matahari Neto
= Rns – RnI
Rns = Radiasi gelombang pendek neto
RnI = Radiasi gelombang panjang neto
= f(T).f(ed).f(n/N)
C = Dari tabel 16
Rns = (1 –α) (0.25 + 0.5 n/N)Ra
α = angka refleksi (0.25)
4. Metode Panci Evaporasi
Eto = Kp.Epan.
Kp = Koefisien panci
Kp dalam tabel 18
Kalau tersedia data Epan
Etc = KcEto
Etc = Evapotranspirasi Tanaman
Kc = Koefisien Tanaman
 Pemakaian Data kebutuhan air dalam perencanaan,
pola dan pelaksanaan proyek irigasi.
Tahap-tahap yang perlu dilakukan pada suatu proyek irigasi dalam
hubungannya dengan lengas tersedia dan kebutuhan air dapat
dengan cara :
1. Pemilihan jenis dan pola tanam :
a. Pengumpulan data iklim, evaluasi keadaan iklim dalam
hubungannya dengan kebutuhan tanaman, pilih tanaman yang
cocok dengan iklim dan tanah.
b. Penentuan pola tanam, perhitungan panjang periode
pertumbuhan dan waktu kegiatan lain dalam usaha tani.
c. Pilih pola yang optimum dalam hubungannya dengan produksi.
2. Kebutuhan air bulanan/10 harian dan kebutuhan puncak.
a. Perhitungan Eto dalam 10 harian/bulanan, koefisien tanaman (Kc)
Etc → Etm
crop Maksimum
Etm = Kc.Eto.mm/waktu
b. Kebutuhan air irigasi
Hitung hujan efektif (pe), kontribusi air tanah (Ge)
dan jeluk lengas tersedia pada mintakat perakaran awal
pertumbuhan (Wb) → mm
In = Etc – (Pe + Ge + Wb).
(Etm)
V =
10
Ep
A.In
1 - Lr
m3 / waktu
c. Pasokan air irigasi (V)
10 = Faktor konversi dari In mm/bln terhadap V m3 / bln
A = Luas areal irigasi, ha
Lr = Kebutuhan air untuk pencucian, misalnya garam
Ep = Efisiensi Proyek
= Ec.Eu.Es.Ed.
In = Kebutuhan air irigasi
3. Penjadwalan pasokan air selama musim pertumbuhan
a. Perhitungan neraca air
We = Pe + Ge + Wb – Etm (mm)
We = Wb bulan berikutnya.
b. Lengas tersedia dalam mintakat perakaran (Sa.D)
c. Perhitungan selang pemberian air (i) dari jeluk
perakaran, pengurangan lengas tanah (p)
d. Pelaksanaan pasokan dan sistem pengagihan.
V = 10/0.4 (
840 -200 x 90
)
1 - 0
= 1044 x 106 m3 / ms
Dengan cara yang sama kebutuhan pasokan bulanan dapat dihitung :
Pada bulan November Eto : 8 mm, Pe : 50 mm, Kc = 0.5 (awal tanam)
Maka :
Etc = 0.5 x 8mm = 4 mm → 120 mm / bln
V = 10/0,4
(
120 – 50 x 90
)
1
= 157.5 x 103 m3 / bulan
• Contoh perhitungan : Tanaman jagung luas 90 ha Etc : 840 mm/ms
Pe 200 mm Ge : - Wb : - LR : - Ep : 0.4 maka:
Soal 1.
Tanaman kedelai luas 75 ha Etc : 500 mm/musim
Pe 150 mm Ge : 20 mm Wb : 15 mm LR : 0 Ep : 0.6 , hitung berapa
pasokan air yang diperlukan selama musim tanam tersebut ? 393.750
m3/msm
Soal 2.
Tanaman kacang tanah luas 100 ha Etc : 130 mm/bulan
Pe 40 mm Ge : 25 mm Wb : 20 mm LR : 0 Ep : 0.75 , hitung berapa
pasokan air yang diperlukan dalam bulan Juni tersebut ? 60.000 m3/bln

More Related Content

Similar to BAKUL 05Kebutuhan Air Tanaman.ppt FWFWFW WVWEFEWRG FEWGTG WGWGW4 GEGWGTW AEGEWG4WG EGEGW4G QFT4W FQ3TGQ4 FAEGTWT FWGW4. FEFW12 SEGSG12 ./ QTWT4

EVAPORASI DAN EVAPOTRANSPIRASI.pptx
EVAPORASI DAN EVAPOTRANSPIRASI.pptxEVAPORASI DAN EVAPOTRANSPIRASI.pptx
EVAPORASI DAN EVAPOTRANSPIRASI.pptxFauzanNabil5
 
Penyaliran Tambang
Penyaliran TambangPenyaliran Tambang
Penyaliran Tambangheny novi
 
Pp irigasi drainasi gnp 13 14-1 (1)
Pp  irigasi drainasi gnp 13 14-1 (1)Pp  irigasi drainasi gnp 13 14-1 (1)
Pp irigasi drainasi gnp 13 14-1 (1)Ferli Dian SAputra
 
Pertemuan ke 3 - Drainase Permukaan.pptx
Pertemuan ke 3 - Drainase Permukaan.pptxPertemuan ke 3 - Drainase Permukaan.pptx
Pertemuan ke 3 - Drainase Permukaan.pptxPIPITSPP1
 
Analisis kebutuhan air (fao)
Analisis kebutuhan air (fao)Analisis kebutuhan air (fao)
Analisis kebutuhan air (fao)Faisal Issa
 
Presentation wahyu.pptx
Presentation wahyu.pptxPresentation wahyu.pptx
Presentation wahyu.pptxWahyu358704
 
Materi Evapotranspirasi Mata Kuliah Hidrlogi
Materi Evapotranspirasi Mata Kuliah HidrlogiMateri Evapotranspirasi Mata Kuliah Hidrlogi
Materi Evapotranspirasi Mata Kuliah HidrlogiNurul Afdal Haris
 
Praktikum agroklimatologi cwr 2012_gtr
Praktikum agroklimatologi cwr 2012_gtrPraktikum agroklimatologi cwr 2012_gtr
Praktikum agroklimatologi cwr 2012_gtrGusti Rusmayadi
 
Slide-CIV-307-CIV-307-P6-P7-Kebutuhan-Air-Irigasi.pptx
Slide-CIV-307-CIV-307-P6-P7-Kebutuhan-Air-Irigasi.pptxSlide-CIV-307-CIV-307-P6-P7-Kebutuhan-Air-Irigasi.pptx
Slide-CIV-307-CIV-307-P6-P7-Kebutuhan-Air-Irigasi.pptxMikhaelHizkiaKemur
 
Handout hubungan dasar tanah air-tanaman-atmosfer
Handout hubungan dasar tanah air-tanaman-atmosferHandout hubungan dasar tanah air-tanaman-atmosfer
Handout hubungan dasar tanah air-tanaman-atmosferNurul Aulia
 
Evapotranspirasi power point
Evapotranspirasi power pointEvapotranspirasi power point
Evapotranspirasi power pointnuelsitohang
 
EFEKTIFITAS EMBUNG UNTUK IRIGASI TANAMAN HORTIKULTURA DI CIKAKAK SUKABUMI
EFEKTIFITAS EMBUNG UNTUK IRIGASI TANAMAN HORTIKULTURA DI CIKAKAK SUKABUMIEFEKTIFITAS EMBUNG UNTUK IRIGASI TANAMAN HORTIKULTURA DI CIKAKAK SUKABUMI
EFEKTIFITAS EMBUNG UNTUK IRIGASI TANAMAN HORTIKULTURA DI CIKAKAK SUKABUMIRepository Ipb
 

Similar to BAKUL 05Kebutuhan Air Tanaman.ppt FWFWFW WVWEFEWRG FEWGTG WGWGW4 GEGWGTW AEGEWG4WG EGEGW4G QFT4W FQ3TGQ4 FAEGTWT FWGW4. FEFW12 SEGSG12 ./ QTWT4 (20)

Evaporasi (Penguapan)
Evaporasi (Penguapan)Evaporasi (Penguapan)
Evaporasi (Penguapan)
 
EVAPORASI DAN EVAPOTRANSPIRASI.pptx
EVAPORASI DAN EVAPOTRANSPIRASI.pptxEVAPORASI DAN EVAPOTRANSPIRASI.pptx
EVAPORASI DAN EVAPOTRANSPIRASI.pptx
 
Pp irigasi drainasi gnp 13 14
Pp  irigasi drainasi gnp 13 14Pp  irigasi drainasi gnp 13 14
Pp irigasi drainasi gnp 13 14
 
Penyaliran Tambang
Penyaliran TambangPenyaliran Tambang
Penyaliran Tambang
 
Pp irigasi drainasi gnp 13 14-1 (1)
Pp  irigasi drainasi gnp 13 14-1 (1)Pp  irigasi drainasi gnp 13 14-1 (1)
Pp irigasi drainasi gnp 13 14-1 (1)
 
Transpirasi
TranspirasiTranspirasi
Transpirasi
 
Pertemuan ke 3 - Drainase Permukaan.pptx
Pertemuan ke 3 - Drainase Permukaan.pptxPertemuan ke 3 - Drainase Permukaan.pptx
Pertemuan ke 3 - Drainase Permukaan.pptx
 
Analisis kebutuhan air (fao)
Analisis kebutuhan air (fao)Analisis kebutuhan air (fao)
Analisis kebutuhan air (fao)
 
Presentation wahyu.pptx
Presentation wahyu.pptxPresentation wahyu.pptx
Presentation wahyu.pptx
 
Makalah interaksi iklim dan tanaman
Makalah interaksi iklim dan tanamanMakalah interaksi iklim dan tanaman
Makalah interaksi iklim dan tanaman
 
Materi Evapotranspirasi Mata Kuliah Hidrlogi
Materi Evapotranspirasi Mata Kuliah HidrlogiMateri Evapotranspirasi Mata Kuliah Hidrlogi
Materi Evapotranspirasi Mata Kuliah Hidrlogi
 
Praktikum agroklimatologi cwr 2012_gtr
Praktikum agroklimatologi cwr 2012_gtrPraktikum agroklimatologi cwr 2012_gtr
Praktikum agroklimatologi cwr 2012_gtr
 
Slide-CIV-307-CIV-307-P6-P7-Kebutuhan-Air-Irigasi.pptx
Slide-CIV-307-CIV-307-P6-P7-Kebutuhan-Air-Irigasi.pptxSlide-CIV-307-CIV-307-P6-P7-Kebutuhan-Air-Irigasi.pptx
Slide-CIV-307-CIV-307-P6-P7-Kebutuhan-Air-Irigasi.pptx
 
Handout hubungan dasar tanah air-tanaman-atmosfer
Handout hubungan dasar tanah air-tanaman-atmosferHandout hubungan dasar tanah air-tanaman-atmosfer
Handout hubungan dasar tanah air-tanaman-atmosfer
 
Evapotranspirasi dan curah hujan
Evapotranspirasi dan curah hujanEvapotranspirasi dan curah hujan
Evapotranspirasi dan curah hujan
 
Evapotranspirasi power point
Evapotranspirasi power pointEvapotranspirasi power point
Evapotranspirasi power point
 
EFEKTIFITAS EMBUNG UNTUK IRIGASI TANAMAN HORTIKULTURA DI CIKAKAK SUKABUMI
EFEKTIFITAS EMBUNG UNTUK IRIGASI TANAMAN HORTIKULTURA DI CIKAKAK SUKABUMIEFEKTIFITAS EMBUNG UNTUK IRIGASI TANAMAN HORTIKULTURA DI CIKAKAK SUKABUMI
EFEKTIFITAS EMBUNG UNTUK IRIGASI TANAMAN HORTIKULTURA DI CIKAKAK SUKABUMI
 
Laporan hidrologi
Laporan hidrologiLaporan hidrologi
Laporan hidrologi
 
233 1084-1-pb
233 1084-1-pb233 1084-1-pb
233 1084-1-pb
 
Debit banjir
Debit banjirDebit banjir
Debit banjir
 

Recently uploaded

Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptx
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptxMateri Makna alinea pembukaaan UUD .pptx
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptxIKLASSENJAYA
 
kekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratprium
kekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratpriumkekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratprium
kekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratpriumfebrie2
 
Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)
Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)
Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)ratnawijayanti31
 
Konsep Agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan meliputi salah satu atau ...
Konsep	Agribisnis	adalah	suatu	kesatuan	kegiatan  meliputi		salah	satu	atau		...Konsep	Agribisnis	adalah	suatu	kesatuan	kegiatan  meliputi		salah	satu	atau		...
Konsep Agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan meliputi salah satu atau ...laila16682
 
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdfmateri+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdfkaramitha
 
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdfDampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdfssuser4743df
 
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptxTEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptxSyabilAfandi
 
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannyaModul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannyaAnggrianiTulle
 
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptxCASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptxresidentcardio13usk
 
LKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipa
LKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipaLKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipa
LKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipaBtsDaily
 
R6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptx
R6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptxR6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptx
R6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptxmagfira271100
 

Recently uploaded (11)

Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptx
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptxMateri Makna alinea pembukaaan UUD .pptx
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptx
 
kekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratprium
kekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratpriumkekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratprium
kekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratprium
 
Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)
Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)
Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)
 
Konsep Agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan meliputi salah satu atau ...
Konsep	Agribisnis	adalah	suatu	kesatuan	kegiatan  meliputi		salah	satu	atau		...Konsep	Agribisnis	adalah	suatu	kesatuan	kegiatan  meliputi		salah	satu	atau		...
Konsep Agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan meliputi salah satu atau ...
 
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdfmateri+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
 
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdfDampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
 
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptxTEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
 
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannyaModul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
 
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptxCASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
 
LKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipa
LKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipaLKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipa
LKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipa
 
R6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptx
R6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptxR6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptx
R6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptx
 

BAKUL 05Kebutuhan Air Tanaman.ppt FWFWFW WVWEFEWRG FEWGTG WGWGW4 GEGWGTW AEGEWG4WG EGEGW4G QFT4W FQ3TGQ4 FAEGTWT FWGW4. FEFW12 SEGSG12 ./ QTWT4

  • 1. III. KEBUTUHAN AIR TANAMAN Beberapa parameter yang menentukan kebutuhan air tanaman yaitu : Evaporasi, transpirasi, evapotranspirasi dan evapotranspirasi potensial. Evaporasi adalah : Proses perubahan cairan menjadi gas. Transpirasi adalah : Proses perubahan uap air dari tubuh tanaman ke atmosfer. Evapotranspirasi merupakan : Gabungan dari evaporasi dan transpirasi. Evapotranspirasi potensial (Etp) adalah Et yang terjadi apabila permukaan tertutup oleh tumbuhan dan lengas tanah tidak merupakan pembatas.
  • 2. PENGUAPAN (EVAPORASI) Penguapan dari permukaan lahan tergantung : -Kelengasan tanah, pada keadaan jenuh Penguapan = Penguapan dari permukaan air bebas, semakin kering makin rendah penguapan. - Temperatur udara dan tanah, makin tinggi temperatur makin besar penguapan. -Kelembaban udara, makin kering udara makin besar penguapan. - Kecepatan angin, makin cepat anginnya makin besar penguapan. - Vegetasi penutup, makin rapat vegetasi makin berkurang penguapan.
  • 3. Karena didalamnya termasuk pergerakan air dan tanah ke dalam mintakat → batang → daun → ke atmosfer, sehingga faktor- faktor yang mempengaruhi transpirasi : • Iklim, intensitas penyinaran, tekanan uap atmosfer, temperatur dan angin. • Tanah, ini berkaitan dengan pasokan air terhadap akar, dan kemampuan menyimpan lengas. •Tanaman, efisiensi system perakaran dalam menyerap lengas, luas daun, susunan dan struktur daun serta keadaan stomata. TRANSPIRASI
  • 4. Penggunaan air untuk aktivitas metabolisme tidak nyata, kira-kira 1% dari Et atau kurang, maka pemakaian air secara umum disetarakan dengan evapotranspirasi. Untuk tanaman musiman dapat dibedakan 3 tingkat pertumbuhan : - Pertumbuhan awal - Pertumbuhan Maksimum -Pertumbuhan pemasakan EVAPOTRANSPIRASI Evapotranspirasi sejalan dengan pertumbuhan. Pada awal rendah dan meningkat dengan berkembangnya tanaman, mencapai maksimum pada pertumbuhan maksimum, kemudian turun lagi pada tingkat pemasakan.
  • 5. EVAPOTRANSPIRASI POTENSIAL (Etp) Evapotranspirasi potensial, juga sebagai batas tertinggi dari Et untuk tanaman di bawah keadaan iklim tertentu. PENGUKURAN EVAPOTRANSPIRASI POTENSIAL Langsung : Padi Sawah Tanaman Lahan Kering •Lisimeter * Lisimeter drainasi •Perc. Plot lapangan * Perc. Plot lapangan •Metod. Masukan – keluaran * Metod. Masukan – keluaran * Penelitian Pengurangan Lengas Tanah Tidak Langsung * Pendekatan dengan data iklim
  • 6. Padi Sawah 1. Lisimeter Ada 3 tangki sebagai berikut : A. Tangki terbuka dengan tanaman (E+T+P) B. Tangki tertutup dengan tanaman (E+T) C. Tangki tertutup tanpa tanaman (E) Tangki A : Comsumtive Use + Perkolasi Tangki B : Evaporasi + Transpirasi Tangki C : Evaporasi A – B : Perkolasi B – C : Transpirasi A B C
  • 7. 2 . Percobaan Plot Lapangan Pengukuran dengan Plot Llapangan lebih dapat diandalkan dibanding tangki Lisimeter. Pematang sekeliling plot harus rapat. Alat pengukur dipasang pada bagian yang mewakili 8.640 Laju Irigasi : ha / m3/dt = Tebal Kebutuhan Air per hari (mm) Kebutuhan air harian = Tebal kehilangan Air Periode (hari) Pengamatan disesuaikan dengan kecepatan hilangnya air di plot pertanaman.
  • 8. 3. Metode Aliran Masuk – Keluar ( Inflow – Outflow Method ) Metode ini juga disebut metoda neraca air. Dalam skala luas dapat lebih mendekati dibanding dengan tangki dan percobaan plot. Persamaan : Pr + D1 + G1 = D2 + G2 + E + Δ S Pr : Presipitasi D1 : Masukan air permukaan D2 : Keluaran air permukaan G1 : Masukan air tanah (Sub surface inflow) G2 : Keluaran air tanah (Subsurface outflow)
  • 9. S = Keragaman kandungan lengas E = Konsumtive Use (kebutuhan air) D = Jumlah kebutuhan air D = D1 – D2 = E + (G2 – G1) + S - Pr Atau E = (D1 – D2) – (G2 – G1) – S + Pr Dalam musim kemarau tidak ada hujan diperkirakan G1 = G2 (G2 – G1 = 0) S ditiadakan sehingga : Persamaan : D = E = D1 – D2
  • 10. •TANAMAN LAHAN KERING 1. Lisimeter Drainase Ir, Pr ♣ ♣ ♣ P P Pompa Isap Persamaan : Ir + Pr = Et + P + S Musim Kemarau : Ir = Et + P + S S = Diabaikan Et = Ir - P
  • 11. 2. Percobaan Plot Lapangan Mbi – mei Ai.Di WR = IR + ER + ∑ n i = 1 100 WR = Kebutuhan air, mm IR = Air Pengairan, mm ER = Curah Hujan Efektif, mm Mbi = % Lengas awal musim lapis ke i Mei = % Lengas akhir musim lapis ke i Ai = BV lapis ke i Di = Jeluk lapis ke i, n = jumlah lapisan dalam mintakat penakaran
  • 12. 3. Metoda Neraca Air ( Inflow – Outflow Method ) Untuk daerah yang luas – DAS Persamaan : Ch = + run off + aliran bawah permukaan + perubahan kandungan lengas + ET. ET = CH – R o – Abp - Plt 4. Penelitian Pengurangan Lengas Tanah μ = ∑ n Mi1 – mi2 . Ai. Di i = 1 μ = Pemakaian air mintakat perakaran, selama selang pengambilan contoh. n = Jumlah Lapisan ke i, contoh lapis ke 1 untuk lapis i
  • 13. mi1 = % lengas pengambilan contoh 1 mi2 = lengas pada waktu pengambilan 2 Ai = Berat volume dari lapis ke i Di = Jeluk lapis ke i, mm Consumtive use (Cu) = ∑ (u) Dihitung dari penjumlahan pemakai air setiap interval pengambilan contoh. Perhitungan Eto (Evapotranspirasi Acuan) dengan data iklim : FAO, 1977 No.24 1. Metoda Blaney Criddle Eto = C[ p(0.46T + 8)] C = Faktor penyesuaian tergantung RH min panjang penyinaran dan kecepatan angin (diagram)1 p = Persentase rerata dari jumlah jam siang tahunan (tabel1) T = Temperatur rerata ºC.
  • 14. 2. Metoda Radiasi Eto = C (W. Rs) C : Faktor penyesuaian kelembaban dan kecepatan angin siang hari ( Diagram 2) W : Faktor untuk memasukkan temperatur dan ketinggian tabel 4) Rs = Radiasi matahari yang dinyatakan dalam evaporasi ekivalen. Rs = (0.25 + 0.5n/N) Ra Ra = Radiasi yang diterima di puncak atmosfer (table 2) n/N = Panjang Penyinaran
  • 15. 3. Metoda Penman Eto = C[ W.Rn + (1 – W ) .f(u).(ea – ed) ] C = Faktor penyesuaian tergantung kedaan cuaca siang dan malam W = Faktor yang tergantung dari temperature Rn = Radiasi neto dalam evaporasi ekivalen F(u)= Faktor yang tergantung kecepatan angin (ea – ed) = Perbedaan tekanan uap jenuh dengan tekanan uap sesungguhnya. ea = Dari tabel 5 ed = RH x ea
  • 16. f(u) = Tabel 7 1 – W = Tabel 8 Rn = Radiasi Matahari Neto = Rns – RnI Rns = Radiasi gelombang pendek neto RnI = Radiasi gelombang panjang neto = f(T).f(ed).f(n/N) C = Dari tabel 16 Rns = (1 –α) (0.25 + 0.5 n/N)Ra α = angka refleksi (0.25)
  • 17. 4. Metode Panci Evaporasi Eto = Kp.Epan. Kp = Koefisien panci Kp dalam tabel 18 Kalau tersedia data Epan Etc = KcEto Etc = Evapotranspirasi Tanaman Kc = Koefisien Tanaman
  • 18.  Pemakaian Data kebutuhan air dalam perencanaan, pola dan pelaksanaan proyek irigasi. Tahap-tahap yang perlu dilakukan pada suatu proyek irigasi dalam hubungannya dengan lengas tersedia dan kebutuhan air dapat dengan cara : 1. Pemilihan jenis dan pola tanam : a. Pengumpulan data iklim, evaluasi keadaan iklim dalam hubungannya dengan kebutuhan tanaman, pilih tanaman yang cocok dengan iklim dan tanah. b. Penentuan pola tanam, perhitungan panjang periode pertumbuhan dan waktu kegiatan lain dalam usaha tani. c. Pilih pola yang optimum dalam hubungannya dengan produksi.
  • 19. 2. Kebutuhan air bulanan/10 harian dan kebutuhan puncak. a. Perhitungan Eto dalam 10 harian/bulanan, koefisien tanaman (Kc) Etc → Etm crop Maksimum Etm = Kc.Eto.mm/waktu b. Kebutuhan air irigasi Hitung hujan efektif (pe), kontribusi air tanah (Ge) dan jeluk lengas tersedia pada mintakat perakaran awal pertumbuhan (Wb) → mm In = Etc – (Pe + Ge + Wb). (Etm)
  • 20. V = 10 Ep A.In 1 - Lr m3 / waktu c. Pasokan air irigasi (V) 10 = Faktor konversi dari In mm/bln terhadap V m3 / bln A = Luas areal irigasi, ha Lr = Kebutuhan air untuk pencucian, misalnya garam Ep = Efisiensi Proyek = Ec.Eu.Es.Ed. In = Kebutuhan air irigasi
  • 21. 3. Penjadwalan pasokan air selama musim pertumbuhan a. Perhitungan neraca air We = Pe + Ge + Wb – Etm (mm) We = Wb bulan berikutnya. b. Lengas tersedia dalam mintakat perakaran (Sa.D) c. Perhitungan selang pemberian air (i) dari jeluk perakaran, pengurangan lengas tanah (p) d. Pelaksanaan pasokan dan sistem pengagihan.
  • 22. V = 10/0.4 ( 840 -200 x 90 ) 1 - 0 = 1044 x 106 m3 / ms Dengan cara yang sama kebutuhan pasokan bulanan dapat dihitung : Pada bulan November Eto : 8 mm, Pe : 50 mm, Kc = 0.5 (awal tanam) Maka : Etc = 0.5 x 8mm = 4 mm → 120 mm / bln V = 10/0,4 ( 120 – 50 x 90 ) 1 = 157.5 x 103 m3 / bulan • Contoh perhitungan : Tanaman jagung luas 90 ha Etc : 840 mm/ms Pe 200 mm Ge : - Wb : - LR : - Ep : 0.4 maka:
  • 23. Soal 1. Tanaman kedelai luas 75 ha Etc : 500 mm/musim Pe 150 mm Ge : 20 mm Wb : 15 mm LR : 0 Ep : 0.6 , hitung berapa pasokan air yang diperlukan selama musim tanam tersebut ? 393.750 m3/msm Soal 2. Tanaman kacang tanah luas 100 ha Etc : 130 mm/bulan Pe 40 mm Ge : 25 mm Wb : 20 mm LR : 0 Ep : 0.75 , hitung berapa pasokan air yang diperlukan dalam bulan Juni tersebut ? 60.000 m3/bln