SlideShare a Scribd company logo
1 of 15
EVAPORASI
Evaporasi atau penguapan adalah proses pertukaran (transfer)
air dari permukaan bebas (free water surface) dari muka tanah, atau
dari air yang tertahan di atas permukaan bagunan atau tanaman
menjadi molekul uap air di atmosfer.
Proses ini sebenarnya terdiri dari dua kejadian yang saling
berkelanjutan yaitu :
a. Interface Evaporation : yaitu proses pertukaran air di permukaan
menjadi uap air di permukaan (interface) yang besarnya tergantung
dari energi dalam yang tersimpan (stored energy).
b. Vertical Vapor Transfer : yaitu perpindahan lapisan udara yang
jenuh uap air dari interface ke lapisan di atasnya, dan hal ini bila
memungkinkan proses penguapan akan berjalan terus. Transfer ini
dipengaruhi oleh kecepatan angin, topografi dan iklim lokal.
Disamping itu penguapan juga dipengaruhi oleh kelembaban udara, tekanan
udara, kedalaman air dan kualitas air.
Soil Evaporasi adalah penguapan yang terjadi dari permukaan tanah tanpa
ada tanaman di atasnya (bare soil).
Transpirasi adalah pengupan yang terjadi dari tanaman melalui sel stomata
pada daun. Air yang dihisap oleh daun setelah proses fisiologis akan diuapkan
kembali melalui sel stomata. Sel stomata ini pada malam hari akan tertutup
sehingga transpirasi hanya terjadi pada siang hari saja. Dengan demikian jelas
transpirasi lebih kecil dibanding dengan evaporasi.
Evapotranspirasi adalah Penguapan yang terjadi pada suatu daerah dimana
di dalamnya terdapat juga tanaman yang tumbuh, kejadiannya bersama-sama
antara evaporasi dan transpirasi, keduanya saling mempengaruhi. Soil
evaporasi akan dikurangi dengan terjadinya transpirasi.
Evapotranspirasi dibedakan :
Potensial Evapotranspirasi (PET) adalah evapotranspirasi dari
tanaman bila memperoleh air (dari hujan atau irigasi) yang cukup untuk
pertumbuhannya yang optimum, biasanya tanaman rumput hijau
dengan tinggi seragam antara 8 cm sampai 15 cm, tumbuh secara
aktif, menutupi permukaan tanah secara bersamaan pada kondisi
tidak kekurangan air (Doorenboss, et al, 1977)
PET ini tergantung dari factor meteorology setempat dan juga dari jenis
tanaman yang ada.
Actual Evapotranspirasi (AET) adalah evapotranspirasi yang terjadi
sesungguhnya dengan kondisi air yang nyata (Joyce martha).
AET juga tergantung dari faktor yang sama dengan potensial
evapotranspirasi tetapi dibatasi dengan hanya tersedianya air di
kandungan tanah (moisture) saja. Pada daerah kering tanpa irigasi, AET
menjadi sangat rendah karena tidak tersedianya air untuk evaporasi.
Pengitungan Evaporasi
Pendugaan kebutuhan air irigasi didekati dengan kebutuhan air tanaman,
dan kebutuhan air tanaman didefinisikan Doorenboss et al., 1977 sebagai
berikut: Kebutuhan air tanaman (crop water requirement) : kedalaman
air yang diperlukan untuk memenuhi kehilangan air melalui
evapotranspirasi tanaman yang bebas penyakit, tumbuh di areal
pertanian pada kondisi cukup air dari kesuburan tanah dengan
potensi pertumbuhan yang baik dan tingkat lingkungan
pertumbuhan yang baik.
Didalam analisa mendapatkan besarnya evaporasi dibedakan
menjadi dua yaitu :
1. Evaporasi dari permukaan air bebas.
2. Evaporasi dari permukaan tanah.
1. Evaporasi dari permukaan air bebas.
Pada dasarnya evaporasi terjadi karena perbedaan tekanan uap dari
udara pada permukaan air dan dari udara di atasnya.
Banyak cara untuk menghitung besarnya evaporasi dari permukaan
air diantaranya sebagai berikut :
a. Persamaan Empiris :
Perumusan dasarnya (Dalton) adalah sebagai berikut :
E= C(ew - ea) f (u) --------- Ea = 0,35(es − ea)(0,5+0,54 U2)
dimana :
E = evaporasi dari permukaan air (open water)
C = koefisien tergantung dari tekanan barometer
u = kecepatan angin
ew = tekanan uap jenuh muka air danau
ea = tekanan uap udara di atasnya
Hasil penurunan Ijssclmer di holland mendapatkan suatu perumusan
yang dapat dipakai hanya untuk kondisi yang sama adalah sebagai
berikut :
E0 = 0,345(ew − ea)(1+0,25 U6)
dimana :
E0 = evaporasi di danau (mm/hari).
ew = tekanan uap jenuh pada temperatur tw untuk muka air danau
(mmHg).
ea = tekanan uap air sesungguhnya (mmHg).
U6 = kecepatan angin (m/dt) pada ketinggian 6 m di atas permukaan.
b. Pemakaian Alat di Lapangan.
Besarnya evaporasi dapat diukur dilapangan dengan memasang
alat pengukur evaporasi yaitu atmometer atau pan evaporasi.
Atmometer adalah alat pengukuran evaporasi yang kecil yang biasa
dipakai dalam stasiun meteorologi. Hasilnya bukan data evaluasi
absolut, akan tetapi memberikan perbandingan.
Ada tiga type atmometer yaitu type Piche, type Livingston dan
type Bellani.
Pengukuran evaporasi dengan pan banyak dilakukan dengan di
lapangan (dalam stasiun meteorologi). Banyak jenis pan yang dipakai
diantaranya class A Pan Evaporation, Sunken Pan dengan type
Colorado, Young dan BPI, serta Floating Pan.
b.1. Class a Pan evaporation
Merupakan pan yang terbuat dari logam diletakkan di atas
permukaan tanah pada susunan kayu setinggi 6 in. Tinggi pan 10 in
dengan diameter 4 feet yang di dalamnya diisi air dengan ketinggian
sesuai dengan standard ukur di dalamnya yang mempunyai
ketinggian 7 in – 8 in.
Besarnya evaporasi adalah dengan melihat perubahan tinggi muka
air terhadap tinggi standard ukurnya. Besarnya evaporasi di pan
bukan merupakan besarnya evaporasi yang sebenarnya (actual
evaporation) tetapi masih harus dikalikan dengan koefisien pan yang
harganya lebih kecil dari satu. Hal ini disebabkan karena kemampuan
menyimpan panas berbeda antara pan dan danau, juga terjadi
pertukaran panas antara pan dengan tanah, air dan udara
disekitarnya. Untuk class A evaporation besarnya koefisien pan
adalah 0,6 – 0,8.
b.2. Sunken Pan
Sejenis pan yang sebagian ditanam masuk ke dalam tanah
dengan maksud memasukkan faktor pengaruh tanah terhadap
penguapan. Ada tiga jenis Sunken Pan yaitu, Colorado Sunken Pan
yang mempunyai penampang 3 feet persegi dan tinggi 18 in dengan
koefisien pan 0,79 – 0,98.
Jenis yang kedua adalah Young Screened Pan yaitu pan yang
mempunyai diameter 2 feet dan tinggi 3 feet dengan koefisien pan
0,91 – 0,99 (mendekati satu). Jenis yang ketiga adalah BPI pan
(Bureau of Plant Industry) yang mempunyai diameter 6 feet dan tinggi
2 feet dengan koefisien pan 0,91 – 0,99 (mendekati satu).
b.3. Floating Pan
Untuk memasukkan faktor pengaruh massa air terhadap
penguapan dipakai jenis pan yang lain yaitu Floating Pan yang pada
dasarnya adalah sama dengan pan yang lain tetapi diapungkan di
atas permukaan air (danau). Pan jenis ini mempunyai koefisien 0,8.
c. Teori Penman (1948)
Teori Penman didasarkan atas dua kebutuhan untuk menjaga
kontinuitas dari evaporasi agar tetap terjadi, yaitu :
c.1. Besarnya energi panas yang harus disuply untuk proses
penguapan.
Gelombang pendek radiasi matahari yang sampai di permukaan bumi
besarnya tergantung dari letak tempat (latitude), musim tahunan, jam
siang dan banyaknya awan dalam satu hari. Bila diasumsikan tidak
ada awan maka besarnya total radiasi pada suatu diberikan dalam
bentuk table oleh Angot sebagai harga RA (bilangan Angot) dengan
satuan gcal/cm2/hari.
Tabel Harga es menurut suhu
Jika Rc = radiasi gelombang pendek sesungguhnya yang diterima
pada permukaan tanah dari matahari
n = Jam penyinaran matahari sesungguhnya yang terjadi
N = Jam penyinaran matahari yang mungkin dapat terjadi
n/N = Perbandingan jam penyinaran (relatif sunshine) maka Penman
memberikan persamaan sebagai berikut :
Rc = RA
Sebagian dari Rc dipantulkan kembali sebagai radiasi gelombang
pendek yang besarnya tergantung dari daya pantul (reflaksi)
permukaan tanah (macam muka tanah). Besarnya koefisien reflaksi (r)
yang disebut Albedo, seperti pada Tabel dibawah ini
Jenis Permukaan r (koefisien reflaksi albedo)
Open Water 0,06
Rock 0,12 – 0,15
Dry Mould 0,14
Wet Mould 0,08 – 0,09
Grass 0,10 – 0,33
Green Vegetation (general figure) 0,20
ANGIN DARAT
Jika RI = besarnya radiasi gelombang pendek yang tinggal dimuka tanah
maka :
RI= Rc (1 – r)
atau :
RI = RA (1 – r)
Pada malam hari sebagian dari RI masih dipantulkan lagi, dimana besarnya
(RB) dituliskan sebagai perumusan empiris sebagai berikut :
RB = σ Ta4 (0,47 - 0,077ea) RaB
dimana :
σ = konstanta dari Lummer dan Pringsheim
= 117,74 x 10-9 gcal/cm2/hari
Ta = temperatur absolut = t°C + 273
ea = tekanan uap air di udara (mmHg)
Persamaan Evaporasi menurut Penmann :
Eo =
ANGIN DARAT
dimana :
Δ = kemiringan grafik tekanan uap pada temperatur t
=
γ = constanta pschrometer 0,49 jika t(°C) dan e (mmHg)
H = disebut sebagai “heat budget” dalam cal/cm2/hari atau dalam
mmH2O/hari, harga H terlebih dahulu dibagi 60, H = RI – RB
Ea= evaporasi dari muka air (open water) untuk temperature udara
dan air yang sama t° C dalam mm/hari ,
Ea = 0,35(es − ea)(0,5+0,54 U2) es = tekanan uap jenuh udara
pada t° C (mmHg), ea = tekanan uap sesungguhnya udara di
atasnya (mmHg), ea = h x es, h : relatif humidity
CONTOH SOAL :
Diketahui data t = 20 °C ; h = 70 % ; n/N = 40 %
t’s = 20,1 °C ; RA = 550 cal/cm2/hari ; U2 = 5 m/dt
Hitung besarnya evaporasi air permukaan bebas hariannya.
Penyelesaiannya :
Table : t = 20 °C ------------- es = 17,53 mmHg (tekanan uap jenuh pada t oC)
t’s = 20,1 °C ----------- e’s = 17,64 mmHg (lihat tabel harga es menurut suhu)
ea = 0,7 x 17,53 = 12,27 mmHg (tekanan uap air sesungguhnya di udara)
h Ta = 20 + 273 = 293 °K
Δ = = 1,1201
Rc = 550 (0,2 + 0,48 x 0,4) = 215,6 gcal/cm2/hari
RI = 215,6 (1 – 0,06) = 202,66 g cal/ cm2/hari
r permukaan air bebas = 0,06 lihat tabel koefisen refleksi albedo
RB = 867,75 (0,47 – 0,077 x 12,27) (0,20 + 0,80 x 0,4) = 90,37
gcal/ cm2/hari
σ Ta
4 = 117,74 x 10-9 x (293)4 = 867,75
H = (202,66 – 90,37)/60 = (112,29 gcal/ cm2/hari)/60 = 1,87
mm H2O/hari
Ea = 0,35 (17,53 – 12,27)(0,5 + 0,54 x 5) = 5,89 mm H2O/hari
Eo = = = 3,11 mm/hari
konstanta psicrometer
σ = konstanta dari Lummer dan Pringsheim = 117,74 x 10-9 gcal/cm2/hari
Ta = temperatur absolut = t°C + 273 , ea = tekanan uap air di udara
(mmHg)

More Related Content

Similar to EVAPORASI DAN PENGUKURANNYA

3 pengukuran evapotranspirasi (metode perhitungan uap air yang
3 pengukuran evapotranspirasi (metode perhitungan uap air yang3 pengukuran evapotranspirasi (metode perhitungan uap air yang
3 pengukuran evapotranspirasi (metode perhitungan uap air yangGusti Rusmayadi
 
Penyaliran Tambang
Penyaliran TambangPenyaliran Tambang
Penyaliran Tambangheny novi
 
Evapotranspirasi power point
Evapotranspirasi power pointEvapotranspirasi power point
Evapotranspirasi power pointnuelsitohang
 
Temperatur dan aliran panas tanah
Temperatur dan aliran panas tanahTemperatur dan aliran panas tanah
Temperatur dan aliran panas tanahDicky Pulungan
 
2 kuliah pa bab ii hta tan
2 kuliah pa bab ii hta tan2 kuliah pa bab ii hta tan
2 kuliah pa bab ii hta tanAndrew Hutabarat
 
Kebutuhan Air tanaman secara empiris
Kebutuhan Air tanaman secara empirisKebutuhan Air tanaman secara empiris
Kebutuhan Air tanaman secara empirisKarla Puspita Sari
 
Evaporasi dan evapotransporasi Hidrologi Teknik
Evaporasi dan evapotransporasi Hidrologi TeknikEvaporasi dan evapotransporasi Hidrologi Teknik
Evaporasi dan evapotransporasi Hidrologi TeknikRusydanAmrullah1
 
UKURAN KELEMBABAN DAN EFEK UAP AIR TERHADAP SUHU UDARA
UKURAN KELEMBABAN DAN EFEK UAP AIR TERHADAP SUHU UDARAUKURAN KELEMBABAN DAN EFEK UAP AIR TERHADAP SUHU UDARA
UKURAN KELEMBABAN DAN EFEK UAP AIR TERHADAP SUHU UDARAJoel mabes
 
Laporan praktikum kelembaban udara
Laporan praktikum kelembaban udaraLaporan praktikum kelembaban udara
Laporan praktikum kelembaban udaraDiajeng Ramadhan
 
Bab 4. suhu, tekanan, kelembaban udara dan pengaruhnya thd tanaman
Bab 4. suhu, tekanan, kelembaban udara dan pengaruhnya thd tanamanBab 4. suhu, tekanan, kelembaban udara dan pengaruhnya thd tanaman
Bab 4. suhu, tekanan, kelembaban udara dan pengaruhnya thd tanamanPurwandaru Widyasunu
 
Dairi Atmos dan Hidrologi - KONSEP.docx
Dairi Atmos dan Hidrologi   - KONSEP.docxDairi Atmos dan Hidrologi   - KONSEP.docx
Dairi Atmos dan Hidrologi - KONSEP.docxPUSHPALATHAAPTHAYAMA
 
Handout hubungan dasar tanah air-tanaman-atmosfer
Handout hubungan dasar tanah air-tanaman-atmosferHandout hubungan dasar tanah air-tanaman-atmosfer
Handout hubungan dasar tanah air-tanaman-atmosferNurul Aulia
 
KELEMBAPAN UDARA
KELEMBAPAN UDARAKELEMBAPAN UDARA
KELEMBAPAN UDARAEDIS BLOG
 
KELEMBAPAN UDARA
KELEMBAPAN UDARAKELEMBAPAN UDARA
KELEMBAPAN UDARAEDIS BLOG
 

Similar to EVAPORASI DAN PENGUKURANNYA (20)

3 pengukuran evapotranspirasi (metode perhitungan uap air yang
3 pengukuran evapotranspirasi (metode perhitungan uap air yang3 pengukuran evapotranspirasi (metode perhitungan uap air yang
3 pengukuran evapotranspirasi (metode perhitungan uap air yang
 
Penyaliran Tambang
Penyaliran TambangPenyaliran Tambang
Penyaliran Tambang
 
Tugas ringkasan
Tugas ringkasanTugas ringkasan
Tugas ringkasan
 
Makalah interaksi iklim dan tanaman
Makalah interaksi iklim dan tanamanMakalah interaksi iklim dan tanaman
Makalah interaksi iklim dan tanaman
 
Soal kuis
Soal kuisSoal kuis
Soal kuis
 
Evapotranspirasi power point
Evapotranspirasi power pointEvapotranspirasi power point
Evapotranspirasi power point
 
Temperatur dan aliran panas tanah
Temperatur dan aliran panas tanahTemperatur dan aliran panas tanah
Temperatur dan aliran panas tanah
 
2 kuliah pa bab ii hta tan
2 kuliah pa bab ii hta tan2 kuliah pa bab ii hta tan
2 kuliah pa bab ii hta tan
 
Tekanan
TekananTekanan
Tekanan
 
Kebutuhan Air tanaman secara empiris
Kebutuhan Air tanaman secara empirisKebutuhan Air tanaman secara empiris
Kebutuhan Air tanaman secara empiris
 
Evaporasi dan evapotransporasi Hidrologi Teknik
Evaporasi dan evapotransporasi Hidrologi TeknikEvaporasi dan evapotransporasi Hidrologi Teknik
Evaporasi dan evapotransporasi Hidrologi Teknik
 
UKURAN KELEMBABAN DAN EFEK UAP AIR TERHADAP SUHU UDARA
UKURAN KELEMBABAN DAN EFEK UAP AIR TERHADAP SUHU UDARAUKURAN KELEMBABAN DAN EFEK UAP AIR TERHADAP SUHU UDARA
UKURAN KELEMBABAN DAN EFEK UAP AIR TERHADAP SUHU UDARA
 
Laporan praktikum kelembaban udara
Laporan praktikum kelembaban udaraLaporan praktikum kelembaban udara
Laporan praktikum kelembaban udara
 
Bab 4. suhu, tekanan, kelembaban udara dan pengaruhnya thd tanaman
Bab 4. suhu, tekanan, kelembaban udara dan pengaruhnya thd tanamanBab 4. suhu, tekanan, kelembaban udara dan pengaruhnya thd tanaman
Bab 4. suhu, tekanan, kelembaban udara dan pengaruhnya thd tanaman
 
Dairi Atmos dan Hidrologi - KONSEP.docx
Dairi Atmos dan Hidrologi   - KONSEP.docxDairi Atmos dan Hidrologi   - KONSEP.docx
Dairi Atmos dan Hidrologi - KONSEP.docx
 
Handout hubungan dasar tanah air-tanaman-atmosfer
Handout hubungan dasar tanah air-tanaman-atmosferHandout hubungan dasar tanah air-tanaman-atmosfer
Handout hubungan dasar tanah air-tanaman-atmosfer
 
skripsi
skripsiskripsi
skripsi
 
KELEMBAPAN UDARA
KELEMBAPAN UDARAKELEMBAPAN UDARA
KELEMBAPAN UDARA
 
KELEMBAPAN UDARA
KELEMBAPAN UDARAKELEMBAPAN UDARA
KELEMBAPAN UDARA
 
Tekanan udara 1
Tekanan udara 1Tekanan udara 1
Tekanan udara 1
 

Recently uploaded

PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptxHendryJulistiyanto
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapsefrida3
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 

Recently uploaded (20)

PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 

EVAPORASI DAN PENGUKURANNYA

  • 1. EVAPORASI Evaporasi atau penguapan adalah proses pertukaran (transfer) air dari permukaan bebas (free water surface) dari muka tanah, atau dari air yang tertahan di atas permukaan bagunan atau tanaman menjadi molekul uap air di atmosfer. Proses ini sebenarnya terdiri dari dua kejadian yang saling berkelanjutan yaitu : a. Interface Evaporation : yaitu proses pertukaran air di permukaan menjadi uap air di permukaan (interface) yang besarnya tergantung dari energi dalam yang tersimpan (stored energy). b. Vertical Vapor Transfer : yaitu perpindahan lapisan udara yang jenuh uap air dari interface ke lapisan di atasnya, dan hal ini bila memungkinkan proses penguapan akan berjalan terus. Transfer ini dipengaruhi oleh kecepatan angin, topografi dan iklim lokal.
  • 2. Disamping itu penguapan juga dipengaruhi oleh kelembaban udara, tekanan udara, kedalaman air dan kualitas air. Soil Evaporasi adalah penguapan yang terjadi dari permukaan tanah tanpa ada tanaman di atasnya (bare soil). Transpirasi adalah pengupan yang terjadi dari tanaman melalui sel stomata pada daun. Air yang dihisap oleh daun setelah proses fisiologis akan diuapkan kembali melalui sel stomata. Sel stomata ini pada malam hari akan tertutup sehingga transpirasi hanya terjadi pada siang hari saja. Dengan demikian jelas transpirasi lebih kecil dibanding dengan evaporasi. Evapotranspirasi adalah Penguapan yang terjadi pada suatu daerah dimana di dalamnya terdapat juga tanaman yang tumbuh, kejadiannya bersama-sama antara evaporasi dan transpirasi, keduanya saling mempengaruhi. Soil evaporasi akan dikurangi dengan terjadinya transpirasi.
  • 3. Evapotranspirasi dibedakan : Potensial Evapotranspirasi (PET) adalah evapotranspirasi dari tanaman bila memperoleh air (dari hujan atau irigasi) yang cukup untuk pertumbuhannya yang optimum, biasanya tanaman rumput hijau dengan tinggi seragam antara 8 cm sampai 15 cm, tumbuh secara aktif, menutupi permukaan tanah secara bersamaan pada kondisi tidak kekurangan air (Doorenboss, et al, 1977) PET ini tergantung dari factor meteorology setempat dan juga dari jenis tanaman yang ada. Actual Evapotranspirasi (AET) adalah evapotranspirasi yang terjadi sesungguhnya dengan kondisi air yang nyata (Joyce martha). AET juga tergantung dari faktor yang sama dengan potensial evapotranspirasi tetapi dibatasi dengan hanya tersedianya air di kandungan tanah (moisture) saja. Pada daerah kering tanpa irigasi, AET menjadi sangat rendah karena tidak tersedianya air untuk evaporasi.
  • 4. Pengitungan Evaporasi Pendugaan kebutuhan air irigasi didekati dengan kebutuhan air tanaman, dan kebutuhan air tanaman didefinisikan Doorenboss et al., 1977 sebagai berikut: Kebutuhan air tanaman (crop water requirement) : kedalaman air yang diperlukan untuk memenuhi kehilangan air melalui evapotranspirasi tanaman yang bebas penyakit, tumbuh di areal pertanian pada kondisi cukup air dari kesuburan tanah dengan potensi pertumbuhan yang baik dan tingkat lingkungan pertumbuhan yang baik. Didalam analisa mendapatkan besarnya evaporasi dibedakan menjadi dua yaitu : 1. Evaporasi dari permukaan air bebas. 2. Evaporasi dari permukaan tanah.
  • 5. 1. Evaporasi dari permukaan air bebas. Pada dasarnya evaporasi terjadi karena perbedaan tekanan uap dari udara pada permukaan air dan dari udara di atasnya. Banyak cara untuk menghitung besarnya evaporasi dari permukaan air diantaranya sebagai berikut : a. Persamaan Empiris : Perumusan dasarnya (Dalton) adalah sebagai berikut : E= C(ew - ea) f (u) --------- Ea = 0,35(es − ea)(0,5+0,54 U2) dimana : E = evaporasi dari permukaan air (open water) C = koefisien tergantung dari tekanan barometer u = kecepatan angin ew = tekanan uap jenuh muka air danau ea = tekanan uap udara di atasnya
  • 6. Hasil penurunan Ijssclmer di holland mendapatkan suatu perumusan yang dapat dipakai hanya untuk kondisi yang sama adalah sebagai berikut : E0 = 0,345(ew − ea)(1+0,25 U6) dimana : E0 = evaporasi di danau (mm/hari). ew = tekanan uap jenuh pada temperatur tw untuk muka air danau (mmHg). ea = tekanan uap air sesungguhnya (mmHg). U6 = kecepatan angin (m/dt) pada ketinggian 6 m di atas permukaan. b. Pemakaian Alat di Lapangan. Besarnya evaporasi dapat diukur dilapangan dengan memasang alat pengukur evaporasi yaitu atmometer atau pan evaporasi. Atmometer adalah alat pengukuran evaporasi yang kecil yang biasa dipakai dalam stasiun meteorologi. Hasilnya bukan data evaluasi absolut, akan tetapi memberikan perbandingan. Ada tiga type atmometer yaitu type Piche, type Livingston dan type Bellani.
  • 7. Pengukuran evaporasi dengan pan banyak dilakukan dengan di lapangan (dalam stasiun meteorologi). Banyak jenis pan yang dipakai diantaranya class A Pan Evaporation, Sunken Pan dengan type Colorado, Young dan BPI, serta Floating Pan. b.1. Class a Pan evaporation Merupakan pan yang terbuat dari logam diletakkan di atas permukaan tanah pada susunan kayu setinggi 6 in. Tinggi pan 10 in dengan diameter 4 feet yang di dalamnya diisi air dengan ketinggian sesuai dengan standard ukur di dalamnya yang mempunyai ketinggian 7 in – 8 in.
  • 8. Besarnya evaporasi adalah dengan melihat perubahan tinggi muka air terhadap tinggi standard ukurnya. Besarnya evaporasi di pan bukan merupakan besarnya evaporasi yang sebenarnya (actual evaporation) tetapi masih harus dikalikan dengan koefisien pan yang harganya lebih kecil dari satu. Hal ini disebabkan karena kemampuan menyimpan panas berbeda antara pan dan danau, juga terjadi pertukaran panas antara pan dengan tanah, air dan udara disekitarnya. Untuk class A evaporation besarnya koefisien pan adalah 0,6 – 0,8. b.2. Sunken Pan Sejenis pan yang sebagian ditanam masuk ke dalam tanah dengan maksud memasukkan faktor pengaruh tanah terhadap penguapan. Ada tiga jenis Sunken Pan yaitu, Colorado Sunken Pan yang mempunyai penampang 3 feet persegi dan tinggi 18 in dengan koefisien pan 0,79 – 0,98.
  • 9. Jenis yang kedua adalah Young Screened Pan yaitu pan yang mempunyai diameter 2 feet dan tinggi 3 feet dengan koefisien pan 0,91 – 0,99 (mendekati satu). Jenis yang ketiga adalah BPI pan (Bureau of Plant Industry) yang mempunyai diameter 6 feet dan tinggi 2 feet dengan koefisien pan 0,91 – 0,99 (mendekati satu). b.3. Floating Pan Untuk memasukkan faktor pengaruh massa air terhadap penguapan dipakai jenis pan yang lain yaitu Floating Pan yang pada dasarnya adalah sama dengan pan yang lain tetapi diapungkan di atas permukaan air (danau). Pan jenis ini mempunyai koefisien 0,8. c. Teori Penman (1948) Teori Penman didasarkan atas dua kebutuhan untuk menjaga kontinuitas dari evaporasi agar tetap terjadi, yaitu : c.1. Besarnya energi panas yang harus disuply untuk proses penguapan.
  • 10. Gelombang pendek radiasi matahari yang sampai di permukaan bumi besarnya tergantung dari letak tempat (latitude), musim tahunan, jam siang dan banyaknya awan dalam satu hari. Bila diasumsikan tidak ada awan maka besarnya total radiasi pada suatu diberikan dalam bentuk table oleh Angot sebagai harga RA (bilangan Angot) dengan satuan gcal/cm2/hari.
  • 11. Tabel Harga es menurut suhu
  • 12. Jika Rc = radiasi gelombang pendek sesungguhnya yang diterima pada permukaan tanah dari matahari n = Jam penyinaran matahari sesungguhnya yang terjadi N = Jam penyinaran matahari yang mungkin dapat terjadi n/N = Perbandingan jam penyinaran (relatif sunshine) maka Penman memberikan persamaan sebagai berikut : Rc = RA Sebagian dari Rc dipantulkan kembali sebagai radiasi gelombang pendek yang besarnya tergantung dari daya pantul (reflaksi) permukaan tanah (macam muka tanah). Besarnya koefisien reflaksi (r) yang disebut Albedo, seperti pada Tabel dibawah ini Jenis Permukaan r (koefisien reflaksi albedo) Open Water 0,06 Rock 0,12 – 0,15 Dry Mould 0,14 Wet Mould 0,08 – 0,09 Grass 0,10 – 0,33 Green Vegetation (general figure) 0,20
  • 13. ANGIN DARAT Jika RI = besarnya radiasi gelombang pendek yang tinggal dimuka tanah maka : RI= Rc (1 – r) atau : RI = RA (1 – r) Pada malam hari sebagian dari RI masih dipantulkan lagi, dimana besarnya (RB) dituliskan sebagai perumusan empiris sebagai berikut : RB = σ Ta4 (0,47 - 0,077ea) RaB dimana : σ = konstanta dari Lummer dan Pringsheim = 117,74 x 10-9 gcal/cm2/hari Ta = temperatur absolut = t°C + 273 ea = tekanan uap air di udara (mmHg) Persamaan Evaporasi menurut Penmann : Eo =
  • 14. ANGIN DARAT dimana : Δ = kemiringan grafik tekanan uap pada temperatur t = γ = constanta pschrometer 0,49 jika t(°C) dan e (mmHg) H = disebut sebagai “heat budget” dalam cal/cm2/hari atau dalam mmH2O/hari, harga H terlebih dahulu dibagi 60, H = RI – RB Ea= evaporasi dari muka air (open water) untuk temperature udara dan air yang sama t° C dalam mm/hari , Ea = 0,35(es − ea)(0,5+0,54 U2) es = tekanan uap jenuh udara pada t° C (mmHg), ea = tekanan uap sesungguhnya udara di atasnya (mmHg), ea = h x es, h : relatif humidity CONTOH SOAL : Diketahui data t = 20 °C ; h = 70 % ; n/N = 40 % t’s = 20,1 °C ; RA = 550 cal/cm2/hari ; U2 = 5 m/dt Hitung besarnya evaporasi air permukaan bebas hariannya.
  • 15. Penyelesaiannya : Table : t = 20 °C ------------- es = 17,53 mmHg (tekanan uap jenuh pada t oC) t’s = 20,1 °C ----------- e’s = 17,64 mmHg (lihat tabel harga es menurut suhu) ea = 0,7 x 17,53 = 12,27 mmHg (tekanan uap air sesungguhnya di udara) h Ta = 20 + 273 = 293 °K Δ = = 1,1201 Rc = 550 (0,2 + 0,48 x 0,4) = 215,6 gcal/cm2/hari RI = 215,6 (1 – 0,06) = 202,66 g cal/ cm2/hari r permukaan air bebas = 0,06 lihat tabel koefisen refleksi albedo RB = 867,75 (0,47 – 0,077 x 12,27) (0,20 + 0,80 x 0,4) = 90,37 gcal/ cm2/hari σ Ta 4 = 117,74 x 10-9 x (293)4 = 867,75 H = (202,66 – 90,37)/60 = (112,29 gcal/ cm2/hari)/60 = 1,87 mm H2O/hari Ea = 0,35 (17,53 – 12,27)(0,5 + 0,54 x 5) = 5,89 mm H2O/hari Eo = = = 3,11 mm/hari konstanta psicrometer σ = konstanta dari Lummer dan Pringsheim = 117,74 x 10-9 gcal/cm2/hari Ta = temperatur absolut = t°C + 273 , ea = tekanan uap air di udara (mmHg)