SlideShare a Scribd company logo
1 of 11
BAHASA
INDONESIA
Penulisan Kata
A. Penulisan Kata Turunan
Unsur-unsur imbuhan pada kata turunan,yaitu awalan
(prefiks), akhiran (sufiks), awalan dan akhiran (konfiks),
sisipan (infiks), ditulis serangkai dengan kata dasarnya.
Kalau yang mendapat imbuhan merupakan gabungan kata,
berupa awalan atau akhiran maka ditulis serangkai dengan
kata yang berhubungan langsung saja.Gabungan kata yang
sekaligus mendapat awalan dan akhiran penulisannya
dirangkaikan tanpa tanda hubung.
B. Penulisan Kata Ulang
Kata ulang ditulis secara lengkap dengan
menggunakan tanda hubung bukan dengan angka
dua (2).
Ada juga bentuk pengulangan yang berasal dari
bentukdasar kata gabung atau lazim disebut kata
majemuk.Pada pengulangan bentuk seperti ini,
yang diulang hanya bagian yang pertama
sedangkan bagian yang kedua tidak diulang.
C. Gabungan Kata
Gabungan kata yang lazim disebut kata majemuk ditulis terpisah bagian-
bagiannya.Kalau salah satu unsurnya tidak dapat berdiri sendiri dan hanya
muncul dalam bentuk kombinasi,penulisannya harus dirangkaikan.
Bentuk kata dasar seperti,daya beli, rumah bersalin, ditulis terpisah bagian-
bagiannya,sedangkan panca-, tuna-, dan antar-, yang tidak dapat berdiri sendiri
sebagai kata lepas ditulis serangkai dengan kata yang mengikutinya.Sejalan
dengan penjelasan di atas, mahakuasa, mahamulia, ditulis serangkai karena
maha-
Sebagai unsur terikat diikuti oleh bentuk dasar (kecuali bentuk Maha Esa).
Kalau yang mengikutinya bukan bentuk dasar, melainkan bentuk turunan maka
penulisannya dipisahkan.
Gabungan kata yang sudah dianggap padu, ditulis serangkai,seperti;
manakala,matahari, sekaligus,daripada,hulubalang, dan bumiputera.Gabungan
kata yang dapat menimbulkan salah pengertian dapat ditulis dengan
menggunakan tanda hubung di antara bentuk yang menjadi
unsurnya.Pemberian tanda hubung pada kata tersebut diletakkan dibelakang
unsur yang menjadi inti kata gabung tersebut.
D. Kata Ganti -ku, kau-, -mu, dan –nya
Kata ganti -ku, kau-, -mu dan –nya ditulis serangkai dengan kata
yang mengikutinya. Sedangkan kata aku, kamu, engkau dan dia,
ditulis terpisah dengan kata yang mengikutinya.
E. Kata Depan di, ke, dan dari
Kata depan di, ke, dan dari ditulis terpisah dengan kata yang
mengikutinya.
Awalan di,, yang penulisannya dirangkaikan selalu berhubungan
dengan kata kerja dan mempunyai pasangan yang bisa
dipertukarkan dengan awalan me-. Misalnya, awalan dibeli dapat
dipertukarkan dengan awalan membeli. Adapun kata depan di, ke
selalu berhubungan dengan arah dan tempat dan cara
penulisannya dipisahkan dengan kata yang mengikutinya.
F. Partikel -lah, -kah, pun dan per
Partikel -lah, -kah, ditulis serangkai dengan kata yang
mengikutinya. Adapun partikel pun, ditulis terpisah dengan
kata yang mengikutinya.Kecuali pada kata adapun,
meskipun, walaupun, dan sejenisnyayang sudah dianggap
padu benar. Partikel pun ditulis terpisah karena bentuknya
hampir sama dengan bentuk kata lepas. Bentuk pun seperti
itu mempunyai makna juga sehingga penulisannya
dipisahkan.
Partikel per ditulis terpisah dengan kata yang mengikutinya
karena bentuknya sama dengan kata yang berarti; mulai,
demi, dan setiap.
G. Pemakaian Angka Bilangan
Kalau menggunakan angka Romawi, penulisannya tidak
menggunakan awalan ke-. Kalau menggunakan angka biasa atau
angka Arab maka menggunakan awalan ke-.Di samping kedua
cara di atas, masih ada cara lain yang dapat digunakan yaitu
semua bilangan tingkat itu ditulis dengan huruf (kata).
Lambang bilangan yang dapat dinyatakan dengan dengan satu
atau dua kata ditulis dengan huruf, kecuali jika beberapa
lambang bilangan dipakai secara berurutan, seperti dalam
perincian atau pemaparan. Jadi, kalau dalam kalimat itu terdapat
suatu bilangan yang dapat dinyatakan dengan satu atau dua
angka dan tidak berurutan, bilangan tersebut harus ditulis dengan
kata, bukan dengan angka.
Penulisan Unsur Serapan
Kata serapan adalah kata yang diambil dari bahasa
lain dalam rangka memperkaya kosakata bahasa
yang dituju. Dalam bahasa Indonesia, kata serapan
ada yang disesuaikan dengan kaidah bahasa
indonesia. Berikut ini akan dijelaskan secara
singkat hal-hal yang berhubungan dengan kaidah
penyerapan.
A. Penyerapan Secara Alamiah
Kata-kata asing yang diserap ke dalam bahasa Indonesia
yang lazim dieja dan di lafalkan dalam bahasa Indonesia
tidak mengalami perubahan.Penyerapan seperti ini
dikategorikan sebagai penyerapan secara alamiah.
B. Penyerapan Seperti Bentuk Asal
Unsur asing yang belum sepenuhnya diserap ke dalam
bahasa Indonaesia dapat dipakai dalam bahasa Indonesia
dengan jalan masih mempertahankan lafal bahasa asalnya
(asing).Jadi,pengucapan kata tersebut masih seperti bentuk
asalnya.Penyerapan seperti ini tidak terlalu banyak
ditemukan dalam bahasa Indonesia.
C. Penyerapan dengan Terjemahan
Penyerapan unsur-unsur bahasa asing ke dalam bahasa
Indonesia dapat dilakukan melalui penerjemahan kata-kata
asing tersebut.Penerjemahan ini dilakukan dengan cara
memilih kata-kata asing tertentu kemudian diterjemahkan
ke dalam bahasa Indonesia.Penyerapan ini dapat berupa
satu kata asing dipadankan dengan satu kata atau lebih
dalam bahasa Indonesia.
D. Penyerapan dengan Perubahan
Dalam penyerapan ini,perlu di usahakan agar ejaan dan
lafal asing yang diserap hanya diubah seperlunya sehingga
bentuk Indonesianya masih dapat dibandingkan dengan
bentuk asalnya.
E. Penyerapan Akhiran Asing
Akhiran asing itu ada yang diserap sebagai bagian
kata yang utuh,seperti kata standarisasi disamping
kata standar,kata implementasi disamping kata
implemen,kata objektif disamping kata
objek.Akhiran asing itu antara lain –is,-isme,-al,-
wan,-wati,-tas.

More Related Content

Similar to Bahasa indonesia

Bahasa indonesia
Bahasa indonesiaBahasa indonesia
Bahasa indonesiafadliaoscar
 
Bahasa indonesia
Bahasa indonesiaBahasa indonesia
Bahasa indonesiaKanKaneki
 
Bahasa Indonesia
Bahasa IndonesiaBahasa Indonesia
Bahasa IndonesiaAliTaufiq1
 
Bahasa indonesia
Bahasa indonesiaBahasa indonesia
Bahasa indonesianuranita8
 
Bahasa indonesia
Bahasa indonesiaBahasa indonesia
Bahasa indonesiaMuhtrii7
 
Bahasa indonesia
Bahasa indonesiaBahasa indonesia
Bahasa indonesiaramlahidris
 
analisis kesalahan berbahasa pada tataran.pptx
analisis kesalahan berbahasa pada tataran.pptxanalisis kesalahan berbahasa pada tataran.pptx
analisis kesalahan berbahasa pada tataran.pptxummigrafika
 
ppt indo kel 4.pptx
ppt indo kel 4.pptxppt indo kel 4.pptx
ppt indo kel 4.pptxyulianwaruwu
 
Power poin materi b indonesia
Power poin materi b indonesiaPower poin materi b indonesia
Power poin materi b indonesiaAmsori Saari
 
Eyd ( Geofisika UPNVY 2014 )
Eyd ( Geofisika UPNVY 2014 )Eyd ( Geofisika UPNVY 2014 )
Eyd ( Geofisika UPNVY 2014 )Nur Arasyi
 
Tata Tulis Karya Ilmiah
Tata Tulis Karya IlmiahTata Tulis Karya Ilmiah
Tata Tulis Karya IlmiahTian Sarwoyo
 

Similar to Bahasa indonesia (17)

Bahasa indonesia
Bahasa indonesiaBahasa indonesia
Bahasa indonesia
 
Bahasa indonesia
Bahasa indonesiaBahasa indonesia
Bahasa indonesia
 
Bahasa indonesia
Bahasa indonesiaBahasa indonesia
Bahasa indonesia
 
Bahasa indonesia
Bahasa indonesiaBahasa indonesia
Bahasa indonesia
 
Bahasa Indonesia
Bahasa IndonesiaBahasa Indonesia
Bahasa Indonesia
 
Bahasa indonesia
Bahasa indonesiaBahasa indonesia
Bahasa indonesia
 
Bahasa indonesia
Bahasa indonesiaBahasa indonesia
Bahasa indonesia
 
Bahasa indonesia
Bahasa indonesiaBahasa indonesia
Bahasa indonesia
 
Bahasa indonesia
Bahasa indonesiaBahasa indonesia
Bahasa indonesia
 
kel.1.pptx
kel.1.pptxkel.1.pptx
kel.1.pptx
 
analisis kesalahan berbahasa pada tataran.pptx
analisis kesalahan berbahasa pada tataran.pptxanalisis kesalahan berbahasa pada tataran.pptx
analisis kesalahan berbahasa pada tataran.pptx
 
ppt indo kel 4.pptx
ppt indo kel 4.pptxppt indo kel 4.pptx
ppt indo kel 4.pptx
 
Power poin materi b indonesia
Power poin materi b indonesiaPower poin materi b indonesia
Power poin materi b indonesia
 
Eyd ( Geofisika UPNVY 2014 )
Eyd ( Geofisika UPNVY 2014 )Eyd ( Geofisika UPNVY 2014 )
Eyd ( Geofisika UPNVY 2014 )
 
Tugas bindo
Tugas bindoTugas bindo
Tugas bindo
 
Tata Tulis Karya Ilmiah
Tata Tulis Karya IlmiahTata Tulis Karya Ilmiah
Tata Tulis Karya Ilmiah
 
Fonem morfem-dkk
Fonem morfem-dkkFonem morfem-dkk
Fonem morfem-dkk
 

More from ormaya19

Kokulikuler
KokulikulerKokulikuler
Kokulikulerormaya19
 
Iman dan taqwa
Iman dan taqwaIman dan taqwa
Iman dan taqwaormaya19
 
Wawasan sosial budaya dasar
Wawasan sosial budaya dasarWawasan sosial budaya dasar
Wawasan sosial budaya dasarormaya19
 
2. etika bisnis
2. etika bisnis2. etika bisnis
2. etika bisnisormaya19
 
Fisika dasar
Fisika dasarFisika dasar
Fisika dasarormaya19
 
Pendidikan kewarganegaraan
Pendidikan kewarganegaraanPendidikan kewarganegaraan
Pendidikan kewarganegaraanormaya19
 
Pendidikan pancasila
Pendidikan pancasilaPendidikan pancasila
Pendidikan pancasilaormaya19
 
Matematika
MatematikaMatematika
Matematikaormaya19
 
Kelompok 1
Kelompok 1Kelompok 1
Kelompok 1ormaya19
 
Komunikasi data
Komunikasi data Komunikasi data
Komunikasi data ormaya19
 

More from ormaya19 (11)

Kokulikuler
KokulikulerKokulikuler
Kokulikuler
 
Ormaya
OrmayaOrmaya
Ormaya
 
Iman dan taqwa
Iman dan taqwaIman dan taqwa
Iman dan taqwa
 
Wawasan sosial budaya dasar
Wawasan sosial budaya dasarWawasan sosial budaya dasar
Wawasan sosial budaya dasar
 
2. etika bisnis
2. etika bisnis2. etika bisnis
2. etika bisnis
 
Fisika dasar
Fisika dasarFisika dasar
Fisika dasar
 
Pendidikan kewarganegaraan
Pendidikan kewarganegaraanPendidikan kewarganegaraan
Pendidikan kewarganegaraan
 
Pendidikan pancasila
Pendidikan pancasilaPendidikan pancasila
Pendidikan pancasila
 
Matematika
MatematikaMatematika
Matematika
 
Kelompok 1
Kelompok 1Kelompok 1
Kelompok 1
 
Komunikasi data
Komunikasi data Komunikasi data
Komunikasi data
 

Recently uploaded

PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxPPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxDEAAYUANGGREANI
 
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfAksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfEniNuraeni29
 
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...MuhammadSyamsuryadiS
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxssuser50800a
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
Lingkungan bawah airLingkungan bawah air.ppt
Lingkungan bawah airLingkungan bawah air.pptLingkungan bawah airLingkungan bawah air.ppt
Lingkungan bawah airLingkungan bawah air.pptimamshadiqin2
 
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITASMATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITASbilqisizzati
 
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMAKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMIGustiBagusGending
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxssuser35630b
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfChananMfd
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxNurindahSetyawati1
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...Kanaidi ken
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxdpp11tya
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptnabilafarahdiba95
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxsukmakarim1998
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptPpsSambirejo
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfWidyastutyCoyy
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...pipinafindraputri1
 

Recently uploaded (20)

PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxPPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
 
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfAksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
 
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
Lingkungan bawah airLingkungan bawah air.ppt
Lingkungan bawah airLingkungan bawah air.pptLingkungan bawah airLingkungan bawah air.ppt
Lingkungan bawah airLingkungan bawah air.ppt
 
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITASMATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
 
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMAKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
 
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
 

Bahasa indonesia

  • 2. Penulisan Kata A. Penulisan Kata Turunan Unsur-unsur imbuhan pada kata turunan,yaitu awalan (prefiks), akhiran (sufiks), awalan dan akhiran (konfiks), sisipan (infiks), ditulis serangkai dengan kata dasarnya. Kalau yang mendapat imbuhan merupakan gabungan kata, berupa awalan atau akhiran maka ditulis serangkai dengan kata yang berhubungan langsung saja.Gabungan kata yang sekaligus mendapat awalan dan akhiran penulisannya dirangkaikan tanpa tanda hubung.
  • 3. B. Penulisan Kata Ulang Kata ulang ditulis secara lengkap dengan menggunakan tanda hubung bukan dengan angka dua (2). Ada juga bentuk pengulangan yang berasal dari bentukdasar kata gabung atau lazim disebut kata majemuk.Pada pengulangan bentuk seperti ini, yang diulang hanya bagian yang pertama sedangkan bagian yang kedua tidak diulang.
  • 4. C. Gabungan Kata Gabungan kata yang lazim disebut kata majemuk ditulis terpisah bagian- bagiannya.Kalau salah satu unsurnya tidak dapat berdiri sendiri dan hanya muncul dalam bentuk kombinasi,penulisannya harus dirangkaikan. Bentuk kata dasar seperti,daya beli, rumah bersalin, ditulis terpisah bagian- bagiannya,sedangkan panca-, tuna-, dan antar-, yang tidak dapat berdiri sendiri sebagai kata lepas ditulis serangkai dengan kata yang mengikutinya.Sejalan dengan penjelasan di atas, mahakuasa, mahamulia, ditulis serangkai karena maha- Sebagai unsur terikat diikuti oleh bentuk dasar (kecuali bentuk Maha Esa). Kalau yang mengikutinya bukan bentuk dasar, melainkan bentuk turunan maka penulisannya dipisahkan. Gabungan kata yang sudah dianggap padu, ditulis serangkai,seperti; manakala,matahari, sekaligus,daripada,hulubalang, dan bumiputera.Gabungan kata yang dapat menimbulkan salah pengertian dapat ditulis dengan menggunakan tanda hubung di antara bentuk yang menjadi unsurnya.Pemberian tanda hubung pada kata tersebut diletakkan dibelakang unsur yang menjadi inti kata gabung tersebut.
  • 5. D. Kata Ganti -ku, kau-, -mu, dan –nya Kata ganti -ku, kau-, -mu dan –nya ditulis serangkai dengan kata yang mengikutinya. Sedangkan kata aku, kamu, engkau dan dia, ditulis terpisah dengan kata yang mengikutinya. E. Kata Depan di, ke, dan dari Kata depan di, ke, dan dari ditulis terpisah dengan kata yang mengikutinya. Awalan di,, yang penulisannya dirangkaikan selalu berhubungan dengan kata kerja dan mempunyai pasangan yang bisa dipertukarkan dengan awalan me-. Misalnya, awalan dibeli dapat dipertukarkan dengan awalan membeli. Adapun kata depan di, ke selalu berhubungan dengan arah dan tempat dan cara penulisannya dipisahkan dengan kata yang mengikutinya.
  • 6. F. Partikel -lah, -kah, pun dan per Partikel -lah, -kah, ditulis serangkai dengan kata yang mengikutinya. Adapun partikel pun, ditulis terpisah dengan kata yang mengikutinya.Kecuali pada kata adapun, meskipun, walaupun, dan sejenisnyayang sudah dianggap padu benar. Partikel pun ditulis terpisah karena bentuknya hampir sama dengan bentuk kata lepas. Bentuk pun seperti itu mempunyai makna juga sehingga penulisannya dipisahkan. Partikel per ditulis terpisah dengan kata yang mengikutinya karena bentuknya sama dengan kata yang berarti; mulai, demi, dan setiap.
  • 7. G. Pemakaian Angka Bilangan Kalau menggunakan angka Romawi, penulisannya tidak menggunakan awalan ke-. Kalau menggunakan angka biasa atau angka Arab maka menggunakan awalan ke-.Di samping kedua cara di atas, masih ada cara lain yang dapat digunakan yaitu semua bilangan tingkat itu ditulis dengan huruf (kata). Lambang bilangan yang dapat dinyatakan dengan dengan satu atau dua kata ditulis dengan huruf, kecuali jika beberapa lambang bilangan dipakai secara berurutan, seperti dalam perincian atau pemaparan. Jadi, kalau dalam kalimat itu terdapat suatu bilangan yang dapat dinyatakan dengan satu atau dua angka dan tidak berurutan, bilangan tersebut harus ditulis dengan kata, bukan dengan angka.
  • 8. Penulisan Unsur Serapan Kata serapan adalah kata yang diambil dari bahasa lain dalam rangka memperkaya kosakata bahasa yang dituju. Dalam bahasa Indonesia, kata serapan ada yang disesuaikan dengan kaidah bahasa indonesia. Berikut ini akan dijelaskan secara singkat hal-hal yang berhubungan dengan kaidah penyerapan.
  • 9. A. Penyerapan Secara Alamiah Kata-kata asing yang diserap ke dalam bahasa Indonesia yang lazim dieja dan di lafalkan dalam bahasa Indonesia tidak mengalami perubahan.Penyerapan seperti ini dikategorikan sebagai penyerapan secara alamiah. B. Penyerapan Seperti Bentuk Asal Unsur asing yang belum sepenuhnya diserap ke dalam bahasa Indonaesia dapat dipakai dalam bahasa Indonesia dengan jalan masih mempertahankan lafal bahasa asalnya (asing).Jadi,pengucapan kata tersebut masih seperti bentuk asalnya.Penyerapan seperti ini tidak terlalu banyak ditemukan dalam bahasa Indonesia.
  • 10. C. Penyerapan dengan Terjemahan Penyerapan unsur-unsur bahasa asing ke dalam bahasa Indonesia dapat dilakukan melalui penerjemahan kata-kata asing tersebut.Penerjemahan ini dilakukan dengan cara memilih kata-kata asing tertentu kemudian diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia.Penyerapan ini dapat berupa satu kata asing dipadankan dengan satu kata atau lebih dalam bahasa Indonesia. D. Penyerapan dengan Perubahan Dalam penyerapan ini,perlu di usahakan agar ejaan dan lafal asing yang diserap hanya diubah seperlunya sehingga bentuk Indonesianya masih dapat dibandingkan dengan bentuk asalnya.
  • 11. E. Penyerapan Akhiran Asing Akhiran asing itu ada yang diserap sebagai bagian kata yang utuh,seperti kata standarisasi disamping kata standar,kata implementasi disamping kata implemen,kata objektif disamping kata objek.Akhiran asing itu antara lain –is,-isme,-al,- wan,-wati,-tas.