SlideShare a Scribd company logo
PENGELOLAAN LAHAN GAMBUT
BERKELANJUTAN KUNCI MENCEGAH
KEBAKARAN LAHAN DAN HUTAN
KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN
DIREKTORAT JENDERAL PENGENDALIAN PERUBAHAN IKLIM
DIREKTORAT PENGENDALIAN KEBAKARAN HUTAN DAN LAHAN
2015
KONDISI TERKINI KEBAKARAN
LAHAN DAN HUTAN
A. SEBARAN ASAP
Kondisi sebaran asap tiga
hari terakhir tidak terlalu
signifikan. Sumatera dan
Kaalimantan masih diliputi
asap.
Sebaran asap masih ada di
negara tetangga (Malaysia
dan Kalimantan)
Lanjutan..
Kondisi sebaran asap di
Sulawesi, Maluku dan
Papua dalam tiga hari
berubah-ubah.
Tanggal 19/10/2015
membaik namun tanggal
20/20/2015 asap
menyebar lebih luas
B. KONDISI HOTSPOT
No
Indonesia
( 6 Provinsi
Rawan)
Hotspot (titikpanas)
NOAA 1) Terra Aqua (NASA)conf>
80%2)
2014 2015 2015
19 Okt 1 Jan – 19 Okt 19 Okt 1 Jan – 19 Okt 19 Okt 1 Jan – 18 Okt
1. Riau 0 4.338 1 1.878 19 2.122
2. Jambi 5 1.172 1 1.633 69 2.524
3. Sumsel 26 2.941 1 2.891 513 10.946
4. Kalbar 0 5.185 2 2.663 6 2.684
5. Kalteng 6 4.834 64 3.926 366 9.998
6. Kalsel 7 1.344 141 1.184 113 1.616
7. Sulut 1 31 0 60 0 356
8. Sulteng 12 433 8 305 2 434
9. Sulbar 2 85 7 51 5 103
10. Sulsel 4 438 11 407 5 555
11. Sultra 9 392 0 239 0 251
12. Maluku Tidak tercover Tidak tercover Tidak tercover Tidak tercover 17 289
13. Maluku Utara Tidak tercover Tidak tercover Tidak tercover Tidak tercover 25 542
14. Papua Tidak tercover Tidak tercover Tidak tercover Tidak tercover 224 2945
15. Papua Barat Tidak tercover Tidak tercover Tidak tercover Tidak tercover 5 93
Total
Indonesia
112 28.119 409 19.851 1450 40.552
UPDATE UPAYA YANG TELAH
DAN SEDANG DILAKUKAN
C. OPERASI PEMADAMAN
PROVINSI PEMADAMAN DARAT PEMADAMAN UDARA
RIAU Operasi dilakukan oleh 209 orang
Manggala Agni, 2,909 personil
TNI/POLRI, BPBD, RPK Perusahaan,
MPA
Dukungan cairan/Bubuk kimia untuk
pemadaman darat: 200 L flame
freeze dan 114 kg bubuk Peat FireX
dipakai untuk pemadaman Manggala
Agni (KemenLHK)
TMC : 147,92 ton.dengan kekuatan 1
pesawat Cassa PK-PCT
Water bombing : = 27.357.200 liter
dengan kekuatan 2 Helikopter (BNPB) dan
heli perusahaan
JAMBI Operasi dilakukan oleh 240 orang
Manggala Agni, 359 personil
TNI/POLRI (Mabes) dan personil
lokal, BPBD, RPK Perusahaan, MPA
Dukungan cairan/Bubuk kimia
untuk pemadaman darat: 200 L
flame freeze, 114 kg bubuk Peat
FireX dipakai untuk pemadaman
Manggala Agni (KemenLHK)
TMC : 5,8 ton
Water bombing : 6.173.600 liter dengan
dukungan 4 helikopter
PROVINSI PEMADAMAN DARAT PEMADAMAN UDARA
SUMSEL Operasi oleh 236 personil Manggala
Agni, 1100 TNI/POLRI, BPBD, RPK
Perusahaan, MPA
Dukungan cairan/Bubuk kimia untuk
pemadaman darat: 200 L flame freeze
dan 45,6 kg bubuk Peat FireX dipakai
untuk pemadaman Manggala Agni
(KemenLHK)
TMC : 73,5 ton dukungan 1 pesawat
Water bombing : 28.632.000 liter
Armada pesawat Indonesia (10 unit)
dan bantuan Internasional (6 unit) :
Bombardier Pelican dan Dauphin
(Malaysia); Chinok 2 unit (Singapura);
Hercules Bomber dan TC690 Birddog
376 (Australia). Tambahan 2 unit BE-200
dari Rusia tanggl 21/20/2015
KALBAR Operasi oleh 255 personil Manggala
Agni, TNI/POLRI, BPBD, RPK
Perusahaan, Regu Pemadam dari
perkumpulan masyarakat, MPA, BPBD
Dukungan cairan/Bubuk kimia untuk
pemadaman darat: 200 L flame freeze,
91,2 kg bubuk Peat FireX dipakai untuk
pemadaman Manggala Agni
(KemenLHK)
TMC : 35,08 ton
Water bombing : 4.272.200 liter dengan
dukungan 2 helikopter (Bolco dan
Kamov)
Lanjutan..
Lanjutan..
PROVINSI PEMADAMAN DARAT PEMADAMAN UDARA
KALTENG Operasi dilakukan oleh 195 personil
Manggala Agni,TNI/POLRI, BPBD,
Pemadam swasta, RPK perusahaan,
Tagana, MPA
Dukungan cairan/Bubuk kimia untuk
pemadaman darat: 200 L flame
freeze, 45,6 kg bubuk Peat FireX
dipakai untuk pemadaman Manggala
Agni (KemenLHK)
TMC : 2,4 ton
Water bombing : 12.667.950 liter
dengan dukungan 3 helikopter, 1 pesawat
air tractor
KALSEL Operasi pemadaman oleh 180
personil Manggala Agni, TNI/POLRI,
BPBD, RPK Perusahaan, MPA
Dukungan cairan/Bubuk kimia untuk
pemadaman darat: 200 L flame
freeze, 34,2 kg bubuk Peat FireX
dipakai untuk pemadaman Manggala
Agni (KemenLHK)
Water bombing : 4.746.000 liter dengan
dukungan 3 helikopter
Normalisasi sungai 7.500 meter,
Pembuatan Ray 9.110 m, Pembuatan
embung 4x6x4 m ( 90 buah), Pembuatan
sekat air:5 titik.
UPAYA PEMADAMAN UDARA (WATERBOMBING)
PER 18 OKTOBER 2015
• Riau 27.357.200 liter
• Sumsel 28.632.000 liter
• Jambi 6.173.600 liter
• Kalbar 4.272.200 liter
• Kalteng 12.667.950 liter
• Kalsel 4.746.000 liter
• =========================
TOTAL : 83.848.950 liter air
12
Air Tractor
Heli MI-171
Riau : 147,92 ton
Sumsel : 73,50 ton
Jambi : 2,40 ton
Kalteng : 2,40 ton
Kalbar : 35,08 ton
========================
Total : 261,30 ton
CN 295
Cassa A 2105
D. OPERASI MANAJEMEN TATA AIR
PROVINSI UPAYA
RIAU • 21 unit penutupan kanal di SM Giam Siak Kecil oleh BBKSDA
Riau;
• 13 unit sekat kanal bantuan Presiden di Sei Tohor, Tebing
Tinggi, Kep. Meranti,
• 14 unit sekat kanal dengan dukungan dana dari KemenLHK,
• 18 unit sekat kanal dengan dukungan dana dari UNDP;
• Embung dan sekat kanal di Rimbo Panjang (BNPB-TNI)
JAMBI • Normalisasi saluran air Kab. Muaro Jambi: Ds. Manis Mato
2000 m, Pematang Raman 3000 m, Puding 3000m
• Normalisasi Saluran air di Kab. Tanjabbar : Ds. Pematang
Buluh, Kec. Betara 7000 m
• Normalisasi saluran air Kab. Tanjabtim : Ds. Sei Cemara
3000 m dan Sei Jambat 3500 m
Lanjutan..
PROVINSI UPAYA
KALTENG Pembuatan main drain : 7000m kanan (100%) dan 7000 m (100%)
kiri, Pembuatan collection drain :28 sodetan @ 300m (100%), Galian
Parit penghubung embung 7000 m(100%), Pembuatan embung
ukuran 10x10x4 m (28 buah), Pembuatan sodetan di bawah
jembatan tumbang nusa di 28 titik (100%), Sekat kanal sebanyak 28
unit (100%), Pemberian plastik untuk embung 28 buah, Jembatan di
bendungan selesai (100%), Pemasangan sekat sodetan 4 unit,
Pembuatan embung tambahan 20x30x4m di titik 7 dan 21 (100%)
Dukungan pompa robin (irigasi) sebanyak 30 unit beserta selang
(KemenLHK)
KALSEL Normalisasi sungai 7.500 meter, Pembuatan Ray 9.110 m,
Pembuatan embung 4x6x4 m ( 90 buah), Pembuatan sekat air:5
titik.
Rancangan saluran penghubung kanal dan
embung di Pulang Pisau, Kalteng
Pembuatan Sekat Kanal di Desa Sei
Tohor Riau
Main Drain di Kalimantan TengahPetugas MA mengisi Embung di Rimbo
Panjang
Kondisi air masih tetap tinggi walaupun
lebih dari 3 bulan tidak turun hujan (foto
diambil tanggal 10 Oktober 2015)
KEBIJAKAN MENLHK
SANKSI ADMINISTRATIF
NO SANKSI PEMAKSAAN
PEMERINTAH
1. PT. BBS (perkebunan) KALBAR
2. PT. KU (perkebunan) JAMBI
3. PT. IHM (HTI) KALTIM
4. PT. WS (HTI) JAMBI
SANKSI PEMBEKUAN IZIN
5. PT. SBAWI (HTI) SUMSEL
6. PT.PBP (HPH) JAMBI
7. PT. DML (HPH) KALTIM
8. PT. RML (perkebunan) SUMSEL
SANKSI PENCABUTAN IZIN
9. PT. MAS (HTI) KALBAR
10. PT. DHL (HTI) JAMBI
NO SANKSI PEMBEKUAN
IZIN
1. PT. Tempirai Palm
Resources (sawit)
2. PT. Waringin Agro Jaya
(sawit)
3. PT. Langgam Inti Hibrindo
(sawit)
4. PT. Hutani Sola Lestari (HTI)
TAHAP 1 TAHAP 2
ARAH SOLUSI PERMANEN
• Regulasi sustainability untuk korporasi (Landscape management);
contohnya sistem mozaik, kewajiban2 seperti bangun embung per
satuan luasan konsesi, selain yang sudah ditegaskan dalam perijinan.
• Review kepatuhan perijinan dan atau audit lingkungan; pengenaan
sanksi atas pelanggaran
• Penguatan Kelembagaan & Kepemimpinan di Kecamatan dan Desa
• Perancangan kebijakan Pembukaan Lahan tanpa bakar (regulasi, subsidi,
asistensi, dll)
• Penyiapan Emergency Respons multipihak
• Pengembangan modul & pendidikan generasi cinta lingkungan (Adiwiyata)
• Penguatan kelembagaan di masyarakat (grassroot/local level), dimotori
oleh Masyarakat Peduli Api (Fire Fighters) dan pelajar/mahasiswa.
• Aliansi Masyarakat berjenjang dari tingkat nasional sampai ke
Kabupaten/Kota/Kecamatan/Desa
ALTERNATIF INSENTIF DAN DISINSENTIF DALAM
PENGENDALIAN KEBAKARAN HUTAN DAN LAHAN
I. RULE BASE
1. Pemberian insentif ini dilakukan atas dasar kepatuhan masyarakat
atau perusahaan dalam pengendalian kebakaran hutan dan lahan.
2. Insentif dapat dalam bentuk langsung terkait dengan
pengendalian kebakaran hutan ataupun dalam bentuk lain namun
dengan prasayarat bagi yang tidak melakukan pembakaran hutan
dan lahan.
3. Sumber dana dapat murni dari pemerintah (satu atau beberapa
K/L) ataupun kolaborasi dengan perusahaan.
II. INSENTIF UNTUK MASYARAKAT
1. Pemberian bantuan peralatan PLTB
2. Pengadaan sistem canal blocking untuk mengatur kedalaman muka air
tanah (gambut)
3. Alat pemadam kebakaran hutan dan lahan
4. Alat pertanian ramah lingkungan
5. Pelatihan pengembangan ekonomi pedesaaan yang berwawasan
lingkungan
6. Membantu pemasaran produk hasil pertanian yang cara pengolahan
lahannya menggunakan PLTB
7. Bantuan pupuk dan amelioran agar peningkatan kesuburan tanah tidak
tergantung pada abu hasil pembakaran
8. Pemberian bibit dan hak guna usaha untuk merehabilitasi semak
belukar gambut, terutama untuk komoditas yang toleran muka air
tanah dangkal
9. Untuk jangka panjang misal keringanan pajak bumi bangunan bagi
masyarakat yang tidak melakukan pembakaran.
10. Beasiswa bagi anak-anak/ anggota masyarakat yang tidak melakukan
pembakaran lahan dan hutan (pemerintah dan atau CSR)
LANJUTAN....................
11. Keringanan biaya listrik bagi masyarakat.
12. Bantuan pembangunan fasilitas desa maupun ekonomi desa melalui
program CSR perusahaan bagi desa-desa di sekitar kawasan
konsesinya.
13. Program pendampingan/fasilitasi peningkatan usaha pedesaan bagi
desa/warga yang tidak melakukan pemabakaran hutan dan lahan.
14. DLL sebagainya
III. INSENTIF UNTUK PERUSAHAAN
1. Keringanan pajak bagi perusahaan yang aktif
menerapkan pengendalian kebakaran hutan di kawasan
konsesinya dan dapat mencegah terjadinya kebakaran
hutan dan lahan secara luas
2. Rekomendasi bagi proses sertifikasi perusahaan.
3. Prioritas fasilitasi pembiayaan dari perusahaan.
4. Jaminan legalitas status kawasan, terkait dengan
banyaknya status lahan tumpang tindih.
5. Penghargaan di bidang lingkungan bagi perusahaan
yang tidak melakukan dan dapat mencegah kebakaran
hutan dan lahan di lingkungannya.
6. Green investing dengan perizinan yang sederhana dan
durasi lebih panjang
IV. DISINSENTIF
• Penegakan hukum terhadap pelaku
pembakaran pada semua level (masyarakat
dan pihak perusahaan)
• Memberi sanksi Administratif ( pembekuan
ijin, mengurangi kawasan ijinnya,
pengenaan denda, pencabutan ijin)
• Pengenaan sanksi perdata/denda dan sanksi
pidana
TINDAK TINGKAT DESA DAN MASYARAKAT
1. Meningkatkan kemampuan Manggala Agni menjadi fasilitator dalam
meningkatkan upaya pemberdayaan masyarakat dalam pengelolaan
lahan gambut yang bijak
2. Membentuk TIM PENDAMPING DESA sebagai salah satu pelopor di
tingkat desa untuk melakukan pencegahan kebakaran lahan dan
hutan
3. Bekerjasama dengan Litbang kehutanan-litbang pertanian dan BPPT
untuk mengeksplorasi upaya Penyiapan Lahan Tanpa Bakar dalam
pengelolaan lahan gambut di tingkat masyarakat DESA
4. Bekerjasama dengan Kementerian Desa untuk memfasilitasi
pembangunn tata kelola air gambut dengan menggunakan dana desa
yang dieksekusi oleh masyarakat desa
MENJAGA GAMBUT..MENJAGA KEHIDUPAN
TERIMA KASIH

More Related Content

Similar to Bahan wetland pak raffles klhk

Bahan gubri 5 5-2015
Bahan gubri 5 5-2015Bahan gubri 5 5-2015
Bahan gubri 5 5-2015
septianm
 
Petrokimia-PDF.pdf
 Petrokimia-PDF.pdf Petrokimia-PDF.pdf
Petrokimia-PDF.pdf
PRASETIOARIWIBOWO
 
Pemantauan Budidaya Udang Vaname Sistem Tradisional Di Makassar
Pemantauan Budidaya Udang Vaname Sistem Tradisional Di MakassarPemantauan Budidaya Udang Vaname Sistem Tradisional Di Makassar
Pemantauan Budidaya Udang Vaname Sistem Tradisional Di Makassar
BBAP takalar
 
Bahan Simposium K A D I N ( Maxdeyul New)
Bahan  Simposium  K A D I N ( Maxdeyul New)Bahan  Simposium  K A D I N ( Maxdeyul New)
Bahan Simposium K A D I N ( Maxdeyul New)Bio Perforasi
 
Industrialisasi perikanan budidaya kepulauan riau melalui penerapan konsep
Industrialisasi perikanan budidaya kepulauan riau melalui penerapan konsepIndustrialisasi perikanan budidaya kepulauan riau melalui penerapan konsep
Industrialisasi perikanan budidaya kepulauan riau melalui penerapan konsep
Ministry of Marine Affairs and Fisheries, Republic of Indonesia
 
Kebakaran Hutan Dari Walhi Riau
Kebakaran Hutan Dari Walhi RiauKebakaran Hutan Dari Walhi Riau
Kebakaran Hutan Dari Walhi Riau
People Power
 
Perkembangan Teknologi dan Ketahanan Pangan
Perkembangan Teknologi dan Ketahanan PanganPerkembangan Teknologi dan Ketahanan Pangan
Perkembangan Teknologi dan Ketahanan Pangan
Gita Saraswati
 
Status Lingkungan Hidup Daerah Prop. Riau 2002
Status Lingkungan Hidup Daerah Prop. Riau 2002Status Lingkungan Hidup Daerah Prop. Riau 2002
Status Lingkungan Hidup Daerah Prop. Riau 2002People Power
 
Perencanaan infrastruktur air bersih pariwisata
Perencanaan infrastruktur air bersih pariwisata Perencanaan infrastruktur air bersih pariwisata
Perencanaan infrastruktur air bersih pariwisata
Tri Hidayat
 
Pengelolaan sumber-daya-alam-dan-lingkungan-hidup-menuju-industri-perikanan-r...
Pengelolaan sumber-daya-alam-dan-lingkungan-hidup-menuju-industri-perikanan-r...Pengelolaan sumber-daya-alam-dan-lingkungan-hidup-menuju-industri-perikanan-r...
Pengelolaan sumber-daya-alam-dan-lingkungan-hidup-menuju-industri-perikanan-r...Operator Warnet Vast Raha
 
DirekturPIBappenas-PengantarLaunchingBukuRawa.pptx
DirekturPIBappenas-PengantarLaunchingBukuRawa.pptxDirekturPIBappenas-PengantarLaunchingBukuRawa.pptx
DirekturPIBappenas-PengantarLaunchingBukuRawa.pptx
FitriHariyanti4
 
Kuliah Panas Bumi_UnDip
Kuliah Panas Bumi_UnDipKuliah Panas Bumi_UnDip
Kuliah Panas Bumi_UnDip
StephenSimamora1
 
Pers conference 21 oct 2015
Pers conference  21 oct  2015Pers conference  21 oct  2015
Pers conference 21 oct 2015
Panji Kharisma Jaya
 
Mitigasi & Adaptasi Tulisan Ilmiah 29 Oktoberi 2009
Mitigasi & Adaptasi Tulisan Ilmiah 29 Oktoberi 2009Mitigasi & Adaptasi Tulisan Ilmiah 29 Oktoberi 2009
Mitigasi & Adaptasi Tulisan Ilmiah 29 Oktoberi 2009
People Power
 
Kebijakan penguatan konservasi dan percepatan restorasi ekosistem gambut dan ...
Kebijakan penguatan konservasi dan percepatan restorasi ekosistem gambut dan ...Kebijakan penguatan konservasi dan percepatan restorasi ekosistem gambut dan ...
Kebijakan penguatan konservasi dan percepatan restorasi ekosistem gambut dan ...
CIFOR-ICRAF
 
Kebijakan Pengembangan Budidaya Rumput Laut 02082023.pptx
Kebijakan Pengembangan Budidaya Rumput Laut 02082023.pptxKebijakan Pengembangan Budidaya Rumput Laut 02082023.pptx
Kebijakan Pengembangan Budidaya Rumput Laut 02082023.pptx
indonesianseaweedast
 
Presentasi kadis annual eep 2012 (1)
Presentasi kadis annual eep 2012 (1)Presentasi kadis annual eep 2012 (1)
Presentasi kadis annual eep 2012 (1)Teddy Lesmana
 
Global warming - Sukistono
Global warming - Sukistono Global warming - Sukistono
Global warming - Sukistono
Satria
 
Ypb 25 agustus 2016
Ypb 25 agustus 2016Ypb 25 agustus 2016
Ypb 25 agustus 2016
Panji Kharisma Jaya
 
SAWIT rspo KEBIJAKAN PEMBANGUNAN PERKEBUNAN
SAWIT rspo KEBIJAKAN PEMBANGUNAN PERKEBUNANSAWIT rspo KEBIJAKAN PEMBANGUNAN PERKEBUNAN
SAWIT rspo KEBIJAKAN PEMBANGUNAN PERKEBUNAN
yanfaisal4
 

Similar to Bahan wetland pak raffles klhk (20)

Bahan gubri 5 5-2015
Bahan gubri 5 5-2015Bahan gubri 5 5-2015
Bahan gubri 5 5-2015
 
Petrokimia-PDF.pdf
 Petrokimia-PDF.pdf Petrokimia-PDF.pdf
Petrokimia-PDF.pdf
 
Pemantauan Budidaya Udang Vaname Sistem Tradisional Di Makassar
Pemantauan Budidaya Udang Vaname Sistem Tradisional Di MakassarPemantauan Budidaya Udang Vaname Sistem Tradisional Di Makassar
Pemantauan Budidaya Udang Vaname Sistem Tradisional Di Makassar
 
Bahan Simposium K A D I N ( Maxdeyul New)
Bahan  Simposium  K A D I N ( Maxdeyul New)Bahan  Simposium  K A D I N ( Maxdeyul New)
Bahan Simposium K A D I N ( Maxdeyul New)
 
Industrialisasi perikanan budidaya kepulauan riau melalui penerapan konsep
Industrialisasi perikanan budidaya kepulauan riau melalui penerapan konsepIndustrialisasi perikanan budidaya kepulauan riau melalui penerapan konsep
Industrialisasi perikanan budidaya kepulauan riau melalui penerapan konsep
 
Kebakaran Hutan Dari Walhi Riau
Kebakaran Hutan Dari Walhi RiauKebakaran Hutan Dari Walhi Riau
Kebakaran Hutan Dari Walhi Riau
 
Perkembangan Teknologi dan Ketahanan Pangan
Perkembangan Teknologi dan Ketahanan PanganPerkembangan Teknologi dan Ketahanan Pangan
Perkembangan Teknologi dan Ketahanan Pangan
 
Status Lingkungan Hidup Daerah Prop. Riau 2002
Status Lingkungan Hidup Daerah Prop. Riau 2002Status Lingkungan Hidup Daerah Prop. Riau 2002
Status Lingkungan Hidup Daerah Prop. Riau 2002
 
Perencanaan infrastruktur air bersih pariwisata
Perencanaan infrastruktur air bersih pariwisata Perencanaan infrastruktur air bersih pariwisata
Perencanaan infrastruktur air bersih pariwisata
 
Pengelolaan sumber-daya-alam-dan-lingkungan-hidup-menuju-industri-perikanan-r...
Pengelolaan sumber-daya-alam-dan-lingkungan-hidup-menuju-industri-perikanan-r...Pengelolaan sumber-daya-alam-dan-lingkungan-hidup-menuju-industri-perikanan-r...
Pengelolaan sumber-daya-alam-dan-lingkungan-hidup-menuju-industri-perikanan-r...
 
DirekturPIBappenas-PengantarLaunchingBukuRawa.pptx
DirekturPIBappenas-PengantarLaunchingBukuRawa.pptxDirekturPIBappenas-PengantarLaunchingBukuRawa.pptx
DirekturPIBappenas-PengantarLaunchingBukuRawa.pptx
 
Kuliah Panas Bumi_UnDip
Kuliah Panas Bumi_UnDipKuliah Panas Bumi_UnDip
Kuliah Panas Bumi_UnDip
 
Pers conference 21 oct 2015
Pers conference  21 oct  2015Pers conference  21 oct  2015
Pers conference 21 oct 2015
 
Mitigasi & Adaptasi Tulisan Ilmiah 29 Oktoberi 2009
Mitigasi & Adaptasi Tulisan Ilmiah 29 Oktoberi 2009Mitigasi & Adaptasi Tulisan Ilmiah 29 Oktoberi 2009
Mitigasi & Adaptasi Tulisan Ilmiah 29 Oktoberi 2009
 
Kebijakan penguatan konservasi dan percepatan restorasi ekosistem gambut dan ...
Kebijakan penguatan konservasi dan percepatan restorasi ekosistem gambut dan ...Kebijakan penguatan konservasi dan percepatan restorasi ekosistem gambut dan ...
Kebijakan penguatan konservasi dan percepatan restorasi ekosistem gambut dan ...
 
Kebijakan Pengembangan Budidaya Rumput Laut 02082023.pptx
Kebijakan Pengembangan Budidaya Rumput Laut 02082023.pptxKebijakan Pengembangan Budidaya Rumput Laut 02082023.pptx
Kebijakan Pengembangan Budidaya Rumput Laut 02082023.pptx
 
Presentasi kadis annual eep 2012 (1)
Presentasi kadis annual eep 2012 (1)Presentasi kadis annual eep 2012 (1)
Presentasi kadis annual eep 2012 (1)
 
Global warming - Sukistono
Global warming - Sukistono Global warming - Sukistono
Global warming - Sukistono
 
Ypb 25 agustus 2016
Ypb 25 agustus 2016Ypb 25 agustus 2016
Ypb 25 agustus 2016
 
SAWIT rspo KEBIJAKAN PEMBANGUNAN PERKEBUNAN
SAWIT rspo KEBIJAKAN PEMBANGUNAN PERKEBUNANSAWIT rspo KEBIJAKAN PEMBANGUNAN PERKEBUNAN
SAWIT rspo KEBIJAKAN PEMBANGUNAN PERKEBUNAN
 

More from Panji Kharisma Jaya

Manual pengembangan prukades #3
Manual pengembangan prukades #3Manual pengembangan prukades #3
Manual pengembangan prukades #3
Panji Kharisma Jaya
 
Edit 5 25102017 optimalisasi pemanfaatan lahan reforma agraria
Edit 5 25102017 optimalisasi pemanfaatan lahan reforma agrariaEdit 5 25102017 optimalisasi pemanfaatan lahan reforma agraria
Edit 5 25102017 optimalisasi pemanfaatan lahan reforma agraria
Panji Kharisma Jaya
 
All percepatan pembangunan desa #1
All percepatan pembangunan desa #1All percepatan pembangunan desa #1
All percepatan pembangunan desa #1
Panji Kharisma Jaya
 
23102017 bahan press conference kementerian desa pdtt edit4
23102017 bahan press conference kementerian desa pdtt edit423102017 bahan press conference kementerian desa pdtt edit4
23102017 bahan press conference kementerian desa pdtt edit4
Panji Kharisma Jaya
 
Kebijakan dana desa
Kebijakan dana desaKebijakan dana desa
Kebijakan dana desa
Panji Kharisma Jaya
 
Presentasi bersama tenurial (25 okt 2017)final
Presentasi bersama  tenurial  (25 okt  2017)finalPresentasi bersama  tenurial  (25 okt  2017)final
Presentasi bersama tenurial (25 okt 2017)final
Panji Kharisma Jaya
 
25 10-17 konferensi tenurial 2-pupr
25 10-17 konferensi tenurial 2-pupr25 10-17 konferensi tenurial 2-pupr
25 10-17 konferensi tenurial 2-pupr
Panji Kharisma Jaya
 
20171025 v2 kepala staf tenurial conference v2
20171025 v2 kepala staf tenurial conference  v220171025 v2 kepala staf tenurial conference  v2
20171025 v2 kepala staf tenurial conference v2
Panji Kharisma Jaya
 
Moniaga s reformaagraria n ham 25okt2017
Moniaga s reformaagraria n ham 25okt2017Moniaga s reformaagraria n ham 25okt2017
Moniaga s reformaagraria n ham 25okt2017
Panji Kharisma Jaya
 
1 luwansa kpk pencegahan korupsi sektor kehutanan 251017
1 luwansa kpk   pencegahan korupsi sektor kehutanan 2510171 luwansa kpk   pencegahan korupsi sektor kehutanan 251017
1 luwansa kpk pencegahan korupsi sektor kehutanan 251017
Panji Kharisma Jaya
 
Booklet 241017 rev 1
Booklet 241017 rev 1Booklet 241017 rev 1
Booklet 241017 rev 1
Panji Kharisma Jaya
 
Tenure conference lembar fakta peluncuran buku
Tenure conference   lembar fakta peluncuran bukuTenure conference   lembar fakta peluncuran buku
Tenure conference lembar fakta peluncuran buku
Panji Kharisma Jaya
 
Lpra kpa final
Lpra kpa finalLpra kpa final
Lpra kpa final
Panji Kharisma Jaya
 
Paparan dirjen phpl tenurial 27okt2017
Paparan dirjen phpl tenurial 27okt2017Paparan dirjen phpl tenurial 27okt2017
Paparan dirjen phpl tenurial 27okt2017
Panji Kharisma Jaya
 
Closing statement Koalisi
Closing   statement KoalisiClosing   statement Koalisi
Closing statement Koalisi
Panji Kharisma Jaya
 
Tenure conferene siaran pers penutupan mts
Tenure conferene   siaran pers penutupan mtsTenure conferene   siaran pers penutupan mts
Tenure conferene siaran pers penutupan mts
Panji Kharisma Jaya
 
Kesimpulan dan rekomendasi Tenure Conference 2017
Kesimpulan dan rekomendasi Tenure Conference 2017Kesimpulan dan rekomendasi Tenure Conference 2017
Kesimpulan dan rekomendasi Tenure Conference 2017
Panji Kharisma Jaya
 
Siaran pers brg
Siaran pers brg Siaran pers brg
Siaran pers brg
Panji Kharisma Jaya
 
20160823 ww perspektif-baru-energy
20160823 ww perspektif-baru-energy20160823 ww perspektif-baru-energy
20160823 ww perspektif-baru-energy
Panji Kharisma Jaya
 
Ww atma jaya
Ww atma jayaWw atma jaya
Ww atma jaya
Panji Kharisma Jaya
 

More from Panji Kharisma Jaya (20)

Manual pengembangan prukades #3
Manual pengembangan prukades #3Manual pengembangan prukades #3
Manual pengembangan prukades #3
 
Edit 5 25102017 optimalisasi pemanfaatan lahan reforma agraria
Edit 5 25102017 optimalisasi pemanfaatan lahan reforma agrariaEdit 5 25102017 optimalisasi pemanfaatan lahan reforma agraria
Edit 5 25102017 optimalisasi pemanfaatan lahan reforma agraria
 
All percepatan pembangunan desa #1
All percepatan pembangunan desa #1All percepatan pembangunan desa #1
All percepatan pembangunan desa #1
 
23102017 bahan press conference kementerian desa pdtt edit4
23102017 bahan press conference kementerian desa pdtt edit423102017 bahan press conference kementerian desa pdtt edit4
23102017 bahan press conference kementerian desa pdtt edit4
 
Kebijakan dana desa
Kebijakan dana desaKebijakan dana desa
Kebijakan dana desa
 
Presentasi bersama tenurial (25 okt 2017)final
Presentasi bersama  tenurial  (25 okt  2017)finalPresentasi bersama  tenurial  (25 okt  2017)final
Presentasi bersama tenurial (25 okt 2017)final
 
25 10-17 konferensi tenurial 2-pupr
25 10-17 konferensi tenurial 2-pupr25 10-17 konferensi tenurial 2-pupr
25 10-17 konferensi tenurial 2-pupr
 
20171025 v2 kepala staf tenurial conference v2
20171025 v2 kepala staf tenurial conference  v220171025 v2 kepala staf tenurial conference  v2
20171025 v2 kepala staf tenurial conference v2
 
Moniaga s reformaagraria n ham 25okt2017
Moniaga s reformaagraria n ham 25okt2017Moniaga s reformaagraria n ham 25okt2017
Moniaga s reformaagraria n ham 25okt2017
 
1 luwansa kpk pencegahan korupsi sektor kehutanan 251017
1 luwansa kpk   pencegahan korupsi sektor kehutanan 2510171 luwansa kpk   pencegahan korupsi sektor kehutanan 251017
1 luwansa kpk pencegahan korupsi sektor kehutanan 251017
 
Booklet 241017 rev 1
Booklet 241017 rev 1Booklet 241017 rev 1
Booklet 241017 rev 1
 
Tenure conference lembar fakta peluncuran buku
Tenure conference   lembar fakta peluncuran bukuTenure conference   lembar fakta peluncuran buku
Tenure conference lembar fakta peluncuran buku
 
Lpra kpa final
Lpra kpa finalLpra kpa final
Lpra kpa final
 
Paparan dirjen phpl tenurial 27okt2017
Paparan dirjen phpl tenurial 27okt2017Paparan dirjen phpl tenurial 27okt2017
Paparan dirjen phpl tenurial 27okt2017
 
Closing statement Koalisi
Closing   statement KoalisiClosing   statement Koalisi
Closing statement Koalisi
 
Tenure conferene siaran pers penutupan mts
Tenure conferene   siaran pers penutupan mtsTenure conferene   siaran pers penutupan mts
Tenure conferene siaran pers penutupan mts
 
Kesimpulan dan rekomendasi Tenure Conference 2017
Kesimpulan dan rekomendasi Tenure Conference 2017Kesimpulan dan rekomendasi Tenure Conference 2017
Kesimpulan dan rekomendasi Tenure Conference 2017
 
Siaran pers brg
Siaran pers brg Siaran pers brg
Siaran pers brg
 
20160823 ww perspektif-baru-energy
20160823 ww perspektif-baru-energy20160823 ww perspektif-baru-energy
20160823 ww perspektif-baru-energy
 
Ww atma jaya
Ww atma jayaWw atma jaya
Ww atma jaya
 

Recently uploaded

Pengelolaan Lahan Gambut Sebagai Media Tanam Dan Implikasinya Terhadap Konser...
Pengelolaan Lahan Gambut Sebagai Media Tanam Dan Implikasinya Terhadap Konser...Pengelolaan Lahan Gambut Sebagai Media Tanam Dan Implikasinya Terhadap Konser...
Pengelolaan Lahan Gambut Sebagai Media Tanam Dan Implikasinya Terhadap Konser...
d1051231053
 
Dampak Pencemaran Udara Terhadap Lahan Pertanian
Dampak Pencemaran Udara Terhadap Lahan PertanianDampak Pencemaran Udara Terhadap Lahan Pertanian
Dampak Pencemaran Udara Terhadap Lahan Pertanian
d1051231078
 
KERUSAKAN LAHAN GAMBUT ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DAN STRATEGI ...
KERUSAKAN LAHAN GAMBUT ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DAN STRATEGI ...KERUSAKAN LAHAN GAMBUT ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DAN STRATEGI ...
KERUSAKAN LAHAN GAMBUT ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DAN STRATEGI ...
d1051231039
 
ANALISIS DAMPAK DAN SOLUSI HUJAN ASAM: PENGARUH PEMBAKARAN BAHAN BAKAR FOSIL ...
ANALISIS DAMPAK DAN SOLUSI HUJAN ASAM: PENGARUH PEMBAKARAN BAHAN BAKAR FOSIL ...ANALISIS DAMPAK DAN SOLUSI HUJAN ASAM: PENGARUH PEMBAKARAN BAHAN BAKAR FOSIL ...
ANALISIS DAMPAK DAN SOLUSI HUJAN ASAM: PENGARUH PEMBAKARAN BAHAN BAKAR FOSIL ...
d1051231079
 
KERUSAKAN LAHAN GAMBUT: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DAN STRATEGI...
KERUSAKAN LAHAN GAMBUT: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DAN STRATEGI...KERUSAKAN LAHAN GAMBUT: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DAN STRATEGI...
KERUSAKAN LAHAN GAMBUT: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DAN STRATEGI...
d1051231034
 
DAMPAK PIRIT ANTARA MANFAAT DAN BAHAYA BAGI LINGKUNGAN DAN KESEHATAN.pdf
DAMPAK PIRIT  ANTARA MANFAAT DAN BAHAYA BAGI LINGKUNGAN DAN KESEHATAN.pdfDAMPAK PIRIT  ANTARA MANFAAT DAN BAHAYA BAGI LINGKUNGAN DAN KESEHATAN.pdf
DAMPAK PIRIT ANTARA MANFAAT DAN BAHAYA BAGI LINGKUNGAN DAN KESEHATAN.pdf
d1051231033
 
INTERAKSI, KOMUNIKASI, DAN AKTIFITAS MIKROBA DI LINGKUNGAN
INTERAKSI, KOMUNIKASI, DAN AKTIFITAS MIKROBA DI LINGKUNGANINTERAKSI, KOMUNIKASI, DAN AKTIFITAS MIKROBA DI LINGKUNGAN
INTERAKSI, KOMUNIKASI, DAN AKTIFITAS MIKROBA DI LINGKUNGAN
albakiddies
 
DAMPAK KEBAKARAN LAHAN GAMBUT TERHADAP KUALITAS AIR DAN KESEHATAN MASYARAKAT.pdf
DAMPAK KEBAKARAN LAHAN GAMBUT TERHADAP KUALITAS AIR DAN KESEHATAN MASYARAKAT.pdfDAMPAK KEBAKARAN LAHAN GAMBUT TERHADAP KUALITAS AIR DAN KESEHATAN MASYARAKAT.pdf
DAMPAK KEBAKARAN LAHAN GAMBUT TERHADAP KUALITAS AIR DAN KESEHATAN MASYARAKAT.pdf
d1051231031
 
Penetapan C-Organik Tanah (Walkley and Black Method).pptx
Penetapan C-Organik Tanah (Walkley and Black Method).pptxPenetapan C-Organik Tanah (Walkley and Black Method).pptx
Penetapan C-Organik Tanah (Walkley and Black Method).pptx
Erma753811
 
“ANALISIS DINAMIKA DAN KONDISI ATMOSFER AKIBAT PENINGKATAN POLUTAN DAN EMISI...
“ANALISIS DINAMIKA DAN KONDISI ATMOSFER AKIBAT PENINGKATAN POLUTAN  DAN EMISI...“ANALISIS DINAMIKA DAN KONDISI ATMOSFER AKIBAT PENINGKATAN POLUTAN  DAN EMISI...
“ANALISIS DINAMIKA DAN KONDISI ATMOSFER AKIBAT PENINGKATAN POLUTAN DAN EMISI...
aisyrahadatul14
 
3. Identifikasi Bahaya Penilaian Risiko.pdf
3. Identifikasi Bahaya Penilaian Risiko.pdf3. Identifikasi Bahaya Penilaian Risiko.pdf
3. Identifikasi Bahaya Penilaian Risiko.pdf
KajianIslamIlmiahSur
 
PENCEMARAN UDARA YANG DISEBABKAN OLEH KENDARAAN BERMOTOR YANG BERPENGARUH TER...
PENCEMARAN UDARA YANG DISEBABKAN OLEH KENDARAAN BERMOTOR YANG BERPENGARUH TER...PENCEMARAN UDARA YANG DISEBABKAN OLEH KENDARAAN BERMOTOR YANG BERPENGARUH TER...
PENCEMARAN UDARA YANG DISEBABKAN OLEH KENDARAAN BERMOTOR YANG BERPENGARUH TER...
muhammadfebri359
 

Recently uploaded (12)

Pengelolaan Lahan Gambut Sebagai Media Tanam Dan Implikasinya Terhadap Konser...
Pengelolaan Lahan Gambut Sebagai Media Tanam Dan Implikasinya Terhadap Konser...Pengelolaan Lahan Gambut Sebagai Media Tanam Dan Implikasinya Terhadap Konser...
Pengelolaan Lahan Gambut Sebagai Media Tanam Dan Implikasinya Terhadap Konser...
 
Dampak Pencemaran Udara Terhadap Lahan Pertanian
Dampak Pencemaran Udara Terhadap Lahan PertanianDampak Pencemaran Udara Terhadap Lahan Pertanian
Dampak Pencemaran Udara Terhadap Lahan Pertanian
 
KERUSAKAN LAHAN GAMBUT ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DAN STRATEGI ...
KERUSAKAN LAHAN GAMBUT ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DAN STRATEGI ...KERUSAKAN LAHAN GAMBUT ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DAN STRATEGI ...
KERUSAKAN LAHAN GAMBUT ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DAN STRATEGI ...
 
ANALISIS DAMPAK DAN SOLUSI HUJAN ASAM: PENGARUH PEMBAKARAN BAHAN BAKAR FOSIL ...
ANALISIS DAMPAK DAN SOLUSI HUJAN ASAM: PENGARUH PEMBAKARAN BAHAN BAKAR FOSIL ...ANALISIS DAMPAK DAN SOLUSI HUJAN ASAM: PENGARUH PEMBAKARAN BAHAN BAKAR FOSIL ...
ANALISIS DAMPAK DAN SOLUSI HUJAN ASAM: PENGARUH PEMBAKARAN BAHAN BAKAR FOSIL ...
 
KERUSAKAN LAHAN GAMBUT: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DAN STRATEGI...
KERUSAKAN LAHAN GAMBUT: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DAN STRATEGI...KERUSAKAN LAHAN GAMBUT: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DAN STRATEGI...
KERUSAKAN LAHAN GAMBUT: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DAN STRATEGI...
 
DAMPAK PIRIT ANTARA MANFAAT DAN BAHAYA BAGI LINGKUNGAN DAN KESEHATAN.pdf
DAMPAK PIRIT  ANTARA MANFAAT DAN BAHAYA BAGI LINGKUNGAN DAN KESEHATAN.pdfDAMPAK PIRIT  ANTARA MANFAAT DAN BAHAYA BAGI LINGKUNGAN DAN KESEHATAN.pdf
DAMPAK PIRIT ANTARA MANFAAT DAN BAHAYA BAGI LINGKUNGAN DAN KESEHATAN.pdf
 
INTERAKSI, KOMUNIKASI, DAN AKTIFITAS MIKROBA DI LINGKUNGAN
INTERAKSI, KOMUNIKASI, DAN AKTIFITAS MIKROBA DI LINGKUNGANINTERAKSI, KOMUNIKASI, DAN AKTIFITAS MIKROBA DI LINGKUNGAN
INTERAKSI, KOMUNIKASI, DAN AKTIFITAS MIKROBA DI LINGKUNGAN
 
DAMPAK KEBAKARAN LAHAN GAMBUT TERHADAP KUALITAS AIR DAN KESEHATAN MASYARAKAT.pdf
DAMPAK KEBAKARAN LAHAN GAMBUT TERHADAP KUALITAS AIR DAN KESEHATAN MASYARAKAT.pdfDAMPAK KEBAKARAN LAHAN GAMBUT TERHADAP KUALITAS AIR DAN KESEHATAN MASYARAKAT.pdf
DAMPAK KEBAKARAN LAHAN GAMBUT TERHADAP KUALITAS AIR DAN KESEHATAN MASYARAKAT.pdf
 
Penetapan C-Organik Tanah (Walkley and Black Method).pptx
Penetapan C-Organik Tanah (Walkley and Black Method).pptxPenetapan C-Organik Tanah (Walkley and Black Method).pptx
Penetapan C-Organik Tanah (Walkley and Black Method).pptx
 
“ANALISIS DINAMIKA DAN KONDISI ATMOSFER AKIBAT PENINGKATAN POLUTAN DAN EMISI...
“ANALISIS DINAMIKA DAN KONDISI ATMOSFER AKIBAT PENINGKATAN POLUTAN  DAN EMISI...“ANALISIS DINAMIKA DAN KONDISI ATMOSFER AKIBAT PENINGKATAN POLUTAN  DAN EMISI...
“ANALISIS DINAMIKA DAN KONDISI ATMOSFER AKIBAT PENINGKATAN POLUTAN DAN EMISI...
 
3. Identifikasi Bahaya Penilaian Risiko.pdf
3. Identifikasi Bahaya Penilaian Risiko.pdf3. Identifikasi Bahaya Penilaian Risiko.pdf
3. Identifikasi Bahaya Penilaian Risiko.pdf
 
PENCEMARAN UDARA YANG DISEBABKAN OLEH KENDARAAN BERMOTOR YANG BERPENGARUH TER...
PENCEMARAN UDARA YANG DISEBABKAN OLEH KENDARAAN BERMOTOR YANG BERPENGARUH TER...PENCEMARAN UDARA YANG DISEBABKAN OLEH KENDARAAN BERMOTOR YANG BERPENGARUH TER...
PENCEMARAN UDARA YANG DISEBABKAN OLEH KENDARAAN BERMOTOR YANG BERPENGARUH TER...
 

Bahan wetland pak raffles klhk

  • 1. PENGELOLAAN LAHAN GAMBUT BERKELANJUTAN KUNCI MENCEGAH KEBAKARAN LAHAN DAN HUTAN KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN DIREKTORAT JENDERAL PENGENDALIAN PERUBAHAN IKLIM DIREKTORAT PENGENDALIAN KEBAKARAN HUTAN DAN LAHAN 2015
  • 3. A. SEBARAN ASAP Kondisi sebaran asap tiga hari terakhir tidak terlalu signifikan. Sumatera dan Kaalimantan masih diliputi asap. Sebaran asap masih ada di negara tetangga (Malaysia dan Kalimantan)
  • 4. Lanjutan.. Kondisi sebaran asap di Sulawesi, Maluku dan Papua dalam tiga hari berubah-ubah. Tanggal 19/10/2015 membaik namun tanggal 20/20/2015 asap menyebar lebih luas
  • 5. B. KONDISI HOTSPOT No Indonesia ( 6 Provinsi Rawan) Hotspot (titikpanas) NOAA 1) Terra Aqua (NASA)conf> 80%2) 2014 2015 2015 19 Okt 1 Jan – 19 Okt 19 Okt 1 Jan – 19 Okt 19 Okt 1 Jan – 18 Okt 1. Riau 0 4.338 1 1.878 19 2.122 2. Jambi 5 1.172 1 1.633 69 2.524 3. Sumsel 26 2.941 1 2.891 513 10.946 4. Kalbar 0 5.185 2 2.663 6 2.684 5. Kalteng 6 4.834 64 3.926 366 9.998 6. Kalsel 7 1.344 141 1.184 113 1.616 7. Sulut 1 31 0 60 0 356 8. Sulteng 12 433 8 305 2 434 9. Sulbar 2 85 7 51 5 103 10. Sulsel 4 438 11 407 5 555 11. Sultra 9 392 0 239 0 251 12. Maluku Tidak tercover Tidak tercover Tidak tercover Tidak tercover 17 289 13. Maluku Utara Tidak tercover Tidak tercover Tidak tercover Tidak tercover 25 542 14. Papua Tidak tercover Tidak tercover Tidak tercover Tidak tercover 224 2945 15. Papua Barat Tidak tercover Tidak tercover Tidak tercover Tidak tercover 5 93 Total Indonesia 112 28.119 409 19.851 1450 40.552
  • 6. UPDATE UPAYA YANG TELAH DAN SEDANG DILAKUKAN
  • 7. C. OPERASI PEMADAMAN PROVINSI PEMADAMAN DARAT PEMADAMAN UDARA RIAU Operasi dilakukan oleh 209 orang Manggala Agni, 2,909 personil TNI/POLRI, BPBD, RPK Perusahaan, MPA Dukungan cairan/Bubuk kimia untuk pemadaman darat: 200 L flame freeze dan 114 kg bubuk Peat FireX dipakai untuk pemadaman Manggala Agni (KemenLHK) TMC : 147,92 ton.dengan kekuatan 1 pesawat Cassa PK-PCT Water bombing : = 27.357.200 liter dengan kekuatan 2 Helikopter (BNPB) dan heli perusahaan JAMBI Operasi dilakukan oleh 240 orang Manggala Agni, 359 personil TNI/POLRI (Mabes) dan personil lokal, BPBD, RPK Perusahaan, MPA Dukungan cairan/Bubuk kimia untuk pemadaman darat: 200 L flame freeze, 114 kg bubuk Peat FireX dipakai untuk pemadaman Manggala Agni (KemenLHK) TMC : 5,8 ton Water bombing : 6.173.600 liter dengan dukungan 4 helikopter
  • 8. PROVINSI PEMADAMAN DARAT PEMADAMAN UDARA SUMSEL Operasi oleh 236 personil Manggala Agni, 1100 TNI/POLRI, BPBD, RPK Perusahaan, MPA Dukungan cairan/Bubuk kimia untuk pemadaman darat: 200 L flame freeze dan 45,6 kg bubuk Peat FireX dipakai untuk pemadaman Manggala Agni (KemenLHK) TMC : 73,5 ton dukungan 1 pesawat Water bombing : 28.632.000 liter Armada pesawat Indonesia (10 unit) dan bantuan Internasional (6 unit) : Bombardier Pelican dan Dauphin (Malaysia); Chinok 2 unit (Singapura); Hercules Bomber dan TC690 Birddog 376 (Australia). Tambahan 2 unit BE-200 dari Rusia tanggl 21/20/2015 KALBAR Operasi oleh 255 personil Manggala Agni, TNI/POLRI, BPBD, RPK Perusahaan, Regu Pemadam dari perkumpulan masyarakat, MPA, BPBD Dukungan cairan/Bubuk kimia untuk pemadaman darat: 200 L flame freeze, 91,2 kg bubuk Peat FireX dipakai untuk pemadaman Manggala Agni (KemenLHK) TMC : 35,08 ton Water bombing : 4.272.200 liter dengan dukungan 2 helikopter (Bolco dan Kamov) Lanjutan..
  • 9. Lanjutan.. PROVINSI PEMADAMAN DARAT PEMADAMAN UDARA KALTENG Operasi dilakukan oleh 195 personil Manggala Agni,TNI/POLRI, BPBD, Pemadam swasta, RPK perusahaan, Tagana, MPA Dukungan cairan/Bubuk kimia untuk pemadaman darat: 200 L flame freeze, 45,6 kg bubuk Peat FireX dipakai untuk pemadaman Manggala Agni (KemenLHK) TMC : 2,4 ton Water bombing : 12.667.950 liter dengan dukungan 3 helikopter, 1 pesawat air tractor KALSEL Operasi pemadaman oleh 180 personil Manggala Agni, TNI/POLRI, BPBD, RPK Perusahaan, MPA Dukungan cairan/Bubuk kimia untuk pemadaman darat: 200 L flame freeze, 34,2 kg bubuk Peat FireX dipakai untuk pemadaman Manggala Agni (KemenLHK) Water bombing : 4.746.000 liter dengan dukungan 3 helikopter Normalisasi sungai 7.500 meter, Pembuatan Ray 9.110 m, Pembuatan embung 4x6x4 m ( 90 buah), Pembuatan sekat air:5 titik.
  • 10.
  • 11.
  • 12. UPAYA PEMADAMAN UDARA (WATERBOMBING) PER 18 OKTOBER 2015 • Riau 27.357.200 liter • Sumsel 28.632.000 liter • Jambi 6.173.600 liter • Kalbar 4.272.200 liter • Kalteng 12.667.950 liter • Kalsel 4.746.000 liter • ========================= TOTAL : 83.848.950 liter air 12 Air Tractor Heli MI-171
  • 13. Riau : 147,92 ton Sumsel : 73,50 ton Jambi : 2,40 ton Kalteng : 2,40 ton Kalbar : 35,08 ton ======================== Total : 261,30 ton CN 295 Cassa A 2105
  • 14. D. OPERASI MANAJEMEN TATA AIR PROVINSI UPAYA RIAU • 21 unit penutupan kanal di SM Giam Siak Kecil oleh BBKSDA Riau; • 13 unit sekat kanal bantuan Presiden di Sei Tohor, Tebing Tinggi, Kep. Meranti, • 14 unit sekat kanal dengan dukungan dana dari KemenLHK, • 18 unit sekat kanal dengan dukungan dana dari UNDP; • Embung dan sekat kanal di Rimbo Panjang (BNPB-TNI) JAMBI • Normalisasi saluran air Kab. Muaro Jambi: Ds. Manis Mato 2000 m, Pematang Raman 3000 m, Puding 3000m • Normalisasi Saluran air di Kab. Tanjabbar : Ds. Pematang Buluh, Kec. Betara 7000 m • Normalisasi saluran air Kab. Tanjabtim : Ds. Sei Cemara 3000 m dan Sei Jambat 3500 m
  • 15. Lanjutan.. PROVINSI UPAYA KALTENG Pembuatan main drain : 7000m kanan (100%) dan 7000 m (100%) kiri, Pembuatan collection drain :28 sodetan @ 300m (100%), Galian Parit penghubung embung 7000 m(100%), Pembuatan embung ukuran 10x10x4 m (28 buah), Pembuatan sodetan di bawah jembatan tumbang nusa di 28 titik (100%), Sekat kanal sebanyak 28 unit (100%), Pemberian plastik untuk embung 28 buah, Jembatan di bendungan selesai (100%), Pemasangan sekat sodetan 4 unit, Pembuatan embung tambahan 20x30x4m di titik 7 dan 21 (100%) Dukungan pompa robin (irigasi) sebanyak 30 unit beserta selang (KemenLHK) KALSEL Normalisasi sungai 7.500 meter, Pembuatan Ray 9.110 m, Pembuatan embung 4x6x4 m ( 90 buah), Pembuatan sekat air:5 titik.
  • 16. Rancangan saluran penghubung kanal dan embung di Pulang Pisau, Kalteng Pembuatan Sekat Kanal di Desa Sei Tohor Riau Main Drain di Kalimantan TengahPetugas MA mengisi Embung di Rimbo Panjang
  • 17. Kondisi air masih tetap tinggi walaupun lebih dari 3 bulan tidak turun hujan (foto diambil tanggal 10 Oktober 2015)
  • 19.
  • 20. SANKSI ADMINISTRATIF NO SANKSI PEMAKSAAN PEMERINTAH 1. PT. BBS (perkebunan) KALBAR 2. PT. KU (perkebunan) JAMBI 3. PT. IHM (HTI) KALTIM 4. PT. WS (HTI) JAMBI SANKSI PEMBEKUAN IZIN 5. PT. SBAWI (HTI) SUMSEL 6. PT.PBP (HPH) JAMBI 7. PT. DML (HPH) KALTIM 8. PT. RML (perkebunan) SUMSEL SANKSI PENCABUTAN IZIN 9. PT. MAS (HTI) KALBAR 10. PT. DHL (HTI) JAMBI NO SANKSI PEMBEKUAN IZIN 1. PT. Tempirai Palm Resources (sawit) 2. PT. Waringin Agro Jaya (sawit) 3. PT. Langgam Inti Hibrindo (sawit) 4. PT. Hutani Sola Lestari (HTI) TAHAP 1 TAHAP 2
  • 21. ARAH SOLUSI PERMANEN • Regulasi sustainability untuk korporasi (Landscape management); contohnya sistem mozaik, kewajiban2 seperti bangun embung per satuan luasan konsesi, selain yang sudah ditegaskan dalam perijinan. • Review kepatuhan perijinan dan atau audit lingkungan; pengenaan sanksi atas pelanggaran • Penguatan Kelembagaan & Kepemimpinan di Kecamatan dan Desa • Perancangan kebijakan Pembukaan Lahan tanpa bakar (regulasi, subsidi, asistensi, dll) • Penyiapan Emergency Respons multipihak • Pengembangan modul & pendidikan generasi cinta lingkungan (Adiwiyata) • Penguatan kelembagaan di masyarakat (grassroot/local level), dimotori oleh Masyarakat Peduli Api (Fire Fighters) dan pelajar/mahasiswa. • Aliansi Masyarakat berjenjang dari tingkat nasional sampai ke Kabupaten/Kota/Kecamatan/Desa
  • 22. ALTERNATIF INSENTIF DAN DISINSENTIF DALAM PENGENDALIAN KEBAKARAN HUTAN DAN LAHAN I. RULE BASE 1. Pemberian insentif ini dilakukan atas dasar kepatuhan masyarakat atau perusahaan dalam pengendalian kebakaran hutan dan lahan. 2. Insentif dapat dalam bentuk langsung terkait dengan pengendalian kebakaran hutan ataupun dalam bentuk lain namun dengan prasayarat bagi yang tidak melakukan pembakaran hutan dan lahan. 3. Sumber dana dapat murni dari pemerintah (satu atau beberapa K/L) ataupun kolaborasi dengan perusahaan.
  • 23. II. INSENTIF UNTUK MASYARAKAT 1. Pemberian bantuan peralatan PLTB 2. Pengadaan sistem canal blocking untuk mengatur kedalaman muka air tanah (gambut) 3. Alat pemadam kebakaran hutan dan lahan 4. Alat pertanian ramah lingkungan 5. Pelatihan pengembangan ekonomi pedesaaan yang berwawasan lingkungan 6. Membantu pemasaran produk hasil pertanian yang cara pengolahan lahannya menggunakan PLTB 7. Bantuan pupuk dan amelioran agar peningkatan kesuburan tanah tidak tergantung pada abu hasil pembakaran 8. Pemberian bibit dan hak guna usaha untuk merehabilitasi semak belukar gambut, terutama untuk komoditas yang toleran muka air tanah dangkal 9. Untuk jangka panjang misal keringanan pajak bumi bangunan bagi masyarakat yang tidak melakukan pembakaran. 10. Beasiswa bagi anak-anak/ anggota masyarakat yang tidak melakukan pembakaran lahan dan hutan (pemerintah dan atau CSR)
  • 24. LANJUTAN.................... 11. Keringanan biaya listrik bagi masyarakat. 12. Bantuan pembangunan fasilitas desa maupun ekonomi desa melalui program CSR perusahaan bagi desa-desa di sekitar kawasan konsesinya. 13. Program pendampingan/fasilitasi peningkatan usaha pedesaan bagi desa/warga yang tidak melakukan pemabakaran hutan dan lahan. 14. DLL sebagainya
  • 25. III. INSENTIF UNTUK PERUSAHAAN 1. Keringanan pajak bagi perusahaan yang aktif menerapkan pengendalian kebakaran hutan di kawasan konsesinya dan dapat mencegah terjadinya kebakaran hutan dan lahan secara luas 2. Rekomendasi bagi proses sertifikasi perusahaan. 3. Prioritas fasilitasi pembiayaan dari perusahaan. 4. Jaminan legalitas status kawasan, terkait dengan banyaknya status lahan tumpang tindih. 5. Penghargaan di bidang lingkungan bagi perusahaan yang tidak melakukan dan dapat mencegah kebakaran hutan dan lahan di lingkungannya. 6. Green investing dengan perizinan yang sederhana dan durasi lebih panjang
  • 26. IV. DISINSENTIF • Penegakan hukum terhadap pelaku pembakaran pada semua level (masyarakat dan pihak perusahaan) • Memberi sanksi Administratif ( pembekuan ijin, mengurangi kawasan ijinnya, pengenaan denda, pencabutan ijin) • Pengenaan sanksi perdata/denda dan sanksi pidana
  • 27. TINDAK TINGKAT DESA DAN MASYARAKAT 1. Meningkatkan kemampuan Manggala Agni menjadi fasilitator dalam meningkatkan upaya pemberdayaan masyarakat dalam pengelolaan lahan gambut yang bijak 2. Membentuk TIM PENDAMPING DESA sebagai salah satu pelopor di tingkat desa untuk melakukan pencegahan kebakaran lahan dan hutan 3. Bekerjasama dengan Litbang kehutanan-litbang pertanian dan BPPT untuk mengeksplorasi upaya Penyiapan Lahan Tanpa Bakar dalam pengelolaan lahan gambut di tingkat masyarakat DESA 4. Bekerjasama dengan Kementerian Desa untuk memfasilitasi pembangunn tata kelola air gambut dengan menggunakan dana desa yang dieksekusi oleh masyarakat desa