Inventarisasi GRK dan NDC (Sub-kategori emisi Kebakaran Hutan danLahan)CIFOR-ICRAF
Presented by Budiharto, Direktorat Inventarisasi GRK dan MPV at 'Understanding the role of climate in Indonesian fires, to better support fire management interventions' workshop, Jakarta, 25th July 2019
Dokumen tersebut membahas tentang pemanfaatan energi biogas dari kotoran sapi untuk mendukung agribisnis di pedesaan. Teknologi biogas dapat menghasilkan gas metana dari kotoran sapi yang dapat digunakan sebagai sumber energi untuk kompor dan lampu. Analisis menunjukkan bahwa pemanfaatan biogas ini layak secara teknis dan ekonomis dan dapat mendukung pembangunan pedesaan serta meningkatkan nilai
Strengthening capacity and policies for the protection and management of mang...CIFOR-ICRAF
Presented by Susan Lusiana, Coordinator of Disaster Risk Management and Community Resilience Programs at Wetlands International Indonesia, at Inception Workshop "Capacity building of local government and community members for Mangrove Restoration", 15 July 2021.
Speaker shares experiences of Wetlands International Indonesia activities related to mangrove management in Pulau Dua, Serang, Banten Province through the improvement of community capacity and strengthening the policy related to mangrove management.
Dokumen tersebut membahas tentang pemanfaatan limbah kotoran sapi untuk mengurangi polusi lingkungan dan mendapatkan manfaat ekonomi. Kotoran sapi dapat diolah menjadi pupuk, biogas, pakan lele, batu bata, atau pembangkit listrik. Pengolahan limbah kotoran sapi dapat mengurangi polusi udara, menciptakan lapangan kerja, dan meningkatkan pendapatan masyarakat setempat.
Peta khg nasional, indikatif fungsi lindung & areal restorasi ekosistem g...Panji Kharisma Jaya
Dokumen tersebut memberikan informasi tentang peta kesatuan hidrologis gambut (KHG) di Indonesia. Dokumen tersebut menjelaskan proses pembuatan peta KHG meliputi interpretasi citra satelit, delineasi batas KHG, verifikasi lapangan, dan penentuan prioritas KHG. Dokumen tersebut juga menyajikan data jumlah dan luas KHG per provinsi di Indonesia.
The ITTO project facilitated two internship programs in Sarawak from November 5-9, 2015 related to fish farming and gaharu production. Representatives from BKNP and local communities participated in the programs along with FDS staff to assist Indonesian and Sarawakian groups. This was part of an agreement between BKNP and FDS to establish cooperation following delays forming a joint task force.
Inventarisasi GRK dan NDC (Sub-kategori emisi Kebakaran Hutan danLahan)CIFOR-ICRAF
Presented by Budiharto, Direktorat Inventarisasi GRK dan MPV at 'Understanding the role of climate in Indonesian fires, to better support fire management interventions' workshop, Jakarta, 25th July 2019
Dokumen tersebut membahas tentang pemanfaatan energi biogas dari kotoran sapi untuk mendukung agribisnis di pedesaan. Teknologi biogas dapat menghasilkan gas metana dari kotoran sapi yang dapat digunakan sebagai sumber energi untuk kompor dan lampu. Analisis menunjukkan bahwa pemanfaatan biogas ini layak secara teknis dan ekonomis dan dapat mendukung pembangunan pedesaan serta meningkatkan nilai
Strengthening capacity and policies for the protection and management of mang...CIFOR-ICRAF
Presented by Susan Lusiana, Coordinator of Disaster Risk Management and Community Resilience Programs at Wetlands International Indonesia, at Inception Workshop "Capacity building of local government and community members for Mangrove Restoration", 15 July 2021.
Speaker shares experiences of Wetlands International Indonesia activities related to mangrove management in Pulau Dua, Serang, Banten Province through the improvement of community capacity and strengthening the policy related to mangrove management.
Dokumen tersebut membahas tentang pemanfaatan limbah kotoran sapi untuk mengurangi polusi lingkungan dan mendapatkan manfaat ekonomi. Kotoran sapi dapat diolah menjadi pupuk, biogas, pakan lele, batu bata, atau pembangkit listrik. Pengolahan limbah kotoran sapi dapat mengurangi polusi udara, menciptakan lapangan kerja, dan meningkatkan pendapatan masyarakat setempat.
Peta khg nasional, indikatif fungsi lindung & areal restorasi ekosistem g...Panji Kharisma Jaya
Dokumen tersebut memberikan informasi tentang peta kesatuan hidrologis gambut (KHG) di Indonesia. Dokumen tersebut menjelaskan proses pembuatan peta KHG meliputi interpretasi citra satelit, delineasi batas KHG, verifikasi lapangan, dan penentuan prioritas KHG. Dokumen tersebut juga menyajikan data jumlah dan luas KHG per provinsi di Indonesia.
The ITTO project facilitated two internship programs in Sarawak from November 5-9, 2015 related to fish farming and gaharu production. Representatives from BKNP and local communities participated in the programs along with FDS staff to assist Indonesian and Sarawakian groups. This was part of an agreement between BKNP and FDS to establish cooperation following delays forming a joint task force.
1. Dokumen tersebut membahas strategi penerapan PPIC (Production Planning and Inventory Control/Perencanaan Produksi dan Kendali Persediaan) Pupuk Indonesia dalam perspektif keberlanjutan, mencakup rencana produksi, kendali persediaan, tantangan, dan inovasi lingkungan untuk menurunkan emisi.
Pemantauan Budidaya Udang Vaname Sistem Tradisional Di MakassarBBAP takalar
Laporan ini menyajikan hasil pengawasan budidaya udang vanname secara tradisional yang dilakukan oleh masyarakat di dua lokasi di Kota Makassar. Budidaya udang vanname secara tradisional memberikan hasil yang menjanjikan dan lebih menguntungkan dibandingkan sistem budidaya intensif. Kualitas air dan tanah masih memenuhi syarat untuk pertumbuhan udang walaupun terdapat bakteri yang tinggi akibat bahan organik.
Dokumen tersebut membahas mengenai upaya industrialisasi perikanan budidaya di Kepulauan Riau melalui penerapan konsep blue economy. Potensi besar perikanan budidaya di Kepulauan Riau belum dimanfaatkan dengan optimal. Diperlukan pengembangan kawasan minapolitan dan peningkatan nilai tambah hasil perikanan untuk mendukung ketahanan pangan dan pembangunan ekonomi berkelanjutan di Kepulauan Riau.
Dokumen tersebut membahas masalah kebakaran hutan dan lahan di Riau yang disebabkan oleh praktik pembakaran lahan untuk konversi lahan menjadi perkebunan. Dokumen ini menyebutkan bahwa praktik ini merupakan dosa turunan dari eksploitasi hutan secara berlebihan dan kebijakan konversi lahan yang salah. Dokumen ini juga menyarankan perlunya peraturan yang tegas untuk mencegah praktik pembakaran lahan
Perkembangan Teknologi dan Ketahanan PanganGita Saraswati
Dokumen tersebut membahas upaya BPPT dalam mengembangkan teknologi untuk mendukung ketahanan pangan, energi, dan lingkungan di Indonesia. Beberapa program yang disebutkan meliputi pengembangan pupuk organik, vaksin ikan, bioetanol, dan teknologi energi terbarukan seperti surya, angin, dan panas bumi.
Perencanaan infrastruktur air bersih pariwisata Tri Hidayat
1. Rencana pengembangan sarana air bersih di kawasan pantai Goa Cemara untuk menyediakan air bersih yang mencukupi bagi 2000 rumah tangga dan fasilitas umum.
2. Kegiatan tersebut meliputi pembangunan sumur bor, reservoir, jaringan pipa distribusi utama dan RT serta hidran umum dengan anggaran Rp2 miliar.
3. Rencana pelaksanaan selama 180 hari dengan kerjasama pemerintah dan masyarakat melalui kel
Buku ini membahas pengembangan dan pengelolaan rawa berkelanjutan di Indonesia, dengan fokus pada empat isu utama yaitu lingkungan hidup, pengelolaan air, pengelolaan lahan rawa, dan regulasi rawa. Buku ini merupakan penyempurnaan dari edisi sebelumnya dengan menambahkan pembagian zonasi rawa untuk perencanaan. Sejarah pengembangan rawa di Indonesia juga dibahas, beserta kebijakan-kebijakan terkait
Kebijakan penguatan konservasi dan percepatan restorasi ekosistem gambut dan ...CIFOR-ICRAF
Dokumen tersebut membahas upaya rehabilitasi mangrove dan gambut di Indonesia, termasuk program kerja pemerintah, penyebab penurunan luas mangrove, dan strategi nasional pengelolaan ekosistem mangrove. Beberapa inisiatif kunci adalah program Green Port untuk menanam mangrove, revitalisasi lahan gambut, dan pembentukan kelompok kerja multi tingkat untuk koordinasi kebijakan.
1. Dokumen tersebut membahas tentang manfaat ekonomi dan lingkungan dari tanaman ramah gambut dan teknologi rewetting untuk masyarakat dan lingkungan.
2. Beberapa teknik rewetting yang dijelaskan adalah membangun bendungan di saluran untuk menaikkan muka air tanah, membangun saluran buntu, serta manfaatkan areal tersebut untuk budidaya paludikultur dan perikanan.
3. Rewetting gambut dapat mencegah
Dokumen ini menjelaskan program Pengembangan Produk Unggulan Kawasan Perdesaan (PRUKADES) yang bertujuan meningkatkan pendapatan masyarakat pedesaan melalui pengembangan komoditas unggulan. Dokumen ini memberikan contoh PRUKADES di beberapa daerah seperti Kabupaten Pandeglang (komoditas jagung), Kabupaten Halmahera Barat (jagung), dan Kabupaten Lampung Timur (budidaya udang). Dukungan pemerintah meliputi
1. Dokumen tersebut membahas strategi penerapan PPIC (Production Planning and Inventory Control/Perencanaan Produksi dan Kendali Persediaan) Pupuk Indonesia dalam perspektif keberlanjutan, mencakup rencana produksi, kendali persediaan, tantangan, dan inovasi lingkungan untuk menurunkan emisi.
Pemantauan Budidaya Udang Vaname Sistem Tradisional Di MakassarBBAP takalar
Laporan ini menyajikan hasil pengawasan budidaya udang vanname secara tradisional yang dilakukan oleh masyarakat di dua lokasi di Kota Makassar. Budidaya udang vanname secara tradisional memberikan hasil yang menjanjikan dan lebih menguntungkan dibandingkan sistem budidaya intensif. Kualitas air dan tanah masih memenuhi syarat untuk pertumbuhan udang walaupun terdapat bakteri yang tinggi akibat bahan organik.
Dokumen tersebut membahas mengenai upaya industrialisasi perikanan budidaya di Kepulauan Riau melalui penerapan konsep blue economy. Potensi besar perikanan budidaya di Kepulauan Riau belum dimanfaatkan dengan optimal. Diperlukan pengembangan kawasan minapolitan dan peningkatan nilai tambah hasil perikanan untuk mendukung ketahanan pangan dan pembangunan ekonomi berkelanjutan di Kepulauan Riau.
Dokumen tersebut membahas masalah kebakaran hutan dan lahan di Riau yang disebabkan oleh praktik pembakaran lahan untuk konversi lahan menjadi perkebunan. Dokumen ini menyebutkan bahwa praktik ini merupakan dosa turunan dari eksploitasi hutan secara berlebihan dan kebijakan konversi lahan yang salah. Dokumen ini juga menyarankan perlunya peraturan yang tegas untuk mencegah praktik pembakaran lahan
Perkembangan Teknologi dan Ketahanan PanganGita Saraswati
Dokumen tersebut membahas upaya BPPT dalam mengembangkan teknologi untuk mendukung ketahanan pangan, energi, dan lingkungan di Indonesia. Beberapa program yang disebutkan meliputi pengembangan pupuk organik, vaksin ikan, bioetanol, dan teknologi energi terbarukan seperti surya, angin, dan panas bumi.
Perencanaan infrastruktur air bersih pariwisata Tri Hidayat
1. Rencana pengembangan sarana air bersih di kawasan pantai Goa Cemara untuk menyediakan air bersih yang mencukupi bagi 2000 rumah tangga dan fasilitas umum.
2. Kegiatan tersebut meliputi pembangunan sumur bor, reservoir, jaringan pipa distribusi utama dan RT serta hidran umum dengan anggaran Rp2 miliar.
3. Rencana pelaksanaan selama 180 hari dengan kerjasama pemerintah dan masyarakat melalui kel
Buku ini membahas pengembangan dan pengelolaan rawa berkelanjutan di Indonesia, dengan fokus pada empat isu utama yaitu lingkungan hidup, pengelolaan air, pengelolaan lahan rawa, dan regulasi rawa. Buku ini merupakan penyempurnaan dari edisi sebelumnya dengan menambahkan pembagian zonasi rawa untuk perencanaan. Sejarah pengembangan rawa di Indonesia juga dibahas, beserta kebijakan-kebijakan terkait
Kebijakan penguatan konservasi dan percepatan restorasi ekosistem gambut dan ...CIFOR-ICRAF
Dokumen tersebut membahas upaya rehabilitasi mangrove dan gambut di Indonesia, termasuk program kerja pemerintah, penyebab penurunan luas mangrove, dan strategi nasional pengelolaan ekosistem mangrove. Beberapa inisiatif kunci adalah program Green Port untuk menanam mangrove, revitalisasi lahan gambut, dan pembentukan kelompok kerja multi tingkat untuk koordinasi kebijakan.
1. Dokumen tersebut membahas tentang manfaat ekonomi dan lingkungan dari tanaman ramah gambut dan teknologi rewetting untuk masyarakat dan lingkungan.
2. Beberapa teknik rewetting yang dijelaskan adalah membangun bendungan di saluran untuk menaikkan muka air tanah, membangun saluran buntu, serta manfaatkan areal tersebut untuk budidaya paludikultur dan perikanan.
3. Rewetting gambut dapat mencegah
Dokumen ini menjelaskan program Pengembangan Produk Unggulan Kawasan Perdesaan (PRUKADES) yang bertujuan meningkatkan pendapatan masyarakat pedesaan melalui pengembangan komoditas unggulan. Dokumen ini memberikan contoh PRUKADES di beberapa daerah seperti Kabupaten Pandeglang (komoditas jagung), Kabupaten Halmahera Barat (jagung), dan Kabupaten Lampung Timur (budidaya udang). Dukungan pemerintah meliputi
23102017 bahan press conference kementerian desa pdtt edit4Panji Kharisma Jaya
Dokumen membahas enam kriteria daerah tertinggal yaitu perekonomian masyarakat, sumber daya manusia, sarana dan prasarana, kemampuan keuangan daerah, aksesibilitas, dan karakteristik daerah.
Konferensi ini membahas evaluasi capaian reformasi tenurial hutan 2011 dan agenda ke depan. Beberapa temuan utama adalah: (1) capaian reformasi tenurial belum merata di tingkat subnasional; (2) masih terjadi pelanjutan dan modus baru perampasan tanah rakyat; (3) dibutuhkan perubahan paradigma kebijakan tenurial yang lebih berkeadilan dan berkelanjutan.
Dokumen ini memberikan ringkasan kebijakan reforma agraria dan perhutanan sosial pemerintah Indonesia di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo. Reformasi ini bertujuan mengurangi ketimpangan penguasaan tanah dan sumber daya alam serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Pada tahun 2017, pemerintah telah menyerahkan hak pengelolaan lahan dan hutan seluas lebih dari 4 juta hektar kepada lebih dari 2
Reforma agraria dan penyelesaian konflik agraria tidak dapat dilakukan secara terpisah. Reforma agraria harus dilakukan dengan cara yang menghormati hak asasi manusia, termasuk hak atas tanah. Konflik agraria yang panjang menyebabkan berbagai pelanggaran HAM. Diperlukan kerja sama antar lembaga untuk menyelesaikan konflik secara efektif dan merealisasikan reforma agraria.
Festival Karya Pusaka Agraria Indonesia melibatkan peluncuran buku-buku terkait penguasaan tanah dan pengelolaan hutan. Kegiatan ini bertujuan mensosialisasikan sejarah gerakan reforma agraria dan memberikan apresiasi terhadap kontribusi buku-buku tersebut bagi konferensi dan isu terkait. Sembilan buku dengan berbagai topik seperti hutan adat, reforma agraria, hukum masyarakat adat, dan pengelolaan hut
Dokumen tersebut membahas rencana dan proses Reformasi Agraria yang dilakukan pemerintah Indonesia. Beberapa poin penting yang diangkat adalah alokasi lahan untuk reformasi agraria, proses legalisasi tanah, dan masalah konflik agraria yang masih belum teratasi. Kritik dan saran diberikan terkait pendekatan yang lebih bottom-up dan melibatkan masyarakat dalam menentukan lokasi reformasi agraria.
Koalisi organisasi non-pemerintah menyatakan bahwa capaian pemerintah dalam mereformasi agraria dan mengakui hak-hak masyarakat adat masih sangat minim. Hanya sedikit lahan yang dikembalikan kepada petani dan masyarakat adat meski pemerintah telah menerima laporan luasan wilayah adat seluas lebih dari 8 juta hektar. Koalisi ini mendesak pemerintah mempercepat proses reformasi agraria dan pengakuan
Konferensi Tenurial 2017 menghasilkan pembaruan peta jalan reformasi agraria dan perhutanan sosial hingga 2019 melalui partisipasi berbagai pihak. Konferensi ini membahas berbagai inovasi untuk mempercepat pemenuhan hak rakyat atas penguasaan tanah dan hutan guna keadilan ekonomi. Peta jalan diharapkan memandu pemerintah dan masyarakat dalam mendukung program reformasi hingga dua tahun ke depan.
This document discusses Indonesia's energy challenges and solutions. It notes that Indonesia has high fuel consumption and is increasingly reliant on imports due to production declines. However, Indonesia has substantial oil and gas reserves that could last over 12 years. The document recommends developing renewable energy sources like geothermal, hydropower, and solar to increase energy independence. It also suggests adopting higher vehicle emission standards to reduce pollution and moving to more sustainable energy can boost the economy. Overall, the document analyzes Indonesia's energy vulnerabilities and proposes developing domestic renewables and cleaner technologies.
Dokumen ini membahas perjanjian Paris 2015 untuk membatasi pemanasan global di bawah 2 derajat Celsius. Untuk mencapai tujuan ini diperlukan transformasi sistem energi global karena sektor energi menghasilkan 2/3 emisi gas rumah kaca. Meskipun pertumbuhan ekonomi meningkat, tingkat emisi CO2 dari energi tetap tinggi pada 32.2 gigaton, menunjukkan perlunya aksi yang lebih cepat.
Pengelolaan Lahan Gambut Sebagai Media Tanam Dan Implikasinya Terhadap Konser...d1051231053
Gambut merupakan tanah yang memiliki karakteristik unik. Lahan gambut yang begitu luas di beberapa pulau besar di Indonesia, menjadikan pengelolaan lahan gambut sering dilakukan, terutama dalam peralihan fungsi menjadi perkebunan, pertanian, hingga pemukiman. Pada studi kasus ini lebih berfokus pada degradasi lahan gambut menjadi media tanam, proses, dampak, serta upaya pemulihan dampak yang dihasilkan dari degradasi lahan gambut tersebut
KERUSAKAN LAHAN GAMBUT ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DAN STRATEGI ...d1051231039
Lahan gambut merupakan salah satu ekosistem yang unik dan penting secara global. Terbentuk dari endapan bahan organik yang terdekomposisi selama ribuan tahun, lahan gambut memiliki peran yang sangat signifikan dalam menjaga keanekaragaman hayati, menyimpan karbon, serta mengatur siklus air. Kerusakan lahan gambut dapat menyebabkan hilangnya habitat, degradasi lingkungan, dan penurunan kesuburan tanah. Kerusakan lahan gambut di Indonesia telah meningkat seiring waktu, dengan laju deforestasi dan degradasi lahan gambut yang signifikan. Menurut data, sekitar 70% dari lahan gambut di Indonesia telah rusak, dan angka tersebut terus meningkat. Kerusakan lahan gambut memiliki dampak yang luas dan serius, tidak hanya secara lokal tetapi juga global. Selain menyebabkan hilangnya habitat bagi berbagai spesies tumbuhan dan hewan yang khas bagi ekosistem gambut, kerusakan lahan gambut juga melepaskan jumlah karbon yang signifikan ke atmosfer, berkontribusi pada perubahan iklim global.Kerusakan lahan gambut memiliki dampak negatif yang luas pada masyarakat, lingkungan, dan ekonomi. Dalam jangka panjang, kerusakan lahan gambut dapat menyebabkan hilangnya sumber daya alam, penurunan kesuburan tanah, dan peningkatan risiko bencana alam.
ANALISIS DAMPAK DAN SOLUSI HUJAN ASAM: PENGARUH PEMBAKARAN BAHAN BAKAR FOSIL ...d1051231079
Hujan asam merupakan kombinasi ringan dari asam sulfat dan asam nitrat. Hujan asam biasanya terjadi di daerah-daerah yang padat penduduk dan banyaknya aktivitas manusia dalam kegiatan transportasi. Emisi gas SO2 dan NO2 yang berasal dari kegiatan industri dan transportasi merupakan penyebab terjadinya peristiwa hujan asam apabila emisi gas tersebut bereaksi dengan air hujan, dimana senyawa yang bersifat asam terbentuk. Emisi gas SO2 dan NO2 yang berasal dari aktivitas manusia dapat berubah menjadi nitrat (NO3 - ) dan sulfat (SO4 2-) melalui proses fisika dan kimia yang kompleks. Sulfat dan nitrat lebih banyak berbentuk asam yang terlarut dalam air hujan. Keasaman air hujan berhubungan erat dengan konsentrasi SO2 dan NO2 yang terlarut di dalam air hujan. Semakin tinggi konsentrasi SO2 dan NO2 , maka dapat mengakibatkan nilai keasaman air hujan semakin asam .Deposisi asam yang berasal dari emisi antropogenik SO2 dan NOx , memiliki pengaruh besar pada biogeokimia, dan menyebabkan pengasaman tanah dan air permukaan, eutrofikasi ekosistem darat dan air dan penurunan keanekaragaman hayati di banyak wilayah.
DAMPAK PIRIT ANTARA MANFAAT DAN BAHAYA BAGI LINGKUNGAN DAN KESEHATAN.pdfd1051231033
Tanah merupakan bagian terpenting dalam bidang pertanian, peranan tanah juga sangat kompleks bagi media perakaran tanaman. Tanah mampu menopang dan menyediakan unsur hara yang sangat dibutuhkan tanaman untuk pertumbuhan vegetatif dan generatif. Tanah tersusun dari bahan mineral, bahan organik, udara dan air. Bahan mineral tersusun dari hasil aktivitas pelapukan bebatuan, sedangkan bahan organik berasal dari pelapukan serasah tumbuhan akibat adanya aktivitas mikroorganisme di dalam tanah. Salah satu jenis tanah adalah tanah sulfat masam. Tanah sulfat masam ini keberadaannya di daerah rawa pasang surut. Sering kali tanah sulfat masam dijumpai pada lahan gambut terdegradasi yang mengakibatkan tanah mengandung pirit (FeS2) naik kepermukaan. Tanah sulfat masam yang mengandung pirit ini juga mengganggu pertumbuhan tanaman. Terganggunya pertumbuhan tanaman menyebabkan lahan ini nantinya akan ditinggalkan petani bila tidak dilakukan usaha perbaikan atau menjadi lahan bongkor.
DAMPAK KEBAKARAN LAHAN GAMBUT TERHADAP KUALITAS AIR DAN KESEHATAN MASYARAKAT.pdfd1051231031
Kebakaran hutan dan lahan gambut merupakan kebakaran permukaan dimana api membakar bahan bakar yang ada di atas permukaan seperti pepohonan maupun semak-semak, kemudian api menyebar tidak menentu secara perlahan di bawah permukaan (Ground fire), membakar bahan organicmelalui pori-pori gambut dan melalui akar semak belukar ataupun pohon yang bagian atasnya terbakar. Selanjutnya api menjalar secara vertical dan horizontal berbentuk seperti kantong asap dengan pembakaran yang tidak menyala (smoldering) sehingga hanya asap yang berwarna putih saja yang Nampak di atas permukaan, yang sering dikenal dengan kabut asap yang terjadi akibat kebakaran hutan yang bersifat masiv. Oleh karena peristiwa kebakaran tersebut terjadi di bawah tanah dan tidak nampak di permukaanselain itu tanahnya merupakan tanah basah/gambut yang mengandung air maka proses kegiatan pemadamannya tentu akan menimbulkan kesulitan.
“ANALISIS DINAMIKA DAN KONDISI ATMOSFER AKIBAT PENINGKATAN POLUTAN DAN EMISI...aisyrahadatul14
Pencemaran udara adalah pelepasan zat-zat berbahaya ke atmosfer, seperti polusi industri, kendaraan bermotor, dan pembakaran sampah. Dampaknya terhadap lingkungan sangat serius. Udara yang tercemar dapat merusak lapisan ozon, memicu perubahan iklim, dan mengurangi kualitas udara yang kita hirup setiap hari. Bagi makhluk hidup, pencemaran udara dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan seperti penyakit pernapasan, iritasi mata, dan bahkan kematian. Lingkungan juga terdampak dengan terganggunya ekosistem dan berkurangnya keanekaragaman hayati.
PENCEMARAN UDARA YANG DISEBABKAN OLEH KENDARAAN BERMOTOR YANG BERPENGARUH TER...
Bahan wetland pak raffles klhk
1. PENGELOLAAN LAHAN GAMBUT
BERKELANJUTAN KUNCI MENCEGAH
KEBAKARAN LAHAN DAN HUTAN
KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN
DIREKTORAT JENDERAL PENGENDALIAN PERUBAHAN IKLIM
DIREKTORAT PENGENDALIAN KEBAKARAN HUTAN DAN LAHAN
2015
3. A. SEBARAN ASAP
Kondisi sebaran asap tiga
hari terakhir tidak terlalu
signifikan. Sumatera dan
Kaalimantan masih diliputi
asap.
Sebaran asap masih ada di
negara tetangga (Malaysia
dan Kalimantan)
4. Lanjutan..
Kondisi sebaran asap di
Sulawesi, Maluku dan
Papua dalam tiga hari
berubah-ubah.
Tanggal 19/10/2015
membaik namun tanggal
20/20/2015 asap
menyebar lebih luas
5. B. KONDISI HOTSPOT
No
Indonesia
( 6 Provinsi
Rawan)
Hotspot (titikpanas)
NOAA 1) Terra Aqua (NASA)conf>
80%2)
2014 2015 2015
19 Okt 1 Jan – 19 Okt 19 Okt 1 Jan – 19 Okt 19 Okt 1 Jan – 18 Okt
1. Riau 0 4.338 1 1.878 19 2.122
2. Jambi 5 1.172 1 1.633 69 2.524
3. Sumsel 26 2.941 1 2.891 513 10.946
4. Kalbar 0 5.185 2 2.663 6 2.684
5. Kalteng 6 4.834 64 3.926 366 9.998
6. Kalsel 7 1.344 141 1.184 113 1.616
7. Sulut 1 31 0 60 0 356
8. Sulteng 12 433 8 305 2 434
9. Sulbar 2 85 7 51 5 103
10. Sulsel 4 438 11 407 5 555
11. Sultra 9 392 0 239 0 251
12. Maluku Tidak tercover Tidak tercover Tidak tercover Tidak tercover 17 289
13. Maluku Utara Tidak tercover Tidak tercover Tidak tercover Tidak tercover 25 542
14. Papua Tidak tercover Tidak tercover Tidak tercover Tidak tercover 224 2945
15. Papua Barat Tidak tercover Tidak tercover Tidak tercover Tidak tercover 5 93
Total
Indonesia
112 28.119 409 19.851 1450 40.552
7. C. OPERASI PEMADAMAN
PROVINSI PEMADAMAN DARAT PEMADAMAN UDARA
RIAU Operasi dilakukan oleh 209 orang
Manggala Agni, 2,909 personil
TNI/POLRI, BPBD, RPK Perusahaan,
MPA
Dukungan cairan/Bubuk kimia untuk
pemadaman darat: 200 L flame
freeze dan 114 kg bubuk Peat FireX
dipakai untuk pemadaman Manggala
Agni (KemenLHK)
TMC : 147,92 ton.dengan kekuatan 1
pesawat Cassa PK-PCT
Water bombing : = 27.357.200 liter
dengan kekuatan 2 Helikopter (BNPB) dan
heli perusahaan
JAMBI Operasi dilakukan oleh 240 orang
Manggala Agni, 359 personil
TNI/POLRI (Mabes) dan personil
lokal, BPBD, RPK Perusahaan, MPA
Dukungan cairan/Bubuk kimia
untuk pemadaman darat: 200 L
flame freeze, 114 kg bubuk Peat
FireX dipakai untuk pemadaman
Manggala Agni (KemenLHK)
TMC : 5,8 ton
Water bombing : 6.173.600 liter dengan
dukungan 4 helikopter
8. PROVINSI PEMADAMAN DARAT PEMADAMAN UDARA
SUMSEL Operasi oleh 236 personil Manggala
Agni, 1100 TNI/POLRI, BPBD, RPK
Perusahaan, MPA
Dukungan cairan/Bubuk kimia untuk
pemadaman darat: 200 L flame freeze
dan 45,6 kg bubuk Peat FireX dipakai
untuk pemadaman Manggala Agni
(KemenLHK)
TMC : 73,5 ton dukungan 1 pesawat
Water bombing : 28.632.000 liter
Armada pesawat Indonesia (10 unit)
dan bantuan Internasional (6 unit) :
Bombardier Pelican dan Dauphin
(Malaysia); Chinok 2 unit (Singapura);
Hercules Bomber dan TC690 Birddog
376 (Australia). Tambahan 2 unit BE-200
dari Rusia tanggl 21/20/2015
KALBAR Operasi oleh 255 personil Manggala
Agni, TNI/POLRI, BPBD, RPK
Perusahaan, Regu Pemadam dari
perkumpulan masyarakat, MPA, BPBD
Dukungan cairan/Bubuk kimia untuk
pemadaman darat: 200 L flame freeze,
91,2 kg bubuk Peat FireX dipakai untuk
pemadaman Manggala Agni
(KemenLHK)
TMC : 35,08 ton
Water bombing : 4.272.200 liter dengan
dukungan 2 helikopter (Bolco dan
Kamov)
Lanjutan..
9. Lanjutan..
PROVINSI PEMADAMAN DARAT PEMADAMAN UDARA
KALTENG Operasi dilakukan oleh 195 personil
Manggala Agni,TNI/POLRI, BPBD,
Pemadam swasta, RPK perusahaan,
Tagana, MPA
Dukungan cairan/Bubuk kimia untuk
pemadaman darat: 200 L flame
freeze, 45,6 kg bubuk Peat FireX
dipakai untuk pemadaman Manggala
Agni (KemenLHK)
TMC : 2,4 ton
Water bombing : 12.667.950 liter
dengan dukungan 3 helikopter, 1 pesawat
air tractor
KALSEL Operasi pemadaman oleh 180
personil Manggala Agni, TNI/POLRI,
BPBD, RPK Perusahaan, MPA
Dukungan cairan/Bubuk kimia untuk
pemadaman darat: 200 L flame
freeze, 34,2 kg bubuk Peat FireX
dipakai untuk pemadaman Manggala
Agni (KemenLHK)
Water bombing : 4.746.000 liter dengan
dukungan 3 helikopter
Normalisasi sungai 7.500 meter,
Pembuatan Ray 9.110 m, Pembuatan
embung 4x6x4 m ( 90 buah), Pembuatan
sekat air:5 titik.
10.
11.
12. UPAYA PEMADAMAN UDARA (WATERBOMBING)
PER 18 OKTOBER 2015
• Riau 27.357.200 liter
• Sumsel 28.632.000 liter
• Jambi 6.173.600 liter
• Kalbar 4.272.200 liter
• Kalteng 12.667.950 liter
• Kalsel 4.746.000 liter
• =========================
TOTAL : 83.848.950 liter air
12
Air Tractor
Heli MI-171
13. Riau : 147,92 ton
Sumsel : 73,50 ton
Jambi : 2,40 ton
Kalteng : 2,40 ton
Kalbar : 35,08 ton
========================
Total : 261,30 ton
CN 295
Cassa A 2105
14. D. OPERASI MANAJEMEN TATA AIR
PROVINSI UPAYA
RIAU • 21 unit penutupan kanal di SM Giam Siak Kecil oleh BBKSDA
Riau;
• 13 unit sekat kanal bantuan Presiden di Sei Tohor, Tebing
Tinggi, Kep. Meranti,
• 14 unit sekat kanal dengan dukungan dana dari KemenLHK,
• 18 unit sekat kanal dengan dukungan dana dari UNDP;
• Embung dan sekat kanal di Rimbo Panjang (BNPB-TNI)
JAMBI • Normalisasi saluran air Kab. Muaro Jambi: Ds. Manis Mato
2000 m, Pematang Raman 3000 m, Puding 3000m
• Normalisasi Saluran air di Kab. Tanjabbar : Ds. Pematang
Buluh, Kec. Betara 7000 m
• Normalisasi saluran air Kab. Tanjabtim : Ds. Sei Cemara
3000 m dan Sei Jambat 3500 m
15. Lanjutan..
PROVINSI UPAYA
KALTENG Pembuatan main drain : 7000m kanan (100%) dan 7000 m (100%)
kiri, Pembuatan collection drain :28 sodetan @ 300m (100%), Galian
Parit penghubung embung 7000 m(100%), Pembuatan embung
ukuran 10x10x4 m (28 buah), Pembuatan sodetan di bawah
jembatan tumbang nusa di 28 titik (100%), Sekat kanal sebanyak 28
unit (100%), Pemberian plastik untuk embung 28 buah, Jembatan di
bendungan selesai (100%), Pemasangan sekat sodetan 4 unit,
Pembuatan embung tambahan 20x30x4m di titik 7 dan 21 (100%)
Dukungan pompa robin (irigasi) sebanyak 30 unit beserta selang
(KemenLHK)
KALSEL Normalisasi sungai 7.500 meter, Pembuatan Ray 9.110 m,
Pembuatan embung 4x6x4 m ( 90 buah), Pembuatan sekat air:5
titik.
16. Rancangan saluran penghubung kanal dan
embung di Pulang Pisau, Kalteng
Pembuatan Sekat Kanal di Desa Sei
Tohor Riau
Main Drain di Kalimantan TengahPetugas MA mengisi Embung di Rimbo
Panjang
17. Kondisi air masih tetap tinggi walaupun
lebih dari 3 bulan tidak turun hujan (foto
diambil tanggal 10 Oktober 2015)
20. SANKSI ADMINISTRATIF
NO SANKSI PEMAKSAAN
PEMERINTAH
1. PT. BBS (perkebunan) KALBAR
2. PT. KU (perkebunan) JAMBI
3. PT. IHM (HTI) KALTIM
4. PT. WS (HTI) JAMBI
SANKSI PEMBEKUAN IZIN
5. PT. SBAWI (HTI) SUMSEL
6. PT.PBP (HPH) JAMBI
7. PT. DML (HPH) KALTIM
8. PT. RML (perkebunan) SUMSEL
SANKSI PENCABUTAN IZIN
9. PT. MAS (HTI) KALBAR
10. PT. DHL (HTI) JAMBI
NO SANKSI PEMBEKUAN
IZIN
1. PT. Tempirai Palm
Resources (sawit)
2. PT. Waringin Agro Jaya
(sawit)
3. PT. Langgam Inti Hibrindo
(sawit)
4. PT. Hutani Sola Lestari (HTI)
TAHAP 1 TAHAP 2
21. ARAH SOLUSI PERMANEN
• Regulasi sustainability untuk korporasi (Landscape management);
contohnya sistem mozaik, kewajiban2 seperti bangun embung per
satuan luasan konsesi, selain yang sudah ditegaskan dalam perijinan.
• Review kepatuhan perijinan dan atau audit lingkungan; pengenaan
sanksi atas pelanggaran
• Penguatan Kelembagaan & Kepemimpinan di Kecamatan dan Desa
• Perancangan kebijakan Pembukaan Lahan tanpa bakar (regulasi, subsidi,
asistensi, dll)
• Penyiapan Emergency Respons multipihak
• Pengembangan modul & pendidikan generasi cinta lingkungan (Adiwiyata)
• Penguatan kelembagaan di masyarakat (grassroot/local level), dimotori
oleh Masyarakat Peduli Api (Fire Fighters) dan pelajar/mahasiswa.
• Aliansi Masyarakat berjenjang dari tingkat nasional sampai ke
Kabupaten/Kota/Kecamatan/Desa
22. ALTERNATIF INSENTIF DAN DISINSENTIF DALAM
PENGENDALIAN KEBAKARAN HUTAN DAN LAHAN
I. RULE BASE
1. Pemberian insentif ini dilakukan atas dasar kepatuhan masyarakat
atau perusahaan dalam pengendalian kebakaran hutan dan lahan.
2. Insentif dapat dalam bentuk langsung terkait dengan
pengendalian kebakaran hutan ataupun dalam bentuk lain namun
dengan prasayarat bagi yang tidak melakukan pembakaran hutan
dan lahan.
3. Sumber dana dapat murni dari pemerintah (satu atau beberapa
K/L) ataupun kolaborasi dengan perusahaan.
23. II. INSENTIF UNTUK MASYARAKAT
1. Pemberian bantuan peralatan PLTB
2. Pengadaan sistem canal blocking untuk mengatur kedalaman muka air
tanah (gambut)
3. Alat pemadam kebakaran hutan dan lahan
4. Alat pertanian ramah lingkungan
5. Pelatihan pengembangan ekonomi pedesaaan yang berwawasan
lingkungan
6. Membantu pemasaran produk hasil pertanian yang cara pengolahan
lahannya menggunakan PLTB
7. Bantuan pupuk dan amelioran agar peningkatan kesuburan tanah tidak
tergantung pada abu hasil pembakaran
8. Pemberian bibit dan hak guna usaha untuk merehabilitasi semak
belukar gambut, terutama untuk komoditas yang toleran muka air
tanah dangkal
9. Untuk jangka panjang misal keringanan pajak bumi bangunan bagi
masyarakat yang tidak melakukan pembakaran.
10. Beasiswa bagi anak-anak/ anggota masyarakat yang tidak melakukan
pembakaran lahan dan hutan (pemerintah dan atau CSR)
24. LANJUTAN....................
11. Keringanan biaya listrik bagi masyarakat.
12. Bantuan pembangunan fasilitas desa maupun ekonomi desa melalui
program CSR perusahaan bagi desa-desa di sekitar kawasan
konsesinya.
13. Program pendampingan/fasilitasi peningkatan usaha pedesaan bagi
desa/warga yang tidak melakukan pemabakaran hutan dan lahan.
14. DLL sebagainya
25. III. INSENTIF UNTUK PERUSAHAAN
1. Keringanan pajak bagi perusahaan yang aktif
menerapkan pengendalian kebakaran hutan di kawasan
konsesinya dan dapat mencegah terjadinya kebakaran
hutan dan lahan secara luas
2. Rekomendasi bagi proses sertifikasi perusahaan.
3. Prioritas fasilitasi pembiayaan dari perusahaan.
4. Jaminan legalitas status kawasan, terkait dengan
banyaknya status lahan tumpang tindih.
5. Penghargaan di bidang lingkungan bagi perusahaan
yang tidak melakukan dan dapat mencegah kebakaran
hutan dan lahan di lingkungannya.
6. Green investing dengan perizinan yang sederhana dan
durasi lebih panjang
26. IV. DISINSENTIF
• Penegakan hukum terhadap pelaku
pembakaran pada semua level (masyarakat
dan pihak perusahaan)
• Memberi sanksi Administratif ( pembekuan
ijin, mengurangi kawasan ijinnya,
pengenaan denda, pencabutan ijin)
• Pengenaan sanksi perdata/denda dan sanksi
pidana
27. TINDAK TINGKAT DESA DAN MASYARAKAT
1. Meningkatkan kemampuan Manggala Agni menjadi fasilitator dalam
meningkatkan upaya pemberdayaan masyarakat dalam pengelolaan
lahan gambut yang bijak
2. Membentuk TIM PENDAMPING DESA sebagai salah satu pelopor di
tingkat desa untuk melakukan pencegahan kebakaran lahan dan
hutan
3. Bekerjasama dengan Litbang kehutanan-litbang pertanian dan BPPT
untuk mengeksplorasi upaya Penyiapan Lahan Tanpa Bakar dalam
pengelolaan lahan gambut di tingkat masyarakat DESA
4. Bekerjasama dengan Kementerian Desa untuk memfasilitasi
pembangunn tata kelola air gambut dengan menggunakan dana desa
yang dieksekusi oleh masyarakat desa