2. APA ITU BIOGAS?
Biogas adalah gas yang mudah terbakar
(flammable) yang dihasilkan dari proses
fermentasi (pembusukan) bahan-bahan
organik oleh bakteri-bakteri anaerob
(bakteri yang hidup dalam kondisi tanpa
oksigen yang ada dalam udara)
(Pertiwiningrum, 2016). Sedangkan
menurut Omar (2008), biogas adalah gas
yang dihasilkan oleh aktivitas anaerobik
atau fermentasi dari bahan-bahan organik
oleh mikroorganisme anaerob. Bahan-
bahan organik termasuk diantaranya
adalah limbah bahan organik makhluk
hidup, (terutama kotoran ternak dan
kotoran manusia), tumbuhan eceng
gondok, limbah industri tahu, limbah
makanan, limbah pertanian, limbah
domestik (rumah tangga), sampah
biodegradable dan lain sebagainya atau
setiap limbah organik yang biodegradable
dalam kondisi anaerobik.
3. KOMPOSISI BIOGAS
Biogas memiliki berat 20% lebih ringan
dari pada udara, memiliki suhu
pembakaran 650-750°C, tidak berbau
dan tidak berwarna. Apabila di bakar,
biogas akan menghasilkan warna biru.
Nilai kalor gas metan sebesar 20
MJ/M3 dengan efisiensi pembakaran
sebesar 60% pada kompor biogas
konvensional. Komposisi biogas
tergantung bahan baku yang digunakan.
Biogas terbaik berasal dari bahan baku
kotoran, baik kotoran manusia, ataupun
hewan. Biogas yang dihasilkan dari
kotoran mengandung gas metan yang
lebih tinggi mencapai hingga 70%.
Sedangkan bahan baku dari daun atau
batang tumbuhan menghasilkan 55%
gas metan. Untuk biogas yang
dihasilkan dari bahan baku limbah sawit
bisa menghasilkan 65-75% gas metan.
4. PROSES
PEMBUATAN BIOGAS
Proses pembentukan biogas melalui
beberapa proses yang berlangsung dalam
ruang anaerob atau tanpa oksigen. Secara
umum terdapat tiga proses utama
pembentukan biogas, yaitu proses
hidrolisis, pengasaman (asidifikasi) dan
metanogenesis.. Prinsip kerja instalasi
biogas dimulai dari proses pencampuran
kotoran dan air (dicampur dalam saluran
masuk atau ruang pencampur) yang
kemudian mengalir melalui saluran pipa
menuju digester. Pencampur menghasilkan
gas melalui proses pencernakan di reaktor
dan gas yang telah dihasilkan kemudian
disimpan dalam penampung gas (bagian
atas kubah). Slurry mengalir keluar dari
digester menuju outlet dan menjadi bio-
slurry mengalir ke lubang slurry melalui
overflow. Kemudian gas dialirkan ke dapur
melalui saluran pipa. Sumber: http://youtube.com/watch?v=4LHToVN9m_o
5. INSTALASI
BIOGAS
Bangunan utama dari instalasi biogas adalah
digester yang berfungsi untuk menampung gas
metan hasil perombakan bahan bahan organik
oleh bakteri. Terdapat dua tipe digester yaitu
tipe batch dan tipe kontinyu. Pada tipe batch,
bahan dimasukkan sekali dalam
pengoperasian digester dan apabila produksi
gas menurun maka bahan yang telah diproses
diganti dengan bahan yang baru. Sedangkan
tipe digester kontinyu adalah tipe biodigester
yang dirancang dimana bahan dimasukkan
secara kontinyu setiap hari sesuai dengan
ketersediaan bahan baku. Terdapat enam
bagian utama dari sebuah digester, yaitu: inlet
(tangki pencampur) sebagai tempat kotoran
hewan masuk, reaktor (ruang pencernaan
anaerob), penampung gas (ruang
penyimpanan), outlet (ruang pemisah), sistem
pengangkut gas dan lubang kompos kotoran
yang telah hilang gasnya/bio-slurry.