SlideShare a Scribd company logo
1 of 29
BAB 8
MELAKUKAN REAKSI SENDIRI
PERSEDIAAN REAGEN SEBAGAI
DISPERSI
 Reagen sensitif udara tersebar dalam miyak mineral.
Minyak mineral menyebabkan masalah dalam reaksi
(diperlukan kromatografi kecuali produk dapat suling).
 Cara menghilangkan minyak mineral:
5% dari total massa reagen ditempatkan dalam labu
kering di bawah nitrogen dengan batang pengaduk
magnet, disuspensikan dalam pentana kering atau
petroleum eter. Suspensi diaduk selama satu menit dan
pengadukan dihentikan. Reagen dibiarkan tenggelam,
dan supernatan diambil oleh jarum suntik atau pipet.
Prosedur ini diulang beberapa kali.
PENGERING AZEOTROP
 Pengeringan menggunakan azeotrop cukup efektif.
 Reaktan dilarutkan dalam pelarut yang membentuk
azeotrop dengan air.
 Pelarut diuapkan pada evaporator berputar.
 Pelarut diaduk sementara vakum diterapkan dan
labu menyediakan tempat embun hasil penguapan
pelarut.
 Agar reagen benar-benar kering, diperlukan
penguapan dengan pelarut azeotrop beberapa kali.
CONTOH PELARUT AZEOTROP
STOIKIOMETRI
STOIKIOMETRI
 Jumlah masing-masing reagen untuk digunakan dalam
reaksi harus dipertimbangkan.
 Pada reaksi diatas, keton sebagai reagen pembatas, 1,1
setara molar n-butyllithium, 1,15 setara molar
diisopropylamine, dan 1,0 molar
ekuivalen benzaldehida.
 Diperlukan LDA lebih selama pembentukan enolat
geometri tunggal.
 Basa utama dalam reaksi ini adalah n-butyllithium.
 Jika n-butyllithium tersisa setelah pembentukan LDA,
nukleofilitas keton atau aldehid bertambah.
 Diisopropylamine dapat hilang selama ekstraksi dengan
asam, larut dalam air, dan mudah menguap.
Penggunaan berlebih diisopropylamine menciptakan
kesulitan dalam memurnikan produk reaksi.
STOIKIOMETRI
 Reaksi yang melibatkan reagen dasar dan basa
konjugat dari reaktan cukup umum. Akibatnya
pengetahuan keasaman dari berbagai kelompok
fungsional organik penting untuk melakukan reaksi
sintesis.
 Asam-basa dan senyawa organik kromoforik dapat
dimanfaatkan untuk membangun reaksi. Sebagai
contoh, anion triphenylmethide yang sangat merah
(pengecualian menjadi triphenylmethide lithium
dalam dietil eter).
 Penambahan indikator dalam suatu reaksi dapat
menunjukkan bahwa reagen (X-H) telah
sepenuhnya dikonversi ke basa konjugasinya.
SYRINGE DAN TEKNIK
ATMOSFIR INERT
Jenis jarum suntik kaca
dasar:
1. Jarum suntik
tuberkulin dengan
fitting kunci logam
Luer
Lebih disukai untuk
bekerja dengan
senyawa berbahaya
atau piroforik.
 2. Jarum suntik multifit
 Biasanya memiliki
Fitting kunci Luer,
tetapi mereka
cenderung bocor
antara galon dan
penghisap.
 3. Jarum suntik
tuberkulin dengan
ujung kaca
 memegang jarum spuit
hanya dengan
gesekan.
 Kelemahan: mudah bocor
 Cara mengatasi: film tipis minyak di ujung
penghisap dapat memberikan segel yang lebih baik
dan membantu mencegahpenyumbatan.
 Untuk transfer volume yang lebih besar, kanulasi
lebih baik untuk penggunaan jarum suntik yang
besar.
KANULA
 Jarum dengan dua
poin, atau dua titik
jarum yang
dihubungkan dengan
panjang fleksibel eflon
tabung teflon.
 Pengujian integritas
jarum suntik ini dengan
cara diberikan ke
reagen atau pelarut
organik sebelum
transfer sungguhan.
PROSEDUR UMUM UNTUK TRANSFER
BAHAN OLEH SYRINGE
 Langkah 1:
Jarum dimasukkan melalui sekat tapi tidak ke
cairan. Beberapa gas ditarik ke dalam alat suntik
dan suntik dipindahkan dari botol, jarum suntik
ditarik dengan cara digenggam untuk mengusir gas
dan ulangi.
 Langkah 2.
Jarum dimasukkan di bawah permukaan cairan dan
cairan ditarik lebih dari jumlah yang diinginkan. Jarum
dan penghisap dipegang denganbaik. Tekanan gas
dapat mendorong penghisap keluar galon jarum suntik,
dan jarum tidak dilindungi ke jarum suntik dengan kunci
Luer sehingga dapat mudah lepas. Jarum suntik
dibalikkan sehingga jarum membungkuk ke dalam U.
Gelembung gas telah berada di ujung jarum suntik.
Kemudian , volume cairan yang diinginkan dibaca.
Setelah itu, penghisap ditarik kembali, untuk menarik
gelembung gas inert ke dalam jarum suntik. Hal ini
melindungi cairan dari udara selama proses transfer dan
mencegah menetes. Jarum dipegang dan dipindahkan
dari botol.
 Langkah 3
Jarum dimasukkan melalui sekat penerima dan
ujung atas jarum suntik dipegang dengan (jarum
panjang mungkin diperlukan). Dorong penghisap
sampai berhenti, suntikkan gelembung gas kecil
dan cairan yang berada di suntikan (tetes demi
tetes). Jarum tetap penuh dengan cairan.
Penghisap ditarik kembali
dan nitrogen dipindahkan ke dalam jarum suntik.
Jarum suntik ditarik dari penerima.
PENANGANAN SYRINGE BEBERAPA PELARUT
 Reagen korosif /reaktif →membersihkan jarum
suntik dan jarum dengan membilas dengan pelarut
segera setelah transfer zat, untuk mencegah
tersumbat atau beku.
 Reagen litium → heksana dapat digunakan untuk
mencairkan reagen. Mencuci heksana harus hati-
hati ketika ditambahkan ke etil asetat.
 Reagen Grignard→ eter harus digunakan di tempat
heksana, dan sisa mengikuti prosedur seperti yang
dijelaskan.
 Reagen lain → aseton dapat digunakan.
JARUM SUNTIK TIPE LAIN
 Jarum suntik mikro
- volume < 0,25 mL (250 µL)
- tersedia dalam ukuran 100, 50, dan 10 µL
 Jarum suntik Gastight
-memiliki piston teflon
-tersedia dalam berbagai ukuran, berbagai
mikroliter dan mililiter
-digunakan untuk reagen berbahaya atau
sensitif udara
Transfer cairan dengan jarum
suntik harus memperhatikan data
densitas (rapat massa) dan titik
beku zat/cairan agar jarum suntik
dapat dibersihkan dengan mudah.
PENAMBAHAN REAGEN
 Penambahan reagen pada beberapa reaksi tidak
mendefinisikan reaksi tetapi menjelaskan suatu
kondisi dalam reaksi tersebut . Biasanya reagen
yang digunakan dapat menunjukkan mudah atau
tidaknya reaksi itu berlangsung ( terjadi ) dan
penambahan reagen dalam beberapa reaksi
bertujuan untuk mempercepat atau mempermudah
reaksi terjadi . penambahan dibagi menjadi 2 yaitu
normal dan involve (inverse) . Dalam penambahan
reagen pun kita harus memperhatikan suhu reaksi .
PENGHILANGAN AIR
 Penghilangan air dapat dilakukan dengan beberapa
cara dan prinsip . Salah satu caranya yaitu dengan
menggunkan prinsip titik didih (azeotrop) dengan
menggunakan alat Dean-Stark Trap . Dean-stark
Trap dapat digunakan dalam alat Soxhlet Extractor
.
REAKSI PADA TEKANAN DI ATAS TEKANAN
ATMOSFER
 Beberapa reaksi terkadang harus dilakukan pada
tekanan lebih dari tekanan atmosfer . Hal ini
dilakukan agar produk yang dihasilkan cukup atau
bahkan lebih . Reaksi dalam kondisi seperti ini
dilakukan dengan alat atau wadah khusus , salah
satunya glassblower dan tabung Fischer-Porter .
REAGEN GAS
 Penggunaan reagen berbentuk gas secara praktik
sulit dilakukan . Reagen gas bisa didapatkan dari
tangki atau tabung penyimpanan .
 Contoh reagen gas yaitu hidrogen , karbon
monoksida , karbon dioksida , ozon , dan lain
sebagainya .
ULTRASONIKASI
 Penggunaan energy ultrasonic merupakan
rekomendasi untuk beberapa reaksi . Cara ini
menggunakan suara ultrasonic reaksi berpotensi
mempengaruhi reaksi yang akan semakin meluas
tetapi tidak berulang .
QUENCHING
 Secara prinsip teknik Quenching ini substans untuk
mendeaktifasi reagen dalam reaksi atau lebih
dikenal sebagai tahapan isolasi .
DIAZOMETAN
 Diazometan merupakan reagen yang sangat mudah
bereaksi dengan gugus karboksilat dan fenol yang
menghasilkan produk berupa gas nitrogen . Reagen ini
memiliki titik didh sebesar -23 sehingga sangat reaktif
dan toksik . Ada 2 metode untuk menyiapkan reagen
diazometan . Metode pertama yaitu dengan mendesain
dan melakukan distilasi (sintesis) untuk mendapatkan
produk ini . Metode kedua yaitu dengan meode
konvensional mengunakan peralatan kimia sederhana .
Prekursor untuk membuat diazometan yaitu nitrosamida
. Tahap pembuatannya yaitu , precursor ditambahkan
KOH dan dietileter di Erlenmeyer dan dalam penangas
es sambil diaduk .
LITIUM ALUMINIUM HIDRIDA
 Litium aluminium hidrida merupakan reduktor yang
kuat di kebanyakan reaksi .
HIDROGEN PEROKSIDA
 Hydrogen peroksida merupakan salah satu reagen
yang mahal dan tepat dijadikan reduktor . Reagen
yang dapat meninisisasi reaksi radikal .
ANTARA WAKTU REAKSI DENGAN WAKTU
PEMURNIAN
 Setiap tahap dalam proses kimia sama pentingnya
karena semua tahap saling berkaitan dan membuat
proses kimia menjadi semakin lengkap , jelas dan
baik , produk yang dihasilkannya .
 Setiap tahap pekerjaan (percobaan atau reaksi)
oleh seorang ahli kimia (kimiawan) adalah untuk
membuat reaksi semakin selektif dan membuat
produk reaksi menjadi berharga atau berguna .

More Related Content

What's hot

Laboratorium adalah suatu tempat dimana mahasiswa atau praktikan
Laboratorium adalah suatu tempat dimana mahasiswa atau praktikanLaboratorium adalah suatu tempat dimana mahasiswa atau praktikan
Laboratorium adalah suatu tempat dimana mahasiswa atau praktikanRidho Muhammad
 
Presentasi fraksinasi
Presentasi fraksinasiPresentasi fraksinasi
Presentasi fraksinasiyulis adriana
 
Presentasi soxhletasi
Presentasi soxhletasiPresentasi soxhletasi
Presentasi soxhletasiyulis adriana
 
Presentasi perkolasi
Presentasi perkolasiPresentasi perkolasi
Presentasi perkolasiyulis adriana
 
Alat lab beserta fungsinya kimia
Alat lab beserta fungsinya kimiaAlat lab beserta fungsinya kimia
Alat lab beserta fungsinya kimiaRada Kusnadi
 
Farmasi : Soxhletasi
Farmasi : SoxhletasiFarmasi : Soxhletasi
Farmasi : SoxhletasiArwinAr
 
Destilasi dan ekstraksi
Destilasi dan ekstraksiDestilasi dan ekstraksi
Destilasi dan ekstraksiSMAN 4 MERLUNG
 
No nama alat spesifikasi fungsi ...
No       nama alat           spesifikasi                        fungsi       ...No       nama alat           spesifikasi                        fungsi       ...
No nama alat spesifikasi fungsi ...'zrrv' Yolanda
 
Peralatan Laboratorium Beserta Fungsinya
Peralatan Laboratorium Beserta FungsinyaPeralatan Laboratorium Beserta Fungsinya
Peralatan Laboratorium Beserta Fungsinyanadsca
 
Ekstraksi
EkstraksiEkstraksi
Ekstraksimtrko
 
Beberapa alat kimia
Beberapa alat kimiaBeberapa alat kimia
Beberapa alat kimiamayavivianti
 
Modul 1. peralatan laboratorium
Modul 1. peralatan laboratoriumModul 1. peralatan laboratorium
Modul 1. peralatan laboratoriumAndi Wahyudin
 
Praktek kimia organik pr
Praktek kimia organik prPraktek kimia organik pr
Praktek kimia organik prkhurrymuamala
 
FITOKIMIA EKSTRAK
FITOKIMIA EKSTRAKFITOKIMIA EKSTRAK
FITOKIMIA EKSTRAKSapan Nada
 
Alat alat
Alat alatAlat alat
Alat alatmakdil
 
FUNGSI PERALATAN LABORATORIUM
FUNGSI PERALATAN LABORATORIUMFUNGSI PERALATAN LABORATORIUM
FUNGSI PERALATAN LABORATORIUMNesha Mutiara
 

What's hot (20)

Laboratorium adalah suatu tempat dimana mahasiswa atau praktikan
Laboratorium adalah suatu tempat dimana mahasiswa atau praktikanLaboratorium adalah suatu tempat dimana mahasiswa atau praktikan
Laboratorium adalah suatu tempat dimana mahasiswa atau praktikan
 
Presentasi fraksinasi
Presentasi fraksinasiPresentasi fraksinasi
Presentasi fraksinasi
 
Presentasi soxhletasi
Presentasi soxhletasiPresentasi soxhletasi
Presentasi soxhletasi
 
Presentasi perkolasi
Presentasi perkolasiPresentasi perkolasi
Presentasi perkolasi
 
Alat lab beserta fungsinya kimia
Alat lab beserta fungsinya kimiaAlat lab beserta fungsinya kimia
Alat lab beserta fungsinya kimia
 
Farmasi : Soxhletasi
Farmasi : SoxhletasiFarmasi : Soxhletasi
Farmasi : Soxhletasi
 
Pengenalan Alat
Pengenalan AlatPengenalan Alat
Pengenalan Alat
 
Bab 1 pengenalan alat di laboratorium
Bab 1 pengenalan alat di laboratoriumBab 1 pengenalan alat di laboratorium
Bab 1 pengenalan alat di laboratorium
 
Destilasi dan ekstraksi
Destilasi dan ekstraksiDestilasi dan ekstraksi
Destilasi dan ekstraksi
 
No nama alat spesifikasi fungsi ...
No       nama alat           spesifikasi                        fungsi       ...No       nama alat           spesifikasi                        fungsi       ...
No nama alat spesifikasi fungsi ...
 
Peralatan Laboratorium Beserta Fungsinya
Peralatan Laboratorium Beserta FungsinyaPeralatan Laboratorium Beserta Fungsinya
Peralatan Laboratorium Beserta Fungsinya
 
Ekstraksi
EkstraksiEkstraksi
Ekstraksi
 
Beberapa alat kimia
Beberapa alat kimiaBeberapa alat kimia
Beberapa alat kimia
 
Modul 1. peralatan laboratorium
Modul 1. peralatan laboratoriumModul 1. peralatan laboratorium
Modul 1. peralatan laboratorium
 
Laporan pengenalan alat
Laporan pengenalan alatLaporan pengenalan alat
Laporan pengenalan alat
 
Praktek kimia organik pr
Praktek kimia organik prPraktek kimia organik pr
Praktek kimia organik pr
 
FITOKIMIA EKSTRAK
FITOKIMIA EKSTRAKFITOKIMIA EKSTRAK
FITOKIMIA EKSTRAK
 
Alat alat
Alat alatAlat alat
Alat alat
 
FUNGSI PERALATAN LABORATORIUM
FUNGSI PERALATAN LABORATORIUMFUNGSI PERALATAN LABORATORIUM
FUNGSI PERALATAN LABORATORIUM
 
Alat lab.
Alat lab.Alat lab.
Alat lab.
 

Viewers also liked

Europeana aggregation workflow
Europeana aggregation workflowEuropeana aggregation workflow
Europeana aggregation workflowCecile Devarenne
 
Task 11 layout and flatplans
Task 11 layout and flatplansTask 11 layout and flatplans
Task 11 layout and flatplansrobynricherdas
 
Task 11 layout and flatplans
Task 11 layout and flatplansTask 11 layout and flatplans
Task 11 layout and flatplansrobynricherdas
 
Process optimization industrial case studies
Process optimization industrial case studiesProcess optimization industrial case studies
Process optimization industrial case studiesZulfan Adi Putra
 
Surfacecomputer rk-120511010015-phpapp02
Surfacecomputer rk-120511010015-phpapp02Surfacecomputer rk-120511010015-phpapp02
Surfacecomputer rk-120511010015-phpapp02jankimodi
 
The History of Photography
The History of PhotographyThe History of Photography
The History of PhotographyConnor Whelan
 

Viewers also liked (14)

Europeana aggregation workflow
Europeana aggregation workflowEuropeana aggregation workflow
Europeana aggregation workflow
 
EDM for sounds
EDM for soundsEDM for sounds
EDM for sounds
 
Task 10 style sheet
Task 10 style sheetTask 10 style sheet
Task 10 style sheet
 
Mood board
Mood boardMood board
Mood board
 
Task 11 layout and flatplans
Task 11 layout and flatplansTask 11 layout and flatplans
Task 11 layout and flatplans
 
Task 11 layout and flatplans
Task 11 layout and flatplansTask 11 layout and flatplans
Task 11 layout and flatplans
 
Persandingan uukup
Persandingan uukupPersandingan uukup
Persandingan uukup
 
Sky vs bbc
Sky vs bbcSky vs bbc
Sky vs bbc
 
task 10- style sheet
task 10- style sheettask 10- style sheet
task 10- style sheet
 
Mood board
Mood boardMood board
Mood board
 
Process optimization industrial case studies
Process optimization industrial case studiesProcess optimization industrial case studies
Process optimization industrial case studies
 
Surfacecomputer rk-120511010015-phpapp02
Surfacecomputer rk-120511010015-phpapp02Surfacecomputer rk-120511010015-phpapp02
Surfacecomputer rk-120511010015-phpapp02
 
Synfig
SynfigSynfig
Synfig
 
The History of Photography
The History of PhotographyThe History of Photography
The History of Photography
 

Similar to Bab 8 pirrung

Perangkat keras di laboratorium
Perangkat keras di laboratoriumPerangkat keras di laboratorium
Perangkat keras di laboratoriumAudrey Zahra
 
KIMIA_ANALITIK_1_I_PENGANTAR_KIMIA_ANALI.pptx
KIMIA_ANALITIK_1_I_PENGANTAR_KIMIA_ANALI.pptxKIMIA_ANALITIK_1_I_PENGANTAR_KIMIA_ANALI.pptx
KIMIA_ANALITIK_1_I_PENGANTAR_KIMIA_ANALI.pptxKikiAdriani1
 
Penguapan pelarut dan pengeringan
Penguapan pelarut dan pengeringanPenguapan pelarut dan pengeringan
Penguapan pelarut dan pengeringanNesfi Vayuni
 
Kimia analitik 1 - Part I (pengantar kimia analitik)
Kimia analitik 1 - Part I (pengantar kimia analitik)Kimia analitik 1 - Part I (pengantar kimia analitik)
Kimia analitik 1 - Part I (pengantar kimia analitik)Dwi Mirda
 
kelompok 7 perkolasi slideshare powerpoint
kelompok 7 perkolasi slideshare powerpointkelompok 7 perkolasi slideshare powerpoint
kelompok 7 perkolasi slideshare powerpointHEINRICHNATHANIELMAR
 
PPT PENGENALAN METODE- METODE ANALISIS.pptx
PPT PENGENALAN METODE- METODE ANALISIS.pptxPPT PENGENALAN METODE- METODE ANALISIS.pptx
PPT PENGENALAN METODE- METODE ANALISIS.pptxAmeliaMoniq1
 
SOKLETASI_Farmakognosi 2_.pptx
SOKLETASI_Farmakognosi 2_.pptxSOKLETASI_Farmakognosi 2_.pptx
SOKLETASI_Farmakognosi 2_.pptxSunaSeptianiAndini
 
Tugas Kimia : Macam-macam alat kimia dan kegunaannya, Simbol-simbol keselamat...
Tugas Kimia : Macam-macam alat kimia dan kegunaannya, Simbol-simbol keselamat...Tugas Kimia : Macam-macam alat kimia dan kegunaannya, Simbol-simbol keselamat...
Tugas Kimia : Macam-macam alat kimia dan kegunaannya, Simbol-simbol keselamat...Euodia Prastika
 
Peralatan Laboratorium dan kegunaannya.pptx
Peralatan Laboratorium dan kegunaannya.pptxPeralatan Laboratorium dan kegunaannya.pptx
Peralatan Laboratorium dan kegunaannya.pptxpjmchim11
 
Mikrobiologi metode pengamatan
Mikrobiologi metode pengamatanMikrobiologi metode pengamatan
Mikrobiologi metode pengamatanEfa farmasi
 
Koef distribusi laporan
Koef distribusi laporanKoef distribusi laporan
Koef distribusi laporanChaLim Yoora
 
PPT Alat Laboratorium Dasar dan Peraturan Keselamatan Kerja.ppt
PPT Alat Laboratorium Dasar dan Peraturan Keselamatan Kerja.pptPPT Alat Laboratorium Dasar dan Peraturan Keselamatan Kerja.ppt
PPT Alat Laboratorium Dasar dan Peraturan Keselamatan Kerja.pptDeliaPuspita6
 
7 2. mikroskop dan keselamatan kerja di lab
7 2. mikroskop dan keselamatan kerja di lab7 2. mikroskop dan keselamatan kerja di lab
7 2. mikroskop dan keselamatan kerja di labAlfie Kesturi
 
Praktikum Mikrobiologi Dasar - Pengenalan Alat
Praktikum Mikrobiologi Dasar - Pengenalan AlatPraktikum Mikrobiologi Dasar - Pengenalan Alat
Praktikum Mikrobiologi Dasar - Pengenalan Alatwidya veronica
 
STERILISASI DAN DESINFEKSI kuliah kesehatan
STERILISASI DAN DESINFEKSI kuliah kesehatanSTERILISASI DAN DESINFEKSI kuliah kesehatan
STERILISASI DAN DESINFEKSI kuliah kesehatankekesusilowati
 

Similar to Bab 8 pirrung (20)

Metode pemisahan standar
Metode pemisahan standarMetode pemisahan standar
Metode pemisahan standar
 
PPT Ekstraksi Cara Panas
PPT Ekstraksi Cara PanasPPT Ekstraksi Cara Panas
PPT Ekstraksi Cara Panas
 
Perangkat keras di laboratorium
Perangkat keras di laboratoriumPerangkat keras di laboratorium
Perangkat keras di laboratorium
 
KIMIA_ANALITIK_1_I_PENGANTAR_KIMIA_ANALI.pptx
KIMIA_ANALITIK_1_I_PENGANTAR_KIMIA_ANALI.pptxKIMIA_ANALITIK_1_I_PENGANTAR_KIMIA_ANALI.pptx
KIMIA_ANALITIK_1_I_PENGANTAR_KIMIA_ANALI.pptx
 
Penguapan pelarut dan pengeringan
Penguapan pelarut dan pengeringanPenguapan pelarut dan pengeringan
Penguapan pelarut dan pengeringan
 
Kimia analitik 1 - Part I (pengantar kimia analitik)
Kimia analitik 1 - Part I (pengantar kimia analitik)Kimia analitik 1 - Part I (pengantar kimia analitik)
Kimia analitik 1 - Part I (pengantar kimia analitik)
 
kelompok 7 perkolasi slideshare powerpoint
kelompok 7 perkolasi slideshare powerpointkelompok 7 perkolasi slideshare powerpoint
kelompok 7 perkolasi slideshare powerpoint
 
PPT PENGENALAN METODE- METODE ANALISIS.pptx
PPT PENGENALAN METODE- METODE ANALISIS.pptxPPT PENGENALAN METODE- METODE ANALISIS.pptx
PPT PENGENALAN METODE- METODE ANALISIS.pptx
 
SOKLETASI_Farmakognosi 2_.pptx
SOKLETASI_Farmakognosi 2_.pptxSOKLETASI_Farmakognosi 2_.pptx
SOKLETASI_Farmakognosi 2_.pptx
 
ALAT LAB KIMIA
ALAT LAB KIMIAALAT LAB KIMIA
ALAT LAB KIMIA
 
Tugas Kimia : Macam-macam alat kimia dan kegunaannya, Simbol-simbol keselamat...
Tugas Kimia : Macam-macam alat kimia dan kegunaannya, Simbol-simbol keselamat...Tugas Kimia : Macam-macam alat kimia dan kegunaannya, Simbol-simbol keselamat...
Tugas Kimia : Macam-macam alat kimia dan kegunaannya, Simbol-simbol keselamat...
 
Alat-Alat Kimia
Alat-Alat KimiaAlat-Alat Kimia
Alat-Alat Kimia
 
Peralatan Laboratorium dan kegunaannya.pptx
Peralatan Laboratorium dan kegunaannya.pptxPeralatan Laboratorium dan kegunaannya.pptx
Peralatan Laboratorium dan kegunaannya.pptx
 
Mikrobiologi metode pengamatan
Mikrobiologi metode pengamatanMikrobiologi metode pengamatan
Mikrobiologi metode pengamatan
 
Gravimetri. bu swatika
Gravimetri. bu swatikaGravimetri. bu swatika
Gravimetri. bu swatika
 
Koef distribusi laporan
Koef distribusi laporanKoef distribusi laporan
Koef distribusi laporan
 
PPT Alat Laboratorium Dasar dan Peraturan Keselamatan Kerja.ppt
PPT Alat Laboratorium Dasar dan Peraturan Keselamatan Kerja.pptPPT Alat Laboratorium Dasar dan Peraturan Keselamatan Kerja.ppt
PPT Alat Laboratorium Dasar dan Peraturan Keselamatan Kerja.ppt
 
7 2. mikroskop dan keselamatan kerja di lab
7 2. mikroskop dan keselamatan kerja di lab7 2. mikroskop dan keselamatan kerja di lab
7 2. mikroskop dan keselamatan kerja di lab
 
Praktikum Mikrobiologi Dasar - Pengenalan Alat
Praktikum Mikrobiologi Dasar - Pengenalan AlatPraktikum Mikrobiologi Dasar - Pengenalan Alat
Praktikum Mikrobiologi Dasar - Pengenalan Alat
 
STERILISASI DAN DESINFEKSI kuliah kesehatan
STERILISASI DAN DESINFEKSI kuliah kesehatanSTERILISASI DAN DESINFEKSI kuliah kesehatan
STERILISASI DAN DESINFEKSI kuliah kesehatan
 

Recently uploaded

KISI KISI PSAJ IPS KLS IX 2324.docskskkks
KISI KISI PSAJ IPS KLS IX 2324.docskskkksKISI KISI PSAJ IPS KLS IX 2324.docskskkks
KISI KISI PSAJ IPS KLS IX 2324.docskskkksdanzztzy405
 
Materi Pajak Untuk BOS tahun 2024 untuk madrasah MI,MTS, dan MA
Materi Pajak Untuk BOS tahun 2024 untuk madrasah MI,MTS, dan MAMateri Pajak Untuk BOS tahun 2024 untuk madrasah MI,MTS, dan MA
Materi Pajak Untuk BOS tahun 2024 untuk madrasah MI,MTS, dan MAmasqiqu340
 
DATA MINING : RSITEKTUR & MODEL DATA MINING
DATA MINING : RSITEKTUR & MODEL DATA MININGDATA MINING : RSITEKTUR & MODEL DATA MINING
DATA MINING : RSITEKTUR & MODEL DATA MININGYudaPerwira5
 
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...Shary Armonitha
 
KISI-KISI USEK PJOK TA 2023-2024 anans ajaja jaja hdsh
KISI-KISI USEK PJOK TA 2023-2024 anans ajaja jaja hdshKISI-KISI USEK PJOK TA 2023-2024 anans ajaja jaja hdsh
KISI-KISI USEK PJOK TA 2023-2024 anans ajaja jaja hdshDosenBernard
 
PPT SIDANG UJIAN KOMPREHENSIF KUALITATIF
PPT SIDANG UJIAN KOMPREHENSIF KUALITATIFPPT SIDANG UJIAN KOMPREHENSIF KUALITATIF
PPT SIDANG UJIAN KOMPREHENSIF KUALITATIFFPMJ604FIKRIRIANDRA
 
PERTEMUAN 4 himpunan dan fungsi logika fuzzy.ppT
PERTEMUAN 4 himpunan dan fungsi logika fuzzy.ppTPERTEMUAN 4 himpunan dan fungsi logika fuzzy.ppT
PERTEMUAN 4 himpunan dan fungsi logika fuzzy.ppTYudaPerwira5
 
Perlindungan Anak Dalam Hukum Perdata (2).pdf
Perlindungan Anak Dalam Hukum Perdata (2).pdfPerlindungan Anak Dalam Hukum Perdata (2).pdf
Perlindungan Anak Dalam Hukum Perdata (2).pdfjeffrisovana999
 
SIMPUS SIMPUS SIMPUS & E- PUSKESMAS (3).ppt
SIMPUS SIMPUS SIMPUS & E- PUSKESMAS (3).pptSIMPUS SIMPUS SIMPUS & E- PUSKESMAS (3).ppt
SIMPUS SIMPUS SIMPUS & E- PUSKESMAS (3).pptEndangNingsih7
 
KONSEP DASAR ADVOKASI GIZI KEBIJAKAN PEMERINTAHAN
KONSEP DASAR ADVOKASI GIZI KEBIJAKAN PEMERINTAHANKONSEP DASAR ADVOKASI GIZI KEBIJAKAN PEMERINTAHAN
KONSEP DASAR ADVOKASI GIZI KEBIJAKAN PEMERINTAHANDevonneDillaElFachri
 
DATA MINING : ESTIMASI, PREDIKSI, KLASIFIKASI, KLASTERING, DAN ASOSIASI.ppt
DATA MINING : ESTIMASI, PREDIKSI, KLASIFIKASI, KLASTERING, DAN ASOSIASI.pptDATA MINING : ESTIMASI, PREDIKSI, KLASIFIKASI, KLASTERING, DAN ASOSIASI.ppt
DATA MINING : ESTIMASI, PREDIKSI, KLASIFIKASI, KLASTERING, DAN ASOSIASI.pptmuhammadarsyad77
 
514034136-Tugas-Modul-4-5-Komputer-Dan-Media-Pembelajaran.pptx
514034136-Tugas-Modul-4-5-Komputer-Dan-Media-Pembelajaran.pptx514034136-Tugas-Modul-4-5-Komputer-Dan-Media-Pembelajaran.pptx
514034136-Tugas-Modul-4-5-Komputer-Dan-Media-Pembelajaran.pptxAbidinMaulana
 
Contoh Algoritma Asosiasi pada data mining
Contoh Algoritma Asosiasi pada data miningContoh Algoritma Asosiasi pada data mining
Contoh Algoritma Asosiasi pada data miningSamFChaerul
 
Alur Pengajuan Surat Keterangan Pindah (Individu) lewat IKD.pdf
Alur Pengajuan Surat Keterangan Pindah (Individu) lewat IKD.pdfAlur Pengajuan Surat Keterangan Pindah (Individu) lewat IKD.pdf
Alur Pengajuan Surat Keterangan Pindah (Individu) lewat IKD.pdfPemdes Wonoyoso
 
Salinan PPT TATA BAHASA Bahasa Indonesia
Salinan PPT TATA BAHASA Bahasa IndonesiaSalinan PPT TATA BAHASA Bahasa Indonesia
Salinan PPT TATA BAHASA Bahasa Indonesiasdn4mangkujayan
 

Recently uploaded (17)

KISI KISI PSAJ IPS KLS IX 2324.docskskkks
KISI KISI PSAJ IPS KLS IX 2324.docskskkksKISI KISI PSAJ IPS KLS IX 2324.docskskkks
KISI KISI PSAJ IPS KLS IX 2324.docskskkks
 
Materi Pajak Untuk BOS tahun 2024 untuk madrasah MI,MTS, dan MA
Materi Pajak Untuk BOS tahun 2024 untuk madrasah MI,MTS, dan MAMateri Pajak Untuk BOS tahun 2024 untuk madrasah MI,MTS, dan MA
Materi Pajak Untuk BOS tahun 2024 untuk madrasah MI,MTS, dan MA
 
Abortion pills in Kuwait salmiyah [+966572737505 ] Get Cytotec in Kuwait city...
Abortion pills in Kuwait salmiyah [+966572737505 ] Get Cytotec in Kuwait city...Abortion pills in Kuwait salmiyah [+966572737505 ] Get Cytotec in Kuwait city...
Abortion pills in Kuwait salmiyah [+966572737505 ] Get Cytotec in Kuwait city...
 
DATA MINING : RSITEKTUR & MODEL DATA MINING
DATA MINING : RSITEKTUR & MODEL DATA MININGDATA MINING : RSITEKTUR & MODEL DATA MINING
DATA MINING : RSITEKTUR & MODEL DATA MINING
 
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...
 
KISI-KISI USEK PJOK TA 2023-2024 anans ajaja jaja hdsh
KISI-KISI USEK PJOK TA 2023-2024 anans ajaja jaja hdshKISI-KISI USEK PJOK TA 2023-2024 anans ajaja jaja hdsh
KISI-KISI USEK PJOK TA 2023-2024 anans ajaja jaja hdsh
 
PPT SIDANG UJIAN KOMPREHENSIF KUALITATIF
PPT SIDANG UJIAN KOMPREHENSIF KUALITATIFPPT SIDANG UJIAN KOMPREHENSIF KUALITATIF
PPT SIDANG UJIAN KOMPREHENSIF KUALITATIF
 
PERTEMUAN 4 himpunan dan fungsi logika fuzzy.ppT
PERTEMUAN 4 himpunan dan fungsi logika fuzzy.ppTPERTEMUAN 4 himpunan dan fungsi logika fuzzy.ppT
PERTEMUAN 4 himpunan dan fungsi logika fuzzy.ppT
 
Perlindungan Anak Dalam Hukum Perdata (2).pdf
Perlindungan Anak Dalam Hukum Perdata (2).pdfPerlindungan Anak Dalam Hukum Perdata (2).pdf
Perlindungan Anak Dalam Hukum Perdata (2).pdf
 
SIMPUS SIMPUS SIMPUS & E- PUSKESMAS (3).ppt
SIMPUS SIMPUS SIMPUS & E- PUSKESMAS (3).pptSIMPUS SIMPUS SIMPUS & E- PUSKESMAS (3).ppt
SIMPUS SIMPUS SIMPUS & E- PUSKESMAS (3).ppt
 
KONSEP DASAR ADVOKASI GIZI KEBIJAKAN PEMERINTAHAN
KONSEP DASAR ADVOKASI GIZI KEBIJAKAN PEMERINTAHANKONSEP DASAR ADVOKASI GIZI KEBIJAKAN PEMERINTAHAN
KONSEP DASAR ADVOKASI GIZI KEBIJAKAN PEMERINTAHAN
 
DATA MINING : ESTIMASI, PREDIKSI, KLASIFIKASI, KLASTERING, DAN ASOSIASI.ppt
DATA MINING : ESTIMASI, PREDIKSI, KLASIFIKASI, KLASTERING, DAN ASOSIASI.pptDATA MINING : ESTIMASI, PREDIKSI, KLASIFIKASI, KLASTERING, DAN ASOSIASI.ppt
DATA MINING : ESTIMASI, PREDIKSI, KLASIFIKASI, KLASTERING, DAN ASOSIASI.ppt
 
514034136-Tugas-Modul-4-5-Komputer-Dan-Media-Pembelajaran.pptx
514034136-Tugas-Modul-4-5-Komputer-Dan-Media-Pembelajaran.pptx514034136-Tugas-Modul-4-5-Komputer-Dan-Media-Pembelajaran.pptx
514034136-Tugas-Modul-4-5-Komputer-Dan-Media-Pembelajaran.pptx
 
Contoh Algoritma Asosiasi pada data mining
Contoh Algoritma Asosiasi pada data miningContoh Algoritma Asosiasi pada data mining
Contoh Algoritma Asosiasi pada data mining
 
Alur Pengajuan Surat Keterangan Pindah (Individu) lewat IKD.pdf
Alur Pengajuan Surat Keterangan Pindah (Individu) lewat IKD.pdfAlur Pengajuan Surat Keterangan Pindah (Individu) lewat IKD.pdf
Alur Pengajuan Surat Keterangan Pindah (Individu) lewat IKD.pdf
 
Salinan PPT TATA BAHASA Bahasa Indonesia
Salinan PPT TATA BAHASA Bahasa IndonesiaSalinan PPT TATA BAHASA Bahasa Indonesia
Salinan PPT TATA BAHASA Bahasa Indonesia
 
Abortion pills in Jeddah+966543202731/ buy cytotec
Abortion pills in Jeddah+966543202731/ buy cytotecAbortion pills in Jeddah+966543202731/ buy cytotec
Abortion pills in Jeddah+966543202731/ buy cytotec
 

Bab 8 pirrung

  • 2. PERSEDIAAN REAGEN SEBAGAI DISPERSI  Reagen sensitif udara tersebar dalam miyak mineral. Minyak mineral menyebabkan masalah dalam reaksi (diperlukan kromatografi kecuali produk dapat suling).  Cara menghilangkan minyak mineral: 5% dari total massa reagen ditempatkan dalam labu kering di bawah nitrogen dengan batang pengaduk magnet, disuspensikan dalam pentana kering atau petroleum eter. Suspensi diaduk selama satu menit dan pengadukan dihentikan. Reagen dibiarkan tenggelam, dan supernatan diambil oleh jarum suntik atau pipet. Prosedur ini diulang beberapa kali.
  • 3. PENGERING AZEOTROP  Pengeringan menggunakan azeotrop cukup efektif.  Reaktan dilarutkan dalam pelarut yang membentuk azeotrop dengan air.  Pelarut diuapkan pada evaporator berputar.  Pelarut diaduk sementara vakum diterapkan dan labu menyediakan tempat embun hasil penguapan pelarut.  Agar reagen benar-benar kering, diperlukan penguapan dengan pelarut azeotrop beberapa kali.
  • 6. STOIKIOMETRI  Jumlah masing-masing reagen untuk digunakan dalam reaksi harus dipertimbangkan.  Pada reaksi diatas, keton sebagai reagen pembatas, 1,1 setara molar n-butyllithium, 1,15 setara molar diisopropylamine, dan 1,0 molar ekuivalen benzaldehida.  Diperlukan LDA lebih selama pembentukan enolat geometri tunggal.  Basa utama dalam reaksi ini adalah n-butyllithium.  Jika n-butyllithium tersisa setelah pembentukan LDA, nukleofilitas keton atau aldehid bertambah.  Diisopropylamine dapat hilang selama ekstraksi dengan asam, larut dalam air, dan mudah menguap. Penggunaan berlebih diisopropylamine menciptakan kesulitan dalam memurnikan produk reaksi.
  • 7. STOIKIOMETRI  Reaksi yang melibatkan reagen dasar dan basa konjugat dari reaktan cukup umum. Akibatnya pengetahuan keasaman dari berbagai kelompok fungsional organik penting untuk melakukan reaksi sintesis.  Asam-basa dan senyawa organik kromoforik dapat dimanfaatkan untuk membangun reaksi. Sebagai contoh, anion triphenylmethide yang sangat merah (pengecualian menjadi triphenylmethide lithium dalam dietil eter).  Penambahan indikator dalam suatu reaksi dapat menunjukkan bahwa reagen (X-H) telah sepenuhnya dikonversi ke basa konjugasinya.
  • 8.
  • 9. SYRINGE DAN TEKNIK ATMOSFIR INERT Jenis jarum suntik kaca dasar: 1. Jarum suntik tuberkulin dengan fitting kunci logam Luer Lebih disukai untuk bekerja dengan senyawa berbahaya atau piroforik.
  • 10.  2. Jarum suntik multifit  Biasanya memiliki Fitting kunci Luer, tetapi mereka cenderung bocor antara galon dan penghisap.
  • 11.  3. Jarum suntik tuberkulin dengan ujung kaca  memegang jarum spuit hanya dengan gesekan.
  • 12.  Kelemahan: mudah bocor  Cara mengatasi: film tipis minyak di ujung penghisap dapat memberikan segel yang lebih baik dan membantu mencegahpenyumbatan.  Untuk transfer volume yang lebih besar, kanulasi lebih baik untuk penggunaan jarum suntik yang besar.
  • 13. KANULA  Jarum dengan dua poin, atau dua titik jarum yang dihubungkan dengan panjang fleksibel eflon tabung teflon.  Pengujian integritas jarum suntik ini dengan cara diberikan ke reagen atau pelarut organik sebelum transfer sungguhan.
  • 14. PROSEDUR UMUM UNTUK TRANSFER BAHAN OLEH SYRINGE  Langkah 1: Jarum dimasukkan melalui sekat tapi tidak ke cairan. Beberapa gas ditarik ke dalam alat suntik dan suntik dipindahkan dari botol, jarum suntik ditarik dengan cara digenggam untuk mengusir gas dan ulangi.
  • 15.  Langkah 2. Jarum dimasukkan di bawah permukaan cairan dan cairan ditarik lebih dari jumlah yang diinginkan. Jarum dan penghisap dipegang denganbaik. Tekanan gas dapat mendorong penghisap keluar galon jarum suntik, dan jarum tidak dilindungi ke jarum suntik dengan kunci Luer sehingga dapat mudah lepas. Jarum suntik dibalikkan sehingga jarum membungkuk ke dalam U. Gelembung gas telah berada di ujung jarum suntik. Kemudian , volume cairan yang diinginkan dibaca. Setelah itu, penghisap ditarik kembali, untuk menarik gelembung gas inert ke dalam jarum suntik. Hal ini melindungi cairan dari udara selama proses transfer dan mencegah menetes. Jarum dipegang dan dipindahkan dari botol.
  • 16.  Langkah 3 Jarum dimasukkan melalui sekat penerima dan ujung atas jarum suntik dipegang dengan (jarum panjang mungkin diperlukan). Dorong penghisap sampai berhenti, suntikkan gelembung gas kecil dan cairan yang berada di suntikan (tetes demi tetes). Jarum tetap penuh dengan cairan. Penghisap ditarik kembali dan nitrogen dipindahkan ke dalam jarum suntik. Jarum suntik ditarik dari penerima.
  • 17. PENANGANAN SYRINGE BEBERAPA PELARUT  Reagen korosif /reaktif →membersihkan jarum suntik dan jarum dengan membilas dengan pelarut segera setelah transfer zat, untuk mencegah tersumbat atau beku.  Reagen litium → heksana dapat digunakan untuk mencairkan reagen. Mencuci heksana harus hati- hati ketika ditambahkan ke etil asetat.  Reagen Grignard→ eter harus digunakan di tempat heksana, dan sisa mengikuti prosedur seperti yang dijelaskan.  Reagen lain → aseton dapat digunakan.
  • 18. JARUM SUNTIK TIPE LAIN  Jarum suntik mikro - volume < 0,25 mL (250 µL) - tersedia dalam ukuran 100, 50, dan 10 µL  Jarum suntik Gastight -memiliki piston teflon -tersedia dalam berbagai ukuran, berbagai mikroliter dan mililiter -digunakan untuk reagen berbahaya atau sensitif udara
  • 19. Transfer cairan dengan jarum suntik harus memperhatikan data densitas (rapat massa) dan titik beku zat/cairan agar jarum suntik dapat dibersihkan dengan mudah.
  • 20. PENAMBAHAN REAGEN  Penambahan reagen pada beberapa reaksi tidak mendefinisikan reaksi tetapi menjelaskan suatu kondisi dalam reaksi tersebut . Biasanya reagen yang digunakan dapat menunjukkan mudah atau tidaknya reaksi itu berlangsung ( terjadi ) dan penambahan reagen dalam beberapa reaksi bertujuan untuk mempercepat atau mempermudah reaksi terjadi . penambahan dibagi menjadi 2 yaitu normal dan involve (inverse) . Dalam penambahan reagen pun kita harus memperhatikan suhu reaksi .
  • 21. PENGHILANGAN AIR  Penghilangan air dapat dilakukan dengan beberapa cara dan prinsip . Salah satu caranya yaitu dengan menggunkan prinsip titik didih (azeotrop) dengan menggunakan alat Dean-Stark Trap . Dean-stark Trap dapat digunakan dalam alat Soxhlet Extractor .
  • 22. REAKSI PADA TEKANAN DI ATAS TEKANAN ATMOSFER  Beberapa reaksi terkadang harus dilakukan pada tekanan lebih dari tekanan atmosfer . Hal ini dilakukan agar produk yang dihasilkan cukup atau bahkan lebih . Reaksi dalam kondisi seperti ini dilakukan dengan alat atau wadah khusus , salah satunya glassblower dan tabung Fischer-Porter .
  • 23. REAGEN GAS  Penggunaan reagen berbentuk gas secara praktik sulit dilakukan . Reagen gas bisa didapatkan dari tangki atau tabung penyimpanan .  Contoh reagen gas yaitu hidrogen , karbon monoksida , karbon dioksida , ozon , dan lain sebagainya .
  • 24. ULTRASONIKASI  Penggunaan energy ultrasonic merupakan rekomendasi untuk beberapa reaksi . Cara ini menggunakan suara ultrasonic reaksi berpotensi mempengaruhi reaksi yang akan semakin meluas tetapi tidak berulang .
  • 25. QUENCHING  Secara prinsip teknik Quenching ini substans untuk mendeaktifasi reagen dalam reaksi atau lebih dikenal sebagai tahapan isolasi .
  • 26. DIAZOMETAN  Diazometan merupakan reagen yang sangat mudah bereaksi dengan gugus karboksilat dan fenol yang menghasilkan produk berupa gas nitrogen . Reagen ini memiliki titik didh sebesar -23 sehingga sangat reaktif dan toksik . Ada 2 metode untuk menyiapkan reagen diazometan . Metode pertama yaitu dengan mendesain dan melakukan distilasi (sintesis) untuk mendapatkan produk ini . Metode kedua yaitu dengan meode konvensional mengunakan peralatan kimia sederhana . Prekursor untuk membuat diazometan yaitu nitrosamida . Tahap pembuatannya yaitu , precursor ditambahkan KOH dan dietileter di Erlenmeyer dan dalam penangas es sambil diaduk .
  • 27. LITIUM ALUMINIUM HIDRIDA  Litium aluminium hidrida merupakan reduktor yang kuat di kebanyakan reaksi .
  • 28. HIDROGEN PEROKSIDA  Hydrogen peroksida merupakan salah satu reagen yang mahal dan tepat dijadikan reduktor . Reagen yang dapat meninisisasi reaksi radikal .
  • 29. ANTARA WAKTU REAKSI DENGAN WAKTU PEMURNIAN  Setiap tahap dalam proses kimia sama pentingnya karena semua tahap saling berkaitan dan membuat proses kimia menjadi semakin lengkap , jelas dan baik , produk yang dihasilkannya .  Setiap tahap pekerjaan (percobaan atau reaksi) oleh seorang ahli kimia (kimiawan) adalah untuk membuat reaksi semakin selektif dan membuat produk reaksi menjadi berharga atau berguna .