SlideShare a Scribd company logo
1 of 9
Download to read offline
RANCANG BANGUN TUNGKU PORTABLE BAHAN BAKAR BATUBARA
              YANG AMAN UNTUK KESEHATAN PEMAKAINYA1

                            Tamrin2, Budianto Lanya2 dan Dwi Firmayanti3

                                          ABSTRAK
        Bahan bakar padat seperti briket batubara tidak dianjurkan digunakan oleh ibu rumah
tangga untuk memasak di dapur, karena asapnya berbahaya untuk kesehatan dan sulit untuk
mematikan bara api jika bara api telah menyala. Dengan merancang tungku yang dapat
menyalurkan asap hasil pembakaran keluar dapur dan bara api dapat dipadamkan dengan
mudah, maka pemakaian bahan briket batura dapat digunakan oleh ibu rumah tangga.
Penelitian ini bertujuan untuk merancang penyaluran asap hasil pembakaran keluar dapur dan
dapat mematikan bara api dengan mudah. Metode penelitian dengan cara merancang alat
dengan 7 tahap yaitu; identifikasi permasalah, analisis pemasalahan, perancangan dalam
bentuk sketsa-sketsa, analisis teknis komponen utama, gambar teknik tungku, pembuatan alat
dan pengujian kinerja tungku.         Hasil penelitian dengan percobaan bahan bakar 2 kg
dihasilkan suhu maksimum objek yang dipanaskan 340oC, lama suhu plat pemasakan diatas
180oC adalah 3,25 jam. Dengan menggunakan jenis briket non karbonisasi diperoleh efisiensi
tungku sebesar 12,6% lebih tinggi dengan menggunakan tungku anglo dengan kondisi dan
bahan bakar yang sama.

Key word : batubara, tungku, efisiensi




1
    Disampaikan dalam Gelar Teknologi dan Seminar Nasional Teknik Pertanian 2008 di Jurusan Teknik
    Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian UGM, Yogyakarta 18-19 November 2008
2
    Dosen Teknik Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung
3
    Alumni Jurusan Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung

               Prosiding Seminar Nasianal Teknik Pertanian 2008 – Yogyakarta, 18-19 November 2008 1
A. PENDAHULUAN
          Tungku digunakan untuk tempat pembakaran bahan bakar dan menghasilkan energi
panas, energi panas inilah yang digunakan masyarakat untuk mamanaskan benda atau zat
yang dibutuhkan. Tungku bagi ibu-ibu rumah tangga digunakan untuk mamasak makanan
dan merebus air. Tungku yang ada bermacam jenisnya sesuai dengan jenis bahan bakar yang
digunakan. Khusus tungku briket batubara terdidri atas 2 jenis : Tungku/kompor portabel,
jenis ini pada umumnya memuat briket antara 1 s/d 8 kg serta dapat dipindah-pindahkan.
Jenis ini digunakan untuk keperluan rumah tangga atau rumah makan dan Tungku/kompor
Permanen, biasanya memuat lebih dari 8 kg briket dibuat secara permanen. Jenis ini
dipergunakan untuk industri kecil/menengah.
          Pembuatan tungku briket batubara harus memenuhi persyaratan-persyaratan sebagai
berikut: ada ruang bakar untuk briket, adanya aliran udara (oksigen) dari lubang bawah
menuju lubang atas dengan melewati raung bakar briket yang terdiri dari aliran udara primer
dan sekunder dan ada ruang untuk menampung abu briket yang terletak di bawah ruang bakar
briket. Persyaratan lain yang juga sangat penting dalam penggunaan tungku yang ramah
lingkungan yaitu adanya cerobong asap untuk mengalirkan udara keluar dapur dan adanya
alat penangkap polutan asap hasil pembakaran briket batubara.
          Penelitian ini bertujuan untuk membuat tungku briket batubara yang potabel yang
dilengkapi dengan cerobong asap dan selimut tungku yang dindingnya dapat dibuat kedap
udara.      Dinding kedap udara dimaksudkan agar ruang pembakaran tungku dapat ditutup
rapat, sehingga dapat lebih mudah mematikan bara api batubara.


   1. Jenis Briket Batubara
         Jenis berkarbonisasi (Super), jenis ini terlebih dahulu mengalami proses dikarobonisasi
            sebelum menjadi briket.     Dengan proses karbonisasi terbang terkandung dalam
            briket batubara tersebut diturunkan serendah mungkin, sehingga produk akhirnya
            tidak berbau dan       bersapap berlebihan, akibatnya biaya produksi memjadi
            meningkat karena rendemem pembuatan briket batubara menjadi turun 50%. Hasil
            uji banding toksinitas antara briket berkabonisasi dengan arang kayu di Pusat
            Pemeriksaan Obat dan Makanan Departemen Kesehatan dan Makanan tahun 1998
            membuktikan bahwa kedua produk tersebut termasuk golongan zat yang tidak
            beracun.
         Jenis non Kabonisasi, jenis yang tidak mengalami dikarbonisasi sebelum diproses
            menjadi briket dan harganya pun lebih murah. Briket ini lebih baik digunakan
              Prosiding Seminar Nasianal Teknik Pertanian 2008 – Yogyakarta, 18-19 November 2008 2
untuk tungku (bukan kompor, karena zat terbangnya masih terkandung dalam briket
         batubara. Zat ini diharapkan diharapkan akan habis terbakar dengan lidah api
    Jenis biobatubara, jenis briket batubara yang diperkaya dengan zat lain yang berfungsi
         untuk mengurangi emisi dan mempercepat pembakaran, Zat yang digunakan ampas
         tebu, kelapa sawait, sekam padi dan serbuk gergaji.


  2. Tungku briket batubara
          Menurut Astuti (1997), bahwa tungku adalah suatu tempat atau ruangan yang
  dapat disusun atau dibuat dari batu bata atau batubata tahan api, yang dapat dipanaskan
  dengan bahan bakar yang digunakan. Tungku merupakan alat untuk memasak dengan
  bahan bakar padat, seperti ibu-ibu memasak didapur atau di industi kecil /menengah.
  Tungku juga dapat menggnakan briket batubara sebagai bahan bakar. Jika menggunakan
  briket batubara harus dibarengi dengan disiapkan tungku atau kompor, jenis dan ukuran
  tungku harus disesuaikan dengan kebutuhan volume bahan bakar, Pada prinsipnya tungku
  terdiri dari 2 jenis:
    a. Tungku permanen, memuat lebih dari 8 kg briket. Tungku dibuat secara permanen.
         Jenis ini digunakan untuk industri kecil/menengah.
    b. Tungku Portabel, jenis ini pada umunya memuat briket antara 1-8 kg serta dapat
         dipindah-pindahkan. Jenis ini digunakan untuk keperluan rumah tangga


B. METODE PENELITIAN
  1. Proses rancangan
          Perancangan dilakukan dengan pendekatan metode VDI-2221.yang merupakan
  suatu metode untuk penyelesaian masalah dan mengoptimalkan penggunaan material,
  teknologi dan keadaan ekonomi yang dibagi menjadi beberapa tahapan, yaitu klasifikasi
  tugas, perancangan konsep, perancangan bentuk dan perancangan detail. Perancangan
  yang dilakukan untuk membuat tungku tidak sepenuhnya mengikuti metode VDI-2221,
  yang dilakukan hanya sebagian dari metode ini.           Klasifikasi tugas tidak dilakukan
  sepenuhnya, tetapi yang dilakukan adalah hanya mencari solusi bahwa kompor dapat
  menggunakan briket batubara dengan asap yang dihasilkan tidak terhirup oleh operator
  yang menggunakannya.         Perancangan konsep dilakukan pembuat struktur fungsi
  kemudian melakukan pencarian prinsip pemecahan masalah yang cocok dan kombinasi
  dari prinsip tersebut. Rancangan struktural sebagai tungku yang akan dibuat berikut:


           Prosiding Seminar Nasianal Teknik Pertanian 2008 – Yogyakarta, 18-19 November 2008 3
Keterangan Gambar :                                  8                          7
 1. Panci
 2. Ruang pembakaran                                  9
 3. Pintu masuk udara
 4. Pintu masuk udara ke ruang pembakar
 5. Cerobong
 6. Dinding selimut tungku
                                                      1                                   5
 7. Wadah penampung air
 8. Tempat reaksi polutan dengan air       2
 9. Wadah penapung polutan dengan air




                                                                                  40 cm
                                        3




                                                           40
                                       4                                                  6

 Gambar 1. Rancangan Strutural tungku batubara portable dan aman untuk kesehatan


       Tahap perancangan bentuk atau wujud meliputi beberapa langkah perancangan
yaitu langkah pengurai kedalam modul, pembentukan dalam tataletak (lay out) awal dan
pembentukan tataletak jadi. Tahan perancangan ini hanya mengusahakan bahwa posisi
jarak antara objek yang akan dipanaskan dengan puncak bara api sedekat mungkin (±2m)
agar radiasi briket batubara lebih fokus mengenai objek. Tataletak lain yang disusun
adalah posisi cerobong asap dengan dengan briket batubara. Dengan sudut tertentu, asap
hasil pembakaran briket batubara dapat mengalir ke cerobong dengan lancar.
       Sedangkan tahap perancangan detail merupakan tahap akhir dari proses
rangcangan yang berupa penampilan mengenai hasil rancangan dalam bentuk gambar
lengkap, daftar komponen. Spesifikasi bahan yang secara keseluruhan merupakan satu
kesatuan dalam pembuatan mensin.




        Prosiding Seminar Nasianal Teknik Pertanian 2008 – Yogyakarta, 18-19 November 2008 4
Gambar 2. lengkap hasil rancangan tungku portabel




                     Gambar 3. Gambar tekknik hasil rancangan
2. Pengujian
       Pengujian dilakukan dengan cara membakar briket batubara dengan jumlah massa
1,5, 2, dan 2,5 kg briket batubara dan percobaan dilakukan dengan tiga kali ulangan.
Pengamatan yang dilakukan adalah sebaran suhu pada dasar objek yang dipanaskan, ruang
pembakaran, suhu pada cerobong dan jumlah air yang menguap. Prosedur pengujian
adalah pertama merendam 30% briket dalam minyak tanah, kemudian dimasukan briket
dalam ruang pembakaran kemudian dinyalakan briket dengan korek api, selanjutnya panci
kosonng atau panci berisi air 4 liter diletakan diatas tungku. Dasar panci kosong diukur
suhunya dan jumlah massa air yang menguap juga diukur.




        Prosiding Seminar Nasianal Teknik Pertanian 2008 – Yogyakarta, 18-19 November 2008 5
C. HASIL DAN PEMBAHASAN
  1. Prototipe Tungku Briket Batubara
         Prototipe I tungku briket batubara telah dihasilkan dan telah dilakukan pengujian.
  Tungku ini merupakan tungku yang bersifat portabel. Demensi alat ini adalah panjang 50
  cm, lebar 50 cm dan tinggi 34 cm dan tinggi cerobong 4 m. Sistem kerja tungku ini adalah
  saat pembakaran adalah briket batubara dibakar didalam ruang pembakaran dan objek
  yang dipanaskan diletakan diatas kira-kira 2 cm jaraknya dari bara api briket batubara.
  Asap yang dihasilkan saat pembakaran disalurkan lewat cerobong dengan tinggi lebih
  kurang 4 m. Cerobong asap yang tinggi dapat mengurang resiko operator terhirup asap
  hasil pembakaran briket batubara. Hasil rancangan dapat dilihat pada Gambar 3.




                      Gambar 3. Prototipe I tungku briket batubara.


  2. Sebaran Suhu objek yang dipanaskan
         Pengukuran suhu dilakukan terhadap suhu dasar panci saat kosong. Sebaran suhu
  panci saat kosong selama pembakaran briket sebanyak 2 kg adalah seperti padada Gambar
  4. berikut. Suhu saat panci kosong menunjukan tingkat panas yang diterima panci saat
  memasak.




          Prosiding Seminar Nasianal Teknik Pertanian 2008 – Yogyakarta, 18-19 November 2008 6
Suhu Objek yang dipanaskan     Suhu Cerobong
                         350

                         300
                         250




             Suhu (oC)
                         200

                         150

                         100

                         50

                          0
                               0       50    100     150      200     250     300     350
                                                    Waktu (menit)


                                   Gambar 4. Sebara suhu panic saat kosong


       Suhu objek yang dipanaskan maksimum sampai 300 oC. Suhu objek yang
dipanaskan memmerlukan waktu lama untuk mencapai suhu diatas 160 oC. Hal ini
menunjukan bahwa lama proses pembakaran awal briket batubara. Suhu suhu objek
pemasakan jauh lebih tinggi daripada suhu cerobong, karena suhu objek lebih dekat
dengan sumber panas. Prilaku perubahan suhu relatif sama antara objek yang dipanaskan
dengan suhu asap pada cerobong, karena asap yang keluar dari cerobong berasal dari
ruang pembakaran yang juga memanasi objek pemasakan. Suhu puncak menunjukan
bahwa briket batubara membara maksimal saat itu.


3. Efiseinsi Tungku
       Efiseinsi tungku briket batubara yang dihasilkan dapat dilihat pada Tabel 1
berikut. Efisiensi tungku tertingi dengan massa briket 2 kg. Hai ini menunjukan bahwa
ruang pembakaran tungku ini cocok untuk massa briket 2 kg. Jika massa briket terlalu
sedikit, maka diperkirakan panas hanya hilang untuk hanya memanaskan materil tungku
dan kehilangan panas melalui dinding tungku. Sedang jika massa briket batubara tertalu
banyak, maka tumpukan briket terlalu tinggi, maka hal demikian akan mengurang radiasi
panas yang dipancarkannya, terutama brket yang berada pada posisi paling bawah.
Dengan demikian ruang pembakaran perlu disesuaikan dengan jumlah massa briket yang
diguanakn untuk memasak.
       Efisensi prototipe I tungku diperoleh 12,6% ini menggunakan bahan bakar briket
non-karbonisasi. Balia (2005), mendapatkan efisensi kompor briket batubara sebesar 31-
33 % dengan bahan bakar briket karbonisasi. Namun tidak dijelaskan cara mengukur dan
menghitung efisiensi yang digunakan.

       Prosiding Seminar Nasianal Teknik Pertanian 2008 – Yogyakarta, 18-19 November 2008 7
Tabel 1. Efisiensi tungku briket batubara
             Ulangan                        Massa Briket batubara
                                 1,5 kg             2 kg                2,5 kg
                1                10,76             12,43                11,38
                2                 8,58             12,86                10,74
                3                13.86             12,59                11,76
             Rata-rata           11,07             12,63                11,29

D. KESIMPULAN DAN SARAN
  1. Kesimpulan
         Kesimpulan penelitian ini adalah bahan bakar 2 kg dihasilkan suhu maksimum
  objek yang dipanaskan 340oC, lama suhu plat pemasakan diatas 180oC adalah 3,25 jam.
  Dengan menggunakan jenis briket non karbonisasi diperoleh efisiensi tungku sebesar
  12,6% lebih tinggi dengan menggunakan tungku anglo (10,59%) dengan kondisi dan
  bahan bakar yang sama.
  2. Saran
    a. Perlu penelitian yang dapat mempercepat laju pembakaran awal agar diperoleh
       panas panci lebih cepat
    b. Perlu usaha peningkat efiseinsi tungku briket batubara seperti prototipe I ini.




          Prosiding Seminar Nasianal Teknik Pertanian 2008 – Yogyakarta, 18-19 November 2008 8
PUSTAKA


Astuti, 1997. Pengetahuan Keramik, Gajah Mada University press.

Balia, L. 2005. briket Batubara; Makin dikenal, Makin Disayang., lobo@tekmira.esdm.com




           Prosiding Seminar Nasianal Teknik Pertanian 2008 – Yogyakarta, 18-19 November 2008 9

More Related Content

What's hot

Biogas dengan pemanfaatan limbah pertanian (jerami padi2003
Biogas dengan pemanfaatan limbah pertanian (jerami padi2003Biogas dengan pemanfaatan limbah pertanian (jerami padi2003
Biogas dengan pemanfaatan limbah pertanian (jerami padi2003raharjo_kusuma
 
Makalah Pembuatan Biogas
Makalah Pembuatan BiogasMakalah Pembuatan Biogas
Makalah Pembuatan BiogasMeidina Yellisa
 
Limbah kotoran manusia sebagai energi alternative
Limbah kotoran manusia sebagai energi alternativeLimbah kotoran manusia sebagai energi alternative
Limbah kotoran manusia sebagai energi alternativesuparman unkhair
 
Energi Biogas Kelompok 10
Energi Biogas Kelompok 10Energi Biogas Kelompok 10
Energi Biogas Kelompok 10MuhyiddinSyarif
 
Rancang bangun kolektor surya
 Rancang bangun kolektor surya Rancang bangun kolektor surya
Rancang bangun kolektor suryaHelmas Tanjung
 
Pemanfaatan Sampah / Limbah Sebagai Energi Terbarukan
Pemanfaatan Sampah / Limbah Sebagai Energi TerbarukanPemanfaatan Sampah / Limbah Sebagai Energi Terbarukan
Pemanfaatan Sampah / Limbah Sebagai Energi TerbarukanNahdya Maulina
 
10.pemadam kebakaran
10.pemadam kebakaran10.pemadam kebakaran
10.pemadam kebakaranmirachelle
 
Makalah Biogas Kelompok 3 Teknik Kimia Politeknik Negeri Ujung Pandang
Makalah Biogas Kelompok 3  Teknik Kimia Politeknik Negeri Ujung PandangMakalah Biogas Kelompok 3  Teknik Kimia Politeknik Negeri Ujung Pandang
Makalah Biogas Kelompok 3 Teknik Kimia Politeknik Negeri Ujung PandangMuhammad Adnan
 
Pembangkit Listrik Sederhana Tenaga Biogas
Pembangkit Listrik Sederhana Tenaga BiogasPembangkit Listrik Sederhana Tenaga Biogas
Pembangkit Listrik Sederhana Tenaga BiogasAnnisa V
 

What's hot (12)

Biogas dengan pemanfaatan limbah pertanian (jerami padi2003
Biogas dengan pemanfaatan limbah pertanian (jerami padi2003Biogas dengan pemanfaatan limbah pertanian (jerami padi2003
Biogas dengan pemanfaatan limbah pertanian (jerami padi2003
 
Biogas
BiogasBiogas
Biogas
 
Biogas
BiogasBiogas
Biogas
 
Makalah Pembuatan Biogas
Makalah Pembuatan BiogasMakalah Pembuatan Biogas
Makalah Pembuatan Biogas
 
Makalah biogas
Makalah biogas Makalah biogas
Makalah biogas
 
Limbah kotoran manusia sebagai energi alternative
Limbah kotoran manusia sebagai energi alternativeLimbah kotoran manusia sebagai energi alternative
Limbah kotoran manusia sebagai energi alternative
 
Energi Biogas Kelompok 10
Energi Biogas Kelompok 10Energi Biogas Kelompok 10
Energi Biogas Kelompok 10
 
Rancang bangun kolektor surya
 Rancang bangun kolektor surya Rancang bangun kolektor surya
Rancang bangun kolektor surya
 
Pemanfaatan Sampah / Limbah Sebagai Energi Terbarukan
Pemanfaatan Sampah / Limbah Sebagai Energi TerbarukanPemanfaatan Sampah / Limbah Sebagai Energi Terbarukan
Pemanfaatan Sampah / Limbah Sebagai Energi Terbarukan
 
10.pemadam kebakaran
10.pemadam kebakaran10.pemadam kebakaran
10.pemadam kebakaran
 
Makalah Biogas Kelompok 3 Teknik Kimia Politeknik Negeri Ujung Pandang
Makalah Biogas Kelompok 3  Teknik Kimia Politeknik Negeri Ujung PandangMakalah Biogas Kelompok 3  Teknik Kimia Politeknik Negeri Ujung Pandang
Makalah Biogas Kelompok 3 Teknik Kimia Politeknik Negeri Ujung Pandang
 
Pembangkit Listrik Sederhana Tenaga Biogas
Pembangkit Listrik Sederhana Tenaga BiogasPembangkit Listrik Sederhana Tenaga Biogas
Pembangkit Listrik Sederhana Tenaga Biogas
 

Similar to Batu bara

Rekayasa bahan Galian Industri-briket batubara
Rekayasa bahan Galian Industri-briket batubaraRekayasa bahan Galian Industri-briket batubara
Rekayasa bahan Galian Industri-briket batubaraUDIN MUHRUDIN
 
Kinetic drying low rank coal am te q 2015 new
Kinetic drying low rank coal am te q 2015 newKinetic drying low rank coal am te q 2015 new
Kinetic drying low rank coal am te q 2015 newcahyadi1969
 
Chapter boilers and thermic fluid heaters (bahasa indonesi
Chapter   boilers and thermic fluid heaters (bahasa indonesiChapter   boilers and thermic fluid heaters (bahasa indonesi
Chapter boilers and thermic fluid heaters (bahasa indonesiAgus Tri Atmanto
 
DOC-20231212-WA0009..docx
DOC-20231212-WA0009..docxDOC-20231212-WA0009..docx
DOC-20231212-WA0009..docxWahyuPrayetno1
 
Ecogreen alat pengolah sampah pelastik jadi bbm
Ecogreen alat pengolah sampah pelastik jadi bbmEcogreen alat pengolah sampah pelastik jadi bbm
Ecogreen alat pengolah sampah pelastik jadi bbmIim Fatimura
 
Ecogreen alat pengolah sampah pelastik jadi bbm
Ecogreen alat pengolah sampah pelastik jadi bbmEcogreen alat pengolah sampah pelastik jadi bbm
Ecogreen alat pengolah sampah pelastik jadi bbmIim Fatimura
 
Pengaruh variasi jumlah campuran perekat pada briket arang tongkol jagung
Pengaruh variasi jumlah campuran perekat pada briket arang tongkol jagungPengaruh variasi jumlah campuran perekat pada briket arang tongkol jagung
Pengaruh variasi jumlah campuran perekat pada briket arang tongkol jagungeka putra
 
Usr local_www_artikel_downloads_20131031092044-07-13008045
 Usr local_www_artikel_downloads_20131031092044-07-13008045 Usr local_www_artikel_downloads_20131031092044-07-13008045
Usr local_www_artikel_downloads_20131031092044-07-13008045Operator Warnet Vast Raha
 
Pemanfaatan Potensi Gas Bio
Pemanfaatan Potensi Gas BioPemanfaatan Potensi Gas Bio
Pemanfaatan Potensi Gas BioBogor
 
Boiler_terorical basic of steam generator and aplication
Boiler_terorical basic of steam generator and aplicationBoiler_terorical basic of steam generator and aplication
Boiler_terorical basic of steam generator and aplicationDANANG AJI PURWANTORO
 
Tugas metode penelitian Teknik Mesin
Tugas metode penelitian Teknik MesinTugas metode penelitian Teknik Mesin
Tugas metode penelitian Teknik MesinAlekson Sihombing
 

Similar to Batu bara (20)

Rekayasa bahan Galian Industri-briket batubara
Rekayasa bahan Galian Industri-briket batubaraRekayasa bahan Galian Industri-briket batubara
Rekayasa bahan Galian Industri-briket batubara
 
Proses pembuatan briket arang
Proses pembuatan briket arang Proses pembuatan briket arang
Proses pembuatan briket arang
 
Jurnal briket arang
Jurnal briket arangJurnal briket arang
Jurnal briket arang
 
Lp km ir
Lp km irLp km ir
Lp km ir
 
Kinetic drying low rank coal am te q 2015 new
Kinetic drying low rank coal am te q 2015 newKinetic drying low rank coal am te q 2015 new
Kinetic drying low rank coal am te q 2015 new
 
Bahan proposal
Bahan proposalBahan proposal
Bahan proposal
 
Furnace & boiler
Furnace & boilerFurnace & boiler
Furnace & boiler
 
Chapter boilers and thermic fluid heaters (bahasa indonesi
Chapter   boilers and thermic fluid heaters (bahasa indonesiChapter   boilers and thermic fluid heaters (bahasa indonesi
Chapter boilers and thermic fluid heaters (bahasa indonesi
 
Ppt krbon aktif
Ppt krbon aktifPpt krbon aktif
Ppt krbon aktif
 
Biogas
BiogasBiogas
Biogas
 
DOC-20231212-WA0009..docx
DOC-20231212-WA0009..docxDOC-20231212-WA0009..docx
DOC-20231212-WA0009..docx
 
Ppt
PptPpt
Ppt
 
Ecogreen alat pengolah sampah pelastik jadi bbm
Ecogreen alat pengolah sampah pelastik jadi bbmEcogreen alat pengolah sampah pelastik jadi bbm
Ecogreen alat pengolah sampah pelastik jadi bbm
 
Ecogreen alat pengolah sampah pelastik jadi bbm
Ecogreen alat pengolah sampah pelastik jadi bbmEcogreen alat pengolah sampah pelastik jadi bbm
Ecogreen alat pengolah sampah pelastik jadi bbm
 
Pengaruh variasi jumlah campuran perekat pada briket arang tongkol jagung
Pengaruh variasi jumlah campuran perekat pada briket arang tongkol jagungPengaruh variasi jumlah campuran perekat pada briket arang tongkol jagung
Pengaruh variasi jumlah campuran perekat pada briket arang tongkol jagung
 
Usr local_www_artikel_downloads_20131031092044-07-13008045
 Usr local_www_artikel_downloads_20131031092044-07-13008045 Usr local_www_artikel_downloads_20131031092044-07-13008045
Usr local_www_artikel_downloads_20131031092044-07-13008045
 
Pemanfaatan Potensi Gas Bio
Pemanfaatan Potensi Gas BioPemanfaatan Potensi Gas Bio
Pemanfaatan Potensi Gas Bio
 
Boiler_terorical basic of steam generator and aplication
Boiler_terorical basic of steam generator and aplicationBoiler_terorical basic of steam generator and aplication
Boiler_terorical basic of steam generator and aplication
 
Tugas metode penelitian Teknik Mesin
Tugas metode penelitian Teknik MesinTugas metode penelitian Teknik Mesin
Tugas metode penelitian Teknik Mesin
 
Cara memb arang aktif
Cara memb arang aktifCara memb arang aktif
Cara memb arang aktif
 

Batu bara

  • 1. RANCANG BANGUN TUNGKU PORTABLE BAHAN BAKAR BATUBARA YANG AMAN UNTUK KESEHATAN PEMAKAINYA1 Tamrin2, Budianto Lanya2 dan Dwi Firmayanti3 ABSTRAK Bahan bakar padat seperti briket batubara tidak dianjurkan digunakan oleh ibu rumah tangga untuk memasak di dapur, karena asapnya berbahaya untuk kesehatan dan sulit untuk mematikan bara api jika bara api telah menyala. Dengan merancang tungku yang dapat menyalurkan asap hasil pembakaran keluar dapur dan bara api dapat dipadamkan dengan mudah, maka pemakaian bahan briket batura dapat digunakan oleh ibu rumah tangga. Penelitian ini bertujuan untuk merancang penyaluran asap hasil pembakaran keluar dapur dan dapat mematikan bara api dengan mudah. Metode penelitian dengan cara merancang alat dengan 7 tahap yaitu; identifikasi permasalah, analisis pemasalahan, perancangan dalam bentuk sketsa-sketsa, analisis teknis komponen utama, gambar teknik tungku, pembuatan alat dan pengujian kinerja tungku. Hasil penelitian dengan percobaan bahan bakar 2 kg dihasilkan suhu maksimum objek yang dipanaskan 340oC, lama suhu plat pemasakan diatas 180oC adalah 3,25 jam. Dengan menggunakan jenis briket non karbonisasi diperoleh efisiensi tungku sebesar 12,6% lebih tinggi dengan menggunakan tungku anglo dengan kondisi dan bahan bakar yang sama. Key word : batubara, tungku, efisiensi 1 Disampaikan dalam Gelar Teknologi dan Seminar Nasional Teknik Pertanian 2008 di Jurusan Teknik Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian UGM, Yogyakarta 18-19 November 2008 2 Dosen Teknik Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung 3 Alumni Jurusan Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung Prosiding Seminar Nasianal Teknik Pertanian 2008 – Yogyakarta, 18-19 November 2008 1
  • 2. A. PENDAHULUAN Tungku digunakan untuk tempat pembakaran bahan bakar dan menghasilkan energi panas, energi panas inilah yang digunakan masyarakat untuk mamanaskan benda atau zat yang dibutuhkan. Tungku bagi ibu-ibu rumah tangga digunakan untuk mamasak makanan dan merebus air. Tungku yang ada bermacam jenisnya sesuai dengan jenis bahan bakar yang digunakan. Khusus tungku briket batubara terdidri atas 2 jenis : Tungku/kompor portabel, jenis ini pada umumnya memuat briket antara 1 s/d 8 kg serta dapat dipindah-pindahkan. Jenis ini digunakan untuk keperluan rumah tangga atau rumah makan dan Tungku/kompor Permanen, biasanya memuat lebih dari 8 kg briket dibuat secara permanen. Jenis ini dipergunakan untuk industri kecil/menengah. Pembuatan tungku briket batubara harus memenuhi persyaratan-persyaratan sebagai berikut: ada ruang bakar untuk briket, adanya aliran udara (oksigen) dari lubang bawah menuju lubang atas dengan melewati raung bakar briket yang terdiri dari aliran udara primer dan sekunder dan ada ruang untuk menampung abu briket yang terletak di bawah ruang bakar briket. Persyaratan lain yang juga sangat penting dalam penggunaan tungku yang ramah lingkungan yaitu adanya cerobong asap untuk mengalirkan udara keluar dapur dan adanya alat penangkap polutan asap hasil pembakaran briket batubara. Penelitian ini bertujuan untuk membuat tungku briket batubara yang potabel yang dilengkapi dengan cerobong asap dan selimut tungku yang dindingnya dapat dibuat kedap udara. Dinding kedap udara dimaksudkan agar ruang pembakaran tungku dapat ditutup rapat, sehingga dapat lebih mudah mematikan bara api batubara. 1. Jenis Briket Batubara Jenis berkarbonisasi (Super), jenis ini terlebih dahulu mengalami proses dikarobonisasi sebelum menjadi briket. Dengan proses karbonisasi terbang terkandung dalam briket batubara tersebut diturunkan serendah mungkin, sehingga produk akhirnya tidak berbau dan bersapap berlebihan, akibatnya biaya produksi memjadi meningkat karena rendemem pembuatan briket batubara menjadi turun 50%. Hasil uji banding toksinitas antara briket berkabonisasi dengan arang kayu di Pusat Pemeriksaan Obat dan Makanan Departemen Kesehatan dan Makanan tahun 1998 membuktikan bahwa kedua produk tersebut termasuk golongan zat yang tidak beracun. Jenis non Kabonisasi, jenis yang tidak mengalami dikarbonisasi sebelum diproses menjadi briket dan harganya pun lebih murah. Briket ini lebih baik digunakan Prosiding Seminar Nasianal Teknik Pertanian 2008 – Yogyakarta, 18-19 November 2008 2
  • 3. untuk tungku (bukan kompor, karena zat terbangnya masih terkandung dalam briket batubara. Zat ini diharapkan diharapkan akan habis terbakar dengan lidah api Jenis biobatubara, jenis briket batubara yang diperkaya dengan zat lain yang berfungsi untuk mengurangi emisi dan mempercepat pembakaran, Zat yang digunakan ampas tebu, kelapa sawait, sekam padi dan serbuk gergaji. 2. Tungku briket batubara Menurut Astuti (1997), bahwa tungku adalah suatu tempat atau ruangan yang dapat disusun atau dibuat dari batu bata atau batubata tahan api, yang dapat dipanaskan dengan bahan bakar yang digunakan. Tungku merupakan alat untuk memasak dengan bahan bakar padat, seperti ibu-ibu memasak didapur atau di industi kecil /menengah. Tungku juga dapat menggnakan briket batubara sebagai bahan bakar. Jika menggunakan briket batubara harus dibarengi dengan disiapkan tungku atau kompor, jenis dan ukuran tungku harus disesuaikan dengan kebutuhan volume bahan bakar, Pada prinsipnya tungku terdiri dari 2 jenis: a. Tungku permanen, memuat lebih dari 8 kg briket. Tungku dibuat secara permanen. Jenis ini digunakan untuk industri kecil/menengah. b. Tungku Portabel, jenis ini pada umunya memuat briket antara 1-8 kg serta dapat dipindah-pindahkan. Jenis ini digunakan untuk keperluan rumah tangga B. METODE PENELITIAN 1. Proses rancangan Perancangan dilakukan dengan pendekatan metode VDI-2221.yang merupakan suatu metode untuk penyelesaian masalah dan mengoptimalkan penggunaan material, teknologi dan keadaan ekonomi yang dibagi menjadi beberapa tahapan, yaitu klasifikasi tugas, perancangan konsep, perancangan bentuk dan perancangan detail. Perancangan yang dilakukan untuk membuat tungku tidak sepenuhnya mengikuti metode VDI-2221, yang dilakukan hanya sebagian dari metode ini. Klasifikasi tugas tidak dilakukan sepenuhnya, tetapi yang dilakukan adalah hanya mencari solusi bahwa kompor dapat menggunakan briket batubara dengan asap yang dihasilkan tidak terhirup oleh operator yang menggunakannya. Perancangan konsep dilakukan pembuat struktur fungsi kemudian melakukan pencarian prinsip pemecahan masalah yang cocok dan kombinasi dari prinsip tersebut. Rancangan struktural sebagai tungku yang akan dibuat berikut: Prosiding Seminar Nasianal Teknik Pertanian 2008 – Yogyakarta, 18-19 November 2008 3
  • 4. Keterangan Gambar : 8 7 1. Panci 2. Ruang pembakaran 9 3. Pintu masuk udara 4. Pintu masuk udara ke ruang pembakar 5. Cerobong 6. Dinding selimut tungku 1 5 7. Wadah penampung air 8. Tempat reaksi polutan dengan air 2 9. Wadah penapung polutan dengan air 40 cm 3 40 4 6 Gambar 1. Rancangan Strutural tungku batubara portable dan aman untuk kesehatan Tahap perancangan bentuk atau wujud meliputi beberapa langkah perancangan yaitu langkah pengurai kedalam modul, pembentukan dalam tataletak (lay out) awal dan pembentukan tataletak jadi. Tahan perancangan ini hanya mengusahakan bahwa posisi jarak antara objek yang akan dipanaskan dengan puncak bara api sedekat mungkin (±2m) agar radiasi briket batubara lebih fokus mengenai objek. Tataletak lain yang disusun adalah posisi cerobong asap dengan dengan briket batubara. Dengan sudut tertentu, asap hasil pembakaran briket batubara dapat mengalir ke cerobong dengan lancar. Sedangkan tahap perancangan detail merupakan tahap akhir dari proses rangcangan yang berupa penampilan mengenai hasil rancangan dalam bentuk gambar lengkap, daftar komponen. Spesifikasi bahan yang secara keseluruhan merupakan satu kesatuan dalam pembuatan mensin. Prosiding Seminar Nasianal Teknik Pertanian 2008 – Yogyakarta, 18-19 November 2008 4
  • 5. Gambar 2. lengkap hasil rancangan tungku portabel Gambar 3. Gambar tekknik hasil rancangan 2. Pengujian Pengujian dilakukan dengan cara membakar briket batubara dengan jumlah massa 1,5, 2, dan 2,5 kg briket batubara dan percobaan dilakukan dengan tiga kali ulangan. Pengamatan yang dilakukan adalah sebaran suhu pada dasar objek yang dipanaskan, ruang pembakaran, suhu pada cerobong dan jumlah air yang menguap. Prosedur pengujian adalah pertama merendam 30% briket dalam minyak tanah, kemudian dimasukan briket dalam ruang pembakaran kemudian dinyalakan briket dengan korek api, selanjutnya panci kosonng atau panci berisi air 4 liter diletakan diatas tungku. Dasar panci kosong diukur suhunya dan jumlah massa air yang menguap juga diukur. Prosiding Seminar Nasianal Teknik Pertanian 2008 – Yogyakarta, 18-19 November 2008 5
  • 6. C. HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Prototipe Tungku Briket Batubara Prototipe I tungku briket batubara telah dihasilkan dan telah dilakukan pengujian. Tungku ini merupakan tungku yang bersifat portabel. Demensi alat ini adalah panjang 50 cm, lebar 50 cm dan tinggi 34 cm dan tinggi cerobong 4 m. Sistem kerja tungku ini adalah saat pembakaran adalah briket batubara dibakar didalam ruang pembakaran dan objek yang dipanaskan diletakan diatas kira-kira 2 cm jaraknya dari bara api briket batubara. Asap yang dihasilkan saat pembakaran disalurkan lewat cerobong dengan tinggi lebih kurang 4 m. Cerobong asap yang tinggi dapat mengurang resiko operator terhirup asap hasil pembakaran briket batubara. Hasil rancangan dapat dilihat pada Gambar 3. Gambar 3. Prototipe I tungku briket batubara. 2. Sebaran Suhu objek yang dipanaskan Pengukuran suhu dilakukan terhadap suhu dasar panci saat kosong. Sebaran suhu panci saat kosong selama pembakaran briket sebanyak 2 kg adalah seperti padada Gambar 4. berikut. Suhu saat panci kosong menunjukan tingkat panas yang diterima panci saat memasak. Prosiding Seminar Nasianal Teknik Pertanian 2008 – Yogyakarta, 18-19 November 2008 6
  • 7. Suhu Objek yang dipanaskan Suhu Cerobong 350 300 250 Suhu (oC) 200 150 100 50 0 0 50 100 150 200 250 300 350 Waktu (menit) Gambar 4. Sebara suhu panic saat kosong Suhu objek yang dipanaskan maksimum sampai 300 oC. Suhu objek yang dipanaskan memmerlukan waktu lama untuk mencapai suhu diatas 160 oC. Hal ini menunjukan bahwa lama proses pembakaran awal briket batubara. Suhu suhu objek pemasakan jauh lebih tinggi daripada suhu cerobong, karena suhu objek lebih dekat dengan sumber panas. Prilaku perubahan suhu relatif sama antara objek yang dipanaskan dengan suhu asap pada cerobong, karena asap yang keluar dari cerobong berasal dari ruang pembakaran yang juga memanasi objek pemasakan. Suhu puncak menunjukan bahwa briket batubara membara maksimal saat itu. 3. Efiseinsi Tungku Efiseinsi tungku briket batubara yang dihasilkan dapat dilihat pada Tabel 1 berikut. Efisiensi tungku tertingi dengan massa briket 2 kg. Hai ini menunjukan bahwa ruang pembakaran tungku ini cocok untuk massa briket 2 kg. Jika massa briket terlalu sedikit, maka diperkirakan panas hanya hilang untuk hanya memanaskan materil tungku dan kehilangan panas melalui dinding tungku. Sedang jika massa briket batubara tertalu banyak, maka tumpukan briket terlalu tinggi, maka hal demikian akan mengurang radiasi panas yang dipancarkannya, terutama brket yang berada pada posisi paling bawah. Dengan demikian ruang pembakaran perlu disesuaikan dengan jumlah massa briket yang diguanakn untuk memasak. Efisensi prototipe I tungku diperoleh 12,6% ini menggunakan bahan bakar briket non-karbonisasi. Balia (2005), mendapatkan efisensi kompor briket batubara sebesar 31- 33 % dengan bahan bakar briket karbonisasi. Namun tidak dijelaskan cara mengukur dan menghitung efisiensi yang digunakan. Prosiding Seminar Nasianal Teknik Pertanian 2008 – Yogyakarta, 18-19 November 2008 7
  • 8. Tabel 1. Efisiensi tungku briket batubara Ulangan Massa Briket batubara 1,5 kg 2 kg 2,5 kg 1 10,76 12,43 11,38 2 8,58 12,86 10,74 3 13.86 12,59 11,76 Rata-rata 11,07 12,63 11,29 D. KESIMPULAN DAN SARAN 1. Kesimpulan Kesimpulan penelitian ini adalah bahan bakar 2 kg dihasilkan suhu maksimum objek yang dipanaskan 340oC, lama suhu plat pemasakan diatas 180oC adalah 3,25 jam. Dengan menggunakan jenis briket non karbonisasi diperoleh efisiensi tungku sebesar 12,6% lebih tinggi dengan menggunakan tungku anglo (10,59%) dengan kondisi dan bahan bakar yang sama. 2. Saran a. Perlu penelitian yang dapat mempercepat laju pembakaran awal agar diperoleh panas panci lebih cepat b. Perlu usaha peningkat efiseinsi tungku briket batubara seperti prototipe I ini. Prosiding Seminar Nasianal Teknik Pertanian 2008 – Yogyakarta, 18-19 November 2008 8
  • 9. PUSTAKA Astuti, 1997. Pengetahuan Keramik, Gajah Mada University press. Balia, L. 2005. briket Batubara; Makin dikenal, Makin Disayang., lobo@tekmira.esdm.com Prosiding Seminar Nasianal Teknik Pertanian 2008 – Yogyakarta, 18-19 November 2008 9