M-KRPL adalah model gerakan mengembangkan kawasan rumah pangan lestari untuk mencapai kemandirian pangan keluarga melalui multi aktivitas dan integrasi lintas sektor. Model ini bertujuan meningkatkan kemandirian, diversifikasi, dan konservasi sumber daya pangan serta strategi menghadapi perubahan iklim dan inflasi ekonomi.
it's only for student from college who studies management of agribussiness !
i hope it will be usefull \(^u^)/
follow me http://twitter.com/aindapryl
add me https://www.facebook.com/andari.latief
it's only for student from college who studies management of agribussiness !
i hope it will be usefull \(^u^)/
follow me http://twitter.com/aindapryl
add me https://www.facebook.com/andari.latief
it's only for student from college who studies management of agribussiness !
i hope it will be usefull \(^u^)/
follow me http://twitter.com/aindapryl
add me https://www.facebook.com/andari.latief
it's only for student from college who studies management of agribussiness !
i hope it will be usefull \(^u^)/
follow me http://twitter.com/aindapryl
add me https://www.facebook.com/andari.latief
Pemanfaatan limbah jerami padi dan kotoran sapi sebagai pakan ternak dan pupu...Hazar Noah
bagi teman-teman semuanya inilah hasil PKMM tahun 2014 saya .semoga para pembaca memberikan kritik dan saranya terhadap hasil saya, E-mail : hazar.basir@gmail.com
semoga bermanfaat .
MAKALAH PERMASALAHAN USAHA AGRIBISNIS MENGATASI PERMASALAHAN PAKAN DI INDONES...dewi inne kumalasari
1. Bagaimana cara mengatasi permasalahan pakan di Indonesia?
2. Dengan melihat potensi di daerah masing-masing, bagaimana cara yang bisa dilakukan para peternak untuk membuat persediaan hijauan disamping ketersediaannya yang semakin terbatas?
1. BAHAN AJAR PENGETAHUAN TENTANG
M-KRPL
Sudarmadi Purnomo / Peneliti
BPTP Jawa Timur
Jl. Raya Karangploso Km 4, Malang, Jawa Timur
Malang, 21 Maret 2012
2. LATAR BELAKANG
Alih fungsi lahan pertanian tidak dapat dihindarkan ± 10 rb
Ha/tahun, dan diramalkan sawah di Jawa Timur akan akan
tinggal 60% pada 2025. Artinya pertanian ke depan akan
mengandalkan lahan pekarangan/karang kitri.
Pada 2025, 50% (± 23 juta ) penduduk Jawa Timur hidup di
perkotaan, membutuhkan supai makanan ± 152 ton/hari.
Artinya harus disiapkan teknologi dan kebiasaan mengelola
pertanian sangat sempit.
Konsep ukuran Ketahanan Pangan identik dg ukuran
kemandirian pangan yaitu kemandirian rumah tangga petani
(RPT) dalam memenuhi KEBUTUHAN PANGAN SEHARI-HARI .
Artinya ketahanan pangan & kemandirian pangan harus dimulai
dari tingkat RPT, dan saling terintegrasi antara RPT dalam suatu
wilayah/ kawasan.
Diperlukan unit percontohan di lapang agar menjadi model
penumbuhan & pengembangan kemandirian pangan tingkat
desa/dusun –
3. MKRPL +++
M-KRPL+++ adalah model gerakan mengembangkan
“Kawasan Rumah Pangan Lestari” untuk
memberdayakan dirinya sendiri (mandiri) bersama
lingkungannya dengan menerapkan multi-
aktivitas, dan multichannel terintegrasi lintas
sektor dalam meningkatkan dan menjaga
kelestarian pangan keluarga, melalui
pembelajaran terus menerus yang membuahkan
generasi cerdas.
4. PRINSIP : Urip lan ngurip-uripi
(hidup dan menghidup-hidupkan [kebaikan])
hidup dan mensyukuri/memanfaatkan
nikmat/pemberian-Nya (umur, lahan, dll.)
Ayem lan ngayem -ayem i
(tentram dan [menebar] ketentraman)
dimulai dari rumah dan pekarangan sendiri
sehingga tentram dan mampu membagi
ketentraman kepada yang lain
5. Sasaran M-KRPL++
Kemandirian pangan keluarga
Diversifikasi pangan berbasis sumberdaya lokal
Konservasi tanaman pekarangan
(pangan/ternak/ toga, dll) untuk masa depan
Strategi menghindar efek anomali iklim
Strategi menghindar dari efek inflasi ekonomi
Menyiapkan generasi pintar
Peningkatan kesejahteraan keluarga &
masyarakat
6. KOMPONEN M-KRPL+++
Komponen utama M-KRPL+++ terdiri dari :
1. Kawasan rumah tangga yang menerapkan RPL
2. Kebun Bibit Desa (KBD)
3. Klinik Agribis, Koperasi Wanita Tani (KWT) dan
Kios Saprodi
4. Intensifikasi sumberdaya fasilitas umum
5. Intensifikasi sumberdaya penyangga
6. Industri olahan rumah tangga
7. Kebun Sekolah Pintar dan Gizi / Taman Belajar
Tani Sehat dan Bergizi(Tambatan Hati)
8. Posyandu (Kesehatan dan Gizi)
9. Penumbuhan dan penguatan kelembagaan
7. Kebun Sekolah Pintar dan Gizi atau Farm
School Garden (FSG) atau Taman Belajar Tani
Sehat dan Bergizi (disingkat Tam batan Hati )
1. Menyiapkan kelembagaan Tam batan Hati
2. Menyiapkan modul pengajaran dan peralatan pengajaran,
baik untuk siswa SD maupun guru pengajar, agar Siswa
mengenal lingkungan gizi yang sehat untuk menjadi pintar,
bakti kepada lingkungan dan berbudi pekerti luhur.
3. Menyiapkan Kebun gizi sekolah di sekitar sekolah dan
menyatu dengan KBD
4. Menyiapkan Kafetaria Sekolah
5. Membimbing praktikum di lapangan
6. Melatih publisitas
8. Kegiatan dalam M-KRPL
1. Penataan pekarangan
2. Pemilihan komoditas
3. Pengelompokan lahan pekarangan
4. Pembangunan M-KRPL
5. Pengembangan
9.
10. MAN FAAT
1. Bahan pangan yang ditanam di lokasi yang dekat dengan
rumah, lebih segar dan karenanya lebih bergizi, sehat dan
aman
2. Mengurangi biaya belanja pengeluaran kebutuhan pangan
sehari-hari rumah tangga
3. Membangun kepedulian terhadap konservasi sumberdaya
genetik, baik tanaman ,ternak karena sumberdaya
pekarangan yang multi komoditas, multibiologis, multi
kegiatan dan multi hubungan
4. Membangun ekonomi lokal, karena uang berputar ke petani
dengan petani dan pengusaha di daerah setempat
5. Membangun hubungan baik antar warga, membuat
kekerabatan “gotong royong” lebih kuat karena berbasis
kawasan
6. Menjadikan tempat yang lebih sehat dan nyaman untuk
dihuni karena “Go Green”
7. Menghidari kekurangan pangan karena efek anomali iklim
dan menghindari tekanan buruk karena inflasi ekonomi
karena pangan sehari-hari tersedia bagi rumah tangga
8. Meredakan ketegangan mental, karena “Go Green” menjadi
terapi penting dalam proses penyehatan mental, percaya diri
dan peduli kepada sesamanya.
14. Pelaksanaan Penerapan M-KRPL
Penentuan Kelompok Sasaran
• Rumahtangga dalam satu Rukun Warga /Dusun/kampung.
• Pendekatan partisipatif: melibatkan kelompok sasaran, tokoh
masyarakat, dan perangkat desa.
• Kelompok ditumbuhkan dari, oleh, dan untuk kepentingan anggota
kelomp.
Tahapan Pelaksanaan Kegiatan
• Persiapan
• Sosialisasi
• Penguatan Kelembagaan Kelompok
• Perencanaan Kegiatan
• Pelatihan
• Pelaksanaan
• Pembiayaan
• Monitoring dan Evaluasi
15. Rekam Data :
1. Base line survai konsumsi
2. Sosiso biofisik dan profil lokasi kawasan
3. Potensi, kapasitas dan biaya produksi
4. Kalender tanam, panen serta distribusi penggunaan
hasil
5. Pangsa biaya pengeluaran tingkat rumah tangga
6. Komposisi bahan pangan yang dikonsumsi masyarakat
7. Pencapaian AKE dan PPH
8. Partisipasi masyarakat dalam mengelola RPL
9. Keeratan hubungan antar individu dalam masyarakat
10.Sikap kepedulian terhadap lingkungan
16.
17. Dukungan Pemerintah Propinsi Jawa Timur :
1. Program Rumah Hijau dan pemberdayaan perempuan melalui GPTP
2. Replikasi M-KRPL menjadi KRPL++ di 38 Kab/Kota (masing-masing 3
kawasan)
18.
19. Pembinaan Menuju Lestari
Membangkitkan partisipasi aktif petugas lapangan
dan ketua kelompok (Cham pion ) sejak perencanaan,
pelaksanaan dan evaluasi kegiatan
Menumbuhkan Kebun Bibit Desa (KBD) yang ke
depan di pandu oleh Kebun Benih Inti
Pengaturan pola dan rotasi tanaman termasuk
sistem integrasi tanaman-ternak dan ikan (SITTI)
dan model diversifikasi yang tepat.
Penerapan kalender tanam berdasarkan
jenis/varietas yang disusun menurut kandungan gizi
dan mineral dalam memenuhi kebutuhan tubuh
sehari-hari.
Penumbuhan rumah produksi prosessing pangan
Pembangunan jejaring informasi dan pasar
20. Proses produksi bibit di KBD
1. Mengenalkan teknik membuat media tumbuh
2. Mengenalkan teknik prosessing media semaian dengan
kantong plastik “lontong”.
3. Mengenalkan teknik prosessing bibit secara masif
menggunakan alat yang sederhana PRODUKSI BIBIT JATIM.wmv
4. Rumah plastik dan persemaian dengan kerangka bahan
baku bambu
5. Mengenalkan teknologi persemaian
6. Penyiapan bibit-bibit tanaman pangan alternatif dan
biofarmaka
65. TAMBATAN HATI :
a. Alat pembelajaran yang mampu meredam emosional
b. Memberikan kesempatan untuk pelajaran interdisipliner
c. Meningkatkan sikap peduli lingkungan
d. Mempromosikan nutrisi yang baik, sehat dan olahraga
e. Mengajarkan kesabaran dan tanggung jawab
f. Menanamkan etos kerja yang positif
g. Membangun hubungan antar pribadi dan kelas
h. Meningkatkan kerja tim dan memperkuat semangat sekolah
i. Mempercantik lingkungan
j. Meningkatkan harga diri dan sikap terhadap sekolah
k. Meningkatkan keterampilan sosial dalam perilaku menolong
l. Meningkatkan minat mengonsumsi buah dan sayuran segar
m. Secara signifikan meningkatkan prestasi akademik
n. Meningkatkan harga diri, rasa kepemilikan dan tanggung
jawab
o. Meningkatkan hubungan harmonis dengan orangtua
p. Meningkatkan keterampilan untuk hidup
70. MATUR SUWUN
KEBUN BENIH INTI
(KBI) UPBS BPTP
JATIM
Info hub : BPTP JAWA TIMUR Jl. Raya Karangploso Km 4 MALANG
website: bptpjatim@yahoo.com
SMS Center: 085755306888 jatim.litbang.deptan.go.id jikatrimitra@yahoo.com