Dokumen tersebut membahas tentang berbagai bentuk badan usaha milik swasta (BUMS) di Indonesia, yaitu badan usaha perseorangan, firma, persekutuan komanditer, perseroan terbatas, dan koperasi. Untuk setiap bentuk usaha dijelaskan ciri-cirinya seperti jumlah pendiri, tanggung jawab para pendiri, dan bagaimana pembagian keuntungan dan kerugian antara para pendiri.
Badan Usaha Swasta Asing (BUMA) adalah badan usaha yang dikelola oleh warga negara asing di Indonesia. BUMA membantu membuka lapangan kerja dan meningkatkan pendapatan negara, meskipun juga berisiko mengalirkan keuntungan ke luar negeri. Ada beberapa bentuk kerjasama yang dilakukan BUMA seperti joint venture dan holding company.
Dokumen tersebut membahas tentang bentuk dan peran badan usaha dalam perekonomian nasional. Terdapat beberapa bentuk badan usaha seperti perusahaan perseorangan, firma, persekutuan komanditer, dan perseroan terbatas. Setiap bentuk badan usaha memiliki kelebihan dan kekurangan dalam beroperasi. Dokumen juga membahas badan usaha milik negara seperti perusahaan umum dan badan usaha milik daerah.
Dokumen tersebut membahas perbandingan antara tiga bentuk badan usaha yaitu BUMN, BUMS, dan koperasi. BUMN dimiliki negara, BUMS dimiliki swasta, sedangkan koperasi bersifat kekeluargaan. Ketiga badan usaha tersebut memiliki peran penting dalam perekonomian, antara lain membantu pemerintah dalam mengelola produksi dan menciptakan lapangan kerja.
Badan Usaha Swasta Asing (BUMA) adalah badan usaha yang dikelola oleh warga negara asing di Indonesia. BUMA membantu membuka lapangan kerja dan meningkatkan pendapatan negara, meskipun juga berisiko mengalirkan keuntungan ke luar negeri. Ada beberapa bentuk kerjasama yang dilakukan BUMA seperti joint venture dan holding company.
Dokumen tersebut membahas tentang bentuk dan peran badan usaha dalam perekonomian nasional. Terdapat beberapa bentuk badan usaha seperti perusahaan perseorangan, firma, persekutuan komanditer, dan perseroan terbatas. Setiap bentuk badan usaha memiliki kelebihan dan kekurangan dalam beroperasi. Dokumen juga membahas badan usaha milik negara seperti perusahaan umum dan badan usaha milik daerah.
Dokumen tersebut membahas perbandingan antara tiga bentuk badan usaha yaitu BUMN, BUMS, dan koperasi. BUMN dimiliki negara, BUMS dimiliki swasta, sedangkan koperasi bersifat kekeluargaan. Ketiga badan usaha tersebut memiliki peran penting dalam perekonomian, antara lain membantu pemerintah dalam mengelola produksi dan menciptakan lapangan kerja.
Dokumen tersebut membahas berbagai jenis badan usaha seperti BUMN, BUMS, perseroan terbatas, firma, CV, joint venture, trust, holding company, dan kartel. Dijelaskan pula ciri-ciri, kelebihan, dan kelemahan masing-masing jenis badan usaha tersebut.
Badan usaha merupakan kesatuan yuridis dan ekonomis dari faktor-faktor produksi yang bertujuan untuk mencari laba atau memberi layanan kepada masyarakat. Dokumen menjelaskan berbagai jenis badan usaha berdasarkan kepemilikan modal dan kegiatan usaha serta fungsi dan peran badan usaha dalam perekonomian Indonesia.
3. sekilas perbandingan bumn, bums dan koperasiBang Udin
Dokumen tersebut membandingkan tiga jenis badan usaha, yaitu BUMN, BUMS, dan koperasi. BUMN adalah badan usaha yang dimiliki negara dan bertujuan untuk melaksanakan kebijakan pemerintah. BUMS adalah badan usaha milik swasta yang dapat berbentuk perusahaan perorangan, firma, CV, dan PT. Koperasi adalah badan usaha yang dimiliki dan dikelola oleh anggotanya untuk kesejahteraan bersama.
BUMS (Badan Usaha Milik Swasta) adalah badan usaha yang didirikan dan dimiliki oleh perseorangan atau kelompok swasta. Terdapat beberapa jenis BUMS seperti perusahaan perseorangan, firma, CV, dan PT. Masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan dalam hal pendirian, tanggung jawab, dan kelangsungan usaha. Fungsi BUMS antara lain sebagai mitra pemerintah dalam pembangunan ekonomi dan sosial masy
Dokumen tersebut membahas tentang berbagai jenis badan usaha dalam perekonomian Indonesia, mulai dari perusahaan perseorangan, firma, CV, PT, koperasi, serta menjelaskan karakteristik dan kelebihan masing-masing jenis badan usaha.
Dokumen tersebut membahas tentang jenis-jenis badan usaha di Indonesia, termasuk koperasi, BUMN, BUMS. Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang atau badan hukum dengan prinsip kekeluargaan. BUMN adalah badan usaha yang dimiliki negara, terdiri dari Perjan, Perum, dan Persero. Sedangkan BUMS adalah badan usaha milik swasta yang dapat berbentuk perusahaan persekutuan, firma, persero
Badan usaha memiliki peranan penting dalam perekonomian Indonesia. Dokumen ini membahas tentang jenis-jenis badan usaha seperti BUMN, swasta, perseorangan, CV, dan PT serta peranannya dalam penciptaan lapangan kerja dan peningkatan pendapatan negara. BUMN dan swasta keduanya berkontribusi dalam perekonomian dengan cara yang berbeda.
Dokumen menjelaskan tentang jenis-jenis badan usaha di Indonesia yaitu badan usaha perseorangan, firma, persekutuan komanditer, dan perseroan terbatas beserta kelebihan dan kekurangan masing-masing. Perseroan terbatas adalah badan usaha yang modalnya berupa saham dan dikelola oleh direksi serta diawasi dewan komisaris.
Badan usaha memainkan peran penting dalam perekonomian Indonesia. Terdapat berbagai jenis badan usaha seperti badan usaha milik swasta (BUMS), badan usaha milik negara (BUMN), dan koperasi. Masing-masing memiliki kelebihan dan kelemahan tertentu dalam kontribusinya bagi perekonomian.
Dokumen tersebut membahas konsep badan usaha dalam perekonomian Indonesia, termasuk pengertian, peran, bentuk, dan jenis kegiatan usaha BUMN, BUMD, dan BUMS. Secara garis besar, dibahas pula perbedaan dan kelebihan serta kelemahan masing-masing badan usaha tersebut.
Dokumen tersebut membahas berbagai jenis badan usaha seperti BUMN, BUMS, perseroan terbatas, firma, CV, joint venture, trust, holding company, dan kartel. Dijelaskan pula ciri-ciri, kelebihan, dan kelemahan masing-masing jenis badan usaha tersebut.
Badan usaha merupakan kesatuan yuridis dan ekonomis dari faktor-faktor produksi yang bertujuan untuk mencari laba atau memberi layanan kepada masyarakat. Dokumen menjelaskan berbagai jenis badan usaha berdasarkan kepemilikan modal dan kegiatan usaha serta fungsi dan peran badan usaha dalam perekonomian Indonesia.
3. sekilas perbandingan bumn, bums dan koperasiBang Udin
Dokumen tersebut membandingkan tiga jenis badan usaha, yaitu BUMN, BUMS, dan koperasi. BUMN adalah badan usaha yang dimiliki negara dan bertujuan untuk melaksanakan kebijakan pemerintah. BUMS adalah badan usaha milik swasta yang dapat berbentuk perusahaan perorangan, firma, CV, dan PT. Koperasi adalah badan usaha yang dimiliki dan dikelola oleh anggotanya untuk kesejahteraan bersama.
BUMS (Badan Usaha Milik Swasta) adalah badan usaha yang didirikan dan dimiliki oleh perseorangan atau kelompok swasta. Terdapat beberapa jenis BUMS seperti perusahaan perseorangan, firma, CV, dan PT. Masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan dalam hal pendirian, tanggung jawab, dan kelangsungan usaha. Fungsi BUMS antara lain sebagai mitra pemerintah dalam pembangunan ekonomi dan sosial masy
Dokumen tersebut membahas tentang berbagai jenis badan usaha dalam perekonomian Indonesia, mulai dari perusahaan perseorangan, firma, CV, PT, koperasi, serta menjelaskan karakteristik dan kelebihan masing-masing jenis badan usaha.
Dokumen tersebut membahas tentang jenis-jenis badan usaha di Indonesia, termasuk koperasi, BUMN, BUMS. Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang atau badan hukum dengan prinsip kekeluargaan. BUMN adalah badan usaha yang dimiliki negara, terdiri dari Perjan, Perum, dan Persero. Sedangkan BUMS adalah badan usaha milik swasta yang dapat berbentuk perusahaan persekutuan, firma, persero
Badan usaha memiliki peranan penting dalam perekonomian Indonesia. Dokumen ini membahas tentang jenis-jenis badan usaha seperti BUMN, swasta, perseorangan, CV, dan PT serta peranannya dalam penciptaan lapangan kerja dan peningkatan pendapatan negara. BUMN dan swasta keduanya berkontribusi dalam perekonomian dengan cara yang berbeda.
Dokumen menjelaskan tentang jenis-jenis badan usaha di Indonesia yaitu badan usaha perseorangan, firma, persekutuan komanditer, dan perseroan terbatas beserta kelebihan dan kekurangan masing-masing. Perseroan terbatas adalah badan usaha yang modalnya berupa saham dan dikelola oleh direksi serta diawasi dewan komisaris.
Badan usaha memainkan peran penting dalam perekonomian Indonesia. Terdapat berbagai jenis badan usaha seperti badan usaha milik swasta (BUMS), badan usaha milik negara (BUMN), dan koperasi. Masing-masing memiliki kelebihan dan kelemahan tertentu dalam kontribusinya bagi perekonomian.
Dokumen tersebut membahas konsep badan usaha dalam perekonomian Indonesia, termasuk pengertian, peran, bentuk, dan jenis kegiatan usaha BUMN, BUMD, dan BUMS. Secara garis besar, dibahas pula perbedaan dan kelebihan serta kelemahan masing-masing badan usaha tersebut.
Dokumen tersebut membahas berbagai bentuk badan usaha yang umum, termasuk perusahaan perorangan, persekutuan firma, commanditaire vennootschap, koperasi, dan perseroan terbatas. Untuk setiap bentuk usaha dijelaskan ciri-cirinya seperti struktur kepemilikan dan tanggung jawab para pemilik, serta contoh pencatatan akuntansinya.
Dokumen tersebut membahas berbagai aspek hukum yang perlu diperhatikan dalam memilih dan mendirikan badan usaha, termasuk jenis-jenis badan usaha seperti perusahaan perseorangan, firma, CV, PT, yayasan, dan koperasi beserta proses pendiriannya. Dokumen tersebut juga menjelaskan peraturan dan perijinan yang dibutuhkan untuk memulai usaha.
Dokumen tersebut membahas tentang pembentukan dan operasi persekutuan, termasuk pengertian persekutuan firma dan komanditer, unsur pokok persekutuan, akuntansi dalam persekutuan, dan ketentuan pembentukan persekutuan.
Firma adalah persekutuan dua orang atau lebih yang menjalankan perusahaan dengan nama bersama dan bertanggung jawab secara penuh. Firma memiliki ciri kepemilikan nama bersama dan keputusan bersama. Laba dan rugi dibagi berdasarkan proporsi modal masing-masing anggota. Firma dapat berakhir karena berbagai sebab seperti jangka waktu, pengunduran diri, atau kematian salah seorang ang
Kronologi kasus PT Askrindo menunjukkan pelanggaran terhadap prinsip-prinsip tata kelola perusahaan yang baik seperti yang diatur oleh OECD dan peraturan Bapepam-LK serta BI. Direksi PT Askrindo memberikan pinjaman kepada nasabah bermasalah dan melakukan investasi terlarang untuk menghindari klaim asuransi, yang kemudian menimbulkan indikasi korupsi dan pencucian uang.
Hbl, bella tri oktaviana, hapzi ali, perseroan terbatas, universitas mercu buanaBella Tri Oktaviana
Dokumen tersebut membahas tentang:
1) Jenis dan bentuk badan usaha seperti perusahaan perseorangan, koperasi, BUMN, BUMS beserta ciri-cirinya.
2) Definisi Perseroan Terbatas menurut UU No. 40 tahun 2007.
3) Tanggung jawab hukum pemegang saham PT yang terbatas pada setoran modalnya.
Bab 3 membahas tentang faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan bentuk perusahaan dan jenis-jenis bentuk perusahaan itu sendiri. Ada tujuh faktor utama yang mempengaruhi pemilihan bentuk perusahaan yaitu jumlah modal, pembagian laba, kemungkinan perluasan usaha, tanggung jawab risiko kegagalan, metode pengelolaan, metode pengawasan, dan peraturan pemerintah. Ada enam jenis bentuk perusahaan yang
1. Dokumen tersebut membahas berbagai bentuk perusahaan dan faktor yang mempengaruhinya, seperti modal, tanggung jawab, dan regulasi pemerintah.
2. Ada beberapa bentuk perusahaan yang dijelaskan seperti perusahaan perseorangan, firma, CV, PT, koperasi, dan BUMN.
3. Setiap bentuk perusahaan memiliki kelebihan dan kekurangan tergantung pada tujuan pendirian dan kebutuhan perusaha
Dokumen tersebut membahas tentang pilihan bentuk hukum bisnis, yaitu perusahaan perseorangan, persekutuan, perseroan terbatas, koperasi, dan waralaba. Setiap bentuk memiliki kelebihan dan kekurangan tergantung pada skala bisnis, tanggung jawab hukum, dan fleksibilitas. Dokumen juga menjelaskan peraturan yang mengatur bentuk-bentuk hukum bisnis di Indonesia.
Teks tersebut menjelaskan tentang Perseroan Terbatas (PT) dan Persekutuan Komanditer (CV) sebagai dua bentuk badan usaha. PT memiliki modal yang terbagi dalam saham, tanggung jawab terbatas, dan struktur organisasi yang terdiri dari RUPS, Direksi, Dewan Komisaris. CV dibentuk oleh sekutu aktif dan pasif, dimana sekutu aktif menjalankan usaha dan sekutu pasif menyediakan modal.
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdffadlurrahman260903
Ppt landasan pendidikan tentang pendidikan seumur hidup.
Prodi pendidikan agama Islam
Fakultas tarbiyah dan ilmu keguruan
Universitas Islam negeri syekh Ali Hasan Ahmad addary Padangsidimpuan
Pendidikan sepanjang hayat atau pendidikan seumur hidup adalah sebuah system konsepkonsep pendidikan yang menerangkan keseluruhan peristiwa-peristiwa kegiatan belajarmengajar yang berlangsung dalam keseluruhan kehidupan manusia. Pendidikan sepanjang
hayat memandang jauh ke depan, berusaha untuk menghasilkan manusia dan masyarakat yang
baru, merupakan suatu proyek masyarakat yang sangat besar. Pendidikan sepanjang hayat
merupakan asas pendidikan yang cocok bagi orang-orang yang hidup dalam dunia
transformasi dan informasi, yaitu masyarakat modern. Manusia harus lebih bisa menyesuaikan
dirinya secara terus menerus dengan situasi yang baru.
Paper ini bertujuan untuk menganalisis pencemaran udara akibat pabrik aspal. Analisis ini akan fokus pada emisi udara yang dihasilkan oleh pabrik aspal, dampak kesehatan dan lingkungan dari emisi tersebut, dan upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi pencemaran udara
Universitas Negeri Jakarta banyak melahirkan tokoh pendidikan yang memiliki pengaruh didunia pendidikan. Beberapa diantaranya ada didalam file presentasi
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Fathan Emran
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka.
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka.
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...nasrudienaulia
Dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Talcott Parsons, konsep struktur sosial sangat erat hubungannya dengan kulturalisasi. Struktur sosial merujuk pada pola-pola hubungan sosial yang terorganisir dalam masyarakat, termasuk hierarki, peran, dan institusi yang mengatur interaksi antara individu. Hubungan antara konsep struktur sosial dan kulturalisasi dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Pola Interaksi Sosial: Struktur sosial menentukan pola interaksi sosial antara individu dalam masyarakat. Pola-pola ini dipengaruhi oleh norma-norma budaya yang diinternalisasi oleh anggota masyarakat melalui proses sosialisasi. Dengan demikian, struktur sosial dan kulturalisasi saling memengaruhi dalam membentuk cara individu berinteraksi dan berperilaku.
2. Distribusi Kekuasaan dan Otoritas: Struktur sosial menentukan distribusi kekuasaan dan otoritas dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya yang dianut oleh masyarakat juga memengaruhi bagaimana kekuasaan dan otoritas didistribusikan dalam struktur sosial. Kulturalisasi memainkan peran dalam melegitimasi sistem kekuasaan yang ada melalui nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat.
3. Fungsi Sosial: Struktur sosial dan kulturalisasi saling terkait dalam menjalankan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya dan norma-norma yang terinternalisasi membentuk dasar bagi pelaksanaan fungsi-fungsi sosial yang diperlukan untuk menjaga keseimbangan dan stabilitas dalam masyarakat.
Dengan demikian, konsep struktur sosial dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Parsons tidak dapat dipisahkan dari kulturalisasi karena keduanya saling berinteraksi dan saling memengaruhi dalam membentuk pola-pola hubungan sosial, distribusi kekuasaan, dan pelaksanaan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat.
1. Badan Usaha Milik Swasta
(BUMS)
Atira Cesare Mutia (05)
Nila Angellia Putri (12)
Nsrina Nuha S
2. 1. Bentuk-Bentuk Badan Usaha Milik
Swasta (BUMS)
1. badan usaha perseorangan
2. Firma
3. persekutuan komanditer
4. perseroan terbatas
5. koperasi.
3. badan usaha perseorangan
• didirikan oleh satu orang, modalnya juga dari
satu orang yang sekaligus yang memimpin dan
bertanggung jawab atas segala pekerjaan
dengan tujuan untuk mendapat laba.
4. Kebaikan badan usaha perseorangan antara lain:
• 1) organisasinya yang mudah karena aktivitas relatif terbatas dan
perusahaan relatif kecil,
• 2) kebebasan bergerak (freedom of action). Pemilik mempunyai kebebasan
yang luas, karena setiap keputusannya merupakan kata terakhir,
• 3) keuntungan jatuh pada seorang (retention of all profits)
• 5) rahasia perusahaan lebih terjamin (secrecy), karena umumnya pengusaha
sendiri yang menjalankan tugastugas penting,
• 7) dapat mengambil keputusan dengan cepat, karena tanpa menunggu
persetujuan orang lain,
• 8) keuntungan yang besar akan menambah dorongan dan semangat bagi
pimpinan.
Kekurangan badan usaha perseorangan:
• 1) tanggung jawab pimpinam tidak terbatas (unlimited liability),
• 2) besarnya modal terbatas (limitazian on capital),
• 3) kecakapan pimpinan sangat terbatas, artinya bila pimpinan tidak cakap,
maka perusahaan akan mengalami kemunduran,
• 4) kerugian akan ditanggung sendiri.
5. Badan Usaha Firma
• adalah persekutuan dua orang atau lebih untuk
mendirikan dan menjalankan suatu perusahaan di
bawah nama bersama, dan masing-masing sekutu atau
anggota memiliki tanggung jawab yang sama terhadap
perusahaan. Tanggung jawab sekutu tidak terbatas
sehingga tidak ada pemisahan antara kekayaan
perusahaan dengan kekayaan pribadi atau prive.
Apabila perusahaan menderita kerugian, maka seluruh
kekayaan pribadinya dapat dijaminkan untuk menutup
kerugian firma.
6. Kebaikan Firma di antaranya:
• 1) kebutuhan akan modal lebih mudah terpenuhi,
• 2) pengelolaan perusahaan dapat dibagi-bagi sesuai dengan keahlian
masing-masing sekutu,
• 3) setiap risiko dipikul bersama-sama sehingga dirasakan tidak terlalu berat,
• 4) keputusan yang diambil lebih baik karena berdasarkan pertimbangan
lebih dari seorang,
• 5) kemampuan untuk mencari kredit lebih besar, karena lebih dipercaya
pihak ketiga (bank).
Adapun kekurangan firma antara lain:
• 1) terdapat kemungkinan timbulnya perselisihan paham di antara para
pemilik atau pendiri,
• 2) keputusan yang diambil kurang cepat, karena harus menunggu
musyawarah,
• 3) akibat tindakan seorang anggota, akan menyebabkan terlibatnya anggota
yang lain,
• 4) perusahaan dikatakan bubar apabila salah seorang anggota
mengundurkan diri atau meninggal dunia
7. 1) Pembagian laba atau rugi
berdasarkan perbandingan modal.
Contoh:
• Tn. Anto, Tn. Bakir, dan Tn. Chandra mendirikan sebuah Firma
dengan nama Fa. ABC. Modal masing-masing anggota yang
harus disetor oleh Tn. Anto sebesar Rp25.000.000,00, Tn.
Bakir sebesar Rp35.000.000,00 dan Tn. Chandra
Rp40.000.000,00. Apabila Firma ABC dalam tahun 2006
memperoleh laba sebesar Rp15.000.000,00, maka
perhitungan pembagian labanya adalah:
• untuk Tn. Anto : 25/100 × 15.000.000 = Rp 3.750.000,00
• untuk Tn.Bakir : 35/100 × 15.000.000 = Rp 5.250.000,00
• untuk Tn.Chandra : 40/l00 × 15.000.000 = Rp 6.000.000,00
• Jumlah laba yang dibagi = Rp 15.000.000,00
8. 2) Pembagian laba atau rugi berdasarkan ketentuan
pemberian bunga dari modal dan sisanya dengan
perbandingan.
Apabila perjanjian pembagian labanya
dengan ketentuan terlebih dahulu masing-
masing sekutu memperoleh bunga 5% dan
sisanya dengan perbandingan modal, maka
perhitungan pembagian labanya adalah:
• Jumlah laba firma Rp 15.000.000,00
• - Bunga modal
• Tn. Anto : 5% × 25.000.000 = Rp
1.250.000.00
• Tn. Bakir : 5% × 35.000.000 = Rp
1.750.000,00
• Tn. Chandra : 5% × 40.000.000 = Rp
2.000.000,00
• Jumlah bunga modal Rp 5.000.000,00
• Sisa laba yang dibagikan Rp 10.000.000,00
Bagian sisa laba
Tn. Anto : 25/100 ×10.000.000 = Rp
2.500.000,00
Tn. Bakir : 35/100 × l0.000.000 = Rp
3.500.000,00
Tn. Chandra : 40/100 ×10.000.000 = Rp
4.000.000,00
Rp. 10.000.000,00
Bagian Sisa laba Rp 0
Pembagian labanya adalah:
- Ta. Anto : 1.250.000 + 2.500.000 = Rp
3.750.000,00
- Tn. Bakir : 1.750.000 + 3.500.000 = Rp
5.250.000,00
- Tn.Candra : 2.000.000 + 4.000.000 = Rp
6.000.000,00
Rp l5.000.000,00
9. 3) Pembagian laba atau rugi berdasarkan
ketentuan pemberian bunga dari modal, gaji
para sekutu dan sisanya dibagi dengan
perbandingan.
Apabila penjanjian pembagian labanya dengan ketentuan:
terlebih dahulu masing-masing sekutu memperoleh bunga 5%,
gaji untuk Tn. Anto Rp1.500.000,00, untuk Tn. Bakir
Rp1.750.000,00 dan untuk Tn. Chandra Rp1.750.000,00,
sedangkan sisanya dibagi dengan perbandingan modal, maka
pembagian labanya adalah sebagai berikut.
10. • Jumlah laba firma Rp 15.000.000,00
• - Bunga modal
• Tn. Anto : 5% × 25.000.000 = Rp
1.250.000.00
• Tn. Bakir : 5% × 35.000.000 = Rp
1.750.000,00
• Tn. Chandra : 5% × 40.000.000 = Rp
2.000.000,00
• Rp 5.000.000,00
• - Gaji para sekutu
• Tn. Anto : Rp 1.500.000,00
• Tn. Bakir : Rp 1.750.000,00
• Tn. Chandra : Rp 1.750.000,00
• Rp 5.000.000,00
• Jumlah bunga modal dan gaji Rp
10.000.000,00
Sisa laba firma Rp 5.000.000,00
- Bagian sisa laba
Ta. Anto : 25/100 x 5.000.000 = Rp
1.250.000,00
Tn. Bakir : 35/100 x 5.000.000 = Rp
1.750.000,00
Tn. Candra : 40/100 x 5.000.000 = Rp
2.000.000,00
Rp 5.000.000,00 –
Bagian Sisa laba Rp 0
Jadi pembagian labanya:
- Tn. Anto
1.250.000 + 1.500.000 + 1.250.000 = Rp
4.000.000,00
- Tn. Bakir
1.750.000 + 1.750.000 + 1.750.000 = Rp
5.250.000,00
- Tn. Chandra
2.000.000 + 1.750.000 + 2.000.000 = Rp
5.750.000,00
Rp 15.000.000,00
11. c. Badan Usaha Persekutuan
Komanditer
Persekutuan komanditer atau CV (Commanditaire Venootschap) adalah
persekutuan dua orang atau lebih untuk mendirikan usaha di mana satu
atau beberapa orang sebagai sekutu yang hanya menyerahkan modal dan
sekutu lainnya yang menjalankan perusahaan.
• Jadi, dalam persekutuan komanditer dikenal dua sekutu, yaitu:
• 1) sekutu aktif atau sekutu bekerja /sekutu komplementer, yaitu sekutu
yang berhak memimpin perusahaan
• 2) sekutu pasif atau sekutu tidak bekerja/sekutu komanditer (sleeping
partner) yaitu sekutu yang hanya menyerahkan modalnya saja.
• Sebenarnya persekutuan komanditer dengan firma hampir sama, sehingga
kebaikan dan kekurangan firma juga berlaku untuk persekutuan komanditer,
kebaikan yang lain yaitu modal CV menjadi lebih besar, sedang
kekurangannya sekutu komanditer seolah-olah hanya memercayakan
modalnya kepada sekutu pengusaha.
12. d. Badan Usaha Perseroan Terbatas (PT)
Perseroan Terbatas (PT) adalah suatu persekutuan yang
memperoleh modal dengan mengeluarkan sero atau saham,
di mana setiap orang dapat memiliki satu atau lebih saham,
serta bertanggung jawab sebesar modal yang diserahkan.
Mendirikan PT harus dengan akta notaris dan izin
(persetujuan dari menteri kehakiman), serta diumumkan
dalam berita negara (Lembaran Berita Negara), sehingga PT
berbentuk badan hukum.
Dalam akta pendiriannya harus memuat:
• 1) nama PT dan tujuannya tidak bertentangan dengan
kesusilaan dan ketertiban umum,
• 2) nama-nama pendiri PT serta alamatnya,
• 3) tempat kedudukan PT,
• 4) jumlah modal PT,
• 5) anggaran dasar PT.
13. Kebaikan Perseroan Terbatas, antara lain:
• - tanggung jawab pesero terbatas,
• - kebutuhan akan pengembangan modal mudah dipenuhi,
• - kontinuitas kehidupan PT lebih terjamin,
• - lebih dipercaya pihak ketiga dalam hal kredit,
• - efisiensi dibidang kepemimpinan,
• - lebih mampu memperhatikan nasib buruh dan karyawan.
• Sementara itu, kelemahan Perseroan Terbatas antara lain:
• - perhatian pesero terhadap PT kurang,
• - biaya dalam PT lebih besar (biaya pendirian, biaya
organisasi, dan biaya pajak perseroan),
• - memimpin PT lebih sulit daripada perusahaan bentuk lain.
14. e. Badan Usaha Koperasi
koperasi adalah badan usaha yang
beranggotakan orang-seorang atau badan
hukum koperasi dengan melandaskan
kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi
sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat
yang berdasarkan atas asas kekeluargaan.
Kebaikan badan usaha perseorangan antara lain:
1) organisasinya yang mudah (easy of organization), karena aktivitas relatif terbatas dan perusahaan relatif kecil,
2) kebebasan bergerak (freedom of action). Pemilik mempunyai kebebasan yang luas, karena setiap keputusannya merupakan kata terakhir,
3) keuntungan jatuh pada seorang (retention of all profits)
4) pajaknya rendah (low tales),
5) rahasia perusahaan lebih terjamin (secrecy), karena umumnya pengusaha sendiri yang menjalankan tugastugas penting,
6) ongkos organisasinya rendah (low organization cost),
7) dapat mengambil keputusan dengan cepat, karena tanpa menunggu persetujuan orang lain,
8) keuntungan yang besar akan menambah dorongan dan semangat bagi pimpinan.
Kekurangan badan usaha perseorangan:
1) tanggung jawab pimpinam tidak terbatas (unlimited liability),
2) besarnya modal terbatas (limitazian on capital),
3) kelangsungan hidup atau kontinuitas tidak terjamin (lack of continuity),
4) kecakapan pimpinan sangat terbatas, artinya bila pimpinan tidak cakap, maka perusahaan akan mengalami kemunduran,
5) kerugian akan ditanggung sendiri.
Contoh :
toko kelontong, tukang bakso keliling, pedagang asongan, dan lain sebagainya.
Modal yang disebutkan dalam anggaran dasar terdiri atas:
1) modal statuter, yaitu modal yang tecantum dalam neraca PT,
2) modal yang ditempatkan, yaitu sebanyak 20% dari modal statuter harus sudah terjual,
3) modal yang disetor, yaitu modal yang harus disetor ke kas PT, minimal 10% dan modal statuter.
Sesuai dengan UU nomor 25 tahun 1992 Bab I Pasal 1 tentang Perkoperasian,