1. Siswa SMK Negeri 5 Surakarta kesulitan memahami materi Gambar Konstruksi Bangunan dan mengerjakan tugas tepat waktu, yang berdampak pada rendahnya hasil belajar.
2. Penelitian ini bertujuan menerapkan model pembelajaran kontekstual tipe examples non-examples untuk meningkatkan hasil belajar siswa.
3. Diharapkan hasil penelitian ini dapat meningkatkan kualitas pembelajaran dan pendidikan.
Dokumen tersebut merupakan lembar penilaian kemampuan guru dalam merencanakan dan melaksanakan pembelajaran kelas rangkap. Lembar penilaian terdiri dari beberapa aspek seperti merencanakan bahan dan tujuan pembelajaran, mengelola interaksi kelas, mendemonstrasikan kemampuan khusus mata pelajaran, melaksanakan penilaian, serta kesan umum pelaksanaan pembelajaran kelas rangkap.
Dokumen ini membahas penelitian tentang pemahaman konsep matematika siswa pada materi geometri dengan pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI) di SMP Negeri 14 Palembang. Penelitian ini menemukan bahwa sebagian besar siswa (54,1%) memiliki pemahaman konsep matematika yang sangat baik dengan rata-rata nilai 83,11.
Dokumen tersebut membahas tentang latar belakang pembelajaran berbasis kontekstual di Indonesia. Kondisi pendidikan Indonesia masih rendah dibandingkan negara lain. Pembelajaran di sekolah kurang efektif sehingga siswa kesulitan memahami konsep akademik. Pembelajaran berbasis kontekstual diharapkan dapat mengatasi hal tersebut dengan menghubungkan pembelajaran dengan kehidupan nyata siswa.
Pengembangan bahan ajar matematika berbasis pemecahan masalah kelasAmalinaAzizah
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
(1) Dokumen tersebut membahas tentang pengembangan bahan ajar matematika berbasis pemecahan masalah untuk kelas XII SMA; (2) Mencakup latar belakang masalah, identifikasi masalah, fokus masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, dan manfaat penelitian; (3) Juga membahas tinjauan pustaka dan metodologi penelitian yang digunakan untuk mengemb
PTK merupakan penelitian reflektif yang dilakukan guru untuk memperbaiki pembelajaran dengan merencanakan, melaksanakan, dan merefleksikan tindakan secara kolaboratif. Tindakan ini dilakukan dalam siklus berulang yang terdiri atas perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi untuk meningkatkan hasil belajar siswa. PTK bermanfaat untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dan kompetensi
Dokumen tersebut merupakan lembar penilaian kemampuan guru dalam merencanakan dan melaksanakan pembelajaran kelas rangkap. Lembar penilaian terdiri dari beberapa aspek seperti merencanakan bahan dan tujuan pembelajaran, mengelola interaksi kelas, mendemonstrasikan kemampuan khusus mata pelajaran, melaksanakan penilaian, serta kesan umum pelaksanaan pembelajaran kelas rangkap.
Dokumen ini membahas penelitian tentang pemahaman konsep matematika siswa pada materi geometri dengan pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI) di SMP Negeri 14 Palembang. Penelitian ini menemukan bahwa sebagian besar siswa (54,1%) memiliki pemahaman konsep matematika yang sangat baik dengan rata-rata nilai 83,11.
Dokumen tersebut membahas tentang latar belakang pembelajaran berbasis kontekstual di Indonesia. Kondisi pendidikan Indonesia masih rendah dibandingkan negara lain. Pembelajaran di sekolah kurang efektif sehingga siswa kesulitan memahami konsep akademik. Pembelajaran berbasis kontekstual diharapkan dapat mengatasi hal tersebut dengan menghubungkan pembelajaran dengan kehidupan nyata siswa.
Pengembangan bahan ajar matematika berbasis pemecahan masalah kelasAmalinaAzizah
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
(1) Dokumen tersebut membahas tentang pengembangan bahan ajar matematika berbasis pemecahan masalah untuk kelas XII SMA; (2) Mencakup latar belakang masalah, identifikasi masalah, fokus masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, dan manfaat penelitian; (3) Juga membahas tinjauan pustaka dan metodologi penelitian yang digunakan untuk mengemb
PTK merupakan penelitian reflektif yang dilakukan guru untuk memperbaiki pembelajaran dengan merencanakan, melaksanakan, dan merefleksikan tindakan secara kolaboratif. Tindakan ini dilakukan dalam siklus berulang yang terdiri atas perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi untuk meningkatkan hasil belajar siswa. PTK bermanfaat untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dan kompetensi
Skripsi ini membahas penerapan pembelajaran kooperatif teknik TSTS (Two Stay Two Stray) untuk meningkatkan hasil belajar matematika siswa kelas VIII SMPN 3 Pangkalan Kuras. Penelitian ini menunjukkan bahwa pembelajaran kooperatif teknik TSTS dapat meningkatkan jumlah siswa yang mencapai KKM dan rata-rata nilai siswa pada ujian harian dan ujian akhir.
Pengembangan bahan ajar melalui model pembelajaran kooperatif tipeAstri Jayanti
Tesis ini mengembangkan bahan ajar matematika menggunakan model pembelajaran kooperatif jigsaw dan pendekatan konstruktivisme untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Bahan ajar yang dikembangkan meliputi silabus, RPP, LKS dan instrumen penilaian. Uji coba menunjukkan bahan ajar valid dan reliabel untuk mengukur peningkatan penguasaan siswa terhadap materi pecahan. Hasilnya, pengembangan bahan ajar ini efekt
Dokumen tersebut membahas pendekatan pembelajaran berbasis masalah (Problem-Based Learning/PBL) sebagai fondasi untuk keterampilan abad ke-21. PBL melibatkan penyelesaian masalah yang relevan dengan konteks nyata menggunakan kerjasama antar individu dan lingkungan. Guru berperan sebagai fasilitator untuk memotivasi siswa menyelesaikan masalah. PBL terdiri dari 5 tahapan yaitu orientasi masalah, penyel
Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads Together (NHT) Berbantuan Kartu Soal Pada Materi Fungsi Komposisi dan Fungsi Invers untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa Kelas XI IPA 6 SMAN 7 Mataram Tahun Pelajaran 2015/2016
1. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penerapan model pembelajaran berbasis proyek terhadap tingkat kerjasama dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran AutoCAD di SMK PGRI 1 Surakarta.
2. Masalah yang diidentifikasi antara lain rendahnya kerjasama siswa, pembelajaran berpusat pada guru, siswa kurang bereksplorasi, dan banyak siswa belum memenuhi KKM.
3. Penelitian
Dokumen tersebut membahas penelitian yang bertujuan meningkatkan hasil belajar matematika siswa kelas VII MTs Hubbulwathan Duri melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Kepala Bernomor. Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas yang terdiri atas perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi selama dua siklus untuk menguji hipotesis bahwa model pembelajaran tersebut dapat
Pengembangan modul matematika_pada_materi_himpunan_dengan_pendekatanFenny Rahma
Skripsi ini membahas pengembangan modul matematika pada materi himpunan dengan pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia di SMP Negeri 10 Palembang. Modul dikembangkan melalui langkah-langkah validasi, evaluasi, dan revisi untuk menghasilkan modul yang valid dan praktis. Penelitian ini bertujuan mengetahui efek potensial penggunaan modul tersebut terhadap hasil belajar siswa, yang diukur melalui nilai soal
Blok Kira Saya (BOKIYA) merupakan intervensi yang menggabungkan Cuisenaire rods dan jalur nombor untuk meningkatkan kemahiran operasi tambah dalam lingkungan 10 bagi dua orang murid pemulihan. Kajian tindakan ini menggunakan bahan konkrit, hands-on dan permainan untuk meningkatkan pemahaman murid. Hasilnya, prestasi murid meningkat dalam menyelesaikan soalan tambah melalui lembaran kerja sebelum dan selepas menggun
Penelitian ini membandingkan hasil belajar siswa Kimia pada materi Redoks menggunakan metode pembelajaran kooperatif melalui Team Teaching dan Guru Tunggal. Penelitian dilakukan di SMA Negeri 1 Curup Kota pada kelas X dengan sampel dua kelas. Hasil belajar diukur dengan tes pra dan pasca menggunakan soal objektif 15 butir. Analisis data menggunakan uji homogenitas, normalitas, dan hipotesis.
Proposal penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar IPS siswa tentang pembagian wilayah laut Indonesia melalui model pembelajaran kooperatif Snowball Throwing. Penelitian ini akan dilaksanakan dalam dua siklus di SDN 01 Manguharjo dan menggunakan tes untuk mengukur peningkatan hasil belajar siswa.
Makalah ini membahas pendekatan pembelajaran berbasis proyek (Project Based Learning). Project Based Learning merupakan pendekatan pembelajaran yang menekankan pembelajaran kontekstual melalui kegiatan kompleks serta mengintegrasikan berbagai aspek. Perbedaan utama antara kelas konvensional dan Project Based Learning adalah pengajar berperan sebagai fasilitator dan peserta didik belajar secara kolaboratif serta sumber belajar lebih beragam dalam pendekatan Project
Dokumen tersebut membahas dua masalah yang dihadapi siswa dalam pembelajaran bahasa Inggris beserta eksplorasi alternatif solusinya. Dua masalah tersebut adalah kesulitan menyusun teks khusus dan melafalkan percakapan tertentu. Model pembelajaran permainan dan project based learning diusulkan sebagai solusi dengan kelebihan dapat meningkatkan motivasi dan keterampilan siswa.
Proposal ini membahas penelitian tentang penerapan metode pembelajaran Snowball Throwing untuk meningkatkan prestasi belajar siswa mata pelajaran Ilmu Bangunan Gedung kelas X di SMK Negeri 7 Semarang. Metode ini diharapkan dapat meningkatkan keaktifan siswa dan hasil belajar melalui diskusi kelompok tentang pertanyaan-pertanyaan mengenai materi pondasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan keaktifan dan prestasi bel
Skripsi ini membahas penerapan pembelajaran kooperatif teknik TSTS (Two Stay Two Stray) untuk meningkatkan hasil belajar matematika siswa kelas VIII SMPN 3 Pangkalan Kuras. Penelitian ini menunjukkan bahwa pembelajaran kooperatif teknik TSTS dapat meningkatkan jumlah siswa yang mencapai KKM dan rata-rata nilai siswa pada ujian harian dan ujian akhir.
Pengembangan bahan ajar melalui model pembelajaran kooperatif tipeAstri Jayanti
Tesis ini mengembangkan bahan ajar matematika menggunakan model pembelajaran kooperatif jigsaw dan pendekatan konstruktivisme untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Bahan ajar yang dikembangkan meliputi silabus, RPP, LKS dan instrumen penilaian. Uji coba menunjukkan bahan ajar valid dan reliabel untuk mengukur peningkatan penguasaan siswa terhadap materi pecahan. Hasilnya, pengembangan bahan ajar ini efekt
Dokumen tersebut membahas pendekatan pembelajaran berbasis masalah (Problem-Based Learning/PBL) sebagai fondasi untuk keterampilan abad ke-21. PBL melibatkan penyelesaian masalah yang relevan dengan konteks nyata menggunakan kerjasama antar individu dan lingkungan. Guru berperan sebagai fasilitator untuk memotivasi siswa menyelesaikan masalah. PBL terdiri dari 5 tahapan yaitu orientasi masalah, penyel
Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads Together (NHT) Berbantuan Kartu Soal Pada Materi Fungsi Komposisi dan Fungsi Invers untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa Kelas XI IPA 6 SMAN 7 Mataram Tahun Pelajaran 2015/2016
1. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penerapan model pembelajaran berbasis proyek terhadap tingkat kerjasama dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran AutoCAD di SMK PGRI 1 Surakarta.
2. Masalah yang diidentifikasi antara lain rendahnya kerjasama siswa, pembelajaran berpusat pada guru, siswa kurang bereksplorasi, dan banyak siswa belum memenuhi KKM.
3. Penelitian
Dokumen tersebut membahas penelitian yang bertujuan meningkatkan hasil belajar matematika siswa kelas VII MTs Hubbulwathan Duri melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Kepala Bernomor. Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas yang terdiri atas perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi selama dua siklus untuk menguji hipotesis bahwa model pembelajaran tersebut dapat
Pengembangan modul matematika_pada_materi_himpunan_dengan_pendekatanFenny Rahma
Skripsi ini membahas pengembangan modul matematika pada materi himpunan dengan pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia di SMP Negeri 10 Palembang. Modul dikembangkan melalui langkah-langkah validasi, evaluasi, dan revisi untuk menghasilkan modul yang valid dan praktis. Penelitian ini bertujuan mengetahui efek potensial penggunaan modul tersebut terhadap hasil belajar siswa, yang diukur melalui nilai soal
Blok Kira Saya (BOKIYA) merupakan intervensi yang menggabungkan Cuisenaire rods dan jalur nombor untuk meningkatkan kemahiran operasi tambah dalam lingkungan 10 bagi dua orang murid pemulihan. Kajian tindakan ini menggunakan bahan konkrit, hands-on dan permainan untuk meningkatkan pemahaman murid. Hasilnya, prestasi murid meningkat dalam menyelesaikan soalan tambah melalui lembaran kerja sebelum dan selepas menggun
Penelitian ini membandingkan hasil belajar siswa Kimia pada materi Redoks menggunakan metode pembelajaran kooperatif melalui Team Teaching dan Guru Tunggal. Penelitian dilakukan di SMA Negeri 1 Curup Kota pada kelas X dengan sampel dua kelas. Hasil belajar diukur dengan tes pra dan pasca menggunakan soal objektif 15 butir. Analisis data menggunakan uji homogenitas, normalitas, dan hipotesis.
Proposal penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar IPS siswa tentang pembagian wilayah laut Indonesia melalui model pembelajaran kooperatif Snowball Throwing. Penelitian ini akan dilaksanakan dalam dua siklus di SDN 01 Manguharjo dan menggunakan tes untuk mengukur peningkatan hasil belajar siswa.
Makalah ini membahas pendekatan pembelajaran berbasis proyek (Project Based Learning). Project Based Learning merupakan pendekatan pembelajaran yang menekankan pembelajaran kontekstual melalui kegiatan kompleks serta mengintegrasikan berbagai aspek. Perbedaan utama antara kelas konvensional dan Project Based Learning adalah pengajar berperan sebagai fasilitator dan peserta didik belajar secara kolaboratif serta sumber belajar lebih beragam dalam pendekatan Project
Dokumen tersebut membahas dua masalah yang dihadapi siswa dalam pembelajaran bahasa Inggris beserta eksplorasi alternatif solusinya. Dua masalah tersebut adalah kesulitan menyusun teks khusus dan melafalkan percakapan tertentu. Model pembelajaran permainan dan project based learning diusulkan sebagai solusi dengan kelebihan dapat meningkatkan motivasi dan keterampilan siswa.
Proposal ini membahas penelitian tentang penerapan metode pembelajaran Snowball Throwing untuk meningkatkan prestasi belajar siswa mata pelajaran Ilmu Bangunan Gedung kelas X di SMK Negeri 7 Semarang. Metode ini diharapkan dapat meningkatkan keaktifan siswa dan hasil belajar melalui diskusi kelompok tentang pertanyaan-pertanyaan mengenai materi pondasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan keaktifan dan prestasi bel
Model pembelajaran example non example menggunakan gambar untuk mengajarkan materi secara kritis dan memecahkan masalah. Metode ini melatih siswa berkomunikasi dan berfikir kritis dengan memberikan contoh dan non-contoh suatu konsep. Terdapat langkah-langkah pelaksanaan dan kelebihan serta kelemahan metode ini.
LK 3 best practic_Menulis Aksara Jawa_Mashudi.pdfMasHudi30
Praktik pembelajaran ini bertujuan meningkatkan kemampuan siswa dalam menulis teks berbahasa Jawa dengan memperhatikan aturan penulisan aksara Jawanya. Beberapa tantangan yang dihadapi antara lain kurangnya minat siswa dan media pembelajaran yang kurang inovatif. Guru mengatasinya dengan menggunakan video pembelajaran, model Problem Based Learning, dan modul ajar interaktif. Hasilnya, pemahaman dan hasil belajar siswa
Karya tulis ilmiah picture and pictureDody Perdana
Tiga kalimat ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membahas tentang model pembelajaran picture and picture, meliputi pengertian, prinsip dasar, sintaks, kelemahan dan kelebihan, serta solusi masalah dari model pembelajaran tersebut.
Dokumen tersebut membahas tentang model pembelajaran Project Based Learning (PjBL). PjBL adalah pendekatan pembelajaran yang membangun kegiatan pembelajaran berdasarkan proyek nyata yang menantang siswa untuk dipecahkan secara berkelompok. PjBL memberikan pengalaman belajar yang bermakna bagi siswa dan konsep dibangun berdasarkan produk proses pembelajaran. Tahapan PjBL meliputi membuka pelajaran dengan pertanyaan menantang, mer
Berdasarkan dokumen tersebut, beberapa alternatif solusi yang dapat digunakan untuk meningkatkan kreativitas dan hasil belajar siswa meliputi model pembelajaran projek, kontekstual, TPACK, serta strategi peer teaching dan pembelajaran kooperatif model STAD dengan menggunakan media seperti prezi.
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024Kanaidi ken
Dlm wktu dekat, Pelatihan/WORKSHOP ”CSR/TJSL & Community Development (ISO 26000)” akn diselenggarakan di Swiss-BelHotel – BALI (26-28 Juni 2024)...
Dgn materi yg mupuni & Narasumber yg kompeten...akn banyak manfaat dan keuntungan yg didpt mengikuti Pelatihan menarik ini.
Boleh jga info ini👆 utk dishare_kan lgi kpda tmn2 lain/sanak keluarga yg sekiranya membutuhkan training tsb.
Smga Bermanfaat
Thanks Ken Kanaidi
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka - abdiera.com, Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka, Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka, Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka, Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka, Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka.
Materi ini membahas tentang defenisi dan Usia Anak di Indonesia serta hubungannya dengan risiko terpapar kekerasan. Dalam modul ini, akan diuraikan berbagai bentuk kekerasan yang dapat dialami anak-anak, seperti kekerasan fisik, emosional, seksual, dan penelantaran.
Pendidikan inklusif merupakan sistem pendidikan yang
memberikan akses kepada semua peserta didik yang
memiliki kelainan, bakat istimewa,maupun potensi tertentu
untuk mengikuti pendidikan maupun pembelajaran dalam
satu lingkungan pendidikan yang sama dengan peserta didik
umumlainya
1. 1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penelitian
Suatu proses pembelajaran dapat dikatakan berhasil apabila
seorang guru mampu mendorong siswa untuk belajar, sehingga dalam diri
siswa dapat membayangkan dan merasakan dalam proses pembelajaran
dan dirasakan manfaatnya secara langsung dalam perkembangan siswa.
Dalam bukunya Warsita (2008: 85) menyatakan bahwa pembelajaran
(instruction) adalah sesuatu usaha untuk membuat peserta didik belajar
atau suatu kegiatan untuk membelajarkan. Dengan kata lain, pembelajaran
merupakan upaya menciptakan kondisi agar terjadi kegiatan belajar.
Namun di lapangan kegiatan pembelajaran tidak semulus dengan
konsep yang telah dibuat. Ada masalah-masalah yang timbul, mulai dari
kurang mengertinya siswa terhadap materi pembelajaran yang
disampaikan, kejenuhan siswa dalam belajar, fasilitas pembelajaran,
kurang sesuainya metode pembelajaran, dan lain-lain.
SMK Negeri 5 Surakarta merupakan salah satu Sekolah Menengah
Kejuruan yang memiliki program keahlian Teknik Gambar Bangunan.
Mata Pelajaran Gambar Konstruksi Bangunan merupakan produktif yang
bermuatan materi-materi yang berkaitan dengan kemampuan kejuruan
siswa. Pada mata pelajaran ini menuntut siswa untuk memiliki tingkat
pemahaman tinggi dikarenakan menjadi landasan dalam penerapan pada
gambar bangunan.
Berdasarkan wawancara guru–guru bersangkutan pada tanggal 15
Februari 2015, banyak siswa kelas XI TGB SMK Negeri 5 Surakarta
kurang paham dengan gambar yang akan mereka buat. Banyak dari siswa
yang hanya menggambar ulang dari teman yang dianggap lebih pintar
tanpa mengetahui fungsi dan informasi dari apa yang mereka gambar. Hal
ini terlihat dari ungkapan siswa atas gambarnya dan banyaknya kesalahan
pada gambar yang dibuat, sehingga mereka harus menggambarnya
2. 2
berulang–ulang. Hal tersebut membuat sebagian siswa merasa malas untuk
menyelesaikan tugas gambarnya.
Kendala yang dialami siswa tersebut berdampak pada
keterlambatan pengumpulan tugas menggambar siswa dari waktu yang
telah ditentukan guru. Ini tentunya menjadi masalah yang cukup serius.
Karena siswa tidak hanya menggambar satu bagian saja dalam bangunan,
namun beberapa komponen–komponen penyusun bangunan itu sendiri.
Keterlambatan pengumpulan gambar satu akan mempengaruhi pada waktu
pengumpulan bagian–bagian gambar lainnya, sehingga masih banyak
gambar yang belum dikumpulkan siswa pada akhir semester yang
mengakibatkan hasil belajar pada semester genap tahun ajaran 2014/2015
SMK Negeri 5 Surakarta kelas XI Jurusan Teknik Gambar Bangunan pada
mata pelajaran Gambar Konstruksi Bangunan dengan persentase kelulusan
sebanyak 36,67% dari 30 siswa, dan 63,33% dibawah KKM, sedangkan
nilai Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) adalah 75.
Dalam hal inilah peran guru sangat dibutuhkan dalam proses
pembelajaran, sehingga kemungkinan permasalahan ini disebabkan karena
kekurang sesuainya cara pembelajaran yang digunakan. Pembelajaran
masih terpusat hanya pada guru saja. Hal ini membuat sebagian besar
siswa kurang dapat memahami dan mengembangkan apa yang sedang dan
akan mereka lakukan. Dengan demikian tentunya akan berdampak pada
penyelesaian tugas yang terlambat dan gambar yang dikerjakan siswa
belum tentu kebenarannya. Sehingga akan berefek pada hasil penilaian
yang kurang memuaskan.
Pada saat ini telah ditemukan oleh para ahli yang membuat proses
pembelajaran lebih efektif dan inovatif. Dalam penelitian ini penulis
mencoba menerapkan salah satu model pembelajaran lebih baru dari
pembelajaran konvesional yaitu Model Pembelajaran Kontekstual tipe
Examples Non-Examples.
Munculnya model pembelajaran kontekstual dilatarbelakangi oleh
rendahnya mutu keluaran/hasil pembelajaran yang ditandai dengan
3. 3
ketidakmampuan sebagian besar siswa menghubungkan apa yang telah
mereka pelajari dengan cara pemanfaatan pengetahuan tersebut pada saat
ini dan dikemudian dalam kehidupan siswa (Komalasari, 2011: 1).
Sehingga siswa diarahkan untuk menghubungkan antara apa yang mereka
pelajari dengan situasi dalam kehidupan nyata. Siswa ditekankan bahwa
belajar tidak hanya sekedar menghafal, tetapi juga membangun
pengetahuan dan keterampilan baru. Contoh-contoh dapat dari
kasus/gambar yang relevan dengan kompetensi dasar, sehingga
memudahkan siswa dalam memahami materi dan mengaplikasikannya
dalam kehidupan sehari-hari (Kiranawati, 2007).
Pembelajaran kontekstual tipe examples non examples
mengelompokan siswa dalam kelompok kecil dengan memberikan
kesempatan kepada siswa untuk menganalisis sesuatu obyek yang
kemudian diaplikasikan kebentuk gambar oleh siswa, kesulitan-kesulitan
yang didapat akan dapat dipecahkan bersama.
Berdasarkan permasalahan di atas penulis mencoba mengadakan
penelitian yang berjudul “PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN
KONTEKSTUAL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING)
TIPE EXAMPLES NON-EXAMPLES UNTUK MENINGKATKAN
HASIL BELAJAR GAMBAR KONSTRUKSI BANGUNAN SISWA
KELAS XI TGB DI SMK NEGERI 5 SURAKARTA TAHUN
AJARAN 2015/2016”
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, penulis
memiliki identifikasi masalah sebagai berikut:
a. Siswa kelas XI Jurusan Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 5
Surakarta kurang memahami informasi dan fungsi dalam tugas mata
pelajaran Gambar Konstruksi Bangunan.
4. 4
b. Siswa kelas XI Jurusan Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 5
Surakarta malas mengerjakan tugas mata pelajaran Gambar
Konstruksi Bangunan.
c. Siswa kelas XI Jurusan Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 5
Surakarta tidak tepat waktu dalam pengumpulan tugas mata pelajaran
Gambar Konstruksi Bangunan.
d. Kurang sesuainya model pembelajaran yang diterapkan pada mata
pelajaran Gambar Konstruksi Bangunan siswa kelas XI Jurusan
Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 5 Surakarta.
C. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah yang telah
dikemukakan tersebut di atas, maka pokok masalah yang timbul dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Bagaimana menerapkan pembelajaran dengan model Kontekstual tipe
Examples Non-Examples dalam meningkatkan hasil belajar siswa
pada Mata Pelajaran Gambar Konstruksi Bangunan kelas XI TGB
SMK Negeri 5 Surakarta?
b. Bagaimana efektivitas penerapan model Kontekstual tipe Examples
Non-Examples dalam pembelajaran Gambar Konstruksi Bangunan
kelas XI TGB SMK Negeri 5 Surakarta?
D. Tujuan Penelitian
Dalam bagian ini akan diuraikan tujuan penelitian, adapun
uraiannya sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui penerapan model pembelajaran Kontekstual tipe
Examples Non-Examples dalam meningkatkan hasil belajar pada Mata
Pelajaran Gambar Konstruksi Bangunan kelas XI TGB SMK Negeri 5
Surakarta.
5. 5
2. Untuk mengetahui efektivitas penerapan model pembelajaran
Kontekstual tipe Examples Non-Examples dalam pembelajaran
Gambar Konstruksi Bangunan kelas XI TGB SMK Negeri 5
Surakarta.
E. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharap dapat memberikan manfaat bagi berbagai
pihak, manfaat secara praktis dan teoritis, yaitu:
1. Manfaat Praktis:
a. Membantu perkembangan guru menjadi lebih professional.
b. Membantu guru berinovasi dalam pembelajaran agar tercapai hasil
pembelajaran yang lebih baik.
c. Membantu guru secara aktif mengembangkan pengetahuan dan
keterampilan.
d. Meningkatkan kepercayaan dari guru.
e. Siswa lebih aktif dan kreatif dalam mencari pembelajaran yang
ditugaskan oleh guru.
f. Siswa dapat lebih memahami materi pembelajaran yang telah
dilaksanakan.
g. Siswa mampu bekerja sama dengan kelompok dalam
menyelesaikan tugas pembelajaran serta dapat lebih berani
mengemukakan pendapat.
h. Siswa dalam mengumpulkan tugas tepat pada waktu yang
ditentukan guru.
i. Siswa dapat meningkatkan hasil belajarnya.
2. Manfaat Teoritis:
a. Sebagai bahan pustaka oleh pihak jurusan atau lembaga
pendidikan sebagai salah satu varian model pembelajaran yang
diharapkan akan lebih meningkatkan kualitas pembelajaran dan
meningkatkan mutu pendidikan.
6. 6
b. Untuk pengembangan penetahuan yang didapat di bangku
perkuliahan, penambahan wawasan khususnya dalam proses
pembelajaran, serta sebagai perbandingan terhadap penelitian–
penelitian pembelajaran lain yang pernah di terapkan.