Sistem aplikasi yang sedang berjalan pada PT PLN (persero) Area Lhokseumawe Rayon Samalanga terdiri dari tiga fungsi yaitu pelayanan pelanggan, pencatatan meter, dan perhitungan rekening. Peneliti menganalisis sistem yang sedang berjalan dan mengusulkan perbaikan alur sistem dengan menggunakan diagram konteks dan DFD. Peneliti juga merancang analisis deskriptif dan kuantitatif untuk menguji hipotesis penelitian.
Perjanjian ini membahas pendirian usaha bersama antara tiga pihak untuk bergerak di bidang tertentu. Perjanjian ini mengatur tentang nama dan tempat usaha, jangka waktu, kegiatan usaha, modal usaha, manajemen, pembagian keuntungan, dan penyelesaian perselisihan.
Download Full Version (Format MS Word DOC.): http://www.legalakses.com/contoh-contoh-surat-perjanjian-2/
DRAF PERATURAN PERUSAHAAN:
Hak dan Kewajiban Perusahaan dan Karyawan, Jam Kerja, Gaji/Upah, Lembur, Penerimaan dan Penempatan Karyawan, PHK, Tata Tertib Perusahaan, Sanksi, Larangan Karyawan, Tunjangan Karyawan, dll.
Perjanjian kerja ini mengatur hubungan kerja antara perusahaan dengan karyawan. Perjanjian ini mencakup definisi istilah, jenis perjanjian kerja, hak dan kewajiban para pihak, upah dan tunjangan, jaminan kesejahteraan, serta ketentuan berakhirnya perjanjian.
SIM, Aswi Ruhana, Hapzi Ali, S1 Akuntansi, Analisis dan Perancangan Sistem In...aswi ruhana
Sistem informasi pelayanan laptop dan proyektor membutuhkan perbaikan untuk meningkatkan kualitas layanan. Dokumen service order perlu ditambah kolom keluhan pelanggan dan nomor urut untuk mencegah kesalahan dan kehilangan informasi.
Aktivity diagram digunakan untuk menjelaskan proses bisnis, logika prosedural, dan aliran kerja secara grafis. Diagram ini mirip dengan flowchart namun memiliki notasi yang sedikit berbeda. Aktivity diagram menggambarkan urutan aktivitas dalam suatu proses bisnis dan bermanfaat untuk memahami proses secara keseluruhan.
Perjanjian ini membahas pendirian usaha bersama antara tiga pihak untuk bergerak di bidang tertentu. Perjanjian ini mengatur tentang nama dan tempat usaha, jangka waktu, kegiatan usaha, modal usaha, manajemen, pembagian keuntungan, dan penyelesaian perselisihan.
Download Full Version (Format MS Word DOC.): http://www.legalakses.com/contoh-contoh-surat-perjanjian-2/
DRAF PERATURAN PERUSAHAAN:
Hak dan Kewajiban Perusahaan dan Karyawan, Jam Kerja, Gaji/Upah, Lembur, Penerimaan dan Penempatan Karyawan, PHK, Tata Tertib Perusahaan, Sanksi, Larangan Karyawan, Tunjangan Karyawan, dll.
Perjanjian kerja ini mengatur hubungan kerja antara perusahaan dengan karyawan. Perjanjian ini mencakup definisi istilah, jenis perjanjian kerja, hak dan kewajiban para pihak, upah dan tunjangan, jaminan kesejahteraan, serta ketentuan berakhirnya perjanjian.
SIM, Aswi Ruhana, Hapzi Ali, S1 Akuntansi, Analisis dan Perancangan Sistem In...aswi ruhana
Sistem informasi pelayanan laptop dan proyektor membutuhkan perbaikan untuk meningkatkan kualitas layanan. Dokumen service order perlu ditambah kolom keluhan pelanggan dan nomor urut untuk mencegah kesalahan dan kehilangan informasi.
Aktivity diagram digunakan untuk menjelaskan proses bisnis, logika prosedural, dan aliran kerja secara grafis. Diagram ini mirip dengan flowchart namun memiliki notasi yang sedikit berbeda. Aktivity diagram menggambarkan urutan aktivitas dalam suatu proses bisnis dan bermanfaat untuk memahami proses secara keseluruhan.
SIM, Rahma Kesumawati, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA., Analisis dan Peranc...Rahma Kesumawati
Sistem informasi pelayanan service laptop dan LCD projector di PT Global Infokom mengalami beberapa masalah, yaitu ketidaktersediaan data pelanggan dan garansi yang tersusun dengan baik, otorisasi perbaikan yang tidak tepat, dan kelengkapan dokumen seperti tidak adanya kolom keluhan pelanggan dan nomor urut pada dokumen. Hal ini dapat menghambat pelayanan dan menimbulkan ketidaksesuaian informasi.
laporan ini di buat untuk memenuhi tugas akhir kulia yaitu kuliah kerja lapangan plus (kklp) pada kantor dinas komunikasi dan informatika kabupaten tolitoli
Evaluasi Akhir Semester - MPPL - Sistem Informasi Administrasi CV. Termitech ...Ferdinand Jason
Dokumen tersebut merupakan evaluasi akhir semester untuk sistem informasi administrasi CV. Termitech Rizky Abadi. Dokumen tersebut membahas tentang gambaran sistem aplikasi yang dibuat beserta fiturnya, siklus hidup manajemen proyek, fungsi manajemen proyek dalam pengembangan aplikasi, work breakdown structure (WBS) untuk proyek tersebut, jadwal proyek, anggaran biaya proyek, dan sistem pengontrolan biaya menggunakan kurva
Dokumen ini berisi evaluasi akhir semester tentang proyek pengembangan sistem manajemen layanan TI untuk melaporkan dan menangani keluhan di suatu lembaga. Dibahas proses manajemen proyek, keuntungan penerapannya, fitur yang dibutuhkan sistemnya, serta perencanaan proyek dengan anggaran Rp500 juta dan waktu 4 bulan.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1) Terdapat kesalahan pencatatan siklus penerimaan dan belanja pemerintah daerah pada bendahara penerimaan dan bagian keuangan.
2) Diperlukan perbaikan administrasi dan pengawasan yang lebih ketat untuk menghindari kerugian negara.
3) Auditor merekomendasikan pelatihan bagi aparatur daerah terkait pengelolaan keuangan daerah.
Modul Manajemen Pembayaran SPAN memungkinkan perekaman data tagihan secara batch atau manual, pengujian formal dan substantif tagihan, berbagi informasi dengan modul lain SPAN, dan memberikan umpan balik kepada satker seperti nomor tagihan dan SP2D. Proses pembayaran di masa depan akan lebih terintegrasi dengan pendaftaran supplier dan komitmen secara elektronik serta penerbitan SP2D berdasarkan jatuh tempo tagihan.
Unit ini membincangkan tentang pembukuan dan pemprosesan data tekimetri. Data-data yang diperoleh di lapangan akan dibukukan dan dihitung untuk mendapatkan nilai-nilai sebenar. Plotan akan dibuat untuk mewakili butiran di kawasan ukur sama ada secara manual menggunakan alat lukisan atau bantuan perisian komputer. Perkembangan terkini alat tekimetri pula menggunakan sistem elektronik sepenuhnya
Dokumen tersebut membahas proses-proses manajemen proyek yang digunakan untuk mengembangkan aplikasi layanan penanganan keluhan di Biro Teknologi Informasi, mulai dari analisis kebutuhan, perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, hingga penutupan proyek. Juga membahas modul-modul yang dibutuhkan dalam sistem tersebut dan pengguna yang akan mengoperasikan sistem."
SIM, Rahma Kesumawati, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA., Analisis dan Peranc...Rahma Kesumawati
Sistem informasi pelayanan service laptop dan LCD projector di PT Global Infokom mengalami beberapa masalah, yaitu ketidaktersediaan data pelanggan dan garansi yang tersusun dengan baik, otorisasi perbaikan yang tidak tepat, dan kelengkapan dokumen seperti tidak adanya kolom keluhan pelanggan dan nomor urut pada dokumen. Hal ini dapat menghambat pelayanan dan menimbulkan ketidaksesuaian informasi.
laporan ini di buat untuk memenuhi tugas akhir kulia yaitu kuliah kerja lapangan plus (kklp) pada kantor dinas komunikasi dan informatika kabupaten tolitoli
Evaluasi Akhir Semester - MPPL - Sistem Informasi Administrasi CV. Termitech ...Ferdinand Jason
Dokumen tersebut merupakan evaluasi akhir semester untuk sistem informasi administrasi CV. Termitech Rizky Abadi. Dokumen tersebut membahas tentang gambaran sistem aplikasi yang dibuat beserta fiturnya, siklus hidup manajemen proyek, fungsi manajemen proyek dalam pengembangan aplikasi, work breakdown structure (WBS) untuk proyek tersebut, jadwal proyek, anggaran biaya proyek, dan sistem pengontrolan biaya menggunakan kurva
Dokumen ini berisi evaluasi akhir semester tentang proyek pengembangan sistem manajemen layanan TI untuk melaporkan dan menangani keluhan di suatu lembaga. Dibahas proses manajemen proyek, keuntungan penerapannya, fitur yang dibutuhkan sistemnya, serta perencanaan proyek dengan anggaran Rp500 juta dan waktu 4 bulan.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1) Terdapat kesalahan pencatatan siklus penerimaan dan belanja pemerintah daerah pada bendahara penerimaan dan bagian keuangan.
2) Diperlukan perbaikan administrasi dan pengawasan yang lebih ketat untuk menghindari kerugian negara.
3) Auditor merekomendasikan pelatihan bagi aparatur daerah terkait pengelolaan keuangan daerah.
Modul Manajemen Pembayaran SPAN memungkinkan perekaman data tagihan secara batch atau manual, pengujian formal dan substantif tagihan, berbagi informasi dengan modul lain SPAN, dan memberikan umpan balik kepada satker seperti nomor tagihan dan SP2D. Proses pembayaran di masa depan akan lebih terintegrasi dengan pendaftaran supplier dan komitmen secara elektronik serta penerbitan SP2D berdasarkan jatuh tempo tagihan.
Unit ini membincangkan tentang pembukuan dan pemprosesan data tekimetri. Data-data yang diperoleh di lapangan akan dibukukan dan dihitung untuk mendapatkan nilai-nilai sebenar. Plotan akan dibuat untuk mewakili butiran di kawasan ukur sama ada secara manual menggunakan alat lukisan atau bantuan perisian komputer. Perkembangan terkini alat tekimetri pula menggunakan sistem elektronik sepenuhnya
Dokumen tersebut membahas proses-proses manajemen proyek yang digunakan untuk mengembangkan aplikasi layanan penanganan keluhan di Biro Teknologi Informasi, mulai dari analisis kebutuhan, perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, hingga penutupan proyek. Juga membahas modul-modul yang dibutuhkan dalam sistem tersebut dan pengguna yang akan mengoperasikan sistem."
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdffadlurrahman260903
Ppt landasan pendidikan tentang pendidikan seumur hidup.
Prodi pendidikan agama Islam
Fakultas tarbiyah dan ilmu keguruan
Universitas Islam negeri syekh Ali Hasan Ahmad addary Padangsidimpuan
Pendidikan sepanjang hayat atau pendidikan seumur hidup adalah sebuah system konsepkonsep pendidikan yang menerangkan keseluruhan peristiwa-peristiwa kegiatan belajarmengajar yang berlangsung dalam keseluruhan kehidupan manusia. Pendidikan sepanjang
hayat memandang jauh ke depan, berusaha untuk menghasilkan manusia dan masyarakat yang
baru, merupakan suatu proyek masyarakat yang sangat besar. Pendidikan sepanjang hayat
merupakan asas pendidikan yang cocok bagi orang-orang yang hidup dalam dunia
transformasi dan informasi, yaitu masyarakat modern. Manusia harus lebih bisa menyesuaikan
dirinya secara terus menerus dengan situasi yang baru.
Paper ini bertujuan untuk menganalisis pencemaran udara akibat pabrik aspal. Analisis ini akan fokus pada emisi udara yang dihasilkan oleh pabrik aspal, dampak kesehatan dan lingkungan dari emisi tersebut, dan upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi pencemaran udara
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Fathan Emran
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka.
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Laporan LKP TI PLN Bab IV
1. 25
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Analisis Sistem Yang Sedang Berjalan
Sistem aplikasi yang sedang berjalan pada PT PLN (persero) Area
Lhokseumawe Rayon Samalanga, terdiri dari 3 fungsi yaitu : Fungsi pelayanan
pelanggan, Fungsi pencatatan meter (cater), dan Perhitungan Rekening. Aliran
dokumen dari sistem AP2T adalah sebagai berikut :
1. Prosedur Pelayanan Pasang Baru
a. Calon pelanggan membawa data berupa SJPS, JIL, SPJBTL,BA,
PILR/KONSUIL dan diserahkan ke bagian staff PP (pelayanan
pelanggan).
b. Setelah itu staff PP memeriksa berkas ataupun data tersebut jika sesuai
SPJBTL maka akan di acc tapi jika tidak maka akan dikembalikan kepada
calon pelanggan untuk dilengkapi lagi.
c. Kemudian calon pelanggan menandatangani SPJBTL dan membayar
biaya pasang baru.
d. SPV PP menerima SPJBTL yang sudah dibayar dan ditanda tangani.
e. Staff keuangan dan ADM mengarsipkan SPJBTL yang sudah dibayar dan
ditanda tangani.
f. Staff Keuangan dan ADM memberikan kwitansi kepada calon pelanggan.
g. Staff PP menerima kwitansi dari calon pelanggan dan langsung mencetak
TUL.
h. Setelah itu TUL akan diserahkan pada SPV PP dan SPV PP melakukan
verifikasi serta menandatangani TUL untuk di acc.
i. Setelah di acc maka SPV PP mengirim berkas pasang baru kepada SPV
TUSBAG.
j. Kemudian SPV TUSBUNG meng ACC berkas pasang baru dan akan
diserahkan pada taff PP.
2. 26
k. Setelah itu Staff PP menerima berkas pasang baru yang telah di ACC dan
mengarsipkannya.
2. Prosedur Perubahan Nama Pelanggan
a. Pelanggan menyerahkan persyaratan perubahan nama pelanggan kepada
staff PP.
b. Staff PP memverifikasi persyaratan, persyaratan yang sudah diverifikasi
kemudian Staff PP menginputkan data Capel TUL 1-01 ke database lalu
mencetak TUL.
c. TUL diserahkan kepada pelanggan lalu ditanda tangani, setelah ditanda
tangani TUL diserahkan ke SPV PP.
d. SPV PP memeriksa berkas, TUL (SJPS) yang telah diperiksa lalu
ditandatangani kemudian diserahkan kepada Manager.
e. Manager Menandatangani SJPS, kemudian SJPS diserahkan kepada Staf
TUSBUNG lalu di arsipkan kemudian diserahkan ke Staff PP.
f. Staf PP mencetak SPJBTL menjadi 3, 1 diserahkan kepada pelanggan, 1 di
arsipkan, 1 diserahkan kepada Manager.
g. Manager menandatangani SPJBTL, kemudian SPJBTL yang sudah di Acc
diserahkan ke staff ADM dan Umum
h. Staf ADM dan Umum mencetak kwitansi pembayaran lalu diserahkan
kepada Staff PP.
i. Staff PP membuat surat perubahan nama pelanggan kemudian diserahkan
kepada pelanggan.
3. Prosedur Perubahan Tarif
a. Pelanggan membawa persyaratan rubah tarif dan menyerahkan kepada
Staf PP.
b. Setelah itu Staff PP memeriksa persyaratan rubah daya lalu menginputkan
data pelanggan kemudian mencetak persyaratan rubah daya.
c. TUL diserahkan kepada pelanggan untuk ditandangani.
d. Staff PP mengagendakan TUL kemudian dikirim ke SPV HRKN.
3. 27
e. SPV HRKN menerima TUL dan buku monitoring perubahan tarif dan
menandatangani buku monitoring perubahan tarif.
f. Buku monitoring perubahan tarif yang sudah ditandatangani diserahkan ke
SPV PP.
g. SPV PP membuat SJPS, dan menandatangani SJPS tersebut dan diberikan
kepada Staff PP.
h. Staff PP mencetak SPJBTL lalu mengarsipkannya kemudian diserahkan
kepada manager dan memberikan buku monitoring perubahan tarif kepada
pelanggan.
i. Pelanggan menandatangani buku monitoring perubahan tarif kemudian
membayar biaya perubahan tariff.
j. Bukti pembayaran diserahkan kepada Staf ADM dan UMUM kemudian
mencetak kwitansi lalu diserahkan kepada pelanggan.
4. Prosedur Pencatatan Meter (Cater)
a. Staff Pencatatan Meter (Cater) membawa print out belangko BA dan
menyerahkannya kepada SPV CATER.
b. Setelah SPV CATER melakukan verifikasi blangko, kemudian diserahkan
kepada SPV ADM dan UMUM
c. Kemudian SPV ADM dan UMUM menandatangani begitu juga dengan
SPV CATER dan STAF CATER.
d. Setelah ditandatangani oleh ketiga bagian tersebut maka BA diserahkan
kepada STAFF CATER.
e. Dan STAFF CATER mendownload KWH meter.
f. Setelah itu diserahkan kepada bagian CATER dan diverifikasi.
g. Setelah data diverifikasi maka akan dihasilkan data KWH meter
h. Kemudian SPV CATER menginputkan data hasil baca ke AP2T.
5. P2TL – TUSBUNG (Penyabungan dan Pemutusan)
Fungsi utama Supervisor Penyambungan dan pemutusan adalah mengelola
seluruh aspek Sambungan Pelanggan dan Pemutusan sementara serta bongkar
rampung antara lain :
4. 28
a. Merencanakan dan melaksanakan Pasang Baru dan Tambah daya.
b. Melaksanakan Pemutusan Sementara dan Bongkar Rampung
c. Melaksanakan Penyambungan kembali
d. Menyusun dan mengawasi pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan SOP
e. Membuat laporan kegiatan pekerjaan penyambunagn dan pemutusan.
B. Usulan Pemecahan Masalah
1. Usulan Alur Software Aplikasi Pelayanan Pelanggan Terpusat (AP2T)
yang berjalan pada PT.PLN (Persero) Rayon Samalanga
Berdasarkan alur Software AP2T yang telah berjalan pada Area
Lhokseumawe Rayon Samalanga, Peneliti mencoba membantu memberikan solusi
dari alur yang sudah ada. Sehingga peneliti telah merancang sebuah usulan
Alur Software Aplikasi Pelayanan Pelanggan Terpusat (AP2T) tersebut dalam
bentuk Konteks Diagramn dan DFD (Data Flow Diagram). Berikut akan
dijelaskan mengenai usulan alur Software Aplikasi Pelayanan Pelanggan
Terpusat (AP2T) pada PT PLN (Persero) Rayon Samalanga yang sedang
berjalan, dan dapat dilihat pada gambar berikut ini :
Konteks Diagram / Data Flow Diagram (DFD) Level 0
AP2T
Pelayanan Pelanggan
Survey
Pelayanan Pelanggan
Survey
User Id
Password
Data Planggan
Data Tarif
Data Daya
SPJBTL
Error Message
Laporan
Data Hasil Survey
P2TL
Data Pembayaran
Data SPK
Error Message
Buku Sewa
Pasang Baru
SIP
SPK
P2TL
Kwitansi
PDL
Data Pembayaran
Data Hasil Survey
SP JBTL
User Id
Password
Data Survey
Data P2TL
Data Penyewaan
Data JBST
Data PDL
5. 29
Gambar 4.1
Usulan DFD Level 0 Software Aplikasi Pelayanan Pelanggan Terpusat (AP2T)
Data Flow Diagram (DFD) Level 1
Gambar 4.2
Usulan DFD Level 1 Software Aplikasi Pelayanan Pelanggan Terpusat (AP2T)
Data Flow Diagram (DFD) Level 2
Gambar 4.3
Usulan DFD Level 2 Software Aplikasi Pelayanan Pelanggan Terpusat (AP2T)
6. 30
Data Flow Diagram (DFD) Level 3 Proses 2.1
2.1.1
Validasi
Permohonan
2.1.2
Melakukan
Survey
2.1.3
Pemrosesan
SPJBTL
2.1.4
Pembuatan
Pembayaran
2.1.5
Pembuatan SPK
Bagian Pelayanan
Pelanggan
Bagian Pelayanan
Pelanggan
Bagian Survey Bagian Survey
Pasang Baru
Daftar Hasil Survey
SIP
Daftar Hasil Survey
Data Daya
Data Tarif
Data Pelanggan
Data Survey
Data SPJBT
Data Pembayaran
Data SPK
Kwitansi
SPJBTL
Data SPK
Gambar 4.4
Usulan DFD Level 3 Proses 2.1 Software Aplikasi Pelayanan Pelanggan
Terpusat (AP2T)
7. 31
Data Flow Diagram (DFD) Level 3 Proses 2.2
2.2.1
Pembuatan P2TL
2.2.2
Pembuatan Data
Non Rekening
2.2.3
Pembuatan JBST
2.2.4
Pembuatan PDL
2.2.5
Pembuatan Laporan
Bagian Pelayanan
Pelanggan
Bagian Pelayanan
Pelanggan
Bagian Survey
Bagian Survey
P2TL
P2TL
KwitansiBukti Sewa
Data
Pembayaran
Data Penyewaan
Data JBST
Data
PDL
Data
Pelanggan
Data Tarif
Data Daya
Data Pembayaran
Data P2TL
JBST
PDL
Laporan
Gambar 4.5
DFD Level 3 Proses 2.2 Software Aplikasi Pelayanan Pelanggan Terpusat
(AP2T)
Keterangan :
SIP : Surat Ijin Penyambungan
SPJBTL : Surat Perjanjian Jual Beli Tenaga Listrik
SPK : Surat Perintah Kerja
8. 32
PDL : Perubahan Data Pelanggan
JBST : Jual Beli Listrik Terbatas
P2TL : Penertiban Pemakaian Tenaga Listrik
C. Rancangan Analisis
Rancangan analisis dalam penelitian ini akan menggunakan Metode
Deskriptif dan Verifikatif. Analisis deskriptif digunakan untuk menggambarkan
tentang ciri-ciri responden dan variabel penelitian, sedangkan verifikatif
digunakan untuk menguji hipotesis penelitian menggunakan uji statistik yang
relevan.
1. Analisis Deskriptif
Dalam pelaksanaan, penelitian ini menggunakan jenis atau alat bentuk
penelitian deskriptif yang dilaksanakan melalui pengumpulan data di lapangan.
Metode analisis deskriptif adalah metode yang memberikan manfaat untuk
menjaring persoalan yang akan diteliti. Tujuan melakukan penelitian dengan
menggunakan metode deskriptif adalah untuk mendapatkan pemahaman atas
masalah dan faktor yang mendasarinya.
Data dalam analisis deskriptif ini bersifat ordinal, skala ordinal adalah
jenis skala yang menunjukan tingkat. Dimana dari setiap pertanyaan dari
kuesioner menggunakan opsi pilihan jawaban dengan menggunakan skala likert,
hal ini bertujuan untuk mendapatkan ketidaksetaraan jawaban dari pertanyaan
yang dijawab oleh responden. Skala Ordinal memiliki karakteristik sebagai
berikut:
a. Kategori data bersifat mutually eksklusif (Setiap obyek hanya memiliki
satu kategori).
b. Kategori data tidak disusun secara logis.
c. Kategori data disusun berdasarkan urutan logis dan sesuai dengan
besarnya karakteristik yang dimiliki.
Langkah-langkah yang dilakukan dalam penelitian kualitatif adalah
sebagai berikut:
9. 33
a. Setiap indikator yang dinilai oleh responden, diklasifikasikan dalam
lima alternatif jawaban dengan menggunakan skala ordinal yang
menggambarkan peringkat jawaban.
b. Dihitung total skor setiap variabel / subvariabel = jumlah skor dari
seluruh indikator variabel untuk semua responden.
c. Dihitung skor setiap variabel/subvariabel = rata-rata dari total skor.
d. Untuk mendeskripsikan jawaban responden, juga digunakan statistik
deskriptif seperti distribusi frekuensi dan tampilan dalam bentuk
tabel ataupun grafik.
e. Untuk menjawab deskripsi tentang masing-masing variabel
penelitian ini, digunakan rentang kriteria penilaian sebagai berikut:
∑ Skor Aktual
∑ Skor Ideal
× 100%
(Sumber : Umi Narimawati, 2007:85)
Keterangan :
i. Skor Aktual adalah jawaban seluruh responden atas kuesioner
yang telah diajukan.
ii. Skor Ideal adalah skor atau nilai tertinggi atau semua responden
diasumsikan memilih jawaban dengan skor tertinggi.
Sehingga hasil dari perhitungan rumus diatas dikonfirmasikan dengan
kriteria yang telah ditetapkan, dapat dilihat dari tabel berikut:
No % Jumlah Skor Kriteria
1 20.00% – 36.00% Tidak Baik
2 36.01% – 52.00% Kurang Baik
3 52.01% – 68.00% Cukup
4 68.01% – 84.00% Baik
5 84.01% – 100% Sangat Baik
Tabel 4.1
Kriteria Presentase Tanggapan Responden
10. 34
2. Rancangan Analisis Kuantitatif
Analisis Kuantitatif adalah hasil suatu masalah yang akan diteliti lebih
lanjut yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu menggunakan statistik inferensi.
Statistik inferensi digunakan sebagai pengambilan keputusan dan pada umumnya
menyertakan pengambilan keputusan dengan uji hipotesis. Uji hipotesis yang
dilakukan dalam penelitian yaitu menggunakan analisis korelasi dengan
menggunakan SPSS 12.0, analisis regresi dan koefisien determinasi.
Metode kuantitatif adalah metode pengolahan data berbentuk angka.
Metode kuantitatif dalam penelitian ini adalah:
a. Analisis Korelasi Karl Pearson sebagaimana yang dijelaskan oleh
Sugiyono (2011:183) yaitu sebagai berikut:
Keterangan:
r = korelasi validitas butir pertanyaan yang dicari
x = skor yang diperoleh dari seluruh item
y = skor total yang diperoleh dari seluruh item
n = banyaknya sampel
∑ x = jumlah skor dalam disrribusi x
∑ y = jumlah skor dalam distribusi y
∑ x2 = jumlah kuadrat masing-masing x
∑ y2 = jumlah kuadrat masing-masing y
Setelah melalui pengujian hipotesis dan hasilnya positif maka menurut
Sugiyono (2011:184) untuk menentukan keeratan hubungan antara kedua variabel
yaitu variabel Independen dan variabel Dependen adalah:
Interval Koefisien Tingkat Hubungan
0.00 - 0.199 Hubungan sangat rendah
0.20 – 0.399 Hubungan rendah
0.40 – 0.599 Hubungan sedang
0.60 – 0.799 Hubungan kuat
0.80 – 1.000 Hubungan sangat kuat
Tabel 4.2
Hubungan Antara Variabel X dan Y
11. 35
b. Analisis Koefisien Determinasi
Koefisien determinasi digunakan untuk mengukur seberapa besar
pengaruh diantara kedua variabel. Peneliti menggunakan rumus koefisien
determinasi:
Keterangan: Kd = Koefisien Determinasi
r = Kuadrat Koefisien Korelasi
3. Penerapan Kualitas Software AP2T Berdasarkan Tanggapan Responden
Penelitian (User/Pengguna)
Untuk mengetahui tanggapan Pegawai divisi ADM & Umum di PT.PLN
(Persero) Rayon Samalanga atas kualitas Software Aplikasi Pelayanan Pelanggan
Terpusat (AP2T), maka dari hasil kuesioner yang telah disebarkan terdapat
beberapa tanggapan mengenai kualitas Software Aplikasi Pelayanan Pelanggan
Terpusat (AP2T), diantaranya adalah sebagai berikut :
Kriteria Jawaban
Indikator
Functionallity Total
1 2
Sangat Setuju 13 15 28
Setuju 16 12 28
Netral 6 11 17
Tidak Setuju 10 7 17
Sangat Tidak Setuju 0 0 0
Skor Aktual 167 170 337
Skor Ideal 225 225 450
Tabel 4.3
Tanggapan Responden mengenai Functionality dalam menerapkan
Software Aplikasi Pelayanan Pelanggan Terpusat (AP2T)
% Skor Aktual =
Skor aktual
Skor Ideal
× 100%
% Skor Aktual =
337
450
× 100%
% Skor Aktual = 74.8 %
12. 36
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui pernyataan responden terhadap
kualitas Software Aplikasi Pelayanan Pelanggan Terpusat (AP2T) yang telah
memenuhi dalam menyelesaikan pekerjaan pelayanan pelanggan. sebagian besar
responden menyatakan setuju, hal ini dapat terlihat dari persentase skor
tanggapan responden yaitu sebesar 74.8%. Oleh karena itu software aplikasi
tersebut sudah sesai dengan fungsi yang diharapkan dan memenuhi spesifikasi
Pengguna (User) dalam menyelesaikan pekerjaan dalam pengolahan data
pelanggan.
4. Kinerja Pegawai (Variabel Dependen) Berdasarkan Tanggapan
Responden Penelitian (User/Pengguna)
Berdasarkan penyebaran kuesioner yang peneliti lakukan tentang
implementasi Kinerja Pegawai (variabel Y), diantaranya sebagai berikut :
Kriteria Jawaban
Kuantity Kerja
Total
1 2
Sangat Setuju 19 13 32
Setuju 12 13 25
Netral 10 13 23
Tidak Setuju 4 6 10
Sangat Tidak Setuju 0 0 0
Skor Aktual 177 165 342
Skor Ideal 225 225 450
Tabel 4.4
Tanggapan Responden mengenai Kuantitas Kerja pada Variabel
Kinerja Pegawai
Berdasarkan tabel 4.4 mengenai penerapan Software Aplikasi Pelayanan
Pelanggan Terpusat (AP2T) dapat mempercepat pekerjaan sehingga jumlah
pekerjaan yang dikerjakan sesuai dengan standar yang diterapkan oleh
13. 37
perusahaan, dan sebesar 76% pegawai menyatakan setuju. Software aplikasi
tersebut memberikan dampak yang baik dalam penyelesaian pekerjaan-
pekerjaan Pegawai sebagai pengguna (User).
Kriteria Jawaban
Kuantity Kerja
Total
1
Sangat Setuju 13 13
Setuju 10 10
Netral 9 9
Tidak Setuju 13 13
Sangat Tidak Setuju 0 0
Skor Aktual 158 158
Skor Ideal 225 225
Tabel 4.4
Tanggapan Responden mengenai Kualitas Kerja pada Variabel
Kinerja Pegawai
% Skor Aktual =
Skor aktual
Skor Ideal
× 100%
% Skor Aktual =
158
225
× 100%
% Skor Aktual = 70,2 %
Sesuai dengan yang diketahui pada tabel diatas, disitu terlihat tanggapan
responden mengenai kualitas kerja setelah menggunakan Software Aplikasi
Pelayanan Pelanggan Terpusat (AP2T), dan sebesar 70,2% pegawai (User)
merasakan perubahan mengenai kualitas kerja mereka yang menjadi lebih baik
setelah menggunakan Software aplikasi tersebut.
Kriteria Jawaban
Kuantity Kerja
Total
1 2
Sangat Setuju 17 19 36
Setuju 10 12 22
Netral 11 8 19
Tidak Setuju 7 6 13
Sangat Tidak Setuju 0 0 0
Skor Aktual 172 179 351
Skor Ideal 225 225 450
Tabel 4.5
Tanggapan Responden mengenai Pengetahuan Kerja pada Variabel
Kinerja Pegawai
14. 38
% Skor Aktual =
Skor aktual
Skor Ideal
× 100%
% Skor Aktual =
351
450
× 100%
% Skor Aktual = 78 %
Pada Tabel 4.5 diatas, menjelaskan mengenai tingkat kemampuan pegawai
dalam memahami pekerjaan yang dikerjaannya setelah diterapkannya Software
Aplikasi Pelayanan Pelanggan Terpusat (AP2T). Dan sebesar 78% pegawai
menyatakan setuju. Karena Software aplikasi tersebut memberikan kemudahan
kepada para pegawai (User) dalam memahami pengoperasian, output/Informasi
yang dihasilkan.
5. Ringkasan Data Tanggapan Responden Keseluruhan Kinerja Pegawai
Kinerja Pegawai pada PT. PLN (Persero) Rayon Samalanga diukur
menggunakan tiga (3) indikator yaitu Kuantity Kerja, Kualitas Kerja dan
Pengetahuan Kerja. Jawaban responden dikategorikan dalam 5 kategori
berdasarkan skala Likert dimana masing-masing jawaban mempunyai gradasi
penilaian dari jawaban Sangat Tidak Setuju hingga ke Sangat Setuju yang
dituangkan dalam pilihan jawaban kuesioner. Berikut ringkasan dari data hasil
penelitian mengenai kinerja pegawai pada PT. PLN (Persero) Rayon Samalanga
setelah memakai Software Aplikasi Pelayanan Pelanggan Terpusat (AP2T)
dengan menggunakan persentase skor tanggapan responden.
Persentase Total Skor Tanggapan Responden
No Indikator Skor
Aktual
Skor
Ideal
% Skor Total Kriteria
1 Kuantitas Kerja 342 450 76% Baik
2 Kualitas Kerja 158 225 70,2% Baik
3 Pengetahuan Kerja 351 450 78% Baik
Total 851 1125 75,6% Baik
Tabel 4.6
Persentase Total Skor Tanggapan Responden Mengenai Kinerja Pegawai
Dari tabel diatas maka dapat diketahui untuk kriteria Kuantity Kerja,
Kualitas Kerja dan Pengetahuan Kerja memiliki total skor aktual sebesar 851
15. 39
sedangkan total skor ideal yaitu sebesar 1125. Sehingga perhitungan dari total
skor aktual dan total skor ideal dapat diketahui besarnya presentase skor aktual
yaitu 75,6%. Melalui persentase skor aktual tanggapan responden terhadap
skor ideal dapat dilihat bahwa kinerja pegawai pada PT. PLN (Persero)
Rayon Samalanga dapat digolongkan baik. Artinya kriteria kinerja pegawai
setelah menggunakan Software Aplikasi Pelayanan Pelanggan Terpusat (AP2T)
yang sudah dilaksanakan dan dijalankan PT. PLN (Persero) Rayon Samalanga
telah berjalan dan memberikan dampak baik sebagaimana mestinya dan dapat
dipertanggungjawabkan.