1. 1
II. PENDAHULUAN
II.1 Latar Belakang Masalah
Pada instansi pemerintahan persediaan merupakan salah satu bagian yang
penting untuk menjalankan suatu kegiatan operasional dalam rangka pelayanan
terhadap masyarakat. Persediaan merupakan aset lancar dalam bentuk barang
atau perlengkapan yang dimaksudkan untuk mendukung kegiatan operasional
kemudian barang untuk dijual atau diserahkan dalam rangka pelayanan kepada
masyarakat. Tanpa adanya persediaan, instansi pemerintahan akan sulit melayani
masyarakat yang secara populasi begitu besar serta dari segi wilayah juga begitu
luas. Aktivitas di lingkungan instansi pemerintahan juga terganggu tanpa adanya
persediaan, karena persediaan juga meliputi barang-barang yang mendukung
kegiatan administrasi dan kantor di instansi pemerintahan seperti alat tulis
kantor.
Dinas Pekerjaan Umum merupakan dinas yang tugas pokoknya
melaksanakan penyelenggaraan urusan pemerintah serta pelayanan umum
dibidang pekerjaan umum persediaan ditujukan untuk kegiatan operasional
pemerintahan serta pelayanan kepada masyarakat Kota Dumai khususnya dalam
bidang jalan, jembatan, waduk dan lain-lain. Sistem pencatatan persediaan yang
baik dan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum dapat
meningkatkan kinerja pelayanan yang dilakukan oleh instansi pemerintahan.
Pekerjaan yang transparan dan akuntabel dalam penyusunan laporan keuangan
terutama di bagian persediaan instansi pemerintahan dalam membuat persediaan
akan lebih terlihat manfaatnya bagi masyarakat.
Pihak-pihak yang berkepentingan dalam suatu instansi pemerintahan
memandang arti pentingnya dari sudut pandang yang berbeda-beda. Oleh karena
itu, diperlukan manajemen yang baik pada persediaan untuk mengaturnya agar
tidak terjadi kesalahan sistem dalam kegiatan operasional di instansi
pemerintahan. Pengelolaan persediaan yang tepat juga merupakan hal yang perlu
diperhatikan oleh instansi pemerintahan.
2. 2
Agar tidak terjadi kesalahan-kesalahan dalam penentuan keputusan yang
diambil oleh pegawai instansi pemerintahan tersebut. Penumpukan barang di
gudang merupakan salah satu contoh kesalahan dalam pengelolaan persediaan
yang kurang tepat.
Hal ini menunjukkan kurang efektifnya kinerja instansi pemerintahan
dalam pelayanannya kepada masyarakat. Sebagai aset lancar, persediaan sulit
untuk dipertanggungjawabkan pada akhir tahun anggaran, karena dianggap
sebagai bahan habis pakai. Oleh karena itu, pengelolaan persediaan perlu
dilakukan dengan baik secara akuntabel dan transparan. Mengingat pentingnya
peranan persediaan dalam operasional instansi pemerintahan, maka penulis
tertarik untuk lebih mengetahui dan memahami bagaimana seharusnya
penerapan akuntansi persediaan yang akan diterapkan dalam instansi
pemerintahan. Berdasarkan dari uraian dan permasalahan diatas maka penulis
tertarik untuk mengambil judul “ Akuntansi Persediaan pada Dinas
Pekerjaan Umum Kota Dumai”
II.2 Perumusan Masalah
Masalah utama yang dibahas dalam tugas akhir ini adalah “Apakah
penerapan akuntansi persediaan pada Dinas Pekerjaan Umum Kota Dumai telah
sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Pemerintahan (PSAP)?
II.3 Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kesesuaian penerapan
akuntansi persediaan pada Dinas Pekerjaan Umum Kota Dumai dengan
Pernyataan Standar Akuntansi Pemerintahan (PSAP) ?
II.4 Manfaat Penelitian
1. Bermanfaat bagi diri pribadi peneliti sendiri untuk mengetahui apakah
persediaan yang disusun oleh Kantor Dinas Pekerjaan Umum Kota Dumai
telah sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintah.
2. Dapat dijadikan sebagai bahan referensi baik untuk pihak lain maupun
untuk penulis melakukan penelitian selanjutnya.
3. 3
II.5 Metodelogi Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan metode sebagai berikut :
1. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan secara langsung di Kantor Dinas Pekerjaan
Umum yang berada di Jl. HR.Soebrantas Kota Dumai.
2. Metode Pengumpulan Data
a. Wawancara langsung kepada karyawan yang berada dilingkungan
Kantor Dinas Pekerjaan Umum yang terlibat langsung dalam bagian
tersebut.
b. Melakukan penelitian pustaka guna untuk melengkapi penulisan yang
diproses dan masalah yang diteliti melalui buku-buku dan internet
serta sumber lainnya yang dapat digunakan.
3. Jenis dan Sumber Data
a. Data Primer
Data primer merupakan data yang diperoleh peneliti secara langsung dari
Kantor Dinas Pekerjaan Umum Kota Dumai, penulis juga melakukan
wawancara tentang sejarah perusahaan.
b. Data Sekunder
Data sekunder merupakan sumber data penelitian yang diperoleh peneliti
secara tidak langsung melalui media perantara (diperoleh dan dicatat oleh
pihak lain). Data sekunder diperoleh dari berbagai sumber lain yang
relevan.
4. 4
II.6 Sistematika Penulisan
Hasil Penelitian ini disusun secara sistematis dan diberi keterangan di tiap-tiap
bab, sehingga mudah untuk dipahami dan dipelajari. Hasil sistematika
penulisan seperti yang diuraikan dibawah ini :
BAB I : PENDAHULUAN
Dalam bab ini akan diuraikan latar belakang
masalah, perumusan masalah,tujuan penelitian,
manfaat penelitian, metodelogi penelitian serta
sistematika penelitian.
BAB II : URAIAN TEORITIS
Dalam bab ini akan diuraikan kerangka dasar teoritis
yang dijadikan dasar dan pokok bahasa.
BAB III : GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
Dalam bab ini akan diuraikan sejarah singkat
perusahaan, struktur organisasi,deskripsi pekerjaan,
Visi dan Misi Dinas Pekerjaan Umum
BAB IV : ANALISA DAN PEMBAHASAN
Dalam bab ini penulis akan menyajikan tentang hasil
pembahasan dalam penelitian .
BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini merupakan bab terakhir yang menyajikan
kesimpulan dari hasil penelitian dan saran yang
bermanfaat kepada perusahaan yang terkait.
5. 5
III. TINJAUAN PUSTAKA
1. Persediaan Menurut Sofyan Assauri dalam buku Marihot dan Dearlina
Sinaga (2005:50) Persediaan barang ialah sebagai suatu aktiva lancar yang
meliputi barang-barang yang merupakan milik perusahaan dengan maksud
supaya dijual dalam suatu periode usaha ataupun persediaan barang-barang
yang masih dalam pekerjaan sebuah proses produksi maupun persediaan
bahan baku yang juga menunggu penggunaannya di dalam suatu proses
produksi.
2. Persediaan Menurt Zaki Badridwan (2000:149) Beliau menerangkan bahwa
pengertian persediaan barang secara umum adalah sebuah istilah dari
persediaan barang yang dipakai agar menunjukan barang-barang yang
dimiliki supaya dijual kembali atau juga digunakan untuk bisa memproduksi
barang-barang yang akan dijual.
3. Akuntansi berdasar definisi dari AICPA adalah seni pencatatan,
penggolongan dan pengikhtisaran dengan cara tertentu dalam ukuran
moneter, transaksi dan kejadian-kejadian yang umumnya bersifat keuangan
termasuk menafsirkan hasil-hasilnya. Artinya, akuntansi merupakan seni
mencatat, menggolongkan dan menyusun ikhtisar kejadian atau transaksi
keuangan yang selanjutnya disajikan dalam laporan keuangan.
4. Menurut Mulyadi akuntansi didefinisikan sebagai organisasi formulir,
catatan serta laporan yang dikoordinasi sedemikian rupa untuk menyediakan
informasi keuangan yang dibutuhkan oleh manajemen guna memudahkan
pengelolaan perusahaan. Dari definisi tersebut, akuntansi difungsikan
sebagai alat mencatat dan menyajikan laporan keuangan untuk
mempermudah manajemen dalam mengelola perusahaan.
6. 6
IV. METODELOGI PENELITIAN
Untuk memperoleh data yang diperlukan, penulis menggunakan metode pengumpulan
data dari perusahaan bersangkutan dan studi pustaka.
V. JADWAL PELAKSANAAN
KEGIATAN
MARET APRIL MEI
I II III IV I II III IV I II III IV
Pengumpulan
Judul Outline
Pengumuman
Judul Outline
Mulai
Bimbingan
VI. DAFTAR PUSTAKA
Mardiasmo. 2000. Akuntansi Keuangan Dasar I. Edisi Tiga. BPFE. Yogyakarta
Niswonger, Warren, Dkk.2000. Prinsip-prinssip Akuntansi. Erlangga. Jakarta
Agus Ristono. 2013. Manajemen Persediaan. Penerbit Graha Ilmu, Yogyakarta.