Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang meredesain Perpustakaan Umum Daerah Kabupaten Manggarai di Nusa Tenggara Timur dengan menggunakan pendekatan budaya, kontekstual, dan arsitektur hijau.
2. Lokasi site yang dipilih tetap berada di gedung perpustakaan yang ada di Kota Ruteng karena lokasinya strategis dan berada di pusat administrasi.
3. Gedung perpustakaan yang ada dinil
tugas pelaksana lapangan pekerjaan saluran irigasi
Bab i
1. 1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kabupaten Manggarai adalah daerah yang terletak di provinsi Nusa Tenggara
Timur, Indonesia. Ibu kota kabupaten Manggarai adalah kota Ruteng, luas wilayah
kabupaten Manggarai yaitu 1.669.42 km² atau 166.942 Ha. Secara astronomis wilayah
kabupaten Manggarai terletak diantara 18º14'27,32" LS - 8º54'57,17" 0 LS dan
120º,13'41,34" BT-120º32"47,22" BT ( Data Peta Rupa Bumi Indonesia).secara
administratif kabupaten Manggarai dibagi menjadi 12 kecamatan, 145 desa dan 26
kelurahan dengan pusat pemerintahan di kota Ruteng Kecamatan Langke Rembong
dengan batas - batas wilayah sebagai berikut :
Gambar 1.1. Peta Administrasi Kabupaten Manggarai
Sumber: BAPPEDA Kab. Manggarai, Tahun 2016.
Sebelah Barat : Kabupaten Manggarai Barat.
Sebelah Utara : Laut Flores.
Sebelah TImur : Kabupaten Manggarai.
Sebelah Selatan : Laut Sawu.
2. 2
Visi Pemerintah Daerah Kabupaten Manggarai periode 2016-2021 adalah :
“Manggarai yang Maju, Makmur, Sejahtera, Adil dan Merata dan Diriohi Tuhan Yang
Maha Esa”. Untuk mencapai visi ini, maka ditempuh cara atau misi diantaranya :
1) Memajukan Pendidikan yang Demokratis, Bermutu dan Akuntabel
2) Mewujudkan Supremasi Hukum, Kesetaraan Gender dan Hak Asasi Manusia
Diatas adalah dua dari beberapa misi pemerintah kabupaten Manggarai untuk tahun
2016-2021. Terlihat bawah peran perpustakaan menempati tempat yang sangat penting
dalam pembangunan manggarai ke depan. Untuk Mencapai visi tersebut yang paling utam
yaitu diperlukan Sumber Daya Manusia yang berkualitas.
Tabel 1.1 Ibukota, Luas Wilayah Kecamatan dan Jumlah Penduduk di Kabupaten Manggarai
Sumber: Manggarai Dalam Angka 2017
NO Kecamatan Ibu Kota Kecamatan Total Wilayah ( km2
) Jumlah Penduduk
1. Satar Mese Iteng 280,55 33 386
2. Satar Mese Barat Narang 291,49*) 18 571
3. Satar Mese Utara Langke Majok ---- 12 779
4. Langke Rembong Ruteng 60,54 79 150
5. Ruteng Cancar 72,64 41 636
6. Wae Ri'i Timung 76,55 29 640
7. Lelak Rejeng 49,02 11 196
8. Rahong Utara Nanu 54,95 22 617
9. Cibal Pagal 104,59 25 965
10. Cibal Barat Golo Woi 83,68 14 028
11. Reok Reo 229,88 20 242
12. Reok Barat Sambi 365,53 14 804
Total 166,942,00 324 014
Kurangya kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) menjadi kendala atau penghambat
perkembangan sebuah daerah menujuh kemakmuran dan sejahterah. Untuk mengolah
potensi yang ada dibutuhkan SDM yang yang berkualitas.
Table 1.2: Persentase Penduduk Manggarai 15 Tahun ke Atas menurut Ijazah
3. 3
Tertinggi yang Dimiliki, 2016
Dari table di atas dapat disimpulkan bahwa angkah kualitas Sumber Daya Manusia
di Kabupeten Manggarai masih rendah. Tingkat pendidikan masyarakatnya masih minim.
Tidak dapat dipungkiri bahwa Pendidikan adalah faktor utama suatu bangsa
menjadi maju dan berkembang. Tentunya untuk mendukung kemajuan pendidikan
membutuhkan perhatian dari berbagai pihak baik dari Pemerintah maupun Swasta.
Menyadari bahwa pentingnya pendidikan sangat berpengaruh pada kemajuan sumber daya
manusia, maka pemerintah membentuk perangkat pemerintahan yang mendukung dalam
hal sumber ilmu pengetahuan dan informasi kepada masyarakat melalui pembinaan dan
pengelolaan perpustakaan daerah. Perpustakaan sendiri merupakan sarana paling dasar
untuk mengembangkan pendidikan bagi masyarakat umum.
Namun, realitanya perpustakaan umum yang ada di Kota Ruteng sekarang belum
mencapai sasaran dan tujuan yang ingin dicapai. Dari segi fisik, layout bangunan yang
tertutup membuat bangunan ini kurang memberi informasi bahwa ada fasilitas
perpustakaan umum, selain itu keadaan yang tertutup membuat suasana bangunan menjadi
kaku sehingga orang enggan untuk masuk karena tidak mendapatkan suatu rasa nyaman.
Ukuran Ruang baca yang sempit juga menjadi permasalahan. Permasalahan utama adalah
antara visi, misi dan tujuan yang ingin dicapai pemerintah daerah dengan realitanya tidak
singkron/sesuai.
4. 4
Untuk mengatasi persoalan minimnya kualitas Sumber Daya Manusia di kabupaten
manggarai penulis mengambil solusi dengan meredesain perpustakaan umum Kabupaten
Manggarai. Perpustakaan umum yang dimaksud yaitu perpustakaan tingkat kabupaten
(Tingkat II).
Dari uraian diatas menunjukkan pentingnya menciptakan lingkungan binaan yang
mampu mendorong peningkatan ilmu pengetahuan dan minat baca untuk belajar, karena itu
penuli mengambil judul “RE-DESAIN PERPUSTAKAAN UMUM DAERAH
KABUPATEN MANGGARAI, NTT” dengan penekanan “PENDEKATAN BUDAYA,
KONTEKSTUAL DAN ARSITEKTUR HIJAU UNTUK MEWUJUDKAN RUANG
BACA YANG NYAMAN”.
1.2 RUMUSAN MASALAH
Bagaimana meredesain Perpustakaan Umum Daerah Kabupaten Manggarai di NTT
yang memakai prinsip-prinsip Budaya Manggarai, Kontekstual dan Arsitektur Hijau
sebagai konsep untuk mewujudkan Arsitektur yang nyaman bagi pengunjung.
1.3 TUJUAN DAN SASARAN
1.4.1 Tujuan Re- Desain Perpustakaan Umum Daerah
Meredesain Perpustakaan Umum Daerah Kabupaten Manggarai di NTT yang
memakai prinsip-prinsip Budaya Manggarai, Kontekstual dan Arsitektur Hijau
sebagai konsep untuk mewujudkan Arsitektur yang nyaman bagi pengunjung.
1.4.2 Sasaran Re- Desain Perpustakaan Umum Daerah
Melakukan study tentang Badan Perpustakaan Kabupaten Manggarai
Menjadi tempat pelayanan untuk belajar dan membaca untuk masyarakat
Manggarai
Melakukan study tentang Prinsip Budaya Manggarai, Arsitektur Kontekstual
dan Arsitektur Hijau
5. 5
1.4 METODE PENGUMPULAN DATA
1.4.1 Data Primer
Merupakan sumber data yang diperoleh langsung ketika melakukan pengumpulan
data di lapangan yaitu:
Dokumentasi: yaitu metode pengumpulan data dengan cara
mendokumentasikan (mengambil foto).
Wawancara: yaitu tanya jawab langsung dengan kepala Dinas Perpustakaan
(terlampir).
Observasi: yaitu pengamatan terhadap objek yang diteliti.
Membagikan Kuisioner kepada pengunjung perpustakaan
1.4.2 Data Sekunder
Merupakan sumber data yang diperoleh dari pihak lain secara tidak langsung yaitu:
Dokumen RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH
DAERAH KABUPATEN MANGGARAI TAHUN 2016 - 2021.
Dokumen PERATURAN DAERAH KABUPATEN MANGGARAI NOMOR
6 TAHUN 2012 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH
KABUPATEN MANGGARAI TAHUN 2012 - 2032.
Dokumen KABUPATEN MANGGARAI DALAM ANGKA TAHUN 2017
Studi pustaka/literatur: Yaitu mempelajari Studi literatur yang berhubungan
dengan tipologi bangunan sejenis.
Studi preseden yaitu mempelajari tipologi bangunan sejenis.
6. 6
BAB II
TINJAUAN TERHADAP LOKASI SITE
2.1 Study Lokasi
Keterangan: Letak Propinsi Nusa Tenggara Timur
Gambar 2.1. Peta Indonesia
Sumber : Google Maps
(a) (b)
Keterangan : Posisi Kabupaten Manggarai.
Posisi Kota Ruteng.
Gambar 2.2. Letak Kabupaten Manggarai (a) Peta Administrasi Kabupaten Manggarai (b)
Sumber : Peta Administrasi NTT, RTRW Provinsi NTT Tahun 2011-2031 (a) RTRW Bappeda
Kabupaten Manggarai 2010 (b).
7. 7
Untuk pemilihan lokasih site tetap mempertahankan lokasih site di gedung
perpustakaan yang ada, karena beradah di pusat administrasi dan memiliki lokasih yang
strategis yaitu di Kota Ruteng.
Kota Ruteng yang terletak di kecamatan Langke Rembong merupakan pusat
pemerintahan dan merupakan ibukota kabupaten Manggarai Tengah, kota Ruteng memiliki
curah hujan yang cukup tinggi yaitu 1.798 antara januari – desember, dengan suhu
kelembaban rata 19,8ºc pada tahun 2015 dan 20,3ºc pada tahun 2016 (Sumber: Manggarai
Dalam Angka, Tahun 2017) hal ini disebabkan posisi kota ruteng yang terletak di kaki
pegunungan. Secara umum Keadaan topografi kabupaten Manggarai dapat digambarkan
dalam tabel sebagai berikut:
Tabel 2.1 Komposisi ketinggian wilayah.
Sumber: RTRW Kabupaten Manggarai
NO Ketinggian Luas (Ha)
Presentase
Kemiringan
1. 0 – 100 M DPL 28.512 HA 17,079%
2. 100 – 500 M DPL 64.362 HA 38,553%
3. 500 – 1000 M DPL 56.528 HA 33,861%
4. > 1000 M DPL 17.540 HA 10,50%
Tabel 2.2 Presentase Kemiringan Tanah.
Sumber: RTRW Kabupaten Manggarai..
NO Kemiringan Luas (Ha) Presentase
1. 0 - 2º 5.621 HA 3,367%
2. 2 – 150 18.732 HA 11,220%
3. 15 – 400 52.986 HA 31,739%
4. > 400 89.603 HA 53,673%
Tabel 2.3 Komposisi Jenis Tanah.
Sumber: RTRW Kabupaten Manggarai.
NO Kemiringan Luas (KM²) Presentase
1. Latosol 53,357 KM² 31,96%
2. Mediterian 60,984 KM² 36,53%
3. Litosol 52,601 KM² 31,51%
8. 8
2.2 Perpustakaan Umum Kabupaten Manggarai
Kabupaten Manggarai memliki sebuah gedung perpustakaan yang didirikan tahun 2002,
yang terletak di kota Ruteng dan letaknya sangat strategis untuk dijangkau.
Keterangan : Kawasan bisnis barang dan jasa
Kawasan perkantoran milik swasta
Kawasan perkantoran milik pemerintah
Kawasan Pendidikan (SD, SMP, SMA dan Sekolah Tinggi)
Lokasih Site
Secara letak gedung perpustakaan ini sangat strategis dan mudah dijangkau. Namun ada
beberapa pertimbangan lain yang menjadi dasar pemikiran untuk meredesain gedung
perpustakaan Kab. Manggarai yaitu sebagai berikut:
1. Ukuran Perpustakaan terlalu kecil untuk menamopung pengunjung dalam jumlah
banyak (kapasitas tidak lebih dari 50 orang)
2. Minimnya minat masyarakat untuk mengunjungi perpustakaan karena ruang baca
yang sempit serta srkulasi dan pencahayaan yang tidak bagus
3. Semakin bertambah jumlah sekolah dan perguruan tinggih tidak diimbangi dengan
fasilitas perpustakaan umum kabupaten
9. 9
4. Ruang yang terdapat di perpustakaan sekarang hanya bisa digunakan untuk
membaca, tidak terdapat ruang untuk diskusi.
2.3 Tinjauan Site
2.4 Kesimpulan