A. Kajian Pustaka
1. Pengertian Pembelajaran
Belajar merupakan proses mereaksi terhadap semua situasi yang ada di sekitar individu. Belajar adalah proses yang dirancang dan diarahkan untuk mencapai tujuan dengan berbuat melalui berbagai pengalaman. Hal ini sesuai dengan pendapat Oemar Hamalik (2011;27) yang mengemukakan bahwa “Belajar adalah modifikasi atau memperteguh kelakuan melalui pengalaman (Learning is defined as the modification or strengthening of behavior through experiencing)”. Menurut pengertian ini, belajar merupakan suatu proses suatu kegiatan dan bukan suatu hasil atau tujuan. Belajar bukan hanya mengingat, akan tetapi lebih luas dari itu, yakni mengalami. Hasil belajar bukan suatu penguasaan hasil latihan melainkan pengubahan kelakuan.
Secara deskriptif mengajar diartikan sebagai proses penyampaian informasi atau pengetahuan dari guru kepada peserta didik. Proses penyampaian itu sering juga dianggap sebagai proses mentransfer ilmu. Istilah mengajar bergeser pada istilah pembelajaran. Menurut Oemar Hamalik, “Pembelajaran adalah suatu kombinasi yang tersusun meliputi unsur-unsur manusiawi, material, fasilitas, perlengkapan, prosedur yang saling mempengaruhi dalam mencapai tujuan pembelajaran” dikutip dari www.academia.edu/7330523/Pengertian_Proses_Pembelajaran tanggal 12 Maret 2015.
Contoh Proposal PTK-Meningkatkan Prestasi Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial Mel...Alfan Fazan Jr.
Meningkatkan Prestasi Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial Melalui Pembelajaran Kooperatif Model STAD Pada Siswa Kelas 6 MI AN - NAJAH Tahun Pelajaran 2013/2014
Proposal ini mengajukan penelitian tindakan kelas untuk meningkatkan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dalam mata pelajaran fisika di SMA Negeri 98 Jakarta. Penelitian ini akan menguji penerapan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw pada materi hukum Newton untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Tujuannya adalah meningkatkan kualitas pembelajaran fisika dan pencapaian hasil belajar siswa
Teks tersebut membahas tentang latar belakang rendahnya prestasi belajar fisika siswa SMPN 1 Baureno dan rencana untuk meningkatkannya dengan menerapkan strategi pembelajaran Quantum Teaching menggunakan media papan luncur. Teks tersebut juga menjelaskan tentang Quantum Teaching, prestasi belajar, dan rencana penelitian untuk meningkatkan prestasi belajar fisika siswa.
Contoh Proposal PTK-Meningkatkan Prestasi Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial Mel...Alfan Fazan Jr.
Meningkatkan Prestasi Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial Melalui Pembelajaran Kooperatif Model STAD Pada Siswa Kelas 6 MI AN - NAJAH Tahun Pelajaran 2013/2014
Proposal ini mengajukan penelitian tindakan kelas untuk meningkatkan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dalam mata pelajaran fisika di SMA Negeri 98 Jakarta. Penelitian ini akan menguji penerapan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw pada materi hukum Newton untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Tujuannya adalah meningkatkan kualitas pembelajaran fisika dan pencapaian hasil belajar siswa
Teks tersebut membahas tentang latar belakang rendahnya prestasi belajar fisika siswa SMPN 1 Baureno dan rencana untuk meningkatkannya dengan menerapkan strategi pembelajaran Quantum Teaching menggunakan media papan luncur. Teks tersebut juga menjelaskan tentang Quantum Teaching, prestasi belajar, dan rencana penelitian untuk meningkatkan prestasi belajar fisika siswa.
Proposal PTK ini membahas rencana penelitian tindakan kelas untuk meningkatkan minat belajar siswa pada materi klasifikasi makhluk hidup melalui model pembelajaran picture. Penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan prestasi belajar siswa melalui peningkatan minat belajar. Metode yang digunakan adalah desain penelitian tindakan kelas meliputi perencanaan, implementasi, observasi, analisis, dan refleksi.
Artikel ptk (Penelitian tinddakan Kelas) SMA KimiaM Wahyudi Haidar
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA KONSEP REAKSI REDUKSI OKSIDASI MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL TEAM GAMES TOURNAMENT (TGT) DENGAN MEDIA PEMBELAJARAN ULAR TANGGA REDOKS DI KELAS X 2 SMA NEGERI 1 TANJUNG TAHUN PELAJARAN 2011/2012
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Penelitian ini bertujuan meningkatkan hasil belajar siswa pada materi gerak lurus melalui penerapan model pembelajaran berbasis masalah.
2. Model pembelajaran berbasis masalah diharapkan dapat meningkatkan minat dan hasil belajar siswa yang rendah pada materi gerak lurus.
3. Penelitian ini akan dilaksanakan di SMA Gita PGRI Cigombong dengan subjek sis
Laporan ini mendeskripsikan penelitian tindakan kelas yang bertujuan untuk meningkatkan aktivitas belajar dan pemahaman siswa kelas VII SMP Harapan Mulia pada mata pelajaran PKN melalui model pembelajaran berbasis inkuiri. Penelitian ini menggunakan desain penelitian tindakan kelas yang terdiri atas perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Hasilnya, pembelajaran berbasis inkuiri mampu meningkatkan pemah
Dokumen tersebut merupakan pedoman sistematis untuk membuat proposal Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Pedoman ini memberikan penjelasan mengenai komponen-komponen yang harus ada dalam proposal PTK mulai dari judul, latar belakang masalah, permasalahan, cara pemecahan masalah, tujuan dan manfaat, kerangka teoritis, rencana penelitian, jadwal, dan anggaran.
Dokumen tersebut membahas tentang pendekatan, strategi, dan metode pembelajaran. Terdapat beberapa jenis pendekatan seperti pendekatan individual, kelompok, bervariasi, edukatif, dan keagamaan. Dokumen juga menjelaskan fungsi dan tipe-tipe pendekatan seperti pendekatan kontekstual dan quantum teaching.
Dokumen tersebut membahas tentang latar belakang masalah rendahnya prestasi belajar IPA siswa di SMP Negeri 1 Kanor. Prestasi belajar siswa pada mata pelajaran IPA masih rendah karena kurangnya motivasi dan antusiasme siswa dalam belajar. Untuk meningkatkan prestasi dan motivasi belajar siswa, perlu diaplikasikan strategi pembelajaran Quantum Teaching pada materi sistem pernafasan.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas penerapan model pembelajaran cooperative learning dalam meningkatkan kualitas pembelajaran pendidikan agama islam siswa SMP.
2. Model pembelajaran cooperative learning diharapkan dapat meningkatkan aktifitas dan prestasi belajar siswa dalam mata pelajaran agama islam.
3. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan dan efektivitas model pembelajaran cooperative learning ter
Dokumen tersebut membahas tentang upaya meningkatkan proses dan hasil belajar IPA siswa kelas 6 SD Negeri Loktabat 1 melalui pendekatan pembelajaran berdasarkan masalah (PBL). PBL diharapkan dapat meningkatkan aktivitas dan partisipasi siswa selama proses pembelajaran, sehingga dapat meningkatkan hasil belajar mereka. Penelitian ini akan dilakukan dalam dua siklus dengan mengamati peningkatan proses dan hasil
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Penerapan pendekatan konstruktivisme dalam pembelajaran IPA diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa SDN 12 Kontunaga pada materi energi dan penggunaannya. Penelitian ini menunjukkan peningkatan aktivitas dan hasil tes siswa setelah diterapkannya pendekatan konstruktivisme.
1) Laporan ini membahas perbaikan pembelajaran IPS di SDN 4 Pasir Panjang untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada materi jual beli. 2) Masalah utama adalah rendahnya penguasaan siswa terhadap materi jual beli. 3) Peneliti menggunakan metode simulasi untuk meningkatkan minat dan pemahaman siswa.
Proposal PTK ini membahas rencana penelitian tindakan kelas untuk meningkatkan minat belajar siswa pada materi klasifikasi makhluk hidup melalui model pembelajaran picture. Penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan prestasi belajar siswa melalui peningkatan minat belajar. Metode yang digunakan adalah desain penelitian tindakan kelas meliputi perencanaan, implementasi, observasi, analisis, dan refleksi.
Artikel ptk (Penelitian tinddakan Kelas) SMA KimiaM Wahyudi Haidar
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA KONSEP REAKSI REDUKSI OKSIDASI MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL TEAM GAMES TOURNAMENT (TGT) DENGAN MEDIA PEMBELAJARAN ULAR TANGGA REDOKS DI KELAS X 2 SMA NEGERI 1 TANJUNG TAHUN PELAJARAN 2011/2012
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Penelitian ini bertujuan meningkatkan hasil belajar siswa pada materi gerak lurus melalui penerapan model pembelajaran berbasis masalah.
2. Model pembelajaran berbasis masalah diharapkan dapat meningkatkan minat dan hasil belajar siswa yang rendah pada materi gerak lurus.
3. Penelitian ini akan dilaksanakan di SMA Gita PGRI Cigombong dengan subjek sis
Laporan ini mendeskripsikan penelitian tindakan kelas yang bertujuan untuk meningkatkan aktivitas belajar dan pemahaman siswa kelas VII SMP Harapan Mulia pada mata pelajaran PKN melalui model pembelajaran berbasis inkuiri. Penelitian ini menggunakan desain penelitian tindakan kelas yang terdiri atas perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Hasilnya, pembelajaran berbasis inkuiri mampu meningkatkan pemah
Dokumen tersebut merupakan pedoman sistematis untuk membuat proposal Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Pedoman ini memberikan penjelasan mengenai komponen-komponen yang harus ada dalam proposal PTK mulai dari judul, latar belakang masalah, permasalahan, cara pemecahan masalah, tujuan dan manfaat, kerangka teoritis, rencana penelitian, jadwal, dan anggaran.
Dokumen tersebut membahas tentang pendekatan, strategi, dan metode pembelajaran. Terdapat beberapa jenis pendekatan seperti pendekatan individual, kelompok, bervariasi, edukatif, dan keagamaan. Dokumen juga menjelaskan fungsi dan tipe-tipe pendekatan seperti pendekatan kontekstual dan quantum teaching.
Dokumen tersebut membahas tentang latar belakang masalah rendahnya prestasi belajar IPA siswa di SMP Negeri 1 Kanor. Prestasi belajar siswa pada mata pelajaran IPA masih rendah karena kurangnya motivasi dan antusiasme siswa dalam belajar. Untuk meningkatkan prestasi dan motivasi belajar siswa, perlu diaplikasikan strategi pembelajaran Quantum Teaching pada materi sistem pernafasan.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas penerapan model pembelajaran cooperative learning dalam meningkatkan kualitas pembelajaran pendidikan agama islam siswa SMP.
2. Model pembelajaran cooperative learning diharapkan dapat meningkatkan aktifitas dan prestasi belajar siswa dalam mata pelajaran agama islam.
3. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan dan efektivitas model pembelajaran cooperative learning ter
Dokumen tersebut membahas tentang upaya meningkatkan proses dan hasil belajar IPA siswa kelas 6 SD Negeri Loktabat 1 melalui pendekatan pembelajaran berdasarkan masalah (PBL). PBL diharapkan dapat meningkatkan aktivitas dan partisipasi siswa selama proses pembelajaran, sehingga dapat meningkatkan hasil belajar mereka. Penelitian ini akan dilakukan dalam dua siklus dengan mengamati peningkatan proses dan hasil
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Penerapan pendekatan konstruktivisme dalam pembelajaran IPA diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa SDN 12 Kontunaga pada materi energi dan penggunaannya. Penelitian ini menunjukkan peningkatan aktivitas dan hasil tes siswa setelah diterapkannya pendekatan konstruktivisme.
1) Laporan ini membahas perbaikan pembelajaran IPS di SDN 4 Pasir Panjang untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada materi jual beli. 2) Masalah utama adalah rendahnya penguasaan siswa terhadap materi jual beli. 3) Peneliti menggunakan metode simulasi untuk meningkatkan minat dan pemahaman siswa.
Dokumen tersebut membahas perbandingan hasil belajar siswa antara metode pembelajaran inquiry dengan metode pembelajaran discovery pada mata pelajaran IPS Terpadu di SMP Negeri 11 Palembang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan hasil belajar siswa setelah menerapkan kedua metode tersebut dengan mengukur nilai tes siswa tentang jenis, bentuk, dan pemanfaatan peta.
Dokumen tersebut merupakan bab pendahuluan skripsi yang membahas latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, dan manfaat penelitian. Latar belakang masalah membahas rendahnya prestasi belajar siswa di sekolah tersebut. Rumusan masalah membahas bagaimana penerapan model pembelajaran inquiry dan pengaruhnya terhadap aktivitas dan hasil belajar siswa. Tujuan penelitian adalah mengetahui p
Contoh Jurnal/Artikel PTK Kenaikan Pangkat ke IV/bNarendra
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Penelitian ini bertujuan meningkatkan minat dan hasil belajar siswa kelas 1 SD tentang subtema kegiatan pagi hari dengan menerapkan model pembelajaran student facilitator and explaining.
2. Hasil penelitian menunjukkan bahwa setelah penerapan model tersebut, minat belajar siswa meningkat dari 17% menjadi 91% dan hasil belajar meningkat dari 13% menjadi 91%.
3. Penelit
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa SMK di Bandung dengan menerapkan metode Problem Based Learning.
2. Hasil observasi awal menunjukkan rendahnya aktifitas dan capaian siswa dalam pembelajaran konvensional.
3. Penelitian dilakukan dengan mengimplementasikan PBL selama 3 siklus untuk meningkatkan aktifitas dan hasil belajar siswa.
Dokumen tersebut membahas tentang latar belakang masalah rendahnya minat dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA di sekolah dasar. Beberapa masalah utama yang diidentifikasi adalah kurangnya minat siswa, proses pembelajaran yang kurang menarik, dan kurangnya penerapan metode pembelajaran yang aktif dan kreatif. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui apakah penerapan metode eksperimen d
1. Guru menerapkan metode pembelajaran berbasis masalah (Problem Based Learning/PBL) untuk meningkatkan motivasi dan aktifitas belajar siswa dalam mempelajari pengolahan hasil perikanan. 2. Langkahnya meliputi mengorganisasi siswa dalam kelompok untuk menyelesaikan masalah, membimbing penyelidikan, dan presentasi hasil. 3. Metode ini membuat siswa lebih aktif belajar secara kolaboratif dibanding hanya mend
LK 3 best practic_Menulis Aksara Jawa_Mashudi.pdfMasHudi30
Praktik pembelajaran ini bertujuan meningkatkan kemampuan siswa dalam menulis teks berbahasa Jawa dengan memperhatikan aturan penulisan aksara Jawanya. Beberapa tantangan yang dihadapi antara lain kurangnya minat siswa dan media pembelajaran yang kurang inovatif. Guru mengatasinya dengan menggunakan video pembelajaran, model Problem Based Learning, dan modul ajar interaktif. Hasilnya, pemahaman dan hasil belajar siswa
Teks tersebut merupakan karya tulis ilmiah yang membahas upaya meningkatkan kemampuan siswa kelas IV SDN 17 Katoobu dalam mata pelajaran IPS dengan materi sumber daya alam dan kegiatan ekonomi melalui metode demonstrasi. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kinerja guru dan kemampuan siswa.
CV ini berisi data pribadi dan riwayat pendidikan Dede Solehudin dari SD hingga kuliah S1 di STKIP Subang, serta pengalaman kerjanya sebagai sekretaris PKBM, guru TIK, guru produktif, operator sekolah, dan guru wali kelas di beberapa sekolah.
Proposal ini merupakan laporan pertanggungjawaban dan permohonan perpanjangan izin operasional Lembaga Keterampilan dan Pelatihan (LKP) Al-Yubi. LKP ini bertujuan memberikan pelatihan keterampilan yang relevan dengan dunia kerja untuk meningkatkan kualitas hidup peserta didik. Proposal ini memuat rencana pelatihan, jadwal, tenaga pengajar, sarana prasarana, serta rencana pengembangan program dan lembaga.
Lembaga Kursus dan Pelatihan Al-Yubi mengajukan permohonan perpanjangan izin operasional kepada Pemerintah Kabupaten Sukabumi. Permohonan didukung dengan berkas-berkas seperti KTP penanggung jawab, peraturan tata tertib, peta lokasi, kurikulum, dan daftar riwayat hidup pimpinan. Lembaga ini berharap permohonan perpanjangan izin tersebut dapat dikabulkan.
Dokumen ini menetapkan pengangkatan Dede Solehudin sebagai pimpinan Lembaga Kursus Pendidikan Al-Yubi Computer (LKP AL-YUBI) di Bojonggenteng, Kabupaten Sukabumi. Pimpinan baru ini bertugas untuk mengembangkan pendidikan dan membantu operasional LKP sesuai peran dan fungsinya serta melaporkan pelaksanaan tugasnya kepada Ketua Penyelenggara Yayasan Pendidikan Islam As-Saajidiin.
Lembaga Kursus dan Pelatihan AL-YUBI berdiri sejak 2009 untuk memberikan pelatihan komputer bagi masyarakat. Lembaga ini menawarkan berbagai program pelatihan seperti administrasi kantor, desain grafis, multimedia, dan teknisi komputer. Tujuannya adalah menciptakan SDM berkualitas dan meningkatkan keterampilan peserta didik. Lembaga ini dilengkapi fasilitas pelatihan dan diurus oleh tim manajemen serta instruktur ber
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1) Dokumen tersebut membahas latar belakang, tujuan, dan kegiatan program pelatihan kursus di Lembaga Kursus dan Pelatihan Al-Ayubi untuk meningkatkan keterampilan masyarakat dan mengurangi pengangguran.
2) Program pelatihan meliputi administrasi perkantoran, desain grafis, internet, dan teknisi dengan jadwal dan instruktur yang telah ditentukan.
3) Lembaga ini berhar
Surat permohonan izin operasional dari Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP) Al-Yubi untuk menyelenggarakan pelatihan komputer. Surat ini disertai dengan lampiran proposal dan surat rekomendasi dari Kepala UPTD Pendidikan Kecamatan Bojonggenteng dan Ketua Himpunan Penyelenggara Pelatihan dan Kursus Indonesia (HIPKI) serta surat keterangan domisili dari Kepala Desa Cibodas yang mendukung permohonan izin ter
Undangan untuk tim bola voli bergabung dalam turnamen yang diselenggarakan oleh Squad Piriwit pada 22-23 Desember 2018 untuk merayakan ulang tahun ke-1 organisasi tersebut dan meningkatkan bakat generasi muda dalam olahraga bola voli.
Surat ini memberitahukan rencana penyelenggaraan Open Tournament Bola Voli Squad Piriwit Cup 1 untuk merayakan ulang tahun ke-1 Squad Piriwit dan meningkatkan bakat generasi muda di bidang bola voli. Acara akan diselenggarakan pada 22-23 Desember 2018 di Lapangan Bola Voli Patamon PTPN Parakansalak.
The document contains a lineup sheet for 5 sets of a volleyball match. Each set lists the positions of players I, V, and R-5 along with who will serve and the team name. The sheet requires the coach's signature at the bottom to confirm the lineup for each set.
The document is an announcement from the Panitia Open Tournament Bola Voli Squad Piriwit Cup 1 organizing committee located in Jl. Raya Parakansalak Desa/Kec. Parakansalak Kab. Sukabumi. It provides contact information including an email address of squadpiriwit@gmail.com and phone number of 082154451933 for the volleyball tournament organizing committee.
Materi ini membahas tentang defenisi dan Usia Anak di Indonesia serta hubungannya dengan risiko terpapar kekerasan. Dalam modul ini, akan diuraikan berbagai bentuk kekerasan yang dapat dialami anak-anak, seperti kekerasan fisik, emosional, seksual, dan penelantaran.
Aksi Nyata Buku Non Teks Bermutu Dan Manfaatnya .pdfDenysErlanders
Buku non teks yang bermutu dapat memperkaya pengalaman
belajar siswa. Buku-buku ini menawarkan konten yang inspiratif,
inovatif, dan mendorong pengembangan karakter siswa.
Pemanfaatan buku non teks bermutu membutuhkan peran aktif
guru untuk memilih dan
mengintegrasikannya ke dalam pembelajaran
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka - abdiera.com, Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka, Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka, Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka, Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka, Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka
1. BAB I
PENDAHULUAN
A Latar Belakang Masalah
Pembelajaran sifat-sifat cahaya merupakan salah satu materi dalam mata
pelajaran ilmu pengetahuan alam. Sifat - sifat cahaya penting untuk dipahami oleh
siswa karena berkaitan erat dengan kehidupan siswa yaitu cahaya menyebabkan
manusia dapat melihat benda yang ada disekitarnya. Menurut Pendapat Al-Kindi
(http://fisikaoptik.blogspot.com/2013/03/teori-cahaya-parti.html) mengemukakan
bahwa “penglihatan ditimbulkan daya pencahayaan yang berjalan dari mata ke
obyek dalam bentuk kerucut radiasi yang padat”. Benda yang menghasilkan
cahaya disebut sumber cahaya dan terbagi menjadi sumber cahaya alami dan
sumber cahaya buatan. Cahaya memiliki sifat-sifat tertentu, yaitu cahaya dapat
merambat lurus cahaya dapat dipantulkan, cahaya dapat menembus benda bening,
cahaya dapat dibiaskan dan cahaya dapat diuraikan. Banyak peristiwa yang terjadi
dalam kehidupan sehari-hari yang berhubungan dengan sifat - sifat cahaya.
Pembelajaran sifat-sifat cahaya hendaknya memberikan kesempatan kepada siswa
untuk meningkatkan rasa ingin tahu dan kemampuan berfikir pada siswa. Siswa
SD lebih mudah mengingat apa yang pernah dialaminya dibandingkan
pengetahuan yang diperoleh berdasarkan penjelasan saja. Hal ini sesuai dengan
teori belajar konstruktivisme yang di kemukakan oleh Jean Piaget (Trianto,
2014:72), ‘bahwa anak membangun skemata-skemata dari pengalaman sendiri
dengan lingkungannya’. Merujuk Piaget, anak adal ah pembelajar yang pada
dirinya sudah memiliki motivasi untuk mengetahui dan akan memahami sendiri
1
2. 2
konsekuensi dari tindakan-tindakannya, pandangan konstuktivisme tentang
pendidikan sejalalan dengan Ki Hadjar Dewanatara (Uyoh Sadulloh, 2007:3)
mengemukakan bahwa ‘Mendidik adalah menuntun segala kodrat yang ada pada
anak-anak agar mereka sebagai manusia dan sebagai anggota masyarakat dapat
mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya’. Menurut
Permendiknas No. 22 tahun 2006 Paragraf 3 menyatakan: Pembelajaran IPA
sebaiknya dilaksanakan secara inkuiri ilmiah (scientific inquiry) untuk
menumbuhkan kemampuan berpikir, bekerja, dan bersikap ilmiah serta
mengkomunikasikannya sebagai aspek penting kecakapan hidup. Oleh karena itu
pembelajaran IPA di SD/MI menekankan pada pemberian pengalaman belajar
secara langsung melalui penggunaan dan pengembangan keterampilan proses dan
sikap ilmiah. Oleh karena itu maka pembelajaran sifat-sifat cahaya harus
melibatkan keaktifan peserta didik secara penuh (active learning) dengan cara
guru dapat merealisasikan pembelajaran yang mampu memberi kesempatan pada
peserta didik untuk melakukan keterampilan proses meliputi: mencari,
menemukan, menyimpulkan, mengkomunikasikan sendiri berbagai pengetahuan,
nilai-nilai, dan pengalaman yang dibutuhkan.
Berdasarkan studi pendahuluan di SDN Balandongan 1 peneliti mendapatkan
data hasil pembelajaran sifat sifat cahaya tahun pelajaran 2013/2014 yang masih
rendah dengan nilai rata-rata 65,6 diantaranya 27 siswa dinyatakan tuntas dan
dapat memahami materi pembelajaran sifat-sifat cahaya dan 18 siswa memperoleh
nilai dibawah kriteria ketuntansan minimal (KKM) yang telah ditentukan yaitu
sebesar 65, maka dapat disimpulkan 60 % siswa yang telah mencapai dan
3. 3
memahami pembelajaran materi sifat-sifat cahaya dan 40% siswa yang belum
mencapai dan memahami pembelajaran materi sifat-sifat cahaya.
Penyebab rendahnya nilai diatas disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya
proses belajar mengajar di SDN Balandongan 1 masih berpusat pada guru
(teacher centered), dengan guru lebih banyak menerangkan materi pembelajaran
dan peserta didik hanya berperan sebagai penyimak tanpa dilibatkan aktif dalam
pembelajaran dengan demikian pembelajaran yang berlangsung di kelas hanya
diarahkan pada kemampuan peserta didik untuk menghafal informasi, peserta
didik dipaksa untuk mengingat dan menimbun berbagai informasi tanpa dituntut
untuk memahami informasi yang diperoleh untuk menghubungkanknya dengan
situasi dalam kehidupan sehari-hari, selain dari itu jumlah siswa di kelas V SDN
Balandongan 1 melebihi batas maksimal yang telah ditetapkan yaitu terdapat 45
siswa yang terdiri dari 21 laki-laki dan 24 perempuan, hal ini meneyebabkan
peserta didik merasa kurang perhatian dan keseriusan selama mengikuti
pembelajaran yang belangsung.
Dari pemaparan diatas, menunjukan bahwa terdapat korelasi antara
rendahnya hasil belajar dengan model pembelajaran yang diterapkan oleh guru.
Model belajar yang digunakan oleh guru selama kegiatan pembelajaran kurang
tepat dengan pembelajaran materi sifat-sifat cahaya. Maka dari itu guru harus
lebih selektif dalam memilih dan menggunakan model pembelajaran. Menurut
Joyce & Weil yang disitir Rahman (2011;7) ‘Mendefinisikan model pembelajaran
(model of teaching) adalah suatu perencanaan yang digunakan dalam menyusun
4. 4
kurikulum, mengatur materi pembelajaran, dan memberi petunjuk kepada
pengajar di kelas dalam setting pengajaran ataupun setting lainnya’.
Oleh karena itu peneliti memilih model Discovery Learning sebagai upaya
peningkatan pembelajaran IPA khususnya pada materi sifat-sifat cahaya. Model
Discovery Learning (Penemuan Terbimbing) adalah salah satu model
pembelajaran yang mengkondisikan peserta didik untuk terbiasa menemukan,
mencari, dan mendikusikan sesuatu yang berkaitan dengan pengajaran. Model
pembelajaran ini mengutamakan peran guru dalam menciptakan situasi belajar
yang melibatkan peserta didik belajar secara aktif dan mandiri. Kegiatan
pembelajaran menekankan agar peserta didik terlibat langsung dalam
pembelajaran sehingga peserta didik dapat mengalami dan menemukan sendiri
konsep-konsep yang harus ia kuasai. Model Discovery Learning akan membuat
pembelajaran lebih bermakna karena akan mengubah kondisi belajar yang pasif
menjadi aktif dan kreatif serta mengubah pembelajaran yang semula berpusat
pada guru (teacher oriented) ke dalam pembelaran berpusat pada murid (student
oriented).
Merujuk dari uraian diatas peneliti merasa tertarik untuk menggunakan model
tersebut dalam pembelajaran sifat-sifat cahaya. Maka dari itu peneliti mengambil
judul peneltian “Peningkatan Pembelajaran Sifat-Sifat Cahaya Melalui Model
Discovery Learning Pada Siswa Kelas V SDN Balandongan 1 Parakansalak
Sukabumi.
5. 5
B/ Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan diatas, maka dapat
diidentifikasi masalah-masalah sebagai berikut:
1/ Pembelajaran masih berpusat pada guru (teacher centered) dan belum
memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk aktif, dalam
pembelajaran.
2/ Belum menggunakan model pembelajaran yang efektif dalam
pembelajaran IPA khususnya materi sifat-sifat cahaya.
3/ Nilai rata-rata hasil pembelajaran masih rendah dan belum mencapai
target kriteria ketuntasan minimal.
C/ Batasan dan Rumusan Masalah
Agar penelitian mengarah pada inti masalah yang sesungguhnya maka
peneliti membatasi penelitian ini yaitu pada peningkatan pembelajaran sifat-sifat
cahaya melalui model discovery learning pada siswa Kelas V SDN Balandongan
1 Parakansalak Sukabumi.
Merujuk pada latar belakang yang telah dipaparkan, peneliti merumuskan
masalah utama dalam penelitian ini yaitu sebagai berikut:
1/ Apakah ada peningkatan perhatian siswa Kelas V SDN Balandongan 1 pada
pembelajaran sifat - sifat cahaya dengan menggunakan model pembelajaran
discovery learning dari siklus 1 ke siklus 2 ?
2/ Apakah ada peningkatan keseriusan siswa Kelas V SDN Balandongan 1 pada
pembelajaran sifat - sifat cahaya dengan menggunakan model pembelajaran
discovery learning dari siklus 1 ke siklus 2?
6. 6
3/ Apakah ada peningkatan kerjasama siswa Kelas V SDN Balandongan 1 pada
pembelajaran sifat - sifat cahaya dengan menggunakan model pembelajaran
discovery learning dari siklus 1 ke siklus 2 ?
4/ Apakah ada peningkatan keaktifan siswa Kelas V SDN Balandongan 1 pada
pembelajaran sifat - sifat cahaya dengan menggunakan model pembelajaran
discovery learning dari siklus 1 ke siklus 2
5/ Apakah ada peningkatan hasil belajar siswa Kelas V SDN Balandongan 1
pada pembelajaran sifat - sifat cahaya dengan menggunakan model
pembelajaran discovery learning dari siklus 1 ke siklus 2?
D/ Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini dapat diklasifikasikan menjadi tujuan umum dan
tujuan khusus.
1/ Tujuan Umum
Sejalan dengan rumusan masalah diatas, maka tujuan yang ingin dicapai dari
penelitian ini secara umum adalah untuk meningkatkan pembelajaran sifat-
sifat cahaya melalui Model Discovery Learning pada siswa kelas V SDN
Balandongan 1.
2/ Tujuan Khusus
Tujuan khusus penelitian ini ingin memperoleh deskripsi tentang hal-hal
sebagai berikut :
a/ Ingin memperoleh gambaran tentang perhatian siswa Kelas V SDN
Balandongan 1 pada pembelajaran sifat - sifat cahaya melalui model
Discovery Learning.
7. 7
b Ingin memperoleh gambaran tentang keseriusan siswa Kelas V SDN
Balandongan 1 pada pembelajaran sifat - sifat cahaya melalui model
Discovery Learning.
c Ingin memperoleh gambaran tentang kejasama siswa Kelas V SDN
Balandongan 1 pada pembelajaran sifat - sifat cahaya melalui model
Discovery Learning.
d Ingin memperoleh gambaran tentang keaktifan siswa Kelas V SDN
Balandongan 1 pada pembelajaran sifat - sifat cahaya melalui model
Discovery Learning.
e Ingin memperoleh gambaran tentang hasil belajar siswa Kelas V SDN
Balandongan 1 pada pembelajaran sifat - sifat cahaya melalui model
Discovery Learning.
E Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang dapat diambil dari penelitian ini adalah sebagai
berikut:
1 Manfaat teoritis
Melalui kegiatan penelitian ini diharapkan diperoleh suatu model
pembelajaran yang tepat dalam melaksanakan pembelajaran sifat - sifat
cahaya yang nantinya dapat dijadikan sebagai refrensi bagi peneliti dan para
pendidik.
8. 8
2 Manfaat Praktis
a Bagi Peserta didik
1 Meningkatkan perhatian dan keseriusan siswa dalam pembelajaran
materi sifat-sifat cahaya.
2 Mendorong peserta didik lebih aktif, kreatif, dan berani
mengungkapkan pendapat.
3 Meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran materi sifat-
sifat cahaya.
b Bagi guru
1 Meningkatnya kemampuan guru dalam mengatasi kendala
pembelajaran sifat-sifat cahaya.
2 Dapat memberikan inspirasi bagi guru untuk melakukan proses belajar
pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran yang inovatif
sehingga tercipta pembelajaran yang menyenangkan.
3 Melatih keprofesionalan seorang guru dalam mengembangkan model
pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik peserta didik.
c Bagi sekolah
1 Hasil penelitian dapat dijadikan acuan dalam upaya pengadaan inovasi
pembelajaran bagi para guru lain dalam mengajarkan materi.
2 Sebagai masukan dalam memperbaiki dan meningkatkan kualitas
pembelajaran secara intensif dan menggunakan model pembelajaran
yang lebih inovatif agar kualitas pembelajaran lebih efektif khususnya
pada kualitas sekolah.
9. 9
F Anggapan Dasar
Menurut Surakhmad dalam Arikunto (2010: 104) mengemukakan bahwa:
Anggapan dasar atau postulat adalah sebuah titik tolak pemikiran yang
kebenarannya diterima oleh penyelidik. Dikatakan selanjutnya bahwa setiap
penyelidik dapat merumuskan postulat yang berbeda. Seorang penyelidik
mungkin meragu-ragukan sesuatu anggapan dasar yang oleh orang lain
diterima sebagai kebenaran”.
Anggapan dasar dalam penelitian ini adalah :
1 Pembelajaran materi sifat-sifat cahaya yang diajarkan di SDN
Balandongan 1 adalah berdasarkan Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP) 2006.
2 Guru masih menggunakan model konvensional dalam pembelajaran sifat-
sifat cahaya
3 Penelitian Tindakan Kelas Menjadi alternative peningkatan proses dan
hasil pembelajaran materi sifat-sifat cahaya
4 Model discovery learning dianggap efektif dalam pembelajaran materi
sifat-sifat cahaya
G Definisi Operasional
Menurut Walizer & Wienir definisi operasional adalah:
Seperangkat petunjuk yang lengkap tentang apa yang harus
diamati serta bagaimana mengukur suatu variabel mauapun konsep definisi
operasional tersebut dapat membantu kita untuk mengklasifikasi gejala di
sekitar ke dalam suatu kategori khusus dari variable. Dikutip dalam
http://www.pendidikanku.net/2015/02/10-definisi-dan-pengertian-
operasional.html
10. 10
Agar tidak terjadi salah penafsiran terhadap istilah-istilah dalam judul
penelitian tindakan kelas ini, maka penulis mendefinisikan secara operasional
istilah yang terdapat dalam judul ini.
1 Peningkatan pembelajaran
Peningkatan berasal dari kata tingkat yang berarti lapis atau lapisan yang
membentuk susunan. peningkatan memiliki arti kemajuan dalam hal yang positif
secara umum upaya untuk menambah derajat, tingkat dan kualitas maupun
kuantitas. Sedangkan pembelajaran adalah kegiatan atau proses penyampaian
pengetahuan dari guru kepada siswa berdasarkan mata pelajaran tertentu. Jadi
Peningkatan pembelajaran dalam penelitian ini diartikan sebagai upaya seorang
guru untuk menambahkan kompetensi siswa agar menjadi lebih baik.
2 Materi sifat-sifat cahaya
Pembelajaran terjadi karena ada proses interaksi antara guru dengan peserta
didik. Pembelajaran sifat-sifat cahaya merupakan pembelajaran yang berkaitan
erat dengan kehidupan sehari-hari dan dapat diamati oleh indra manusia, sifat-sifat
cahaya adalah ciri khas yang dimiliki cahaya yaitu cahaya dapat merambat lurus,
cahaya dapat menembus benda bening, cahaya dapat dipantulkan, dan cahaya
dapat dibiaskan. pembelajaran sifat-sifat cahaya merupakan sebuah konsep yang
dapat diperoleh melalui metode dan sikap ilmiah. Untuk melihat sejauh mana
peningkatan pembelajaran konsep yang telah dilaksanakan, dilakukan dengan
pengamatan aktivitas peserta didik dan pendidik selama proses pembelajaran
berlangsung, dan tes tertulis maupun lisan secara individual dalam bentuk pre test
post test. Hasil pengamatan pre test dan post test nantinya akan dianalisi untuk
11. 11
melihat sejauh mana peningkatan yang terjadi dalam pembelajaran sifat-sifat
cahaya, dan hasilnya dinyatakan secara deskriptif kualitatif.
3 Model Discovery Learning
Model Discovery Learning (Penemuan Terbimbing) adalah model
pembelajaran yang memberikan kesempatan kepada peserta didik agar secara aktif
mengolah dan menemukan data atau informasi yang telah direkayasa oleh guru
sehingga menghasilkan pengetahuan yang benar-benar utuh dan bermakna.
4 Siswa Kelas V SDN 1 Balandongan
Siswa kelas V SD adalah siswa yang duduk di tingkat 5 pada jenjang
pendidikan formal di tingkat pendidikan dasar.
H Struktur Organisasi
Hasil penelitian tindakan kelas ini akan dilaporkan dalam bentuk skripsi.
Skripsi yang dimaksud terdiri dari 5 bab.
BAB I Pendahuluan. Dalam bab ini berisi tentang latar belakang masalah, batasan
dan rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat hasil penelitian dan definisi
operasional, dan sistematika penulisan
BAB II Kajian Teori, Kerangka Pemikiran dan Hipotesis Penelitian. Dalam bab
ini berisi tentang pengertian 1) Pembelajaran 2) Pembelajaran IPA sifat-sifat
cahaya ( yang di dalamnya membahas: pengertian IPA, hakikat IPA dan tujuan
pembelajaran IPA. c) Model Discovery Learning. Setelah itu diuraikan kerangka
pemikiran dan hipotesis penelitian.
12. 12
BAB III Metode Penelitian. Dalam bab ini diuraikan tentang lokasi dan subjek
penelitian, metode dan model penelitian, prosedur penelitian, teknik penelitian
dan analisis interpretasi data
BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan. Dalam bab ini diurakan tentang
penerapan Model Discovery Learning, penyajian data, analisis data tentang
penerapan Model Discovery Learning dalam meningkatkan pembelajaran sifat-
sifat cahaya di SD kelas V.
BAB V Simpulan dan Rekomendasi. Dalam bab ini berisikan tentang simpulan
dari hasil penelitian serta rekomendasi yang merupakan tindak lanjut dari hasil
penelitian yang ditemukan.