SlideShare a Scribd company logo
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pembelajaran sifat-sifat cahaya merupakan salah satu materi dalam mata
pelajaran ilmu pengetahuan alam. Sifat - sifat cahaya penting untuk dipahami oleh
siswa karena berkaitan erat dengan kehidupan siswa yaitu cahaya menyebabkan
manusia dapat melihat benda yang ada disekitarnya. Menurut Pendapat Al-Kindi
(http://fisikaoptik.blogspot.com/2013/03/teori-cahaya-parti.html) mengemukakan
bahwa “penglihatan ditimbulkan daya pencahayaan yang berjalan dari mata ke
obyek dalam bentuk kerucut radiasi yang padat”. Benda yang menghasilkan
cahaya disebut sumber cahaya dan terbagi menjadi sumber cahaya alami dan
sumber cahaya buatan. Cahaya memiliki sifat-sifat tertentu, yaitu cahaya dapat
merambat lurus cahaya dapat dipantulkan, cahaya dapat menembus benda bening,
cahaya dapat dibiaskan dan cahaya dapat diuraikan. Banyak peristiwa yang terjadi
dalam kehidupan sehari-hari yang berhubungan dengan sifat - sifat cahaya.
Pembelajaran sifat-sifat cahaya hendaknya memberikan kesempatan kepada siswa
untuk meningkatkan rasa ingin tahu dan kemampuan berfikir pada siswa. Siswa
SD lebih mudah mengingat apa yang pernah dialaminya dibandingkan
pengetahuan yang diperoleh berdasarkan penjelasan saja. Hal ini sesuai dengan
teori belajar konstruktivisme yang di kemukakan oleh Jean Piaget (Trianto,
2014:72), ‘bahwa anak membangun skemata-skemata dari pengalaman sendiri
dengan lingkungannya’. Merujuk Piaget, anak adalah pembelajar yang pada
1
2
dirinya sudah memiliki motivasi untuk mengetahui dan akan memahami sendiri
konsekuensi dari tindakan-tindakannya, pandangan konstuktivisme tentang
pendidikan sejalalan dengan Ki Hadjar Dewanatara (Uyoh Sadulloh, 2007:3)
mengemukakan bahwa ‘Mendidik adalah menuntun segala kodrat yang ada pada
anak-anak agar mereka sebagai manusia dan sebagai anggota masyarakat dapat
mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya’. Menurut
Permendiknas No. 22 tahun 2006 Paragraf 3 menyatakan: Pembelajaran IPA
sebaiknya dilaksanakan secara inkuiri ilmiah (scientific inquiry) untuk
menumbuhkan kemampuan berpikir, bekerja, dan bersikap ilmiah serta
mengkomunikasikannya sebagai aspek penting kecakapan hidup. Oleh karena itu
pembelajaran IPA di SD/MI menekankan pada pemberian pengalaman belajar
secara langsung melalui penggunaan dan pengembangan keterampilan proses dan
sikap ilmiah. Oleh karena itu maka pembelajaran sifat-sifat cahaya harus
melibatkan keaktifan peserta didik secara penuh (active learning) dengan cara
guru dapat merealisasikan pembelajaran yang mampu memberi kesempatan pada
peserta didik untuk melakukan keterampilan proses meliputi: mencari,
menemukan, menyimpulkan, mengkomunikasikan sendiri berbagai pengetahuan,
nilai-nilai, dan pengalaman yang dibutuhkan.
Berdasarkan studi pendahuluan di SDN 1 Balandongan peneliti mendapatkan
data hasil pembelajaran sifat sifat cahaya tahun pelajaran 2013/2014 yang masih
rendah dengan nilai rata-rata 65,6 diantaranya 27 siswa dinyatakan tuntas dan
dapat memahami materi pembelajaran sifat-sifat cahaya dan 18 siswa memperoleh
nilai dibawah kriteria ketuntansan minimal (KKM) yang telah ditentukan yaitu
3
sebesar 65, maka dapat disimpulkan 60 % siswa yang telah mencapai dan
memahami pembelajaran materi sifat-sifat cahaya dan 40% siswa yang belum
mencapai dan memahami pembelajaran materi sifat-sifat cahaya.
Penyebab rendahnya nilai diatas disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya
proses belajar mengajar di SDN 1 Balandongan masih berpusat pada guru
(teacher centered), dengan guru lebih banyak menerangkan materi pembelajaran
dan peserta didik hanya berperan sebagai penyimak tanpa dilibatkan aktif dalam
pembelajaran dengan demikian pembelajaran yang berlangsung di kelas hanya
diarahkan pada kemampuan peserta didik untuk menghafal informasi, peserta
didik dipaksa untuk mengingat dan menimbun berbagai informasi tanpa dituntut
untuk memahami informasi yang diperoleh untuk menghubungkanknya dengan
situasi dalam kehidupan sehari-hari, selain dari itu jumlah siswa di kelas V SDN 1
Balandongan melebihi batas maksimal yang telah ditetapkan permendikbud
tentang standar pelayanan minimal yaitu terdapat 45 siswa yang terdiri dari 21
laki-laki dan 24 perempuan, hal ini meneyebabkan peserta didik merasa kurang
perhatian dan keseriusan selama mengikuti pembelajaran yang belangsung.
Dari pemaparan diatas, menunjukan bahwa terdapat korelasi antara
rendahnya hasil belajar dengan Model pembelajaran yang diterapkan oleh guru.
Model belajar yang digunakan oleh guru selama kegiatan pembelajaran kurang
tepat dengan pembelajaran materi sifat-sifat cahaya. Maka dari itu guru harus
lebih selektif dalam memilih dan menggunakan Model pembelajaran. Menurut
Joyce & Weil yang disitir Rahman (2011:7) ‘Mendefinisikan Model pembelajaran
(Model of teaching) adalah suatu perencanaan yang digunakan dalam menyusun
4
kurikulum, mengatur materi pembelajaran, dan memberi petunjuk kepada
pengajar di kelas dalam setting pengajaran ataupun setting lainnya’.
Oleh karena itu peneliti memilih Model Discovery Learning sebagai upaya
peningkatan pembelajaran IPA khususnya pada materi sifat-sifat cahaya. Model
Discovery Learning (Penemuan Terbimbing) adalah salah satu Model
pembelajaran yang mengkondisikan peserta didik untuk terbiasa menemukan,
mencari, dan mendikusikan sesuatu yang berkaitan dengan pengajaran. Model
pembelajaran ini mengutamakan peran guru dalam menciptakan situasi belajar
yang melibatkan peserta didik belajar secara aktif dan mandiri. Kegiatan
pembelajaran menekankan agar peserta didik terlibat langsung dalam
pembelajaran sehingga peserta didik dapat mengalami dan menemukan sendiri
konsep-konsep yang harus ia kuasai. Model Discovery Learning akan membuat
pembelajaran lebih bermakna karena akan mengubah kondisi belajar yang pasif
menjadi aktif dan kreatif serta mengubah pembelajaran yang semula berpusat
pada guru (teacher oriented) ke dalam pembelaran berpusat pada murid (student
oriented).
Selanjutnya pada proses pembelajaran karakteristik penguatannya mencakup:
a) menggunakan pendekatan scientific melalui mengamati, menanya, mencoba,
menalar, dan mengkomunikasikan dengan tetap memperhatikan karakteristik
siswa, b) menggunakan ilmu pengetahuan sebagai penggerak pembelajaran untuk
semua mata pelajaran, c) menuntun siswa untuk mencari tahu, bukan diberitahu
(discovery learning), dan d) menekankan kemampuan berbahasa sebagai alat
komunikasi, pembawa pengetahuan dan berpikir logis, sistematis, dan
5
kreatif. (Depdikbud, 2014:13). Pada pelaksanaan Kurkulum 2013 nanti desain
pembelajaran disarankan dalam penggunaan model-model pembelajaran inquiry
based learning, discovery learning, project based learning dan problem based
learning. Pada setiap Model tersebut dapat dikembangkan sikap,pengetahuan, dan
keterampilan. (2014: 554).
Berkaitan dengan paparan diatas ada beberapa hasil penelitian yang relevan
yakni :
1. Titin Oktaviani Pamungkas. (2009) “Penerapan discovery learning pada mata
pelajaran akuntansi untuk meningkatkan motivasi dan prestasi belajar siswa
akuntansi keuangan (studi kasus pada siswa kelas X AK SMK Shalahuddin
Malang)”.http://library.um.ac.id/ptk/index.php?mod=detail&id=39957
diakses pada tanggal 14 Maret 2015.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada siklus I motivasi belajar siswa
sebesar 47% dengan kategori kurang dan mengalami peningkatkan menjadi
sebesar 96% dengan kategori baik pada siklus II. Sedangkan pada prestasi
belajar juga mengalami peningkatkan, sebelum diberikan tindakan skor rata-
rata hasil belajar sebesar 51,87% dengan ketuntasan belajar 74,56% pada
siklus II meningkat lagi dengan skor rata-rata 81,28% dengan ketuntasan
belajar sebesar 93,53%.
2. Rismayani (2013) dengan judul “Penerapan Model Pembelajaran Discovery
Learning Untuk Meningkatkan Hasil Belajar PKN Siswa”.
http://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/JJPP/article/view/405 diakses pada
tanggal 12 Maret 2015.
6
Hasil penelitian ini menunjukkan peningkatan rata-rata hasil belajar siklus I ke
siklus II sebesar 9,2%. Peningkatan ketuntasan klasikal siklus I ke siklus II
sebesar 33,4%.
Merujuk dari beberapa temuan penelitian terdahulu yang berkaitan dengan
Model Discovery Learning, peneliti merasa tertarik untuk menggunakan Model
tersebut dalam pembelajaran sifat-sifat cahaya. Maka dari itu peneliti mengambil
judul peneltian “Peningkatan Pembelajaran Sifat-Sifat Cahaya Melalui Model
Discovery Learning Pada Siswa Kelas V SDN 1 Balandongan Kec. Parakansalak
Kabupaten Sukabumi.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan diatas, maka dapat
diidentifikasi masalah-masalah sebagai berikut:
1. Pembelajaran masih berpusat pada guru (teacher centered) dan belum
memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk aktif, dalam
pembelajaran.
2. Belum menggunakan Model pembelajaran yang efektif dalam
pembelajaran IPA khususnya materi sifat-sifat cahaya.
3. Nilai rata-rata hasil pembelajaran masih rendah dan belum mencapai
target kriteria ketuntasan minimal.
7
C. Batasan dan Rumusan Masalah
Agar penelitian mengarah pada inti masalah yang sesungguhnya maka
peneliti membatasi penelitian ini yaitu pada peningkatan pembelajaran sifat-sifat
cahaya melalui Model discovery learning pada siswa Kelas V SDN 1
Balandongan Parakansalak Sukabumi.
Merujuk pada latar belakang yang telah dipaparkan, peneliti merumuskan
masalah utama dalam penelitian ini yaitu sebagai berikut:
1. Apakah ada peningkatan perhatian siswa kelas V SDN 1 Balandongan pada
pembelajaran sifat - sifat cahaya melalui model discovery learning dari siklus
I ke siklus II?
2. Apakah ada peningkatan keseriusan siswa kelas V SDN 1 Balandongan pada
pembelajaran sifat - sifat cahaya melalui model discovery learning dari siklus
I ke siklus II?
3. Apakah ada peningkatan kerjasama siswa kelas V SDN 1 Balandongan pada
pembelajaran sifat - sifat cahaya melalui model discovery learning dari siklus
I ke siklus II?
8
4. Apakah ada peningkatan keaktifan siswa kelas V SDN 1 Balandongan pada
pembelajaran sifat - sifat cahaya melalui model discovery learning dari siklus
I ke siklus II?
5. Apakah ada peningkatan hasil belajar siswa kelas V SDN 1 Balandongan
pada pembelajaran sifat - sifat cahaya melalui model discovery learning dari
siklus I ke siklus II?
D. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini dapat diklasifikasikan menjadi tujuan umum dan
tujuan khusus.
1. Tujuan Umum
Sejalan dengan rumusan masalah diatas, maka tujuan yang ingin dicapai dari
penelitian ini secara umum adalah untuk meningkatkan pembelajaran sifat-
sifat cahaya melalui Model Discovery Learning pada siswa kelas V SDN 1
Balandongan.
2. Tujuan Khusus
Tujuan khusus penelitian ini ingin memperoleh deskripsi tentang hal-hal
sebagai berikut :
a. Ingin memperoleh gambaran tentang perhatian siswa Kelas V SDN 1
Balandongan pada pembelajaran sifat - sifat cahaya melalui Model
Discovery Learning.
9
b. Ingin memperoleh gambaran tentang keseriusan siswa Kelas V SDN 1
Balandongan pada pembelajaran sifat - sifat cahaya melalui Model
Discovery Learning.
c. Ingin memperoleh gambaran tentang kejasama siswa Kelas V SDN 1
Balandongan pada pembelajaran sifat - sifat cahaya melalui Model
Discovery Learning.
d. Ingin memperoleh gambaran tentang keaktifan siswa Kelas V SDN 1
Balandongan pada pembelajaran sifat - sifat cahaya melalui Model
Discovery Learning.
e. Ingin memperoleh gambaran tentang hasil belajar siswa Kelas V SDN 1
Balandongan pada pembelajaran sifat - sifat cahaya melalui Model
Discovery Learning.
E. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang dapat diambil dari penelitian ini adalah sebagai
berikut:
1. Manfaat teoritis
Melalui kegiatan penelitian ini diharapkan diperoleh suatu Model
pembelajaran yang tepat dalam melaksanakan pembelajaran sifat - sifat
cahaya yang nantinya dapat dijadikan sebagai refrensi bagi peneliti dan para
pendidik.
10
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Peserta didik
1) Meningkatkan perhatian dan keseriusan siswa dalam pembelajaran
materi sifat-sifat cahaya.
2) Mendorong peserta didik lebih aktif, kreatif, dan berani
mengungkapkan pendapat.
3) Meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran materi sifat-sifat
cahaya.
b. Bagi guru
1) Meningkatnya kemampuan guru dalam mengatasi kendala
pembelajaran sifat-sifat cahaya.
2) Dapat memberikan inspirasi bagi guru untuk melakukan proses belajar
pembelajaran dengan menggunakan Model pembelajaran yang inovatif
sehingga tercipta pembelajaran yang menyenangkan.
3) Melatih keprofesionalan seorang guru dalam mengembangkan Model
pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik peserta didik.
c. Bagi sekolah
1) Hasil penelitian dapat dijadikan acuan dalam upaya pengadaan inovasi
pembelajaran bagi para guru lain dalam mengajarkan materi.
11
2) Sebagai masukan dalam memperbaiki dan meningkatkan kualitas
pembelajaran secara intensif dan menggunakan Model pembelajaran
yang lebih inovatif agar kualitas pembelajaran lebih efektif khususnya
pada kualitas sekolah.
F. Anggapan Dasar
Menurut Surakhmad dalam Arikunto (2002: 58) mengemukakan bahwa:
Anggapan dasar atau postulat adalah sebuah titik tolak pemikiran yang
kebenarannya diterima oleh penyelidik. Dikatakan selanjutnya bahwa setiap
penyelidik dapat merumuskan postulat yang berbeda. Seorang penyelidik
mungkin meragu-ragukan sesuatu anggapan dasar yang oleh orang lain
diterima sebagai kebenaran”.
Anggapan dasar dalam penelitian ini adalah :
1. Pembelajaran materi sifat-sifat cahaya yang diajarkan di SDN 1
Balandongan adalah berdasarkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
(KTSP) 2006.
2. Guru masih menggunakan Model konvensional dalam pembelajaran sifat-
sifat cahaya
3. Penelitian Tindakan Kelas Menjadi alternative peningkatan proses dan
hasil pembelajaran materi sifat-sifat cahaya
4. Model discovery learning dianggap efektif dalam pembelajaran materi
sifat-sifat cahaya
G. Definisi Operasional
Menurut Walizer & Wienir definisi operasional adalah:
12
Seperangkat petunjuk yang lengkap tentang apa yang harus
diamati serta bagaimana mengukur suatu variabel mauapun konsep definisi
operasional tersebut dapat membantu kita untuk mengklasifikasi gejala di
sekitar ke dalam suatu kategori khusus dari variable. Dikutip dalam
http://www.pendidikanku.net/2015/02/10-definisi-dan-pengertian-
operasional.html
Agar tidak terjadi salah penafsiran terhadap istilah-istilah dalam judul
penelitian tindakan kelas ini, maka penulis mendefinisikan secara operasional
istilah yang terdapat dalam judul ini.
1. Peningkatan pembelajaran
Peningkatan berasal dari kata tingkat yang berarti lapis atau lapisan yang
membentuk susunan. peningkatan memiliki arti kemajuan dalam hal yang positif
secara umum peningkatan adalah upaya untuk menambah derajat, tingkat dan
kualitas maupun kuantitas. Sedangkan pembelajaran adalah kegiatan atau proses
penyampaian pengetahuan dari guru kepada siswa berdasarkan mata pelajaran
tertentu. Keberhasilan pengajaran tidak hanya dilihat dari hasil belajar yang
dicapai oleh siswa, tetapi juga dari segi prosesnya. Penilaian proses merupakan
penilaian yang menitikberatkan pada efektivitas kegiatan belajar mengajar
menyangkut penilaian terhadap kegiatan guru, kegiatan siswa, pola interaksi guru-
siswa dan keterlaksanaan proses belajar mengajar. Jadi Peningkatan pembelajaran
dalam penelitian ini diartikan sebagai upaya seorang guru dalam meningkatkan
pengetahuan (kognitif), sikap (afektif), dan keterampilan (motorik) serta
tercapainya perubahan perilaku atau kompetensi pada siswa setelah mengikuti
kegiatan pembelajaran.
2. Materi sifat-sifat cahaya
13
Pembelajaran terjadi karena ada proses interaksi antara guru dengan peserta
didik. Pembelajaran sifat-sifat cahaya merupakan pembelajaran yang berkaitan
erat dengan kehidupan sehari-hari dan dapat diamati oleh indra manusia, sifat-sifat
cahaya adalah ciri khas yang dimiliki cahaya yaitu cahaya dapat merambat lurus,
cahaya dapat menembus benda bening, cahaya dapat dipantulkan, dan cahaya
dapat dibiaskan. pembelajaran sifat-sifat cahaya merupakan sebuah konsep yang
dapat diperoleh melalui metode dan sikap ilmiah. Untuk melihat sejauh mana
peningkatan pembelajaran konsep yang telah dilaksanakan, dilakukan dengan
pengamatan aktivitas peserta didik dan pendidik selama proses pembelajaran
berlangsung, dan tes tertulis maupun lisan secara individual dalam bentuk pre test
post test. Hasil pengamatan pre test dan post test nantinya akan dianalisi untuk
melihat sejauh mana peningkatan yang terjadi dalam pembelajaran sifat-sifat
cahaya, dan hasilnya dinyatakan secara deskriptif kualitatif.
3. Model Discovery Learning
Model Discovery Learning (Penemuan Terbimbing) adalah Model
pembelajaran yang memberikan kesempatan kepada peserta didik agar secara aktif
mengolah dan menemukan data atau informasi yang telah direkayasa oleh guru
sehingga menghasilkan pengetahuan yang benar-benar utuh dan bermakna.
4. Siswa Kelas V SDN 1 Balandongan
Siswa kelas V SD adalah siswa yang duduk di tingkat 5 pada jenjang
pendidikan formal di tingkat pendidikan dasar.
14
H. Struktur Organisasi
Hasil penelitian tindakan kelas ini akan dilaporkan dalam bentuk skripsi.
Skripsi yang dimaksud terdiri dari 5 bab.
BAB I Pendahuluan. Dalam bab ini berisi tentang latar belakang masalah,
identifikasi masalah, batasan dan rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat
hasil penelitian, anggapan dasar, definisi operasional, dan struktur organisasi.
BAB II Kajian Teori, Kerangka Pemikiran dan Hipotesis Penelitian. Dalam bab
ini berisi tentang 1) Hakikat Belajar Dan Pembelajaran 2) Karakteristik
Pembelajaran IPA (sifat-sifat cahaya), Model Discovery Learning, setelah itu
diuraikan kerangka pemikiran dan hipotesis penelitian.
BAB III Metode Penelitian. Dalam bab ini diuraikan tentang Lokasi Dan Subjek
Penelitian, Desain dan Metode Penelitian, Instrumen Penelitian, Proses
Pengembangan Instrumen, Teknik Pengumpulan Data dan Analisis Data.
BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan. Dalam bab ini diurakan tentang
penerapan Model Discovery Learning, Pengolahan atau Analisis Data, dan
Pembahasan atau Analisis Temuan.
BAB V Simpulan dan Rekomendasi. Dalam bab ini berisikan tentang simpulan
dari hasil penelitian serta rekomendasi yang merupakan tindak lanjut dari hasil
penelitian yang ditemukan.

More Related Content

What's hot

Artikel ptk (Penelitian tinddakan Kelas) SMA Kimia
Artikel ptk (Penelitian tinddakan Kelas) SMA KimiaArtikel ptk (Penelitian tinddakan Kelas) SMA Kimia
Artikel ptk (Penelitian tinddakan Kelas) SMA Kimia
M Wahyudi Haidar
 
Pembelajaran inquiry dan discovery
Pembelajaran inquiry dan discoveryPembelajaran inquiry dan discovery
Pembelajaran inquiry dan discoveryDewi Fitri
 
54776593 pendekatan-dan-metode-pembelajaran-mipa
54776593 pendekatan-dan-metode-pembelajaran-mipa54776593 pendekatan-dan-metode-pembelajaran-mipa
54776593 pendekatan-dan-metode-pembelajaran-mipaOperator Warnet Vast Raha
 
Fisika
FisikaFisika
Fisika
semua17an
 
Tugas 2 ptk febridawati - sma n 1 batanghari
Tugas 2 ptk febridawati - sma n 1 batanghariTugas 2 ptk febridawati - sma n 1 batanghari
Tugas 2 ptk febridawati - sma n 1 batanghari
Maryanto Sumringah SMA 9 Tebo
 
PTK METODE NTH
PTK METODE NTHPTK METODE NTH
PTK METODE NTH
Terry Brengost
 
Contoh Proposal PTK-Meningkatkan Prestasi Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial Mel...
Contoh Proposal PTK-Meningkatkan Prestasi Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial Mel...Contoh Proposal PTK-Meningkatkan Prestasi Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial Mel...
Contoh Proposal PTK-Meningkatkan Prestasi Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial Mel...
Alfan Fazan Jr.
 
Ptk agama kristen
Ptk agama kristenPtk agama kristen
Ptk agama kristen
Johnson Hutagaol
 
Proposal PTK Dina Amalia
Proposal PTK Dina AmaliaProposal PTK Dina Amalia
Proposal PTK Dina Amalia
richimaryadi
 
Tugas utama seorang pengajar atau guru adalah untuk memudahkan pembelajaran p...
Tugas utama seorang pengajar atau guru adalah untuk memudahkan pembelajaran p...Tugas utama seorang pengajar atau guru adalah untuk memudahkan pembelajaran p...
Tugas utama seorang pengajar atau guru adalah untuk memudahkan pembelajaran p...Kong BeeLing
 
Pembelajaran saintifik ringkas
Pembelajaran saintifik ringkasPembelajaran saintifik ringkas
Pembelajaran saintifik ringkasAnton Sunarto
 
Strategi Belajar Mengajar (Pendekatan STM)
Strategi Belajar Mengajar (Pendekatan STM)Strategi Belajar Mengajar (Pendekatan STM)
Strategi Belajar Mengajar (Pendekatan STM)
UNM
 
Merancang dan menerapkan penggunaan metode
Merancang dan menerapkan penggunaan metodeMerancang dan menerapkan penggunaan metode
Merancang dan menerapkan penggunaan metode
Operator Warnet Vast Raha
 
Karya tulis ilmiah hasil pelaksanaan penelitian tindakan kelas (ptk)
Karya tulis ilmiah hasil pelaksanaan penelitian tindakan kelas (ptk)Karya tulis ilmiah hasil pelaksanaan penelitian tindakan kelas (ptk)
Karya tulis ilmiah hasil pelaksanaan penelitian tindakan kelas (ptk)Operator Warnet Vast Raha
 
Perbandingan metode kooperatif jigsaw dengan metode ceramah terhadap hasil be...
Perbandingan metode kooperatif jigsaw dengan metode ceramah terhadap hasil be...Perbandingan metode kooperatif jigsaw dengan metode ceramah terhadap hasil be...
Perbandingan metode kooperatif jigsaw dengan metode ceramah terhadap hasil be...ast_189
 
Lutvia resta-setyawati 1406973
Lutvia resta-setyawati 1406973Lutvia resta-setyawati 1406973
Lutvia resta-setyawati 1406973
Nadia Anwar
 
Model pembelajaran berbasis masalah 1
Model pembelajaran berbasis masalah 1Model pembelajaran berbasis masalah 1
Model pembelajaran berbasis masalah 1Taryadi Taryadi
 

What's hot (20)

Proposal PTK
Proposal PTKProposal PTK
Proposal PTK
 
Artikel ptk (Penelitian tinddakan Kelas) SMA Kimia
Artikel ptk (Penelitian tinddakan Kelas) SMA KimiaArtikel ptk (Penelitian tinddakan Kelas) SMA Kimia
Artikel ptk (Penelitian tinddakan Kelas) SMA Kimia
 
Pembelajaran inquiry dan discovery
Pembelajaran inquiry dan discoveryPembelajaran inquiry dan discovery
Pembelajaran inquiry dan discovery
 
54776593 pendekatan-dan-metode-pembelajaran-mipa
54776593 pendekatan-dan-metode-pembelajaran-mipa54776593 pendekatan-dan-metode-pembelajaran-mipa
54776593 pendekatan-dan-metode-pembelajaran-mipa
 
Fisika
FisikaFisika
Fisika
 
Tugas 2 ptk febridawati - sma n 1 batanghari
Tugas 2 ptk febridawati - sma n 1 batanghariTugas 2 ptk febridawati - sma n 1 batanghari
Tugas 2 ptk febridawati - sma n 1 batanghari
 
PTK METODE NTH
PTK METODE NTHPTK METODE NTH
PTK METODE NTH
 
Contoh Proposal PTK-Meningkatkan Prestasi Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial Mel...
Contoh Proposal PTK-Meningkatkan Prestasi Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial Mel...Contoh Proposal PTK-Meningkatkan Prestasi Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial Mel...
Contoh Proposal PTK-Meningkatkan Prestasi Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial Mel...
 
Ptk agama kristen
Ptk agama kristenPtk agama kristen
Ptk agama kristen
 
Proposal PTK Dina Amalia
Proposal PTK Dina AmaliaProposal PTK Dina Amalia
Proposal PTK Dina Amalia
 
Tugas utama seorang pengajar atau guru adalah untuk memudahkan pembelajaran p...
Tugas utama seorang pengajar atau guru adalah untuk memudahkan pembelajaran p...Tugas utama seorang pengajar atau guru adalah untuk memudahkan pembelajaran p...
Tugas utama seorang pengajar atau guru adalah untuk memudahkan pembelajaran p...
 
Pembelajaran saintifik ringkas
Pembelajaran saintifik ringkasPembelajaran saintifik ringkas
Pembelajaran saintifik ringkas
 
Strategi Belajar Mengajar (Pendekatan STM)
Strategi Belajar Mengajar (Pendekatan STM)Strategi Belajar Mengajar (Pendekatan STM)
Strategi Belajar Mengajar (Pendekatan STM)
 
Merancang dan menerapkan penggunaan metode
Merancang dan menerapkan penggunaan metodeMerancang dan menerapkan penggunaan metode
Merancang dan menerapkan penggunaan metode
 
Karya tulis ilmiah hasil pelaksanaan penelitian tindakan kelas (ptk)
Karya tulis ilmiah hasil pelaksanaan penelitian tindakan kelas (ptk)Karya tulis ilmiah hasil pelaksanaan penelitian tindakan kelas (ptk)
Karya tulis ilmiah hasil pelaksanaan penelitian tindakan kelas (ptk)
 
16. kimia (ptk)
16. kimia (ptk)16. kimia (ptk)
16. kimia (ptk)
 
Ptk
PtkPtk
Ptk
 
Perbandingan metode kooperatif jigsaw dengan metode ceramah terhadap hasil be...
Perbandingan metode kooperatif jigsaw dengan metode ceramah terhadap hasil be...Perbandingan metode kooperatif jigsaw dengan metode ceramah terhadap hasil be...
Perbandingan metode kooperatif jigsaw dengan metode ceramah terhadap hasil be...
 
Lutvia resta-setyawati 1406973
Lutvia resta-setyawati 1406973Lutvia resta-setyawati 1406973
Lutvia resta-setyawati 1406973
 
Model pembelajaran berbasis masalah 1
Model pembelajaran berbasis masalah 1Model pembelajaran berbasis masalah 1
Model pembelajaran berbasis masalah 1
 

Similar to 08. chapter i

Karil yuliana nim. 822177824
Karil yuliana nim. 822177824Karil yuliana nim. 822177824
Karil yuliana nim. 822177824
Operator Warnet Vast Raha
 
Ptkipaklas4
Ptkipaklas4Ptkipaklas4
Ptkipaklas4
lukmansardi18
 
Penerapan model pembelajaran_inkuiri_untuk_meningkatkan_pemahaman_siswa_tenta...
Penerapan model pembelajaran_inkuiri_untuk_meningkatkan_pemahaman_siswa_tenta...Penerapan model pembelajaran_inkuiri_untuk_meningkatkan_pemahaman_siswa_tenta...
Penerapan model pembelajaran_inkuiri_untuk_meningkatkan_pemahaman_siswa_tenta...Lim Leh Hong
 
Ptk jual-beli
Ptk jual-beliPtk jual-beli
Ptk jual-beli
Melly PMI
 
Thangavelo mpsa hkk
Thangavelo mpsa hkkThangavelo mpsa hkk
Thangavelo mpsa hkkLim Leh Hong
 
Proposal skripsi metode inquiry dengan metode discovery
Proposal skripsi metode inquiry dengan metode discoveryProposal skripsi metode inquiry dengan metode discovery
Proposal skripsi metode inquiry dengan metode discovery
Muhammad Syafrullah
 
NOTULEN KELOMPOK 7 BELAJAR DAN PEMBELAJARAN.pdf
NOTULEN KELOMPOK 7 BELAJAR DAN PEMBELAJARAN.pdfNOTULEN KELOMPOK 7 BELAJAR DAN PEMBELAJARAN.pdf
NOTULEN KELOMPOK 7 BELAJAR DAN PEMBELAJARAN.pdf
ayulusiyana
 
Bab 1
Bab 1Bab 1
Meningkatnya prestasi belajar ips (sumber daya alam) melalui penerapan metode...
Meningkatnya prestasi belajar ips (sumber daya alam) melalui penerapan metode...Meningkatnya prestasi belajar ips (sumber daya alam) melalui penerapan metode...
Meningkatnya prestasi belajar ips (sumber daya alam) melalui penerapan metode...
Operator Warnet Vast Raha
 
Meningkatnya prestasi belajar ips (sumber daya alam) melalui penerapan metode...
Meningkatnya prestasi belajar ips (sumber daya alam) melalui penerapan metode...Meningkatnya prestasi belajar ips (sumber daya alam) melalui penerapan metode...
Meningkatnya prestasi belajar ips (sumber daya alam) melalui penerapan metode...
Operator Warnet Vast Raha
 
Kurikulum & pembelajaran rian priyatna 2 b
Kurikulum & pembelajaran rian priyatna 2 bKurikulum & pembelajaran rian priyatna 2 b
Kurikulum & pembelajaran rian priyatna 2 bRian Priatna
 
Makalah y prian budi purwanto
Makalah y prian budi purwantoMakalah y prian budi purwanto
Makalah y prian budi purwanto
Yohanes Purwanto
 
Karya tulis ilmiah
Karya tulis ilmiahKarya tulis ilmiah
Karya tulis ilmiah
Operator Warnet Vast Raha
 

Similar to 08. chapter i (20)

Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
Karil yuliana nim. 822177824
Karil yuliana nim. 822177824Karil yuliana nim. 822177824
Karil yuliana nim. 822177824
 
Ptkipaklas4
Ptkipaklas4Ptkipaklas4
Ptkipaklas4
 
Karya ilmiah nur sabaniah
Karya ilmiah nur sabaniahKarya ilmiah nur sabaniah
Karya ilmiah nur sabaniah
 
Penerapan model pembelajaran_inkuiri_untuk_meningkatkan_pemahaman_siswa_tenta...
Penerapan model pembelajaran_inkuiri_untuk_meningkatkan_pemahaman_siswa_tenta...Penerapan model pembelajaran_inkuiri_untuk_meningkatkan_pemahaman_siswa_tenta...
Penerapan model pembelajaran_inkuiri_untuk_meningkatkan_pemahaman_siswa_tenta...
 
Ptk jual-beli
Ptk jual-beliPtk jual-beli
Ptk jual-beli
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
Thangavelo mpsa hkk
Thangavelo mpsa hkkThangavelo mpsa hkk
Thangavelo mpsa hkk
 
Proposal skripsi metode inquiry dengan metode discovery
Proposal skripsi metode inquiry dengan metode discoveryProposal skripsi metode inquiry dengan metode discovery
Proposal skripsi metode inquiry dengan metode discovery
 
NOTULEN KELOMPOK 7 BELAJAR DAN PEMBELAJARAN.pdf
NOTULEN KELOMPOK 7 BELAJAR DAN PEMBELAJARAN.pdfNOTULEN KELOMPOK 7 BELAJAR DAN PEMBELAJARAN.pdf
NOTULEN KELOMPOK 7 BELAJAR DAN PEMBELAJARAN.pdf
 
Ipa penemuan terbimbing
Ipa penemuan terbimbingIpa penemuan terbimbing
Ipa penemuan terbimbing
 
Bab 1
Bab 1Bab 1
Bab 1
 
Artikel karya-ilmiah
Artikel karya-ilmiahArtikel karya-ilmiah
Artikel karya-ilmiah
 
Meningkatnya prestasi belajar ips (sumber daya alam) melalui penerapan metode...
Meningkatnya prestasi belajar ips (sumber daya alam) melalui penerapan metode...Meningkatnya prestasi belajar ips (sumber daya alam) melalui penerapan metode...
Meningkatnya prestasi belajar ips (sumber daya alam) melalui penerapan metode...
 
Meningkatnya prestasi belajar ips (sumber daya alam) melalui penerapan metode...
Meningkatnya prestasi belajar ips (sumber daya alam) melalui penerapan metode...Meningkatnya prestasi belajar ips (sumber daya alam) melalui penerapan metode...
Meningkatnya prestasi belajar ips (sumber daya alam) melalui penerapan metode...
 
Artikel karya-ilmiah
Artikel karya-ilmiahArtikel karya-ilmiah
Artikel karya-ilmiah
 
Kurikulum & pembelajaran rian priyatna 2 b
Kurikulum & pembelajaran rian priyatna 2 bKurikulum & pembelajaran rian priyatna 2 b
Kurikulum & pembelajaran rian priyatna 2 b
 
Makalah y prian budi purwanto
Makalah y prian budi purwantoMakalah y prian budi purwanto
Makalah y prian budi purwanto
 
Karya tulis ilmiah
Karya tulis ilmiahKarya tulis ilmiah
Karya tulis ilmiah
 
Karya tulis ilmiah
Karya tulis ilmiahKarya tulis ilmiah
Karya tulis ilmiah
 

More from Alby Alyubi

Kurikulum teknisi dan jaringan lan komputer
Kurikulum teknisi dan jaringan lan komputerKurikulum teknisi dan jaringan lan komputer
Kurikulum teknisi dan jaringan lan komputer
Alby Alyubi
 
Daftar riwayat hidup
Daftar riwayat hidupDaftar riwayat hidup
Daftar riwayat hidup
Alby Alyubi
 
Cover perpanjangan
Cover perpanjanganCover perpanjangan
Cover perpanjangan
Alby Alyubi
 
26464776 silabus-mulok-desain-grafis
26464776 silabus-mulok-desain-grafis26464776 silabus-mulok-desain-grafis
26464776 silabus-mulok-desain-grafis
Alby Alyubi
 
02. pendahuluan
02. pendahuluan02. pendahuluan
02. pendahuluan
Alby Alyubi
 
01. cover
01. cover01. cover
01. cover
Alby Alyubi
 
Surat utang piutang
Surat utang piutangSurat utang piutang
Surat utang piutang
Alby Alyubi
 
Sk yayasan
Sk yayasanSk yayasan
Sk yayasan
Alby Alyubi
 
04. lampiran
04. lampiran04. lampiran
04. lampiran
Alby Alyubi
 
03. isi
03. isi03. isi
03. isi
Alby Alyubi
 
03. isi
03. isi03. isi
03. isi
Alby Alyubi
 
02. pendahuluan
02. pendahuluan02. pendahuluan
02. pendahuluan
Alby Alyubi
 
01. cover
01. cover01. cover
01. cover
Alby Alyubi
 
01. cover lkp
01. cover lkp01. cover lkp
01. cover lkp
Alby Alyubi
 
Undangan
UndanganUndangan
Undangan
Alby Alyubi
 
Proposal sponsorship
Proposal sponsorshipProposal sponsorship
Proposal sponsorship
Alby Alyubi
 
Pemberitahuan
PemberitahuanPemberitahuan
Pemberitahuan
Alby Alyubi
 
Line up
Line upLine up
Line up
Alby Alyubi
 
Formulirpendaftaran
FormulirpendaftaranFormulirpendaftaran
Formulirpendaftaran
Alby Alyubi
 
Amplop
AmplopAmplop
Amplop
Alby Alyubi
 

More from Alby Alyubi (20)

Kurikulum teknisi dan jaringan lan komputer
Kurikulum teknisi dan jaringan lan komputerKurikulum teknisi dan jaringan lan komputer
Kurikulum teknisi dan jaringan lan komputer
 
Daftar riwayat hidup
Daftar riwayat hidupDaftar riwayat hidup
Daftar riwayat hidup
 
Cover perpanjangan
Cover perpanjanganCover perpanjangan
Cover perpanjangan
 
26464776 silabus-mulok-desain-grafis
26464776 silabus-mulok-desain-grafis26464776 silabus-mulok-desain-grafis
26464776 silabus-mulok-desain-grafis
 
02. pendahuluan
02. pendahuluan02. pendahuluan
02. pendahuluan
 
01. cover
01. cover01. cover
01. cover
 
Surat utang piutang
Surat utang piutangSurat utang piutang
Surat utang piutang
 
Sk yayasan
Sk yayasanSk yayasan
Sk yayasan
 
04. lampiran
04. lampiran04. lampiran
04. lampiran
 
03. isi
03. isi03. isi
03. isi
 
03. isi
03. isi03. isi
03. isi
 
02. pendahuluan
02. pendahuluan02. pendahuluan
02. pendahuluan
 
01. cover
01. cover01. cover
01. cover
 
01. cover lkp
01. cover lkp01. cover lkp
01. cover lkp
 
Undangan
UndanganUndangan
Undangan
 
Proposal sponsorship
Proposal sponsorshipProposal sponsorship
Proposal sponsorship
 
Pemberitahuan
PemberitahuanPemberitahuan
Pemberitahuan
 
Line up
Line upLine up
Line up
 
Formulirpendaftaran
FormulirpendaftaranFormulirpendaftaran
Formulirpendaftaran
 
Amplop
AmplopAmplop
Amplop
 

08. chapter i

  • 1. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembelajaran sifat-sifat cahaya merupakan salah satu materi dalam mata pelajaran ilmu pengetahuan alam. Sifat - sifat cahaya penting untuk dipahami oleh siswa karena berkaitan erat dengan kehidupan siswa yaitu cahaya menyebabkan manusia dapat melihat benda yang ada disekitarnya. Menurut Pendapat Al-Kindi (http://fisikaoptik.blogspot.com/2013/03/teori-cahaya-parti.html) mengemukakan bahwa “penglihatan ditimbulkan daya pencahayaan yang berjalan dari mata ke obyek dalam bentuk kerucut radiasi yang padat”. Benda yang menghasilkan cahaya disebut sumber cahaya dan terbagi menjadi sumber cahaya alami dan sumber cahaya buatan. Cahaya memiliki sifat-sifat tertentu, yaitu cahaya dapat merambat lurus cahaya dapat dipantulkan, cahaya dapat menembus benda bening, cahaya dapat dibiaskan dan cahaya dapat diuraikan. Banyak peristiwa yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari yang berhubungan dengan sifat - sifat cahaya. Pembelajaran sifat-sifat cahaya hendaknya memberikan kesempatan kepada siswa untuk meningkatkan rasa ingin tahu dan kemampuan berfikir pada siswa. Siswa SD lebih mudah mengingat apa yang pernah dialaminya dibandingkan pengetahuan yang diperoleh berdasarkan penjelasan saja. Hal ini sesuai dengan teori belajar konstruktivisme yang di kemukakan oleh Jean Piaget (Trianto, 2014:72), ‘bahwa anak membangun skemata-skemata dari pengalaman sendiri dengan lingkungannya’. Merujuk Piaget, anak adalah pembelajar yang pada 1
  • 2. 2 dirinya sudah memiliki motivasi untuk mengetahui dan akan memahami sendiri konsekuensi dari tindakan-tindakannya, pandangan konstuktivisme tentang pendidikan sejalalan dengan Ki Hadjar Dewanatara (Uyoh Sadulloh, 2007:3) mengemukakan bahwa ‘Mendidik adalah menuntun segala kodrat yang ada pada anak-anak agar mereka sebagai manusia dan sebagai anggota masyarakat dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya’. Menurut Permendiknas No. 22 tahun 2006 Paragraf 3 menyatakan: Pembelajaran IPA sebaiknya dilaksanakan secara inkuiri ilmiah (scientific inquiry) untuk menumbuhkan kemampuan berpikir, bekerja, dan bersikap ilmiah serta mengkomunikasikannya sebagai aspek penting kecakapan hidup. Oleh karena itu pembelajaran IPA di SD/MI menekankan pada pemberian pengalaman belajar secara langsung melalui penggunaan dan pengembangan keterampilan proses dan sikap ilmiah. Oleh karena itu maka pembelajaran sifat-sifat cahaya harus melibatkan keaktifan peserta didik secara penuh (active learning) dengan cara guru dapat merealisasikan pembelajaran yang mampu memberi kesempatan pada peserta didik untuk melakukan keterampilan proses meliputi: mencari, menemukan, menyimpulkan, mengkomunikasikan sendiri berbagai pengetahuan, nilai-nilai, dan pengalaman yang dibutuhkan. Berdasarkan studi pendahuluan di SDN 1 Balandongan peneliti mendapatkan data hasil pembelajaran sifat sifat cahaya tahun pelajaran 2013/2014 yang masih rendah dengan nilai rata-rata 65,6 diantaranya 27 siswa dinyatakan tuntas dan dapat memahami materi pembelajaran sifat-sifat cahaya dan 18 siswa memperoleh nilai dibawah kriteria ketuntansan minimal (KKM) yang telah ditentukan yaitu
  • 3. 3 sebesar 65, maka dapat disimpulkan 60 % siswa yang telah mencapai dan memahami pembelajaran materi sifat-sifat cahaya dan 40% siswa yang belum mencapai dan memahami pembelajaran materi sifat-sifat cahaya. Penyebab rendahnya nilai diatas disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya proses belajar mengajar di SDN 1 Balandongan masih berpusat pada guru (teacher centered), dengan guru lebih banyak menerangkan materi pembelajaran dan peserta didik hanya berperan sebagai penyimak tanpa dilibatkan aktif dalam pembelajaran dengan demikian pembelajaran yang berlangsung di kelas hanya diarahkan pada kemampuan peserta didik untuk menghafal informasi, peserta didik dipaksa untuk mengingat dan menimbun berbagai informasi tanpa dituntut untuk memahami informasi yang diperoleh untuk menghubungkanknya dengan situasi dalam kehidupan sehari-hari, selain dari itu jumlah siswa di kelas V SDN 1 Balandongan melebihi batas maksimal yang telah ditetapkan permendikbud tentang standar pelayanan minimal yaitu terdapat 45 siswa yang terdiri dari 21 laki-laki dan 24 perempuan, hal ini meneyebabkan peserta didik merasa kurang perhatian dan keseriusan selama mengikuti pembelajaran yang belangsung. Dari pemaparan diatas, menunjukan bahwa terdapat korelasi antara rendahnya hasil belajar dengan Model pembelajaran yang diterapkan oleh guru. Model belajar yang digunakan oleh guru selama kegiatan pembelajaran kurang tepat dengan pembelajaran materi sifat-sifat cahaya. Maka dari itu guru harus lebih selektif dalam memilih dan menggunakan Model pembelajaran. Menurut Joyce & Weil yang disitir Rahman (2011:7) ‘Mendefinisikan Model pembelajaran (Model of teaching) adalah suatu perencanaan yang digunakan dalam menyusun
  • 4. 4 kurikulum, mengatur materi pembelajaran, dan memberi petunjuk kepada pengajar di kelas dalam setting pengajaran ataupun setting lainnya’. Oleh karena itu peneliti memilih Model Discovery Learning sebagai upaya peningkatan pembelajaran IPA khususnya pada materi sifat-sifat cahaya. Model Discovery Learning (Penemuan Terbimbing) adalah salah satu Model pembelajaran yang mengkondisikan peserta didik untuk terbiasa menemukan, mencari, dan mendikusikan sesuatu yang berkaitan dengan pengajaran. Model pembelajaran ini mengutamakan peran guru dalam menciptakan situasi belajar yang melibatkan peserta didik belajar secara aktif dan mandiri. Kegiatan pembelajaran menekankan agar peserta didik terlibat langsung dalam pembelajaran sehingga peserta didik dapat mengalami dan menemukan sendiri konsep-konsep yang harus ia kuasai. Model Discovery Learning akan membuat pembelajaran lebih bermakna karena akan mengubah kondisi belajar yang pasif menjadi aktif dan kreatif serta mengubah pembelajaran yang semula berpusat pada guru (teacher oriented) ke dalam pembelaran berpusat pada murid (student oriented). Selanjutnya pada proses pembelajaran karakteristik penguatannya mencakup: a) menggunakan pendekatan scientific melalui mengamati, menanya, mencoba, menalar, dan mengkomunikasikan dengan tetap memperhatikan karakteristik siswa, b) menggunakan ilmu pengetahuan sebagai penggerak pembelajaran untuk semua mata pelajaran, c) menuntun siswa untuk mencari tahu, bukan diberitahu (discovery learning), dan d) menekankan kemampuan berbahasa sebagai alat komunikasi, pembawa pengetahuan dan berpikir logis, sistematis, dan
  • 5. 5 kreatif. (Depdikbud, 2014:13). Pada pelaksanaan Kurkulum 2013 nanti desain pembelajaran disarankan dalam penggunaan model-model pembelajaran inquiry based learning, discovery learning, project based learning dan problem based learning. Pada setiap Model tersebut dapat dikembangkan sikap,pengetahuan, dan keterampilan. (2014: 554). Berkaitan dengan paparan diatas ada beberapa hasil penelitian yang relevan yakni : 1. Titin Oktaviani Pamungkas. (2009) “Penerapan discovery learning pada mata pelajaran akuntansi untuk meningkatkan motivasi dan prestasi belajar siswa akuntansi keuangan (studi kasus pada siswa kelas X AK SMK Shalahuddin Malang)”.http://library.um.ac.id/ptk/index.php?mod=detail&id=39957 diakses pada tanggal 14 Maret 2015. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada siklus I motivasi belajar siswa sebesar 47% dengan kategori kurang dan mengalami peningkatkan menjadi sebesar 96% dengan kategori baik pada siklus II. Sedangkan pada prestasi belajar juga mengalami peningkatkan, sebelum diberikan tindakan skor rata- rata hasil belajar sebesar 51,87% dengan ketuntasan belajar 74,56% pada siklus II meningkat lagi dengan skor rata-rata 81,28% dengan ketuntasan belajar sebesar 93,53%. 2. Rismayani (2013) dengan judul “Penerapan Model Pembelajaran Discovery Learning Untuk Meningkatkan Hasil Belajar PKN Siswa”. http://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/JJPP/article/view/405 diakses pada tanggal 12 Maret 2015.
  • 6. 6 Hasil penelitian ini menunjukkan peningkatan rata-rata hasil belajar siklus I ke siklus II sebesar 9,2%. Peningkatan ketuntasan klasikal siklus I ke siklus II sebesar 33,4%. Merujuk dari beberapa temuan penelitian terdahulu yang berkaitan dengan Model Discovery Learning, peneliti merasa tertarik untuk menggunakan Model tersebut dalam pembelajaran sifat-sifat cahaya. Maka dari itu peneliti mengambil judul peneltian “Peningkatan Pembelajaran Sifat-Sifat Cahaya Melalui Model Discovery Learning Pada Siswa Kelas V SDN 1 Balandongan Kec. Parakansalak Kabupaten Sukabumi. B. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan diatas, maka dapat diidentifikasi masalah-masalah sebagai berikut: 1. Pembelajaran masih berpusat pada guru (teacher centered) dan belum memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk aktif, dalam pembelajaran. 2. Belum menggunakan Model pembelajaran yang efektif dalam pembelajaran IPA khususnya materi sifat-sifat cahaya. 3. Nilai rata-rata hasil pembelajaran masih rendah dan belum mencapai target kriteria ketuntasan minimal.
  • 7. 7 C. Batasan dan Rumusan Masalah Agar penelitian mengarah pada inti masalah yang sesungguhnya maka peneliti membatasi penelitian ini yaitu pada peningkatan pembelajaran sifat-sifat cahaya melalui Model discovery learning pada siswa Kelas V SDN 1 Balandongan Parakansalak Sukabumi. Merujuk pada latar belakang yang telah dipaparkan, peneliti merumuskan masalah utama dalam penelitian ini yaitu sebagai berikut: 1. Apakah ada peningkatan perhatian siswa kelas V SDN 1 Balandongan pada pembelajaran sifat - sifat cahaya melalui model discovery learning dari siklus I ke siklus II? 2. Apakah ada peningkatan keseriusan siswa kelas V SDN 1 Balandongan pada pembelajaran sifat - sifat cahaya melalui model discovery learning dari siklus I ke siklus II? 3. Apakah ada peningkatan kerjasama siswa kelas V SDN 1 Balandongan pada pembelajaran sifat - sifat cahaya melalui model discovery learning dari siklus I ke siklus II?
  • 8. 8 4. Apakah ada peningkatan keaktifan siswa kelas V SDN 1 Balandongan pada pembelajaran sifat - sifat cahaya melalui model discovery learning dari siklus I ke siklus II? 5. Apakah ada peningkatan hasil belajar siswa kelas V SDN 1 Balandongan pada pembelajaran sifat - sifat cahaya melalui model discovery learning dari siklus I ke siklus II? D. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini dapat diklasifikasikan menjadi tujuan umum dan tujuan khusus. 1. Tujuan Umum Sejalan dengan rumusan masalah diatas, maka tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini secara umum adalah untuk meningkatkan pembelajaran sifat- sifat cahaya melalui Model Discovery Learning pada siswa kelas V SDN 1 Balandongan. 2. Tujuan Khusus Tujuan khusus penelitian ini ingin memperoleh deskripsi tentang hal-hal sebagai berikut : a. Ingin memperoleh gambaran tentang perhatian siswa Kelas V SDN 1 Balandongan pada pembelajaran sifat - sifat cahaya melalui Model Discovery Learning.
  • 9. 9 b. Ingin memperoleh gambaran tentang keseriusan siswa Kelas V SDN 1 Balandongan pada pembelajaran sifat - sifat cahaya melalui Model Discovery Learning. c. Ingin memperoleh gambaran tentang kejasama siswa Kelas V SDN 1 Balandongan pada pembelajaran sifat - sifat cahaya melalui Model Discovery Learning. d. Ingin memperoleh gambaran tentang keaktifan siswa Kelas V SDN 1 Balandongan pada pembelajaran sifat - sifat cahaya melalui Model Discovery Learning. e. Ingin memperoleh gambaran tentang hasil belajar siswa Kelas V SDN 1 Balandongan pada pembelajaran sifat - sifat cahaya melalui Model Discovery Learning. E. Manfaat Penelitian Adapun manfaat yang dapat diambil dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Manfaat teoritis Melalui kegiatan penelitian ini diharapkan diperoleh suatu Model pembelajaran yang tepat dalam melaksanakan pembelajaran sifat - sifat cahaya yang nantinya dapat dijadikan sebagai refrensi bagi peneliti dan para pendidik.
  • 10. 10 2. Manfaat Praktis a. Bagi Peserta didik 1) Meningkatkan perhatian dan keseriusan siswa dalam pembelajaran materi sifat-sifat cahaya. 2) Mendorong peserta didik lebih aktif, kreatif, dan berani mengungkapkan pendapat. 3) Meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran materi sifat-sifat cahaya. b. Bagi guru 1) Meningkatnya kemampuan guru dalam mengatasi kendala pembelajaran sifat-sifat cahaya. 2) Dapat memberikan inspirasi bagi guru untuk melakukan proses belajar pembelajaran dengan menggunakan Model pembelajaran yang inovatif sehingga tercipta pembelajaran yang menyenangkan. 3) Melatih keprofesionalan seorang guru dalam mengembangkan Model pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik peserta didik. c. Bagi sekolah 1) Hasil penelitian dapat dijadikan acuan dalam upaya pengadaan inovasi pembelajaran bagi para guru lain dalam mengajarkan materi.
  • 11. 11 2) Sebagai masukan dalam memperbaiki dan meningkatkan kualitas pembelajaran secara intensif dan menggunakan Model pembelajaran yang lebih inovatif agar kualitas pembelajaran lebih efektif khususnya pada kualitas sekolah. F. Anggapan Dasar Menurut Surakhmad dalam Arikunto (2002: 58) mengemukakan bahwa: Anggapan dasar atau postulat adalah sebuah titik tolak pemikiran yang kebenarannya diterima oleh penyelidik. Dikatakan selanjutnya bahwa setiap penyelidik dapat merumuskan postulat yang berbeda. Seorang penyelidik mungkin meragu-ragukan sesuatu anggapan dasar yang oleh orang lain diterima sebagai kebenaran”. Anggapan dasar dalam penelitian ini adalah : 1. Pembelajaran materi sifat-sifat cahaya yang diajarkan di SDN 1 Balandongan adalah berdasarkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) 2006. 2. Guru masih menggunakan Model konvensional dalam pembelajaran sifat- sifat cahaya 3. Penelitian Tindakan Kelas Menjadi alternative peningkatan proses dan hasil pembelajaran materi sifat-sifat cahaya 4. Model discovery learning dianggap efektif dalam pembelajaran materi sifat-sifat cahaya G. Definisi Operasional Menurut Walizer & Wienir definisi operasional adalah:
  • 12. 12 Seperangkat petunjuk yang lengkap tentang apa yang harus diamati serta bagaimana mengukur suatu variabel mauapun konsep definisi operasional tersebut dapat membantu kita untuk mengklasifikasi gejala di sekitar ke dalam suatu kategori khusus dari variable. Dikutip dalam http://www.pendidikanku.net/2015/02/10-definisi-dan-pengertian- operasional.html Agar tidak terjadi salah penafsiran terhadap istilah-istilah dalam judul penelitian tindakan kelas ini, maka penulis mendefinisikan secara operasional istilah yang terdapat dalam judul ini. 1. Peningkatan pembelajaran Peningkatan berasal dari kata tingkat yang berarti lapis atau lapisan yang membentuk susunan. peningkatan memiliki arti kemajuan dalam hal yang positif secara umum peningkatan adalah upaya untuk menambah derajat, tingkat dan kualitas maupun kuantitas. Sedangkan pembelajaran adalah kegiatan atau proses penyampaian pengetahuan dari guru kepada siswa berdasarkan mata pelajaran tertentu. Keberhasilan pengajaran tidak hanya dilihat dari hasil belajar yang dicapai oleh siswa, tetapi juga dari segi prosesnya. Penilaian proses merupakan penilaian yang menitikberatkan pada efektivitas kegiatan belajar mengajar menyangkut penilaian terhadap kegiatan guru, kegiatan siswa, pola interaksi guru- siswa dan keterlaksanaan proses belajar mengajar. Jadi Peningkatan pembelajaran dalam penelitian ini diartikan sebagai upaya seorang guru dalam meningkatkan pengetahuan (kognitif), sikap (afektif), dan keterampilan (motorik) serta tercapainya perubahan perilaku atau kompetensi pada siswa setelah mengikuti kegiatan pembelajaran. 2. Materi sifat-sifat cahaya
  • 13. 13 Pembelajaran terjadi karena ada proses interaksi antara guru dengan peserta didik. Pembelajaran sifat-sifat cahaya merupakan pembelajaran yang berkaitan erat dengan kehidupan sehari-hari dan dapat diamati oleh indra manusia, sifat-sifat cahaya adalah ciri khas yang dimiliki cahaya yaitu cahaya dapat merambat lurus, cahaya dapat menembus benda bening, cahaya dapat dipantulkan, dan cahaya dapat dibiaskan. pembelajaran sifat-sifat cahaya merupakan sebuah konsep yang dapat diperoleh melalui metode dan sikap ilmiah. Untuk melihat sejauh mana peningkatan pembelajaran konsep yang telah dilaksanakan, dilakukan dengan pengamatan aktivitas peserta didik dan pendidik selama proses pembelajaran berlangsung, dan tes tertulis maupun lisan secara individual dalam bentuk pre test post test. Hasil pengamatan pre test dan post test nantinya akan dianalisi untuk melihat sejauh mana peningkatan yang terjadi dalam pembelajaran sifat-sifat cahaya, dan hasilnya dinyatakan secara deskriptif kualitatif. 3. Model Discovery Learning Model Discovery Learning (Penemuan Terbimbing) adalah Model pembelajaran yang memberikan kesempatan kepada peserta didik agar secara aktif mengolah dan menemukan data atau informasi yang telah direkayasa oleh guru sehingga menghasilkan pengetahuan yang benar-benar utuh dan bermakna. 4. Siswa Kelas V SDN 1 Balandongan Siswa kelas V SD adalah siswa yang duduk di tingkat 5 pada jenjang pendidikan formal di tingkat pendidikan dasar.
  • 14. 14 H. Struktur Organisasi Hasil penelitian tindakan kelas ini akan dilaporkan dalam bentuk skripsi. Skripsi yang dimaksud terdiri dari 5 bab. BAB I Pendahuluan. Dalam bab ini berisi tentang latar belakang masalah, identifikasi masalah, batasan dan rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat hasil penelitian, anggapan dasar, definisi operasional, dan struktur organisasi. BAB II Kajian Teori, Kerangka Pemikiran dan Hipotesis Penelitian. Dalam bab ini berisi tentang 1) Hakikat Belajar Dan Pembelajaran 2) Karakteristik Pembelajaran IPA (sifat-sifat cahaya), Model Discovery Learning, setelah itu diuraikan kerangka pemikiran dan hipotesis penelitian. BAB III Metode Penelitian. Dalam bab ini diuraikan tentang Lokasi Dan Subjek Penelitian, Desain dan Metode Penelitian, Instrumen Penelitian, Proses Pengembangan Instrumen, Teknik Pengumpulan Data dan Analisis Data. BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan. Dalam bab ini diurakan tentang penerapan Model Discovery Learning, Pengolahan atau Analisis Data, dan Pembahasan atau Analisis Temuan. BAB V Simpulan dan Rekomendasi. Dalam bab ini berisikan tentang simpulan dari hasil penelitian serta rekomendasi yang merupakan tindak lanjut dari hasil penelitian yang ditemukan.