Dokumen tersebut membahas tentang perkembangan pergerakan nasional Indonesia sejak awal abad ke-20 hingga pendirian negara, mencakup organisasi-organisasi pergerakan, pendudukan Jepang, proklamasi kemerdekaan, dan pembentukan perangkat negara.
KERAJINAN DARI BAHAN LIMBAH BERBENTUK BANGUN RUANG
Bab 9
1. KESADARAN BERBANGSA DAN BERNEGARA
DAN PENEGAKAN HAK-HAK BANGSA
Sumber: Arsip Nasional Republik Indonesia
2. Ⓐ
Pergerakan nasional dianggap
sebagai konsep dari ide-ide,
pikiran, motif, kesadaran dan
harus selalu dengan lingkungan
yang nyata dan situasi yang
sosio-historis.
Pergerakan Nasional
3. Pergerakan Nasional
Ⓐ
1. Ekonomi
2. Sosial
3. kebudayaan
4. Politik
Pergerakan nasional didorong oleh faktor internal dan eksternal,
yang dilandasi oleh adanya sejumlah aspek sebagai berikut.
4. Pergerakan Nasional
Ⓐ
Dalam bidang politik, kebijakan-kebijakan yang dibuat oleh pemerintah
kolonial sangat merugikan pribumi karena hanya ditujukan untuk
kepentingan kolonial.
1 Ekonomi
2 Sosial
Pergerakan nasional dipandang sebagai proses sosial yang kemunculannya
tidak dapat dicegah dan berhenti jika kolonialisme lenyap. Aspek sosial
yang mendasari setiap langkah pergerakan sosial telah dipilih, disepakati,
dan kemudian dilaksanakan dengan penuh kesadaran.
5. Pergerakan Nasional
Ⓐ
Golongan konservatif berpendapat kebudayaan lama (asli) harus menjadi
dasar untuk menghimpun seluruh rakyat dan golongan yang progresif
menolak unsur budaya yang dinilai sangat Jawa dan menginginkan adanya
perubahan budaya barat.
3 Kebudayaan
4 Politik
Dalam bidang politik, kebijakan-kebijakan yang dibuat oleh pemerintah
kolonial sangat merugikan pribumi karena hanya ditujukan untuk
kepentingan kolonial.
6. Pergerakan Nasional
Ⓐ
Periode dan Strategi Organisasi-Organisasi Pergerakan
1.
a. Organisasi Moderat dan Kooperatif
1. Budi Utomo
Pada tahun 1908 Budi Utomo didirikan oleh dr. Wahidin
Sudirohusodo yang menjadi pelopor pembangkit semangat bagi
terbentuknya organisasi yang menghimpun dana beasiswa untuk
golongan priayi Jawa rendahan agar memperoleh pendidikan
Barat.
7. Pergerakan Nasional
Ⓐ
Periode dan Strategi Organisasi-Organisasi Pergerakan
1.
a. Organisasi Moderat dan Kooperatif
2. Sarekat Islam
Pada 1911, berdiri organisasi sejenis di Surakarta pendirinya yaitu
pengusaha batik yang bernama K. H. Samanhudi yang diberi nama
Sarikat Dagang Islam (SDI). Di Surabaya, Sarekat Dagang Islam
dipimpin oleh H. O. S. Cokroaminoto dengan tujuan yang sama.
8. Pergerakan Nasional
Ⓐ
Periode dan Strategi Organisasi-Organisasi Pergerakan
1.
a. Organisasi Moderat dan Kooperatif
3. Muhammadiyah
Muhammadiyah didirikan oleh K. H. Ahmad
Dahlan di Yogyakarta pada 18 November 1912.
Asas perjuangannya ialah Islam dan kebangsaan,
sifatnya nonpolitik dan kooperatif.
Sumber: dokumen penerbit
9. Pergerakan Nasional
Ⓐ
Periode dan Strategi Organisasi-Organisasi Pergerakan
1.
b. Organisasi Kebangsaan dan Politik
1. Indische Partij
Pada 1911, lahir sebuah partai politik yang diberi nama
Indische Partij (Partai Hindia). Pendirinya adalah seorang
IndoEropa yang radikal bernama E. F. E. Douwes Dekker/
Setiabudi (1879–1950).
10. Pergerakan Nasional
Ⓐ
Periode dan Strategi Organisasi-Organisasi Pergerakan
1.
b. Organisasi Kebangsaan dan Politik
2. Gerakan Pemuda
Gerakan pemuda yang pertama kali lahir di Indonesia adalah
Tri Koro Dharmo. Gerakan ini didirikan di Jakarta dipimpin oleh
beberapa tokoh muda, seperti dr. R. Satiman Wiryosandjojo,
Kadarman, dan Sunardi.
11. Pergerakan Nasional
Ⓐ
Periode dan Strategi Organisasi-Organisasi Pergerakan
1.
b. Organisasi Kebangsaan dan Politik
3. Gerakan Perempuan
Dalam Kongres Perempuan Indonesia I, yang berlangsung di Yogyakarta
pada 25–28 Desember 1928, perkumpulan perempuan ini sepakat
mendirikan sebuah federasi yang diberi nama Perserikatan
Perempuan Indonesia (PPI) yang diketuai oleh Nyonya Sukanto.
12. Pergerakan Nasional
Ⓐ
Periode dan Strategi Organisasi-Organisasi Pergerakan
1.
c. Periode Radikal
1. Perhimpunan Indonesia
Organisasi ini didirikan di Belanda
pada tahun 1908 oleh para
mahasiswa Indonesia yang sedang
belajar di sana. Pemrakarsanya
adalah Sutan Kasajangan Soripada
dan R. M. Noto Soeroto. Sumber: geheugenvannederland.nl
13. Pergerakan Nasional
Ⓐ
Periode dan Strategi Organisasi-Organisasi Pergerakan
1.
c. Periode Radikal
2. Partai Komunis Indonesia
Pada 23 Mei 1923, nama Perserikatan Komunis Hindia diganti lagi
menjadi Partai Komunis Hindia. Pada tahun 1924, Partai Komunis
Hindia menjadi Partai Komunis Indonesia. Pada tahun ini bergabung
tokoh baru, seperti Alimin dan Muso.
14. Pergerakan Nasional
Ⓐ
Periode dan Strategi Organisasi-Organisasi Pergerakan
1.
c. Periode Radikal
3. Partai Nasional Indonesia
Perkumpulan Perserikatan Nasional Indonesia pada tahun 1927
dengan Sukarno sebagai ketuanya. Pemimpin lainnya yaitu dr. Cipto
Mangunkusumo, Ir. Anwari, Mr. Sartono, Mr. Iskak, Mr. Sunaryo,
Mr. Budiarto, Dr. Samsi, dan Ir. Sukarno.
15. Pergerakan Nasional
Ⓐ
Periode dan Strategi Organisasi-Organisasi Pergerakan
1.
d. Periode Bertahan
1. Partai Indonesia Raya (Parindra)
Kongres yang diadakan di Surakarta menghasilkan sebuah partai
baru yang kemudian dinamakan Partai Indonesia Raya (Parindra)
Dengan ketua terpilih dr. Sutomo. Kongres juga menetapkan
Surabaya sebagai kantor pusat Parindra.
16. Pergerakan Nasional
Ⓐ
Periode dan Strategi Organisasi-Organisasi Pergerakan
1.
d. Periode Bertahan
2. Gabungan Politik Indonesia (Gapi)
Gapi merupakan gabungan dari berbagai partai politik yang ada
di Indonesia. Organisasi ini didirikan oleh Mohammad Husni Thamrin
pada 21 Mei tahun 1939.
17. Pendudukan Jepang
Ⓑ
Kedudukan Jepang di Indonesia
1
Di daerah Jawa, Jepang pertama kali mendarat
di Banten, kemudian Indramayu, Kragan
(Rembang dan Tuban), dan Surabaya. Pada
Maret 1942, Jepang menyerang Batavia dan
Bandung. Sejak 9 Maret 1942, Indonesia
menjadi daerah kekuasaan Jepang.
Tujuan Jepang menyerang
dan menduduki Hindia
Belanda adalah menguasai
sumber daya alam, terutama
minyak bumi, guna
mendukung industri dan
kampanye perang Jepang.
18. Pendudukan Jepang
Ⓑ
Respons bangsa Indonesia terhadap Pendudukan Jepang
2
Selama pendudukan Jepang di Indonesia tahun 1942-
1945, Jepang secara tidak langsung telah membawa
dampak perubahan terhadap Indonesia. Kebijakan
Jepang yang berusaha menghapus beberapa segala
bentuk pengaruh barat di Indonesia.
Sumber:
geheugenvannederland.nl
19. Pendudukan Jepang
Ⓑ
Proses menuju Indonesia Merdeka
3
Pada Maret 1945, Jepang mengumumkan
berdirinya Badan Penyelidik Usaha Persiapan
Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) dan menunjuk
Radjiman Wedyodiningrat sebagai ketua.
Sumber: dokumen penerbit
20. Keterkaitan Piagam PBB dengan Proklamasi Kemerdekaan
17 Agustus 1945, dan Pembentukan Perangkat Kenegaraan
Ⓒ
Keterkaitan Piagam PBB dengan Proklamasi
Kemerdekaan 17 Agustus 1945
1
Keinginan pemuda berseberangan dengan
Sukarno dan Hatta yang menunggu sidang
PPKI untuk memutuskan kapan kemerdekaan
akan dilaksanakan. Dengan perdebatan yang
panjang, proklamasi berhasil dilaksanakan
pada 17 Agustus 1945.
Sumber: Arsip Nasional Republik Indonesia
21. Keterkaitan Piagam PBB dengan Proklamasi Kemerdekaan
17 Agustus 1945, dan Pembentukan Perangkat Kenegaraan
Ⓒ
Pembentukan Perangkat Kenegaraan
2
a. Pembentukan Kabinet dan Komite Nasional Indonesia Pusat
PPKI melakukan sidang pertama pascaproklamasi pada 18 Agustus
1945.Sidang secara aklamasi menetapkan UUD RI bersama dengan
Pembukaan dan mengangkat Ir. Sukarno dan Drs. Mohammad Hatta
sebagai Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia.
22. Sumber:
wikimedia.org
Keterkaitan Piagam PBB dengan Proklamasi Kemerdekaan
17 Agustus 1945, dan Pembentukan Perangkat Kenegaraan
Ⓒ
Pembentukan Perangkat Kenegaraan
2
Ir. Sukarno
(Presiden RI)
Drs. Mohammad
(Wakil Presiden RI)
23. Keterkaitan Piagam PBB dengan Proklamasi Kemerdekaan
17 Agustus 1945, dan Pembentukan Perangkat Kenegaraan
Ⓒ
Pembentukan Perangkat Kenegaraan
2
b. Pembentukan Badan Keamanan Rakyat
Pada 19 Agustus 1945, PPKI bersidang kembali dan meminta kepada
Jepang untuk membubarkan PETA dan Heiho. Selain itu, PPKI juga
menetapkan pembagian wilayah bekas Hindia Belanda ke dalam
delapan provinsi yang masing-masing dipimpin oleh seorang gubernur.