SlideShare a Scribd company logo
1 of 21
Download to read offline
L A P O R A N P E N D A H U L U A N
STUDI KELAYAKAN PEMBANGUNAN TPA KABUPATEN NGANJUK
III-1
3.1. Kondisi Umum Kabupaten Nganjuk
3.1.1. Profil Geografi
Kabupaten Nganjuk merupakan salah satu kabupaten di propinsi Jawa Timur
yang terletak di bagian barat dari wilayah Propinsi Jawa Timur pada koordinat 111° 5´-
112° 13´ Bujur Timur dan 7° 20´ – 7°50´ Lintang Selatan. Luas wilayah administratif
Kabupaten Nganjuk adalah 1.224.331 km² dengan batas-batas wilayah sebagai berikut
:
 Sebelah Utara : Kabupaten Bojonegoro
 Sebelah Selatan : Kabupaten Kediri dan Kabupaten Tulungagung
 Sebelah Barat : Kabupaten Ponorogo dan Kabupaten Madiun
 Sebelah Timur : Kabupaten Jombang dan Kabupaten Kediri
Secara administrasi wilayah perencanaan terdiri atas seluruh wilayah yang
termasuk dalam Kabupaten Nganjuk terdiri dari 20 Kecamatan, dan 284
Kelurahan/Desa. Gambaran wilayah administrasi Kabupaten Nganjuk dapat dilihat
pada Peta 3.1.
BAB III
GAMBARAN UMUM KABUPATEN
NGANJUK
L A P O R A N P E N D A H U L U A N
STUDI KELAYAKAN PEMBANGUNAN TPA KABUPATEN NGANJUK
III-2
Peta 3.1. Administrasi Kabupaten Nganjuk
L A P O R A N P E N D A H U L U A N
STUDI KELAYAKAN PEMBANGUNAN TPA KABUPATEN NGANJUK
III-3
3.1.2. Klimatologi
Secara umum, curah hujan di Kabupaten Nganjuk dibandingkan dengan
wilayah lain di Propinsi Jawa Timur tidak terlalu jauh berbeda. Curah hujan di
Kabupaten Nganjuk berdasarkan data-data pengamatan tahun 2014 yang tertuang
didalam data Kabupaten Nganjuk Dalam Angka tahun 2015, curah hujan tertinggi
terjadi Kecamatan Sawahan 2.275 mm. sedangkan curah hujan terendah terjadi di
Kecamatan Ngronggot 743 mm dengan curah hujan perbulan tidak diseluruh
kecamatan sebesar 36 mm. Secara berkala dalam kurun waktu setahun, hujan turun
hampir sepanjang tahun kecuali pada bulan- bulan Juli, Agustus, September dan bulan
Oktober.
Tabel 3.1. Lokasi Ketinggian dan Banyaknya Hari Hujan Per Kecamatan
di Kabupaten Nganjuk Tahun 2014
No Kecamatan
Ketinggian
(m dpl)
Banyaknya
Hari Hujan
(Hari)
Rata-rata
Hari
Hujan
(Hari)
Banyaknya
Curah
Hujan
( mm )
Rata-
rata
Curah
Hujan
1 Sawahan 571 107 12 2.275 21
2 Ngetos 680 90 10 1.761 19
3 Berbek 114 104 12 1.469 14
4 Loceret 83 100 11 1.489 15
5 Pace 70 74 8 1.321 18
6 Tanjunganom 62 104 12 1.185 11
7 Prambon 75 77 7 1.274 17
8 Ngronggot 67 28 3 743 27
9 Kertosono 58 46 5 1.322 29
10 Patianrowo Tidak Ada Stasiun Penakaran
11 Baron Tidak Ada Stasiun Penakaran
12 Gondang 75 72 8 1.238 17
13 Sukomoro Tidak Ada Stasiun Penakaran
14 Nganjuk 65 68 8 1.661 24
15 Bagor 85 55 7 646 12
16 Wilangan 96 84 8 1.482 18
17 Rejoso 72 94 12 1.647 18
18 Ngluyu 170 65 7 1.487 23
19 Lengkong 89 61 7 1.484 24
20 Jatikalen 56 52 6 1.079 21
Sumber : Kabupaten Nganjuk Dalam Angka, tahun 2015
L A P O R A N P E N D A H U L U A N
STUDI KELAYAKAN PEMBANGUNAN TPA KABUPATEN NGANJUK
III-4
3.1.3. Hidrologi
Di wilayah Kabupaten Nganjuk terdapat 43 sungai kecil dan besar. Berdasarkan
data inventarisasi sungai yang dilakukan oleh Dinas PU Pengairan Kabupaten Nganjuk
dapat dilihat pada tabel berikut dibawah ini.
Tabel 3.2. Inventarisasi Sungai Di Kabupaten Nganjuk
No Nama Sungai
Panjang
(Km)
Luas Daerah
Pengairan
(Km2)
Debit Air
Liter/Detik
1 Kali Widas 91 430.150 17,2
2 Kali Sopang 4.7 6 .562 -
3 Kali Bubuh 4.2 2 .000 -
4 Kali Manyung 8.3 19 .240 0,1
5 Kali Ngumpul 12 15 .750 0,05
6 Kali Mencaro 6.75 16 .200 1,52
7 Kali Kedungmaron 7.5 15 .000 1,79
8 Kali Rejoso 23.5 27 .000 2,84
9 Kali Wadegan 6.1 7 .000 1,98
10 Kali Wengkal 12 24 .000 1,62
11 Kali Kedungpadang 11 122 .845 20.02
12 Kali Senggowar 22 76 .600 5,29
13 Kali Babadan 7 1 .400 1,21
14 Kali Tretes 15 30 .000 3,02
15 Kali Kedungsengon 7.2 14 .400 2,38
16 Kali Jarakan 4.25 8 .500 2,76
17 Kali Jaan 5.1 10 .200 2,7
18 Kali Nglempoh 5.12 4 .500 1,58
19 Kali Jurangpadang 2.75 19 .700 1,05
20 Kali Logawe 3 2 .450 1,03
21 Kali Sumberkepuh 5.6 34 .300 12
22 Kali Sumbersono 5 3 .250 12
23 Kali Perning 3.5 36 .770 15
24 Kali Kedungsoko 6.5 80 .850 0,06
25 Kali Kedungpedet 5.25 70 .710 0,94
26 Kali Puh Salak 12.6 14.624 0,14
27 Kali Kedung Galih 18.2 24 .375 0,09
28 Kali Logo 11.5 4 .500 -
29 Kali Konang 31.7 28 .020 0,13
30 Kali Tunggak 15.2 18 .562 0,05
31 Kali Gandu 4.9 7 .875 4,58
32 Kali Kuncir Kanan 27.246 18 .085 1,4
33 Kali Kuncir Kiri 9.55 26 .050 1,47
L A P O R A N P E N D A H U L U A N
STUDI KELAYAKAN PEMBANGUNAN TPA KABUPATEN NGANJUK
III-5
No Nama Sungai
Panjang
(Km)
Luas Daerah
Pengairan
(Km2)
Debit Air
Liter/Detik
34 Kali Bodor 16 21 .800 18,25
35 Kali Watulanang 7 14 .600 6,51
36 Kali Sumber Kemiri 5 3 .750 0,5
37 Kali Sumber Doko 3 1 .500 -
38 Kali Sumberklampok 3 1 .250 0,3
39 Kali Beng 20 14 .000 1,4
40 Kali Sematok 1,43
41 Kali Margomulyo 7 3.200 0,44
42 Kali Kedung Gupit 4 1.000 0,24
43 Kali Kuncir 19,45 12.875 2,97
Sumber : Kabupaten Nganjuk Dalam Angka, tahun 2015
3.1.4. Topografi
Topografi Kabupaten Nganjuk meliputi, sebelah barat daya merupakan daerah
pegunungan (Gunung Wilis) dengan ketinggian 1.000 sampai dengan 2.300 mdpl,
potensi untuk tanaman perkebunan dan holtikultura. Bagian tengah merupakan
dataran rendah dengan ketinggian 60-140 mdpl, merupakan daerah pertanian
tanaman pangan dan holtikultura. Bagian utara merupakan daerah pegunungan
(Pegunungan Kendeng) dengan ketinggian 60-300 mdpl, yang merupakan daerah
hutan jati, lahan potensial untuk tanaman tembakau dan bahan galian kapur.
Sebagian besar kecamatan berada pada dataran rendah dengan ketinggian
antara 46 meter sampai dengan 95 meter di atas permukaan laut. Sedangkan 4 (empat)
kecamatan berada pada daerah pegunungan dengan ketinggian 150 meter sampai 750
meter di atas permukaan laut. Daerah tertinggi terletak di Desa Ngliman Kecamatan
Sawahan.
Pada bagian dataran rendah, keadaan air tanah merupakan air tanah
dangkal. Kabupaten Nganjuk dilewati oleh Kali Widas yang berasal dari Kabupaten
Madiun dan Kali Kuncir yang melewati Kota Nganjuk di bagian utara dan selatan.
Kedua sungai tersebut bertemu di Kali Kedungsoko yang mengalir ke utara bertemu
dengan Kali Widas. Kali widas tersebur mengalir ke timur melalui Kecamatan Lengkong
dan bermuara di Kali Brantas yang merupakan batas wilayah Kabupaten Nganjuk
bagian timur.
L A P O R A N P E N D A H U L U A N
STUDI KELAYAKAN PEMBANGUNAN TPA KABUPATEN NGANJUK
III-6
3.1.5. Geologi dan Jenis Tanah
Struktur batuan di sebagian wilayah Kabupaten Nganjuk umumnya terdiri dari
batuan alluvium, sedangkan sebagian lainnya terdiri dari batuan plistosen, dan hasil
gunung api yang tak terurai. Secara garis besar jenis tanah di Kabupaten Nganjuk
sebagian besar tergolong pada tanah subur dan hanya beberapa kecamatan yang
mempunyai tanah yang tidak subur yaitu di Kecamatan Ngluyu daerahnya berbukitan
dan tanahnya berkapur. Pada setiap jenis tanah akan mempunyai tingkat kesesuaian
terhadap tanaman atau vegetasi yang ada.
Tabel 3.3. Jenis Tanah Menurut Kecamatan
No Kecamatan Jenis Tanah
1 Sawahan Andosol, Latosol
2 Ngetos Andosol, Latosol
3 Berbek Latosol, Gromosol
4 Loceret Andosol, Latosol, Gromosol, Aluvial
5 Pace Latosol, Gromosol, Aluvial
6 Tanjunganom Gromosol, Aluvial
7 Prambon Aluvial
8 Ngronggot Aluvial
9 Kertosono Aluvial
10 Patianrowo Aluvial, Regosol
11 Baron Aluvial
12 Gondang Aluvial, Regosol
13 Sukomoro Aluvial, Regosol
14 Nganjuk Gromosol, Aluvial, Regosol
15 Bagor Gromosol, Regosol
16 Wilangan Latosol, Gromosol, Regosol
17 Rejoso Latosol, Regosol, Litosol
18 Ngluyu Latosol, Regosol, Litosol
19 Lengkong Regosol
20 Jatikalen Aluvial, Regosol
Sumber : Kabupaten Nganjuk Dalam Angka, tahun 2015
3.1.6. Tata Guna Lahan
Pola penggunaan tanah di wilayah Kabupaten Nganjuk terdiri atas
permukiman beserta fasilitas pendukungnya, pertanian baik pertanian irigasi/lahan
basah maupun pertanian lahan kering/tegalan, perkebunan, kehutanan dan lain
sebagainya. Secara umum pemanfaatan lahan di Kabupaten Nganjuk kawasan
perkotaan berpusat di sekitar Alun-Alun dan Pendopo Kabupaten Nganjuk, kemudian
berkembang kesemua wilayah kabupaten. Penggunaan lahan berupa tegalan di
L A P O R A N P E N D A H U L U A N
STUDI KELAYAKAN PEMBANGUNAN TPA KABUPATEN NGANJUK
III-7
Kabupaten Nganjuk masih cukup luas. Penggunaan lahan berupa tegalan ini berlokasi
di sebelah selatan dan barat Kabupaten Nganjuk. Penggunaan lahan berupa sawah
menempati wilayah yang tidak luas, terutama terdapat di sekitar Kali Ulo di sebelah
utara kota.
Luas wilayah administrasi Kabupaten Nganjuk adalah 122.433,1 Ha yang terbagi
menjadi 20 kecamatan dan 284 desa dan kelurahan. Tata guna tanah wilayah
Kabupaten Nganjuk meliputi daerah pemukiman seluas 15.344 ha (12,53%); lahan sawah
seluas 43.000 ha (35,2%); tegal seluas 14.432 ha (11,79%); perkebunan seluas 260 ha
(0,21%); hutan seluas 47.007 ha (38,39%); dan lainnya seluas 2.395 ha (1,96%).
Hutan merupakan daerah yang berfungsi sebagai daerah penyimpanan air dan
daerah penyangga yang berfungsi untuk keseimbangan alam. Namun hutan juga dapat
dieksploitasi sehingga memberi manfaat ekonomi. Hutan di Kabupaten Nganjuk dibagi
ke dalam tiga fungsi, yaitu hutan lindung seluas 774,7 Ha, hutan produksi seluas 18.601,5
Ha, dan lainnya seluas 218,1 Ha.
Gambar 3.1. Tata Guna Lahan Kabupaten Nganjuk
3.1.7. Lahan Kritis
Luas lahan kritis tahun 2014 sebesar 6.792,36 Ha atau 6 % dari wilayah
Kabupaten Nganjuk. Lahan kritis tersebut dikelompokkan dalam empat tingkatan
kekritisan, yaitu potensial kritis, agak kritis, kritis, dan sangat kritis. Lahan kritis di
Kabupaten Nganjuk tahun 2014 tersebar di 12 kecamatan, terdiri dari lahan berpotensi
kritis seluas 1.249,79 ha (18,40 %), lahan agak kritis seluas 3.193,02 ha (47,01 %), lahan kritis
seluas 973,37 ha (14,33 %), dan kriteria sangat kritis seluas 1.376,18 ha (20,26 %).
12.53%
35.20%
11.79%
0.21%
38.39%
1.96%
permukiman
sawah
tegal
perkebunan
hutan
lainnya
L A P O R A N P E N D A H U L U A N
STUDI KELAYAKAN PEMBANGUNAN TPA KABUPATEN NGANJUK
III-8
Gambar 3.2.Prosentase Luas Lahan Kritis
Lahan kritis terluas berada di Kecamatan Sawahan dengan luas 2.292,55 ha
yang berada pada ketinggian rata-rata 750 mdpl. Luas lahan kritis di Kecamatan
Ngetos mencapai 1.549.02 ha yang berada pada ketinggian rata-rata 550 mdpl dan di
Kecamatan Loceret mencapai 1.301,79 ha dengan ketinggian rata-rata 60 mdpl.
3.1.8. Potensi Bencana
Wilayah peka atau rawan bencana banjir rutin maupun tidak rutin di
kabupaten Nganjuk meliputi beberapa kecamatan, yaitu : Kecamatan Nganjuk,
Kecamatan Prambon, Kecamatan Jatikalen, Kecamatan Lengkong, Kecamatan
Patianrowo, dan Kecamatan Kertosono. Hal ini dikarenakan keadaan topografi di
Kabupaten Nganjuk di bagian tengah dimana Sungai Kedungpedet dan Sungai Widas
mengalir berupa daratan, sehingga pada musim hujan wilayah ini mengalami banjir.
Lahan kritis daerah rawan longsor di wilayah Kabupaten Nganjuk seluas 6.221,67 Ha
yang terdapat di beberapa kecamatan, antara lain : Kecamatan Sawahan, Kecamatan
Ngetos, Kecamatan Berbek, Kecamatan Loceret, Kecamatan Pace, Kecamatan Bagor,
Kecamatan Wilangan, Kecamatan Ngluyu, Kecamatan Rejoso, dan Kecamatan
Jatikalen.
3.1.9. Kependudukan
Berdasarkan data jumlah penduduk di Kabupaten Nganjuk Tahun 2014
tertuang dalam Kabupaten Nganjuk dalam Angka Tahun 2015 tercatat sebanyak
1.037.723 jiwa. Dimana dilihat berdasarkan persebarannya, maka wilayah Kecamatan
18.40%
47.01%
14.33%
20.26%
berpotensi kritis
agak kritis
kritis
sangat kritis
L A P O R A N P E N D A H U L U A N
STUDI KELAYAKAN PEMBANGUNAN TPA KABUPATEN NGANJUK
III-9
Tanjunganom merupakan wilayah dengan jumlah penduduk terbanyak yaitu 111.540
jiwa dan kecamatan Ngluyu merupakan wilayah dengan jumlah penduduk terkecil
yaitu 13.806 jiwa. Untuk jumlah penduduk pada masing-masing kecamatan di
Kabupaten Nganjuk dapat dilihat pada tabel jumlah penduduk tahun 2014 di
Kabupaten Nganjuk berikut ini.
Tabel 3.4. Jumlah Penduduk di Kabupaten Nganjuk Tahun 2014
No Kecamatan
Jumlah Penduduk Jumlah Total
(jiwa)Laki-Laki Perempuan
1 Sawahan 18.256 18.470 36.726
2 Ngetos 17.282 17.328 34.610
3 Berbek 27.383 27.207 54.590
4 Loceret 34.724 35.188 69.912
5 Pace 29.480 29.974 59.454
6 Tanjunganom 55.204 56.336 111.540
7 Prambon 34.908 35.239 70.147
8 Ngronggot 38.858 38.424 77.282
9 Kertosono 26.169 26.860 53.029
10 Patianrowo 20.835 20.827 41.662
11 Baron 24.518 24.475 48.993
12 Gondang 25.341 25.337 50.678
13 Sukomoro 21.554 21.446 43.000
14 Nganjuk 32.956 34.659 67.615
15 Bagor 28.625 29.422 58.047
16 Wilangan 13.498 13.780 27.278
17 Rejoso 33.519 34.192 67.711
18 Ngluyu 6.818 6.988 13.806
19 Lengkong 15.816 15.984 31.800
20 Jatikalen 9.853 9.990 19.843
Jumlah Total 515.597 522.126 1.037.723
Sumber : Kabupaten Nganjuk Dalam Angka, tahun 2015
L A P O R A N P E N D A H U L U A N
STUDI KELAYAKAN PEMBANGUNAN TPA KABUPATEN NGANJUK
III-10
Gambar 3.3. Kepadatan Penduduk (jiwa/km2
) Tiap Kecamatan di
Kabupaten Nganjuk
Jika dilihat dari kepadatan penduduknya, Kabupaten Nganjuk secara
keseluruhan adalah 848 jiwa/km2. Dimana wilayah terpadat adalah kecamatan
Nganjuk yaitu sebesar 2.994 jiwa/km2 sedangkan wilayah dengan kepadatan terendah
adalah kecamatan Ngluyu yaitu sebesar 160 jiwa/km2. Untuk lebih jelasnya mengenai
gambaran kepadatan penduduk pada masing-masing kecamatan di Kabupaten
Nganjuk dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Tabel 3.5. Jumlah Kepadatan Penduduk di Kabupaten Nganjuk Tahun
2014
No Kecamatan
Jumlah Total
(jiwa)
Luas
wilayah
(Km2)
Kepadatan
Penduduk
(Jiwa / km2)
1 Sawahan 36.218 115,89 317
2 Ngetos 34.304 60,21 575
3 Berbek 54.035 48,30 1.130
4 Loceret 69.296 68,69 1.018
5 Pace 59.314 48,46 1.227
6 Tanjunganom 109.242 70,84 1.574
7 Prambon 68.909 41,16 1.704
8 Ngronggot 75.507 52,99 1.459
9 Kertosono 52.700 22,68 2.339
10 Patianrowo 41.120 35,59 1.171
11 Baron 48.340 36,80 1.331
12 Gondang 50.309 95,94 528
NGLUYU
SAWAHAN
LENGKONG
REJOSO
JATIKALEN
GONDANG
WILANGAN
NGETOS
LOCERET
BERBEK
BAGOR
PATIANROWO
SUKOMORO
PACE
BARON
NGRONGGOT
TANJUNGANOM
PRAMBON
KERTOSONO
NGANJUK
160
317
365
446
472
528
539
575
1,018
1,130
1,135
1,171
1,215
1,227
1,331
1,459
1,574
1,704
2,339
2,994
L A P O R A N P E N D A H U L U A N
STUDI KELAYAKAN PEMBANGUNAN TPA KABUPATEN NGANJUK
III-11
No Kecamatan
Jumlah Total
(jiwa)
Luas
wilayah
(Km2)
Kepadatan
Penduduk
(Jiwa / km2)
13 Sukomoro 41.800 35,39 1.215
14 Nganjuk 66.287 22,59 2.994
15 Bagor 57.072 51,15 1.135
16 Wilangan 27.061 50,64 539
17 Rejoso 66.539 151,66 446
18 Ngluyu 13.765 86,15 160
19 Lengkong 31.388 87,17 365
20 Jatikalen 19.546 42,04 472
Jumlah 1.037.723 1.224,33 848
Sumber : Kabupaten Nganjuk Dalam Angka, tahun 2015
3.2. Kondisi Sistem Pengelolaan Persampahan Eksisting
Pengelolaan sampah suatu kota bertujuan untuk melayani sampah yang
dihasilkan penduduknya, yang secara tidak langsung turut memelihara kesehatan
masyarakat serta menciptakan suatu lingkungan yang bersih, baik dan sehat. Pada
awalnya, pemukiman seperti pedesaan memiliki kepadatan penduduk yang masih
sangat rendah. Secara alami tanah/ alam masih dapat mengatasi pembuangan sampah
yang dilakukan secara sederhana (gali urug). Makin padat penduduk suatu pemukiman
atau kota dengan segala aktivitasnya, sampah tidak dapat lagi diselesaikan di tempat;
sampah harus dibawa keluar dari lingkungan hunian atau lingkungan lainnya. Sehingga
Permasalahan sampah semakin perlu untuk dikelola secara profesional.
Sistem pengelolaan persampahan di Kabupaten Nganjuk dapat dilihat pada
tabel dibawah ini.
Tabel 3.6. Sistem Pengelolaan Persampahan Kabupaten Nganjuk
Input
User
Interface
Penampungan
Awal
Pengaliran Pengolah Akhor
Pembuangan/ Daur
Ulang
Sampah Masyarakat  Bak sampah
 TPS
 Transfer depo
 Landasan
Container
 Gerobak dorong
 Gerobak roda 3
 Truk sampah
 ArmRoll
 Gerobak traktor
 Pemilahan
 Pengomposan
 TPA – pemilahan
 Pengomposan
 Gas methan
Sumber : Buku Putih Sanitasi Kabupaten Nganjuk, Tahun 2012
Pola operasional pengelolaan persampahan di Kabupaten Nganjuk secara
umum dapat dilihat pada gambar diagram dibawah ini.
L A P O R A N P E N D A H U L U A N
STUDI KELAYAKAN PEMBANGUNAN TPA KABUPATEN NGANJUK
III-12
Gambar 3.4.Diagram Pola Operasional Pengelolaan Persampahan
Pola operasional pengelolaan persampahan di Kabupaten Nganjuk dapat
diuraikan sebagai berikut :
a. Sumber sampah
Kategori sumber sampah di Kabupaten Nganjuk adalah :
- Sumber sampah yang berasal dari daerah perumahan/ rumah tangga/
permukiman.
- Sumber sampah yang berasal dari daerah komersial
Yang termasuk kategori komersial adalah pasar, pertokoan, hotel,
restaurant, industri, dan lain-lain.
- Sumber sampah yang berasal dari fasilitas umum
Yang termasuk dalam kategori fasilitas umum ini adalah pertokoan,
sekolah, rumah sakit, apotik, gedung olahraga, taman, jalan, saluran/
sungai, dan lain-lain.
- Sumber sampah yang berasal dari fasilitas social
Seperti tempat-tempat ibadah (masjid, gereja, vihara, dan lain-lain)
Jika dilihat dari sumbernya, dapat diketahui bahwa sumber sampah terbesar
adalah bersumber dari permukiman yaitu sebesar 60 %. Hal ini berpengaruh
terhadap komposisi sampah yang diproduksi dimana komponen sampah
yang paling dominan adalah sampah organik yaitu sebesar 70 %.
L A P O R A N P E N D A H U L U A N
STUDI KELAYAKAN PEMBANGUNAN TPA KABUPATEN NGANJUK
III-13
b. Pewadan/ pengumpulan
Beberapa hal yang terkait dengan pewadahan /pengumpulan adalah
sebagai berikut :
- Pola penampungan bisa berbentuk :
 Individual, setiap rumah/toko dan bangunan lainnya memiliki wadah
sendiri. Ini bisa berupa kantung plastik, bin plastik, bin dari bahan
bambu dan karet.
 Komunal, tersedia 1 wadah yang dapat dimanfaatkan oleh beberapa
rumah/bangunan, seperti bin plastik/ bambu (yang sudah dipisah
organik dan anorganik), wadah dari plester batu bata, TPS, dan
container.
 Di kabupaten nganjuk mempunyai 23 container, 47 TPS (kecil dan
besar)/ landasan container, transfer depo dengan lokasi tersebar di
wilayah kabupaten nganjuk.
- Cara Pengumpulan dari sumber sampah :
 Jalan
Cara yang dilakukan yaitu dengan pola penyapuan. Jumlah tenaga
penyapu berjumlah 53 orang dengan dibagi menjadi 4 wilayah meliputi
barat, utara, timur dan selatan. Masing-masing wilayah mempunyai
lokasi penyapuan dan penanggung jawab tersendiri yang disebut
mandor. Selain itu ada 4 orang yang disebut satgas kebersihan. Lokasi
tugas dari satgas kebersihan mobile dan langsung dibawah komando
kasie. Ritasi penyapuan tiap hari antara 1-2 kali tergantung lokasi
masing masing serta kondisi. Di lokasi alon-alon juga terdapat 7 orang
tenaga penyapu yang tugasnya meyapu, merawat taman, siram serta
yang berhubungan dengan kebersihan dan taman di alon-alon
Nganjuk, dengan ritasi 2 kali tiap hari. Jadwal penyapuan untuk pagi
hari jam 05.00-10.00 sedangkan sore jam 14.00-16.00. Hasil penyapuan
dikumpulkan di wadah karung atau bila di pinggir jalan sudah ada bis
sampah langsung dimasukkan.
 Permukiman/ kantor/ sekolah
Biasanya dikumpulkan sendiri dan dimasukkan ke wadah plastik
maupun bis sampah.
c. Pemindahan dan Pengangkutan
Sarana dan prasarana persampahan terdiri dari :
L A P O R A N P E N D A H U L U A N
STUDI KELAYAKAN PEMBANGUNAN TPA KABUPATEN NGANJUK
III-14
- Gerobak Sampah dorong sebanyak 29 buah yang didistribusikan dan
dihibahkan. Lokasi ditempatkan di ruas jalan dan permukiman. Ritasi
pengambilan minimal 1 kali tiap hari dengan tenaga antara 1-2 orang tiap
gerobak.
- Traktor sampah sebanyak 4 buah dengan 5 buah gerobak traktor.
Terdapat di kecamatan Kertosono, Berbek, Tanjunganom, dan Lengkong.
Untuk Lokasi permukiman perkotaan dengan tenaga 2-3 orang dengan
ritasi minimal 1 kali tiap hari.
- Motor gerobak roda 3 Tossa = 3 Buah di masing-masing wilayah.
- Dengan Tenaga 1 orang tiap gerobak.
- DumpTruck 8m3 sebanayak 8 buah
- Dengan personel 1 orang sopir dan 2 orang armada. Lokasi pengambilan
sampah sudah ditentukan dengan ritasi 1-2 kali tiap hari.
- ArmRoll sebanyak 3 buah 1 orang sopir dengan lokasi yang sudah ada
dengan ritasi minimal 2 kali tiap hari.
d. Pengolahan
- 3R ( Reduce, Reuse, Recycle)
- Untuk reduce dan reuse, masyarakat masih belum bisa melaksanakan,
sedangkan untuk recycle sudah sedikit dilakukan oleh beberapa
kelurahan di Kabupaten Nganjuk seperti pemilahan sampah disumbernya
contoh memilah kertas bekas, plastik, dan logam yang mempunyai nilai
jual dan ekonomis yang dapat diolah kembali. Di kegiatan ini mampu
mengurangi jumlah sampah sebanyak ±2 %.
- Kegiatan ini dilakukan di Kelurahan Mangundikaran Kecamatan Kota
Nganjuk yang terdiri dari 8 RW telah di lakukan pemilahan sampah dari
sumbernya yang kemudian dimabil ataupun di antar ke bank sampah sri
pekung dan dikelola oleh masyarakat sendiri dan telah dilakukan sejak
tanggal 5 februari 2012. Adapun sampah yang dipilah adalah plastik,
kardus, botol plastik, buku, koran, HVS, triplek, dan besi (baru mulai)
- Komposting
- Seperti yang diketahui bahwa sampah organik sebanyak 70% yang
apabila dapat dilakukan pengkomposan semua maka akan tersedia
pupuk organik sebesar 70 m3 perhari sehingga jumlah residu yang di
buang ke TPA hanya 4% dari residu pengkomposan. Sementara di
Nganjuk hanya 60 m3/minggu, dengan lokasi di Belakang Pasar Wage
L A P O R A N P E N D A H U L U A N
STUDI KELAYAKAN PEMBANGUNAN TPA KABUPATEN NGANJUK
III-15
Nganjuk dan di TPA Kedungdowo nganjuk (beberapa tahun ini berhenti
karena sdm purna tugas) serta di Kelurahan Mangundikaran telah
dilakukan pengomposan (RW 7). Berikut gambar diagram pembagian
sampah secara organik dan anorganik :
Gambar 3.5. Diagram Pembagian Sampah Secara Organik dan Anorganik
Sedangkan untuk skema proses pengomposan dapat dilihat pada gambar
dibawah ini.
Gambar 3.6.Skema Proses Kompos
L A P O R A N P E N D A H U L U A N
STUDI KELAYAKAN PEMBANGUNAN TPA KABUPATEN NGANJUK
III-16
e. Tempat Pemrosesan Akhir
- TPA Kedungdowo – Nganjuk
Deskripsi
Nama TPA Kedung Dowo
Lokasi Desa Kedungdowo Kec. Nganjuk
Sistem Pengolahan Sampah Controlled Landfill
Tahun mulai operasi TPA 1992
Luas lahan (ha)
1. Terpakai
2. Sisa lahan
5 ha
3 ha
2 ha
Daya tamping total (m3) 4.900 m3
Volume deposit (m3) 1.734 m3
Daya tamping sisa (m3) 3.166 m3
Jumlah truk yang masuk per hari 15 rit
Jumlah Pemulung 3 orang
Sumber : Buku Putih Sanitasi Kabupaten Nganjuk, Tahun 2012
Fasiltas yang ada di
TPA
Ada Tidak Ada Kondisi
Pembuat kompos √ Tidak terpakai
Daur ulang plastic √
Pengolahan lindi (IPAL) √ Kurang lengkap
Jembatan timbang √
Saluran drainase √ Kurang
Rumah jaga √ Kurang bagus
Alat berat √ Rusak
Tempat parkir alat
berat
√ Jelek
Terminal dumping √
Lapisan tanah penutup √ Pengadaan dari laur
Ketersediaan tanah
penutup
√
Pagar keliling √ Kurang
Sumur Pantau √ Jelek
Sumber : Buku Putih Sanitasi Kabupaten Nganjuk, Tahun 2012
Keterangan : Alat pengkomposan yang ada di TPA meliputi mesin pencacah dan mesin
pengayak sampah
- TPA Pandatoyo – Kertosono
Deskripsi
Nama TPA Pandantoyo
Lokasi Desa Panantoyo, Kertosono
Sistem Pengolahan Sampah Open dumping
Tahun mulai operasi TPA
L A P O R A N P E N D A H U L U A N
STUDI KELAYAKAN PEMBANGUNAN TPA KABUPATEN NGANJUK
III-17
Deskripsi
Luas lahan (ha)
1. Terpakai
2. Sisa lahan
1,2 ha
Daya tampung total (m3) 1.176 m3
Volume deposit (m3) 417 m3
Daya tamping sisa (m3) 759 m3
Jumlah truk yang masuk per hari 2
Jumlah Pemulung 4 orang
Sumber : Buku Putih Sanitasi Kabupaten Nganjuk, Tahun 2012
Fasiltas yang ada di
TPA
Ada Tidak Ada Kondisi
Pembuat kompos √
Daur ulang plastic √
Pengolahan lindi (IPAL) √
Jembatan timbang √
Saluran drainase √ Kurang
Rumah jaga √ Jelek
Alat berat √
Tempat parkir alat berat √
Terminal dumping √
Lapisan tanah penutup √
Ketersediaan tanah
penutup
√
Pagar keliling √ Jelek
Sumur Pantau √
Sumber : Buku Putih Sanitasi Kabupaten Nganjuk, Tahun 2012
- TPA Bendil – Berbek
Deskripsi
Nama TPA Brendil
Lokasi Desa Brendil, Berbek
Sistem Pengolahan Sampah Open dumping
Tahun mulai operasi TPA
Luas lahan (ha)
1. Terpakai
2. Sisa lahan
1,2 ha
Daya tampung total (m3) 1.176 m3
Volume deposit (m3) 417 m3
Daya tamping sisa (m3) 759 m3
Jumlah truk yang masuk per hari 2
Jumlah Pemulung
Sumber : Buku Putih Sanitasi Kabupaten Nganjuk, Tahun 2012
L A P O R A N P E N D A H U L U A N
STUDI KELAYAKAN PEMBANGUNAN TPA KABUPATEN NGANJUK
III-18
Fasiltas yang ada di
TPA
Ada Tidak Ada Kondisi
Pembuat kompos √
Daur ulang plastic √
Pengolahan lindi (IPAL) √
Jembatan timbang √
Saluran drainase √
Rumah jaga √ Jelek
Alat berat √
Tempat parkir alat berat √
Terminal dumping √
Lapisan tanah penutup √
Ketersediaan tanah
penutup
√
Pagar keliling √ Sedang
Sumur Pantau √
Sumber : Buku Putih Sanitasi Kabupaten Nganjuk, Tahun 2012
Area pelayanan persampahan di Kabupaten Nganjuk mencakup 11 kecamatan,
perkotaan menjadi skala prioritas dan sebagian kecil kecamatan. Tingkat pelayanan
persampahan pada Tahun 2010 adalah sebesar 28,71% dengan jumlah penduduk yang
terlayani adalah sebesar 335.381 jiwa. Jumlah sampah yang terangkut sebesar 201
m3/hari.
Tempat Pemrosesan Akhir Kabupaten Nganjuk dan jangkauan pelayanan
saat ini berjumlah 4 (empat) unit, yaitu :
1) TPA Kedungdowo terletak di desa Kedungdowo Kec Kota Nganjuk dengan
cakupan wilayah perkotaan Kecamatan Nganjuk, Rejoso, Gondang, Bagor dan
Sukomoro.
2) TPA Pandantoyo terletak di desa Pandantoyo Kec. Kertosono dengan cakupan
wilayah perkotaan kecamatan Kertosono, Tanjunganom, Ngronggot,
Patianrowo.
3) TPA Bendil terletak didesa Bendil Kec. Berbek dengan cakupan wilayah
perkotaan kecamatan Sawahan, Pace, Berbek.
4) TPA Tanjunganom terletak di desa Warujayeng dengan cakupan wilayah
perkotaan kecamatan Tanjunganom sebagian Prambon dan Ngronggot.
Sedangkan lokasi TPS di Kabupaten Nganjuk sebanyak 62 buah tersebar di
lingkungan permukiman dan fasilitas umum di kawasan perkotaan. Jumlah dan lokasi
TPS serta prasarana tempat penampungan sementara di Kabupaten Nganjuk dibawah
ini :
L A P O R A N P E N D A H U L U A N
STUDI KELAYAKAN PEMBANGUNAN TPA KABUPATEN NGANJUK
III-19
Tabel 3.7. Prasarana Tempat Penampungan Sementara di Kabupaten
Nganjuk
No Lokasi TPS *) Jenis **) Kapasitas (m3)
Luas TPS
(m2)
Kondisi
Frekuensi
Pengambilan
per hari
1. Kel. Begadung Container 6 = 2 m3/hari Baik 2 x/ minggu
2. Jln. Mastrip TPS 18 9 x 9 Baik 1
3. Belakang Perdana TPS 18 9 x 9 Baik 1
4. Jln. Imam Bonjol TPS 3 1,5 x 1,5 Baik 1
5. Jln. Dermpojoyo TPS 3 1,5 x 1,5 Baik 1
6. Bel Pasar Wage TPS 36 = 72 m3/hari 6 x 12 Baik 2x/ hari
7. Kel. Kartoharjo TPS 6 4 x 5 Baik 1
8. Gedung Juang Container 6 = 2 m3/hari 4 x 5 Baik 2x/ minggu
9. Perm. Candirejo TPS 6 4 x 5 Baik 1
10. Jln. Cokroaminoto TPS 9 4 x 6 Baik 1
11. Jln. Gatot Subroto TPS 3 2 x 2 Baik 1
12. Terminal Truck Guy TPS 3 Baik 1
13. Pasar Kutorejo TPS 6 4 x 5 Baik -
14. Kel. Cangkringan Container 6 = 4 m3/hari 4 x 5 Baik 4x/ minggu
15. Pasar Gondang Container 6 = 2 m3/hari 4 x 5 Baik 2x/ minggu
16. Depan SMPN 2 TPS 3 - Baik 1
17. Kel. Warungotok TPS 6 4 x 5 Baik 1
18. Pasar Rejoso Container 6 = 2 m3/hari 4 x 5 Baik 2x/ minggu
19. Terminal Lama TPS 3 4 x 5 Baik 1
20. Pemda Container 6 = 1 m3/hari Baik 1x/ minggu
21. Payaman TPS 6 4 x 5 Baik 1
22. Pasar Bagor TPS 18 9,5 x 8 Baik -
23. Pasar Sukomoro TPS 9 4 x 6 Baik -
24. Ngadipiro Trans Depo 10 6 x 7 Baik -
25. Sudimoroharjo Trans Depo 15 9 x 7 Baik -
26. Tanjung TPS - Baik -
27. Perumnas Pace Container 6 = 2 m3/hari Baik 2x/ minggu
28. Terminal Colt Container 6 = 2 m3/hari Baik 2x/ minggu
29. Perumnas Ngrawan Container 6 = 2 m3/hari Baik 2x/ minggu
30. Pasar
Mangundikaran
Container 6 = 3 m3/hari Baik 3x/ minggu
31. STM Negeri Container 6 = 1 m3/hari Baik 1x/ minggu
32. TRAL Container 6 = 1 m3/hari Baik 1x/ minggu
33. Pasar Mojorembun Container 6 = 1 m3/hari Baik 1x/ minggu
34. Pasar Sukomoro Container 6 = 1 m3/hari Baik 1x/ minggu
35. Alon-alon Container 6 = 4 m3/hari Baik 4x/ minggu
36. Polres Trans Depo 2,5 = 1 m3/hari 1,5 x 1,5 Baik 1
37. Bhayangkara Trans Depo 2,5 1,5 x 1,5 Baik 1
38. PU. Binamarga Trans Depo 2,5 = 1 m3/hari 1,5 x 1,5 Baik 1
39. Kantor DPRD Trans Depo 2,5 = 0,9 m3/hari 1,5 x 1,5 Baik 2x/ minggu
40. Jln. Kartini Trans Depo 2,5 = 0,5 m3/hari 1,5 x 1,5 Baik 1
L A P O R A N P E N D A H U L U A N
STUDI KELAYAKAN PEMBANGUNAN TPA KABUPATEN NGANJUK
III-20
No Lokasi TPS *) Jenis **) Kapasitas (m3)
Luas TPS
(m2)
Kondisi
Frekuensi
Pengambilan
per hari
41. Jln. Megantoro Trans Depo 2,5 = 1 m3/hari 1,5 x 1,5 Baik 1
42. Perumnas Mastrip Trans Depo 2,5 = 1 m3/hari 1,5 x 1,5 Baik 1
43. SMPN 3 Nganjuk Trans Depo 2,5 = 0,9 m3/hari 1,5 x 1,5 2x/ minggu
44. Panti Asuhan Trans Depo 2,5 = 0,9 m3/hari 1,5 x 1,5 2x/ minggu
45. RSUD Trans Depo 6 2 x 2 1
46. Pasar Berbek TPS 9 = 3 m3/hari 2 x 3 2x/ minggu
47. Pasar Sawahan TPS 9 = 3 m3/hari 2 x 3 2x/ minggu
48. Megantoro TPS 2,5 = 1 m3/hari 1,5 x 1,5 1
49. Jln. Yos Sudarso Trans Depo 2,5 = 1 m3/hari 1,5 x 1,5 1
50. SMPN 5 Trans Depo 2,5 = 1 m3/hari 1,5 x 1,5 1
51. Gedung juang TPS 18 = 3 m3/hari 7 x 9 1
52. Kel. Begadung TPS 4 = 0,5 m3/hari 7 x 9 1
53. Pasar Ngrengket Trans Depo 2,5 1,5 x 1,5 1
54. Jln. Merdeka Trans Depo 2,5 1,5 x 1,5 1
55. Perhutani Trans Depo 2,5 = 1 m3/hari 1,5 x 1,5 1
56. SMPN 3 Trans Depo 2,5 = 1 m3/hari 1,5 x 1,5 1
57. Jln. M. Sungkono Trans Depo 2,5 = 0,5 m3/hari 1,5 x 1,5 1
58. Jln. Bromo Trans Depo 2,5 = 1 m3/hari 1,5 x 1,5 1
59. SMAN 2 TPS 4 = 2 m3/hari 2,5 x 4 1
60. Nirwana Trans Depo 2,5 1,5 x 1,5 1
61. SD Mangundikaran Trans Depo 2,5 = 1,5 m3/hari 1,5 x 1,5 1
62. Perum Werungotok Trans Depo 2,5 1,5 x 1,5 1
Sumber : Buku Putih Sanitasi Kabupaten Nganjuk, Tahun 2012
Teknik operasional pengelolaan sampah perkotaan meliputi dasar-dasar
perencanaan untuk kegiatan:
- Pewadahan sampah
- Pengumpulan sampah
- Pemindahan sampah
- Pengangkutan sampah
- Pengelolaan dan pendaur-ulangan sampah
- Pembuangan akhir sampah
3.3. Kondisi Rencana Kerja
Lokasi tempat pemrosesan akhir (TPA) sampah yang akan dibangun di
Kabupaten Nganjuk berada di Desa Joho Kecamatan Pace. Area TPA yang akan
dibangun memiliki luasan 4 hektar dengan akses menuju ke lokasi rencana tempat
pemrosesan akhir (TPA) sampah harus melalui kawasan hutan produksi milik Perhutani,
L A P O R A N P E N D A H U L U A N
STUDI KELAYAKAN PEMBANGUNAN TPA KABUPATEN NGANJUK
III-21
kawasan persawahan, dan kawasan permukiman warga yang berjarak kurang dari 500
m dari lokasi rencana TPA.
Gambar 3.7. Lokasi Rencana TPA
Pada area rencana TPA sampah di Kabupaten Nganjuk terdapat 2 sumber air
yang juga dimanfaatkan masyarakat dalam memenuhi kebutuhan air bersih sehari-hari
dan juga terdapat saluran irigasi musiman yang hanya dialiri air pada saat musim
penghujan. Kondisi eksisting lokasi rencana TPA sampah di Kabupaten Nganjuk dapat
dilihat pada gambar dibawah ini.
Gambar 3.8.Kondisi di Lokasi Rencana TPA

More Related Content

What's hot

ANALISIS PENGEMBANGAN DAN FUNGSI WILAYAH
ANALISIS PENGEMBANGAN DAN FUNGSI WILAYAHANALISIS PENGEMBANGAN DAN FUNGSI WILAYAH
ANALISIS PENGEMBANGAN DAN FUNGSI WILAYAHNur Hilaliyah
 
01 Pengenalan Rencana Kontinjensi InaSAFE
01 Pengenalan Rencana Kontinjensi InaSAFE01 Pengenalan Rencana Kontinjensi InaSAFE
01 Pengenalan Rencana Kontinjensi InaSAFEOpenStreetMap Indonesia
 
Rencana Tata Ruang Pulau Sumatera
Rencana Tata Ruang Pulau SumateraRencana Tata Ruang Pulau Sumatera
Rencana Tata Ruang Pulau SumateraPenataan Ruang
 
revisi PPT LAPHIR LAHAN POTENSIAL RELOKASI BENCANA NGANJUK_show (1).pdf
revisi PPT LAPHIR LAHAN POTENSIAL RELOKASI BENCANA NGANJUK_show (1).pdfrevisi PPT LAPHIR LAHAN POTENSIAL RELOKASI BENCANA NGANJUK_show (1).pdf
revisi PPT LAPHIR LAHAN POTENSIAL RELOKASI BENCANA NGANJUK_show (1).pdfssusercf685f
 
Konsolidasi Tanah dan Pengendalian Pertanahan
Konsolidasi Tanah dan Pengendalian PertanahanKonsolidasi Tanah dan Pengendalian Pertanahan
Konsolidasi Tanah dan Pengendalian Pertanahanushfia
 
PEMBANGUNAN PERUMAHAN MASYARAKAT BERPENGHASILAN RENDAH TERJANGKAU MELALUI KEM...
PEMBANGUNAN PERUMAHAN MASYARAKAT BERPENGHASILAN RENDAH TERJANGKAU MELALUI KEM...PEMBANGUNAN PERUMAHAN MASYARAKAT BERPENGHASILAN RENDAH TERJANGKAU MELALUI KEM...
PEMBANGUNAN PERUMAHAN MASYARAKAT BERPENGHASILAN RENDAH TERJANGKAU MELALUI KEM...Latifah Tio
 
Bab 4 rencana pengelolaan rhl
Bab 4 rencana pengelolaan rhlBab 4 rencana pengelolaan rhl
Bab 4 rencana pengelolaan rhlEdy Junaidi
 
Isu pengembangan wilayah
Isu pengembangan wilayah  Isu pengembangan wilayah
Isu pengembangan wilayah Hafida Siti
 
Rencana Tata Ruang Pulau Sulawesi
Rencana Tata Ruang Pulau SulawesiRencana Tata Ruang Pulau Sulawesi
Rencana Tata Ruang Pulau SulawesiPenataan Ruang
 
Panduan pelaksanaan peremajaan kawasan permukiman kota
Panduan pelaksanaan peremajaan kawasan permukiman kotaPanduan pelaksanaan peremajaan kawasan permukiman kota
Panduan pelaksanaan peremajaan kawasan permukiman kotainfosanitasi
 
Sni 03 1733-2004 v.2 tata cara perencanaan lingkungan perumahan di perkotaan
Sni 03 1733-2004 v.2 tata cara perencanaan lingkungan perumahan di perkotaanSni 03 1733-2004 v.2 tata cara perencanaan lingkungan perumahan di perkotaan
Sni 03 1733-2004 v.2 tata cara perencanaan lingkungan perumahan di perkotaanArdita Putri Usandy
 
Pedoman Penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kota
Pedoman Penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) KotaPedoman Penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kota
Pedoman Penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) KotaPenataan Ruang
 
Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Gorontalo
Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi GorontaloRencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Gorontalo
Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi GorontaloPenataan Ruang
 
Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Sulawesi Utara - Indikasi Program
Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Sulawesi Utara - Indikasi ProgramRencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Sulawesi Utara - Indikasi Program
Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Sulawesi Utara - Indikasi ProgramPenataan Ruang
 
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Bogor
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten BogorRencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Bogor
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten BogorPenataan Ruang
 
Pedoman Penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten
Pedoman Penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) KabupatenPedoman Penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten
Pedoman Penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) KabupatenPenataan Ruang
 
Lingkungan Hunian Berimbang. Majalah Perumahan dan Kawasan Permukiman 'INFORU...
Lingkungan Hunian Berimbang. Majalah Perumahan dan Kawasan Permukiman 'INFORU...Lingkungan Hunian Berimbang. Majalah Perumahan dan Kawasan Permukiman 'INFORU...
Lingkungan Hunian Berimbang. Majalah Perumahan dan Kawasan Permukiman 'INFORU...Oswar Mungkasa
 

What's hot (20)

Bendung Karet
Bendung KaretBendung Karet
Bendung Karet
 
ANALISIS PENGEMBANGAN DAN FUNGSI WILAYAH
ANALISIS PENGEMBANGAN DAN FUNGSI WILAYAHANALISIS PENGEMBANGAN DAN FUNGSI WILAYAH
ANALISIS PENGEMBANGAN DAN FUNGSI WILAYAH
 
Doc gambar
Doc gambarDoc gambar
Doc gambar
 
01 Pengenalan Rencana Kontinjensi InaSAFE
01 Pengenalan Rencana Kontinjensi InaSAFE01 Pengenalan Rencana Kontinjensi InaSAFE
01 Pengenalan Rencana Kontinjensi InaSAFE
 
Rencana Tata Ruang Pulau Sumatera
Rencana Tata Ruang Pulau SumateraRencana Tata Ruang Pulau Sumatera
Rencana Tata Ruang Pulau Sumatera
 
revisi PPT LAPHIR LAHAN POTENSIAL RELOKASI BENCANA NGANJUK_show (1).pdf
revisi PPT LAPHIR LAHAN POTENSIAL RELOKASI BENCANA NGANJUK_show (1).pdfrevisi PPT LAPHIR LAHAN POTENSIAL RELOKASI BENCANA NGANJUK_show (1).pdf
revisi PPT LAPHIR LAHAN POTENSIAL RELOKASI BENCANA NGANJUK_show (1).pdf
 
Konsolidasi Tanah dan Pengendalian Pertanahan
Konsolidasi Tanah dan Pengendalian PertanahanKonsolidasi Tanah dan Pengendalian Pertanahan
Konsolidasi Tanah dan Pengendalian Pertanahan
 
PEMBANGUNAN PERUMAHAN MASYARAKAT BERPENGHASILAN RENDAH TERJANGKAU MELALUI KEM...
PEMBANGUNAN PERUMAHAN MASYARAKAT BERPENGHASILAN RENDAH TERJANGKAU MELALUI KEM...PEMBANGUNAN PERUMAHAN MASYARAKAT BERPENGHASILAN RENDAH TERJANGKAU MELALUI KEM...
PEMBANGUNAN PERUMAHAN MASYARAKAT BERPENGHASILAN RENDAH TERJANGKAU MELALUI KEM...
 
Bab 4 rencana pengelolaan rhl
Bab 4 rencana pengelolaan rhlBab 4 rencana pengelolaan rhl
Bab 4 rencana pengelolaan rhl
 
Isu pengembangan wilayah
Isu pengembangan wilayah  Isu pengembangan wilayah
Isu pengembangan wilayah
 
Rencana Tata Ruang Pulau Sulawesi
Rencana Tata Ruang Pulau SulawesiRencana Tata Ruang Pulau Sulawesi
Rencana Tata Ruang Pulau Sulawesi
 
Panduan pelaksanaan peremajaan kawasan permukiman kota
Panduan pelaksanaan peremajaan kawasan permukiman kotaPanduan pelaksanaan peremajaan kawasan permukiman kota
Panduan pelaksanaan peremajaan kawasan permukiman kota
 
Sni 03 1733-2004 v.2 tata cara perencanaan lingkungan perumahan di perkotaan
Sni 03 1733-2004 v.2 tata cara perencanaan lingkungan perumahan di perkotaanSni 03 1733-2004 v.2 tata cara perencanaan lingkungan perumahan di perkotaan
Sni 03 1733-2004 v.2 tata cara perencanaan lingkungan perumahan di perkotaan
 
Pedoman Penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kota
Pedoman Penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) KotaPedoman Penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kota
Pedoman Penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kota
 
Stabilitas lereng-menggunakan-metode-fellenius-dan-slope-w-2007
Stabilitas lereng-menggunakan-metode-fellenius-dan-slope-w-2007Stabilitas lereng-menggunakan-metode-fellenius-dan-slope-w-2007
Stabilitas lereng-menggunakan-metode-fellenius-dan-slope-w-2007
 
Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Gorontalo
Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi GorontaloRencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Gorontalo
Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Gorontalo
 
Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Sulawesi Utara - Indikasi Program
Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Sulawesi Utara - Indikasi ProgramRencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Sulawesi Utara - Indikasi Program
Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Sulawesi Utara - Indikasi Program
 
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Bogor
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten BogorRencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Bogor
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Bogor
 
Pedoman Penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten
Pedoman Penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) KabupatenPedoman Penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten
Pedoman Penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten
 
Lingkungan Hunian Berimbang. Majalah Perumahan dan Kawasan Permukiman 'INFORU...
Lingkungan Hunian Berimbang. Majalah Perumahan dan Kawasan Permukiman 'INFORU...Lingkungan Hunian Berimbang. Majalah Perumahan dan Kawasan Permukiman 'INFORU...
Lingkungan Hunian Berimbang. Majalah Perumahan dan Kawasan Permukiman 'INFORU...
 

Similar to Bab 3_Gambaran Umum

Profil Kabupaten Trenggalek
Profil Kabupaten TrenggalekProfil Kabupaten Trenggalek
Profil Kabupaten TrenggalekTofan Ardi
 
Bab II Rpjmd Kabupaten Jember
Bab II Rpjmd Kabupaten JemberBab II Rpjmd Kabupaten Jember
Bab II Rpjmd Kabupaten JemberAdi T Wibowo
 
Profil daerah kabupaten jayapura
Profil daerah kabupaten jayapuraProfil daerah kabupaten jayapura
Profil daerah kabupaten jayapurawiratmokowikan
 
ppt wilayah jumapolo yang digunakan untuk mahasiswa kkn
ppt wilayah jumapolo yang digunakan untuk mahasiswa kknppt wilayah jumapolo yang digunakan untuk mahasiswa kkn
ppt wilayah jumapolo yang digunakan untuk mahasiswa kknSholehahEstuMumpuni
 
Bab ii andalalin pg comal baru
Bab ii andalalin pg comal baruBab ii andalalin pg comal baru
Bab ii andalalin pg comal baruMohamad Anwar
 
Profil kesiapsiagaan kabupaten bantul
Profil kesiapsiagaan kabupaten bantulProfil kesiapsiagaan kabupaten bantul
Profil kesiapsiagaan kabupaten bantulSapik Bubud
 
Bab ii ppsp sijunjung
Bab ii ppsp sijunjungBab ii ppsp sijunjung
Bab ii ppsp sijunjungMetza d'Arch
 
HASIL DAN PEMBAHASAN Kajian Kecepatan Penarikan Purse Line dan Waktu Penangka...
HASIL DAN PEMBAHASAN Kajian Kecepatan Penarikan Purse Line dan Waktu Penangka...HASIL DAN PEMBAHASAN Kajian Kecepatan Penarikan Purse Line dan Waktu Penangka...
HASIL DAN PEMBAHASAN Kajian Kecepatan Penarikan Purse Line dan Waktu Penangka...Andi Mahardika
 
PPT STUPRO KELURAHAN SUNTER JAYA.pptx
PPT STUPRO KELURAHAN SUNTER JAYA.pptxPPT STUPRO KELURAHAN SUNTER JAYA.pptx
PPT STUPRO KELURAHAN SUNTER JAYA.pptxMeyrianaPrabowo
 
karakteristik wilayah kabupaten sukabumi
karakteristik wilayah kabupaten  sukabumikarakteristik wilayah kabupaten  sukabumi
karakteristik wilayah kabupaten sukabumiYandi H Lukman
 
Profil provinisi sulawesi utara
Profil provinisi sulawesi utaraProfil provinisi sulawesi utara
Profil provinisi sulawesi utaradeni soeboer
 
Bab 2 Gambaran Kondisi Daerah - RKPD Kab. Garut 2023
Bab 2 Gambaran Kondisi Daerah - RKPD Kab. Garut 2023Bab 2 Gambaran Kondisi Daerah - RKPD Kab. Garut 2023
Bab 2 Gambaran Kondisi Daerah - RKPD Kab. Garut 2023Gugum Gumilar
 
KONDISI UMUM. Gambar 6 Peta administrasi Kecamatan Lembang. Sumber_ Album Pet...
KONDISI UMUM. Gambar 6 Peta administrasi Kecamatan Lembang. Sumber_ Album Pet...KONDISI UMUM. Gambar 6 Peta administrasi Kecamatan Lembang. Sumber_ Album Pet...
KONDISI UMUM. Gambar 6 Peta administrasi Kecamatan Lembang. Sumber_ Album Pet...DindinWahyudinHidaya1
 
SPAM Kecamatan Semarang Selatan
SPAM Kecamatan Semarang SelatanSPAM Kecamatan Semarang Selatan
SPAM Kecamatan Semarang SelatanM RiendRa Uslani
 

Similar to Bab 3_Gambaran Umum (20)

Profil Kabupaten Trenggalek
Profil Kabupaten TrenggalekProfil Kabupaten Trenggalek
Profil Kabupaten Trenggalek
 
Data umum
Data umumData umum
Data umum
 
Bab II Rpjmd Kabupaten Jember
Bab II Rpjmd Kabupaten JemberBab II Rpjmd Kabupaten Jember
Bab II Rpjmd Kabupaten Jember
 
Profil daerah kabupaten jayapura
Profil daerah kabupaten jayapuraProfil daerah kabupaten jayapura
Profil daerah kabupaten jayapura
 
Gambaran umum desa nengkelan
Gambaran umum desa nengkelanGambaran umum desa nengkelan
Gambaran umum desa nengkelan
 
ppt wilayah jumapolo yang digunakan untuk mahasiswa kkn
ppt wilayah jumapolo yang digunakan untuk mahasiswa kknppt wilayah jumapolo yang digunakan untuk mahasiswa kkn
ppt wilayah jumapolo yang digunakan untuk mahasiswa kkn
 
Bab2rpjpd
Bab2rpjpdBab2rpjpd
Bab2rpjpd
 
Bab ii andalalin pg comal baru
Bab ii andalalin pg comal baruBab ii andalalin pg comal baru
Bab ii andalalin pg comal baru
 
Profil kesiapsiagaan kabupaten bantul
Profil kesiapsiagaan kabupaten bantulProfil kesiapsiagaan kabupaten bantul
Profil kesiapsiagaan kabupaten bantul
 
Bab 3 gambaran
Bab 3   gambaranBab 3   gambaran
Bab 3 gambaran
 
Bab ii ppsp sijunjung
Bab ii ppsp sijunjungBab ii ppsp sijunjung
Bab ii ppsp sijunjung
 
Bab ii
Bab iiBab ii
Bab ii
 
HASIL DAN PEMBAHASAN Kajian Kecepatan Penarikan Purse Line dan Waktu Penangka...
HASIL DAN PEMBAHASAN Kajian Kecepatan Penarikan Purse Line dan Waktu Penangka...HASIL DAN PEMBAHASAN Kajian Kecepatan Penarikan Purse Line dan Waktu Penangka...
HASIL DAN PEMBAHASAN Kajian Kecepatan Penarikan Purse Line dan Waktu Penangka...
 
PPT STUPRO KELURAHAN SUNTER JAYA.pptx
PPT STUPRO KELURAHAN SUNTER JAYA.pptxPPT STUPRO KELURAHAN SUNTER JAYA.pptx
PPT STUPRO KELURAHAN SUNTER JAYA.pptx
 
karakteristik wilayah kabupaten sukabumi
karakteristik wilayah kabupaten  sukabumikarakteristik wilayah kabupaten  sukabumi
karakteristik wilayah kabupaten sukabumi
 
Profil provinisi sulawesi utara
Profil provinisi sulawesi utaraProfil provinisi sulawesi utara
Profil provinisi sulawesi utara
 
Bab 2 Gambaran Kondisi Daerah - RKPD Kab. Garut 2023
Bab 2 Gambaran Kondisi Daerah - RKPD Kab. Garut 2023Bab 2 Gambaran Kondisi Daerah - RKPD Kab. Garut 2023
Bab 2 Gambaran Kondisi Daerah - RKPD Kab. Garut 2023
 
KONDISI UMUM. Gambar 6 Peta administrasi Kecamatan Lembang. Sumber_ Album Pet...
KONDISI UMUM. Gambar 6 Peta administrasi Kecamatan Lembang. Sumber_ Album Pet...KONDISI UMUM. Gambar 6 Peta administrasi Kecamatan Lembang. Sumber_ Album Pet...
KONDISI UMUM. Gambar 6 Peta administrasi Kecamatan Lembang. Sumber_ Album Pet...
 
SPAM Kecamatan Semarang Selatan
SPAM Kecamatan Semarang SelatanSPAM Kecamatan Semarang Selatan
SPAM Kecamatan Semarang Selatan
 
3. halaman isi lppd 2015
3. halaman isi lppd 20153. halaman isi lppd 2015
3. halaman isi lppd 2015
 

Recently uploaded

Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptxPembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptxmuhammadrizky331164
 
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.pptSonyGobang1
 
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open StudioSlide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studiossuser52d6bf
 
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptxAnnisaNurHasanah27
 
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaStrategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaRenaYunita2
 
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptxMuhararAhmad
 

Recently uploaded (6)

Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptxPembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
 
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
 
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open StudioSlide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
 
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx
 
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaStrategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
 
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
 

Bab 3_Gambaran Umum

  • 1. L A P O R A N P E N D A H U L U A N STUDI KELAYAKAN PEMBANGUNAN TPA KABUPATEN NGANJUK III-1 3.1. Kondisi Umum Kabupaten Nganjuk 3.1.1. Profil Geografi Kabupaten Nganjuk merupakan salah satu kabupaten di propinsi Jawa Timur yang terletak di bagian barat dari wilayah Propinsi Jawa Timur pada koordinat 111° 5´- 112° 13´ Bujur Timur dan 7° 20´ – 7°50´ Lintang Selatan. Luas wilayah administratif Kabupaten Nganjuk adalah 1.224.331 km² dengan batas-batas wilayah sebagai berikut :  Sebelah Utara : Kabupaten Bojonegoro  Sebelah Selatan : Kabupaten Kediri dan Kabupaten Tulungagung  Sebelah Barat : Kabupaten Ponorogo dan Kabupaten Madiun  Sebelah Timur : Kabupaten Jombang dan Kabupaten Kediri Secara administrasi wilayah perencanaan terdiri atas seluruh wilayah yang termasuk dalam Kabupaten Nganjuk terdiri dari 20 Kecamatan, dan 284 Kelurahan/Desa. Gambaran wilayah administrasi Kabupaten Nganjuk dapat dilihat pada Peta 3.1. BAB III GAMBARAN UMUM KABUPATEN NGANJUK
  • 2. L A P O R A N P E N D A H U L U A N STUDI KELAYAKAN PEMBANGUNAN TPA KABUPATEN NGANJUK III-2 Peta 3.1. Administrasi Kabupaten Nganjuk
  • 3. L A P O R A N P E N D A H U L U A N STUDI KELAYAKAN PEMBANGUNAN TPA KABUPATEN NGANJUK III-3 3.1.2. Klimatologi Secara umum, curah hujan di Kabupaten Nganjuk dibandingkan dengan wilayah lain di Propinsi Jawa Timur tidak terlalu jauh berbeda. Curah hujan di Kabupaten Nganjuk berdasarkan data-data pengamatan tahun 2014 yang tertuang didalam data Kabupaten Nganjuk Dalam Angka tahun 2015, curah hujan tertinggi terjadi Kecamatan Sawahan 2.275 mm. sedangkan curah hujan terendah terjadi di Kecamatan Ngronggot 743 mm dengan curah hujan perbulan tidak diseluruh kecamatan sebesar 36 mm. Secara berkala dalam kurun waktu setahun, hujan turun hampir sepanjang tahun kecuali pada bulan- bulan Juli, Agustus, September dan bulan Oktober. Tabel 3.1. Lokasi Ketinggian dan Banyaknya Hari Hujan Per Kecamatan di Kabupaten Nganjuk Tahun 2014 No Kecamatan Ketinggian (m dpl) Banyaknya Hari Hujan (Hari) Rata-rata Hari Hujan (Hari) Banyaknya Curah Hujan ( mm ) Rata- rata Curah Hujan 1 Sawahan 571 107 12 2.275 21 2 Ngetos 680 90 10 1.761 19 3 Berbek 114 104 12 1.469 14 4 Loceret 83 100 11 1.489 15 5 Pace 70 74 8 1.321 18 6 Tanjunganom 62 104 12 1.185 11 7 Prambon 75 77 7 1.274 17 8 Ngronggot 67 28 3 743 27 9 Kertosono 58 46 5 1.322 29 10 Patianrowo Tidak Ada Stasiun Penakaran 11 Baron Tidak Ada Stasiun Penakaran 12 Gondang 75 72 8 1.238 17 13 Sukomoro Tidak Ada Stasiun Penakaran 14 Nganjuk 65 68 8 1.661 24 15 Bagor 85 55 7 646 12 16 Wilangan 96 84 8 1.482 18 17 Rejoso 72 94 12 1.647 18 18 Ngluyu 170 65 7 1.487 23 19 Lengkong 89 61 7 1.484 24 20 Jatikalen 56 52 6 1.079 21 Sumber : Kabupaten Nganjuk Dalam Angka, tahun 2015
  • 4. L A P O R A N P E N D A H U L U A N STUDI KELAYAKAN PEMBANGUNAN TPA KABUPATEN NGANJUK III-4 3.1.3. Hidrologi Di wilayah Kabupaten Nganjuk terdapat 43 sungai kecil dan besar. Berdasarkan data inventarisasi sungai yang dilakukan oleh Dinas PU Pengairan Kabupaten Nganjuk dapat dilihat pada tabel berikut dibawah ini. Tabel 3.2. Inventarisasi Sungai Di Kabupaten Nganjuk No Nama Sungai Panjang (Km) Luas Daerah Pengairan (Km2) Debit Air Liter/Detik 1 Kali Widas 91 430.150 17,2 2 Kali Sopang 4.7 6 .562 - 3 Kali Bubuh 4.2 2 .000 - 4 Kali Manyung 8.3 19 .240 0,1 5 Kali Ngumpul 12 15 .750 0,05 6 Kali Mencaro 6.75 16 .200 1,52 7 Kali Kedungmaron 7.5 15 .000 1,79 8 Kali Rejoso 23.5 27 .000 2,84 9 Kali Wadegan 6.1 7 .000 1,98 10 Kali Wengkal 12 24 .000 1,62 11 Kali Kedungpadang 11 122 .845 20.02 12 Kali Senggowar 22 76 .600 5,29 13 Kali Babadan 7 1 .400 1,21 14 Kali Tretes 15 30 .000 3,02 15 Kali Kedungsengon 7.2 14 .400 2,38 16 Kali Jarakan 4.25 8 .500 2,76 17 Kali Jaan 5.1 10 .200 2,7 18 Kali Nglempoh 5.12 4 .500 1,58 19 Kali Jurangpadang 2.75 19 .700 1,05 20 Kali Logawe 3 2 .450 1,03 21 Kali Sumberkepuh 5.6 34 .300 12 22 Kali Sumbersono 5 3 .250 12 23 Kali Perning 3.5 36 .770 15 24 Kali Kedungsoko 6.5 80 .850 0,06 25 Kali Kedungpedet 5.25 70 .710 0,94 26 Kali Puh Salak 12.6 14.624 0,14 27 Kali Kedung Galih 18.2 24 .375 0,09 28 Kali Logo 11.5 4 .500 - 29 Kali Konang 31.7 28 .020 0,13 30 Kali Tunggak 15.2 18 .562 0,05 31 Kali Gandu 4.9 7 .875 4,58 32 Kali Kuncir Kanan 27.246 18 .085 1,4 33 Kali Kuncir Kiri 9.55 26 .050 1,47
  • 5. L A P O R A N P E N D A H U L U A N STUDI KELAYAKAN PEMBANGUNAN TPA KABUPATEN NGANJUK III-5 No Nama Sungai Panjang (Km) Luas Daerah Pengairan (Km2) Debit Air Liter/Detik 34 Kali Bodor 16 21 .800 18,25 35 Kali Watulanang 7 14 .600 6,51 36 Kali Sumber Kemiri 5 3 .750 0,5 37 Kali Sumber Doko 3 1 .500 - 38 Kali Sumberklampok 3 1 .250 0,3 39 Kali Beng 20 14 .000 1,4 40 Kali Sematok 1,43 41 Kali Margomulyo 7 3.200 0,44 42 Kali Kedung Gupit 4 1.000 0,24 43 Kali Kuncir 19,45 12.875 2,97 Sumber : Kabupaten Nganjuk Dalam Angka, tahun 2015 3.1.4. Topografi Topografi Kabupaten Nganjuk meliputi, sebelah barat daya merupakan daerah pegunungan (Gunung Wilis) dengan ketinggian 1.000 sampai dengan 2.300 mdpl, potensi untuk tanaman perkebunan dan holtikultura. Bagian tengah merupakan dataran rendah dengan ketinggian 60-140 mdpl, merupakan daerah pertanian tanaman pangan dan holtikultura. Bagian utara merupakan daerah pegunungan (Pegunungan Kendeng) dengan ketinggian 60-300 mdpl, yang merupakan daerah hutan jati, lahan potensial untuk tanaman tembakau dan bahan galian kapur. Sebagian besar kecamatan berada pada dataran rendah dengan ketinggian antara 46 meter sampai dengan 95 meter di atas permukaan laut. Sedangkan 4 (empat) kecamatan berada pada daerah pegunungan dengan ketinggian 150 meter sampai 750 meter di atas permukaan laut. Daerah tertinggi terletak di Desa Ngliman Kecamatan Sawahan. Pada bagian dataran rendah, keadaan air tanah merupakan air tanah dangkal. Kabupaten Nganjuk dilewati oleh Kali Widas yang berasal dari Kabupaten Madiun dan Kali Kuncir yang melewati Kota Nganjuk di bagian utara dan selatan. Kedua sungai tersebut bertemu di Kali Kedungsoko yang mengalir ke utara bertemu dengan Kali Widas. Kali widas tersebur mengalir ke timur melalui Kecamatan Lengkong dan bermuara di Kali Brantas yang merupakan batas wilayah Kabupaten Nganjuk bagian timur.
  • 6. L A P O R A N P E N D A H U L U A N STUDI KELAYAKAN PEMBANGUNAN TPA KABUPATEN NGANJUK III-6 3.1.5. Geologi dan Jenis Tanah Struktur batuan di sebagian wilayah Kabupaten Nganjuk umumnya terdiri dari batuan alluvium, sedangkan sebagian lainnya terdiri dari batuan plistosen, dan hasil gunung api yang tak terurai. Secara garis besar jenis tanah di Kabupaten Nganjuk sebagian besar tergolong pada tanah subur dan hanya beberapa kecamatan yang mempunyai tanah yang tidak subur yaitu di Kecamatan Ngluyu daerahnya berbukitan dan tanahnya berkapur. Pada setiap jenis tanah akan mempunyai tingkat kesesuaian terhadap tanaman atau vegetasi yang ada. Tabel 3.3. Jenis Tanah Menurut Kecamatan No Kecamatan Jenis Tanah 1 Sawahan Andosol, Latosol 2 Ngetos Andosol, Latosol 3 Berbek Latosol, Gromosol 4 Loceret Andosol, Latosol, Gromosol, Aluvial 5 Pace Latosol, Gromosol, Aluvial 6 Tanjunganom Gromosol, Aluvial 7 Prambon Aluvial 8 Ngronggot Aluvial 9 Kertosono Aluvial 10 Patianrowo Aluvial, Regosol 11 Baron Aluvial 12 Gondang Aluvial, Regosol 13 Sukomoro Aluvial, Regosol 14 Nganjuk Gromosol, Aluvial, Regosol 15 Bagor Gromosol, Regosol 16 Wilangan Latosol, Gromosol, Regosol 17 Rejoso Latosol, Regosol, Litosol 18 Ngluyu Latosol, Regosol, Litosol 19 Lengkong Regosol 20 Jatikalen Aluvial, Regosol Sumber : Kabupaten Nganjuk Dalam Angka, tahun 2015 3.1.6. Tata Guna Lahan Pola penggunaan tanah di wilayah Kabupaten Nganjuk terdiri atas permukiman beserta fasilitas pendukungnya, pertanian baik pertanian irigasi/lahan basah maupun pertanian lahan kering/tegalan, perkebunan, kehutanan dan lain sebagainya. Secara umum pemanfaatan lahan di Kabupaten Nganjuk kawasan perkotaan berpusat di sekitar Alun-Alun dan Pendopo Kabupaten Nganjuk, kemudian berkembang kesemua wilayah kabupaten. Penggunaan lahan berupa tegalan di
  • 7. L A P O R A N P E N D A H U L U A N STUDI KELAYAKAN PEMBANGUNAN TPA KABUPATEN NGANJUK III-7 Kabupaten Nganjuk masih cukup luas. Penggunaan lahan berupa tegalan ini berlokasi di sebelah selatan dan barat Kabupaten Nganjuk. Penggunaan lahan berupa sawah menempati wilayah yang tidak luas, terutama terdapat di sekitar Kali Ulo di sebelah utara kota. Luas wilayah administrasi Kabupaten Nganjuk adalah 122.433,1 Ha yang terbagi menjadi 20 kecamatan dan 284 desa dan kelurahan. Tata guna tanah wilayah Kabupaten Nganjuk meliputi daerah pemukiman seluas 15.344 ha (12,53%); lahan sawah seluas 43.000 ha (35,2%); tegal seluas 14.432 ha (11,79%); perkebunan seluas 260 ha (0,21%); hutan seluas 47.007 ha (38,39%); dan lainnya seluas 2.395 ha (1,96%). Hutan merupakan daerah yang berfungsi sebagai daerah penyimpanan air dan daerah penyangga yang berfungsi untuk keseimbangan alam. Namun hutan juga dapat dieksploitasi sehingga memberi manfaat ekonomi. Hutan di Kabupaten Nganjuk dibagi ke dalam tiga fungsi, yaitu hutan lindung seluas 774,7 Ha, hutan produksi seluas 18.601,5 Ha, dan lainnya seluas 218,1 Ha. Gambar 3.1. Tata Guna Lahan Kabupaten Nganjuk 3.1.7. Lahan Kritis Luas lahan kritis tahun 2014 sebesar 6.792,36 Ha atau 6 % dari wilayah Kabupaten Nganjuk. Lahan kritis tersebut dikelompokkan dalam empat tingkatan kekritisan, yaitu potensial kritis, agak kritis, kritis, dan sangat kritis. Lahan kritis di Kabupaten Nganjuk tahun 2014 tersebar di 12 kecamatan, terdiri dari lahan berpotensi kritis seluas 1.249,79 ha (18,40 %), lahan agak kritis seluas 3.193,02 ha (47,01 %), lahan kritis seluas 973,37 ha (14,33 %), dan kriteria sangat kritis seluas 1.376,18 ha (20,26 %). 12.53% 35.20% 11.79% 0.21% 38.39% 1.96% permukiman sawah tegal perkebunan hutan lainnya
  • 8. L A P O R A N P E N D A H U L U A N STUDI KELAYAKAN PEMBANGUNAN TPA KABUPATEN NGANJUK III-8 Gambar 3.2.Prosentase Luas Lahan Kritis Lahan kritis terluas berada di Kecamatan Sawahan dengan luas 2.292,55 ha yang berada pada ketinggian rata-rata 750 mdpl. Luas lahan kritis di Kecamatan Ngetos mencapai 1.549.02 ha yang berada pada ketinggian rata-rata 550 mdpl dan di Kecamatan Loceret mencapai 1.301,79 ha dengan ketinggian rata-rata 60 mdpl. 3.1.8. Potensi Bencana Wilayah peka atau rawan bencana banjir rutin maupun tidak rutin di kabupaten Nganjuk meliputi beberapa kecamatan, yaitu : Kecamatan Nganjuk, Kecamatan Prambon, Kecamatan Jatikalen, Kecamatan Lengkong, Kecamatan Patianrowo, dan Kecamatan Kertosono. Hal ini dikarenakan keadaan topografi di Kabupaten Nganjuk di bagian tengah dimana Sungai Kedungpedet dan Sungai Widas mengalir berupa daratan, sehingga pada musim hujan wilayah ini mengalami banjir. Lahan kritis daerah rawan longsor di wilayah Kabupaten Nganjuk seluas 6.221,67 Ha yang terdapat di beberapa kecamatan, antara lain : Kecamatan Sawahan, Kecamatan Ngetos, Kecamatan Berbek, Kecamatan Loceret, Kecamatan Pace, Kecamatan Bagor, Kecamatan Wilangan, Kecamatan Ngluyu, Kecamatan Rejoso, dan Kecamatan Jatikalen. 3.1.9. Kependudukan Berdasarkan data jumlah penduduk di Kabupaten Nganjuk Tahun 2014 tertuang dalam Kabupaten Nganjuk dalam Angka Tahun 2015 tercatat sebanyak 1.037.723 jiwa. Dimana dilihat berdasarkan persebarannya, maka wilayah Kecamatan 18.40% 47.01% 14.33% 20.26% berpotensi kritis agak kritis kritis sangat kritis
  • 9. L A P O R A N P E N D A H U L U A N STUDI KELAYAKAN PEMBANGUNAN TPA KABUPATEN NGANJUK III-9 Tanjunganom merupakan wilayah dengan jumlah penduduk terbanyak yaitu 111.540 jiwa dan kecamatan Ngluyu merupakan wilayah dengan jumlah penduduk terkecil yaitu 13.806 jiwa. Untuk jumlah penduduk pada masing-masing kecamatan di Kabupaten Nganjuk dapat dilihat pada tabel jumlah penduduk tahun 2014 di Kabupaten Nganjuk berikut ini. Tabel 3.4. Jumlah Penduduk di Kabupaten Nganjuk Tahun 2014 No Kecamatan Jumlah Penduduk Jumlah Total (jiwa)Laki-Laki Perempuan 1 Sawahan 18.256 18.470 36.726 2 Ngetos 17.282 17.328 34.610 3 Berbek 27.383 27.207 54.590 4 Loceret 34.724 35.188 69.912 5 Pace 29.480 29.974 59.454 6 Tanjunganom 55.204 56.336 111.540 7 Prambon 34.908 35.239 70.147 8 Ngronggot 38.858 38.424 77.282 9 Kertosono 26.169 26.860 53.029 10 Patianrowo 20.835 20.827 41.662 11 Baron 24.518 24.475 48.993 12 Gondang 25.341 25.337 50.678 13 Sukomoro 21.554 21.446 43.000 14 Nganjuk 32.956 34.659 67.615 15 Bagor 28.625 29.422 58.047 16 Wilangan 13.498 13.780 27.278 17 Rejoso 33.519 34.192 67.711 18 Ngluyu 6.818 6.988 13.806 19 Lengkong 15.816 15.984 31.800 20 Jatikalen 9.853 9.990 19.843 Jumlah Total 515.597 522.126 1.037.723 Sumber : Kabupaten Nganjuk Dalam Angka, tahun 2015
  • 10. L A P O R A N P E N D A H U L U A N STUDI KELAYAKAN PEMBANGUNAN TPA KABUPATEN NGANJUK III-10 Gambar 3.3. Kepadatan Penduduk (jiwa/km2 ) Tiap Kecamatan di Kabupaten Nganjuk Jika dilihat dari kepadatan penduduknya, Kabupaten Nganjuk secara keseluruhan adalah 848 jiwa/km2. Dimana wilayah terpadat adalah kecamatan Nganjuk yaitu sebesar 2.994 jiwa/km2 sedangkan wilayah dengan kepadatan terendah adalah kecamatan Ngluyu yaitu sebesar 160 jiwa/km2. Untuk lebih jelasnya mengenai gambaran kepadatan penduduk pada masing-masing kecamatan di Kabupaten Nganjuk dapat dilihat pada tabel berikut ini. Tabel 3.5. Jumlah Kepadatan Penduduk di Kabupaten Nganjuk Tahun 2014 No Kecamatan Jumlah Total (jiwa) Luas wilayah (Km2) Kepadatan Penduduk (Jiwa / km2) 1 Sawahan 36.218 115,89 317 2 Ngetos 34.304 60,21 575 3 Berbek 54.035 48,30 1.130 4 Loceret 69.296 68,69 1.018 5 Pace 59.314 48,46 1.227 6 Tanjunganom 109.242 70,84 1.574 7 Prambon 68.909 41,16 1.704 8 Ngronggot 75.507 52,99 1.459 9 Kertosono 52.700 22,68 2.339 10 Patianrowo 41.120 35,59 1.171 11 Baron 48.340 36,80 1.331 12 Gondang 50.309 95,94 528 NGLUYU SAWAHAN LENGKONG REJOSO JATIKALEN GONDANG WILANGAN NGETOS LOCERET BERBEK BAGOR PATIANROWO SUKOMORO PACE BARON NGRONGGOT TANJUNGANOM PRAMBON KERTOSONO NGANJUK 160 317 365 446 472 528 539 575 1,018 1,130 1,135 1,171 1,215 1,227 1,331 1,459 1,574 1,704 2,339 2,994
  • 11. L A P O R A N P E N D A H U L U A N STUDI KELAYAKAN PEMBANGUNAN TPA KABUPATEN NGANJUK III-11 No Kecamatan Jumlah Total (jiwa) Luas wilayah (Km2) Kepadatan Penduduk (Jiwa / km2) 13 Sukomoro 41.800 35,39 1.215 14 Nganjuk 66.287 22,59 2.994 15 Bagor 57.072 51,15 1.135 16 Wilangan 27.061 50,64 539 17 Rejoso 66.539 151,66 446 18 Ngluyu 13.765 86,15 160 19 Lengkong 31.388 87,17 365 20 Jatikalen 19.546 42,04 472 Jumlah 1.037.723 1.224,33 848 Sumber : Kabupaten Nganjuk Dalam Angka, tahun 2015 3.2. Kondisi Sistem Pengelolaan Persampahan Eksisting Pengelolaan sampah suatu kota bertujuan untuk melayani sampah yang dihasilkan penduduknya, yang secara tidak langsung turut memelihara kesehatan masyarakat serta menciptakan suatu lingkungan yang bersih, baik dan sehat. Pada awalnya, pemukiman seperti pedesaan memiliki kepadatan penduduk yang masih sangat rendah. Secara alami tanah/ alam masih dapat mengatasi pembuangan sampah yang dilakukan secara sederhana (gali urug). Makin padat penduduk suatu pemukiman atau kota dengan segala aktivitasnya, sampah tidak dapat lagi diselesaikan di tempat; sampah harus dibawa keluar dari lingkungan hunian atau lingkungan lainnya. Sehingga Permasalahan sampah semakin perlu untuk dikelola secara profesional. Sistem pengelolaan persampahan di Kabupaten Nganjuk dapat dilihat pada tabel dibawah ini. Tabel 3.6. Sistem Pengelolaan Persampahan Kabupaten Nganjuk Input User Interface Penampungan Awal Pengaliran Pengolah Akhor Pembuangan/ Daur Ulang Sampah Masyarakat  Bak sampah  TPS  Transfer depo  Landasan Container  Gerobak dorong  Gerobak roda 3  Truk sampah  ArmRoll  Gerobak traktor  Pemilahan  Pengomposan  TPA – pemilahan  Pengomposan  Gas methan Sumber : Buku Putih Sanitasi Kabupaten Nganjuk, Tahun 2012 Pola operasional pengelolaan persampahan di Kabupaten Nganjuk secara umum dapat dilihat pada gambar diagram dibawah ini.
  • 12. L A P O R A N P E N D A H U L U A N STUDI KELAYAKAN PEMBANGUNAN TPA KABUPATEN NGANJUK III-12 Gambar 3.4.Diagram Pola Operasional Pengelolaan Persampahan Pola operasional pengelolaan persampahan di Kabupaten Nganjuk dapat diuraikan sebagai berikut : a. Sumber sampah Kategori sumber sampah di Kabupaten Nganjuk adalah : - Sumber sampah yang berasal dari daerah perumahan/ rumah tangga/ permukiman. - Sumber sampah yang berasal dari daerah komersial Yang termasuk kategori komersial adalah pasar, pertokoan, hotel, restaurant, industri, dan lain-lain. - Sumber sampah yang berasal dari fasilitas umum Yang termasuk dalam kategori fasilitas umum ini adalah pertokoan, sekolah, rumah sakit, apotik, gedung olahraga, taman, jalan, saluran/ sungai, dan lain-lain. - Sumber sampah yang berasal dari fasilitas social Seperti tempat-tempat ibadah (masjid, gereja, vihara, dan lain-lain) Jika dilihat dari sumbernya, dapat diketahui bahwa sumber sampah terbesar adalah bersumber dari permukiman yaitu sebesar 60 %. Hal ini berpengaruh terhadap komposisi sampah yang diproduksi dimana komponen sampah yang paling dominan adalah sampah organik yaitu sebesar 70 %.
  • 13. L A P O R A N P E N D A H U L U A N STUDI KELAYAKAN PEMBANGUNAN TPA KABUPATEN NGANJUK III-13 b. Pewadan/ pengumpulan Beberapa hal yang terkait dengan pewadahan /pengumpulan adalah sebagai berikut : - Pola penampungan bisa berbentuk :  Individual, setiap rumah/toko dan bangunan lainnya memiliki wadah sendiri. Ini bisa berupa kantung plastik, bin plastik, bin dari bahan bambu dan karet.  Komunal, tersedia 1 wadah yang dapat dimanfaatkan oleh beberapa rumah/bangunan, seperti bin plastik/ bambu (yang sudah dipisah organik dan anorganik), wadah dari plester batu bata, TPS, dan container.  Di kabupaten nganjuk mempunyai 23 container, 47 TPS (kecil dan besar)/ landasan container, transfer depo dengan lokasi tersebar di wilayah kabupaten nganjuk. - Cara Pengumpulan dari sumber sampah :  Jalan Cara yang dilakukan yaitu dengan pola penyapuan. Jumlah tenaga penyapu berjumlah 53 orang dengan dibagi menjadi 4 wilayah meliputi barat, utara, timur dan selatan. Masing-masing wilayah mempunyai lokasi penyapuan dan penanggung jawab tersendiri yang disebut mandor. Selain itu ada 4 orang yang disebut satgas kebersihan. Lokasi tugas dari satgas kebersihan mobile dan langsung dibawah komando kasie. Ritasi penyapuan tiap hari antara 1-2 kali tergantung lokasi masing masing serta kondisi. Di lokasi alon-alon juga terdapat 7 orang tenaga penyapu yang tugasnya meyapu, merawat taman, siram serta yang berhubungan dengan kebersihan dan taman di alon-alon Nganjuk, dengan ritasi 2 kali tiap hari. Jadwal penyapuan untuk pagi hari jam 05.00-10.00 sedangkan sore jam 14.00-16.00. Hasil penyapuan dikumpulkan di wadah karung atau bila di pinggir jalan sudah ada bis sampah langsung dimasukkan.  Permukiman/ kantor/ sekolah Biasanya dikumpulkan sendiri dan dimasukkan ke wadah plastik maupun bis sampah. c. Pemindahan dan Pengangkutan Sarana dan prasarana persampahan terdiri dari :
  • 14. L A P O R A N P E N D A H U L U A N STUDI KELAYAKAN PEMBANGUNAN TPA KABUPATEN NGANJUK III-14 - Gerobak Sampah dorong sebanyak 29 buah yang didistribusikan dan dihibahkan. Lokasi ditempatkan di ruas jalan dan permukiman. Ritasi pengambilan minimal 1 kali tiap hari dengan tenaga antara 1-2 orang tiap gerobak. - Traktor sampah sebanyak 4 buah dengan 5 buah gerobak traktor. Terdapat di kecamatan Kertosono, Berbek, Tanjunganom, dan Lengkong. Untuk Lokasi permukiman perkotaan dengan tenaga 2-3 orang dengan ritasi minimal 1 kali tiap hari. - Motor gerobak roda 3 Tossa = 3 Buah di masing-masing wilayah. - Dengan Tenaga 1 orang tiap gerobak. - DumpTruck 8m3 sebanayak 8 buah - Dengan personel 1 orang sopir dan 2 orang armada. Lokasi pengambilan sampah sudah ditentukan dengan ritasi 1-2 kali tiap hari. - ArmRoll sebanyak 3 buah 1 orang sopir dengan lokasi yang sudah ada dengan ritasi minimal 2 kali tiap hari. d. Pengolahan - 3R ( Reduce, Reuse, Recycle) - Untuk reduce dan reuse, masyarakat masih belum bisa melaksanakan, sedangkan untuk recycle sudah sedikit dilakukan oleh beberapa kelurahan di Kabupaten Nganjuk seperti pemilahan sampah disumbernya contoh memilah kertas bekas, plastik, dan logam yang mempunyai nilai jual dan ekonomis yang dapat diolah kembali. Di kegiatan ini mampu mengurangi jumlah sampah sebanyak ±2 %. - Kegiatan ini dilakukan di Kelurahan Mangundikaran Kecamatan Kota Nganjuk yang terdiri dari 8 RW telah di lakukan pemilahan sampah dari sumbernya yang kemudian dimabil ataupun di antar ke bank sampah sri pekung dan dikelola oleh masyarakat sendiri dan telah dilakukan sejak tanggal 5 februari 2012. Adapun sampah yang dipilah adalah plastik, kardus, botol plastik, buku, koran, HVS, triplek, dan besi (baru mulai) - Komposting - Seperti yang diketahui bahwa sampah organik sebanyak 70% yang apabila dapat dilakukan pengkomposan semua maka akan tersedia pupuk organik sebesar 70 m3 perhari sehingga jumlah residu yang di buang ke TPA hanya 4% dari residu pengkomposan. Sementara di Nganjuk hanya 60 m3/minggu, dengan lokasi di Belakang Pasar Wage
  • 15. L A P O R A N P E N D A H U L U A N STUDI KELAYAKAN PEMBANGUNAN TPA KABUPATEN NGANJUK III-15 Nganjuk dan di TPA Kedungdowo nganjuk (beberapa tahun ini berhenti karena sdm purna tugas) serta di Kelurahan Mangundikaran telah dilakukan pengomposan (RW 7). Berikut gambar diagram pembagian sampah secara organik dan anorganik : Gambar 3.5. Diagram Pembagian Sampah Secara Organik dan Anorganik Sedangkan untuk skema proses pengomposan dapat dilihat pada gambar dibawah ini. Gambar 3.6.Skema Proses Kompos
  • 16. L A P O R A N P E N D A H U L U A N STUDI KELAYAKAN PEMBANGUNAN TPA KABUPATEN NGANJUK III-16 e. Tempat Pemrosesan Akhir - TPA Kedungdowo – Nganjuk Deskripsi Nama TPA Kedung Dowo Lokasi Desa Kedungdowo Kec. Nganjuk Sistem Pengolahan Sampah Controlled Landfill Tahun mulai operasi TPA 1992 Luas lahan (ha) 1. Terpakai 2. Sisa lahan 5 ha 3 ha 2 ha Daya tamping total (m3) 4.900 m3 Volume deposit (m3) 1.734 m3 Daya tamping sisa (m3) 3.166 m3 Jumlah truk yang masuk per hari 15 rit Jumlah Pemulung 3 orang Sumber : Buku Putih Sanitasi Kabupaten Nganjuk, Tahun 2012 Fasiltas yang ada di TPA Ada Tidak Ada Kondisi Pembuat kompos √ Tidak terpakai Daur ulang plastic √ Pengolahan lindi (IPAL) √ Kurang lengkap Jembatan timbang √ Saluran drainase √ Kurang Rumah jaga √ Kurang bagus Alat berat √ Rusak Tempat parkir alat berat √ Jelek Terminal dumping √ Lapisan tanah penutup √ Pengadaan dari laur Ketersediaan tanah penutup √ Pagar keliling √ Kurang Sumur Pantau √ Jelek Sumber : Buku Putih Sanitasi Kabupaten Nganjuk, Tahun 2012 Keterangan : Alat pengkomposan yang ada di TPA meliputi mesin pencacah dan mesin pengayak sampah - TPA Pandatoyo – Kertosono Deskripsi Nama TPA Pandantoyo Lokasi Desa Panantoyo, Kertosono Sistem Pengolahan Sampah Open dumping Tahun mulai operasi TPA
  • 17. L A P O R A N P E N D A H U L U A N STUDI KELAYAKAN PEMBANGUNAN TPA KABUPATEN NGANJUK III-17 Deskripsi Luas lahan (ha) 1. Terpakai 2. Sisa lahan 1,2 ha Daya tampung total (m3) 1.176 m3 Volume deposit (m3) 417 m3 Daya tamping sisa (m3) 759 m3 Jumlah truk yang masuk per hari 2 Jumlah Pemulung 4 orang Sumber : Buku Putih Sanitasi Kabupaten Nganjuk, Tahun 2012 Fasiltas yang ada di TPA Ada Tidak Ada Kondisi Pembuat kompos √ Daur ulang plastic √ Pengolahan lindi (IPAL) √ Jembatan timbang √ Saluran drainase √ Kurang Rumah jaga √ Jelek Alat berat √ Tempat parkir alat berat √ Terminal dumping √ Lapisan tanah penutup √ Ketersediaan tanah penutup √ Pagar keliling √ Jelek Sumur Pantau √ Sumber : Buku Putih Sanitasi Kabupaten Nganjuk, Tahun 2012 - TPA Bendil – Berbek Deskripsi Nama TPA Brendil Lokasi Desa Brendil, Berbek Sistem Pengolahan Sampah Open dumping Tahun mulai operasi TPA Luas lahan (ha) 1. Terpakai 2. Sisa lahan 1,2 ha Daya tampung total (m3) 1.176 m3 Volume deposit (m3) 417 m3 Daya tamping sisa (m3) 759 m3 Jumlah truk yang masuk per hari 2 Jumlah Pemulung Sumber : Buku Putih Sanitasi Kabupaten Nganjuk, Tahun 2012
  • 18. L A P O R A N P E N D A H U L U A N STUDI KELAYAKAN PEMBANGUNAN TPA KABUPATEN NGANJUK III-18 Fasiltas yang ada di TPA Ada Tidak Ada Kondisi Pembuat kompos √ Daur ulang plastic √ Pengolahan lindi (IPAL) √ Jembatan timbang √ Saluran drainase √ Rumah jaga √ Jelek Alat berat √ Tempat parkir alat berat √ Terminal dumping √ Lapisan tanah penutup √ Ketersediaan tanah penutup √ Pagar keliling √ Sedang Sumur Pantau √ Sumber : Buku Putih Sanitasi Kabupaten Nganjuk, Tahun 2012 Area pelayanan persampahan di Kabupaten Nganjuk mencakup 11 kecamatan, perkotaan menjadi skala prioritas dan sebagian kecil kecamatan. Tingkat pelayanan persampahan pada Tahun 2010 adalah sebesar 28,71% dengan jumlah penduduk yang terlayani adalah sebesar 335.381 jiwa. Jumlah sampah yang terangkut sebesar 201 m3/hari. Tempat Pemrosesan Akhir Kabupaten Nganjuk dan jangkauan pelayanan saat ini berjumlah 4 (empat) unit, yaitu : 1) TPA Kedungdowo terletak di desa Kedungdowo Kec Kota Nganjuk dengan cakupan wilayah perkotaan Kecamatan Nganjuk, Rejoso, Gondang, Bagor dan Sukomoro. 2) TPA Pandantoyo terletak di desa Pandantoyo Kec. Kertosono dengan cakupan wilayah perkotaan kecamatan Kertosono, Tanjunganom, Ngronggot, Patianrowo. 3) TPA Bendil terletak didesa Bendil Kec. Berbek dengan cakupan wilayah perkotaan kecamatan Sawahan, Pace, Berbek. 4) TPA Tanjunganom terletak di desa Warujayeng dengan cakupan wilayah perkotaan kecamatan Tanjunganom sebagian Prambon dan Ngronggot. Sedangkan lokasi TPS di Kabupaten Nganjuk sebanyak 62 buah tersebar di lingkungan permukiman dan fasilitas umum di kawasan perkotaan. Jumlah dan lokasi TPS serta prasarana tempat penampungan sementara di Kabupaten Nganjuk dibawah ini :
  • 19. L A P O R A N P E N D A H U L U A N STUDI KELAYAKAN PEMBANGUNAN TPA KABUPATEN NGANJUK III-19 Tabel 3.7. Prasarana Tempat Penampungan Sementara di Kabupaten Nganjuk No Lokasi TPS *) Jenis **) Kapasitas (m3) Luas TPS (m2) Kondisi Frekuensi Pengambilan per hari 1. Kel. Begadung Container 6 = 2 m3/hari Baik 2 x/ minggu 2. Jln. Mastrip TPS 18 9 x 9 Baik 1 3. Belakang Perdana TPS 18 9 x 9 Baik 1 4. Jln. Imam Bonjol TPS 3 1,5 x 1,5 Baik 1 5. Jln. Dermpojoyo TPS 3 1,5 x 1,5 Baik 1 6. Bel Pasar Wage TPS 36 = 72 m3/hari 6 x 12 Baik 2x/ hari 7. Kel. Kartoharjo TPS 6 4 x 5 Baik 1 8. Gedung Juang Container 6 = 2 m3/hari 4 x 5 Baik 2x/ minggu 9. Perm. Candirejo TPS 6 4 x 5 Baik 1 10. Jln. Cokroaminoto TPS 9 4 x 6 Baik 1 11. Jln. Gatot Subroto TPS 3 2 x 2 Baik 1 12. Terminal Truck Guy TPS 3 Baik 1 13. Pasar Kutorejo TPS 6 4 x 5 Baik - 14. Kel. Cangkringan Container 6 = 4 m3/hari 4 x 5 Baik 4x/ minggu 15. Pasar Gondang Container 6 = 2 m3/hari 4 x 5 Baik 2x/ minggu 16. Depan SMPN 2 TPS 3 - Baik 1 17. Kel. Warungotok TPS 6 4 x 5 Baik 1 18. Pasar Rejoso Container 6 = 2 m3/hari 4 x 5 Baik 2x/ minggu 19. Terminal Lama TPS 3 4 x 5 Baik 1 20. Pemda Container 6 = 1 m3/hari Baik 1x/ minggu 21. Payaman TPS 6 4 x 5 Baik 1 22. Pasar Bagor TPS 18 9,5 x 8 Baik - 23. Pasar Sukomoro TPS 9 4 x 6 Baik - 24. Ngadipiro Trans Depo 10 6 x 7 Baik - 25. Sudimoroharjo Trans Depo 15 9 x 7 Baik - 26. Tanjung TPS - Baik - 27. Perumnas Pace Container 6 = 2 m3/hari Baik 2x/ minggu 28. Terminal Colt Container 6 = 2 m3/hari Baik 2x/ minggu 29. Perumnas Ngrawan Container 6 = 2 m3/hari Baik 2x/ minggu 30. Pasar Mangundikaran Container 6 = 3 m3/hari Baik 3x/ minggu 31. STM Negeri Container 6 = 1 m3/hari Baik 1x/ minggu 32. TRAL Container 6 = 1 m3/hari Baik 1x/ minggu 33. Pasar Mojorembun Container 6 = 1 m3/hari Baik 1x/ minggu 34. Pasar Sukomoro Container 6 = 1 m3/hari Baik 1x/ minggu 35. Alon-alon Container 6 = 4 m3/hari Baik 4x/ minggu 36. Polres Trans Depo 2,5 = 1 m3/hari 1,5 x 1,5 Baik 1 37. Bhayangkara Trans Depo 2,5 1,5 x 1,5 Baik 1 38. PU. Binamarga Trans Depo 2,5 = 1 m3/hari 1,5 x 1,5 Baik 1 39. Kantor DPRD Trans Depo 2,5 = 0,9 m3/hari 1,5 x 1,5 Baik 2x/ minggu 40. Jln. Kartini Trans Depo 2,5 = 0,5 m3/hari 1,5 x 1,5 Baik 1
  • 20. L A P O R A N P E N D A H U L U A N STUDI KELAYAKAN PEMBANGUNAN TPA KABUPATEN NGANJUK III-20 No Lokasi TPS *) Jenis **) Kapasitas (m3) Luas TPS (m2) Kondisi Frekuensi Pengambilan per hari 41. Jln. Megantoro Trans Depo 2,5 = 1 m3/hari 1,5 x 1,5 Baik 1 42. Perumnas Mastrip Trans Depo 2,5 = 1 m3/hari 1,5 x 1,5 Baik 1 43. SMPN 3 Nganjuk Trans Depo 2,5 = 0,9 m3/hari 1,5 x 1,5 2x/ minggu 44. Panti Asuhan Trans Depo 2,5 = 0,9 m3/hari 1,5 x 1,5 2x/ minggu 45. RSUD Trans Depo 6 2 x 2 1 46. Pasar Berbek TPS 9 = 3 m3/hari 2 x 3 2x/ minggu 47. Pasar Sawahan TPS 9 = 3 m3/hari 2 x 3 2x/ minggu 48. Megantoro TPS 2,5 = 1 m3/hari 1,5 x 1,5 1 49. Jln. Yos Sudarso Trans Depo 2,5 = 1 m3/hari 1,5 x 1,5 1 50. SMPN 5 Trans Depo 2,5 = 1 m3/hari 1,5 x 1,5 1 51. Gedung juang TPS 18 = 3 m3/hari 7 x 9 1 52. Kel. Begadung TPS 4 = 0,5 m3/hari 7 x 9 1 53. Pasar Ngrengket Trans Depo 2,5 1,5 x 1,5 1 54. Jln. Merdeka Trans Depo 2,5 1,5 x 1,5 1 55. Perhutani Trans Depo 2,5 = 1 m3/hari 1,5 x 1,5 1 56. SMPN 3 Trans Depo 2,5 = 1 m3/hari 1,5 x 1,5 1 57. Jln. M. Sungkono Trans Depo 2,5 = 0,5 m3/hari 1,5 x 1,5 1 58. Jln. Bromo Trans Depo 2,5 = 1 m3/hari 1,5 x 1,5 1 59. SMAN 2 TPS 4 = 2 m3/hari 2,5 x 4 1 60. Nirwana Trans Depo 2,5 1,5 x 1,5 1 61. SD Mangundikaran Trans Depo 2,5 = 1,5 m3/hari 1,5 x 1,5 1 62. Perum Werungotok Trans Depo 2,5 1,5 x 1,5 1 Sumber : Buku Putih Sanitasi Kabupaten Nganjuk, Tahun 2012 Teknik operasional pengelolaan sampah perkotaan meliputi dasar-dasar perencanaan untuk kegiatan: - Pewadahan sampah - Pengumpulan sampah - Pemindahan sampah - Pengangkutan sampah - Pengelolaan dan pendaur-ulangan sampah - Pembuangan akhir sampah 3.3. Kondisi Rencana Kerja Lokasi tempat pemrosesan akhir (TPA) sampah yang akan dibangun di Kabupaten Nganjuk berada di Desa Joho Kecamatan Pace. Area TPA yang akan dibangun memiliki luasan 4 hektar dengan akses menuju ke lokasi rencana tempat pemrosesan akhir (TPA) sampah harus melalui kawasan hutan produksi milik Perhutani,
  • 21. L A P O R A N P E N D A H U L U A N STUDI KELAYAKAN PEMBANGUNAN TPA KABUPATEN NGANJUK III-21 kawasan persawahan, dan kawasan permukiman warga yang berjarak kurang dari 500 m dari lokasi rencana TPA. Gambar 3.7. Lokasi Rencana TPA Pada area rencana TPA sampah di Kabupaten Nganjuk terdapat 2 sumber air yang juga dimanfaatkan masyarakat dalam memenuhi kebutuhan air bersih sehari-hari dan juga terdapat saluran irigasi musiman yang hanya dialiri air pada saat musim penghujan. Kondisi eksisting lokasi rencana TPA sampah di Kabupaten Nganjuk dapat dilihat pada gambar dibawah ini. Gambar 3.8.Kondisi di Lokasi Rencana TPA