SlideShare a Scribd company logo
BAB TIGA (3)
ISYARAT ANALOG & DIGITAL

12/10/2013

TJ 2013 - Komunikasi Data

1
Tujuan Pelajaran


Setelah menyelesaikan bab ini, anda
mampu:– Menerangkan pengkodean & pemodulasian
– Membedakan jenis2 pertukaran isyarat
– Membicarakan perbedaan antara bps dan baud

12/10/2013

TJ 2013 - Komunikasi Data

2
Isi
Analog vs Digital
 Pengkodan (Encoding) & Pemodulasian
(Modulating)


– Digital-to-digital
– Digital-to-analog
• Bps VS Baud

– Analog-to-digital
– Analog-to-analog
12/10/2013

TJ 2013 - Komunikasi Data

3
Digital VS Analog




Analog ~ sesuatu yg kontinyu (continuous) ~ “a set of
specific points of data and all possible point between.”
Digital ~ sesuatu yg diskret (discrete) ~ “a set of specific
points of data with no other points in between.”
Istilah digital dan analog digunakan pada 3 konteks
komunikasi data yaitu:
– Data ~ informasi/ pesan yg dihantar
– Isyarat ~ gelombang elektrik / elektromagnetik yg
membawa dan mewakili data
– Sistem pengiriman ~ infrastruktur / komponen
komunikasi data yang „melayani‟ isyarat dlm media
pengiriman (media transmisi).
12/10/2013

TJ 2013 - Komunikasi Data

4
Data Digital
Data yg berbentuk diskret (sifat unsur yg
jelas terpisah atau sendirian)
 Data yg disimpan dalam memori komputer
dlm bentuk 0s dan 1s. Data biasanya
diubah ke dalam isyarat digital apabila
dikirim dari satu tempat ke tempat lain di
dalam atau di luar komputer.
 Contoh: rententan aksara/huruf, teks, angka.


12/10/2013

TJ 2013 - Komunikasi Data

5
Data Analog
Data yg bersifat kontinyu (continuous)
 Suara manusia merupakan contoh data
analog. Apabila seseorang berbicara,
gelombang kontinyu tercipta di dlm udara.
Ia dapat ditangkap oleh mikrofon dan diubah
ke dalam isyarat analog.
 Contoh: suara, audio, video, temperatur, dll.


12/10/2013

TJ 2013 - Komunikasi Data

6
Isyarat Komunikasi Data
Informasi atau data yg melewati media
transmisi disalurkan dalam bentuk isyarat
elektrik atau gelombang elektromagnet yg
dikenali sebagai isyarat analog dan digital.
 Isyarat analog & digital ada 2 bentuk:

– Periodic
– Aperiodic (nonperiodic)
12/10/2013

TJ 2013 - Komunikasi Data

7
Isyarat Periodic
Isyarat periodic memiliki pola sama yang
berulang2.
 Suatu isyarat disebut isyarat periodik apabila
ia dapat menyelesaikan suatu pola dlm
rentang waktu tertentu (periode) dan
mengulangi pola yg sama berulang2.
 Satu pola penuh yg diselesaikan disebut
“cycle”.


12/10/2013

TJ 2013 - Komunikasi Data

8
Isyarat Aperiodic (Nonperiodic)
Isyarat yg berubah2 tanpa mengikuti pola
tertentu.
 Ia tidak mememiliki pola yg berulang2.
 Isyarat aperiodic dan periodic apapun
polanya/bentuknya dapat diuraikan ke dlm
beberapa isyarat periodic sinusioda. Ini telah
dibuktikan oleh teknik yg dinamakan Fourier
Transform.


12/10/2013

TJ 2013 - Komunikasi Data

9
Isyarat Analog


Isyarat analog dapat dikelompokkan dalam:
– Simple
– Composite
 Simple analog signal juga dikenali sbg gelombang
sinusioda. Ia tidak dapat diurai menjadi isyarat yg
lebih sederhana.
 Composite analog signal terdiri atas beberapa
gelombang sinusioda.
12/10/2013

TJ 2013 - Komunikasi Data

10
Isyarat Analog (simple)


Isyarat tegangan atau arus yg berubah dengan
mulus dan menerus.
 Ia diwakili oleh gelombang sinusioda.
 Gelombang sinusioda dapat dinyatakan dg 3 ciri:
– Amplitude
– Period atau frekuensi
– Phase

12/10/2013

TJ 2013 - Komunikasi Data

11
Amplitudo


Nilai setiap isyarat yang menyatakan titik-titik
gelombang.
 Amplitudo merujuk pada ketinggian isyarat.
 Satuan amplitude bergantung kpd jenis isyarat.
 Bagi isyarat elektrik, ia diukur dlm satuan volt,
amphere atau watt
– Volts (voltage)
– Amperes (current)
– Watts (power)
12/10/2013

TJ 2013 - Komunikasi Data

12
Perioda dan Frekuensi


Perioda merujuk ke waktu (dalam detik) yang diperlukan
isyarat periodik untuk menyelesaikan satu putaran.
 Frekuensi merujuk ke banyaknya perioda dlm waktu 1
detik.
 Frekuensi suatu isyarat adalah bilangan yang menyatakan
putaran yang dilakukan oleh isyarat dalam waktu 1 detik
 Satuan perioda adalah second (s), millisecond (ms),
microsecond ( s), nanosecond (ns) dan picosecond (ps).
 Satuan frekuensi adalah hertz (Hz), kilohertz KHz),
megahertz (MHz), gigahertz (GHz) dan terahertz (THz).
12/10/2013

TJ 2013 - Komunikasi Data

13
Gambar putaran lengkap
gelombang Sinus

12/10/2013

TJ 2013 - Komunikasi Data

14
Phase


Ia menggambarkan kedudukan bentuk
gelombang pada waktu 0.
 Ia dinyatakan dlm derajat (degree) atau radian

12/10/2013

TJ 2013 - Komunikasi Data

15
Isyarat Digital



Isyarat elektrik yg bersifat diskret yg mempunyai dua
nilai khusus utk mewakili dua keadaan logik perduaan.
Ia diwakili oleh gelombang segi empat
Interval bit
amplitude (volts)



time
(sec)
Bit rate (bps)
= jumlah interval bit tiap detik

12/10/2013

TJ 2013 - Komunikasi Data

16
Ciri-ciri Isyarat Digital


Sinyal data yang diwakili oleh sinyal digital akan dinyatakan
sebagai 1 untuk mewakili tegangan positif sedangkan kode
0 mewakili tegangan nol
 Isyarat digital digambarkan dengan interval bit (pengganti
periode) dan bit rate (kecepatan bit, pengganti frekuensi).
 Interval bit adalah waktu yg gunakan utk menghantar 1 bit.
1 saat = 8 bit interval
Amplitudo
bit rate = 8bps
 Bit rate jumlah interval bit
dlm 1 saat (Jumlah bit yg
dikirim dalam waktu 1 saat).
Interval
bit
Satuan bit rate adalah bits
per second (bps).
12/10/2013

TJ 2013 - Komunikasi Data

17
Pengekodean & Permodulasian
(Encoding & Modulating)


Perubahan data digital ke isyarat digital dikenal
sebagai digital-to-digital conversion atau encoding
digital data into digital signal (pengekodean)
 Perubahan data analog ke isyarat digital dikenal sbg
analog-to-digital conversion atau digitizing an analog
signal (pendigitalan)
 Perubahan data digital ke isyarat analog dikenal sbg
digital-to-analog conversion atau modulating a digital
signal (pemodulasian)
 Perubahan data analog ke isyarat analog dikenal sbg
analog-to-analog conversion atau modulating an
analog signal.
12/10/2013

TJ 2013 - Komunikasi Data

18
Hubungan antara Data & Isyarat
Isyarat

Digital

Analog

(I)
Pengekodean
Data
(III)
Pendigitalan

(II)
Permodulasian

Data
Digital

Analog
12/10/2013

TJ 2013 - Komunikasi Data

(IV)
Penyesuaian
Isyarat 19
Hubungan antara Data & Isyarat
0

1

0

1

0

+15Volt

Pengekodean
data

-15Volt
0

1

0

1

0

pemodulasian

Pendigitalan
data analog
12/10/2013

TJ 2013 - Komunikasi Data

20
Sistem Transmisi:
Analog VS Digital
Digital
Setelah mencapai suatu jarak

Analog

12/10/2013

TJ 2013 - Komunikasi Data

P
e
n
g
u
l
a
n
g

P
e
n
g
u
a
t

21
Keunggulan Sistem Digital


Kualitas data yang lebih baik
– Mudah dipastikan data aslinya

Dapat membawa berbagai jenis data dalam
satu kabel
 Gabungan dengan komputer


– Dapat membangun sistem yang lebih canggih
dan dapat dipercaya
12/10/2013

TJ 2013 - Komunikasi Data

22
Lebar Jalur (Bandwidth)


Lebar spektrum frekuensi yang dapat ditransmisikan
 Perbedaan ant. frekuensi tertinggi dan frek. terendah
– Jika spektrum suara=300 hingga 3400Hz, maka lebar
jalurnya =3100Hz (300hz bertindak sebagai jalur
pengaman, guardband).


Semakin besar lebar jalur semakin besar biayanya
(peralatan dan media).
 Lebar jalur yang terbatas mudah terjadi gangguan.
 Analog diukur dalam Hertz, digital diukur dalam
baud.
12/10/2013

TJ 2013 - Komunikasi Data

23
Formula Nyquist


Kelajuan maksimal suatu saluran transmisi
adalah dua kali lebar jalurnya.

B = 2W
B = kelajuan dalam baud
W = lebar jalur dalam hz
12/10/2013

TJ 2013 - Komunikasi Data

24
Bps (Bit per Second) VS Baud
Bps = jumlah bit pada satu saat
 Baud = jumlah perubahan isyarat pada satu
saat
 Setiap perubahan isyarat dapat mewakili
lebih dari satu bit, dengan melihat variasi
amplitudo, frekuensi atau phasa


12/10/2013

TJ 2013 - Komunikasi Data

25
Skema Pengkodean
Data mesti dikodekan menjadi isyarat
sebelum dihantar ke destinasi.
 Proses pengkodean data ini bergantung
pada format data asal dan format yang
digunakan oleh perkakas komunikasi.


12/10/2013

TJ 2013 - Komunikasi Data

26
Jenis Skema Pengkodean
Pengkodean digital-ke-digital (hanya akan
dibahas skema pengkodan manchester )
 Pengkodean analog-ke-digital (disinggung
lebih lanjut dalam bab pendigitalan)
 Pengkodean digital-ke-analog (disinggung
lebih lanjut dlm bab modulation)
 Pengkodean analog-ke-analog (disinggung
lebih lanjut dlm bab modulation)


12/10/2013

TJ 2013 - Komunikasi Data

27
Pengkodean Digital ke Digital
Pengkodean jenis ini mewakilikan informasi
digital dengan isyarat digital.
 Contoh: apabila data dipindahkan daripada
komputer kepada pencetak




Dalam pengkodean jenis ini, binari 1 dan 0
yang dikeluarkan dari komputer
diterjemahkan ke arus atau tegangan
12/10/2013

TJ 2013 - Komunikasi Data

28
Kategori Pengkodan Digital ke
Digital
3 kategori umum:

A. Unipolar – pengkodan hanya menggunakan satu level amplitudo.

B. Polar – menggunakan dua tingkat amplitudo (positif dan negatif)
1. Non Return Zero (NRZ)
1. Non Return Zero level (NRZ-L)
2. Non Return Zero Inversion (NRZ-I)
2. Return Zero (RZ)
3.
Biphase
1. Manchester
2. Differential Manchester

C. Bipolar – menggunakan tiga tingkat: positif, kosong, dan negatif. Ada 3
macam:
1.

AMI (Alternate Mark Inversion )

2.

B8ZS (Bipolar 8-Zero Substitution)

3.

HDB3 (High-Density Bipolar 3)

12/10/2013

TJ 2013 - Komunikasi Data

29
A. Unipolar


Sangat sederhana dan sangat primitif.
 Sistem transmisi digital bekerja dengan mengirim pulsa
tegangan sepanjang media penghubung, biasanya kabel.
 Pengkodean yang banyak digunakan, satu level tegangan
ditetapkan untuk biner 0 dan level lainnya ditetapkan untuk
biner 1.
 Pengkodean unipolar hanya menggunakan satu level.
 Yaitu: „1‟ dienkode sebagai nilai positif dan „0‟ dienkode
sebagai nilai nol.
Amplitude
0 1 0 0 1 1 1 0
12/10/2013

TJ 2013 - Komunikasi Data

Time

30
B. Polar
Ia menggunakan dua level amplitudo
tegangan (positif dan negatif)
 Encoding polar yang sangat populer ada
tiga:


– Nonreturn to zero (NRZ)
– Return to zero (RZ)
– biphase
12/10/2013

TJ 2013 - Komunikasi Data

31
B.1 Polar - Nonreturn to Zero (NRZ)
Level isyarat selalu salah satu dari positif
atau negatif.
 Dua metode yang sangat populer dalam
transmisi NRZ :


– Nonreturn to zero, Level (NRZ-L)
– Nonreturn to zero, Invert (NRZ-I)

12/10/2013

TJ 2013 - Komunikasi Data

32
B.1 Polar - Pengekodean Data NRZ
1

0

1

1

0

1

0

0

Tinggi
+ve
Rendah
-ve

Tinggi untuk 0,
Rendah untuk 1.
Digunakan pada RS-232
12/10/2013

TJ 2013 - Komunikasi Data

33
B.1.1 Polar - Nonreturn to Zero, Level (NRZ-L)


Level sinyal bergantung pada bit yang disajikan.
 Tegangan positif biasanya berarti sebuah bit „0‟,
dan tegangan negatif berarti sebuah bit „1‟.

Amplitude
0 1

0

0

1

1

1

0
Time

12/10/2013

TJ 2013 - Komunikasi Data

34
B.1.2 Nonreturn to Zero, Invert (NRZ-I)


Isyarat dibalik (diinversi) bila sebuah bit diberikan.
 Bit „1‟ dinyatakan sebagai perubahan (transisi)
antara tegangan positif dan negatif, dan bukan
level tegangan.
 Bit „0‟ dinyatakan sebagai „tanpa perubahan‟
isyarat, dan bit „1‟ dinyatakan sebagai „perubahan‟
isyarat. Amplitude
0 1

0

0

1

1

1

0
Time

12/10/2013

TJ 2013 - Komunikasi Data

35
B.1.2 Pengekodean Data NRZ-I


Perwakilan bit 0 dan 1 ditentukan oleh isyarat
sebelumnya dan bukan oleh perwakilan tetap
elektrik. Bit 1 akan merubah level tegangan
sebelumnya dan bit 0 akan membiarkan level
tegangan sebelumnya
1

0

1

1

0

1

0

0

Tinggi
+ve
Rendah
-ve
12/10/2013

TJ 2013 - Komunikasi Data

36
B.2 Return to Zero (RZ)


Ia menggunakan tiga nilai (positive, negative dan
zero)
 Isyarat berubah tidak antar interval bit, tetapi
selama masing-masing interval bit.
 Sebuah bit „1‟ disajikan sebagai positif-ke-nol dan
bit „0‟ disajikan sebagai negatif-ke-nol
Amplitude
0 1

0

0

1

1

1

0
Time

1 interval bit

12/10/2013

TJ 2013 - Komunikasi Data

37
B.3 Biphase
Perubahan isyarat pada pertengahan
interval bit dan tidak kembali ke nol.
 Ia kontinyu ke polaritas sebaliknya.
 Ada dua tipe pengkodean biphase :


– Manchester (method used by Ethernet LANs)
– Differential Manchester (used by Token Ring)

12/10/2013

TJ 2013 - Komunikasi Data

38
B.3 Manchester & Diff. Manchester

12/10/2013

TJ 2013 - Komunikasi Data

39
B.3.1 Manchester
Menggunakan inversi di tengah setiap
interval bit untuk sinkronisasi dan
representasi bit.
 A negative-to-positive transition represents
binary 1 and a positive-to-negative transition
represents binary 0.


12/10/2013

TJ 2013 - Komunikasi Data

40
B.3.1 Manchester


Dalam setiap bit data yang dikirim ada
perubahan isyarat
 Ditengah suatu isyarat, arah tegangan akan
berubah dari +ve  -ve atau sebaliknya
 Bit ditentukan oleh permulaan tegangan
– bit 0 ~ bermula dgn tegangan tinggi kemudian
berubah menjd teg rendah di pertengahan isyarat
– bit 1 ~bermula dgn teg rendah kemudian berubah mjd
teg tinggi di dipertengahan isyarat
12/10/2013

TJ 2013 - Komunikasi Data

41
B.3.1 Nyatakan bit 10110100?
1

12/10/2013

0

1

1

0

1

TJ 2013 - Komunikasi Data

0

0

42
B.3.2 Differential Manchester
Inversi di tengah interval bit digunakan untuk
sinkronisasi, tapi ada atau tidak adanya
transisi tambahan pada awal interval
digunakan untuk mengidentifikasi bit
 A transition means binary 0 and no transition
means binary 1.
 It requires two signal changes to represent
binary 0 but only one to represent binary 1.


12/10/2013

TJ 2013 - Komunikasi Data

43
B.3.2 Differential Manchester
Tegangan sebelumnya menentukan isyarat.
 Bit 0, terjadi perubahan isyarat
 Bit 1, tanpa perubahan isyarat


12/10/2013

TJ 2013 - Komunikasi Data

44
B.3.2 Nyatakan bit 01001110?
0

1

0

0

1

1

1

0

Andaikan, tegangan awal adalah +ve
12/10/2013

TJ 2013 - Komunikasi Data

45
C. Bipolar





It uses three voltage levels (positive, negative and zero)
The zero level is used to represent binary 0
The 1s are represented by alternating positive and negative
voltages.
Jika bit 1 pertama diwakili oleh amplitudo positif, yang
kedua akan disajikan oleh amplitudo negatif, yang ketiga
oleh amplitudo positif, dan sebagainya
Amplitude
0 1 0 0 1 1
1 0
Time
12/10/2013

TJ 2013 - Komunikasi Data

46
C. Bipolar (cont…)


Three types of bipolar encoding are in
popular use by the data communications
industry:
– Bipolar Alternate Mark Inversion (AMI)
– Bipolar 8-Zero Substitution (B8ZS)
– High-Density Bipolar 3 (HDB3)

12/10/2013

TJ 2013 - Komunikasi Data

47
C.1 Alternate Mark Inversion (AMI)
AMI : alternate 1 inversion.
 Netral (tegangan nol) menyajikan 0 biner.
 1 biner dinyatakan dengan pembalikan
tegangan positif dan negatif.


Amplitude
0 1

0

0

1

1

1

0
Time

12/10/2013

TJ 2013 - Komunikasi Data

48
C.2 Bipolar 8-Zero Substitution (B8ZS)


B8ZS functions identically to bipolar AMI
 Perbedaan antara B8ZS dan AMI bipolar terjadi bila
delapan atau lebih berturut-turut 0s ditemui dalam data
stream.
 Setiap terjadi delapan 0 berturut-turut, B8ZS memulai
perubahan pola berdasarkan polaritas 1 sebelumnya (1
sebelum 0).
 Jika bit 1 sebelumnya adalah positif, delapan 0s akan
dikodekan sebagai 0,0,0, + ve,-ve, 0,-ve, + ve.
 Jika bit 1 sebelumnya adalah negatif, delapan 0s akan
dikodekan sebagai 0,0,0,-ve,+ve,0,+ve,-ve.
12/10/2013

TJ 2013 - Komunikasi Data

49
C.2 Bipolar 8-Zero Substitution (B8ZS)
+ 0 0 0 0 0 0 0 0

- 0 0 0 0 0 0 0 0

+ 0 0 0 + - 0 - +

- 0 0 0 - + 0 + -

Amplitude

1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0

0
Time

12/10/2013

TJ 2013 - Komunikasi Data

50
C.3 High-Density Bipolar 3 (HDB3)




HDB3 memperkenalkan perubahan menjadi pola bipolar
AMI setiap kali ada empat 0 berturut-turut ditemui daripada
menunggu selama delapan 0 seperti B8ZS.
Jika empat 0 datang satu demi satu, kita mengubah pola di
salah satu dari empat cara berdasarkan polaritas 1
sebelumnya dan jumlah 1 sejak substitusi terakhir.

Amplitude

1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0

0
Time

12/10/2013

TJ 2013 - Komunikasi Data

51
High-Density Bipolar 3 (HDB3)
+ 0 0 0 0

- 0 0 0 0

- 0 0 0 + 0 0 0 +
Jika jumlah 1s sejak substitusi terakhir
adalah ganjil

+ 0 0 0 0

- 0 0 0 0

+ - 0 0 - + 0 0 +
Jika jumlah 1s sejak substitusi terakhir
adalah genap

Amplitude

1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0

0
Time

12/10/2013

TJ 2013 - Komunikasi Data

52
Latihan


Gambarkan isyarat digital untuk mewakili bit
0010100010 menggunakan skema
pengekodean NRZ-L dan NRZ-I. Anggaplah
isyarat sebelumnya adalah positif

12/10/2013

TJ 2013 - Komunikasi Data

53
Latihan
1.

2.

Gambarkan pengkodean bit menggunakan
kaidah pengkodean NRZ, Manchester dan
Differential Manchester untuk rentetan bit
10110100.
Apakah rentetan bit pada grafik dibawah untuk
skema pengekodan manchester dan skema
differential manchester?
Tinggi
+ve
Rendah
-ve
12/10/2013

TJ 2013 - Komunikasi Data

54

More Related Content

What's hot

Dasar Telekomunikasi - Slide week 6 - Switching
Dasar Telekomunikasi - Slide week 6  - SwitchingDasar Telekomunikasi - Slide week 6  - Switching
Dasar Telekomunikasi - Slide week 6 - SwitchingBeny Nugraha
 
Dasar Telekomunikasi - Slide week 9 - penomoran
Dasar Telekomunikasi - Slide week 9 - penomoranDasar Telekomunikasi - Slide week 9 - penomoran
Dasar Telekomunikasi - Slide week 9 - penomoranBeny Nugraha
 
Dasar sistem telekomunikasi (modulasi)
Dasar sistem telekomunikasi (modulasi)Dasar sistem telekomunikasi (modulasi)
Dasar sistem telekomunikasi (modulasi)Fathan Hakim
 
Telekomunikasi Analog dan Digital - Slide week 12 - modulasi digital
Telekomunikasi Analog dan Digital - Slide week 12 - modulasi digitalTelekomunikasi Analog dan Digital - Slide week 12 - modulasi digital
Telekomunikasi Analog dan Digital - Slide week 12 - modulasi digitalBeny Nugraha
 
Dasar dasar mikrokontroler
Dasar dasar mikrokontrolerDasar dasar mikrokontroler
Dasar dasar mikrokontrolerTantriIrawan
 
Perancangan Antena Mikrostrip Pada Frekuensi 2,3 Ghz Untuk Aplikasi LTE (Long...
Perancangan Antena Mikrostrip Pada Frekuensi 2,3 Ghz Untuk Aplikasi LTE (Long...Perancangan Antena Mikrostrip Pada Frekuensi 2,3 Ghz Untuk Aplikasi LTE (Long...
Perancangan Antena Mikrostrip Pada Frekuensi 2,3 Ghz Untuk Aplikasi LTE (Long...Uofa_Unsada
 
Dasar sistem telekomunikasi
Dasar sistem telekomunikasiDasar sistem telekomunikasi
Dasar sistem telekomunikasiRifqi Ma'arif
 
Teori Medan Elektromagnet (3 - 4) perambatan_gelombangelektromagnetik
Teori Medan Elektromagnet (3 - 4) perambatan_gelombangelektromagnetikTeori Medan Elektromagnet (3 - 4) perambatan_gelombangelektromagnetik
Teori Medan Elektromagnet (3 - 4) perambatan_gelombangelektromagnetikjayamartha
 
1 prinsip dasar telekomunikasi radio
1 prinsip dasar telekomunikasi radio1 prinsip dasar telekomunikasi radio
1 prinsip dasar telekomunikasi radioiskandar815
 

What's hot (20)

Dasar Telekomunikasi - Slide week 6 - Switching
Dasar Telekomunikasi - Slide week 6  - SwitchingDasar Telekomunikasi - Slide week 6  - Switching
Dasar Telekomunikasi - Slide week 6 - Switching
 
Chapter3 Sistem Komunikasi Telepon
Chapter3 Sistem Komunikasi TeleponChapter3 Sistem Komunikasi Telepon
Chapter3 Sistem Komunikasi Telepon
 
7 multiplexing
7 multiplexing7 multiplexing
7 multiplexing
 
03. sentral telepon
03. sentral telepon03. sentral telepon
03. sentral telepon
 
Qpsk
QpskQpsk
Qpsk
 
Transmission line waveguide
Transmission line waveguide Transmission line waveguide
Transmission line waveguide
 
Dasar Telekomunikasi - Slide week 9 - penomoran
Dasar Telekomunikasi - Slide week 9 - penomoranDasar Telekomunikasi - Slide week 9 - penomoran
Dasar Telekomunikasi - Slide week 9 - penomoran
 
Dasar sistem telekomunikasi (modulasi)
Dasar sistem telekomunikasi (modulasi)Dasar sistem telekomunikasi (modulasi)
Dasar sistem telekomunikasi (modulasi)
 
Minggu ke 10 (pengkodean 1)
Minggu ke 10 (pengkodean 1)Minggu ke 10 (pengkodean 1)
Minggu ke 10 (pengkodean 1)
 
Telekomunikasi Analog dan Digital - Slide week 12 - modulasi digital
Telekomunikasi Analog dan Digital - Slide week 12 - modulasi digitalTelekomunikasi Analog dan Digital - Slide week 12 - modulasi digital
Telekomunikasi Analog dan Digital - Slide week 12 - modulasi digital
 
Dasar dasar mikrokontroler
Dasar dasar mikrokontrolerDasar dasar mikrokontroler
Dasar dasar mikrokontroler
 
Media Transmisi Guided Dan Unguided
Media Transmisi Guided Dan UnguidedMedia Transmisi Guided Dan Unguided
Media Transmisi Guided Dan Unguided
 
Multiplexing
MultiplexingMultiplexing
Multiplexing
 
Perancangan Antena Mikrostrip Pada Frekuensi 2,3 Ghz Untuk Aplikasi LTE (Long...
Perancangan Antena Mikrostrip Pada Frekuensi 2,3 Ghz Untuk Aplikasi LTE (Long...Perancangan Antena Mikrostrip Pada Frekuensi 2,3 Ghz Untuk Aplikasi LTE (Long...
Perancangan Antena Mikrostrip Pada Frekuensi 2,3 Ghz Untuk Aplikasi LTE (Long...
 
Dasar sistem telekomunikasi
Dasar sistem telekomunikasiDasar sistem telekomunikasi
Dasar sistem telekomunikasi
 
Teori Medan Elektromagnet (3 - 4) perambatan_gelombangelektromagnetik
Teori Medan Elektromagnet (3 - 4) perambatan_gelombangelektromagnetikTeori Medan Elektromagnet (3 - 4) perambatan_gelombangelektromagnetik
Teori Medan Elektromagnet (3 - 4) perambatan_gelombangelektromagnetik
 
modulasi analog
modulasi analogmodulasi analog
modulasi analog
 
1 prinsip dasar telekomunikasi radio
1 prinsip dasar telekomunikasi radio1 prinsip dasar telekomunikasi radio
1 prinsip dasar telekomunikasi radio
 
konsep dasar seluler
konsep dasar selulerkonsep dasar seluler
konsep dasar seluler
 
Antena
AntenaAntena
Antena
 

Viewers also liked

Pengantar Sistem Operasi
Pengantar Sistem OperasiPengantar Sistem Operasi
Pengantar Sistem OperasiBambang Karyadi
 
Bab 1 Pengantar Komunikasi Data
Bab 1 Pengantar Komunikasi DataBab 1 Pengantar Komunikasi Data
Bab 1 Pengantar Komunikasi DataPutra Tidore
 
Bab 2 Pengantar Komunikasi Data
Bab 2 Pengantar Komunikasi DataBab 2 Pengantar Komunikasi Data
Bab 2 Pengantar Komunikasi DataPutra Tidore
 
Telekomunikasi Analog dan Digital - Slide week 9 transmisi digital
Telekomunikasi Analog dan Digital - Slide week 9   transmisi digitalTelekomunikasi Analog dan Digital - Slide week 9   transmisi digital
Telekomunikasi Analog dan Digital - Slide week 9 transmisi digitalBeny Nugraha
 
Media penghantaran
Media penghantaranMedia penghantaran
Media penghantaranmisz_purple
 
Bab 3 komunikasi data
Bab 3 komunikasi dataBab 3 komunikasi data
Bab 3 komunikasi datakerolpuo
 

Viewers also liked (9)

Tik bab 3
Tik bab 3Tik bab 3
Tik bab 3
 
Pengantar Sistem Operasi
Pengantar Sistem OperasiPengantar Sistem Operasi
Pengantar Sistem Operasi
 
Bab 1 Pengantar Komunikasi Data
Bab 1 Pengantar Komunikasi DataBab 1 Pengantar Komunikasi Data
Bab 1 Pengantar Komunikasi Data
 
Bab 2 Pengantar Komunikasi Data
Bab 2 Pengantar Komunikasi DataBab 2 Pengantar Komunikasi Data
Bab 2 Pengantar Komunikasi Data
 
Telekomunikasi Analog dan Digital - Slide week 9 transmisi digital
Telekomunikasi Analog dan Digital - Slide week 9   transmisi digitalTelekomunikasi Analog dan Digital - Slide week 9   transmisi digital
Telekomunikasi Analog dan Digital - Slide week 9 transmisi digital
 
Media penghantaran
Media penghantaranMedia penghantaran
Media penghantaran
 
Bab 3 komunikasi data
Bab 3 komunikasi dataBab 3 komunikasi data
Bab 3 komunikasi data
 
Sistem operasi
Sistem operasiSistem operasi
Sistem operasi
 
Bab 2 transmisi data
Bab 2   transmisi dataBab 2   transmisi data
Bab 2 transmisi data
 

Similar to Bab 3(a) pengantar komunikasi data

Makalah teknologi komunikasi transmisi data
Makalah teknologi komunikasi transmisi dataMakalah teknologi komunikasi transmisi data
Makalah teknologi komunikasi transmisi dataListyowatik (Yanie)
 
Physical layer
Physical layerPhysical layer
Physical layerPur Lhye
 
Physical layer
Physical layerPhysical layer
Physical layerpurli
 
Pertemuan 6
Pertemuan 6Pertemuan 6
Pertemuan 6Enchenk
 
Physical layer
Physical layerPhysical layer
Physical layerhasbiyah
 
Sinyal komdat
Sinyal komdatSinyal komdat
Sinyal komdatjinx231
 
Makalah Dasar Telekomunikasi Sinyal Digital
Makalah Dasar Telekomunikasi Sinyal DigitalMakalah Dasar Telekomunikasi Sinyal Digital
Makalah Dasar Telekomunikasi Sinyal DigitalRisdawati Hutabarat
 
Digital sebelum UTS.pdf
Digital sebelum UTS.pdfDigital sebelum UTS.pdf
Digital sebelum UTS.pdfMaulanaAzriel1
 
Pengertian sinyal
Pengertian sinyalPengertian sinyal
Pengertian sinyalDina Aprila
 
Transmisidata
TransmisidataTransmisidata
Transmisidataackat
 
1 pengkodean, sinyal dan data analog dan
1 pengkodean, sinyal dan data analog dan1 pengkodean, sinyal dan data analog dan
1 pengkodean, sinyal dan data analog danWiwi Fitri
 
Sistem_Digital_-_1.pptx
Sistem_Digital_-_1.pptxSistem_Digital_-_1.pptx
Sistem_Digital_-_1.pptxrofii914
 
teknologi digital fisika kelas 12 ppt
teknologi digital fisika kelas 12 ppt teknologi digital fisika kelas 12 ppt
teknologi digital fisika kelas 12 ppt ameliarizkap
 
Kekurangan dan kelebihan dari sinyal analog dan sinyal digital
Kekurangan dan kelebihan dari sinyal analog dan sinyal digitalKekurangan dan kelebihan dari sinyal analog dan sinyal digital
Kekurangan dan kelebihan dari sinyal analog dan sinyal digitalPutera Sumatera
 
PPT pertemuan 1 sistem bilangan dan pengkodean.pptx
PPT pertemuan 1 sistem bilangan dan pengkodean.pptxPPT pertemuan 1 sistem bilangan dan pengkodean.pptx
PPT pertemuan 1 sistem bilangan dan pengkodean.pptxSeptianRahmanHakim
 
Adc dan dac lanjutan
Adc dan dac lanjutanAdc dan dac lanjutan
Adc dan dac lanjutanpersonal
 

Similar to Bab 3(a) pengantar komunikasi data (20)

Makalah teknologi komunikasi transmisi data
Makalah teknologi komunikasi transmisi dataMakalah teknologi komunikasi transmisi data
Makalah teknologi komunikasi transmisi data
 
Makalah Sinyal digital dan analog
Makalah Sinyal digital dan analogMakalah Sinyal digital dan analog
Makalah Sinyal digital dan analog
 
Physical layer
Physical layerPhysical layer
Physical layer
 
Physical layer
Physical layerPhysical layer
Physical layer
 
Physical layer
Physical layerPhysical layer
Physical layer
 
Pertemuan 6
Pertemuan 6Pertemuan 6
Pertemuan 6
 
Physical layer
Physical layerPhysical layer
Physical layer
 
Sinyal komdat
Sinyal komdatSinyal komdat
Sinyal komdat
 
Makalah Dasar Telekomunikasi Sinyal Digital
Makalah Dasar Telekomunikasi Sinyal DigitalMakalah Dasar Telekomunikasi Sinyal Digital
Makalah Dasar Telekomunikasi Sinyal Digital
 
Digital sebelum UTS.pdf
Digital sebelum UTS.pdfDigital sebelum UTS.pdf
Digital sebelum UTS.pdf
 
Pengertian sinyal
Pengertian sinyalPengertian sinyal
Pengertian sinyal
 
Transmisidata
TransmisidataTransmisidata
Transmisidata
 
IS1323 10-Sinyal
IS1323   10-SinyalIS1323   10-Sinyal
IS1323 10-Sinyal
 
1 pengkodean, sinyal dan data analog dan
1 pengkodean, sinyal dan data analog dan1 pengkodean, sinyal dan data analog dan
1 pengkodean, sinyal dan data analog dan
 
Sistem_Digital_-_1.pptx
Sistem_Digital_-_1.pptxSistem_Digital_-_1.pptx
Sistem_Digital_-_1.pptx
 
teknologi digital fisika kelas 12 ppt
teknologi digital fisika kelas 12 ppt teknologi digital fisika kelas 12 ppt
teknologi digital fisika kelas 12 ppt
 
Makalah fisika
Makalah fisikaMakalah fisika
Makalah fisika
 
Kekurangan dan kelebihan dari sinyal analog dan sinyal digital
Kekurangan dan kelebihan dari sinyal analog dan sinyal digitalKekurangan dan kelebihan dari sinyal analog dan sinyal digital
Kekurangan dan kelebihan dari sinyal analog dan sinyal digital
 
PPT pertemuan 1 sistem bilangan dan pengkodean.pptx
PPT pertemuan 1 sistem bilangan dan pengkodean.pptxPPT pertemuan 1 sistem bilangan dan pengkodean.pptx
PPT pertemuan 1 sistem bilangan dan pengkodean.pptx
 
Adc dan dac lanjutan
Adc dan dac lanjutanAdc dan dac lanjutan
Adc dan dac lanjutan
 

More from Putra Tidore

More from Putra Tidore (10)

Ebook mutiara ilmu mudahnya wanita masuk surga
Ebook   mutiara ilmu mudahnya wanita masuk surgaEbook   mutiara ilmu mudahnya wanita masuk surga
Ebook mutiara ilmu mudahnya wanita masuk surga
 
Asi Chap008
Asi Chap008Asi Chap008
Asi Chap008
 
Asi Chap007
Asi Chap007Asi Chap007
Asi Chap007
 
Asi Chap006
Asi Chap006Asi Chap006
Asi Chap006
 
Asi Chap005
Asi Chap005Asi Chap005
Asi Chap005
 
Asi Chap004
Asi Chap004Asi Chap004
Asi Chap004
 
Asi Chap003
Asi Chap003Asi Chap003
Asi Chap003
 
Asi Chap002
Asi Chap002Asi Chap002
Asi Chap002
 
Asi Chap001
Asi Chap001Asi Chap001
Asi Chap001
 
Msdm pelatihan dan pengembangan
Msdm pelatihan dan pengembanganMsdm pelatihan dan pengembangan
Msdm pelatihan dan pengembangan
 

Recently uploaded

Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docxForm B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docxEkoPutuKromo
 
Repi jayanti_2021 B_Analsis Kritis Jurnal
Repi jayanti_2021 B_Analsis Kritis JurnalRepi jayanti_2021 B_Analsis Kritis Jurnal
Repi jayanti_2021 B_Analsis Kritis Jurnalrepyjayanti
 
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogortugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogorWILDANREYkun
 
KERAJINAN DARI BAHAN LIMBAH BERBENTUK BANGUN RUANG
KERAJINAN DARI BAHAN LIMBAH BERBENTUK BANGUN RUANGKERAJINAN DARI BAHAN LIMBAH BERBENTUK BANGUN RUANG
KERAJINAN DARI BAHAN LIMBAH BERBENTUK BANGUN RUANGEviRohimah3
 
Dokumen Tindak Lanjut Pengelolaan Kinerja Guru.docx
Dokumen Tindak Lanjut Pengelolaan Kinerja Guru.docxDokumen Tindak Lanjut Pengelolaan Kinerja Guru.docx
Dokumen Tindak Lanjut Pengelolaan Kinerja Guru.docxMasHari12
 
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...AgusRahmat39
 
Teori Profetik Kuntowijoyo (Dosen Pengampu: Khoirin Nisai Shalihati)
Teori Profetik Kuntowijoyo (Dosen Pengampu: Khoirin Nisai Shalihati)Teori Profetik Kuntowijoyo (Dosen Pengampu: Khoirin Nisai Shalihati)
Teori Profetik Kuntowijoyo (Dosen Pengampu: Khoirin Nisai Shalihati)LabibAqilFawaizElB
 
Sejarah dan Perkembangan Agama Hindu.pptx
Sejarah dan Perkembangan Agama Hindu.pptxSejarah dan Perkembangan Agama Hindu.pptx
Sejarah dan Perkembangan Agama Hindu.pptxGallantryW
 
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptxPRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptxmuhammadyudiyanto55
 
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...haryonospdsd011
 
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdfINDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdfNurSriWidyastuti1
 
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBIVISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBIgloriosaesy
 
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt x
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt           xKoneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt           x
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt xjohan199969
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
perumusan visi, misi dan tujuan sekolah.ppt
perumusan visi, misi dan tujuan sekolah.pptperumusan visi, misi dan tujuan sekolah.ppt
perumusan visi, misi dan tujuan sekolah.pptAryLisawaty
 
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdfLaporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdfyuniarmadyawati361
 
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdfSapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdfTarkaTarka
 
Sosialisme Kapitalis Karl Marx (Dosen Pengampu: Khoirin Nisai Shalihati)
Sosialisme Kapitalis Karl Marx (Dosen Pengampu: Khoirin Nisai Shalihati)Sosialisme Kapitalis Karl Marx (Dosen Pengampu: Khoirin Nisai Shalihati)
Sosialisme Kapitalis Karl Marx (Dosen Pengampu: Khoirin Nisai Shalihati)saritharamadhani03
 
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 2 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 2 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
Najwa Qarina_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Najwa Qarina_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdfNajwa Qarina_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Najwa Qarina_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdfnaqarin2
 

Recently uploaded (20)

Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docxForm B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
 
Repi jayanti_2021 B_Analsis Kritis Jurnal
Repi jayanti_2021 B_Analsis Kritis JurnalRepi jayanti_2021 B_Analsis Kritis Jurnal
Repi jayanti_2021 B_Analsis Kritis Jurnal
 
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogortugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
 
KERAJINAN DARI BAHAN LIMBAH BERBENTUK BANGUN RUANG
KERAJINAN DARI BAHAN LIMBAH BERBENTUK BANGUN RUANGKERAJINAN DARI BAHAN LIMBAH BERBENTUK BANGUN RUANG
KERAJINAN DARI BAHAN LIMBAH BERBENTUK BANGUN RUANG
 
Dokumen Tindak Lanjut Pengelolaan Kinerja Guru.docx
Dokumen Tindak Lanjut Pengelolaan Kinerja Guru.docxDokumen Tindak Lanjut Pengelolaan Kinerja Guru.docx
Dokumen Tindak Lanjut Pengelolaan Kinerja Guru.docx
 
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
 
Teori Profetik Kuntowijoyo (Dosen Pengampu: Khoirin Nisai Shalihati)
Teori Profetik Kuntowijoyo (Dosen Pengampu: Khoirin Nisai Shalihati)Teori Profetik Kuntowijoyo (Dosen Pengampu: Khoirin Nisai Shalihati)
Teori Profetik Kuntowijoyo (Dosen Pengampu: Khoirin Nisai Shalihati)
 
Sejarah dan Perkembangan Agama Hindu.pptx
Sejarah dan Perkembangan Agama Hindu.pptxSejarah dan Perkembangan Agama Hindu.pptx
Sejarah dan Perkembangan Agama Hindu.pptx
 
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptxPRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
 
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
 
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdfINDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
 
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBIVISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
 
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt x
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt           xKoneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt           x
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt x
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
perumusan visi, misi dan tujuan sekolah.ppt
perumusan visi, misi dan tujuan sekolah.pptperumusan visi, misi dan tujuan sekolah.ppt
perumusan visi, misi dan tujuan sekolah.ppt
 
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdfLaporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
 
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdfSapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
 
Sosialisme Kapitalis Karl Marx (Dosen Pengampu: Khoirin Nisai Shalihati)
Sosialisme Kapitalis Karl Marx (Dosen Pengampu: Khoirin Nisai Shalihati)Sosialisme Kapitalis Karl Marx (Dosen Pengampu: Khoirin Nisai Shalihati)
Sosialisme Kapitalis Karl Marx (Dosen Pengampu: Khoirin Nisai Shalihati)
 
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 2 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA
 
Najwa Qarina_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Najwa Qarina_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdfNajwa Qarina_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Najwa Qarina_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
 

Bab 3(a) pengantar komunikasi data

  • 1. BAB TIGA (3) ISYARAT ANALOG & DIGITAL 12/10/2013 TJ 2013 - Komunikasi Data 1
  • 2. Tujuan Pelajaran  Setelah menyelesaikan bab ini, anda mampu:– Menerangkan pengkodean & pemodulasian – Membedakan jenis2 pertukaran isyarat – Membicarakan perbedaan antara bps dan baud 12/10/2013 TJ 2013 - Komunikasi Data 2
  • 3. Isi Analog vs Digital  Pengkodan (Encoding) & Pemodulasian (Modulating)  – Digital-to-digital – Digital-to-analog • Bps VS Baud – Analog-to-digital – Analog-to-analog 12/10/2013 TJ 2013 - Komunikasi Data 3
  • 4. Digital VS Analog    Analog ~ sesuatu yg kontinyu (continuous) ~ “a set of specific points of data and all possible point between.” Digital ~ sesuatu yg diskret (discrete) ~ “a set of specific points of data with no other points in between.” Istilah digital dan analog digunakan pada 3 konteks komunikasi data yaitu: – Data ~ informasi/ pesan yg dihantar – Isyarat ~ gelombang elektrik / elektromagnetik yg membawa dan mewakili data – Sistem pengiriman ~ infrastruktur / komponen komunikasi data yang „melayani‟ isyarat dlm media pengiriman (media transmisi). 12/10/2013 TJ 2013 - Komunikasi Data 4
  • 5. Data Digital Data yg berbentuk diskret (sifat unsur yg jelas terpisah atau sendirian)  Data yg disimpan dalam memori komputer dlm bentuk 0s dan 1s. Data biasanya diubah ke dalam isyarat digital apabila dikirim dari satu tempat ke tempat lain di dalam atau di luar komputer.  Contoh: rententan aksara/huruf, teks, angka.  12/10/2013 TJ 2013 - Komunikasi Data 5
  • 6. Data Analog Data yg bersifat kontinyu (continuous)  Suara manusia merupakan contoh data analog. Apabila seseorang berbicara, gelombang kontinyu tercipta di dlm udara. Ia dapat ditangkap oleh mikrofon dan diubah ke dalam isyarat analog.  Contoh: suara, audio, video, temperatur, dll.  12/10/2013 TJ 2013 - Komunikasi Data 6
  • 7. Isyarat Komunikasi Data Informasi atau data yg melewati media transmisi disalurkan dalam bentuk isyarat elektrik atau gelombang elektromagnet yg dikenali sebagai isyarat analog dan digital.  Isyarat analog & digital ada 2 bentuk: – Periodic – Aperiodic (nonperiodic) 12/10/2013 TJ 2013 - Komunikasi Data 7
  • 8. Isyarat Periodic Isyarat periodic memiliki pola sama yang berulang2.  Suatu isyarat disebut isyarat periodik apabila ia dapat menyelesaikan suatu pola dlm rentang waktu tertentu (periode) dan mengulangi pola yg sama berulang2.  Satu pola penuh yg diselesaikan disebut “cycle”.  12/10/2013 TJ 2013 - Komunikasi Data 8
  • 9. Isyarat Aperiodic (Nonperiodic) Isyarat yg berubah2 tanpa mengikuti pola tertentu.  Ia tidak mememiliki pola yg berulang2.  Isyarat aperiodic dan periodic apapun polanya/bentuknya dapat diuraikan ke dlm beberapa isyarat periodic sinusioda. Ini telah dibuktikan oleh teknik yg dinamakan Fourier Transform.  12/10/2013 TJ 2013 - Komunikasi Data 9
  • 10. Isyarat Analog  Isyarat analog dapat dikelompokkan dalam: – Simple – Composite  Simple analog signal juga dikenali sbg gelombang sinusioda. Ia tidak dapat diurai menjadi isyarat yg lebih sederhana.  Composite analog signal terdiri atas beberapa gelombang sinusioda. 12/10/2013 TJ 2013 - Komunikasi Data 10
  • 11. Isyarat Analog (simple)  Isyarat tegangan atau arus yg berubah dengan mulus dan menerus.  Ia diwakili oleh gelombang sinusioda.  Gelombang sinusioda dapat dinyatakan dg 3 ciri: – Amplitude – Period atau frekuensi – Phase 12/10/2013 TJ 2013 - Komunikasi Data 11
  • 12. Amplitudo  Nilai setiap isyarat yang menyatakan titik-titik gelombang.  Amplitudo merujuk pada ketinggian isyarat.  Satuan amplitude bergantung kpd jenis isyarat.  Bagi isyarat elektrik, ia diukur dlm satuan volt, amphere atau watt – Volts (voltage) – Amperes (current) – Watts (power) 12/10/2013 TJ 2013 - Komunikasi Data 12
  • 13. Perioda dan Frekuensi  Perioda merujuk ke waktu (dalam detik) yang diperlukan isyarat periodik untuk menyelesaikan satu putaran.  Frekuensi merujuk ke banyaknya perioda dlm waktu 1 detik.  Frekuensi suatu isyarat adalah bilangan yang menyatakan putaran yang dilakukan oleh isyarat dalam waktu 1 detik  Satuan perioda adalah second (s), millisecond (ms), microsecond ( s), nanosecond (ns) dan picosecond (ps).  Satuan frekuensi adalah hertz (Hz), kilohertz KHz), megahertz (MHz), gigahertz (GHz) dan terahertz (THz). 12/10/2013 TJ 2013 - Komunikasi Data 13
  • 14. Gambar putaran lengkap gelombang Sinus 12/10/2013 TJ 2013 - Komunikasi Data 14
  • 15. Phase  Ia menggambarkan kedudukan bentuk gelombang pada waktu 0.  Ia dinyatakan dlm derajat (degree) atau radian 12/10/2013 TJ 2013 - Komunikasi Data 15
  • 16. Isyarat Digital  Isyarat elektrik yg bersifat diskret yg mempunyai dua nilai khusus utk mewakili dua keadaan logik perduaan. Ia diwakili oleh gelombang segi empat Interval bit amplitude (volts)  time (sec) Bit rate (bps) = jumlah interval bit tiap detik 12/10/2013 TJ 2013 - Komunikasi Data 16
  • 17. Ciri-ciri Isyarat Digital  Sinyal data yang diwakili oleh sinyal digital akan dinyatakan sebagai 1 untuk mewakili tegangan positif sedangkan kode 0 mewakili tegangan nol  Isyarat digital digambarkan dengan interval bit (pengganti periode) dan bit rate (kecepatan bit, pengganti frekuensi).  Interval bit adalah waktu yg gunakan utk menghantar 1 bit. 1 saat = 8 bit interval Amplitudo bit rate = 8bps  Bit rate jumlah interval bit dlm 1 saat (Jumlah bit yg dikirim dalam waktu 1 saat). Interval bit Satuan bit rate adalah bits per second (bps). 12/10/2013 TJ 2013 - Komunikasi Data 17
  • 18. Pengekodean & Permodulasian (Encoding & Modulating)  Perubahan data digital ke isyarat digital dikenal sebagai digital-to-digital conversion atau encoding digital data into digital signal (pengekodean)  Perubahan data analog ke isyarat digital dikenal sbg analog-to-digital conversion atau digitizing an analog signal (pendigitalan)  Perubahan data digital ke isyarat analog dikenal sbg digital-to-analog conversion atau modulating a digital signal (pemodulasian)  Perubahan data analog ke isyarat analog dikenal sbg analog-to-analog conversion atau modulating an analog signal. 12/10/2013 TJ 2013 - Komunikasi Data 18
  • 19. Hubungan antara Data & Isyarat Isyarat Digital Analog (I) Pengekodean Data (III) Pendigitalan (II) Permodulasian Data Digital Analog 12/10/2013 TJ 2013 - Komunikasi Data (IV) Penyesuaian Isyarat 19
  • 20. Hubungan antara Data & Isyarat 0 1 0 1 0 +15Volt Pengekodean data -15Volt 0 1 0 1 0 pemodulasian Pendigitalan data analog 12/10/2013 TJ 2013 - Komunikasi Data 20
  • 21. Sistem Transmisi: Analog VS Digital Digital Setelah mencapai suatu jarak Analog 12/10/2013 TJ 2013 - Komunikasi Data P e n g u l a n g P e n g u a t 21
  • 22. Keunggulan Sistem Digital  Kualitas data yang lebih baik – Mudah dipastikan data aslinya Dapat membawa berbagai jenis data dalam satu kabel  Gabungan dengan komputer  – Dapat membangun sistem yang lebih canggih dan dapat dipercaya 12/10/2013 TJ 2013 - Komunikasi Data 22
  • 23. Lebar Jalur (Bandwidth)  Lebar spektrum frekuensi yang dapat ditransmisikan  Perbedaan ant. frekuensi tertinggi dan frek. terendah – Jika spektrum suara=300 hingga 3400Hz, maka lebar jalurnya =3100Hz (300hz bertindak sebagai jalur pengaman, guardband).  Semakin besar lebar jalur semakin besar biayanya (peralatan dan media).  Lebar jalur yang terbatas mudah terjadi gangguan.  Analog diukur dalam Hertz, digital diukur dalam baud. 12/10/2013 TJ 2013 - Komunikasi Data 23
  • 24. Formula Nyquist  Kelajuan maksimal suatu saluran transmisi adalah dua kali lebar jalurnya. B = 2W B = kelajuan dalam baud W = lebar jalur dalam hz 12/10/2013 TJ 2013 - Komunikasi Data 24
  • 25. Bps (Bit per Second) VS Baud Bps = jumlah bit pada satu saat  Baud = jumlah perubahan isyarat pada satu saat  Setiap perubahan isyarat dapat mewakili lebih dari satu bit, dengan melihat variasi amplitudo, frekuensi atau phasa  12/10/2013 TJ 2013 - Komunikasi Data 25
  • 26. Skema Pengkodean Data mesti dikodekan menjadi isyarat sebelum dihantar ke destinasi.  Proses pengkodean data ini bergantung pada format data asal dan format yang digunakan oleh perkakas komunikasi.  12/10/2013 TJ 2013 - Komunikasi Data 26
  • 27. Jenis Skema Pengkodean Pengkodean digital-ke-digital (hanya akan dibahas skema pengkodan manchester )  Pengkodean analog-ke-digital (disinggung lebih lanjut dalam bab pendigitalan)  Pengkodean digital-ke-analog (disinggung lebih lanjut dlm bab modulation)  Pengkodean analog-ke-analog (disinggung lebih lanjut dlm bab modulation)  12/10/2013 TJ 2013 - Komunikasi Data 27
  • 28. Pengkodean Digital ke Digital Pengkodean jenis ini mewakilikan informasi digital dengan isyarat digital.  Contoh: apabila data dipindahkan daripada komputer kepada pencetak   Dalam pengkodean jenis ini, binari 1 dan 0 yang dikeluarkan dari komputer diterjemahkan ke arus atau tegangan 12/10/2013 TJ 2013 - Komunikasi Data 28
  • 29. Kategori Pengkodan Digital ke Digital 3 kategori umum:  A. Unipolar – pengkodan hanya menggunakan satu level amplitudo.  B. Polar – menggunakan dua tingkat amplitudo (positif dan negatif) 1. Non Return Zero (NRZ) 1. Non Return Zero level (NRZ-L) 2. Non Return Zero Inversion (NRZ-I) 2. Return Zero (RZ) 3. Biphase 1. Manchester 2. Differential Manchester  C. Bipolar – menggunakan tiga tingkat: positif, kosong, dan negatif. Ada 3 macam: 1. AMI (Alternate Mark Inversion ) 2. B8ZS (Bipolar 8-Zero Substitution) 3. HDB3 (High-Density Bipolar 3) 12/10/2013 TJ 2013 - Komunikasi Data 29
  • 30. A. Unipolar  Sangat sederhana dan sangat primitif.  Sistem transmisi digital bekerja dengan mengirim pulsa tegangan sepanjang media penghubung, biasanya kabel.  Pengkodean yang banyak digunakan, satu level tegangan ditetapkan untuk biner 0 dan level lainnya ditetapkan untuk biner 1.  Pengkodean unipolar hanya menggunakan satu level.  Yaitu: „1‟ dienkode sebagai nilai positif dan „0‟ dienkode sebagai nilai nol. Amplitude 0 1 0 0 1 1 1 0 12/10/2013 TJ 2013 - Komunikasi Data Time 30
  • 31. B. Polar Ia menggunakan dua level amplitudo tegangan (positif dan negatif)  Encoding polar yang sangat populer ada tiga:  – Nonreturn to zero (NRZ) – Return to zero (RZ) – biphase 12/10/2013 TJ 2013 - Komunikasi Data 31
  • 32. B.1 Polar - Nonreturn to Zero (NRZ) Level isyarat selalu salah satu dari positif atau negatif.  Dua metode yang sangat populer dalam transmisi NRZ :  – Nonreturn to zero, Level (NRZ-L) – Nonreturn to zero, Invert (NRZ-I) 12/10/2013 TJ 2013 - Komunikasi Data 32
  • 33. B.1 Polar - Pengekodean Data NRZ 1 0 1 1 0 1 0 0 Tinggi +ve Rendah -ve Tinggi untuk 0, Rendah untuk 1. Digunakan pada RS-232 12/10/2013 TJ 2013 - Komunikasi Data 33
  • 34. B.1.1 Polar - Nonreturn to Zero, Level (NRZ-L)  Level sinyal bergantung pada bit yang disajikan.  Tegangan positif biasanya berarti sebuah bit „0‟, dan tegangan negatif berarti sebuah bit „1‟. Amplitude 0 1 0 0 1 1 1 0 Time 12/10/2013 TJ 2013 - Komunikasi Data 34
  • 35. B.1.2 Nonreturn to Zero, Invert (NRZ-I)  Isyarat dibalik (diinversi) bila sebuah bit diberikan.  Bit „1‟ dinyatakan sebagai perubahan (transisi) antara tegangan positif dan negatif, dan bukan level tegangan.  Bit „0‟ dinyatakan sebagai „tanpa perubahan‟ isyarat, dan bit „1‟ dinyatakan sebagai „perubahan‟ isyarat. Amplitude 0 1 0 0 1 1 1 0 Time 12/10/2013 TJ 2013 - Komunikasi Data 35
  • 36. B.1.2 Pengekodean Data NRZ-I  Perwakilan bit 0 dan 1 ditentukan oleh isyarat sebelumnya dan bukan oleh perwakilan tetap elektrik. Bit 1 akan merubah level tegangan sebelumnya dan bit 0 akan membiarkan level tegangan sebelumnya 1 0 1 1 0 1 0 0 Tinggi +ve Rendah -ve 12/10/2013 TJ 2013 - Komunikasi Data 36
  • 37. B.2 Return to Zero (RZ)  Ia menggunakan tiga nilai (positive, negative dan zero)  Isyarat berubah tidak antar interval bit, tetapi selama masing-masing interval bit.  Sebuah bit „1‟ disajikan sebagai positif-ke-nol dan bit „0‟ disajikan sebagai negatif-ke-nol Amplitude 0 1 0 0 1 1 1 0 Time 1 interval bit 12/10/2013 TJ 2013 - Komunikasi Data 37
  • 38. B.3 Biphase Perubahan isyarat pada pertengahan interval bit dan tidak kembali ke nol.  Ia kontinyu ke polaritas sebaliknya.  Ada dua tipe pengkodean biphase :  – Manchester (method used by Ethernet LANs) – Differential Manchester (used by Token Ring) 12/10/2013 TJ 2013 - Komunikasi Data 38
  • 39. B.3 Manchester & Diff. Manchester 12/10/2013 TJ 2013 - Komunikasi Data 39
  • 40. B.3.1 Manchester Menggunakan inversi di tengah setiap interval bit untuk sinkronisasi dan representasi bit.  A negative-to-positive transition represents binary 1 and a positive-to-negative transition represents binary 0.  12/10/2013 TJ 2013 - Komunikasi Data 40
  • 41. B.3.1 Manchester  Dalam setiap bit data yang dikirim ada perubahan isyarat  Ditengah suatu isyarat, arah tegangan akan berubah dari +ve  -ve atau sebaliknya  Bit ditentukan oleh permulaan tegangan – bit 0 ~ bermula dgn tegangan tinggi kemudian berubah menjd teg rendah di pertengahan isyarat – bit 1 ~bermula dgn teg rendah kemudian berubah mjd teg tinggi di dipertengahan isyarat 12/10/2013 TJ 2013 - Komunikasi Data 41
  • 42. B.3.1 Nyatakan bit 10110100? 1 12/10/2013 0 1 1 0 1 TJ 2013 - Komunikasi Data 0 0 42
  • 43. B.3.2 Differential Manchester Inversi di tengah interval bit digunakan untuk sinkronisasi, tapi ada atau tidak adanya transisi tambahan pada awal interval digunakan untuk mengidentifikasi bit  A transition means binary 0 and no transition means binary 1.  It requires two signal changes to represent binary 0 but only one to represent binary 1.  12/10/2013 TJ 2013 - Komunikasi Data 43
  • 44. B.3.2 Differential Manchester Tegangan sebelumnya menentukan isyarat.  Bit 0, terjadi perubahan isyarat  Bit 1, tanpa perubahan isyarat  12/10/2013 TJ 2013 - Komunikasi Data 44
  • 45. B.3.2 Nyatakan bit 01001110? 0 1 0 0 1 1 1 0 Andaikan, tegangan awal adalah +ve 12/10/2013 TJ 2013 - Komunikasi Data 45
  • 46. C. Bipolar     It uses three voltage levels (positive, negative and zero) The zero level is used to represent binary 0 The 1s are represented by alternating positive and negative voltages. Jika bit 1 pertama diwakili oleh amplitudo positif, yang kedua akan disajikan oleh amplitudo negatif, yang ketiga oleh amplitudo positif, dan sebagainya Amplitude 0 1 0 0 1 1 1 0 Time 12/10/2013 TJ 2013 - Komunikasi Data 46
  • 47. C. Bipolar (cont…)  Three types of bipolar encoding are in popular use by the data communications industry: – Bipolar Alternate Mark Inversion (AMI) – Bipolar 8-Zero Substitution (B8ZS) – High-Density Bipolar 3 (HDB3) 12/10/2013 TJ 2013 - Komunikasi Data 47
  • 48. C.1 Alternate Mark Inversion (AMI) AMI : alternate 1 inversion.  Netral (tegangan nol) menyajikan 0 biner.  1 biner dinyatakan dengan pembalikan tegangan positif dan negatif.  Amplitude 0 1 0 0 1 1 1 0 Time 12/10/2013 TJ 2013 - Komunikasi Data 48
  • 49. C.2 Bipolar 8-Zero Substitution (B8ZS)  B8ZS functions identically to bipolar AMI  Perbedaan antara B8ZS dan AMI bipolar terjadi bila delapan atau lebih berturut-turut 0s ditemui dalam data stream.  Setiap terjadi delapan 0 berturut-turut, B8ZS memulai perubahan pola berdasarkan polaritas 1 sebelumnya (1 sebelum 0).  Jika bit 1 sebelumnya adalah positif, delapan 0s akan dikodekan sebagai 0,0,0, + ve,-ve, 0,-ve, + ve.  Jika bit 1 sebelumnya adalah negatif, delapan 0s akan dikodekan sebagai 0,0,0,-ve,+ve,0,+ve,-ve. 12/10/2013 TJ 2013 - Komunikasi Data 49
  • 50. C.2 Bipolar 8-Zero Substitution (B8ZS) + 0 0 0 0 0 0 0 0 - 0 0 0 0 0 0 0 0 + 0 0 0 + - 0 - + - 0 0 0 - + 0 + - Amplitude 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 Time 12/10/2013 TJ 2013 - Komunikasi Data 50
  • 51. C.3 High-Density Bipolar 3 (HDB3)   HDB3 memperkenalkan perubahan menjadi pola bipolar AMI setiap kali ada empat 0 berturut-turut ditemui daripada menunggu selama delapan 0 seperti B8ZS. Jika empat 0 datang satu demi satu, kita mengubah pola di salah satu dari empat cara berdasarkan polaritas 1 sebelumnya dan jumlah 1 sejak substitusi terakhir. Amplitude 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 Time 12/10/2013 TJ 2013 - Komunikasi Data 51
  • 52. High-Density Bipolar 3 (HDB3) + 0 0 0 0 - 0 0 0 0 - 0 0 0 + 0 0 0 + Jika jumlah 1s sejak substitusi terakhir adalah ganjil + 0 0 0 0 - 0 0 0 0 + - 0 0 - + 0 0 + Jika jumlah 1s sejak substitusi terakhir adalah genap Amplitude 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 Time 12/10/2013 TJ 2013 - Komunikasi Data 52
  • 53. Latihan  Gambarkan isyarat digital untuk mewakili bit 0010100010 menggunakan skema pengekodean NRZ-L dan NRZ-I. Anggaplah isyarat sebelumnya adalah positif 12/10/2013 TJ 2013 - Komunikasi Data 53
  • 54. Latihan 1. 2. Gambarkan pengkodean bit menggunakan kaidah pengkodean NRZ, Manchester dan Differential Manchester untuk rentetan bit 10110100. Apakah rentetan bit pada grafik dibawah untuk skema pengekodan manchester dan skema differential manchester? Tinggi +ve Rendah -ve 12/10/2013 TJ 2013 - Komunikasi Data 54