Program kerja bimbingan TIK tahun pelajaran 2023/2024 ini membahas rencana kegiatan layanan teknologi informasi dan komunikasi untuk peserta didik, pendidik, dan tenaga kependidikan SMA Negeri 1 Sliyeg. Program ini bertujuan untuk memberikan pedoman pelaksanaan layanan TIK, meningkatkan mutu layanan, dan dievaluasi secara berkala. Kegiatan layanan TIK meliputi bimbingan klasikal, kelompok, dan individu dengan materi pengen
Program kerja bimbingan TIK tahun pelajaran 2023/2024 ini membahas rencana kegiatan layanan teknologi informasi dan komunikasi untuk peserta didik, pendidik, dan tenaga kependidikan SMA Negeri 1 Sliyeg. Program ini bertujuan untuk memberikan pedoman pelaksanaan layanan TIK, meningkatkan mutu layanan, dan dievaluasi secara berkala. Kegiatan layanan TIK meliputi bimbingan klasikal, kelompok, dan individu dengan materi pengen
Modul ini membahas tentang ekosistem sekolah dan pentingnya memanfaatkan sumber daya yang tersedia di dalam dan sekitar sekolah. Pemimpin sekolah yang ideal diuraikan sebagai sosok yang mampu memimpin sekolah sebagai ekosistem kompleks, memanfaatkan sumber daya dengan baik, dan memastikan tujuan pendidikan tercapai secara efektif dan efisien. Guru dan staf sekolah diharapkan dapat memaksimalkan penggunaan sum
Analisis Strategi Pemasaran Di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Lembah Dempo Pagar...Excruciate Limited
Analisis bauran pemasaran STIE Lembah Dempo mengembangkan unit usahanya agar sejalan dengan strategi keseluruhan perguruan tinggi. Penelitian ini bertujuan menciptakan keterpaduan antara sasaran strategik dan kegiatan STIE AMIK Lembah Dempo.
Dokumen tersebut merupakan proposal praktik konsultasi untuk meningkatkan kemampuan penggunaan teknologi informasi dan komunikasi bagi widyaiswara di Balai Diklat Keagamaan Surabaya. Proposal ini membahas latar belakang, tujuan, kerangka kerja, analisis kebutuhan, rencana pelaksanaan, dan output yang diharapkan dari kegiatan konsultasi tersebut.
Dokumen ini membahas visi, misi, tujuan, dan program SMA Negeri 10 Mataram beserta target dan keberhasilan manajemennya. Sekolah ini bertujuan membentuk siswa yang berakhlak mulia, meningkatkan kualitas pembelajaran, dan sarana prasarana sekolah, serta menjalin kerjasama dengan berbagai pihak. Program sekolah meliputi kurikulum, sarana prasarana, humas, dan kepelajaran. Target program adalah meningkatkan mutu pem
SMP Negeri 2 Pagedangan memiliki visi menjadi sekolah yang unggul berwawasan budaya Nusantara. Sekolah ini didirikan pada tahun 2008 dan memiliki 18 guru tetap serta 7 ruang kelas. Kurikulum yang digunakan adalah KTSP 2006.
Dokumen tersebut membahas upaya pembaharuan pendidikan nasional Indonesia melalui inovasi kurikulum, pendekatan pembelajaran, dan sistem persekolahan seperti pendidikan nonformal, sekolah kecil, universitas terbuka, dan pendidikan pesantren.
Teknologi sebagai pendekatan dalam problem pendidikanFailasuf Fadli
Teknologi dapat digunakan untuk mengatasi berbagai masalah pendidikan seperti kurangnya sarana prasarana, kekurangan guru, dan biaya pendidikan yang mahal. Teknologi pendidikan menerapkan pendekatan sistematis untuk memecahkan masalah pembelajaran dengan mengintegrasikan teknologi ke dalam kurikulum, metode pembelajaran, dan pengembangan bahan ajar.
Dokumen tersebut berisi biodata dan kompetensi yang dibutuhkan oleh kepala sekolah. Biodata mencakup nama, tanggal lahir, pendidikan, dan keluarga penulis. Kompetensi yang dijelaskan terdiri dari kompetensi kepribadian, manajerial, kewirausahaan, supervisi, dan sosial.
Pemanfaatan Teknologi Informasi dalam Pengembangan Media PembelajaranDedy Wiranto
Teknologi Pendidikan(TP) dirancang untuk membantu memecahkan permasalahan pendidikan, sehinggamampu memberikan manfaat dalam upaya peningkatan kualitas pembelajaran. Berbagai bentuk pengalaman belajar, baik yang dapat dicapai di dalam kelas maupun di luar kelas dan pesan-pesan pembelajaran, dapat dikemas dengan memperhatikan kaidah serta prinsip teknologi pendidikan. Dengan pemanfaatan teknologi pembelajaan diharapkan pesan pendidikan dapat dikemas lebih sistemik-sistematik baik dalam kemasan fisik maupun maya, yang tidak lagi dibatasi oleh dimensi ruang maupun waktu, sehingga dapat diterima oleh peserta didik dengan baik, mudah, dan meluas, serta menciptakan pendidikan yang menyenangkan, fleksibel dalam dimensi waktu, ruang, serta mengembangkan potensi peserta didik secara individual. Oleh karena itu, kaidah serta prinsipteknologi pendidikan, seharusnya terimplementasikan ke dalam seluruh proses pendidikan mata kuliah /mata pelajaran, pengembangan diri, bahkan menjadi budaya sekolah. Dosen di Perguruan Tinggi dan guru di sekolah perlu mengintegrasikan dimensi-dimensi teknologi pendidikan ke dalam kurikulum, silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP). Dalam rangka implementasi kaidah serta prinsip teknologi pendidikan ini tentunya masih banyak permasalahan yang terjadi, termasuk penyelenggaraan proses pembelajaran di prodi-prodi Teknologi Pendidikan/Pembelajaran di perguruan tinggi.
Makalah ini membahas tentang media pembelajaran berbasis jarak jauh. Media pembelajaran jarak jauh memungkinkan penyampaian materi pendidikan tanpa terbatas ruang dan waktu dengan menggunakan teknologi informasi seperti internet. Pembelajaran jarak jauh memiliki ciri kegiatan belajar dan mengajar yang terpisah, namun tetap memungkinkan interaksi melalui berbagai media.
Modul ini membahas tentang ekosistem sekolah dan pentingnya memanfaatkan sumber daya yang tersedia di dalam dan sekitar sekolah. Pemimpin sekolah yang ideal diuraikan sebagai sosok yang mampu memimpin sekolah sebagai ekosistem kompleks, memanfaatkan sumber daya dengan baik, dan memastikan tujuan pendidikan tercapai secara efektif dan efisien. Guru dan staf sekolah diharapkan dapat memaksimalkan penggunaan sum
Analisis Strategi Pemasaran Di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Lembah Dempo Pagar...Excruciate Limited
Analisis bauran pemasaran STIE Lembah Dempo mengembangkan unit usahanya agar sejalan dengan strategi keseluruhan perguruan tinggi. Penelitian ini bertujuan menciptakan keterpaduan antara sasaran strategik dan kegiatan STIE AMIK Lembah Dempo.
Dokumen tersebut merupakan proposal praktik konsultasi untuk meningkatkan kemampuan penggunaan teknologi informasi dan komunikasi bagi widyaiswara di Balai Diklat Keagamaan Surabaya. Proposal ini membahas latar belakang, tujuan, kerangka kerja, analisis kebutuhan, rencana pelaksanaan, dan output yang diharapkan dari kegiatan konsultasi tersebut.
Dokumen ini membahas visi, misi, tujuan, dan program SMA Negeri 10 Mataram beserta target dan keberhasilan manajemennya. Sekolah ini bertujuan membentuk siswa yang berakhlak mulia, meningkatkan kualitas pembelajaran, dan sarana prasarana sekolah, serta menjalin kerjasama dengan berbagai pihak. Program sekolah meliputi kurikulum, sarana prasarana, humas, dan kepelajaran. Target program adalah meningkatkan mutu pem
SMP Negeri 2 Pagedangan memiliki visi menjadi sekolah yang unggul berwawasan budaya Nusantara. Sekolah ini didirikan pada tahun 2008 dan memiliki 18 guru tetap serta 7 ruang kelas. Kurikulum yang digunakan adalah KTSP 2006.
Dokumen tersebut membahas upaya pembaharuan pendidikan nasional Indonesia melalui inovasi kurikulum, pendekatan pembelajaran, dan sistem persekolahan seperti pendidikan nonformal, sekolah kecil, universitas terbuka, dan pendidikan pesantren.
Teknologi sebagai pendekatan dalam problem pendidikanFailasuf Fadli
Teknologi dapat digunakan untuk mengatasi berbagai masalah pendidikan seperti kurangnya sarana prasarana, kekurangan guru, dan biaya pendidikan yang mahal. Teknologi pendidikan menerapkan pendekatan sistematis untuk memecahkan masalah pembelajaran dengan mengintegrasikan teknologi ke dalam kurikulum, metode pembelajaran, dan pengembangan bahan ajar.
Dokumen tersebut berisi biodata dan kompetensi yang dibutuhkan oleh kepala sekolah. Biodata mencakup nama, tanggal lahir, pendidikan, dan keluarga penulis. Kompetensi yang dijelaskan terdiri dari kompetensi kepribadian, manajerial, kewirausahaan, supervisi, dan sosial.
Pemanfaatan Teknologi Informasi dalam Pengembangan Media PembelajaranDedy Wiranto
Teknologi Pendidikan(TP) dirancang untuk membantu memecahkan permasalahan pendidikan, sehinggamampu memberikan manfaat dalam upaya peningkatan kualitas pembelajaran. Berbagai bentuk pengalaman belajar, baik yang dapat dicapai di dalam kelas maupun di luar kelas dan pesan-pesan pembelajaran, dapat dikemas dengan memperhatikan kaidah serta prinsip teknologi pendidikan. Dengan pemanfaatan teknologi pembelajaan diharapkan pesan pendidikan dapat dikemas lebih sistemik-sistematik baik dalam kemasan fisik maupun maya, yang tidak lagi dibatasi oleh dimensi ruang maupun waktu, sehingga dapat diterima oleh peserta didik dengan baik, mudah, dan meluas, serta menciptakan pendidikan yang menyenangkan, fleksibel dalam dimensi waktu, ruang, serta mengembangkan potensi peserta didik secara individual. Oleh karena itu, kaidah serta prinsipteknologi pendidikan, seharusnya terimplementasikan ke dalam seluruh proses pendidikan mata kuliah /mata pelajaran, pengembangan diri, bahkan menjadi budaya sekolah. Dosen di Perguruan Tinggi dan guru di sekolah perlu mengintegrasikan dimensi-dimensi teknologi pendidikan ke dalam kurikulum, silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP). Dalam rangka implementasi kaidah serta prinsip teknologi pendidikan ini tentunya masih banyak permasalahan yang terjadi, termasuk penyelenggaraan proses pembelajaran di prodi-prodi Teknologi Pendidikan/Pembelajaran di perguruan tinggi.
Makalah ini membahas tentang media pembelajaran berbasis jarak jauh. Media pembelajaran jarak jauh memungkinkan penyampaian materi pendidikan tanpa terbatas ruang dan waktu dengan menggunakan teknologi informasi seperti internet. Pembelajaran jarak jauh memiliki ciri kegiatan belajar dan mengajar yang terpisah, namun tetap memungkinkan interaksi melalui berbagai media.
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka - abdiera.com, Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka, Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka, Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka, Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka, Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Kimia Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
BAB 2 Evaluasi Diri .doc
1. 1
EVALUASI DIRI
A. Analisis Lingkungan
1. Analisis Lingkungan Eksternal ( OT )
Komponen Opportunities ( Peluang ) Threats ( Hambatan)
1. LAYANAN SMK
1. Memberikan layanan kepada siswa dan
masyarakat
2. Layanan pembelajaran
3. Layanan kerja sama DUDI dan institusi
lainnya
4. Dapat memberikan layanan fungsi
majemuk
5. Mendapat kepercayaan banyak pihak
1. Pendidikan di SMK tanpa dibatasi wilayah
2. Memberikan layanan dan informasi sistem pengelolaan
Sarana prasarana pembelajaran untuk mendukung proses
pembelajaran yang bermutu.
3. Penawaran peluang kerja dari institusi pasangan.
4. Sekolah memberikan layanan pelatihan kepada
masyarakat umum.
5. Mendapat dukungan dan pendanaan dari pemerintah
pusat, daerah mupun dari masyarakat.
1.Masyarakat kurang mengetahui tentang SMK
2.Kurangnya partisipasi dan peran serta masyarakat
dalam mendukung proses pembelajaran yang bermutu.
3.Banyaknya pesaing dari lulusan SMK.
4.Banyaknya lembaga pelatihan dan kursus yang
berpengalaman dan profesional.
5. Masih kurangnya perhatian dari pemerintah pusat,
daerah, maupun masyarakat tentang hal – hal yang
dibutuhan di SMK.
2. MANAJEMEN SMK
1.Organisasi sekolah
2.Administrasi sekolah
3. Sumber Daya Manusia
4. Manajemen fasilitas dan lingkungan
5. Menejemen kesiswaan
6. Pemberdayaan masyarakat
7. Manajemen strategik
3. PROSES PEMBELAJARAN
1. Ketersediaan dokumen pembalajaran
2.Menerapkan pendekatan ilmiah
(scientific Approach) CBT dan PBT
3. Penerapan panlaian autentik
4.Rancangan dan implementasi
pembelajaran jarak jauh dan melakukan
kolaborasi pembelajaran
5.Pembelajaran dapat menggunakan dua
2. 2
bahasa minimal 2 mata pelajaran
produktif pada program keahlian
unggulan
6.Pengembangan pembelajaran bahasa
asing lain selain bahasa inggris
7. Pembelajaran praktik menggunakan alat
sesuai tuntutan kompetensi
8.Menerapkan pembelajaran berbasis
entrepreneurship
9.Melibatkan industri dalam proses
pembelajaran dan penilaian
4. SARANA PRASARANA
1. Gedung dan fasilitas sekolah
2. Fasilitas pembelajaran teori
3. Fasilitas pembelajaran praktik
4. Fasilitas umum
1
5. LULUSAN SMK
1. Lulusan SMK berdaya saing
2. Keterserapan di Dunia Kerja
3. Kualifikasi di bidang akhlak mulia
6. SMK SEBAGAI PUSAT BELAJAR
1. SMK sebagai pusat belajar bagi
masyarakat
2.SMK sebagai pusat belajar bagi
industri
3.SMK sebagai pusat belajar bagi
masyarakat sekitar
1
3. 3
2. Analisis Lingkungan Internal ( SW )
Komponen Strenght ( Kekuatan) Weaknesses (Kelemahan)
1. LAYANAN SMK
1.Memberikan layanan kepada siswa dan
masyarakat
2. Layanan pembelajaran
3. Layanan kerja sama DUDI dan institusi
lainnya
4.Dapat memberikan layanan fungsi
majemuk
5.Mendapat kepercayaan banyak pihak
1. Daya tampung sekolah mencapai > 1000 siswa
2. Tenaga yang ada minimal mempunyai kualifikasi S1
3. Memfasilitasi kerja sama sekolah dengan institusi lain
( Asosiasi, LSP, Lembaga Training Provider dll )
4. Sebagai model dan pemberian layanan sekolah
berwawasan lingkungan yang nyaman dan asri
5. Dukungan dari industri dan masyarakat ( ada dukungan
fasilitas dan pendanaan )
1. Kurangnya Layanan terhadap pelanggan sekolah
2. Masih adanya tenaga guru yang mengajar belum
sesuai dengan mata diklat yang di ampu.
3. Kurangnya Kesesuaian antara kurikulum dengan hal-
hal yang didapatkan di DU/DI
4. Kurangnya kesadaran warga sekolah dalam menjaga
lingkungan yang bersih dan asri.
5. Kurangnya komunikasi dengan industri dan
masyarakat.
2. MANAJEMEN SMK
1.Organisasi sekolah
2.Administrasi sekolah
3. Sumber Daya Manusia
4. Manajemen fasilitas dan lingkungan
5.Menejemen kesiswaan
6. Pemberdayaan masyarakat
7. Manajemen strategik
3. PROSES PEMBELAJARAN
1. Ketersediaan dokumen pembalajaran
2. Menerapkan pendekatan ilmiah
(scientific Approach) CBT dan PBT
3. Penerapan panlaian autentik
4. Rancangan dan implementasi
pembelajaran jarak jauh dan melakukan
kolaborasi pembelajaran
5. Pembelajaran dapat menggunakan dua
bahasa minimal 2 mata pelajaran
produktif pada program keahlian
unggulan
6. Pengembangan pembelajaran bahasa
asing lain selain bahasa inggris
4. 4
7. Pembelajaran praktik menggunakan alat
sesuai tuntutan kompetensi
8. Menerapkan pembelajaran berbasis
entrepreneurship
9. Melibatkan industri dalam proses
pembelajaran dan penilaian
4. SARANA PRASARANA
1. Gedung dan fasilitas sekolah
2. Fasilitas pembelajaran teori
3. Fasilitas pembelajaran praktik
4. Fasilitas umum
5. LULUSAN SMK
1. Lulusan SMK berdaya saing
2. Keterserapan di Dunia Kerja
3. Kualifikasi di bidang akhlak mulia
6. SMK SEBAGAI PUSAT BELAJAR
1. SMK sebagai pusat belajar bagi
masyarakat
2. 2.SMK sebagai pusat belajar bagi industri
3.SMK sebagai pusat belajar bagi
masyarakat sekitar
5. 5
B. Strategi Analisis Lingkungan eksternal ( ALE ) dan Internal ( ALI )
Komponen EKSTERNAL
INTERNAL
O (Opportunities)
1. Pendidikan di SMK tanpa dibatasi
wilayah
2. Memberikan layanan dan informasi
sistem pengelolaan Sarana prasarana
pembelajaran untuk mendukung proses
pembelajaran yang bermutu.
3. Penawaran peluang kerja dari institusi
pasangan.
4. Sekolah memberikan layanan pelatihan
kepada masyarakat umum.
5. Mendapat dukungan dan pendanaan dari
pemerintah pusat, daerah mupun dari
masyarakat.
T (Threats)
1.Masyarakat kurang mengetahui tentang
SMK
2. Kurangnya partisipasi dan peran serta
masyarakat dalam mendukung proses
pembelajaran yang bermutu.
3. Banyaknya pesaing dari lulusan SMK.
4. Banyaknya lembaga pelatihan dan kursus
yang berpengalaman dan profesional.
5. Masih kurangnya perhatian dari pemerintah
pusat, daerah, maupun masyarakat tentang
hal – hal yang dibutuhan di SMK.
1.LAYANAN SMK
1.Memberikan layanan
kepada siswa dan
masyarakat
2. Layanan pembelajaran
3. Layanan kerja sama
DUDI dan institusi lainnya
4. Dapat memberikan layanan
fungsimajemuk
5.Mendapat kepercayaan
banyak pihak
S (Strenghts)
1. Daya tampung sekolah mencapai >
1000 siswa
2. Tenaga yang ada minimal
mempunyai kualifikasi S1
3. Memfasilitasi kerja sama sekolah
dengan institusi lain (Asosiasi, LSP,
Lembaga Training Provider dll )
4. Sebagai model dan pemberian
layanan sekolah berwawasan
lingkungan yang nyaman dan asri
5. Dukungan dari industri dan
masyarakat ( ada dukungan fasilitas
dan pendanaan )
Strategi S-O
1. Perlunya promosi sekolah di beberapa
wilayah yang terjangkau
2. Dengan tenaga yang profesional
diharapkan mampu dalam memberikan
layanan dan informasi sistem
pengelolaan sarana prasarana
pembelajaran untuk mendukung proses
pembelajaran yang bermutu.
3. Kerjasama sekolah dengan (Asosiasi,
LSP, Lembaga Training Provider dll)
untuk mendapatkan peluang kerja.
4. Sebagai model dan pemberian layanan
sekolah berwawasan lingkungan yang
nyaman dan asri
5. Menyusun analisis program kebutuhan
dan pengadaan fasilitas antara sekolah,
Strategi S-T
1. Perlunya penggunaan media elektronik
atau media masa untuk menjaring siswa
sebanyak – banyaknya.
2. Perlunya kerja sama dengan pihak – pihak
terkait untuk memenuhi tenaga yang sesuai
kualifikasinya.
3. Menyusun materi evaluasi bersama antara
Sekolah , DU/DI dan asosiasi profesi agar
bisa bersaing didunia kerja.
4. Membuat wadah/sarana bagi siswa yang
berminat meningkatkan IPTEK dan
IMTAK.
5. Kerjasama sekolah dengan masyarakat,
industri dan pemerinta untuk memenuhi
kebutuhan di SMK
6. 6
masyarakat dan pemerintah. 6.
W (Weaknesses)
1. Kurangnya Layanan terhadap
pelanggan sekolah
2. Masih adanya tenaga guru yang
mengajar belum sesuai dengan mata
diklat yang di ampu.
3. Kurangnya Kesesuaian antara
kurikulum dengan hal-hal yang
didapatkan di DU/DI
4. Kurangnya kesadaran warga
sekolah dalam menjaga lingkungan
yang bersih dan asri.
5. Kurangnya komunikasi dengan
industri dan masyarakat.
Strategi W-O
1. Perlunya penggunaan media elektronik
atau media masa untuk menjaring siswa
sebanyak – banyaknya.
2. Dalam jangka 5 tahun ini semua guru
yang mengajar sudah sesuai dengan mata
diklat yang diampu sehingga dapat
mendukung proses pembelajaran yang
bermutu.
3. Mendatangkan nara sumber dari DU/DI
untuk memberi pelatihan kepada siswa .
4. Membuat himbauan atau ajakan untuk
menjaga lingkungan bersih dan asri yang
berupa bener
5. Melakukan komunikasi dengan
masyarakat, industri dan pemerintah
untuk menunjang program sekolah.
Strategi W-T
1. Informasi tentang layanan prima terhadap
pelanggan perlu diinformasikn.
2. Guru yang mengikuti jenjang S1 harus
relevan dengan keahlian yang dimilik SMK
3. Kerjasama sekolah dengan lembaga diklat
sejenis dalam penyusunan perangkat KBM
4. Kerjasama dengan lembaga kursus dan
pelatihan untuk meningkatkan kemampuan
siswa.
5. Menyusun analisis keperluan ruang belajar
dan praktik dalam rangka peningkatan
pelayanan kepada siswa.
7. 7
Komponen
EKSTERNAL
INTERNAL
O (Opportunities) T (Threats)
2.MANAJEMEN
SMK
1.Organisasi sekolah
2. Administrasi sekolah
3. SumberDayaManusia
4. Manajemen fasilitas
dan lingkungan
5. Menejemen
kesiswaan
6.Pemberdayaan
masyarakat
7. Manajemen strategik
S (Strenghts) Strategi S-O Strategi S-T
W (Weaknesses ) Strategi W-O Strategi W-T
8. 8
Komponen
EKSTERNAL
INTERNAL
O (Opportunities) T (Threats)
3. PROSES PEMBELAJARAN
1.Ketersediaan dokumen
pembalajaran
2. Menerapkan pendekatan ilmiah
(scientific Approach) CBT dan
PBT
3. Penerapan panlaian autentik
4. Rancangan dan implementasi
pembelajaran jarak jauh dan
S (Strenghts) Strategi S-O Strategi S-T
9. 9
melakukan kolaborasi
pembelajaran
5.Pembelajaran dapat
menggunakan dua bahasa
minimal 2 mata pelajaran
produktif pada program
keahlian unggulan
6. Pengembangan pembelajaran
bahasa asing lain selain bahasa
inggris
7.Pembelajaran praktik
menggunakan alat sesuai
tuntutan kompetensi
8.Menerapkan pembelajaran
berbasis entrepreneurship
9.Melibatkan industri dalam
proses pembelajaran dan
penilaian
W (Weaknesses)
1. Perangkat KBM belum dilaksanakan secara
optimal
2. Sebagian praktik industri tidak sesuai dengan
latar belakang bidang keahlian siswa
3. Hasil UAS, UAN dan Uji Kompetensi masih
kurang
4. Jaringan internet yang mahal dan kurang
besar dapat menggangu kelancaran
pembelajaran jarak jauh.
5. Kemampuan pendidik dalam menggunakan
bahasa asing terbatas.
6. Keterbatasan sumber belajar yang berbahasa
asing
7. Keterbatasan jumlah alat dan ragam alat
mempengaruhi kelancaran kegiatan praktek
8. Kurang waktu dalam pembelajaran di Sekolah
9. Keterlibatan DU/DI tidak maksimal, ada pihak
DU/DI tidak mau terikat dengan pihak sekolah
Strategi W-O
1. Mendatangkan nara sumber dari DU/DI
untuk memberi pelatihan kepada siswa
2. Mengadakan bimbingan training bagi
siswa kelas III untuk menghadapi UAS,
UAN dan Uji Kompetensi
3. Menambah bimbingan belajar dan
praktek bagi siswa/siswa untuk
meningkatkan kualitas lulusan.
4. Mengoptimalkan jaringan internet yang
ada dan melibatkan wali murid dalam
pelaksanaan kegiatan ini (baik dalam
pembiayaan maupun pengawasan
terhadap siswa)
5. Melaksanakan Diklat / Kursus bagi
pendidik untuk meningkatkan
kemampuan berbahasa asing
6. Penambahan pembelajaran yang
menggunakan bahasa asing sebagai
dasar pembelajaran.
7. Penambahan dan pemenuhan alat dan
bahan yang digunakan untuk praktek
dalam pembelajaran.
8. Membuat bussines center/UPJ di
sekolah untuk menumbuhkan rasa
entrepreneurship pada siswa.
9. Melakukan sosialisasi dan MOU dengan
DU/DI bahwa kerjasama yang ada
menguntungkan kedua belah pihak.
Strategi W-T
1. Kerjasama sekolah dengan lembaga diklat
sejenis dalam penyusunan perangkat KBM
2. Kerjasama sekolah, DU/DI dan asosiasi
profesi dalam pengujian kepada siswa
3. Mengadakan pendalaman / bimbel siswa
kelas XII
4. Menambah kapasitas bandwitch
5. Meningkatkan TOEIC / Tofel
6. Mengadakan diklat dan materi pelajaran
bilingual
7. Melakukan modifikasi alat
8. Melakukan praktek Kewirausahaan dirumah
9. Mendatangkan guru tamu
10. 10
Komponen
EKSTERNAL
INTERNAL
O (Opportunities)
1. Adanya bantuan gedung dan fasilitas dari
pemerintah pusat atau pemda.
2. Adanya peran serta wali murid didalam
pemenuhan kebutuhan ruang dan perangkat
pembelajaran teori.
3. DU/DI yang memiliki fasilitas kerja yang
standar dan modern
.4.Adanya fasilitas internet dari pemda
dilingkungan sekolah.
5. Kepedulian masyarakat dan sekolah pada
lingkungan sekolah yang rapi.
T (Threats)
1. Adanya aturan /prosedur yang berlaku untuk
mendapatkan bantuan.
2. Kurang pedulinya wali murid dalam pemenuhan
kebutuhan ruang dan perangkat pembelajaran teori.
3. Siswa kurang terampil menggunakan fasilitas yang
ada di DU/DI
4. Tidak berfungsinya fasilitas internet dari pemda.
5 . Program Green and Clean , Wc Bersih dan
Jeding Rijik
4.SARANA PRASARANA
1. 1.Gedung dan fasilitas sekolah
2.Fasilitas pembelajaran teori
3.Fasilitas pembelajaran praktik
4. Fasilitas umum
S (Strenghts)
1. Memungkinkan dilakukan
pengembangan.
2. Ruang dan perangkat pembelajaran
teori yang representatif.
3. Tersedia sarana untuk praktik siswa
.4. Lokasi sekolah yang strategis
5. Lingkungan fisik sekolah yang luas
dan dapat dimanfaatkan untuk
kegiatan lain
Strategi S-O
1.
Strategi S-T
1.
W (Weaknesses)
11. Masih kurangnya anggaran.
Strategi W-O Strategi W-T
1.
11. 11
2 2.Jumlah ruang dan perangkat pembelajara yang
masih kurang.
3. Jumlah sarana praktik masih kurang dan
sudah tertinggal.
4. Belum bisa dimanfaatkan secara maksimal
sebagai lahan bisnis untuk kesejahteraan guru
dan praktik siswa
5. Taman yang minim, lingkungan yang masih
kotor, WC yang masih kurang bersih.
Komponen
EKSTERNAL
INTERNAL
O (Opportunities)
1. Menjalin kerja sama dengan
institusi pasangan dalam
penyaluran tenaga kerja
2. Menjalin kerjasama dengan
institusi baik nasional maupun
internasional dalam hal studi
berkelanjutan
3. Bekerja sama dengan instansi
terkait dalam hal pengawasan
terpadu terhadap siswa lulusan
6. T (Threats)
1. Banyaknya siswa lulusan dari sekolah lain
2. Biaya studi Perguruan Tingggi yang cukup
mahal
3. Banyaknya media yang mendukung ke
tindak criminal dan pornografi
4.Tuntutan tenaga kerja menekankan pada
mental yang tangguh dan berakhlak mulia
5.LULUSAN SMK
1. Lulusan SMK berdaya
saing
S (Strenghts)
1. 1. Jumlah siswa yang cukup banyak
2. Adanya kerja sama yang harmonis
Strategi S-O
1.
Strategi S-T
12. 12
1. Keterserapan di Dunia
Kerja
2. Kualifikasi di bidang
akhlak mulia
dengan institusi pasangan
3. Adanya kerja sama yang baik dengan
beberapa Universitas Negeri dalam
hal studi berkelanjutan
4. Polsek, Satpol PP dan Koramil
membantu menertibkan siswa
5. Pelaksanaan kegiatan yang
mendukung dalam hal pembinaan
mental dan akhlak mulia (Jum’at
Taqwa)
W (Weaknesses)
1. 1. Motivasi belajar siswa kurang
2. Masih ada beberapa Du/Di institusi
pasangan yang tidak bersedia
menanda tangani MOU
3. Masih sedikit siswa yang berminat
melanjutkan studi
4. Masih banyak siswa yang secara
sengaja melakukan pelanggaran
5. Belum adanya kesadaran siswa untuk
bermental tangguh dan berakhlak
mulia
Strategi W-O
1.
Strategi W-T
13. 13
Komponen EKSTERNAL
INTERNAL
O (Opportunities) T (Threats)
6. SMK SEBAGAI PUSAT
BELAJAR
1. SMK sebagai pusat belajar
bagi masyarakat
2. SMK sebagai pusat belajar
bagi industri
6. SMK sebagai pusat belajar
bagi masyarakat sekitar
S (Strenghts) Strategi S-O Strategi S-T
W (Weaknesses Strategi W-O Strategi W-T
14. 14
Komponen
INTERNAL
EKSTERNAL
S (Strenghts)
1. Sekolah mempunyai MS (Majelis Sekolah)
2. Sudah ada MOU dengan DU/DI
3. Sudah melaksanakan Prakerin di DU/DI
7. W (Weaknesses)
1. Majelis Sekolah belum berfungsi secara optimal
2. MOU yang dibuat sering diabaikan oleh DU/DI
3. Pihak DU/DI dalam membimbing praktik
siswa masih kurang optimal
7. HUBUNGAN
KERJA
INDUSTRI
7. O (Opportunities)
1. Banyak DU/DI yang berstandar untuk tempat
praktik siswa
2. Banyak instansi alternative untuk praktik siswa
(seperti kantor kelurahan, KUD, home industri,
UP di sekolah)
3. Kesempatan guru dan siswa untuk magang di
luar negeri
8. Strategi S-O
1. Mempertegas MOU antara sekolah dengan
DU/DI
2. Mengajukan proposal ke Pemkot untuk
terobosan guru/siswa magang di luar negeri
9. Strategi W-O
1. Pemantapan kemitraan sekolah dengan MS dalam
kegiatan praktik Industri
2. Kerjasama guru pembimbing disekolah dengan
pembimbing di DU/Di dalam mengoptimalkan
praktik industri
10. T (Threats)
1. Terlalu ketatnya DU/DI dan tertutupnya DU/DI
untuk membimbing siswa (misalnya DU/DI tidak
membolehkan siswa menangani akuntasi di
perusahaanya)
2. Siswa kurang berminat pada instansi alternative
tersebut
3. Belum ada usaha untuk memagangkan
guru/siswa ke Luar Negeri
Strategi S-T
1. Menempatkan siswa untuk praktik industri
siswa pada instansi alternative
2. Membuat MOU antara sekolah dengan
DU/DI di luar negeri
Strategi W-T
1. Mengadakan penjadwalan kembali antara SMK
dengan DU/DI untuk meninjau naskah MOU
2. Melibatkan MS dalam penentuan tempat praktik
siswa
15. 15
Komponen
INTERNAL
EKSTERNAL
S (Strenghts)
1. Letak UP yang strategis
2. Adanya variasi usaha (wartel, Pengiriman
Paket TIKI, Foto copy dan laminating, kursus
dan kantin)
3. Adanya tambahan modal kerja
8. W (Weaknesses)
1. UP belum dimanfaatkan secara masimal
oleh warga sekolah maupun masyarakat
2. Manajemen pengelolaan UP belum
maksimal
3. Jiwa kewiraswastaan kurang
8. UNIT PRODUKSI 11. O (Opportunities)
1. Banyak supplier dan calon konsumen
2. Adanya relasi dari pemerintah dan swasta
3. Adanya Industri, pihak lain yang mendukung
(meminjami modal) ke UP sekolah
12. Strategi S-O
1. Menyusun kerjasama antara UP dengan
supplier dan mempromosikan UP kepada
masyarakat
2. Membangun kemitraan antara UP sebagai
pemasok kepada kantor pemerintah maupun
swasta
13. Strategi W-O
1. Menjalin kemitraan dengan pihak lain
dalam meminjami modal usaha UP
2. Menjalin kemitraan dengan pihak terkait
untuk pembimbingan usaha dalam
rangka peningkatan omzet UP
14. T (Threats)
1. Persaingan dengan usaha lain yang telah
berkembang
2. Rawan terhadap kehilangan produk (barang
yang dijual)
3. Kurang pendekatan pihak sekolah terhadap
pihak lain yang akan mendukung UP sekolah
Strategi S-T
1. Mengikusertakan pihak luar (masyarakat) untuk
menjadi rekanan UP (misalnya masyarakat
membuka kantin di sekolah) dengan
mempermudah persyaratan kerjasama
2. Menjalin kerjasama UP dengan koperasi dan
pemilik modal (pesaing).
Strategi W-T
1. Sosialisasi program UP kepada warga
sekolah dan orang tua siswa untuk
memanfaatkan UP di sekolah
2. Meningkatkan kinerja pengurus UP
16. 16
C. Faktor Penentu Keberhasilan
1. Organisasi dan Manajemen
Struktur organisasi yang efektif efisien
Pembagian yang jelas tertuang dalam job description
Tidak timbul dualisme antara peran Pemkot dan Diknas
Kepemimpinan kepala sekolah yang situasional dan demokrasi
2. SDM (Tenaga Kependidikan)
Tenaga kependidikan yang mempunyai lisensi akta Akta 4 (S1)
Tenaga kependidikan mempunyai komitmen tinggi dalam mengemban tugas
Tengan kependidikan bertanggung jawab, inovatif, kreatif, dan antisipatif terhadap perubahan dalam dunia pendidikan
Tenaga kependidikan mengajar sesuai dengan latar belakang kependidikannya serta berkualitas
3. KBM (Kegiatan Belajar mengajar)
Menggunakan kurikulum 1994 edisi 99 tang telah divalidasi dari pihak sekolah dengan pihak DU/DI
Menggunakan pendekatan Kemampuan dasar (Competency Base Training) dan konsep belajar tuntas (mastery learning)
Kurikulum yang fleksiibel disesuaikan dengan perkembangan dunia kerja sehingga setiap tahun kurikulum ditinjau kembali
4. Kesiswaan
Siswa memperoleh pengajaran melalui intra kurikuler, ko kurikuler maupun ekstra kurikuler
Prinsip belajar siswa adalah : learning to know, learning to do, learning to be, learning to learn dan leraning to life together
Siswa yang diterima di SMK Negeri 1 Samarinda adalah siswa yang lulus murni dari tes penyaringan siswa baru dan pertimbangan dari nilai
UAS/UAN SLTP
Siswa memahami makna sekolah sebagai wawasan wiyatamandala (sekolah sebagai lingkungan pendidikan)
5. Fasilitas
17. 17
Tersedianya fasilitas yang sesuai dengan kebutuhan siswa
Sarana dan prasarana belajar yang lengkap
Peralatan praktik dalam kedaan baik dan jumlahnya sesuai jumlah siswa dalam satu kelas
6. Lingkungan
Program 7 K sehingga tercipta lingkungan yang teduh, rapi, bersih, indah, dan aman
Sekolah bebas dari anasir negatif seperti narkoba, perkelahian, membolos pada waktu jam pelajaran dan sebagainya
Lokasi sekolah mudah dijangkau dan jauh dari kebisingan
7. Hubungan Kerja Industri
Adanya MOU antara sekolah dengan DU/DI yang berkualifikasi standar
Adanya keterlibatan MS dan dukungan instansi terkait dalam pelaksanaan praktik industri
Memperoleh kemudahan bagi siswa untuk praktik industri
8. Unit Produksi
Semua andalan unit produksi seperti wartel, kafetaria, jasa pengiriman barang (Titipan Kilat), Fotocopy dan laminating, jasa kursus (akuntansi,
bahasa Inggris, computer dan akuntansi) berjalan dengan lancer
Unit produksi juga dimanfaatkan untuk tempat praktik Industri bagi siswa
Omzet unit produksi selalu meningkat dari hari ke hari
9. Keuangan
Tersedia dana rutin dari APBD
Tersedia dana pendukung dari Komite Sekolah
Tersedia dana dari UP
Memperoleh bantuan dari dari alumni
Memperoleh dana beasiswa dari pemerintah, sponsor
Adanya dan penunjang kegiatan yang bersifat temporer dari Dikmenjur