SlideShare a Scribd company logo
1
PENELITIAN SEJARAH
2
Pokok Kajian Ilmu Sejarah
“Segala hal yang berkaitan dengan
manusia yang memiliki makna sosial
yang terjadi di dalam waktu”
3
Perbedaan Sejarah dan Ilmu-Ilmu
Sosial (Sosiologi, Politik,
Antropologi)
 Sejarah bersifat diakronis, artinya
memanjang di dalam waktu, tetapi
dalam ruang yang terbatas
 Sedangkan ilmu-ilmu sosial bersifat
sinkronis, yaitu merentang di dalam
ruang, tetapi dalam waktu yang
terbatas...
Lanjutkan...
 Jika diibaratkan sejarah adalah bagaikan
film yang terdiri dari rangkaian gambar
yang disatukan oleh sebuah benang
merah, yaitu kisah
 Sedangkan ilmu-ilmu sosial seperti
sebuah foto, yaitu deskripsi suatu gejala
sosial yang melibatkan manusia yang
dibentangkan secara detail di dalam suatu
ruang
4
5
Sejarah Dalam Pengertian
Obyektif dan Subyektif
 Secara umum pengertian tentang sejarah dapat
dibagi menjadi dua, yaitu:
1. Sejarah dalam arti subyektif
2. Sejarah dalam arti obyektif
Dalam ucapan “sejarah berulang” rupanya yang
dimaksud adalah sejarah dalam arti obyektif,
sedang “kita perlu belajar dari sejarah” lebih
menunjukkan sejarah dalam arti subyektif
6
Sejarah Dalam Arti Subyektif
 Sejarah dalam arti subyektif adalah suatu
rekonstruksi, yaitu suatu uraian atau cerita yang
disusun oleh pengkisah atau penulis
 Disebut subyektif tidak lain karena sejarah memuat
unsur-unsur subyektif dari penyusunnya
 Baik pengetahuan maupun gambaran sejarah
adalah hasil kegiatan rekonstruksi dari seseorang
 Maka sejarah dalam arti subyektif memuat sifat-
sifat, gaya bahasa, struktur pemikiran dan
pandangan dari orang yang membuatnya
7
Sejarah Dalam Arti Obyektif
 Sejarah dalam arti obyektif merujuk kepada
kejadian atau peristiwa itu sendiri
 Kejadian itu terjadi sekali dan tidak dapat
diulang lagi
 Bagi orang yang berkesempatan mengalami
suatu kejadian, maka ia hanya dapat mengamati
sebagian dari totalitas kejadian tersebut
 Keseluruhan proses sejarah terlepas dari
subyek manapun juga, jadi obyektif dalam arti
tidak memuat unsur-unsur subyek
8
Pengertian Tentang
Metode Sejarah
 Secara umum metode berkaitan dengan masalah
“bagaimana orang memperoleh pengetahuan”
 Ilmu sejarah seperti ilmu-ilmu lainnya mempunyai
unsur yang merupakan alat untuk mengorganisasi
seluruh tubuh pengetahuannya serta menstrukturasi
pikiran, yaitu metode sejarah
 Menurut Louis Gottschalk definisi dari metode
sejarah ialah: “proses menguji dan menganalisis
secara kritis rekaman dan peninggalan masa
lampau”
9
Empat Tahapan
Dalam Metode Sejarah
1. Heuristik  Pencarian Sumber.
Berasal dari bahasa Yunani: Heuriskeun,
yang artinya mencari, menemukan.
Dengan demikian heuristik adalah proses
mencari, menemukan, dan menghimpun
bukti-bukti sejarah.
2. Kritik  Proses pengujian dan penilaian
Terbagi dalam dua langkah, yaitu kritik
ekstern, dan kritik intern…
10
Lanjutan…
3. Interpretasi  Proses memahami makna
yang sebenarnya dari pada bukti-bukti
sejarah yang telah dinilai
4. Historiografi  Penyajian pemikiran baru
berdasarkan bukti-bukti yang telah dinilai
itu dalam bentuk tertulis
Metodologi
 Metodologi berkaitan dengan soal “mengetahui
bagaimana harus mengetahui”
 Secara implisit metodologi mengandung unsur
teori
 Penggunaan metodologi menyebakan adanya
pendekatan antara sejarah dan ilmu-ilmu sosial
11
Pentingnya Metodologi
 Pada tahap awal suatu pengkajian, peneliti
hendaknya menentukan cara bagaimana
hendak mendekati obyek studinya
 Sehubungan dengan itu peneliti perlu dilengkapi
dengan alat-alat analitis, konseptual, dan teoritis
 Dengan demikian ia dapat mengamati obyek
studinya dengan perspektif yang terstruktur,
sehingga mampu mengungkapkan berbagai
aspek dari obyek penelitiannnya
12
Pengkajian sejarah yang
menggunakan metodologi akan
lebih mampu melakukan
eksplanasi (penjelasan) daripada
yang membatasi diri pada
pengungkapan bagaimana
sesuatu terjadi atau menguraikan
kejadian sebagai narasi (cerita)
13
Rapproachement
(Saling Mendekati)
 Pada mulanya sejarah sebagai ilmu, yang telah
muncul sejak jaman Yunani kuno, hampir tidak
menggunakan teori
 Hal ini karena selama berabad-abad penulisan
sejarah cukup dengan menggunakan common
sense (akal sehat) dan bahasa umum sehari-
hari
 Dalam perkembangannya, terutama sejak abad
ke-20, sejarah mulai banyak menggunakan
teori-teori yang berasal dari ilmu-ilmu sosial…
14
Lanjutan…
 Sebaliknya ilmu-ilmu sosial juga dalam
perkembangannya banyak menggunakan
bahan-bahan sejarah untuk menarik
generalisasi untuk menghasilkan teori
 Kecenderungan-kecenderungan ini
menyebabkan terjadinya rapproachment
(saling mendekat) antara sejarah dan ilmu-
ilmu sosial
 Bagi studi sejarah, proses ini memberi
banyak keuntungan dan memperbesar
produktifitas penulisannya 15
Pendekatan Sejarah
 Sebuah gejala sejarah yang kompleks
dapat didekati dari berbagai macam aspek
 Setiap penggambaran terhadap gejala
sejarah yang kompleks menuntut adanya
pendekatan yang memungkikan seleksi
data yang yang diperlukan
 Suatu seleksi yang baik akan dipermudah
dengan adanya konsep-konsep yang
berfungsi sebagai kriteria 16
Pemaparan Sejarah
 Pemaparan atau deskripsi sejarah sebagai
suatu proses mengungkapkan fakta-fakta
tentang apa, siapa, kapan, dimana dan
bagaimana
 Pemaparan sejarahtidak menyajikan
semua fakta secara terperinci
 Fakta yang disampaikan adalah yang
relevan dengan pendekatan yang dipilih
17
Contoh Pendekatan Sejarah
 * Pendekatan ekonomi mengutamakan untuk melihat
sejarah dari aspek hubungan pertukaran barang,
pengamulasian modal, pengorganisasian produksi,
pelembagaan sistem moneter, dan sebagainya
 * Pendekatan antropologi meneropong nilai-nilai budaya
suatu masyarakat, sistem kekeluargaan, sistem
kepercayaan, gaya hidup dan sebagainya
 * Pendekatan sosiologi mengungkap segi-segi yang
berkaitan dengan golongan sosial, hubungan antar
kelompok, peranan dan starus sosial, konflik sosial, dan
sebagainya
18
Pandangan Ranke
Mengenai Sejarah
 Sejarawan Jerman, Leopold Van Ranke,
mengemukakan diktum bahwa sejarawan
menulis “wie es eigentlich gewesen”
(sebagaimana sebenarnya terjadi)
 Artinya sejarawan harus tunduk kepada
fakta, harus punya integritas, dan harus
obyektif (imparsial atau tidak memihak)…
19
Lanjutan…
 Dia mengeluarkan diktum itu pada abad
ke-19, yaitu ketika pengaruh filsafat
positivisme sangat dominan
 Maksud Ranke dengan diktumnya itu ialah
agar ilmu sejarah sama obyektifnya
dengan ilmu-ilmu alam
20
Imparsial (tidak memihak)
 Menurut Marc Bloch dalam Historian’s Craft
ada dua masalah dalam imparsialitas, yaitu
imparsialitas itu sendiri dan sejarah sebagai
suatu rekonstruksi yang tidak bisa lepas dari
analisi (interpretasi)
 Bagi sejarawan, imparsialitas terbatas pada
observasi dan penjelasan, dan selesailah
tugasnya…
21
Lanjutan…
 Berbeda dengan hakim di pengadilan yang
berpegang pada kitab undang-undang,
sejarawan bekerja dengan berdasarkan
pemahamannya sendiri
 Jika tugas utama dari hakim adalah mengadili,
maka tuga utama dari sejarawan adalah
memahami dan menjelaskan
 Maka dengan demikian jangan dianggap sebagai
kekurangan kalau penjelasan antara seorang
sejarawan dengan yang lainnya tidak sama,
karena justru itulah kekuatan dari sejarah
22

More Related Content

Similar to 3-penelitian-sejarah.ppt

Ppt modul 1 kb 2
Ppt modul 1 kb 2Ppt modul 1 kb 2
Ppt modul 1 kb 2
SPADAIndonesia
 
Sumber, bukti, dan fakta sejarah
Sumber, bukti, dan fakta sejarahSumber, bukti, dan fakta sejarah
Sumber, bukti, dan fakta sejarahYusuf Arifin
 
Media pembelajaran pendukung rpp
Media pembelajaran pendukung rppMedia pembelajaran pendukung rpp
Media pembelajaran pendukung rppBain Yusup
 
bab-i-konsep-dasar-ilmu-sejarah dan desk
bab-i-konsep-dasar-ilmu-sejarah dan deskbab-i-konsep-dasar-ilmu-sejarah dan desk
bab-i-konsep-dasar-ilmu-sejarah dan desk
dimas024
 
metodologi-antropologi (1).ppt
metodologi-antropologi (1).pptmetodologi-antropologi (1).ppt
metodologi-antropologi (1).ppt
BerynImtihan1
 
E. media pembelajaran pendukung rpp
E. media pembelajaran pendukung rppE. media pembelajaran pendukung rpp
E. media pembelajaran pendukung rppBain Yusup
 
Bab 2 sejarah sebagai ilmu
Bab 2 sejarah sebagai ilmu Bab 2 sejarah sebagai ilmu
Bab 2 sejarah sebagai ilmu
Irma Suryani
 
pptmodul1kb2-191125142350.pptx
pptmodul1kb2-191125142350.pptxpptmodul1kb2-191125142350.pptx
pptmodul1kb2-191125142350.pptx
EstiPramiati1
 
392820677-bab-i-konsep-dasar-ilmu-sejarah-ppt.ppt
392820677-bab-i-konsep-dasar-ilmu-sejarah-ppt.ppt392820677-bab-i-konsep-dasar-ilmu-sejarah-ppt.ppt
392820677-bab-i-konsep-dasar-ilmu-sejarah-ppt.ppt
CholifatulJannahFebr
 
Modul 1 kb 1
Modul 1 kb 1Modul 1 kb 1
Modul 1 kb 1
SPADAIndonesia
 
Uas jawaban no 5 djoko
Uas jawaban no 5 djokoUas jawaban no 5 djoko
Uas jawaban no 5 djoko
juniato
 
Sosiologi sebagai ilmu pengetahuan
Sosiologi sebagai ilmu pengetahuanSosiologi sebagai ilmu pengetahuan
Sosiologi sebagai ilmu pengetahuan
Sam Ratulangi University, Manado
 
KURIKULUM MERDEKA MATERI SEJ KELAS X FASE E.docx
KURIKULUM MERDEKA MATERI SEJ KELAS X FASE E.docxKURIKULUM MERDEKA MATERI SEJ KELAS X FASE E.docx
KURIKULUM MERDEKA MATERI SEJ KELAS X FASE E.docx
ZafriadiSlaluInteris
 
Filsafat Etika Komunikasi 2
Filsafat Etika Komunikasi 2Filsafat Etika Komunikasi 2
Filsafat Etika Komunikasi 2
Afril Wibisono
 
Kel 4 makalah konsep dasar ips sejarah (baru)
Kel 4 makalah konsep dasar ips sejarah (baru)Kel 4 makalah konsep dasar ips sejarah (baru)
Kel 4 makalah konsep dasar ips sejarah (baru)
Mitha Ye Es
 
4. diskursus hubungan sastra dan sejarah
4. diskursus hubungan sastra dan sejarah4. diskursus hubungan sastra dan sejarah
4. diskursus hubungan sastra dan sejarahWildan Insan Fauzi
 
Pengertian dan ciri ciri sosiologi antropologi
Pengertian dan ciri ciri sosiologi antropologiPengertian dan ciri ciri sosiologi antropologi
Pengertian dan ciri ciri sosiologi antropologiAdy Setiawan
 
Hubungan antropologi dengan sejarah
Hubungan antropologi dengan sejarahHubungan antropologi dengan sejarah
Hubungan antropologi dengan sejarah
Muhamad Arifin
 

Similar to 3-penelitian-sejarah.ppt (20)

Ppt modul 1 kb 2
Ppt modul 1 kb 2Ppt modul 1 kb 2
Ppt modul 1 kb 2
 
Sumber, bukti, dan fakta sejarah
Sumber, bukti, dan fakta sejarahSumber, bukti, dan fakta sejarah
Sumber, bukti, dan fakta sejarah
 
Media pembelajaran pendukung rpp
Media pembelajaran pendukung rppMedia pembelajaran pendukung rpp
Media pembelajaran pendukung rpp
 
bab-i-konsep-dasar-ilmu-sejarah dan desk
bab-i-konsep-dasar-ilmu-sejarah dan deskbab-i-konsep-dasar-ilmu-sejarah dan desk
bab-i-konsep-dasar-ilmu-sejarah dan desk
 
metodologi-antropologi (1).ppt
metodologi-antropologi (1).pptmetodologi-antropologi (1).ppt
metodologi-antropologi (1).ppt
 
E. media pembelajaran pendukung rpp
E. media pembelajaran pendukung rppE. media pembelajaran pendukung rpp
E. media pembelajaran pendukung rpp
 
Bab 2 sejarah sebagai ilmu
Bab 2 sejarah sebagai ilmu Bab 2 sejarah sebagai ilmu
Bab 2 sejarah sebagai ilmu
 
pptmodul1kb2-191125142350.pptx
pptmodul1kb2-191125142350.pptxpptmodul1kb2-191125142350.pptx
pptmodul1kb2-191125142350.pptx
 
Sejarah
SejarahSejarah
Sejarah
 
392820677-bab-i-konsep-dasar-ilmu-sejarah-ppt.ppt
392820677-bab-i-konsep-dasar-ilmu-sejarah-ppt.ppt392820677-bab-i-konsep-dasar-ilmu-sejarah-ppt.ppt
392820677-bab-i-konsep-dasar-ilmu-sejarah-ppt.ppt
 
Modul 1 kb 1
Modul 1 kb 1Modul 1 kb 1
Modul 1 kb 1
 
Kelompok 7
Kelompok 7Kelompok 7
Kelompok 7
 
Uas jawaban no 5 djoko
Uas jawaban no 5 djokoUas jawaban no 5 djoko
Uas jawaban no 5 djoko
 
Sosiologi sebagai ilmu pengetahuan
Sosiologi sebagai ilmu pengetahuanSosiologi sebagai ilmu pengetahuan
Sosiologi sebagai ilmu pengetahuan
 
KURIKULUM MERDEKA MATERI SEJ KELAS X FASE E.docx
KURIKULUM MERDEKA MATERI SEJ KELAS X FASE E.docxKURIKULUM MERDEKA MATERI SEJ KELAS X FASE E.docx
KURIKULUM MERDEKA MATERI SEJ KELAS X FASE E.docx
 
Filsafat Etika Komunikasi 2
Filsafat Etika Komunikasi 2Filsafat Etika Komunikasi 2
Filsafat Etika Komunikasi 2
 
Kel 4 makalah konsep dasar ips sejarah (baru)
Kel 4 makalah konsep dasar ips sejarah (baru)Kel 4 makalah konsep dasar ips sejarah (baru)
Kel 4 makalah konsep dasar ips sejarah (baru)
 
4. diskursus hubungan sastra dan sejarah
4. diskursus hubungan sastra dan sejarah4. diskursus hubungan sastra dan sejarah
4. diskursus hubungan sastra dan sejarah
 
Pengertian dan ciri ciri sosiologi antropologi
Pengertian dan ciri ciri sosiologi antropologiPengertian dan ciri ciri sosiologi antropologi
Pengertian dan ciri ciri sosiologi antropologi
 
Hubungan antropologi dengan sejarah
Hubungan antropologi dengan sejarahHubungan antropologi dengan sejarah
Hubungan antropologi dengan sejarah
 

Recently uploaded

Alur tujuan pembelajaran bahasa inggris kelas x fase e
Alur tujuan pembelajaran bahasa inggris kelas x fase eAlur tujuan pembelajaran bahasa inggris kelas x fase e
Alur tujuan pembelajaran bahasa inggris kelas x fase e
MsElisazmar
 
Pembelajaran Ekosistem Kelas 5 Semester 1
Pembelajaran Ekosistem Kelas 5 Semester 1Pembelajaran Ekosistem Kelas 5 Semester 1
Pembelajaran Ekosistem Kelas 5 Semester 1
niswati10
 
KONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdf
KONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdfKONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdf
KONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdf
AsyeraPerangin1
 
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptxPembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
Sosdiklihparmassdm
 
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptxFORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
NavaldiMalau
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Fathan Emran
 
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28  Juni 2024Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28  Juni 2024
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024
Kanaidi ken
 
PPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptx
PPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptxPPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptx
PPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptx
AqlanHaritsAlfarisi
 
RENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PASCA PELATIHAN.pptx
RENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PASCA PELATIHAN.pptxRENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PASCA PELATIHAN.pptx
RENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PASCA PELATIHAN.pptx
mukminbdk
 
Pemutakhiran Data dosen pada sister.pptx
Pemutakhiran Data dosen pada sister.pptxPemutakhiran Data dosen pada sister.pptx
Pemutakhiran Data dosen pada sister.pptx
ssuser4dafea
 
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKANSAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
NURULNAHARIAHBINTIAH
 
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdfMODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
YuristaAndriyani1
 
RPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptx
RPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptxRPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptx
RPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptx
YongYongYong1
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi WORKSHOP Nasional _"Penerapan Regulasi Terbaru P...
PELAKSANAAN + Link2 Materi WORKSHOP Nasional _"Penerapan  Regulasi  Terbaru P...PELAKSANAAN + Link2 Materi WORKSHOP Nasional _"Penerapan  Regulasi  Terbaru P...
PELAKSANAAN + Link2 Materi WORKSHOP Nasional _"Penerapan Regulasi Terbaru P...
Kanaidi ken
 
Tokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdf
Tokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdfTokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdf
Tokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdf
Mutia Rini Siregar
 
Perencanaan Berbasis Data Satuan Pendidikan Jenjang SMP
Perencanaan Berbasis Data Satuan Pendidikan Jenjang SMPPerencanaan Berbasis Data Satuan Pendidikan Jenjang SMP
Perencanaan Berbasis Data Satuan Pendidikan Jenjang SMP
TriSutrisno48
 
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
nasrudienaulia
 
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdfPanduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
MildayantiMildayanti
 
Modul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptxGERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
fildiausmayusuf1
 

Recently uploaded (20)

Alur tujuan pembelajaran bahasa inggris kelas x fase e
Alur tujuan pembelajaran bahasa inggris kelas x fase eAlur tujuan pembelajaran bahasa inggris kelas x fase e
Alur tujuan pembelajaran bahasa inggris kelas x fase e
 
Pembelajaran Ekosistem Kelas 5 Semester 1
Pembelajaran Ekosistem Kelas 5 Semester 1Pembelajaran Ekosistem Kelas 5 Semester 1
Pembelajaran Ekosistem Kelas 5 Semester 1
 
KONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdf
KONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdfKONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdf
KONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdf
 
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptxPembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
 
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptxFORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
 
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28  Juni 2024Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28  Juni 2024
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024
 
PPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptx
PPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptxPPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptx
PPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptx
 
RENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PASCA PELATIHAN.pptx
RENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PASCA PELATIHAN.pptxRENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PASCA PELATIHAN.pptx
RENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PASCA PELATIHAN.pptx
 
Pemutakhiran Data dosen pada sister.pptx
Pemutakhiran Data dosen pada sister.pptxPemutakhiran Data dosen pada sister.pptx
Pemutakhiran Data dosen pada sister.pptx
 
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKANSAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
 
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdfMODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
 
RPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptx
RPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptxRPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptx
RPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi WORKSHOP Nasional _"Penerapan Regulasi Terbaru P...
PELAKSANAAN + Link2 Materi WORKSHOP Nasional _"Penerapan  Regulasi  Terbaru P...PELAKSANAAN + Link2 Materi WORKSHOP Nasional _"Penerapan  Regulasi  Terbaru P...
PELAKSANAAN + Link2 Materi WORKSHOP Nasional _"Penerapan Regulasi Terbaru P...
 
Tokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdf
Tokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdfTokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdf
Tokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdf
 
Perencanaan Berbasis Data Satuan Pendidikan Jenjang SMP
Perencanaan Berbasis Data Satuan Pendidikan Jenjang SMPPerencanaan Berbasis Data Satuan Pendidikan Jenjang SMP
Perencanaan Berbasis Data Satuan Pendidikan Jenjang SMP
 
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
 
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdfPanduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
 
Modul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
 
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptxGERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
 

3-penelitian-sejarah.ppt

  • 2. 2 Pokok Kajian Ilmu Sejarah “Segala hal yang berkaitan dengan manusia yang memiliki makna sosial yang terjadi di dalam waktu”
  • 3. 3 Perbedaan Sejarah dan Ilmu-Ilmu Sosial (Sosiologi, Politik, Antropologi)  Sejarah bersifat diakronis, artinya memanjang di dalam waktu, tetapi dalam ruang yang terbatas  Sedangkan ilmu-ilmu sosial bersifat sinkronis, yaitu merentang di dalam ruang, tetapi dalam waktu yang terbatas...
  • 4. Lanjutkan...  Jika diibaratkan sejarah adalah bagaikan film yang terdiri dari rangkaian gambar yang disatukan oleh sebuah benang merah, yaitu kisah  Sedangkan ilmu-ilmu sosial seperti sebuah foto, yaitu deskripsi suatu gejala sosial yang melibatkan manusia yang dibentangkan secara detail di dalam suatu ruang 4
  • 5. 5 Sejarah Dalam Pengertian Obyektif dan Subyektif  Secara umum pengertian tentang sejarah dapat dibagi menjadi dua, yaitu: 1. Sejarah dalam arti subyektif 2. Sejarah dalam arti obyektif Dalam ucapan “sejarah berulang” rupanya yang dimaksud adalah sejarah dalam arti obyektif, sedang “kita perlu belajar dari sejarah” lebih menunjukkan sejarah dalam arti subyektif
  • 6. 6 Sejarah Dalam Arti Subyektif  Sejarah dalam arti subyektif adalah suatu rekonstruksi, yaitu suatu uraian atau cerita yang disusun oleh pengkisah atau penulis  Disebut subyektif tidak lain karena sejarah memuat unsur-unsur subyektif dari penyusunnya  Baik pengetahuan maupun gambaran sejarah adalah hasil kegiatan rekonstruksi dari seseorang  Maka sejarah dalam arti subyektif memuat sifat- sifat, gaya bahasa, struktur pemikiran dan pandangan dari orang yang membuatnya
  • 7. 7 Sejarah Dalam Arti Obyektif  Sejarah dalam arti obyektif merujuk kepada kejadian atau peristiwa itu sendiri  Kejadian itu terjadi sekali dan tidak dapat diulang lagi  Bagi orang yang berkesempatan mengalami suatu kejadian, maka ia hanya dapat mengamati sebagian dari totalitas kejadian tersebut  Keseluruhan proses sejarah terlepas dari subyek manapun juga, jadi obyektif dalam arti tidak memuat unsur-unsur subyek
  • 8. 8 Pengertian Tentang Metode Sejarah  Secara umum metode berkaitan dengan masalah “bagaimana orang memperoleh pengetahuan”  Ilmu sejarah seperti ilmu-ilmu lainnya mempunyai unsur yang merupakan alat untuk mengorganisasi seluruh tubuh pengetahuannya serta menstrukturasi pikiran, yaitu metode sejarah  Menurut Louis Gottschalk definisi dari metode sejarah ialah: “proses menguji dan menganalisis secara kritis rekaman dan peninggalan masa lampau”
  • 9. 9 Empat Tahapan Dalam Metode Sejarah 1. Heuristik  Pencarian Sumber. Berasal dari bahasa Yunani: Heuriskeun, yang artinya mencari, menemukan. Dengan demikian heuristik adalah proses mencari, menemukan, dan menghimpun bukti-bukti sejarah. 2. Kritik  Proses pengujian dan penilaian Terbagi dalam dua langkah, yaitu kritik ekstern, dan kritik intern…
  • 10. 10 Lanjutan… 3. Interpretasi  Proses memahami makna yang sebenarnya dari pada bukti-bukti sejarah yang telah dinilai 4. Historiografi  Penyajian pemikiran baru berdasarkan bukti-bukti yang telah dinilai itu dalam bentuk tertulis
  • 11. Metodologi  Metodologi berkaitan dengan soal “mengetahui bagaimana harus mengetahui”  Secara implisit metodologi mengandung unsur teori  Penggunaan metodologi menyebakan adanya pendekatan antara sejarah dan ilmu-ilmu sosial 11
  • 12. Pentingnya Metodologi  Pada tahap awal suatu pengkajian, peneliti hendaknya menentukan cara bagaimana hendak mendekati obyek studinya  Sehubungan dengan itu peneliti perlu dilengkapi dengan alat-alat analitis, konseptual, dan teoritis  Dengan demikian ia dapat mengamati obyek studinya dengan perspektif yang terstruktur, sehingga mampu mengungkapkan berbagai aspek dari obyek penelitiannnya 12
  • 13. Pengkajian sejarah yang menggunakan metodologi akan lebih mampu melakukan eksplanasi (penjelasan) daripada yang membatasi diri pada pengungkapan bagaimana sesuatu terjadi atau menguraikan kejadian sebagai narasi (cerita) 13
  • 14. Rapproachement (Saling Mendekati)  Pada mulanya sejarah sebagai ilmu, yang telah muncul sejak jaman Yunani kuno, hampir tidak menggunakan teori  Hal ini karena selama berabad-abad penulisan sejarah cukup dengan menggunakan common sense (akal sehat) dan bahasa umum sehari- hari  Dalam perkembangannya, terutama sejak abad ke-20, sejarah mulai banyak menggunakan teori-teori yang berasal dari ilmu-ilmu sosial… 14
  • 15. Lanjutan…  Sebaliknya ilmu-ilmu sosial juga dalam perkembangannya banyak menggunakan bahan-bahan sejarah untuk menarik generalisasi untuk menghasilkan teori  Kecenderungan-kecenderungan ini menyebabkan terjadinya rapproachment (saling mendekat) antara sejarah dan ilmu- ilmu sosial  Bagi studi sejarah, proses ini memberi banyak keuntungan dan memperbesar produktifitas penulisannya 15
  • 16. Pendekatan Sejarah  Sebuah gejala sejarah yang kompleks dapat didekati dari berbagai macam aspek  Setiap penggambaran terhadap gejala sejarah yang kompleks menuntut adanya pendekatan yang memungkikan seleksi data yang yang diperlukan  Suatu seleksi yang baik akan dipermudah dengan adanya konsep-konsep yang berfungsi sebagai kriteria 16
  • 17. Pemaparan Sejarah  Pemaparan atau deskripsi sejarah sebagai suatu proses mengungkapkan fakta-fakta tentang apa, siapa, kapan, dimana dan bagaimana  Pemaparan sejarahtidak menyajikan semua fakta secara terperinci  Fakta yang disampaikan adalah yang relevan dengan pendekatan yang dipilih 17
  • 18. Contoh Pendekatan Sejarah  * Pendekatan ekonomi mengutamakan untuk melihat sejarah dari aspek hubungan pertukaran barang, pengamulasian modal, pengorganisasian produksi, pelembagaan sistem moneter, dan sebagainya  * Pendekatan antropologi meneropong nilai-nilai budaya suatu masyarakat, sistem kekeluargaan, sistem kepercayaan, gaya hidup dan sebagainya  * Pendekatan sosiologi mengungkap segi-segi yang berkaitan dengan golongan sosial, hubungan antar kelompok, peranan dan starus sosial, konflik sosial, dan sebagainya 18
  • 19. Pandangan Ranke Mengenai Sejarah  Sejarawan Jerman, Leopold Van Ranke, mengemukakan diktum bahwa sejarawan menulis “wie es eigentlich gewesen” (sebagaimana sebenarnya terjadi)  Artinya sejarawan harus tunduk kepada fakta, harus punya integritas, dan harus obyektif (imparsial atau tidak memihak)… 19
  • 20. Lanjutan…  Dia mengeluarkan diktum itu pada abad ke-19, yaitu ketika pengaruh filsafat positivisme sangat dominan  Maksud Ranke dengan diktumnya itu ialah agar ilmu sejarah sama obyektifnya dengan ilmu-ilmu alam 20
  • 21. Imparsial (tidak memihak)  Menurut Marc Bloch dalam Historian’s Craft ada dua masalah dalam imparsialitas, yaitu imparsialitas itu sendiri dan sejarah sebagai suatu rekonstruksi yang tidak bisa lepas dari analisi (interpretasi)  Bagi sejarawan, imparsialitas terbatas pada observasi dan penjelasan, dan selesailah tugasnya… 21
  • 22. Lanjutan…  Berbeda dengan hakim di pengadilan yang berpegang pada kitab undang-undang, sejarawan bekerja dengan berdasarkan pemahamannya sendiri  Jika tugas utama dari hakim adalah mengadili, maka tuga utama dari sejarawan adalah memahami dan menjelaskan  Maka dengan demikian jangan dianggap sebagai kekurangan kalau penjelasan antara seorang sejarawan dengan yang lainnya tidak sama, karena justru itulah kekuatan dari sejarah 22