Dokumen tersebut membahas tentang sejarah sebagai ilmu, peristiwa, kisah dan seni. Secara ringkas, dokumen menjelaskan bahwa sejarah dapat dikategorikan sebagai ilmu karena memiliki metodologi dan struktur keilmuan tertentu, sejarah sebagai peristiwa mencakup objek, ruang dan waktu, serta keterkaitan antar aspek peristiwa, sedangkan sejarah sebagai kisah bersifat subj
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian sejarah, pengertian sejarah menurut para ahli, dan ruang lingkup sejarah. Secara ringkas, sejarah didefinisikan sebagai ilmu yang mempelajari peristiwa masa lampau berdasarkan bukti-bukti tertulis, lisan, dan benda bersejarah untuk memahami perkembangan masyarakat manusia. Sejarah dapat diartikan sebagai peristiwa, kisah, ilmu pen
Penelitian sejarah adalah salah satu penelitian mengenai pengumpulan dan evaluasi data secara sistematik, berkaitan dengan kejadian masa lalu untuk menguji hipotesis yang berhubungan dengan faktor-faktor penyebab, pengaruh atau perkembangan kejadian sekarang dan mengantisipasi kejadian yang akan datang
Teks tersebut membahas tentang pengertian sejarah, ruang lingkup studi sejarah, metode sejarah, ilmu bantu sejarah, tujuan sejarah, kegunaan sejarah, hubungan sejarah dengan ilmu sosial, konsep-konsep sejarah, dan teori-teori sejarah.
Dokumen tersebut membahas tentang sejarah sebagai ilmu, peristiwa, kisah dan seni. Secara ringkas, dokumen menjelaskan bahwa sejarah dapat dikategorikan sebagai ilmu karena memiliki metodologi dan struktur keilmuan tertentu, sejarah sebagai peristiwa mencakup objek, ruang dan waktu, serta keterkaitan antar aspek peristiwa, sedangkan sejarah sebagai kisah bersifat subj
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian sejarah, pengertian sejarah menurut para ahli, dan ruang lingkup sejarah. Secara ringkas, sejarah didefinisikan sebagai ilmu yang mempelajari peristiwa masa lampau berdasarkan bukti-bukti tertulis, lisan, dan benda bersejarah untuk memahami perkembangan masyarakat manusia. Sejarah dapat diartikan sebagai peristiwa, kisah, ilmu pen
Penelitian sejarah adalah salah satu penelitian mengenai pengumpulan dan evaluasi data secara sistematik, berkaitan dengan kejadian masa lalu untuk menguji hipotesis yang berhubungan dengan faktor-faktor penyebab, pengaruh atau perkembangan kejadian sekarang dan mengantisipasi kejadian yang akan datang
Teks tersebut membahas tentang pengertian sejarah, ruang lingkup studi sejarah, metode sejarah, ilmu bantu sejarah, tujuan sejarah, kegunaan sejarah, hubungan sejarah dengan ilmu sosial, konsep-konsep sejarah, dan teori-teori sejarah.
Bab 7 membahas berbagai metode penelitian kualitatif seperti fenomenologi, interaksionisme simbolik, grounded theory, cross cultural comparison, thick description, etnometodologi, studi kasus, survei, dan etnografi. Metode-metode ini berfokus pada pemahaman holistik terhadap budaya, interaksi sosial, dan makna subjektif bagi pelaku budaya.
Mata pelajaran Sejarah Peminatan dengan materi bab 2 : Sejarah sebagai Ilmu.
Adapun yang di bahas tentang:
Sejarah sebagai Ilmu, kisah, Peristiwa dan seni,
Sifat Ilmu Sejarah,
Cara Berfikir Sejarah.
Metode penelitian sejarah meliputi beberapa tahapan sistematis untuk mengumpulkan dan menilai sumber-sumber sejarah secara kritis serta mensintesis hasilnya. Tahapan utama meliputi heuristik untuk mengumpulkan sumber, verifikasi melalui kritik ekstern dan intern untuk menilai keabsahan sumber, interpretasi untuk menganalisis sumber, dan historiografi untuk menuliskan hasil penelitian secara naratif atau struktural.
Sejarah merupakan studi tentang peristiwa masa lampau yang melibatkan manusia. Terdiri dari unsur manusia, ruang, dan waktu. Sejarah dapat dijadikan ilmu dengan memenuhi syarat empiris, objek penelitian, teori, dan metode ilmiah. Sejarah bermanfaat untuk memberikan pembelajaran dari masa lalu agar dapat memprediksi masa depan.
Modul ini membahas tentang sejarah sebagai ilmu, dengan menjelaskan pengertian sejarah, tujuan penulisan sejarah, dan epistemologi sejarah. Sejarah didefinisikan sebagai rekaman peristiwa masa lalu berdasarkan bukti-bukti yang sahih untuk memperkaya pengetahuan. Tujuan sejarah adalah sebagai pelajaran, inspirasi, rekreasi, dan ilmu. Epistemologi sejarah membahas cara mengumpulkan
Dokumen tersebut membahas pentingnya pemahaman pendekatan Les Annales dalam menganalisis kajian budaya khususnya sejarah. Les Annales merupakan mazhab sejarah baru yang berbeda dari pendekatan positivisme (Methodique) yang hanya mengacu pada dokumen arsip. Les Annales memandang sejarah secara lebih komprehensif dengan melibatkan berbagai aspek kehidupan manusia dan mengkaji sejarah dari berbagai
Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan yang mempelajari:
1. Manusia sebagai makhluk sosial dan masyarakat sebagai objek studinya
2. Menggunakan pendekatan sistematis dan logis berdasarkan observasi terhadap realitas
3. Bertujuan menghasilkan pemahaman umum tentang pola-pola hubungan sosial manusia
Dokumen tersebut membahas tiga bidang kajian filsafat yaitu epistemologi, ontologi, dan aksiologi. Epistemologi membahas pengetahuan, ontologi membahas eksistensi, dan aksiologi membahas nilai. Dokumen ini juga membahas perspektif filsafat komunikasi seperti Mazhab Chicago yang menekankan penelitian kuantitatif dan Mazhab Frankfurt yang lebih menekankan kritik sosial terhadap peran media massa.
Bab 7 membahas berbagai metode penelitian kualitatif seperti fenomenologi, interaksionisme simbolik, grounded theory, cross cultural comparison, thick description, etnometodologi, studi kasus, survei, dan etnografi. Metode-metode ini berfokus pada pemahaman holistik terhadap budaya, interaksi sosial, dan makna subjektif bagi pelaku budaya.
Mata pelajaran Sejarah Peminatan dengan materi bab 2 : Sejarah sebagai Ilmu.
Adapun yang di bahas tentang:
Sejarah sebagai Ilmu, kisah, Peristiwa dan seni,
Sifat Ilmu Sejarah,
Cara Berfikir Sejarah.
Metode penelitian sejarah meliputi beberapa tahapan sistematis untuk mengumpulkan dan menilai sumber-sumber sejarah secara kritis serta mensintesis hasilnya. Tahapan utama meliputi heuristik untuk mengumpulkan sumber, verifikasi melalui kritik ekstern dan intern untuk menilai keabsahan sumber, interpretasi untuk menganalisis sumber, dan historiografi untuk menuliskan hasil penelitian secara naratif atau struktural.
Sejarah merupakan studi tentang peristiwa masa lampau yang melibatkan manusia. Terdiri dari unsur manusia, ruang, dan waktu. Sejarah dapat dijadikan ilmu dengan memenuhi syarat empiris, objek penelitian, teori, dan metode ilmiah. Sejarah bermanfaat untuk memberikan pembelajaran dari masa lalu agar dapat memprediksi masa depan.
Modul ini membahas tentang sejarah sebagai ilmu, dengan menjelaskan pengertian sejarah, tujuan penulisan sejarah, dan epistemologi sejarah. Sejarah didefinisikan sebagai rekaman peristiwa masa lalu berdasarkan bukti-bukti yang sahih untuk memperkaya pengetahuan. Tujuan sejarah adalah sebagai pelajaran, inspirasi, rekreasi, dan ilmu. Epistemologi sejarah membahas cara mengumpulkan
Dokumen tersebut membahas pentingnya pemahaman pendekatan Les Annales dalam menganalisis kajian budaya khususnya sejarah. Les Annales merupakan mazhab sejarah baru yang berbeda dari pendekatan positivisme (Methodique) yang hanya mengacu pada dokumen arsip. Les Annales memandang sejarah secara lebih komprehensif dengan melibatkan berbagai aspek kehidupan manusia dan mengkaji sejarah dari berbagai
Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan yang mempelajari:
1. Manusia sebagai makhluk sosial dan masyarakat sebagai objek studinya
2. Menggunakan pendekatan sistematis dan logis berdasarkan observasi terhadap realitas
3. Bertujuan menghasilkan pemahaman umum tentang pola-pola hubungan sosial manusia
Dokumen tersebut membahas tiga bidang kajian filsafat yaitu epistemologi, ontologi, dan aksiologi. Epistemologi membahas pengetahuan, ontologi membahas eksistensi, dan aksiologi membahas nilai. Dokumen ini juga membahas perspektif filsafat komunikasi seperti Mazhab Chicago yang menekankan penelitian kuantitatif dan Mazhab Frankfurt yang lebih menekankan kritik sosial terhadap peran media massa.
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Fathan Emran
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka.
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024Kanaidi ken
Dlm wktu dekat, Pelatihan/WORKSHOP ”CSR/TJSL & Community Development (ISO 26000)” akn diselenggarakan di Swiss-BelHotel – BALI (26-28 Juni 2024)...
Dgn materi yg mupuni & Narasumber yg kompeten...akn banyak manfaat dan keuntungan yg didpt mengikuti Pelatihan menarik ini.
Boleh jga info ini👆 utk dishare_kan lgi kpda tmn2 lain/sanak keluarga yg sekiranya membutuhkan training tsb.
Smga Bermanfaat
Thanks Ken Kanaidi
Universitas Negeri Jakarta banyak melahirkan tokoh pendidikan yang memiliki pengaruh didunia pendidikan. Beberapa diantaranya ada didalam file presentasi
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...nasrudienaulia
Dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Talcott Parsons, konsep struktur sosial sangat erat hubungannya dengan kulturalisasi. Struktur sosial merujuk pada pola-pola hubungan sosial yang terorganisir dalam masyarakat, termasuk hierarki, peran, dan institusi yang mengatur interaksi antara individu. Hubungan antara konsep struktur sosial dan kulturalisasi dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Pola Interaksi Sosial: Struktur sosial menentukan pola interaksi sosial antara individu dalam masyarakat. Pola-pola ini dipengaruhi oleh norma-norma budaya yang diinternalisasi oleh anggota masyarakat melalui proses sosialisasi. Dengan demikian, struktur sosial dan kulturalisasi saling memengaruhi dalam membentuk cara individu berinteraksi dan berperilaku.
2. Distribusi Kekuasaan dan Otoritas: Struktur sosial menentukan distribusi kekuasaan dan otoritas dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya yang dianut oleh masyarakat juga memengaruhi bagaimana kekuasaan dan otoritas didistribusikan dalam struktur sosial. Kulturalisasi memainkan peran dalam melegitimasi sistem kekuasaan yang ada melalui nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat.
3. Fungsi Sosial: Struktur sosial dan kulturalisasi saling terkait dalam menjalankan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya dan norma-norma yang terinternalisasi membentuk dasar bagi pelaksanaan fungsi-fungsi sosial yang diperlukan untuk menjaga keseimbangan dan stabilitas dalam masyarakat.
Dengan demikian, konsep struktur sosial dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Parsons tidak dapat dipisahkan dari kulturalisasi karena keduanya saling berinteraksi dan saling memengaruhi dalam membentuk pola-pola hubungan sosial, distribusi kekuasaan, dan pelaksanaan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat.
2. 2
Pokok Kajian Ilmu Sejarah
“Segala hal yang berkaitan dengan
manusia yang memiliki makna sosial
yang terjadi di dalam waktu”
3. 3
Perbedaan Sejarah dan Ilmu-Ilmu
Sosial (Sosiologi, Politik,
Antropologi)
Sejarah bersifat diakronis, artinya
memanjang di dalam waktu, tetapi
dalam ruang yang terbatas
Sedangkan ilmu-ilmu sosial bersifat
sinkronis, yaitu merentang di dalam
ruang, tetapi dalam waktu yang
terbatas...
4. Lanjutkan...
Jika diibaratkan sejarah adalah bagaikan
film yang terdiri dari rangkaian gambar
yang disatukan oleh sebuah benang
merah, yaitu kisah
Sedangkan ilmu-ilmu sosial seperti
sebuah foto, yaitu deskripsi suatu gejala
sosial yang melibatkan manusia yang
dibentangkan secara detail di dalam suatu
ruang
4
5. 5
Sejarah Dalam Pengertian
Obyektif dan Subyektif
Secara umum pengertian tentang sejarah dapat
dibagi menjadi dua, yaitu:
1. Sejarah dalam arti subyektif
2. Sejarah dalam arti obyektif
Dalam ucapan “sejarah berulang” rupanya yang
dimaksud adalah sejarah dalam arti obyektif,
sedang “kita perlu belajar dari sejarah” lebih
menunjukkan sejarah dalam arti subyektif
6. 6
Sejarah Dalam Arti Subyektif
Sejarah dalam arti subyektif adalah suatu
rekonstruksi, yaitu suatu uraian atau cerita yang
disusun oleh pengkisah atau penulis
Disebut subyektif tidak lain karena sejarah memuat
unsur-unsur subyektif dari penyusunnya
Baik pengetahuan maupun gambaran sejarah
adalah hasil kegiatan rekonstruksi dari seseorang
Maka sejarah dalam arti subyektif memuat sifat-
sifat, gaya bahasa, struktur pemikiran dan
pandangan dari orang yang membuatnya
7. 7
Sejarah Dalam Arti Obyektif
Sejarah dalam arti obyektif merujuk kepada
kejadian atau peristiwa itu sendiri
Kejadian itu terjadi sekali dan tidak dapat
diulang lagi
Bagi orang yang berkesempatan mengalami
suatu kejadian, maka ia hanya dapat mengamati
sebagian dari totalitas kejadian tersebut
Keseluruhan proses sejarah terlepas dari
subyek manapun juga, jadi obyektif dalam arti
tidak memuat unsur-unsur subyek
8. 8
Pengertian Tentang
Metode Sejarah
Secara umum metode berkaitan dengan masalah
“bagaimana orang memperoleh pengetahuan”
Ilmu sejarah seperti ilmu-ilmu lainnya mempunyai
unsur yang merupakan alat untuk mengorganisasi
seluruh tubuh pengetahuannya serta menstrukturasi
pikiran, yaitu metode sejarah
Menurut Louis Gottschalk definisi dari metode
sejarah ialah: “proses menguji dan menganalisis
secara kritis rekaman dan peninggalan masa
lampau”
9. 9
Empat Tahapan
Dalam Metode Sejarah
1. Heuristik Pencarian Sumber.
Berasal dari bahasa Yunani: Heuriskeun,
yang artinya mencari, menemukan.
Dengan demikian heuristik adalah proses
mencari, menemukan, dan menghimpun
bukti-bukti sejarah.
2. Kritik Proses pengujian dan penilaian
Terbagi dalam dua langkah, yaitu kritik
ekstern, dan kritik intern…
10. 10
Lanjutan…
3. Interpretasi Proses memahami makna
yang sebenarnya dari pada bukti-bukti
sejarah yang telah dinilai
4. Historiografi Penyajian pemikiran baru
berdasarkan bukti-bukti yang telah dinilai
itu dalam bentuk tertulis
11. Metodologi
Metodologi berkaitan dengan soal “mengetahui
bagaimana harus mengetahui”
Secara implisit metodologi mengandung unsur
teori
Penggunaan metodologi menyebakan adanya
pendekatan antara sejarah dan ilmu-ilmu sosial
11
12. Pentingnya Metodologi
Pada tahap awal suatu pengkajian, peneliti
hendaknya menentukan cara bagaimana
hendak mendekati obyek studinya
Sehubungan dengan itu peneliti perlu dilengkapi
dengan alat-alat analitis, konseptual, dan teoritis
Dengan demikian ia dapat mengamati obyek
studinya dengan perspektif yang terstruktur,
sehingga mampu mengungkapkan berbagai
aspek dari obyek penelitiannnya
12
13. Pengkajian sejarah yang
menggunakan metodologi akan
lebih mampu melakukan
eksplanasi (penjelasan) daripada
yang membatasi diri pada
pengungkapan bagaimana
sesuatu terjadi atau menguraikan
kejadian sebagai narasi (cerita)
13
14. Rapproachement
(Saling Mendekati)
Pada mulanya sejarah sebagai ilmu, yang telah
muncul sejak jaman Yunani kuno, hampir tidak
menggunakan teori
Hal ini karena selama berabad-abad penulisan
sejarah cukup dengan menggunakan common
sense (akal sehat) dan bahasa umum sehari-
hari
Dalam perkembangannya, terutama sejak abad
ke-20, sejarah mulai banyak menggunakan
teori-teori yang berasal dari ilmu-ilmu sosial…
14
15. Lanjutan…
Sebaliknya ilmu-ilmu sosial juga dalam
perkembangannya banyak menggunakan
bahan-bahan sejarah untuk menarik
generalisasi untuk menghasilkan teori
Kecenderungan-kecenderungan ini
menyebabkan terjadinya rapproachment
(saling mendekat) antara sejarah dan ilmu-
ilmu sosial
Bagi studi sejarah, proses ini memberi
banyak keuntungan dan memperbesar
produktifitas penulisannya 15
16. Pendekatan Sejarah
Sebuah gejala sejarah yang kompleks
dapat didekati dari berbagai macam aspek
Setiap penggambaran terhadap gejala
sejarah yang kompleks menuntut adanya
pendekatan yang memungkikan seleksi
data yang yang diperlukan
Suatu seleksi yang baik akan dipermudah
dengan adanya konsep-konsep yang
berfungsi sebagai kriteria 16
17. Pemaparan Sejarah
Pemaparan atau deskripsi sejarah sebagai
suatu proses mengungkapkan fakta-fakta
tentang apa, siapa, kapan, dimana dan
bagaimana
Pemaparan sejarahtidak menyajikan
semua fakta secara terperinci
Fakta yang disampaikan adalah yang
relevan dengan pendekatan yang dipilih
17
18. Contoh Pendekatan Sejarah
* Pendekatan ekonomi mengutamakan untuk melihat
sejarah dari aspek hubungan pertukaran barang,
pengamulasian modal, pengorganisasian produksi,
pelembagaan sistem moneter, dan sebagainya
* Pendekatan antropologi meneropong nilai-nilai budaya
suatu masyarakat, sistem kekeluargaan, sistem
kepercayaan, gaya hidup dan sebagainya
* Pendekatan sosiologi mengungkap segi-segi yang
berkaitan dengan golongan sosial, hubungan antar
kelompok, peranan dan starus sosial, konflik sosial, dan
sebagainya
18
19. Pandangan Ranke
Mengenai Sejarah
Sejarawan Jerman, Leopold Van Ranke,
mengemukakan diktum bahwa sejarawan
menulis “wie es eigentlich gewesen”
(sebagaimana sebenarnya terjadi)
Artinya sejarawan harus tunduk kepada
fakta, harus punya integritas, dan harus
obyektif (imparsial atau tidak memihak)…
19
20. Lanjutan…
Dia mengeluarkan diktum itu pada abad
ke-19, yaitu ketika pengaruh filsafat
positivisme sangat dominan
Maksud Ranke dengan diktumnya itu ialah
agar ilmu sejarah sama obyektifnya
dengan ilmu-ilmu alam
20
21. Imparsial (tidak memihak)
Menurut Marc Bloch dalam Historian’s Craft
ada dua masalah dalam imparsialitas, yaitu
imparsialitas itu sendiri dan sejarah sebagai
suatu rekonstruksi yang tidak bisa lepas dari
analisi (interpretasi)
Bagi sejarawan, imparsialitas terbatas pada
observasi dan penjelasan, dan selesailah
tugasnya…
21
22. Lanjutan…
Berbeda dengan hakim di pengadilan yang
berpegang pada kitab undang-undang,
sejarawan bekerja dengan berdasarkan
pemahamannya sendiri
Jika tugas utama dari hakim adalah mengadili,
maka tuga utama dari sejarawan adalah
memahami dan menjelaskan
Maka dengan demikian jangan dianggap sebagai
kekurangan kalau penjelasan antara seorang
sejarawan dengan yang lainnya tidak sama,
karena justru itulah kekuatan dari sejarah
22