Dokumen tersebut membahas tentang pengertian sejarah, pengertian sejarah menurut para ahli, dan ruang lingkup sejarah. Secara ringkas, sejarah didefinisikan sebagai ilmu yang mempelajari peristiwa masa lampau berdasarkan bukti-bukti tertulis, lisan, dan benda bersejarah untuk memahami perkembangan masyarakat manusia. Sejarah dapat diartikan sebagai peristiwa, kisah, ilmu pen
Pengertian Sejarah sebagai Peristiwa,Kisah,Ilmu,dan SeniTunjung Tamarin R
Sejarah dapat diartikan sebagai sebuah peristiwa pada masa lampau yang berpengaruh terhadap banyak orang dan bersifat abadi.Namun,sejarah juga dapat diartikan sebagai kisah,ilmu,dan seni.Untuk lebih jelasnya,silahkan buka slideshow hasil kerja dari kelompok saya.
Hakekat dan Ruang Lingkup Sejarah
created by :
Anggraini Febraningrum
Dewi Setiyani Putri
Erwin Maulana Amran
Indri Setiyawati
Rizki Isnaningsih
Ini ppt pertama nih, dulu waktu smp belum pernah belajar bikin ppt :D
Pengertian Sejarah sebagai Peristiwa,Kisah,Ilmu,dan SeniTunjung Tamarin R
Sejarah dapat diartikan sebagai sebuah peristiwa pada masa lampau yang berpengaruh terhadap banyak orang dan bersifat abadi.Namun,sejarah juga dapat diartikan sebagai kisah,ilmu,dan seni.Untuk lebih jelasnya,silahkan buka slideshow hasil kerja dari kelompok saya.
Hakekat dan Ruang Lingkup Sejarah
created by :
Anggraini Febraningrum
Dewi Setiyani Putri
Erwin Maulana Amran
Indri Setiyawati
Rizki Isnaningsih
Ini ppt pertama nih, dulu waktu smp belum pernah belajar bikin ppt :D
Sejarah seperti dikemukakan Kuntowijoyo
memiliki lima sifat yaitu fakta,
diakronis, ideografis, unik, dan empiris.
Sejarah adalah fakta
Sejarah sebagai fakta dalam artian
suatu peristiwa sejarah bukan merupakan
hasil rekaan/ rekayasa manusia,
melainkan peristiwa yang benar-benar
terjadi dalam kehidupan manusia. Fakta
sejarah dapat diperoleh melalui proses
verifikasi terhadap data atau informasi
sejarah.
Sejarah sebagai diakronisDiakronis
berasal dari bahasa Yunani, dia artinya
melintasi atau melewati dan khronos
yang berarti perjalanan waktu. Dengan
demikian, diakronis dapat diartikan
sebagai suatu peristiwa yang
berhubungan dengan peristiwa-peristiwa
sebelumnya dan tidak berdiri sendiri atau
timbul secara tiba-tiba.
Konsep diakronis melihat bahwa peristiwa
dalam sejarah mengalami perkembangan
dan bergerak sepanjang masa. Melalui
proses inilah, manusia dapat melakukan
perbandingan dan melihat perkembangan
sejarah kehidupan masyarakatnya dari
jaman ke jaman berikutnya.
Sejarah merupakan ideografisSebagai
ideografis, sejarah dapat diartikan
untuk menggambarkan atau
mendeskripsikan suatu peristiwa. Titik
utama penelitian dalam sejarah adalah
menceritakan atau menggambarkan
peristiwa-peristiwa yang terjadi dalam
ruang dan waktu tertentu. Secara
singkat, ideografis merupakan deskripsi
peristiwa dengan tujuan untuk
mendapatkan pemahaman dan mencari
makna suatu peristiwa.
Dalam ilmu sejarah (dan ilmu sosial lain)
tidak ada hukum atau teori yang pasti
untuk menjelaskan peristiwa atau
kehidupan manusia. Kehidupan manusia
adalah dinamis, sehingga tidak ada
kebenaran yang mutlak, yang ada hanya
kebenaran sementara atau tafsiran
terbatas yang masih terbuka untuk
dilakukan verifikasi kembali oleh peneliti
atau peneliti lain.
Sejarah merupakan sesuatu yang unik
Unik dalam arti bahwa sejarah
merupakan peristiwa yang dikaji terjadi
hanya sekali dan tidak ada peristiwa lain
yang sama persis dengan peristiwa itu.
Lihat kembali pada posting saya
sebelumnya.
Sejarah bersifat empiris
Sejarah yang disusun peneliti didasarkan
pada pengalaman manusia yang
sebenarnya, bisa berupa pengalaman
keindraan dan pengalaman batiniah
(kepercayaan, nilai hidup, norma, etos,
dan sebagainya). Dalam hal ini, sejarah
banyak bertumpu pada bukti tertulis
tentang suatu peristiwa, maupun bukti
tidak tertulis. Bukti tersebut dapat
digunakan untuk menjelaskan peristiwa
sejarah setelah melalui proses verifikasi
dan interpretasi.
cr:brainly
Obyek kajian sejarah antara lain sejarah sosial, sejarah politik, sejarah mentalitas, sejarah intelektual, sejarah ekonomi, sejarah agraria, sejarah kebudayaan, sejarah maritim, sejarah geografi, sejarah militer, sejarah perempuan, sejarah diplomatik, sejarah pendidikan, sejarah ilmu pengetahuan
Sejarah seperti dikemukakan Kuntowijoyo
memiliki lima sifat yaitu fakta,
diakronis, ideografis, unik, dan empiris.
Sejarah adalah fakta
Sejarah sebagai fakta dalam artian
suatu peristiwa sejarah bukan merupakan
hasil rekaan/ rekayasa manusia,
melainkan peristiwa yang benar-benar
terjadi dalam kehidupan manusia. Fakta
sejarah dapat diperoleh melalui proses
verifikasi terhadap data atau informasi
sejarah.
Sejarah sebagai diakronisDiakronis
berasal dari bahasa Yunani, dia artinya
melintasi atau melewati dan khronos
yang berarti perjalanan waktu. Dengan
demikian, diakronis dapat diartikan
sebagai suatu peristiwa yang
berhubungan dengan peristiwa-peristiwa
sebelumnya dan tidak berdiri sendiri atau
timbul secara tiba-tiba.
Konsep diakronis melihat bahwa peristiwa
dalam sejarah mengalami perkembangan
dan bergerak sepanjang masa. Melalui
proses inilah, manusia dapat melakukan
perbandingan dan melihat perkembangan
sejarah kehidupan masyarakatnya dari
jaman ke jaman berikutnya.
Sejarah merupakan ideografisSebagai
ideografis, sejarah dapat diartikan
untuk menggambarkan atau
mendeskripsikan suatu peristiwa. Titik
utama penelitian dalam sejarah adalah
menceritakan atau menggambarkan
peristiwa-peristiwa yang terjadi dalam
ruang dan waktu tertentu. Secara
singkat, ideografis merupakan deskripsi
peristiwa dengan tujuan untuk
mendapatkan pemahaman dan mencari
makna suatu peristiwa.
Dalam ilmu sejarah (dan ilmu sosial lain)
tidak ada hukum atau teori yang pasti
untuk menjelaskan peristiwa atau
kehidupan manusia. Kehidupan manusia
adalah dinamis, sehingga tidak ada
kebenaran yang mutlak, yang ada hanya
kebenaran sementara atau tafsiran
terbatas yang masih terbuka untuk
dilakukan verifikasi kembali oleh peneliti
atau peneliti lain.
Sejarah merupakan sesuatu yang unik
Unik dalam arti bahwa sejarah
merupakan peristiwa yang dikaji terjadi
hanya sekali dan tidak ada peristiwa lain
yang sama persis dengan peristiwa itu.
Lihat kembali pada posting saya
sebelumnya.
Sejarah bersifat empiris
Sejarah yang disusun peneliti didasarkan
pada pengalaman manusia yang
sebenarnya, bisa berupa pengalaman
keindraan dan pengalaman batiniah
(kepercayaan, nilai hidup, norma, etos,
dan sebagainya). Dalam hal ini, sejarah
banyak bertumpu pada bukti tertulis
tentang suatu peristiwa, maupun bukti
tidak tertulis. Bukti tersebut dapat
digunakan untuk menjelaskan peristiwa
sejarah setelah melalui proses verifikasi
dan interpretasi.
cr:brainly
Obyek kajian sejarah antara lain sejarah sosial, sejarah politik, sejarah mentalitas, sejarah intelektual, sejarah ekonomi, sejarah agraria, sejarah kebudayaan, sejarah maritim, sejarah geografi, sejarah militer, sejarah perempuan, sejarah diplomatik, sejarah pendidikan, sejarah ilmu pengetahuan
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
2. A.Pengertian Sejarah
B. Pengertian Sejarah Menurut Para Ahli
C. Ruang Lingkup Sejarah
1. Sejarah sebagai peristiwa
2. Sejarah sebagai kisah
3. Sejarah sebagai ilmu
4. Sejarah sebagai seni
3. A. Pengertian Sejarah
Sejarah merupakan peristiwa masa lampau yang disusun
berdasarkan peninggalan-peninggalan dari berbagai peristiwa dan
tidak boleh dilupakan sebab tanpa adanya sejarah kita tidak akan
ada pada zaman seperti sekarang ini. Oleh karena itu, dalam artikel
kali ini akan dibahas tentang informasi tentang Pengertian Sejarah.
Secara Etimologi, kata sejarah berasal dari bahasa Arab yakni
sajaratun (syajaroh) yang berarti silsilah atau pohon. Asal mula
istilah sejarah digunakan dalam literatur bahasa Indonesia dengan
beberapa variasi. Banyak yang mengakui bahwa istilah sejarah
berasal dari bahasa Yunani yakni historia sedangkan dalam bahasa
Inggris dikenal dengan nama history yang berarti yang terjadi.
4. Secara umum, Pengertian Sejarah merupakan ilmu
pengetahuan yang membahas tentang segala peristiwa yang telah
terjadi pada masa lampau dalam kehidupan manusia. Dalam arti
luas, Pengertian Sejarah merupakan ilmu yang mempelajari
kejadian atau peristiwa pada masa lampau dalam kehidupan
manusia melalui bukti tertulis misalnya kitab/dokumen kuno dan
lisan misalnya tradisi turun temurun dan mitos, bukti berupa
benda-benda misalnya artefak dan prasasti serta monumen sejarah.
Selain itu, Pengertian Sejarah juga membahas tentang dan
peristiwa dan waktu. Dengan demikian, masalah waktu berperan
penting dalam memahami suatu peristiwa, maka para sejarawan
biasanya mengatasi masalah waktu dengan membuat sebuah
periodesasi.
5. Dalam sejarah terdapat tiga aspek, yaitu masa lampau, masa
sekarang dan masa mendatang. Pada masa lampau dijadikan
sebagai titik tolak untuk masa mendatang sehingga sejarah
tersebut mengandung pelajaran tentang nilai dan moral.
Sedangkan pada masa sekarang, sejarah akan bisa dipahami oleh
generasi penerus dari masyarakat yang terdahulu sebagai sumber
menuju kemajuan dalam kehidupan masyarakat, bangsa dan
negara. Peristiwa yang terjadi pada masa lampau akan
menunjukkan tentang kehidupan manusia dan kebudayaannya
sehingga dapat membuat suatu hubungan sebab akibat mengapa
suatu peristiwa dapat terjadi dalam kehidupan tersebut, meskipun
belum tentu setiap peristiwa akan tercatat dalam sejarah.
6. B. Pengertian Sejarah Menurut Para Ahli
Berikut ini pengertian sejarah menurut para ahli:
1. Herodotus
Herodotus yang merupakan bapak sejara mengemukakan
pendapatnya tentang apa itu sejarah, berikut pendapatnya tersebut:
sejarah tidak berkembang ke arah depan dengan tujuan yang pasti,
melainkan bergerak seperti garis lingkaran yang tinggi rendahnya
diakibatkan oleh keadaan manusia.
2. Ibnu Khaldun
Mendefinisikan sejarah sebagai catatan tentang masyarakat umat
manusia atau peradaban dunia, tentang perubahan-perubahan yang
terjadi pada watak masyarakat itu.
7. 3. Sartono kartodidjo
Menurut Sartono Kartodidjo, sejarah dapat dibedakan dalam tiga
jenis, yaitu sejarah mentalitas (mentalited history), sejarah sosial
(sosiological history), dan sejarah struktural (structural history).
4. Roeslan Abdulgani
Mengemukakan bahwa sejarah ialah ilmu yang meneliti dan
menyelidiki secara sistematis keseluruhan perkembangan
masyarakat serta kemanusiaan di masa lampau beserta kejadian
kejadiannya
5. Moh. Yamin
Sejarah adalah suatu ilmu pengetahuan yang disusun atas hasil
penyelidikan beberapa peristiwa yang dibuktikan dengan
kenyataan.
8. C. Ruang Lingkup Sejarah
1. Sejarah sebagai peristiwa
Sejarah sebagai peristiwa merupakan sejarah sebagaimana
terjadinya (histoire realite). Sejarah sebagai peristiwa merupakan
hasil tindakan manusia dalam jangka waktu tertentu pada masa
lampau yang dilakukan ditempat tertentu. Sejarah sebagai
peristiwa pada dasarnya objektif, unik, dan penting. Huizinga,
sejarawan Belanda mengatakan sejarah adalah “suatu kisah yang
telah berlaku”. Sejarah sebagaimana dikisahkan (historie recite)
mencoba menangkap dan memahami sejarah sebagaimana
terjadinya (historie realite). Kejadian masa lampau tersebut dapat
dijadikan dasar untuk mengetahui dan merekonstruksi kehidupan
pada masa tersebut. Dari peristiwa-peristiwa itu, dapat diketahui
sebab akibat terjadinya suatu peristiwa.
9. Ilmu sejarah berusaha menyusun rangkaian peristiwa yang terjadi
dalam ruang lingkup kehidupan manusia sejak dahulu sampai
sekarang, bahkan prediksi kejadian yang akan datang.
Ciri-ciri sejarah dapat dikatakan sebagai peristiwa, yaitu :
a. Peristiwa masa lampau yang benar-benar terjadi
b. Peristwa tersebut bersifat unik (Terjadi hanya sekali)
c. Peristiwa tersebut bersifat penting (Dijadikan penentu
kehidupan orang banyak)
d. Peristiwa tersebut bersifat abadi (Tetap dikenang)
e. Peristiwa tersebut bersifat eenmaligh (Terjadi hanya satu kali)
f. Peristiwa tersebut bersifat objektif (Sesuai kenyataan yang
terjadi tanpa dipengaruhi pendapat seseorang)
10. 2. Sejarah sebagai kisah
Sejarah sebagai kisah merupakan narasi yang disusun
berdasarkan memori, kesan atau tafsiran manusi terhadap kejadian
atau peristiwa yang terjadi pada waktu lampau. Ada kemungkinan
sejarah sebagai kisah bersifat subjektif, subjektifitas sejarah
sebagai kisah dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti kepentingan
dan nilai yang diperjuangkannya, kelompok sosial dimana dia
berada, perbendaharaan pengatahuan dan kemampuan bahasa yang
dimilikinya. Menyusun kisah sejarah dari suatu masyarakat,
bangsa, dan negara tidaklah mudah karena jejak-jejak sejarah yang
ditinggalkannya tidak sedikit. Oleh karena itu, dalam
penyusunannya memerlukan penelaahan yang sangat jeli dan
bijaksana serta verifikatif sehingga dapat dipertanggungjawabkan.
11. Dalam penyusunan sejarah sebagai kisah, para sejarawan
menggunakan dasar jejak-jejak yang ditinggalkan oleh sejarah
sebagai peristiwa. Jejak-jejak sejarah yang berisi kehidupan
rangkaian peristiwa atau kejadian dalam lingkup kehidupan
manusia menjadi sumber penting dalam penulisan kisah sejarah.
Ciri-ciri sejarah dapat dikatakan sebagai kisah (L’histoir recite),
yaitu:
a. Peristiwa masa lampau yang ditulis oleh seseorang
b. Mengisahkan peristiwa masa lampau yang benar-benar terjadi
c. Merupakan suatu proses yang bekelanjutan
d. Peristiwa tersebut bersifat objektif (Sesuai dengan pendapat
seseorang bukan sesuai dengan fakta)
12. 3.Sejarah sebagai ilmu
Sejarah dikatakan sebagai ilmu karena merupakan pengetahuan
masa lampau yang disusun secara sistematis dengan metode kajian
secara ilmiah untuk mendapatkan kebenaran mengenai peristiwa
masa lampau. Menurut C.E. Berry, sejarah adalah suatu ilmu
pengetahuan, tidak kurang dan tidak lebih. Adapun menurut York
Powell, sejarah bukanlah hanya sekadar suatu cerita indah,
instruktif, dan mengasyikkan, tetapi merupakan cabang ilmu
pengetahuan. Oleh karena itu, sebagai salah satu cabang ilmu
pengetahuan harus dibuktikan secara keilmuan dengan
menggunakan metode-metode dan berbagai standar ilmiah yang
dapat dipertanggungjawabkan. Sejarah dianggap sebagai ilmu
sebab sejarah memiliki syarat-syarat ilmu, antara lain ada masalah
yang menjadi objek, ada metode, tersusun secara sistematis,
menggunakan pemikiran yang rasional, dan kebenaran bersifat
objektif.
13. Sejarah sebagai ilmu memiliki ciri-ciri sebagai berikut ;
a. Empiris
Empiris berasal dari bahasa Yunani empeiria yang berarti
pengalaman. Sejarah sangat bergantung pada pengalaman manusia.
Pengalaman tersebut direkam dalam dokumen dan peninggalan
sejarah lainnya, kemudian diteliti oleh sejarawah untuk
menemukan fakta.
b. Memiliki Objek
Kata Objek berasal dari Latin objectus artinya yang dihadapan,
sasaran, tujuan. Objek yang dipelajari oleh sejarah sebagai ilmu
adalah manusia dan masyarakat yang menekankan pada sudut
pandang waktu.
14. c. Memiliki Teori
Dalam bahasaYunani theoria berarti renungan. Sama seperti ilmu
sosia lainnya, sejarah mempunyai teori yang berisi kumpulan
kaidah-kaidah pokok suatu ilmu, seperti: teori sosiologi, teori
nasionalisme, teori konflik sosial, dsb.
d. Memiliki Metode
Methodos (Bahasa Yunani) berarti cara. Dalam rangka penelitian,
sejarah mempunyai metodologi penelitian sendiri yang menjadi
patokan-patokan tradisi ilmiah yang senantiasa dihayati.
15. 4.Sejarah sebagai seni
Tokoh penganjur sejarah sebagai seni adalah George Macauly
Travelyan. Ia menyatakan bahwa menulis sebuah kisah peristiwa
sejarah tidaklah mudah, karena memerlukan imajinasi dan seni.
Menulis sejarah merupakan seni, filsafat, polemik, dan dapat
sebagai propaganda. Sejarawan tidak bisa sembarangan
menghadirkan peristiwa sejarah sebagai kisah sejarah. Kisah
sejarawan akan memiliki daya tarik tersendiri apabila sejarawan
memiliki intuisi, imajinatif, emosi dan gaya bahasa yang baik.
Intuisi diperlukan oleh sejarawan saat memilih topik hingga
merangkai seluruh fakta menjadi sebuah kisah. Imajinatif
sejarawan digunakan untuk menyususun fakta-fakta sejarah yang
berhasil ditemukan agar menjadi utuh dan bulat sehingga mudah
dipahami.
16. Kontruksi atau gambaran sejarawan tentang sebuah peristiwa jelas
tidak bisa sama persis dengan peristiwa yang sebenarnya sehingga
sejarawan membutuhkan imajinatif untuk merangkai fakata-fakta
sejarah yang sudah tersedia. Oleh Karena itu, sejarawan memiliki
emosi untuk menyatukan perasaan dengan objeknya agar para
pembaca seolah-olah terlibat langsung dengan suatu peristiwa
sejarah. Akhirnya, seluruh pengisahan sejarah harus didukung
dengan penggunaan gaya bahasa yang lugas dan hidup.
Sejarah sebagai seni, memerlukan :
a. Instuisi
Sejarawan memerlukan instuisi atau ilham, yaitu pemahaman
langsung dan insting selama masa penelitian berlangsung. Dalam
hal ini cara kerja sejarawan sama dengan seniman.
17. b. Imajinasi
Dalam melakukan pekerjaannya seorang sejarawan harus dapat
membayangkan apa yang sebenarnya terjadi, apa yang sedang
terjadi, dan apa yang terjadi seudah itu. Contohnya : Sejarah
Sagaranten, harus membayangkan keadaan geografis kota
Sagaranten.
c. Emosi
Dalam penulisan sejarah harus ada keterlibatan emosi, dalam hal
ini penulis sejarah harus mempunyai empati yang tinggi
(empatheia = perasaan) untuk menyatukan perasaan dengan
objeknya, seolah-olah mengalami sendiri.
d. Gaya Bahasa
Dalam penulisan sejarah gaya bahasa yang digunakan harus lugas
atau tidak berbelit-belit, sehingga kisah sejarah akan mudah
dipahami oleh pembaca.
18. Kelebihan sejarah sebagai seni :
1. Menghibur pembaca
Kelemahan sejarah sebagai seni :
1. Berkurangnya ketepatan dan objektivitas
2. Penulisan sejarah akan terbatas