SlideShare a Scribd company logo
VOMITUS / MUNTAH
1. Defenisi.
Muntah :
Didefinisikan sebagai keluarnya isi lambung dengan kekuatan bagaikan menyemprot melalui
mulut. Hal ini dapat terjadi sebagai reflek protektif untuk mengeluarkan bahan toksik dari
dalam tubuh atau untuk mengurangi tekanan dalam organ intestinal yang dibawahnya
didapatkan obstruksi, kejadian ini biasanya didahului nausea dan retching.
Nausea :
Suatu perasaan yang tidak nyaman didaerah epigastrik, cukup sukar untuk membuat definisi
yang sempurna. Kejadian ini biasanya disertai dengan menurunnya tonus otot lambung,
kontraksi, sekresi, meningkatnya aliran darah ke mukosa intestinal, hipersalivasi, keringat
dingin, detak jantung meningkat dan perubahan pada rithme pernafasan. Refluk
duodenogastrik dapat terjadi selama periode nausea yang disertai peristaltik retrograde dari
duodenum kearah anthrum lambung atau secara bersamaan terjadi kontraksi anthrum dan
duodenum.
Retching :
Adalah upaya yang kuat dan involunter untuk mutah, tampak sebagai upaya persiapan untuk
mutah. Upaya ini terdiri dari kontraksi spamodik otot diafragma baik (costal dan crural) dan
dinding perut serta dalam waktu yang sama terjadi relaksasi LES (lower eosopheal
sphingter). LES juga tertarik keatas oleh kontraksi otot bergaris longitudinal dari bagian natas
esofagus. Selama retching isi lambung didorong masuk esofagus oleh tekanan intraabdominal
dan adanya peningkatan tekanan negatif dari intratorakal, bahan mutahan yang ada
diesofagus akan kembali lagi kelambung oleh karena adanya peristaltik eosofagus. Mutah
berbeda dengan retching bahan mutahan dikeluarkan dari mulut. Pertama ekspulsi bahan
mutahan kedalam esofagus dilakukan oleh retching, yang kemudian diikuti oleh relaksasi
diafragma crura dan kembalinya tekanan intratorakal dari negatif menjadi positif. UES (upper
eosophageal sphingter) juga relaksasi sebagai respons terhadap meningkatnya tekanan
intraluminal eosofagus.
Spitting / regurgitasi :
Yang membedakan dengan vomiting adalah keluarnya isi lambung kedalam mulut tanpa
adanya tekanan dan tidak terjadi nausea dan retching dan tidak ada kontraksi diafragma
maupun dinding perut. Regurgitasi adalah bentuk dari gastroeosophageal reflux. Apakah
fisiologi regurgitasi berbeda dengan vomiting masih belum diketahui secara pasti, tetapi
motorik mempunyai kesamaan dengan vomiting. Bila regurgitasi isi lambung menyebabkan
aspirasi, batuk gagging, jejas peptik maka reflek mutah akan terjadi dengan kekuatan untuk
mengeluarkan isi lambung (forceful expulsion) mungkin dimediasi melalui aferen dari faring
dan esofagus. Diduga bahwa relaksasi spontan dari LES adalah mekanisme utama terjadinya
GER dengan atau tanpa regurgitasi. Apakah reflek aktivitas motor yang lain yang melibatkan
otot abdomen dan lambung yang diperlukan untuk regurgitasi selama refluk tak diketahui
dengan jelas. Tak diketahui pula mengapa regurgitasi hanya pada bayi tidak pada anak besar
dan dewasa.
2. Mekanisme Muntah/ Neuronatomi Vomiting.
Mutah sebenarnya merupakan perilaku yang komplek, dimana pada manusia mutah terdiri
dari 3 aktivitas yang terkait, nausea (mual), retching, pengeluaran isi lambung. Ada 2 regio
anatomi di medulla yang mengontrol mutah, 1) chemoreceptor trigger zone (CTZ) dan central
vomiting centre (CVC). CTZ yang terletak di area postrema pada dasar ujung caudal
ventrikel IV diluar blood brain barrier (sawar otak). Reseptor didaerah ini diaktivasi oleh
bahan-bahan proemetik didalam sirkulasi darah atau di cairan cerebrospinal (CSF). Eferen
dari CTZ dikirim ke CVC selanjutnya terjadi serangkaian kejadian yang dimulai melalui
vagal eferen splanchnic. CVC terletak dinukleus tractus solitarius dan disekitar formatio
retikularis medulla tepat dibawah CTZ. CTZ mengandung reseptor reseptor untuk bermacammacam senya neuroaktif yang dapat menyebabkan mutah. Reseptor untuk, dopamine ( titik
tangkap kerja dari apomorphine ), acethylcholine, vasopressine, enkephalin, angiotensin,
insulin serotonin, endhorphin, substance P, dan mediator-mediator yang lain. Mediator
adenosine cyclic monophosphate (cyclic AMP) mungkin terlibat dalam respon eksitasi untuk
semua peptide stimulator oleh karena theophylline dapat menghambat aktivitas proemetik
dari bahan neuropeptic tersebut2,3,4.
Emesis sebagai respons terhadap gastrointestinal iritan misalnya copper, radiasi abdomen,
dilatasi gastrointestinal adalah sebagai akibat dari signal aferen vagal ke central pattern
generator yang dipicu oleh pelepasan lokal mediator inflamasi, dari mukosa yang rusak,
dengan pelepasan sekunder neurotransmitters eksitasi yang paling penting adalah serotonin
dari sel entrochromaffin mukosa. Pada mabuk (motion sickness), signal aferen ke central
pattern generator berasal dari organ vestibular, visual cortex, dan cortical centre yang lebih
tinggi sebagai sensory input yang terintegrasi lebih penting dari pada aferen dari
gastrointestinal. Rangsangan mutah berasal dari, gastrointestinal, vestibulo ocular, aferen
cortical yang lebih tinggi, yang menuju CVC dan kemudian dimulai nausea, retching, ekpulsi
isi lambung. Gejala gastrointestinal meliputi peristaltik, salivasi, takhipnea, tachikardia.
Respons stereotipik vomiting dimediasi oleh eferen neural pada vagus, phrenic,
dan syaraf spinal. Input untuk syaraf ini berasal dari brain stem “ vomiting centre”. Centre ini
tampaknya bukan merupakan struktur anatomi tunggal, tetapi merupakan jalur akhir bersama
dari reflex yang diprogram secara sentral melalui interneuron medular di nukleus soliter dan
berbagai-macam tempat disekitar formatio retikularis. Interneuron tersebut menerima input
dari cortical, vagal, vestibular, dan input lain terutama dari area postrema. Area postrema
adalah chemorceptor trigger zone yang terletak didasar ventrikel IV diluar sawar otak dan
diidentifikasi sebagai sumber yang crucial untuk input yang menyebabkan vomiting, terutama
respons terhadap obat atau toksin.
3. Deferensial Diagnosis Muntah.
Pada dasarnya penyebab muntah sangat banyak. Klasifikasi muntah biasanya didasarkan pada
1) lokus anatomi, 2) umur penderita, 3) adanya gejala dan tanda asosiasi yang lain.
Lokus anatomik untuk stimulus.
Stimulus untuk pusat mutah datang dari kortek, nucleus vestibularis, atau cerebellum,
chemoeceptor triger zone di brain stem, semua organ perifer dapat menyebabkan respons
stereotipik mutah. Perlu dimengerti bahwa gejala gastrointestinal dapat disebabkan oleh
penyakit non gastrointestinal 3.
Faktor umur.
Dokter dalam mengobati mutah dapat mempertimbangkan faktor umur sebagai diagnosa
banding. Kelainan kongenital yang berat atau penyakit metabolik terjadi pada periode
neonatus. Kelainan pertumbuhan atau kelainan bawaan yang tidak terlalu berat menjadi
manifest pada periode akhir bayi. Intoleransi makanan yang tampak pada periode bayi timbul
setelah bayi diperkenalkan dengan makanan (offending food), hal ini dapat terjadi oleh
karena imaturitas mukosa usus (temporarily damage) dimana usus lebih permiable terhadap
antigen yang intak dibandingkan pada anak yang lebih besar. Pada bayi dapat juga muncul
nonpathogenic regurgitant reflux. Selama periode anak dan akhil baliq, bermacam-macam
kelainan termasuk malformasi bawaan menjadi manifest.
Faktor gejala dan tanda asosiasi.
Gejala dan tanda asosoiasi yang menyertai mutah dapat membantu mengarahkan penyebab
mutah (Tabel 1).
Sindroma mutah
Beberapa sindroma mutah yang spesifik seringkali sukar dibuat diagnosanya atau terapinya.
Mutah siklik (Cyclic vomiting)
Dimana mutah-mutah yang hebat terjadi diantara kondisi yang sehat, penyebabnya tidak
diketahui, diagnosa dengan cara eklusi, pengobatan biasanya
simptomatik, dan prognosa tidak jelas. Mungkin merupakan diagnosa keranjang sampah
(wastebasket), mungkin termasuk anak dengan migrain, epileptogenic, dan mutah psikogenik.
Hal yang perlu dicermati adalah adanya kelainan organik yang didiagnosa sebagai mutah
siklik, misalnya intususepsi intermiten, volvulus, duplikasi intestinal, divertukulum,
malrotasi, tekanan intrakranial yang meningkat, penyakit metabolik dan toksik.
Mutah psikogenik
Penyebab kelainan organik tak ditemukan, sindroma ini menekankan pengaruh yang kuat dari
kortek, faktor psikologi yang merangsang mual (nausea) dan mutah. Ciri-ciri mutah
psikogenik adalah berjalan kronis, terkait dengan stres atau makan, tidak ada nausea dan
anoreksia, mutah dapat dipicu oleh dirinya sendiri dengan memaksakan mutah atau
memasukan tangannya kedalam mulut. Mutah sembuh setelah dirawat di rumah sakit.
Ruminasi
Kejadian yang secara sadar dan menyenangkan memutahkan makanan dari lambung,
dikunyah-kunyah dan ditelan kembali. Anak besar atau dewasa meregurgitasikan makanan
dengan cara kontraksi otot abdomen, sedang pada bayi melogok kedalam mulutnya dengan
jari dalam upaya untuk menimbulkan regurgitasi.
Faktor psikologis memainkan peranan penting pada kejadian tersebut, tetapi perilaku tersebut
berhenti dengan mengobati esofagitisnya. Hal tersebut diduga untuk menimbulkan gag reflek
adalah sebagai respons terhadap nyeri tenggorokannya. Dikatakan bahwa ruminasi sebagai
manifestasi dari GER, sehingga diagnosis dan pengobatannya perlu mempertimbangkan
faktor psikologis dan esofagitisnya. Terdapat 2 bentuk ruminasi psikogenik dan self
stimulating. Psikogenik biasanya terjadi pada anak normal dengan ganguan hubungan orang
tua anak, sedangkan self stimulating sering terjadi pada anak dengan keterlambatan mental.
Abdominal migraine
Suatu sindrom dengan gejala abdominal periodik. Nyeri epigastrik atau periumbilical disertai
nause, mutah, diare, panas dan menggigil, vertigo, iritabel serta poliuria. Bilamana gejala
abdominal disertai sakit kepala yang terjadi pada 30-40% patien dengan migraine kepala
diagnosis akan mudah dibuat, tetapi bila kejadian tersebut tersendiri isolated abdominal
migraine yang biasanya pada 3% penderita, diagnosis jadi lebih sukar belakangan memang
dapat timbul migraine. Isolated abdominal pain serangan biasanya mendadak berakhir dalam
jam sampai hari, dan ciri-cirinya selalu sama pada setiap serangan tampak normal diluar
serangan. Biasanya terdapat famili dengan riwayat migraine.
Diagnosis penyakit yang mendasari mutah
Mengingat bahwa mutah adalah gejala dari berbagai macam penyakit, maka evaluasi
diagnosis mutah tergantung pada deferensial diagnosis yang dibuat berdasarkan faktor lokasi
stimulus, umur dan gejala gastrointestinal yang lain. Kelainan anatomik kongenital, genetik,
dan penyakit metabolik lebih sering terlihat pada periode neonatal, sedangkan peptik, infeksi,
dan psikogenik sebagai penyebab mutah lebih sering terjadi dengan meningkatnya umur.
Intoleransi makanan, perilaku menolak makanan dengan atau tanpa mutah sering merupakan
gejala dari penyakit jantung, ginjal, paru, metabolik, genetik, kelainan neuromotor.
Seorang dokter harus sadar adanya deferensial diagnosis mutah yang banyak dan tidak semua
mutah adalah GER. Penyakit yang serius pada bayi akan luput dari diagnosis bila pendekatan
hanya pada GER.
Evaluasi laboratorium pada bayi dan anak dengan mutah berulang atau berkepanjangan
meliputi, darah lengkap, serum elektrolit, BUN, serum creatinin, urine lengkap, urine kultur,
feses lengkap, darah samar, parasite. Adanya indikasi khusus yang dapat ditangkap dari
anamnesa dan pemeriksaan fisik misalnya, upper GI series, USG, CT scan dan MRI kepala,
LFT, serum amylase, test kehamilan, serum amonia, organic acid urine, cathecolamine urine,
EEG. Endoskopi dan manometri esofagus, lambung, duodenum kadang perlu dilakukan
untuk melihat kelainan motorik intestinal.
Tabel 1: Diagnosa banding mutah berdasar stimulus pada lokus anatomi.
Stimulasi reseptor Supramedular
- Mutah psikogenik
- Tekanan intrakranial meningkat (efusi subdural, hematoma, edema serebri, tumor,
hidrosefalus, meningoencephalitis, Reye syndrome
- Vaskuler (migrain, hipertensi)
- Kejang
- Penyakit vestibuler,” motion sickness
Stimulasi Chemoreceptor trigger zone
- Obat : opiate, digoxin, antikonvulsan
- Toksin
- Produk metabolik : acidemia, ketonemia
- Aminoacidemia
- Organic acidemia
- Hyperamonemia
- Uremia
- Lain-lain : hereditary fructose intolerance, galactocemia, dll
Tabel 2: Diagnosis banding mutah menurut umur.
Periode Neonatus
- Obstruksi congenital GI tract, malformasi
- Atresia atau web esofagus dan usus
- Meconium ileus atau plug, hirschsprung
- Inborn error of metabolism
Periode Bayi
- Lesi obstruktif ringan atau didapat : HPS, malrotasi, volvulus, intussusepsi
- Penyakit metabolik : inborn error of metabolisme ringan
- Intoleransi
- Gangguan fungsi : GER
- Kelainan psikososial : ruminasi, trauma pada child abuse
Periode anak : lihat tabel 1
Periode akhil baliq :
- Penyebab seperti pada periode anak ditambah kehamilan, penyalah gunaan obat, kelainan
makan
Tabel 3: Diagnosa banding mutah berdasar tanda dan gejala.
Isi bahan mutahan
- Tak tercerna : achalasia
- Darah atau warna kopi (coffe grounds) : gastritis /erosi, ulkus, esofagitis, varices,
- Mallory Weiss sindrome
- Bile : obstruksi post ampula
- Berbau busuk feculent : stasis dengan bakteri tumbuh lampau, fistula gastrocolic,
jejas iskhemia pada GI tract
Mutah dengan tekanan
- Projectile : HPS, obstruksi gaster yang lain, GER, penyakit metabolik
- Foerceless regurgitation : GER
Keterkaitan mutah dengan waktu atau waktu makan
- Pagi hari : tekanan intrakranial meningkat, gag oleh karena sinusitis
- Waktu makan : ulkus, psikogenik
Keterkaitan mutah dengan makanan
- Susu sapi, soya, gluten : intoleransi protein
- Lain-lain : enteropati alergi, eosinofilik gastroenteropathy
- Penyakit metabolik : heriditary fructose intolerance
Mutah periodik
- Paroksismal, siklik : carcinoid, pheochromositoma, epilepsi
Gejala dan tanda gastrointestinal yang lain
- Nausea, tanpa adanya gejala nausea, kemungkinan tekanan intrakranial yang meningkat,
obstruksi GI tract
- Nyeri esofagus : esofagitis dapat sekunder oleh karena mutah
- Dysphagia : penyakit esofagus
- Diare : infeksi usus, toksin
- Konstipasi atau distensi : obstruksi, hiperkalsemia
- Delayed vomiting : gastric outlet obstruction, stasis
- Terlihat peristaltik : HPS, obstruksi lumen usus
- Suara usus : obstruksi, ileus paralitik
- Nyeri perut : penyakit organ lokal
- Tumor abdomen : obstruksi lumen atau vaskuler
- Keradangan atau lesi neoplastik
- Malformasi kongenital
- Scar abdominal : perlekatan pasca operasi
- Ikterus : hepatitis, malformasi hepatobilier
- ISK pada bayi
Gejala dan tanda neurologi, metabolik, toksik, penyakit CNS
- Sakit kepala : vertigo, perubahan visus
- Perubahan tonus otot
- Tanda tekanan intrakranial
Gejala dan tanda sistem organ yang lain
- Cardiac : hipotensi, hipertensi
- Urogenital : pyelonephritis, hidronefrosis,
- Respiratory : pneumonia, OMP, aspirasi oleh karena mutah
Derajat kesehatan
- Baik : GER, stimulasi reflek gag, ruminasi
- Sakit akut : disertai dehidrasi, gangguan keseimbangan elektrolit, Kegawatan
bedah,Gastroenteritis, hepatitis, pancreatitis, sepsis, meningitis, Panas badan, nyeri perut.
- Sakit kronis : disertai malnutrisi, Penyakit metabolik
- Obstruksi partial, intermiten
Informasi epidemiologik
- Epidemi : gastroenteritis, paparan toksik
- Riwayat keluarga : migrain, ulcus
4. Komplikasi Muntah.
Komplikasi metabolik
Dehidrasi, alkalosis, kekacauan elektrolit, deplesi kalium, natrium. Dehidrasi terjadi sebagai
akibat dari hilangnya cairan lewat mutah atau masukan yang kurang oleh karena selalu
mutah.
Alkalosis sebagai akibat dari hilangnya asam lambung, hal ini diperberat oleh masuknya ion
hydrogen kedalam sel karena defisiensi kalium dan berkurangnya natrium ekstraseluler.
Kalium dapat hilang bersama bahan mutahan dan keluarnya lewat ginjal. Karena alkalosis
kalium bersama-sama bikarbonat keluar lewat ginjal. Demikian juga natrium dapat hilang
lewat mutah dan urine. Dalamkeadaan alkalosis yang berat PH urine dapat 7 atau 8 kadar
natrium dan kalium urine tinggi walaupun terjadi deplesi Natrium dan Kalium.
Komplikasi nutrisi
Penurunan berat badan dan gangguan pertumbuhan sebagai akibat dari mutah kronik, hal ini
perlu diperhatikan pada saat melakukan terapi.
Mallory Weiss syndrome
Adalah laserasi linier pada mukosa perbatasan esofagus dan lambung. Hal ini biasanya terjadi
mutah hebat berlangsung lama. Pada pemeriksaan endoskopi akan ditemukan kemerahan
pada mukosa esofagus bagian bawah daerah LES. Dalam waktusingkat akan sembuh. Bila
anemia terjadi oleh karena perdarahan yang hebat perlu dilakukan transfusi darah.

Peptic esophagitis
Akibat refluk yang berkepanjangan pada mutah kronik menyebabkan iritasi mujkosa esofagus
oleh asam lambung, antasida atau histamin receptor blocker dapat menyembuhkan.
5. Pengobatan.
Pengobatan mutah ditujukan pada penyebab spesifik mutah yang dapat diidentifikasi.
Penggunaan antiemetik pada bayi dan anak tanpa mengetahui penyebab yang jelas tidak
dianjurkan. Bahkan kontraindikasi pada bayi dan anak dengan gastroenteritis sekunder atau
kelainan anatomis gastrointestinal tract yang merupakan kasus bedah misalnya, hiperthrophic
pyoric stenosis (HPS), appendiciyis, batu ginjal, obstruksi usus, tekanan intrakranial yang
meningkat. Hanya pada keadaan tertentu antiemetik dapat digunakan dan mungkin efektif,
misalnya pada mabuk (motion sickness), nausea dan mutah pasca operasi, khemoterapi
kanker, cyclic vomiting, gastroparesis, dan gangguan motilitas gastrointestinal.
Obata-obatan antiemetik termasuk prokinetik, metoklopramide, domperidome, cisapride, dan
bethanechol. Metoklopramide cukup efektif, cisapride sebagai prokinetik memberikan hasil
yang baik, sebenarnya komplikasi jarang terjadi.

More Related Content

What's hot

Askep batu ginjal
Askep batu ginjalAskep batu ginjal
Askep batu ginjalf' yagami
 
Askep pasien colic abdomen br
Askep pasien colic abdomen brAskep pasien colic abdomen br
Askep pasien colic abdomen brTeye Onti
 
Askep diare
Askep diareAskep diare
Askep diare
Reyviolen
 
KPSP & DDST
KPSP & DDST KPSP & DDST
KPSP & DDST
Amalia Senja
 
Macam2 dan cara penyuntikan
Macam2 dan cara penyuntikanMacam2 dan cara penyuntikan
Macam2 dan cara penyuntikan
Juliana Prayonggat
 
Konsep Stress dan Adaptasi
Konsep Stress dan AdaptasiKonsep Stress dan Adaptasi
Konsep Stress dan Adaptasi
Widiastutiwiwi
 
Asuhan keperawatan pada klien dengan batu ginjal
Asuhan keperawatan pada klien dengan batu ginjalAsuhan keperawatan pada klien dengan batu ginjal
Asuhan keperawatan pada klien dengan batu ginjal
Christian Paomey
 
24 standar pelayanan kebidanan
24 standar pelayanan kebidanan24 standar pelayanan kebidanan
24 standar pelayanan kebidanan
shona2493
 
Sp isolasi sosial
Sp isolasi sosialSp isolasi sosial
Sp isolasi sosial
DiniHadianingsih
 
ATONIA UTERI, RETENSIO PLESENTA DAN INVERSIO UTERI
ATONIA UTERI, RETENSIO PLESENTA DAN INVERSIO UTERI ATONIA UTERI, RETENSIO PLESENTA DAN INVERSIO UTERI
ATONIA UTERI, RETENSIO PLESENTA DAN INVERSIO UTERI
Erlina Wati
 
Asuhan Keperawatan Pasien Dengan Gangguan Pemenuhan Kebutuhan Eleminasi Bowel
Asuhan Keperawatan Pasien Dengan Gangguan Pemenuhan Kebutuhan Eleminasi BowelAsuhan Keperawatan Pasien Dengan Gangguan Pemenuhan Kebutuhan Eleminasi Bowel
Asuhan Keperawatan Pasien Dengan Gangguan Pemenuhan Kebutuhan Eleminasi Bowel
pjj_kemenkes
 
Askep hipertensi
Askep hipertensiAskep hipertensi
Askep hipertensi
Danang Novandhori
 
Eliminasi alvi (bab)
Eliminasi alvi (bab)Eliminasi alvi (bab)
Eliminasi alvi (bab)
Dea Laras Cynthia
 
Pemeriksaan fisik ibu pada ibu hamil
Pemeriksaan fisik ibu pada ibu hamilPemeriksaan fisik ibu pada ibu hamil
Pemeriksaan fisik ibu pada ibu hamil
risdiana21
 
Pemebrian obat melalui Intravena
Pemebrian obat melalui IntravenaPemebrian obat melalui Intravena
Pemebrian obat melalui Intravena
STIKES TELOGOREJO SEMARANG
 
Asuhan keperawatan kehilangan dan berduka
Asuhan keperawatan kehilangan dan berdukaAsuhan keperawatan kehilangan dan berduka
Asuhan keperawatan kehilangan dan berduka
Amalia Senja
 
4. askep diare akut dehidrasi sedang
4. askep diare akut dehidrasi sedang4. askep diare akut dehidrasi sedang
4. askep diare akut dehidrasi sedang
EllyeUtami
 

What's hot (20)

Sp rpk
Sp rpkSp rpk
Sp rpk
 
Askep batu ginjal
Askep batu ginjalAskep batu ginjal
Askep batu ginjal
 
Askep pasien colic abdomen br
Askep pasien colic abdomen brAskep pasien colic abdomen br
Askep pasien colic abdomen br
 
Askep diare
Askep diareAskep diare
Askep diare
 
KPSP & DDST
KPSP & DDST KPSP & DDST
KPSP & DDST
 
Macam2 dan cara penyuntikan
Macam2 dan cara penyuntikanMacam2 dan cara penyuntikan
Macam2 dan cara penyuntikan
 
Konsep Stress dan Adaptasi
Konsep Stress dan AdaptasiKonsep Stress dan Adaptasi
Konsep Stress dan Adaptasi
 
Asuhan keperawatan pada klien dengan batu ginjal
Asuhan keperawatan pada klien dengan batu ginjalAsuhan keperawatan pada klien dengan batu ginjal
Asuhan keperawatan pada klien dengan batu ginjal
 
24 standar pelayanan kebidanan
24 standar pelayanan kebidanan24 standar pelayanan kebidanan
24 standar pelayanan kebidanan
 
Sp isolasi sosial
Sp isolasi sosialSp isolasi sosial
Sp isolasi sosial
 
Askep kolik renal
Askep kolik renalAskep kolik renal
Askep kolik renal
 
ATONIA UTERI, RETENSIO PLESENTA DAN INVERSIO UTERI
ATONIA UTERI, RETENSIO PLESENTA DAN INVERSIO UTERI ATONIA UTERI, RETENSIO PLESENTA DAN INVERSIO UTERI
ATONIA UTERI, RETENSIO PLESENTA DAN INVERSIO UTERI
 
Asuhan Keperawatan Pasien Dengan Gangguan Pemenuhan Kebutuhan Eleminasi Bowel
Asuhan Keperawatan Pasien Dengan Gangguan Pemenuhan Kebutuhan Eleminasi BowelAsuhan Keperawatan Pasien Dengan Gangguan Pemenuhan Kebutuhan Eleminasi Bowel
Asuhan Keperawatan Pasien Dengan Gangguan Pemenuhan Kebutuhan Eleminasi Bowel
 
Askep hipertensi
Askep hipertensiAskep hipertensi
Askep hipertensi
 
Eliminasi alvi (bab)
Eliminasi alvi (bab)Eliminasi alvi (bab)
Eliminasi alvi (bab)
 
Pemeriksaan fisik ibu pada ibu hamil
Pemeriksaan fisik ibu pada ibu hamilPemeriksaan fisik ibu pada ibu hamil
Pemeriksaan fisik ibu pada ibu hamil
 
Pemebrian obat melalui Intravena
Pemebrian obat melalui IntravenaPemebrian obat melalui Intravena
Pemebrian obat melalui Intravena
 
Asuhan keperawatan kehilangan dan berduka
Asuhan keperawatan kehilangan dan berdukaAsuhan keperawatan kehilangan dan berduka
Asuhan keperawatan kehilangan dan berduka
 
4. askep diare akut dehidrasi sedang
4. askep diare akut dehidrasi sedang4. askep diare akut dehidrasi sedang
4. askep diare akut dehidrasi sedang
 
Sp 7 diagnosa
Sp 7 diagnosaSp 7 diagnosa
Sp 7 diagnosa
 

Viewers also liked

Muntah pada Anak
Muntah pada AnakMuntah pada Anak
Muntah pada Anak
mataharitimoer MT
 
Mekanisme mual dan muntah
Mekanisme mual dan muntahMekanisme mual dan muntah
Mekanisme mual dan muntah
Nde Java
 
Chapter ii
Chapter iiChapter ii
Chapter ii
Rezki Sari
 
Vomitus
VomitusVomitus
07antikanker
07antikanker07antikanker
07antikankerFaunjani
 
Leaflet vomitus
Leaflet vomitusLeaflet vomitus
Leaflet vomitus
Warnet Raha
 
Pharmaceutical Care Untuk Penyakit ISPA
Pharmaceutical Care Untuk Penyakit ISPAPharmaceutical Care Untuk Penyakit ISPA
Pharmaceutical Care Untuk Penyakit ISPA
Sainal Edi Kamal
 
Asuhan Keperawatan Dengan Gangguan Rasa Nyaman Nyeri
Asuhan Keperawatan Dengan Gangguan Rasa Nyaman Nyeri Asuhan Keperawatan Dengan Gangguan Rasa Nyaman Nyeri
Asuhan Keperawatan Dengan Gangguan Rasa Nyaman Nyeri
Nde'Siti Nurhalimah
 
Sap vomiting atau muntah
Sap vomiting atau muntahSap vomiting atau muntah
Sap vomiting atau muntah
Operator Warnet Vast Raha
 
Personal hygine
Personal hyginePersonal hygine
Personal hygine
Ulfa Pradipta
 
Obat kardiovaskuler
Obat kardiovaskulerObat kardiovaskuler
Obat kardiovaskuler
Jonathan London
 
Obat sistem endokrin
Obat sistem endokrin Obat sistem endokrin
Obat sistem endokrin
Dedi Kun
 
Farmakologi kardiovaskuler
Farmakologi kardiovaskulerFarmakologi kardiovaskuler
Farmakologi kardiovaskuler
octo zulkarnain
 
Laporan praktek kerja lapangan
Laporan praktek kerja lapanganLaporan praktek kerja lapangan
Laporan praktek kerja lapangan
Operator Warnet Vast Raha
 
Laporan Prakerin Rumah Sakit
Laporan Prakerin Rumah SakitLaporan Prakerin Rumah Sakit
Laporan Prakerin Rumah Sakit
SMK Farmasi Katolik Wiyata Farma Kertosono
 
Makalah Tentang Nyeri_Materi Khusus Perawat dan bidang lain boleh kok baca
Makalah Tentang Nyeri_Materi Khusus Perawat dan bidang lain boleh kok bacaMakalah Tentang Nyeri_Materi Khusus Perawat dan bidang lain boleh kok baca
Makalah Tentang Nyeri_Materi Khusus Perawat dan bidang lain boleh kok baca
yohanes meor
 

Viewers also liked (18)

Muntah pada Anak
Muntah pada AnakMuntah pada Anak
Muntah pada Anak
 
Mekanisme mual dan muntah
Mekanisme mual dan muntahMekanisme mual dan muntah
Mekanisme mual dan muntah
 
Chapter ii
Chapter iiChapter ii
Chapter ii
 
Vomitus
VomitusVomitus
Vomitus
 
07antikanker
07antikanker07antikanker
07antikanker
 
Leaflet vomitus
Leaflet vomitusLeaflet vomitus
Leaflet vomitus
 
Askep ge bab 1 5
Askep ge bab 1 5Askep ge bab 1 5
Askep ge bab 1 5
 
Pharmaceutical Care Untuk Penyakit ISPA
Pharmaceutical Care Untuk Penyakit ISPAPharmaceutical Care Untuk Penyakit ISPA
Pharmaceutical Care Untuk Penyakit ISPA
 
Asuhan Keperawatan Dengan Gangguan Rasa Nyaman Nyeri
Asuhan Keperawatan Dengan Gangguan Rasa Nyaman Nyeri Asuhan Keperawatan Dengan Gangguan Rasa Nyaman Nyeri
Asuhan Keperawatan Dengan Gangguan Rasa Nyaman Nyeri
 
Sap vomiting atau muntah
Sap vomiting atau muntahSap vomiting atau muntah
Sap vomiting atau muntah
 
Personal hygine
Personal hyginePersonal hygine
Personal hygine
 
Patofisiologi muntah copy
Patofisiologi muntah   copyPatofisiologi muntah   copy
Patofisiologi muntah copy
 
Obat kardiovaskuler
Obat kardiovaskulerObat kardiovaskuler
Obat kardiovaskuler
 
Obat sistem endokrin
Obat sistem endokrin Obat sistem endokrin
Obat sistem endokrin
 
Farmakologi kardiovaskuler
Farmakologi kardiovaskulerFarmakologi kardiovaskuler
Farmakologi kardiovaskuler
 
Laporan praktek kerja lapangan
Laporan praktek kerja lapanganLaporan praktek kerja lapangan
Laporan praktek kerja lapangan
 
Laporan Prakerin Rumah Sakit
Laporan Prakerin Rumah SakitLaporan Prakerin Rumah Sakit
Laporan Prakerin Rumah Sakit
 
Makalah Tentang Nyeri_Materi Khusus Perawat dan bidang lain boleh kok baca
Makalah Tentang Nyeri_Materi Khusus Perawat dan bidang lain boleh kok bacaMakalah Tentang Nyeri_Materi Khusus Perawat dan bidang lain boleh kok baca
Makalah Tentang Nyeri_Materi Khusus Perawat dan bidang lain boleh kok baca
 

Similar to Askep vomitus

PPT KEL.4 HIRSCHPRUNGS.pptx
PPT KEL.4 HIRSCHPRUNGS.pptxPPT KEL.4 HIRSCHPRUNGS.pptx
PPT KEL.4 HIRSCHPRUNGS.pptx
HalmaFaujiah
 
Chapter ii 6
Chapter ii 6Chapter ii 6
Chapter ii 6
Yabniel Lit Jingga
 
Leaflet vomitus
Leaflet vomitusLeaflet vomitus
Eliminasi fekal by Ns Yulia BSN, RN
Eliminasi fekal by Ns Yulia BSN, RNEliminasi fekal by Ns Yulia BSN, RN
Eliminasi fekal by Ns Yulia BSN, RN
Julia Dewi Puspita
 
15 penyebab muntah
15 penyebab muntah15 penyebab muntah
15 penyebab muntah
khoirilliana12
 
Diet pada penyakit saluran cerna
Diet pada penyakit saluran cernaDiet pada penyakit saluran cerna
Diet pada penyakit saluran cerna
arfian vhio
 
Gerd kelompok 3
Gerd kelompok 3Gerd kelompok 3
Gerd kelompok 3
Alex Susanto
 
pbl 3b Nyeri uluhati
pbl 3b Nyeri uluhatipbl 3b Nyeri uluhati
pbl 3b Nyeri uluhati
Ai Coryde
 
Bab ii 9
Bab ii 9Bab ii 9
Penyakit hirschprung dan malformasi anorektal(1)
Penyakit hirschprung dan malformasi anorektal(1)Penyakit hirschprung dan malformasi anorektal(1)
Penyakit hirschprung dan malformasi anorektal(1)
Anggra Loaloa
 
PEmbahasaan PBL Sistem Digestive Kelompok 2
PEmbahasaan PBL Sistem Digestive Kelompok 2PEmbahasaan PBL Sistem Digestive Kelompok 2
PEmbahasaan PBL Sistem Digestive Kelompok 2NJL
 
Dokumen.tips lp dispepsiapdf
Dokumen.tips lp dispepsiapdfDokumen.tips lp dispepsiapdf
Dokumen.tips lp dispepsiapdf
Mysarah Zhaerah
 
Patofisiologi Penyakit Peptic Ulcer.pdf
Patofisiologi Penyakit Peptic Ulcer.pdfPatofisiologi Penyakit Peptic Ulcer.pdf
Patofisiologi Penyakit Peptic Ulcer.pdf
LelyEnytaTampubolon
 
Askep gerd
Askep gerdAskep gerd
gangguan haid dan jenis jenis nya serta tataklaksana
gangguan haid dan jenis jenis nya serta tataklaksanagangguan haid dan jenis jenis nya serta tataklaksana
gangguan haid dan jenis jenis nya serta tataklaksana
ShindyKhairita
 

Similar to Askep vomitus (20)

PPT KEL.4 HIRSCHPRUNGS.pptx
PPT KEL.4 HIRSCHPRUNGS.pptxPPT KEL.4 HIRSCHPRUNGS.pptx
PPT KEL.4 HIRSCHPRUNGS.pptx
 
Chapter ii 7
Chapter ii 7Chapter ii 7
Chapter ii 7
 
Chapter ii 5
Chapter ii 5Chapter ii 5
Chapter ii 5
 
Chapter ii 6
Chapter ii 6Chapter ii 6
Chapter ii 6
 
Chapter ii 8
Chapter ii 8Chapter ii 8
Chapter ii 8
 
Leaflet vomitus
Leaflet vomitusLeaflet vomitus
Leaflet vomitus
 
Eliminasi fekal by Ns Yulia BSN, RN
Eliminasi fekal by Ns Yulia BSN, RNEliminasi fekal by Ns Yulia BSN, RN
Eliminasi fekal by Ns Yulia BSN, RN
 
15 penyebab muntah
15 penyebab muntah15 penyebab muntah
15 penyebab muntah
 
Diet pada penyakit saluran cerna
Diet pada penyakit saluran cernaDiet pada penyakit saluran cerna
Diet pada penyakit saluran cerna
 
Gerd kelompok 3
Gerd kelompok 3Gerd kelompok 3
Gerd kelompok 3
 
pbl 3b Nyeri uluhati
pbl 3b Nyeri uluhatipbl 3b Nyeri uluhati
pbl 3b Nyeri uluhati
 
Bab ii 9
Bab ii 9Bab ii 9
Bab ii 9
 
Penyakit hirschprung dan malformasi anorektal(1)
Penyakit hirschprung dan malformasi anorektal(1)Penyakit hirschprung dan malformasi anorektal(1)
Penyakit hirschprung dan malformasi anorektal(1)
 
PEmbahasaan PBL Sistem Digestive Kelompok 2
PEmbahasaan PBL Sistem Digestive Kelompok 2PEmbahasaan PBL Sistem Digestive Kelompok 2
PEmbahasaan PBL Sistem Digestive Kelompok 2
 
Lp dispepsia
Lp dispepsiaLp dispepsia
Lp dispepsia
 
Asuhan keperawatan dispepsia
Asuhan keperawatan dispepsiaAsuhan keperawatan dispepsia
Asuhan keperawatan dispepsia
 
Dokumen.tips lp dispepsiapdf
Dokumen.tips lp dispepsiapdfDokumen.tips lp dispepsiapdf
Dokumen.tips lp dispepsiapdf
 
Patofisiologi Penyakit Peptic Ulcer.pdf
Patofisiologi Penyakit Peptic Ulcer.pdfPatofisiologi Penyakit Peptic Ulcer.pdf
Patofisiologi Penyakit Peptic Ulcer.pdf
 
Askep gerd
Askep gerdAskep gerd
Askep gerd
 
gangguan haid dan jenis jenis nya serta tataklaksana
gangguan haid dan jenis jenis nya serta tataklaksanagangguan haid dan jenis jenis nya serta tataklaksana
gangguan haid dan jenis jenis nya serta tataklaksana
 

More from Operator Warnet Vast Raha

Stiker kk bondan
Stiker kk bondanStiker kk bondan
Stiker kk bondan
Operator Warnet Vast Raha
 
Proposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bolaProposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bola
Operator Warnet Vast Raha
 
Surat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehatSurat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehat
Operator Warnet Vast Raha
 
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajarSurat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
Operator Warnet Vast Raha
 
Halaman sampul target
Halaman sampul targetHalaman sampul target
Halaman sampul target
Operator Warnet Vast Raha
 
Makalah seni kriya korea
Makalah seni kriya koreaMakalah seni kriya korea
Makalah seni kriya korea
Operator Warnet Vast Raha
 
Makalah makromolekul
Makalah makromolekulMakalah makromolekul
Makalah makromolekul
Operator Warnet Vast Raha
 
126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul
Operator Warnet Vast Raha
 
Kafer akbid paramata
Kafer akbid paramataKafer akbid paramata
Kafer akbid paramata
Operator Warnet Vast Raha
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
Operator Warnet Vast Raha
 
Mata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budayaMata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budaya
Operator Warnet Vast Raha
 
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Operator Warnet Vast Raha
 
Makalah keganasan
Makalah keganasanMakalah keganasan
Makalah keganasan
Operator Warnet Vast Raha
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
Operator Warnet Vast Raha
 
Makalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetikaMakalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetika
Operator Warnet Vast Raha
 
Undangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepaUndangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepa
Operator Warnet Vast Raha
 
Bukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajakBukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajak
Operator Warnet Vast Raha
 

More from Operator Warnet Vast Raha (20)

Stiker kk bondan
Stiker kk bondanStiker kk bondan
Stiker kk bondan
 
Proposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bolaProposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bola
 
Surat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehatSurat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehat
 
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajarSurat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
 
Halaman sampul target
Halaman sampul targetHalaman sampul target
Halaman sampul target
 
Makalah seni kriya korea
Makalah seni kriya koreaMakalah seni kriya korea
Makalah seni kriya korea
 
Makalah makromolekul
Makalah makromolekulMakalah makromolekul
Makalah makromolekul
 
126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul
 
Kafer akbid paramata
Kafer akbid paramataKafer akbid paramata
Kafer akbid paramata
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Mata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budayaMata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budaya
 
Lingkungan hidup
Lingkungan hidupLingkungan hidup
Lingkungan hidup
 
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
 
Odher scout community
Odher scout communityOdher scout community
Odher scout community
 
Surat izin keramaian
Surat izin keramaianSurat izin keramaian
Surat izin keramaian
 
Makalah keganasan
Makalah keganasanMakalah keganasan
Makalah keganasan
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Makalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetikaMakalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetika
 
Undangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepaUndangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepa
 
Bukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajakBukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajak
 

Askep vomitus

  • 1. VOMITUS / MUNTAH 1. Defenisi. Muntah : Didefinisikan sebagai keluarnya isi lambung dengan kekuatan bagaikan menyemprot melalui mulut. Hal ini dapat terjadi sebagai reflek protektif untuk mengeluarkan bahan toksik dari dalam tubuh atau untuk mengurangi tekanan dalam organ intestinal yang dibawahnya didapatkan obstruksi, kejadian ini biasanya didahului nausea dan retching. Nausea : Suatu perasaan yang tidak nyaman didaerah epigastrik, cukup sukar untuk membuat definisi yang sempurna. Kejadian ini biasanya disertai dengan menurunnya tonus otot lambung, kontraksi, sekresi, meningkatnya aliran darah ke mukosa intestinal, hipersalivasi, keringat dingin, detak jantung meningkat dan perubahan pada rithme pernafasan. Refluk duodenogastrik dapat terjadi selama periode nausea yang disertai peristaltik retrograde dari duodenum kearah anthrum lambung atau secara bersamaan terjadi kontraksi anthrum dan duodenum. Retching : Adalah upaya yang kuat dan involunter untuk mutah, tampak sebagai upaya persiapan untuk mutah. Upaya ini terdiri dari kontraksi spamodik otot diafragma baik (costal dan crural) dan dinding perut serta dalam waktu yang sama terjadi relaksasi LES (lower eosopheal sphingter). LES juga tertarik keatas oleh kontraksi otot bergaris longitudinal dari bagian natas esofagus. Selama retching isi lambung didorong masuk esofagus oleh tekanan intraabdominal dan adanya peningkatan tekanan negatif dari intratorakal, bahan mutahan yang ada diesofagus akan kembali lagi kelambung oleh karena adanya peristaltik eosofagus. Mutah berbeda dengan retching bahan mutahan dikeluarkan dari mulut. Pertama ekspulsi bahan mutahan kedalam esofagus dilakukan oleh retching, yang kemudian diikuti oleh relaksasi diafragma crura dan kembalinya tekanan intratorakal dari negatif menjadi positif. UES (upper eosophageal sphingter) juga relaksasi sebagai respons terhadap meningkatnya tekanan intraluminal eosofagus. Spitting / regurgitasi : Yang membedakan dengan vomiting adalah keluarnya isi lambung kedalam mulut tanpa adanya tekanan dan tidak terjadi nausea dan retching dan tidak ada kontraksi diafragma maupun dinding perut. Regurgitasi adalah bentuk dari gastroeosophageal reflux. Apakah fisiologi regurgitasi berbeda dengan vomiting masih belum diketahui secara pasti, tetapi motorik mempunyai kesamaan dengan vomiting. Bila regurgitasi isi lambung menyebabkan aspirasi, batuk gagging, jejas peptik maka reflek mutah akan terjadi dengan kekuatan untuk mengeluarkan isi lambung (forceful expulsion) mungkin dimediasi melalui aferen dari faring dan esofagus. Diduga bahwa relaksasi spontan dari LES adalah mekanisme utama terjadinya
  • 2. GER dengan atau tanpa regurgitasi. Apakah reflek aktivitas motor yang lain yang melibatkan otot abdomen dan lambung yang diperlukan untuk regurgitasi selama refluk tak diketahui dengan jelas. Tak diketahui pula mengapa regurgitasi hanya pada bayi tidak pada anak besar dan dewasa. 2. Mekanisme Muntah/ Neuronatomi Vomiting. Mutah sebenarnya merupakan perilaku yang komplek, dimana pada manusia mutah terdiri dari 3 aktivitas yang terkait, nausea (mual), retching, pengeluaran isi lambung. Ada 2 regio anatomi di medulla yang mengontrol mutah, 1) chemoreceptor trigger zone (CTZ) dan central vomiting centre (CVC). CTZ yang terletak di area postrema pada dasar ujung caudal ventrikel IV diluar blood brain barrier (sawar otak). Reseptor didaerah ini diaktivasi oleh bahan-bahan proemetik didalam sirkulasi darah atau di cairan cerebrospinal (CSF). Eferen dari CTZ dikirim ke CVC selanjutnya terjadi serangkaian kejadian yang dimulai melalui vagal eferen splanchnic. CVC terletak dinukleus tractus solitarius dan disekitar formatio retikularis medulla tepat dibawah CTZ. CTZ mengandung reseptor reseptor untuk bermacammacam senya neuroaktif yang dapat menyebabkan mutah. Reseptor untuk, dopamine ( titik tangkap kerja dari apomorphine ), acethylcholine, vasopressine, enkephalin, angiotensin, insulin serotonin, endhorphin, substance P, dan mediator-mediator yang lain. Mediator adenosine cyclic monophosphate (cyclic AMP) mungkin terlibat dalam respon eksitasi untuk semua peptide stimulator oleh karena theophylline dapat menghambat aktivitas proemetik dari bahan neuropeptic tersebut2,3,4. Emesis sebagai respons terhadap gastrointestinal iritan misalnya copper, radiasi abdomen, dilatasi gastrointestinal adalah sebagai akibat dari signal aferen vagal ke central pattern generator yang dipicu oleh pelepasan lokal mediator inflamasi, dari mukosa yang rusak, dengan pelepasan sekunder neurotransmitters eksitasi yang paling penting adalah serotonin dari sel entrochromaffin mukosa. Pada mabuk (motion sickness), signal aferen ke central pattern generator berasal dari organ vestibular, visual cortex, dan cortical centre yang lebih tinggi sebagai sensory input yang terintegrasi lebih penting dari pada aferen dari gastrointestinal. Rangsangan mutah berasal dari, gastrointestinal, vestibulo ocular, aferen cortical yang lebih tinggi, yang menuju CVC dan kemudian dimulai nausea, retching, ekpulsi isi lambung. Gejala gastrointestinal meliputi peristaltik, salivasi, takhipnea, tachikardia. Respons stereotipik vomiting dimediasi oleh eferen neural pada vagus, phrenic, dan syaraf spinal. Input untuk syaraf ini berasal dari brain stem “ vomiting centre”. Centre ini tampaknya bukan merupakan struktur anatomi tunggal, tetapi merupakan jalur akhir bersama dari reflex yang diprogram secara sentral melalui interneuron medular di nukleus soliter dan berbagai-macam tempat disekitar formatio retikularis. Interneuron tersebut menerima input dari cortical, vagal, vestibular, dan input lain terutama dari area postrema. Area postrema adalah chemorceptor trigger zone yang terletak didasar ventrikel IV diluar sawar otak dan diidentifikasi sebagai sumber yang crucial untuk input yang menyebabkan vomiting, terutama
  • 3. respons terhadap obat atau toksin. 3. Deferensial Diagnosis Muntah. Pada dasarnya penyebab muntah sangat banyak. Klasifikasi muntah biasanya didasarkan pada 1) lokus anatomi, 2) umur penderita, 3) adanya gejala dan tanda asosiasi yang lain. Lokus anatomik untuk stimulus. Stimulus untuk pusat mutah datang dari kortek, nucleus vestibularis, atau cerebellum, chemoeceptor triger zone di brain stem, semua organ perifer dapat menyebabkan respons stereotipik mutah. Perlu dimengerti bahwa gejala gastrointestinal dapat disebabkan oleh penyakit non gastrointestinal 3. Faktor umur. Dokter dalam mengobati mutah dapat mempertimbangkan faktor umur sebagai diagnosa banding. Kelainan kongenital yang berat atau penyakit metabolik terjadi pada periode neonatus. Kelainan pertumbuhan atau kelainan bawaan yang tidak terlalu berat menjadi manifest pada periode akhir bayi. Intoleransi makanan yang tampak pada periode bayi timbul setelah bayi diperkenalkan dengan makanan (offending food), hal ini dapat terjadi oleh karena imaturitas mukosa usus (temporarily damage) dimana usus lebih permiable terhadap antigen yang intak dibandingkan pada anak yang lebih besar. Pada bayi dapat juga muncul nonpathogenic regurgitant reflux. Selama periode anak dan akhil baliq, bermacam-macam kelainan termasuk malformasi bawaan menjadi manifest. Faktor gejala dan tanda asosiasi. Gejala dan tanda asosoiasi yang menyertai mutah dapat membantu mengarahkan penyebab mutah (Tabel 1). Sindroma mutah Beberapa sindroma mutah yang spesifik seringkali sukar dibuat diagnosanya atau terapinya. Mutah siklik (Cyclic vomiting) Dimana mutah-mutah yang hebat terjadi diantara kondisi yang sehat, penyebabnya tidak diketahui, diagnosa dengan cara eklusi, pengobatan biasanya simptomatik, dan prognosa tidak jelas. Mungkin merupakan diagnosa keranjang sampah (wastebasket), mungkin termasuk anak dengan migrain, epileptogenic, dan mutah psikogenik. Hal yang perlu dicermati adalah adanya kelainan organik yang didiagnosa sebagai mutah siklik, misalnya intususepsi intermiten, volvulus, duplikasi intestinal, divertukulum, malrotasi, tekanan intrakranial yang meningkat, penyakit metabolik dan toksik. Mutah psikogenik Penyebab kelainan organik tak ditemukan, sindroma ini menekankan pengaruh yang kuat dari kortek, faktor psikologi yang merangsang mual (nausea) dan mutah. Ciri-ciri mutah psikogenik adalah berjalan kronis, terkait dengan stres atau makan, tidak ada nausea dan anoreksia, mutah dapat dipicu oleh dirinya sendiri dengan memaksakan mutah atau memasukan tangannya kedalam mulut. Mutah sembuh setelah dirawat di rumah sakit.
  • 4. Ruminasi Kejadian yang secara sadar dan menyenangkan memutahkan makanan dari lambung, dikunyah-kunyah dan ditelan kembali. Anak besar atau dewasa meregurgitasikan makanan dengan cara kontraksi otot abdomen, sedang pada bayi melogok kedalam mulutnya dengan jari dalam upaya untuk menimbulkan regurgitasi. Faktor psikologis memainkan peranan penting pada kejadian tersebut, tetapi perilaku tersebut berhenti dengan mengobati esofagitisnya. Hal tersebut diduga untuk menimbulkan gag reflek adalah sebagai respons terhadap nyeri tenggorokannya. Dikatakan bahwa ruminasi sebagai manifestasi dari GER, sehingga diagnosis dan pengobatannya perlu mempertimbangkan faktor psikologis dan esofagitisnya. Terdapat 2 bentuk ruminasi psikogenik dan self stimulating. Psikogenik biasanya terjadi pada anak normal dengan ganguan hubungan orang tua anak, sedangkan self stimulating sering terjadi pada anak dengan keterlambatan mental. Abdominal migraine Suatu sindrom dengan gejala abdominal periodik. Nyeri epigastrik atau periumbilical disertai nause, mutah, diare, panas dan menggigil, vertigo, iritabel serta poliuria. Bilamana gejala abdominal disertai sakit kepala yang terjadi pada 30-40% patien dengan migraine kepala diagnosis akan mudah dibuat, tetapi bila kejadian tersebut tersendiri isolated abdominal migraine yang biasanya pada 3% penderita, diagnosis jadi lebih sukar belakangan memang dapat timbul migraine. Isolated abdominal pain serangan biasanya mendadak berakhir dalam jam sampai hari, dan ciri-cirinya selalu sama pada setiap serangan tampak normal diluar serangan. Biasanya terdapat famili dengan riwayat migraine. Diagnosis penyakit yang mendasari mutah Mengingat bahwa mutah adalah gejala dari berbagai macam penyakit, maka evaluasi diagnosis mutah tergantung pada deferensial diagnosis yang dibuat berdasarkan faktor lokasi stimulus, umur dan gejala gastrointestinal yang lain. Kelainan anatomik kongenital, genetik, dan penyakit metabolik lebih sering terlihat pada periode neonatal, sedangkan peptik, infeksi, dan psikogenik sebagai penyebab mutah lebih sering terjadi dengan meningkatnya umur. Intoleransi makanan, perilaku menolak makanan dengan atau tanpa mutah sering merupakan gejala dari penyakit jantung, ginjal, paru, metabolik, genetik, kelainan neuromotor. Seorang dokter harus sadar adanya deferensial diagnosis mutah yang banyak dan tidak semua mutah adalah GER. Penyakit yang serius pada bayi akan luput dari diagnosis bila pendekatan hanya pada GER. Evaluasi laboratorium pada bayi dan anak dengan mutah berulang atau berkepanjangan meliputi, darah lengkap, serum elektrolit, BUN, serum creatinin, urine lengkap, urine kultur, feses lengkap, darah samar, parasite. Adanya indikasi khusus yang dapat ditangkap dari anamnesa dan pemeriksaan fisik misalnya, upper GI series, USG, CT scan dan MRI kepala, LFT, serum amylase, test kehamilan, serum amonia, organic acid urine, cathecolamine urine, EEG. Endoskopi dan manometri esofagus, lambung, duodenum kadang perlu dilakukan
  • 5. untuk melihat kelainan motorik intestinal. Tabel 1: Diagnosa banding mutah berdasar stimulus pada lokus anatomi. Stimulasi reseptor Supramedular - Mutah psikogenik - Tekanan intrakranial meningkat (efusi subdural, hematoma, edema serebri, tumor, hidrosefalus, meningoencephalitis, Reye syndrome - Vaskuler (migrain, hipertensi) - Kejang - Penyakit vestibuler,” motion sickness Stimulasi Chemoreceptor trigger zone - Obat : opiate, digoxin, antikonvulsan - Toksin - Produk metabolik : acidemia, ketonemia - Aminoacidemia - Organic acidemia - Hyperamonemia - Uremia - Lain-lain : hereditary fructose intolerance, galactocemia, dll Tabel 2: Diagnosis banding mutah menurut umur. Periode Neonatus - Obstruksi congenital GI tract, malformasi - Atresia atau web esofagus dan usus - Meconium ileus atau plug, hirschsprung - Inborn error of metabolism Periode Bayi - Lesi obstruktif ringan atau didapat : HPS, malrotasi, volvulus, intussusepsi - Penyakit metabolik : inborn error of metabolisme ringan - Intoleransi - Gangguan fungsi : GER - Kelainan psikososial : ruminasi, trauma pada child abuse Periode anak : lihat tabel 1 Periode akhil baliq : - Penyebab seperti pada periode anak ditambah kehamilan, penyalah gunaan obat, kelainan makan Tabel 3: Diagnosa banding mutah berdasar tanda dan gejala. Isi bahan mutahan - Tak tercerna : achalasia - Darah atau warna kopi (coffe grounds) : gastritis /erosi, ulkus, esofagitis, varices,
  • 6. - Mallory Weiss sindrome - Bile : obstruksi post ampula - Berbau busuk feculent : stasis dengan bakteri tumbuh lampau, fistula gastrocolic, jejas iskhemia pada GI tract Mutah dengan tekanan - Projectile : HPS, obstruksi gaster yang lain, GER, penyakit metabolik - Foerceless regurgitation : GER Keterkaitan mutah dengan waktu atau waktu makan - Pagi hari : tekanan intrakranial meningkat, gag oleh karena sinusitis - Waktu makan : ulkus, psikogenik Keterkaitan mutah dengan makanan - Susu sapi, soya, gluten : intoleransi protein - Lain-lain : enteropati alergi, eosinofilik gastroenteropathy - Penyakit metabolik : heriditary fructose intolerance Mutah periodik - Paroksismal, siklik : carcinoid, pheochromositoma, epilepsi Gejala dan tanda gastrointestinal yang lain - Nausea, tanpa adanya gejala nausea, kemungkinan tekanan intrakranial yang meningkat, obstruksi GI tract - Nyeri esofagus : esofagitis dapat sekunder oleh karena mutah - Dysphagia : penyakit esofagus - Diare : infeksi usus, toksin - Konstipasi atau distensi : obstruksi, hiperkalsemia - Delayed vomiting : gastric outlet obstruction, stasis - Terlihat peristaltik : HPS, obstruksi lumen usus - Suara usus : obstruksi, ileus paralitik - Nyeri perut : penyakit organ lokal - Tumor abdomen : obstruksi lumen atau vaskuler - Keradangan atau lesi neoplastik - Malformasi kongenital - Scar abdominal : perlekatan pasca operasi - Ikterus : hepatitis, malformasi hepatobilier - ISK pada bayi Gejala dan tanda neurologi, metabolik, toksik, penyakit CNS - Sakit kepala : vertigo, perubahan visus - Perubahan tonus otot - Tanda tekanan intrakranial Gejala dan tanda sistem organ yang lain
  • 7. - Cardiac : hipotensi, hipertensi - Urogenital : pyelonephritis, hidronefrosis, - Respiratory : pneumonia, OMP, aspirasi oleh karena mutah Derajat kesehatan - Baik : GER, stimulasi reflek gag, ruminasi - Sakit akut : disertai dehidrasi, gangguan keseimbangan elektrolit, Kegawatan bedah,Gastroenteritis, hepatitis, pancreatitis, sepsis, meningitis, Panas badan, nyeri perut. - Sakit kronis : disertai malnutrisi, Penyakit metabolik - Obstruksi partial, intermiten Informasi epidemiologik - Epidemi : gastroenteritis, paparan toksik - Riwayat keluarga : migrain, ulcus 4. Komplikasi Muntah. Komplikasi metabolik Dehidrasi, alkalosis, kekacauan elektrolit, deplesi kalium, natrium. Dehidrasi terjadi sebagai akibat dari hilangnya cairan lewat mutah atau masukan yang kurang oleh karena selalu mutah. Alkalosis sebagai akibat dari hilangnya asam lambung, hal ini diperberat oleh masuknya ion hydrogen kedalam sel karena defisiensi kalium dan berkurangnya natrium ekstraseluler. Kalium dapat hilang bersama bahan mutahan dan keluarnya lewat ginjal. Karena alkalosis kalium bersama-sama bikarbonat keluar lewat ginjal. Demikian juga natrium dapat hilang lewat mutah dan urine. Dalamkeadaan alkalosis yang berat PH urine dapat 7 atau 8 kadar natrium dan kalium urine tinggi walaupun terjadi deplesi Natrium dan Kalium. Komplikasi nutrisi Penurunan berat badan dan gangguan pertumbuhan sebagai akibat dari mutah kronik, hal ini perlu diperhatikan pada saat melakukan terapi. Mallory Weiss syndrome Adalah laserasi linier pada mukosa perbatasan esofagus dan lambung. Hal ini biasanya terjadi mutah hebat berlangsung lama. Pada pemeriksaan endoskopi akan ditemukan kemerahan pada mukosa esofagus bagian bawah daerah LES. Dalam waktusingkat akan sembuh. Bila anemia terjadi oleh karena perdarahan yang hebat perlu dilakukan transfusi darah. Peptic esophagitis Akibat refluk yang berkepanjangan pada mutah kronik menyebabkan iritasi mujkosa esofagus oleh asam lambung, antasida atau histamin receptor blocker dapat menyembuhkan. 5. Pengobatan. Pengobatan mutah ditujukan pada penyebab spesifik mutah yang dapat diidentifikasi. Penggunaan antiemetik pada bayi dan anak tanpa mengetahui penyebab yang jelas tidak
  • 8. dianjurkan. Bahkan kontraindikasi pada bayi dan anak dengan gastroenteritis sekunder atau kelainan anatomis gastrointestinal tract yang merupakan kasus bedah misalnya, hiperthrophic pyoric stenosis (HPS), appendiciyis, batu ginjal, obstruksi usus, tekanan intrakranial yang meningkat. Hanya pada keadaan tertentu antiemetik dapat digunakan dan mungkin efektif, misalnya pada mabuk (motion sickness), nausea dan mutah pasca operasi, khemoterapi kanker, cyclic vomiting, gastroparesis, dan gangguan motilitas gastrointestinal. Obata-obatan antiemetik termasuk prokinetik, metoklopramide, domperidome, cisapride, dan bethanechol. Metoklopramide cukup efektif, cisapride sebagai prokinetik memberikan hasil yang baik, sebenarnya komplikasi jarang terjadi.