SlideShare a Scribd company logo
JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS SIPATOKKONG MAMBO
Mahasiswa dapat membedakan struktur asam amino,
peptide dan protein
Mahasiswa dapat menyebutkan asam amino essensial
dan non essensial serta pentingnya protein dalam
makanan
Mahasiswa dapat menjelaskan pembentukan ikatan
peptide hingga membentuk struktur tersier dan kuarter
ASAM AMINO
R
Rantai Samping
Gugus Karboksil
Gugus Amina
ASAM AMINO
Monomer penyusun protein yang berupa senyawa dengan
gugus karboksil dan gugus amina
 Jumlah asam amino penyusun protein ada 20.
 Berbeda hanya pada rantai samping (R)
CH2 CH2 CH2 CH2 CH COO¯
NH3⁺ NH3 ⁺
Lysine
PENGELOMPOKAN ASAM AMINO
Berdasarkan
rantai
sampingnya
(R), asam
amino
dikelompokan
menjadi 5:
1
Asam amino nonpolar alifatik
Asam amino polar netral
Asam amino bermuatan negative
Asam amino bermuatan positif
Asam amino aromatik
PENGELOMPOKAN ASAM AMINO
Asam amino nonpolar alifatik
Terdiri dari 7 jenis asam amino, yaitu :
1. Glycine
2. Alanine
3. Proline
4. Valine
5. Leucine
6. Isoleucine
7. methionine
PENGELOMPOKAN ASAM AMINO
Terdiri dari 5 jenis asam amino, yaitu :
1. Serine
2. Threonine
3. Cysteine
4. Asparagine
5. Glutamine
Asam amino polar netral
PENGELOMPOKAN ASAM AMINO
Terdiri dari 2 jenis asam amino, yaitu :
1. Aspartate
2. Glutamate
Asam amino bermuatan negative
PENGELOMPOKAN ASAM AMINO
Terdiri dari 3 jenis asam amino, yaitu :
1. Lysine
2. Arginine
3. Histidine
Asam amino bermuatan positif
PENGELOMPOKAN ASAM AMINO
Terdiri dari 3 jenis asam amino, yaitu :
1. Phenylalanine
2. Tyrosine
3. Tryptophan
Asam amino aromatik
PENGELOMPOKAN ASAM AMINO
Berdasarkan
kemampuan
tubuh dalam
mensintesis:
2
Asam amino Essential
Asam amino non Essential
Asam amino yang tidak dapat disintesis di
dalam tubuh sehingga di peroleh dari
makanan yang dikonsumsi.
Asam amino yang dapat disintesis sendiri di
dalam tubuh.
PENGELOMPOKAN ASAM AMINO
Asam amino Essential
Asam amino non Essential
1. Alanin
2. Prolin
3. Glisin
4. Serin
5. Sistein
6. Tirosin
7. Asparagin
8. Glutamin
9. Asam Aspartat
10. Asam Glutamat
1. Arginin
2. Histidin
3. Isoleusin
4. Lisin
5. Metionin
6. Fenilalanin
7. Treonin
8. Leusin
9. Triptofan
10. valin
PENAMAAN ASAM AMINO
Berdasarkan IUPAC asam amino dapat ditulis lengkap atau dalam singkatan tiga huruf dan singkatan satu huruf
Asam amino 3 Huruf 1 Huruf Asam amino 3 Huruf 1 Huruf
Glisin Gly G Serin Ser S
Alanin Ala A Treonin Thr T
Prolin Pro P Sistein Cys C
Valin Val V Asparagin Asn N
Leusin Leu L Glutamin Gln Q
Isoleusin Ile I Lisin Lys K
Metionin Met M Histidin His H
Fenilalanin Phe F Arginin Arg R
Tirosin Tyr W Aspartat Asp D
Triptofan Trp W Glutamat Glu E
SIFAT ASAM AMINO
1. Optis Aktif 2. Zwitter ion
3. Zwitter ion
Artinya asam amino bisa bersifat ion positif atau
ion negative.
IKATAN PEPTIDA
Peptida adalah gabungan 2 atau lebih asam amino yang dihubungkan dengan ikatan peptida dan
berat molekulnya kurang dari 10.000 Dalton, jika jumlah asam aminonya masih < 50 molekul
disebut peptide namun jika lebih dari 50 molekul disebut protein.
Pembentukan Ikatan Peptida
Ikatan peptide yaitu ikatan kovalen
antara gugus karboksil dan gugus amina
dari 2 asam amino menghasilkan molekul
Dipeptida : 2 asam amino
Tripeptida : 3 asam amino
Tetrapeptida : 4 asam amino
Pentapeptida : 5 asam amino
Ikatan peptida merupakan ikatan yang kuat dan tidak
mudah terurai oleh pemanasan atau garam konsentrasi
tinggi, tetapi dapat rusak karena pemanasan dalam waktu
lama dalam asam atau basa kuat atau dengan enzim.
PENAMAAN PEPTIDA
PENAMAAN PEPTIDA
Terdiri dari 5 asam amino yaitu : Ser – Gly – Tyr – Ala – Leu
Maka penamaan peptidanya : Serilglisiltirosinilalanilleusin
JENIS DAN FUNGSI PEPTIDA
Jenis Peptida Fungsi
Susu Peptida Mereka terbentuk dari protein susu oleh reaksi enzimatik yang dipecah oleh
enzim pencernaan atau oleh proteinase yang dibentuk oleh lactobacilli selama
fermentasi susu. Beberapa peptida susu telah terbukti memiliki efek
antihipertensi pada hewan dan dalam studi klinis
Peptida ribosom Disintesis oleh translasi dari mRNA. Ini berfungsi biasanya dalam organisme
tingkat tinggi, seperti hormone dan molekul sinyal. Beberapa organisme
menghasilkan peptide antibiotik
Peptida non-ribosom peptida ini dirakit oleh enzim yang spesifik untuk masing-masing peptida,
bukan oleh ribosom. Yang paling umum peptida non-ribosom adalah glutathion,
yang merupakan komponen dari pertahanan antioksidan organisme yang
paling aerobik.
Pepton Pepton berasal susu bentuk hewan atau daging yang dicerna oleh pencernaan
proteolitik. Pepton digunakan dalam media nutrisi untuk tumbuh bakteri dan
jamur
JENIS DAN FUNGSI PEPTIDA
Hormon Salah satu klasifikasi yang paling umum dari peptide dalam tubuh manusia,
adalah molekul pembawa pesan khusus yang digunakan dalam komunikasi
seluler. Hormon diidentifikasi seperti itu karena mereka dikeluarkan dan
disintesis oleh tim khusus dari sel-sel, disebut kelenjar endokrin. Setelah
sekresi, peptida hormone melakukan perjalanan untuk menargetkan organ
mana mereka beraksi.
Neuropeptida Tersebar luas dalam sisem saraf dan perifer dalam tubuh dan memiliki fungsi
dalam menghambat rangsangan tertentu.
Alkaloid peptida yang umum digunakan dalam pengembangan mekanisme pertahanan
pada jenis jamur, tumbuhan dan hewan kecil seperti kerang. ergotamine,
pandamine dan dynorphin adalah jenis peptida alkaloid
Antibiotik peptida yang menghentikan pertumbuhan mikroorganisme dalam tubuh.
Mereka sering digunakan dalam pengobatan untuk membunuh bakteri
penyebab penyakit.
PROTEIN
Protein memiliki fungsi selular penting dalam
tubuh karena berpartisipasi dalam biosintesis
porfirin, purin, pirimidin dan urea. Rantai protein
merupakan jenis polipeptida yang terdiri atas L-
α-asam amino. Polimer asam amino yang
memiliki rantai lebih pendek dinamakan dengan
peptida yang berperan penting sebagai hormon.
Protein merupakan makromolekul yang terdiri
dari 1 (satu) rantai polipeptida dan terkadang
dua atau lebih polipeptida. Protein juga dapat
ditemukan dalam setiap sel dan molekulnya
terdiri dari unsur C, H, N, O, S dan terkadang P, Fe,
Zn dan Co. Berdasarkan jumlah asam amino yang
menyusun polipeptida, peptida merupakan
polipeptida yang tersusun atas kurang dari 50
asam amino sedangkan protein tersusun atas
lebih dari 50 asam amino.
Ada lebih dari 300 jenis asam amino yang dapat
ditemukan di alam, tetapi hanya 20 jenis asam
amino yang menyusun protein. Manusia dan
hewan tingkat tinggi hanya bisa mensintesis 10
dari 20 jenis asam amino tersebut sehingga
membutuhkan tambahan nutrisi yang
mengandung asam amino dari sumber
makanannya. Sel dapat memproduksi protein
dengan susunan dan fungsi yang berbeda
menggunakan kombinasi dari 20 jenis asam
amino. Oleh karena building blocks yang berbeda,
organisme dapat menghasilkan protein dengan
banyak fungsi seperti enzim, hormon, antibodi,
transport, jaringan otot, protein pembentuk lensa
mata, bulu, jaring laba-laba, tanduk badak,
antibiotik, protein susu, bisa ular dan aktivitas
biologi lainnya.
KLASIFIKASI PROTEIN
1) Protein sederhana. Jika protein ini dihidrolisis maka hanya akan menghasilkan asam
amino. Komposisi unsur penyusunnya adalah 50% karbon, 7% hidrogen, 23%
oksigen, 16% nitrogen dan 0 – 3% belerang. Contoh protein sederhana Albumin,
Globulin, Histon, Globin, Glutelin, Prolamin, Skleroprotein, Protamin.
2) Protein terkonjugasi. Jika protein ini dihidrolisis maka akan menghasilkan asam
amino dan senyawa organik atau anorganik. Komponen non-asam amino yang
terkonjugasi pada struktur protein dinamakan gugus prostetik. Contoh protein
terkonjugasi adalah nukleoprotein, lipoprotein, fosfoprotein, metaloprotein dan
glikoprotein.
Berdasarkan komponen penyusunnya, protein diklasifikasikan
menjadi dua kategori, yaitu:
KLASIFIKASI PROTEIN
Berdasarkan jenis konformasinya, protein dapat
diklasifikasikan menjadi:
a) Protein Fibrous. Protein jenis ini berupa paralel single axis yang tidak
larut dalam air tetapi larut dalam larutan garam. Contohnya adalah
kolagen, α-keratin, rambut, kuku, bulu dan kulit.
b) Protein Globular. Protein ini memiliki bentuk spiral atau globular dan
larut dalam sistem air. Contohnya adalah albumin dan hemoglobin.
KLASIFIKASI PROTEIN
Fungsi protein tergantung pada struktur pembentuk protein. Beberapa jenis
protein berdasarkan fungsi biologinya yaitu :
FUNGSI PROTEIN NAMA PROTEIN
Enzim (Biokatalisator) Contohnya adalah heksokinase, sitokrom c dan DNA polimerase
Storage Protein Contohnya adalah ovalbumin, kasein, gliadin dan zein
Protein Transport Contohnya adalah hemoglobin (oksigen) , Albumin (bilirubin, asam lemak,
dll)
Protein Kontraktil Contohnya adalah miosin dan dinein
Protein Protektif Hanya ada pada vertebrata dan contohnya adalah antibodi dan
trombin
Toksin Contohnya adalah bisa ular dan racun pada jamur
Protein Struktur Contohnya adalah kolagen dan α-keratin
Hormon Contohnya adalah insulin dan hormon pertumbuhan
KLASIFIKASI PROTEIN
Dikelompokkan dalam 4 tingkatan struktur, yaitu :
Struktur Primer merupakan struktur linear dari residu
asam amino sepanjang rantai polipeptida, yang
melibatkan pembentukan ikatan kovalen berupa ikatan
peptida dan ikatan sulfide dari intra atau antar rantai
polipeptida.
Struktur Sekunder merupakan struktur tiga dimensi
dari rantai peptida dimana terjadi pelipatan dari bagia-
bagian rantai polipeptida membentuk struktur tertentu
yang beraturan seperti α-helik, yang melibatkan
pembentukan ikatan kovalen antar asam amino dan ikatan
disulfide dari sistein juga terdapat ikatan-ikatan hydrogen
dari gugus polar pada residu asam amino.
Struktur Tersier merupakan tiga dimensi dari molekul
protein secara keselurruhan. Dalam pembentukan
struktur tersier disamping pelipatan membentuk
struktur α-helik, maupun lembar β, juga terjadi interaksi-
interaksi non kovalen lain.
Struktur Kwartener merupakan molekul yang kompleks
tidak hanya terdiri dari satu rantai polipeptida, tetapi
mengandung beberapa rantai polipeptida. Jadi pada
struktur ini, rantai polipeptida yang satu dengan yang
lainnya dapat berinteraksi pula satu sama lain baik
berupa interaksi polar, non polar maupun interaksi van
der waals.
KLASIFIKASI PROTEIN
Dikelompokkan dalam 4
tingkatan struktur, yaitu
:
ASAM AMINO & PROTEIN (pertemuan 5) bikomia

More Related Content

Similar to ASAM AMINO & PROTEIN (pertemuan 5) bikomia

PROTEIN ROIKHATUL DAN ZENA
PROTEIN ROIKHATUL DAN ZENAPROTEIN ROIKHATUL DAN ZENA
PROTEIN ROIKHATUL DAN ZENA
pure chems
 
PROTEIN
PROTEINPROTEIN
PROTEIN
pure chems
 
PROTEIN
PROTEIN PROTEIN
PROTEIN
RafiqahDwita
 
3 protein
3 protein3 protein
RPP "Protein"
RPP "Protein"RPP "Protein"
RPP "Protein"
Sophiie_UNNES
 
Asam amino, peptida, protein
Asam amino, peptida, proteinAsam amino, peptida, protein
Asam amino, peptida, protein
Nursa'id Fitria
 
Protein
ProteinProtein
Protein
Eko Supriyadi
 
Metabolisme Protein
Metabolisme Protein Metabolisme Protein
Metabolisme Protein
pjj_kemenkes
 
PROTEIN - KELOMPOK 12
PROTEIN - KELOMPOK 12PROTEIN - KELOMPOK 12
PROTEIN - KELOMPOK 12
Niken Kurnia
 
Protein
ProteinProtein
Protein
Hesti Arini
 
materi PROTEIN.pptx
materi PROTEIN.pptxmateri PROTEIN.pptx
materi PROTEIN.pptx
AnonymousHMrgoS1l
 
Kuliah 7 protein1
Kuliah 7 protein1Kuliah 7 protein1
Kuliah 7 protein1
zaldevi
 
Tugas 1 Ilgiz.docx
Tugas 1 Ilgiz.docxTugas 1 Ilgiz.docx
Tugas 1 Ilgiz.docx
I2I35OIO4CharlesDavi
 
PPT PROTEIN
PPT PROTEINPPT PROTEIN
PPT PROTEIN
Linda Rosita
 
protein
proteinprotein
Katabolismme protein
Katabolismme proteinKatabolismme protein
Katabolismme protein
HerniAzam
 

Similar to ASAM AMINO & PROTEIN (pertemuan 5) bikomia (20)

PROTEIN ROIKHATUL DAN ZENA
PROTEIN ROIKHATUL DAN ZENAPROTEIN ROIKHATUL DAN ZENA
PROTEIN ROIKHATUL DAN ZENA
 
PROTEIN
PROTEINPROTEIN
PROTEIN
 
PROTEIN
PROTEIN PROTEIN
PROTEIN
 
3 protein
3 protein3 protein
3 protein
 
RPP "Protein"
RPP "Protein"RPP "Protein"
RPP "Protein"
 
Asam amino, peptida, protein
Asam amino, peptida, proteinAsam amino, peptida, protein
Asam amino, peptida, protein
 
Protein
ProteinProtein
Protein
 
Protein
ProteinProtein
Protein
 
Protein
ProteinProtein
Protein
 
Metabolisme Protein
Metabolisme Protein Metabolisme Protein
Metabolisme Protein
 
PROTEIN - KELOMPOK 12
PROTEIN - KELOMPOK 12PROTEIN - KELOMPOK 12
PROTEIN - KELOMPOK 12
 
Protein
ProteinProtein
Protein
 
Protein
ProteinProtein
Protein
 
protein
proteinprotein
protein
 
materi PROTEIN.pptx
materi PROTEIN.pptxmateri PROTEIN.pptx
materi PROTEIN.pptx
 
Kuliah 7 protein1
Kuliah 7 protein1Kuliah 7 protein1
Kuliah 7 protein1
 
Tugas 1 Ilgiz.docx
Tugas 1 Ilgiz.docxTugas 1 Ilgiz.docx
Tugas 1 Ilgiz.docx
 
PPT PROTEIN
PPT PROTEINPPT PROTEIN
PPT PROTEIN
 
protein
proteinprotein
protein
 
Katabolismme protein
Katabolismme proteinKatabolismme protein
Katabolismme protein
 

Recently uploaded

ANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPAL
ANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPALANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPAL
ANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPAL
Annisa Syahfitri
 
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdekaSOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
NiaTazmia2
 
ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025
ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025
ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025
PreddySilitonga
 
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada AnakDefenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Yayasan Pusat Kajian dan Perlindungan Anak
 
1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx
1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx
1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx
asepridwan50
 
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDFJUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
budimoko2
 
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptxMateri 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
ahyani72
 
Kebijakan PPDB Siswa SMA dan SMK DIY 2024
Kebijakan PPDB Siswa SMA dan SMK DIY 2024Kebijakan PPDB Siswa SMA dan SMK DIY 2024
Kebijakan PPDB Siswa SMA dan SMK DIY 2024
DrEngMahmudKoriEffen
 
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptx
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptxPemaparan budaya positif di sekolah.pptx
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptx
maulatamah
 
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdfMODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
YuristaAndriyani1
 
Seminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdf
Seminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdfSeminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdf
Seminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdf
inganahsholihahpangs
 
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
SABDA
 
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdfKelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
JALANJALANKENYANG
 
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOKPENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
GusniartiGusniarti5
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
Modul Ajar Statistika Data Fase F kelas
Modul Ajar Statistika Data Fase F  kelasModul Ajar Statistika Data Fase F  kelas
Modul Ajar Statistika Data Fase F kelas
ananda238570
 
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARUAKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
junaedikuluri1
 
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptxGERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
fildiausmayusuf1
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
SurosoSuroso19
 
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdfPpt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
fadlurrahman260903
 

Recently uploaded (20)

ANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPAL
ANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPALANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPAL
ANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPAL
 
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdekaSOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
 
ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025
ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025
ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025
 
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada AnakDefenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
 
1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx
1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx
1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx
 
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDFJUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
 
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptxMateri 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
 
Kebijakan PPDB Siswa SMA dan SMK DIY 2024
Kebijakan PPDB Siswa SMA dan SMK DIY 2024Kebijakan PPDB Siswa SMA dan SMK DIY 2024
Kebijakan PPDB Siswa SMA dan SMK DIY 2024
 
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptx
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptxPemaparan budaya positif di sekolah.pptx
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptx
 
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdfMODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
 
Seminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdf
Seminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdfSeminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdf
Seminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdf
 
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
 
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdfKelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
 
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOKPENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
 
Modul Ajar Statistika Data Fase F kelas
Modul Ajar Statistika Data Fase F  kelasModul Ajar Statistika Data Fase F  kelas
Modul Ajar Statistika Data Fase F kelas
 
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARUAKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
 
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptxGERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
 
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdfPpt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
 

ASAM AMINO & PROTEIN (pertemuan 5) bikomia

  • 1. JURUSAN BIOLOGI FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS SIPATOKKONG MAMBO
  • 2. Mahasiswa dapat membedakan struktur asam amino, peptide dan protein Mahasiswa dapat menyebutkan asam amino essensial dan non essensial serta pentingnya protein dalam makanan Mahasiswa dapat menjelaskan pembentukan ikatan peptide hingga membentuk struktur tersier dan kuarter
  • 3.
  • 4. ASAM AMINO R Rantai Samping Gugus Karboksil Gugus Amina ASAM AMINO Monomer penyusun protein yang berupa senyawa dengan gugus karboksil dan gugus amina  Jumlah asam amino penyusun protein ada 20.  Berbeda hanya pada rantai samping (R) CH2 CH2 CH2 CH2 CH COO¯ NH3⁺ NH3 ⁺ Lysine
  • 5. PENGELOMPOKAN ASAM AMINO Berdasarkan rantai sampingnya (R), asam amino dikelompokan menjadi 5: 1 Asam amino nonpolar alifatik Asam amino polar netral Asam amino bermuatan negative Asam amino bermuatan positif Asam amino aromatik
  • 6. PENGELOMPOKAN ASAM AMINO Asam amino nonpolar alifatik Terdiri dari 7 jenis asam amino, yaitu : 1. Glycine 2. Alanine 3. Proline 4. Valine 5. Leucine 6. Isoleucine 7. methionine
  • 7. PENGELOMPOKAN ASAM AMINO Terdiri dari 5 jenis asam amino, yaitu : 1. Serine 2. Threonine 3. Cysteine 4. Asparagine 5. Glutamine Asam amino polar netral
  • 8. PENGELOMPOKAN ASAM AMINO Terdiri dari 2 jenis asam amino, yaitu : 1. Aspartate 2. Glutamate Asam amino bermuatan negative
  • 9. PENGELOMPOKAN ASAM AMINO Terdiri dari 3 jenis asam amino, yaitu : 1. Lysine 2. Arginine 3. Histidine Asam amino bermuatan positif
  • 10. PENGELOMPOKAN ASAM AMINO Terdiri dari 3 jenis asam amino, yaitu : 1. Phenylalanine 2. Tyrosine 3. Tryptophan Asam amino aromatik
  • 11. PENGELOMPOKAN ASAM AMINO Berdasarkan kemampuan tubuh dalam mensintesis: 2 Asam amino Essential Asam amino non Essential Asam amino yang tidak dapat disintesis di dalam tubuh sehingga di peroleh dari makanan yang dikonsumsi. Asam amino yang dapat disintesis sendiri di dalam tubuh.
  • 12. PENGELOMPOKAN ASAM AMINO Asam amino Essential Asam amino non Essential 1. Alanin 2. Prolin 3. Glisin 4. Serin 5. Sistein 6. Tirosin 7. Asparagin 8. Glutamin 9. Asam Aspartat 10. Asam Glutamat 1. Arginin 2. Histidin 3. Isoleusin 4. Lisin 5. Metionin 6. Fenilalanin 7. Treonin 8. Leusin 9. Triptofan 10. valin
  • 13. PENAMAAN ASAM AMINO Berdasarkan IUPAC asam amino dapat ditulis lengkap atau dalam singkatan tiga huruf dan singkatan satu huruf Asam amino 3 Huruf 1 Huruf Asam amino 3 Huruf 1 Huruf Glisin Gly G Serin Ser S Alanin Ala A Treonin Thr T Prolin Pro P Sistein Cys C Valin Val V Asparagin Asn N Leusin Leu L Glutamin Gln Q Isoleusin Ile I Lisin Lys K Metionin Met M Histidin His H Fenilalanin Phe F Arginin Arg R Tirosin Tyr W Aspartat Asp D Triptofan Trp W Glutamat Glu E
  • 14. SIFAT ASAM AMINO 1. Optis Aktif 2. Zwitter ion 3. Zwitter ion Artinya asam amino bisa bersifat ion positif atau ion negative.
  • 15. IKATAN PEPTIDA Peptida adalah gabungan 2 atau lebih asam amino yang dihubungkan dengan ikatan peptida dan berat molekulnya kurang dari 10.000 Dalton, jika jumlah asam aminonya masih < 50 molekul disebut peptide namun jika lebih dari 50 molekul disebut protein. Pembentukan Ikatan Peptida Ikatan peptide yaitu ikatan kovalen antara gugus karboksil dan gugus amina dari 2 asam amino menghasilkan molekul Dipeptida : 2 asam amino Tripeptida : 3 asam amino Tetrapeptida : 4 asam amino Pentapeptida : 5 asam amino Ikatan peptida merupakan ikatan yang kuat dan tidak mudah terurai oleh pemanasan atau garam konsentrasi tinggi, tetapi dapat rusak karena pemanasan dalam waktu lama dalam asam atau basa kuat atau dengan enzim.
  • 17. PENAMAAN PEPTIDA Terdiri dari 5 asam amino yaitu : Ser – Gly – Tyr – Ala – Leu Maka penamaan peptidanya : Serilglisiltirosinilalanilleusin
  • 18. JENIS DAN FUNGSI PEPTIDA Jenis Peptida Fungsi Susu Peptida Mereka terbentuk dari protein susu oleh reaksi enzimatik yang dipecah oleh enzim pencernaan atau oleh proteinase yang dibentuk oleh lactobacilli selama fermentasi susu. Beberapa peptida susu telah terbukti memiliki efek antihipertensi pada hewan dan dalam studi klinis Peptida ribosom Disintesis oleh translasi dari mRNA. Ini berfungsi biasanya dalam organisme tingkat tinggi, seperti hormone dan molekul sinyal. Beberapa organisme menghasilkan peptide antibiotik Peptida non-ribosom peptida ini dirakit oleh enzim yang spesifik untuk masing-masing peptida, bukan oleh ribosom. Yang paling umum peptida non-ribosom adalah glutathion, yang merupakan komponen dari pertahanan antioksidan organisme yang paling aerobik. Pepton Pepton berasal susu bentuk hewan atau daging yang dicerna oleh pencernaan proteolitik. Pepton digunakan dalam media nutrisi untuk tumbuh bakteri dan jamur
  • 19. JENIS DAN FUNGSI PEPTIDA Hormon Salah satu klasifikasi yang paling umum dari peptide dalam tubuh manusia, adalah molekul pembawa pesan khusus yang digunakan dalam komunikasi seluler. Hormon diidentifikasi seperti itu karena mereka dikeluarkan dan disintesis oleh tim khusus dari sel-sel, disebut kelenjar endokrin. Setelah sekresi, peptida hormone melakukan perjalanan untuk menargetkan organ mana mereka beraksi. Neuropeptida Tersebar luas dalam sisem saraf dan perifer dalam tubuh dan memiliki fungsi dalam menghambat rangsangan tertentu. Alkaloid peptida yang umum digunakan dalam pengembangan mekanisme pertahanan pada jenis jamur, tumbuhan dan hewan kecil seperti kerang. ergotamine, pandamine dan dynorphin adalah jenis peptida alkaloid Antibiotik peptida yang menghentikan pertumbuhan mikroorganisme dalam tubuh. Mereka sering digunakan dalam pengobatan untuk membunuh bakteri penyebab penyakit.
  • 20. PROTEIN Protein memiliki fungsi selular penting dalam tubuh karena berpartisipasi dalam biosintesis porfirin, purin, pirimidin dan urea. Rantai protein merupakan jenis polipeptida yang terdiri atas L- α-asam amino. Polimer asam amino yang memiliki rantai lebih pendek dinamakan dengan peptida yang berperan penting sebagai hormon. Protein merupakan makromolekul yang terdiri dari 1 (satu) rantai polipeptida dan terkadang dua atau lebih polipeptida. Protein juga dapat ditemukan dalam setiap sel dan molekulnya terdiri dari unsur C, H, N, O, S dan terkadang P, Fe, Zn dan Co. Berdasarkan jumlah asam amino yang menyusun polipeptida, peptida merupakan polipeptida yang tersusun atas kurang dari 50 asam amino sedangkan protein tersusun atas lebih dari 50 asam amino. Ada lebih dari 300 jenis asam amino yang dapat ditemukan di alam, tetapi hanya 20 jenis asam amino yang menyusun protein. Manusia dan hewan tingkat tinggi hanya bisa mensintesis 10 dari 20 jenis asam amino tersebut sehingga membutuhkan tambahan nutrisi yang mengandung asam amino dari sumber makanannya. Sel dapat memproduksi protein dengan susunan dan fungsi yang berbeda menggunakan kombinasi dari 20 jenis asam amino. Oleh karena building blocks yang berbeda, organisme dapat menghasilkan protein dengan banyak fungsi seperti enzim, hormon, antibodi, transport, jaringan otot, protein pembentuk lensa mata, bulu, jaring laba-laba, tanduk badak, antibiotik, protein susu, bisa ular dan aktivitas biologi lainnya.
  • 21. KLASIFIKASI PROTEIN 1) Protein sederhana. Jika protein ini dihidrolisis maka hanya akan menghasilkan asam amino. Komposisi unsur penyusunnya adalah 50% karbon, 7% hidrogen, 23% oksigen, 16% nitrogen dan 0 – 3% belerang. Contoh protein sederhana Albumin, Globulin, Histon, Globin, Glutelin, Prolamin, Skleroprotein, Protamin. 2) Protein terkonjugasi. Jika protein ini dihidrolisis maka akan menghasilkan asam amino dan senyawa organik atau anorganik. Komponen non-asam amino yang terkonjugasi pada struktur protein dinamakan gugus prostetik. Contoh protein terkonjugasi adalah nukleoprotein, lipoprotein, fosfoprotein, metaloprotein dan glikoprotein. Berdasarkan komponen penyusunnya, protein diklasifikasikan menjadi dua kategori, yaitu:
  • 22. KLASIFIKASI PROTEIN Berdasarkan jenis konformasinya, protein dapat diklasifikasikan menjadi: a) Protein Fibrous. Protein jenis ini berupa paralel single axis yang tidak larut dalam air tetapi larut dalam larutan garam. Contohnya adalah kolagen, α-keratin, rambut, kuku, bulu dan kulit. b) Protein Globular. Protein ini memiliki bentuk spiral atau globular dan larut dalam sistem air. Contohnya adalah albumin dan hemoglobin.
  • 23. KLASIFIKASI PROTEIN Fungsi protein tergantung pada struktur pembentuk protein. Beberapa jenis protein berdasarkan fungsi biologinya yaitu : FUNGSI PROTEIN NAMA PROTEIN Enzim (Biokatalisator) Contohnya adalah heksokinase, sitokrom c dan DNA polimerase Storage Protein Contohnya adalah ovalbumin, kasein, gliadin dan zein Protein Transport Contohnya adalah hemoglobin (oksigen) , Albumin (bilirubin, asam lemak, dll) Protein Kontraktil Contohnya adalah miosin dan dinein Protein Protektif Hanya ada pada vertebrata dan contohnya adalah antibodi dan trombin Toksin Contohnya adalah bisa ular dan racun pada jamur Protein Struktur Contohnya adalah kolagen dan α-keratin Hormon Contohnya adalah insulin dan hormon pertumbuhan
  • 24. KLASIFIKASI PROTEIN Dikelompokkan dalam 4 tingkatan struktur, yaitu : Struktur Primer merupakan struktur linear dari residu asam amino sepanjang rantai polipeptida, yang melibatkan pembentukan ikatan kovalen berupa ikatan peptida dan ikatan sulfide dari intra atau antar rantai polipeptida. Struktur Sekunder merupakan struktur tiga dimensi dari rantai peptida dimana terjadi pelipatan dari bagia- bagian rantai polipeptida membentuk struktur tertentu yang beraturan seperti α-helik, yang melibatkan pembentukan ikatan kovalen antar asam amino dan ikatan disulfide dari sistein juga terdapat ikatan-ikatan hydrogen dari gugus polar pada residu asam amino. Struktur Tersier merupakan tiga dimensi dari molekul protein secara keselurruhan. Dalam pembentukan struktur tersier disamping pelipatan membentuk struktur α-helik, maupun lembar β, juga terjadi interaksi- interaksi non kovalen lain. Struktur Kwartener merupakan molekul yang kompleks tidak hanya terdiri dari satu rantai polipeptida, tetapi mengandung beberapa rantai polipeptida. Jadi pada struktur ini, rantai polipeptida yang satu dengan yang lainnya dapat berinteraksi pula satu sama lain baik berupa interaksi polar, non polar maupun interaksi van der waals.
  • 25. KLASIFIKASI PROTEIN Dikelompokkan dalam 4 tingkatan struktur, yaitu :