Evolusi dan Seleksi Alam oleh Arsyi AdlaniArsyi Adlani
Berisi materi mengenai perkembangan teori evolusi, khususnya teori evolusi dalam kerangka seleksi alam darwin disertai dengan bukti-bukti adanya evolusi secara lengkap
Evolusi dan Seleksi Alam oleh Arsyi AdlaniArsyi Adlani
Berisi materi mengenai perkembangan teori evolusi, khususnya teori evolusi dalam kerangka seleksi alam darwin disertai dengan bukti-bukti adanya evolusi secara lengkap
Persyaratan pembuatan dan tataletak KandangThonce Thesia
Persyaratan Pembuatan dan Tataletak Kandang
Persyaratan Pendirian Sebuah Kandang
Kandang didirikan dengan memperhatikan persyaratan sebagai berikut:
(1) Luas kandang cukup. Luas kandang disesuaikan dengan jumlah ternak yang dipelihara.
(2) Alas kandang padat dan tidak terlalu keras. Jika perlu kandang dilapisi alas tidur jerami.
(3) Ventilasi kandang berfungsi dengan baik. Udara masuk dan keluar kandang dengan lancar. Hindarkan angin bertiup langsung ke arah sapi perah.
(4) Kandang harus terang. Usahakan matahari pagi masuk ke dalam kandang.
(5) Kandang selalu kering dan bersih. Peternak sebaiknya lebih memperhatikan lagi keadaan ini.
(6) Kandang dan sekitarnya tetap tenang dan aman. Hindarkan gangguan yang mungkin timbul di kandang.
Konstruksi kandang sebaiknya memperhatikan persyaratan pembuatan kandang ditambah dengan beberapa hal lain. Hal tambahan itu terlihat sebagai berikut:
Lantai miring ke arah saluran pembuangan dan tidak licin.
Dengan demikian, kotoran kandang mudah dibersihkan dengan air dan tidak ke got. Selain itu, kebersihan kandang selalu terjaga..
(2) Bahan-bahan kandang tidak mempersukar kerja, pembersihan kandang dan pembasmian parasit.
(3) Konstruksi kandang di dataran tinggi dan rendah sebaiknya memperhatikan temperatur udara yang terjadi di dalam kandang.
TATALETAK KANDANG
Lokasi Kandang
Kandang sebaiknya terletak pada tempat yang lebih tinggi dari lahan sekitarnya. Lantai kandang dibuat 20 sampai 30 cm lebih tinggi dari lahan sekitarnya. Dengan demikian, drainase kandang dapat dibuat lebih baik. Selain itu, pasokan air juga sangat diutamakan.
Kandang dibangun di dekat sarana transportasi. Dengan demikian, bahan pakan mudah diangkut ke peternakan. Bagian penjualan yang berhubungan dengan kandang terutama dianjurkan dekat jalan raya.
Jarak Kandang
Kandang-kandang sebaiknya dibangun dengan jarak 6 sampai 8 meter yang dihitung dari masing-masing tepi atap kandang. Kandang isolasi dan karantina dari kandang atau bangunan lainnya diberi jarak 25 m atau sekurang-kurangnya 10 m dengan tinggi tembok pembatas 2 m. Kantor berjarak 25 hingga 30 m dari kandang. Tempat penimbunan kotoran terletak 100 m dari kandang
Rumah dan Banguan Lain
Rumah peternakan dibangun agar dapat memperhatikan leluasa ke segala arah. Letak rumah paling sedikit 30 m dari jalan raya. Kandang dan bangunan lainnya terletak di samping atau belakang rumah peternak berjarak minimal 30 m. Lahan antara rumah dan kandang disebut daerah layan. Rumah atau kamar susu dibuat di sisi kandang pada daerah layan. Bangunan lain dikelompokkan ke daerah ini dan jika mungkin terletak jauh dari kandang utama. Letak bangunan diatur berdasarkan urutan kegiatan dan efisiensi kerja di petenakan sapi perah. Kandang utama adalah kandang sapi perah
Membangun Kandang Dalam Bentuk Bangunan
hal yang harus diperhatikan membangun kandang:
Struktur tanah,
hal ini penting untuk mengurangi gangguan kesehatan pada ternak, tanah yang cenderung
pengertian dari nuzulul qur’an,Sejarah nuzulul qur’an, Tahap-tahap turunnya al-qur’an, Hikmah dibalik turunnya al-quran secara berangsur-angsur. Kunjungi juga file dalam bentuk power point http://sri-wiji-lestari.blogspot.com/2013/09/ppt-nuzulul-quran.html
Persyaratan pembuatan dan tataletak KandangThonce Thesia
Persyaratan Pembuatan dan Tataletak Kandang
Persyaratan Pendirian Sebuah Kandang
Kandang didirikan dengan memperhatikan persyaratan sebagai berikut:
(1) Luas kandang cukup. Luas kandang disesuaikan dengan jumlah ternak yang dipelihara.
(2) Alas kandang padat dan tidak terlalu keras. Jika perlu kandang dilapisi alas tidur jerami.
(3) Ventilasi kandang berfungsi dengan baik. Udara masuk dan keluar kandang dengan lancar. Hindarkan angin bertiup langsung ke arah sapi perah.
(4) Kandang harus terang. Usahakan matahari pagi masuk ke dalam kandang.
(5) Kandang selalu kering dan bersih. Peternak sebaiknya lebih memperhatikan lagi keadaan ini.
(6) Kandang dan sekitarnya tetap tenang dan aman. Hindarkan gangguan yang mungkin timbul di kandang.
Konstruksi kandang sebaiknya memperhatikan persyaratan pembuatan kandang ditambah dengan beberapa hal lain. Hal tambahan itu terlihat sebagai berikut:
Lantai miring ke arah saluran pembuangan dan tidak licin.
Dengan demikian, kotoran kandang mudah dibersihkan dengan air dan tidak ke got. Selain itu, kebersihan kandang selalu terjaga..
(2) Bahan-bahan kandang tidak mempersukar kerja, pembersihan kandang dan pembasmian parasit.
(3) Konstruksi kandang di dataran tinggi dan rendah sebaiknya memperhatikan temperatur udara yang terjadi di dalam kandang.
TATALETAK KANDANG
Lokasi Kandang
Kandang sebaiknya terletak pada tempat yang lebih tinggi dari lahan sekitarnya. Lantai kandang dibuat 20 sampai 30 cm lebih tinggi dari lahan sekitarnya. Dengan demikian, drainase kandang dapat dibuat lebih baik. Selain itu, pasokan air juga sangat diutamakan.
Kandang dibangun di dekat sarana transportasi. Dengan demikian, bahan pakan mudah diangkut ke peternakan. Bagian penjualan yang berhubungan dengan kandang terutama dianjurkan dekat jalan raya.
Jarak Kandang
Kandang-kandang sebaiknya dibangun dengan jarak 6 sampai 8 meter yang dihitung dari masing-masing tepi atap kandang. Kandang isolasi dan karantina dari kandang atau bangunan lainnya diberi jarak 25 m atau sekurang-kurangnya 10 m dengan tinggi tembok pembatas 2 m. Kantor berjarak 25 hingga 30 m dari kandang. Tempat penimbunan kotoran terletak 100 m dari kandang
Rumah dan Banguan Lain
Rumah peternakan dibangun agar dapat memperhatikan leluasa ke segala arah. Letak rumah paling sedikit 30 m dari jalan raya. Kandang dan bangunan lainnya terletak di samping atau belakang rumah peternak berjarak minimal 30 m. Lahan antara rumah dan kandang disebut daerah layan. Rumah atau kamar susu dibuat di sisi kandang pada daerah layan. Bangunan lain dikelompokkan ke daerah ini dan jika mungkin terletak jauh dari kandang utama. Letak bangunan diatur berdasarkan urutan kegiatan dan efisiensi kerja di petenakan sapi perah. Kandang utama adalah kandang sapi perah
Membangun Kandang Dalam Bentuk Bangunan
hal yang harus diperhatikan membangun kandang:
Struktur tanah,
hal ini penting untuk mengurangi gangguan kesehatan pada ternak, tanah yang cenderung
pengertian dari nuzulul qur’an,Sejarah nuzulul qur’an, Tahap-tahap turunnya al-qur’an, Hikmah dibalik turunnya al-quran secara berangsur-angsur. Kunjungi juga file dalam bentuk power point http://sri-wiji-lestari.blogspot.com/2013/09/ppt-nuzulul-quran.html
1. 1
Artikel sejarah peradaban Islam
Oleh : Masriyah
Kelas 1B/MPI/PTIQ
SEJARAH WAHYU PERTAMA NABI MUHAMMAD SAW
Baginda Rasulullah SAW diutus ke dunia salah satu tugasnya adalah menyampaikan wahyu
Allah SWT. Wahyu berasal dari bahasa Arab ‘Awha- Yuuhii’ yang berarti inspirasi atau
arahan. Wahyu itu merupakan firman-firman Allah SWT yang terususun indah menjadi ayat-ayat
al-Quran yang diturunkan kepada Nabi Muhammad sebagai Rasul-Nya.
Mendapat wahyu seperti yang dialami Nabi Muhammad adalah bukan perkara mudah.
Pasalnya wahyu bersumber dari sang penguasa sumber ilmu dan mempunyai kedudukan
paling teratas dan bersifat ketuhanan. Makalah ini akan menceritakan bagaimana kisah sang
Nabi Muhammad menerima wahyu pertama dari Malaikat Jibril.
Seluruh proses penerimaan wahyu Allah memang melalui perantara Jibril sebagai malaikat
yang bertugas menyampaikan wahyu. Pada saat mendapatkan wahyu pertama, sang baginda
Rasulullah bahkan menganggap bahwa dirinya gila. Hanya manusia yang berjiwa suci dan
besar serta berjiwa kuatlah yang sanggup memikul beban kenabian itu.
Sebagaimana telah dimaklumi, bahwa Rasulullah saw memilih gua Hira untuk beribadah dan
berkhalwat, dan bertafakkur, karena gua hira merupakan tempat yang paling baik, dan paling
cocok untuk dilihat dari bentuknya, dan strateginya. Bentuknya seperti mihrab kecil, dan
letaknya diatas puncak Jabal Nur di Mekkah, dan dari sana. Seorang dapat melihat Ka,bah
pada siang hari atau pada malam-malam purnama, karena Ka’bah dewasa itu dikelambukan
dengan kain cotton putih buatan Mesir, dan belum ada dirumah tinggi di sekelilingnya..
Rasulullah saw, mula-mula menerima wahyu melalui mimpi sejati, dimana apa yang
dimimpikannya merupakan suatu kenyataan yang pasti, sehingga, tepat pada malam yang
agung malam Al-Qadar yang diberkahi, malam penghormatan atas Muhammad Al-Amin
yaitu pada bulan Ramadhan yang suci, turunlah malaikat Jibril membawa wahyu dari sisi
Allah kepadanya, ketika beliau berada di gua Hira itu. Malaikat Jibril berkata kepadanya.
“”(bacalah) “Baginda Muhammad Saw menjawab” Aku tidak pandai membaca. Maka Jibril
memeluknya sehingga hilanglah ketakutannya. kemudian berkata kembali kepadanya
“Bacalah). Kata Muhammad saw :” Aku tidak pandai membaca. Maka Malaikat Jibril
memeluknya kembali sehingga hilang ketakutannya kemudian berkata kepadanya :
اقْ رَأْ بِاسْمِ رَب كَ الَّذِي خَلَقَ ) 1( خَلَقَ الِْْنْسَانَ مِنْ عَلَقٍ ) 2( اقْ رَأْ وَرَبُّكَ الَْْكْرَمُ
) 3( الَّذِي عَلَّمَ بِالْقَلَمِ ) 4( عَلَّمَ الِْْنْسَانَ مَا لََْ يَ عْلَمْ ) 5 (
Artinya : “Bacalah dengan menyebut nama Tuhanmu yang menciptakan. Menciptakan
manusia dari segumpal darah. Bacalah dan Tuhanmu yang maha pemurah. Yang mengajar
manusia dengan perantaraan kalam. Mengajarkan manusia apa yang tidak diketahuinya”.
Salah satu penulis sejarah Islam terkenal, Hussein Haekal menuliskan, usai menerima wahyu
pertama, baginda Nabi Muhammad terbangun dengan ketakutan dan kebingungan. Ia merasa
2. benar-benar tidak dapat menafsirkan apa yang telah terjadi pada dirinya. Dalam Shahih al
Bukhari disebutkan, diriwayatkan dari Aisyah, Ummul mukminin ra. dia berkata; Awal mula
wahyu yang diturunkan kepada Rasulullah SAW adalah berupa mimpi yang benar. Saat itu
Rasulullah SAW tengah berkhalwat (menyepi) di Gua Hira. Hal ini memang biasa Ia lakukan
untuk beribadah selama beberapa malam sebelum beliau kembali kepada keluarganya.
Biasanya Rasulullah SAW membawa perbekalan makanan, lalu beliau pulang menemui
Khadijah untuk mengambil perbekalan lagi. Di sanalah wahyu pertama tersebut turun melalui
perantara Jibril.
Haekal dan Al Mubarakfuri menuliskan bahwa ketika sang malaikat datang, Baginda lalu
mendongakkan kepala ke langit menuju arah datangnya suara itu. Baginda dapat melihat
dengan jelas malaikat Jibril dalam rupa seorang lelaki dengan kedudukan kedua-dua kakinya
berada di ufuk langit. Jika pada gambaran pada mata kasarnya, Jibril menunjukkan betapa
'luar biasa' malaikat yang merupakan hamba Allah yang paling setia ini.
Kemudian Rasulullah SAW pulang dengan perasaan sangat ketakutan. Beliau menemui
Khadijah binti Khuwaylid ra. Kata beliau, “Selimutilah aku! Selimutilah aku” Maka keluarga
Nabi SAW menyelimuti beliau sehingga rasa takut tersebut hilang. Setelah Ia tenang, Beliau
ceritakan kepada Khadijah peristiwa yang telah beliau alami. Kata beliau, “Aku takut akan
terjadi sesuatu pada diriku”. Khadijah menjawab. “Demi Allah, tidak akan terjadi apa-apa.
Allah tidak akan membuatmu hina, karena engkau selalu menyambung sanak kerabat,
menolong fakir miskin, menghormati tamu dan membantu orang-orang yang tertimpa
musibah”.
Khadijah kemudian mengajak Nabi saw. pergi untuk menemui Waraqaoh bin Naufal bin Asad
bin Abdul ‘Uzza, yang merupakan sepupu Khadijah. Waraqoh adalah orang yang beragama
Nasrani pada masa Jahiliyah dan pernah menulis kitab Injil dalam bahasa Ibrani. Kala itu
Waraqah sudah tua dan buta. Kata Khadijah, “Hai sepupuku! dengarlah kata sepupumu ini
(Muhammad) ini!”.
Waraqah bertanya kepada Nabi SAW “Hai sepupuku! Apa yang kau alami?” Rasulullah
menuturkan kepada Waraqah apa yang telah beliau alamai, lalu Waraqah mengatakan kepada
beliau, “Dia itu An-Namus (Jibril) yang juga telah diutus oleh Allah kepada Nabi Musa.
Betapa seandainya aku masih muda dan masih hidup ketika nanti kaummu mengusirmu!”
Rasulullah saw, bertanya, “Apakah mereka akan mengusirku?” Waraqah menjawab, “Ya.
Tidak ada laki-laki yang menyampaikan wahyu seperti yang kau bawa ini melainkan akan
dimusuhi. Seandainya aku masih hidup ketika nanti kau diusir niscaya aku akan membelamu
dengan segenap kemampuanku”. (HR. Bukhari, hadits no.3)
Demikianlah sejarah permulaan turunnya wahyu pertama.
2
Sumber :
- Muhammad SAW dalam Al Qur’an, Dr. A.Nahrawi Abd, Salam
- Riwayat Kehidupan Nabi Besar Muhammad SAW, H.M.H. Al Hamid Al Husaini