SlideShare a Scribd company logo
ARTIKEL
MEDIA PEMBELAJARAN UNTUK ANAK TUNAGRAHITA
Pemahaman masyarakat umum mengenai anak berkebutuhan khusus
masih sangat minim, kebanyakan mereka menganggap bahwa anak berkebutuhan
khusus merupakan anak yang tidak memiliki kemampuan apapun. Salah satu dari
mereka adalah anak tunagrahita. Anak tunagrahita adalah kondisi anak yang
kecerdasannya jauh dibawah rata-rata yang ditandai oleh keterbatasan intelegensi
dan ketidakcakapan dalam interaksi sosial. Anak tunagrahita atau dikenal juga
dengan istilah terbelakang mental karena keterbatasan kecerdasannya sukar untuk
mengkuti program pendidikan disekolah umum secara klasikal.
Walaupun begitu anak tunagrahita juga memiliki hak yang sama dengan
anak normal lainnya. Salah satu hak itu adalah mendapatkan pendidikan. Karena
selain memiliki hambatan intelektual, mereka juga masih memiliki potensi yang
dapat dikembangkan sesuai dengan kapasitas yang dimiliki oleh mereka dan
sesuai dengan kebutuhan mereka. Hal tersebut diatur dalam UUD’45 pasal 31 ayat
1, yang menyatakan bahwa “Tiap-tiap warga Negara berhak mendapatkan
pendidikan”. Hal tersebut lebih diperjelas lagi dalam UU No.20 tahun 2003
tentang Sistem Pendidikan Nasional pada pasal 5 ayat 2, dan pasal 33 ayat 1,
menyatakan bahwa warga Negara yang memiliki kelainan fisik, emosional,
mental, dan atau sosial berhak memperoleh pendidikan khusus. Oleh karena itu
sangat diperlukan pendidikan khusus bagi anak tunagrahita.
KAJIAN PUSTAKA
A. Pengertian Media
Media dalam bahasa latin merupakan bentuk jamak dari “medium” yang
artinya perantara atau pengantar.
B. Pengertian Media Pembelajaran Menurut Para Ahli
- National Education Association (1969), mengemukakan bahwa media
pembelajaran adalah sarana komunikasi dalam bentuk cetak maupun
pandang-dengar, termasuk teknologi perangkat keras.
- Brown (1973) mengemukakan bahwa media pembelajaran yang
digunakan dalam kegiatan pembelajaran dapat mempengaruhi terhadap
efektivitas pembelajaran.
- Briggs (1977) mengemukakan bahwa media pembelajaran merupakan
sarana fisik untuk menyampaikan isi/materi pembelajaran seperti: buku,
film, video, dsb
- Hamalik (1994) mengemukakan bahwa media pembelajaran adalah
segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan (bahan
pembelajaran), sehingga dapat merangsang perhatian, minat, pikiran, dan
perasaan peserta didik dalam kegiatan belajar untuk mencapai tujuan
pembelajaran tertentu.
Berdasarkan pengertian-pengertian yang telah diberikan, maka media
pembelajaran merupakan segala sesuatu yang digunakan dalam kegiatan
pembelajaran agar dapat merangsang pikiran, perasaan, minat, dan perhatian
siswa sehingga proses interaksi komunikasi edukasi atara guru (atau pembuat
media) dan siswa dapat berlangsung secara efektif dan berdayaguna.
C. Fungsi Media Pembelajaran
Fungsi utama media pembelajaran adalah sebagai alat bantu mengajar
yang turut mempengaruhi iklim, kondisi, dan lingkungan belajar yang ditata
dan diciptakan oleh guru. Beberapa fungsi media pembelajaran menurut
beberapa ahli adalah sebagai berikut:
Menurut Levied an lentz (1982) ada empat fungsi media pembelajaran,
khusunya media visual yaitu:
1. Fungsi atensi, yatu menarik dan mengarahkan perhatian siswa untuk
berkonsentrasi kepada isi pelajaran yang berkaitan dengan magna visual
yang ditampilkan atau menyertai teks materi pelajaran.
2. Fungsi efektif, Media visual dapat terlihat dari tingkat kenikmatan siswa
ketika belajar teks yang bergambar.
3. Fungsi kognitif, Media visual terlihat dari temuan-temuan penelitian
yang mengungkapkan bahwa lambing visual atau gambar memperlancar
pencapaian tujuan untuk memahami dan mengigat informasi atau pesan
yang terkandung dalam gambar.
4. Fungsi kompensatoris, Media pelajaran terlihat dari hasil penelitian
bahwa media visual yang memberikan konteks untuk memahami teks,
membantu siswa yang lemah dalam membaca, untuk mengorganisasikan
informasi dalam teks dan mengigatnya kembali.
D. Pengertian dan Peranan Media Pembelajaran Matematika
Pada dasarnya kemampuan kognitif siswa itu konkret, sedangkan materi
matematika itu bersifat abstrak. Hal ini akan menjadi hambatan bagi siswa
dalam pembelajaran matematika. maka untuk memahami konsep dan prinsip
masih diperlukan pengalaman melalui obyek konkret (Soedjadi, 1995:1)
Suatu konsep diangkat melalui manipulasi dan observasi terhadap obyek
konkret, kemudian dilakukan proses abstraksi dan idealisasi. Jadi dalam
proses pembelajaran matematika, peranan media/alat peraga sangat penting
untuk pemahaman suatu konsep atau prinsip. Sehingga dapat diketahui bahwa
pengertian media pembelajaran matematika adalah sarana dalam menyajikan,
mempelajari, memahami, dan mempermudah dalam mempelajari matematika.
A. Pengertian Tunagrahita
American Association on Mental Deficiency/ AAMD (Moh. Amin, 2005:
22), mendefinisikan tunagrahita sebagai kelainan yang meliputi fungsi
intelektual umum di bawah rata-rata, yaitu IQ 84 ke bawah berdasarkan tes
dan muncul ssebelum usia 16 tahun. Endang Rochyadi dan Zainal Alimin
(2005: 11) menyebutkan bahwa “tunagrahita berkaitan erat dengan masalah
perkembangan kemampuan kecerdasan yang rendah dan
merupakan sebuah kondisi”. Hal ini ditunjang dengan pernyataan menurut
Kirk (Muhammad Effendi, 2006: 88) yaitu “Mental Retarded is not a disease
but acondition”. Jadi berdasarkan pernyataan di atas dapat dipertegas
bahwasannya tunagrahita merupakan suatu kondisi yang tidak bisa
disembuhkan dengan obat apapun.
B. Klasifikasi Tunagrahita
Klasifikasi menurut AAMD (Moh. Amin, 1995: 22-24), sebagai berikut:
a. Tunagrahita Ringan (Mampu Didik)
Tingkat kecerdasannya IQ mereka berkisar 50 – 70 mempunyai
kemampuan untuk berkembang dalam bidang pelajaran akademik,
penyesuaian sosial dan kemampuan bekerja, mampu menyesuaikan
lingkungan yang lebih luas, dapat mandiri dalam masyaraakat, mampu
melakukan pekerjaan semi trampil dan pekerjaan sederhana.
b. Tunagrahita Sedang (Mampu Latih)
Tingkat kecerdasan IQ berkisar 30–50 dapat belajar keterampilan
sekolah untuk tujuan fungsional, mampu melakukan keterampilan
mengurus dirinya sendiri (self-help), mampu mengadakan adaptasi sosial
dilingkungan terdekat, mampu mengerjakan pekerjaan rutin yang perlu
pengawasan.
c. Tunagrahita Berat dan Sangat Berat (Mampu Rawat)
Tingkat kecerdasan IQ mereka kurang dari 30 hampir tidak
memiliki kemampuan untuk dilatih mengurus diri sendiri. Ada yang
masih mampu dilatih mengurus diri sendiri, berkomunikasi secara
sederhanaa dan dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan sangat
terbatas.
C. Karakteristik Anak Tunagrahita Sedang (Mampu Latih)
Moh. Amin (1995: 38) mengemukakan bahwa:
1. Karakteristik yang berdasarkan tingkat ketunagrahitaannya sebagai
berikut:
a) Mereka hampir tidak bisa mempelajari pelajaran akademik namun
dapat dilatih untuk melaksanakan pekerjaan rutin atau sehari-hari.
b) Kemampuan maksimalnya sama dengann anak normal usia 7 – 10
tahun.
c) Mereka selalu tergantung pada orang lain tetapi masih dapat
membedakan bahaya dan bukan bahaya.
d) Masih mempunyai potensi untuk memlihara diri dan menyesuaikan
diri terhadap lingkungan.
2. Karakteristik pada aspek-aspek individu mereka sebagai berikut:
a) Karakteritik fisik, mereka menampakkan kecacatannya, terlihat jelas
seperti tipe down syndrome dan brain damage, koordinasi motorik
kemah sekali dan penampilannya nampak sebagai anak terbelakang.
b) Karakteristik prikis, pada umur dewasa mereka baru mencapai
kecerdasan setaraf anak normal umir 7 atau 8 tahun.
D. Pengertian membilang angka 1 sampai 10
(Yus, 2011:70) menjelaskan membilang angka merupakan kemampuan
yang harus dimiliki oleh anak TK dalam memahami dasar-dasar operasional
yang berhunungan dengan angka untuk meningkatkan kecerdasan logika
matematisnya.
Syamil (2008:1) berpendapat bahwa penanaman konsep membilang
angka dapat diawali dengan menggunakan “banyak-sedikit” atau “besar-
kecil” (tahap pra-operasional). Setelah itu tahap konkret, diperkenalkan
konsep angka, yang tujuannya agar anak tahu perbedaan antara satu dengan
dua, dua dengan tiga, dan seterusnya.
E. Pengertian penjumlahan
Penjumlahan merupakan suatu aturan yang mengaitkan setiap pasangan
bilangan dengan bilangan yang lain. Penjumlahan ini mempunyai beberapa
sifat yaitu: sifat pertukaran (komutatif), sifat identitas, dan sifat
pengelompokan asosiatif. (Sukayati, 2011:24)
F. Pengertian pengurangan
Pengurangan merupakan kebalikan dari penjumlahan , tetapi
pengurangan tidak memiliki sifat yang dimiliki oleh penjumlahan.
Pengurangan tidak memiliki sifat pertukaran, sifat identitas, dan sifat
pengelompokan. (Sukayati, 2011:24)
MEDIA PEMBELAJARAN MATEMATIKA
ANAK TUNAGRAHITA SEDANG
Nama Media
DOMAT (Doing Mathematics)
Gambar Rancangan Media
DAFTAR PUSTAKA
Khoerudin, Ending. Media Pembelajaran. Bandung: Bahasa Jerman FPBS UPI
Wahyudin, Asep. Sistem Informasi Media Pembelajaran dan CAI. Bandung: Ilmu
Komputer FPMIPA UPI
Pengertian operasi penjumlahan dan pengurangan. [ONLINE] di
http://Eprints.ung.ac.id 2013
Pengertian Tunagrahita. [ONLINE] di http://Made688.wordpress.com
Pandiangan, Roma dkk. Strategi Pembelajaran Matematika “Media
Pembelajaran Matematika”. 4 Januari 2016. [ONLINE] di
http://romapandiangan.blogspot.co.id/2014/11/makalah-media-pembelajaran-
matematika.html
Ferdiansyah, Feri. Media Pembelajaran Matematika. 4 Januari 2016. [ONLINE]
di http://feryferdiansyah16.blogspot.co.id/2012/09/media-pembelajaran-
matematika.html
BAB II KAJIAN TEORI. 4 Januari 2016. [ONLINE]
eprints.uny.ac.id/9906/2/bab%202%20-%2008103247020.pdf

More Related Content

Viewers also liked

Exposición sobre prezi
Exposición sobre preziExposición sobre prezi
Exposición sobre prezi
jefferson_ojeda
 
Labne sürme
Labne sürmeLabne sürme
Labne sürme
selcukusguven
 
EXAMEN PRÁCTICO DE COMPUTACION 2DO BIM
EXAMEN PRÁCTICO DE COMPUTACION 2DO BIMEXAMEN PRÁCTICO DE COMPUTACION 2DO BIM
EXAMEN PRÁCTICO DE COMPUTACION 2DO BIM
jefferson_ojeda
 
Ocado eNewsletter-BBQ
Ocado eNewsletter-BBQOcado eNewsletter-BBQ
Ocado eNewsletter-BBQDeborah Hatch
 
Trabajo 5
Trabajo 5Trabajo 5
B.TECH P1 - Component Schedule
B.TECH P1 - Component ScheduleB.TECH P1 - Component Schedule
B.TECH P1 - Component Schedule
Devinchi
 
Case study
Case studyCase study
Case study
Ben Pioske
 
Research Paper (2)
Research Paper (2)Research Paper (2)
Research Paper (2)
Arvind Sharma
 
En diapositiva
En diapositivaEn diapositiva
En diapositiva
carmen alicia Gamarra
 
Grafikkarten Vergleich
Grafikkarten VergleichGrafikkarten Vergleich
Grafikkarten Vergleich
websiteengineering
 
Thriller conventions
Thriller conventionsThriller conventions
Thriller conventions
jamieking99
 
Tara Elizabeth Buchanan - Successful Teacher
Tara Elizabeth Buchanan - Successful TeacherTara Elizabeth Buchanan - Successful Teacher
Tara Elizabeth Buchanan - Successful Teacher
taraebuchanan
 
Kaşar rendeleme
Kaşar rendelemeKaşar rendeleme
Kaşar rendeleme
selcukusguven
 
Salatalık soyma
Salatalık soymaSalatalık soyma
Salatalık soyma
selcukusguven
 
RIPARIAN ISABELA
RIPARIAN ISABELARIPARIAN ISABELA
RIPARIAN ISABELA
michael Redondo
 
Asánchez u4 act3_foro
Asánchez u4 act3_foroAsánchez u4 act3_foro
Asánchez u4 act3_foro
Sánchez Losoya María Angélica
 
Theores final project
Theores final projectTheores final project
Theores final project
Devinchi
 
Науково-дослідницька робота:
Науково-дослідницька робота:Науково-дослідницька робота:
Науково-дослідницька робота:
Sergey Zubov
 
Consumer Trends 16
Consumer Trends 16Consumer Trends 16
Consumer Trends 16
Jeff Petree
 
ALAIN PROJECT
ALAIN PROJECTALAIN PROJECT
ALAIN PROJECT
michael Redondo
 

Viewers also liked (20)

Exposición sobre prezi
Exposición sobre preziExposición sobre prezi
Exposición sobre prezi
 
Labne sürme
Labne sürmeLabne sürme
Labne sürme
 
EXAMEN PRÁCTICO DE COMPUTACION 2DO BIM
EXAMEN PRÁCTICO DE COMPUTACION 2DO BIMEXAMEN PRÁCTICO DE COMPUTACION 2DO BIM
EXAMEN PRÁCTICO DE COMPUTACION 2DO BIM
 
Ocado eNewsletter-BBQ
Ocado eNewsletter-BBQOcado eNewsletter-BBQ
Ocado eNewsletter-BBQ
 
Trabajo 5
Trabajo 5Trabajo 5
Trabajo 5
 
B.TECH P1 - Component Schedule
B.TECH P1 - Component ScheduleB.TECH P1 - Component Schedule
B.TECH P1 - Component Schedule
 
Case study
Case studyCase study
Case study
 
Research Paper (2)
Research Paper (2)Research Paper (2)
Research Paper (2)
 
En diapositiva
En diapositivaEn diapositiva
En diapositiva
 
Grafikkarten Vergleich
Grafikkarten VergleichGrafikkarten Vergleich
Grafikkarten Vergleich
 
Thriller conventions
Thriller conventionsThriller conventions
Thriller conventions
 
Tara Elizabeth Buchanan - Successful Teacher
Tara Elizabeth Buchanan - Successful TeacherTara Elizabeth Buchanan - Successful Teacher
Tara Elizabeth Buchanan - Successful Teacher
 
Kaşar rendeleme
Kaşar rendelemeKaşar rendeleme
Kaşar rendeleme
 
Salatalık soyma
Salatalık soymaSalatalık soyma
Salatalık soyma
 
RIPARIAN ISABELA
RIPARIAN ISABELARIPARIAN ISABELA
RIPARIAN ISABELA
 
Asánchez u4 act3_foro
Asánchez u4 act3_foroAsánchez u4 act3_foro
Asánchez u4 act3_foro
 
Theores final project
Theores final projectTheores final project
Theores final project
 
Науково-дослідницька робота:
Науково-дослідницька робота:Науково-дослідницька робота:
Науково-дослідницька робота:
 
Consumer Trends 16
Consumer Trends 16Consumer Trends 16
Consumer Trends 16
 
ALAIN PROJECT
ALAIN PROJECTALAIN PROJECT
ALAIN PROJECT
 

Similar to Artikel

perkembangan peserta didik
perkembangan peserta didikperkembangan peserta didik
perkembangan peserta didik
acerputri
 
Makalah ketrampilan dan masalah sosial
Makalah ketrampilan dan masalah sosialMakalah ketrampilan dan masalah sosial
Makalah ketrampilan dan masalah sosial
Agoesdwybima Salim
 
Kelompok 1_Pengantar Komunikasi Pendidikan.pdf
Kelompok 1_Pengantar Komunikasi Pendidikan.pdfKelompok 1_Pengantar Komunikasi Pendidikan.pdf
Kelompok 1_Pengantar Komunikasi Pendidikan.pdf
2210130220024
 
Makalah perkembangan peserta didik
Makalah perkembangan peserta didikMakalah perkembangan peserta didik
Makalah perkembangan peserta didik
Erik Kuswanto
 
P.p bab 11 created nila rahmadhani
P.p bab 11 created nila rahmadhaniP.p bab 11 created nila rahmadhani
P.p bab 11 created nila rahmadhani
nilarahmadhani
 
Artikel Kesulitan dan Kendala Belajar Pada Anak
Artikel Kesulitan dan Kendala Belajar Pada AnakArtikel Kesulitan dan Kendala Belajar Pada Anak
Artikel Kesulitan dan Kendala Belajar Pada Anak
Revolusi Ilmiah
 
SOSiologi dwi.pdf
SOSiologi dwi.pdfSOSiologi dwi.pdf
SOSiologi dwi.pdf
AnisSelviani
 
K1_pengantar komunikasi pendidikan (1).pdf
K1_pengantar komunikasi pendidikan (1).pdfK1_pengantar komunikasi pendidikan (1).pdf
K1_pengantar komunikasi pendidikan (1).pdf
2210130220024
 
Konsep pendidikan
Konsep pendidikanKonsep pendidikan
Konsep pendidikansha_macc
 
Karakteristik Peserta Didik SD dan Prinsip-prinsip Pembelajaran yang Mendidik
Karakteristik Peserta Didik SD dan Prinsip-prinsip Pembelajaran yang MendidikKarakteristik Peserta Didik SD dan Prinsip-prinsip Pembelajaran yang Mendidik
Karakteristik Peserta Didik SD dan Prinsip-prinsip Pembelajaran yang Mendidik
Fitri Yusmaniah
 
Risa Zakiatul H. Teknik, hambatan dan solusi dalam Pendidikan Inklusif
Risa Zakiatul H. Teknik, hambatan dan solusi dalam Pendidikan InklusifRisa Zakiatul H. Teknik, hambatan dan solusi dalam Pendidikan Inklusif
Risa Zakiatul H. Teknik, hambatan dan solusi dalam Pendidikan Inklusif
risa zakiatul
 
Pendidikan karakter melalui eq
Pendidikan karakter melalui eqPendidikan karakter melalui eq
Pendidikan karakter melalui eq
Fajar Najiha
 
Konseppendidikan 121010031652-phpapp02
Konseppendidikan 121010031652-phpapp02Konseppendidikan 121010031652-phpapp02
Konseppendidikan 121010031652-phpapp02
Wan Azmanan Wan Yusoff
 
Sesi 1. Pengantar Dasar Pendidikan
Sesi 1. Pengantar Dasar PendidikanSesi 1. Pengantar Dasar Pendidikan
Sesi 1. Pengantar Dasar Pendidikan
Daniel Saroengoe
 
Pendidikan Yang Humanis
Pendidikan Yang HumanisPendidikan Yang Humanis
Pendidikan Yang Humanis
Universitas PGRI
 
ppt. Kel 1 SPI Perkm. Kognitif (1).pptx
ppt. Kel 1 SPI Perkm. Kognitif (1).pptxppt. Kel 1 SPI Perkm. Kognitif (1).pptx
ppt. Kel 1 SPI Perkm. Kognitif (1).pptx
IfantaFernando1
 
MEMFASILITASI KECERDASAN PESERTA DIDIK MELALUI PEMBELAJARAN
MEMFASILITASI KECERDASAN  PESERTA DIDIK MELALUI PEMBELAJARANMEMFASILITASI KECERDASAN  PESERTA DIDIK MELALUI PEMBELAJARAN
MEMFASILITASI KECERDASAN PESERTA DIDIK MELALUI PEMBELAJARAN
Tika Nafisah
 
rangkuman buku pengantar pendidikan(Umar Tirtarahardja & S.L. La Sulo)
rangkuman buku pengantar pendidikan(Umar Tirtarahardja & S.L. La Sulo)rangkuman buku pengantar pendidikan(Umar Tirtarahardja & S.L. La Sulo)
rangkuman buku pengantar pendidikan(Umar Tirtarahardja & S.L. La Sulo)
setyawatiDK
 

Similar to Artikel (20)

Bab 2 09108247080
Bab 2   09108247080Bab 2   09108247080
Bab 2 09108247080
 
perkembangan peserta didik
perkembangan peserta didikperkembangan peserta didik
perkembangan peserta didik
 
Makalah ketrampilan dan masalah sosial
Makalah ketrampilan dan masalah sosialMakalah ketrampilan dan masalah sosial
Makalah ketrampilan dan masalah sosial
 
Kelompok 1_Pengantar Komunikasi Pendidikan.pdf
Kelompok 1_Pengantar Komunikasi Pendidikan.pdfKelompok 1_Pengantar Komunikasi Pendidikan.pdf
Kelompok 1_Pengantar Komunikasi Pendidikan.pdf
 
Makalah perkembangan peserta didik
Makalah perkembangan peserta didikMakalah perkembangan peserta didik
Makalah perkembangan peserta didik
 
P.p bab 11 created nila rahmadhani
P.p bab 11 created nila rahmadhaniP.p bab 11 created nila rahmadhani
P.p bab 11 created nila rahmadhani
 
Artikel Kesulitan dan Kendala Belajar Pada Anak
Artikel Kesulitan dan Kendala Belajar Pada AnakArtikel Kesulitan dan Kendala Belajar Pada Anak
Artikel Kesulitan dan Kendala Belajar Pada Anak
 
SOSiologi dwi.pdf
SOSiologi dwi.pdfSOSiologi dwi.pdf
SOSiologi dwi.pdf
 
K1_pengantar komunikasi pendidikan (1).pdf
K1_pengantar komunikasi pendidikan (1).pdfK1_pengantar komunikasi pendidikan (1).pdf
K1_pengantar komunikasi pendidikan (1).pdf
 
Konsep pendidikan
Konsep pendidikanKonsep pendidikan
Konsep pendidikan
 
Karakteristik Peserta Didik SD dan Prinsip-prinsip Pembelajaran yang Mendidik
Karakteristik Peserta Didik SD dan Prinsip-prinsip Pembelajaran yang MendidikKarakteristik Peserta Didik SD dan Prinsip-prinsip Pembelajaran yang Mendidik
Karakteristik Peserta Didik SD dan Prinsip-prinsip Pembelajaran yang Mendidik
 
Risa Zakiatul H. Teknik, hambatan dan solusi dalam Pendidikan Inklusif
Risa Zakiatul H. Teknik, hambatan dan solusi dalam Pendidikan InklusifRisa Zakiatul H. Teknik, hambatan dan solusi dalam Pendidikan Inklusif
Risa Zakiatul H. Teknik, hambatan dan solusi dalam Pendidikan Inklusif
 
Pendidikan karakter melalui eq
Pendidikan karakter melalui eqPendidikan karakter melalui eq
Pendidikan karakter melalui eq
 
Konseppendidikan 121010031652-phpapp02
Konseppendidikan 121010031652-phpapp02Konseppendidikan 121010031652-phpapp02
Konseppendidikan 121010031652-phpapp02
 
Sesi 1. Pengantar Dasar Pendidikan
Sesi 1. Pengantar Dasar PendidikanSesi 1. Pengantar Dasar Pendidikan
Sesi 1. Pengantar Dasar Pendidikan
 
Pendidikan Yang Humanis
Pendidikan Yang HumanisPendidikan Yang Humanis
Pendidikan Yang Humanis
 
ppt. Kel 1 SPI Perkm. Kognitif (1).pptx
ppt. Kel 1 SPI Perkm. Kognitif (1).pptxppt. Kel 1 SPI Perkm. Kognitif (1).pptx
ppt. Kel 1 SPI Perkm. Kognitif (1).pptx
 
Makalah seminar
Makalah seminarMakalah seminar
Makalah seminar
 
MEMFASILITASI KECERDASAN PESERTA DIDIK MELALUI PEMBELAJARAN
MEMFASILITASI KECERDASAN  PESERTA DIDIK MELALUI PEMBELAJARANMEMFASILITASI KECERDASAN  PESERTA DIDIK MELALUI PEMBELAJARAN
MEMFASILITASI KECERDASAN PESERTA DIDIK MELALUI PEMBELAJARAN
 
rangkuman buku pengantar pendidikan(Umar Tirtarahardja & S.L. La Sulo)
rangkuman buku pengantar pendidikan(Umar Tirtarahardja & S.L. La Sulo)rangkuman buku pengantar pendidikan(Umar Tirtarahardja & S.L. La Sulo)
rangkuman buku pengantar pendidikan(Umar Tirtarahardja & S.L. La Sulo)
 

Recently uploaded

Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Fathan Emran
 
Laporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdf
Laporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdfLaporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdf
Laporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdf
OcitaDianAntari
 
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdfKelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
JALANJALANKENYANG
 
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptxGERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
fildiausmayusuf1
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
SurosoSuroso19
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata anginMedia Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
margagurifma2023
 
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaModul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdfMODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
sitispd78
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...
Kanaidi ken
 
refleksi tindak lanjut d pmm agar lebih mudah
refleksi tindak lanjut d pmm agar lebih mudahrefleksi tindak lanjut d pmm agar lebih mudah
refleksi tindak lanjut d pmm agar lebih mudah
muhamadsufii48
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Fathan Emran
 
ANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPAL
ANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPALANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPAL
ANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPAL
Annisa Syahfitri
 
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdekaKKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
irvansupriadi44
 
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakatPPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
jodikurniawan341
 
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamiiAksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
esmaducoklat
 
705368319-Ppt-Aksi-Nyata-Membuat-Rancangan-Pembelajaran-Dengan-Metode-Fonik.pptx
705368319-Ppt-Aksi-Nyata-Membuat-Rancangan-Pembelajaran-Dengan-Metode-Fonik.pptx705368319-Ppt-Aksi-Nyata-Membuat-Rancangan-Pembelajaran-Dengan-Metode-Fonik.pptx
705368319-Ppt-Aksi-Nyata-Membuat-Rancangan-Pembelajaran-Dengan-Metode-Fonik.pptx
nimah111
 
PPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdf
PPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdfPPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdf
PPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdf
SdyokoSusanto1
 
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul AjarPowerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
MashudiMashudi12
 
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptxFORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
NavaldiMalau
 

Recently uploaded (20)

Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
 
Laporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdf
Laporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdfLaporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdf
Laporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdf
 
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdfKelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
 
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptxGERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
 
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata anginMedia Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
 
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaModul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
 
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdfMODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...
 
refleksi tindak lanjut d pmm agar lebih mudah
refleksi tindak lanjut d pmm agar lebih mudahrefleksi tindak lanjut d pmm agar lebih mudah
refleksi tindak lanjut d pmm agar lebih mudah
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
 
ANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPAL
ANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPALANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPAL
ANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPAL
 
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdekaKKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
 
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakatPPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
 
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamiiAksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
 
705368319-Ppt-Aksi-Nyata-Membuat-Rancangan-Pembelajaran-Dengan-Metode-Fonik.pptx
705368319-Ppt-Aksi-Nyata-Membuat-Rancangan-Pembelajaran-Dengan-Metode-Fonik.pptx705368319-Ppt-Aksi-Nyata-Membuat-Rancangan-Pembelajaran-Dengan-Metode-Fonik.pptx
705368319-Ppt-Aksi-Nyata-Membuat-Rancangan-Pembelajaran-Dengan-Metode-Fonik.pptx
 
PPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdf
PPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdfPPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdf
PPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdf
 
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul AjarPowerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
 
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptxFORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
 

Artikel

  • 1. ARTIKEL MEDIA PEMBELAJARAN UNTUK ANAK TUNAGRAHITA Pemahaman masyarakat umum mengenai anak berkebutuhan khusus masih sangat minim, kebanyakan mereka menganggap bahwa anak berkebutuhan khusus merupakan anak yang tidak memiliki kemampuan apapun. Salah satu dari mereka adalah anak tunagrahita. Anak tunagrahita adalah kondisi anak yang kecerdasannya jauh dibawah rata-rata yang ditandai oleh keterbatasan intelegensi dan ketidakcakapan dalam interaksi sosial. Anak tunagrahita atau dikenal juga dengan istilah terbelakang mental karena keterbatasan kecerdasannya sukar untuk mengkuti program pendidikan disekolah umum secara klasikal. Walaupun begitu anak tunagrahita juga memiliki hak yang sama dengan anak normal lainnya. Salah satu hak itu adalah mendapatkan pendidikan. Karena selain memiliki hambatan intelektual, mereka juga masih memiliki potensi yang dapat dikembangkan sesuai dengan kapasitas yang dimiliki oleh mereka dan sesuai dengan kebutuhan mereka. Hal tersebut diatur dalam UUD’45 pasal 31 ayat 1, yang menyatakan bahwa “Tiap-tiap warga Negara berhak mendapatkan pendidikan”. Hal tersebut lebih diperjelas lagi dalam UU No.20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pada pasal 5 ayat 2, dan pasal 33 ayat 1, menyatakan bahwa warga Negara yang memiliki kelainan fisik, emosional, mental, dan atau sosial berhak memperoleh pendidikan khusus. Oleh karena itu sangat diperlukan pendidikan khusus bagi anak tunagrahita.
  • 2. KAJIAN PUSTAKA A. Pengertian Media Media dalam bahasa latin merupakan bentuk jamak dari “medium” yang artinya perantara atau pengantar. B. Pengertian Media Pembelajaran Menurut Para Ahli - National Education Association (1969), mengemukakan bahwa media pembelajaran adalah sarana komunikasi dalam bentuk cetak maupun pandang-dengar, termasuk teknologi perangkat keras. - Brown (1973) mengemukakan bahwa media pembelajaran yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran dapat mempengaruhi terhadap efektivitas pembelajaran. - Briggs (1977) mengemukakan bahwa media pembelajaran merupakan sarana fisik untuk menyampaikan isi/materi pembelajaran seperti: buku, film, video, dsb - Hamalik (1994) mengemukakan bahwa media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan (bahan pembelajaran), sehingga dapat merangsang perhatian, minat, pikiran, dan perasaan peserta didik dalam kegiatan belajar untuk mencapai tujuan pembelajaran tertentu. Berdasarkan pengertian-pengertian yang telah diberikan, maka media pembelajaran merupakan segala sesuatu yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran agar dapat merangsang pikiran, perasaan, minat, dan perhatian siswa sehingga proses interaksi komunikasi edukasi atara guru (atau pembuat media) dan siswa dapat berlangsung secara efektif dan berdayaguna. C. Fungsi Media Pembelajaran Fungsi utama media pembelajaran adalah sebagai alat bantu mengajar yang turut mempengaruhi iklim, kondisi, dan lingkungan belajar yang ditata
  • 3. dan diciptakan oleh guru. Beberapa fungsi media pembelajaran menurut beberapa ahli adalah sebagai berikut: Menurut Levied an lentz (1982) ada empat fungsi media pembelajaran, khusunya media visual yaitu: 1. Fungsi atensi, yatu menarik dan mengarahkan perhatian siswa untuk berkonsentrasi kepada isi pelajaran yang berkaitan dengan magna visual yang ditampilkan atau menyertai teks materi pelajaran. 2. Fungsi efektif, Media visual dapat terlihat dari tingkat kenikmatan siswa ketika belajar teks yang bergambar. 3. Fungsi kognitif, Media visual terlihat dari temuan-temuan penelitian yang mengungkapkan bahwa lambing visual atau gambar memperlancar pencapaian tujuan untuk memahami dan mengigat informasi atau pesan yang terkandung dalam gambar. 4. Fungsi kompensatoris, Media pelajaran terlihat dari hasil penelitian bahwa media visual yang memberikan konteks untuk memahami teks, membantu siswa yang lemah dalam membaca, untuk mengorganisasikan informasi dalam teks dan mengigatnya kembali. D. Pengertian dan Peranan Media Pembelajaran Matematika Pada dasarnya kemampuan kognitif siswa itu konkret, sedangkan materi matematika itu bersifat abstrak. Hal ini akan menjadi hambatan bagi siswa dalam pembelajaran matematika. maka untuk memahami konsep dan prinsip masih diperlukan pengalaman melalui obyek konkret (Soedjadi, 1995:1) Suatu konsep diangkat melalui manipulasi dan observasi terhadap obyek konkret, kemudian dilakukan proses abstraksi dan idealisasi. Jadi dalam proses pembelajaran matematika, peranan media/alat peraga sangat penting untuk pemahaman suatu konsep atau prinsip. Sehingga dapat diketahui bahwa pengertian media pembelajaran matematika adalah sarana dalam menyajikan, mempelajari, memahami, dan mempermudah dalam mempelajari matematika.
  • 4. A. Pengertian Tunagrahita American Association on Mental Deficiency/ AAMD (Moh. Amin, 2005: 22), mendefinisikan tunagrahita sebagai kelainan yang meliputi fungsi intelektual umum di bawah rata-rata, yaitu IQ 84 ke bawah berdasarkan tes dan muncul ssebelum usia 16 tahun. Endang Rochyadi dan Zainal Alimin (2005: 11) menyebutkan bahwa “tunagrahita berkaitan erat dengan masalah perkembangan kemampuan kecerdasan yang rendah dan merupakan sebuah kondisi”. Hal ini ditunjang dengan pernyataan menurut Kirk (Muhammad Effendi, 2006: 88) yaitu “Mental Retarded is not a disease but acondition”. Jadi berdasarkan pernyataan di atas dapat dipertegas bahwasannya tunagrahita merupakan suatu kondisi yang tidak bisa disembuhkan dengan obat apapun. B. Klasifikasi Tunagrahita Klasifikasi menurut AAMD (Moh. Amin, 1995: 22-24), sebagai berikut: a. Tunagrahita Ringan (Mampu Didik) Tingkat kecerdasannya IQ mereka berkisar 50 – 70 mempunyai kemampuan untuk berkembang dalam bidang pelajaran akademik, penyesuaian sosial dan kemampuan bekerja, mampu menyesuaikan lingkungan yang lebih luas, dapat mandiri dalam masyaraakat, mampu melakukan pekerjaan semi trampil dan pekerjaan sederhana. b. Tunagrahita Sedang (Mampu Latih) Tingkat kecerdasan IQ berkisar 30–50 dapat belajar keterampilan sekolah untuk tujuan fungsional, mampu melakukan keterampilan mengurus dirinya sendiri (self-help), mampu mengadakan adaptasi sosial dilingkungan terdekat, mampu mengerjakan pekerjaan rutin yang perlu pengawasan. c. Tunagrahita Berat dan Sangat Berat (Mampu Rawat) Tingkat kecerdasan IQ mereka kurang dari 30 hampir tidak memiliki kemampuan untuk dilatih mengurus diri sendiri. Ada yang masih mampu dilatih mengurus diri sendiri, berkomunikasi secara
  • 5. sederhanaa dan dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan sangat terbatas. C. Karakteristik Anak Tunagrahita Sedang (Mampu Latih) Moh. Amin (1995: 38) mengemukakan bahwa: 1. Karakteristik yang berdasarkan tingkat ketunagrahitaannya sebagai berikut: a) Mereka hampir tidak bisa mempelajari pelajaran akademik namun dapat dilatih untuk melaksanakan pekerjaan rutin atau sehari-hari. b) Kemampuan maksimalnya sama dengann anak normal usia 7 – 10 tahun. c) Mereka selalu tergantung pada orang lain tetapi masih dapat membedakan bahaya dan bukan bahaya. d) Masih mempunyai potensi untuk memlihara diri dan menyesuaikan diri terhadap lingkungan. 2. Karakteristik pada aspek-aspek individu mereka sebagai berikut: a) Karakteritik fisik, mereka menampakkan kecacatannya, terlihat jelas seperti tipe down syndrome dan brain damage, koordinasi motorik kemah sekali dan penampilannya nampak sebagai anak terbelakang. b) Karakteristik prikis, pada umur dewasa mereka baru mencapai kecerdasan setaraf anak normal umir 7 atau 8 tahun. D. Pengertian membilang angka 1 sampai 10 (Yus, 2011:70) menjelaskan membilang angka merupakan kemampuan yang harus dimiliki oleh anak TK dalam memahami dasar-dasar operasional yang berhunungan dengan angka untuk meningkatkan kecerdasan logika matematisnya. Syamil (2008:1) berpendapat bahwa penanaman konsep membilang angka dapat diawali dengan menggunakan “banyak-sedikit” atau “besar- kecil” (tahap pra-operasional). Setelah itu tahap konkret, diperkenalkan
  • 6. konsep angka, yang tujuannya agar anak tahu perbedaan antara satu dengan dua, dua dengan tiga, dan seterusnya. E. Pengertian penjumlahan Penjumlahan merupakan suatu aturan yang mengaitkan setiap pasangan bilangan dengan bilangan yang lain. Penjumlahan ini mempunyai beberapa sifat yaitu: sifat pertukaran (komutatif), sifat identitas, dan sifat pengelompokan asosiatif. (Sukayati, 2011:24) F. Pengertian pengurangan Pengurangan merupakan kebalikan dari penjumlahan , tetapi pengurangan tidak memiliki sifat yang dimiliki oleh penjumlahan. Pengurangan tidak memiliki sifat pertukaran, sifat identitas, dan sifat pengelompokan. (Sukayati, 2011:24)
  • 7. MEDIA PEMBELAJARAN MATEMATIKA ANAK TUNAGRAHITA SEDANG Nama Media DOMAT (Doing Mathematics) Gambar Rancangan Media
  • 8. DAFTAR PUSTAKA Khoerudin, Ending. Media Pembelajaran. Bandung: Bahasa Jerman FPBS UPI Wahyudin, Asep. Sistem Informasi Media Pembelajaran dan CAI. Bandung: Ilmu Komputer FPMIPA UPI Pengertian operasi penjumlahan dan pengurangan. [ONLINE] di http://Eprints.ung.ac.id 2013 Pengertian Tunagrahita. [ONLINE] di http://Made688.wordpress.com Pandiangan, Roma dkk. Strategi Pembelajaran Matematika “Media Pembelajaran Matematika”. 4 Januari 2016. [ONLINE] di http://romapandiangan.blogspot.co.id/2014/11/makalah-media-pembelajaran- matematika.html Ferdiansyah, Feri. Media Pembelajaran Matematika. 4 Januari 2016. [ONLINE] di http://feryferdiansyah16.blogspot.co.id/2012/09/media-pembelajaran- matematika.html BAB II KAJIAN TEORI. 4 Januari 2016. [ONLINE] eprints.uny.ac.id/9906/2/bab%202%20-%2008103247020.pdf