Keanekaragaman Budaya Indonesia dengan 34 Provinsi.
Menunjukan dan menjelaskan tiap provinsi dengan masing-masing keanekaragamannya seperti rumah adat, pakaian adat, tarian tradisional, senjata tradisional, makanan khas daerah dan bahasa daerah.
Keanekaragaman Budaya Indonesia dengan 34 Provinsi.
Menunjukan dan menjelaskan tiap provinsi dengan masing-masing keanekaragamannya seperti rumah adat, pakaian adat, tarian tradisional, senjata tradisional, makanan khas daerah dan bahasa daerah.
K.D. 13 Mengidentifikasi alur, latar, dan penokohan dalam cerpen
1. Menjelaskan pengertian alur, latar, dan penokohan
2. Mengidentifikasi alur, latar, dan penokohan dalam cerpen
K.D. 13 Mengidentifikasi alur, latar, dan penokohan dalam cerpen
1. Menjelaskan pengertian alur, latar, dan penokohan
2. Mengidentifikasi alur, latar, dan penokohan dalam cerpen
2. Awan Larat
• Awan larat merupakan rangkaian dari motif
yang tersusun rapi berdampingan dan
berhubungan. -Awan Larat Kuntum Berangkai
Lengkap (senyum indah dalam cakap bicara). -
Awan Larat KembangTeratur (pelekat
hidup, se-ia sekata, sehidup semati)
3. Kaluk Pakis
• Kaluk Pakis Merupakan gambaran
pohon/tetumbuhan pakis/paku yang berkeluk-
keluk atau meliuk-liuk, tak hanya
diperuntukkan bagi kerajinan tekat maupun
tenunan dan sejenisnya. Motif Kaluk
Pakis/Paku lazim pula dipakai untuk ukiran
bangunan dan ukiran benda-benda lainnya.
Semua corak motif melayu disepadukan
dengan cermat sehingga kelihatan serasi dan
saling mengisi.
4. Itik Pulang Petang/ Itik Sekawan
• Motif ini menggambarkan tingkah laku hewan
Itik yang selalu berjalan beriringan ketika
petang hari akan pulang ke kandang.Tingkah
laku berjalan beriringan
serasi, bersahabat, kompak, bersama-
sama, menjadi contoh bagi manusia akan arti
kehidupan. Hal ini pun lalu di gambarkan dan
menjadi suatu corak motif untuk
tenun, tekat, ukir dan songket dengan nama
Motif Itik Pulang Petang atau Motif Itik
Sekawan.
5. Bidai
• Bidai dipasang di bagian penutup segitiga
(layar) atap pada jenis rumah bumbung
panjang atau atap pelana yang terbuka di
ujung depan dan di belakang. Bidai berfungsi
juga sebagai lobang angin bawah atap agar
terjadi sirkulasi udara di dalamnya sehingga
dapat mengurangi panas.
6. Lebah Bergayut
• Lebah Bergayut Ditempatkan pada bagian
atas bidang ukir / tekat / tenun / songket. Motif
Lebah Bergayut mencerminkan tentang
rumah lebah madu yang biasanya
menggantung di dahan pohon. Hal ini
mengingat bumi Melayu Riau dahulunya
sangat kaya akan pepohonan besar yang
sebagian dijadikan tempat menggantungkan
rumah lebah.
7. Pucuk Rebung
• Pucuk Rebung adalah sejenis corak dan motif hias
sebagai lambang kehidupan. Pucuk Rebung muncul
dalam gulungan wayang kulit dikenal sebagai pohon
hayat yang melambangkan semangat kehidupan
alam dan manusia.
8. Sayap Layang-Layang
• Sayap Layang-Layang Hiasan ini terdapat
pada keempat sudut cucuran atap. Bentuknya
hampir sama dengan selembayung. Setiap
bangunan yang berselmbayung haruslah
memakai sayap layangan sebagai
padanannya. Letak sayap layang-layang pada
empat sudut cucuran atap merupakan
lambang sari empat pintu hakiki, yaitu pintu
rizki, pintu hati, pintu budi, dan pintu Illahi.
Sayap layang-layang juga merupakan lambang
kebebasan, yaitu kebebasan yang tahu batas
dan tahu diri.
9. Selembayung
• Selembayung adalah hiasan yang terletak bersilang pada kedua ujung perabung bangunan belah bubung
dan rumah lontik. Pada bagian bawah adakalanya diberi pula hiasan tambahan seperti tombak
terhunus, menyambung kedua ujung perabung (tombak-tombak) Selembayung memiliki beberapa
makna, antara lain :
• 1.Tajuk Rumah : selembayung membangitkan seri dan cahaya rumah.
• 2. Pekasih Rumah : lambang keserasian dalam kehidupan rumah tangga.
• 3. Pasak Atap : lambang sikap hidup yang tahu diri.
• 4.Tangga Dewa : lambang tempat turun para dewa yang membawa keselamatan manusia
• 5. Rumah Beradat : tanda bahwa bangunan itu adalah tempat kediaman orang berbangsa balai atau
kediaman orang patut-patut.
• 6.Tuah Rumah : lambang bahwa bangunan itu mendatangkan tuah kepada pemiliknya.
• 7. Lambang Keperkasaan danWibawa : selembayung yang dilengkapi dengan tombak-tombak
melambangkan keturunan dalam rumah tangga, sekaligus sebagai lambang keperkasaan dan wibawa
pemliknya.
• 8. Lambang Kasih Sayang : motif ukiran selembayung (daun-daun dan bunga) melambangkan
perwujudan, tahu adat dan tahu diri, berlanjutnya keturunan serta serasi dalam keluarga.