1. Laporan ini membahas tentang alat pelindung diri (APD) yang digunakan di bagian pest control PT Indofood Sukses Makmur Divisi Bogasari Flour Mills berdasarkan identifikasi bahaya.
2. Kegiatan yang dilakukan antara lain fogging, spraying, dan fumigasi dengan potensi bahaya seperti terpapar bahan kimia dan kebakaran.
3. Jenis APD yang disediakan sesuai dengan kecuali untuk topi pelindung dan earplug.
Makalah ini membahas pentingnya penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) di lingkungan perguruan tinggi. K3 telah diajarkan sebagai mata kuliah wajib dengan beban kredit tertentu, dan berbagai universitas melakukan pelatihan K3 untuk mahasiswa. Penerapan K3 diharapkan dapat mencegah kecelakaan dan meningkatkan produktivitas di lingkungan kampus.
Dokumen tersebut merupakan daftar pustaka yang mengacu pada referensi-referensi yang digunakan dalam penulisan suatu karya ilmiah. Terdapat 20 referensi yang berasal dari berbagai sumber seperti jurnal ilmiah, buku, dan situs resmi kementerian kesehatan. Referensi-referensi tersebut berkaitan dengan topik kebidanan, penyakit kandungan, kehamilan, dan faktor risiko yang mempengaruhi kehamilan.
Dokumen tersebut merupakan daftar pustaka yang mengacu pada referensi-referensi yang digunakan dalam penulisan suatu dokumen. Terdapat 20 referensi yang berasal dari berbagai sumber seperti jurnal ilmiah, buku, dan situs resmi kementerian kesehatan. Referensi-referensi tersebut berkaitan dengan topik kebidanan, penyakit kandungan, kehamilan, dan faktor risiko yang mempengaruhi kehamilan.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang manajemen ICU di rumah sakit termasuk struktur organisasi, tugas dan tanggung jawab personil, serta syarat ruang ICU.
2. Manajemen ICU melibatkan kepala ICU, dokter spesialis, perawat terlatih, dengan tujuan memberikan perawatan intensif bagi pasien kritis.
3. Syarat ruang ICU antara lain letak dekat unit gawat darurat, peralatan
1. Laporan ini membahas tentang alat pelindung diri (APD) yang digunakan di bagian pest control PT Indofood Sukses Makmur Divisi Bogasari Flour Mills berdasarkan identifikasi bahaya.
2. Kegiatan yang dilakukan antara lain fogging, spraying, dan fumigasi dengan potensi bahaya seperti terpapar bahan kimia dan kebakaran.
3. Jenis APD yang disediakan sesuai dengan kecuali untuk topi pelindung dan earplug.
Makalah ini membahas pentingnya penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) di lingkungan perguruan tinggi. K3 telah diajarkan sebagai mata kuliah wajib dengan beban kredit tertentu, dan berbagai universitas melakukan pelatihan K3 untuk mahasiswa. Penerapan K3 diharapkan dapat mencegah kecelakaan dan meningkatkan produktivitas di lingkungan kampus.
Dokumen tersebut merupakan daftar pustaka yang mengacu pada referensi-referensi yang digunakan dalam penulisan suatu karya ilmiah. Terdapat 20 referensi yang berasal dari berbagai sumber seperti jurnal ilmiah, buku, dan situs resmi kementerian kesehatan. Referensi-referensi tersebut berkaitan dengan topik kebidanan, penyakit kandungan, kehamilan, dan faktor risiko yang mempengaruhi kehamilan.
Dokumen tersebut merupakan daftar pustaka yang mengacu pada referensi-referensi yang digunakan dalam penulisan suatu dokumen. Terdapat 20 referensi yang berasal dari berbagai sumber seperti jurnal ilmiah, buku, dan situs resmi kementerian kesehatan. Referensi-referensi tersebut berkaitan dengan topik kebidanan, penyakit kandungan, kehamilan, dan faktor risiko yang mempengaruhi kehamilan.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang manajemen ICU di rumah sakit termasuk struktur organisasi, tugas dan tanggung jawab personil, serta syarat ruang ICU.
2. Manajemen ICU melibatkan kepala ICU, dokter spesialis, perawat terlatih, dengan tujuan memberikan perawatan intensif bagi pasien kritis.
3. Syarat ruang ICU antara lain letak dekat unit gawat darurat, peralatan
Dokumen tersebut merangkum hasil penelitian mengenai efektivitas program Behaviour Based Safety (BBS) untuk meningkatkan perilaku kerja aman di PT. SPINDO Unit IV, Tbk. Penelitian ini menggunakan metode DOIT selama 9 minggu dengan 2 minggu baseline, 4 minggu intervensi, dan 3 minggu follow up. Hasilnya menunjukkan adanya peningkatan perilaku aman setelah intervensi BBS untuk pekerja mill spiral, endfacing, dan repair. Pendidikan berpengar
Modul TKP M6KB1 - Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan KerjaPPGHybrid1
Dokumen tersebut membahas tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3), meliputi pengertian dan tujuan K3, perlengkapan administrasi dan peralatan penunjang K3, rambu-rambu dan persyaratan bekerja dengan peralatan K3, sistem manajemen K3, serta mengelola potensi bahaya di lingkungan kerja."
Dokumen tersebut membahas tentang keselamatan dan kesehatan kerja (K3LH) yang harus diterapkan dalam lingkungan kerja komputer dan jaringan di SMK, termasuk di laboratorium komputer. Aspek-aspek K3LH yang dibahas antara lain penerapan prosedur keselamatan, penggunaan peralatan keselamatan, simbol bahaya, serta penataan ruang dan peralatan laboratorium sesuai standar.
1. Dokumen ini membahas latar belakang dan tujuan pelaksanaan kerja praktek di PT Dirgantara Indonesia. Kerja praktek ini bertujuan untuk memberikan pengalaman nyata kepada mahasiswa tentang aplikasi ilmu yang dipelajari di perguruan tinggi.
2. Pelaksanaan kerja praktek terdiri atas orientasi umum perusahaan dan kegiatan laboratorium. Data dikumpulkan melalui observasi, diskusi, dan studi literatur.
3. Laporan ker
Dokumen tersebut memberikan panduan tentang prosedur keselamatan dan kesehatan kerja (K3) dalam memasang dudukan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) di atas tanah, termasuk menjelaskan pentingnya sistem manajemen K3, jenis alat pelindung diri, dan prosedur K3 yang harus diterapkan.
tugas akhir T.sipil
analisa faktor penghambat dan keberhasilan penerapan K3 serta pengaruh faktor penyebab kecelakaan kerja terhadap jenis kecelakaan kerja
Dokumen tersebut membahas penerapan keselamatan dan kesehatan kerja secara komprehensif pada perusahaan konstruksi. Dokumen ini menjelaskan pengertian, tujuan, faktor yang mempengaruhi, peralatan standar, program, regulasi dan dampak dari penerapan K3 pada proyek konstruksi.
Dokumen tersebut merangkum hasil penelitian mengenai efektivitas program Behaviour Based Safety (BBS) untuk meningkatkan perilaku kerja aman di PT. SPINDO Unit IV, Tbk. Penelitian ini menggunakan metode DOIT selama 9 minggu dengan 2 minggu baseline, 4 minggu intervensi, dan 3 minggu follow up. Hasilnya menunjukkan adanya peningkatan perilaku aman setelah intervensi BBS untuk pekerja mill spiral, endfacing, dan repair. Pendidikan berpengar
Modul TKP M6KB1 - Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan KerjaPPGHybrid1
Dokumen tersebut membahas tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3), meliputi pengertian dan tujuan K3, perlengkapan administrasi dan peralatan penunjang K3, rambu-rambu dan persyaratan bekerja dengan peralatan K3, sistem manajemen K3, serta mengelola potensi bahaya di lingkungan kerja."
Dokumen tersebut membahas tentang keselamatan dan kesehatan kerja (K3LH) yang harus diterapkan dalam lingkungan kerja komputer dan jaringan di SMK, termasuk di laboratorium komputer. Aspek-aspek K3LH yang dibahas antara lain penerapan prosedur keselamatan, penggunaan peralatan keselamatan, simbol bahaya, serta penataan ruang dan peralatan laboratorium sesuai standar.
1. Dokumen ini membahas latar belakang dan tujuan pelaksanaan kerja praktek di PT Dirgantara Indonesia. Kerja praktek ini bertujuan untuk memberikan pengalaman nyata kepada mahasiswa tentang aplikasi ilmu yang dipelajari di perguruan tinggi.
2. Pelaksanaan kerja praktek terdiri atas orientasi umum perusahaan dan kegiatan laboratorium. Data dikumpulkan melalui observasi, diskusi, dan studi literatur.
3. Laporan ker
Dokumen tersebut memberikan panduan tentang prosedur keselamatan dan kesehatan kerja (K3) dalam memasang dudukan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) di atas tanah, termasuk menjelaskan pentingnya sistem manajemen K3, jenis alat pelindung diri, dan prosedur K3 yang harus diterapkan.
tugas akhir T.sipil
analisa faktor penghambat dan keberhasilan penerapan K3 serta pengaruh faktor penyebab kecelakaan kerja terhadap jenis kecelakaan kerja
Dokumen tersebut membahas penerapan keselamatan dan kesehatan kerja secara komprehensif pada perusahaan konstruksi. Dokumen ini menjelaskan pengertian, tujuan, faktor yang mempengaruhi, peralatan standar, program, regulasi dan dampak dari penerapan K3 pada proyek konstruksi.
1. BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Sumber daya manusia merupakan aset perusahaan yang paling utama. Untuk
menghasilkan produk yang berkualitas tinggi perusahaan harus memperhatikan kesejahteraan
pekerja dari segi keselamatan dan kesehatan kerja. Karena bila ada pekerja yang cedera atau
sakit akan memberikan kerugian yang besar bagi perusahaan diantaranya perusahaan kehilangan
pekerja yang berpengalaman, terjadinya kerusakan mesin, biaya perawatan dan pengobatan di
rumah sakit yang besar (Alli, 2001).
Bahaya potensial terhadap keselamatan dan kesehatan pekerja dapat muncul dari setiap
tempat kerja, dalam bentuk yang berbeda-beda. Adalah merupakan kewajiban bagi manajemen
untuk melindungi pekerjanya dari risiko sakit atau kecelakaan. Tergantung dari jenis bahayanya,
kontrol utama adalah melalui teknik (engineering) atau melalui praktek kerja yang aman (work-
practices). Manakala hal tersebut diatas tidak mungkin lagi dilakukan, maka manajemen harus
menyiapkan Alat Pelindung Diri (APD) bagi pekerjanya dan memastikan bahwa alat tersebut
benar-benar dipakai oleh pekerja tersebut. Berbagai jenis dan macam Alat Pelindung Diri (APD)
tersedia untuk mengurangi efek berbagai jenis faktor potensial bahaya tadi. Sebagai contoh APD
adalah gloves, safety shoes and eye protection, protective hearing devices (ear plugs dan muffs)
hard hats, respirators dan full body suits.
Undang-undang No.1 tahun 1970 : a) Pasal 3 ayat (1) butir f : Dengan peraturan
perundangan ditetapkan syarat-syarat untuk memberikan Alat Pelindung Diri (APD) ; b) Pasal 9
ayat (1) butir c : Pengurus diwajibkan menunjukkan dan menjelaskan pada tiap tenaga kerja baru
tentang Alat Pelindung Diri (APD) ; c) Pasal 12 butir b : Dengan peraturan perundangan diatur
kewajiban dan atau hak tenaga kerja untuk memakai Alat Pelindung Diri (APD) ; d) Pasal 14
butir c : Pengurus diwajibkan menyediakan Alat Pelindung Diri (APD) secara cuma-cuma.
Permenakertrans No.Per.01/MEN/1981
Pasal 4 ayat (3) menyebutkan kewajiban pengurus menyediakan alat pelindung diri dan
wajib bagi tenaga kerja untuk menggunakannya untuk pencegahan penyakit akibat kerja.
2. Dua hal terbesar yang menjadi penyebab kecelakaan kerja yaitu sikap yang tidak aman
dan kondisi lingkungan yang tidak aman, berdasarkan data dari Biro Pelatihan Tenaga Kerja,
penyebab kecelakaan yang pernah terjadi sampai saat ini adalah diakibatkan oleh sikap yang
tidak aman antara lain sembrono dan tidak hati–hati, tidak mematuhi peraturan, tidak mengikuti
standar prosedur kerja, tidak memakai Alat Pelindung Diri (APD) dan kondisi badan yang
lemah.
PT.Telekomunikasi Riau Daratan (Ridar) Pekanbaru adalah sebuah perusahaan yang
bergerak dibidang penyelenggaraan serta pelayanan telekomunikasi untuk umum dalam negeri
meliputi telepon, teleteks, telegambar dan pelayanan lainnya. Hasil wawancara dengan
supervisor PT.Telekomunikasi Riau-Daratan (Basri) menyatakan bahwa hampir 90% pekerja
telekomunikasi bagian Sistem Telepon Otomatis (STO) tidak menggunakan Alat Pelindung Diri
(APD). Maka dengan ini akan dilakukan penelitian tentang faktor-faktor yang mempengaruhi
dalam penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) pada pekerja.
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian dalam latar belakang masalah tersebut diatas, maka dapat
dirumuskan masalah penelitian sebagai berikut : “Pekerja bagian Sistem Telepon Otomatis
(STO) di PT. Telekomunikasi Riau Daratan Kota Pekanbaru tahun 2011 tidak menggunakan Alat
Pelindung Diri (APD)”.
1.3. Pertanyaan Penelitian
a. Bagaimana gambaran penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) pada bagian Sistem
Telepon Otomatis (STO) di PT. Telekomunikasi Riau Daratan Kota Pekanbaru tahun
2011.
b. Bagaimana hubungan antara faktor predisposisi (predisposing factor), faktor pemungkin
(enabling factor), dan faktor penguat (reinforcement factor) dengan sikap penggunaan
Alat Pelindung Diri (APD) pada pekerja bagian Sistem Telepon Otomatis (STO) di PT.
Telekomunikasi Riau Daratan Kota Pekanbaru tahun 2011.
1.4. Tujuan Penelitian
1.4.1. Tujuan Umum :
3. Mengetahui Faktor-faktor yang mempengaruhi sikap penggunaan Alat Pelindung Diri
(APD) pada pekerja bagian Sistem Telepon Otomatis (STO) di PT. Telekomunikasi Riau-
Daratan Kota Pekanbaru tahun 2011.
1.4.2. Tujuan Khusus :
a. Mengetahui pengetahuan dalam penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) pada pekerja
bagian Sistem Telepon Otomatis (STO) di PT. Telekomunikasi Riau Daratan Kota
Pekanbaru tahun 2011.
b. Mengetahui ketersediaan dalam penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) pada pekerja
bagian Sistem Telepon Otomatis (STO) di PT. Telekomunikasi Riau Daratan Kota
Pekanbaru tahun 2011.
c. Mengetahui kenyamanan dalam penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) pada pekerja
bagian Sistem Telepon Otomatis (STO) di PT. Telekomunikasi Riau Daratan Kota
Pekanbaru tahun 2011.
d. Mengetahui peraturan dalam penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) pada pekerja bagian
Sistem Telepon Otomatis (STO) di PT. Telekomunikasi Riau Daratan Kota Pekanbaru
tahun 2011.
e. Mengetahui pengawasan dalam penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) pada pekerja
bagian Sistem Telepon Otomatis (STO) di PT. Telekomunikasi Riau Daratan Kota
Pekanbaru tahun 2011.
f. Mengetahui sikap dalam penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) pada pekerja bagian
Sistem Telepon Otomatis (STO) di PT. Telekomunikasi Riau Daratan Kota Pekanbaru
tahun 2011.
g. Menganalisa hubungan antara pengetahuan dengan sikap dalam penggunaan APD pada
pekerja bagian Sistem Telepon Otomatis (STO) di PT. Telekomunikasi Riau Daratan
Kota Pekanbaru tahun 2011.
h. Menganalisa hubungan antara ketersediaan dengan sikap dalam penggunaan APD pada
pekerja bagian Sistem Telepon Otomatis (STO) di PT. Telekomunikasi Riau Daratan
Kota Pekanbaru tahun 2011.
i. Menganalisa hubungan antara kenyamanan dengan sikap dalam penggunaan APD pada
pekerja bagian Sistem Telepon Otomatis (STO) di PT. Telekomunikasi Riau Daratan
Kota Pekanbaru tahun 2011.
4. j. Menganalisa hubungan antara peraturan dengan sikap dalam penggunaan APD pada
pekerja bagian Sistem Telepon Otomatis (STO) di PT. Telekomunikasi Riau Daratan
Kota Pekanbaru tahun 2011.
k. Menganalisa hubungan antara pengawasan dengan sikap dalam penggunaan APD pada
pekerja bagian Sistem Telepon Otomatis (STO) di PT. Telekomunikasi Riau Daratan
Kota Pekanbaru tahun 2011.
1.5. Manfaat Penelitian
1.5.1. Manfaat Teoritik
a. Menambah khasanah ilmu kesehatan masyarakat khususnya ilmu keselamatan dan
kesehatan kerja dan sebagai bahan perbandingan dalam penelitian.
b. Penelitian ini merupakan tahap aplikasi dari setiap ilmu yang telah didapat oleh peneliti
pada masa perkuliahan. Sehingga peneliti mendapatkan pelajaran berharga dan
menjadikannya sebagai bekal di masa depan untuk menghadapi dunia kerja.
1.5.2. Manfaat Praktis
a. Sebagai masukan dalam upaya preventif kecelakaan kerja terhadap pekerja yang tidak
menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) di PT. Telekomunikasi Riau Daratan Kota
Pekanbaru tahun 2011.
b. Mendapatkan informasi dan data mengenai gambaran sikap pekerja terhadap penggunaan
Alat Pelindung Diri (APD) pada pekerja di PT. Telekomunikasi , sebagai salah satu
bahan pertimbangan dalam menyusun program K3.
c. Memberikan masukan kepada pekerja pentingnya Alat Pelindung Diri (APD) untuk
Keselamatan dan Kesehatan Kerja.
d. Sebagai tambahan pengalaman dan wawasan bagi peneliti tentang faktor-faktor pekerja
yang berhubungan dengan penggunaan Alat Pelindung diri (APD) di PT. Telekomunikasi
Riau Daratan Kota Pekanbaru tahun 2011.
1.6. Sistematika Penulisan
Berikut ini akan dijabarkan tentang sistimatika penulisan skripsi, dimana pembahasan
terbagi atas 5 (lima) bab sebagai berikut :
a. BAB I : PENDAHULUAN
5. Dalam bab ini memuat Latar Belakang , berisi penjelasan mengenai alasan
mengapa masalah yang dikemukan perlu diteliti dan disertai data pendukung untuk
menyatakan rumusan masalah. Dari rumusan masalah diturunkan pertanyaan penelitian.
Tujuan penelitian disusun sesuai dengan pertanyaan penelitian, lingkup penelitian dan
manfaat penelitian.
b. BAB II : TINJAUAN PUSTAKA
Dalam bab ini tinjauan pustaka dapat dianggap sebagai suatu dokumentasi yang
menjelaskan perhatian peneliti pada suatu permasalahan. Berisi kerangka teoritik yang
relevan, berfungsi sebagai instrumen pendukung permasalahan dan kajian, dan
merupakan mata rantai yang menjembatani pengetahuan teoritik dan permasalahan
faktual di lapangan yang akan dikaji.
c. BAB III : METODOLOGI PENELITIAN
Dalam bab ini menguraikan secara jelas dan rinci tentang metode dimanfaatkan,
jenis penelitian, tempat dan waktu penelitian, populasi dan sampel penelitian, kerangka
konsep, variabel penelitian termasuk definisi operasional dari variabel penelitian, data
penelitian mencakup sumber data (primer dan sekunder), sifat data (kulitatif dan
kuantitatif), uji statistik yang dipilih dan waktu pengambilan data (cross section).
d. BAB IV : HASIL PENELITIAN
Dalam bab ini memuat gambaran umum lokasi penelitian, data yang diperoleh
disajikan secara sistematik mulai dari yang umum, kemudian mengarahkan pada yang
khusus. Disajikan juga hasil analisis statistik yang telah dilakukan, terutama hasil analisis
statistik yang akan digunakan pada pembuktian hipotesis. Setiap tabel, gambar,
peta/denah dan skema yang disajikan harus diberi uraian, keterangan atau penjelasan
dalam teks.
e. BAB V : ANALISA DAN PEMBAHASAN
Analisa dan Pembahasan bertujuan menjawab asumsi-asumsi penelitian,
menunjang atau menolah hipotesis. Agar lebih terarah sub-sub bab yang memuat
pembahasan hendaknya disesuaikan dengan tujuan penelitian.
f. BAB VI : KESIMPULAN DAN SARAN
6. Kesimpulan adalah uraian singkat yang dijabarkan secara tepat yang diperoleh
berdasarkan hasil penelitian serta menjawab tujuan penelitian. Sedangkan saran (jika ada)
dibuat berdasarkan hasil pengamatan dan penelitian yang bersifat teoritis dan praktis.
Sebaiknya saran dibuat dengan bahasa yang konkrit.
1.7. Ruang Lingkup Penelitian
Penelitian ini akan membahas mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi sikap pekerja
bagian Sistem Telepon Otomatis (STO) di PT. Telekomunikasi dalam pengunaan Alat Pelindung
Diri (APD) pada tahun 2011, berdasarkan adanya pekerja bagian Sistem Telepon Otomatis
(STO) yang tidak menggunakan safety helmet,safety belt, safety shoes dan safety hands saat
bekerja, padahal PT.Telekomunikasi telah menyediakan APD tersebut. Penelitian tersebut akan
dilaksanakan pada bulan april tahun 2011. Penelitian dilakukan pada pekerja bagian Sistem
Telepon Otomatis (STO) di PT. Telekomunikasi. Dengan cara observasi, wawancara dan
pengisian kuesioner serta menggunakan data sekunder di PT. Telekomunikasi Riau Daratan Kota
Pekanbaru.