Dokumen ini membahas tentang analisis sinyal kecil, termasuk jenis-jenis penguat transistor dan titik kerjanya. Ada tiga jenis penguat transistor berdasarkan titik kerjanya, yaitu penguat kelas A yang bekerja pada setengah tegangan VCC, penguat kelas B yang hanya bekerja bila ada sinyal input diatas 0.6 Volt, dan penguat kelas C yang hanya menguatkan puncak sinyal.
Dokumen tersebut merangkum jenis-jenis penguat transistor berdasarkan sistem pertanahan dan titik kerjanya. Ada tiga jenis penguat berdasarkan sistem pertanahan yaitu common base, common emitor, dan common collector. Sedangkan berdasarkan titik kerjanya ada penguat kelas A, B, AB, dan C. Penguat transistor berfungsi menguatkan sinyal input menjadi sinyal output dengan karakteristik tertentu seperti isolasi, penguatan, dan impedansi yang berbed
Dokumen tersebut membahas tentang penguat transistor yang dibagi menjadi tiga jenis berdasarkan cara pemasangan kakinya (common base, common emitter, common collector), serta empat jenis berdasarkan titik kerjanya (kelas A, B, AB, C). Jenis-jenis penguat transistor tersebut memiliki karakteristik yang berbeda-beda seperti isolasi, impedansi, fase sinyal keluaran, dan efisiensi.
Penguat Common Base adalah penguat yang kaki basis transistor di groundkan, lalu input di masukkan ke emitor dan output diambil pada kaki kolektor. Penguat Common Base mempunyai karakter sebagai penguat tegangan.
Dokumen tersebut merangkum tiga jenis penguat transistor, yaitu penguat common base, common emitor, dan common collector. Penguat common base digunakan sebagai penguat tegangan dengan isolasi tinggi antara input dan output. Penguat common emitor sering digunakan pada penguat frekuensi rendah seperti sinyal audio. Sedangkan penguat common collector cocok sebagai penguat penyangga karena memiliki impedansi input tinggi dan output rendah.
Dokumen tersebut merangkum jenis-jenis penguat transistor berdasarkan sistem pertanahan dan titik kerjanya. Ada tiga jenis penguat berdasarkan sistem pertanahan yaitu common base, common emitor, dan common collector. Sedangkan berdasarkan titik kerjanya ada penguat kelas A, B, AB, dan C. Penguat transistor berfungsi menguatkan sinyal input menjadi sinyal output dengan karakteristik tertentu seperti isolasi, penguatan, dan impedansi yang berbed
Dokumen tersebut membahas tentang penguat transistor yang dibagi menjadi tiga jenis berdasarkan cara pemasangan kakinya (common base, common emitter, common collector), serta empat jenis berdasarkan titik kerjanya (kelas A, B, AB, C). Jenis-jenis penguat transistor tersebut memiliki karakteristik yang berbeda-beda seperti isolasi, impedansi, fase sinyal keluaran, dan efisiensi.
Penguat Common Base adalah penguat yang kaki basis transistor di groundkan, lalu input di masukkan ke emitor dan output diambil pada kaki kolektor. Penguat Common Base mempunyai karakter sebagai penguat tegangan.
Dokumen tersebut merangkum tiga jenis penguat transistor, yaitu penguat common base, common emitor, dan common collector. Penguat common base digunakan sebagai penguat tegangan dengan isolasi tinggi antara input dan output. Penguat common emitor sering digunakan pada penguat frekuensi rendah seperti sinyal audio. Sedangkan penguat common collector cocok sebagai penguat penyangga karena memiliki impedansi input tinggi dan output rendah.
Dokumen tersebut membahas tentang penguat transistor, yang merupakan komponen elektronik semi konduktor yang berfungsi sebagai penguat sinyal. Penguat transistor dapat dikonfigurasikan sebagai penguat tegangan, arus, atau daya, dan dibedakan menjadi tiga jenis berdasarkan sistem pertahanannya. Ada empat kelas penguat transistor yaitu kelas A, B, AB, dan C, yang berbeda pada titik kerja transistor.
Dokumen ini membahas tiga jenis penguat transistor, yaitu penguat common base, common emitor, dan common collector. Penguat common base digunakan untuk sinyal kecil karena memiliki impedansi input tinggi, sering digunakan pada frekuensi tinggi. Penguat common emitor populer untuk frekuensi rendah karena stabil, tetapi memiliki umpan balik positif. Penguat common collector cocok sebagai buffer karena impedansi inputnya tinggi dan output rendah.
Dokumen tersebut membahas tiga jenis penguat transistor, yaitu penguat common base, common emitor, dan common collector. Penguat common base memiliki isolasi input dan output tinggi sehingga feedback lebih kecil, cocok sebagai pre-amp. Penguat common emitor sering digunakan sebagai penguat audio karena output berbeda fasa 180 derajat dari input. Sedangkan penguat common collector memiliki penguatan tegangan sama dengan 1 dan penguatan arus tinggi, cocok digunakan sebag
Dokumen tersebut merangkum tiga jenis penguat transistor, yaitu penguat common base, common emitor, dan common collector. Penguat common base memiliki isolasi tinggi antara input dan output serta impedansi input tinggi, sehingga cocok untuk preamplifier. Penguat common emitor sering digunakan pada penguat frekuensi rendah. Sedangkan penguat common collector cocok sebagai buffer karena memiliki impedansi input tinggi dan output rendah.
Dokumen ini membahas tentang penguat transistor dan jenis-jenis penguat transistor, yaitu penguat common base, common emitter, dan common collector. Penguat transistor berfungsi untuk menguatkan sinyal masukan tanpa merubah bentuknya. Jenis penguat common base berfungsi sebagai pre-amplifier dengan isolasi input dan output tinggi, sementara common emitter sering digunakan sebagai penguat audio karena output berbeda fase 180 derajat dari input. Common collector disebut juga emitter follower karena
Dokumen ini membahas tentang transistor, termasuk pengertian, fungsi, jenis, cara mengukur nilai, dan karakteristik transistor. Transistor adalah alat semikonduktor yang berfungsi sebagai penguat sinyal atau pengatur arus listrik. Terdapat dua jenis transistor utama, yaitu transistor bipolar dan transistor efek medan (FET).
Transistor adalah alat semikonduktor yang berfungsi sebagai penguat, sirkuit pemutus dan penyambung, serta stabilisasi tegangan. Transistor bekerja sebagai kran listrik dimana berdasarkan arus atau tegangan inputnya, dapat mengatur aliran listrik dari sirkuit sumbernya. Secara umum transistor memiliki 3 terminal yaitu basis, emitor, dan kolektor.
Dokumen tersebut membahas tiga jenis penguat transistor, yaitu penguat common base, common emitor, dan common collector. Penguat common base memiliki isolasi tinggi antara output dan input serta impedansi input tinggi, sehingga cocok untuk preamplifier. Penguat common emitor sering digunakan pada penguat frekuensi rendah karena output berlawanan fase dengan input. Sedangkan penguat common collector cocok sebagai buffer karena memiliki impedansi input tinggi dan output rendah.
Dokumen tersebut membahas tiga jenis penguat transistor, yaitu penguat common base, common emitor, dan common collector. Penguat common base memiliki isolasi tinggi antara input dan output serta impedansi input tinggi, sehingga cocok untuk preamplifier. Penguat common emitor memiliki output berlawanan fase dari input dan rentan osilasi. Penguat common collector memiliki output sefase dengan input dan penguatan tegangan sama dengan 1.
Dokumen tersebut merangkum pengertian transistor, jenis-jenis transistor seperti BJT dan PNP/NPN, cara kerja, dan karakteristiknya. Transistor adalah alat semikonduktor yang berfungsi sebagai penguat sinyal, pemutus, dan penyambung sirkuit. Terdapat dua jenis utama transistor, yaitu BJT yang memiliki dua polaritas dan PNP/NPN yang mengalirkan arus berlawanan arah.
Transistor adalah komponen elektronika semi konduktor yang berfungsi sebagai penguat sinyal, pemutus sirkuit, dan stabilisator tegangan. Terdapat dua jenis transistor yaitu transistor bipolar dan transistor efek medan (FET). Transistor bipolar terbagi menjadi tipe PNP dan NPN, sedangkan cara kerja masing-masing berbeda dalam aliran arusnya.
Elevate Your Flexible Workforce Program with Fieldglass [Paris]SAP Ariba
Today, as much as 30-50% of an organization’s workforce is considered external. Manufacturing companies use contingent labor and services to quickly meet demand, technology companies to find workers for positions with unique skill sets, and oil and gas companies to combat labor shortages. Behind the scenes, they need total visibility in order to optimize all areas of services procurement including complex spend, workforce quality, regulatory compliance and labor program efficiencies. Fieldglass' Vendor Management System (VMS) can help companies achieve this and more, all while easily integrating with other internal systems to enable a holistic view of both talent and spend.
Presentation about the GEi of the SDC component in the FI-WARE project. You can follow updates of this GEi by tweeter using the hashtag #FIWARE_SDC or @FIWARE.
Dokumen tersebut membahas tentang penguat transistor, yang merupakan komponen elektronik semi konduktor yang berfungsi sebagai penguat sinyal. Penguat transistor dapat dikonfigurasikan sebagai penguat tegangan, arus, atau daya, dan dibedakan menjadi tiga jenis berdasarkan sistem pertahanannya. Ada empat kelas penguat transistor yaitu kelas A, B, AB, dan C, yang berbeda pada titik kerja transistor.
Dokumen ini membahas tiga jenis penguat transistor, yaitu penguat common base, common emitor, dan common collector. Penguat common base digunakan untuk sinyal kecil karena memiliki impedansi input tinggi, sering digunakan pada frekuensi tinggi. Penguat common emitor populer untuk frekuensi rendah karena stabil, tetapi memiliki umpan balik positif. Penguat common collector cocok sebagai buffer karena impedansi inputnya tinggi dan output rendah.
Dokumen tersebut membahas tiga jenis penguat transistor, yaitu penguat common base, common emitor, dan common collector. Penguat common base memiliki isolasi input dan output tinggi sehingga feedback lebih kecil, cocok sebagai pre-amp. Penguat common emitor sering digunakan sebagai penguat audio karena output berbeda fasa 180 derajat dari input. Sedangkan penguat common collector memiliki penguatan tegangan sama dengan 1 dan penguatan arus tinggi, cocok digunakan sebag
Dokumen tersebut merangkum tiga jenis penguat transistor, yaitu penguat common base, common emitor, dan common collector. Penguat common base memiliki isolasi tinggi antara input dan output serta impedansi input tinggi, sehingga cocok untuk preamplifier. Penguat common emitor sering digunakan pada penguat frekuensi rendah. Sedangkan penguat common collector cocok sebagai buffer karena memiliki impedansi input tinggi dan output rendah.
Dokumen ini membahas tentang penguat transistor dan jenis-jenis penguat transistor, yaitu penguat common base, common emitter, dan common collector. Penguat transistor berfungsi untuk menguatkan sinyal masukan tanpa merubah bentuknya. Jenis penguat common base berfungsi sebagai pre-amplifier dengan isolasi input dan output tinggi, sementara common emitter sering digunakan sebagai penguat audio karena output berbeda fase 180 derajat dari input. Common collector disebut juga emitter follower karena
Dokumen ini membahas tentang transistor, termasuk pengertian, fungsi, jenis, cara mengukur nilai, dan karakteristik transistor. Transistor adalah alat semikonduktor yang berfungsi sebagai penguat sinyal atau pengatur arus listrik. Terdapat dua jenis transistor utama, yaitu transistor bipolar dan transistor efek medan (FET).
Transistor adalah alat semikonduktor yang berfungsi sebagai penguat, sirkuit pemutus dan penyambung, serta stabilisasi tegangan. Transistor bekerja sebagai kran listrik dimana berdasarkan arus atau tegangan inputnya, dapat mengatur aliran listrik dari sirkuit sumbernya. Secara umum transistor memiliki 3 terminal yaitu basis, emitor, dan kolektor.
Dokumen tersebut membahas tiga jenis penguat transistor, yaitu penguat common base, common emitor, dan common collector. Penguat common base memiliki isolasi tinggi antara output dan input serta impedansi input tinggi, sehingga cocok untuk preamplifier. Penguat common emitor sering digunakan pada penguat frekuensi rendah karena output berlawanan fase dengan input. Sedangkan penguat common collector cocok sebagai buffer karena memiliki impedansi input tinggi dan output rendah.
Dokumen tersebut membahas tiga jenis penguat transistor, yaitu penguat common base, common emitor, dan common collector. Penguat common base memiliki isolasi tinggi antara input dan output serta impedansi input tinggi, sehingga cocok untuk preamplifier. Penguat common emitor memiliki output berlawanan fase dari input dan rentan osilasi. Penguat common collector memiliki output sefase dengan input dan penguatan tegangan sama dengan 1.
Dokumen tersebut merangkum pengertian transistor, jenis-jenis transistor seperti BJT dan PNP/NPN, cara kerja, dan karakteristiknya. Transistor adalah alat semikonduktor yang berfungsi sebagai penguat sinyal, pemutus, dan penyambung sirkuit. Terdapat dua jenis utama transistor, yaitu BJT yang memiliki dua polaritas dan PNP/NPN yang mengalirkan arus berlawanan arah.
Transistor adalah komponen elektronika semi konduktor yang berfungsi sebagai penguat sinyal, pemutus sirkuit, dan stabilisator tegangan. Terdapat dua jenis transistor yaitu transistor bipolar dan transistor efek medan (FET). Transistor bipolar terbagi menjadi tipe PNP dan NPN, sedangkan cara kerja masing-masing berbeda dalam aliran arusnya.
Elevate Your Flexible Workforce Program with Fieldglass [Paris]SAP Ariba
Today, as much as 30-50% of an organization’s workforce is considered external. Manufacturing companies use contingent labor and services to quickly meet demand, technology companies to find workers for positions with unique skill sets, and oil and gas companies to combat labor shortages. Behind the scenes, they need total visibility in order to optimize all areas of services procurement including complex spend, workforce quality, regulatory compliance and labor program efficiencies. Fieldglass' Vendor Management System (VMS) can help companies achieve this and more, all while easily integrating with other internal systems to enable a holistic view of both talent and spend.
Presentation about the GEi of the SDC component in the FI-WARE project. You can follow updates of this GEi by tweeter using the hashtag #FIWARE_SDC or @FIWARE.
This document discusses the FI-WARE Project's PaaS Manager, which provides a platform-as-a-service layer over the FI-WARE IaaS cloud platform. The PaaS Manager orchestrates the provisioning of virtual resources and installation of application software stacks. It manages "Blueprints" that define the resources, products, and configuration for deploying applications. The document outlines the basic concepts including Blueprints, Tiers, and Products. It also describes the PaaS Manager's APIs and operations for deploying Blueprints, defining new Blueprints, and documenting the open specifications.
Modern Travel and Expense: The Connected Platform [Paris]SAP Ariba
Managing employee travel and expenses is no longer just about streamlining processes. With changes in technology and workforce demographics, more and more purchasing power is being pushed directly to employees, decentralizing a once centralized part of the business. As a result, tracking and managing travel and expense is getting harder. An open platform that connects data, applications and people gives organizations and their employees the ability to effortlessly manage travel and expense and provides organizations with total transparency into spending – wherever and whenever it happens.
Presentation in CeBIT about FI-WARE Cloud. Why do we select OpenStack as virtualization platform? Which are the advantages to use FI-WARE cloud for a SME?
This document provides an introduction and analysis of the metaphysical poem "The Sun Rising" by John Donne. It discusses how metaphysical poetry emerged in the 17th century as a new style, with John Donne as a pioneer. It then analyzes Donne's poem "The Sun Rising", in which the lover addresses the sun but asserts that his beloved is superior and more important than the rising sun. The poem establishes the power of love over any rules or wealth represented by the sun.
Transistor sebagai penguat merupakan salah satu fungsi dari sekian banyaknya fungsi transistor, selain dari digunakannya transistor sebagai saklar juga tentunya.
Transistor adalah komponen elektronika semikonduktor yang memiliki 3 kaki elektroda. Makalah ini membahas karakteristik dan daerah operasi transistor, termasuk daerah potong, saturasi, aktif, dan breakdown. Dijelaskan pula perbedaan transistor tipe NPN dan PNP beserta kurva karakteristik tegangan-arusnya.
Penguat transistor dibagi menjadi tiga jenis berdasarkan cara pemasangan ground dan pengambilan outputnya: penguat common base, common emitter, dan common collector. Penguat common base menghasilkan penguatan tegangan antara sinyal masuk dan keluar tanpa penguatan arus, sedangkan penguat common emitter menghasilkan sinyal keluar berlawanan fasa dengan sinyal masuk dan cocok untuk penguat frekuensi rendah. Penguat common collector memiliki sinyal
Dokumen tersebut membahas tentang penguat daya kelas C, termasuk definisi, perbedaan dengan kelas B, karakteristik kerjanya hanya memperkuat sisi tunggal sinyal, dan aplikasinya pada penguat frekuensi tinggi dengan efisiensi tinggi walaupun fidelitas rendah. Dokumen ini juga menjelaskan rangkaian penguat kelas C dan analisis frekuensi resonansinya.
Dokumen ini membahas tiga jenis penguat transistor berdasarkan sistem pertanahan dan titik kerjanya. Berdasarkan sistem pertanahan, terdapat penguat basis bersama, emitter bersama, dan kolektor bersama. Sedangkan berdasarkan titik kerja terdapat penguat kelas A, B, dan AB.
Transistor adalah komponen elektronika semikonduktor yang memiliki 3 kaki elektroda, yaitu Basis (Dasar), Kolektor (Pengumpul) dan Emitor (Pemancar). Komponen ini berfungsi sebagai penguat, pemutus dan penyambung (switching), stabilitasi tegangan, modulasi sinyal dan masih banyak lagi fungsi lainnya.
Dokumen tersebut memberikan penjelasan tentang amplifier, op-amp, dan beberapa rangkaian op-amp. Amplifier digunakan untuk menguatkan sinyal listrik seperti suara, sedangkan op-amp adalah penguat berpenguatan tinggi yang dapat membentuk berbagai fungsi linier dan nonlinier. Beberapa rangkaian op-amp yang dijelaskan adalah penguat inverting, non-inverting, integrator, differensiator, dan komparator.
ANALISIS PENGARUH INDUSTRI BATU BARA TERHADAP PENCEMARAN UDARA.pdfnarayafiryal8
Industri batu bara telah menjadi salah satu penyumbang utama pencemaran udara global. Proses ekstraksi batu bara, baik melalui penambangan terbuka maupun penambangan bawah tanah, menghasilkan debu dan gas beracun yang dilepaskan ke atmosfer. Gas-gas tersebut termasuk sulfur dioksida (SO2), nitrogen oksida (NOx), dan partikel-partikel halus (PM2.5) yang berbahaya bagi kesehatan manusia dan lingkungan. Selain itu, pembakaran batu bara di pembangkit listrik dan industri menyebabkan emisi karbon dioksida (CO2), yang merupakan penyebab utama perubahan iklim global dan pemanasan global.
Pencemaran udara yang disebabkan oleh industri batu bara juga memiliki dampak lokal yang signifikan. Di sekitar area penambangan, debu batu bara yang dihasilkan dapat mengganggu kesehatan masyarakat dan ekosistem lokal. Paparan terus-menerus terhadap debu batu bara dapat menyebabkan masalah pernapasan seperti asma dan bronkitis, serta berkontribusi pada penyakit paru-paru yang lebih serius. Selain itu, hujan asam yang disebabkan oleh emisi sulfur dioksida dapat merusak tanaman, air tanah, dan ekosistem sungai, mengancam keberlanjutan lingkungan di sekitar lokasi industri batu bara.
1 - Metode Pelaksanaan Pondasi Tiang Pancang-1.pptx
Analisis sinyal kecil
1. ANALISIS SINYAL KECIL
Nama : Gyani Ubaydillah
Nim : 1410502055
Prodi : Teknik Mesin S1
Dosen Penggajar : R.Suryoto Edy Raharjo,S.T.,M.Eng
Fakultas Teknik
Universitas Tidar
2. Daftar Isi
• Daftar Isi
• Kata Pengantar
• Macam-Macam Transistor Penguat Sinyal
• Titik Kerjanya Penguat Transistor
• Penutup
3. Kata Pengantar
Puji Syukur kehadirat ALLAH SWT, karena atas perkenan-
NYA tugas tentang “karakteristik Transistor “ dapat
diselesaikan.Tujuan dari pembuatan laporan ini adalah untuk
memberikan gambaran mengenai kerja transistor, beberapa
simbol dari transstor, dan tipe-tipe transistor.
Harapan saya semoga silde ini membantu menambah
pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, sehingga saya
dapat memperbaiki bentuk maupun isi slide ini sehingga
kedepannya dapat lebih baik.
Slide ini saya akui masih banyak kekurangan karena
pengalaman yang saya miliki sangat kurang. Oleh karena itu saya
harapkan kepada para pembaca untuk memberikan masukan-
masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan slide
ini.
4. 1. Penguat Common Base (grounded-base)
Penguat Common Base
Penguat Common Base adalah penguat yang
kaki basis transistor di groundkan, lalu input di masukkan
ke emitor dan output diambil pada kaki kolektor. Penguat
Common Base mempunyai karakter sebagai penguat
tegangan.
Penguat Common base mempunyai karakter
sebagai berikut :
1. Adanya isolasi yang tinggi dari output ke input
sehingga meminimalkan efek umpan balik.
2. Mempunyai impedansi input yang relatif tinggi
sehingga cocok untuk penguat sinyal kecil (pre amplifier).
3 Sering dipakai pada penguat frekuensi tinggi pada
jalur VHF dan UHF. Bisa juga dipakai sebagai buffer atau
penyangga
5. 2. Penguat Common Emitor
Penguat Common Emitor adalah penguat yang kaki
emitor transistor di groundkan, lalu input di
masukkan ke basis dan output diambil pada kaki
kolektor. Penguat Common Emitor juga mempunyai
karakter sebagai penguat tegangan
Penguat Common Emitor mempunyai karakteristik
sebagai berikut :
a) Sinyal outputnya berbalik fasa 180 derajat
terhadap sinyal input.
b) Sangat mungkin terjadi osilasi karena adanya
umpan balik positif, sehingga sering dipasang umpan
balik negatif untuk mencegahnya.
c) Sering dipakai pada penguat frekuensi rendah
(terutama pada sinyal audio).
d) Mempunyai stabilitas penguatan yang rendah
karena bergantung pada kestabilan suhu dan bias
transistor.
6. 3. Penguat Common Collector
Penguat Common Collector adalah penguat yang kaki
kolektor transistor di groundkan, lalu input di masukkan
ke basis dan output diambil pada kaki emitor. Penguat
Common Collector juga mempunyai karakter sebagai
penguat arus .
Penguat Common Collector mempunyai karakteristik
sebagai berikut :
@Sinyal outputnya sefasa dengan sinyal input (jadi
tidak membalik fasa seperti Common Emitor)
@Mempunyai penguatan tegangan sama dengan 1.
@Mempunyai penguatan arus samadengan HFE
transistor.
@Cocok dipakai untuk penguat penyangga (buffer)
karena mempunyai impedansi input tinggi dan
mempunyai impedansi output yang rendah.
7. Berdasarkan titik kerjanya penguat
transistor ada tiga jenis, yaitu:
1. Penguat Kelas A
Penguat kelas A adalah penguat yang titik kerja
efektifnya setengah dari tagangan VCC penguat. Untuk
bekerja penguat kelas A memerlukan bias awal yang
menyebabkan penguat dalam kondisi siap untuk
menerima sinyal. Karena hal ini maka penguat kelas A
menjadi penguat dengan efisiensi terendah namun
dengan tingkat distorsi (cacat sinyal) terkecil.
Sistem bias penguat kelas A yang populer adalah sistem
bias pembagi tegangan dan sistem bias umpan balik
kolektor. Melalui perhitungan tegangan bias yang tepat
maka kita akan mendapatkan titik kerja transistor tepat
pada setengah dari tegangan VCC penguat. Penguat
kelas A cocok dipakai pada penguat awal (pre amplifier)
karena mempunyai distorsi yang kecil.
8. 2. Penguat Kelas B
Penguat kelas B adalah penguat yang bekerja
berdasarkan tegangan bias dari sinyal input yang masuk.
Titik kerja penguat kelas B berada dititik cut-off transistor.
Dalam kondisi tidak ada sinyal input maka penguat kelas B
berada dalam kondisi OFF dan baru bekerja jika ada sinyal
input dengan level diatas 0.6Volt (batas tegangan bias
transistor).
Penguat kelas B mempunyai efisiensi yang tinggi
karena baru bekerja jika ada sinyal input. Namun karena
ada batasan tegangan 0.6 Volt maka penguat kelas B tidak
bekerja jika level sinyal input dibawah 0.6Volt. Hal ini
menyebabkan distorsi (cacat sinyal) yang disebut distorsi
cross over, yaitu cacat pada persimpangan sinyal sinus
bagian atas dan bagian bawah.
9. 3. Penguat kelas C
Penguat kelas C mirip dengan penguat kelas B, yaitu
titik kerjanya berada di daerah cut-off transistor.
Bedanya adalah penguat kelas C hanya perlu satu
transistor untuk bekerja normal tidak seperti kelas B
yang harus menggunakan dua transistor (sistem push-
pull). Hal ini karena penguat kelas C khusus dipakai
untuk menguatkan sinyal pada satu sisi atau bahkan
hanya puncak-puncak sinyal saja.
Penguat kelas C tidak memerlukan fidelitas, yang
dibutuhkan adalah frekuensi kerja sinyal sehingga
tidak memperhatikan bentuk sinyal. Penguat kelas C
dipakai pada penguat frekuensi tinggi. Pada penguat
kelas C sering ditambahkan sebuah rangkaian
resonator LC untuk membantu kerja penguat. Penguat
kelas C mempunyai efisiensi yang tinggi sampai 100 %
namun dengan fidelitas yang rendah.