SlideShare a Scribd company logo
ANALISIS POTENSI WILAYAH DAN DAERAH

     MENGENAL KAWASAN BUDIDAYA DAN
      KAWASAN LINDUNG DI INDONESIA

   ARAHAN PENGELOLAAN KAWASAN LINDUNG
    DAN KAWASAN BUDIDAYA DI KALIMANTAN
                 TENGAH

              KELOMPOK B-3
Kawasan Budidaya Dan Kawasan Lindung


 PENGERTIAN
 Dalam pembahasannya kawasan memiliki macam-
 macam pengertian dasar dari kawasan. Pengertian-
 pengertian dasar yang digunakan dalam penataan
 ruang dan dijelaskan di bawah ini meliputi ruang, tata
 ruang, penataan ruang, rencana tata ruang, wilayah,
 kawasan lindung, kawasan budidaya, kawasan
 perdesaan, kawasan perkotaan, dan kawasan tertentu.
Lanjutan...
 Ruang adalah wadah yang meliputi ruang daratan,
  ruang lautan, dan ruang udara sebagai satu kesatuan
  wilayah, tempat manusia dan makhluk lainnnya hidup
  dan melakukan kegiatan serta memelihara
  kelangsungan hidupnya.
 Tata ruang adalah wujud dari struktur dan pola
  pemanfaatan ruang, baik direncanakan maupun tidak
  direncanakan.
 Penataan ruang adalah proses perencanaan tata ruang,
  pemanfaatan ruang, dan pengendalian ruang.
 Rencana tata ruang adalah hasil perencanaan struktur dan pola
  pemanfaatan ruang
 Wilayah adalah ruang yang merupakan kesatuan geografis
  beserta segenap unsur terkait padanya yang batas dan sistemnya
  ditentukan berdasarkan aspek administratif dan atau aspek
  fungsional.
 Kawasan adalah wilayah dengan fungsi utama lindung atau
  budidaya, yang dijelaskan sebagai berikut:
  Kawasan lindung adalah kawasan yang ditetapkan dengan
  fungsi utama melindungi kelestarian lingkungan hidup yang
  mencakup sumber daya alam dan sumber daya buatan.
  Kawasan budidaya adalah kawasan yang ditetapkan dengan
  fungsi utama untuk dibudidayakan atas dasar kondisi dan
  potensi sumber daya alam, sumber daya manusia, dan sumber
  daya buatan.
Arahan Pengelolaan Kawasan
Lindung dan Kawasan Budidaya
 Sebagai dasar untuk menyusun arahan kawasan
 lindung dan kawasan budidaya, didasarkan dari hasil
 evaluasi kemampuan lahan. Hasil evaluasi tersebut
 berupa peta kemampuan lahan. Peta kemampuan
 lahan Kabupaten Sintang didapat dari hasil overlay
 peta curah hujan, peta jenis tanah, dan peta
 kemiringan lereng. Hasil yang diperoleh dari overlay
 peta tersebut memberikan arahan untuk peruntukan
 kawasan lindung, kawasan penyangga, kawasan
 tanaman tahunan, sertakawasan tanaman semusim
 dan permukiman.
Pengelolaan Kawasan Lindung
  Mangacu pada Keppress No. 32 tahun 1990 tentang
  Pengelolaan Kawasan Lindung, yang termasuk dalam
  kawasan lindung, meliputi: kawasan yang memberikan
  perlindungan kawasan bawahannya, kawasan
  perlindungan setempat, kawasan suaka alam dan cagar
  budaya, serta kawasan rawan bencana. Berdasarkan hasil
  identifikasi kawasan lindung, kawasan lindung di
  Kabupaten Sintang sesuai dengan kriterianya masing-
  masing adalah:
1. Kawasan yang memberikan perlindungan pada kawasan
    bawahannya, berupa Kawasan Hutan Lindung; dan
2. Kawasan perlindungan setempat, berupa: Kawasan
    Sempadan Sungai, Kawasan Suaka Alam, Sempadan
    Danau/Mata Air/Air Terjun
Lanjut...
 Kawasan Hutan Lindung
  kelompok Hutan Dinding Raja, Gunung Payung, Sepan-Senaning, Daturan dan
  sekitarnya, Bukit Kelam, Bukit Kehuma, Bukit Libur, Lubuk Lintang, Penintin, Gunung
  Condong, serta Beluwai-Jelundung.
 Kawasan Sepadan Sungai
  Kawasan sempadan sungai, tersebar hampir di seluruh wilayah kabupaten, meliputi:
  Sungai Kapuas, Melawi, Sui, Ketungau, Peturau, Merakai, Selakau, Jungkit, dll.
 Kawasan Suaka Alam
  Kawasan suaka alam adalah kawasan yang mewakili ekosistem khas yang merupakan
  habitat alami yang memberi perlindungan bagi perkembangan flora fauna yang khas dan
  beraneka ragam. Kriteria kawasan suaka alam terdiri dari cagar alam, suaka marga satwa,
  hutan wisata, daerah perlindungan satwa dan daerah pengungsian satwa.
  Kawasan Suaka Alam di Kabupaten Sintang meliputi: Cagar Alam Bukit Baka, Taman
  Nasional, Taman Hutan Raya, dan Taman Wisata Alam.
 Kawasan sempadan danau/mata air/air terjun
  Kawasan ini merupakan area di sekeliling danau/mataair/air terjun yang mempunyai
  manfaat penting untuk memperta-hankan kelestarian fungsi sumber-sumber air
Pengelolaan Kawasan Budidaya
  Kawasan budidaya yang akan diarahkan
  pengembangannya di Kabupaten Sintang sesuai dengan
  potensi yang ada adalah sebagai berikut:
 Kawasan Budidaya Pertanian, mencakup:
     Kawasan Pertanian Lahan Basah;
     Kawasan Pertanian Lahan Kering;
     Kawasan Perkabunan;
     Kawasan Hutan Produksi;
 Kawasan Budidaya Bukan Pertanian, mencakup:
     Kawasan Permukiman;
     Kawasan Industri;
     Kawasan Pertambangan;
     Kawasan Pariwisata.
Kawasan budidaya pertanian
 Kawasan Pertanian Lahan Basah
  Pengembangan pertanian lahan basah tersebar di Kecamatan Sepauk, Tempunak, Kayan
  Hilir, Sintang, Sei Tebelian, Ke lam Permai, Binjai, dan Ketungau Hilir.
 Kawasan Pertanian Lahan Kering
  Berdasarkan kemampuan lahannya, di Kabupaten Sintang terdapat kawasan yang sesuai
  untuk pengembangan pertanian lahan kering yang tersebar di semua kecamatan.
 Kawasan Perkebunan
  Kawasan perkebunan merupakan salah satu kawasan andalan Kabupaten Sintang.
  Arahan pengembangan kawasan perkebunan menempati wilayah yang cukup luas
  dengan penyebaran utamanya di Kecamatan Dedai, Sintang, Ketungau Hilir, Ketungau
  Tengah.
 Kawasan Hutan Produksi
  Arahan pengembangan kawasan hutan produksi dilakukan berdasarkan pertimbangan
  kesesuaian lahan, penggunaan lahan saat ini (khususnya pada kawasan dengan
  penggunaan lahan saat ini berupa hutan dan kawasan yang telah memperoleh Hak
  Pengusahaan Hutan). Berdasarkan pertimbangan tersebut, arahan pengembangan
  kawasan hutan produksi menempati wilayah yang cukup luas dengan penyebaran
  hampir di semua wilayah kecamatan yang terdapat di Kabupaten Sintang, kecuali di
  Kecamatan Dedai, dan Sintang.
Kawasan budidaya bukan pertanian
 Kawasan permukiman adalah kawasan di luar kawasan lindung yang
  diperlukan sebagai lingkungan tempat tinggal atau tempat tinggal
  yang berada di daerah perkotaan dan perdesaan. Tujuan pengelolaan
  kawasan ini adalah untuk menyediakan tempat permukiman yang
  sehat dan aman dari bencana alam serta memberikan lingkungan yang
  sesuai untuk pengembangan masyarakat, dan tetap memperhatikan
  kelestarian lingkungan.
 Pengembangan kawasan industri di Kabupaten Sintang secara umum
  adalah untuk mengembangkan zona/kawasan industri sebagai tempat
  pemusatan kegiatan industri pengolahan terutama industri
  pengolahan kayu, yang didukung dengan prasarana penunjangnya. Di
  wilayah Kabupaten Sintang, kawasan industri akan diarahkan di
  sekitar kawasan perkebunan dan berdekatan dengan kawasan
  permukiman. Kawasan ini menempati wilayah yang relatif kecil, yaitu
  di Kecamatan Tempunak.
 Kawasan Pertambangan, yaitu minyak bumi (kec.ketungau tengah),
  batubara (Bukit Alat), emas (sungai kapuas dan sungai melawi)
Lanjut...
 Kawasan Pariwisata
  Wisata budaya dan peninggalan sejarah, dimana terdapat 16
  situs yang lokasinya terdapat di Kecamatan Sepauk, Sintang,
  Serawai dan Ketungau;
  Hutan wisata yang terdapat di Kota Sintang yaitu Hutan Wisata
  Baning, dan Hutan Wisata Bukit Kelam yang terdapat di Kebong
  Kecamatan Kelam Permai; dan
  Air terjun yang terdapat di Kecamatan Kayan Hilir (Air Terjun
  Riam Tajak) dan Kecamatan Ambalau (Air Terjun Noka Nayan).
  Untuk mendukung pengembangan kawasan pariwisata ini perlu
  dilakukan studi perencanaan yang lebih detail sekaligus
  pengembangan prasarana dan sarana pendukungnya. Secara
  sapsial, rencana pengelolaan kawasan budidaya di Kabupaten
  Sintang.
kesimpulan
   Dapat diketahui dari bahasan dia atas, Kawasan adalah wilayah dengan fungsi utama lindung atau budidaya,
    yang dijelaskan sebagai berikut:
    Kawasan lindung adalah kawasan yang ditetapkan dengan fungsi utama melindungi kelestarian lingkungan
    hidup yang mencakup sumber daya alam dan sumber daya buatan.
    Kawasan budidaya adalah kawasan yang ditetapkan dengan fungsi utama untuk dibudidayakan atas dasar
    kondisi dan potensi sumber daya alam, sumber daya manusia, dan sumber daya buatan.
   Kawasan Lindung
    Kawasan yang memberikan perlindungan pada kawasan bawahannya, berupa Kawasan Hutan Lindung; dan
    Kawasan perlindungan setempat, berupa: Kawasan Sempadan Sungai, Kawasan Suaka Alam, Sempadan
    Danau/Mata Air/Air Terjun.
   Kawasan budidaya yang akan diarahkan pengembangannya di Kabupaten Sintang sesuai dengan potensi
    yang ada adalah sebagai berikut:
    Kawasan Budidaya Pertanian, mencakup:
        Kawasan Pertanian Lahan Basah;
        Kawasan Pertanian Lahan Kering;
        Kawasan Perkabunan;
        Kawasan Hutan Produksi;
    Kawasan Budidaya Bukan Pertanian, mencakup:
        Kawasan Permukiman;
        Kawasan Industri;
        Kawasan Pertambangan;
        Kawasan Pariwisata.

More Related Content

What's hot

Ppt tugas 7 pembangunan ekonomi daerah
Ppt tugas 7 pembangunan ekonomi daerahPpt tugas 7 pembangunan ekonomi daerah
Ppt tugas 7 pembangunan ekonomi daerah
mohamad amsanudin
 
Tataruang Wilayah Kota
Tataruang Wilayah KotaTataruang Wilayah Kota
Tataruang Wilayah Kota
Deddy Supriady Bratakusumah
 
Penyusunan Indikator Kinerja Pembangunan Daerah
Penyusunan Indikator Kinerja Pembangunan DaerahPenyusunan Indikator Kinerja Pembangunan Daerah
Penyusunan Indikator Kinerja Pembangunan Daerah
Dadang Solihin
 
Analisis potensi Ekonomi Regional
Analisis potensi Ekonomi RegionalAnalisis potensi Ekonomi Regional
Analisis potensi Ekonomi Regional
Dahlan Tampubolon
 
Teori teori ekonomi regional
Teori teori ekonomi regionalTeori teori ekonomi regional
Teori teori ekonomi regional
Sugeng Budiharsono
 
Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/Kota
Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/KotaPedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/Kota
Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/Kota
Penataan Ruang
 
Konsep Monitoring dan Evaluasi
Konsep Monitoring dan Evaluasi Konsep Monitoring dan Evaluasi
Konsep Monitoring dan Evaluasi
Dadang Solihin
 
Pedoman Penyusunan Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD)
Pedoman Penyusunan Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD)Pedoman Penyusunan Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD)
Pedoman Penyusunan Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD)
Joy Irman
 
Visi, Misi, Strategi, Kebijakan, Program dan Kegiatan
Visi, Misi, Strategi, Kebijakan,  Program dan KegiatanVisi, Misi, Strategi, Kebijakan,  Program dan Kegiatan
Visi, Misi, Strategi, Kebijakan, Program dan Kegiatan
Dadang Solihin
 
PPT PEMBERDAYAAN MASYARAKAT NELAYAN
PPT PEMBERDAYAAN MASYARAKAT NELAYANPPT PEMBERDAYAAN MASYARAKAT NELAYAN
PPT PEMBERDAYAAN MASYARAKAT NELAYAN
MOH AFIFI A. JAMI'
 
Ekonomi wilayah
Ekonomi wilayahEkonomi wilayah
Ekonomi wilayahAry Ajo
 
PERENCANAAN TATA RUANG
PERENCANAAN TATA RUANGPERENCANAAN TATA RUANG
PERENCANAAN TATA RUANG
Dadang Solihin
 
Konsep, Sistem, dan Metode Perencanaan dan Evaluasi Pembangunan Daerah sesua...
Konsep, Sistem, dan Metode Perencanaan dan Evaluasi Pembangunan Daerah  sesua...Konsep, Sistem, dan Metode Perencanaan dan Evaluasi Pembangunan Daerah  sesua...
Konsep, Sistem, dan Metode Perencanaan dan Evaluasi Pembangunan Daerah sesua...
Dadang Solihin
 
Kebijakan pembangunan-infrastruktur-provinsi-jawa-timur
Kebijakan pembangunan-infrastruktur-provinsi-jawa-timurKebijakan pembangunan-infrastruktur-provinsi-jawa-timur
Kebijakan pembangunan-infrastruktur-provinsi-jawa-timur
Adi T Wibowo
 
Sosialisasi uu 27 / 2007 TENTANG PENGELOLAAN WILAYAH PESISIR DAN PULAU-PULAU...
Sosialisasi uu 27 / 2007 TENTANGPENGELOLAAN WILAYAH PESISIR DAN PULAU-PULAU...Sosialisasi uu 27 / 2007 TENTANGPENGELOLAAN WILAYAH PESISIR DAN PULAU-PULAU...
Sosialisasi uu 27 / 2007 TENTANG PENGELOLAAN WILAYAH PESISIR DAN PULAU-PULAU...
Fitri Indra Wardhono
 
Kawasan industri berkelanjutan
Kawasan industri berkelanjutanKawasan industri berkelanjutan
Kawasan industri berkelanjutan
Agus Dwi Wicaksono
 
Kebijakan pembangunan wilayah pesisir dan lautan
Kebijakan pembangunan wilayah pesisir dan lautanKebijakan pembangunan wilayah pesisir dan lautan
Kebijakan pembangunan wilayah pesisir dan lautanPepen Mahale
 
Prinsip Perencanaan Pembangunan Daerah
Prinsip Perencanaan Pembangunan Daerah Prinsip Perencanaan Pembangunan Daerah
Prinsip Perencanaan Pembangunan Daerah
Dadang Solihin
 
Paradigma baru pembangunan perdesaan
Paradigma baru pembangunan perdesaanParadigma baru pembangunan perdesaan
Paradigma baru pembangunan perdesaan
Sugeng Budiharsono
 

What's hot (20)

Ppt tugas 7 pembangunan ekonomi daerah
Ppt tugas 7 pembangunan ekonomi daerahPpt tugas 7 pembangunan ekonomi daerah
Ppt tugas 7 pembangunan ekonomi daerah
 
Tataruang Wilayah Kota
Tataruang Wilayah KotaTataruang Wilayah Kota
Tataruang Wilayah Kota
 
Penyusunan Indikator Kinerja Pembangunan Daerah
Penyusunan Indikator Kinerja Pembangunan DaerahPenyusunan Indikator Kinerja Pembangunan Daerah
Penyusunan Indikator Kinerja Pembangunan Daerah
 
Analisis potensi Ekonomi Regional
Analisis potensi Ekonomi RegionalAnalisis potensi Ekonomi Regional
Analisis potensi Ekonomi Regional
 
Teori teori ekonomi regional
Teori teori ekonomi regionalTeori teori ekonomi regional
Teori teori ekonomi regional
 
Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/Kota
Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/KotaPedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/Kota
Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/Kota
 
Konsep Monitoring dan Evaluasi
Konsep Monitoring dan Evaluasi Konsep Monitoring dan Evaluasi
Konsep Monitoring dan Evaluasi
 
Pedoman Penyusunan Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD)
Pedoman Penyusunan Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD)Pedoman Penyusunan Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD)
Pedoman Penyusunan Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD)
 
Visi, Misi, Strategi, Kebijakan, Program dan Kegiatan
Visi, Misi, Strategi, Kebijakan,  Program dan KegiatanVisi, Misi, Strategi, Kebijakan,  Program dan Kegiatan
Visi, Misi, Strategi, Kebijakan, Program dan Kegiatan
 
PPT PEMBERDAYAAN MASYARAKAT NELAYAN
PPT PEMBERDAYAAN MASYARAKAT NELAYANPPT PEMBERDAYAAN MASYARAKAT NELAYAN
PPT PEMBERDAYAAN MASYARAKAT NELAYAN
 
Ekonomi wilayah
Ekonomi wilayahEkonomi wilayah
Ekonomi wilayah
 
PERENCANAAN TATA RUANG
PERENCANAAN TATA RUANGPERENCANAAN TATA RUANG
PERENCANAAN TATA RUANG
 
Konsep, Sistem, dan Metode Perencanaan dan Evaluasi Pembangunan Daerah sesua...
Konsep, Sistem, dan Metode Perencanaan dan Evaluasi Pembangunan Daerah  sesua...Konsep, Sistem, dan Metode Perencanaan dan Evaluasi Pembangunan Daerah  sesua...
Konsep, Sistem, dan Metode Perencanaan dan Evaluasi Pembangunan Daerah sesua...
 
Teori basis ekonomi
Teori basis ekonomiTeori basis ekonomi
Teori basis ekonomi
 
Kebijakan pembangunan-infrastruktur-provinsi-jawa-timur
Kebijakan pembangunan-infrastruktur-provinsi-jawa-timurKebijakan pembangunan-infrastruktur-provinsi-jawa-timur
Kebijakan pembangunan-infrastruktur-provinsi-jawa-timur
 
Sosialisasi uu 27 / 2007 TENTANG PENGELOLAAN WILAYAH PESISIR DAN PULAU-PULAU...
Sosialisasi uu 27 / 2007 TENTANGPENGELOLAAN WILAYAH PESISIR DAN PULAU-PULAU...Sosialisasi uu 27 / 2007 TENTANGPENGELOLAAN WILAYAH PESISIR DAN PULAU-PULAU...
Sosialisasi uu 27 / 2007 TENTANG PENGELOLAAN WILAYAH PESISIR DAN PULAU-PULAU...
 
Kawasan industri berkelanjutan
Kawasan industri berkelanjutanKawasan industri berkelanjutan
Kawasan industri berkelanjutan
 
Kebijakan pembangunan wilayah pesisir dan lautan
Kebijakan pembangunan wilayah pesisir dan lautanKebijakan pembangunan wilayah pesisir dan lautan
Kebijakan pembangunan wilayah pesisir dan lautan
 
Prinsip Perencanaan Pembangunan Daerah
Prinsip Perencanaan Pembangunan Daerah Prinsip Perencanaan Pembangunan Daerah
Prinsip Perencanaan Pembangunan Daerah
 
Paradigma baru pembangunan perdesaan
Paradigma baru pembangunan perdesaanParadigma baru pembangunan perdesaan
Paradigma baru pembangunan perdesaan
 

Similar to Analisis potensi wilayah dan daerah

Kebijakan Nasional Perlindungan Lingkungan Hidup dan Pemanfaatan Ruang dalam ...
Kebijakan Nasional Perlindungan Lingkungan Hidup dan Pemanfaatan Ruang dalam ...Kebijakan Nasional Perlindungan Lingkungan Hidup dan Pemanfaatan Ruang dalam ...
Kebijakan Nasional Perlindungan Lingkungan Hidup dan Pemanfaatan Ruang dalam ...
imaniar nastiti
 
materi sosialisasi ppt slideshare.pptx
materi sosialisasi ppt slideshare.pptxmateri sosialisasi ppt slideshare.pptx
materi sosialisasi ppt slideshare.pptx
AbnerRinaldiYosapatS
 
Bab 4 rencana pola ruang
Bab 4 rencana pola ruangBab 4 rencana pola ruang
Bab 4 rencana pola ruang
Deki Zulkarnain
 
Bab 4 rev 02
Bab 4 rev 02Bab 4 rev 02
Bab 4 rev 02
Deki Zulkarnain
 
Bab1 pendahuluan
Bab1 pendahuluanBab1 pendahuluan
Bab1 pendahuluan
Peka Canggung
 
27759305 minapolitan-kabupaten-kaur-prov-bengkulu
27759305 minapolitan-kabupaten-kaur-prov-bengkulu27759305 minapolitan-kabupaten-kaur-prov-bengkulu
27759305 minapolitan-kabupaten-kaur-prov-bengkulu
Marhadi1995
 
Kelompok 4 teori pembangunan
Kelompok 4 teori pembangunanKelompok 4 teori pembangunan
Kelompok 4 teori pembangunan
Sulistinasulistina
 
Pontesi sumber daya alam di Indonesia .pptx
Pontesi sumber daya alam di Indonesia .pptxPontesi sumber daya alam di Indonesia .pptx
Pontesi sumber daya alam di Indonesia .pptx
AlexErwin7
 
[4] Pengembangan Wisata Alam di Kawasan Hutan.pdf
[4] Pengembangan Wisata Alam di Kawasan Hutan.pdf[4] Pengembangan Wisata Alam di Kawasan Hutan.pdf
[4] Pengembangan Wisata Alam di Kawasan Hutan.pdf
RifatSyauqiZuhdi1
 
Pontesi sumber daya alam di Indonesia .pptx
Pontesi sumber daya alam di Indonesia .pptxPontesi sumber daya alam di Indonesia .pptx
Pontesi sumber daya alam di Indonesia .pptx
LisdaKanna
 
Pemanfaatan lingkungan
Pemanfaatan lingkunganPemanfaatan lingkungan
Pemanfaatan lingkungan
MTR
 
Bab ii baluran
Bab ii baluranBab ii baluran
Bab ii baluran
Achmad Sayuti
 
Lingkungan dan sumber daya
Lingkungan dan sumber dayaLingkungan dan sumber daya
Lingkungan dan sumber dayaAl Amin
 
(SAPPK ITB MSP) Pembangunan Pesisir Potensi Kawasan Wisata Raja Ampat
(SAPPK ITB MSP) Pembangunan Pesisir Potensi Kawasan Wisata Raja Ampat(SAPPK ITB MSP) Pembangunan Pesisir Potensi Kawasan Wisata Raja Ampat
(SAPPK ITB MSP) Pembangunan Pesisir Potensi Kawasan Wisata Raja Ampat
adetriputra3
 
Struktur Ruang dan Pola Ruang Rencana Tata Ruang Kepulauan Maluku dan Pulau P...
Struktur Ruang dan Pola Ruang Rencana Tata Ruang Kepulauan Maluku dan Pulau P...Struktur Ruang dan Pola Ruang Rencana Tata Ruang Kepulauan Maluku dan Pulau P...
Struktur Ruang dan Pola Ruang Rencana Tata Ruang Kepulauan Maluku dan Pulau P...
Oswar Mungkasa
 
Membaca banten dalam perspektif keunggulan sda
Membaca banten dalam perspektif keunggulan sdaMembaca banten dalam perspektif keunggulan sda
Membaca banten dalam perspektif keunggulan sda
Achmad Rozi El Eroy
 
sistem zonasi kawasan konservasi dalam be
sistem zonasi kawasan konservasi dalam besistem zonasi kawasan konservasi dalam be
sistem zonasi kawasan konservasi dalam be
NuraniPriseptiarimi
 
Dampak konversi hutan
Dampak konversi hutanDampak konversi hutan
Dampak konversi hutan
Syaifulanwar14027
 

Similar to Analisis potensi wilayah dan daerah (20)

Kebijakan Nasional Perlindungan Lingkungan Hidup dan Pemanfaatan Ruang dalam ...
Kebijakan Nasional Perlindungan Lingkungan Hidup dan Pemanfaatan Ruang dalam ...Kebijakan Nasional Perlindungan Lingkungan Hidup dan Pemanfaatan Ruang dalam ...
Kebijakan Nasional Perlindungan Lingkungan Hidup dan Pemanfaatan Ruang dalam ...
 
materi sosialisasi ppt slideshare.pptx
materi sosialisasi ppt slideshare.pptxmateri sosialisasi ppt slideshare.pptx
materi sosialisasi ppt slideshare.pptx
 
Bab 4 rencana pola ruang
Bab 4 rencana pola ruangBab 4 rencana pola ruang
Bab 4 rencana pola ruang
 
Bab 4 rev 02
Bab 4 rev 02Bab 4 rev 02
Bab 4 rev 02
 
Bab1 pendahuluan
Bab1 pendahuluanBab1 pendahuluan
Bab1 pendahuluan
 
27759305 minapolitan-kabupaten-kaur-prov-bengkulu
27759305 minapolitan-kabupaten-kaur-prov-bengkulu27759305 minapolitan-kabupaten-kaur-prov-bengkulu
27759305 minapolitan-kabupaten-kaur-prov-bengkulu
 
Kelompok 4 teori pembangunan
Kelompok 4 teori pembangunanKelompok 4 teori pembangunan
Kelompok 4 teori pembangunan
 
Pontesi sumber daya alam di Indonesia .pptx
Pontesi sumber daya alam di Indonesia .pptxPontesi sumber daya alam di Indonesia .pptx
Pontesi sumber daya alam di Indonesia .pptx
 
[4] Pengembangan Wisata Alam di Kawasan Hutan.pdf
[4] Pengembangan Wisata Alam di Kawasan Hutan.pdf[4] Pengembangan Wisata Alam di Kawasan Hutan.pdf
[4] Pengembangan Wisata Alam di Kawasan Hutan.pdf
 
Pontesi sumber daya alam di Indonesia .pptx
Pontesi sumber daya alam di Indonesia .pptxPontesi sumber daya alam di Indonesia .pptx
Pontesi sumber daya alam di Indonesia .pptx
 
Cagar alam
Cagar alamCagar alam
Cagar alam
 
Keppres 32 1990
Keppres 32 1990Keppres 32 1990
Keppres 32 1990
 
Pemanfaatan lingkungan
Pemanfaatan lingkunganPemanfaatan lingkungan
Pemanfaatan lingkungan
 
Bab ii baluran
Bab ii baluranBab ii baluran
Bab ii baluran
 
Lingkungan dan sumber daya
Lingkungan dan sumber dayaLingkungan dan sumber daya
Lingkungan dan sumber daya
 
(SAPPK ITB MSP) Pembangunan Pesisir Potensi Kawasan Wisata Raja Ampat
(SAPPK ITB MSP) Pembangunan Pesisir Potensi Kawasan Wisata Raja Ampat(SAPPK ITB MSP) Pembangunan Pesisir Potensi Kawasan Wisata Raja Ampat
(SAPPK ITB MSP) Pembangunan Pesisir Potensi Kawasan Wisata Raja Ampat
 
Struktur Ruang dan Pola Ruang Rencana Tata Ruang Kepulauan Maluku dan Pulau P...
Struktur Ruang dan Pola Ruang Rencana Tata Ruang Kepulauan Maluku dan Pulau P...Struktur Ruang dan Pola Ruang Rencana Tata Ruang Kepulauan Maluku dan Pulau P...
Struktur Ruang dan Pola Ruang Rencana Tata Ruang Kepulauan Maluku dan Pulau P...
 
Membaca banten dalam perspektif keunggulan sda
Membaca banten dalam perspektif keunggulan sdaMembaca banten dalam perspektif keunggulan sda
Membaca banten dalam perspektif keunggulan sda
 
sistem zonasi kawasan konservasi dalam be
sistem zonasi kawasan konservasi dalam besistem zonasi kawasan konservasi dalam be
sistem zonasi kawasan konservasi dalam be
 
Dampak konversi hutan
Dampak konversi hutanDampak konversi hutan
Dampak konversi hutan
 

Recently uploaded

Khutbah Jum'at, RASULULLAH BERANGKAT BERUMRAH DAN BERHAJI MULAI BULAN DZULQA'...
Khutbah Jum'at, RASULULLAH BERANGKAT BERUMRAH DAN BERHAJI MULAI BULAN DZULQA'...Khutbah Jum'at, RASULULLAH BERANGKAT BERUMRAH DAN BERHAJI MULAI BULAN DZULQA'...
Khutbah Jum'at, RASULULLAH BERANGKAT BERUMRAH DAN BERHAJI MULAI BULAN DZULQA'...
GalihHardiansyah2
 
PPT legalitas usaha mikro kecil dan menengah.pptx
PPT legalitas usaha mikro kecil dan menengah.pptxPPT legalitas usaha mikro kecil dan menengah.pptx
PPT legalitas usaha mikro kecil dan menengah.pptx
flashretailindo
 
Grass Block Untuk Carport Pengiriman ke Klojen
Grass Block Untuk Carport Pengiriman ke KlojenGrass Block Untuk Carport Pengiriman ke Klojen
Grass Block Untuk Carport Pengiriman ke Klojen
PavingBlockBolong
 
17837355 pemantauan dan pengendalian.ppt
17837355 pemantauan dan pengendalian.ppt17837355 pemantauan dan pengendalian.ppt
17837355 pemantauan dan pengendalian.ppt
aciambarwati
 
Jasa Cuci Sofa Terdekat Bogor Barat Bogor.PDF
Jasa Cuci Sofa Terdekat Bogor Barat Bogor.PDFJasa Cuci Sofa Terdekat Bogor Barat Bogor.PDF
Jasa Cuci Sofa Terdekat Bogor Barat Bogor.PDF
Rajaclean
 
kinerja penyusunan anggaran organisasi yang baik
kinerja penyusunan anggaran organisasi yang baikkinerja penyusunan anggaran organisasi yang baik
kinerja penyusunan anggaran organisasi yang baik
HalomoanHutajulu3
 
Strategi pemasaran dalam bisnis ritel diperusahaan
Strategi pemasaran dalam bisnis ritel diperusahaanStrategi pemasaran dalam bisnis ritel diperusahaan
Strategi pemasaran dalam bisnis ritel diperusahaan
fatamorganareborn88
 
studi kelayakan bisnis (desaian studi kelayakan).ppt
studi kelayakan bisnis (desaian studi kelayakan).pptstudi kelayakan bisnis (desaian studi kelayakan).ppt
studi kelayakan bisnis (desaian studi kelayakan).ppt
SendowoResiden
 
BAB 8 Teori Akuntansi dan Konsekuensi Ekonomi.pptx
BAB 8 Teori Akuntansi dan Konsekuensi Ekonomi.pptxBAB 8 Teori Akuntansi dan Konsekuensi Ekonomi.pptx
BAB 8 Teori Akuntansi dan Konsekuensi Ekonomi.pptx
arda89
 
Analisis Pasar Oligopoli dala pelajaran ekonomi.pdf
Analisis Pasar Oligopoli dala pelajaran ekonomi.pdfAnalisis Pasar Oligopoli dala pelajaran ekonomi.pdf
Analisis Pasar Oligopoli dala pelajaran ekonomi.pdf
afaturooo
 
pph pasal 4 ayat 2 belajar ( pph Final ).ppt
pph pasal 4 ayat 2  belajar ( pph Final ).pptpph pasal 4 ayat 2  belajar ( pph Final ).ppt
pph pasal 4 ayat 2 belajar ( pph Final ).ppt
mediamandirinusantar
 
AUDIT II KELOMPOK 9_indrioktuvianii.pptx
AUDIT II KELOMPOK 9_indrioktuvianii.pptxAUDIT II KELOMPOK 9_indrioktuvianii.pptx
AUDIT II KELOMPOK 9_indrioktuvianii.pptx
indrioktuviani10
 
POWER POIN MATERI KELAS XI BAB IV (3).pptx
POWER POIN MATERI KELAS XI BAB IV (3).pptxPOWER POIN MATERI KELAS XI BAB IV (3).pptx
POWER POIN MATERI KELAS XI BAB IV (3).pptx
EchaNox
 
bauran pemasaran- STP-segmen pasar-positioning
bauran pemasaran- STP-segmen pasar-positioningbauran pemasaran- STP-segmen pasar-positioning
bauran pemasaran- STP-segmen pasar-positioning
wear7
 
10. Bab tentang Anuitas - Matematika ekonomi.pptx
10. Bab tentang Anuitas - Matematika ekonomi.pptx10. Bab tentang Anuitas - Matematika ekonomi.pptx
10. Bab tentang Anuitas - Matematika ekonomi.pptx
RahmanAnshari3
 
PERTEMUAN 1 ; PENGANTAR DIGITAL MARKETING PERTANIAN.pptx
PERTEMUAN 1 ; PENGANTAR DIGITAL MARKETING PERTANIAN.pptxPERTEMUAN 1 ; PENGANTAR DIGITAL MARKETING PERTANIAN.pptx
PERTEMUAN 1 ; PENGANTAR DIGITAL MARKETING PERTANIAN.pptx
AzisahAchmad
 
Presentation BMB Rev 21 Februari 2020.pdf
Presentation BMB Rev 21 Februari 2020.pdfPresentation BMB Rev 21 Februari 2020.pdf
Presentation BMB Rev 21 Februari 2020.pdf
perumahanbukitmentar
 

Recently uploaded (17)

Khutbah Jum'at, RASULULLAH BERANGKAT BERUMRAH DAN BERHAJI MULAI BULAN DZULQA'...
Khutbah Jum'at, RASULULLAH BERANGKAT BERUMRAH DAN BERHAJI MULAI BULAN DZULQA'...Khutbah Jum'at, RASULULLAH BERANGKAT BERUMRAH DAN BERHAJI MULAI BULAN DZULQA'...
Khutbah Jum'at, RASULULLAH BERANGKAT BERUMRAH DAN BERHAJI MULAI BULAN DZULQA'...
 
PPT legalitas usaha mikro kecil dan menengah.pptx
PPT legalitas usaha mikro kecil dan menengah.pptxPPT legalitas usaha mikro kecil dan menengah.pptx
PPT legalitas usaha mikro kecil dan menengah.pptx
 
Grass Block Untuk Carport Pengiriman ke Klojen
Grass Block Untuk Carport Pengiriman ke KlojenGrass Block Untuk Carport Pengiriman ke Klojen
Grass Block Untuk Carport Pengiriman ke Klojen
 
17837355 pemantauan dan pengendalian.ppt
17837355 pemantauan dan pengendalian.ppt17837355 pemantauan dan pengendalian.ppt
17837355 pemantauan dan pengendalian.ppt
 
Jasa Cuci Sofa Terdekat Bogor Barat Bogor.PDF
Jasa Cuci Sofa Terdekat Bogor Barat Bogor.PDFJasa Cuci Sofa Terdekat Bogor Barat Bogor.PDF
Jasa Cuci Sofa Terdekat Bogor Barat Bogor.PDF
 
kinerja penyusunan anggaran organisasi yang baik
kinerja penyusunan anggaran organisasi yang baikkinerja penyusunan anggaran organisasi yang baik
kinerja penyusunan anggaran organisasi yang baik
 
Strategi pemasaran dalam bisnis ritel diperusahaan
Strategi pemasaran dalam bisnis ritel diperusahaanStrategi pemasaran dalam bisnis ritel diperusahaan
Strategi pemasaran dalam bisnis ritel diperusahaan
 
studi kelayakan bisnis (desaian studi kelayakan).ppt
studi kelayakan bisnis (desaian studi kelayakan).pptstudi kelayakan bisnis (desaian studi kelayakan).ppt
studi kelayakan bisnis (desaian studi kelayakan).ppt
 
BAB 8 Teori Akuntansi dan Konsekuensi Ekonomi.pptx
BAB 8 Teori Akuntansi dan Konsekuensi Ekonomi.pptxBAB 8 Teori Akuntansi dan Konsekuensi Ekonomi.pptx
BAB 8 Teori Akuntansi dan Konsekuensi Ekonomi.pptx
 
Analisis Pasar Oligopoli dala pelajaran ekonomi.pdf
Analisis Pasar Oligopoli dala pelajaran ekonomi.pdfAnalisis Pasar Oligopoli dala pelajaran ekonomi.pdf
Analisis Pasar Oligopoli dala pelajaran ekonomi.pdf
 
pph pasal 4 ayat 2 belajar ( pph Final ).ppt
pph pasal 4 ayat 2  belajar ( pph Final ).pptpph pasal 4 ayat 2  belajar ( pph Final ).ppt
pph pasal 4 ayat 2 belajar ( pph Final ).ppt
 
AUDIT II KELOMPOK 9_indrioktuvianii.pptx
AUDIT II KELOMPOK 9_indrioktuvianii.pptxAUDIT II KELOMPOK 9_indrioktuvianii.pptx
AUDIT II KELOMPOK 9_indrioktuvianii.pptx
 
POWER POIN MATERI KELAS XI BAB IV (3).pptx
POWER POIN MATERI KELAS XI BAB IV (3).pptxPOWER POIN MATERI KELAS XI BAB IV (3).pptx
POWER POIN MATERI KELAS XI BAB IV (3).pptx
 
bauran pemasaran- STP-segmen pasar-positioning
bauran pemasaran- STP-segmen pasar-positioningbauran pemasaran- STP-segmen pasar-positioning
bauran pemasaran- STP-segmen pasar-positioning
 
10. Bab tentang Anuitas - Matematika ekonomi.pptx
10. Bab tentang Anuitas - Matematika ekonomi.pptx10. Bab tentang Anuitas - Matematika ekonomi.pptx
10. Bab tentang Anuitas - Matematika ekonomi.pptx
 
PERTEMUAN 1 ; PENGANTAR DIGITAL MARKETING PERTANIAN.pptx
PERTEMUAN 1 ; PENGANTAR DIGITAL MARKETING PERTANIAN.pptxPERTEMUAN 1 ; PENGANTAR DIGITAL MARKETING PERTANIAN.pptx
PERTEMUAN 1 ; PENGANTAR DIGITAL MARKETING PERTANIAN.pptx
 
Presentation BMB Rev 21 Februari 2020.pdf
Presentation BMB Rev 21 Februari 2020.pdfPresentation BMB Rev 21 Februari 2020.pdf
Presentation BMB Rev 21 Februari 2020.pdf
 

Analisis potensi wilayah dan daerah

  • 1. ANALISIS POTENSI WILAYAH DAN DAERAH MENGENAL KAWASAN BUDIDAYA DAN KAWASAN LINDUNG DI INDONESIA ARAHAN PENGELOLAAN KAWASAN LINDUNG DAN KAWASAN BUDIDAYA DI KALIMANTAN TENGAH KELOMPOK B-3
  • 2. Kawasan Budidaya Dan Kawasan Lindung  PENGERTIAN Dalam pembahasannya kawasan memiliki macam- macam pengertian dasar dari kawasan. Pengertian- pengertian dasar yang digunakan dalam penataan ruang dan dijelaskan di bawah ini meliputi ruang, tata ruang, penataan ruang, rencana tata ruang, wilayah, kawasan lindung, kawasan budidaya, kawasan perdesaan, kawasan perkotaan, dan kawasan tertentu.
  • 3. Lanjutan...  Ruang adalah wadah yang meliputi ruang daratan, ruang lautan, dan ruang udara sebagai satu kesatuan wilayah, tempat manusia dan makhluk lainnnya hidup dan melakukan kegiatan serta memelihara kelangsungan hidupnya.  Tata ruang adalah wujud dari struktur dan pola pemanfaatan ruang, baik direncanakan maupun tidak direncanakan.  Penataan ruang adalah proses perencanaan tata ruang, pemanfaatan ruang, dan pengendalian ruang.
  • 4.  Rencana tata ruang adalah hasil perencanaan struktur dan pola pemanfaatan ruang  Wilayah adalah ruang yang merupakan kesatuan geografis beserta segenap unsur terkait padanya yang batas dan sistemnya ditentukan berdasarkan aspek administratif dan atau aspek fungsional.  Kawasan adalah wilayah dengan fungsi utama lindung atau budidaya, yang dijelaskan sebagai berikut: Kawasan lindung adalah kawasan yang ditetapkan dengan fungsi utama melindungi kelestarian lingkungan hidup yang mencakup sumber daya alam dan sumber daya buatan. Kawasan budidaya adalah kawasan yang ditetapkan dengan fungsi utama untuk dibudidayakan atas dasar kondisi dan potensi sumber daya alam, sumber daya manusia, dan sumber daya buatan.
  • 5. Arahan Pengelolaan Kawasan Lindung dan Kawasan Budidaya Sebagai dasar untuk menyusun arahan kawasan lindung dan kawasan budidaya, didasarkan dari hasil evaluasi kemampuan lahan. Hasil evaluasi tersebut berupa peta kemampuan lahan. Peta kemampuan lahan Kabupaten Sintang didapat dari hasil overlay peta curah hujan, peta jenis tanah, dan peta kemiringan lereng. Hasil yang diperoleh dari overlay peta tersebut memberikan arahan untuk peruntukan kawasan lindung, kawasan penyangga, kawasan tanaman tahunan, sertakawasan tanaman semusim dan permukiman.
  • 6. Pengelolaan Kawasan Lindung Mangacu pada Keppress No. 32 tahun 1990 tentang Pengelolaan Kawasan Lindung, yang termasuk dalam kawasan lindung, meliputi: kawasan yang memberikan perlindungan kawasan bawahannya, kawasan perlindungan setempat, kawasan suaka alam dan cagar budaya, serta kawasan rawan bencana. Berdasarkan hasil identifikasi kawasan lindung, kawasan lindung di Kabupaten Sintang sesuai dengan kriterianya masing- masing adalah: 1. Kawasan yang memberikan perlindungan pada kawasan bawahannya, berupa Kawasan Hutan Lindung; dan 2. Kawasan perlindungan setempat, berupa: Kawasan Sempadan Sungai, Kawasan Suaka Alam, Sempadan Danau/Mata Air/Air Terjun
  • 7. Lanjut...  Kawasan Hutan Lindung kelompok Hutan Dinding Raja, Gunung Payung, Sepan-Senaning, Daturan dan sekitarnya, Bukit Kelam, Bukit Kehuma, Bukit Libur, Lubuk Lintang, Penintin, Gunung Condong, serta Beluwai-Jelundung.  Kawasan Sepadan Sungai Kawasan sempadan sungai, tersebar hampir di seluruh wilayah kabupaten, meliputi: Sungai Kapuas, Melawi, Sui, Ketungau, Peturau, Merakai, Selakau, Jungkit, dll.  Kawasan Suaka Alam Kawasan suaka alam adalah kawasan yang mewakili ekosistem khas yang merupakan habitat alami yang memberi perlindungan bagi perkembangan flora fauna yang khas dan beraneka ragam. Kriteria kawasan suaka alam terdiri dari cagar alam, suaka marga satwa, hutan wisata, daerah perlindungan satwa dan daerah pengungsian satwa. Kawasan Suaka Alam di Kabupaten Sintang meliputi: Cagar Alam Bukit Baka, Taman Nasional, Taman Hutan Raya, dan Taman Wisata Alam.  Kawasan sempadan danau/mata air/air terjun Kawasan ini merupakan area di sekeliling danau/mataair/air terjun yang mempunyai manfaat penting untuk memperta-hankan kelestarian fungsi sumber-sumber air
  • 8. Pengelolaan Kawasan Budidaya Kawasan budidaya yang akan diarahkan pengembangannya di Kabupaten Sintang sesuai dengan potensi yang ada adalah sebagai berikut:  Kawasan Budidaya Pertanian, mencakup:  Kawasan Pertanian Lahan Basah;  Kawasan Pertanian Lahan Kering;  Kawasan Perkabunan;  Kawasan Hutan Produksi;  Kawasan Budidaya Bukan Pertanian, mencakup:  Kawasan Permukiman;  Kawasan Industri;  Kawasan Pertambangan;  Kawasan Pariwisata.
  • 9. Kawasan budidaya pertanian  Kawasan Pertanian Lahan Basah Pengembangan pertanian lahan basah tersebar di Kecamatan Sepauk, Tempunak, Kayan Hilir, Sintang, Sei Tebelian, Ke lam Permai, Binjai, dan Ketungau Hilir.  Kawasan Pertanian Lahan Kering Berdasarkan kemampuan lahannya, di Kabupaten Sintang terdapat kawasan yang sesuai untuk pengembangan pertanian lahan kering yang tersebar di semua kecamatan.  Kawasan Perkebunan Kawasan perkebunan merupakan salah satu kawasan andalan Kabupaten Sintang. Arahan pengembangan kawasan perkebunan menempati wilayah yang cukup luas dengan penyebaran utamanya di Kecamatan Dedai, Sintang, Ketungau Hilir, Ketungau Tengah.  Kawasan Hutan Produksi Arahan pengembangan kawasan hutan produksi dilakukan berdasarkan pertimbangan kesesuaian lahan, penggunaan lahan saat ini (khususnya pada kawasan dengan penggunaan lahan saat ini berupa hutan dan kawasan yang telah memperoleh Hak Pengusahaan Hutan). Berdasarkan pertimbangan tersebut, arahan pengembangan kawasan hutan produksi menempati wilayah yang cukup luas dengan penyebaran hampir di semua wilayah kecamatan yang terdapat di Kabupaten Sintang, kecuali di Kecamatan Dedai, dan Sintang.
  • 10. Kawasan budidaya bukan pertanian  Kawasan permukiman adalah kawasan di luar kawasan lindung yang diperlukan sebagai lingkungan tempat tinggal atau tempat tinggal yang berada di daerah perkotaan dan perdesaan. Tujuan pengelolaan kawasan ini adalah untuk menyediakan tempat permukiman yang sehat dan aman dari bencana alam serta memberikan lingkungan yang sesuai untuk pengembangan masyarakat, dan tetap memperhatikan kelestarian lingkungan.  Pengembangan kawasan industri di Kabupaten Sintang secara umum adalah untuk mengembangkan zona/kawasan industri sebagai tempat pemusatan kegiatan industri pengolahan terutama industri pengolahan kayu, yang didukung dengan prasarana penunjangnya. Di wilayah Kabupaten Sintang, kawasan industri akan diarahkan di sekitar kawasan perkebunan dan berdekatan dengan kawasan permukiman. Kawasan ini menempati wilayah yang relatif kecil, yaitu di Kecamatan Tempunak.  Kawasan Pertambangan, yaitu minyak bumi (kec.ketungau tengah), batubara (Bukit Alat), emas (sungai kapuas dan sungai melawi)
  • 11. Lanjut...  Kawasan Pariwisata Wisata budaya dan peninggalan sejarah, dimana terdapat 16 situs yang lokasinya terdapat di Kecamatan Sepauk, Sintang, Serawai dan Ketungau; Hutan wisata yang terdapat di Kota Sintang yaitu Hutan Wisata Baning, dan Hutan Wisata Bukit Kelam yang terdapat di Kebong Kecamatan Kelam Permai; dan Air terjun yang terdapat di Kecamatan Kayan Hilir (Air Terjun Riam Tajak) dan Kecamatan Ambalau (Air Terjun Noka Nayan). Untuk mendukung pengembangan kawasan pariwisata ini perlu dilakukan studi perencanaan yang lebih detail sekaligus pengembangan prasarana dan sarana pendukungnya. Secara sapsial, rencana pengelolaan kawasan budidaya di Kabupaten Sintang.
  • 12. kesimpulan  Dapat diketahui dari bahasan dia atas, Kawasan adalah wilayah dengan fungsi utama lindung atau budidaya, yang dijelaskan sebagai berikut: Kawasan lindung adalah kawasan yang ditetapkan dengan fungsi utama melindungi kelestarian lingkungan hidup yang mencakup sumber daya alam dan sumber daya buatan. Kawasan budidaya adalah kawasan yang ditetapkan dengan fungsi utama untuk dibudidayakan atas dasar kondisi dan potensi sumber daya alam, sumber daya manusia, dan sumber daya buatan.  Kawasan Lindung Kawasan yang memberikan perlindungan pada kawasan bawahannya, berupa Kawasan Hutan Lindung; dan Kawasan perlindungan setempat, berupa: Kawasan Sempadan Sungai, Kawasan Suaka Alam, Sempadan Danau/Mata Air/Air Terjun.  Kawasan budidaya yang akan diarahkan pengembangannya di Kabupaten Sintang sesuai dengan potensi yang ada adalah sebagai berikut: Kawasan Budidaya Pertanian, mencakup:  Kawasan Pertanian Lahan Basah;  Kawasan Pertanian Lahan Kering;  Kawasan Perkabunan;  Kawasan Hutan Produksi; Kawasan Budidaya Bukan Pertanian, mencakup:  Kawasan Permukiman;  Kawasan Industri;  Kawasan Pertambangan;  Kawasan Pariwisata.